17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tubuh kita tersusun atas berbagai cairan di dalamnya terutama darah. Darah ialah cairan yang berada dalam tubuh manusia dan memiliki fungsi yang penting. Darah berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, kemudian juga mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme tubuh serta sebagai pertahanan tubuh dari agen infeksi. Di dalam darah, dapat ditemukan sel-sel yang menyusunnya. Sel darah dibagi menjadi tiga yaitu sel darah merah atau eritrosit, sel darah  putih atau leukosit serta keeping darah atau sering disebut trombosit. Sel darah merah memiliki fungsi mengangkut oksigen karena mengandung hemoglobin di dalamnya. Sel darah putih dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagiannya yang lebih spesifik lagi dan memiliki fungsi sebagai antibody melawan infeksi. Sedangkan keeping darah atau trombosit berperan dalam pembekuan darah. Tiap jenis sel darah memiliki fungsi yang penting daam system kerja tubuh.  Namun, pada sel darah juga dapat ditemukan kelainan-kelainan, baik kuantitatif maupun kualitatif. uantitatif menyangkut jumlah sedangkan kualitatif menyangkut perubahan fungsi dari sel darah tersebut. !erbagai kelainan itu dapat membawa kepada suatu penyakit yang bisa membahayakan tubuh manusia karena terg anggu nya system kerja tubuh . elain an ini tentun ya dapat diketahui melalui  berbagai macam pemeriksaan. "leh karena itu, kita perlu mengenal lebih dalam tentan g apa itu darah, bagaimana proses pembent ukanny a atau sering disebu t hemato poesis, fase-fase atau mekan isme pembentuk anny a beserta kelainan # kelain an yang mungkin ditimbu lkan pada saat proses pemb entuka n darah itu  berlangsung. !erdasarkan uraian diatas, maka disusunlah makalah ini dengan  judul $ %&'(T ")"&S*S $ dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme  pembentukan darah dll. 1 | Page

Bagian Isi Hematopoesis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 1/17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tubuh kita tersusun atas berbagai cairan di dalamnya terutama darah. Darah

ialah cairan yang berada dalam tubuh manusia dan memiliki fungsi yang penting.

Darah berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan

tubuh, kemudian juga mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme tubuh

serta sebagai pertahanan tubuh dari agen infeksi. Di dalam darah, dapat ditemukan

sel-sel yang menyusunnya.

Sel darah dibagi menjadi tiga yaitu sel darah merah atau eritrosit, sel darah

 putih atau leukosit serta keeping darah atau sering disebut trombosit. Sel darah

merah memiliki fungsi mengangkut oksigen karena mengandung hemoglobin di

dalamnya. Sel darah putih dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagiannya yang lebih

spesifik lagi dan memiliki fungsi sebagai antibody melawan infeksi. Sedangkan

keeping darah atau trombosit berperan dalam pembekuan darah. Tiap jenis sel

darah memiliki fungsi yang penting daam system kerja tubuh.

 Namun, pada sel darah juga dapat ditemukan kelainan-kelainan, baik 

kuantitatif maupun kualitatif. uantitatif menyangkut jumlah sedangkan kualitatif 

menyangkut perubahan fungsi dari sel darah tersebut. !erbagai kelainan itu dapat

membawa kepada suatu penyakit yang bisa membahayakan tubuh manusia karena

terganggunya system kerja tubuh. elainan ini tentunya dapat diketahui melalui

 berbagai macam pemeriksaan. "leh karena itu, kita perlu mengenal lebih dalam

tentang apa itu darah, bagaimana proses pembentukannya atau sering disebut

hematopoesis, fase-fase atau mekanisme pembentukannya beserta kelainan # 

kelainan yang mungkin ditimbulkan pada saat proses pembentukan darah itu

 berlangsung. !erdasarkan uraian diatas, maka disusunlah makalah ini dengan

 judul $ %&'(T")"&S*S $ dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme

 pembentukan darah dll.

1 | P a g e

Page 2: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 2/17

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Darah terdiri atas komponen sel dan plasma. omponen sel terdiri atas sel

darah merah +eritrosit, sel darah putih +leukosit basofil, eosinofil, neutrofil

 batang, neutrofil segmen, limfosit, monosit, dan trombosit +keping

darahplatelet. omponen sel dalam darah dibentuk dalam suatu proses yang

dinamakan hematopoiesis.

%ematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana

terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.

%ematopoisis diambil dari bahasa /unani uno yaitu $%ema0 yang artinya Darah

dan $)oisis0 yang artinya untuk membuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

hematopoiesis merupakan proses produksi +mengganti sel yang mati dan

 perkembangan sel darah dari sel induk asal stem sel, dimana terjadi proliferasi,

maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. 1ungsi dari

hematopoisis adalah untuk memproduksi sel darah yang akan digunakan untuk 

mengganti sel # sel darah yang rusak atau mati.

"rgan yang berperan dalam proses hematopoiesis adalah sumsum tulang dan

organ retikuloendotelial +hati dan spleen. 2ika terdapat kelainan pada sumsum

tulang, hematopoiesis terjadi di hati dan spleen. *ni disebut hematopoiesis ekstra

medular. Sumsum tulang yang berperan dalam pembentukan sel darah adalah

sumsum tulang merah, sedangkan sumsum kuning hanya terisi lemak. )ada anak 

kurang dari 3 tahun, semua sumsum tulang dari sumsum tulang berperan sebagai

 pembentuk sel darah. Sedangkan saat dewasa, sumsum merah hanya mencakup

tulang 4ertebra, iga, sternum, tengkorak, sakrum, pel4is, ujung proksimal femur 

dan ujung proksimal humerus.

Dalam setiap pembentukan sel darah, terjadi 3 proses yaitu proliferasi,

diferensiasi dan maturasi. Sedangkan komponen yang terdapat dalam proses

2 | P a g e

Page 3: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 3/17

 pembentukan sel darah mencakup stem sel, sel progenitor, dan sel prekursor.

)roliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan jumlah sel, dari

satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. 'aturasi

merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan

 beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.

%ematopoisis juga sering disebut sebagai sel-sel batang hematopoieteic. )ada

orang dewasa yang sehat, sekitar 5655-5657 sel-sel darah baru diproduksi setiap

hari untuk mempertahankan tingkat tunak di sirkulasi perifer. %aematopoietic sel

induk +%S8S berada di medula tulang +sumsum tulang dan memiliki

kemampuan unik untuk menimbulkan semua jenis sel darah yang berbeda matang.

Seluruh komponen sel darah berasal dari hematopoietic stem cells +%S8. %S8

 bersigat multipoten karena dapat berdiferensiasi dan kemudian terbagi menjadi

 beberapa proses terpisah yang mencakup eritropoiesis, mielopoiesis +granulosit

dan monosit, dan trombopoiesis +trombosit. )roses hematopoiesis terjadi atas

regulasi dari hematopoietic growth factor. %ematopoietic growth factor ini

memiliki peran dalam proses proliferasi, diferensiasi, supresi apoptosis, maturasi,

akti4asi fungsi saat terjadi hematopoiesis.

Sel darah yang dalam proses pematangan memiliki karakteristik umum yang

sama, yaitu

5. 9kuran semakin matang, ukurannya semakin kecil.

7. :asio intisitoplasma. Semakin matang, rasionya semakin menurun. %alini menandakan bahwa inti sel semakin mengecil saat sel darah semakin

matang.

3. arakteristik inti semakin matang maka ukuran inti semakin kecil,

kromatin muda halus, lalu kasar, lalu lebih padat saat menuju ke arah

matang, anak inti tidak terlihat saat sel darah matang.

;. Sitoplasma pada sel muda biru tua, tanpa granul.

3 | P a g e

Page 4: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 4/17

B. TEORI PEMBENTUKAN

(dapun teori-teori pembentukan sel darah, diantaranya yaitu

5. T&":* '"N"1*<(T* 

Teori ini menyatakan bahwa sel darah berasal dari satu sel induk. Dimana

sel-sel mesenkim berubah menjadi hemohistioblast.%emahistioblast dibagi

menjadi dua yaitu

a. %emahistioblast bergranula +hemahitioblast myeloid, contohnya

mieloblast, eritroblast, megakarioblast.

 b. %emahistioblast tidak bergranula +hemohistioblast limfoid, contohnya

limfoblast, monoblast.

7. T&":* )"*1*<&T* 

'asing-masing sel darah mempunyai induk steam sel yang tertentu dan

terpisah satu sama lain. Sel7 mesenkim itu masing-masing mieloblast,

 proeritrosit, eritroblast, megakarioblast, :&S +:etikulo &ndotelia Sytem.

3. T&":* "'!*N(S*

a. Duofilektik +oleh &rlich Sel 'esenkim mieloblast dan limfoblast.

 b. Triofilektik +Nargali Sel 'esenkim mieloblast, pronormoblast,

limfoblast.

C. LOKASI TERJADINYA HEMATOPOESIS

Tergantung dari kemunculan suatu penyakit atau perkembangan indi4idu.

5. kondisi normal di sumsum tulang

!eberpa sel seperti eritrosit dan trombosit mencapai dewasa di bagian

medulla bone marrow, sedangkan sel lain mencapai dewasa, contohnya sel

T dan !, di ekstramedullary. + diluar sumsum tulang .

a. &mbrio dan 1etus 6 # 7 bulan  /olk sac.

= # > bulan  %ati , lyen.

=# ? bulan  sumsum tulang.

 b. !ayi sumsum tulang.

Semua sumsum tulang membentuk darah sesuai dengan hemopoietik 

system. Selama bayi, hematopoesis terjadi pada tulang panjang,

disamping itu mengalami proses pergantian lemak secara progresif 

+kira7 sampai =6@.

4 | P a g e

Page 5: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 5/17

c. Dewasa tulang belakang, 4ertebra, tulang iga, sternum, tulang

tengkorak, sacrum dan pel4is, ujung proksimal femur.

7. kondisi sakit

)ada kondisi sakit, ekstramedullary dapat menjadi sebagai organ primer 

dalam perkembangan sel darah.

D. KOMPONEN HEMATOPOESIS

)ada orang dewasa dalam keadaan fisiologik semua hemopoesis terjadi pada

sumsum tulang. 9ntuk kelangsungan hemopoesis diperlukan

5. Sel induk hemopoetik (hematopoietic stem cell)

Sel induk hemopoetik ialah sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel

darah, termasuk eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga beberapa sel dalam sumsum

tulang seperti fibroblast. Sel induk yang paling primitif sebagai pluripotent 

(totipotent) stem cell . Sel induk pluripotent mempunyai sifat

a. Self renewal kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak akan

 pernah habis meskipun terus membelah.

 b.  Proliferative kemampuan membelah atau memperbanyak diri.

c.  Diferensiatif kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel

dengan fungsi-fungsi tertentu.

'enurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel induk hemopoetik dapat

dibagi menjadi

a.  Pluripotent (totipotent)stem cell sel induk yang mempunyai yang

mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.

 b. Committeed stem cell sel induk yang mempunyai komitmet untuk 

 berdiferensiasi melalui salah satu garis turunan sel (cell line). Sel induk 

yang termasuk golongan ini ialah sel induk myeloid dan sel induk limfoid.

c. Oligopotent stem cell sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi hanya

 beberapa jenis sel. 'isalnya 819-A' (colony forming unit-

 granulocytelmonocyte) yang dapat berkembang hanya menjadi sel-sel

granulosit dan sel-sel monosit.

d. Unipotent stem cell sel induk yang hanya mampu berkembang menjadi

satu jenis sel saja. 8ontoh 819-& (colony forming unit-erythrocyte) hanya

dapat menjadi eritrosit, 819-A(colony forming unit-granulocyte) hanya

mampu berkembang menjadi granulosit.

5 | P a g e

Page 6: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 6/17

7. <ingkungan mikro (microenvirontment) sumsum tulang

<ingkungan mikro sumsum tulang adalah substansi yang memungkinkan sel

induk tumbuh secara kondusif. omponen lingkungan mikro ini meliputi

a. 'ikrosirkulasi dalam sumsum tulang.

 b. Sel-sel stroma Sel endotel, Sel lemak, 1ibroblast, 'akrofag, dan Sel

reticulum.

c. 'atriks ekstraseluler fibronektin, haemonektin, laminin, kolage

 proteoglikan.

<ingkungn mikro sangat penting dalam hemopoesis karena berfungsi untuk

a. 'enyediakan nutrisi dan bahan hemopoesis yang dibawa oleh peredarandarah mikro dalam sumsum tulang.

 b. omunikasi antar sel (cell to cell communication), terutama ditentukan

oleh adanya adhesion molecule.

c. 'enghasilkan zat yang mengatur hemopoesis hematopoietic growth

 factor cyto!ine dan lain-lain.

3. !ahan-bahan pembentuk darah

!ahan-bahan yang diperlukan untuk pembentukan darah adalah

a. (sam folat dan 4itamin !57 merupakan bahan pokok pembentuk inti sel.

 b. !esi sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin.

c. 8obalt, magnesium, 8u, Bn.

d. (sam amino.

e. Citamin lain 4itamin 8. 4itamin ! kompleks dan lain-lain.

;. 'ekanisme regulasi

'ekanisme regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan kuantitas

 pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke

darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh dengan

tepat. )roduksi komponen darah yang berlebihan ataupun kekurangan +defisiensi

sama-sama menimbulkan penyakit. Bat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme

regulasi ini adalah

a. 1aktor pertumbuhan hemopoesis (hematopoietic growth factor)

• "ranulocyte-macrophage colony stimulating factor ("#-CS$).

• "ranulocyte colony stimulating factor ("-CS$).

•  #acrophage-colony stimulating factor (#-CS$).

• %hrom&opoietin.

•  'urst promoting activity ('P).

• Stem cell factor (!it ligand)

6 | P a g e

Page 7: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 7/17

 b. Sitokon (Cyto!ine) seperti misalnya *<-3 +interleukin-3, *<-;, *<-=, *<->,

*<-, *<-?, *<-?, *<-56. "rowth factor dan sitokin sebagian besar 

dibentuk oleh sel-sel darah sendiri, seperti limfosit, monosit, atau

makrofag, serta sebagian oleh sel-sel penunjang, seperti fibroblast dan

endotil. Sitokin ada yang merangsang pertumbuhan sel induk (stimulatory

cyto!ine) sebagian lagi menekan pertumbuhan sel induk (inhi&itory

cyto!ine). eseimbangan kedua jenis sitokin ini sangat menentukan proses

hemopoesis normal.

c. %ormon hemopoetik spesifik yaitu rythrpoietin merupakan hormon

yang dibentuk diginjal khusus merangsang precursor eritroid.d. %ormon nonspesifik 

!eberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah kecil untuk hemopoesis,

seperti

• (ndrogen berfungsi menstimulasi eritropoesis.

• &strogen menimbulkan inhibisi eritropoesis.

• Alukokortikoid.

• "rowth hormon

e. %ormone tiroid

Dalam regulasi hemopoesis normal terdapat feed &ac! mechanism suatu

mekanisme umpan balik yang dapat merangsang hemopoesisjika tubuh

kekurangan komponen darah (positive loop)atau menekan hemapoesis jika

tubuh kelebihan komponen darah tertentu (negative loop).

E. ASE HEMATOPOESIS

!erikut ini adalah fase-fase hematopoiesis yang terjadi secara umum pada

manusia

!. 'esoblastik 

Terjadi pada masa prenatal, yaitu saat embrio berumur 7 # 56 minggu. Terjadidi dalam yolk sac yang berada dekat dengan mesenkim batang tubuh. 'esenkim

ini menyusutkan cabang - cabangnya lalu berkembang menjadi eritoblas primitif,

sel basophil bulat yang mengumpul membentuk agregat yang disebut dengan

 pulau darah. 'ereka berpoliferasi membentuk hemoglobin dan eritrosit

 polikromatofilik. <alu basophil-basofil mulai menghilang dan jadilah eritrosit

 primitif, yaitu eritrosit yang memiliki inti sel.

7. %epatik  

7 | P a g e

Page 8: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 8/17

1ase ini terjadi pada masa prenatal juga, ketika janin sudah berusia E minggu.

)ada usia E minggu ini sel basophil muncul di premodium hati lalu berpoliferasi

menjadi eritroblas definit yang berkembang menjadi eritrosit definit yang sudah

tidak berinti lagi. )ada minggu ke- ditemukan juga leukosit granuler dan

megakariosit pada hati. <alu pada usia 57 minggu, limfa juga menjadi tempat

terjadinya hematopoiesis.

7. 'ieloid

1ase ini dimulai saat rangka janin sudah terbentuk yaitu sekitar minggu ke-76.

:angka yang terbentuk pada janin masih berbentuk tulang rawan hialin. <alu sel

darah dan mesenkim menerobos masuk ke dalam rongga tulang rawan tersebutkemudian berdiferensiasi menjadi osteoblast dan sel retikulum yang membentuk 

stroma sum-sum tulang. Setelah terbentuknya pusat penulangan, dimulailah

 proses produksi sel darah dalam sum-sum tulang dan terjadi pula penurunan

 produksi sel darah pada hati dan limfa.

)ada awalnya semua sum-sum tulang berperan dalam produksi sel darah

namun sejak usia lebih dari = tahun sum-sum tulang panjang hanya memproduksi

sedikit sel darah dan pada usia lebih dari 76 tahun sum-sum tulang panjang sudah

tidak memproduksi sel darah sama sekali kecuali bagian atas femus dan humerus,

namun sum-sum tulang pipih seperti costa, sternum, dan 4ertebrata tetap

 berproduksi.

Setelah hematopoiesis diambil alih oleh sum-sum tulang semenjak trimester 

terakhir hingga postnatal, organ-organ tempat terjadinya hematopoiesis yang

sebelumnya seperti hati dan limfa tidak berfungsi lagi untuk memproduksi sel

darah namun masih memiliki kemampuan untuk melakukan proses tersebut dalam

keadaan yang sangat dibutuhkan.Sel darah yang sudah matang akan keluar dari sum-sum dengan mekanisme

transeluler. Sel darah tersebut akan masuk ke lumen melalui pori migrasi yang

terbentuk akibat desakan sel-sel darah terhadap endotel sehingga abluminal dan

adluminal endotel menempel dan membentuk pori sementara. )ori tersebut akan

merapat lagi seperti semula setelah proses migrasi sel darah matang selesai.

/ang memiliki peran utama dalam hematopoiesis adalah sel induk. Sel

tersebut ditemukan dalam sum-sum dalam keadaan tidak aktif. Sel induk 

hemopoietik pluripotent ini memiliki kemampuan untuk membelah diri dalam

8 | P a g e

Page 9: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 9/17

inter4al tertentu untuk memperbanyak dirinya dan berdiferensiasi menjadi sel

 progenitor. )erbedaan sel induk hemopoietik pluripotent dengan sel progenitor 

adalah, sel induk hemopoietik pluripotent memiliki kemampuan untuk 

 berkembang menjadi bermacam-macam jenis sel darah, sementara sel progenitor 

memiliki kemampuan yang lebih terbatas yaitu hanya bisa berkembang menjadi

satu jenis sel spesifik.

Terdapat beberapa jenis sel progenitor, yaitu

a. 819-A' +unit pembentuk granulosit dan monosit.

 b. 819-A +unit pembentuk granulosit.

c. 819-' +unit pembentuk monosit.d. 819-& +unit pembentuk eritrosit.

e. 819-&o +unit pembentuk eosinophil.

f. 819-'eg +unit pembentuk megakariosit, dll.

. MACAM " MACAM HEMATOPOESIS

5. !erdasarkan waktu terjadinya terbagi atas 7, yaitu

a. )renatal merupakan proses pembentukan terjadi di yolk sac

(kantung kuning telur! kemudian "ase selanjutnya pada

#epar dan lien! dan pada "ase lanjut di sumsum tulang$

%ematopoesis ini terdiri dari 3 stadium! yaitu

diantaranya &a Stadium 'esoblastik, 'inggu ke 3-E sd 3-; bulan kehamilan

Sel-sel mesenchym di yol! sac. 'inggu ke E kehamilan produksi

menurun diganti organ-organ lain.

 b Stadium %epatik, 'inggu ke E sd =-56 bulan kehamilan

'enurun dalam waktu relatif singkat. Terjadi di <impa, hati,

kelenjar limfe.

c Stadium 'ieloid, !ulan ke E kehamilan sampai dengan lahir,

 pembentukan di sumsum tulang &ritrosit, leukosit, megakariosit.

 b. )ost-natal merupakan pembentukan utama terjadi di sumsum tulang$

Pada keadaan patologis (sumsum tulang suda# tidak

ber"ungsi atau kebutu#an meningkat! pembentukan

dapat terjadi di nodus lim"atikus! lien! timus! dan #epar$

'alam keadaan normal tidak diproduksi di hepar dan limpa,

| P a g e

Page 10: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 10/17

namun pada keadaan abnormal dibantu organ lain. %ematopoesis

ini terdiri atas 2! yaitu &a %ematopoiesis 'eduler +N

<ahir sampai dengan 76 tahun sel sel darah ) sumsum

tulang$ *ebi# dari 76 tahun corpus tulang panjang berangsur # 

angsur diganti oleh jaringan lemak karena produksi menurun.

 b %ematopoiesis &kstrameduler +(bN.

Dapat terjadi pada keadaan tertentu, misal ritro&lastosis foetalis

 n.Peniciosa %hallasemia n.Sic!le sel Spherositosis herediter

 *eu!emia. "rgan # organ &kstrameduler <impa, hati, kelenjar 

adrenal, tulang rawan, ginjal, dll.7. !erdasarkan pembentukan komponen darah, diantaranya yaitu

a. Er#tr$%$#e&#&

)embentukan eritrosit +eritropoiesis merupakan suatu mekanisme

umpan balik. *a dihambat oleh peningkatan kadar eritrosir bersirkulasi dan

dirangsang oleh anemia. *a juga dirangsang oleh hipoksia dan peningkan

aklimatisasi ke tempat tinggi. &ritropoiesis dikendalikan oleh suatu

hormon glikoprotein bersirkulasi yang dinamai eritropoietin yang terutama

disekresikan oleh ginjal.

Setiap orang memproduksi sekitar 56 ribu 

eritrosit baru tiap hari

melalui proses eritropoiesis yang kompleks dan teratur dengan baik.

&ritropoiesis berjalan dari sel induk menjadi prekursor eritrosit yang dapat

dikenali pertama kali di sumsum tulang, yaitu pronormoblas.

)ronormoblas adalah sel besar dengan sitoplasma biru tua, dengan intiditengah dan nucleoli, serta kromatin yang sedikit menggumpal.

)ronormoblas menyebabkan terbentuknya suatu rangkaian normoblas

yang makin kecil melalui sejumlah pembelahan sel. Normoblas ini juga

mengandung sejunlah hemoglobin yang makin banyak +yang berwarna

merah muda dalam sitoplasma, warna sitoplasma makin biru pucat sejalan

dengan hilangnya :N( dan apparatus yang mensintesis protein,

sedangkan kromatin inti menjadi makin padat. *nti akhirnya dikeluarkan

1+ | P a g e

Page 11: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 11/17

dari normoblas lanjut didalam sumsum tulang dan menghasilkan stadium

retikulosit yang masih mengandung sedikit :N( ribosom dan masih

mampu mensintesis hemoglobin.

Aambar 7.5 sel-sel darah dalam hematopoiesis

Sel ini sedikit lebih besar daripada eritrosit matur, berada selama 5-7 hari

dalam sumsum tulang dan juga beredar di darah tepi selama 5-7 hari sebelum

menjadi matur, terutama berada di limpa, saat :N( hilang seluruhnya. &ritrositmatur berwarna merah muda seluruhnya, adlah cakram bikonkaf tak berinti. Satu

 pronormoblas biasanya menghasilkan 5E eritrosit matur. Sel darah merah berinti

+normoblas tampak dalam darah apabila eritropoiesis terjadi diluar sumsum

tulang +eritropoiesis ekstramedular dan juga terdapat pada beberapa penyakit

sumsum tulang. Normoblas tidak ditemukan dalam darah tepi manusia yang

normal.

2umlah produksi eritrosit sama dengan jumlah eritrosit tua yang dirombak di

dalam hati. Sebanyak 7,=F5655  eritrosit di lepaskan ke peredaran darah. !erikut

adalah mekanisme eritropoiesis

Aambar 7.7 'ekanisme &ritropoesis

11 | P a g e

Page 12: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 12/17

eterangan 5. :ubiblast

:ubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritroblast, merupakan sel

termuda dalam sel eritrosit.Sel ini berinti bulat dengan beberapa anak inti dan

kromatin yang halus.9kuran sel rubriblast ber4ariasi 5-7= mikron.Dalam

keadaan normal jumlah rubriblast dalam sumsum tulang adalah kurang dari 5

@ dari seluruh jumlah sel berinti.

7. )rorubrisit

)rorubrisit disebut juga normoblast basofilik atau eritroblast basofilik.9kuran

lebih kecil dari rubriblast.2umlahnya dalam keadaan normal 5-; @ dari

seluruh sel berinti.

3. :ubrisit

:ubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast

 polikromatik.*nti sel ini mengandung kromatin yang kasar dan menebal secara

tidak teratur, di beberapa tempat tampak daerah-daerah piknotik.)ada sel ini

sudah tidak terdapat lagi anak inti, inti sel lebih kecil daripada prorubrisit

tetapi sitoplasmanya lebih banyak, mengandung warna biru karena asam

ribonukleat +ribonucleic acid-:N( dan merah karena hemoglobin.2umlah sel

ini dalam sumsum tulang orang dewasa normal adalah 56-76 @.

;. 'etarubrisit

Sel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik.*nti

sel ini kecil padat dengan struktur kromatin yang menggumpal.Sitoplasma

telah mengandung lebih banyak hemoglobin sehingga warnanya merah

walaupun masih ada sisa-sisa warna biru dari :N(.2umlahnya dalah keadaan

normal adalah =-56@.=. :etikulosit

)ada proses maturasi eritrosit, setelah pembentukan hemoglobin dan

 penglepasan inti sel, masih diperlukan beberapa hari lagi untuk melepaskan

sisa-sisa :N(. Sebagian proses ini berlangsung di dalam sumsum tulang dan

sebagian lagi dalam darah tepi. Setelah dilepaskan dari sumsum tulang sel

normal akan beredar sebagai retikulosit selama 5-7 hari. Dalam darah normal

terdapat 6,= # 7,=@ retikulosit.

E. &ritrosit

12 | P a g e

Page 13: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 13/17

&ritrosit normal merupakan sel berbentuk cakram bikonkaf dengan ukuran

diameter >- mikron dan tebal 5,=- 7,= mikron.!agian tengah sel ini lebih tipis

daripada bagian tepi. Dengan pewarnaan Gright, eritrosit akan berwarna

kemerah-merahan karena mengandung hemoglobin. 9mur eritrosit adalah

sekitar 576 hari dan akan dihancurkan bila mencapai umurnya oleh limpa.

1aktor )embentukan &ritropoesis

(da 3 faktor yang mempengaruhi eritropoiesis

a. &ritropoietin

)enurunan penyaluran 67  ke ginjal merangsang ginjal darah untuk 

mengeluarkan hormon eritropoietin ke dalam darah, dan hormon ini

kemudian merangsang eritropoiesis di sumsum tulang.&ritropoietin

 bekerja pada turunan sel-sel bakal yang belum berdiferensiasi yang telah

 berkomitmen untuk menjaadi sel darah merah, yaitu merangsang

 proliferasi dan pematangan mereka.

 b. kemampuan respon sumsum tulang +anemia , perdarahan.

c. intergritas proses pematangan eritrosit.

)roses destruksi eritrosit terjadi secara normal setelah masa hidup eritrosit

habis +sekitar 576 hari. )roses ini terjadi melalui mekanisme yang terdiri dari

5. 1ragmentasi

'ekanisme fragmentasi terjadi apabila kehilangan beberapa bagian membrane

eritrosit sehingga menyebabkan isi sel keluar termasuk hemoglobin.

7. <isis "smotik.

Tekanan osmotik plasma merupakan gambaran terjadinya kecenderungan

mendorong air dan Na dari daerah konsentrasi tinggi di interstisium ke daerah

dengan konsentrasi air rendah di plasma +atau konsentrasi protein plasma lebih

tinggi.Sehingga protein plasma dapat dianggap $menarik air0 ke dalam

 plasma.%al ini dapat mengakibat lisis eritrosit yang disebabkan efek osmotik.

3. &ritrofagositosis

'ekanisme destruksi eritrosit ini melalui fagositosis yang dilakukan oleh

monosit, neutrofil, makrofag. 1agositosis eritrosit ini terutama terjadi pada

eritrosit yang dilapisi antibody.'ekanisme ini meruapakan salah satu indikator 

adanya (uto*mun %emolitic (nemia +(*%(.

13 | P a g e

Page 14: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 14/17

;. Sitolisis

Sitolisis biasanya dilakukan oleh komplemen +8=, 8E, 8>, 8, 8?. Sitolisis

ini meruapakan indikator )eroFysimal Nocturnal %aemoglobinuria +)N%.

=. Denaturasi %emoglobin

%emoglobin yang terdenaturasi akan mengendap menbentuk %einz bodies.

&ritrosit dengan %einz bodies akan cepat didestruksi oleh limpa. %einz bodies

melekat pada membran permeabilitas membesar sehingga mengakibatkan lisis

osmotik juga.

b. Le'k$%$#e&#& *eu!opoiesis adalah proses pembentukan leukosit, yang dirangsang oleh adanya

colony stimulating +factor perangsang koloni. Colony stimulating ini dihasilkan

oleh leukosit dewasa.

<eukosit dibentuk di sumsum tulang terutama seri granulosit, disimpan dalam

sumsum tulang sampai diperlukan dalam sistem sirkulasi. !ila kebutuhannya

meningkat maka akan menyebabkan granulosit tersebut dilepaskan. )roses

 pembentukan limfosit, ditemukan pada jaringan yang berbeda seperti sumsum

tulang, thymus, limpa dan limfonoduli. )roses pembentukan limfosit dirangsang

oleh thymus dan paparan antigen.

)embentukan leukosit berbeda dengan pembentukan eritrosit. <eukosit ada 7

 jenis, sehingga pembentukannya juga sesuai dengan seri leukositnya, yaitu

a. <eukosit Aranulosit myelosit

'yelosit terdiri dari 3 jenis yaitu neutrofil, eosinofil dan basofil yang

mengandung granula spesifik yang khas. Tahapan perkembangan myelosit yaitu

5 'ieloblas.

'ieloblas adalah sel yang paling muda yang dapat dikenali dari serigranulosit. Diameter berkisar antara 56-5=Hm. *ntinya yang bulat dan besar 

memperlihatkan kromatin halus serta satu atau dua anak inti.

7 )romielosit.

Sel ini agak lebih besar dari mielobas. *ntinya bulat atau lonjong, serta anak 

inti yang tak jelas.

3 'ielosit

)romielosit berpoliferasi dan berdiferensiasi menjadi mielosit. )ada proses

diferensiasi timbul grnula spesifik, dengan ukuran, bentuk, dan sifat terhadap

 pewarnaan yang memungkinkan seseorang mengenalnya sebagai neutrofil,

14 | P a g e

Page 15: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 15/17

eosinofil, atau basofil. Diameter berkisar 56Hm, inti mengadakan cekungan dan

mulai berbentuk seperti tapal kuda.

; 'etamielosit

Setelah mielosit membelah berulang-ulang, sel menjadi lebih kecil kemudian

 berhenti membelah. Sel-sel akhir pembelahan adalah metamielosit. 'etamielosit

mengandung granula khas, intinya berbentuk cekungan. )ada akhir tahap ini,

metamielosit dikenal sebagai sel batang. arena sel-sel bertambah tua, inti

 berubah, membentuk lobus khusus dan jumlah lobi ber4ariasi dari 3 sampai =. Sel

dewasa +granulosit bersegmen masuk sinusoid-sinusoid dan mencapai peredaran

darah. )ada masing-masing tahap mielosit yang tersebut di atas jumlah neutrofil jauh lebih banyak daripada eosinofil dan basofil.

 b. <eukosit non granuler 

)embentukan leukosit ini terdiri dari 7 fase, yaitu

5. <imfosit

Sel-sel precursor limfosit adalah limfoblas, yang merupakan sel berukuran

relatif besar, berbentuk bulat. *ntinya besar dan mengandung kromatin

yang relatif dengan anak inti mencolok. Sitoplasmanya homogen dan

 basofil. etika limfoblas mengalami diferensiasi, kromatin intinya

menjadi lebih tebal dan padat dan granula azurofil terlihat dalam

sitoplasma. 9kuran selnya berkurang dan diberi nama prolimfosit. Sel-sel

tersebut langsung menjadi limfosit yang beredar.

7. 'onosit.

'onosit awalnya adalah monoblas berkembang menjadi promonosit. Sel

ini berkembang menjadi monosit. 'onosit meninggalkan darah lalu masuk 

ke jaringan, disitu jangka hidupnya sebagai makrofag mungkin >6 hari.

(. Tr$)b$%$e&#&

)embentukan 'egakariosit dan eping-keping darah. 'egakariosit adalah selraksasa +diameter 36-566Hm atau lebih. *nti berlobi secara kompleks dan

dihubungkan dengan benang-benang halus dari bahan kromatin. Sitoplasma

mengandung banyak granula azurofil dan memperlihatkan sifat basofil setempat.

'egakariosit membentuk tonjolantonjolan sitoplasma yang akan dilepas sebagai

keping-keping darah. Setelah sitoplasma perifer lepas sebagai keping-keping

darah, megakariosit mengeriput dan intinya hancur.

G. AKTOR " AKTOR PERTUMBUHAN HEMATOPOETIK*

15 | P a g e

Page 16: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 16/17

a. !ekerja pada berbagai stadium hematopoiesis.

 b. !iasanya dihasilkan oleh beberapa jenis sel.

c. !iasanya mempengaruhi lebih dari satu jalur sel.d. !iasanya menunjukkan interaksi yang sinergis maupun aditif dengan

faktor pertumbuhan lain.

e. Seringkali bekerja dengan sel neoplastik yang setara dengan suatu sel

normal.

BAB III

PENUTUP

Ke&#)%'lan(dapun kesimpulan yang dapat kami tarik pada makalah kali ini, yaitu

5. %ematopoesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah,

dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi

secara serentak.

7. <okasi terjadinya hematopoesis, yaitu

a. ondisi normal di sumsum tulang

!eberapa sel +eri I trombo tahap pematangan di '') +Sumsum

tulang sedangkan limfosit +!T di eFtramedullary +luar sumsum

tulang.5 &mbrio dan 1etus 6 # 7 bulan  /olk sac.

= # > bulan  %ati , lyen.

=# ? bulan  sumsum tulang.

7 !ayi sumsum tulang.

3 Dewasa tulang belakang, 4ertebra, tulang iga, sternum, tulang

tengkorak, sacrum dan pel4is, ujung proksimal femur.

 b. ondisi Sakit

&Ftramedularry sebagai organ primer dalam perkembangan sel

darah.

16 | P a g e

Page 17: Bagian Isi Hematopoesis

8/16/2019 Bagian Isi Hematopoesis

http://slidepdf.com/reader/full/bagian-isi-hematopoesis 17/17

3. 1ase # fase hematopoesis secara umum terbagi atas 3, yaitu fase

mesoblastik, hepatic, dan meolid.

;. 2enis-jenis hematopoesis, terbagi atas 7 yaitu

a. !erdasarkan waktu terjadinya, yaitu prenatal dan post-natal.

 b. !erdasarkan pembentukan komponen darahnya, yaitu eritropoesis,

leukopoesis, dan trombopoesis.

DATAR PUSTAKA

!arbara, 2. !ain. 766=.  'eginner+s "uide to 'lood Cells, !lackwell )ublishing

<td. halaman 7.

%offbrand, Cictor. 766=. ,aematology at a "lance edisi !e-. <ondon, hal .

'ahanani, Dew. 7657. ,ematologi edisi empat . 2akarta &A8.

'etha, (tul. 7667. ,#%O*O" disi !edua. 2akarta &rlangga.

Sherwood, <auralee. 7667.  $isiologi #anusia. 2akarta )enerbit !uku

edokteran.

Tortora 2A. Derrickson !. Principles of anatomy and physiology 57th edition.

Gidmann, 1rances . 5??. %in/auan 0linis atas ,asil Pemeri!saan

 *a&oratorium. 2akarta &A8 .

 

17 | P a g e