Transcript
Page 1: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Lanjut Usia

Menurut Ernawati lansia adalah orang yang berusia 50 tahun atau lebih.4 Lansia

merupakan kelompok orang lanjut usia yang mengalami proses penuaan yang terjadi

secara bertahap dan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindarkan. 6

Proses menua merupakan proses yang normal terjadi pada setiap manusia dan

bukan merupakan suatu penyakit.

Menurut

BKKBN 1998, penduduk lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan

secara terus menerus, ditandai dengan penurunan daya tahan fisik dan rentan terhadap

penyakit yang mengakibatkan kematian. Secara ekonomi lansia dianggap sebagai

beban sumber daya. Saparinah (1983) berpendapat bahwa lansia merupakan

kelompok umur yang mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh dan berbagai

tekanan psikologis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lansia adalah

kelompok orang yang berumur lebih dari 50 tahun yang secara fisiologis mengalami

kemunduran baik dari segi biologis, ekonomi maupun sosial secara bertahap hingga

akhirnya sampai pada kematian.

15 Penuaan juga dapat didefenisikan sebagai suatu

proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri

atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga lebih rentan

terhadap infeksi dan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang dideritanya. Penuaan

merupakan proses ilmiah yang terjadi secara terus-menerus dalam kehidupan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 2: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

ditandai dengan adanya perubahan-perubahan anatomik, fisiologik dan biomekanis

dalam sel tubuh, sehingga mempengaruhi fungsi sel, jaringan dan organ tubuh.

Berdasarkan kelompok usia, lanjut usia menurut DEPKES RI dibagi menjadi

3 yaitu:

4

1. Kelompok usia dalam masa virilitas (45-54 tahun), merupakan kelompok

yang berada dalam keluarga dan masyarakat luas.

4,16

2. Kelompok usia dalam masa prasenium (55-64 tahun), merupakan

kelompok yang berada dalam keluarga, organisasi usia lanjut dan

masyarakat pada umumnya.

3. Kelompok usia masa senecrus ( >65 tahun), merupakan kelompok yang

umumnya hidup sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit

berat.

Menurut WHO Lansia dapat dibagi atas Middle aged antara 45-59 tahun,

Elderly antara 60-74 tahun, Aged 75 tahun atau lebih. Sementara itu, menurut Pathy

(1985) Lansia dapat dikelompokkan atas Young elderly antara 65-75 tahun dan Old

elderly 75 tahun keatas.

17

2.2 Teori-Teori Proses Menua

Proses menua melibatkan berbagai sistem di dalam tubuh yang akan

mengakibatkan berkurangnya fungsi sistem-sistem tersebut. Hal ini dapat dijelaskan

melalui teori-teori meliputi: 17,18

Universitas Sumatera Utara

Page 3: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

2.2.1 Teori Nutritional Component

Teori ini menjelaskan bahwa makanan memegang peranan penting dalam proses

penuaan. Kekurangan makanan menyebabkan kerusakan dan terbatasnya regenerasi

sel. Diet memegang peranan penting dari beberapa penyakit degenerasi yang

menyertai proses penuaan.

2.2.2 Teori Sintesa Protein

Proses penuaan disebabkan karena gangguan mekanisme sintesa protein.

Tahapan sintesa protein dipengaruhi oleh aktivitas enzim . Perubahan aktivitas enzim

menyebabkan gangguan sintesa protein sehingga terbentuk protein abnormal.

2.2.3 Teori Molekul Radikal Bebas

Adanya fragmen molekul yang disebut radikal bebas yang bereaksi dengan asam

lemak tidak jenuh pada membran sel untuk membentuk produk peroksidasi. Keadaan

tersebut akan menghalangi keluar masuknya zat makanan melalui membran sel

sehingga mempercepat kematian sel.

2.2.4 Teori Imunologi

Proses penuaan disebabkan kerusakan secara perlahan pada proses imunologis.

Hal ini dibuktikan dengan menurunnya sintesa antibodi dalam tubuh dan

pembentukan antibodi.

2.2.5 Teori Genetika

Kegagalan regulasi genetik menyebabkan menurunnya fungsi genetika pada usia

lanjut. Hal tersebut sebagai akibat dari tidak cukupnya perbaikan DNA yang rusak

Universitas Sumatera Utara

Page 4: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

secara spontan, mutasi dalam sel somatik dan besarnya kesalahan dari DNA sendiri

error catasthrope.

2.2.6 Teori Stochastik

Teori ini merumuskan penuaan disebabkan oleh penimbunan sisa-sisa dari

lingkungan. Sebagai contoh paling spesifik dari teori ini adalah mutasi somatik dan

kesalahan (error). Mutasi somatik, disebabkan oleh radiasi dan kemungkinan bahan-

bahan radioaktif yang tertimbun. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan mensintesis

protein, kegagalan fungsi dan berakhir dengan kematian. Perubahan molekul protein

selama penuaan tidak langsung jelas pada umur, tergantung dari kesalahan sintesis

protein, adanya akumulasi perubahan molekul protein fungsional (akibat kesalahan

mensintesis protein karena terjadinya mutasi tersebut). Inilah yang mungkin dapat

merusak kapasitas fisiologi dari jaringan atau sel yang menua.

2.2.7 Teori Cross Linking Colagen-Elastin

Teori ini didasari pada adanya saling silang dalam makromolekul, terutama

kolagen dan elastin. Matrik molekul ini menyusun tubuh sebanyak 20% dari berat

badan manusia. Peristiwa saling silang ini akan semakin bertambah seiring dengan

bertambahnya umur. Yang mendasari teori ini adalah adanya saling silang kolagen,

menjadi elastin sehingga terjadi kemungkinan simplistik yang berlebihan. Hal ini

dapat menyebabkan proses fisiologis vital pada matrik kolagen. Saling silang

merupakan suatu proses pematangan, dimana bertambahnya jumlah elastin pada

beberapa tempat tertentu akan berperan untuk memperbaiki fungsi, sementara di

tempat lain dapat mengurangi fungsi.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Penyebab penuaan yang dikaitkan dengan fungsi kolagen menjelaskan bahwa

kolagen mengalami degenerasi, berubah setiap waktu. Serabut kolagen menjadi

kurang lentur, lebih rapuh dan mudah terkoyak

2.3 Keadaan Mukosa Lidah pada Lansia

Didalam rongga mulut, lidah dianggap sebagai salah satu petunjuk atau cermin

kesehatan umum seseorang. Hal ini disebabkan lidah merupakan organ tubuh yang

paling peka terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Dalam

perkembangannya permukaan lidah secara normal dilapisi papilla lidah yaitu papilla

filiformis, papilla fungiformis, papilla foliate dan papilla sirkumvalata.

2.3.1 Anatomi Lidah

Lidah merupakan organ muskular yang kompleks yang melekat pada tulang

hyoid, processus styloideus dan tuberkel genial mandibula pada daerah insersio tiga

otot ekstrinsik, hyoglossus, styloglosus dan genyoglosus. Lidah melekat longgar pada

palatoglossus dan glosopharyngeus serta ekstensi membrane mukosa mulut dan

membrane mukosa pharyngeal yang menutupi lidah.

19

Permukaan superior dan posterior lidah ditutupi membran mukosa khusus,

dimana pada membran tersebut terdapat berbagai macam tonjolan papila yang

berbeda. Sebagian dari papila-papila ini membawa beberapa reseptor khusus untuk

pengecapan maupun ujung syaraf halus yang penting untuk perkembangan fungsi

persepsual. Otot intrinsik diatur oleh berbagai gerakan kompleks yang menjadikan

ukuran lidah dalam 3 dimensi.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Gambar 1. Lidah normal

20

Mukosa permukaan dorsal anterior lidah ditandai dengan dua jenis papila dengan

fungsi tertentu yaitu papila filiformis dan papila fungiformis dan sejumlah tonjolan-

tonjolan lainnya dengan fungsi yang tidak jelas. Papila filiformis merupakan papila

terkecil dan terbanyak yang dapat dijumpai pada permukaan dorsal lidah dalam arah

antero-posterior. Bentuknya panjang dan runcing (konus), menyerupai rambut dan

diliputi oleh lapisan keratin. Panjang papila filiformis kira-kira 2-3 mm. Papila ini

tidak mengandung papila pengecap. Epitel keratin yang melapisi permukaannya

memberikan warna abu-abu pada lidah dan pada dasarnya berfungsi dalam menjilat

dan menggiring makanan ke distal. Pada keadaan infeksi pada papila ini terdapat

timbunan bakteri dan sel-sel epitel mati sehingga warna abu-abu akan tampak lebih

jelas meliputi permukaan dorsum.

Papila fungiformis hanya dijumpai pada dua pertiga anterior lidah dan jumlahnya

kira-kira 29/cm

2 pada daerah ujung dan 7-8/cm2 di bagian tengah-tengah lidah.

Struktur yang berbentuk seperti jamur ini mempunyai kapiler darah yang banyak

sehingga dengan ukurannya yang besar dan kapiler darah yang banyak menyebabkan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

papila ini terlihat seperti bintik-bintik merah pada hamparan papila filiformis. Setiap

papila fungiformis mengandung 0-20 kuncup pengecap yaitu rata-rata 2-4 kuncup

pengecap tiap satu papila. Secara umum individu yang memiliki kuncup pengecap

yang banyak akan menghantarkan rangsangan yang lebih kuat dibandingkan dengan

individu yang memiliki kuncup pengecap sedikit.

Pada pertemuan dua pertiga anterior dan sepertiga posterior lidah, terdapat

barisan papila sircumvalata yang berbentuk V atau Y yang berbatasan dengan

sekelompok papila foliata yang tersebar pada tepi lateral lidah. Papila sircumvalata

dan papila foliata dikelilingi oleh parit. Papila vallata berbentuk bundar dan besar

dengan diameter 2 mm. Dua belas papila diantaranya tersusun dalam barisan

berbentuk V di bagian anterior dan sejajar dengan sulcus terminalis. Tiap barisan

dikelilingi oleh lapisan bundar. Sedangkan papila foliata terletak pada tepi lateral

lidah, berupa tiga atau empat lipatan vertikal pendek.

Gambar 2. Permukaan lidah normal

18

Universitas Sumatera Utara

Page 8: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

2.3.2 Perubahan dan Kelainan Lidah pada Lansia

Dengan bertambah usia, lapisan epitel yang menutupi mukosa mulut cenderung

mengalami penipisan, berkurangnya keratinisasi, berkurangnya pembuluh darah

kapiler dan suplai darah, serabut kolagen yang terdapat pada lamina propria

mengalami penebalan. Akibat dari perubahan-perubahan tersebut, secara klinis

terlihat mukosa mulut menjadi lebih pucat, tipis dan kering, proses penyembuhan

menjadi lebih lambat, mukosa mulut lebih mudah mengalami iritasi terhadap tekanan

dan gesekan. Keadaan ini dapat diperberat oleh berkurangnya aliran saliva.

Pada populasi lansia prevalensi penyakit mukosa oral mencapai 40% hingga

59%. Prevalensi penyakit mukosa oral pada lansia 47% lebih besar daripada dewasa

muda.

1,11

5 Kelainan lidah pada lansia yang sering ditemui meliputi fissured tongue,

coated tongue, geographic tongue, sublingual varikositis, atropi papilla lidah,

kandidiasis dan keganasan.

7-9,12,20

2.4 Coated Tongue dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Lesi mukosa yang paling sering ditemui pada Lansia yang tidak berkaitan

dengan gigi tiruan adalah coated tongue atau lidah berselaput, sublingual varikositis

dan angular cheilitis. 7-9,12,20

Coated tongue merupakan lesi pada lidah yang paling

banyak ditemui pada lansia.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Gambar 3. Coated Tongue

10

Coated tongue adalah suatu keadaan dimana permukaan lidah terlihat

berwarna putih atau berwarna lain yang merupakan tumpukan dari debris, sisa-sisa

makanan dan mikroorganisme yang terdapat pada permukaan dorsal lidah.7,10 Lidah

merupakan habitat bagi mikroorganisme rongga mulut yang banyak berkolonisasi di

dorsum lidah.10 Bakteri yang berkolonisasi pada lidah memainkan peranan penting

pada pembentukan volatile sulvur compounds yang dapat menyebabkan bau mulut.

Beberapa metode yang telah digunakan untuk menggolongkan coated tongue

untuk mengetahui etiologi dan tingkat keparahannya, meliputi:

12

1. Boys, dkk menggolongkan coated tongue pada estimasi ketebalan selaput

pada bagian dorsal lidah melalui pemeriksaan visual yaitu : berat, sedang,

ringan atau tidak ada.

12

2. Miyazaki, dkk menggolongkan coated tongue berdasarkan distribusi

daerah yang tertutupi selaput, meliputi : skor 0, tidak terlihat; 1, kurang

Universitas Sumatera Utara

Page 10: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

dari sepertiga permukaan dorsum lidah; 2, kurang dari dua pertiga

permukaan dorsum lidah; 3, Lebih dari dua pertiga permukaan dorsal

lidah.

Gambar 4. Derajat coated tongue: skor 0, tidak terlihat; skor 1,

kurang dari sepertiga permukaan dorsal lidah; skor 2, kurang dari dua pertiga permukaan dorsal lidah; skor 3, lebih dari dua

pertiga dorsal lidah

3. Chen menggolongkan coated tongue berdasarkan warna, yaitu: putih,

kuning, abu-abu dan hitam

Universitas Sumatera Utara

Page 11: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Gambar 5. Diskolorasi pada lidah : skor 0, pink ; score 1,

putih ; skor 2 , kuning / coklat muda ; skor 3 : coklat ; skor 4: hitam

12

Iritasi lokal pada lidah secara terus menerus akan mengakibatkan tubuh untuk

melakukan pertahanan terhadap iritan tersebut dengan cara memanjangkan papilla

terutama papilla filiformosis pada bagian dorsal lidah, sehingga lidah tampak seperti

berambut. Kondisi lidah seperti ini akan sangat menguntungkan bagi bakteri dan

jamur untuk berkolonisasi. Perpanjangan papilla juga akan mengurangi sensitivitas

rasa pada lansia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya coated tongue antara lain:

10

2.4.1 Candida sp.

Candida sp. Merupakan flora yang secara normal terdapat pada permukaan

rongga mulut setiap orang, akan tetapi di dalam mulut yang sehat Candida tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 12: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

terdapat dalam konsentrasi yang rendah sehingga tidak menyebabkan kelainan

ataupun penyakit. Jumlah koloni Candida sp. normal dalam rongga mulut adalah

kurang dari 200 CFU/ml.7,21 Candida sp. biasanya disebut sebagai agen infeksius

oportunistik yang jika ada kesempatan dapat berkembang biak dengan cepat sehingga

dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

Candida sp. Banyak diisolasi dari rongga mulut pada bermacam pasien,

seperti lansia, pengguna gigi tiruan, pasien immunocompromised dan pasien sehat.

22

Lesi akibat Candida sering ditemui pada lidah, mukosa pipi dan palatum.

23

26 Penyakit

pada mukosa mulut yang diakibatkan oleh jamur berhubungan dengan mekanisme

pertahanan tubuh. Pada host yang immunocompromised, keberadaan jamur meningkat

drastis.

Coated tongue akibat jamur dapat terjadi karena berbagai faktor seperti pada

pasien dengan kelainan sistemik yang harus mengkonsumsi antibiotik dalam jangka

waktu lama, infeksi, terapi radiasi, perokok berat, kebersihan mulut yang buruk, dan

genetik .

20

Obat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

antihipertensi, analgesik, antasida berkontribusi dalam perkembangan jamur yang

berlebihan. Obat turunan sulfa dan kemoterapi dapat mematikan mikroflora normal

dalam rongga mulut karena sifatnya yang toksik, dan hal ini dapat memicu

perkembangan jamur. Obat-obatan kortikosteroid akan mempengaruhi sistem imun

yang akan menimbulkan infeksi opurtunistik seperti jamur. Antasida berkontribusi

pada pertumbuhan jamur karena asam hidroklorik pada lambung membantu

22

Universitas Sumatera Utara

Page 13: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

mengontrol pertumbuhan jamur dan mikroba berbahaya lainnya pada saluran

pencernaan.

Derajat coated tongue juga memainkan peranan penting pada infeksi mulut

akibat Candida sp. Selaput pada lidah tersebut terdiri dari komponen darah, nutrient

dan sel epitel yang telah berdeskuamasi yang dapat menimbulkan penyakit infeksi

pada rongga mulut akibat jamur dan berkembangnya halitosis. Namun, memiliki

coated tongue belum tentu terinfeksi oleh jamur.

13

23 Agen yang menjadi etiologi pada

oral candidiasis adalah C.albicans, C.tropicalis, C.glabrata, C.krusei dan

C.parapsilosis.

24

Gambar 6. Candida sp. secara mikroskopis: 1, Candida albicans, 2, Candida

tropicalis,3, Candida parapsilosis

Coated tongue biasanya tidak menimbulkan keluhan bagi penderitanya, tetapi

bila sudah terinvasi Candida sp. kelainan ini dapat menimbulkan beberapa gejala klinis

yang mengurangi kenyamanan penderitanya seperti sensasi rasa kecap yang terganggu,

rasa pedih, rasa sakit dan rasa seperti terbakar pada lidah yang akan mengakibatkan

Universitas Sumatera Utara

Page 14: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

kekurangan nutrisi, penyembuhan yang lambat dan waktu perawatan yang lebih

panjang pada lansia.11 Hal ini dapat dicegah ataupun dihilangkan dengan memakai obat

kumur dan tindakan pembersihan lidah dengan baik.

22

Gambar 7. Oral thrush yang disebabkan oleh jamur

25

2.4.2 Kebiasaan Membersihkan Lidah

Membersihkan mulut secara rutin telah dilaporkan menjadi metode

pencegahan yang paling utama dalam mencegah timbulnya lesi pada mukosa. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Heloe 1973, Richie 1973, Langer Michman dan

Librach 1975 ditemukan kebiasaan membersihkan mulut yang buruk pada lansia.

Dalam penelitian mereka terhadap 303 subjek diatas 60 tahun di Melbourne,

Australia mereka menemukan 91-96% subjek yang masih bergigi membutuhkan

perbaikan kebiasaan membersihkan mulut.

Oral hygiene tidak hanya dilakukan pada gigi atau jaringan keras rongga

mulut namun juga jaringan lunak mulut, salah satunya lidah. Pembersihan lidah telah

dilakukan sejak beratas-ratus tahun lalu dengan berbagai metode. Namun, sekarang

20

Universitas Sumatera Utara

Page 15: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

lidah seperti diabaikan, karena terkonsentrasi pada pencegahan dan perawatan

jaringan keras mulut. Berbagai penelitian menunjukkan terjadi penurunan jumlah

kolonisasi bakteri pada dorsum lidah pada subjek yang membersihkan mulut

sekaligus lidahnya secara rutin.

Gambar 8. Pasien dengan coated tongue yang di-

instruksikan untuk membersihkan sebagian lidahnya dengan tongue scraper

10

2.4.3 Merokok

Merokok atau penggunaan tembakau sebagai iritan lokal dapat menyebabkan

timbulnya dan memperparah coated tongue.25 Temperatur yang tinggi pada saat

merokok dan berbagai jenis toksin yang terdapat dalam kandungan rokok dapat

memberikan efek yang berbahaya pada jaringan lunak mulut. Merokok juga dapat

membuat proses perbaikan jaringan dan luka menjadi berkurang dan pertahanan

jaringan terhadap infeksi dan akumulasi plak juga mengalami kemunduran.26

Universitas Sumatera Utara

Page 16: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Penggunaan tembakau dapat secara cepat mempengaruhi aliran saliva, pH

saliva meningkat selama merokok dan hal ini mengakibatkan jumlah lactobacillus

dan Streptococcus mutans meningkat dalam rongga mulut. Meningkatnya jumlah

bakteri yang berkoloni pada dorsum lidah terutama yang dapat menghasilkan VSC

dapat menyebabkan halitosis.12,26 Merokok juga dapat mengganggu indera

pengecapan, dimana terdapat penurunan sensasi rasa asin (NaCl) pada perokok.

Dalam banyak kasus, ditemukan adanya hubungan antara keberadaan jamur

dengan kebiasaan merokok. Merokok merupakan salah satu faktor predisposisi

infeksi jamur.

26

27

Gambar 9. Coated tongue pada perokok

27

2.4.4 Teh dan kopi

Coated tongue banyak ditemui pada peminum teh dan kopi secara rutin.

Walaupun belum terdapat korelasi yang jelas antara meminum teh dan kopi dengan

timbulnya coated tongue, namun jumlah peminum teh dan kopi yang memiliki coated

Universitas Sumatera Utara

Page 17: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

tongue cukup tinggi.7 Temperatur minuman yang tinggi saat dikonsumsi merupakan

salah satu faktor yang menjadikannya iritan lokal kronis pada lidah yang dapat

menimbulkan coated tongue

10

2.4.5 Obat-obatan

Lesi pada mukosa sangat berkaitan dengan penggunaan obat-obatan setiap

harinya. Penggunaan bermacam obat mengakibatkan menurunnya laju aliran saliva

diikuti dengan penyakit yang timbul akibat hal tersebut.20 Obat-obatan tersebut

meliputi obat-obatan yang dapat mengakibatkan xerostomia yaitu, antibiotik,

antihipertensi, analgetik, dan antasida yang berkontribusi pada pertumbuhan jamur

karena asam hidroklorik pada lambung membantu mengontrol pertumbuhan jamur

dan mikroba berbahaya lainnya pada saluran pencernaan yang pada akhirnya

menimbulkan oral thrush.

28

2.5 Pemeriksaan Candida sp. pada coated tongue

Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada media yang terdiri dari

bahan nutrient. Pemilihan medium yang dipakai tergantung pada mikroorganisme apa

yang akan ditumbuhkan. Perbenihan untuk pertumbuhan jamur agar dapat

dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang dibutuhkan oleh

organisme tersebut. Faktor lain seperti pH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan

dengan baik.

29,30

Universitas Sumatera Utara

Page 18: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik ke dalam media steril

baik pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang

mengandung mikroba atau biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat.

Pemeriksaan terhadap Candida dapat dibagi menjadi pemeriksaan langsung

dan pemeriksaan biakan.

Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar

dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol)

untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau

lemari suhu 37

Pemeriksaan langsung: kerokan mukosa lidah dengan

pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

º

2.5.1 Pemilihan Media

C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony.

Pemilihan media berdasarkan mikrooganisme apa yang akan dikembangkan

dalam hal ini adalah jamur. Media yang digunakan adalah media spesifik dan khusus

untuk isolasi jamur yaitu agar dekstrosa glukosa Sabouraud. Medium ini terdiri dari

nutrien agar dan antibiotik (Chloramphenicol dan Gentamicin).

Gambar 10. Saboraud Dextrose Agar34

Universitas Sumatera Utara

Page 19: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Sebelum ditanam dalam media, inokulan disimpan dalam tabung berisi larutan

Phosphate Buffer Saline dengan tujuan agar mikroorganisme tidak rusak jika

disimpan dalam waktu yang cukup lama dan sifatnya yang menyerupai saliva ini

membantu dalam menyimpan mikroorganisme tanpa menambah atau mengurangi

pertumbuhan Candida.

Gambar 11. Tabung berisi Phosphate Buffer Saline beserta bahan inokulan dari swab

2.5.2 Alat-Alat yang Digunakan

Alat- alat yang digunakan untuk pemeriksaan Candida pada coated tongue

antara lain senter, lampu spiritus, spatel kayu steril, kapas lidi steril dan label stiker.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Gambar 12.Alat-alat pemeriksaan Candida pada coated tongue:1.Senter,

2. Lampu spiritus, 3. Spatel kayu, 4. Kapas lidi, 5. Label stiker

31-34

2.5.3 Kultur Jamur

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik kedalam media steril baik

pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung

mikroba atau biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat.

34,35

Biakan murni diperlukan untuk keperluan diagnostik, karakterisasi

mikroorganisme, industri farmasi dan kegiatan mikroorganisme lainnya. Untuk

mendapatkan kultur yang murni selain nutrisi dan lingkungan yang menunjang

pertumbuhan mikroorganisme tersebut juga perlu dicegah adanya kontaminan dalam

biakan. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik kerja aseptis.

Teknik aseptis sangat diperlukan untuk memindahkan biakan dari suatu

tempat ke tempat lainnya. Dengan teknik aseptis kontaminasi dengan biakan yang

mungkin bersifat patogen dapat dihindari.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

Jamur dibiakan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut medium.

Banyak sekali medium yang tersedia macamnya yang dipakai bergantung kepada

beberapa faktor, salah satunya adalah macam jamur yang akan ditumbuhkan. Bahan

yang diinokulasikan pada medium ini disebut inokulum. Dengan menginokulasi

medium agar nutrient dengan metode cawan gores atau cawan tuang, sel-sel itu akan

terpisah sendiri, setelah inkubasi, sel-sel jamur akan memperbanyak diri dalam waktu

18 sampai 24 jam hingga terbentuk massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan

koloni.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

KERANGKA TEORI

Lansia

Perubahan pola

makan

Penyakit sistemik

Teknik pembersihan gigi

dan mulut berkurang

Penurunan laju alir saliva

Manifestasi oral

Kerusakan jaringan lunak rongga mulut

Kerusakan jaringan keras rongga mulut

Mukosa pipi

Mukosa lidah

Mukosa palatum Gingiva Gigi Tulang

Coated tongue Candida Faktor resiko lain

Kebiasaan menyikat

lidah

Perubahan aspek

biologis, fisiologis,

degeneratif

Merokok Kebiasaan minum teh dan kopi

Pengguna-an obat-obatan

Sublingual varikositis

Fissured tongue

Kandidiasis

Traumatic ulcer

Keganasan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lanjut UsiaObat-obatan seperti turunan sulfa, kemoterapi, kortikosteroid, antibiotik,

KERANGKA KONSEP

Lansia Coated tongue

Candida

Faktor resiko lain

Universitas Sumatera Utara