24
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5) analisis adalah kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk memahami dan menentukan apa yang harus dicapai oleh sistem. Analisis sistem jauh lebih dari sekedar pernyataan dari kata – kata masalah yang telah disimpulkan. Sistem analisis menjelaskan secara rinci "apa" yang sistem harus lakukan untuk memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah. Analisis fokus pada memproduksi model dari sebuah sistem, yang disebut model analisis, yang mana membetulkan, menyelesaikan, kosisten, dan dapat diverifikasi (Bruegge dan Dutoit, 2010:174). 2.1.2 Pengertian Desain Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), Sistem Desain adalah terdiri dari kegiatan-kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk menjelaskan secara rinci sistem yang memecahkan kebutuhan. Kata operatif dalam hal ini adalah "memecahkan". Dengan kata lain, sistem desain menjelaskan "bagaimana" sistem akan bekerja. Ini menentukan secara rinci semua komponen dari solusi sistem dan bagaimana 9

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Analisis

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5) analisis adalah

kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk memahami dan menentukan

apa yang harus dicapai oleh sistem. Analisis sistem jauh lebih dari sekedar

pernyataan dari kata – kata masalah yang telah disimpulkan. Sistem analisis

menjelaskan secara rinci "apa" yang sistem harus lakukan untuk memenuhi

kebutuhan atau memecahkan masalah.

Analisis fokus pada memproduksi model dari sebuah sistem, yang

disebut model analisis, yang mana membetulkan, menyelesaikan, kosisten,

dan dapat diverifikasi (Bruegge dan Dutoit, 2010:174).

2.1.2 Pengertian Desain

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), Sistem Desain

adalah terdiri dari kegiatan-kegiatan yang memungkinkan seseorang untuk

menjelaskan secara rinci sistem yang memecahkan kebutuhan. Kata operatif

dalam hal ini adalah "memecahkan". Dengan kata lain, sistem desain

menjelaskan "bagaimana" sistem akan bekerja. Ini menentukan secara rinci

semua komponen dari solusi sistem dan bagaimana mereka bekerja bersama

untuk memberikan solusi yang diinginkan.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:4), sistem informasi

adalah sekumpulan komponen yang saling terkait mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis.

Sistem informasi adalah komponen yang saling berhubungan dan

bekerja bersama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dann

membagikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan, koordinasi,

kontrol, analisis, dan visualisasi dalam organsisasi (Prentice-Hall, 2012).

9

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

10

2.1.4 Pemasaran

Menurut Buchory dan Saladin (2010:2) pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial menyangkut individu atau kelompok untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan

pertukaran (nilai) produk dengan yang lain.

Banyak orang berpikir pemasaran hanyalah menjual dan mengik-

lankan. Kita selalu dibombardir setiap hari oleh iklan di TV, katalog, telepon

penjualan, dan e-mail. Meskipun begitu, menjual dan mengiklankan hanya

sebagian dari pemasaran. Saat ini, pemasaran harus dimengerti untuk tidak

hanya menggunakan pemikiran kuno lagi seperti penjualan (beritahu dan

jual), tapi harus dimengerti juga dengan pemikiran yang baru, yaitu

memuaskan kebutuhan pelanggan. Kesimpulannya pemasaran merupakan

proses dimana perusahaan menciptakan nilai untuk pelanggan dan membuat

relasi yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai ba-

lik dari pelanggan (Kotler dan Armstrong, 2012 : 5)

2.1.5 Media Sosial

Pengertian media sosial menurut Philip Kotler dan Kevin Keller

dalam bukunya Marketing Management (2012:568), media sosial merupakan

sarana bagi konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan informasi video

dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.

2.1.6 M- Commerce

Menurut Krithika dan Moorthi (2013), Mobile commerce atau M-

Commerce adalah e-business dalam perangkat yang kecil seperti mobile

phones, ini adalah perkembangan dari e-commerce yang aktivitas e-business-

nya bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat yang bisa dikendalikan

dengan tangan, seperti mobile phones, tablet, dll. M-commerce juga bisa dise-

but sebagai penggunaan kapabilitas transaksi penjualan melalui media elek-

tronik yang bisa dikendalikan menggunakan tangan, dimana saja, via

teknologi wireless. Keuntungan dari m-commerce adalah:

1. M-commerce itu portable, contoh bisa diakses dimana saja, kapan

saja.

2. M-commerce menyediakan cakupan yang lebih luas.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

11

3. Mengurangi biaya transaksi.

4. Lebih mudah digunakan daripada e-commerce.

5. Mengurangi waktu untuk melakukan pesanan.

2.1.7 Internet

Menurut Sibero (2011:10) “Internet (Interconneted Network) adalah

jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, inter-

net dapat juga dapat disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas”. Seperti

halnya jarigan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga

menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Tranmission

Control Protocol / Internet Protocol)”.

Menurut Sarwono (2012:17) Internet “merupakan sekumpulan

jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau or-

ganisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet”. Internet awal-

nya digunakan untuk keperluan militer hingga akhirnya menjadi massal untuk

keperluan sipil dan hiburan.

2.1.8 Promosi

Promosi penjualan menurut Cummins (2010:30) adalah serangkaian

teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran – sasaran penjualan/ pe-

masaran dengan penggunaan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai

tambah pada produk atau jasa baik kepada para perantara maupun pemakai

langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.

2.1.8.1 Diskon Harga

Menurut Agus Hermawan (2012:132) Diskon harga adalah po-

tongan harga atau pengurangan langsung terhadap harga atas pembe-

lian produk dalam suatu periode tertentu. Diskon terhadap konsumen

seringkali menyebabkan pembelian dalam jumlah besar. Untuk mem-

bantu dalam program diskon harus ditunjang oleh iklan media massa

dan paparan produk atau pemberian contoh produk.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

12

2.1.9 Marketing Channels

Ada penelitian yang sedang dilakukan menyatakan bahwa manajer

marketing mengukur pemasaran online dan offline secara berbeda. Penelitian

ini menunjukan bagaimana media pemasaran offline fokus pada pencapaian

dan frekuensi, sedangkan media pemasaran online fokus pada click-through-

rates, pengunjung yang unik, seberapa banyak yang membuka web, dan ke-

san iklan untuk evaluasi media (Cheong et al, 2010:403).

2.1.9.1 Online Marketing (internet advertising)

Internet advertising memberikan 2 model komunikasi untuk

dikembangkan antara konsumen dan marketer yang memberikan ke-

untungan untuk marketer karena mereka bisa memasang iklannya

berdasarkan informasi yang spesifik dan diperbolehkan oleh kon-

sumen. Internet advertising sangat cepat dan tidak terlalu mahal

dibandingkan metode traditional advertising dan kedepannya harapan

termasuk dalam digital marketing yang secara konstan akan menjadi

bagian dari kehidupan sehari – hari konsumen (Pergelova, Prior, &

Rialp, 2010:39).

2.1.9.2 Offline Marketing

Menurut Jurnal On Brand and Word-of-Mouth (Lovett, Peres,

& Shachar, 2013), terdapat 3 theoritical framework dari Word-of-

Mouth (WOM), yaitu social driver, emotional driver, dan functional

driver. Dalam functional driver, dijelaskan bahwa di setiap per-

tukaran/percakapan, terdapat orang yang membutuhkan informasi dan

memberikan informasi.

2.1.10 Business Model Canvas

Business model mendefinisikan bagaimana perusahaan memberikan

nilai pada pelanggannya dan mentransfer pembayaran menjadi keuntungan

(Teece, 2010:172). Business model menvisualisasikan perusahaan sebagai

tempat pengambilan keputusan dan konsekuensi, ini adalah sebuah grup

berupa sumber dan aktivitas dalam tingkat yang berbeda-beda dari

pandangan secara detail maupun operasional, yang mana menghasilkan dan

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

13

memberikan penawaran nilai kepada pelanggan (Slavik, 2011:23). Business

model canvas adalah bahasa bersama atau pedoman yang digunakan untuk

mendeskripsikan, memvisualisasikan, menilai dan merubah model bisnis.

Business model canvas membagi business model menjadi 9 blok utama.

(Osterwalder & Pigneur, 2010)

Gambar 2.1 Business Model Canvas

Sumber: (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 44)

2.1.10.1 Customer Segments

Pada blok customer segments, organisasi menentukan apakah

akan melayani satu atau beberapa segmen pelanggan untuk bisnis

yang akan dibuat (Osterwalder & Pigneur, 2010:20).

2.1.10.2 Value Propositions

Value propositions merupakan bagian blok yang

mendeskripsikan kumpulan produk dan jasa yang menciptakan nilai

bagi segmen pelanggan yang spesifik. Nilai yang diciptakan bisa

bersifat kuantitatif (seperti harga, kecepatan melayani) atau kualitatif

(seperti design, pengalaman pelanggan). (Osterwalder & Pigneur,

2010:22)

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

14

2.1.10.3 Channels

Channels merupakan bagian blok yang menjelaskan

bagaimana perusahaan berkomunikasi dan mencapai segmen

pelanggan mereka untuk menyampaikan value proposition mereka.

(Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 26).

2.1.10.4 Customer Relationships

Blok customer relationships menjelaskan tentang tipe

hubungan yang digunakan untuk segmen pelanggan yang spesifik

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 28). Customer relationships

dapat didorong berdasarkan beberapa motivasi berikut:

1. Akuisisi pelanggan (Customer Acquisition)

2. Mempertahankan pelanggan (Customer Retention)

3. Meningkatkan penjualaan (Boosting Sales)

2.1.10.5 Revenue Streams

Arus pendapatan merupakan blok yang merepresentasikan

bagaimana perusahaan menghasilkan keuntungan dari setiap segmen

pelanggan (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 30).

2.1.10.6 Key Resources

Blok key resource mendeskripsikan aset yang paling penting

agar membuat model bisnis dapat berjalan (Osterwalder & Pigneur,

2010, p. 34).

2.1.10.7 Key Activity

Blok aktivitas kunci yang mendeskripsikan kegiatan penting

dalam perusahaan yang harus kerjakan agar model bisnis perusahaan

dapat berjalan (Osterwalder & Pigneur, 2010, p. 36).

2.1.10.8 Cost Structure

Blok stuktur biaya mendeskripsikan biaya yang diperlukan

untuk mengoperasikan model bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2010,

p. 40).

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

15

2.1.10.9 Key Partnership

Blok key partnership mendeskripsikan jaringan dari

pemasok dan partner bisnis yang membuat model bisnis dapat

berjalan. (Osterwalder & Pigneur, 2010:38)

2.1.11 Analisis SWOT

Sedangkan menurut Freddy Rangkuti (2013:19), analisis SWOT diar-

tikan sebagai “analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksi-

malkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman

(threats)”

2.1.12 DeLone & McLean IS Success Model

Menurut DeLone dan McLean (2002), Pengukuran keefektifan dan

kesuksesan sistem informasi (IS) itu kritikal terhadap pengertian kita akan

nilai dan kemanjuran dari aksi manajemen IS dan investasi IS. Tujuan utama

dari Original Paper DeLone dan McLean adalah untuk mengubah riset

sebelumnya yang mencakup sukses dasar pengetahuan IS menjadi lebih

koheren dan untuk memberikan petunjuk kepada peneliti yang akan datang.

Dalam DeLone and McLean (D&M) IS Success Model, system quality

mengukur kesuksesan teknikal, information quality mengukur kesuksesan

semantik, dan use, user satisfaction, individual impacts, dan organizational

impacts mengukur kesuksesan efektifitas.

Teknologi informasi secara umum, dan internet secara khusus

memiliki dampak yang dramatis pada operasi bisnis. Perusahaan membuat

investasi secara besar-besaran pada aplikasi e-commerce tetapi sulit untuk

mengevaluasi kesuksesan dari system e-commerce mereka. Penelitian IS telah

mengubah perhatian mereka pada pengembangan, testing, dan

mengaplikasikan ukuran kesuksesan e-commerce yang berdasarkan model

kesuksesan e-commerce pada D&M IS success model yang bisa diadaptasikan

kepada pengukuran tantangan dalam dunia e-commerce yang baru. Sebagai

komunikasi yang kuat dan media dalam bisnis, internet adalah komunikasi

dan fenomena IS yang mendorong mereka sendiri pada bagan pengukuran

yang dibuat dari teori komunikasi.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

16

Gambar 2.2 DeLone dan McLean IS success model

Sumber: DeLone dan McLean (2002)

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

2.2.1.1 Pengertian Objek

Menurut Hall (2011:612) bahwa object “setara dengan kata

benda dalam bahasa. Contohnya vendor, customer, inventory, dan

account semuanya adalah object”.

2.2.1.2 Pengertian Object Oriented

Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:241) sistem

pengembangan didasarkan pada pandangan bahwa sistem adalah

seperangkat berinteraksi objek yang bekerja sama.

2.2.1.3 Analisis Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis)

Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2012:241), “Object

Oriented Analysis analisis berorientasi objek (OOA) yaitu proses

identifikasi dan mengidentifikasi penggunaan kasus dan set objek

(kelas) kedalam sistem baru.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

17

2.2.1.4 Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Design)

Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2012:241), “Object

Oriented Design mendefinisikan semua jenis tambahan benda yang

diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat

dalam sistem, menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk

menyelesaikan tugas, dan memurnikan definisi masing-masing jenis

objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa tertentu atau

lingkungan.

2.2.1.5 Unified Model Language (UML)

Menurut Satzinger (2012:46), Unified Model Language

(UML) adalah menetapkan standar model konstruksi dan notasi yang

didefinisikan oleh Grup Manajemen Objek.

Menurut Eko Didik Widianto (2012) adalah notasi atau dia-

gram terstandar industri untuk menspesifikasikan, memvisualisasi dan

mendokumentasikan model sistem yang tujuannya menyederhanakan

proses desain software yang kompleks. 

2.2.1.6 Usecase Diagram

Menurut Satzinger (2012:69) Use Case Diagram adalah

kegiatan yang dilakukan sistem, biasanya dalam menanggapi

permintaan oleh pengguna. Sehingga dapat membantu

mengidentifikasi berbagai macam proses yang dilakukan pengguna

dan sistem yang saling mendukung proses tersebut.

Gambar 2.3 Contoh Use Case Dengan Aktor

Sumber: (Satzinger 2012:81)

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

18

2.2.1.7 Activity Diagram

Menurut Satzinger (2012:57), activity diagram adalah Sebuah

diagram aktivitas menggambarkan berbagai pengguna (atau sistem)

kegiatan, orang yang melakukan setiap kegiatan, dan aliran secara

bertahap dari kegiatan ini.

Gambar 2.4 Simbol Activity Diagram

Sumber: (Satzinger 2012:58)

2.2.1.8 Class Diagram

Menurut Satzinger (2012:101), class diagram adalah untuk

menunjukkan kelas dari suatu objek pada suatu sistem. Salah satu

jenis UML diagram kelas yang menunjukkan hal-hal didomain

masalah pengguna disebut diagram kelas model domain. Tipe lain

dari UML class diagram disebut diagram kelas desain, dan digunakan

ketika merancang kelas perangkat lunak.

Gambar 2.5 Simbol Uml Domain Class Dengan Nama Dan Atributnya

Sumber: (Satzinger, 2012:101)

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

19

2.2.1.9 Use Case Description

Use case diagram membantu untuk mengidentifikasi

beberapa proses yang dilakukan oleh user dan yang harus didukung

oleh sistem. Untuk pengembangan sistem yang lebih baik, kita harus

lebih masuk ke level detil dengan pendeskripsian. Ada tiga level

pendeskripsian dari use case, yaitu brief description, intermediate

description, dan fully developed description (Satzinger, Jackson, &

Burd, 2010, p. 249)

1. Brief description

Brief description biasanya digunakan untuk use case

yang sederhana, khususnya ketika ruang lingkup sistem yang

akan dikembangkan itu masih kecil. Brief description

(deskripsi ringkas) dapat disebut sebagai ringkasan mengenai

apa yang dilakukan oleh sistem untuk merespon aksi dari

pengguna.

2. Intermediate description

Intermediate description merupakan deskripsi yang

lebih detail dan merupakan perluasan dari sebuah brief

description untuk memasukkan arus aktivitas - aktivitas

internal untuk suatu use case. Jika terdapat multiple

scenarios, maka tiap arus aktivitas dideskripsikan secara

masing-masing. Selain itu, dokumentasi mengenai kondisi-

kondisi pengecualian juga dapat didokumentasikan jika

diperlukan

3. Fully developed description

Fully developed description merupakan metode yang

paling formal untuk mendokumentasikan sebuah use case.

Dengan menggunakan deskripsi jenis ini pengguna dapat

mengetahui secara detail dan meningkatkan pemahaman

pengguna mengenai proses bisnis dan bagaimana sistem harus

mendukung proses bisnis tersebut.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

20

2.2.1.10 Sequence Diagram

Menurut Satzinger (2012:126) sequence diagram adalah

diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan

sistem selama use case atau skenario. Digunakan untuk menjelaskan

interaksi objek dan keputusan dokumen desain.

Gambar 2.6 Contoh System Sequence Diagram (SSD)

Sumber: (Satzinger, 2012:127)

2.2.1.11 Updated Design Class Diagram

Menurut Satzinger (2012:351), updated design class diagram

dapat dikembangkan untuk setiap layer. Pada view dan data access

layer, beberapa class baru harus ditambahkan. Demikian pula dengan

domain layer juga membutuhkan penambahan class baru sebagai use

case controller. Pada updated design class diagram, method dapat

ditambahkan untuk setiap kelas.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

21

Gambar 2.7 Updated Design Class Diagram

Sumber: (Satzinger, 2012:352)

2.2.1.12 User Interface

Menurut Satzinger (2012:441) user interface adalah suatu

jembatan penghubung antara user dan sistem. Input dan output yang

lebih langsung melibatkan pengguna sistem. User interface bisa untuk

pengguna internal atau eksternal. Desain mereka sangat bervariasi

tergantung pada faktor-faktor seperti tujuan interface, karakteristik

pengguna, dan karakteristik perangkat interface tertentu.

Delapan aturan emas dalam mendesain interface yang

interaktif tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strive for consistency (Konsistensi) menitik beratkan pada ke-

samaan desain tata letak menu, ukuran, bentuk ikon, form, dan

tata letak layar bantuan.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

22

2. Enable frequent users to use shortcuts (Memungkinkan peng-

guna untuk menggunakan jalan pintas) untuk mengefisiensikan

waktu, terdapat tampilan yang menyediakan shortcut untuk

mengurangi beberapa tahapan dalam proses interaksi. Desainer

sistem juga dapat menyediakan fasilitas untuk pengguna agar

mereka dapat membuat shortcut sesuai dengan kebutuhannya.

3. Offer informative feedback (Memberikan umpan balik yang in-

formatif) dalam setiap tindakan atau tahapan interaksi, desainer

sistem sebaiknya menyediakan fasilitas umpan balik dari kom-

puter sehingga pengguna mengetahui bahwa tindakannya ter-

hadap komputer tersebut telah diakui. Umpan balik tersebut

bisa berupa peringatan bahwa ada kesalahan, atau sekedar

memberitahu pengguna apabila tindakannya telah dieksekusi

sistem dengan baik.

4. Design dialogs to yield closure (Merancang dialog untuk

menghasilkan suatu penutupan) rancangan dialog pada sistem

harus terorganisir dalam urutan, dari adanya ‘awal’, ‘tengah’,

dan ‘akhir’. Sehingga pengguna akan terkonfirmasi bahwa tu-

gasnya telah selesai dan bisa menjadi acuan pengguna untuk

memulai tugas berikutnya.

5. Offer simple error handling (Menyediakan penanganan kesala-

han yang sederhana) sangatlah mungkin jika terdapat error

pada penggunaan sistem, dan desainer harus mencegah peng-

guna untuk membuat kesalahan walaupun memungkinkan. Sis-

tem harus dapat meminimalisir kesalahan dengan memberikan

bantuan kepada pengguna apabila memang terjadi kesalahan,

bantuan tersebut berupa peringatan akan kesalahan dan cara

penanganan yang sangat sederhana.

6. Permits easy reversal of actions (Mengijinkan untuk kembali

pada tindakan sebelumnya) memungkinkan pengguna untuk

memilih dan mengambil keputusan apakah tindakannya akan

dibatalkan atau dikembalikan pada tahapan sebelumnya. Atu-

ran ini memberikan kemudahan pada pengguna untuk

mengembalikan kesalahan ke kondisi awal dengan adanya

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

23

tombol cancel untuk membatalkan tindakan. Sekaligus mence-

gah kesalahan yang dapat terjadi.

7. Support internal locus of control (Mendukung tempat pengen-

dalian internal) pengguna ingin merasakan bahwa ia dapat

mengontrol sistem tersebut dan sistem menanggapi tindakan

yang dilakukan oleh pengguna sehingga pengguna tidak

merasa bahwa sistem yang mengontrol mereka.

8. Reduce short-term memory load (Mengurangi beban ingatan

jangka pendek) desainer sistem diharuskan untuk mendesain

sistem dengan tampilan yang mudah diingat oleh pengguna,

karena ada keterbatasan dalam ingatan manusia yang memu-

ngkinkan akan menghambat kelancaran dari proses interaksi

dengan sistem.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewLANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:5)

24