44
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah kombinasi antara komponen yang saling berkolaborasi untuk menyediakan informasi yang digunakan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Pendapat tersebut diperkuat oleh Satzinger, Jackson, & Burd(2010, p. 6), sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan output berupa informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Gambar 2.1 Piramida Sistem Informasi Sumber : (Hall, 2004) Dalam sebuah perusahaan tentunya memiliki tingkatan manajemen yang berbeda, dimana pada setiap tingkatan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Untuk menyelesaikan tugas bisnis yang ada, diperlukan sistem informasi untuk dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pada setiap tingkatan manajemen. Oleh karena 7

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi antara komponen yang saling berkolaborasi

untuk menyediakan informasi yang digunakan untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Satzinger, Jackson, & Burd(2010, p. 6), sistem

informasi adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan yang

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan output berupa informasi

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis.

Gambar 2.1 Piramida Sistem Informasi

Sumber : (Hall, 2004)

Dalam sebuah perusahaan tentunya memiliki tingkatan manajemen yang

berbeda, dimana pada setiap tingkatan memiliki tugas dan tanggung jawab yang

berbeda. Untuk menyelesaikan tugas bisnis yang ada, diperlukan sistem informasi

untuk dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pada setiap tingkatan

manajemen. Oleh karena itu, setiap tingkatan manajemen membutuhkan tipe sistem

informasi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Pada Gambar 2.1 merupakan piramida sistem informasi yang terdapat dalam

suatu perusahaan. Tujuan dari piramida ini adalah untuk menjelaskan arus informasi

yang terjadi, dimulai dari bagian personel operasional sampai pada bagian

manajemen puncak. Pada gambar tersebut terlihat bahwa ada beberapa tingkatan

manajemen yang ada di dalam sebuah perusahaan yaitu :

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

8

a. Personel operasional merupakan personel yang mendukung operasional harian

sebuah perusahaan

b. Manajemen operasional merupakan manajemen yang bertanggung jawab terhadap

proses operasional, dan membuat keputusan harian seperti memberikan tugas

kepada pekerja.

c. Manajemen menengah merupakan manajemen yang bertanggung jawab membuat

perencanaan jangka pendek, mengontrol dan mengorganisasikan.

d. Manajemen puncak. Merupakan tingkatan teratas dalam manajemen yang

bertanggung jawab untuk membuat keputusan strategi yang akan mempengaruhi

perusahaan nantinya.

Beberapa tipe sistem infromasi untuk setiap tingkatan manajemen :

a. Transaction processing system merupakan sistem informasi yang digunakan untuk

tingkatan personel operasional. Sistem ini membantu proses operasional seperti

mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data dari transaksi harian bisnis.

Contohnya seperti pada supermarket yang menggunakan scan barcode untuk

mencatat setiap transaksi yang terjadi.

b. Management information system merupakan sistem informasi yang digunakan

untuk tingkatan manajemen operasional. Sistem ini membantu manajemen

operasional untuk meringkas data dan membuat laporan yang akan diberikan

kepada manajemen menengah.

c. Decision support system merupakan sistem informasi yang digunakan untuk

tingkatan manajemen menengah. Sistem ini mendukung manajemen menengah

untuk membuat keputusan.

d. Executive information system merupakan sistem informasi yang digunakan untuk

tingkatan manajemen puncak. Sistem ini memberikan informasi yang dibutuhkan

oleh manajemen puncak untuk membuat keputusan strategi dalam sebuah

perusahaan.

2.2 Business Intelligence

Business Intelligence(BI)merupakan sebuah sistem yang mengkolaborasikan

produk, teknologi, dan metode yang dibangun untuk mengumpulkan, menyimpan,

menganalisis dan memberikan informasi untuk perusahaan guna mendukung

pengambilan keputusan. Business intelligencebertujuan untuk membantu perusahaan

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

9

dalam menjalankan bisnisnya, seperti mendukung eksekutif dalam melakukan

pengambilan keputusan strategi, mengurangi biaya, meningkatkan pendapatan, dan

identifikasi terhadap peluang bisnis baru. Pendapat tersebut diperkuat oleh Williams

& Williams(2007, p. 2), business intelligence mengkombinasikan produk, teknologi,

dan metode untuk mengorganisasikan kunci informasi yang mengatur kebutuhan

untuk meningkatkan keuntungan dan kinerja dan keuntungan.Contoh business

intelligence yaitu dapat melakukan forecasting terhadap penjualan di masa yang akan

datang, sehingga eksekutif dapat meningkatkan produksi yang juga akan berdampak

pada peningkatan pendapatan.

Manfaat dari Business Intelligence menurut Turban, Sharda, & Delen, (2011)

adalah kemampuan untuk menyediakan informasi yang akurat ketika dibutuhkan,

termasuk melihat performa perusahaan secara real-time.

Melaluikemampuannya dalam menyediakan informasi yang akurat dan

diberikan secara real-time dan mudah diakses, perusahaan dapat menerima laporan

yang cepat dan akurat untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan,

pelayanan terhadap pelanggan yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan

keuntungan perusahaan.

2.3 Executive Information System

2.3.1 Pengertian Executive Information System

Executiveinformation system adalah sebuah sistem yang menyediakan

informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif. Tujuan sistem ini dirancang untuk

membantu memenuhi kebutuhan para eksekutif dengan cepat dan akurat untuk

mendukung pembuatan keputusan.Executive information system harus dirancang

dengan tampilan yang menarik agar para eksekutif mampu memahami dan

menganalisis informasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Pendapat tersebut

diperkuat oleh Turban, Aronson, & Liang (2005) berpendapat bahwa

Executiveinformationsystem adalah sebuah sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi yang dibutuhkan eksekutif, dimana sistem ini memiliki akses

yang cepat dan akurat untuk mendapatkan informasi dan membuat laporan

manajemen.

Agar sebuah sistem dapat dikatakan sebagai executive informationsystem,

terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki sistem, diantaranya yaitu (Turban,

Aronson, & Liang, 2005):

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

10

a. Drill down : merupakan salah satu kemampuan dari executive information system

dimana drill downbertujuan untuk memberikan informasi yang lebih rinci atau

detil kepada eksekutif. Sistem ini meringkas informasi menjadi data yang lebih

rinci yang fokus terhadap suatu informasi. Contoh drill-down dapat dilihat pada

Gambar 2.2, pada gambar tersebut dapat dilihat penjualan makanan pada tahun

2002. Pada contoh tersebut, bagian makanan seafood di drill-down agar dapat

melihat yang data yang lebih detil lagi.

Gambar 2.2 Contoh Drill-downSumber : www.google.com

b. Critical Success Factor (CSF) : merupakan faktor kunci yang harus menjadi

bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Faktor-

faktor tersebut dapat berupa strategi atau operasional. Jika CSF yang ditentukan

oleh sebuah perusahaan tepat, maka perusahaan akan dapat mencapai tujuanyang

diharapkan oleh perusahaan. Contoh CSF misalnya suatu perusahaan memiliki

tujuan untuk berfokus pada kepuasan pelanggan, maka untuk mencapai tujuan

tersebut ada beberapa faktor (CSF) yang yang menentukan apakah tujuan berhasil

atau tidak yaitu seperti meningkatnya keuntungan perusahaan, dan pelanggan

bertambah.

c. Status Access : yaitu data dan laporan terbaru dapat diakses oleh eksekutif

kapanpun dalam jaringan.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

11

d. Analysis : eksekutif tidak hanya dapat menggunakan executive informationsystem

tetapi juga mampu untuk melakukan analisis yang hasilnya akan membantu

eksekutif dalam melakukan pembuatan keputusan.

e. Exception Reporting : exception reporting didasari pada konsep management

byexception. Dimana eksekutif harus lebih memperhatikan penyimpangan yang

terjadi terhadap standar yang ada. Contoh exception reportingseperti laporan yang

menampilkan data penjualan yang berada diatas rata-rata seluruh penjualan.

f. Use of colors and audio : laporan yang diberikan kepada eksekutif bukan hanya

berupa laporan tetapi juga dapat memberikan laporan yang dilengkapi dengan

penggunaanwarna dan suara yang dapat dimengerti oleh pengguna. Contohnya

yaitu seperti warna hijau untuk status aman, warna kuning untuk status

peringatan, atau warna merah untuk status bahaya.

g. Navigation of Information : kemampuan untuk memperbolehkan sejumlah besar

data untuk dapat di explore secara cepat dan mudah.

h. Communication : eksekutif dapat melakukan komunikasi dengan pihak lain,

seperti melalui e-mail, voice mail.

Menurut Turban, Aronson, & Liang (2005),karakteristik EIS dan manfaat

dari penggunaan EIS adalah sebagai berikut :

a. Fleksibel

b. Menghasilkan informasi yang akurat, benar, tepat waktu, relevan, lengkap dan

cepat.

c. Memiliki tampilan GUI yang bagus dimana tampilan dari sebuah EIS bisa

merupakan kombinasi antara teks dan grafik.

d. User friendly

e. Mengijinkan akses informasi yang aman dan rahasia.

f. Bisa diakses dimanapun dan kapanpun.

g. Meminimalisir penggunaan keyboard karena lebih banyak menggunakan mouse.

h. Dapat menggunakan sumber data dari luar.

i. Dapat melakukan proses analisis secara ad-hoc dan multidimensi.

j. Dapat menampilkan analisis trend, deviasi, dan forecasting.

k. Dapat melakukan proses drill-down data sehingga data bisa dilihat hingga level

yang lebih detail.

l. Data telah dirangkum sehingga memudahkan eksekutif untuk membandingkan

rincian data kemudian membuat keputusan.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

12

Untuk melakukan pembangunan executive information system diperlukan

perancangan serta pembangunan dari sistem itu sendiri. Perancangan EIS ini

dilakukan dengan menggunakan framework yang akan dibahas bada bagian berikut.

Dan pembangunan EIS dilakukan dengan menggunakan life cycle dari EIS yang

bersifat siklus, karena akan terus dilakukan evaluasi guna mendukung eksekutif

membuat keputusan strategi terhadap kebutuhan yang selalu berubah-ubah.

2.3.2 Framework Executive Information System

Gambar 2.3Framework Executive Information SystemSumber : Kamaruddin & Razali (2011)

Dalam membangun atau mengembangkan sebuah sistem, diperlukan kerangka

kerja untuk dapat mengatur jalannya pembangunan sistem tersebut. Kerangka kerja

merupakan pondasi awal untuk melakukan pembangunan atau pengembangan sebuah

sistem. Kerangka kerja atau framework ini menentukan beberapa faktor yang akan

mempengaruhi pembangunan sistem seperti lingkungan dari sistem tersebut,

kemudian siapa saja pihak perusahaan (lingkungan) yang terlibat dengan

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

13

pembangunan sistem, baik user dari sistem maupun pembangun sistem itu sendiri.

Kemudian faktor proses yang merupakan pembangunan sistem itu sendiri yang akan

dilakukan oleh pihak-pihak/people yang ada di dalam lingkungan/environment

perusahaan yang dimulai dari menganalisa sistem yang sedang berjalan sampai

pembangunan sistem telah selesai dilaksanakan, yang akan menghasilkan sebuah

product, yaitu sistem yang dibangun.

Pada Gambar 2.3 adalah framework dari executive information system

berdasarkan konsep Kamaruddin & Razali(2011)yang akan dibangun. Pada gambar

tersebut diawali dari kerangka/framework secara keseluruhan yang merupakan ruang

lingkup dari sistem yang akan dibangun, dan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian

faktor dan bagian komponen dari faktor-faktor tersebut. Berikut adalah beberapa

faktor yang termasuk dalam framework :

1. Environment

Environment merupakan salah satu faktor dari frameworkexecutive

informationsystem. Environment merupakan lingkungan dari sistem atau lingkungan

perusahaan yang akan mendukung pembangunan sistem. Environment terdiri dari

beberapa komponen yaitu:

a. Management practises adalah yang melakukan koordinasi terhadap

pengembangan executive information system sampai sistem dapat digunakan

secara keseluruhan. Praktik manajemen ini memiliki beberapa kriteria seperti

sumber keuangan perusahaan, kesadaran akan sistem, dan sumber sistem

informasi.

b. Politics and culture yaitu budaya perusahaan dimana setiap perusahaan memiliki

budayayang berbeda dari perusahaan lainnya. Politik dan budaya memiliki

beberapa kriteria yaitu kerja sama untuk berbagi informasi, budaya organisasi

terhadap proyek, sikap.

c. Plan/Policy merupakan rencana atau aturan perusahaan dalam membangun

sistem. Plan/policy ini memiliki beberapa kriteria yaitu rencana strategi

perusahaan, KPI (Key Performance Indicator), SOP (Standard

OperatingProcedure), dan manajemen proyek.

2. People

People juga salah satu faktor yang ada di dalam framework. People merupakan

pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pembangunan atau pengembangan sistem.

Pihak-pihak seperti penyedia dana untuk membangun sistem, pembangun sistem itu

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

14

sendiri, maupun para ahli yang dapat membantu memberikan saran kepada tim

pengembang. People terdiri dari beberapa komponen yaitu :

a. Executive/Top Management merupakan seseorang yang mendukung

pembangunan sistem, juga memberikan gambaran terhadap sistem yang

diinginkan untuk dapat dibangun dalam perusahaannya. EIS tidak akan berhasil

jika tanpa dukungan dan keterlibatan eksekutif, selain keuangan dan sumber daya

lainnya.Beberapa kriteria yang termasuk dalam komponen ini yaitu dukungan dan

keterlibatan eksekutif.

b. Development team berperan sebagai tim pembangun sistem, dimana tim ini harus

memiliki kemampuan teknikal dan kemampuan interpersonal ketika membangun

sistem. Kemampuan teknikal dibutuhkan untuk bagian operasional, sedangkan

kemampuan interpersonal dibutuhkan untuk mendapatkan kebutuhan yang benar

dan mendapatkan persetujuan user. Tim pengembang ini bertanggung jawab

dalam melakukan perencanaan, pengembangan dan perawatan infrastruktur dan

mengatur sistem operasi. Kriteria yang termasuk dalam development team adalah

kemampuan teknikal dan interpersonal.

c. Educational personnel berperan sebagai sumber informasi yang dapat mendukung

pembangunan sistem. Education personnelbertanggung jawab menyediakan data

yang benar dan cukup ke dalam sistem. Education personnel ini juga perlu untuk

mengelola informasi yang mereka dapatkan agar informasi yang diberikan dapat

dipercaya dan meningkatkan pengambilan keputusan oleh eksekutif.

3. Process

Process merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan selama melakukan

pembangunan sistem. Proses ini dibagi menjadi dua komponen yaitu proses

perencanaan dan proses eksekusi yang terjadi selama pembagunan EIS:

a. Planning process yaitu proses menentukan langkah-langkah yang akan

dilaksanakan untuk melakukan pembangunan sistem. Proses perencanaan ini

terdiri dari beberapa kriteria yaitu metodologi, kebutuhan sistem, perawatan

sistem, proses monitoring, serta identifikasi terhadap infrastruktur yang akan

digunakan, baik hardware maupun software.

b. Execution process harus melakukan sinkronisasi terhadap aktivitas ekstrasi data

dan manajemen data untuk berbagai macam sumber informasi yang berbeda.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

15

4. Product

Product merupakan hasil dari semua proses yang telah dilakukan, dan yang telah

disetujui oleh eksekutif yaitu berupa EIS itu sendiri. Sistem ini berisi fitur

terintegrasi dan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2.3.3 Life Cycle Executive Information System

Gambar 2.4Life Cycle EIS

Sumber :(Lungu & Bara, 2005)

Life cycleexecutive information system merupakan suatu siklus hidup sebuah

sistem yang menggambarkan tahapan pembangunan dari sistem EIS yang dimulai

dari melakukan perencanaan sampai melakukan evaluasi terhadap sistem. Life

cycleexecutive information system terdiri dari enam tahap yaitu justification,

planning, business analysis,design, construction, dan deployment. Tahapan dalam

life cycle ini dapat digunakan untuk membangun maupun mengembangkan sebuah

sistem. Lifecycleexecutive information systemmenurut Lungu & Bara (2005)dibagi

menjadi enam tahap, yaitu :

1. Justification

Justification merupakan tahap awal dalam pembangunan atau pengembangan

executive information system. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap

kebutuhan bisnis, peluang, masalah dan pengajuan solusi yang disesuaikan dengan

biaya dan manfaat. Tahap ini akan diidentifikasi dalambusiness case assesment, yang

terdiri dari beberapa bagian yaitu :

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

16

a. Introduction

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai deskripsi singkat mengenai proposal yang

diajukan serta tujuan dari pengajuan proposal tersebut. Deskripsi yang di tuliskan

harus singkat dan jelas serta tujuan dari proposal ini harus spesifik dan dapat diukur,

seperti contohnya akan menurunkan biaya produksi, meningkatkan keefektifan

sistem yang berjalan di dalam perusahaan, dan lain sebagainya.

b. Strategies

Pada bagian ini akan dilakukan identifikasi terhadap faktor internal melalui

valueshop analysisyang dan faktor eksternal melalui Porter’s five force model. Yang

dilanjutkan dengan menyesuaikan antara faktor eksternal dan faktor internal melalui

analisis SWOT untuk menemukan strategi.

c. Benefit

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai manfaat yang akan didapatkan oleh

perusahaan jika perusahaan setuju untuk melakukan realisasi atau implementasi

terhadap proposal yang diajukan.

d. Implications of not undertaking proposal

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai masalah yang akan muncul jika proposal

tidak direalisasikan. Dan di dalam proposal memberikan pemecahan masalah secara

langsung atau membuat peningkatan secara umum.

e. Alternatives

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai alternatif lain yang dapat dilakukan untuk

mengatasi masalah yang ada di dalam perusahaan.

f. Organizational areas effect

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai efek atau dampak yang akan dirasakan

oleh perusahaan setelah dilaksanakannya realisasi dari proposal yang diusulkan.

Dampak yang terjadi dapat mempengaruhi seluruh area perusahaan, seperti pekerja,

sistem, dan proses yang berlangsung di dalam perusahaan.

g. Risk

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai resiko yang akan terjadi jika proposal yang

diusulkan diimplementasi oleh perusahaan. Selain itu, dijelaskan juga tentang

manajemen resiko, yaitu apa yang akan dilakukan atau bagaimana tindakan dari

pengusul jika resiko yang telah diidentifikasi benar terjadi saat pembangunan

dilaksanakan.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

17

h. Investment cost

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai ringkasan biaya investasi atau modal yang

harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengembangkan proposal yang diusulkan.

Biaya ini seperti biaya pembangun, training karyawan, peralatan seperti hardware,

software, dan perlengkapan lain, dan lain-lain.

i. Running cost

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai biaya untuk menjalankan proposal sebagai

sebuah jasa. Biaya ini seperti biaya training berkelanjutan, pembaharuan lisensi, dan

biaya perawatan.

j. Payback

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai manfaat yang akan kembali setelah

proposal yang diusulkan dilaksanakan oleh perusahaan. Bentuk dari analisis

perbandingan terhadap biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang akan di

dapatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

k. Timescales/Phasing

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai waktu yang diperlukan untuk

melaksanakan proposal yang diusulkan.

l. Decision

Pada bagian ini adalah keputusan dari perusahaan yang akan menentukan

pelaksanaan dari proposal yang diusulkan, serta ketentuan dari setiap keputusan. Jika

perusahaan menyetujui proposal ini, maka pembangunan akan dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan yang telah disepakati kedua pihak.

MenurutMoss & Atre (2003) tahap justification akan menunjukkan

keseimbangan antara biaya dan manfaat yang akan didapat melalui pembangunan

EIS, serta keuntungan yang bersifat tangible atau intangible. Tahap ini terdiri dari

empat komponen, yaitu :

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

18

Gambar 2.5KomponenBusiness JustificationSumber :(Moss & Atre, 2003)

a. Business drivers : akan dilakukan pengidentifikasian terhadap sasaran strategi

perusahaan yaitu dengan melakukan interview dengan manajer bisnis perusahaan

dan analis bisnis untuk mengetahui tujuan aplikasi EIS yang akan dibangun

dalam perusahaan. Setelah sasaran strategi perusahaan dan tujuan pembangunan

aplikasi EIS sejalan, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan kebutuhan

analisa bisnis untuk mencapai sasaran strategi perusahaan.

b. Business analysis issues : akan ditentukan masalah analisa bisnis dan informasi

yang dibutuhkan untuk menemukan sasaran strategi bisnis. Kebutuhan informasi

didapatkan dari sumber data yang dimiliki perusahaan, baik data operasional,

data pribadi, dan data dari eksternal perusahaan.

c. Cost-benefit analysis : Pada komponen ini akan dilakukan perkiraan biaya untuk

pembangunan dan pengembangan EIS, serta menentukan ROI baik dari manfaat

tangible maupun intangible.

d. Risk assessment : Resiko adalah kejadian yang tidak pasti yang dapat terjadi

selama pembangunan atau pengembangan sistem yang dapat mengancam

jalannya pembangunan sistem. Resiko dapat ditentukan melalui beberapa

variabel yaitu teknologi yang digunakan, kerumitan kemampuan dan proses,

integrasi semua komponen data, oranisasi beserta dengan keuangan dan

dukungan moral, kemampuan, sikap, dan komitmen setiap pekerja, dan investasi

keuangan.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

19

2. Planning

Dalam menyelesaikan sebuah proyek EIS diperlukan evaluasi terhadap

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dari sebuah proyek EIS.

Tahapan yang harus dilakukan yaitu melakukan evaluasi terhadap infrastruktur yang

ada di dalam perusahaan, yang dibagi menjadi dua tahap yaitu :

a. Evaluasi infrastruktur teknikal yang terdiri dari hardware, software, dan

middleware.

b. Evaluasi infrastruktur non-teknikal yang terdiri dari standar dan aturan yang

digunakan oleh perusahaan.

Hal ini dilakukan karena infrastruktur perusahaan sangat menentukan keberhasilan

dari EIS. Selain itu, dilakukan juga perencanaan proyek yang harus dilakukan secara

rinci, agar pembangunan proyek lebih terarah.

3. Business Analysis

Tahap selanjutnya yaitu business analysis. Pada tahap ini akan mendefinisikan

kebutuhan bisnis dan kebutuhan proyek yang dilakukan melalui pertemuan dan

interview dengan eksekutif dan manager. Dari hasil pertemuan tersebut, akan

didapatkan kebutuhan data yang digunakan untuk dianalisis dan merancang logical

model. Setelah itu juga dilakukan pembangunan dan pengujian aplikasi prototype

untuk memvalidasi kebutuhan bisnis. Dilakukan juga perancangan terhadap

penyimpanan metadata.

4. Design

Kemudian pada tahap design yaitu melakukan perancangan terhadap sistem EIS

sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dalam tahap

perancangan terdapat beberapa kegiatan yang akan dilakukan yaitu melakukan

perancangan data, merancang proses ETL, dan melakukan analisis terhadap

penyimpanan metadata.

5. Construction

Tahap construction yaitu melakukan konstruksi atau realisasi terhadap

perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ini melakukan konstruksi

terhadap proses ETL yang telah dirancang, melakukan pembangunan EIS

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

20

berdasarkan model perancangan yang sudah dibuat, dan juga membuat penyimpanan

metadata. Kemudian hasil proses ETL akan disimpan di dalam data mart.

6. Deployment

Deployment merupakan tahap akhir dari pembangunan EIS. Pada tahap ini akan

dilakukan implementasi sistem yang telah dibangun didalam sistem perusahaan.

Implementasi juga disertai dengan persiapan dukungan dari perusahaan untuk waktu

yang akan datang. Dan akan melakukan evaluasi terhadap pembangunan sistem,

yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap tujuan awal dan hasil akhir, scope dan

bisa saja sistem akan melakukan pengembangan seiring berkembangnya teknologi.

2.4 Value Chain Analysis

Gambar 2.6Value Shop DiagramSumber :(Stabell & Fjeldstad, 1998)

Value shop digunakan untuk menyelesaikan persoalan atau masalah yang

menghambat klien atau pelanggan, Biasanya value shop digunakan untuk perusahaan

jasa. Gambar 2.6 merupakan value shop diagram terdiri dari support activitiespada

bagian atas dan primary activities di bagian bawah. Dimana primary activities

merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan, dan support activities

mendukung kegiatan yang terjadi dalam primary activities. Menurut Stabell &

Fjeldstad(1998), primary activities dalam value shop terdiri dari :

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

21

1. Problem-finding and acquisition

Terdiri dari kegiatan yang berhubungan dengan perekaman, peninjauan, dan

merumuskan masalah untuk diatasi dan memilih pendekatan secara keseluruhan

untuk mengatasi masalah.

2. Problem-solving

Terdiri dari kegiatan yang berhubungan dengan menghasilkan dan mengevaluasi

solusi alternatif.

3. Choice

Terdiri dari kegiatan yang berhubungan dengan pemilihan diantara semua

alternatif solusi.

4. Execution

Terdiri dari kegiatan yang berhubungan dengan berkomunikasi,

pengorganisasian, dan pengimplementasian dari solusi yang dipilih

5. Control and evaluation

Terdiri dari kegiatan yang berhubungan dengan pengukuran dan pengevaluasian

terhadap sejauh mana implementasi telah memecahkan pernyataan masalah awal

Supportactivities terdiri dari :

1. Firm infrastructure

Kegiatan yang termasuk dalam firm infrastructure adalah sejumlah aktivitas

yang termasuk dalam manajemen umum, perencanaan, keuangan, akuntansi, legal,

governmentaffairs, dan manajemen kualitas.

2. Human resource management

Kegiatan yang termasuk dalam human resource management adalah aktivitas-

aktivitas seperti perekrutan, memperkerjakan, training, pengembangan, dan

kompensasi semua pekerja.

3. Technology development

Kegiatan yang termasuk dalam technology development adalah aktivitas yang

dapat dikelompokkan ke dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses.

4. Procurement

Kegiatan yang mengacu pada procurement adalah fungsi pembelian input yang

digunakan dalam rantai nilai perusahaan. Pembelian input seperti material mentah,

pasokan barang, dan item-item consumable atau aset seperti mesin, perlengkapan

laboratorium, perlengkapan kantor, dan gedung.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

22

2.5 Porter Five Force Model

Untuk mempertahankan keberadaan suatu perusahaan, perusahaan harus

memiliki strategi untuk meningkatkan daya saingnya dalam industri. Five forcemodel

digunakan untuk mengembangkan strategi perusahaan yang bertujuan untuk

meningkatkan keunggulan kompetitif. Menurut (Porter, 1979), keadaan persaingan

dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan dasar.Five force model ini terdiri

dari :

Gambar 2.7 Porter’s Five Force ModelSumber : (Porter, 1979)

1. The threat of new entrants into one’s industry

Munculnya pendatang baru membawa kapasitas baru, keinginan untuk

mendapatkan pangsa pasar, dan sumber daya yang besar. Ada beberapa hal yang

mempengaruhi yaitu skala ekonomi, perbedaan produk, kebutuhan modal, kerugian

biaya, akses ke saluran distribusi, dan peraturan pemerintah.

2. The bargaining power of buyers

Kekuatan masing-masing kelompok pembeli yang penting bergantung pada

sejumlah karakterisik dari situasi pasar dan pada kepentingan relatif dari pembelian

untuk industri dibandingkan dengan bisnis secara keseluruhan. Ada beberapa hal

yang mempengaruhi hal ini yaitu banyaknya pembelian, perbedaan produk.

3. The bargaining power of suppliers

Supplier merupakan penyalur atau pemasok bahan material yang akan dijual

oleh perusahaan. Supplier memiliki kekuatan tinggi ketika pembeli hanya memiliki

sedikit pilihan, dan akan rendah jika pembeli memiliki banyak pilihan. Untuk itu,

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

23

perusahaan harus memiliki supplier berpotensi yang banyak sehingga dapat memiliki

kekuatan untuk menawar harga, kualitas, dan kondisi pengiriman.

4. Substitute products or services

Barang atau jasa pengganti dapat membatasi potensi suatu industri. Meskipun

suatu industri dapat meningkatkan kualitas produksi atau produk yang berbeda,

bagaimanapun juga, industri tersebut akan kesulitan untuk bertumbuh dan sulit untuk

mendapat keuntungan.

5. The intensity of rivalry among competitors

Pesaing diantara kompetitor yang sudah ada menggunakan taktik seperti

persaingan harga, pengenalan produk, dan iklan. Kekuatan pesaing dikaitkan dengan

beberapa faktor seperti pertambahan industri yang berjalan lambat, hambatan tinggi

untuk keluar industri, produk atau jasa tidak memiliki perbedaan atau penggantian

biaya, biaya tetap tinggi atau produk bertahan lama.

2.6 SWOT Analysis

SWOT Analisis adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk

merumuskan strategi perusahaan. Perumusan strategi ini dilakukan dengan

mengkombinasikan antara faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor

internal terdiri dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), serta faktor

eksternal perusahaan terdiri dari peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Menurut Rangkuti(2004), SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats)

adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (strength) dan peluang (opportunities) namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kekurangan (weakness) dan ancaman (threats). Analisis SWOT

membandingkan antara faktor internal dan faktor external perusahaan.

Kekuatan dari sebuah perusahaan meliputi keahlian yang dimiliki oleh

perusahaan, sumber daya yang dimiliki, kemampuan persaingan perusahaan, posisi

perusahaan dalam pasar, serta aset yang dimiliki perusahaan baik tangible, maupun

intangible. Kelemahan yaitu meliputi hal-hal yang kurang dapat dikerjakan oleh

perusahaan, aset yang tidak dimiliki perusahaan untuk dapat melakukan persaingan.

Peluang merupakan kesempatan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat

meningkatkan keuntungan perusahaan. Ancaman adalah hal yang dapat

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

24

membahayakan perusahaan, misalnya perubahan peraturan pemerintah, peningkatan

suku bunga, dan munculnya pesaing baru.

Berikut adalah diagram analisis SWOT yang dibagi menjadi empat kuadran :

Gambar 2.8 Diagram Analisis SWOTSumber : (Rangkuti, 2004)

Kuadran I : merupakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan.

Perusahaan memiliki kekuatan dan peluang, sehingga peluang yang

ada dapat dimanfaatkan. Strategi yang harus digunakan dalam kondisi

ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (growth

oriented strategy).

Kuadran II : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki

kekuatan dari faktor internal. Strategi yang harus diterapkan dalam

kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/jasa)

Kuadran III : perusahaan sedang menghadapi peluang yang sangat besar, tetap di sisi

internal, perusahaan juga memiliki beberapa masalah/kelemahan.

Perusahaan harus fokus terhadap kondisi internal yaitu dengan

meminimalkan masalah-masalah yang terjadi di dalam perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV:merupakan situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan karena

menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

25

2.7 Critical Success Factor

Critical success factor adalah faktor-faktor yang menjadi tolak ukur

keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Jika CSF

yang ditentukan suatu perusahaan tepat, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan

tersebut akan mencapai kesuksesan.CSF memberikan beberapa manfaat (Ward &

Peppard, 2007) :

- CSF merupakan metode yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior

dalam membangun strategi sistem informasi karena semuanya berdasarkan pada

masalah bisnis dan komitmen mereka untuk mengajukan tindakan yang

berkontribusi pada pencapaian di area yang paling penting

- CSF menghubungkan proyek sistem informasi dengan objektifnya, mensejajarkan

strategi bisnis dan menyediakan dasar penjualan untuk mencapai persetujuan tim

manajemen tingkat atas.

- CSF merupakan katalisator dalam menggali kebutuhan informasi per orang.

- Dengan menghubungkan objektif dan kebutuhan informasi, CSF berperan penting

dalam memprioritaskan investasi yang potensial.

- CSF penting dalam perencanaan sistem informasi ketika strategi bisnis tidak ada

kemajuan, yaitu dengan memfokuskan perhatian pada aspek paling penting dari

bisnis yang membutuhkan tindakan untuk meningkatkan performanya.

- CSF sangat kuat ketika digunakan bersamaan dengan analisis value chain dalam

mengidentifikasi proses yang paling penting, dan memungkinkan untuk menunjuk

secara akurat orang beserta tindakan yang dilakukannya.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

26

Gambar 2.9Critical Success Factor(Parmenter, 2010)

Pada Gambar 2.9 Menunjukkan kaitan antara CSF dan KPI, dimana visi / misi /

nilai sebuah organisasi diturunkan menjadi strategi untuk setiap departemen dalam

perusahaan. Dan dari strategi yang telah diturunkan maka setiap departemen

memiliki CSF masing-masing, yang kemudian turun lagi menjadi KPI. Apabila CSF

tepat maka akan mudah bagi sebuah perusahaan mencapai sukses.

2.8 Key Performance Indicator

KeyPerformance Indicatormerupakan pengukuran yang digunakan untuk

membantu organisasi dalam mengukur kinerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Pendapat tersebut diperkuat oleh(Parmenter, 2010), KPI menampilkan serangkaian

pengukuran yang fokus terhadap aspek dari kinerja organisasi yang paling kritis

untuk kesuksesan organisasi saat ini dan di masa depan. Terdapat beberapa

karakteristik dari KPI yaitu :

a. Pengukuran nonfinancial(tidak dinyatakan dalam dolar, yen, pound, Euro, dll).

b. Sering diukur(misalnya, harian atau 24/7).

c. Ditindak lanjuti oleh CEO dan tim manajemen senior.

d. Memahami pengukuran dan diperlukan tindakan perbaikan oleh semua

karyawan.

e. Ikatan tanggung jawab kepada individu atau tim.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

27

f. Dampak yang signifikan (misalnya, mempengaruhi sebagian besar

criticalsuccesfactors dan lebih dari satu perspektif BSC).

g. Dampak yang positif (misalnya, mempengaruhi semua ukuran kinerja dengan

cara yang positif ).

2.9 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan alur kerja dari aktivitas yang dilakukan oleh

user atau sistem secara bertahap. Pendapat tersebut diperkuat oleh (Satzinger,

Jackson, & Burd, 2010), activity diagram adalah sebuah diagram yang

menggambarkan alur kerja sederhana yang menjelaskan tentang aktivitas sejumlah

user (atau system), orang yang melakukan setiap aktivitas, dan alur sekuensial dari

aktivitas-aktivitas tersebut. Contoh activity diagram dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Diawali dari user melakukan sign-up dilanjutkan dengan sistem mengirimkan email

konfirmasi. Setelah itu, user kembali konfirmasi email dan sistem mengirimkan

pesan selamat datang.

Gambar 2.10 Contoh Activity Diagram

2.10 Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara user

dengan sistem. Pendapat tersebut diperkuat oleh Bennett, McRobb, & Farmer(2006),

use casemenjelaskan perspektif pengguna terhadap fungsionalitas sebuah sistem. Use

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

28

case diagram digunakan untuk menunjukkan fungsionalitas bahwa sistem akan

mendukung dan untuk menunjukkan user mana yang akan berkomunikasi dengan

sistem. Berikut pada Gambar 2.11 merupakan contoh use case diagram yang

menggambarkan interaksi antara accountant dan sistem staff management.

Gambar 2.11 Contoh Use Case Diagram

2.11 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram adalah diagram yang menggambarkan entitas dan

hubungan antara entitas. Pendapat tersebut diperkuat oleh Satzinger, Jackson, &

Burd (2010, p. 57), Entity Relationship Diagram adalah model yang berisi data yang

telah dianalisis menjadi informasi secara terstruktur dimana informasi tersebut

dibutuhkan oleh sistem. Selain itu menurut (Whitten, Bentley, & Dittman, 2004),

ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan

data dalam hubungan antara entity dan relationship yang digambarkan oleh data

tersebut. Contoh ERD dapat dilihat pada Gambar 2.12, dimana pada gambar tersebut

menggambarkan hubungan yang terjadi antara customer dengan order, dimana

seorang customer dapat tidak memiliki atau banyak memiliki order dan satu order

hanya dapat dimiliki oleh customer. Dan satu orderdapat memiliki satu atau

banyakorder item, dan satu order item hanya dapat dimiliki oleh satu order.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

29

Gambar 2.12 Contoh ERD

Sumber : (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, hal. 183)

2.12 Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan kejadian secara

berurutan. Pendapat tersebut diperkuat oleh Bennett, McRobb, & Farmer (2006, p.

253), sequence diagram menunjukkan interaksi antara objek yang diatur berdasarkan

urutan waktu.Sequence diagram dapat digambarkan pada tingkat detil yang berbeda

dan tujuan yang berbeda pada beberapa tahap dalam development lifecycle. Contoh

sequence diagram dapat dilihat pada Gambar 2.13. Sequence Diagram Login dimulai

dari user membuka UI login, kemudian menginput username dan password,

dilanjutkan dengan pengecekan validasi oleh sistem. Jika username dan password

tidak sesuai maka UI akan menampilkan pesan error, tapi jika sesuai maka akan

masuk ke halaman Home.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

30

sd Login

User

UI: Login

:m_karyawan

UI:Homealt

[True]

[False]

ref Home

create()

input_username()

input_password()

klik_login()

validate_login()

validate()

login_status()

create()

display_error_message()

reset_textbox()

Gambar 2.13 Contoh Sequence Diagram

2.13 Storyboard

Storyboard adalah serangkaian sketsa gambar yang menggambarkan suatu

urutan.Pendapat tersebut diperkuat oleh Satzinger, Jackson, & Burd (2010, hal. 546),

storyboard digunakan untuk mendokumentasikan perancangan dialog dengan

menampilkan urutan sketsa dari tampilan layar. Selain itu menurut (Vaughan, 2011),

perancangan diperlukan untuk merealisasikan ide dan konsep awal sebuah proyek.

Storyboard dapat digunakan untuk melakukan perancangan karena mampu

menjelaskan proyek secara detail menggunakan kata-kata dan sketsa untuk setiap

gambar, suara, dan pilihan navigasi yang ada pada tampilan layar.

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

31

2.14 Navigation Diagram

Navigationdiagram menggambarkan tampilan screen shoot dari windows yang

diperkecil yang ditambah dengan informasi mengenai tindakan yang dilakukan user

yang ingin pindah ke windows lain. Contoh navigation diagram dapat dilihat pada

Gambar 2.14.

Gambar 2.14 Contoh Navigation Diagram

Sumber : (Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, & Stage, 2000)

Menurut Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, & Stage(2000), navigation diagram

merupakan window yang direpresentasikan sebagai sebuah kondisi yang memiliki

nama dan terdiri atas sebuah icon yang merupakan screen shot dari aplikasi yang

diperkecil. Transisi window menunjukkan tindakan pengguna jika ingin

mengaktifkan window yang lain

2.15 Deployment Diagram

Deployment environment adalah diagram yang menggambarkan perangkat keras

(hardware), arsitektur jaringan, dan perangkat lunak yang akan digunakan oleh

sistem. Pendapat tersebut diperkuat oleh (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010),

deployment environment adalah konfigurasi dari hardware komputer, software

sistem, dan jaringan dimana sistem akan dioperasikan. Contoh deployment diagram

dapat dilihat pada Gambar 2.15 dimana pada client hanya terdapat browser, dan pada

server terdapat application server dan databasel.

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

32

deployment Deployment Mo...

severClient

Browser Application_server MySql

Gambar 2.15 Contoh Deployment Diagram

2.16 Data Warehouse

Data warehouse adalah gudang data atau dapat dikatakan sebagai tempat

penyimpanan sejumlah besar data. Data warehouse digunakan untuk membantu

perusahaan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung pembuatan

keputusan. Pendapat tersebut diperkuat olehTurban, Sharda, Delen, & King(2011),

data warehouse diproduksi untuk mendukung pembuatan keputusan serta berisi data

historical.

Karakteristik Data Warehouse

Datawarehouse adalah sebuah penyimpanan data yang disiapkan secara

khusus untuk mendukung pengambilan keputusan. Data didapat dari sistem

operasional dan sumber external. Untuk membuat datawarehouse, data dikeluarkan

dari sistem sumber, disaring (untuk mendapatkan dan memperbaiki kesalahan),

transformasikan (diringkas), dan dimasukan ke dalam penyimpanan data

(ditempatkan dalam sebuah data warehouse).

Data di dalam data warehouse memiliki beberapa karakterisitik (Inmon,

2005) :

a. Subject Oriented

Subject oriented berarti bahwa data warehouse dibuat atau disusun berdasarkan

subject utama dalam lingkungan perusahaan, bukan berorientasi pada proses atau

fungsi aplikasi. Subject area biasanya meliputi pelanggan, produk, dan transaksi.

Setiap areasubject utama yang diimplementasikan secara fisik sebagai kumpulan

tabel yang saling berhubungan dalam data warehouse.

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

33

b. Integrated

Karena sumber data didapat dari sistem aplikasi perusahaan yang berbeda-beda,

sumber data ini sering tidak konsisten, misalnya saja memiliki format yang berbeda.

Sumber data yang terintegrasi harus dibuat konsisten untuk menyajikan pandangan

yang menyatu mengenai data kepada pengguna.

c. Time Variant

Data pada data warehouse hanya akurat dan valid pada waktu tertentu atau

dalam jangka waktu tertentu. Tetapi dalam setiap kasus ada beberapa bentuk yang

menandai waktu untuk menunjukan saat dimana record akurat. Perbedaan waktu dari

datawarehouse memperlihatkan data yang ada dari waktu ke waktu secara

keseluruhan.

d. Non-volatile

Proses update tidak dilakukan secara real-time melainkan di-refresh dari sistem

operasional dalam basis regular. Data baru selalu ditambahkan sebagai tambahan

pada database, bukan sebagai pengganti. Database secara terus menerus mengambil

data baru dan menggabungkannya dengan data yang sudah ada.

2.17 Data Mart

Data mart merupakan bagian dari data warehouse sehingga data mart

memiliki ukuran yang lebih kecil dari data warehouse. Umumnya, data mart

digunakan untuk subjek atau departemen tertentu dalam sebuah organisasi. Pendapat

tersebut diperkuat olehTurban, Sharda, Delen, & King(2011), Data warehouse

menggabungkan data mart yang ada di seluruh perusahaan. Oleh karena itu,

datamart merupakan bagian kecil dari data warehouse. Biasanya, data mart fokus

terhadap subjek atau departemen tertentu, seperti data mart divisi marketing,

datamart divisi operasional.Data mart dapat dibagi menjadi dependent dan

independent. Dependentdata mart dibangun langsung melalui data warehouse.

Keuntungan data mart ini adalah menggunakan model data yang konsistem dan

menyediakan kualitas data. dependentdata mart memastikan bahwa pengguna akan

melihat data yang sama dengan semua data yang diakses oleh pengguna

datawarehouse. Sedangkan independentdatamart dirancang untuk unit bisnis strategi

atau sebuah departemen.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

34

2.18 Star Schema

Skema bintang merupakan model data dimensional yang memiliki sebuah

facttable dan dikelilingi oleh dimensiontable yang telah di denormaliasi. Pendapat

tersebut diperkuat oleh G, O, & S(2011, p. 18) skema bintang adalah sebuah

karakteritik dari satu atau lebih facttable yang sangat besar yang berisi informasi

utama di dalam datawarehouse, dan sejumlah kecil dimensiontable (atau

lookuptables), setiap dimensiontable berisi informasi tentang pemasukan dari atribut

khusus di facttable.

Selain itu Connolly & Begg(2010) berpendapat bahwa setiap model dibangun

dari satu tabel dengan compositeprimary key, yang disebut tabel fakta, dan kumpulan

tabel kecil lainnya yang disebut tabel dimensi. Setiap dimensi memiliki satu non-

composite primary key yang hanya cocok terhadap satu komponen dari composite

key di table fakta. Dengan kata lain, primary key dari tabel fakta dibangun dari dua

atau lebih foreign key. Karakteristik ini disebut sebagai star schema.

Berikut pada Gambar 2.16 adalah diagram hubungan antara facttable dan

dimensiontables.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

35

Gambar 2.16Contoh Star Schema

Sumber : (Connolly & Begg, 2010)

2.19 Metadata

Metadata adalah informasi yang terstruktur yang mendeskripsikan,

menjelaskan, menemukan, atau menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan

kembali, digunakan, atau dikelola. Pendapat tersebut diperkuat oleh(Inmon, 2005,

hal. 102), metadata adalah komponen penting dalam lingkungan datawarehouse.

Metadata, atau data tentang data telah menjadi bagian proses informasi selama

terdapat program dan data. Metadata mengizinkan pengguna akhir atau analis DSS

untuk melakukan navigasi terhadap berbagai kemungkinan yang ada. Metadata dapat

digunakan oleh pengguna sebagia acuan analisis. Dengan bantuan metadata, para

pengguna dapat dengan cepat mendapatkan data yang dibutuhkan atau menentukan

data yang tidak ada.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

36

Syarat – syarat dalam pembuatan metadata(Inmon, 2005, hal. 103) :

a. Struktur data dikenal programmer

b. Struktur data dikenal analis DSS

c. Sumber data yang membantu datawarehouse

d. Transformasi data ketika melalui datawarehouse

e. Model data

f. Hubungan antara model data dan datawarehouse

g. History dari extracts

2.20 Extract Transform Load (ETL)

Untuk dapat menghasilkan data yang berkualitas dan baik, maka diperlukan

proses penyaringan data. Hal ini dilakukan karena data yang masuk berasal dari

banyak sumber dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk melakukan

proses ini dilakukan dengan menggunakan ETL. ETL merupakan suatu proses yang

dilakukan ketika data dari sumber akan dimasukkan ke dalam data warehouse. ETL

merupakan gabungan dari tiga proses yaitu extract (menyaring data), transform

(mengubah data), dan loading (memasukkan data ke dalam database sumber). Pada

Gambar 2.17 merupakan gambaran proses ETL, dimana pada gambar tersebut ETL

mengambil sumber data yang bermacam-macam. Dan tujuan dari ETL adalah untuk

menggabungkan sejumlah besar data dari sumber yang berbeda menjadi suatu

standar yang digunakan oleh target databaseBI.

Gambar 2.17 Sumber data ETL

Sumber : (Moss & Atre, 2003)

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

37

MenurutConnolly & Begg (2010, hal. 1208), ETL adalah suatu proses ketika

data yang ditujukan untuk datawarehouse perusahaan harus di saring dari satu atau

lebih sumber data, kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk yang mudah untuk

di analisis dan konsisten dengan kesiapan data di dalam warehouse, dan terakhir di

masukkan ke dalam datawarehouse perusahaan.

Extraction

Extraction merupakan tahap awal dalam proses ETL. Dalam tahap ini akan

dilakukan prosespenyaringan terhadapsejumlah data yang didapat dari berbagai

macam sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Proses ini sangat penting untuk

dilakukan karena apabila data yang masuk tidak disaring, maka proses pengolahan

data akan menjadi lebih sulit dilakukan.

Transformation

Tahap berikutnya yaitu tahap transformation. Pada tahap ini akan dilakukan

standarisasi terhadap data dengan menggunakan aturan dan format yang diperlukan,

sehingga data bersih dan konsisten.

Loading

Tahapan akhir dalam proses ETL yaitu tahap loading. Pada tahap ini akan

dilakukan pengisian atau pemasukkan datake tujuan akhir, biasanya ke data

warehouse.

2.21 Dashboard

Dashboard adalah tampilan visual yang dirancang untuk memberikan

informasi penting serta menunjukkan performa yang dibutuhkan oleh eksekutif untuk

melakukan pengambilan keputusan. Pendapat tersebut diperkuat oleh (Rainer Jr &

Cegielski, Introduction to Information Systems, 2011, hal. 44), dashboard disebut

juga dengan digital dashboard yang mendukung semua manajer di dalam organisasi.

Dashboard memberikan akses yang cepat terhadap informasi dan akses langsung ke

informasi terstruktur dalam bentuk laporan. Dashboardyang disesuaikan dengan

kebutuhan eksekutif disebut dashboard eksekutif.

Selain itu (Turban, Sharda, Delen, & King, Business Intelligence A Managerial

Approach, 2011, hal. 201) berpendapat bahwa dashboard mampu menyediakan

gambar visual yang lengkap mengenai ukuran, tren, dan eksepsi performa korporasi.

Dashboard juga mengintegrasi informasi dari berbagai area bisnis dan juga

memperlihatkan grafik yang menggambarkan performa aktual dibangingkan dengan

satuan yang diinginkan.

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewContoh exception reportingseperti laporan yang menampilkan data penjualan yang berada diatas

38

Contoh dashboard dapat dilihat pada Gambar 2.18. Dimana gambar tersebut

menunjukkan dashboard penjualan kontinental.

Gambar 2.18 Contoh Dashboard