37
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Pengertian internet menurut Morissan (2012:317) adalah suatu metode yang digunakan untuk menukar informasi dan berkomunikasi melalui komputer yang saling terkoneksi antara satu komputer dengan komputer lainya. Menu rut Quasney, Sebok, & Freund (2011:10), internet adalah sebuah kumpulan dari jaringan yang dapat terhubung dengan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi pendidikan, dan individual untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Jadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada di seluruh dunia yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi. 2.1.2 Website Menurut Quasney, Sebok, & Freund (2011:13), website adalah kumpulan dari halaman web yang berhubungan dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Beberapa website mengizinkan 13

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Internet

Pengertian internet menurut Morissan (2012:317) adalah suatu

metode yang digunakan untuk menukar informasi dan berkomunikasi

melalui komputer yang saling terkoneksi antara satu komputer dengan

komputer lainya.

Menu rut Quasney, Sebok, & Freund (2011:10), internet adalah

sebuah kumpulan dari jaringan yang dapat terhubung dengan jutaan

bisnis, agen pemerintahan, institusi pendidikan, dan individual untuk

berkomunikasi dan berbagi informasi.

Jadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang

menghubungkan semua komputer yang berada di seluruh dunia yang

dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi.

2.1.2 Website

Menurut Quasney, Sebok, & Freund (2011:13), website adalah

kumpulan dari halaman web yang berhubungan dan dapat diakses kapan

saja dan dimana saja. Beberapa website mengizinkan pengguna untuk

mengakses lagu dan video yang bisa download, atau di transfer ke

media penyimpanan.

Menurut Chaffey (2011:4), World Wide Web (WWW) merupakan

cara yang paling umum untuk mencari informasi di dalam internet.

Dapat diakses melalui web browser dengan teks sandi HTML/XML.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah

informasi yang dapat diakses melalui internet di mana data-data

disimpan, dan kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan

metode penentuan alamat yang unik.

13

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

14

2.1.3 E-Marketing

Menurut Tjiptono & Candra (2012:460), e-marketing berbeda

secara signifikan dengan pemasaran tradisional dalam sejumlah dimensi

utama. E-marketing memungkinkan pertukaran dalam lingkungan

digital, berjaringan global, dan interaktif.

Menurut Chaffey (2011:388) e-marketing adalah suatu proses

pemasaran yang menggunakan media elektronik seperti internet yang

digunakan untuk mencapai tujuan, perlu adanya perencanaan e-

marketing yang merupakan sebuah rencana dalam mencapai tujuan

pemasaran dari strategi e-business.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa internet marketing

adalah suatu proses penawaran barang atau jasa, baik dalam proses

pemberian informasi, promosi, maupun pemasaran produk, yang

seluruhnya dilakukan melalui media internet.

2.1.4 Media sosial

Sedangkan menurut Badri (2011:132), berpendapat bahwa ada

ratusan saluran media sosial yang beroperasi di seluruh dunia saat ini,

dengan tiga besar Facebook, Linked In dan Twitter.

Media sosial menurut Kaplan & Haenlein (2010:66)

mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis

internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0,

dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated

content.

Dapat disimpulkan pengertian media sosial adalah suatu interaksi

sosial berbasis web, dimana penggunanya dapat saling berkomunikasi

dan berinteraksi secara online seperti Facebook, Linked In dan Twitter.

2.1.4.1 Karakteristik Media Sosial

Menurut Purnama (2011:116), media sosial

mempunyai beberapa karakteristik khusus yaitu:

1. Jangkauan (reach): daya jangkauan media sosial dari skala

kecil hingga global.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

15

2. Aksesibilitas (accessibility): media sosial dapat diakses

oleh publik dengan biaya yang terjangkau.

3. Penggunaan (usability): media sosial relatif mudah

digunakan karena tidak memerlukan keterampilan khusus.

4. Aktualitas (immediacy): media sosial dapat memancing

respon pelanggan lebih cepat.

5. Tetap (permanence): media sosial dapat melakukan proses

pengeditan secara cepat.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:2), metode penelitian diartikan sebagai

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan

Menurut Morissan (2014:1), metode penelitian adalah riset atau

penelitian yang bersifat formal atau informal. Riset formal berarti

peneliti harus mengikuti secara tepat prosedur penelitian yang sudah

ditentukan, sedangkan riset informal berarti peneliti tidak perlu

mengikuti prosedur penelitian yang sudah ditentukan.

Dapat disimpulkan pengertian metode penelitian adalah sebuah

metode yang digunakan didalam penelitian untuk mendapatkan data-

data yang dibutuhkan untuk sebuah riset.

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-

ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan

cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh

penalaran manusia.

Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati

oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati,

dan mengetahui cara-cara yang digunakan.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

16

Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian

itu menggunakan langkah-langkah tertentu dan bersifat logis.

Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris

(teramati) yang mempunyai kriteria yaitu valid. Data yang valid

pasti reliable dan obyektif.

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.

Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu:

Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu

adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum

pernah ditemui.

Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk

membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau

pengetahuan tertentu.

Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas

pengetahuan yang ada.

2.2.2. Jenis-jenis Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:4), jenis-jenis metode penelitian

dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan

obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat

diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian

terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research

and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan,

metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian

eksperimen, survey dan naturalistik.

2.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224), teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagi

sumber, dan berbagai cara. Apabila dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

17

dengan interview (wawancara), kuesioner (angket) dan observasi

(pengamatan).

Menurut Morissan (2014:208), teknik pengumpulan data

merupakan ketika peneliti telah selesai menyusun kuesioner, dan telah

pula melakukan uji coba terhadap kuesioner, maka langkah selanjutnya

adalah mengumpulkan data dari responden dengan langkah-langkah

metode yang telah ditentukan.

Dapat disimpulkan teknik pengumpulan data adalah cara-cara

yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk metode penelitian.

2.2.3.1 Interview/wawancara

Menurut Sugiyono (2013:137), wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan

yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Menurut Morissan (2014:214), wawancara adalah

teknik pengumpulan data dengan cara meminta responden

untuk membaca kuesioner dan memberikan pilihan jawaban

biasanya dilakukan secara bertatap muka (face-to-face) antara

responden dengan pewawancara.

Dapat disimpulkan interview adalah cara yang

digunakan dalam mengumpulkan data, biasanya dilakukan

dengan cara tatap muka.

2.2.3.2 Kuesioner/angket

Menurut Sugiyono (2013:142), kuesioner merupakan

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab.

Menurut Morissan (2014:192), kuesioner merupakan

pengumpulan data yang digunakan secara luas pada penelitian

eksperimen, penelitian lapangan dan kegiatan pengumpulan

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

18

data lainya. Kerena fungsinya yang penting dalam penelitian,

maka peneliti harus memiliki keahlian dan keterampilan teknis

yang baik dalam menyusun kuesioner.

Dapat disimpulkan kuesioner adalah sebuah cara yang

digunakan dalam mengumpulkan data, biasanya dengan cara

membagikan sebuah pernyataan tertulis kepada responden.

2.2.3.3 Observasi

Menurut Sugiyono (2013:145), observasi dalam teknik

pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain. Jika wawancara dan

kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang

lain.

2.2.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:38), variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peniliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya.

Menurut Morissan (2014:70), variabel penelitian adalah

pengelompokan logis dari sejumlah atribut.

Dapat disimpulkan variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang telah dikelompokan dan ditentukan yang dapat digunakan dalam

penelitian sehingga dapat dipelajari dan diperoleh informasi.

2.2.4.1 Macam-macam Variabel

Menurut Sugiyono (2013:39), macam-macam variabel

penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen: merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variable dependen (terikat).

2. Variabel Dependen: merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

19

variabel bebas.

3. Variabel Moderator: merupakan variabel yang

mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah)

hubungan antara variabel independen dengan

dependen.

4. Variabel Intervening: adalah variabel yang secara

teoritis mempengaruhi hubungan menjadi hubungan

yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan

diukur.

5. Variabel Intervening: adalah variabel yang secara

teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel

independen dengan dependen menjadi hubungan yang

tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

2.2.5 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013:63), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Menurut Morissan (2014:19), hipotesis membantu peneliti

untuk menghindari berbagai variabel penggangu dan variabel yang

membingungkan. Karena hipotesis berfungsi memusatkan perhatian

peneliti pada pernyataan akurat yang dapat diuji.

Dapat disimpulkan hipotesis adalah jawaban sementara yang

digunakan untuk merumuskan suatu masalah dan untuk menghindari

variabel penganggu atau membingungkan.

2.2.5.1 Bentuk-bentuk Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013:66), bentuk-bentuk dari hipotesis

penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila

dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah

penelitian ada tiga yaitu: rumusan masalah deskriptif (variabel

mandiri), komparatif (perbandingan) dan assosiatif (hubungan).

1. Hipotesis Deskriptif merupakan jawaban sementara

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

20

terhadap rumusan masalah deskriptif yaitu berkenaan

dengan variabel mandiri.

2. Hipotesis Kompratif merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah komperatif. Pada rumusan ini

variabelnya sama tetapi populasinya berbeda, atau

keadaanya terjadi pada waktu yang berbeda.

3. Hipotesis Asosiatif merupakan jawaban sementara rumusan

asosiatif yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel

atau lebih.

2.2.6 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya

orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi

juga bukan sekedar jumlah pada suatu obyek/subyek yang dipelajari,

tetapi meliputi seluruh karakteristik pada suatu obyek.

Menurut Morissan (2014:109), populasi dapat didefinisikan

sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena.

Dapat disimpulkan pengertian populasi adalah kumpulan

menyeluruh dari suatu objek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu untuk dipelajari.

2.2.7 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:81), sampel adalah sebuah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar peneliti tidak mungkin mamperlajari semua populasi,

misalnya karena keterbatasan data, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili).

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

21

Menurut Morissan (2014:109), sampel adalah bagian dari

populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat

representative.

Dapat disimpulkan sampel adalah bagian dari populasi yang

dapat dipelajari sehingga didapat informasi yang digunakan sebagai

sampel dari objek/subjek.

2.2.8 Teknik Sampling

Teknik sampling menurut Sugiyono (2013:81), merupakan

teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian tersebut. Secara skematis, teknik macam-

macam sampling ditunjukan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Macam-macam Teknik Sampling

(Sumber: Sugiyono, 2013:80)

2.2.8.1 Macam-macam Teknik Sampling

Macam-macam teknik sampling menurut Sugiyono

(2013:82), terbagi menjadi dua yaitu probability sampling dan

non probability sampling.

Probability sampling

Teknik Sampling

1.Sample random Sampling

2. Prototionate stratified random sampling

3. Disproportionate stratified random sampling

4. Area (Cluster) sampling (sampling menurut daerah)

Non probability sampling

1.Sampling sistematis

2. Sampling kuota

3. Sampling incidental

4. Purpositive sampling

5. Sampling jenuh

6. Snowball sampling

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

22

1. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Teknik ini meliputi :

Simple Random Sampling

Dikatakan (sederhana) karena pengambilan

sampel anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu dan anggota populasi diangap

homogen/ sejenis.

Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai

anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata

secara proposional.

Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah

sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang

proposional.

Cluster Sampling (Area Sampling)

teknik yang digunakan untuk menentukan

sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber

data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu

negara, propinsi atau kabupaten, maka

pengambilan sampelnya berdasarkan daerah

populasi yang telah ditetapkan.

2. Non Probability Sampling

Non probability sampling merupakan sebuah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel, teknik sampel ini

diantaranya adalah :

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

23

Sampling Sistematis

Adalah sebuah teknik pengambilan sampel

berdasarkan urutan dari anggotapopulasi yang

telah diberi nomor urut pada setiap anggotanya.

Sampling Kuota

Adalah sebuah teknik untuk menentukan

sampel dari populasi yang mempunyai ciri – ciri

tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

Sampling Aksidenta

Adalah sebuah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Sampling Purposive

Adalah sebuah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu misalnya akan melakukan

penelitian terhadap kualitas makanan, maka sampel

sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.

Sampel ini lebih cocok digunakan dalam penelitian

kualitatif.

Sampling Jenuh

Adalah sebuah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi yang digunakan sebagai

sampel. Hal ini dilakukan apabila jumlah populasi

relatif kecil, kurang dari 30 orang.

Snowball Sampling

Adalah sebuah teknik penentuan sampel yang

awal jumlahnya kecil lalu kemudian semakin

membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-

tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena

dengan dua orang ini belum merasa lengkap

terhadap data yang diberikan, maka peneliti

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

24

mencari orang lain yang dipandang lebih tau dan

dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua

orang sebelumnya.

2.2.9 Menentukan Ukuran Sampel

Menurut Sugiyono (2013:86), penentuan jumlah sampel dari

populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk

tingkat kesalahan yaitu 1%, 5% dan 10%. Rumus untuk menghitung

ukuran sampel sebagai berikut:

Gambar 2.2 Rumus Untuk Menentukan Sampel

2.2.10 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2013:92), skala pengukuran adalah

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan

panjang pendeknya interval, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan

dalam pengukuran dapat menghasilkan data kuantitatif.

Menurut Morissan (2014:85), skala pengukuran pada umumnya

digunakan untuk mengukur variabel kompleks yang digunakan untuk

suatu indikator, sehingga kita dapat dengan mudah melakukan

pengukuran terhadap variabel.

Dapat disimpulkan skala pengukuran adalah untuk mengukur

variabel komplek, sehingga dapat dengan mudah dalam melakukan

pengukuran.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

25

2.2.10.1 Macam-macam Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2013:92), skala pengukuran dibagi

menjadi 4, yaitu:

1. Skala Likert

Skala Likert digunakan dalam mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial.

2. Skala Guttman

Skala pengukuran skala Guttman, akan didapat

jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-

salah”; “pernah-tidak pernah”; positif-negatif; dan

lain-lain.

3. Semantic Differensial

Skala ini digunakan dalam mengukur sikap,

bentuknya tidak pilihan ganda maupun cheklist,

tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang

jawabannya “sangat positif” terletak di bagian

kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif”

terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya.

4. Rating Scale

Dimana data mentah yang diperoleh berupa

angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian

kualitatif. Tetapi dengan rating-scale data mentah

yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan

dalam pengertian kualitatif.

2.2.11 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:102), menjelaskan instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam atau sosial yang ingin diamati.Secara spesifik fenomena ini

disebut variabel penelitian.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

26

Menurut Notoatmodjo (2010:103) menjelaskan instrumen

penelitian adalah suatu ukuran atau ciri-ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan kelompok lain.

Dapat disimpulkan bahwa instumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena yang sedang diamati

agar berbeda dengan kelompok lainya. .

2.2.11.1 Pengukuran Ordinal

Menurut Morissan (2014:96), pengukuran ordinal

adalah sebuah objek atau peristiwa yang diurutkan

berdasarkan dimensi tertentu, misalnya dari terkecil hingga

terbesar.

2.2.11.2 Pengukuran Interval

Menurut Morissan (2014:97), pengukuran interval

adalah pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan

skala ordinal yang disertai dengan interval diatara dua angka

yang berdekatan

2.2.11.3 Validitas Instumen

Menurut Sugiyono (2012:121), instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

yang valid. Valid dalam artian instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Morissan (2014:103), validitas mengacu pada

seberapa jauh suatu ukuran empiris cukup menggambarkan

arti sebenarnya dari konsep yang sedang diteliti. Dengan kata

lain, suatu instrumen pengukuran yang valid mengukur apa

yang seharusnya diukur, atau mengukur apa yang hendak

diukur.

Dapat disimpulkan validitas adalah alat ukur untuk

mendapatkan data yang valid dalam sebuah penelitian.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

27

2.2.11.4 Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2012:121), instrument yang

reliabel adalah instrument yang bila digunakan dalam

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama.

Menurut Morissan (2014:99), Reliabilitas adalah

indikator tingkat kesalahan atau kepercayaan terhadap hasil

suatu pengukuran.

Dapat disimpulkan reliabilitas adalah untuk mengukur

tingkat kesalahan atau kepercayaan terhadap hasil pengukuran.

2.2.11.5 Teknik Analisis Korelasi

Menurut Sugiyono (2012:153), teknik korelasi yang

digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu

variabel independen dengan satu dependen.

Gambar 2.3 Rumus Korelasi

2.2.11.6 Teknik Analisis Regresi

Menurut Sugiyono (2012:153), analisis regresi

digunakan dalam memprediksi, bagaimana perubahan nilai

dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau

diturunkan nilainya (manipulasi).

Selanjutnya, analisis regresi linear dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

28

Y = a + bxKeterangan:

Y = Variabel terikat

X = Variabel bebas

a = Nilai konstan

b = Koefisien arah regresi

2.2.12 Analisa Data

Menurut Sugiyono (2013:147), analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, dan menyajikan data tiap

variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan.

Menurut Morissan (2014:27), analisis data adalah upaya untuk

mengelolah data, peneliti mengorganisirkan atau menyusun data yang

telah diperolehnya selama penelitian berlangsung.

Dapat disimpulkan analisi data adalah upaya dalam mengelolah

data untuk dikelompokan berdasarkan variabel dan jenis responden.

2.2.13 Statistik

Menurut Sugiyono (2012:147), terdapat dua macam statistik yang

digunakan untuk analisi data-data dalam penelitian, yaitu statistik

deskriptif dan statistik inferensial.

1. Statistik Deskriptif

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.

2. Statistik Inferensial/ Statistik Induktif/ Statistik Parametris

Statistik inferensial adalah teknik statitstik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Statistik ini akan cocok digunakan apabila sampel diambil dari

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

29

populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu

dilakukan secaran random

Menurut Hasan (2008:76), statistik adalah cara untuk

mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan

keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data.

Dapat disimpulkan bahwa statistik adalah suatu alat ukur yang

digunakan untuk mengelolah data agar dapat ditarik kesimpulan dan

keputusan-keputusan dari pengelolahan data.

2.2.14 Pengaruh Aktivitas Brand dan Aktivitas Perusahaan Dalam Media

Sosial Terhadap Kepercayaan dan Loyalitas Pada Brand

Berikut disajikan sebuah gambar model penelitian untuk

menguraikan hipotesa hubungan dan pengaruh antara media sosial

terhadap kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap merek.

Gambar 2.4 Variabel Penelitian

(Sumber: Laroche, Habibi & Richard, 2013:80)

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

30

Variabel yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah

berdasarkan jurnal Laroche, Habibi & Richard (2013:80), antara

lain :

2.2.14.1 Brand Community on Social Media

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:80),

mendefinisikan bahwa Brand Community on Social Media

mengacu kepada bentuk komunitas yang terspesialisasi,

komunitas yang memiliki ikatan yang tidak berbasis pada ikatan

secara geografis, namun lebih didasarkan pada seperangkat

struktur hubungan sosial diantara penggemar merek tertentu

Dalam Brand Community on Social Media memiliki 3 sub-

variabel sebagai berikut:

2.2.14.1.1 Benefit from The Community

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:80)

yang dikutip dari McAlexander, Schouten & Koenig

(2002:40), mendefinisikan bahwa Benefit from The

Community adalah komunitas merek berdasarkan sosial

media memberikan atau menyediakan manfaat bagi

angotanya.

2.2.14.1.2 Information Sharing

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:80)

yang dikutip dari McAlexander, Schouten & Koenig

(2002:42), Information Sharing adalah komunitas merek

menyediakan fasilitas untuk berbagi informasi kepada sesama

anggotanya.

2.2.14.1.3 Strong Affiliated with Other Members

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:82),

mendefinisikan bahwa Strong Affiliated with Other Members

adalah tingkatan dimana para anggota mendukung untuk

berbagi informasi dan kesejahteraan di antara anggotanya dan

memperkuat ikatan di antara mereka.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

31

2.2.14.2 Customer/Product Relationship on Social Media

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:81) yang dikutip

dari McAlexander, Schouten & Koenig (2002:43), mendefinisikan bahwa

Customer/Product Relationship on Social Media adalah produk yang dibeli

dikonsumsi dalam konteks hubungan sosial dan bisnis, dan pada akhirnya

mempengaruhi perasaan terhadap produk atau merek pada umumnya.

Dalam Customer/Product Relationship on Social Media memiliki 4 sub-

variabel sebagai berikut:

2.2.14.2.1 Love Product

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:81) yang

dikutip dari Zhou, Zhang, Su & Zhou, (2012:892), mendefinisikan

bahwa Love Product adalah pelanggan mencintai merek tersebut

dikarenakan bukan karena mereka mengenal merek tersebut tetapi

disebabkan pelanggan sudah melekat dengan merek tersebut dan

mereka mencintai merek tersebut.

2.2.14.2.2 Proud of Product

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:82) yang

dikutip dari McAlexander, Schouten & Koenig (2002:42),

mendefinisikan bahwa Proud of Product adalah pelanggan bangga

menggunakan merek yang ia gunakan di setiap kesempatan bahkan

sampai pulang ke rumah dan terus mereka pakai untuk ke depanya.

2.2.14.2.3 Price Possessions

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:82) yang

dikutip dari Chaudhuri & Holbrook (2001:85), mendefinisikan Price

Possessions adalah harga sangat penting bagi pelanggan karena

pelanggan memiliki keyakinan terhadap harga dan nilai dari sebuah

produk.

2.2.14.2.4 Fun to Use

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:80) yang

dikutip dari Chaudhuri & Holbrook, (2001:85), mendefinisikan

bahwa Fun to Use adalah merek membuat pelanggan menjadi senang

atau gembira atau mencintai merek tersebut serta membuat

pelanggan membeli lebih banyak produk dan loyal kepada merek.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

32

2.2.14.3 Customer/Brand Relationship on Social Media

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:81) yang dikutip

dari McAlexander, Schouten & Koenig (2002:45), mendefinisikan

bahwa Customer/Brand Relationship on Social Media adalah koneksi

antara pelanggan yang dibangun dengan merek, memperoleh

keuntungan seperti symbol yang dapat mengkomunikasikan informasi

penting mengenai mereka kepada diri mereka sendiri dan orang lain.

Dalam Customer/Brand Relationship on Social Media memiliki 3 sub-

variabel sebagai berikut:

2.2.14.3.1 The Heritage of The Brand

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:81)

yang dikutip dari Chaudhuri & Holbrook, (2001:85),

mendefinisikan bahwa The Heritage of The Brand adalah

pelanggan memiliki rasa untuk menghargai peningalan/warisan

dan tradisi untuk memelihara hubungan dengan merek.

2.2.14.3.2 Replace The Product with The Same Brand

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:81)

yang dikutip dari McAlexander, Schouten & Koenig (2002:43),

mendefinisikan bahwa Replace The Product with The Same

Brand adalah aspek pelaku pelanggan yang loyal

mempresentasikan pembelian kembali produk atau jasa

termasuk pembelian produk atau jasa yang lebih banyak dan

berbeda dari perusahaan yang sama.

2.2.14.3.3 Highest Quality

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:81)

yang dikutip dari Chaudhuri & Holbrook, (2001:85),

mendefinisikan bahwa Highest Quality adalah suatu merek

favorit tertentu akan memiliki nilai lebih besar ketika suatu

produk memiliki sebuah kualitas yang lebih tinggi.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

33

2.2.14.4 Customer/Company Relationship on Social Media

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:79)

yang dikutip dari McAlexander, Schouten & Koenig

(2002:45), mendefinisikan bahwa Customer/Company

Relationship on Social Media adalah semakin banyak

hubunggan pelanggan terhadap merek ke dalam komunitas

merek dan semakin loyal pelanggan dalam menggunakan

merek. Dalam Customer/Company Relationship on Social

Media memiliki 2 sub-variabel sebagai berikut:

2.2.14.4.1 Understand Customer Needs

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:79)

yang dikutip dari McAlexander, Schouten & Koenig

(2002:44), mendefinisikan bahwa Understand Customer

Needs adalah perusahaan membuat sebuah produk atau

layanan yang dimaksudkan untuk diberikan kepada

pelanggan dalam memuaskan kebutuhan utama dan

keinginan pelangganya.

2.2.14.4.2 Care with Customer’s Opinions

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:80)

yang dikutip dari Hennig-Thurau, Gwinner, Walsh &

Gremler, (2004:40), mendefinisikan bahwa Care with

Customer’s Opinions adalah platform penyampaian pendapat

berbasis web dapat membantu pelanggan dalam mengambil

keputusan pembelian suatu produk dan untuk menghindari

kesalahan pembelian.

2.2.14.5 Customer/Other Customer Relationship on Social Media

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:82) yang dikutip

dari McAlexander, Schouten & Koenig (2002:45), mendefinisikan

bahwa Customer/Other Customer Relationship on Social Media adalah

suatu pelanggan dari merek lain ingin menemukan manfaat dari merek

melalui komunitas merek dari proses konsumsi. Dalam Customer/Other

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

34

Customer Relationship on Social Media memiliki 3 sub-variabel

sebagai berikut:

2.2.14.5.1 Met Wonderful People

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:82)

yang dikutip dari McAlexander, Schouten & Koenig

(2002:45), mendefinisikan bahwa Met Wonderful People

adalah pelanggan dapat saling melihat, merasakan, dan

mendengar penggunaan produk. Pelanggan memberikan

informasi lebih lanjut yang menjadi dasar penilaian

tentang kredibilitas, ketulusan, dan kepedulian terhadap

satu sama lain.

2.2.14.5.2 Feeling of Kinship

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:81)

yang dikutip dari McAlexander, Schouten & Koenig

(2002:43), mendefinisikan bahwa Feeling of Kinship adalah

anggota komunitas memiliki hubungan yang kuat dan

mereka saling mengenal antara satu sama lainya.

2.2.14.5.3 Interest In The Community

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:81)

yang dikutip dari Andersen, (2005:290), mendefinisikan

bahwa Interest In The Community adalah pelanggan

mencari informasi produk atau hanya didorong oleh rasa

ingin tahu untuk dapat menjadi anggota aktif komunitas

merek. Seiring waktu, beberapa mungkin akhirnya menjadi

pengagum merek, yang tertarik atau loyal terhadap merek.

2.2.14.6 Brand Trust

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:80)

mendefinisikan bahwa Brand Trust adalah ketersediaan rata-rata

pelanggan mengandalkan kemampuan merek untuk memenuhi

kebutuhan yang diharapkan oleh pelanggan. Dalam Brand Trust

memiliki 3 sub-variabel sebagai berikut:

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

35

2.2.14.6.1 Brand Give Customers Everything That They

Expect Out

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:78)

yang dikutip dari Delgado-Ballester, Manuera- Aleman, Yague-

Guillen, (2003:18), mendefinisikan bahwa Brand Give Customers

Everything That They Expect Out adalah sebuah merek harus dapat

memahami apa yang dibutuhkan pelanggan dan lebih mengandalkan

pada pemahaman kebutuhan pelanggan dan memenuhi apa yang

dibutuhkan pelangganya.

2.2.14.6.2 Rely on The Brand

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:78),

mendefinisikan bahwa Rely on The Brand adalah kepercayaan merek

adalah kemauan pelanggan rata-rata dalam mengandalkan kemampuan

merek untuk melakukan fungsi fungsinya.

2.2.14.6.3 Brand Never Disappoint Customer

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:79) yang

dikutip dari Delgado-Ballester, Manuera- Aleman, Yague-Guillen,

(2003:20), mendefinisikan bahwa Brand Never Disappoint Customer

adalah perasaan keamanan dipegang oleh pelanggan dalam

interaksinya dengan merek, yang didasarkan pada persepsi bahwa

merek yang handal dan bertanggung jawab untuk kepentingan dan

kesejahteraan pelanggan.

2.2.14.7 Brand Loyalty

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:80),

mendefinisikan Brand Loyalty adalah upaya untuk dapat mengurangi

ketidak pastian dan menjadi konsumen hemat biaya atau pencarian

untuk pertukaran merek lainya. Dalam Brand Loyalty memiliki 3 sub-

variabel sebagai berikut:

2.2.14.7.1 Loyal to The Brand

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:80) yang

dikutip dari Chaudhuri & Holbrook (2001:85) & Yoo, Donthu & Lee,

(2000:199), mendinisikan bahwa Loyal to The Brand adalah komitmen

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewJadi internet dapat disimpulkan jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer yang berada

36

untuk membeli kembali produk atau layanan yang disukai secara

konsisten di masa depan.

2.2.14.7.2 Buy The Same Brand

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:78) yang

dikutip dari Zhou, Zhang, Su & Zhou (2012:893) & Schau,

Muniz & Arnould (2009:35), mendinisikan bahwa Buy The

Same Brand adalah kecenderungan perilaku dimana pelanggan

membeli produk atau merek yang sama secara teratur dan

konsisten.

2.2.14.7.3 Pay More for The Brand

Menurut Laroche, Habibi & Richard (2013:79) yang

dikutip dari Chaudhuri & Holbrook, (2001:88), mendinisikan

bahwa Pay More for The Brand adalah pelanggan bersedia

membayar lebih untuk sebuah merek, karena pelanggan

merasakan nilai yang unik dari merek tersebut dimana merek

lain tidak dapat menggantikannya.