Upload
hoangnhi
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
3
BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Wawancara
2.1.1.1 Wawancara dengan pihak Perusahaan Inew
Wawancara dengan pihak Perusahaan Inew
Narasumber : Adrie
Jabatan : Distributor Resmi di Indonesia
Lokasi : Kantor Perusahaan Inew (WTC Mangga Dua)
Tanggal : 10 April 2015
Hasil wawancara :
Dari hasil wawancara dengan Bpk. Adrie didapatkan hasil
bahwa penjualan dari produk Inew masih sangat minim. Ini terjadi
karena belum adanya promosi yang cukup menarik perhatian target
audience. Belum lagi masih banyak masyarakat Jakarta yang kurang
percaya dengan kualitas dari produk buatan China. Walaupun sebagian
pengikut perkembangan teknologi tahu bahwa China terus berinovasi
untuk bersaing dengan competitor kelasnya. Yang menjadi tantangan
bagi Inew adalah kurangnya pengetahuan tentang sarana media yang
pas dan efektif untuk mempromosikan Inew. Selain itu, untuk
mendapatkan trust dari target audience cukup sulit mengingat bahwa
produk buatan China dilabel kurang baik di mata dunia. Padahal
sebenarnya banyak brand terkenal yang produknya dibangga-
banggakan tetapi faktanya brand mahal tersebut memproduksi
barangnya di China. Maka dari itu, brand awareness itu penting guna
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut.
4
2.1.1.2 Hasil Survey
Survey tentang pendapat target audience terhadap produk China.
Jumlah Target Audience : 31 orang
Umur : kisaran 20 sampai 28 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa,Wirausaha,Karyawan,dll.
Hasil Survey :
Dari hasil survey yang dilakukan kepada 31 target audience,
didapatkan hasil bahwa rata-rata mereka mungkin tertarik dengan
smartphone buatan China asalkan memang ada smartphone yang
kualitasnya tidak asal-asalan.Terdapat sekitar 20% yang tidak akan
pernah minat untuk menggunakan smartphone buatan China karena
mereka mengeluh smartphone China tidak tahan lama. Jika ditanya
tentang mulai berkembangnya teknologi China yang semakin mampu
bersaing, hampir 50% dari target audience berminat untuk tahu lebih
dalam mengenai smartphone China. Sayangnya, hanya 10% yang
mengetahui brand Inew Smartphone. Ini berarti, bukan hanya trust
yang akan diangkat, melainkan brand Inew sendiri juga perlu
diperhatikan.
Gambar 1 : Survey Peminat Smartphone China ( Sumber : Veronica )
5
Gambar 2 : Survey yang tidak berminat dengan Smartphone China
( Sumber : Veronica )
Gambar 3 : Survey yang pernah mendengar Smartphone Inew
( Sumber : Veronica )
2.1.1.3 Data Kasus
• Data Pendukung
Definisi Smartphone
6
Ponsel cerdas (bahasa Inggris: smartphone) adalah telepon
genggam yang mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan fungsi
yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang
menentukan arti ponsel cerdas. Bagi beberapa orang, ponsel cerdas
merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat
lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan
mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, ponsel cerdas
hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih
seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca
buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana
jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata
lain, ponsel cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai
kemampuan sebuah telepon.
Sejarah Smartphone
Ponsel cerdas pertama dinamakan Simon; dirancang oleh IBM
pada 1992 dan dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di
COMDEX, sebuah pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Ponsel
cerdas tersebut dipasarkan ke publik pada tahun 1993 dan dijual oleh
BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam, ponsel
cerdas tersebut juga memiliki kalender, buku telepon, jam dunia,
tempat pencatat, surel, kemampuan mengirim dan menerima faks dan
permainan. Telepon canggih tersebut tidak mempunyai tombol-
tombol. Melainkan para pengguna menggunakan layar sentuh untuk
memilih nomor telepon dengan jari atau membuat faksimile dan
memo dengan tongkat stylus. Teks dimasukkan dengan papan ketik
“prediksi” yang unik di layar. Bagi standar masa kini, Simon
merupakan produk tingkat rendah, tetapi fitur-fiturnya pada saat itu
sangatlah canggih.
Tahun 2002, RIM mengeluakan BlackBerry pertama yang
merupakan ponsel cerdas pertama dengan penggunaan surel nirkabel
yang optimal dan penggunanya telah mencapai 8 juta (sampai Juni
2007), tiga perempat pemakainya berada di Amerika Selatan.
7
Android, OS untuk ponsel cerdas keluaran tahun 2008.
Android didukung oleh Google, bersama pengusaha piranti keras dan
lunak yang terkemuka lainnya seperti Intel, HTC, ARM, Motorola
dan eBay, yang kemudian membentuk Open Handset Alliance.
Telepon pertama yang menggunakan Android OS adalah HTC Dream,
merk keluran dari T-Mobile sebagai G1. Fitur telepon penuh, layar
sentuh secara utuh, papan ketik QWERTY, dan bola jalur untuk
menavigasikan halaman web. Piranti lunak cocok dengan aplikasi
Google, seperti Maps, Calendar, dan Gmail, juga Google's Chrome
Lite. Aplikasi pihak ketiga juga tersedia lewat Android Market, ada
yang gratis ataupun dengan biaya.
Pada Juli 2008 Apple memperkenalkan App Store dengan
aplikasi gratis dan dengan biaya. App store dapat menyampaikan
aplikasi ponsel cerdas yang dikembangkan oleh pihak ketiga langsung
dari iPhone atau iPod Touch dengan WiFi atau jaringan selular tanpa
menggunakan komputer untuk mengunduh. App Store telah menjadi
suatu kesuksesan bagi Apple dan pada Juni 2009 terdapat lebih dari
50,000 aplikasi yang ada. App store menembus satu juta unduh
aplikasi pada 23 April 2009.
Mengikuti popularitas App Store dari Apple, banyak yang
membuat toko aplikasinya sendiri. Palm, Microsoft dan Nokia telah
mengumumkan toko aplikasi yang mirip milik Apple. RIM juga baru-
baru ini membuat toko aplikasinya yaitu BlackBerry App World.
2.1.1.4 Data Perusahaan
Logo :
8
Gambar 4 : Logo Perusahaan Inew Smartphone
( Sumber : Website Inew Smartphone)
Perusahaan : Inew Smartphone
Website : http://inewphone.com/
Sejarah Inew Smartphone
iNew adalah sebuah perusahaan yang menjual smartphone
berdiri dibawah PT Shenzhen chuangxinQi Communications Limited.
Merupakan sebuah perusahaan teknologi tinggi yang didedikasikan
dalam pengembangan produk ponsel pintar atau smartphone,
manufaktur dan penjualan, dengan berpengalaman tim R & D,
dukungan teknis yang kuat dan rantai pasokan yang sempurna.
Dengan OEM dan merek perusahaan ini sendiri, produk mereka
diekspor ke lebih dari 30 negara, 70% diekspor ke Eropa dan Amerika
Serikat dan pasar Amerika Selatan, 30% ke Asia Tenggara dan Afrika.
Perusahaan ini fokus pada kualitas dan inovasi teknologi produk.
Mereka percaya bahwa mengejar inovasi dan mukjizat adalah budaya
inti dari perusahaannya.
USP (Unique Selling Proposition)
Perusahaan ini ingin membuat sesuatu yang inovatif. Kualitas
diutamakan dan produk wajib diuji coba berulang kali sebelum masuk
ke dalam pasar. Prinsip yang dipegang oleh perusahaan ini yaitu
mampu membuat perusahaannya bersaing dengan kompetitor
kelasnya. Salah satu produk unggulan yang dimiliki oleh perusahaan
iNew adalah tipe iNew V3.
Tipe produk ini memiliki keunggulan utama yaitu bentuk
produknya yang super tipis hanya 6.5mm dan berat hanya 128 gram.
Walaupun bentuk fisiknya yang tipis dan ringan, fitur dari produk ini
cukup lengkap dan canggih. Mulai dari kameranya yang lebih baik
dari kamera SLR professional, LCD nya yang HD, mass storage yang
9
besar sampai dengan sensitive touch retina display yang sangat
canggih dan cocok untuk anda jika sedang berada dalam cuaca dingin
yang ekstrim, basah atau sedang menggunakan sarung tangan.
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Teori New Media
Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh
Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori
yang membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media
baru, terdapat dua pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi
sosial, yang membedakan media menurut kedekatannya dengan
interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang World Wide Web
(WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel
dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi
pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis
tentang pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif
dan berdasarkan pada masyarakat (http://en.wikipedia.org).
New Media atau media online didefinisikan sebagai produk dari
komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan
komputer digital (Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain media
online adalah media yang di dalamnya terdiri dari gabungan berbagai
elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, dimana
beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011). New Media
merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis
teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat
berfungsi secara privat maupun secara public (Mondry, 2008: 13).
Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang
mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman
mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual
menjadi otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas.
Digital adalah sebuah metode yang complex dan fleksibel yang
membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia.
Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena media ini
10
adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman
dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital
(modern media/new media). Selama tahun 2000, internet telah
memasuki fase yang disebut web
2.0. (web two point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan
telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa
pihak saja.
Semua orang saat ini dapat langsung mengambil peran dan
menaruh apapun kedalam internet. Perkembangan web 2.0 sebagai
platform telah mengubah sifat interaktivitas di web dan membuka
alam semesta bagi pengguna media. Sedangkan metafora halaman
web 1.0 hanya diperbolehkan untuk mengunduh informasi sejalan dan
karena itu tidak berbeda dengan konsumsi media penyiaran, aplikasi
web 2.0 memungkinkan pengguna untuk menjadi produsen otonom.
Blog, Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second Life dan situs
jaringan sosial online lainnya seperti memungkinkan pengguna media
untuk memiliki pengalaman siaran. Pentingnya Web 2.0 adalah media
siar menghasilkan sebuah konteks hubungan sosial instan nasional
atau
internasional, ada beberapa cara di mana individu mendapatkan
interaksi berharga untuk membuat koneksi global secara nyata.
Faktanya bahwa pengguna sekarang dapat bekerja dengan materi
media siar sebagai sebuah cara mengembangkan ide pada ruang
publik (Littlejohn,2009:686). Salah satu bagian dari new media adalah
“Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang
berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang
menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu,
grup, organisasi, dan kelompok sosial).
Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah
semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektivitas (Van
Dijk, 2006:20). Menurut R Cahyo Prabowo mengenai media baru/new
media/media online adalah suatu alat sebagai sarana komunikasi yang
dimana saling berinteraksi, berpendapat, tukar informasi, mengetahui
berita yang melalui saluran jaringan internet serta informasinya selalu
11
terbaru secara kilat dan juga lebih efisien ringkas memberikan
informasi kepada pembaca/khalayaknya. Media baru/new media/
media online sangat berbeda jauh dengan media konvesional seperti
radio, televisi, media cetak, media massa dan lain-lain. Jangan di
sama ratakan dengan media konvensional
(http://media.kompasiana.com). Internet adalah salah satu bentuk dari
media baru (new media). Internet dinilai sebagai alat informasi paling
penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet memiliki
kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan
menerima pesan (Ruben, 1998:110). Internet merupakan sebuah
media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi,
cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet
tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal
tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara
intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati
bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan
telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 2009: 28-
29). Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme
Kontemporer, internet adalah sebuah medium terbaru yang
mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk
yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi
berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun
perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi,
harga komunikasi, persepsi pihakpihak yang berkomunikasi, kapasitas
storage dan fasilitas mengakses informasi, densitas (kepekatan atau
kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas
atau intelijen yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik
esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak pada esensinya
sebagai sebuah medium (Setyani, 2013:5).
Untuk mengakses Internet, seseorang membutuhkan koneksi
Internet dan piranti keras seperti komputer, PDA, Blackberry dan lain
sebagainya. Internet yang dianggap sebagai gabungan dari beberapa
bentuk media dan fasilitas email, website, newsgroup, e-commerce
dan sebagainya (Lievrouw, 2006:221).
12
Peneliti komunikasi Carrie Heeter pada tahun 1983
memaparkan dimensi-dimensi interaktivitas yang digunakan untuk
mengklarifikasi media,
yaitu:
1. Dimensi kompleksitas dari pilihan yang tersedia. Maksudnya
adalah berapa banyak pilihan yang dimiliki khalayak dalam segi isi
informasi dan waktu yang bisa digunakan untuk mengaksesnya.
2. Dimensi besaran usaha yang harus dikeluarkan oleh khalayak untuk
dapat menerima pesan dari media yang bersangkutan. Dengan kata
lain, bagaimana perbandingan aktivitas yang dilakukan khalayak
dengan aktivitas yang dibuat media.
3. Dimensi tingkat respon media terhadap khalayaknya. Maksudnya
adalah seberapa aktif sebuah media dapat merespon umpan balik yang
diberikan khalayaknya. Media dengan tingkat interaktivitas yang
tinggi menanggapi umpan balik yang diberikan oleh khalayaknya
dengan cepat. Dalam kondisi tertentu, media dengan tingkat
interaktivitas yang tingi dapat melakukan interaksi dengan
khalayaknya seakan-akan melakukan percakapan langsung.
4. Dimensi kemampuan untuk mengawasi pengguna informasi oleh
khalayaknya. Media dengan tingkat interaktivitas yang tinggi dapat
memantau perilaku khalayak dalam menerima pesannya, kemudian
menyesuaikan sistemnya berdasarkan umpan balik yang dihasilkan
dari analisis perilaku tersebut.
5. Dimensi kemudahan dalam menambah informasi baru. Maksudnya
adalah seberapa mudah khalayak dapat turut menyediakan dan
menyebarkan pesan kepada khalayak lain. Berdasarkan kriteria in,
siaran televise memiliki interaktivitas rendah, sedangkan media online
memiliki tingkat interaktivitas yang sangat tinggi.
6. Dimensi kemampuan memfasilitasi komunikasi internet.
Maksudnya adalah seberapa mudah interaksi terjadi antar khalayak
dapat terjadi (Heeter, 1988:25).
13
2.2.2 Teori SEO (Search Engine Optimization)
SEO (Search Engine Optimization) adalah serangkaian proses
yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan
volume dan kualitas trafik dari mesin pencari menuju alamat situs web
tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja alami algoritma mesin
pencari tersebut. Praktisi SEO terkenal seperti Rand Fishkin, Barry
Schwartz, Aaron Wall and Jill Whalen mencoba mempelajari beberapa
pendekatan berbeda untuk Search Engine Optimization, dan telah
menerbitkan opini mereka di forum online dan blog. Praktisi SEO
mencoba mempelajari pola yang diterapkan oleh beragam Search
Engine untuk melihat lebih dalam algoritma tersebut.
Berdasarkan Jerri L. Ledford ( Search Engine Oprimization ),
SEO adalah teknik pencarian yang menggunakan kata kunci atau frase
yang mengandung indikator yang terkandung dalam halaman halaman
web, informasi tersebut yang akan di index oleh mesin pencari.
Berdasarkan David Viney ( Get to the top on Google ), SEO
adalah sebuah teknik pengoptimasian sebuah halam yang
mengandung kata kunci atau frase yang bersangkutan yang akan di
index oleh mesin pencari sebagai kata kunci pecarian. Berdasarkan
Peter Kent (Search Engine Oprimization for Dummies ), SEO adalah
teknik yang di gunakan untuk mendapatkan posisi yang
menguntungkan di mesin pencari yang sesui dengan kata kunci yang
berada di halaman website.
Tujuan dari SEO adalah agar web/blog selalu berada di halaman
terdepan dan teratas dari suatu Search Engine, sehingga selalu berada
di posisi tearatas, maka besar kemungkinan web/blog sering
dikunjungi.
2.2.2 Teori Komunikasi
Desain Komunikasi Visual, sesuai dengan namanya, bidang ini
berhubungan erat dengan komunikasi antara pengirim pesan dengan
audience yang dituju, komunikasi yang baik adalah komunikasi yang
berjalan secara dua arah atau bisa dikatakan adanya hubungan timbal
balik antara pengirim pesan dan penerima pesan berupa respon.
14
Menurut Yongky Safanayong dalam bukunya yang berjudul Desain
Komunikasi Visual Terpadu, “kata komunikasi berasal dari Bahasa
Latin “Communis” yang berarti “Common” :umum; bersama. Dan
berapa pengertian komunikasi yakni komunikasi adalah suatu kegiatan
yang terjadi antara dua pihak, untuk mendapat pengertian yang sama
mengenai hal yang sama; Komunikasi adalah kegiatan mendorong
orang-orang lain untuk menafsirkan suatu ide dengan cara yang
diinginkan oleh pengirim pesan; komunikasi adalah esensi dan dasar
dari hal-hal persuasi, perubahan sikap dan tingkah laku serta sosialisasi
melalui transmisi informasi.”
Menurut Yongky Safanayong dalam bukunya Desain Komunikasi
Visual Terpadu, tujuan komunikasi dapat dibedakan menurut maksud dan
caranya menjadi: identifikasi, informasi, promosi (provokasi, persuasi,
propaganda, dsb), ambience (penggarapan lingkungan). Dalam semua
usaha komunkasi pemasaran, tujuan diarahkan pada pekerjaan satu atau
lebih:
1. Membangun keinginan.
2. Menciptakan kesadaran.
3. Meningkatkan sikap dan mempengaruhi niat.
4. Mempermudah pemakaian atau pembelian.
Pengertian di atas adalah pengertian komunikasi secara umum,
namun sebagai desainer, kita ditantang untuk menyampaikan pesan dengan
kreatif baik secara verbal maupun visual yang tentunya sesuai dengan teori
komunikasi yang baik yakni untuk mendapatkan kesepahaman agar tujuan
dari komunikasi bisa tercapai.
2.2.2.1 Teori Komunikasi – Pendekatan
Komunikasi yang bisa menghasilkan kesepahaman adalah
sebuah komunikasi yang menggunakan pendekatan terbaik untuk
dapat dimengerti dan dipahami oleh audience, sehingga dibutuhkan
pengamatan yang cermat untuk memilih pendekatan yang tepat.
Pendekatan dan perumusan pesan dalam strategi komunikasi dibagi
menjadi rasional, moral dan emosional, dimana rasional adalah suatu
15
pemecahan masalah yang berhubungan erat dengan fata yang didapat,
sedangkan moral dekat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
dimana sesuatu dikatakan baik atau buruk. Pendekatan emosional
merupakan sebuah pendekatan yang lebih menekankan pada perasaan
atau emosi. (Sumber : Yongky Safanayong, Buku “Desain
Komunikasi Visual Terpadu”)
2.2.2.2 Teori Komunikasi – Pesan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali pesan yang kita
terima oleh indra kita. Dalam komunikasi pesan merupakan elemen
penting dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun visual,
tersirat ataupun tersurat. Dalam buku Yongky Safanayong yang
berjudul Desain Komunikasi Visual Terpadu, terdapat tiga tahapan
untuk merumuskan pesan yang efektif; melahirkan pesan,
mengevaluasi dan memilih pesan serta menyampaikan pesan.
Dituliskan juga prinsip-prinsip pembuatan pesan visual yakni Proses
komunikasi visual dapat dipahami dengan baik apabila menerapkan
pendekatan yang luas: teori-teori, prinsip-prinsip dan teknik-teknik
yang membantu dalam memecahkan masalah visual, yaitu teori
komunikasi, teori semiotic, teori persepsi (tentang organisasi visual,
persepsi visual, persepsi vigor dan bentuk) dan estetika bentuk. Teori
komunikasi membantu menyusun struktur masalah dalam kaitannya
dengan pesan yang dikehendaki dan sesuai dengan target atau
khalayaknya. Teori semiotic membantu menghubungkan dan
menerangkan hubungan antara tanda seperti ukuran, proporsi dan
tekstur. Teori persepsi membantu dalam pembentukan struktur dasar
dengan cara mengidentifikasi bentuk yang dikenal oleh target sasaran.
Prinsip organisasi visual membantu dalam pembentukan hubungan
unsur-unsur visual bentuk untuk menciptakan pesan yang diinginkan.
Pertimbangan-pertimbangan dalam pendekatan desain kepada sasaran:
1. Karakter, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, watak.
2. Moral, berkenan: sikap, akhlak, mental(cara berfikir), susila.
3. Etika, berkenan dengan moral; nilai benar dan salah, baik dan buruk.
16
4. Politik.
5. Lifestyle: rasa memiliki; bersenang-senang; kegembiraan; hubungan erat;
saling menghormati; keamanan; kemudahan; rasa harga diri; gengsi;
pemenuhan diri; prestasi.
6. Sistem kepercayaan.
7. Penampilan.
Sesuaikan dengan : (dalam visualisasi)
1. Aksara
2. Gambar
3. Layout
4. Struktur
5. Kertas
6. Ukuran
7. Gaya
8. Penyelesaian
“The challenge is for graphic designer to turn data into information and
information into messages of meaning” (McCoy 2011, 9).
2.2.3 Teori Visual
Visual dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang berarti sesuatu yang
dapat dilihat, visual tidak bisa lepas dari gambar, bentuk, warna dan huruf.
Semua elemen-elemen tersebut mendukung terbentuknya visual yang baik
dan benar serta visual yang dapat berkomunikasi dengan baik kepada
audience.
Salah satu teori yang berperan penting dalam ilmu persepsi visual
adalah teori Gestalt. Gestalt berasal dari Bahasa Jerman yang artinya
“Bentuk”. Teori ini merupakan sebuah pegangan yang baik untuk setiap
desainer karena teori ini merupakan bekal untuk melakukan eksperimen
dalam bentuk visual. Dalam buku Yongky Safanayong yang berjudul Desain
Komunikasi Visual Terpadu, disebutkan aturan-aturan dasar mengenai
17
komposisi seni visual, yaitu: Similarity, Proximity, Closure, Continuity,
Figure Ground. Dimana aspek-aspek Gestalt di atas menjelaskan bahwa unsur
tidak berdiri sendiri dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
Selain teori Gestalt, adapula teori semiotic yang mempelajari tanda
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda. Salah satu tokoh
semiotika yang banyak dipakai dalam penerapan visual identity adalah
Charles Willian Morris yang menerapkan tiga unsur penting dalam
komunikasi visual:
1. Sintatik : berkenan dengan keseragaman, keterpaduan system antara satu
dengan yang lain, disiplin.
2. Semantik : berkenan dengan makna arti suatu citra visual.
3. Pragmatik : berkenan dengan nilai praktis seperti ukuran, material, warna
dan pertimbangan kegunaan, kemudahan, keamanan, kenyamanan.
Penggunaan kedua teori di atas berperan penting dalam pengembangan visual
yang unuk, bermakna serta berkesinambungan agar identitas tidak hilang,
serta memiliki nila tambah dalam pragmatik.
2.2.4 Teori Kampanye
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga Departemen
Pendidikan Nasional bahwa yang dimaksud dengan Kampanye memiliki dua
arti, diantaranya :
1. Gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi).
2. Kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang
memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk
mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara.
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli tentang definisi
kampanye diantaranya :
1. Menurut Pfau dan Parrot (seperti dikutip Venus, 2004:8)
18
“A Campaign is conscius, sustained and incremental procces designed to be
implemented over a specified periode of time for the purpose of
influencing a specified audience” (Kampanye adalah suatu proses yang
dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan
pada rentan waktu tertentu dengan 20 tujuan mempengaruhi khalayak
sasaran yang telah ditetapkan)
2. Menurut Snyder (seperti dikutip Venus, 2004:8)
“A communication campaign is an organized communication activity,
directed at a particular audience, for a particular period of time to achieve a
particular goal” (Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi yang
terorganisir yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu
tertentu guna mencapai tujuan tertentu).
3. Rajasundaram (seperti dikutip Venus, 2004:8)
“A campaign is a coordinated use of different methods of communication
aimed at focusing attention on a particular problem and its solution over a
period of time” (kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai
metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu
tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu
berikut pemecahannya).
4. Roger dan Storey ( seperti dikutip Venus, 2004:8)
Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan
efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara
berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
Dari beberapa definisi para ahli, kampanye dapat diartikan sebagai
kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terencana dan terlembaga yang
biasanya dilakukan oleh lembaga atau organisasi guna mencapai tujuan
tertentu terhadap khalayak tertentu. Venus (2004:7) menjelaskan aktivitas
kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung empat hal yakni (1)
tindakan kampanye yang di tujukan untuk menciptakan efek atau dampak
tertentu (2) jumlah khalayak sasaran yang besar (3) biasanya dipusatkan
dalam kurun waktu tertentu (4) melalui serangkaian tindakan komunikasi
19
yang terorganisasi. Menurut Venus (2004:7) disamping keempat faktor
tersebut kampanye juga sudah seharusnya memiliki karakteristik lain, yaitu
sumber yang jelas, perancangan, penyampaian sekaligus penanggung jawab
suatu produk kampanye (campaign makers), sehingga setiap individu yang
menerima pesan kampanye dapat mengidentifikasi bahkan mengevaluasi
kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat.
2.2.5 Teori Periklanan
Menurut Courtland L. Boye dan William. F. Arrens (contemporary
advertising) ada empat elemen dalam periklanan yaitu:
1. Target audience
2. Product concept
3. Communication media
4. Advertising message
Periklanan adalah bentuk komunikasi masa yang dibiayai sponsor
tertentu dengan menggunakan media masa untuk membujuk atau
mempengaruhi. Menurut Frank Jefkins, periklanan merupakan pesan-pesan
penjualan yang paling persuasif yang diarahkan ke calon pembeli yang
paling potensial. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam periklanan adalah
penggunaan huruf yang baik ditambah fotografi dan ilustrasi yang
disesuaikan subjek dan harus dapat ditampilkan dalam beberapa media
publikasi berbeda baik ukuran atau bentuk. Dalam pengaplikasian desain
yang dibuat untuk proses pembuatan desain grafis untuk layout promosi
High Point Serviced Apartment adalah pengguanaan desain layout yang
minimalis sebagai background dan tatanan font-font yang dipakai sebagai
desain untuk pemanis dalam typografi, warna sebagai penambah suasana
dalam suatu desain dan tekhnik photography desain, bagaimana kita akan
mengambil suatu gambar untuk interior ruangan dari segala sudut atau dari
angel yang pas untuk pemotretan ruangan yang pada nantinya akan di pakai
untuk ditambahkan pada desain promosi baik itu dalam media cetak (brosur,
banner, iklan koran, majalah) atau pun dalam media digital (internet).
20
2.2.6 Teori Brand / Merk
Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah
“tanda yang berupa gambar, nama, kata huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.
Pengertian yang sama juga diungkapkan oleh Kotler (2003) yang
berpendapat bahwa “ merek merupakan sebuah nama, istilah, tanda, symbol,
atau desain atau kombinasi dari seluruhnya, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi barang-barang maupun jasa dari suatu kelompok penjual
dan untuk membedakan produk mereka dari para pesaing.
David Aaker (dalam Amin Wijaja (2005:10) mengemukakan bahwa
merek adalah sebuah nama ataupun simbol yang bertujuan untuk
membedakankan dan mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu
penjual ataupun sekelompok penjual yang merupakan pesaing mereka. Selain
itu sebuah merek juga dapat menjadi sebuah sinyal bagi pelanggan atas
sebuah produk, dan melindungi baik pelanggan maupun produsen dari
pesaing yang akan berusaha untuk menyediakan produk identik yang akan
muncul.
Sementara itu, Richard Koch (dalam Amin Wijaja 2005:3)
mendefiniskan merek sebagai sebuah desain visual dan/atau nama yang
diberikan kepada suatu produk atau jasa oleh suatu organisasi yang bertujuan
untuk membedakan produknya dari produk-produk pesaing dan menjamin
konsumen bahwa produk tersebut memiliki kualitas tinggi yang konsisten.
Alycia Perry (2003: 2-3) berpendapat bahwa merek merupakan janji
atas sebuah kualitas yang membentuk hubungan antara perusahaan dan
konsumen. Pendapat serupa juga disampaikan oleh David Friedman (dalam
Amin Wijaja 2005:10) bahwa merek adalah sebuah janji yang menjadikan
alasan sebuah perusahaan untuk tetap bertahan dan sesuatu yang dapat
perusahaan berikan kepada konsumen.
21
Alice M. Tybout dan Gregory S Carpenter (2001:76-77)
mengemukakan bahwa merek adalah sebuah nama, simbol atau pekerjaan
yang berhubungan dengan produk maupun layanan yang melampirkan makna
psikologis kepada pembeli.
Menurut Hermawan Kartawijaya (1996:443) Merek adalah
kelengkapan produk, jadi setiap produk harus memiliki merek, sehingga
konsumen tidak mengalami kesulitan dalam mencari produk kembali produk
tersebut. Merek juga mempunyai fungsi untuk membedakan kualitas produk
yang satu dengan yang lainnya. Selain itu merek juga merupakan suatu
jaminan dari produsen atas kualitas dari produk yang dihasilkan.
Dari berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa merek
merupakan sesuatu yang dapat berupa tanda, gambar, simbol, nama, kata
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya untuk membedakan sebuah produk dengan
produk pesaing melalui keunikan serta segala sesuatu yang dapat memberikan
nilai tambah bagi pelanggan dengan tujuan untuk menjalin sebuah hubungan
yang erat antara konsumen dan perusahaan melalui sebuah makna psikologis.
2.2.7 Teori Warna
Pemilihan warna bukanlah sebuah hal yang bisa dilakukan secara
sembarangan. Sebagai seorang desainer yang baik, banyak hal yang harus
dipertimbangkan dalam menggunakan warna, yaitu dari psikologi, persepsi
hingga ke pembelajaran alam. Ketika membanngun sebuah identitas visual,
salah satu hal yang paling penting adalah mengetahui bagaimana warna
mempengaruhi audience dan hasil desain kita. Warna memberikan banyak
pengaruh emosional kepada logo. Pemilihan warna harus dilakukan dengan
sangat hati-hati karena warna merupakan salah satu factor penting dalam
image suatu perusahaan. Pemilihan warna yang terlalu mengikuti tren, warna
yang membuat legibilitas suatu logo menjadi berkurang, sebaik apapun
bentuk dari logo akan menjadi tidak baik pada akhirnya.
22
Beberapa identitas yang kuat bahkan menggunakan warna untuk
mempertahankan ke-konsistensiannya dan sebagai identitasnya. Suatu bukti
secara ilmiah bahwa warna dapat meningkatkan awareness dari sebuah
identitas visual suatu brand adalah: Warna dapat berkomunikasi dari
kecepatan cahaya. Otak kita akan merespon warna dengan cara yang sama
dengan ketika kita merespon saat mengalami kesakitan yaitu secara langsung
dan tiba-tiba atau di luar kesadaran otak (Budelmann et al. 2010, 14-17).
Warna selalu membangkitkan reaksi emosional. Beberapa orang lebih
menyukai warna tertentu seperti merah, putih, biru atau hitam sedangkan
sebagian lagi tidak menyukai warna tersebut karena itulah peran warna
menjadi sangat krusial dan penting dalam menyampaikan pesan dalam dunia
komunikasi visual terutama dalam marketing, branding dan corporate
identity. Hitam banyak dipakai dalam logo yang melambangkan teknologi,
kecanggihan, klasik, konservatif. Warna hitam termasuk salah satu dari warna
netral yang hampir dapat dipastikan cocok dengan warna lain apapun. Selain
itu, penggunaan warna biru sering digunakan untuk kesan hi-tech. Menurut
Arsitek Probo Hindarto, hal itu dikarenakan biru dekat dengan warna air yang
memantulkan cahaya dan terkesan metalik. Untuk mendapatkan kesan hi-
tech, padankanlah dengan warna putih atau metalik.
2.2.8 Teori Tipografi
Setiap tulisan memiliki kepribadian-nya masing-masing. Memilih
tipografi yang cocok berarti memilih tipografi yang merepresentasikan image.
Pemilihannya dapat dimulai dengan pemilihan serif atau sans serif. Sering
seringkali digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang berhubungan
dengan tradisi, sedangkan sans serig sering digunakan untuk menggambarkan
sesuatu yang berhubungan dengan modern. Sans serif sudah diadopsi di
seluruh system signage di seluruh dunia. Tipografi memiliki peran penting
dalam brand identity, pembaca dapat mengasumsi apa brand tersebut dari
tipografi yang digunakan. Seperti dengan imagery, tipografi biasanya
memberikan pikiran terhadap arti lain atau konteks budaya dari suatu
identitas. Image tidak selalu dapat berdiri sendiri namun dengan adanya
23
bantuan tipografi, suatu image dapat lebih dimengerti dan diingat oleh
konsumen.
Kepribadian dari sebuah tipografi adalah salah satu pertimbangan
penting untuk memilih typeface, namun bukan hanya itu, legibility, flexibility,
dan consistency juga penting untuk program suatu identitas visual. Legibility
adalah tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaan-nya ini
tergantung pada tampilan bentuk fisik huruf itu sendiri, ukuran, serta
penataannya dalam sebuah naskah. (Budelmann et al. 2010, 46).
Menurut buku Tipografi dalam Desain Grafis yang ditulis oleh
Danton Sihombing (2001), Tipografi adalah sebuah disiplin seni mengenai
pengetahuan akan huruf. Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah
bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan
efektif, oleh karena itu harus diperhatikan legibility-nya.
Dalam membuat teks sebuah naskah atau cerita harus memperhatikan
interval antara elemen, yaitu :
1. jarak antar huruf (kerning)
2. jarak antar kata (word spacing)
3. jarak antar baris (leading)
2.3 Analisa SWOT
2.3.1 Strength
- Tercipta kepercayaan target market terhadap smartphone buatan China.
- Memperbaiki citra teknologi China yang sebelumnya dianggap
‘murahan’, palsu, dan cepat rusak.
2.3.2 Weakness
- Tidak mudah untuk membangun pola pikir baru.
2.3.3 Opportunity
- Meningkatnya citra positif terhadap smartphone yang dibuat di Negara
China.
- Smartphone ini dapat menjadi representasi meningkatnya kecanggihan
teknologi di China sehingga mampu bersaing dengan competitor di
kelasnya.
2.3.4 Threat
24
- Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan teknologi di
China
25