10
179 KANDUNGAI\I LENGAS TANAH IIAI\I PXRTUMBUHAN TANAJVTAN JAGT'NG DAIY I(ACAIYG HIJAU DAL/\M SISTEM TT'MPANGSARI Oleh : Lsodc SabaruMirr, La O& IW HarJonl Kllowasld dsn Hasbultah Syafo ABSTRACT Thc aim of this papcr is to anatpc the soil wa&er coril€nt ard grorrttr compon€nts of maize-m'ngbesn intercropphg. Inlersop,ping leg,rnce wirir n'iza is rn imporrcnt li*,,re-.rmani ;rpptrg;yrmr md wldely uscd in thc tropical dryland regiotts sroh rs southoost Sulawei. rtto .ip.tiornclri **r;;;;ud at Agric'ltrurl Farm Agriculture Faculty llaluolao Univcrsity, fiom Augurt.Noycrnbcr 200t in a sptit rplit plot dcsiEr with three replications. krtcrcnopping of maize with mungbean ma] providc not only ou nii"g* fixcd by the nodule activity, but also b€ bcnoficisrfor assimiletion (pt o6svnoJiJl rat. throught *iopv "i.,"tt .'.irtio. Maizc is a c4 plant-without photosynthctic satmtion of lighien€fd *ri[.iisunlo (munbcan) rs thc c3 plant with low photosynthetic saturation. Msizc phnt height is i t"rgo fr"t *.t li"* rcceivc rdoquate solr ancrgr in thc intercrop canopy. organic substance application lo t ha-l .combjned with frequency of sprinkler eech 3 day once and plsntod peanut at the same timc with mgize till &lrycd plurtodpeanut ? dayafter plnnted (DAp) rnrizc can improve ILD of maize Improvement of ILD of pcrnr4 rcached * orgnnit substandlo t ha-l with fre4ucncy of sprinkler eacl 3 day once with delayed planting ofpeanut t4 DAp maizc. Key words: Soil wrtcr contcnl dryhld, lntercropping mungbcrn, mrizc PENDAHULUANI - Sistim tumpangsari didefinisikan sebagai usaha penanaman dua jenis tanamrn atau lebih dalam satu areal dan dalsm waktu b€rsamaan deng:ur pengaturan jarak tanam tctcntu Sistim bertanam mengandung pengcrtian sebapi suatu bentuk pengaturan tanaman dalam suatu areat dengan bentuk atau pola tanafiL Fertanaman tumpanpari juga menrpakan sistim pertanaman antara tanaman jenis legur (kacangkacangan) dengan non legum seperti jegwrg yang merupakan pilihan penting untuk sistsrn tanarn di wilayalr tropik (CIAT, 1996; Finiruq lg9?; Koesmaryono et a1.,2005). Definisi yang sama juga telalr dinyarakan oleh Karikari et at.(1991, bahwa tumpangsari mcrupokrn salatr sanr bcntuk sistim tanam ganda dengan mqnnun dua atau lebih jenis tanaman pada suatu areal baik dengan waktu bersamaan atau frenrlltdsan waktu tanam salah satu jenis. , Sistim r.rmpangsari mempunyai banyak manfaat antara lain dapat meninglotkan pendapatan karena meningkarrya volume dan frekuensi panen, mempertecil lrcgagnlan panerl meningkatkan efi siensi pemanfaatan sumberdaya dan meningkatkan suplai nitrogen dari anaman kacang.kacangan terhadap tanarnan non legurn (agung ) (Hirotl et alu 1995; Ahmed et-a|., 2000). Selain itu sistim tumpangrari memiliki pefnsn dalam aspek biologi (terporutrinya substrat bagi serangga tertentu) untr* ;angla pat1iang dan ekologi (anvujrdnya keseimfongur ekosistem). Namun terlcpas Oari nitai manfaat yang tinggi, sistim tumpangsari juga memiliki aspck rcg*if yakri mcnycbabkan tcrjadinya kompetisi antar dan bagian tanaman iertentr tcrutsrna dalam h,al pcmanfaatan sumberdaya scperti radiasi, air, hara dan ruang tumbuh yang menyebabkan terjadinya penurunan hasil tanaman sccara individu Clement et al. (lW2) menyatakan bahwa kenntngan sistem berAnam tumpangsari yakni adanya sifat komplem€nter (di$ melengkapi) akan sumberdaya yang dimiliki. Jagung adalah tanaman C4 yang memiliki flgt"t kejenuhan terhadap cahaya yang tinggi sehingga dapat mcngrrangi inca", rsdissi pada tanaman tracang hijau yang hemiliki tingkat kejenuhan cahap rsnAal -Bilamana jagung dan kac"trg hijau ditanam secara l) Stat Pengaiar Pfu Juruwt lgr*bologi Fafultat Pernnim Untvonitat Haluoleo, Kcrdott t79

Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

179

KANDUNGAI\I LENGAS TANAH IIAI\I PXRTUMBUHAN TANAJVTAN JAGT'NG DAIY I(ACAIYGHIJAU DAL/\M SISTEM TT'MPANGSARI

Oleh : Lsodc SabaruMirr, La O& IW HarJonl Kllowasld dsn Hasbultah Syafo

ABSTRACTThc aim of this papcr is to anatpc the soil wa&er coril€nt ard grorrttr compon€nts of maize-m'ngbesnintercropphg. Inlersop,ping leg,rnce wirir n'iza is rn imporrcnt li*,,re-.rmani ;rpptrg;yrmr md wldelyuscd in thc tropical dryland regiotts sroh rs southoost Sulawei. rtto .ip.tiornclri **r;;;;ud at Agric'ltrurlFarm Agriculture Faculty llaluolao Univcrsity, fiom Augurt.Noycrnbcr 200t in a sptit rplit plot dcsiErwith three replications. krtcrcnopping of maize with mungbean ma] providc not only ou nii"g* fixcd by thenodule activity, but also b€ bcnoficisrfor assimiletion (pt o6svnoJiJl rat. throught *iopv

"i.,"tt .'.irtio. Maizcis a c4 plant-without photosynthctic satmtion of lighien€fd *ri[.iisunlo (munbcan) rs thc c3 plant with lowphotosynthetic saturation. Msizc phnt height is i t"rgo fr"t *.t li"* rcceivc rdoquate solr ancrgr in thcintercrop canopy.

organic substance application lo t ha-l .combjned

with frequency of sprinkler eech 3 day once and plsntodpeanut at the same timc with mgize till &lrycd plurtodpeanut ? dayafter plnnted (DAp) rnrizc can improve ILD ofmaize Improvement of ILD of pcrnr4 rcached * orgnnit substandlo t ha-l with fre4ucncy of sprinkler eacl 3 dayonce with delayed planting ofpeanut t4 DAp maizc.

Key words: Soil wrtcr contcnl dryhld, lntercropping mungbcrn, mrizc

€PENDAHULUANI

- Sistim tumpangsari didefinisikan sebagaiusaha penanaman dua jenis tanamrn atau lebihdalam satu areal dan dalsm waktu b€rsamaandeng:ur pengaturan jarak tanam tctcntu Sistimbertanam mengandung pengcrtian sebapi suatubentuk pengaturan tanaman dalam suatu areatdengan bentuk atau pola tanafiL Fertanamantumpanpari juga menrpakan sistim pertanamanantara tanaman jenis legur (kacangkacangan)dengan non legum seperti jegwrg yangmerupakan pilihan penting untuk sistsrn tanarn diwilayalr tropik (CIAT, 1996; Finiruq lg9?;Koesmaryono et a1.,2005). Definisi yang samajuga telalr dinyarakan oleh Karikari et at.(1991,bahwa tumpangsari mcrupokrn salatr sanr bcntuksistim tanam ganda dengan mqnnun dua ataulebih jenis tanaman pada suatu areal baik denganwaktu bersamaan atau frenrlltdsan waktu tanamsalah satu jenis.

, Sistim r.rmpangsari mempunyai banyakmanfaat antara lain dapat meninglotkanpendapatan karena meningkarrya volume danfrekuensi panen, mempertecil lrcgagnlan panerl

meningkatkan efi siensi pemanfaatan sumberdayadan meningkatkan suplai nitrogen dari anamankacang.kacangan terhadap tanarnan non legurn(agung ) (Hirotl et alu 1995; Ahmed et-a|.,2000). Selain itu sistim tumpangrari memilikipefnsn dalam aspek biologi (terporutrinyasubstrat bagi serangga tertentu) untr* ;anglapat1iang dan ekologi (anvujrdnya keseimfongurekosistem). Namun terlcpas Oari nitai manfaatyang tinggi, sistim tumpangsari juga memilikiaspck rcg*if yakri mcnycbabkan tcrjadinyakompetisi antar dan bagian tanaman iertentrtcrutsrna dalam h,al pcmanfaatan sumberdayascperti radiasi, air, hara dan ruang tumbuh yangmenyebabkan terjadinya penurunan hasiltanaman sccara individu Clement et al. (lW2)menyatakan bahwa kenntngan sistem berAnamtumpangsari yakni adanya sifat komplem€nter(di$ melengkapi) akan sumberdaya yangdimiliki.

Jagung adalah tanaman C4 yangmemiliki flgt"t kejenuhan terhadap cahaya yangtinggi sehingga dapat mcngrrangi inca",rsdissi pada tanaman tracang hijau yang hemilikitingkat kejenuhan cahap rsnAal -Bilamana

jagung dan kac"trg hijau ditanam secara

l) Stat Pengaiar Pfu Juruwt lgr*bologi Fafultat Pernnim Untvonitat Haluoleo, Kcrdott t79

Page 2: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

180

tumpangsari, selain brjadi simbiosis juga efekkompetisi di sisi lain. Bedasarkrn bentuk fisikdari tanaman dapat dipastikan bahwa kacanghijau sedikit mengalami telonan dari jagungkarpna cahaya yang diterima kacang hijauterbatas, namun di sisi lain kacang hijaumempunyai kontribusi positif dalammenyumbangkan nitnogen pada tanaman jagrrng.Dalam sistim tumpangsari efisiensi pemanfratansumberdaya merupakan alasan utama dalampemilihan dan penerapannya dengan tujuanmeminimalisasi resiko kegagalan. Dalamkaitannya dengan p€ningkatan efisiensipemanfaatan akan sumberdaya maka salafi satuteknik yang dilakukan adalatr pengaturan waktutanam tanarnan kacang hijau dalam sistimtumpangsarinya dengan jagung. Selain itu upayapemenuhan kehilangan air melaluievapotranspirasi dilalokan dengan meningkatkanpenyiraman dengan frekuensi tertentu danpemberian bahan organik Bahan organik tidaksaja berperan dalam menambah kandrmgan traradalam tanah te-B)i yang Jrenting adalatlkemampuannya menyangga air dari penganrhfluks energi yang berlebihan (Iaode Sabaruddirt2003).

BAHAN DAI\ METODE

Penelitian dilaksanakan di KebunPercobaan Fakultas Pertanian Unhalu KampuBumi Tridharma Andrcnohu F-endari. Lokasipenelitian berada pada ketinggian 25 m di ataspermukaan laut (dpl).

Batnn yang digunakan meliputi benihjagung hibrida varietas BISI-2, dan kacang'hijauvarietas Gelatik, bahan organik (lainyu), pupukanorganik (urea, SP-34 KCI) dan pestisida Alatyang digunakan meliputi pacul, parang;timbangan analitilq penakar hujan tipeobservatorium, termometer, hignometer, luxmeter, ring sampel, soil moistune testa, handsprayer, kamera, gembor dan alat tulis.

Penelitian dilaksanakan dalan bentukpercobaan dengan menggwnkan rancsnganpetak-petak terpisah (Split-split Plot Design)dalam kelompok yang terdiri atas tiga faltor.Faktor perbma yakni takaran bahan organikditempatkan sebagai petak utama (main plot)yang terdiri atas dua taraf, yalni 5 t ha t dan lO t

ha{. Faktor kedua adalah &ekuensi penyiramanyang terdiri atas dua taraf, yalcni penyiremansetiap 3 hari dan 6 hari sekali dan faktor ketigaadalatr waktu tanaman kacang hijau dalamtumpangsari dengan ja$mg ditempatkan sebagaianak-anak petalq terdiri aras penanarnan kacanghijau bersamaan jagung; penundaan tanamkacang hijau 7 hari saclatr tanNm (HST) jagungdan 14 HSTjagung.

Sebelum pengolahan tanalq pada latuntempat penelitian dilahkan pengnmbilan contohtanah di sekiar tempat penelitian untukkebutuhan analisis sifat fisik da kimia tanah.Untuk kebutuhan analisis sifat fisik tsnal\dilal$kan pengambilan contoh tanah tak uuh(undisturbed sample) sebanyak empat titikmasing-masing pada kedalaman &20 cm dan20-40 cm dengan menggmakan ring sampel.Sedangkan contoh tanah untuk kebututran analisissifat kimia dilakukan secara komposit sebanyaklima titik Hasil analisis sifat fisik dan kimiatanah tempat penelitian masing-masing disajikanpada lampiran I danz.

Setelatr pengambilan contoh tanatL tanahdiolah secara manual dengan menggunakan paculdengan tujuan untuk membersitrkan tanah darirerurnputan dan atau vegetasi pengganggutanaman Pengolahan p€rtarna dilakukan dalambentuk bongkatun$onglcatran dan kemudiandibiarkan selama satu minggu dengan tujuan agarmokrorganisme yang benifat mcnrsak menjadimati.

Dua minggu setelah pengolahan pertam4dilakukan peugolahan kdua dengan ciaramenghancurkan bonglohan tanatr hingga tanatrmembentuk granular. Sclanjutya senringgukcmudian dilakulon pcngolahan tanatr kaigadengan tujuan agar tanatr yang sudah dipecahdiratakan dan selanjUnya di buat petak-petakpercobaan Setelatr tanah rata selanjutnya dibuatunit-unit percobaan sebanyak benrkuran 5m x2,5m.

Pemberian bshan organik sesuaiperlakuan ditakukan dua minggu sobclum tmamdengan tujuan agar pada saat penanaman balnrtorganik yang diberikan sudah mengalamidekomposisi sehingga sr.ulatr tersedia bag,tanarnan. Sehari sebelum penandnan dilakukanpemberian pupuk anorganik (nrea, SP-36 danKCI) sebanyak40To dad taknran yang diberikan.

AGKIPLUS,V*Ir;ar 19 Nomar 03 *ptanbn 2m9, ISSN 8i&t2t

Page 3: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

Jagung ditsrum pada iatak 75 crn x 40

cm dan t<acang hijau ditrnanr d€{tgrn i8raktanam 37,5 cm x 30 cm boik padr turnpa€larimaupun monokular. Bagnn pola

-tanamtu.iangsari dan monokultur jagry dan kacang

hijau seperti disajikan pada Gambar l.' Pemeliharaan meliputi penyulamaq

penyiangarL per{aranga$ pernrrpukan dan

;rnyttt*a* Penyulaman dilakukan peda umur 7

h"ri dengan cara memindahkcn tsr8man

cadanpn paOa tuUang tamm yang tidaktunbuttpenyiingan dilakr*an s€tiap saat bila ada gulma

yang muncul di lapangnrL Penjarangan bc'rtqiun

ltl

unnrk mengrrmgi dan menyeragamkan populasi

pcr nmprxt yakni rnu* jrgrstg drn krceng-hijatiip.rta&tttatt 2 tanarnrn p€r nxnpurl htP*ruia Osn KCI sebanyak 407r dari takorm Per ha

dan SP-36 scbsnysk 1007e takaran pcr ha

dib€riksn sccals bersarlssn sehari sebclum tanafii

drn siso uree dan KCI diberikan Pod. sast

mcmasuki fasc pirnordia dan pengisian bijimasing-masing 1Vl, dari taksran pcr ha'

Penyiraman aiUfu*an dengan 9ra pqftatnanp.Oi t"n tn n dcngpn volume air yang dibedkan

sama.

IIIIIIII

!

IIII1

Model trmpangsari jagung

dengan kacrng hiirtr Model monolnrtCIriagrng ts

?III

IIO

T T ? TTllllllllllllllltlllltllllrlllltllllrllllaaaaa

Modsl rnnokulturlflcanghiisu ah

Gambar I . Model turnpsngsan dan monolrultur tanamsn Jagung + kacang hijau kacang hijau

Komponan Pengarnatan yang dianalisis

meliputi; umur iklim melipni suhu -darekelembaban rdara, radiasi rnstshari' lcandungan

lengas tanah tinggi tanaman dan indcks luas

daurt Komponen iklim dan tinggi tlnsrtandianalisis secare grsfik scOsn*m kan&n$rtlengas taneh dan-ird€lrs luas daun dienalisis

Oerigan sidik mgnm dan dilanjukur-&tganmen-ggunakan uii beda nyataterkwil (BNT)'

HASIL DAN PEMBAIIASAN

Sidik ragam menunjulckan bahwa dosis

bstun orpnik, tehrensi pcnlrrmrn dan waltutanam kacang hiiau dalun si*im trmpenglstidengnn j"gutry tidak bctp€ngruh terhs&p

I W'nbcr 2@, tSSlV NW128

Page 4: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

182

kandung;an lengas tanatl Hasil pengamaankandungan lengas tanatr pada sistim tumpongsarijagung kscang hijau umur l0 hingga 75 HSTdisajikan pada Lampiran la dan lb dan pada

Gambar 2. Pada Gambar 2 tersebut nampakbalrwa lengas tanah paoo. awalpertumbuhan tanaman tinggi namun seiringdengan laju pekanbangnn tansmart terusmenunrn hingga tsnaman memasuki fasereproduktif kecuali bila terjadi hujan denganintensitas curatr hujan lebih tinggi dibandingkandengan evapotrarspirasi.

Fluktuasi kandungan lengas tanah selaindipengarutri oleh umur tanaman juga sanptditentukan oleh kondisi meteorologi terutamacuratr hujan dan radiasi matatrari. Curah hujanmerupakan input satu-satunya rnassa air pada

lahan kering. Hal ini berarti bahwa jika curatthujan lebih tinggi dari evapobanspirasi makakelebihan air hujan tersebut menjadi tambahan

Kandungan lengas tanatr juga b€rbedamenurut waktu tarrun kacang hijau dalan sistimtu.mpangsa,nnya dangan jaguB, Penu{tdaan

pengisian kardungan lengas tanab Namunsebaliknya jiks tidak t€rjadi hujan atau intoruitascurah hujan lebih kecil dibandingkan dengan l4iuevapoffanspirasi, menyebabkan terjadinyapengurasan lcngas tanatr dan pada saat itu t€rjadikehilangan air secara potensial sampai t€rJadipengisian kembali.Bilamana kondisi tersebut berlangsung lebihlama menyebabkan loldungan lengrs tanaht€rusmenunn mercapai batas bawah air (titik layu).Susanti et al. (1998); Laode Sabaruddin danAgussalim (2008) me'nyatakan bahwa nilaikandungan lcngas tanatr bersifarTleksibel yalcnimeningkat jika curah hujan lebih b6ar darievapotrarspirasi dan sebaliknya menurun akibatpengisian air tidak terjadi. Selaqidnya dijelaskanbahwa perbedaan sistim budidaya dapatmempenganrhi sifat fisik tanah yang merupakanirdilcaCIr kernampuan tanah mcnyangge air.

waktu tanam kacang hijau 14 HST jagungmenunjr*kan kan&ngn lengru tanah lebih fitrggidibandingkan dengan penudaan waktu tanam 7

Gambar 2. Kandunganlengas tamh(o/ovol)padasistimtumpangsarijagungkacang hijau[Bl danB2: pemberian batran organik dengan dcis 5 dan l0 t hs-r; Fl dan F2: A,ekuensi penyiraman setiap 3

dan 6 hari sekali; W0, Wl dan W2: waktu tanam kacang hijau benamaaq 7 had dan la HST jagungl

AGRIPLUS,VaImw 19 Nonor 03Scptctnhci 2@9, ISSN085fi128

Page 5: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

HST jagung dan penanernan kacang hijaubersamaan dengan jagmg. Penundaan waktutanam kacang hijau 14 HST jagung didugppertumbuhan tanaman berlangrung optimalpenggunaan sumberdaya air tidak secarabersamaan (Laode Sabanddin et al., 2m8).Mennrut Koesmaryono et al. QWS) kompetisiterhadap penggunaan air dalam sistimtumpangpari kurang terjsdi bilamanapertumbuhan vegetatif aktif tanmun yangditumpangsari tidak berlangsung secarabersamaan. Pemberian bahan orgEnik l0 t ha'r,penframan setiap 3 hari sekali rnenu$ukkan

Gambar 3 dan 4 menunjukkan bahwatinggi tanaman berbeda m€nurut dosis pernberian

bahan organih frehnrsi penyiraman naupunwaktu tanam kacang hijau ddanr sistimtumpangsarinya dengan jagung. Peda Gambar 4

nampak batrwa waltu tanam krcang hUau

183

kandugan lengas tanah yang lsbih dnggidibadingksn denenn pemberian batnn organik 5t ha'!. Denrikian juga frekuensi penyiramansetiap 3 hnri memberikan rcspon t€rtndap tinggitanaman yang lcbih hik dibardin*an dcngpnfrekucnsi penyiraman setiap 6 hari sckali.

Tinggi tanaman menryakan salah sstrrkomponen atsu variabel )Eng mspirikanpertumbutlan tanarnar l{asil pemelitirnmenuqiukkan batrwa tinggi tansrnsl jagung dsrtkscang hijau dalam sistim tumprngrari jagurgdisqiiknn poda Gambar 3 dan 4.

mempeditutkan r€spon yang berbeda t€dtadaptinggi tanaman. Pada Gambar 4 rumpak bahwatsnaman jag$g yang lcbih tinggi ter$i padawaktu tsn&m kacang hijau bcrsauan tanamjaetrte diikuti densn paundaan 14 HSTjasung. Scdatrglcan penurdaan tanam kacang

Gambar 3. Rata-rata tinggi tanaman jagung (cm) pada sistim tumpangsari ja$ng kacang hijau [Bl dan

82: pemberian bahan organik dosis 5 dan l0 t ha-r; Fl dan F2: frekwnsi penyiraman setiap 3 dan

6 hari sekali; W0, Wl dan W2: waktu tansm kacang hijau Uersamaaq 7 had dan la HSf jagungJ

tIaiIiFaIa

e

IIat-

Itt

e

II!F

Itl.

AGRIPLIIS,V&vwI 19 I'Ionor' A,kptaba 2@, JSSN08r4f.l2E

Page 6: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

184

hijau 7 HST jagung memperlihatkan tinggitanaman yang lebih rendah. Penundaan waktutanam kacang hijau 7 HST jagung didugamenyebabkan pertumbutran vegetatif aktif antarakedua jenis tanaman terjadi secara bersamaansehingga sumberdaya yang ada dalam tanahdigunakan bagi kedua jenis anaman secarabersamaan. Sebaliknya pada penanarnanbersamaan atau penundaan tanam kacang hijau14 HST jagung pertumbuhan aktif kedua

Sidik ragam menunjukkan bahwainteraksi antara pemberian bahan org3nilqfrekuensi penyiraman dan waltu tanam kacanghijau dalam hmpangsari dengan jagungberpengaruh nyata terhadap ILD jagung padaumur 4 dan 8 MST. Penganrh interaksi antarapsmb€rian bahan organih &ekup- nsi pe-rtyirar,rlan

dan waktu tanarn kacang hijau dalamtumpangsari dengan jagung berpengaruh nyataterhadap ILD jagrmg pada umnr 4 dan 8 MST,masing-masing disajikan pada Tabel I dan 2.Tabel tersebut atas nampak bahwa penundaan

tanaman tidak bersamaan sehingga sumberdayatrara dan air dalam tsoatl dapot digrnrakan sccaraefektif oleh kedua jenis tanaman. Clement et al.(1992); Ahmed et al. (20N) menyatakan bahwajika dua atau lebih tjenis tanaman ditanam dalamsistim tumpangsari, efek kompetisi dapatdihindari manay\ala fase perarmbuhan vegeatifaktif kedua jenis tanaman tidak terjadi secarabersamaan.

waktu tanam kacang hijau 14 MST jagrrngdikornbinasi dengan pcmberian bahan organik l0t ha'' dengan pemberian air setiap 3 hari sekalimenghasilkan ILD kacang hijau lebih baikdibandingkan dengan tanam kacang hijaubersamaan tanam jagung. Penanaman kacanghijau benanaen jasug m.anyebabkan trm$srkacang hijau sejak awal tertekan oleh jagungsehinsga lqiu pertumbuhannya menjadi sedikitt€rharnbat Sejalan dengan hasil penelitian Baldydan Stigt€r (1997), bahwa pertumbutran vegetatifjagung dan kacang hijau hampir tsrjadi $ecara

?cI

IT

Gambar 4. Rata-rata tinggi tanaman kacang hijau (cm) peda sistim tumpangsari jagung kacang hijau[Bl dan 82: pemberian bahan organik dosis 5 dan l0 t har; Fl dan F2: frekuensi penyiraman setiap 3dan 6 hari sekali; W0, Wt dan W2: waktu tanam kacang hijau bersamaan, 7 hari dan 14 HST jagungl

a

tIt

IFIfIF

AGRIPLUS,VohmI 19 Nomar Sepurnbe" 2009, ISSN0854{I28

Page 7: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

lt5

I bersamaarL sehingga jilca keduanya ditanam seja& dini tertekan oleh jagung.s€cara benanaan menyebabkan lrcang hijeu

s Tabel 1. Interaksi antara waknr tanam kacang hijau dalam sistim hlnpangsari jagung kacang hijaudengan bahslt organik dan frekucnai penyiraman tatradap ILD jagung umtn 4 MST

Pemberisn BrhonOrerudk

FrohrgrsiPcnyirrrnrn

Walctu Tsnrm kcEng Hiju dalam nmpangrrri ergmlrsrxrE

w0 wl w2

BI

FI q 0.52a

vq 0.50

I

v

a

q 0.48v

H2b

v 0.t0I

v O.tlb

T

I'u 1.33

I

82

FIb

p O.tlv

bp 0.96

v

I

p l.l7x

V2 u1.22b

x

I

u l.6lI

bul.2E

x

BNT(0.05) - 0.17

diikuti htruf yenr tidrl rgnr d.rt berbcdeKeterurgnn: Angk yang diikuti dsrg.n htruf yeng tidrl rrnr prdr yong srtnf,, be$C(le ny$pado taraf uji a - 0.05 (a,b: bedc srtar wrlctu tmem p.ds tsnf B dgr F sama; p,q: bcde entar frelsuad ponyirrmrn

, pado taref W drn B sana dan qv: bodr rner pcmbcrim bdtgr orgfltik pods lrnf F dan lV sanr)

; Tabel 2. Interalsi antara waktu tanfin kscartg hijau dalam sistim trmpflngsari jagung lcacang hijau&ngan bohan orgnnik dan ffiucnsi pcnyiraman tertradsp ILD jagrrng umur t MST

Pembarian Bahrn&ganik

Fr*lguiPenyiranran

Wrlnn Tenryn lfuc.ng Hijau dalenr funpEnglsi dcngstJrnrns

rilo wl w2

BI

FI p2.75I

vc3.n

b

r

a

p 3.tt:

F2a

v 3.34I

v 2.99b

vv 2.tt

b

v

82

FIc

p2.71v

bp2.95

v

a

q 3.41I

H2 u 3.16b

xu 3.14

b

xu 3.57

b

x

BNT(0.0fl = 0.1?

Angte yang diibti d€ogrn huruf yug ti&h-csrm prde bnria drn kolonr yang Esrnr, bqbod! nyal8Kcterangrn:pada tanf uji a = 0.05 (cb: b€ds mtrr wrltu trnsm pcdl trref B dan F slnr; p,q: b€da ortrr frckrsni paryinnren

: pada tsraf W dan B samr &n qv: bedr emer pcurbcden bdun orpnik padr tsnf F &n W gerna).

Sidik ragam menunjulckan bshwa hijau dalam tumpang$ri dcngsn jagrng; interaksi antara pemberisn bshan orgsnik, betecngaruh nyata t€rhadap ILD kacang hijou

frekuensi penyiraman dan waktu tsmm kacang @a umur 4 dan I MST. Pengmfi iffcraksi

AGRIPLUS,VuIffiI ,9 lilono? I *pcder 2m9, ISS/V 0t5fiI2t

Page 8: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

186

antan pemberian bahan organih frekuensi terfradap U^D l<acang hijau pada umur 4 dan 8penlraman dan waktu tanam lracang hijru dalam MST, disqiikan pada Tabot 3 dan 4.tumpangsari dengan jagung berpenganrh nyata

Tabel 3. Interalcsi antara waktu tanam kacang hijau dalam sistim tumpangsari jagung kacang hijaudengan battan organik dan fr,ekuensi penyiraman terhadap ILD jagung umur4 MST

Pemberian BatranOrganik

FrelruensiPenyiraman

Waftu Tanam Kacsng tliiau dalam Tumpangsari &rgnnJasunc

w0 wl w2

BI

FIa

p 0.7tT

p 0.86a

x

b

q 0.50v

F2b

v 0.51v

u 0.91I

x

I

u 0.94x

B2

FIc

q 0.49v

bp 0.E2

x

I

p0.99I

F2 u 0.78b

x

c

v 0.48v

I

u 0.90r

BN(0.05) = 0.10

S8nla baris dsn kolomKeterangan: Angka y,ang diikuti dcngrn huruf yang tidah sama @ yang ssma, bc6ede nyrtapada taraf uji cr = 0.05 (a,b: bede antsr waku tsnam psda traf B dan F sama; p,q: beda antar fr,ckuensi penyiraman ipada tarafW dan B sama dan u,v: bcda antar bahan orgenik pada taraf F dan til sama)

Tabel 4. Interaksi antara waku tanam lcacang hijau dalam sistim tunpangsari jagung kacang hijaudengan bahan organik dan firekuerrsi penyiraman tcrtdap lLDjagung umur I MST

Pemberian BehanOrganik

FrehpnsiPenyiraman

Walrtu Tanam Kacang Hijau dalam Tumpengsari dcngrnJacunc

w0 wl w2

BI

FI p2.66b I

q 6.02x

bp l.t3

v

F2b

v 2.03t

bu2.3E

v

a

u 4.50t

82

FIb

p 1.34!

Ip3.19

I

rbp2.56

x

H2 u 3.83b

tu 2.39

b

x

bu2.57

T

BNT(0.05) - 1.59

diikuti sama batis dsn kolom vanc sanra b€rbedsKeterangaru AngkE yang diikuti dengEn huruf yang tidak sarna pada ymg 8ar& D€rbgdE nyalapada taraf uji cl, = 0.05 (arb: bed8 antar n'al0t tansm pads taraf B dEn F sama; p,q: beda antar frelcuensi penyiraman 3

psds taraf W dm B sama dan u"v: bcda ufrr ponbcrim bolran orgdk psda trnf F dan W soma)

AGRIPLUS,Vobnv 19 Nomor 03 kpmba 2009, ISSN 08i5{,f.128

Page 9: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

Interaksi antara waktu tanam kacanghijau dengan pemberian behm organik dartfrekuensi penyiraman b€rpenganrh terhadap ILDjagung. Intera}si tersebr$ terjadi karena kacanghijau sebapi kelompok tanrman legum ssngBtaktif memfiksasi nitoopn di udara yangselanjutnya sebagian disumbangkan untukjagung. t.aju pertumbuhan vegctatif aktif krcanghijau terjadi lebih awal dibandingkan jagune;sehingga penanaman kacang hijau bersamaanjagung sangat membantu jagung dalammemenuhi kebutuhan nitnogen Nifogen yangbersumber dari hasil filsasi oleh tanaman kacanghijau memegang peranan penting rmtrrk tanamanjagung. Ahmed et aL QAA0\; Tsubo et al. (2003)menyatakan batrwa jika tanaman jagung ditanambersamaan kacang hijau sclain asupan nitnogendari tanah, tanarnan jagung juga menerimatambahan N dari hasil kerja kacang hijau Iniberarti bahwa tanaman kacang hijau yangditanam bersamaan hampir hrsamasn denganjagung dapat meningkatkan laju pertumbuhanjagung terutama ILD.

KESIMPUI"AI{ DAh{ SARAN

Berdasarkan hasil uraian danpembahasan dari hasil penelitian dagu ditarikbeberapa kesimpularq sebagai berikut; (a) sistimtanam tumpangsari jagung kacang hijau danjagung kacang hijau berpengpruh terhadapkandungan lengas tanatr dan komponenperhrmbuhan tanaman yang ditumpangparikatt,(b) pemberian bahan organik l0 t ha'r yangdikombinasikan dengan frekuensi penyiramansetiap 3 hari sekali dan menanam lcacang hijaudan kacang hijau secara bersamaan hinggapenundaan 7 HST jagung mampumempertahankan kandungan lengas tanatr (c)pemnaman kacang hijau secara bersamaanhingga 7 HST jagung mampu meningkatanperanan tanah sebagai penyangga air terutamadalam hal mempertalrankan kandungan lengastanah, (d) pemberian bahan orgpnik l0 t ha't yangdikombinasikan dengnn frehrcnsi penyiramansetiap 3 hari sekali dan menanam kacang hijaubersamaan tanam jagung hingga penundaantanam kacang hijau 7 HSf dapat meningkatkanILD unaman jagung &n (e) peningbtan ILD

It7

tanaman kacang hijaq yang dicapai padapembcrian b$an orgnnik l0 t ho'' denganfrrekuensi penyirrman s€tiap 3 hari sekali @penansman kacang hijau 14 HSTjagung

Untuk mempertalrankan kandungnnlengas tanah pada lahan-lahan yang ditanamitanaman pangan disarankan unark menggrrnrkurbohan organik sekitar l0 t iu-r dikonrbinasikandengan pemberian air melalui pcnyiramandengan frekuensi 3 hsri sekali. Pemanfaatanlahan untuk optimasi pertanianlatran kering sebaiknya diterapkan sistimbudi daya tanaman tumpangsari,

Ucapan Terima K$ihDengan selesainya pelaksanaan

penelitian Hibatr Bersaing tatrap I penulismenyampaikan terima kasih kepada; (a)Direktorat Jenderal Perdidikan TinggiDEPDIKNAS RI yang telatr membiayai kegiatanpenelitian ini ahun 2008, (b) Pimpinan FakultasPertanian Univenitas Haluoleo dan jajarannyayang telah mengizinkan penulis melaksanakanpenelitian pada Kebun Percobaan FakultasPertanian Unhalu (c) matrasiswa tingkat akhirFakultas Pertanian; [.a Dami, Fajarullab JumranSawal, Asdar (Prograrr Studi Agronomi) danLiusman (PS. Ilmu Tanatr) serta Sarjoni dan WaOde Sitti Nruaini (matrasiswa Program StudiAgronomi Program Pascasarjana Unhalu) atasperan aktifnya selama kegiatan penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, F., T. Haraguchi, O. Hirota and Md. A.Rahman. 2000. Crowth analysis, yicldand canopy structut in maizo.mungbeaninter$opping. Bull. Inst. Trop. Agr.Kyushu Univ.23:61{9.

Baldy, C. and C. J. Stigler. 197. AgromAeorologyof multiple cmpping in warm climate.INRA, Paris. -Franca Oxford Publ. Inc.Enfiel4 USA,237 pp.

Clement, A., P. C. Francois, P.B. Matreshwar and G.Ghislain. 1992. Nitrogen and lightprrtitioning in a maizc/soybcenirfscmpping systern urder a humidtropicrt climate. Can. J. Plants Sci. 72269-82.

AGXIPLUS,VnIIInC 19 bloator 03 Seplrrn$a 2&9, ISSITI B5&n8

Page 10: Univcrsity, **r;;;;ud *.t li* - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2009/AGP1903002.pdf · pemilihan dan penerapannya dengan tujuan ... Percobaan Fakultas Pertanian

l8E

ICIAI] Crntro Inrcrnational Dc Agriculara Tropicat.1996. kinciplcs of intorcropping withbeans. Davis J. Srnitrson, JB (cds). Cdi,Columbia-

Finirua, C. 1997. Effects of plonting pstt€rn, relativeplanting date and infa-ron, spacing on aharicot bcarr/maize intcrcrop. AfiicanCrop Sciance, 5(l): 15-22.

Hirota O., A. Hasheur and A- Hamid. 195. Yield,photosynthesis and canopy suucture ofmaize-mungbean intencroppin! syst€rn.Jpn. J. Trop. Agr. 39(3): 168-1 76.

Keating, 8., A. and P. S. Carberry. 1993. Resourcecapture and use in intercropping; solarradiuion. Field Crop Res€arch. 34:273-30t.

Koesmaryono, Y., L. Sabaruddin and K. Stigter.2005.Derivated agometoorological informationserving government ud farmers' dccisionsin somc interwopping s)6tc ns in SoutreastSulawesi, Indonesia J. Agric. Mcteorol.60(5):3a3.347.

Laod€ Sabaruddin 2003. Modol optimasie€runfNrtu hhan kcring bcrdasa*ansumbcrrdaya iklim (Krsus DAS TiworoSulawcsi Tcnggnra). Dis€rtasi hograrnDoktor tmtihrt Pcrterlian Bogor.

Lao<te Sabanrddi& L. M. H. Kilowasid dan H. Syaf.200t. IntqnEi komunitas furna tanatrdthn Atimnd pcnunfirtrn pertanianlahan kering bcrtssis sumbcrdap iklim.I-aporan Pcnclitian Hibatr BersaingPerguruan finggi. L"€rnbogs PenelitianUniversitas Haluoleo, Ksdari.

Laode Sabaruddin dan Agussalim. 2008. Dampakkemgnan iklim terhadap kindungrn lengastsnsh d.n pmdulsi tsnsrun pangm di$ulawesi Tenggnre" Agnplus vol 19 nomor02 Mei, h8l 8t - 94.

Tsubo,M., E. Muktrala, H.O. Ogindo and S. Walker.2003. hoductivity of maize-beanintcrcropping in a semi arid region ofSouthAfrica. WsEr SA Publ., 29(4):381-388

AGRIPLUS,VoIUac 79 Nomor 03 Wterrrber 2009, ISSN N5U12E