Upload
donhu
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2t2
YHBILITAS BEDilI JATI PttTIH (Gne.ltu artora Rorb) YANG ITIBERI PERLAKUANI}TATNICONI'MONINC
Qhh: Rannanl)
ABSTRACT
The pnrpoee of this rcs€arph was to study the effects of matrbonditiotting to Gneliru arborea gd'sviability, tlrat was tnested d Seed Tedrnolory hboratory of furioulurc Frculg, Haluolco Univcrsity. This rcsanchused Random Complete Design (RAL), oonsist of thirlcen tresfnents i.e; control (MO), ratio brustr adr (Ml-Mq,and saw powder (M7-Ml2). Brush r&tio for brush ash: matcrial (g) :wcor (ml) urd canditioning dueions i.e ; I :
0,6;0,Tduringtwodays(Ml):l:0,6:0,tdwingtwodays(M2);l:0,5:0,9duringtwodays(M3), 1:0,6:0Jduring tiree days (Ma), I : 0,6 : 0,t dning thrce &fn (M5), I : 0,6 : 09 &ring tlree days (M6). S*d retio for s&wpowden macrial (g) : wuer (mt) and oonditioning durctions i.e; l: 0,t :47 dring two days (M7), I : 0,t ; Otduringtwodeys(ME), 1;0,t:09dnringtrroda)rs(I\[9), 1:0,t;0,7&rhgthrcedays(MlO), l:0,t:0,t&dngthree days (Ml l), and I : 0,8 : 09 durfug ttroe days (Ml2). Thc ponmeters tha measur€d i.e; soed potcnsy, gowthpot€ncy, and growttr speed. This research's result showed thzt nartcotditioning tneetm€nts by brush rstr (M6) sndsaw powder (Ml2) give the best rcsult to upgnde sd Gmeliru rborca's viabillty.
Kcy words z GrreItu orfua,, mrtricorditiouing rcod vilbi[ty.
PENDAHTTLUAN
Jati Putih (Gmelina arborea Roxb.)merupakan tanaman kdrutanan yang mulaidikenal di Indonesia pada tahun 1975. Tanamanini termasuk jenis tanaman cepet tumbuh (fi$tgrowing species\ dari famili Verbenaceac. Selaindimanfaatkan untuk kemajuan tekologi dankebutuhan bahan baku indusri pe*ayuaq jatiputih digunakan juga sebsgai kayu pert*anenndan bahan baku unh* irdus;tri pulp, lcettaq pspsrtpartikel, kayu lapis dan peti kemas ( Alrujid danWidiarti, 1992)
Pada usaha budidaya tanaman jui putihyang perlu diperhatikan adalah penyediaan benih.Benih yang dimaksud adalah benih urrygul danbermutrr tctapi masalah yang scring dihadapidalam penyediaan bibit urfi* petutaman jatiputih. yaitu lambarrya benih untuk be*ecambah.Hal ini discbabkan oleh adanya lapisan tandukyang keras pada biji. Un$k mengflosi masalah
tersebut, dipcrlukan conditioning bertittCoditioning b€nih dapat dilahkart
dengan berbagai car4 salah samya adalattp,erlakuan matriconditioning. Mcnrnut Khan(1990), Matriconditioning dilaln*an dongirnmenggunakan media padatan yang dilembabkanyang mempunyai daya pegang air yang tinggi
seperti Mic,rocell t' dan vermikulit Serbukgergaji dan abu gosok m€rupokm modiaalternatif yang baik digunak n dalamnofricuditiming lcarcna memiliki potonsialmatrik yrng rprdah &ya lans air re,lda[ dayapegmg air tinggi, dan tetap ut$ selamaconditioning serta memiliki kcmampuan melekatpada permukaan bcnih. Pererdaman benih jatiputih dengnn abu gosok dan scrb* gergaji, benihaksn meqiedi lenhb scrtr kulit bsdh menjadilunak sehingga memperlmcar payerrfn air danoksigen dalam bcnih.
Untuk mendukung terciganya peraniantangguh dimrsa yang aksn mendatang nakadiperl*an komponerrkomporrn pertanisn yangmerdr&ung ke afiah itu Salab satuya t*nologibcnih. Maricoditioning bcnih ditura*snnumpu menjadi dt€rnatif dalam memecahkanmasalat! pertecsmbatran benihtensama beqih yang mengalami dormami fisik
BAIHN DAN METODE
B€nih yang digunakan dalam panelitianini adalatr b€nih jsti pntih yang sudah mencapaimasak fisiologis dengan kriteria benih telatr
I) SufPengajar PdaluntsnAsralchebgt F&ius Pertutia.Wtvcttilos Hohplco, KenM 2t2
berrryarna hijau kekuninglur. Mdiamatricqditlonrag adalstt s€rbr* gqgpji dan abugosolc Sebelum digunskan media disterilkanterlebih datrulu selamr 24jsm pnda sr$u 100'C.Alat yang digunakan antara lain adalah kotakpercambahan benib oven, timhngan analitilqgelas ukur, pipeq dan emberplastik
Percobaan menggmakan narrcan$nAcak Lengkap (RAL), terdiri dari 13 tarafperlakuan yang masing- masing terdiri dariperlakuarr perbandingan benih (g) : media (g) :
air (ml) dan lama conditioning untuk media abugosok (Ml-M6), dan serbuk gergaii (M7-M12).model linier dari tat$anpn yang digunakanadatahYii=F+q+Q.
Data kuantitatif hasil perrclitiandigunakan analisis ragam pada taraf kepercayaan95 %. Apabila dalam analisis ragam tcrdapatpengaruh nyata, maka dilqiutkan dengpn UjiJarak Berganda Drurcan (UJBD).
Pelaksanaan percobaan dimulai dalambeberapa tatnpan untuk mendapatkan perlakuan
matricondition zg terbaik diarlannya peniaparU
perlakuan benitL 'dan pengecamhhan benih.Perlakuan benih dengan maticutditioningdilakukan dengut cEra nr,errornbettkan air(al$ades) pada benih di dalarn bool ldu diedukdan dibiartan selama 5 menit Scla$unya mediadimasukan lalu diaduk sampai media dapat
0,05 AG = ebu gpsok dan SG = s€tbt* gergpji
2t3
melckatkan lnda permukaan benill Botoidihfirp dargan plastik bening ysng sudahdilubsngi deirgan janrn sebanyak 3 lubong dsndisimpan @ sutru krtnar. Bshan yang tcLah
dibcri perlakuan dib€rsihkan dari media yangmasih melekat lalu dikeringsngink{t hingamencapai l<a.lar av awal benilr. Sela4iunyabenih dapat digrm*an dslam pengujianviabilitas. pengecamUtnn benih dilshfundengan cara benih dikecambshkan di dalamkotak pengecambah ukuran 30 cm x 30 cm x 60cm. Media yang digunakan yoitu tanalg pesir,pupuk kardang dengan pcrbardin$n I : I : l.Scbelum digunakan media deampr s€cara
mereta dan disterilkan dstgan oven pada suhtt10fC selama I hari. B€nih ditecambal*ansebanyak 25 hari perkotak denganjErak tanam 5
cm x 5 cm. Fengamatan dilakulon t€rttsdappementase daya kecambab pot€nsi tumbutL dartkecepatan turnbult
HASIL DAN PEMBAIIASAN
Hasil analisis ragarn menunjukkan bahwaperlakrnrr nqticot dirioning berpengEtuh nyEtrpsda daya kacambalr po€nsi tmbuh dEn
kecepatmtmbutl
Tabel 1. Rata-rata daya berkecambatr benih jati putih (%) yang diboi perlakuan manicorditioning.
Perlahnrr Daya bertecarnbslt (9/e)
M0 (konrol)Ml (AG = 1 : 0,6 : 0n7 selama2 hari)M2 (AG = I : 0,6 : 0,8 selama 2 tnri)M3 (AC = I : 0,6 : 0,9selama2 htti)M4 (AG = I : 0,6 : 0,7 selama3 hari)M5 (AG = I :A,6: 0,t selmta 3 ttari)M6 (AG = I : 0,6 : 09 selama 3 hari)M7 (SG = I : O6 : O7 selama2hari)M8 (SG = 1 :0,6 :0,8 selarna 2 h$i)M9 (SG = I : O6 : 0,9 selarna2 tui)MI{SG = I :06 :0,7 selama 3 hari)Ml l(SG = I :0,6: Q8 selama t lryl)MIZSC = I :0,6: O9 sclsna 3 hsri)
41J3 "6133 "d62,6f66,6f76,00'd82,6785,6r58,6t'6l,33od65,330
74,6fs0,00pn.6T
Ketcrangon : Angk&angle yar1g diihni oldt huruf yang sama tidak berberla nysta nr€rudt qii thncan o
AGRIPL&6, Vdre 19 llowr 03 *pt**r 2009, ISSN 0tW1:28
214
Tabel I menuqiukkan baltwa pada berbeda nyata dengsn perlakuan lainnyn, tetapi aperlakuan mdrbotditintug d€'ngsn Ebu gg6ok ti&k berboda nyata dcng3n pcrlakuan M5, Mll,pada perbandingan I : 0,6 : Q9 sclama 3 hari dan Ml2.(M6) diperoleh daya kecflnbatt tertinggi yang
Tabel 2. Rata-ratapotersi tumbuh benih jati Fsih (o/o) yang diberi perlakuan matricofiition@.
Perlakuart Potcnsi tumbutr(%)M0 (kontrol)Ml(AG=lM2(AG=lM3(AG=1M4(AG=1MS(AG=tM6(AG=lM7(SG =lM8(SG =lM9(SG =lMI(SG = 1
Mlt(SG= IMI2(SG = I
0,6 : 87 selama 2 hari)0,6 : OE selama 2 hari)0,6 : 0,9 selama 2 hsri)0,6:0,7 s€lama 3 hari)0,6 : Q8 selama 3 hari)0,6 : O9 sclama 3 hari)O6: Q7 selama2 hari)Q6 : O8 selama 2 hari)Q6 : O9 selams 2 hari)0,6 :0,7 selama 3 hari)Q6 : O8 selama 3 hEri)O6 : 0.9 selama 3 trari)
49,33.76,ffi80,00P"fgl,33bd'95,53$"dgg,oo.b
w,67t73lfd78,67d'fgo,ooodnf
84,00d"ds6,00&gg-33'
oleh humf vane sarna tidsk beftda nvete rrrcnun{ uii Duncan aKeterangan : Angka-angka yang nyata nrcnurut qii0,05 AG = abu gpsgk dsn SG = serbuk ge-rgnii
Tabel 2 menunjukkan bahwa poensi ambuh tetapi tidak bqbeda nyata dengan perlakuan Mqtertinggi diperoleh pada perbandingan modia abu M5, Ml0, Ml I dEn Ml2. Ssnentra itu poersigosok I : 0,6 : 0,9 selama 3 hari (M6) dan tumbuh t€rcndah diperoleh @ kontnol danberbeda nyata dengan deng;an perlakun lainnya, berbeda nyata dengan perlalnun lainnya
Tabel 3. Rara-rata lcec€patan nmbuh bsdh jati ptsih (Yo) yang diberi perlahnnmatricottditioning.
Keterangan : Angka-angka yang diikrsi oleh hunrf yang sama tidak bqbeda nyata nenuns uji Duncan a0,05 AG = abu gosok dan SG - serbuk gcrpji
Perlakuan
M0 (kontroDMl(AG=lM2(AG=1Ivtl (AG= IM4(AG=lM5(AG=lM6(AG=lM7(SG =lM8(SG =lM9(SG : IMI(SG = IMll(SG = |
0,50,60,60,60,60r60,60,60,6060'60'6
0,7 selama 2 hari)0,8 selama 2 hari)O9 selama 2 hari)O7 selanra 3 tllri)0,8 selmra 3 hari)0,9 selama 3 ttsri)0,7 selama 2 hari)0,8 selama 2 hari)0,9 selama 2lrari)
o,g3do
0,97&l,06ed1,19ts
1,34'b1,36r0,85o
0B7d'l,(x)olpopt266
:O7 selama 3 hari): 0,8 selama 3 hari)
MI2(SG = I :0.9 selama 3 hari I
AGRIP[IJs"Voltarlc 19 Nonwr 03 ScWabcr 2009, ISSI/ Urfrlzt
Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuanmatr iconditiontns dapat meningkatkan kecepatan
tumbuh benih jati. Perlakuan yang paling baikadalah media abu gosok dengan perbandingan I :
0,6 : 0,9 selama 3 hari (M6) dan berbeda nyata
dengan dengan perlakuan lainnya" tetapi tidakberbeda nyata dengan perlakuan M5, MlO, Ml Idan Ml2. Kecepatan tumbuh terendah diperolehpada kontrol dan berbeda nyata dengan perlakuanlainnya.
Perlakuan matriconditioning dengan
menggunakan abu gosok dan serbuk gergaji
selama 3 hari dapat melembabkan benih sehingga
memperlunak kulit yang menyebabkan air mudah
masuk pada waktu proses imbibisi. Hal inimampu mengurangi resistensi mekanis sehingga
embrio dengan mudah memecahkan kulitsehingga mampu untuk keluar dan tumbuhsebagaimana mestinya. Proses ini memungkinkanfungsi matriconditioning dapat meningkatkanpenetasi oksigen pada benih.
Menurut Khan (1992) matriconditioningdapat meningkatkan fungsi fisiologis dan
biokimia benih selama berhentinyaperkecambahan, sehingga dapat memperbaikipersentBse kocambah normal. Benih-benih
tersebut diduga mempunyai energl yang tinggikemudian mendapat tambahan stimulasi energl
dari perlakuan matriconditioning dengan abu
gosok dan serbuk gergaji sehingga lebih mampu
mengoptimalkan potensi benih untukberkecambah menghasilkan kecambalr normal'
Matriconditioning dengan abu gosok
maupun serbuk gergaji selama 3 hari pada
perbandingan yang tepat dapat meningkatkanaktivitas mitokondrig serta hasil metabolit yang
siap digunakan untuk proses perkecambahan dan
pertumbuhan, selain itu mampu meningkatkanaktivitas dan jumlah organel mitokondriasehingga respirasi meningkat.
Perlakuan matriconditioningmenyebabkan permukaan benih menjadi lembab
sehingga penyumbat yang menyerupai gabus
yang terdapat pada central cavity terbuka yang
menyebabkan peningkatan jumtah air yang
diserap oleh benih. Terlepasnya penyumbat yang
terdapat pada benih jati putih menyebabkanpermukaan imbibisi pada benih akan tuas dan
memudahkan benih untuk berkecambalr sehingga
215
meningkatkan persentase kecepatan tumbuh. Halini sesuai dengan yang dikemukakan Pranoto er
al. (199O) dalam Syamsuddin (1998), bahwaperkecambahan terjadi bila air yang cukup telahdiserap oleh benih.
KESIMPULAIY
Perlakuan matriconditionfng dengan abu
gosok pada perbandingan benih (g) : media (g) :
air (ml) (l : 0,6 : 0,9) selama 3 hari dan serbukgergaji dengan perbandingan benttt(g) : media{g):air (ml) (l : 0,8 :0,9) selama 3 hari daptmeningkatkan viabilitas benih jati putih yaitudaya kecambah, potensi tumbuh, dan kecepatantumbuh.
Perlakuan yang memberikan hasil terbaik
adalah perlakuan matriconditioning dengan
menggunakan abu gosok pada perbandingan
benih : media : air (l : 0,6 :0,9) selama 3 hari dan
serbuk gergaji dengan perbandingan benih :
media : air (l : 0,8 : 0,9) selama 3 hari.
I}AFTAR PUSTAKA
Alrasjid, H. dan A. Widiarti.,l992. Telmik Penanamandan Pemungutan Hasil Gmelinaarborea Roxb. Informasi Teknis 36.Pusat Penelitian dan PengcnbanganHutan. Departemen Kehutanan Bogor.
Khan, A.A.,1990. Matriconditioning of Seed toImprove Emergence. Prcceding of TheSymposium on Stand Establishment ofHorticultwa CroPs.
Khan, A.A., 1992. Preplant Physiologicol Seed
Conditioning. p.l3l - l8l.In J. Janick(ed). Horticultural Review. Wiley and
' Sons, Inc New York.
Syamsuddin, 1998. Penganrh Kondisi Simpan dan
Perlakuan osmoconditiolting terhadapViabilitas Benih Jati putih (Gnelimarborea Roxb). Tesis. Program
Pascasarjana IPB. Bogor.
AGRIPLtlS,Voltme 19 Nonor 03 Septemba 20A9, ISSN 08r'44128