6
MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KUTIL (Synchytrium pogostemonis) PADA TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) Gusti Ayu Kade Sutariati, Sitti. Leomo dan Tresjia C. Rakian : KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI UKURAN UMBI DAN TEKNOLOGI LEISA Bahari : ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH PADA SENTRA PRODUKSI DI KABUPATEN BOMBANA DAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Aminuddin Mane Kandari, Syamsu Alam dan Hasan: OPTIMASI LAHAN PERTANIAN BERBASIS AGROKLIMAT UNTUK PENGEMBANGAN PADI SAWAH MENGGUNAKAN METODE SPASIAL Suryanti, Bambang Hadisutrisno, Mulyadi, dan Jaka Widada : PERANAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA La Ode Safuan dan Hasbulah Syaf : PENGARUH STATUS HARA N, P DAN K TANAH SUB SOIL PADA LERENG YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) Azhar Ansi : PENGARUH RESIDU PUPUK ORGANIK DAN NITROGEN (N) TERHADAP LAJU ASIMILASI BERSIH DAN PRODUKSI JAGUNG DAN KACANG TANAH DALAM SISTEM TUMPANGSARI Taane La Ola, Hartina Batoa dan Muh. Sahwa : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI PASAR SENTRAL LAINO RAHA KABUPATEN MUNA Putu Arimbawa, Muhammad Aswar Limi, dan Rosmawaty : PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN KERING DAN PEMANFAATAN WAKTU LUANG DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN Muhammad Aswar Limi: PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MELALUI PENDEKATAN ANALISIS JALUR VOLUME 24 NOMOR 01 JANUARI 2014 TERBIT TIGA KALI SETAHUN

MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2014/AGP2401005.pdf · majalah ilmiah issn 0854 0128 gusnawaty hs, muhammad taufik, sarawa m,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2014/AGP2401005.pdf · majalah ilmiah issn 0854 0128 gusnawaty hs, muhammad taufik, sarawa m,

MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128

Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KUTIL (Synchytrium pogostemonis) PADA TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.)

Gusti Ayu Kade Sutariati, Sitti. Leomo dan Tresjia C. Rakian : KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI UKURAN UMBI DAN TEKNOLOGI LEISA

Bahari : ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH PADA SENTRA PRODUKSI DI KABUPATEN BOMBANA DAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

Aminuddin Mane Kandari, Syamsu Alam dan Hasan: OPTIMASI LAHAN PERTANIAN BERBASIS AGROKLIMAT UNTUK PENGEMBANGAN PADI SAWAH MENGGUNAKAN METODE SPASIAL

Suryanti, Bambang Hadisutrisno, Mulyadi, dan Jaka Widada : PERANAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA

La Ode Safuan dan Hasbulah Syaf : PENGARUH STATUS HARA N, P DAN K TANAH SUB SOIL PADA LERENG YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Azhar Ansi : PENGARUH RESIDU PUPUK ORGANIK DAN NITROGEN (N) TERHADAP LAJU ASIMILASI BERSIH DAN PRODUKSI JAGUNG DAN KACANG TANAH DALAM SISTEM TUMPANGSARI

Taane La Ola, Hartina Batoa dan Muh. Sahwa : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI PASAR SENTRAL LAINO RAHA KABUPATEN MUNA

Putu Arimbawa, Muhammad Aswar Limi, dan Rosmawaty : PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN KERING DAN PEMANFAATAN WAKTU LUANG DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN

Muhammad Aswar Limi: PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MELALUI PENDEKATAN ANALISIS JALUR

VOLUME 24 NOMOR 01 JANUARI 2014 TERBIT TIGA KALI SETAHUN

Page 2: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2014/AGP2401005.pdf · majalah ilmiah issn 0854 0128 gusnawaty hs, muhammad taufik, sarawa m,

47

PERANAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULARTERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA

Oleh: Suryanti, Bambang Hadisutrisno, Mulyadi, dan Jaka Widada1)

ABSTRACT

Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) is one of the symbiotic fungi with plant and could as abiofertilizer. AMF induce plant to absorb nutrients, then enhance plant growth better. Pepper (Pipernigrum) is a plant which has rough root system with low absorption and fixation capabilities of mobilenutrients in the soil; therefore AMF infection is needed. The study was conducted to obtain AMFpotential isolates that to be developed as biofertilizer. AMF was selected or isolated from variouslocation of pepper plantations. Observations at 8 weeks after inoculation showed that pepper whichinoculated with AMF isolates of Tempilang, Air Naningan and Nyelanding were able to increase height,fresh weight and dry weight of pepper seedlings. The highest increment of seedling growth was showedin seedlings which were inoculated with AMF isolate of Tempilang. Therefore, this AMF isolate has agreat potential to be developed as a biofertilizer.

Keywords: Arbuscular Mycorrhiza, Piper nigrum, biofertlizer

PENDAHULUAN

Mikoriza (mycos= jamur dan rhiza=akar) merupakan istilah yang dikemukakanpertama kali oleh Frank pada tahun 1885,yang digunakan untuk menunjukkan suatubentuk kerjasama yang bersifat simbiotikantara jamur dengan akar tanaman untukmembedakan dari jamur yang bersifatpatogenik. Di dalam kerjasama ini terdapatkeseimbangan metabolisme antara keduaorganisme tersebut (Powel dan Bagyaraj,1984). Salah satu kelompok jamurendomychorrhiza yang sudah banyakdipelajari dan dikembangkan adalah jamurMikoriza Arbuskular yang sebelumnyadikenal dengan nama Jamur MikorizaVesikular Arbuskular. Kelompok jamurMikoriza Arbuskular memiliki ciri khasyakni memiliki arbuskul yang merupakanujung hifa yang bercabang yang dibentuk didalam sel korteks akar dan berperan dalampertukaran nutrisi dengan tanaman inang,serta spora yang dibentuk dari hifa eksternal(Peterson et al., 2004). Penelitian tentangjamur mikoriza terutama jamur mikorizaarbuskular (JMA) telah banyak dilakukan,

bahkan usaha untuk melakukan produksimasal juga telah mulai dirintis. Hal initerutama karena peranan JMA yang cukupbesar dalam membantu meningkatkankualitas tanaman.

Menurut Abiero et al., (2005)tanaman dari famili piperaceae memilikisistem perakaran yang kasar, berkembangdari ruas batang yang disebut sebagai akarutama, yang kemudian akan membentukcabang-cabang akar. Pada tanaman lada,biasanya akan berkembang 10-20 akar utamadan dari akar utama tersebut akan tumbuhakar samping yang memiliki rambut-rambutakar yang berperan dalam penyerapan unsurhara. Lada memiliki perakaran dangkal danhanya berkembang di permukaan tanah saja.Berdasarkan sistem perakaran lada tersebutdapat diketahui bahwa tanaman lada cukuptergantung terhadap infeksi mikoriza. Ladajuga memiliki kemampuan absorpsi danfiksasi unsur hara mobil di dalam tanah yangcukup rendah, sehingga infeksi JMAberperan sangat penting untuk meningkatkanpenyerapan unsur hara oleh tanaman (Koltaidan Kalpunik, 2008). Pada pertemuantanggal 21 November 2008, International

1) Staf Pengajar Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari, 012) Mahasiswa Pada Program Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo Kendari

1) Masing-masing Staf Pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, 472) Yogjakarta

Page 3: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2014/AGP2401005.pdf · majalah ilmiah issn 0854 0128 gusnawaty hs, muhammad taufik, sarawa m,

48

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Pepper Community (IPC) merekomendasikanpenggunaan mikoriza dalam budidayatanaman lada sebagai salah satu upayapengendalian penyakit lada (Anonim, 2008).

Penelitian ini bertujuan untukmelakukan seleksi isolat JMA dari berbagaisentra perkebunan lada yakni dengan caramemilih isolat yang mampu meningkatkanpertumbuhan lada sehingga memiliki potensiuntuk dikembangkan sebagai biofertilizer.

METODE PENELITIAN

Tempat dan WaktuKegiatan penelitian meliputi isolasi

jamur mikoriza yang dilaksanakan dilaboratorium Mikologi Pertanian,perbanyakan jamur mikoriza di rumah kacaJurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan,Fakultas Pertanian, Universitas GadjahMada, dan inokulasi JMA dan inkubasi bibitlada di rumah kasa di Kalibawang, KulonProgo, Yogyakarta. Rangkaian kegiatanpenelitian dilaksanakan pada bulanNovember 2012 hingga Mei 2013.

Bahan dan AlatBahan yang digunakan untuk isolasi

dan perbanyakan jamur mikoriza adalahtanah dari pertaanaman lada dan sukrosa.Alat yang digunakan meliputi sentrifuse,saringan dengan ukuran lubang 75 dan 54μm, gelas arloji, dan mikroskop cahaya.

Prosedur PenelitianIsolat JMA dikoleksi dari sentra

pertanaman lada di Mempawah dan Capkala(Kalimantan Barat), Tempilang danNyelanding (Kabupaten Bangka, BangkaBelitung), dan Air Naningan (KabupatenLampung Selatan, Lampung). Koleksi sporaJMA dilakukan dengan cara ekstraksimenggunakan metode penyaringan dandekantasi dengan mengikuti metode Danieldan Skiper (1982). Sebanyak 100 g tanahsampel dilarutkan dalam 500 ml air,

kemudian disaring dengan mengunakansaringan 20 mesh. Partikel air yang lolosditampung dalam gelas piala, kemudiandiaduk dan didiamkan selama 30 detik.Larutan kemudian disaring menggunakansaringan 325 mesh dan residu yang tertahanpada saringan dikoleksi dan ditambah airsebanyak 100 ml kemudian disentrifusselama 5 menit dengan kecepatan 1750 rpm.Supernatan hasil sentrifus dibuang, danendapan diresuspensi dengan larutan sukrosa45,5% serta disentrifus kembali selama 1menit dengan kecepatan 1750 rpm. Sporadipanen dengan cara menyaring supernatandengan menggunakan saringan 325 mesh,sehingga spora akan tertampung padasaringan. Untuk menghilangkan sisa sukrosa,spora dalam saringan dibilas dengan air, danspora yang tertampung diamati denganmenggunakan mikroskop cahaya.

Seleksi jamur mikoriza dilakukandengan cara menginokulasi bibit lada varietasNatar 1 asal stek satu ruas yang berumur 3bulan dengan 15 spora jamur mikorizadengan jenis yang sama dari setiap lokasiasal isolat. Penelitian dilakukanmenggunakan rancangan acak lengkap danpengujian dilakukan menggunakan limaulangan untuk setiap perlakuan. Selanjutnya,bibit lada diinkubasi selama delapan minggudi rumah kasa. Pengamatan parameterpertumbuhan tanaman dilakukan dengan caramengukur tinggi tanaman. Pengukuran bobotbasah dan bobot kering tanaman dilakukanpada akhir pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwaadanya variasi tinggi tanaman lada yangdiinokulasi dengan isolat jamur mikorizaarbuskular dari lokasi yang berbeda.Perkembangan tinggi bibit lada yangdiinokulasi dengan jamur mikorizaarbuskular ditunjukkan pada Gambar 1.

Page 4: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2014/AGP2401005.pdf · majalah ilmiah issn 0854 0128 gusnawaty hs, muhammad taufik, sarawa m,

49

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Gambar 1. Pengaruh inokulasi JMA terhadaptinggi bibit lada

Variasi tinggi tanaman inimenunjukkan bahwa masing-masing isolatJMA memiliki kemampuan yang berbedadalam penyerapan unsur hara. Peranan jamurmikoriza bagi tanaman yang diinfeksi antaralain membantu penyerapan unsur hara bagitanaman, sebagai mikroorganisme yangbersifat antagonis terhadap patogen, danmembantu meningkatkan tanaman terhadap

tekanan (stressing) dari lingkungan (Pflegerdan Linderman, 1994). Salah satu kendaladalam budidaya tanaman lada adalahkemampuan tanaman yang rendah dalamabsorpsi dan fiksasi unsur-unsur yangbersifat mobil di dalam tanah (Mala et al.,2010). Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa inokulasi JMA mampu meningkatkanpertumbuhan bibit lada, sehingga diharapkanmampu mengatasi salah satu permasalahandalam budidaya lada.

Berdasarkan hasil pengamatan tinggitanaman, tanaman yang memilikipertumbuhan tercepat adalah perlakuantanaman yang diinokulasi dengan isolatTempilang. JMA isolat Tempilangmerupakan JMA yang diisolasi dari lokasipertanaman lada di Tempilang Bangka Barat.Kondisi pertanaman lada yang tumbuh diwilayah tersebut memliki pertumbuhan yangcukup bagus, meskipun 10% dari tanamanyang ada sudah menunjukkan gejala sakit.Kenampakan pertumbuhan bibit lada yangdiinokulasi dengan JMA ditunjukkan padaGambar 2.

Gambar 2. Pertumbuhan bibit lada yang diinokulasi dengan JMA pada umur 2 bulan setelah inokulasi. A:kontrol (bibit tidak diinokulasi JMA), B: bibit diinokulasi dengan JMA isolat Tempilang, C:bibit diinokulasi dengan JMA isolat Air Naningan, D: bibit diisolasi dengan JMA isolatNyelanding, E: bibit diisolasi dengan JMA isolat Capkala, F: bibit diisolasi dengan JMAisolat Mempawah

Dari Gambar 2. Terlihat bahwa bibitlada yang diinokulasi dengan JMA isolatTempilang memiliki pertumbuhan yang lebihbagus dibandingkan dengan tanaman yang

lain. Peningkatan pertumbuhan bibit ladamelalui pengukuran bobot basah dan bobotkering tanaman ditunjukkan pada Gambar 3dan 4.

A B C D E F

Page 5: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2014/AGP2401005.pdf · majalah ilmiah issn 0854 0128 gusnawaty hs, muhammad taufik, sarawa m,

50

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Gambar 3. Pengaruh inokulasi JMA terhadapbobot basah bibit lada.

Gambar 3 menunjukkan bahwa bibitlada dengan perlakuan isolat Tempilangmemiliki bobot segar yang paling tinggi danberbeda nyata dengan perlakuan yang lain.JMA isolat Tempilang memiliki kemmapuanyang tinggi dalam membantu penyerapanunsur hara dan air bagi tanaman inang,sehingga pertumbuhan tanaman inangmenjadi lebih baik.

Gambar 4. Pengaruh inokulasi JMA terhadapbobot kering bibit lada.

Gambar 4 menunjukkan bahwa bibitlada dengan perlakuan isolat Tempilangmemiliki bobot kering paling tinggi dansecara statistik tidak berbeda nyata denganperlakuan isolat Air Naningan, namunberbeda nyata dengan perlakuan yang lain.Hal ini menunjukkan bahwa inokulasi JMAmampu meningkatkan aktivitas fisiologistanaman sehingga fotosintat yang dihasilkanjuga lebih tinggi dan mengakibatkan bobotbasah dan bobot kering tanaman jugameningkat dibandingkan dengan tanamantanpa inokulasi JMA.

Inokulasi jamur mikoriza arbuskularmampu meningkatkan kandungan N, P, K,dan Mg dalam jaringan tanaman. Nitrogenmerupakan unsur yang sangat penting dalampertumbuhan vegetatif tanaman sehinggapada tanaman yang mendapatkan unsur Ncukup, maka memiliki pertumbuhan vegetatifyang baik. Jamur mikoriza mampumenyediakan unsur N dari berbagai sumberuntuk dimanfaatkan oleh tanaman inang.Nitrogen diambil oleh hifa eksternal danditranslokasikan ke dalam sel akar tanamaninang (Gobert dan Plassard, 2008; Guissou,2009). Hifa eksternal jamur mikorizaarbuskular mampu meningkatkan penyerapanion fosfat terlarut dalam bentuk P anorganikdan organik di dalam tanah (Artursson et al.,2006). Fosfat merupakan elemen kunci yangberperan dalam penyusunan ATP yangberfungsi sebagai sumber energi untukmelakukan kegiatan biosintesis tanaman.Unsur hara lain seperti mikronutrien (Zn,Mg, Mn, dan Co) juga berperan dalampeningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman,dan hifa jamur mikoriza mampumeningkatkan penyerapan unsur-unsurtersebut bagi tanaman inang (Tinker cit.Goltapeh, et al., 2008).

KESIMPULAN

Hasil penelitian tersebutmenunjukkan bahwa jamur mikoriza

Page 6: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2014/AGP2401005.pdf · majalah ilmiah issn 0854 0128 gusnawaty hs, muhammad taufik, sarawa m,

51

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

arbuskular isolat Tempilang, KabupatenBangka Barat, Provinsi Bangka Belitungmerupakan isolat terbaik dalam memacupertumbuhan tanaman lada sehinggaberpotensi dikembangkan sebagaibiofertilizer.

DAFTAR PUSTAKA

Albiero, A.L.M., A.A.S. Paoli, L.A. de Souza,and K.S.M. Mourão. 2005. Morphologyand Anatomy of Vegetative Organs ofPiper Crassinervium H.B. & K.(Piperaceae). Acta Bot. Bras. 19(2)305-312.

Anonim. 2008. Finalized IPC Good AgriculturalPpractices for Pepper (Piper nigrumL.). Report of the Metting of Expert’Group on Good Agricultural Practicesfor Peeper (Piper nigrum L.) ofInternational Pepper Community.Institute of Agricultural. Sciences forSouthern Vietnam, 21 November 2008

Artursson, V., R.D. Finlay, and J.K. Jansson.2006. Minireview: Interactions betweenArbuscular Mycorrhizal Fungi andBacteria and their Potential forStimulating Plant Growth.Environmental Microbiology 8(1): 1–10.

Daniels, B.A. and H.D. Skipper. 1982. Methodsfor Recovery and QuantitativeEstimation of Propagules from Soil. In:N.C. Schenk (ed.). Methods andPrinciples of Mycorrhizal Research.APS Press. USA. 29–36 p.

Gobert, A. and C. Plassard. 2008. The BeneficialEffect of Mycorrhizae on N Utilizationby the host-plant: Myth or reality? In:Mycorrhiza. A. Varma (ed). Springer –Verlag Berlin. 209-240 p.

Goltapeh, E.M., Y.R. Danesh, R. Prasad, and A.Varma. 2008. Mycorrhizal Fungi: Whatwe know and what should we know?.In: A. Varma (ed.) Mycorrhiza.

Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 3-28 p.

Guissou, T. 2009. Contribution of ArbuscularMycorrhizal Fungi to Growth amdNutrient Uptake by Jujube andTamarind Seedlings in a Phosphate (P)Deficient Soil. Afr. J. Microbiol. Res.3(5): 297-304.

Koltai, H. and Y. Kalpunik. 2008. Effect ofArbuscular Mycorhizal Symbiosis onEnhancement of Tolerance to AbioticStresses. In: White, Jr., J.F. and M.S.Torres. Defensive Mutusalism inMicrobial Symbiosis. CRC Press.Bocca Raton, Florida.

Linderman, R.G. 1994. Role of VAM fungi inBiocontrol. In: Pfleger & Linderman(Eds.) Mycorrhizae and Plant Health.APS. St. Paul, Minnesota. 1–26 p.

Mala, W.J., L.S. Kumari, H.A. Suanasena, andC.M. Ninayakkara. 2010. EffectiveSpore Density of Glomus mosseae,Arbuscular Mycorrhiza (AM), forInoculation of Rooted Cutting of BlackPepper (Piper nigrum L.). Trop. Agric.Res. 21(12): 189–197

Peterson, R.L., H.B. Massicotte, and L.H.Melville. 2004. Mycorrhizae: Anatomyand Cell Biology. CABI Publ.Wallingford, Oxon, UK. 173p.

Pfleger, F.L. and R.G. Linderman. 1994.Mycorrhizae and Plant Health. APSPress. Minnesota.

Powel C.L. and D.J. Bagyaraj. 1884. VAMycorrhizae: Why All the Interest? In:Powel C.L. and D.J. Bagyaraj. VAMycorrhizae. CRC. Press Inc. BocaRaton, Florida. 1–4 p.