Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    1/36

    TERAPI CAIRAN PERIOPERATIFDAN TRANSFUSI DARAH

    TUTORIAL

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    2/36

    Pendahuluan

    NormalAir + elektrolit Sal Cerna

    Melalui proses

    penyerapan air+ elektrolit

    Sistem sirkulasi Di distribusikanke jaringantubuh

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    3/36

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    4/36

    Resusitasi Cairan

    Istilah untuk terapi cairan dalam jumlah banyakyang diberikan dalam waktu singkat, gunamengatasi gangguan akut yang dalam waktusingkat dapat menyebabkan kematian

    Pada keadaan syok : tujuan resusitasi cairan

    adalah untuk mengembalikan perfusi jaringandan pengiriman oksigen ke sel, sehingga dengandemikian mengurangi iskemia jaringan dankemungkinan kegagalan organ

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    5/36

    Distribusi cairan tubuh dewasa

    40 % dr BBZatPadat

    60 % dr BBZatCair

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    6/36

    Zat cair (60%) terdiri dari:

    Cairan intrasel(40%)

    Cairan ekstrasel(20%)

    intravaskuler (5%),

    interstitial (15%)

    Cairan transeluler(1-3%)

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    7/36

    Dalam cairan tubuh, terlarut

    elektrolit penting:

    Na+

    Cl-Ekstrasel

    K+PO4 -

    Intrasel

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    8/36

    Cairan intravaskuler(5%)

    Eritrosit (3%)

    Darah (8% BB)

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    9/36

    Kebutuhan air & elektrolit/ hari

    Air: 30-35 ml/KgBB kenaikan 1 + 10-15% Na+: 1,5 mEq/KgBB K+: 1 mEq/KgBB

    Dewasa

    Air:

    0-10 kg 100 ml/kg, 10-20 kg 1000 ml +50 ml/Kg diatas 10 kg >20 kg 1500 + 20 ml/kgBB 20 kg diatas

    20 kg Na+: 2 mEq/kg K+: 2 mEq/kg

    Bayi &anak2

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    10/36

    Perpindahan cairan tubuh

    dipengaruhi oleh:Tekanan

    hidrostatik

    Tek yg mpengaruhi pergerakan air melaluidinding kapiler

    Tekananonkotik

    Tek yg mencegahpergerakan air

    Albuminmenghasilkan 80% tekonkotik plasma

    Tekananosmotik

    Tek yg mencegahpergerakan air

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    11/36

    Pemasukan dan pengeluaran cairan setiaphari pada orang dewasa sehat :

    Pemasukan Pengeluaran Minuman & cairan mknn 1200 mlMakanan

    - padat (air) 1000 mlOksidasi mknn (air) 300 ml

    Pemasukan total 2500 ml

    Ginjal (kemih) 1500 ml Usus halus (dlm feses) 200 ml Paru-paru (dlm ekspirasi) 400 ml Kulit (keringat, difusi) 400 ml

    Pengeluaran total 2500 ml

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    12/36

    Jenis Cairan Intravena

    BM < 8000 dalton Tek onkotik rendah cepat masuk

    ke ruang ekstraselulerKristaloid

    BM > 8000 dalton Tek onkotik tinggi sebagian besar

    akan tetap di ruang intravaskulerKoloid

    Untuk koreksi / indikasi khusus :NaCl 3%, Bik-nat, manitol.Khusus

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    13/36

    Fungsi Cairan Intravena mengganti air yg hilang

    lewat urine, tinja, parudan kulit cairan hipotonik ,: D5

    NaCl 0,45 atau D5W .

    Cairanpemeliharaan

    mengganti air tubuh

    akibat proses patologi :fistula, efusi pleura asites Cairan yg diberikan

    bersifat isotonik ,: RL,NaCl 0,9 %, D5RL,D5NaCl.

    Cairanpengganti

    untuk keadaan khususmisalnya : asidosis.

    Cairan yang dipakai :Natrium bikarbonat, NaCl 3%.

    Cairan khusus

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    14/36

    K r i s t a o

    i d

    larutan air dengan elektrolit dan ataudextrosa Tidak mengandung molekul besar Dalam waktu singkat sebagian

    besar akan keluar dari

    intravaskular volume yangdiberikan harus lebih banyak (2,5-4kali) dari volume darah yang hilang.--Waktu paruh intravaskuler 20-30menit

    -Ekspansi cairan dari ruangintravaskuler ke interstitalberlangsung selama 30-60 menit

    sesudah infus dan akan keluardalam 24-48 jam sebagai urine -Secara umum digunakan untuk

    meningkatkan volume ekstraseldengan atau tanpa peningkatanvolume intrasel.

    K

    o l o i d

    Kolloid mengandung molekul-molekul besar berfungsi sepertialbumin dalam plasma tinggal dalamintravaskular cukup lama (waktuparah koloid intravaskuler 3-6 jam),sehingga volume yang diberikansama dengan volume darah yanghilang. Contoh cairan koloid antaralain dekstran, haemacel, albumin,plasma dan darah.

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    15/36

    Secara umum koloid dipergunakan untuk :

    Resusitasi cairan pada penderita dengandefisit cairan berat (shock hemoragik)sebelum transfusi tersedia

    Resusitasi cairan pada hipoalbuminemiaberat, misalnya pada luka bakar

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    16/36

    Perbandingan Kristaloid & Koloid

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    17/36

    TERAPI CAIRAN PERIOPERATIF

    Terapi cairan perioperatif :- pra-pembedahan- selama pembedahan- pasca pembedahan

    Meliputi :penggantian kehilangan cairan, memenuhikebutuhan air, elektrolit dan nutrisi untuk

    membantu tubuh mendapatkan kembalikeseimbangan normal dan pulihnya perfusi ke jaringan, oksigenasi sel, dengan demikian akanmengurangi iskemia jaringan dan kemungkinankegagalan organ

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    18/36

    CAIRAN PRA-BEDAH

    Status cairan harus dinilai dan dikoreksi sebelum dilakukannyainduksi anestesi untuk mengurangi perubahan kardiovaskulerdekompensasi akut.

    Anamnesa : Apakah ada perdarahan, muntah, diare, rasa haus.Kencing terakhir, jumlah dan warnanya.

    Pemeriksaan fisik : Dari pemeriksaan fisik ini didapat tanda-tandaobyektif dari status cairan, seperti tekanan darah, nadi, beratbadan, kulit, abdomen, mata dan mukosa.

    Laboratorium meliputi pemeriksaan elektrolit, BUN, hematokrit,hemoglobin dan protein.

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    19/36

    Defisit cairan dapat diperkirakandari berat-ringannya dehidrasi

    yang terjadi.Fase awal pasien yang sadar akan mengeluh haus, nadi biasanyameningkat sedikit, belum ada gangguan cairan dan komposisinyasecara serius. Dehidrasi pada fase ini terjadi jika kehilangan kira-kira2% BB (1500 ml air).

    Fase moderat , ditandai rasa haus. Mukosa kering otot lemah, nadi cepatdan lemah. Terjadi pada kehilangan cairan 6% BB.

    Fase lanjut/dehidrasi berat , ditandai adanya tanda shockcardiosirkulasi, terjadi pada kehilangan cairan 7-15 % BB. Kegagalanpenggantian cairan dan elektrolit biasanya menyebabkan kematian jika kehilangan cairan 15 % BB atau lebih .

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    20/36

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    21/36

    Cairan preoperatif diberikandalam bentuk cairanpemeliharaan

    a. Pada dewasa 2 ml/kgBB/jam . Atau 60 ml ditambah 1ml/kgBB untuk berat badan lebih dari 20 kg.

    b. Pada anak-anak 4 ml/kg pada 10 kg BB I , ditambah 2ml/kg untuk 10 kgBB II , dan ditambah 1 ml/kg untukberat badan sisanya .

    Kecuali penilaian terhadap keadaan umum dankardiovaskuler, tanda rehidrasi tercapai ialah denganadanya produksi urine 0,5-1 ml/kgBB .

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    22/36

    CAIRAN SELAMA PEMBEDAHAN

    Terapi cairan selama operasi meliputi :kebutuhan dasar cairan dan penggantian sisadefisit pra operasi ditambah cairan yang hilangselama operasi.

    Berdasarkan beratnya trauma pembedahan

    dikenal pemberian cairan pada trauma ringan ,sedang dan berat .

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    23/36

    Pada Dewasa :Trauma ringan

    Cairan 2 ml/kg BB/jam untuk kebutuhan dasarditambah 4 ml/kg BB/jam sebagai pengganti akibattrauma pembedahan.Trauma pembedahan sedang

    6 ml/kg BB/jam Trauma pembedahan berat

    8 ml/kg BB/jam

    Pada anak:Ringan 2 ml/kg BB/jam ,Sedang 4 ml/kgBB/jam danBerat 6 ml/kgBB/jam .

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    24/36

    Pemilihan jenis cairan intravena tergantung pada prosedurpembedahan dan perkiraan jumlah perdarahan.

    Dalam hal ini cara yang biasa digunakan untukmemperkirakan jumlah perdarahan dengan { mengukur jumlah darah di dalam botol suction + perkiraan jumlah

    darah di kain kasa dan kain operasi} . Satu lembar dukdapat menampung 100 150 ml darah, sedangkan untuk kainkasa sebaiknya ditimbang sebelum dan setelah dipakai,dimana selisih 1 gram dianggap sama dengan 1 ml darah .

    Perkiraan jumlah perdarahan dapat juga diukur denganpemeriksaan hematokrit dan hemoglobin secara serial

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    25/36

    TRANSFUSI DARAH PADA PEMBEDAHAN

    Jenis Antibodi Kekerapan

    Golongan A Anti B 45 %

    Golongan B Anti A 8 %

    Golongan AB - 4 %resipien

    universalGolongan O Anti A,

    Anti B43 % donoruniversal

    Usia mL/kg BB

    -Prematur-Cukup bulan-Anak kecil-Anak besar-Dewasa

    PriaWanita

    -95-85-80-75-80

    -75-65

    Jenis golongan darahABO

    Volume darah

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    26/36

    Indikasi Transfusi Darah

    Transfusi darah umumnya > 50 % diberikan pada saatperioperatif dengan tujuan untuk menaikkan kapasitaspengangkutan oksigen dan volume intravaskuler.

    Indikasi :1. Perdarahan akut sampai Hb < 8 gr% atau Ht < 30 %, padaorang tua kelainan paru, kelainan jantung Hb < 10 g%2. Bedah mayor, kehilangan darah > 20 % volume darah.

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    27/36

    Jenis Bahan Transfusi :

    Darah lengkap ( whole blood ), segar (< 48 jam), baru (< 6 hari) dan biasa (35hari).untuk perdarahan akut, syok hivpovolemik, bedah mayor perdarahan >1500

    mL.

    Plasma biasa dan Plasma segar beku (FFP, fresh frozen plasma )

    diberikan setelah transfusi darah masif, setelah terapi warfarin, dankoagulopati pada penyakit hepar.

    Packed cells biasa dan cucidigunakan pada perdarahan lambat, anemia, atau pada kelainan jantung.

    Faktor pembekuan :Trombosit mampat ( thrombocyte concetrate )Cryopricipitate- AHF

    Komponen lain, Buffycoat-granolocyt concentrate

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    28/36

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    29/36

    Untuk menentukan jumlah perdarahan yang diperlukan agar Hctmenjadi 30% dapat dihitung sebagai berikut :

    1. EBV2. Estimasi volume sel darah merah pada Hct prabedah (RBCV preop)3. Estimasi volume sel darah merah pada Hct 30% prabedah (RBCV%)4. Volume sel darah merah yang hilang, RBCV lost = RBCV preop RBVC

    30%)5. Jumlah darah yang boleh hilang = RBCV lost x 3

    Transfusi dilakukan jika perdarahan melebihi nilai RBCV lost x 3.

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    30/36

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    31/36

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    32/36

    Komposisi Cairan Pengganti

    NaCl Ringer Ringer0,9% Laktat dextrose

    Natrium 150 130 147Kalium - 4 4Laktat - 28 -

    Klorida 150 108 155Kalori - - 200Kalsium - 2 4

    Lambung Diare Keringat UrinNatrium 10-115 130 50-80 80-160

    Kalium 1-35 20 50-80 15-70Laktat - - - -Klorida 90-150 100 40-85 70-140HCO 3 0-15 50 - -

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    33/36

    Komplikasi Transfusi Darah

    Reaksi hemolitik- pada pasien sadar : demam, mengigil, nyeri dada panggul, danmual.- pd pasien dalam anestesia : demam, takikardi tak jelas asalnya,

    hipotensi, perdarahan merembes ke daerah operasi, syok,spasme bronkus Hb uria, ikterus, dan Renal shut down

    Infeksi- Virus (Hepatitis, HIV-AIDS, CMV)

    - Bakteri (stafilokok, yesteria, citrobakter)- Parasit (malaria)

    Lain-lain : urtikaria, anafilaksis, edema paru non-kardial, purpura,intoksikasi sitrat, hiperkalemia, asidosis

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    34/36

    Penanggulangan Tranfusi Darah

    Stop transfusiNaikkan tekanan darah dengan koloid, kristaloid, jika perlu tambah vasokonstriksor, inotropik

    Berikan O 2 100 %Diuretika manitol 50 mg atau furosemid (lasix) 10-20mgAntihistamin

    Steroid dosis tinggiJika perlu exchanged transfusion Periksa analisis gas darah dan pH darah.

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    35/36

    CAIRAN PASCA BEDAH

    Terapi cairan paska bedah ditujukan untuk :a. Memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi.b. Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah (cairan lambung,febris).c. Melanjutkan penggantian defisit prabedah dan selama pembedahan.d. Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi cairan.

    Nutrisi parenteral bertujuan menyediakan nutrisi lengkap, yaitu kalori,protein dan lemak termasuk unsur penunjang nutrisi elektrolit, vitamin dantrace element.

    Pemberian kalori sampai 40 50 Kcal/kg dengan protein 0,2 0,24 N/kg.Nutrisi parenteral ini penting, karena pada penderita paska bedah yang tidak

    mendapat nutrisi sama sekali akan kehilangan protein 75 125 gr/hari.

    Hipoalbuminemia menyebabkan edema jaringan, infeksi dan dehisensi lukaoperasi, terjadi penurunan enzym pencernaan yang menyulitkan prosesrealimentasi.

  • 8/13/2019 Tutorial Terapi Cairan Perioperatif Dan Transfusi Darah

    36/36