Upload
hidayah-chuswatun-chasanah
View
12
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar.
Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya,
sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara
yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah pemerintah dan pemerintah
daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat
pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.
Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun diukur dengan Angka
Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMP. Pada tahun 2008 APK SMP telah mencapai 96,18%,
sehingga dapat dikatakan bahwa program wajar 9 tahun telah tuntas sesuai dengan waktu yang
telah ditargetkan. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli
2005, telah berperan besar dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun tersebut.
Oleh karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah akan melakukan perubahan tujuan, pendekatan
dan orientasi dari program. Program BOS ke depan bukan hanya berperan untuk
mempertahankan APK, namun harus juga berkontribusi besar untuk peningkatan mutu
pendidikan dasar. Selain daripada itu, dengan kenaikan biaya satuan BOS yang signifikan,
program ini akan menjadi pilar utama untuk mewujudkan pendidikan gratis di pendidikan dasar.
1
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan Makalah ini “Pendidikan Gratis” , terkait dengan program pemerintah untuk
membantu warga miskin untuk menyekolahkan anaknya secara gratis tanpa dipunggut
biaya.Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apakah arti pendidikan ??
2. Apakah dampak positive / negative dari pendidikan gratis ??
3. Apakah Tujuan dilaksananakannya pendidikan gratis ??
4. Apakah manfaat dari pendidikan gratis ??
5. Apakah Undang – Undang tentang pendidikan gratis??
1.3 Rumusan Masalah
1. Arti pendidikan.
2. Dampak positive / negative dari pendidikan gratis.
3. Tujuan pendidikan gratis
4. Manfaat pendidikan gratis.
5. Undang – Undang tentang pendidikan gratis.
1.4 Tujuan Penulisan
1. Dapat Mengetahui arti pendidikan.
2. Dapat mengetahui bahwa pendidikan gratis dapat memberikan dampat positif / negative.
3. Dapat mengetahui tujuan pendidikan gratis
4. Dapat mengetahui manfaat dari pendidikan gratis.
5. Mengetahui Undang-Undang tentang gratis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti Pendidikan Gratis
Pendidikan gratis adalah sebuah kebijakan pemerintah yang dimana siswa tidak lagi
dibebankan dengan bermacam-macam biaya mulai dari uang pangkal, uang sekolah, uang
komite, dan buku penunjang utama. Sementara itu, untuk biaya-biaya lain, tidak ditanggung
oleh pemda, misalnya, biaya transportasi, pakaian seragam, dan biaya-biaya lain (penambahan
materi, darmawisata, dan sebagainya).
Dengan kata lain, komponen biaya untuk memenuhi kebijakan ‘pendidikan gratis’
adalah berupa subsidi. Subsidi ini pun masih disertai sejumlah persyaratan, yaitu jika besaran
dana bantuan yang diberikan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi lebih kecil dari biaya
operasional sekolah, pemerintah kota dan siswa harus menutupi kekurangan dana tersebut.
Pemerintah seharusnya dengan sungguh–sungguh melaksanakan langkah strategisnya
yang menitik beratkan pada 3 hal pokok yaitu :
Pertama , peningkatan pemerataan dan akses pendidikan seluas-luasnya.
Kedua, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing untuk semua jenjang pendidikan.
Ketiga, peningkatan tata kelola,akuntabilitas dan pencitraan publik dalam bidang pendidikan.
Apabila 3 hal pokok tersebut dapat di laksanakan , maka pendidikan gratis pun akan terlaksana
dengan pencapaian yang sukses.
2.2 Dampak Negatif Dan Positif Dari Pendidikan Gratis
Pendidikan gratis adalah suatu harapan baru bagi anak – anak miskin yang sebelumnya
Tidak memiliki harapan sebelumnya dan tidak berani untuk bermimpi untuk Mengenyam
pendidikan.Dengan adanya pendidikan gratis anak – anak miskin dapat bersekolah , tanpa di
punggut biaya apapun.Adapun dampak positif dan negatif yang di timbulkan dari pendidikan
gratis , yakni;
3
Dampak positif
1. Mampu memberikan peluang dan kesempatan bagi anak-anak yang kurang mampu untuk
dapat mengenyam bangku pendidikan yang selama ini hanya ada dalam bayangan dan
angan-angan mereka saja.
2. Mampu meningkatkan mutu pendidikan kedepannya.
3. Mampu mengurangi tingkat kebodohan, pengangguran, dan kemiskinan.
4. Mampu menghasilkan SDM yang berkualitas,
5. Mampu mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia yaitu ikut mencerdaskan anak
bangsa.
Dampak Negatif
1. Dengan program sekolah gratis rakyat yang masih awam akan berfikiran bahwa mereka
hanya cukup dengan menyekolahkan anak-anak mereka sampai tingkat SD atau SMP saja.
2. Biaya yang digratiskan hanyalah biaya administrasinya saja, sehingga menimbulkan
peluang untuk terjadinya penyalahgunaan dari pihak-pihak sekolah yang tidak bertanggung
jawab, misalnya mau tidak mau siswa dipaksa untuk membeli buku-buku pelajaran , LKS,
dan biaya Bimbel yang akhirnya tetap tidak gratis juga.
3. Menimbulkan sebagian Peserta didik berlaku seenaknya dalam hal belajar ataupun
pembiayaan.Apabila sekolah membutuhkan dana untuk keperluan pengadaan peralatan
yang mendadak akan keteteran.
2.3 Tujuan Pendidikan Gratis
Pendidikan gratis juga memiliki tujuan , yakni
1. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi semua anak usia sekolah.
2. Meningkatkan mutu penyelenggaraan dan lulusan.
3. Meningkatkan relevansi pendidikan yang berbasis kompetensi agar dapat mengikuti
perkembangan global.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan gratis untuk memenuhi
4
mutu dan produktivitas sumber daya manusia yang unggul
2.4 Undang – Undang Tentang Pendidikan Gratis
Pendidikan merupakan suatu wahana di mana kita dapat mengetahui berbagai ilmu
pengetahuan dan tata cara hidup berkualitas, sehingga kita dapat tumbuh menjadi manusia yang
dapat berfikir untuk jangka panjang dan cerdas membangun bangsa. Oleh karena itu setiap
manusia mempunyai hak untuk mendapatkan akses pendidikan yang memungkinkannya
memiliki kesadaran kritis dalam menyikapi dinamika dan fenomena yang terjadi di
masyarakatnya.
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan
pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab
tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan
demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas
dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Pendidikan dasar menurut Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 adalah program
pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah. Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan 9 tahun,
ini berarti pendidikan minimal yang harus dimiliki adalah tingkat SD dan SMP dimana anak
berusia tujuh samapi limabelas tahun. Selain itu juga pemerintah dituntut untuk mengalokasikan
minimal 20 % dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan.
Sangat jelas, bahwa undang-undang telah mengamanatkan kepada pemerintah, untuk
memperhatikan pendidikan. Namun kenyataan sekarang, belum ada langkah nyata dari
pemerintah. Sedikit sekali pemerintah kota / kabupatan yang peduli terhadap amanat undang-
undang.
Menurut data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional berkaitan dengan analisis
Biaya Satuan Pendidikan (BSP) untuk pendidikan dasar dan menengah, biaya yang dikeluarkan
meliputi :
Buku dan alat tulis Pakaian dan perlengkapan sekolah
Akomodasi Transportasi
5
Konsumsi Kesehatan
Karyawisata Uang saku
Kursus Iuran sekolah
Foregone earning
Dari biaya-biaya tersebut, sangatlah tidak mungkin jika biaya harus dibebankan pada
orangtua, mengingat masih banyak rakyat Indonesia yang miskin. Keadaan ini tampak sekali
masih banyak anak yang putus sekolah, pengangguran dan sebagainya karena hanya alasan
tanpa biaya.
Biaya merupakan faktor penting dalam pendidikan. Namun memenuhi hajat hidup dalam
hal ini kebutuhan pokok lebih penting. Hal ini yang menyebabkan banyak orangtua yang tidak
menyekolahkan anaknya. Banyak sekali anak usia sekolah yang harus membantu orangtuanya
mencari nafkah.
Oleh karena itu undang-undang mengamanatkan agar pemerintah memperhatikan anak-
anak usia sekolah agar dapat mengikuti pendidikan dasar tanpa dibebani biaya yang dapat
menghambat proses pendidikan. Hal ini dipertegas dalam Undang-Undang Sisdiknas nomor 20
tahun 2003 pasal 11 ayat 2 yang berbunyi “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin
tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia
tujuh sampai lima belas tahun”
Kalau kita kaji isi dari pasal 11 ayat 2 UU Sisdiknas tahun 2003, banyak makna yang
terkandung didalamnya, diantaranya :
Dana untuk pendidikan dasar merupakan tanggung jawab pemerintah
Anak usia sekolah yaitu usia tujuh sampai lima belas tahun berhak mendapatkan
pendidikan dasar tanpa dikenakan biaya.
Anak yang berhak mendapatkan pendidikan dasar tanpa biaya ini tidak memandang dari
golongan miskin atau kaya. Mereka semua merupakan tanggung jawab pemerintah.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
Program pendidikan gratis yang dicanangkan oleh pemerintah indonesia pada khususnya
sungguh merupakan program yang sangat populis dan didambakan oleh masyarakat dalam
kondisi multi krisis yang menimpa bangsa ini.
Program pendidikan gratis yang dicanangkan tersebut diharapkan tidak hanya dalam
bentuk tataran wacana dan program yang manis melainkan yang paling penting adalah manfaat
dari program tersebut.
Wacana pendidikan gratis tidak berarti hanya bertujuan peningkatan aksesibilitas
pendidikan semata, melainkan perlu ditunjang perbaikan mutu yang terus menerus, sehingga
tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas dan kompetetitf. Oleh karenanya, kebijakan
pendidikan juga perlu mengacu pada pendidikan terjangkau dan bermutu.
3.2 Saran
Jadi sekiranya dalam pelaksanaan pendidikan gratis di Indonesia ini perlu mendapat
perhatian serius karena selain perelesasiannya yang harus terlaksana juga hasil akhir serta
penunjang terwujudnya program tersebut. Sebagai contoh nasib sekolah dalam hal ini
prasarananya serta nasib guru-guru yang menjadi ujung tombak dari program ini juga perlu di
tingkatkan kesejahteraannya. Sebagai pesan penyusun mari kita bersama-sama mengawasi
pelaksanaan program ini demi kesejahteraan kehidupan berbangsa dan bertanah air dengan
kualitas pendidikan yang baik
7
Daftar pustaka
http://erhan-math.page.tl/Pendidikan-Gratis.htm
http://anistarina.blogspot.com/2011/12/dampak-kebijakan-sekolah-gratis.html
http://maryothogothog.blogspot.com/2012/04/sekolah-gratis.html
http://ramalanhariini.blogspot.com/2013/10/pengertian-manfaat-dan-tujuan.html
8