39
Nama : Trizky Nataza Putra NIM: 04124705038 Tugas KKS Gigi dan Mulut RSMH Palembang Klasifikasi karies menurut ICDAS - D1: Terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering. - D2: Terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat basah - D3: Karies mencapai email - D4: Karies hamper menyerang dentin - D5: Karies menyerang denting - D6: Karies menyerang pulpa White spot lesion White spot lesion merupakan warna keputihan seperti kapur, yanglebih putih daripada gigi sekitarnya, namun belum terbentuk lubang gigiatau kavitas (Gambar kiri).Biasanya white spot terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi.Pada keadaan ini sudah terjadi kehilangan mineral-mineral elemen gigiyang bila didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas namun proses ini bisa dihentikan dengan pembersihan yangtepat dan penghentian faktor- faktor penyebabnya Karies email 1

Tugas Gigi Dan Mulut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

adasda

Citation preview

Page 1: Tugas Gigi Dan Mulut

Nama : Trizky Nataza Putra

NIM: 04124705038

Tugas KKS Gigi dan Mulut RSMH Palembang

Klasifikasi karies menurut ICDAS

- D1: Terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering.- D2: Terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat basah- D3: Karies mencapai email- D4: Karies hamper menyerang dentin- D5: Karies menyerang denting- D6: Karies menyerang pulpa

White spot lesion

White spot lesion merupakan warna keputihan seperti kapur, yanglebih putih daripada gigi sekitarnya, namun belum terbentuk lubang gigiatau kavitas (Gambar kiri).Biasanya white spot terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi.Pada keadaan ini sudah terjadi kehilangan mineral-mineral elemen gigiyang bila didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas namun proses ini bisa dihentikan dengan pembersihan yangtepat dan penghentian faktor-faktor penyebabnya

Karies email

Karies pada email diawali dengan adanya timbunan plak yang terakumulasi sehingga dapat melarutkan lapisan email pada gigi. Dalam keadaan bersih, gigi dilapisi oleh lapisan yang lengket seperti gelatin yang disebut pelikel. Terdapat beberapa bakteri normal yang berada pada pelikel.Pada perkembangannya,ila tida segera dibersihkan, pelikel akan menjadi plak yang berisi bakteri beserta produk-produknya . Bakteri yang mula-mula menghuni pelikel terutama yang berbentuk kokus. Yang paling banyak adalahstreptokokus. Organisme tersebut tumbuh, berkembang biak danmengeluarkan ge-gel ekstra dan menjerat berbagai bakteri yang lain.Akumulasi plak ditambah dengan peran karbohidrat, bakteri,waktu sertaoral hygine yang

1

Page 2: Tugas Gigi Dan Mulut

buruk akan menyebabkan demineralisasi dari email dan menyebabkan terjadinya karies. Gejala paling dini suatu karies pada email adalah terlihat bercak putih atau white spot.

Lesi email awal didapat saat level pH pada permukaan gigi lebih rendah sehingga tidak dapat diimbangi dengan remineralisasi pada permukaan email. Ion asam berpenetrasi dalam menuju porus lapisan prisma yang dapat menyebabkan demineralisasi di sub permukaan. Pada tahapan white spot, gigi masih mengalami proses demineralisasi-remineralisasi secara terus menerus tergantung pada tingkatoral hygine personal dan daerah gigi yang masih dapat terjangkau oleh saliva.Terjadinya kavitas disebabkan oleh proses demineralisasi yang tidak dapaydiimbangi oleh proses remineralisasi , sedangkan bila proses remineralisasi yang disebabkan oleh peningkatan level ion flouride, ion kalsium dan HPO4 ,dan saliva baik,maka lesipun akan terhenti.

Iritasi Pulpa

Iritasi pada jaringan pulpa akan mengakibatkan inflamasi. Iritan terhadap jaringan pulpa dapat terbagi menjadi tiga yaitu iritan mikroba, iritan mekanik, dan iritan kimia.

1. Iritan mikroba.

Bakteri yang terdapat dalam karies merupakan sumber utama iritasi terhadap jaringan pulpa. Bakteri akan memproduksi toksin yang akan berpenetrasi ke dalam pulpa melalui tubulus dentinalis sehingga sel-sel inflamasi kronik seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma akan berinfiltrasi secara lokal pada jaringan pulpa. Jika pulpa terbuka, leukosit polimorfonukleus berinfiltrasi dan membentuk suatu daerah nekrosis pada lokasi terbukanya pulpa. Jaringan pulpa bisa tetap terinflamasi untuk waktu yang lama sampai akhirnya menjadi nekrosis atau bisa dengan cepat menjadi nekrosis. Hal ini bergantung pada virulensi bakteri, kemampuan mengeluarkan cairan inflamasi guna mencegah peningkatan tekanan intra pulpa, ketahanan host, jumlah sirkulasi, dan drainase limfe.

2. Iritan mekanik.

Preparasi kavitas yang dalam tanpa pendinginan yang memadai, dampak trauma, trauma oklusal, kuretase periodontal yang dalam, dan gerakan ortodonsi merupakan iritan-iritan yang berperan terhadap kerusakan jaringan pulpa.1

Preparasi kavitas mendekati pulpa dan dilakukan tanpa pendinginan sehingga jumlah dan diameter tubulus dentinalis akan meningkat. Pada daerah yang mendekati pulpa menyebabkan iritasi pulpa semakin meningkat oleh karena semakin banyak dentin yang terbuang. Pengaruh trauma yang disertai atau tanpa fraktur mahkota dan akar juga bisa menyebabkan kerusakan pulpa. Keparahan trauma dan derajat penutupan apeks merupakan faktor penting dalam perbaikan jaringan pulpa. Selain itu, aplikasi gaya yang melebihi batas toleransi fisiologis

2

Page 3: Tugas Gigi Dan Mulut

ligamentum periodontal pada perawatan ortodonsi akan mengakibatkan gangguan pada pasokan darah dan saraf jaringan pulpa. Scaling yang dalam dan kuretase juga bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan saraf di daerah apeks sehingga merusak jaringan pulpa.1

3. Iritan kimia.

Iritan pulpa mencakup berbagai zat yang digunakan untuk desentisasi, sterilisasi, pembersih dentin, base, tambalan sementara dan permanen. Zat antibakteri seperti silver nitrat, fenol dengan atau tanpa camphor, dan eugenol dapat menyebabkan perubahan inflamasi pada jaringan pulpa.

Hiperemia Pulpa

Hiperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, yang disebabkan oleh kongesti vaskular. Hiperemi pulpa ada dua tipe:

1. Arteri (aktif), jika terjadi peningkatan peredaran darah arteri.

2. Vena (pasif), jika terjadi pengurangan peredaran darah vena.

Jadi, hiperemi pulpa merupakan penanda bahwa pulpa tidak dapat dibebani iritasi lagi untuk dapat bertahan sebagai suatu pulpa yang tetap sehat.

Hiperemi pula dapat disebabkan oleh:

1. Trauma, seperti oklusi traumatik, syok termal sewaktu preparasi kavitas, dehidrasi akibat penggunaan alkohol atau kloroform, syok galvanik, iritasi terhadap dentin yang terbuka di sekitar leher gigi.

2. Kimiawi, seperti makanan yang asam atau manis, iritasi terhadap bahan tumpatan silikat atau akrilik, bahan sterilisasi dentin (fenol, H2O2, alkohol, kloroform).

3. Bakteri yang dapat menyebar melalui lesi karies atau tubulus dentin ke pulpa, jadi dalam hal ini sebelum bakterinya masuk ke jaringan pulpa, tetapi baru toksin bakteri.

Gejala

Hiperemi pulpa bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu tanda bahwa ketahanan pulpa yang normal telah ditekan sampai kritis. Hiperemi pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek. Umumnya rasa sakit timbul karena rangsangan air, makanan, atau udara dingin, juga karena makanan yang manis atau asin. Rasa sakit ini tidak spontan dan tidak berlanjut jika rangsangan dihilangkan.

3

Page 4: Tugas Gigi Dan Mulut

Diagnosis

Hiperemi pulpa didiagnosis melalui gejalanya dan pemeriksaan klinis. Rasa sakit tajam dan berdurasi pendek, berlangsung beberapa detik sampai kira-kira 1 menit, umumnya hilang jika rangsangan disingkirkan. Pulpa yang hiperemi, peka terhadap perubahan temperatur, terutama rangsangan dingin. Rasa manis umumnya juga menyebabkan rasa sakit.

Pemeriksaan visual dan riwayat sakit pada gigi tersebut harus diperhatikan, misalnya apakah terdapat karies, gigi pernah ditumpat, terdapat fraktur pada mahkota gigi, atau oklusi traumatik. Pada pemeriksaan perkusi, gigi tidak peka walaupun kadangkadang ada respons ringan. Hal ini disebabkan oleh vasodilatasi kapiler di dalam pulpa. Terhadap tes elektrik, gigi menunjukkan kepekaan yang sedikit lebih tinggi daripada pulpa normal. Gambaran radiografi menunjukkan ligamen periodontal dan lamina dura yang normal dan pada gambaran ini dapat dilihat kedalaman karies.

Hiperemi pulpa harus dibedakan dengan hipersensitivitas dentin walaupun keduanya termasuk pulpitis reversibel. Hipersensitivitas dentin disebabkan oleh dua faktor, yaitu:

a. Transmisi rasa sakit melalui tubulus dentin yang terbuka.

b. Ambang rasa sakit yang rendah akibat vasodilatasi kapiler yang kronis atau peradangan lokal

Pulpitis reversibel.

Pulpitis reversibel merupakan inflamasi pulpa yang tidak parah. Jika penyebabnya dihilangkan, inflamasi akan menghilang dan pulpa akan kembali normal. Stimulus ringan seperti karies insipien, erosi servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar prosedur operatif, kuretase periodontal yang dalam, dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka adalah faktor yang dapat mengakibatkan pulpitis reversibel. Pulpitis reversibel biasanya asimtomatik. Aplikasi cairan dingin dan panas, dapat menyebabkan nyeri sementara yang tajam. Jika stimulus ini dihilangkan, nyeri akan segera hilang.

Pulpitis irreversibel.

Pulpitis irreversibel merupakan perkembangan dari pulpitis reversibel. Kerusakan pulpa yang parah akibat pengambilan dentin yang luas selama prosedur operatif, terganggunya aliran darah pada pulpa akibat trauma, dan pergerakan gigi dalam perawatan ortodonsi dapat menyebabkan pulpitis irreversibel. Pulpitis irreversibel merupakan inflamasi parah yang tidak akan dapat pulih walaupun penyebabnya dihilangkan. Nyeri pulpitis irreversibel dapat berupa nyeri tajam, tumpul, lokal, atau difus dan berlangsung hanya beberapa menit atau berjam-jam. Aplikasi stimulus eksternal seperti termal dapat mengakibatkan nyeri berkepanjangan. Jika

4

Page 5: Tugas Gigi Dan Mulut

inflamasi hanya terbatas pada jaringan pulpa dan tidak menjalar ke periapikal, respon gigi terhadap tes palpasi dan perkusi berada dalam batas normal.

Secara klinis, pulpitis irreversibel dapat bersifat simtomatik dan asimtomatik. Pulpitis irreversibel simtomatik merupakan salah satu jenis pulpitis irreversibel yang ditandai dengan rasa nyeri spontan. Spontan berarti bahwa stimulus tidak jelas. Nyeri spontan terus menerus dapat dipengaruhi dari perubahan posisi tubuh. Pulpitis irreversibel simtomatik yang tidak diobati dapat bertahan atau mereda jika sirkulasi dibuat untuk eksudat inflamasi. Sedangkan pulpitis irreversibel asimtomatik merupakan tipe lain dari pulpitis irreversible dimana eksudat inflamasi yang dengan cepat dihilangkan. Pulpitis irreversibel asimtomatik yang berkembang biasanya disebabkan oleh paparan karies yang besar atau oleh trauma sebelumnya yang mengakibatkan rasa sakit dalam durasi yang lama.

Nekrosis Pulpa

Nekrosis pulpa adalah kematian pulpa yang dapat diakibatkan oleh pulpitis irreversibel yang tidak dirawat atau terjadi trauma yang dapat mengganggu suplai darah ke pulpa. Jaringan pulpa tertutup oleh email dan dentin yang kaku sehingga tidak memiliki sirkulasi darah kolateral. Bila terjadi peningkatan jaringan dalam ruang pulpa menyebabkan kolapsnya pembuluh darah sehingga akhirnya terjadi nekrosis likuifaksi. Jika eksudat yang dihasilkan selama pulpitis irreversibel didrainase melalui kavitas karies atau daerah pulpa yang terbuka, proses nekrosis akan tertunda dan jaringan pulpa di daerah akar tetap vital dalam jangka waktu yang lama. Jika terjadi hal sebaliknya, mengakibatkan proses nekrosis pulpa yang cepat dan total.1

Nekrosis pulpa dapat berupa nekrosis sebagian (nekrosis parsial) dan nekrosis total. Nekrosis parsial menunjukkan gejala seperti pulpitis irreversibel dengan nyeri spontan sedangkan nekrosis total tidak menunjukkan gejala dan tidak ada respon terhadap tes termal dan tes listrik.

5

Page 6: Tugas Gigi Dan Mulut

Keterangan : RLP : radiolusen pada periapikal; R: ada respon; TR: tidak ada respon; RS: respon singkat; RSB: respon singkat dan berlebihan; RLB: respon lama dan berlebihan

Sumber : Goodell GG, Tordik PA, Moss HD. Pulpal and periradicular diagnosis. Nav Dent School J; 2005: 27(9): 15-8.

Periodentitis

A. DEFINISIPeriodontitis adalah peradangan pada jaringan yang menyelimuti gigi dan akar gigi. Secara umum periodontitis terbagi atas 2 jenis yaitu:

6

Terminologi Diagnosis Pulpa

Diagnosis

Pulpa

Keluran

Utama

Riwayat

Gigi

Temuan

Radiografi

Tes

Elektrik Termal Perkusi Palpasi

Pulpa

Normal

Pulpitis

Reversibel

Pulpitis

Irreversibel

Nekrosis

Pulpa

Tidak ada

Sensitif

terhadap

dingin

dan panas

Sensitif

yang lama

terhadap

dingin

dan panas

Tidak ada

Tidak

ada

Tidak

ada

Nyeri

Spontan

Variasi

Normal

Normal

Normal /

RLP

Normal /

RLP

R

R

TR

TR

RS

RSB

RLB

TR

TR

TR

TR

R

TR

TR

TR

TR

Page 7: Tugas Gigi Dan Mulut

1. Marginal periodontitis2. Apikal periodontitis

Periodontitis marginali berkembang dari gingivitis (peradangan atau infeksi pada gusi) yang tidak dirawat. Infeksi akan meluas dari gusi ke arah bawah gigi sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada jaringan periodontal.Sedangkan periodontitis apikalis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan sekitar apeks gigi yang biasanya merupakan lanjutan dari infeksi atau peradangan pada pulpa.

B. PENYEBAB

Periodontitis umumnya disebabkan oleh plak. Plak adalah lapisan tipis biofilm yang mengandung bakteri, produk bakteri, dan sisa makanan. Lapisan ini melekat pada permukaan gigi dan berwarna putih atau putih kekuningan. Plak yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis gusi. Bakteri dan produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga terjadi proses peradangan dan terjadilah periodontitis.Keadaan gigi yang tidak beraturan, ujung tambahan yang kasar dan alat-alat yang kotor berada dimulut (alat ortodontik, gigi tiruan) dapat mengiritasi gusi dan meningkatkan faktor resiko. Serta kesalahan cara menyikat gigi juga yang dapat mempengaruhinya.

C. GEJALA

Tanda klinik dari periodontitis adalah:1. Inflamasi gingiva dan pendarahan2. Poket3. Resesi gingiva4. Mobilitas gigi5. Nyeri6. Halitosis dan rasa tidak enak

Gambar 3. gusi yang turun akibat periodontitisD. PEMERIKSAAN

1. Inflamasi gingiva dan pendarahanAdanya dan keparahan inflamasi gingiva tergantung pada statu kebersihan mulut; bila buruk, inflamasi gingiva akan timbul dan terjadi pendarahan waktu penyikatan atau bahkan pendarahan spontan. Bila penyikatan gigi pasien cukup baik, plak cukup terkontrol tetapi ada deposit subgingiva karena skaling yang kurang adekuat, adnya penyakit periodontal mungkin tidak ditemukan pada pemeriksaan superfisial.bila dilakukan pemeriksaan riwayat dengan cermat

7

Page 8: Tugas Gigi Dan Mulut

pasien sering melaporkan riwayat pendarahan dimasa lalu yang berhenti ketika ia makin rajin membersihkan giginya. 

2. Poket Pengukuran kedalaman poket merupakan bagian penting dari diagnosis periodontal tetapi harus tetap diinterpretasikan bersama dengan inflamasi gingiva dan pembengkakan.

Teoritis, bila tidak ada pembengkakan gingiva, poket sedalam lebih dari 2 mm menunjukkan adanya migrasi ke apikal dari epiteluim krevikular, tetapi pembengkakan inflamasi sangat sering mengenai individu muda usia sehingga poket sedalam 3-4mm dapat seluruhnya merupakan poket gingiva atau poket palsu.

Pemeriksaan kedalaman poket

3. Resesi gingivaResesi gingiva dan terbukanya akar dapat meyertai periodontitis kronis tetapi tidak selalu merupakan tanda dari penyakit. Bila ada resesi, pengukuran kedalaman poket hanya merupakan cerminan sebagian dari kerusakan periodontal seluruhnya.

4. Mobilitas gigiBeberapa mobilitas gigi pada bidang labiolingual dapa terjadi pada gigi yang sehat, berakar tunggal, khususnya pada gigi insisivus bawah yang lebih kecil mobil daripada gigi berakar jamak.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menekan salah satu sisi gigi yang bersangkutan dengan alat atau ujung jari dengan ujung jari lainnya pada sisi gigi yang berseberangna dan gigi tetangganya yang digunakan sebagai titik pedoman sehingga gerakan realtif dapat diperiksa. Cara lain untuk memeriksa mobilitas (walaupun tidak megukurnya) adalah dengan pasien mengoklusikan gigi-geliginya.

5. Derajat mobilitas gigi dapat dikelompokkan Grade 1. Hanya dirasakanGrade 2. Mudah dirasakan, pergeseran labiolingual 1 mmGrade 3. Pergeseran labiolingual lebih dri 1 mm, mobilitas dari gigi ke atas dan kebawah pada arah aksial. 

6. NyeriNyeri atau sakit waktu gigi diperkusi menunjukkan adanya inflamasi aktif dari jaringan penopang, yang paling akut bila ada pembentukan abcess dimana gigi sangan sensitif terhadap sentuhan. Sensitivitas terhadap dingin atau panas dan dingin kadang ditemukan bila ada resesi

8

Page 9: Tugas Gigi Dan Mulut

gingiva dan terbukanya pulpa.

E. DIAGNOSIS

Diagnosis periodontitis ditegakkan berdasarkan anamnesa, gambaran klinik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesa didapatkan gejala berupa gusimudah berdarah, gigi goyang. Dari pemeriksaan penunjang untuk memastikan bakteri penyebab dapat dilakukan kultur, dan untuk pemeriksaan radiologis, gambaran radiologik pada gigi yang mengalami kelainan periondontium biasa memperlihatkan kehilangan tulang yang menyeluruh baik vertikal maupun horizontal sepanjang permukaan pada ketinggian yang berberda-beda atau tampak gambaran destruksi processus alveolaris berbentuk V m(cup like resorption).

F. PENATALAKSANAAN

1. Skaling dan root planingSkaling subginggiva adalah metode paling konservatif dari reduksi poket dan bila poket dangkal, merupakan satu-satunya perawaan yang perlu dilakukan. Meskipun demikian, bila kedalaman poket 4 mm atau lebih, diperlukan perawatan tambahan. Ayng pain gsering adalah root planing dengan atau tanpa kuretase subginggiva.

Skeling adalah suatu tindakan pembersihan plak gigi,kalkulus dan deposit-deposit lain dari permukaan gigi. Penghalusan akar dilakukan untuk mencegah akumulasi kembali dari deposit-deposit tersebut. Tertinggalnya kalkulus supragingival maupun kalkulus subgingival serta ketidak sempurnaan penghalusan permukaan gigi dan akar gigi mengakibatkan mudah terjadi rekurensi pengendapan kalkulus pada permukaan gigi.

2. AntibiotikAntibiotik biasanya diberikan untuk menghentikan infeksi pada gusi dan jaringan di bawahnya. Perbaikan kebersihan mulut oleh pasien sendiri juga sangat penting.Obat pilihan adalah tetrasiklin, tetapi akhir-akhir ini obat yang mengandung metronidazol dibuktikan sangat efektif terhadap bakteri patogen periodontal. Pengalaman klinik menunjukkan bahwa metronidazol dikombinasikan dengan amoksisilin sangat efektif untuk perawatan periodontitis lanjut dan hasilnya memuaskan.

3. Kumur-kumur antiseptikTerutama yang sering digunakan pada saat sekarang adalah chlorhexidin atau heksitidin yang telah terbukti efektif dalam meredakan proses peradangan pada jaringan periodontal dan dapat mematikan bakteri patogen periodontal serta dapat meghambat terbentuknya plak.

4. Bedah periodontal 

9

Page 10: Tugas Gigi Dan Mulut

Pada kasus-kasus yang lebih parah, tentunya perawatan yang diberikan akan jauh lebih kompleks. Bila dengan kuretase tidak berhasil dan kedalaman poket tidak berkurang, maka perlu dilakukan tindakan operasi kecil yang disebut gingivectomy. Tindakan operasi ini dapat dilakukan di bawah bius lokal.

Pada beberapa kasus tertentu yang sudah tidak bisa diatasi dengan perawatan di atas, dapat dilakukan operasi dengan teknik flap, yaitu prosedur yang meliputi pembukaan jaringan gusi, kemudian menghilangkan kotoran dan jaringan yang meradang di bawahnya.

5. Ektraksi gigiBila kegoyangan gigi parah atau didapatakan gangren pulpa, maka dilakukan ektraksi gigi.

Antibiotik

Pemilihan antibiotik harus dilakukan dengan hati-hati. Sering terjadi salah pemahaman bahwa semua infeksi harus diberikan antibiotik, padahal tidak semua infeksi perlu diberikan antibiotik. Pada beberapa situasi, antibiotik mungkin tidak  banyak berguna dan justru bisa menimbulkan kontraindikasi. Untuk menentukannya, ada 3 faktor yang perlu dipertimbangkan. Yang pertama adalahkeseriusan infeksi ketika pasien datan ke dokter gigi. Jika pasien datang dengan pembengkakan yang ringan, progress infeksi yang cepat, atau difuse celulitis,antibiotik bisa ditambahkan dalam perawatan. Faktor yang kedua adalah jika perawatan bedah bisa mencapai kondisi adekuat. Pada banyak situasi ekstraksi bisa menyebabkan mempercepat penyembuhan infeksi.Pada keadaan lain, pencabutan mungkin saja tidak bisa dilakuakan. Sehingga, terapi antibiotik sangat perlu dilakukan untuk mengontrol infeksi sehingga gigi bisa dicabut.Pertimbangan yang ketiga adalah keadaan pertahanan tubuh pasien. Pasien yangmuda dan dengan kondisi sehat memiliki antibodi yang baik, sehingga penggunaan antibiotik bisa digunakan lebih sedikit. Di sisi lain, pasien dengan penurunan pertahanan tubuh, seperti pasien dengan penyakit metablik atau yangmelakukan kemoterapi pada kanker, mungkin memerlukan antibiotik yang cukup besar walaupun infeksinya kecil.

Penisilin masih menjadi drug of choice yang sensitif terhadap organisme Streptococcus (aerobik dan anaerobik), namun sayangnya antibiotik  jenis ini mengalami resistensi. Penisilin dibagi menjadi penisilin alam dan semisintetik. Penisilin alam memiliki beberapa kelemahan antara lain tidak tahanasam lambung, inaktivasi oleh penisilinase, spektrum sempit dan sering menimbulkan sensitivitasi pada penderita yang tidak tahan terhadap penisilin.Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan penisilin semisintetik antara lainamfisilin (sprektrum luas, tidak dirusak asam lambung, tetapi dirusak oleh  penisilinase) dan kloksisilin (efektif terhadap abses, osteomielitis, tidak dirusak oleh asam lambung dan tahan terhadap penisilinase).

Penggunaan penisilin di dalam klinik antara lain adalah ampisilin dan amoksisilin. Absorbsi ampisilin oral seringkali tidak cukup memuaskan sehingga perlu peningkatan dosis.

10

Page 11: Tugas Gigi Dan Mulut

Absorbsi amoksisilin di saluran cerna jauh lebih baik daripada ampisilin. Dengan dosis oral yang sama, amoksisilin mencapai kadar dalam darah yang tingginya kira-kira 2 kali lebih tinggi daripada ampisilin,sedangkan masa paruh eleminasi kedua obat ini hampir sama. Penyerapan ampisilin terhambat oleh adanya makanan di lambung, sedangkan amoksisilintidak. Namun, akhir-akhir ini penggunaan metronidazole sangat populer dalam perawatan infeksi odontogen. Metronidazole tidak memiliki aktivitas dalammelawan bakteri aerob, tetapi efektif terhadap bakteri anaerob.

Indikasi penggunaan antibiotik :

1.Pembengkakan yang berproges cepat

2.Pembengkakan meluas

3.Pertahanan tubuh yang baik 

4.Keterlibatan spasia wajah

5.Pericoronitis parah

6.Osteomyelitis

Kontra indikasi penggunaan antibiotik :

1.abses kronik yang terlokalisasi

2.abses vestibular minor 

3.soket kering

4. pericoronitis ringan

Pengobatan pilihan pada infeksi adalah penisilin. Penicillin ialah bakterisidal, berspektrum sempit, meliputi streptococci dan oral anaerob, yang mana bertanggung jawab kira-kira untuk 90% infeksi odontogenic, memiliki toksisitas yang rendah, dan tidak mahal.Untuk pasien yang alergi penisilin, bisa digunakan clarytromycin danclindamycin. Cephalosporin dan cefadroxil sangat berguna untuk infeksi yanglebih luas. Cefadroxil diberikan dua kali sehari dan cephalexin diberikan empatkali sehari. Tetracycline, terutama doxycycline adalah pilihan yang baik untuk infeksi yang ringan. Metronidazole dapat berguna ketika hanya terdapat bakteri anaerob.Pada umumnya antibiotik harus terus diminum

11

Page 12: Tugas Gigi Dan Mulut

hingga 2 atau 3 hari setelahinfeksi hilang, karena secara klinis biasanya seorang pasien yang telah dirawatdengan pengobatan antibiotik maupun pembedahan akan mengalami perbaikan yang sangat dramatis dalam penampakan gejala di hari ke-2, dan terlihata simptomatik di hari ke-4. Maka dari itu, antibiotik harus tetap diminum hingga 2hari setelahnya (total sekitar 6 atau 7 hari).Dalam situasi tertentu dimana tidak dilakukan pembedahan (contohny aendodontik atau ekstraksi), maka resolusi dari infeksi akan lebih lama sehingga antibiotik harus tetap diminum hingga 9 – 10 hari. Penambahan beberapa administrasi obat antibiotik juga dapat dilakukan untuk infeksi yang tidak sembuh dengan cepat.

Antibiotik dalam kehamilan

Kehamilan akan mempengaruhi pemilihan antibiotik. Umumnya penisilin dan sefalosporin dianggap sebagai preparat pilihan pertama pada kehamilan, karena pemberian sebagian besar antibiotik lainnya berkaitan dengan peningkatan risiko malformasi pada janin. Bagi beberapa obat antibiotik, seperti eritromisin,risiko tersebut rendah dan kadang-kadang setiap risiko pada janin harus dipertimbangkan terhadap keseriusan infeksi pada ibu.

Beberapa jenis antibiotika dapat menyebabkan kelainan pada janin. Hal ini terjadi karena antibiotika yang diberikan kepada wanita hamil dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya melalui plasenta. Antibiotika yang demikian itu disebut teratogen. Definisi teratogen adalah suatu obat atau zat yang menyebabkan pertumbuhan janin yang abnormal. Kata teratogen berasal dari bahasa Yunani teras , yang berarti monster, dan genesis yang berarti asal. Jadi teratogenesis didefinisikan sebagai asal terjadinya monster atau proses gangguan proses pertumbuhan yang menghasilkan monster.

Besarnya reaksi toksik atau kelainan yang ditimbulkan oleh antibiotika dipengaruhi oleh besarnya dosis yang diberikan, lama dan saat pemberian serta sifat genetik ibu dan janin. Pada manusia, periode terjadinya teratogenesis adalah mulai hari ke 17 sampai hari ke 54 post konsepsi. Perlu diingat bahwa hanyas ekitar 2%-3% kejadian teratogenik berhubungan dengan pajanan obat-obatan,sekitar 70% lainnya tidak diketahui. Sisanya kemungkinan berhubungan dengan kelainan genetik atau pajanan lainnya. Besarnya reaksi toksik atau kelainan yang ditimbulkan oleh antibiotika dipengaruhi oleh besarnya dosis yang diberikan,lama dan saat pemberian serta sifat genetik ibu dan janin.

Obat antibiotik golongan kuinolon harus dihindari ibu hamil karena berpotensi menyebabkan kecacatan. Bila dikonsumsi saat hamil bias menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang pada janin. Gangguan tulang yang sering dialami bayi akibat antibiotik ini adalah terganggunya pertumbuhan tulang sehingga anak beresiko pendek. Risiko lainnya adalah tidak menutupnya tulah belakang (spina bifida).Sebuah penelitian yang telah dilaporkan di Archives of Pediatrics &Adolescent Medicine menemukan, penisilin dan beberapa obat antibakteri lain yang umum digunakan oleh perempuan hamil tidak memicu cacat lahir. Akan tetapi, beberapa

12

Page 13: Tugas Gigi Dan Mulut

antibiotik lain, seperti sulfonamides dan nitrofurantoins dikaitkan dengan cacat lahir kronis dan memerlukan perhatian ekstra.

Kelas antibiotika berdasar sifat aktifitasnya

  Dilihat dari daya basminya terhadap mikroba, antibiotika dibagi manjadi 2 kelompok yaitu yang berspektrum sempit dan berspektrum luas. Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotika dibagi dalam 5 kelompok, yaitu:

1.Yang menggangu metabolisme sel mikroba. Termasuk disini adalah Sulfonamid, trimetoprim, PAS, INH

2.Yang menghambat sintesis dinding sel mikroba. Termasuk disini adalah Penisilin, sefalosporin, sefamisin, karbapenem,vankomisin

3.Yang merusak keutuhan membran sel mikroba. Termasuk disini adalahPolimiksin B, kolistin, amfoterisin B, nistatin

13

Page 14: Tugas Gigi Dan Mulut

4.Yang menghambat sintesis protein sel mikroba. Termasuk disini adalahStreptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin, tobramisin, amikasin, netilmisin, eritromisin, linkomisin, klindamisin, kloramfenikol, tetrasiklin,spektinomisin

5.Yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba.Termasuk disini adalah Rifampisin, aktinomisin D, kuinolon.

  ANTIBIOTIKA DALAM KEHAMILAN

-  PENISILIN

Penisilin adalah antibiotika yang termasuk paling banyak dan paling luas dipakai. Obat ini merupakan senyawa asam organik, terdiri dari satu inti siklik dengan satu rantai samping. Inti sikliknya terdiri dari cincin tiazolidin dancincin betalaktam. Rantai samping merupakan gugus amino bebas yang dapatmengikat berbagai jenis radikal.

  Mekanisme kerjanya dengan menghambat pembentukan dinding sel mikroba yaitu dengan menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Mikroba yang memproduksi enzim betalaktamase resisten terhadap beberapa penisilin karena enzim tersebut akan merusak cincin betalaktam dan akhirnya obat menjadi tidak aktif.

Penisilin mempunyai batas keamanan yang lebar. Pemberian obat iniselama masa kehamilan tidak menimbulkan reaksi toksik baik pada ibumaupun janin, kecuali reaksi alergi. Kadar penisilin di dalam serum wanita hamil lebih rendah daripada wanita yang tidak hamil, sedang clearancenya lewat ginjal lebih tinggi selama masa kehamilan.Pemberian pada wanita hamil untuk golongan penisilin dengan ikatan protein yang tinggi, misal oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin dan nafsilinakan menghasilkan kadar obat di dalam cairan amnion dan jaringan di dalam tubuh janin yang lebih rendah dibandingkan bila yang diberikan adalah golongan penisilin dengan ikatan protein yang rendah seperti ampisilin dan metisilin.B.

 

- SEFALOSPORIN

Struktur sefalosporin mirip dengan penisilin, yaitu adanya cincin betalaktam yang pada sefalosporin berikatan dengan cincin dihidrotiazin.Modifikasi R1 pada posisi 7 cincin betalaktam dihubungkan dengan aktivitas antimikrobanya, sedangkan subtitusi R2 pada posisi 3 cincin dihidritiazin mempengaruhi metabolisme dan farmakokinetiknya.Sefalosporin terbagi dalam 3 kelompok atau generasi, yaitu:

14

Page 15: Tugas Gigi Dan Mulut

1. Generasi pertama Aktifitas anti mikrobanya tidak banya berbeda dengan penisilin berspektrum luas, yaitu mempunyai aktifitas yang baik terhadap gram + aerobdan beberapa gram - . Keunggulannya dari penisilin adalah aktifitasnya terhadap bakteri penghasil penisilinase. Yang termasuk generasi pertamaialah:

a. Untuk pemberian peroral: Sefaleksin, sefradin, sefadroksil, sefaleksin 

b. Untuk pemberian IV: Sefazolin, sefalotin, sefapirinc. Untuk pemberian IM : Sefapirin, sefazolin

2.Generasi kedua Golongan ini kurang aktif terhadap bakteri gram + dibandingkan dengan generasi pertama, tetapi lebih aktif terhadap gram -. Yang termasuk generasi kedua ialah :

a. Untuk pemberian peroral : Sefaklor  

b. Untuk pemberian IV dan IM : Sefosinid, sefoksitin, sefamandol,sefuroksim, sefotetan, seforanid

3.Generasi ketiga Golongan ini kurang aktif terhadap gram +, tetapi jauh lebih aktif terhadap gram-. Yang termasuk generasi ketiga ialah : Sefoperazon, seftriakson,sefotaksim, moksalaktam, seftizoksim.

Penggunaan sefalosporin dalam obstetrik makin meluas. Obat inidigunakan sebagai profilaksis dalam seksio sesarea dan dalam pengobatan abortus septik, pielonefritis dan amnionitis. Dan sampai saat ini efek teratogenik dalam penggunaan obat ini belum ditemukan.

Transfer transplasental dari sefalosporin cepat dan konsentrasi bakterisidnya adekuat, baik pada jaringan janin maupun cairan amnion.Pemberian dosis tinggi secara bolus yang berulang menunjukkan hasil kadar di dalam serum janin dan cairan amnion yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian secara infus dalam jumlah obat yang sama besarnya.

- ERITROMISIN

Eritromisin merupakan alternatif pilihan setelah penisilin dalam pengobatan terhadap gonore dan sifilis dalam kehamilan. Diantara berbagai bentuk eritromisin yang diberikan peroral, bentuk estolat diabsorpsi paling baik, tetapi sediaan ini sekarang tidak lagi beredar di Indonesia karena hepatotoksik. 

 

 

15

Page 16: Tugas Gigi Dan Mulut

- KLORAMFENIKOL

Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik. Pada konsentrasi tinggikadang-kadang bersifat bakterisid terhadap kuman-kuman tertentu. Kerjanya dengan jalan menghambat sintesis protein kuman.E.

 

- TETRASIKLIN

Golongan tetrasiklin termasuk antibiotik yang terutama bersifat bakteriostatik dan bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman.Dikatakan juga bahwa tetrasiklin mampu bertindak sebagai chelator logam berat, khususnya kalsium.Tetrasiklin tidak direkomendasikan untuk penggunaan dalam kehamilan.Obat ini melintas plasenta dengan cepat dan terikat pada tulang dan gigi yang sedang tumbuh. Karena dapat menyebabkan reaksi toksik yang berat baik pada janin maupun pada ibu, maka penggunaan obat ini dalam kehamilan harus dihindarkan.

 Pemberian obat ini dalam terimester pertama kehamilan dapat menyebabkan kelainan pada janin berupa mikromelia dan keabnormalantulang rangka ; pada kehamilan trimester kedua dapat menyebabkan penghambatan pertumbuhan tulang dan pembentukan desiduous gigi. Jika diberikan pada trimester ketiga obat ini akan disimpan dalam tulang dandesiduous gigi. Tetrasiklin juga dapat menyebabkan efek toksik pada ibu yaitu terjadinya “acute fatty necrosis” hati, pankreatitis dan kerusakan ginjal. Kerusakan yang terjadi pada hati berhubungan dengan dosis yang diberikan,dan ini bisa berakibat fatal.F.

 

- AMINOGLIKOSID

Aminoglikosid bersifat bakterisid yang terutama tertuju pada basil gram –  yang aerobik. Sedang aktifitas terhadap mikroorganisme anaerobik atau bakteri fakultatif dalam kondisi anaerobik rendah sekali. 

Termasuk golongan obat ini ialah : streptomisin, neomisin, kanamisin,amikasin, gentamisin, tobramisin, netilmisin dan sebagainya. Pengaruhnya menghambat sintesis protein sel mikroba dengan jalan menghambat fungsi ribosom.

Pada umumnya obat golongan ini mempunyai reaksi toksik berupaototoksik dan nefrotoksik. Ototoksik ditunjukkan dengan hilangnya pendengaran (kerusakan koklear) dan kerusakan vestibular (vertigo, ataksiadan gangguan keseimbangan). Nefrotoksik yang terjadi bisa diketahui denganadanya peningkatan kadar kreatinin serum dan penurunan clearance kreatinin.

Walaupun baru streptomisin yang dilaporkan menimbulkan gangguan pada janin akibat pemberian pada ibu selama kehamilan dalam jangka waktuyang lama, tetapi karena obat yang

16

Page 17: Tugas Gigi Dan Mulut

lain potensial ototoksik maka sebaiknya pemakaian obat golongan aminoglikosid ini dihindarkan selama masa kehamilan.

- SULFONAMID

Sulfonamid adalah antimikroba yang digunakan secara sistemik maupun topikal untuk mengobati dan mencegah beberapa penyakit infeksi. Sebelumditemukan antibiotik, sulfonamid merupakan kemoterapeutik yang utama.Kemudian penggunaannya terdesak oleh antibiotik. Dengan ditemukannya preparat kombinasi trimetoprim sulfametoksazol meningkatkan kembali penggunaan sulfonamid untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu. Nama sulfonamid adalah nama generik derivat paraamino benzen sulfonamid(sulfanilamide). 

Obat ini menghambat pertumbuhan bakteri dengan mencegah penggunaan PABA (para amino benzoic acid) oleh bekteri untuk mensintesis PGA(pteroylglutamic acid). Trimetoprim-sulfametoksazol menghambat reaksi enzimatis pada dua tahap yang berturutan pada mikroba, sehingga kombinasi kedua obatmemberikan efek sinergis.Sulfonamid belum diketahui menyebabkan kerusakan pada janin, tetapi jika diberikan selama kehamilan bisa menimbulkan gangguan pada neonatus.Sulfonamid berkompetisi dengan bilirubin pada tempat ikatan di albuminsehingga meningkatkan bilirubin bebas dalam serum. Akibatnya resiko terjadinya kern-ikterus meningkat. Atas dasar alasan ini obat golongan sulfonamid jangan diberikan pada trimester akhir kehamilan.

- METRONIDAZOL

Obat ini digunakan dalam obstetrik untuk trikomoniasis vagina dan endometritis postpartum. Di dalam studi pada binatang obat ini dikatakandapat menyebabkan timbulnya adenomatosis paru, tumor mamae dan karsinoma hepar sehingga dikatakan obat ini berifat karsinogenik. Tetapi tidak ada studi yang mendukung terjadinya akibat itu pada manusia. Oleh karena adanya potensi karsinogenik maka obat ini sebaiknya tidak digunakan dalam kehamilan kecuali betul-betul mutlak diperlukan untuk pengobatan.

 

- ISONIAZID

Obat ini termasuk obat tuberkulosis yang dikatahui menghambat pembelahan kuman tuberkulosis.Isoniazid merupakan obat dengan potensi hepatotoksik yang toksisitasnya dapat meningkat jika diberikan selama kehamilan.

 

17

Page 18: Tugas Gigi Dan Mulut

Untuk wanita hamil yang telah terinfeksi TBC tetapi tidak aktif maka wanita ini tidak perlu profilaksis dengan INH sampai setelah melahirkan. Tetapi jika telah ada tuberkulosis aktif pengobatan dengan INH diperbolehkan.

 

-  NITROFURANTOIN 

Nitrofurantoin adalah antiseptik saluran kemih derivat furan. Obat ini biasa digunakan untuk infeksi saluran kemih baik pada wanita hamil ataupuntidak hamil. Nitrofurantoin bisa menyebabkan hemolisis, anemia dan hiperbilirubinemia pada bayi yang menderita defisiensi enzim G6PD yang dilahirkan dari ibu yang mendapat terapi obat ini. Selain potensi tersebut tidak ada efek teratogenik lain yang dilaporkan.K.

 

- KLINDAMISIN

Klindamisin merupakan derivat linkomisin, tetapi mempunyai sifat yanglebih baik. Klindamisin lebih aktif, lebih sedikit efek sampingnya serta pada pemberian peroral tidak terlalu dihambat oleh adanya makanan dalam lambung. 

Obat ini umumnya digunakan pada infeksi postpartum, tidak biasadigunakan alam kehamilan. Walaupun obat ini melintas plasenta dengan cepat dan mencapai kadar terapeutik yang adekuat pada janin, tetapi tidak dilaporkan adanya efek teratogenik yang terjadi.

Obat Kumur

Obat kumur merupakan larutan atau cairan yang digunakan untuk membilasrongga mulut dengan sejumlah tujuan antara lain untuk menyingkirkan bakteri perusak, bekerja sebagai penciut, untuk menghilangkan bau tak sedap,mempunyai efek terapi dan menghilangkan infeksi atau mencegah karies gigi.Obat kumur dikemas dalam dua bentuk yakni dalam bentuk kumur dan spray.Untuk hampir semua individu obat kumur merupakan metode yang simpel dandapat diterima untuk pengobatan secara topikal dalam rongga mulut.

Komposisi yang terkandung dalam obat kumur

 Hampir semua obat kumur mengandung lebih dari satu bahan aktif dan hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Masing-masing obat kumur merupakan kombinasi unik dari senyawa-senyawa yang dirancang untuk mendukung higiena rongga mulut. Beberapa bahan-bahan aktif beserta fungsinya secara umum dapat dijumpai dalam obat kumur, antaralain:

18

Page 19: Tugas Gigi Dan Mulut

a. Bahan antibakteri dan antijamur, mengurangi jumlah mikroorganisme dalam rongga mulut, contoh: hexylresorcinol, chlorhexidine, thymol,benzethonium, cetylpyridinium chloride, boric acid, benzoic acid,hexetidine, hypochlorous acid 

b. Bahan oksigenasi, secara aktif menyerang bakteri anaerob dalam rongga mulut dan busanya membantu menyingkirkan jaringan yang tidak sehat,contoh: hidrogen peroksida, perborate

c. Astringents (zat penciut), menyebabkan pembuluh darah lokal berkontraksi dengan demikian dapat mengurangi bengkak pada jaringan,contoh: alkohol, seng klorida, seng asetat, aluminium, dan asam-asamorganik, sepertitannic, asetic, dan asam sitrat

d. Anodynes, meredakan nyeri dan rasa sakit, contoh: turunan fenol, minyak eukaliptol, minyak 

watergreen

e. Bufer, mengurangi keasaman dalam rongga mulut yang dihasilkan darifermentasi sisa makanan, contoh: sodium perborate, sodium bicarbonate

f. deodorizing agents (bahan penghilang bau), menetralisir bau yang dihasilkan dari proses penguraian sisa makanan, contoh: klorofil

g. deterjen, mengurangi tegangan permukaan dengan demikian menyebabkan bahan-bahan yang terkandung menjadi lebih larut, dan juga dapat menghancurkan dinding sel bakteri yang menyebabkan bakteri lisis. Disamping itu aksi busa dari deterjen membantu mencuci mikroorganisme keluar rongga mulut, contoh: sodium laurel sulfate

Beberapa bahan inaktif juga terkandung dalam obat kumur, antara lain:

a. Air, penyusun persentasi terbesar dari volume larutan 

b. Pemanis, seperti gliserol, sorbitol, karamel dan sakarin

c. Bahan pewarna

d. Flavorings agents (bahan pemberi rasa).

Contoh Obat Kumur

Untuk menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut tidak cukup hanyadengan menyikat gigi saja, obat kumur jadi penyempurna perawatan sehari-hari.Beberapa kondisi yang disarankan agar menggunakan obat kumur yaitu ;sariawan, karang gigi,dan adanya radang.Dalam memilih obat kumur yang dijual bebas terbatas memang tidak bisadilakukan dengan mengujinya lebih dahulu.

19

Page 20: Tugas Gigi Dan Mulut

Karena itu, kalau anda tidak mengalami gangguan tertentu pada rongga mulut, sebaiknya pilih obat kumur dengan kandungan Tanpa Alkohol, Chlorhexidine, Fluoride, Antiplaque,Deodorizing dan Oxidizing, Agents, Oxygenating Agents, Astringents.Berikut merek dan Kandungan Obat kumur yang baik di gunakan sehari-hari.

1.ALPHADINE

Komposisi : Povidone-iodine.

Indikasi :

- Antiseptik dan desinfektan pada rongga mulut dan tenggorokan.

- Pencegahan infeksi setelah pencabutan gigi atau pembedahan mulut.

- Sariawan.

2.KIN

Komposisi : mouthwash mengandung chlorhexidine 0,12% dan NatriumFluoride 0,05%.

Chlorhexidine sebagai bahan utama mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan bakteri plak, sehingga meningkatkan fungsi jaringan gingiva. Chlorhexidine merupakan jenis antiseptik yang broad spectrum sehingga bisa membunuh bakteri gram positif, negatif, aerob dan anaerob,yeast serta fungi.Pada pasien rawat ICU, chlorhexidine berfungsi untuk antiseptik di 3 reservoir VAP(Ventilator Associated Pneumonia) yaitu di oral, nasal dan mencegah bakteri dental plak.

  Fluoride sebagai bahan sekunder KIN GINGIVAL membuat enamel gigi lebih resisten terhadap aksi pelarutan asam yang dihasilkan oleh plak,memblokir mekanisme terjadinya karies, dan secara bersamaan membuat gigi menjadi tidak terlalu sensitif.

Komposisi :Chlorhexidine digluconate………………0,12 g

 Sodium fluoride……………………………0,05 g

 Sodium Saccharin………………………..0,06 g

 Exipient s.q.f………………………………100 ml

3. FORINFEC OBAT KUMUR 

Komposisi : Iodin Povidon.

Indikasi :Antiseptik lokal.

20

Page 21: Tugas Gigi Dan Mulut

4. DACTYLEN KUMUR 

Komposisi :Alkohol 23,1 %, Eucalyptol 0,09 %, Mentol 0,04 %, Metil salisilat 0,05 %,Timol 0,06 %.

Indikasi :Kebersihan mulut, stomatitis (radang rongga mulut), gingivitis (radang gusi), periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi), faringitis (radangfaring/tekak).

5. GARGLINCOOL & FRESHKomposisi:Active ingredients:

Chlorhexidine gluconate……… 0,04 %

Sodium Chloride………………… 100 mg

 Other ingredients: Sodium bicarbonate, kollidone, acesulfame-K, menthol, honey liquid, sorbitol, peppermint oil, gliserin, sodium benzoate, perisa lime, brillian blue, tartrazine.

6. SANORINE

Komposisi :hyaluronic acid……………..0,1 %

 Zat Tambahan :eucalyptol,methyl salicylate,thymol,menthol,sodium fluoride,sodiumsoccharin, sodium cydamate,sodium benzoate,eurocert green light,barleymint,sorbitol, alcohol 21,85%,purifed water.

Kegunaan :mempercepat penyenbuhan sariawan,mencegah radang gusi dan pertumbuhan plak.

7.ALOCLAIR PLUS ORAL RINSE

Komposisi :Aqua maltodextrin, propylene glycol, polyvinylpyrrolidone (PVP), aloe yeraextract, potassium sorbate, sodium benzoate, hydroxyethylcellulose, PEG-40hydrogenated castor oil, disodium edetate, benzalkonium chloride, aroma,saccharin sodium, sodium hyaluronate, glycyrrhetinic acid.

Indikasi :Alloclair membantu dalam penatalaksanaan nyeri yang disebabkan oleh iritasi pada mulut: stomatitis aftosa, ulkus aftosa, lesi kecil, termasuk lesi traumatik yang disebabkan oleh kawat gigi dan gigi tiruan yang tidak sesuai. Juga diindikasikan untuk ulkus aftosa difus. Aloclair membentuk selaput pelindung yang melekat pada mukosa rongga mulut dan menghasilkan suatu barier mekanik terhadap daerah yang terkena.

21

Page 22: Tugas Gigi Dan Mulut

8. ENKASARI LOZENGES

Komposisi Tiap takaran untuk dewasa mengandung :

- Sari daun Saga (arbrus Precatorius Folia) : 0,167 %.Setara dengan bubuk daun kering - Sari Daun Sirih (Piper Betle Folia) : 1,00 %. Setara dengan daun segar - Sari Akar Kayu Manis (Liquiritiae Radix) : 0,044 %. Setara dengan bubuk akar kering- Mentholum : 0,022 %

Sariawan disebabkan oleh gangguan-gangguan pada alat-alat pencernaan.Obat asli Indonesia masih banyak yang belum diselidiki meskipun khasiatnya sudah banyak diketahui. Sebagai contoh dapat dikemukakan daun saga dan akar kayu manis.Kedua obat ini sudah lama digunakan oleh nenek moyang kita sebagai obat sariawan. Meskipun demikian sampai sekarang orang masih bertanya-tanya zat-zat apa dan bagaimana bekerjanya zat-zat yang ada dalam kedua bahan ini.Akhir-akhir ini ternyata bahwa akar kayu manis misalnya, kecuali Glycyrrhizin terdapat suatu zat lain yang bekerja spasmolitik, zat mana masih harus ditentukan identitasnya. Zat ini ternyataefektif untuk menghilangkan gangguan-gangguan dalam lambung danduodenum (usus dua belas jari).Daun sirih terkenal khasiatnya sebagai antiseptikum. Dalam obat sariawan ENKASARI, antiseptikum ini adalah untuk mencegah superinfeksi, yang mudah timbul pada radang-radang sariawan di mulut kalau dibiarkan tanpa pengobatan.Mentholum menyegarkan, menghilangkan bau dalam mulut serta meniadakan rasa nyeri yang disebabkan oleh radang sariawan. Maka kombinasi daun saga – akar kayu manis  –  daun sirih – mentholum dalam larutan optimum sangat baik untuk mengobati sariawan

9. Hemiseal Mouth Rinse

Komposisi: Feracrylum...1% w/v Aqua... G.s

Indikasi:

- Perdarahan Gusi- Perdarahan kapiler selama bedah mulut minor - Memiliki efek anti Mikroba-  Non Alkohol-  Non Staining

OBAT ANTI INFLAMASI

Obat Antiinflamasi terbagi atas 2, yaitu :

a.Golongan Steroid

22

Page 23: Tugas Gigi Dan Mulut

Contoh: Hidrokortison, Deksametason, Prednisone 

b.Golongan AINS (non steroid)

Contoh: Parasetamol, Aspirin, Antalgin/Metampiron, AsamMefenamat,Ibuprofen

  Pemakaian NSAID

Abses gigi sering kali dapat menimbulkan rasa nyeri. Nyeri gigi yang muncul akibat keradangan salah satunya disebakan oleh adanya infeksi dentoalveolar yaitu masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh melalui jaringan dentoalveolar (Sukandar & Elisabeth, 1995). Untuk mengatasi hal tersebut biasanya melalui pendekatan farmakologis dengan pemberian obat analgesik untuk meredakan rasa nyeri dengan efek analgesiknya kuat dan cepat dengandosis optimal. Pasien dengan nyeri akut memerlukan obat yang dapat menghilangkan nyeri dengan cepat, efek samping dari obat lebih dapat ditolerir daripada nyerinya (Rahayu, 2007).

Obat anti inflamasi non steroid (non streroidal antiinflammatory drugs / NSAIDs) adalah golongan obat yang terutama bekerja perifer dan memiliki aktivitas penghambat radang dengan mekanisme kerja menghambat biosintesis prostaglandin melalui penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase. Efek analgesik yang ditimbulkan ini menghambat sintesis prostaglandin sehingga dapat menyebabkan sensitisasi reseptor nyeri terhadap stimulasi mekanik dan kimiawi.Prostaglandin dapat menimbulkan keadaan hiperalgesia kemudian mediator kimiawi seperti bradikini dan histamin merangsangnya dan menimbulkan nyeriyang nyata.Efek analgesik NSAIDs telah kelihatan dalam waktu satu jam setelah pemberian per-oral. Sementara efek antiinflamasi telah tampak dalam waktu satu-dua minggu pemberian, sedangkan efek maksimalnya timbul bervariasi dari 1-4minggu. Setelah pemberiannya peroral, kadar puncaknya di dalam darah dicapaidalam waktu 1-3 jam setelah pemberian, penyerapannya umumnya tidak dipengaruhi oleh adanya makanan.Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik; sebagai antiinflamasi,asam mefenamat kurang efektif dibandingkan dengan aspirin. Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma. Oleh karena itu, interaksi terhadap obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping pada saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung. Dosis asammefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg sehari.

HIPNOTIF SEDATIF

Sedasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan agen-agen farmakologik untuk menghasilkan depresi tingkat kesadaran secara cukup sehingga menimbulkan rasa mengantuk dan menghilangkan kecemasan tanpa kehilangan komunikasi verbal. The American Society of Anesthesiologists menggunakan definisi berikut untuk sedasi :

a.Sedasi minimal

23

Page 24: Tugas Gigi Dan Mulut

adalah suatu keadaan dimana selama terinduksi obat, pasien berespon normal terhadap perintah verbal. Walaupun fungsi kognitif dan koordinasi terganggu, tetapi fungsi kardiovaskuler dan entilasi tidak dipengaruhi. 

b.Sedasi sedang

(sedasi sedang) adalah suatu keadaan depresi kesadaran setelah terinduksi obat di mana pasien dapat berespon terhadap perintah verbal secara spontan atau setelah diikuti oleh rangsangantaktil cahaya. Tidak diperlukan intervensi untuk menjaga jalan napas paten dan ventilasi spontan masih adekuat. Fungsi kardiovaskuler  biasanya dijaga.

c.Sedasi dalam

adalah suatu keadaan di mana selama terjadi depresikesadaran setelah terinduksi obat, pasien sulit dibangunkan tapi akan berespon terhadap rangsangan berulang atau rangsangan sakit.Kemampuan untuk mempertahankan fungsi ventilasi dapat terganggudan pasien dapat memerlukan bantuan untuk menjaga jalan napas paten. Fungsi kardiovaskuler biasanya dijaga.Dapat terjadi progresi dari sedasi minimal menjadi sedasi dalam di mana kontak verbal dan refleks protektif hilang. Sedasi dalam dapat meningkat hingga sulit dibedakan dengan anestesi umum, dimana pasien tidak dapat dibangunkan, dan diperlukan tingkat keahlian yang lebih tinggi untuk  penanganan pasien. Kemampuan pasien untuk menjaga jalan napas paten sendiri merupakan salah satu karakteristik sedasi sedang atau sedasi sadar,tetapi pada tingkat sedasi ini tidak dapat dipastikan bahwa refleks protektif masih baik. Beberapa obat anestesi dapat digunakan dalam dosis kecil untuk menghasilkan efek sedasi. Obat-obat sedative dapat menghasilkan efek anestesi jika diberikan dalam dosis yang besar.

OBAT-OBATAN SEDATIF

 Kebanyakan obat-obatan sedatif dikategorikan dalam satu dari tiga kelompok utama, yaitu: Benzodiazepin, neuroleptik dan agonis a2- adrenoseptor. Obat-obatan ini lebih sering di klasifikasikan sebagai jenis anestesi intravena, terutama propofol dan ketamin, juga digunakan sebagai obat sedatif dengan dosis subanestetik. Anestesi inhalasi juga sering digunakan sebagai sedatif dalam kadar subanestetik.

a.BENZODIAZEPIN

 Obat-obatan ini awalnya dikembangkan untuk keperluan obat anxiolytik dan hypnotik dan pada tahun 1960-an menggantikan obat barbiturat oral.Agar sediaan parenteral tersedia, mereka terus mengembangkan di anestesi dan perawatan intensif. Semua benzodiazepin mempunyai efek farmakologiyang sama, efek terapi ini ditentukan oleh potensi dan ketersediaan obat-obatan. Benzodiazepin diklasifikasi berdasarkan lama kerja obat, yaitusebagai lama kerja panjang (diazepam), lama kerja sedang (temazepam), lamakerja pendek (midazolam).

24

Page 25: Tugas Gigi Dan Mulut

 b. DIAZEPAM

diformulasikan dalam propylene glikol, yang sangat iritan untuk vena dan dihubungkan dengan peningkatan insidens dari tromboflebitis. Suatu emulsi lemak (diazemuls) ditingkatkan/ditemukan selanjutnya. Kedua formasi tersebut disediakan dalam ampul 2 ml yang terdiri dari 5 mg/ml. Diazepam juga tersedia untuk oral yaitu tablet atau sirup dengan 100% bioavibilitas dan larutan rectal dan supositoria. Eliminasi waktu paru 20-50 jam, tetapimetabolit-metabolit aktif diproduksi termasuk desmetil diazepam denga w aktu paru 36-200 jam, clearance menurun pada disfungsi hepar.

Dosis· Premedikasi : 10 mg oral 1-1,5 jam sebelum operasi·

Sedasi : 5-15 mg IV perlahan-lahan, peningkatan bolus 1-2 mg.·

Status epileptikus : 2 mg, diulang setiap menit sampai kejang berhenti.

Dosis·Maksimal 20 mg.·

Terapi intensif : Tidak cocok untuk infus, dosis bolus IV 5-10 mg/4 jam.

c.MIDAZOLAM

 Midazolam adalah suatu derivat imidazoensodiazepinedan cincin imidazol yang mencapai kelarutan air pada pH < 4. Pada pH darah, obat tersebut menjadi lebih larut lemak dan mempenetrasi otak dengan cepat dengan onset sedasi dalam 90 detik dan efek puncak pada 2-5 menit. Tersedia dalam vial50 ml terdiri dari 1 mg/ml dan tablet 15 mg dan bioavailabilitas 44%.Midazolam melewati metabolisme oksidatif hepatik dan memiliki waktu paru± 1 jam dan meskipun aktif secara biologik, obat tersebut penting hanya sesudah pemanjangan waktu infus pada pasien dengan kelainan ginjal.Midazolam lebih potensial 1,5-2 kali dari diazepam dan memiliki farmakokinetik yang lebih baik untuk digunakan sebagai suatu sedatif intravena jangka pendek.

Dosis·Premedikasi : 15 mg oral atau 5 mg IM, anak > 6 bulan 70-100 µg/kg·

Sedasi : 2-7 mg IV (lebih tua : < 4 mg) 

Terapi intensif : IV 0,03-1 mg/kg/j

d.TEMAZEPAM

25

Page 26: Tugas Gigi Dan Mulut

  Golongan benzodiazepin ini hanya tersedia bentuk oral, namun digunakan lebih luas sebagai suatu obat premedikasi karena sifat anxiolitiknya.Pemberian secara oral absorpsinya sempurna tapi membutuhkan waktu sampai dengan 2 jam untuk mencapai konsentrasi puncak di plasma.Metabolisme berlangsung di hepar lewat konjugasi dengan glukoronidase dantidak ada produksi metabolit yang penting. Memiliki eliminasi waktu paru relatif lama 8-15 jam. Dosis 20 mg efektif dalam 1-2 jam dan bertahan sekitar 2 jam, dengan gejala siksa mengantuk. Toleransi dan ketergantungan jarang terjadi pada pemakaian lama dari temazepam, ditujukan secara luas sebagai suatu hipnotik.

e.LORAZEPAM

  Obat ini tersedia untuk penggunaan parenteral dan oral, tetapi tidak digunakan secara rutin sebagai sedatif IV karena dibatasi oleh aksi dari onsetyang pelan. Metabolisme oleh glukoronidasi dengan eliminasi waktu paru 15 jam dan durasi yang lebih panjang dibandingkan temazepam. Jika digunakanuntuk premedikasi, dosis 2-4 mg diberikan malam sebelumnya atau pada permulaan hari pembedahan. Amnesia adalah suatu tanda yang menyertai pemberian obat ini.Saat ini lorazepam IV merupakan drug of choice pada penanganan status epileptikus, karena memiliki durasi yang lebih panjang untuk aksi antilepilepsi dibanding diazepam. Juga bisa digunakan untuk penanganan serangan akut panik yang berat, baik secara IM/IV dengan dosis 25-30 µg/kg(dosis biasa 1,5-2.5 mg). Jalur IM hanya digunakan jika tidak ada jalur lainyang tersedia.

EFEK SAMPING

  Efek samping dari benzodiazepin tergantung dosis dan dapat diprediksi dari efek farmakodinamiknya. Oversedasi, depresi ventilasi, ketidakstabilan hemodinamik dan obstruksi jalan napas dapat terjadi pada kelebihan dosisyang tidak diperhatikan dan lebih sering terjadi pada orang tua atau pasiendengan kondisi yang lemah.

Inervasi pada Rahang dan Gigi

Nervus sensori pada rahang dan gigi berasal dari cabang nervus cranial ke-V atau nervus trigeminal pada maksila dan mandibula. Persarafan pada daerah orofacial, selain saraf trigeminal meliputi saraf cranial lainnya, seperti saraf cranial ke-VII, ke-XI, ke-XII.

NERVUS MAKSILA

26

Page 27: Tugas Gigi Dan Mulut

Cabang maksila nervus trigeminus mempersarafi gigi-gigi pada maksila, palatum, dan gingiva di maksila. Selanjutnya cabang maksila nervus trigeminus ini akan bercabang lagi menjadi nervus alveolaris superior. Nervus alveolaris superior ini kemudian akan bercabang lagi menjadi tiga, yaitu nervus alveolaris superior anterior, nervus alveolaris superior medii, dan nervus alveolaris superior posterior. Nervus alveolaris superior anterior mempersarafi gingiva dan gigi anterior, nervus alveolaris superior medii mempersarafi gingiva dan gigi premolar serta gigi molar I bagian mesial, nervus alveolaris superior posterior mempersarafi gingiva dan gigi molar I bagian distal serta molar II dan molar III.

NERVUS MANDIBULA

Cabang awal yang menuju ke mandibula adalah nervus alveolar inferior. Nervus alveolaris inferior terus berjalan melalui rongga pada mandibula di bawah akar gigi molar sampai ke tingkat foramen mental. Cabang pada gigi ini tidaklah merupakan sebuah cabang besar, tapi merupakan dua atau tiga cabang yang lebih besar yang membentuk plexus dimana cabang pada inferior ini memasuki tiap akar gigi.

Selain cabang tersebut, ada juga cabang lain yang berkonstribusi pada persarafan mandibula. Nervus buccal, meskipun distribusi utamanya pada  mukosa pipi, saraf ini juga memiliki cabang yang biasanya di distribusikan ke area kecil pada gingiva buccal di area molar pertama. Namun, dalam beberapa kasus, distribusi ini memanjang dari caninus sampai ke molar ketiga. Nervus lingualis, karena terletak di dasar mulut, dan memiliki cabang mukosa pada beberapa area mukosa lidah dan gingiva. Nervus mylohyoid, terkadang dapat melanjutkan perjalanannya pada permukaan bawah otot mylohyoid dan memasuki mandibula melalui foramen kecila pada kedua sisi midline. Pada beberapa individu, nervus ini berkontribusi pada persarafan dari insisivus sentral dan ligament periodontal.

27