Trauma Tajam pada Mata.ppt

April 20, 2023 Trauma Tajam pada Mata 1

TRAUMA TAJAM Pada MATA

dipresentasikan oleh:

Lelitasari, dr.Benhard Salomo, dr.

Student of Community Medicine Dept., Majoring Occupational Medicine, Master Degree ProgramSchool of Medicine of University of Indonesia


2,4 juta orang per tahun mengalami cedera mata di lingkungan kerja

40.000-60.000 memiliki potensi terjadinya hilang penglihatan

(Blais et al, 2003)

Latar Belakang


Latar Belakang

Keadaan cedera mata harus dicatat dan direkam secara cermat karena mungkin ada implikasi hukumnya.


MASALAH

Jenis trauma tajam yang terjadi pada mata?

Cara pencegahan terjadinya trauma tajam pada mata di lingkungan kerja?

Cara melakukan tindakan pertolongan pertama pada trauma tajam pada mata sehingga memberikan prognosis yang baik bagi pasien?

Cara penatalaksanaan trauma tajam pada mata?


Memecahkan MASALAH

Tujuan


Anatomi


BETT(Birmingham Eye Trauma Terminology)


BETT(Birmingham Eye Trauma Terminology)


Dua mekanisme penyebab:

• kontak dengan obyek tajam bergerak cepat (mis: kaca atau logam)

partial thickness laceration (kulit dan subkutan)

full thickness laceration (posterior, tarsus, konjungtiva)

• trauma avulsi oleh benda tumpul

Laserasi Kelopak


Laserasi Kelopak

Laserasi kelopak dengan kerusakan kanalikuli


Perlu pemeriksaan oftalmologis jika:

• Pinggir kelopak robek • Duktus lakrimalis mengalami kerusakan • Diduga ada benda asing atau

cedera tembus kelopak (benda asing tersebut bisa menembus orbita, bahkan bisa menembus ke rongga kranial melalui orbita)

Laserasi Kelopak


Laserasi kelopak (dengan kerusakan kanalikuli):

• Penjahitan kanalikuli lakrimalis

• Penjahitan laserasi kelopak pig tail

• Kerusakan luas?? Dakriosistorinostomi

Laserasi Kelopakpenatalaksanaan


Dibedakan:

laserasi kornea sebagian laserasi dengan perforasi kornea (disertai prolaps jaringan intraokuler??)

Laserasi Kornea


Laserasi Kornea

Laserasi korneoskleral


Laserasi kornea sebagian (tidak menembus kornea):bebat tekan dan Antibiotik

Perforasi mengancam / terdapat desmatokel?? keratoplasti (jika tidak mungkin softlens /

flap konjungtivaPerforasi kecil, bersih, jaringan intraocular Normal??

bebat tekan / softlens / flap konjungtivaPerforasi luas?? P3K:

Tutup mata dengan kasa sterilAntibiotik spektrum luasAnti Tetanus Serum

Pembedahan, hanya jika fasilitas memadai

Laserasi Kornea penatalaksanaan


Komplikasi:

perdarahan

lepasnya retina

Trauma Retina


Lokalisasi dan penutupan daerah yang robek atau berlubang

(dengan menciptakan suatu adhesi dan jaringan parut diantara retina dan koroid mengelilingi lubang yang terjadi)

Trauma Retina penatalaksanaan


• Trauma berat selalu berhubungan dengan kehilangan tajam penglihatan, pembengkakkan kelopak, orbita, eksoftalmos, dan adanya perdarahan

• Jika kornea tetap jernih, pupil bulat dan bereaksi terhadap cahaya, maka bola mata kemungkinan masih intak

• Ruptur bola mata biasanya ditandai dengan adanya jaringan kecoklatan atau keabuan dibawah konjungtiva (perdarahan subkonjungtiva)

• Pupil yang tertarik ke salah satu sisi kornea biasanya

menandakan bahwa iris telah mengalami herniasi

Ruptur & Laserasi Bola Mata


Letakkan pelindung dari logam atau benda pelindung lainnya pada mata yang cedera untuk mencegah tekanan dari luar yang akan mengakibatkan kerusakan lebih parah selama pasien ditransportasikan ke Rumah Sakit

Tekanan intraocular tidak boleh diukur pada trauma ini !

Ruptur & Laserasi Bola Mata penatalaksanaan


• Pasien dengan luka tembus bola mata diberikan antibiotika sistemik atau intravena dan pasien dipuasakan untuk tindakan pembedahan.

• Pasien juga diberi anti tetanus profilaktik, analgetika dan kalau perlu penenang.

• Sebelum dirujuk mata tidak diberi salep, karena salep dapat masuk ke dalam mata.

• Pasien tidak boleh diberi steroid lokal. • Beban yang diberikan pada mata tidak menekan

bola mata.

Trauma Tembus Orbita penatalaksanaan


Alat Pelindung Diri

Langkah-langkah untuk pengembangan program APD:

• Membuat guidelines untuk assessment hazard di tempat kerja.• Mengidentifikasi hazard.• Mengidentifikasi alat pelindung mata dan wajah yang diperlukan.• Mengidentifikasi pajanan individual sesuai dengan hazard yang

teridentifikasi.• Memilih APD untuk masing-masing individu.• Training umum mengenai pemakaian APD sebelum mulai

digunakan di tempat kerja.• Training ulang jika diperlukan• Review program dan evaluasi


Alat Pelindung Diri


Pertolongan Pertama

• Jika dicurigai adanya cedera berat dan serius, tutup mata yang mengalami cedera dengan penutup luka yang kering dan steril kemudian lakukan balutan ringan.

• Jika dicurigai adanya laserasi, tambahkan lapisan pelindung diatas kasa steril.

• Anjurkan pasien untuk tidak menekan bola matanya terlalu kuat, karena akan meningkatkan tekanan bola mata.

• Rujuk pasien ke dokter spesialis mata atau rumah sakit terdekat.

• Jangan mengoleskan apapun dipermukaan mata, karena akan menyulitkan pemeriksaan.


• Cedera yang menimpa seorang pekerja yang kemudian akan diikuti oleh kerugian di bidang ekonominya akibat kecacatan penglihatan atau bahkan kebutaan sebagai akibat dari trauma tajam pada mata sebenarnya dapatlah dihindari dengan melakukan identifikasi pekerja yang berisiko mengalami kecelakaaan sejak awal dan juga dengan dimulainya program keselamatan yang sesuai.

• Pemeliharaan mesin dan peralatan oleh pengusaha dan penggunaan alat pelindung diri yang efektif , seperti kacamata keselamatan atau pelindung wajah, oleh pekerja tentu akan mengurangi angka kecelakaan.

Kesimpulan


• Tindakan pertolongan pertama yang tepat dan benar serta segera merujuk pasien pada ahlinya untuk segera mendapatkan tindakan akan memberikan prognosis yang baik bagi pasien, sehingga kemungkinan untuk bisa kembali bekerja ke tempat semula lebih besar.

Kesimpulan


Documents

Trauma Tajam pada Mata.ppt