18
Free Powerpoint Templates Page 1 Free Powerpoint Templates Referat UVEITI S STASE ILMU PENYAKIT MATA PENDIDIKAN PROFESI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA RSUD DR. HARDJONO PONOROGO 2013 M. Rizky Huryamin, S.Ked ~ Rahmat Naufal, S.Ked ~ Widyastati ambarsari,S.Ked Fahmi Afif Alboneh,S.Ked ~ Hani Arindra Himawati,S.Ked

referat mata.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

UVEITIS

Citation preview

Page 1: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 1

Free Powerpoint Templates

Referat

UVEITISSTASE ILMU PENYAKIT MATAPENDIDIKAN PROFESIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTARSUD DR. HARDJONO PONOROGO2013

M. Rizky Huryamin, S.Ked ~ Rahmat Naufal, S.Ked ~ Widyastati ambarsari,S.Ked

Fahmi Afif Alboneh,S.Ked ~ Hani Arindra Himawati,S.Ked

Page 2: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 2

Adalah peradangan /inflamasi pada lapisan traktus uvealis yang terdiri dari

iris, korpus siliaris dan koroid yang disebabkan oleh infeksi, trauma, neoplasia,

atau proses autoimun.

umumnya unilateral, biasanya terjadi pada dewasa muda dan usia pertengahan.

Insiden uveitis di AS dan di seluruh dunia diperkirakan sebesar 15 kasus/100.000 penduduk dengan perbandingan yang sama antara laki-laki

dan perempuan.

Uveitis merupakan salah satu penyebab kebutaan. Morbiditas akibat uveitis terjadi karena

terbentuknya sinekia posterior peningkatan TIO dan gangguan pada nervus optikus.

diperlukan penanganan uveitis yang meliputi anamnesis yang komprehensif, pemeriksaan fisik dan oftalmologis yang menyeluruh, pemeriksaan

penunjang dan penanganan yang tepat.

Page 3: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 3

Anatomy

Iris; membran datar sebagai lanjutan dari badan siliar ke depan (anterior). Pada iris terdapat 2 macam otot yang mengatur besarnya pupil, yaitu :1.Musculus dilatator yang melebarkan pupil 2.Musculus sfingter yang mengecilkan pupil

Uvea Lapisan Vascullar

Page 4: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 4

Cilliary body trabecular meshwork schlemms cannal collector canal Episcleral vein circulation

Badan siliar; lebar 2,5 mm berbentuk cincin yang terdapat di sebelah dalam dari tempat tepi kornea melekat di sklera.Menghasilkan humor aquos sangat menentukan tekanan bola mata (tekanan intraokular = TIO).

Page 5: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 5

Koroid; bagian uvea yang paling luar, terletak antara retina (di sebelah dalam) dan sklera (di sebelah luar). Berbentuk mangkuk yang tepi depannya berada di cincin badan siliar. Koroid adalah jaringan vascular yang terdiri atas anyaman pembuluh darah

Page 6: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 6

Page 7: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 7

• Uveitis Anterior

Merupakan inflamasi yang terjadi terutama pada iris

dan korpus siliaris atau disebut juga dengan

iridosiklitis.• Uveitis intermediet

Inflamasi dominan pada pars plana dan

retina perifer yang disertai dgn peradangan

vitreous. • Uveitis posterior

inflamasi yang mengenai retina atau koroid

• Panuveitis inflamasi yang mengenai seluruh laisan uvea

Page 8: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 8

• Uveitis akut Uveitis yang berlangsung selama < 6 minggu, onsetnya cepat dan bersifat simptomatik.

• Uveitis kronikUveitis yang berlangsung selama > 6 minggu bahkan sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun, seringkali onset tidak jelas dan bersifat asimtomatik

• Uveitis infeksiusUveitis yang disebabkan oleh infeksi virus, parasit, dan bakteri

• Uveitis non infeksiusUveitis yang disebabkan oleh kelainan imunologi atau autoimun.

• Uveitis non-granulomatosa Infiltrat dominan limfosit pada koroid • Uveitis granulomatosa

Infiltrat dominan sel epiteloid dan sel-sel raksasa multinukleus

UVEITIS ANTERIORIris iritisKorpus siliaris siklitisKoroid koroiditisUveitis posteriorUveitis posterior

Uveitis intermedietUveitis intermediet

Uveitis AnteriorUveitis Anterior Iridosiklitis / uveitis anterior Iridosiklitis / uveitis anterior

Page 9: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 9

UVEITIS ANTERIO

RMerupakan peradangan iris dan bagian depan badan siliar (pars plicata), kadang-kadang menyertai peradangan bagian belakang bola mata, kornea dan sklera. Peradangan pada uvea dapat mengenai hanya pada iris (iritis) atau mengenai badan siliar yang (siklitis). Biasanya iritis akan disertai dengan siklitis yang disebut iridosiklitis atau uveitis anterior.

Symptom•Redness of the eyes

•Fotophobia•Pain

•Bluring of vision

•lacrimal

Page 10: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 10

Hiperemis silier / pericorneal vascular

injection

Slitlamp“Aquos Flare”

Partikel kecil dengan gerak brown (efek

tyndal)Sel radang menumpuk

dalam BMD hipopion

Glaukoma sekunder

sel-sel radang dapat melekat pada endotel kornea, keratic precipitate (KP).

• Mutton fat KP : besar, kelabu, terdiri atas makrofag dan pigmen-pigmen yang difagositirnya, biasanya dijumpai pada jenis granulomatosa.

• Punctate KP : kecil, putih, terdiri atas sel limfosit dan sel plasma, terdapat pada jenis non granulomatosa.

acute

cronic

Page 11: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 11

Page 12: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 12

UVEITIS intermediet FLOATERS

Symptom •Floaters, penglihatan kabur,.

Sign •Vitritis (infiltrasi seluler pada vitreus)• kondensat vitreus melayang bebas (snowballs), menyelimuti pars plana (snow-banking)•Cystoid macular edema

vitritissnowball

Page 13: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 13

UVEITIS POSTERIOR

Proses peradangan pada segmen posterior uvea (koroiditis). Karena dekatnya koroid pada retina, maka penyakit koroid hampir selalu melibatkan retina ( korioretinitis ). Uveitis posterior biasanya lebih serius dibandingkan uveitis anterior.

Dua gejala utama uveitis posterior adalah floater dan penglihatan menurunPada umumnya segmen anterior bola mata tidak menunjukkan peradangan proses tidak disadari Tanda-tanda

• Perubahan pada vitreus (seperti sel, flare , opasitas, dan seringkali posterior vitreus detachment)•koroditis, retinitis, dan vaskulitis.

Chorioretinitis is seen clinically as yellow white spots at the back of the eye.

Floaters Substansi di posterior kornea dan agregasi dari presipitat mutton fat pada kornea bagian dalam.

Page 14: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 14

Differential diagnose

• Konjungtivitis dibedakan dengan adanya sekret dan kemerahan pada konjungtiva

• Keratitis di bedakan dengan adanya pewarnaan atau defek pada epitel atau adanya penebalan atau infiltrat pada stroma

• Glaukoma akut sudut tertutup ditandai dengan peningkatan tekanan intra okular, kekeruhan dan edema kornea dan sudut bilik mata depan yang sempit.

Page 15: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 15

Penatalaksanaan

• Kortikosteroid topikal untuk uveitis anterior dgn pemberian steroid kuat (dexametason, betametason, prednisolon) komplikasi glaukoma

• Pemberian antiinflamasi non steroid • Pemberian obat jenis sitotoksik seperti ankylating agent (siklofosfamid, klorambusil),

antimetabolit (azatrioprin, metotrexat) dan sel T supresor (siklosporin)• Terapi operatif untuk evaluasi diagnostik (parasentesis, vitreus tap dan biopsi

korioretinal untuk menyingkirkan neoplasma atau proses infeksi) bila diperlukan. • Terapi untuk memperbaiki dan mengatasi komplikasi seperti katarak, mengontrol

glaukoma dan vitrektomi. • Midriatikum berfungsi untuk memberikan kenyamanan pada pasien,

mencegah pembentukan sinekia posterior, dan menghancurkan sinekia. Memberikan kenyamanan dengan mengurangi spasme muskulus siliaris dan sfingter pupil dengan menggunakan atropin. Atropin tidak diberikan lebih dari 1-2 minggu.

Page 16: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 16

• Boston: Little, Brown and Company, 1980. 143-144. • Diagnosis etiologik uveitis anterior” (diakses tanggal 16 September 2013)

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/14DiagnosisEtiologik087.pdf/14DiagnosisEtiologik 087.pdf

• FKUKI. Teknik Penulisan Ilmiah. Majalah Kedokteran; Desember 2005.• Gondhowiardjo TD, Simanjuntak GWS. Panduan Manajemen Klinis

PERDAMI. Jakarta: PP PERDAMI, 2006. 34. • Vaughan & Asbury. 2007. Oftalmologi Umum Edisi 17 (hl 150-153).

Jakarta : EGC. • Hartono. Ringkasan Anatomi dan Fisiologi Mata. UGM. Yogyakarta. 2007: 6.• Ilyas H Sidarta. Kelainan kelopak dan kelainan jaringan orbita. Ilmu Penyakit

Mata. Edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. 2005 : 102.• Ilyas, H. Sidarta, prof, dr. 2005. Ilmu Penyakit Mata Edisi 3 (hl 6-10, 172-174,

199). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. • Kanski JJ. Retinal Vascular Disorders in Clinical Ophthalmology: A

Systematic Approach. 3 rd Edition. Oxford: Butterworth-Heinemann Ltd, 1994. 152-200.

Page 17: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 17

• PDSMI. Ilmu Penyakit Mata. PDSMI 1998 : 159-176• Schlaegel TF, Pavan-Langston D. Uveal Tract: Iris, Ciliary Body, and Choroid In:

Pavan-Langston D, editors. Manual of Ocular Diagnosis and Therapy. 2 nd Edition, • Uveitis Posterior. Diunduh dari: E:\uveitis news_files\imgres.htm 20 Oktober 2008.• Uveitis Anterior” http://yumizone.wordpress.com/2009/02/24/uveitis-anterior/ (di akses

tanggal 18 Februari 2012) • Uveitis anterior granulomatosa” http://www.scribd.com/doc/79552912/13/Uveitis-

anterior-granulomatosa (di akses tanggal 19 Februari 2012) • “Iritis dan Uveitis” http://emedicine.medscape.com/article/798323

• Voughan Daniel G, Asburg Taylor, Eva-Riordan Paul. Sulvian John H,editors. Optalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta. Widya Medika. 2000 : 266-78

• WebMD. Iritis and Uveitis 2005; http://www.emedicine.com . [diakses tanggal 29 Maret 2007] 3.

• Wijaya,Nana. Ilmu Penyakit Mata. Cetakan ke-6. Semarang. Universitas Diponegoro. 1993 : 75-6.

Page 18: referat mata.ppt

Free Powerpoint TemplatesPage 18