CP II Trauma Tajam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ree

Citation preview

  • Maria LisdianaH1A 006 028LAPORAN KASUS IITRAUMA TAJAM OS DENGAN PROLAPS IRIS

  • Ringkasan awalS : Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Poli Mata RSUP NTB dengan keluhan mata kiri kabur. Mata kiri dirasakan kabur sejak 3 hari yang lalu (Jumat, 1 April 2011). Kabur dirasakan semenjak mata terkena pantulan paku saat bekerja. Mata kiri juga dikeluhkan terus mengeluarkan air mata, nyeri, terasa perih, lengket dan menghasilkan kotoran mata lebih banyak dibanding biasa, terutama di pagi hari. Selain itu dikeluhkan bengkak dan merah pada bagian putih di bola mata.

  • Ringkasan awalS : Tanggal 1 April 2011, mata kiri os terpantul paku saat menukang. Os tidak tahu persis bagian paku (bagian tajam atau tumpul) yang mengenai matanya. Saat itu, keluar darah dari mata kiri os, namun sekarang tidak dikeluhkan adanya keluar darah. Sesaat setelah terkena paku, os menggosok-gosok mata dengan menggunakan tangannya dan mengelap serta menekannya dengan kain.

  • Ringkasan awalOs tidak mengeluhkan adanya nyeri di daerah depan telinga. Riwayat DM, hipertensi, dan asma disangkal oleh pasien. Riwayat trauma (+) pada OS. Riwayat penggunaan kacamata (+), yaitu kacamata untuk membaca. Riwayat pengobatan sebelumnya (+). Sebelumnya os memeriksakan diri ke praktek dokter umum dan diberikan obat penghilang rasa nyeri yang diminum 3 kali sehari (os lupa nama obatnya) dan dianjurkan untuk memeriksakan diri lebih lanjut ke RSUP NTB. Selain itu, os berinisiatif menggunakan tetes mata (Insto) untuk mengobati mata merahnya, namun penggunaannya dihentikan setelah beberapi kali penggunaan atas anjuran keponakannya.

  • Ringkasan awalO : Pada pemeriksaan mata kanan didapatkan visus 6/20. Segmen anterior mata kanan, TIO dan refleks fundus dalam batas normal. Pada pemeriksaan mata kiri, visus 1/300. Palpebra superior dan inferior terlihat udem. Konjungtiva palpebra superior dan inferior tampak hiperemis. Konjungtiva bulbi terlihat adanya injeksi siliar. COA dalam, dengan pupil ireguler, dan iris tampak tidak terususun konsentris. Kornea terlihat agak keruh dan terdapat luka memanjang, arah agak horizontal dengan panjang 5 mm terbentang dari konjungtiva di daerah nasal hingga ke kornea. Refleks pupil langsung dan tidak langsung negatif. TIO dengan palpasi dirasakan lebih lembek dibanding TIO palpasi mata kanan.

  • Ringkasan awalA : - trauma tajam OS dengan prolaps iris- susp. Konjungtivitis bakterialis

  • Ringkasan awalP :- terapi pembedahan repair prolaps iris- pemberian antibiotika (sulfacetamide sodium 10%, 1-2 tetes, 4x/hari) dan midriatikum (atropine sulfate, 1 tetes, 3x/hari), untuk meredakan infeksi sekunder dan nyeri yang dirasakan pasien

    Prognosis : dubia ad malam OS

  • Identitas pasienNama: Tn. SJenis kelamin: Laki-lakiUmur: 50 tahunAgama : IslamAlamat: Tanjung, KLUStatus : Menikah Pekerjaan: TukangTanggal periksa: 4 April 2011

  • Anamnesis Keluhan utama : mata kiri kaburRPS : os datang dengan keluhan mata kiri kabur sejak 3 hari yang lalu (1 April 2011). Kabur dirasakan semenjak mata terkena pantulan paku. Mata kiri juga dikeluhkan terus mengeluarkan air mata, terasa perih, nyeri, lengket dan menghasilkan kotoran mata lebih banyak dibanding biasa, terutama di pagi hari. Tanggal 1 April 2011, mata kiri os terpantul paku saat menukang. Os tidak tahu persis bagian paku (bagian tajam atau tumpul) yang mengenai matanya. Saat itu, keluar darah dari mata kiri os, namun sekarang tidak dikeluhkan adanya keluar darah. Sesaat setelah terkena paku, os menggosok-gosok mata dengan menggunakan tangannya dan mengelap serta menekannya dengan kain.

  • Riwayat penyakit dahulu :Os tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnyaRiwayat hipertensi, DM, asma disangkal. Trauma pada mata sebelumnya (+). Riwayat menggunakan kaca mata (+), yaitu kacamata untuk membaca. Riwayat pengobatan sebelumnya (+). Os memeriksakan diri ke praktek dokter umum dan diberikan obat penghilang rasa nyeri yang diminum 3 kali sehari dan dianjurkan untuk memeriksakan diri ke RSU Prov. NTB. Selain itu os berinisiatif sendiri menggunakan obat tetes mata (Insto), dan mengaku merah pada matanya berkurang, namun dihentikan atas pemberitahuan keponakannya.

  • Riwayat penyakit keluarga :Tidak ada keluarga os yang mengalami hal serupa Keluarga yang menderita HT, DM, asma disangkal

  • Pemeriksaan fisikStatus generalisKeadaan umum: baikKesan sakit: sedangKesadaran/GCS: compos mentis/E4V5M6Vital SignTD: 120/80 mmHgNadi : 91x/menitRR: 19x/menit

  • Pemeriksaan fisikStatus lokalis

  • Status lokalis

  • Status lokalis

  • ODOS

  • Diagnosis :Trauma tajam dengan prolaps irisSusp. Konjungtivitis bakterialis

    Usulan pemeriksaan :USG OSPemeriksaan hapusan konjungtiva

  • Rencana tindakanTerapi pembedahan pada OS untuk me-repair prolaps irisMeredakan mata merah dan nyeri pada OS sulfacetamide sodium 10%, 1-2 tetes, 4x/hari dan atropine sulfate, 1 tetes, 3x/hari. Mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan OSMenghilangkan/meredakan udem palpebra superior dan inferior OS kompres hangat

  • KIEAkan dilakukan terapi pembedahan pada OS untuk memperbaiki iris yang prolaps dan mencegah infeksi sekunder. Terapi pembedahan akan dilakukan jika infeksi pada OS membaik (tidak merah lagi). Kemungkinan untuk melihat kembali seperti semula bisa saja terjadi jika bagian mata yang lain (vitreus humor, retina, nervus II) dalam keadaan yang baikPada OS diberikan antibiotika tetes (sulfacetamide sodium 10%, 1-2 tetes, 4x/hari) dan midriatikum (atropine sulfate, 1 tetes, 3x/hari) meredakan infeksi sekunder dan mengurangi nyeri pada OSKompres hangat pada palpebra superior dan inferiorMencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan OS

  • Identifikasi masalahUdema palpebra superior dan inferiorGoresan luka pada konjungtiva hingga korneaProlaps irisPenurunan tajam penglihatan mata kiri, dibuktikan dengan hasil pemeriksaan visus kiri 1/300Mata merah, berair, sekret lebih banyak dibanding biasa terutama pagi hari

  • Analisa kasusUdema palpebra superior dan inferiorKemungkinan terjadi karena adanya proses radang. Pada proses radang akut, terdapat 2 komponen utama, yaitu perubahan vaskuler dan berbagai perubahan yang terjadi pada sel. Pada proses perubahan vaskuler ini, terjadi perubahan dalam kaliber pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan aliran darah (vasodilatasi) dan perubahan struktural yang memungkinkan protein plasma untuk meninggalkan sirkulasi (peningkatan permeabilitas kapiler). Peningkatan permeabilitas kapiler mengakibatkan masuknya cairan kaya protein ke dalam jaringan ekstravaskular.

  • Goresan luka pada konjungtiva hingga korneaTerjadi karena adanya trauma langsung pada konjungtiva dan korneaMata merah, berair, sekret lebih banyak dibanding biasa terutama pagi hari.Terjadi karena adanya infeksi sekunder akibat higienitas luka yang tidak terjaga.

  • Prolaps irisSebagai upaya pertahanan tubuh karena adanya luka terbuka pada kornea sehingga iris menutupi luka tersebut. Selain itu dapat pula terjadi karena luka pada kornea menyebabkan terbukanya bilik mata depan sehingga terjadi ketidakseimbangan produksi dan ekskresi aqueous humor, di mana lebih banyak aqueous humor lebih banyak dihasilkan sehingga aliran produksi lebih deras dan hal ini mendorong iris ke daerah luka terbuka tersebut

  • Penurunan tajam penglihatan mata kiri, dibuktikan dengan hasil pemeriksaan visus kiri 1/300Kemungkinan terjadi karena adanya edema kornea yang ditandai dengan kornea yang agak keruh pada OS pasien. Edema kornea terjadi karena membran descemet ikut ruptur dan mengenai lapisan endotel kornea.

  • Ringkasan akhirS : Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Poli Mata RSUP NTB dengan keluhan mata kiri kabur. Mata kiri dirasakan kabur sejak 3 hari yang lalu (Jumat, 1 April 2011). Kabur dirasakan semenjak mata terkena pantulan paku saat bekerja. Mata kiri juga dikeluhkan terus mengeluarkan air mata, nyeri, terasa perih, lengket dan menghasilkan kotoran mata lebih banyak dibanding biasa, terutama di pagi hari. Selain itu dikeluhkan bengkak dan merah pada bagian putih di bola mata.

  • Ringkasan akhirS : Tanggal 1 April 2011, mata kiri os terpantul paku saat menukang. Os tidak tahu persis bagian paku (bagian tajam atau tumpul) yang mengenai matanya. Saat itu, keluar darah dari mata kiri os, namun sekarang tidak dikeluhkan adanya keluar darah. Sesaat setelah terkena paku, os menggosok-gosok mata dengan menggunakan tangannya dan mengelap serta menekannya dengan kain.

  • Ringkasan akhirOs tidak mengeluhkan adanya nyeri di daerah depan telinga. Riwayat DM, hipertensi, dan asma disangkal oleh pasien. Riwayat trauma (+) pada OS. Riwayat penggunaan kacamata (+), yaitu kacamata untuk membaca. Riwayat pengobatan sebelumnya (+). Sebelumnya os memeriksakan diri ke praktek dokter umum dan diberikan obat penghilang rasa nyeri yang diminum 3 kali sehari (os lupa nama obatnya) dan dianjurkan untuk memeriksakan diri lebih lanjut ke RSUP NTB. Selain itu, os berinisiatif menggunakan tetes mata (Insto) untuk mengobati mata merahnya, namun penggunaannya dihentikan setelah beberapi kali penggunaan atas anjuran keponakannya.

  • Ringkasan akhirO : Pada pemeriksaan mata kanan didapatkan visus 6/20. Segmen anterior mata kanan, TIO dan refleks fundus dalam batas normal. Pada pemeriksaan mata kiri, visus 1/300. Palpebra superior dan inferior terlihat udem. Konjungtiva palpebra superior dan inferior tampak hiperemis. Konjungtiva bulbi terlihat adanya injeksi siliar. COA dalam, dengan pupil ireguler, dan iris tampak tidak terususun konsentris. Kornea terlihat agak keruh dan terdapat luka memanjang, arah agak horizontal dengan panjang 5 mm terbentang dari konjungtiva di daerah nasal hingga ke kornea. Refleks pupil langsung dan tidak langsung negatif. TIO dengan palpasi dirasakan lebih lembek dibanding TIO palpasi mata kanan.

  • Ringkasan akhirA : - trauma tajam OS dengan prolaps iris- susp. Konjungtivitis bakterialis

  • Ringkasan akhirP :- terapi pembedahan repair prolaps iris- pemberian antibiotika (sulfacetamide sodium 10%, 1-2 tetes, 4x/hari) dan midriatikum (atropine sulfate, 1 tetes, 3x/hari), untuk meredakan infeksi sekunder dan nyeri yang dirasakan pasien

    Prognosis : dubia ad malam OS

  • KIEAkan dilakukan terapi pembedahan pada OS untuk memperbaiki iris yang prolaps dan mencegah infeksi sekunder. Terapi pembedahan akan dilakukan jika infeksi pada OS membaik (tidak merah lagi). Kemungkinan untuk melihat kembali seperti semula bisa saja terjadi jika bagian mata yang lain (vitreus humor, retina, nervus II) dalam keadaan yang baikPada OS diberikan antibiotika tetes (sulfacetamide sodium 10%, 1-2 tetes, 4x/hari) dan midriatikum (atropine sulfate, 1 tetes, 3x/hari) meredakan infeksi sekunder dan mengurangi nyeri pada OSKompres hangat pada palpebra superior dan inferiorMencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan OS

  • **