41
Anamnesis Penyakit Anamnesis Penyakit Mata Mata d d r. r. Nova Arianti Nova Arianti , Sp.M , Sp.M Kontributor Blok Sistem Organ Kontributor Blok Sistem Organ Khusus Khusus Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Universitas Islam Sumatera Utara Utara

1. Anamnesis Fisik Mata.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1. Anamnesis Fisik Mata

Citation preview

  • Anamnesis Penyakit Matadr. Nova Arianti, Sp.MKontributor Blok Sistem Organ KhususFakultas KedokteranUniversitas Islam Sumatera Utara

  • ANAMNESIS PENYAKIT MATAMerupakan bagian dari keterampilan komunikasi, berdasarkan pada 7 area kompetensi pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).Tujuan :Melatih mahasiswa (semester 3), mengaplikasikan dasar-dasar keterampilan komunikasi dokter-pasien yang telah dipelajari di Blok ICT dan Blok Biomedik I, ke dalam contoh kasus simulasi penyakit mata.Mahasiswa memahami kerangka anamnesis penyakit mata.Melatih cara-cara menggali informasi yang didapatkan dari anamnesis, secara deskriptif dan kronologis.Mengetahui alur berfikir penegakan diagnosis penyakit mata, agar anamnesis dapat dilakukan dengan benar, dan terstruktur.

  • Dasar Keterampilan Komunikasi Dokter-PasienDilakukan dengan sikap dokter yang profesional dalam menghadapi pasien.Menggunakan bahasa (Indonesia), yang baik dan benar.Menggunakan tutur bahasa yang sopan.Pertanyaan dapat divariasikan oleh mahasiswa, dan dapat dijawab dengan bervariasi oleh instruktur, namun tetap berpedoman pada lembar pengamatan instruktur.

  • Alur Pola Penegakkan Diagnosis Pasti (Penyakit Mata)Keluhan Utama Pasien Memikirkan Diagnosis-Diagnosis Banding

    Anamnesis + Keluhan Tambahan

    Pemeriksaan Fisik + Pem. Penunjang

    Diagnosis Sementara Diagnosis Pasti

  • Beberapa Keluhan Utama Penyakit Mata(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Ilmu Penyakit Mata FK UI)Mata merah gatal berair.Mata merah belekan.Fotofobia (perasaan silau dan sakit).Kelilipan (terasa sesuatu mengganjal di mata).Kelopak mata bengkak (edema palpebra).Sakit kepala.Sakit pada pergerakan bola mata.Bulu mata rontok.

  • Beberapa Keluhan Utama Penyakit Mata(Standar Kompetensi Dokter, 2006 & Buku Ajar Ilmu Penyakit Mata FK UI)Kelopak mata berkedut (twitch).Terlihat pelangi (halo) disekitar sumber cahaya.Kelelahan sewaktu membaca (astenopia).Pengelihatan turun pada satu mata :Pengelihatan turun mendadak pada satu mata.Pengelihatan turun perlahan-perlahan pada salah satu mata, tanpa rasa sakit.Pengelihatan turun mendadak pada salah satu mata, disertai dengan rasa sakit yang hebat.Pengelihatan turun mendadak pada kedua mata.Buta senja (rabun ayam).

  • Diagnosis Banding Penyakit MataDari berbagai macam keluhan yang diutarakan pasien, ada tidaknya mata merah dan penurunan pengelihatan merupakan dua keluhan yang harus ditanyakan, karena hampir selalu terdapat pada penyakit mata. Ada tidaknya kedua keluhan ini dapat dijadikan pedoman sistematika, dalam menentukan diagnosis-diagnosis banding apa saja yang mungkin dapat dipikirkan.

  • Sistematika Diagnosis Banding Penyakit MataMata merah dengan pengelihatan normal :Disertai dengan kotoran (belek).Tidak disertai dengan kotoran.Mata merah dengan pengelihatan (visus) turun mendadak (biasanya disertai rasa sakit).Pengelihatan turun perlahan, tanpa mata merah.Pengelihatan turun mendadak, tanpa mata merah.

  • Beberapa Diagnosis Banding Keluhan Mata Merah Pengelihatan Normal + Kotoran Mata Umumnya Konjungtivitis :Konjungtivitis Bakteri.Konjungtivitis Viral.Konjungtivitis Alergi.Konjungtivitis Jamur.Konjungtivitis Parasit.

  • Keluhan Mata Merah Pengelihatan Normal + Kotoran Mata

    Konjungtivitis Bakteri (sekret purulen) Konjungtivitis Viral Mata Kiri

  • Beberapa Diagnosis Banding Keluhan Mata Merah Pengelihatan Normal Tanpa Kotoran MataIritasi Mata :Benda Asing.Bahan Iritan.Pterigium.Pinguekulum.Trikiasis.Entropion / Ektropion.Hordeolum Internum.Peradangan Episklera & Sklera :Episkleritis.Skleritis.Hematoma Subkonjungtiva.

  • Keluhan Mata Merah Pengelihatan Normal Tanpa Kotoran Mata

    Hematoma Subkonjugtiva Pterigium Sisi Temporal

  • Beberapa Diagnosis Banding Keluhan Mata Merah Pengelihatan Turun MendadakGlaukoma Sudut Tertutup Akut.Keratitis.Ulkus Kornea.Uveitis :Iritis.Iridosiklitis (uveitis anterior).Endoftalmitis.Panoftalmitis.

  • Keluhan Mata Merah Pengelihatan Turun Mendadak

    Ulkus Kornea Uveitis Anterior

  • Beberapa Diagnosis Banding Keluhan Pengelihatan Turun Perlahan Tanpa Mata MerahKatarak.Katarak Senilis.Katarak Komplikata.Katarak Traumatika.Katarak Juvenil.Katarak Kongenital.Glaukoma Sudut Terbuka.Kelainan Refraksi.Miopia.Hipermetropia.Presbiopia.Retinopati (hipertensif / diabetik).

  • Keluhan Pengelihatan Turun Perlahan Tanpa Mata Merah

    Katarak Senilis Katarak Traumatika

  • Beberapa Diagnosis Banding Keluhan Pengelihatan Turun Mendadak Tanpa Mata MerahNeuritis Optik.Ablasio Retina.Obstruksi Vena Retina Sentral.Oklusi Arteri Retina Sentral.Kekeruhan & Perdarahan Badan Kaca.Ambliopia Toksik.Koroiditis.

  • Komponen Anamnesis Penyakit MataAnamnesis Pribadi.Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang.Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu.Anamnesis Riwayat Pribadi.Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga.Anamnesis Sosial Ekonomi.Anamnesis Gizi.

  • Anamnesis PribadiMerupakan data identitas pasien.Dapat berkaitan dengan data epidemiologi, atau insidensi (angka kejadian) suatu penyakit. Misalnya :Katarak, angka kejadiannya meningkat dengan seiring bertambahnya usia.Pada rentang usia 50-59 tahun, angka kejadiannya katarak sekitar 65 %.Pada usia 80 tahun ke atas, angka kejadian katarak 100%.Retinoblastoma, angka kejadiannya pada usia kanak-kanak.Glaukoma, yang pada umumnya ditemukan pada pasien berjenis kelamin pria, dengan rentang usia di atas 40 tahun.

  • Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang Penyakit MataMacleods Clinical Examination

    OLDCART OPQRST

  • Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang Penyakit MataPemilihan dan penggunaan metode OLDCART, maupun OPQRST, disesuaikan dengan keluhan utama yang diutarakan pasien, dan tidak bersifat mengikat.Komponen pertanyaan metode lain, selain metode yang kita pilih, dapat juga ditanyakan untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin. Kadang-kadang, tidak semua komponen-komponen pertanyaan pada metode OLDCART, atau OPQRST, terdapat dalam suatu kasus penyakit, sehingga tidak perlu ditanyakan saat menggali informasi. Sebagai contoh adalah keluhan kehilangan kesadaran, yang tidak memiliki penjalaran, sehingga komponen pertanyaan radiation tidak perlu ditanyakan.

  • Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu Penyakit MataRiwayat penyakit yang telah pernah diderita pasien sejak masih kanak-kanak sampai dewasa,yang mungkin mempunyai hubungan dengan penyakit yang dialami pasien saat ini. Misalnya pada kasus konjungtivitis alergi, dapat ditanyakan ada tidaknya riwayat alergi terhadap makanan, atau paparan terhadap benda, dan keadaan cuaca tertentu (riwayat atopi). Contoh lainnya adalah riwayat diabetes mellitus yang merupakan salah satu faktor resiko terjadinya katarak, dan retinopati.

  • Anamnesis Riwayat Pribadi Penyakit MataRiwayat kebiasaan hidup pasien, yang mungkin memiliki hubungan dengan penyakit mata yang dideritanya. Misalnya riwayat merokok, pada kasus retinopati hipertensi, dimana hipertensi merupakan faktor resiko dari penyakit ini. Bila ditemukan adanya riwayat merokok, diperlukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang kebiasaan merokok tersebut :Sudah berapa lama merokok ?Berapa batang, atau bungkus rokok yang dihabiskan setiap harinya ?Apakah pasien masih merokok, atau sudah berhenti ?

  • Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga Penyakit MataDalam anamnesis riwayat penyakit keluarga, dokter menanyakan ada tidaknya anggota keluarga dekat pasien (sedarah) secara garis keturunan vertikal, seperti ayah kandung, ibu kandung, kakek, nenek, paman, dan bibi, yang menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita pasien. Hal ini ditanyakan pada kasus penyakit mata yang dapat diturunkan secara genetik, misalnya pada konjungtivitis alergiPada anamnesis ini, dapat juga ditanyakan kepada pasien adakah anggota keluarganya yang menderita penyakit yang penularannya melalui kontak langsung.Misalnya pada kasus konjungtivitis bakteri.

  • Anamnesis Riwayat Sosial Ekonomi Penyakit MataPada anamnesis sosial ekonomi, dokter menanyakan keadaaan keluarga pasien terutama mengenai perumahan, dan lingkungan sekitar tempat tinggal pasien.Penyakit infeksi mata misalnya konjungtivitis bakteri memiliki angka kejadian yang lebih tinggi pada pasien yang bertempat tinggal di daerah yang kumuh, padat penduduk, dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah.

  • Anamnesis Gizi Penyakit MataPada anamnesis gizi dokter menanyakan pada pasien tentang makanan yang dikonsumsi setiap hari, seberapa banyak porsinya serta frekuensi makan. Dapat ditanyakan juga, apakah pasien merasa berat badannya berkurang, bertambah, atau tetap dan dicari apakah ada hubungannya dengan penyakit yang diderita oleh pasien.

  • Kriteria Pemilihan Kasus SimulasiKasus yang banyak ditemukan di masyarakat.Merujuk pada level kompetensi pada buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2006, terutama level kompetensi 3 (3A, atau 3B), dan 4.Persetujuan dari kontributor blok.Kasus yang disimulasikan pada anamnesis:Konjungtivitis Alergi (4).Glaukoma Sudut Tertutup Akut (3A).Katarak Senilis (3A)

  • Data Klinis Simulasi Kasus Konjugtivitis AlergiAnamnesis Pribadi: Pria : Wanita 1:1, segala usia.Keluhan Utama: Mata merah dan terasa gatal.Keluhan Tambahan: Mata terasa panas.Diagnosis Banding: Mata merah dengan visus normal (konjungtivitis alergi, konjungtivitis viral, konjungtivitis jamur, konjungtivitis bakteri, skleritis, hematoma subkonjungtiva, atau terjadinya iritasi mata akibat benda asing, bahan iritan, trikiasis, pterigium, dan lain sebagainya).Mata merah dengan visus turun mendadak (glaukoma akut, keratitis, ulkus kornea, uveitis, endoftalmitis, dan panoftalmitis).

  • Data Klinis Simulasi Kasus Konjungtivitis AlergiOnset. Keluhan mata merah dan terasa gatal, timbul setelah mata terpapar dengan faktor pencetus.Provoking Factor. Debu, udara dingin, bulu binatang, serbuk sari, benda asing reaksi alergi terhadap obat, dan lain sebagainya.Location. Keluhan dapat terjadi pada salah satu, atau kedua mata.Character & Quality. Rasa gatal dirasakan bertambah hebat terutama bila mata digosok-gosok. Rasa gatal disertai dengan timbulnya rasa panas pada mata, dan mata dirasakan berair. Kotoran mata bisa ada, atau tidak. Bila ada, hanya sedikit, jernih, dan tidak kental seperti nanah. Tajam pengelihatan (visus) tidak terganggu.Alleviating Factor. Rasa gatal pada mata terasa berkurang bila mata ditutup.Time. Keluhan dapat terjadi kapan saja, tergantung dengan paparan dengan faktor pencetus. Namun biasanya keluhan lebih sering terjadi pada saat suhu udara lebih dingin dari suhu normal harian, yaitu pada saat malam hari, atau menjelang pagi.

  • Data Klinis Simulasi Kasus Konjungtivitis AlergiAnamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu. Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya riwayat alergi terhadap makanan, benda-benda, atau keadaan cuaca tertentu (riwayat atopi). Konjungtivitis alergi pada umumnya telah pernah dialami pada waktu-waktu sebelumnya, dengan didahului paparan mata dengan pencetus. Riwayat mata terasa kering, riwayat trauma, dan riwayat kemasukan benda asing pada mata, dapat ditanyakan untuk membantu menyingkirkan diagnosis banding.

  • Data Klinis Simulasi Kasus Konjungtivitis AlergiAnamnesis Riwayat Penyakit Keluarga. Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya anggota keluarga dekat pasien (sedarah) secara garis keturunan vertikal, seperti ayah kandung, ibu kandung, kakek, nenek, paman, dan bibi, yang menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang diderita pasien. Seperti halnya rhinitis alergi, konjungtivitis alergi memiliki kecenderungan diturunkan secara genetik.Anamnesis Riwayat Sosial Ekonomi. Berisi penggalian informasi tentang keadaaan keluarga pasien, terutama mengenai perumahan, penghasilan, dan lingkungan, atau daerah sekitar tempat tinggal pasien. Misalnya keadaan rumah, atau kamar tidur yang jarang dibersihkan sehingga berdebu, atau memakai karpet yang jarang dibersihkan, sehingga berdebu, dan penuh dengan tungau.

  • Data Klinis Simulasi Kasus Glaukoma Sudut Tertutup AkutAnamnesis Pribadi: Pria < wanita, rentang usia > 40 tahun.Keluhan Utama: Mata terasa sakit, dan pengelihatan mendadak kabur.Keluhan Tambahan: Timbulnya rasa mual dan muntah.Diagnosis Banding:Mata merah dengan visus turun mendadak (glaukoma sudut tertutup akut, keratitis, ulkus kornea, uveitis, endoftalmitis, dan panoftalmitis). Mata normal dengan visus turun mendadak (neuritis optik, ablasio retina, obstruksi vena retina sentral, oklusi arteri retina sentral, kekeruhan, atau perdarahan badan kaca, ambliopia toksik, dan koroiditis).Onset. Keluhan muncul secara mendadak. Serangan akut dapat disebabkan perasaan emosi yang berlebihan seperti marah, bingung, atau takut.Location. Keluhan dapat terjadi pada salah satu, atau kedua mata.Duration. Keluhan dapat dirasakan selama beberapa jam.

  • Data Klinis Simulasi Kasus Glaukoma Sudut Tertutup AkutCharacter. Rasa sakit pada mata dirasakan sangat hebat tak tertahankan, dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan memerahnya mata, tanpa disertai dengan kotoran mata. Pasien merasa seperti melihat pelangi disekeliling bola lampu yang menyala.Tajam pengelihatan sangat turun. Pada keratitis, ulkus kornea, dan uveitis tajam pengelihatan juga menurun, namun biasanya tidak berat.Radiation. Rasa sakit pada mata dapat menyebar ke kepala, menyebabkan sakit kepala hebat yang dapat menimbulkan muntah.Time. Keluhan terutama terjadi pada malam hari, yaitu pada saat pupil setengah melebar.

  • Data Klinis Simulasi Kasus Glaukoma Sudut Tertutup AkutAnamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu & Alleviating Factor. Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya. Pada glaukoma sudut tertutup akut, keluhan mungkin pernah terjadi sebelumnya, dan akan terasa mereda bila pasien tidur sebentar. Perlu ditanyakan juga apakah pasien adalah penderita hipermetropia (rabun dekat), yang merupakan salah satu faktor resiko terjadinya glaukoma sudut tertutup akut. Riwayat infeksi mata, trauma pada mata, atau pemakaian lensa kontak, dapat ditanyakan untuk menyingkirkan diagnosis banding.

  • Glaukoma

    Glaukoma Sudut Tertutup Akut Penggaungan Papil Saraf Optik

  • Data Klinis Simulasi Kasus Katarak SenilisAnamnesis Pribadi: Pria = wanita, rentang usia > 50 tahun.Keluhan Utama: Pengelihatan mata kiri terasa kabur.Keluhan Tambahan: Pengelihatan ganda pada mata kiri pasien.Diagnosis Banding: Mata normal visus turun perlahan : Katarak.Glaukoma sudut terbuka.Retinopati.Kelainan refraksi (presbiopia, miopia, hipermetropia).Mata normal dengan visus turun mendadak (neuritis optik, ablasio retina, obstruksi vena retina sentral, oklusi arteri retina sentral, kekeruhan dan perdarahan badan kaca, ambliopia toksik, dan koroiditis.

  • Data Klinis Simulasi Kasus Katarak SenilisOnset. Pengelihatan kabur secara perlahan-lahan.Location. Keluhan dapat terjadi pada salah satu, atau kedua mata.Duration. Keluhan sudah dialami dalam jangka waktu yang lama (beberapa bulan, atau tahun).Character. Pasien mengeluh pengelihatannya seperti berkabut, dan semakin lama semakin kabur. Pada awalnya pasien seperti melihat kabut tipis, yang lama kelamaan terlihat semakin tebal, sehingga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari pasien. Keluhan tanpa disertai rasa sakit pada mata, yang ditemukan pada kasus glaukoma.

  • Data Klinis Simulasi Kasus Katarak SenilisAnamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu.Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya riwayat :Diabetes mellitus.Trauma pada mata.Riwayat penggunaan steroid dalam jangka waktu lama, baik secara topikal maupun oral.Ketiganya merupakan faktor resiko terjadinya katarak.

  • Katarak Senilis

    Katarak Senilis