109
i TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA NEGERI PLUS TINGKAT PROVINSI DI KOTAMADYA JAKARTA BARAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: Septian Nurhakim NIM: 108025000058 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

i

TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG

PERPUSTAKAAN SMA NEGERI PLUS TINGKAT

PROVINSI DI KOTAMADYA JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Septian Nurhakim

NIM: 108025000058

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

ii

TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG

PERPUSTAKAAN SMA NEGERI PLUS TINGKAT

PROVINSI DI KOTAMADYA JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh :

Septian Nurhakim

NIM 108025000058

Dibawah bimbingan

Nurul Hayati, M. Hum.

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 3: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

Scanned by CamScanner

Page 4: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

Scanned by CamScanner

Page 5: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena hanya atas

anugerah-Nya, Peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tinjauan tentang

tata ruang Perpustakaan SMA Negeri Yang berstatus sekolah plus tingkat Provinsi di

Kotamadya Jakarta Barat ”. Pada kesempatan ini, Peneliti dengan kerendahan hati

ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

dukungan baik doa, semangat, maupun donasi dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan

terima kasih Peneliti sampaikan kepada:

1. Orang tua, adik dan keluarga yang sudah mendukung dan mendoakan yang

terbaik untuk diriku.

2. Bapak Dr. Abd. Wahid Hasyim, MA. selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan.

5. Ibu Nurul Hayati, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas

bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Kepala SMA Negeri 112, SMA Negeri 65 dan SMA Negeri 2

Jakarta yang sudah memberikan izin peneliti melakukan penelitian di

Perpustakaan Sekolahnya.

Page 6: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

v

7. Bapak dan Ibu kepala Perpustakaan SMA Negeri 112, SMA Negeri 65 dan

SMA Negeri 2 Jakarta atas izin dan partisipasi dalam penelitian di

perpustakaan.

8. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Ilmu Perpustakaan untuk setiap

ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang telah diberikankepada

Penulis selama perkuliahan.

9. Teman-teman seperjuangan JIPers 2008, yang selalu mendukung dan

memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas

kebersamaan kalian selama ini.

10. Teman-teman dekat sejak SMP, Amel, Putri, Meychi, Firman, Wahyuni dan

Elok yang juga mendukung dan memberikan semangat serta membuat saya

termotivasi karena banyak dari mereka yang sudah menyelesaikan S1 lebih

dahulu daripada saya.

11. Teman-teman Forum Alumni PMR SMP Negeri 169 Jakarta yang

mengingatkan dan mendukung skripsi saya ditengah-tengah kesibukan saya

melatih ekstrakurikuler PMR SMP Negeri 169 Jakarta.

12. Serta semua pihak yang Penulis tidak dapat disebutkan satu per satu, yang

telah membantu penyusunan skripsi ini.

Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis

terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari

Page 7: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

vi

Pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya. Penulis juga

memohon maaf apabila ada kekeliruaan atau ada hal yang tidak berkenan dalam

penyusunan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi Penulis dan

setiap pembacanya.

Ciputat, Februari 2013

Penulis

Page 8: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

vii

DAFTAR ISI

Lembar Pernyataan i

Kata Pengantar ii

Daftar isi v

Daftar tabel viii

Daftar Diagram ix

Daftar Gambar x

Abstrak xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Pembatasan dan perumusan masalah 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

D. Metode penelitian 8

E. Penelitian Sebelumnya 11

F. Sistematika penulisan 14

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Sekolah 15

B. Status Sekolah Menengah Atas Negeri di DKI Jakarta 18

C. Gedung dan Ruang Perpustakaan 21

D. Perlengkapan dan Perabot Perpustakaan 23

E. Tata Ruang perpustakaan 25

F. Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan sekolah

sebagai standar penilaian perpustakaan SMA Plus

Tingkat Provinsi di Jakarta Barat 30

Page 9: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

viii

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMA NEGERI PLUS

TINGKAT PROVINSI DI KOTAMADYA JAKARTA BARAT

A. Profil Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta Barat

1. Sejarah singkat perpustakaan 39

2. Visi dan Misi perpustakaan 40

3. Gambaran umum perpustakaan 41

4. Struktur organisasi perpustakaan 42

B. Profil Perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta Barat

1. Sejarah singkat perpustakaan 43

2. Visi dan Misi perpustakaan 44

3. Gambaran Umum Perpustakaan 44

4. Struktur organisasi perpustakaan 46

C. Profil Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta Barat

1. Sejarah singkat perpustakaan 46

2. Visi dan Misi perpustakaan 47

3. Gambaran umum Perpustakaan 48

4. Struktur organisasi perpustakaan 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Tata ruang perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Jakarta Barat

1. Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta 51

2. Perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta 56

3. Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta 61

B. Analisa persentase tata ruang sesuai pedoman pada Perpustakaan SMA Negeri

Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat 67

C. Perbandingan persentase tata ruang pada Perpustakaan SMA Negeri Plus

Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat sesuai pedoman 81

Page 10: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

ix

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 84

B. Saran 86

DAFTAR PUSTAKA 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN 90

Page 11: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan kebutuhan ruang perpustakaan sekolah dengan

perpustakaan umum 29

Tabel 2.2 Luas gedung perpustakaan 31

Tabel 4.1 Perbandingan lokasi perpustakaan 68

Tabel 4.2 Perbandingan luas gedung perpustakaan 69

Tabel 4.3 Perbandingan jenis ruang perpustakaan 70

Tabel 4.4 Perbandingan fungsi ruang perpustakaan 71

Tabel 4.5 Perbandingan aspek penerangan perpustakaan 73

Tabel 4.6 Perbandingan suhu perpustakaan 74

Tabel 4.7 Perbandingan tata ruang perpustakaan 76

Tabel 4.8 Perbandingan dekorasi perpustakaan 78

Tabel 4.9 Perbandingan perabot dan perlengkapan perpustakaan 79

Tabel 4.10 Perbandingan persentase tata ruang perpustakaan 82

Page 12: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Perbandingan kategori lokasi perpustakaan 69

Diagram 4.2 Perbandingan kategori luas perpustakaan 70

Diagram 4.3 Perbandingan kategori jenis ruang perpustakaan 71

Diagram 4.4 Perbandingan kategori fungsi gedung / ruang 72

Diagram 4.5 Perbandingan kategori penerangan/pencahayaan perpustakaan 73

Diagram 4.6 Perbandingan kategori suhu dan kelembaban perpustakaan 75

Diagram 4.7 Perbandingan kategori tata ruang perpustakaan 77

Diagram 4.8 Perbandingan kategori dekorasi perpustakaan 79

Diagram 4.9 Perbandingan kategori perlengkapan dan perabot perpustakaan 81

Page 13: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur organisasi perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta 42

Gambar 3.2 Struktur organisasi perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta 46

Gambar 3.3 Struktur organisasi perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta 50

Page 14: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

xiii

ABSTRAK

“Tinjauan tentang tata ruang perpustakaan SMA Negeri yang berstatus Plus tingkat

provinsi di Kotamadya Jakarta Barat.” Skripsi. Septian Nurhakim. Jakarta: Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. 88 hal.

Penelitian ini membahas tentang tata ruang perpustakaan, khususnya tata

ruang pada perpustakaan sekolah. Sampel yang diambil adalah pada Perpustakaan

Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi Perpustakaan SMA Negeri

Plus Tingkat Provinsi di Jakarta Barat dan untuk mengetahui apakah perpustakaan ini

sudah sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang

diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Tahun 2006. Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat kuantitatif. Penggunaan metode

ini didukung dengan pengumpulan data dengan observasi langsung ke tempat

penelitian, yang kemudian dicatat pada lembar observasi penelitian. Penelitian ini

akan menilai beberapa aspek tata ruang dari perpustakaan sekolah. Hasil dari

penelitian ini merupakan persentase dari masing-masing perpustakaan sekolah,

apakah sudah sesuai standar atau belum. Untuk Perpustakaan SMA Negeri 112

Jakarta mendapat nilai rata-rata 92,2% dari standar, sedangkan untuk Perpustakaan

SMA Negeri 65 Jakarta mendapat nilai rata-rata 76,6% dari standar, dan untuk

Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta mendapat nilai rata-rata 86% dari standar.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat

Provinsi di Jakarta Barat belum ada yang sesuai dengan standar yang terdapat pada

Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh

Perpustakaan Nasional Tahun 2006. Oleh Karena itu, peneliti memberi saran kepada

setiap perpustakaan sekolah agar lebih memperhatikan dan mengembangkan

perpustakaannya khususnya dalam hal tata ruang.

KATA KUNCI : Tata ruang, Perpustakaan, SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi

Page 15: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, setiap individu pada suatu masyarakat dituntut untuk

melek informasi atau mengetahui perkembangan informasi yang berkembang

di masyarakat. Untuk memperoleh informasi yang berkembang dengan sangat

cepat, setiap individu dapat mencari dan menggali informasi dengan berbagai

cara, seperti dengan menggunakan berbagai macam literatur yang ada dan

dengan penggunaan media elektronik atau internet untuk mengakses

informasi di dunia maya.

Perkembangan informasi yang begitu cepat yang didukung dengan

teknologi yang ada memberikan peluang kepada kita unntuk berkembang.

Namun perkembangan ini juga dapat menjadi tantangan bagi kita dalam

memperoleh, menyimpan, dan mengorganisir serta menyebarluaskan

informasi yang hadir dalam berbagai format, baik media cetak maupun media

elektronik. Pada era informasi ini, orang yang mengetahui bagaimana

memperoleh dan menggunakan informasi sesuai dengan kebutuhan akan

menjadi orang yang sukses dalam kehidupannya.

Salah satu sarana untuk mendapatkan informasi yang berkembang

adalah melalui perpustakaan. Pada sebuah perpustakaan akan dapat

ditemukan berbagai macam informasi yang dibutuhkan, atau paling tidak

akan mendapatkan rujukan dimana akan didapatkannya informasi. Oleh

karena itu, perpustakaan yang ada di sekitar kita dapat digunakan untuk

mencari atau memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Page 16: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

2

Perpustakaan merupakan suatu sumber informasi bagi setiap orang,

terutama dalam dunia pendidikan. Perpustakaan juga merupakan salah satu

sumber belajar yang amat penting yang memungkinkan para tenaga

kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas

dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan perpustakaan yang

ada di perpustakaan sekolah.1

Secara operasional, perpustakaan terdiri dari berbagai jenis, yaitu:

perpustakaan nasional, perpustakaan daerah, perpustakaan umum,

perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan

khusus. 2

Menurut Kamus Istilah Perpustakaan dari Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang

tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang

bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai

tujuan sekolah khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.3

Sedangkan menurut Pedoman Umum Penyelenggaraan Sekolah,

pengertian perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada yang

bersangkutan dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya

tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. 4

1 Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.

(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006). h. 1 2 Rimbarawa, Kosam. Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan.

(Jakarta: Hakaeser, 2010). h. 3-5. 3 Kamus Istilah Perpustakaan terdapat pada

http://www.pnri.go.id/IstilahPerpustakaanAdd.aspx?id=1125 4 Perpustakaan Nasional RI. Op.Cit, h. 3

Page 17: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

3

Berdasarkan pengertian perpustakaan sekolah tersebut, setiap sekolah

tentunya akan membutuhkan perpustakaan untuk mendukung sekolah

tersebut agar menjadi lebih baik. Menurut undang-undang yang ada,

sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan pasal 42 yang menyebutkan bahwa setiap

sekolah wajib memiliki perpustakaan. Dengan diperkuat undang-undang

tersebut, maka perpustakaan sekolah sebenarnya sangat penting hadir di

sebuah sekolah.

Peran perpustakaan sekolah sangat penting bagi seluruh warga

sekolah yang membutuhkan banyak informasi di kehidupannya. Setiap warga

sekolah seperti siswa/i, guru, karyawan dan warga sekolah lainnya akan

sangat membutuhkan perpustakaan sebagai media belajar, mengerjakan tugas,

tempat diskusi, bahkan sebagai tempat rekreasi. Dengan demikian, adanya

perpustakaan sekolah yang memiliki tata ruang yang baik dan memenuhi

standar bagi sebuah perpustakaan akan menambah minat warga sekolah untuk

lebih memanfaatkan perpustakaan sekolah yang ada.

Ada beberapa standar yang dapat digunakan untuk mengukur apakah

sebuah perpustakaan telah memenuhi standar atau tidak, diantaranya adalah

standar perpustakaan sekolah berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI Tahun

2006. Melalui pedoman ini dapat diketahui apakah sebuah perpustakaan

sekolah sudah layak atau belum dikategorikan sebagai perpustakaan yang

menjadi sumber belajar bagi warga sekolahnya.

Page 18: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

4

Objek yang diteliti pada perpustakaan sekolah bisa bermacam-macam,

seperti manajemen organisasi, pengadaan koleksi, pelayanan yang dilakukan,

dan masih banyak lagi objek dapat yang diteliti. Namun pada penelitian ini,

penelitian akan dikhususkan pada tata ruang perpustakaan yang ada pada

perpustakaan sekolah.

Berdasarkan survey sementara yang peneliti lakukan pada

perpustakaan-perpustakaan sekolah di Jakarta Barat, banyak perpustakaan

sekolah yang tidak memperhatikan gedung dan tata ruang perpustakaannya.

Perpustakaan sekolah hanya disediakan dan dikelola seadanya oleh petugas

perpustakaan karena alasan kurangnya ilmu tentang pengelolaan

perpustakaan, kurangnya dana yang mendukung untuk mengembangkan

perpustakaan, serta pihak-pihak dari sekolah yang belum memahami

pentingnya perpustakaan sekolah.

Mengingat pemahaman yang masih terbatas oleh kepala perpustakaan

sampai kepala sekolah terhadap pengelolaan perpustakaan khususnya dalam

tata ruang dan pentingnya perpustakaan sekolah, maka banyak perpustakaan

sekolah yang masih kurang berkembang dan dimanfaatkan secara optimal.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan survei yang sudah dilakukan oleh peneliti

terhadap beberapa sekolah khususnya SMP dan SMA Negeri di daerah

Kalideres, Jakarta Barat.

Page 19: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

5

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan melalui media internet,

peneliti mendapatkan data 17 SMA Negeri dan 50 SMP Negeri yang tersebar

di 8 kecamatan di Jakarta Barat dibawah Kementrian Pendidikan Nasional.5

Namun penelitian ini akan lebih dipersempit subjek penelitiannya pada

Perpustakaan SMA Negeri yang memiliki status Sekolah Plus Tingkat

Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat.

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari profil sekolah di situs

internet dan diperkuat dengan SK dari Dinas Pendidikan Nomor 206a / 2004

tentang penetapan SMA Plus Standar nasional/Internasional, SMA Plus

Standar Nasional, SMA Plus tingkat provinsi, SMA Plus tingkat Kotamadya

dan SMA pendamping plus kotamadya di Provinsi DKI Jakarta, terdapat

SMA Negeri yang berstatus SMA Plus tingkat Provinsi di Jakarta Barat yang

berjumlah 3 SMA Negeri Plus tingkat provinsi dan 1 sekolah bertaraf

nasional/internasional. Secara umum sekolah-sekolah tersebut terlihat bagus

dilihat dari fisik dan fasilitasnya. Sekolah tersebut juga dilengkapi dengan

perpustakaan. Akan tetapi, permasalahannya adalah bagaimana kondisi tata

ruang pada Perpustakaan SMA Negeri Plus tingkat provinsi di wilayah

Jakarta Barat? Apakah kondisi tata ruang Perpustakaan SMA Negeri Plus

tingkat provinsi sudah memenuhi standar menurut Pedoman

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh Perpustakaan

Nasional Tahun 2006 tentang perpustakaan sekolah?

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti tertarik

untuk memilih topik penelitian tentang perpustakaan sekolah yang berjudul

5 Daftar SMA Negeri di Jakarta terdapat pada

http://lintasjakarta.com/02/2009/190/daftar-sma-negeri-di-jakarta

Page 20: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

6

“TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA

NEGERI PLUS TINGKAT PROVINSI DI KOTAMADYA JAKARTA

BARAT”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan judul penelitian yang peneliti ambil, maka peneliti

membatasi permasalahan yang akan diteliti agar tidak terlalu luas

pembahasan yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a. Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah tata ruang

perpustakaan yang mencakup lokasi, luas gedung atau ruang

perpustakaan, jenis ruang, fungsi gedung atau ruang, penerangan,

suhu udara atau kelembaban, tata ruang, dan dekorasi.

b. Lokasi penelitian dalam penelitian ini dibatasi pada perpustakaan

SMA Negeri Plus tingkat provinsi di Kotamadya Jakarta Barat, hal

ini dikarenakan terdapat banyak SMA Negeri di Kotamadya

Jakarta Barat. Dengan demikian, peneliti membatasi tempat

penelitian hanya pada SMA Negeri Plus tingkat provinsi saja.

c. Standar yang digunakan untuk mengukur perpustakaan sekolah

dalam penelitian ini menggunakan standar pada buku pedoman

yang berjudul Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Tahun 2006.

Pedoman ini dipilih peneliti untuk membatasi penilaian terhadap

Page 21: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

7

tata ruang perpustakaan sekolah. hal ini dikarenakan terdapat

standar penilaian lain selain pedoman ini seperti SNI (Standar

Nasional Indonesia), IFLA (International Federation of Library

Association), dan lain-lain.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti dapat

menyusun rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang

akan dijawab dari penelitian yang akan dilakukan. Rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana kondisi tata ruang pada Perpustakaan SMA Negeri

Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat?

b. Apakah kondisi tata ruang Perpustakaan SMA Negeri Plus

Tingkat Provinsi sudah sesuai dengan pedoman atau belum?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kondisi tata ruang perpustakaan SMA Negeri Plus

tingkat provinsi di Kotamadya Jakarta Barat

b. Untuk mengetahui kondisi tata ruang perpustakaan SMA Negeri Plus

Tingkat Provinsi tersebut sudah sesuai pedoman atau belum.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

1) Untuk diri sendiri, penelitian ini bermanfaat sebagai evaluasi bagi

peneliti terhadap materi yang sudah pernah dipelajari.

Page 22: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

8

2) Bagi tempat yang diteliti, sebagai masukan bagi Perpustakaan

SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat

dalam membuat kebijakan tata ruang perpustakaan.

b. Manfaat Akademis

1) Agar penelitian ini dapat berguna bagi penelitian selanjutnya

dengan topik yang hampir sama atau mirip.

2) Dapat memperkaya khasanah pengetahuan ilmu perpustakaan dan

informasi dalam kaitannya dengan kajian tata ruang perpustakaan.

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang sudah diambil,

penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.6

Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang

secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran sebab akibat,

reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan

pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi

penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data spesifik.7

Penelitian ini merupakan jenis metode deskriptif karena pada

penelitian ini, peneliti akan meneliti beberapa perpustakaan sekolah

6 Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. (Jakarta: STIA-LAN, 2004). h. 60 7 Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2008). h. 28

Page 23: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

9

khususnya SMA Negeri Plus tingkat provinsi di wilayah Jakarta Barat.

Setiap perpustakaan akan diteliti dan dicari informasi bagaimana kondisi

tata ruang perpustakaan yang ada pada masing-masing sekolah untuk

ditinjau apakah SMA Negeri Plus tingkat provinsi di wilayah Jakarta Barat

sudah memenuhi Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah yang diterbitkan Perpustakaan Nasional Tahun 2006.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh

seorang peneliti di dalam penelitiannya.8 Pada penelitian ini peneliti

mengambil populasi Perpustakaan SMA Negeri Plus tingkat provinsi di

Kotamadya Jakarta Barat. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah

sampel total, karena jumlah sampel kurang dari 50 subjek, yakni 3

Perpustakaan SMA Negeri Plus tingkat provinsi di Kotamadya Jakarta

Barat.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk

memecahkan permasalahan, peneliti menggunakan instrumen

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, yakni memperhatikan secara akurat, mencatat yang muncul

dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena

tersebut.9 Jenis observasi yang peneliti lakukan ini termasuk jenis

observasi terus terang, yakni melakukan pengumpulan data menyatakan

terus terang kepada sumber data, bahwa peneliti sedang melakukan

8 Ibid h. 72

9 Ibid h. 63

Page 24: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

10

penelitian.10

Yang dilakukan guna untuk mengamati dan mencatat

kondisi tata ruang perpustakaan sekolah dengan memperhatikan dan

menggambarkan standarisasi tata ruang yang ada di perpustakaan.

Observasi ini akan dibantu dengan sebuah alat bantu penelitian yang

berupa lembar observasi untuk mencatat dan mengumpulkan data

tentang perpustakaan yang diteliti.

b. Studi Kepustakaan, berupa pengumpulan data dan informasi dari

sumber tertulis yang memiliki hubungan dengan masalah yang sedang

diteliti dan menentukan standar perpustakaan sekolah yang ideal. Studi

kepustakaan dapat berupa buku, majalah, koran, dan sebagainya.

4. Teknik Pengolahan Data

Data yang sudah didapat akan diolah dengan beberapa teknik

pengolahan data, yakni:

a. Penataan data mentah, penataan data mengacu kepada kegiatan yang

dilakukan oleh peneliti untuk mengatur dan mengorganisasikan data

mentah yang terkumpul di lapangan. Misalnya peneliti mengumpulkan

data dari hasil observasi dan studi kepustakaan, data yang ada

dikumpulkan dan diberi nomor serta diarsipkan untuk dapat diakses

secara cepat.

b. Editing data, merupakan kegiatan persiapan data sebelum dianalisis.

Proses editing data ini merupakan penelitian awal terhadap data, untuk

mengetahui data tersebut terdapat kesalahan atau tidak, bermutu atau

10

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data terdapat di http://www.infoskripsi.com/Tip-

Trik/Instrumen-dan-Teknik-Pengumpulan-Data.html yang diakses pada 26 Mei 2012 pukul 07.55

WIB

Page 25: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

11

tidak, dan layak atau tidak untuk ditampilkan untuk memecahkan

masalah.

c. Tabulasi data, merupakan proses analisa data yang berupa persentase

data perpustakaan sekolah yang dilihat dari tata ruang yang ada di

perpustakaan SMA Negeri Plus tingkat provinsi di Jakarta Barat sudah

sesuai dengan pedoman atau belum.11

E. Penelitian Sebelumnya

Tinjauan literatur ini dimaksudkan pada karya ilmiah yang memiliki

tema serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut

adalah beberapa karya ilmiah berupa skripsi yang memiliki tema serupa:

1. “Pandangan pemustaka terhadap gedung perpustakaan daerah

Kabupaten Tangerang”. Skripsi ini diajukan oleh Ika Octaviani

mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang memiliki NIM 106025001038 pada Tahun 2011. Skripsi ini terdiri

dari 72 halaman dan menjadi koleksi perpustakaan UIN Syatrif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 September 2011. Skripsi ini

memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang peneliti lakukan yakni

tentang gedung perpustakaan, namun memiliki perbedaan yang terletak

pada:

a. Jenis perpustakaan dan lokasi penelitian, jenis perpustakaan yang

dilakukan pada penelitian skripsi ini adalah jenis perpustakaan

umum yang berlokasi di perpustakaan umum daerah Kabupaten

Tangerang. Sedangkan penulis melakukan penelitian pada jenis

11

Irawan Prasetya. Op.Cit h. 219

Page 26: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

12

perpustakaan sekolah dan berlokasi di perpustakaan SMA Negeri

Plus tingkat provinsi di wilayah Jakarta Barat.

b. Pembatasan masalah, skripsi ini dibatasi penelitiannya pada lokasi,

gedung, dan kenyamanan di perpustakaan daerah Kabupaten

Tangerang yang dinilai dari responden yang berkunjung ke

perpustakaan. Sedangkan peneliti melakukan penelitian yang

dibatasi pada tata ruang perpustakaan SMA Negeri Plus tingkat

provinsi di wilayah Jakarta Barat yang dinilai secara langsung oleh

peneliti mengenai tata ruang perpustakaannya, tanpa bantuan

responden atau pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan.

2. “Persepsi pemustaka terhadap tata ruang perpustakaan sekolah : studi

kasus pada perpustakaan SMAN 47 Jakarta Selatan”. Skripsi ini

diajukan oleh Ananda Rasulia Wirawan mahasiswa Jurusan Ilmu

Perpustakaan Universitas Indonesia yang memiliki NIM 0606090240

pada Tahun 2010. Skripsi ini terdiri dari 75 halaman tanpa lampiran-

lampiran. Skripsi ini memiliki kesamaan tema yang lebih spesifik

dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, yakni tentang tata

ruang perpustakaan, namun memiliki perbedaan yang terletak pada :

a. Objek yang diteliti. Pada penelitian ini, objek yang diteliti adalah

persepsi pemustaka terhadap tata ruang perpustakaan sekolah,

sementara peneliti akan melakukan penelitian yang objeknya adalah

langsung terhadap tata ruang perpustakaan sekolah itu sendiri.

b. Lokasi penelitian, lokasi penelitian pada skripsi ini adalah studi

kasus pada sebuah perpustakaan sekolah saja yakni pada SMA

Page 27: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

13

Negeri 47 Jakarta Selatan, sementara peneliti akan melakukan

penelitian yang meninjau pada SMA Negeri Plus tingkat provinsi

yang berjumlah 3 SMA Negeri Plus tingkat provinsi di wilayah

Jakarta Barat.

3. “Kajian Perpustakaan SMA Negeri se-Bantul Kota (tinjauan dari

pedoman penyelenggaraan perpustakaan sekolah)”. Skripsi ini

diajukan oleh Muhammad Yusuf mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga lewat bimbingan Anis Masruri, S.

Ag, SIP, M. S. Skripsi ini terdiri dari 88 halaman yang berisi tentang

perpustakaan sekolah. Skripsi ini diterbitkan di Yogyakarta oleh

fakultas adab UIN Sunan Kalijaga pada Tahun 2009. Skripsi ini

memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang penulis lakukan yakni

tentang perpustakaan sekolah, namun memiliki perbedaan yang terletak

pada :

a. Pembatasan masalah. Pada skripsi ini masalah yang diangkat adalah

tentang pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan sekolah.

Jadi, bagaimana perpustakaan sekolah ini terselenggara secara

umum. Sedangkan peneliti akan melakukan penelitian tentang

perpustakaan sekolah yang dibatasi pada tata ruang perpustakaan

sekolah.

b. Lokasi penelitian. Pada skripsi ini lokasi penelitian dilakukan pada

perpustakaan SMA Negeri se-Bantul Kota di Yogyakarta.

Sedangkan peneliti akan melakukan penelitian pada perpustakaan

SMA Negeri Plus tingkat provinsi di wilayah Jakarta Barat.

Page 28: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

14

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi atas lima bab, yakni

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, penelitian sebelumnya, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Berisi tentang literatur dan teori-teori yang digunakan sebagai

pedoman untuk menilai tata ruang perpustakaan sekolah.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMA NEGERI PLUS

TINGKAT PROVINSI DI KOTAMADYA JAKARTA BARAT

Dalam bab ini dibahas tentang gambaran umum perpustakaan

sekolah pada masing-masing SMA Negeri Plus tingkat provinsi di

Kotamadya Jakarta Barat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Dalam bab ini akan diambil hasil penelitian berdasarkan analisa

yang sudah dilakukan. Hasil penelitian ini berupa persentase yang

menilai apakah perpustakaan SMA Negeri Plus tingkat provinsi

sudah sesuai dengan pedoman atau belum dalam hal tata ruang

perpustakaan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian.

Page 29: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

15

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Menurut Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah

terbitan Perpustakaan Nasional RI Tahun 2006, pengertian perpustakaan

sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah,

yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan dan

merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan

sekolah yang bersangkutan. 12

Menurut buku yang berjudul Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah karya Pawit M. Yusuf dan Yaya suhendar,

perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah perpustakaan yang berada di

lingkungan sekolah yang disediakan bagi pemustaka yang mencakup guru,

siswa, dan karyawan sekolah dalam memenuhi kebutuhan informasi dan

juga sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Beberapa pengertian perpustakaan sekolah ini digunakan landasan

bagi peneliti untuk memahami perpustakaan sekolah, sehingga akan

12

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006). h. 3

Page 30: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

16

memudahkan peneliti dalam menentukan aspek-aspek yang akan diteliti

dalam penelitian ini.

2. Tujuan Perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari sekolah,

merupakan komponen utama pendidikan di sekolah, diharapkan dapat

menunjang terhadap pencapaian tujuan sekolah tersebut. Adapun tujuan

perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para

siswa.

b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan

pustakawan.

c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.

d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan

pelaksanaan kurikulum.

e. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan member semangat

membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar siswa

dengan membaca buku dan koleksi yang lain yang mendukung ilmu

pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui

kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang

bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen dan lainnya.13

3. Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah

13

Ibid h. 3

Page 31: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

17

Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk tujuan memenuhi

kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang

bersangkutan, khususnya para guru dan murid. Ia berperan sebagai media dan

sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di tingkat

sekolah. Oleh karena itu, ia merupakan bagian integral dari program

penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah.14

Fungsi dan peran perpustakaan sekolah menurut buku yang sama karya

Pawit M. Yusuf disebutkan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai empat

fungsi umum, yaitu edukatif, informatif, rekreasi, dan riset atau penelitian

sederhana. Fungsi edukatif maksudnya adalah secara keseluruhan yang

terdapat di perpustakaan dapat difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar,

mencari ilmu dan pengetahuan bagi para siswa, guru dan karyawan. Fungsi

informatif maksudnya adalah fungsi yang berkaitan dengan penyaluran

informasi terbaru dan terkini, baik berkaitan dengan pembelajaran maupun

ilmu atau berita secara umum yang disampaikan bagi warga sekolah. Fungsi

rekreasi maksudnya adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah ini

dapat menyediakan sarana berupa koleksi yang dapat menghibur pemustaka

seperti majalah, buku cerita atau fiksi, komik dan sebagainya. Fungsi yang

terakhir adalah fungsi riset atau penelitian sederhana yang maksudnya adalah

perpustakaan dapat difungsikan sebagai tempat untuk membantu

melaksanakan penelitian sederhana bagi para siswa dan guru dalam mencari

literatur untuk penelitian mereka.15

14

Yusuf, Pawit M. et. all. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Kencana, 2007). h. 2.

15 Ibid. h. 4

Page 32: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

18

Dengan adanya tujuan dan peran perpustakaan sekolah diatas, peneliti

menilai perpustakaan sekolah sangat penting untuk dikembangkan, terlebih

lagi dalam hal tata ruang perpustakaan. Hal ini dimaksudkan agar pemustaka

lebih merasa nyaman dalam berkunjung atau menggunakan perpustakaan di

sekolah untuk kebutuhan mereka masing-masing. Apabila tata ruang

perpustakaan dapat dikelola dengan baik, maka bukan tidak mungkin sekolah

tersebut juga akan dapat melaksanakan tujuan, visi dan misi sekolah dengan

baik. Teori diatas ini juga dapat digunakan oleh peneliti untuk lebih

memahami lagi pentingnya keberadaan sebuah perpustakaan sekolah.

B. Status Sekolah Menengah Atas Negeri di DKI Jakarta

Secara umum, Sekolah Menengah Atas Negeri di DKI Jakarta dibedakan

menurut kategori berikut ini:

1. SMAN Reguler

SMA Negeri kategori reguler adalah Sekolah Menengah Atas dengan

status negeri yang menjalankan program pendidikan standar tanpa ada

program khusus.

2. SMAN Pendamping Plus Tingkat Kotamadya

Sekolah Menengah Atas kategori pendamping plus tingkat kotamadya

adalah sekolah pada tingkat kotamadya yang mampu menerapkan program

7K (ketertiban, keamanan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan,

kerindangan, dan kesehatan). Selain itu hasil lulusannya memiliki tingkat

keberhasilan 70 persen masuk ke jenjang perguruan tinggi dengan nilai rata-

rata kelulusannya siswa IPA, IPS, dan bahasa 7,0.

Page 33: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

19

3. SMAN Plus Tingkat Kotamadya

SMAN Plus tingkat kotamadya adalah sekolah menengah atas yang

berstatus negeri di sebuah kotamadya, yang mampu memenuhi program 7K

dan tingkat keberhasilan masuk ke perguruan tinggi 80 persen dengan nilai

rata-rata kelulusannya 7,0.

4. SMAN Plus Tingkat Provinsi

SMAN Plus tingkat provinsi adalah Sekolah Menengah Atas negeri pada

tingkat provinsi, yang menyelenggarakan pendidikan dengan memenuhi

kriteria 7 K. Di sekolah ini, tingkat keberhasilan masuk ke perguruan tinggi

mencapai 95 persen dengan nilai rata-rata kelulusannya 7,0.

5. SMAN Plus Standar Nasional/Internasional

SMAN Plus Standar Nasional atau lebih dikenal dengan sebutan Sekolah

Unggulan adalah Sekolah Menengah Atas Negeri yang memenuhi kriteria

7K, di mana lulusannya (100 persen) berhasil masuk ke perguruan tinggi

dengan nilai rata-rata kelulusan 8,0. Dengan program Penerimaan Siswa Baru

atau PSB, pada siswa Sekolah Menengah Pertama dapat mendaftar ke

sekolah-sekolah ini melalui penyeleksian nilai Ujian Akhir Nasional, yang

meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan

IPA. Dalam tiga tahun terakhir, sekolah-sekolah plus standar nasional di DKI

Jakarta menerima siswa-siswi sekolah menengah pertama dengan rata-rata

nilai UAN terendah antara 27,00 sampai 28,00.

Keberadaan SMA Negeri dengan kategori plus dimaksudkan agar sekolah

dapat memberikan pelayanan yang lengkap kepada masyarakat, dalam bentuk

pemberian fasilitas kepada siswa-siswi berbakat untuk meningkatkan

Page 34: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

20

kemampuannya. Selain itu terdapat pula Sekolah Menengah Atas Negeri

yang menyediakan program lain seperti:

6. Program Inklusif

Program Inklusif atau dikenal dengan sebutan program terpadu

merupakan sebuah program yang dilaksanakan di sebuah Sekolah Menengah

Atas untuk memberi pelayanan khusus dalam mengatasi masalah bagi siswa

dengan kebutuhan khusus, misalnya tunanetra dan tunarungu.(untuk

tunanetra dan tunarungu).

7. Program Akselerasi

Program Akselerasi adalah sebuah program percepatan waktu belajar

yang diadakan oleh sekolah. Program ini ditujukan kepada siswa-siswi

dengan kemampuan belajar yang lebih, sehingga dapat mempersingkat waktu

belajarnya di sekolah. Siswa-siswi yang masuk dalam program ini biasanya

memiliki kemampuan menyerap informasi dengan cepat dan kemampuan

mengendalikan masalah-masalah emosionalnya Oleh karena itu diperlukan

tahapan-tahapan seleksi untuk menguikuti program ini. (percepatan belajar)

8. Program Kelas Super

Program Kelas Super adalah sebuah program yang diadakan oleh Dinas

Pendidikan DKI Jakarta untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Atas dengan

tingkat kompetensi yang tinggi. Siswa-siswi tersebut harus memiliki nilai

rata-rata di atas 9,0 untuk setiap mata pelajaran, dan memiliki IQ di atas 150.

Program Kelas Super diadakan di SMA Negeri 3 Jakarta dengan mengambil

siswa-siswi hasil seleksi dari sekolah-sekolah di Jakarta. Tenaga pengajar

untuk kelas super ini adalah dari kalangan dosen dengan menyertakan

Page 35: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

21

fasilitas audio-visual selama proses pembelajaran. Pada tahun 2006 tercatat

sebanyak 20 siswa mengikuti program ini.16

Teori tentang status sekolah ini digunakan oleh peneliti untuk menentukan

SMA Negeri yang akan diteliti dan juga sebagai informasi bagi pembaca dari skripsi

ini yang merupakan penjelasan dari judul skripsi yang peneliti tulis.

C. Gedung dan Ruang Perpustakaan

Dalam menyelenggarakan kegiatan perpustakaan, perlu didukung

sarana dan prasarana yang memadai berupa koleksi bahan perpustakaan yang

memadai sesuai dengan kebutuhan siswa, tata ruang serta perabot yang

memenuhi persyaratan, sehingga memudahkan siswa mencari bahan pustaka

yang diperlukan serta kenyamanan membaca atau belajar dalam ruang

perpustakaan sesuai dengan fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar yang

optimal.

Gedung perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam

penyelenggaraan perpustakaan. Dalam gedung itulah segala aktivitas dan

program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Secara umum gedung

perpustakaan memiliki kesamaan dengan gedung lainnya. Namun yang

membedakan adalah bahwa gedung perpustakaan adalah sarana yang

berfungsi sebagai fasilitas layanan informasi dengan adanya koleksi-koleksi

yang tersusun berdasarkan tata urutan tertentu untuk memudahkan pemustaka

dalam mencari literatur atau informasi yang dibutuhkan.

16 Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Kategori SMA Negeri di DKI Jakarta. Diakses pada

http://bimbel-ics.blogspot.com/2012/06/daftar-sekolah-menengah-atas-negeri-di.html merujuk

dari website dinas pendidikan http://disdik.jakarta.go.id diakses pada tanggal 17 september 2012

pukul 14.30.

Page 36: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

22

1. Pengertian Gedung dan Ruang Perpustakaan

Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya

diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung

apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah pergerakan manusia

sebagai pengguna perpustakaan, daerah konsentrasi manusia, daerah konsentrasi

buku/barang, dan titik-titik layanan yang diberikan oleh perpustakaan.17

Sedangkan pengertian ruang (space) adalah tempat atau bagian tertentu

dalam suatu gedung perpustakaan, dipakai untuk meletakkan suatu barang atau

yang mempunyai fungsi tertentu. Antara satu ruangan dengan ruangan lain

dibatasi atau tidak dibatasi oleh alat pemisah atau penyekat. Terdapat pula

pengertian ruang lain, yakni ruang (room) ialah suatu ruang atau kumpulan ruang

yang sekelilingnya dibatasi dinding atau penyekat.18

Dengan pengertian gedung dan ruang diatas, peneliti dapat

membedakan antara gedung dan ruang yang merupakan topik penelitian

yang akan dilakukan peneliti.

D. Perlengkapan dan Perabot Perpustakaan

Dalam sebuah ruangan perpustakaan pasti terdapat sarana dan

prasarana atau perabot perpustakaan yang melengkapi perpustakaan. Perabot

perpustakaan ini tentu juga harus memenuhi standar dan diletakkan sesuai

pada tempatnya. Namun sebelum dibahas tentang standar perabot

perpustakaan, peneliti akan membahas pengertian perabot perpustakaan.

17

Kosasih, Aa. Tata ruang, Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah. h. 3 Diakses http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/karsasih/Tata%20Ruang,%20Perabot%20Dan%20Perlengkapan.pdf pada 05 juni 2012 pukul 16.40 WIB

18 Ibid. h. 15

Page 37: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

23

Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan

perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal.19

Dengan

adanya perabot perpustakaan ini, sebuah perpustakaan akan semakin berfungsi

optimal. Perabot perpustakaan yang baik juga akan memberikan kenyamanan bagi

para pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan.

Setidaknya dalam sebuah ruang perpustakaan harus mempunyai fasilitas

minimal sebagai berikut:

1. Bahan perpustakaan, seperti buku pegangan, buku referensi, buku fiksi, Majalah,

Koran, leaflet/booklet.

2. Gedung/ruang perpustakaan, yang mencakup ruang penempatan buku dan media

belajar, ruang pelayanan, ruang pengelola, ruang baca, ruang tempat

penyimpanan tas atau jaket.

3. Perabot dan peralatan perpustakaan, diantaranya adalah rak buku, meja dan kursi

baca, study carrel, meja tenaga perpustakaan, lemari kartu catalog, meja sirkulasi

atau meja peminjaman, peralatan / perabot lainnya.20

Jadi, dalam sebuah perpustakaan jika terdapat fasilitas diatas, maka

setidaknya perpustakaan akan berfungsi dan bermanfaat bagi pemustaka. Banyak

pemustaka yang akan berkunjung dan merasa nyaman berada di perpustakaan untuk

belajar atau mencari informasi. Tentunya juga akan bermanfaat bagi pustakawan

yang mengelola perpustakaan agar mereka nyaman dan tidak bosan dalam mengelola

atau bekerja di perpustakaan.

Menurut buku Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen

dan Tata Kerja karya Darmono, untuk dapat menghasilkan gedung

19

Ibid h. 4 20

Perpustakaan Nasional RI, 2006. Op.Cit. h. 29

Page 38: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

24

perpustakaan yang baik dan fungsional, maka pendirian suatu gedung

perpustakaan harus mempertimbangkan minimal unsur-unsur berikut ini:

1. Untuk apakah perpustakaan itu didirikan?

2. Apa fungsi dan program yang akan dikerjakan?

3. Berapa jumlah tenaga yang diperlukan?

4. Siapa sajakah yang akan dilayani oleh perpustakaan?

5. Bahan-bahan pustaka, perlengkapan dan perabot apa saja yang akan

ditampung dalam gedung itu?

6. Berapa anggaran yang tersedia untuk itu?21

Apabila unsur-unsur tersebut telah dapat dirumuskan dengan cermat,

barulah gedung, jumlah ruangan yang dibutuhkan, dan tata ruangnya dapat

dibuat desainnya. Informasi yang minim ini sudah dapat dipakai sebagai

pegangan bagi arsitek beserta tim dalam usahanya untuk menyusun desain

gedung bagi kepentingan lembaga yang membutuhkannya termasuk lembaga

pendidikan seperti sekolah.

Unsur-unsur diatas dapat dijadikan pertimbangan bagi pustakawan

dalam merencanakan perubahan atau menata kembali tata ruang perpustakaan

yang dikelolanya. Dengan pertimbangan ini, penataan ruang akan berjalan

dengan lancar dan sesuai apa yang diinginkan serta tepat sasaran dari apa

yang sudah direncanakan. Sedangkan untuk penelitian ini, teori diatas dapat

digunakan peneliti untuk membuat pertimbangan saat membuat lembar

observasi penilaian terhadap sebuah tata ruang.

21

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. (Jakarta: Grasindo, 2007). h. 227.

Page 39: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

25

E. Tata Ruang Perpustakaan

Tata ruang perpustakaan sekolah adalah penataan atau penyusunan

segala fasilitas perpustakaan sekolah di ruang atau gedung yang tersedia. Ada

dua tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penataan ruang yang baik, yaitu

untuk memperlancar proses pekerjaan-pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh

petugas perpustakaan sekolah dan untuk menciptakan suasana yang

menyenangkan bagi murid-murid, guru-guru, dan pengunjung lainnya.22

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus

dinyatakan bahwa ruangan perpustakaan perlu diatur dengan pendekatan

sistem sehingga komposisi antara ruang koleksi, ruang baca, ruang pelayanan

dan ruang kerja dapat serasi dan nyaman. Tujuan dari pengaturan tersebut

adalah:

a. Aktivitas layanan perpustakaan dapat berlangsung dengan lancar.

b. Para pengunjung tidak saling mengganggu waktu bergerak dan

belajar.

c. Memungkinkan sirkulasi udara dan masuknya sinar matahari

dalam ruangan.

d. Pengguna perpustakaan merasa betah dan nyaman serta mudah

memperoleh informasi yang dibutuhkan.

e. Pengawasan dan pengamanan bahan pustaka dapat dilaksanakan

dengan baik. 23

22

Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011). h. 165

23 Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus.

(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999). h. 51.

Page 40: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

26

Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan

pustaka, tempat melaksanakan kegiatan layanan perpustakaan dan tempat

bekerja petugas perpustakaan. Suatu ruang perpustakaan sebaiknya

dirancang dan dibangun sesuai dengan fungsi perpustakaan. Faktor –

faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan ruangan perpustakaan

adalah:

a. Jumlah Koleksi dan perkembangannya dimasa yang akan datang.

b. Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan.

c. Jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan.

d. Jumlah petugas atau karyawan yang menggunakan ruangan.24

Tata ruang yang baik juga harus memiliki kualitas yang sesuai

untuk perpustakaan di sekolah. Faukner-Brown, ketua British arsitect of

Academic Libraries menyusun faktor-faktor yang menentukan kualitas

tersebut, dikenal dengan sebutan “Faukner-Brown’s Ten Command-

ments”, yaitu sebuah perpustakaan di lembaga perpustakaan haruslah

flexible (fleksibel), compact (padat), accessible (mudah diakses),

extendible (dapat diperluas), varied (bermacam-macam), organized

(teratur), comfortable (nyaman), constant in environment (ramah

lingkungan), secure (aman), dan economic (ekonomis).25

Penataan ruang perpustakaan sekolah akan semakin baik dan

sempurna jika memperhatikan faktor-faktor diatas. Dengan demikian

faktor-faktor diatas dapat dijadikan pedoman bagi pustakawan atau

24

Perpustakaan Nasional RI. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992). h. 5.

25 Ananda Rasulia Wirawan. Skripsi. Persepsi Pemustaka terhadap Tata Ruang

Perpustakaan Sekolah: Studi Kasus pada Perpustakaan SMAN 47 Jakarta Selatan. (Jakarta: Universitas Indonesia, 2010). h. 15

Page 41: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

27

sekolah itu sendiri dalam mengambangkan tata ruang perpustakaan

sekolah.

Dalam literatur lain disebutkan juga bahwa desain perpustakaan

dapat menentukan tujuan dari sebuah perpustakaan. That goal is most

easily realized in a library which is designed for maximum user

convenience. One reason why library design is so important is that a large

portion of the instruction takes place in the library. And a second reason

for effective library interior design is student motivarion.26

Alasan

mengapa desain perpustakaan sangat penting adalah terdapat porsi yang

besar yang harus diperhatikan dalam perpustakaan yakni dalam masalah

tempat dan alasan kedua adalah untuk memotivasi pemustaka agar lebih

sering datang atau berkunjung ke perpustakaan. Adanya alasan-alasan

diatas memperkuat pandangan peneliti untuk meneliti tentang tata ruang

perpustakaan khususnya di perpustakaan sekolah.

Untuk kenyamanan pengguna, pihak perpustakaan perlu

memperhatikan penataan ruang koleksinya. Ada tiga sistem tata ruang

perpustakaan yaitu:

a. Tata sekat

Yakni suatu cara penempatan koleksi yang terpisah dengan

meja baca pengunjung. Hanya petugas yang boleh masuk keruang

itu jadi antara koleksi dan pembaca terdapat sekat/batas. Sistem ini

cocok untuk perpustakaan yang menganut sistem pinjam tertutup/

closed acces.

26 Rice, James. Teaching Library Use: A Guide for Library Instruction. (London: Greenword

press, 1981).

Page 42: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

28

b. Tata parak

Sistem ini hampir sama dengan sistem tata sekat antara

koleksi dan meja baca tidak dicampur. Dalam sistem ini pembaca

dimungkinkan mengambil sendiri koleksi yang terletak di ruangan

lain kemudian dibon pinjam untuk dibaca di ruangan yang

disediakan.

c. Tata baur

Cara penempatan koleksi yang ditata baur yakni antara

ruangan / meja baca dan koleksi di campur, dengan demikian

pembaca lebih mudah mengambil koleksi sendiri. Cara ini lebih

cocok untuk perpustakaan yang menganut sistem terbuka/ open

access.27

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penataan

ruangan perpustakaan tergantung pada sistem pelayanan yang digunakan.

Dengan pelayanan yang digunakan oleh perpustakaan, maka akan dapat

ditentukan jenis penataan ruang yang dapat dilakukan pustakawan demi

kenyamanan pemustaka di perpustakaan.

Dalam buku Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen

dan Tata Kerja karya Darmono, perbandingan kebutuhan ruang perpustakaan

sekolah dengan perpustakaan umum dapat digambarkan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:28

Ruang yang diperlukan untuk Jenis Perpustakaan

27

Lasa, HS. Mengatur Perpustakaan Sekolah. (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006). h. 27.

28 Darmono. Op. Cit. h. 240

Page 43: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

29

kegiatan perpustakaan Perpustakaan sekolah Perpustakkaan

Umum SD SMP/SMU/SMK

1. Kepala Perpustakaan Tidak ada Tidak ada Ada**

2. Guru Pustakawan Ada Ada** Tidak ada

3. R. Kerja teknisi perpustakaan Ada** Ada** Ada**

4. Ruang Sirkulasi Ada* Ada* Ada*

5. Ruang baca Ada* Ada* Ada*

6. Ruang reference Ada* Ada* Ada***

7. Stack untuk nonfiksi Ada* Ada* Ada*

8. Stack untuk bacaan

ringan/fiksi Ada* Ada* Ada*

9. Study carrels/study units Tidak ada Ada* Tidak ada

10. Majalah / koran Ada*** Ada* Ada***

11. Diskusi Tidak ada Ada* Tidak ada

12. Story Hours / ruang

bercerita Ada* Tidak ada Ada*

13. Alat-alat peraga pengajaran Ada** Ada*** Tidak ada

14. Ruang Audiovisual Tidak ada Ada*** Ada***

Tabel 2.1 Perbandingan kebutuhan ruang perpustakaan sekolah dengan perpustakaan umum

Keterangan: 1. Catatan “ada” menyatakan ruang atau tempat yang selayaknya disediakan di

setiap jenis perpustakaan tersebut.

2. Ruang tidak harus diartikan suatu ruangan yang dibatasi dengan sekat tembok

atau partisi, tetapi mencakup pengertian tempat atau area dalam suatu ruangan

besar yang dipergunakan untuk berbagai kegiatan dari aktivitas perpustakaan.

3. Tanda *, **, ***, menyatakan bahwa ruang atau tempat untuk itu lazimnya

digabung menjadi satu dengan kelompok yang sama dengan mempergunakan

susunan tertentu untuk mempermudah aktivitas pengguna dan aktivitas

pegawai perpustakaan.

Teori ini digunakan peneliti untuk memahami ruang apa saja yang

dibutuhkan bagi sebuah perpustakaan sekolah, sehingga akan memudahkan

dalam membuat lembar observasi dalam penelitian ini. Jadi, teori ini dapat

Page 44: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

30

mendukung pedoman yang terdapat pada Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Tahun

2006 yang akan digunakan untuk membuat lembar observasi.

F. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah sebagai

Standar Penilaian Perpustakaan SMA Plus Tingkat Provinsi di

Kotamadya Jakarta Barat

Perpustakaan Nasional RI menerbitkan sebuah buku yang berjudul

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang dapat

digunakan sebagai pedoman bagi perpustakaan sekolah di Indonesia. Adapun

cakupan yang terkait dengan tata ruang perpustakaan yang dimuat pada

pedoman tersebut adalah sebagai berikut: 29

a. Lokasi

Lokasi gedung perpustakaan mempunyai persyaratan sebagai berikut:

1) Berada di pusat gedung sekolah sehingga mudah dicapai oleh

siswa dan guru.

2) Berada di tempat yang tenang sehingga para pengunjung tidak

terganggu

3) Jika kedua tempat tersebut tidak mungkin diperoleh secara

bersamaan, maka tempat yang mudah dicapai lebih penting dari

pada tempat yang tenang.

29

Perpustakaan Nasional RI. Op. Cit. h. 30

Page 45: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

31

b. Luas gedung / ruang perpustakaan

No Institusi Ukuran (m) Luas ruang

(m2)

1 Taman kanak-kanak

8 x 7 56

2 Sekolah Dasar (SD)

8 x 7 56

3 Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SMP)

15 x 8 120

4 Sekolah Menengah Umum

(SMA)

15 x 8 120

5 Sekolah Menengah Kejuruan

SMK

15 x 8 120

Tabel 2.2 Luas gedung perpustakaan

c. Jenis Ruang

Jenis ruang yang minimal harus ada:

1) Ruang koleksi buku dan ruang baca

Ruangan ini dipergunakan oleh para pengguna perpustakaan untuk

membaca dan belajar yang dilengkapi dengan meja belajar (study

carrel). Ruangan ini juga dipergunakan untuk memajang bahan

perpustakaan yang baru dan menyimpan yang lama.

2) Ruang layanan

Ruangan ini dipergunakan untuk melayani peminjaman dan

pengembalian buku, untuk menyimpan bahan rujukan, kartu

catalog dan tempat bekerja petugas serta untuk memajang buku-

buku baru.

3) Ruang multimedia

4) Ruang pengolahan

Ruangan ini dipergunakan untuk aktivitas pengadaan dan

pengolahan bahan perpustakaan, yaitu:

Page 46: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

32

a) Sebagai tempat bekerja petugas untuk mengolah bahan-bahan

perpustakaan.

b) Untuk menyimpan bahan perpustakaan baru yang akan diolah.

c) Peralatan pengolahan, rak kartu katalog, sarana bibliografis,

dan sebagainya.

d) Untuk memperbaiki bahan perpustakaan yang rusak.

d. Fungsi gedung / ruang perpustakaan

1) Tempat penyimpanan bahan perpustakaan

2) Tempat aktifitas layanan perpustakaan

3) Tempat bekerja tenaga perpustakaan

e. Penerangan

1) Jika mungkin menggunakan cahaya alami (matahari) sebagai

penerangan ruang dengan catatan jangan sampai langsung kena

buku, panntulan sinar benda bergerak diluar jangan mengganggu.

2) Jika menggunakan sinar lampu listrik, pergunakan jenis lampu

yang tidak menghasilkan sinar yang menyilaukan.

f. Suhu udara dan kelembaban

1) Suhu dalam ruangan perpustakaan diusahakan agar sejuk sehingga

para pengunjung nyaman berada di ruang perpustakaan.

2) Suhu udara yang baik adalah 22 derajat celcius dengan kelembaban

cukup (40%-60%).

3) Jika tidak mempergunakan AC maka perlu dilengkapi dengan

ventilasi, kipas angin. Di sekitar gedung atau ruang perpustakaan

sebaiknya ditanami dengan pepohonan, bunga-bunga dan rumput.

Page 47: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

33

g. Tata ruang perpustakaan harus diatur sebagai:

1) Aktifitas layanan perpustakaan agar dapat berlangsung dengan

lancar.

2) Para pengunjung tidak saling mengganggu waktu bergerak dan

belajar.

3) Memungkinkan pertukaran udara dan masuknya sinar matahari

dalam ruangan.

4) Pengawasan dan pengamanan bahan perpustakaan dapat

dilaksanakan dengan baik

h. Dekorasi

1) Cat ruangan tidak menyilaukan dan tidak burem.

2) Dekorasi ruangan sederhana, tidak berlebihan dan menarik

pengunjung untuk masuk dalam ruangan.

Tidak hanya hal-hal di atas yang berhubungan dengan ruang yang akan

diteliti, namun peneliti juga akan meneliti tentang perabot perpustakaan. Hal

ini dikarenakan dalam sebuah ruang perpustakaan juga terdapat perabot

perpustakaan. Oleh karena itu, perabot perpustakaan ini juga akan diteliti dan

dinilai apakah sudah memenuhi standar atau belum.

Perabot minimal yang perlu dimiliki di perpustakaan antara lain

adalah:

a. Rak buku

Disarankan untuk menggunakan rak buku yang standar dan terbuat

dari kayu ataupun baja. Dalam pengadaannya perlu dipertimbangkan agar

rak-rak tersebut mempunyai ukuran tinggi dan lebar yang proporsional

Page 48: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

34

demi memudahkan pengaturan penataan rak-rak tersebut. Ukuran rak buku

yang cocok untuk perpustakaan sekolah adalah tinggi 180 cm untuk enam

ambal atau tingkat, lebar 120 cm, dan kedalaman 30-40 cm.

Untuk rak berukuran sedang, ketinggian rak adalah 120 cm. Rak

berukuran sedang dapat digunakan untuk menyimpan bahan perpustakaan

yang berukuran sama atau majalah terjilid serta dapat digunakan sebagai

pembatas antara petugas yang satu dengan petugas lainnya.

Untuk rak-rak yang akan ditempatkan disepanjang dinding supaya

menggunakan rak satu sisi (single face), sedangkan untuk rak-rak yang

akan ditempatkan di tengah ruangan supaya menggunakan rak dua sisi

(double face).

Di dalam merancang rak buku supaya diusahakan agar ketinggian

ambal atau tingkat dapat diatur sesuai dengan ukuran bahan perpustakaan

yang akan disimpan atau ditempatkan di rak.

b. Meja dan kursi pembaca

Meja dan kursi pembaca yang disediakan di perpustakaan dapat

dibuat dari bahan kayu atau logam. Pemakaian bahan kayu memiliki

kelebihan daya tarik dalam memberikan perasaan hangat dan nyaman.

Permukaan meja jangan dibuat terlalu mengkilap, karena muudah tergores

dan menyebabkan pemantulan sinar yang mengganggu mata atau

penglihatan pembaca.

Ukuran meja baca: Panjang : 140 cm

Lebar : 70 cm

Tinggi : untuk SD 64 cm, SMP 67 cm, SMA 73 cm

Page 49: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

35

Kursi supaya dibuat sedemikian rupa agar memberikan rasa

nyaman bagi pembaca pada saat membaca dan menulis. Pembuatan kursi

supaya kuat tapi ringan. Ukuran kursi baca:

SD : tinggi 76 cm, lebar 36 cm, panjang 38 cm

SMP : tinggi 82 cm, lebar 38 cm, panjang 38 cm

SMA : tinggi 89 cm, lebar 40 cm, panjang 40 cm

c. Study carrel

Study carrel adalah perabot berupa meja dan kursi baca bagi

pemakai perpustakaan yang ingin melakukan kegiatan membaca ataupun

belajar secara perorangan. Ukuran disesuaikan dengan pengguna

(SD/SMP/SMA).

d. Meja tenaga perpustakaan

Setiap tenaga perpustakaan seyogyanya mempunyai meja dan kursi

sendiri. Meja dibuat dengan ukuran standar yang sekaligus dapat

digunakan untuk keperluan mengetik. Meja kerja biasanya diletakkan di

ruang kerja atau tempat-tempat strategis dalam rangka melayani

pengunjung.

e. Lemari kartu katalog

Banyak laci dalam katalog tergantung dari banyak judul-judul

bahan perpustakaan yang menjadi koleksi perpustakaan. Setiap judul buku

biasanya memerlukan 5 s.d. 6 kartu katalog berukuran standar. Setiap laci

katalog dapat menyimpan kartu katalog sekitar 1.000 lembar.

Page 50: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

36

f. Meja sirkulasi atau peminjaman

Meja sirkulasi biasanya diatur / dirancang secara khusus dan

berbeda dengan meja kerja. Perusahaan mebel pada umumnya dapat

membuat meja sirkulasi atau meja peminjaman yang berukuran standar.

Pustakawan dalam hal ini diminta memberi masukan / membuat desain

supaya memeriksa contoh-contoh pada terbitan katalog perabotan dan

perkakas perpustakaan.

g. Perabot dan peralatan lainnya.

1) Perabot ruang layanan yang meliputi:

a) Rak Katalog

b) Rak atlas, rak kamus, dan rak koran

c) Laci untuk menyimpan peta ukuran kecil dan tabung untuk

menyimpan peta ukuran besar

d) Rak Penitipan / loker

e) Papan pengumuman untuk menempelkan informasi yang harus

diketahui para pengunjung perpustakaan, baik berisi ketentuan

umum atau berita

f) Kotak saran

2) Perabot di ruang koleksi dan ruang baca meliputi:

a) Rak buku

b) Rak majalah

c) Rak pameran

d) Rak surat kabar

Page 51: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

37

e) Lemari jajaran atau filing cabinet yang dapat dikunci untuk

menyimpan pamflet dan dokumen lain

f) Standar buku

g) Tanda-tanda petunjuk pada rak

3) Perabot dan perlengkapan untuk ruang pengolahan meliputi:

a) Rak untuk buku-buku yang sedang diproses

b) Meja kerja pustakawan

c) Lemari

d) Mesin Tik / Komputer

e) Intercom

f) Tempat cuci tangan, dan infrastruktur ruangan

g) Kotak-kotak karton untuk untuk penyimpanan

h) Rak-rak berukuran tinggi sedang (ketinggian 1 meter) untuk

menyimpan bahan kayu dan sebagai pembatas

i) Jajaran kartu berputar (Rotary Card Files) atau lemari kardex

untuk mencatat nomor-nomor majalah yang diterima

perpustakaan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pedoman yang diambil

pada buku yang berjudul Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI Tahun 2006.30

Dengan pedoman ini peneliti akan menilai perpustakaan SMA Negeri Plus

Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat, sudah sesuai dengan

30

Ibid h. 30

Page 52: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

38

pedoman atau belum. Aspek-aspek yang terdapat pada pedoman ini

digunakan peneliti untuk membuat lembar observasi penelitian.

Page 53: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

39

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMA NEGERI PLUS

TINGKAT PROVINSI DI KOTAMADYA JAKARTA BARAT

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang profil masing-masing perpustakaan

yang diteliti. Perpustakaan-perpustakaan yang diteliti merupakan Perpustakaan Sekolah

Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Jakarta Barat, yaitu :

1. Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta

2. Perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta

3. Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta.

Dalam menguraikan profil perpustakaan ini, peneliti akan menjelaskan beberapa

aspek. Aspek tersebut adalah sejarah perpustakaan, visi misi perpustakaan, gambaran

umum perpustakaan dan struktur organisasi perpustakaan. Aspek-aspek ini diharapkan

dapat membantu peneliti untuk mengetahui gambaran tempat penelitian yang akan diteliti

oleh peneliti.

G. Profil Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta Barat

1. Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaaan SMA Negeri 112 Jakarta sudah berdiri seiring

dengan dibangunnya gedung sekolah SMA Negeri 112 Jakarta.

Pengelolaan perpustakaan pada saat itu masih sangat kurang, sampai

pada sekitar tahun 1998 terdapat petugas Tata Usaha yang ditugaskan

untuk mengelola perpustakaan sepenuhnya yakni Bapak Saleh. Beliau

banyak mengikuti seminar ataupun pelatihan-pelatihan yang diadakan

Page 54: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

40

dinas tentang pengelolaan perpustakaan. Sehingga perpustakaan sudah

dikelola cukup baik sampai saat ini.

Lokasi perpustakaan di sekolah ini cukup strategis, setelah

sebelumnya perpustakaan ini bertempat di lokasi yang cukup sempit

seukuran dengan ruang kelas dan berada di pojok sekolah. Namun sejak

tahun 2012 ini perpustakaan dipindahkan ke tempat yang cukup strategis

dan berukuran cukup besar yakni panjang 12 M dan lebar 8 M sehingga

luasnya 96 M2.

Saat ini perpustakaan dikelola oleh tiga petugas perpustakaan dan

kepala perpustakaan yakni Dra. Djuniati Sibarani. Petugas perpustakaan

terdiri dari petugas pengembangan (Dra. Sumaryani), Petugas layanan

teknis (M. Saleh, M.Pd), Petugas layanan pembaca (P. rahmawati).

2. Visi dan Misi Perpustakaan

Sampai sekarang perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta belum

mempunyai visi dan misi khusus perpustakaan. Jadi, visi dan misi

perpustakaan mengikuti visi dan misi sekolah, yakni:

Visi SMA Negeri 112 Jakarta adalah:

Menjadi lembaga pendidikan yang warganya berakhlak mulia,

sehat, cerdas, mandiri, inovatif dan visioner.

Misi SMA Negeri 112 Jakarta adalah:

a. Menerapkan system manajemen sekolah yang bersih,

transparan, akuntabel, dan professional (akhlak mulia).

b. Menerapkan sistem layanan pendidikan yang bermutu

berpedoman pada 8 standar pendidikan (cerdas).

Page 55: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

41

c. Menciptakan budaya sekolah yang sportif, kreatif,

menyenangkan, dan penuh rasa kekeluargaan (sehat).

d. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang mandiri dan inovatif

(mandiri dan inovatif).

e. Membangun kerjasama dengan dunia luar sesuai dengan

tuntutan globalisasi (visioner)

3. Gambaran Umum Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta memiliki luas 96 M2

dengan hanya satu lantai yang bertempat cukup strategis dekat dengan

pintu masuk dan lapangan. Alas perpustakaan menggunakan karpet

namun tetap menggunakan meja baca dan kursi baca. Jumlah kursi dan

meja baca adalah 60 buah, sejumlah dengan adanya komputer untuk

siswa yang ada di perpustakaan.

Ruangan perpustakaan ini memiliki pendingin ruang atau AC

sebanyak 5 buah. Pencahayaan di perpustakaan ini bersumber dari lampu

bukan dari cahaya matahari langsung, namun pencahayaannya masih

kurang.

Perpustakaan ini menerapkan sistem layanan terbuka dengan

waktu layanan senin sampai dengan jumat pukul 07.00 – 14.00. Layanan

yang terdapat di perpustakaan ini adalah layanan baca, layanan

peminjam, dan layanan referensi.

Jumlah koleksi di perpustakaan ini berjumlah 1980 Judul, 11256

eksemplar, yang terdiri dari buku umum 1888 judul, 2233 eksemplar, dan

buku paket 92 judul, 9023 eksemplar. Selain koleksi tecetak, terdapat

Page 56: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

42

juga koleksi digital seperti CD atau kaset pembelajaran serta e-book yang

tersedia di masing-masing komputer yang ada di perpustakaan.

Sistem pengelolaan dan peminjaman buku masih dilakukan secara

manual, yakni dengan dicatat pada buku besar. Sebenarnya petugas

perpustakaan memiliki software perpustakaan untuk mengelola koleksi,

pengunjung, dan peminjaman buku, namun software ini masih belum

dipergunakan sepenuhnya karena masih kurang pahamnya petugas

perpustakaan akan software perpustakaan. Software yang digunakan di

perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta bernama APS (Aplikasi

Perpustakaan Sekolah).

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta

dapat dilihat sebagai berikut:

Struktur Organisasi Perpustakaan

SMA Negeri 112 Jakarta

Gambar 3.1 Struktur organisasi Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta

KEPALA SEKOLAH

DRS. TRI SUGIARENO

KEPALA PERPUSTAKAAN

DRA. DJUNIATI SIBARANI

PEMBINA

MARJIYO, S.PD.

PENGEMBANGAN

DRA. SUMARYANI

LAYANAN TEKNIS

M. SALEH, S.PD.

LAYANAN PEMBACA

P. RAHMAWATI

Page 57: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

43

Keterangan:

- Garis tebal ke samping adalah garis koordinasi

- Garis tebal ke atas dan ke bawah adalah garis instruksi

- Garis putus-putus adalah garis koordinasi tidak langsung

H. Profil Perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta Barat

1. Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 65 berdiri beberapa tahun sejak SMA

Negeri 65 berdiri. Awalnya perpustakaan SMA Negeri 65 hanya sebuah

ruang kecil lebih kecil dari ruang kelas, namun saat ini perpustakaan

SMA Negeri 65 memiliki luas sebesar 15 X 8 Meter atau 120 m2.

Saat ini perpustakaan SMA Negeri 65 masih jauh dari sempurna

karena perpustakaan yang cukup luas ini belum dikelola dengan baik.

Alasan pertama adalah karena perpustakaan ini merupakan ruangan yang

termasuk dalam gedung baru SMA Negeri 65, dan alasan kedua adalah

karena satu tahun lalu petugas perpustakaan yang sudah lama mengelola

perpustakaan atau biasa disebut pustakawan terampil ini meninggal

dunia. Sehingga perpustakaan ini masih sangat sederhana untuk

dikatakan sebagai sebuah perpustakaan.

Walaupun perpustakaan SMA Negeri 65 masih kurang dikelola

dengan baik, namun petugas yang baru dan kepala perpustakaan SMA

Negeri 65 saat ini sangat giat untuk belajar mengelola perpustakaan

dengan mengikuti seminar atau pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh

dinas pendidikan ataupun dari perpustakaan nasional.

Page 58: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

44

2. Visi dan Misi Perpustakaan

Sampai sekarang perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta belum

mempunyai visi dan misi khusus perpustakaan. Jadi, visi dan misi

perpustakaan mengikuti visi dan misi sekolah, yakni:

Visi SMA Negeri 65 Jakarta adalah:

”Unggul dalam akademis, religius, demokratis dan memiliki kecakapan

hidup.”

Sedangkan misi SMA Negeri 65 adalah:

a. Menghasilkan lulusan yang cerdas, kreatif dan inovatif serta mampu

mandiri untuk meningkatkan martabat dirinya

b. Menghasilkan lulusan yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang

mantap terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c. Menghasilkan lulusan yang memiliki sikap demokratis yang dapat

melakukan dan menerima perubahan yang bersifat inovatif serta

menghargai hasil karya orang lain.

d. Menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan hidup (life skill)

Mengembangkan sarana dan prasarana yang memenuhi standar

akreditasi sekolah negeri, bertaraf “nasional” dalam menyongsong

era globalisasi 2011.

3. Gambaran Umum Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 65 memiliki luas perpustakaan

sebesar 120 m2 yang terdiri dari beberapa ruangan. Beberapa ruangan

tersebut meliputi ruang baca, ruang koleksi, ruang sirkulasi, ruang

pengolahan dan gudang.

Page 59: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

45

Untuk ruang koleksi masih sangat minim jumlah koleksi dan

lemari koleksinya, hanya terdapat 8 lemari koleksi yang diklasifikasikan

berdasarkan subjek mata pelajaran dan banyak yang tercampur. Untuk

ruang baca terdapat 60 kursi dan meja baca yang disertai komputer di

tiap mejanya. Dan untuk ruang sirkulasi dan pengolahan sekilas memang

terpisah, namun pada kenyataannya ruang sirkulasi dan pengolahan

menjadi satu.

Fasilitas yang terdapat di ruangan ini adalah komputer, AC, dan

sehari hari perpustakaan ini juga menjadi fasilitas ruangan untuk

kegiatan beribadah bagi yang non muslim dan juga tempat untuk latihan

vokal grup SMA Negeri 65.

Perpustakaan ini belum mempunyai sistem pengelolaan koleksi

dan pencarian yang baik karena tidak menggunakan alat temu kembali

koleksi seperti lemari katalog ataupun komputer yang digunakan sebagai

katalog. Sehingga selama ini semua kegiatan berjalan secara manual,

yakni jika ingin mencari langsung ke lemari koleksi dan peminjaman

koleksipun manual dengan mencatat pada buku peminjaman koleksi.

Peminjaman maksimal 1 minggu, dan minimal 1 hari untuk koleksi yang

sedikit seperti kamus, karena biasanya digunakan kembali untuk siswa

lain yang membutuhkan koleksi tersebut.

Waktu pelayanan perpustakaan adalah mulai pukul 07.00 sampai

dengan 15.00. Namun waktu pelayanan ini juga masih kurang maksimal,

ini dikarenakan petugas perpustakaan kadang-kadang tidak selalu

standby atau ada di perpustakaan.

Page 60: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

46

4. Struktur Organisasi Perpustakaan SMANegeri 65 Jakarta

Adapun struktur Perpustakaan SMA Negeri 65 dapat dilihat

sebagai berikut:

Struktur Organisasi Perpustakaan

SMA Negeri 65 Jakarta

Gambar 3.2 Struktur organisasi Perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta

Keterangan:

- Garis tebal ke samping adalah garis koordinasi

- Garis tebal ke atas dan ke bawah adalah garis instruksi

I. Profil Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta Barat

1. Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 2 berdiri cukup lama seiring dengan

berdirinya bangunan sekolah sekitar tahun 90-an. Perpustakaan ini

KEPALA SEKOLAH

DRS. SONY JUHERSONI, M.PD.

KEPALA PERPUSTAKAAN

DRA. DASMARAL PUTI

LAYANAN TEKNIS

SUJIAH

LAYANAN PEMBACA

SUJIONO

Page 61: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

47

dikelola dengan cukup baik oleh pustakawan yang tidak memiliki dasar

atau basic perpustakaan. Sejak dulu perpustakaan sudah dianggap cukup

penting bagi sekolah sehingga perpustakaan cukup diperhatikan oleh

pihak sekolah. Walaupun saat ini kondisi perpustakaan masih cukup

sederhana.

Perkembangan perpustakaan sampai saat ini tidak jauh berbeda.

Untuk luas perpustakaan, perpustakaan SMA Negeri 2 tidak terlalu

banyak berubah yakni seukuran ruang kelas atau saat ini sudah lebih luas

dari ruang kelas. Sedangkan untuk fasilitas, dahulu tidak terdapat AC

dan komputer, namun saat ini sudah menggunakan AC dan terdapat

komputer di perpustakaan sejumlah 60 buah komputer yang

dimaksudkan sebagai perpustakaan digital yang didalamnya terdapat e-

book atau bahan ajar digital bagi siswa.

Perpustakaan saat ini dikepalai oleh seorang guru yang bernama

Entcjum Sumiati, S. Pd, M.M. sejak 2 tahun yang lalu. Kepala

perpustakaan ini dibantu oleh 2 petugas perpustakaan, namun beberapa

bulan yang lalu salah satu petugas perpustakaan dipindah tugaskan oleh

kepala sekolah, sehingga saat ini petugas perpustakaan yang masih

bertugas hanya satu orang, yakni Ibu Widyanigsih.

2. Visi dan Misi Perpustakaan

Sampai sekarang perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta belum

mempunyai visi dan misi khusus perpustakaan. Jadi, visi dan misi

perpustakaan mengikuti visi dan misi sekolah, yakni:

Page 62: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

48

Visi SMA Negeri 2 Jakarta adalah:

”Menjadikan institusi yang prima dan inovatif dalam layanan

pendidikan dan pembelajaran berbasis Religius, ICT, dan Riset”

Misi SMA Negeri 2 Jakarta adalah:

a. Menerapkan pendidikan dan pembelajaran yang terintegrasi dengan nilai-

nilai religius, karakter dan budi pekerti.

b. Meningkatkan komitmen organisasi melalui penerapan peraturan dan

kode etik yang disepakati bersama.

c. Menerapkan managemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah.

d. Menerapkan secara bertahap kurikulum nasional yang setara kurikulum

internasional.

e. Meningkatkan kompetensi dan sikap profesional bagi peserta didik,

tenaga pendidik dan tenaga kepedidikan.

f. Menerapkan pendidikan dan pembelajaran berbasis ICT

g. Meningkatkan kompetensi bahasa melalui pembinaan dan pemberdayaan

program intra dan ekstrakurikuler.

h. Menerapkan pendidikan dan pembelajaran berbasis riset

3. Gambaran Umum Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 2 terletak di lantai 2 dekat dengan

anak tangga, sebuah lokasi yang cukup terjangkau dan strategis bagi

pemustaka di lingkungan SMA Negeri 2 Jakarta. Perpustakaan ini

berbentuk Persegi empat dengan luas 59,4 m2. Meskipun perpustakaan

ini cukup kecil namun sudah cukup tertata rapi kondisi tiap ruangnya.

Di perpustakaan ini terdapat ruang baca, ruang koleksi, ruang sirkulasi

Page 63: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

49

dan ruang pengolahan. Ruang baca dan koleksi sudah cukup standar,

namun untuk ruang sirkulasi dan pengolahan masih kurang dari standar

karena masih terlihat menjadi satu antara ruang sirkulasi dan

pengolahan.

Berbeda dengan dua perpustakaan sebelumnya, perpustakaan

SMA Negeri 2 ini dipisahkan antara perpustakaan kontemporer dengan

perpustakaan digital yang didalamnya hanya terdapat komputer khusus

perpustakaan sebagai alat untuk pengganti koleksi fisik. Sedangkan

pada dua sekolah sebelumnya, mereka memaksakan komputer yang

diberikan dari dinas pendidikan ini diletakkan di ruang perpustakaan.

Namun untuk perpustakaan digital di SMA Negeri 2 ini masih belum

digunakan sebagaimana mestinya.

Sistem yang digunakan pada perpustakaan ini masih manual,

baik tata cara peminjaman maupun temu kembali bahan pustaka.

Peminjaman masih dilakukan secara manual dengan menulis di sebuah

buku peminjaman, dan temu kembali sebenarnya sudah terdapat lemari

katalog, namun belum digunanakan sesuai dengan fungsinya.

4. Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta

Adapun Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 2 dapat dilihat

sebagai berikut:

Page 64: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

50

Struktur Organisasi Perpustakaan

SMA Negeri 2 Jakarta

Gambar 3.3 Struktur organisasi Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta

Keterangan:

- Garis tebal ke samping adalah garis koordinasi

- Garis tebal ke atas dan ke bawah adalah garis instruksi

KEPALA SEKOLAH

DRS. H. SUHARTO, M.SI, M.PD.

KEPALA PERPUSTAKAAN

ENTJUM SUMIYATI, S.PD, M.M.

WAKASEK BID. SARPRAS &HUMAS

DRS. TARSISIUS WARTONO, M.M.

PETUGAS PERPUSTAKAAN

WIDYANINGSIH

PETUGAS PERPUSTAKAAN

SUTIRANI

Page 65: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti akan menjawab rumusan masalah dari penelitian

yang dilakukan. Adapun hasil penelitian ini didapatkan dengan metode observasi

yang dilakukan peneliti. Peneliti meninjau langsung ke lapangan dan menilai

perpustakaan sekolah dengan menggunakan lembar observasi yang sudah

disesuaikan dengan Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah

yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI Tahun 2006.

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu dua bulan. Dalam dua bulan

tersebut, peneliti melakukan observasi sebanyak tiga kali pada masing-masing

perpustakaan. Setiap kali peneliti observasi, peneliti selalu mencatat hasil

observasi sesuai dengan lembar observasi yang sudah dibuat.

Hasil yang didapat ini dikumpulkan oleh peneliti, dianalisa dan disajikan

dalam bentuk persentase. Pengolahan data ini dilakukan dengan menganalisa

apakah perpustakaan yang diteliti sudah sesuai dengan Pedoman Umum

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan Perpustakaan Nasional

RI Tahun 2006.

A. Tata Ruang Perpustakaan SMA Plus Tingkat Provinsi

1. Perpustakaan SMA Negeri 112

a. Lokasi

Lokasi Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta termasuk lokasi

yang mudah dicapai oleh pemustaka karena berada di lantai satu dan

Page 66: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

52

dekat dengan lapangan. Lokasi perpustakaan juga berada pada tempat

yang cukup tenang dan tidak terdapat kebisingan di ruangan. Hal ini

menujukkan bahwa Perpustakaan SMA Negeri 112 sudah sesuai

dengan Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang

diterbitkan Perpustakaan Nasional Tahun 2006.

b. Luas gedung

Untuk luas gedung perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta

adalah Panjang 12 meter, dan lebar 8 meter, sehingga luasnya adalah

96 meter persegi. Luas perpustakaan ini masih belum sesuai dengan

pedoman, karena luas standar perpustakaan adalah 120 m2 yang terdiri

dari panjang 15 meter dan lebar 8 meter.

c. Jenis ruang

Berdasarkan pedoman, jenis ruang di perpustakaan sekolah

minimal terdapat ruang koleksi, ruang baca, ruang layanan, ruang

multimedia, dan ruang pengolahan. Jenis ruang yang ada di

Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta terdiri dari ruang koleksi, ruang

baca, ruang layanan, ruang multimedia, ruang pengolahan, toilet dan

gudang. Dengan demikian, pada kategori jenis ruang, Perpustakaan

SMA Negeri 112 Jakarta sudah sesuai dengan pedoman.

d. Fungsi gedung / ruang

Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta sudah cukup

memfungsikan ruang pepustakaan sesuai dengan pedoman. Adapun

fungsi ruang yang terdapat pada Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI

Page 67: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

53

Tahun 2006 yang meliputi tempat penyimpanan bahan perpustakaan,

tempat aktivitas layanan perpustakaan, dan tempat bekerja tenaga

perpustakaan

e. Penerangan

Dalam hal pencahayaan, Perpustakaan SMA Negeri 112

Jakarta tidak menggunakan cahaya alami dari matahari, namun

menggunakan penerangan dari lampu listrik. Jenis lampu yang

digunakan adalah lampu neon yang berjumlah 8 buah yang berukuran

40 watt. Penerangan dari lampu listrik ini juga tidak terlalu

menyilaukan. Berdasarkan pedoman, pencahayaan dapat menggunakan

cahaya matahari ataupun dari lampu listrik yang cahayanya tidak

menyilaukan pemustaka. Dengan demikian dalam aspek penerangan

sudah sesuai dengan pedoman.

f. Suhu udara dan Kelembaban

Untuk suhu dan kelembaban ruangan perpustakaan, peneliti

menggunakan alat pengukur suhu dan kelembaban yang disebut

hygrometer. Dengan alat ini peneliti dapat mengukur suhu dan

kelembaban yang ada di ruang perpustakaan. Suhu di Perpustakaan

SMA Negeri 112 adalah 29,9oC dengan kelembaban 68%. Sedangkan

suhu dan kelembaban yang sesuai standar adalah 22o C dan 40% -

60%. Dengan demikian, pada kategori suhu dan kelembaban,

Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta belum sesuai dengan pedoman.

Page 68: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

54

g. Tata ruang

Kondisi tata ruang perpustakaan di Perpustakaan SMA Negeri

112 sudah sesuai dengan pedoman. Adapun pedoman untuk tata ruang

adalah sesuai untuk aktivitas layanan perpustakaan, sudah sesuai untuk

masalah pertukaran udara dalam ruangan, pengawasan dan keamanan

yang cukup aman. Terdapat sedikit kekurangan pada perpustakaan

SMA Negeri 112 yakni untuk pergerakan pemustaka sedikit sulit untuk

bergerak karena disebabkan terlalu banyak dan luasnya meja dan kursi

baca yang ada di perpustakaan.

h. Dekorasi

Dekorasi perpustakaan berhubungan dengan warna cat ruangan

dan kesederhanaan dekorasi ruangan yang menimbulkan ketertarikan

pemustaka terhadap perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan SMA

Negeri 112 memiliki warna cat ruangan berwarna hijau muda yang

cukup terang dan tidak menyilaukan. Berdasarkan observasi yang

dilakukan peneliti, banyak siswa yang sudah berkunjung dan cukup

tertarik dengan perpustakaan. Hal ini dapat dirasakan oleh peneliti

yang merasa nyaman dengan kesederhanaan dekorasi pada

perpustakaan ini. Dengan demikian, pada kategori dekorasi,

Perpustakaan SMA Negeri 112 sudah sesuai dengan pedoman.

i. Perlengkapan dan perabot perpustakaan

Dalam hal perlengkapan dan perabot perpustakaan, perabot

minimal yang perlu dimiliki perpustakaan sekolah adalah antara lain:

rak buku yang berukuran tinggi 180 cm, lebar 120 cm, dan kedalaman

Page 69: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

55

30-40 cm; meja dan kursi baca, meja yang berukuran panjang 140 cm,

lebar 70 cm, dan tinggi 73 cm dan kursi baca yang berukuran tinggi 89

cm, lebar 40 cm, dan panjang 40 cm; study carrel; meja tenaga

perpustakaan; lemari kartu katalog; meja sirkulasi atau meja

peminjaman; dan perabot lainnya seperti rak koran, loker tas, papan

pengumuman, filling cabinet, kotak saran dan lain-lain.

Untuk perlengkapan dan perabot yang ada di Perpustakaan

SMA Negeri 112 Jakarta antara lain:

1) Rak Koleksi

a) Rak Koleksi satu sisi yang berjumlah 6 buah dengan ukuran

panjang 1 meter dan lebar 0,5 meter.

b) Rak Koleksi dua sisi yang berjumlah 2 buah dengan ukuran

panjang 1,2 meter dan lebar 0,6 meter.

c) Rak untuk koran yang berjumlah 2 buah dengan ukuran

panjang 0,7 meter dan lebar 0,6 meter.

d) Rak koleksi referens yang berjumlah 2 buah dengan ukuran

panjang 2 meter dan lebar 0,5 meter.

Rak koleksi yang digunakan di Perpustakaan SMA Negeri

112 terbuat dari bahan Kayu.

2) Meja dan kursi baca

Meja dan kursi baca di perpustakaan ini berjumlah

masing-masing 60 buah. Meja dan kursi baca ini disertai

dengan komputer siswa. Ukuran meja dan kursi baca adalah

panjang 6 meter dan lebar 4 meter.

Page 70: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

56

3) Meja dan kursi tenaga perpustakaan

Meja dan kursi tenaga perpustakaan berjumlah masing-

masing 3 buah. Meja dan kursi baca ini berukuran panjang 3

meter dan lebar 1,2 meter. Meja dan kursi tenaga perpustakaan

yang berjumlah tiga buah ini sudah termasuk untuk meja

sirkulasi perpustakaan.

4) Lemari katalog

Lemari katalog di perpustakaan ini berjumlah 1 buah

yang berukuran panjang 0,9 meter dan lebar 0,5 meter.

5) Loker untuk tenaga perpustakaan

6) Sound system dan amplifier yang digunakan sebagai alat

informasi bagi petugas piket di sekolah.

7) Komputer untuk pustakawan yang digunakan untuk sirkulasi,

pengolahan dan sebagai server bagi komputer-komputer

siswa yang digunakan sebagai alat pembelajaran. Komputer

ini berjumlah 3 buah untuk pustakawan.

Berdasarkan data di atas, perlengkapan dan perabot pada

Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta masih belum sesuai dengan

pedoman yang terdapat pada Pedoman Umum Pennyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan PerpustakaanNasional Tahun

2006. Hal ini dikarenakan masih kurangnya satu aspek perabot minimal

yang harus ada di perpustakaan, yakni study carreel.

Page 71: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

57

2. Perpustakaan SMA Negeri 65

a. Lokasi

Perpustakaan SMA Negeri 65 berada di lokasi yang kurang

strategis karena berada di lantai 3 sekolah sehingga cukup sulit untuk

dicapai oleh warga sekolah. Namun dengan lokasi ini, kondisi

perpustakaan menjadi sangat tenang dan jauh dari kebisingan.

Berdasarkan pedoman, lokasi perpustakaan harus mudah dicapai dan

lokasinya tenang serta tidak terdapat kebisingan. Dengan demikian,

Perpustakaan SMA Negeri 65 masih belum sesuai dengan pedoman.

b. Luas gedung

Luas gedung perpustakaan ini berukuran panjang 15 meter dan

lebar 8 meter, sehingga berjumlah 120 meter persegi. Luas

perpustakaan ini sudah sesuai dengan pedoman yang terdapat dalam

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang

diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI Tahun 2006.

c. Jenis ruang

Pada perpustakaan ini terdapat beberapa ruang yang terdiri dari

ruang koleksi, ruang baca, ruang layanan, ruang multimedia, ruang

pengolahan, dan gudang. Ruang-ruang ini sudah sesuai dengan

pedoman, karena pada pedoman minimal ruang yang harus ada adalah

ruang koleksi, ruang baca, ruang layanan, ruang multimedia, dan

ruang pengolahan.

Page 72: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

58

d. Fungsi gedung / ruang

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, perpustakaan ini

sudah difungsikan sebagaimana mestinya sesuai dengan pedoman.

Perpustakaan ini digunakan sebagai tempat menyimpan bahan pustaka,

difungsikan sebagai tempat aktivitas layanan perpustakaan dan

difungsikan sebagai tempat bekerja tenaga perpustakaan.

e. Penerangan

Dalam hal penerangan atau pencahayaan, Perpustakaan SMA

Negeri 65 Jakarta sudah sesuai dengan pedoman. Hal ini dapat dilihat

dari pencahayaan di Perpustakaan ini yang tidak menggunakan cahaya

alami dari matahari melainkan menggunakan cahaya dari lampu yang

tidak menyilaukan. Cahaya dari lampu neon yang berjumlah delapan

buah yang berukuran 40 watt. Berdasarkan pedoman, pencahayaan

dapat menggunakan cahaya matahari ataupun dari lampu listrik yang

cahayanya tidak menyilaukan pemustaka.

f. Suhu udara dan kelembaban

Berdasarkan observasi yang dilakukan dengan menggunakan

alat pengukur suhu dan kelembaban, suhu udara di perpustakaan ini

rata-rata adalah 30o C dan memiliki kelembaban 56 %. Di perpustakaan

ini juga terdapat pendingin ruangan atau AC dan juga terdapat pot

tanaman sehingga cukup terasa sejuk. Dengan demikian, dalam hal

kelembaban perpustakaan ini sudah sesuai dengan pedoman, karena

kelembaban standar adalah 40% – 60%. Namun dalam hal suhu, masih

kurang standar, karena suhu standar adalah 22o C.

Page 73: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

59

g. Tata ruang

Tata ruang di perpustakaan ini masih sederhana, namun sudah

cukup untuk aktivitas layanan perpustakaan. Terlebih lagi dengan luas

perpustakaan yang sudah sesuai dengan pedoman, memudahkan

pergerakan pemustaka dan tidak mengganggu pemustaka lain di

perpustakaan. Namun dalam hal pengawasan dan keamanan,

perpustakaan ini masih sangat kurang. Berdasarkan pedoman yang

digunakan peneliti, sebuah tata ruang yang baik adalah sesuai untuk

aktivitas layanan perpustakaan, sudah sesuai untuk masalah pertukaran

udara dalam ruangan, pengawasan dan keamanan yang cukup aman.

Dengan demikian Perpustakaan SMA Negeri 65 masih belum sesuai

dengan pedoman.

h. Dekorasi

Berdasarkan pedoman, untuk aspek dekorasi yang baik adalah

menggunakan cat yang tidak menyilaukan, dekorasi ruangan yang

sederhana, tidak berlebihan dan mampu menarik pemustaka untuk

berkunjung ke perpustakaan.

Pada Perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta menggunakan cat

ruangan yang berwarna putih cream, cat ruangan ini termasuk dalam

kategori yang tidak menyilaukan. Berdasarkan observasi, dalam hal

kesederhanaan dekorasi yang mampu menarik pemustaka, peneliti

menilai perpustakaan ini masih belum menarik dilihat karena masih

terlalu sederhana dan masih terlalu sedikit perlengkapan dan perabot

perpustakaannya.

Page 74: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

60

Dengan demikian, pada kategori dekorasi, Perpustakaan SMA

Negeri 65 Jakarta belum sesuai dengan pedoman.

i. Perlengkapan dan perabot perpustakaan

Dalam hal perlengkapan dan perabot perpustakaan, perabot

minimal yang perlu dimiliki di perpustakaan sekolah adalah antara lain

rak buku yang berukuran tinggi 180 cm, lebar 120 cm, dan kedalaman

30-40 cm; meja dan kursi baca, meja yang berukuran panjang 140 cm,

lebar 70 cm, dan tinggi 73 cm dan kursi baca yang berukuran tinggi 89

cm, lebar 40 cm, dan panjang 40 cm; study carrel; meja tenaga

perpustakaan; lemari kartu katalog; meja sirkulasi atau meja

peminjaman; dan perabot lainnya seperti rak koran, loker tas, papan

pengumuman, filling cabinet, kotak saran dan lain-lain.

Perlengkapan dan perabot yang ada di perpustakaan SMA

Negeri 65 Jakarta antara lain:

1) Rak koleksi dua sisi yang berjumlah 8 buah yang masing-masing

berukuran panjang 1 meter dan lebar 0,5 meter.

Pada perpustakaan ini masih sedikit jumlah koleksinya

sehingga hanya terdapat 8 rak koleksi dua sisi. Bahan yang

digunakan untuk rak koleksi ini adalah terbuat dari besi.

2) Meja dan kursi baca yang berjumlah 60 buah yang disertai dengan

komputer siswa dan berukuran panjang 6 meter dan lebar 4 meter.

3) Meja tenaga perpustakaan yang berjumlah 2 buah yang masing-

masing berukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter dan panjang 1

Page 75: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

61

meter lebar 0,5 meter. Meja tenaga perpustakaan ini digunakan

juga untuk meja sirkulasi perpustakaan.

4) LCD Projector berjumlah 1 buah.

Berdasarkan data di atas, tata ruang Perpustakaan SMA Negeri 65

Jakarta masih belum sesuai dengan pedoman yang terdapat pada Pedoman

Umum Pennyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan

PerpustakaanNasional Tahun 2006. Hal ini dikarenakan Perpustakaan

SMA Negeri 65 Jakarta masih belum mempunyai beberapa aspek perabot

yang minimal harus ada di perpustakaan seperti lemari katalog, study

carreel dan rak koleksi yang masih sangat sedikit dan kurang beragam

jenisnya.

3. Perpustakaan SMA Negeri 2

a. Lokasi

Lokasi perpustakaan ini berada di lantai 2 sekolah dan dekat

dengan tangga. Dengan demikian perpustakaan ini mudah dicapai dan

cukup strategis bagi pemustaka. Perpustakaan ini juga sudah cukup

tenang dari kebisingan. Oleh Karena itu, Perpustakaan SMA Negeri 2

sudah sesuai dengan pedoman. Berdasarkan pedoman, dalam hal

lokasi yang baik adalah perpustakaan harus mudah dicapai dan berada

pada tempat yang tenang.

b. Luas gedung

Luas gedung perpustakaan ini berukuran panjang 10,8 meter

dan lebar 5,5 meter sehingga berjumlah 59,4 meter persegi.

Berdasarkan pernyataan dari petugas perpustakaan dan observasi yang

Page 76: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

62

dilakukan, terdapat satu ruang lagi perpustakaan yang hanya terdapat

meja dan kursi yang dilengkapi komputer siswa yang berjumlah 60

buah. Ruangan ini masih belum dikelola, jadi masih dalam usaha

pengembangan perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta. Berdasarkan data

di atas, luas gedung perpustakaan ini masih belum sesuai pedoman

karena luas standar perpustakaan adalah 120 m2 yang terdiri dari

panjang 15 meter dan lebar 8 meter.

c. Jenis ruang

Pada perpustakaan ini terdapat beberapa ruang diantaranya

adalah ruang koleksi, ruang baca, ruang layanan, dan ruang

pengolahan. Ruang-ruang ini belum sesuai dengan pedoman, karena

pada pedoman minimal ruang yang harus ada adalah ruang koleksi,

ruang baca, ruang layanan, ruang multimedia, dan ruang pengolahan.

d. Fungsi gedung / ruang

Berdasarkan observasi yang dilakukan, perpustakaan ini sudah

difungsikan sesuai dengan pedoman. Perpustakaan ini difungsikan

sebagai tempat penyimpanan bahan pustaka, sebagai tempat aktivitas

layanan perpustakaan termasuk peminjaman bagi siswa dan kerjasama

antara pustakawan dengan guru mata pelajaran yang menyarankan

siswanya untuk meminjam buku di perpustakaan, dan sebagai tempat

bekerja secara optimal bagi tenaga perpustakaan. Dengan demikian

Perpustakaan SMA Negeri 2 ini sudah sesuai dengan pedoman.

Adapun fungsi standar yang terdapat pada Pedoman Umum

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan

Page 77: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

63

Perpustakaan Nasional meliputi tempat penyimpanan bahan

perpustakaan, tempat aktivitas layanan perpustakaan, dan tempat

bekerja tenaga perpustakaan.

e. Penerangan

Dalam hal penerangan, di perpustakaan ini tidak berbeda

dengan dua perpustakaan sebelumnya, yakni dengan tidak

menggunakan cahaya alami namun menggunakan cahaya lampu yang

tidak menyilaukan. Lampu yang digunakan pada perpustakaan ini

adalah lampu neon yang berukuran 40 watt yang berjumlah 9 buah.

Dengan demikian dalam hal penerangan, Perpustakaan SMA Negeri 2

sudah sesuai dengan pedoman. Berdasarkan pedoman, penerangan

yang baik adalah penerangan yang dapat menggunakan cahaya

matahari ataupun dari lampu listrik yang cahayanya tidak

menyilaukan pemustaka.

f. Suhu udara dan kelembaban

Berdasarkan observasi peneliti dengan menggunakan alat

pengukur suhu dan kelembaban, suhu udara di perpustakaan ini rata-

rata adalah 30o C dan kelembaban 63%. Dengan demikian, dalam hal

suhu dan kelembaban perpustakaan ini masih belum sesuai dengan

pedoman, karena suhu dan kelembaban standar adalah 20o C dan 40%

– 60%.

g. Tata ruang

Tata ruang perpustakaan ini sudah sesuai untuk aktivitas

layanan perpustakaan. Perpustakaan ini juga sudah cukup sesuai

Page 78: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

64

dengan pergerakan pemustaka, sehingga tidak mengganggu aktivitas

layanan di perpustakaan. Tata ruang perpustakaan ini juga sudah

memungkinkan adanya pertukaran udara melalui AC dan memiliki

pencahayaan dari lampu yang tidak menyilaukan.

Setelah ditinjau dari aspek pergerakan pemustaka di

perpustakaan dan pertukaran udara dalam perpustakaan sudah sesuai

dengan pedoman, namun dalam hal pengawasan dan keamanan masih

belum sesuai dengan pedoman. Dengan demikian, Perpustakaan SMA

Negeri 2 belum sesuai dengan pedoman yang terdapat pada Pedoman

Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh

Perpustakaan Nasional RI Tahun 2006.

h. Dekorasi

Dalam hal dekorasi, perpustakaan ini menggunakan cat

berwarna hijau dan tidak menyilaukan. Dekorasi ruang yang cukup

sederhana ini ternyata sudah cukup mampu menarik pemustaka untuk

berkunjung ke perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari cukup

banyaknya koleksi di perpustakaan dan tempatnya yang cukup

nyaman untuk belajar atau membaca buku. Dengan demikian dalam

hal dekorasi, Perpustakaan SMA Negeri 2 sudah sesuai dengan

pedoman karena pada pedoman, dekorasi yang baik adalah

menggunakan cat yang tidak menyilaukan dan dekorasi ruangan yang

sederhana dan mampu menarik pemustaka untuk berkunjung ke

perpustakaan.

Page 79: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

65

i. Perlengkapan dan perabot perpustakaan

Dalam hal perlengkapan dan perabot perpustakaan, perabot

minimal yang perlu dimiliki di perpustakaan sekolah adalah antara

lain rak buku yang berukuran tinggi 180 cm, lebar 120 cm, dan

kedalaman 30-40 cm; meja dan kursi baca, meja yang berukuran

panjang 140 cm, lebar 70 cm, dan tinggi 73 cm dan kursi baca yang

berukuran tinggi 89 cm, lebar 40 cm, dan panjang 40 cm; study carrel;

meja tenaga perpustakaan; lemari kartu katalog; meja sirkulasi atau

meja peminjaman; dan perabot lainnya seperti rak koran, loker tas,

papan pengumuman, filling cabinet, kotak saran dan lain-lain.

Perlengkapan dan perabot yang ada di Perpustakaan SMA

Negeri 2 Jakarta antara lain:

1) Rak Koleksi

a) Rak koleksi satu sisi dengan jenis rak yang menggunakan

penutup berjumlah 8 buah yang berukuran panjang 1,5 meter

dan lebar 0,6 meter.

b) Rak koleksi satu sisi dengan jenis rak yang terbuka atau tanpa

menggunakan penutup berjumlah 4 buah yang berukuran

panjang 1,5 meter dan lebar 0,6 meter.

c) Rak koleksi referens yang berjumlah 2 buah yang berukuran

panjang 0,8 meter dan lebar 0,5 meter.

d) Rak koleksi non buku yang berjumlah 1 buah yang berukuran

panjang 0,5 dan lebar 0,4 meter.

Page 80: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

66

Bahan yang digunakan untuk rak koleksi adalah

menggunakan bahan kayu dan beberapa ada yang menggunakan

kayu dengan penutup kaca.

2) Meja baca

Meja baca di perpustakaan ini berjumlah 40 buah yang luas

keseluruhan berjumlah panjang 6,9 meter dan lebar 2 meter serta

kursi baca yang berjumlah sama 40 buah yang berukuran panjang

0,6 meter dan lebar 0,5 meter. Meja dan kursi baca ini terbuat dari

bahan kayu.

3) Meja tenaga perpustakaan

Meja tenaga perpustakaan yang juga berfungsi sebagai

meja sirkulasi atau peminjaman dan meja pengolahan yang

berjumlah 1 buah yang berukuran panjang 3,6 meter dan lebar 2,4

meter.

4) Lemari katalog

Lemari katalog di perpustakaan ini berjumlah 1 buah yang

berukuran panjang 0,8 meter dan lebar 0,5 meter.

5) Televisi 1 buah dan bendera merah putih serta bendera OSIS.

Berdasarkan data di atas, perlengkapan dan perabot Perpustakaan

SMA Negeri 2 Jakarta masih belum sesuai dengan pedoman yang terdapat

pada Pedoman Umum Pennyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang

diterbitkan Perpustakaan Nasional Tahun 2006. Hal ini dikarenakan masih

belum terdapatnya satu aspek perabot minimal yang harus ada di

perpustakaan yakni study carreel.

Page 81: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

67

B. Analisa Persentase Tata Ruang Sesuai Pedoman Pada Perpustakaan

SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat

Untuk menilai persentase pada setiap aspek yang diteliti pada

perpustakaan, peneliti akan menggunakan rumus persentase :

Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuensi Jawaban Responden

N = Number Of Case (Banyaknya Individu)31

Dalam penelitian ini, peneliti mengganti frekuensi jawaban responden

dengan hasil observasi perpustakaan (masing-masing aspek), Number of case

diganti dengan standar perpustakaan (masing-masing aspek). Rumus ini

digunakan untuk menghitung persentase semua aspek yang diteliti, yakni

aspek lokasi, luas gedung, jenis ruang, fungsi gedung/ruang, penerangan,

suhu udara dan kelembaban, tata ruang, dekorasi, dan perabot perpustakaan.

Adapun parameter untuk penafsiran nilai persentase adalah :

0 % = Tidak ada satupun

1% - 25% = Sebagian kecil

26% - 49% = Hampir setengahnya

50% = Setengahnya

51% - 75% = Sebagian besar

76% - 99% = Hampir seluruhnya

100% = Seluruhnya32

31

Anas Sudijono. Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005). h. 43. 32

Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa.

(Jakarta: Gramedia, 1992). h. 11.

Page 82: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

68

1. Lokasi

No. Aspek yang dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA

N 112 Jakarta

Perpus SMA

N 65 Jakarta

Perpus SMA

N 2 Jakarta

1

Lokasi

perpustakaan

mudah dicapai

Sudah sesuai Belum sesuai Sudah sesuai

2

Lokasi

perpustakaan

berada di tempat

yang tenang

Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

Tabel 4.1 Tabel perbandingan lokasi perpustakaan

Berdasarkan data yang sudah didapat terhadap tiga perpustakaan

sekolah yang sudah diteliti, dapat dianalisa dengan menggunakan rumus di

atas bahwa Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta dan Perpustakaan

SMA Negeri 2 Jakarta mendapat nilai 100%. Sedangkan Perpustakaan

SMA Negeri 65 Jakarta mendapatkan nilai 50%. Dengan demikian, dalam

hal lokasi perpustakaan, hanya dua perpustakaan yang mencapai nilai

sempurna 100%. Hal ini sesuai dengan pedoman, yakni mudah dicapai

oleh warga sekolah dan berada di tempat yang tenang. Sedangkan

Perpustakaan SMA Negeri 65 Jakarta masih belum sesuai pedoman karena

lokasi perpustakaan tidak mudah dicapai oleh warga sekolah. Jika

digambarkan dalam sebuah diagram, untuk kategori lokasi perpustakaan

dapat dilihat sebagai berikut:

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.1 Perbandingan ketegori lokasi perpustakaan

100%

50%

100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori lokasi

perpustakaanSMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 83: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

69

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi

Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Jakarta Barat yang

sudah sesuai dengan pedoman adalah Perpustakaan SMA Negeri 112 dan

Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta. Untuk Perpustakaan SMA Negeri 65

Jakarta masih setengahnya dari pedoman.

2. Luas gedung

No. Aspek yang dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA

N 112 Jakarta

Perpus SMA

N 65 Jakarta

Perpus SMA

N 2 Jakarta

1

Luas Perpustakaan

SMA sesuai

pedoman adalah 15

x 8 meter = 120m2

Luas

perpustakaan

96 m2 (Belum

sesuai)

Luas

perpustakaan

120 m2 (sudah

sesuai)

Luas

perpustakaan

59,4 m2

(Belum sesuai)

Tabel 4.2 Tabel perbandingan luas perpustakaan

Dalam hal luas gedung perpustakaan, dapat dianalisa bahwa dari

ketiga perpustakaan yang diteliti ini hanya satu perpustakaan yang sesuai

100% sesuai dengan pedoman. Perpustakaan tersebut adalah Perpustakaan

SMA Negeri 65 Jakarta. Sedangkan untuk Perpustakaan SMA Negeri 112

luas perpustakaan adalah 96 m2, sehingga jika dihitung menggunakan

rumus yang sudah disebutkan peneliti di atas, maka perpustakaan SMA

Negeri 112 Jakarta mendapat nilai 80%. Untuk Perpustakaan SMA Negeri

2 Jakarta yang memiliki luas perpustakaan 59,4 m2, sehingga jika dihitung

sesuai rumus di atas menjadi 49,5%. Jika digambarkan dalam sebuah

diagram, untuk kategori luas perpustakaan dapat dilihat sebagai berikut:

Page 84: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

70

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.2 Perbandingan kategori luas perpustakaan

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa luas

Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Jakarta Barat yang

sudah sesuai dengan pedoman adalah Perpustakaan SMA Negeri 65

Jakarta. Untuk Perpustakaan SMA Negeri 112 mendapat nilai hampir

seluruhnya dari pedoman, dan Perpustakaan SMA Negeri 2 mendapatkan

nilai hampir setengahnya dari pedoman.

3. Jenis ruang

No. Aspek yang dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA

N 112 Jakarta

Perpus SMA

N 65 Jakarta

Perpus SMA

N 2 Jakarta

1

Min. terdapat ruang

koleksi, ruang baca,

ruang layanan,

ruang multimedia,

ruang pengolahan

Sudah sesuai Belum sesuai Sudah sesuai

Tabel 4.3 Tabel perbandingan jenis ruang perpustakaan

Untuk aspek jenis ruang, dari tiga perpustakaan yang diteliti,

terdapat dua perpustakaan yang sudah memenuhi standar dan

mendapatkan nilai 100%, yakni Perpustakaan SMA Negeri 112 dan

Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta. Sedangkan untuk Perpustakaan SMA

Negeri 65 Jakarta masih belum sesuai pedoman dikarenakan masih belum

memiliki ruang untuk pengolahan bahan pustaka. sehingga jika dihitung

menggunakan rumus yang digunakan peneliti, Perpustakaan SMA Negeri

80.00%

100.00%

49.50%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori luas

perpustakaan

SMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 85: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

71

65 mendapatkan nilai 80%. Jika digambarkan dalam sebuah diagram,

untuk kategori jenis ruang perpustakaan dapat dilihat sebagai berikut:

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.3 Perbandingan kategori jenis ruang di perpustakaan

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis ruang

Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Jakarta Barat yang

sudah sesuai dengan pedoman adalah Perpustakaan SMA Negeri 112 dan

Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta. Untuk SMA Negeri 65 mendapatkan

nilai hampir seluruhnya dari pedoman.

4. Fungsi Gedung / Ruang

No. Aspek yang dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA

N 112 Jakarta

Perpus SMA

N 65 Jakarta

Perpus SMA

N 2 Jakarta

1

Perpustakaan

digunakan sebagai

tempat

penyimpanan

bahan pustaka

Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

2

Perpustakaan

digunakan sebagai

aktivitas layanan

perpustakaan

Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

3

Perpustakaan

digunakan sebagai

tempat bekerja

tenaga

perpustakaan

Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

Tabel 4.4 Tabel fungsi ruang perpustakaan

100.00%

80.00%

100.00%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori Jenis Ruang di

Perpustakaan

SMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 86: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

72

Selanjutnya dalam hal fungsi gedung / ruang perpustakaan, setelah

dianalisa dan dihitung dengan menggukanan rumus, ketiga perpustakaan

yang sudah diobservasi sudah sesuai dengan pedoman dan mencapai nilai

100%. Hal ini dikarenakan perpustakaan tersebut sudah memfungsikan

sebagai tempat penyimpanan bahan pustaka, sebagai tempat aktivitas

layanan perpustakaan dan tempat bekerja tenaga perpustakaan. Jika

digambarkan dalam sebuah diagram, untuk kategori fungsi gedung / ruang

perpustakaan adalah sebagai berikut:

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.4 Perbandingan ketegori fungsi gedung / ruang

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi

perpustakaan pada semua Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat

Provinsi di Jakarta Barat sudah seuai dengan pedoman.

5. Penerangan

No. Aspek yang

dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA N

112 Jakarta

Perpus SMA N

65 Jakarta

Perpus SMA N

2 Jakarta

1

Penggunaan

cahaya yang alami

dari matahari atau

lampu

Menggunakan

lampu

Menggunakan

lampu

Menggunakan

lampu

2

Penggunaan

cahaya yang tidak

menyilaukan

Cahaya yang

cukup dan tidak

menyilaukan

Cahaya yang

cukup dan tidak

menyilaukan

Cahaya yang

cukup dan tidak

menyilaukan

Tabel 4.5 Tabel aspek penerangan perpustakaan

100.00% 100.00% 100.00%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori Fungsi gedung / ruang

SMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 87: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

73

Dalam hal penerangan atau pencahayaan di perpustakaan, dapat

dianalisa bahwa seluruh perpustakaan yang diteliti sudah sesuai dengan

pedoman dan mencapai nilai 100%. Karena penerangan atau pencahayaan

di perpustakaan sudah menggunakan cahaya lampu yang tidak

menyilaukan dan cukup nyaman bagi pemustaka. Jika digambarkan dalam

sebuah diagram adalah sebagai berikut:

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.5 Perbandingan kategori penrangan / pencahayaan di perpustakaan

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kategori

penerangan / pencahayaan perpustakaan, semua Perpustakaan SMA

Negeri Plus Tingkat Provinsi di Jakarta Barat sudah sesuai dengan

pedoman.

6. Suhu udara dan kelembaban

No. Aspek yang

dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA N

112 Jakarta

Perpus SMA N

65 Jakarta

Perpus SMA N

2 Jakarta

1

Suhu udara

ruangan yang baik

adalah 22oC

dengan

kelembaban 40 –

60 %

Suhu udara

29,9oC (belum

sesuai)

Suhu udara

30oC (belum

sesuai)

Suhu udara

30oC (belum

sesuai)

Tabel 4.6 Tabel suhu perpustakaan

100.00% 100.00% 100.00%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori Penerangan / Pencahayaan

di Perpustakaan

SMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 88: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

74

Untuk suhu dan kelembaban di ruang perpustakaan, peneliti

menggunakan alat pengukur suhu dan kelembaban ruangan yang disebut

hygrometer. Dengan alat tersebut dapat dianalisa suhu dan kelembaban

ruang tiga sekolah yang hasilnya adalah :

- SMA Negeri 112 suhu dan kelembabannya adalah 29,9o C / 68%.

- SMA Negeri 65 suhu dan kelembabannya adalah 30o C / 56%.

- SMA Negeri 2 suhu dan kelembabannya adalah 30o C / 65%.

Adapun suhu dan kelembaban berdasarkan pedoman adalah 22o C /

40-60%. Untuk menilai suhu dan kelembaban berdasarkan persentase,

peneliti juga menggunakan rumus persentase yang sudah disebutkan

sebelumnya. Namun sebelum itu, peneliti menggunakan rumus perubahan

suhu yakni

Perubahan suhu (∆t) = t2 – t1.

Dimana dalam rumus kalor yang terdapat pada ilmu fisika, t2

adalah suhu yang lebih tinggi sedangkan t1 adalah suhu yang lebih

rendah.33

Pada penelitian ini, peneliti mengganti t2 menjadi suhu yang

ditemukan di lapangan dan t1 adalah suhu standar perpustakaan.

Dengan demikian, setelah dihitung dengan rumus di atas, suhu

Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta adalah 7,90C lebih dari pedoman.

Jika dibuat persentase, suhu perpustakaan ini mendapat nilai kelebihan dari

standar sebesar 35,9%. Persentase ini sama halnya dengan 64,1%

mendekati suhu pada pedoman.

33

Suhu dan Kalor. Dikases di http://rumushitung.com/2013/01/22/suhu-dan-kalor/ pada Selasa 19

januari 2013 pukul 03.00 wib.

Page 89: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

75

Suhu Perpustakaan SMA Negeri 65 dan Perpustakaan SMA Negeri

2 Jakarta adalah 80C melebihi pedoman. Jika dibuat persentase, suhu

perpustakaan ini mendapat nilai kelebihan dari pedoman sebesar 36,4%.

Persentase ini sama halnya dengan 63,6% mendekati pedoman.

Sehingga jika digambarkan dalam sebuah diagram, untuk suhu dan

kelembaban perpustakaan dapat digambarkan pada diagram sebagai

berikut:

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.6 Perbandingan kategori suhu dan kelembaban di perpustakaan

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kategori

suhu dan kelembaban perpustakaan, Perpustakaan SMA Negeri Plus

Tingkat Provinsi di Jakarta Barat tidak ada yang sesuai dengan pedoman.

Walaupun begitu, baik Perpustakaan SMA Negeri 112, Perpustakaan SMA

Negeri 65 dan Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta mencapai nilai

sebagian besar dari pedoman.

7. Tata ruang

No. Aspek yang

dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA N

112 Jakarta

Perpus SMA N

65 Jakarta

Perpus SMA N

2 Jakarta

1

Tata ruang diatur

agar aktivitas

layanan

perpustakaan

Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

64.10%

63.60% 63.60%

62%

63%

63%

64%

64%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori Suhu dan Kelembaban di

Perpustakaan

SMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 90: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

76

lancar

2

Tata ruang diatur

agar tidak

mengganggu

pergerakan

pengunjung

Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

3

Tata ruang diatur

agar

memungkinkan

pertukaran udara

di ruangan

Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

4

Tata ruang agar

diatur untuk

pengawasan dan

pengamanan di

perpustakaan

Sudah sesuai Belum sesuai Belum sesuai

Tabel 4.7 Tabel Tata ruang perpustakaan

Untuk kategori tata ruang perpustakaan, dapat dianalisa bahwa

perpustakaan yang sudah sesuai dengan pedoman dan mendapatkan nilai

100% adalah Perpustakaan SMA Negeri 112 karena sudah memenuhi 4

aspek penilaian sesuai pedoman, yakni sesuai untuk aktivitas layanan

perpustakaan, sudah menyesuaikan pergerakan pemustaka, sudah

memungkinkan adanya pertukaran udara dan sudah melakukan

pengawasan dan pengamanan terhadap bahan pustaka dengan baik.

Sedangkan untuk Perpustakaan SMA Negeri 65 dan Perpustakaan

SMA Negeri 2 mendapatkan nilai 75% mendekati standar. Hal ini

dikarenakan hanya mencakup 3 dari 4 aspek standar, yakni sudah sesuai

dengan aktivitas layanan perpustakaan, tidak terganggu pergerakan di

perpustakaan, dan memungkinkan pertukaran udara yang cukup.

Jika digambarkan dalam sebuah diagram, untuk tata ruang

perpustakaan adalah sebagai berikut:

Page 91: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

77

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.7 Perbandingan kategori tata ruang di perpustakaan

Berdasarkan data di atas, dapat disimppulkan bahwa tata ruang

Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi yang sudah sesuai

dengan pedoman hanya Perpustakaan SMA Negeri 112. Sedangkan untuk

Perpustakaan SMA Negeri 65 dan SMA Negeri 2 Jakarta mencapai

sebagian besar dari pedoman.

8. Dekorasi

No. Aspek yang

dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA N

112 Jakarta

Perpus SMA N

65 Jakarta

Perpus SMA N

2 Jakarta

1 Cat ruangan yang

tidak menyilaukan Sudah sesuai Sudah sesuai Sudah sesuai

2

Dekorasi ruangan

sederhana,

menarik

pemustaka untuk

berkunjung ke

perpustakaan

Sudah sesuai Belum sesuai Sudah sesuai

Tabel 4.8 Tabel dekorasi perpustakaan

Dalam hal dekorasi, aspek yang dinilai sesuai pedoman adalah

aspek warna cat ruangan dan aspek kesederhanaan dekorasi yang mampu

menarik pemustaka berkunjung ke perpustakaan.

Pada kategori ini dapat dianalisa bahwa perpustakaan yang sudah

sesuai dengan pedoman dan mendapatkan nilai 100% adalah SMA Negeri

112 dan SMA Negeri 2. Hal ini dikarenakan kedua perpustakaan ini sudah

100.00%

75.00% 75.00%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori tata ruang di Perpustakaan

SMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 92: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

78

mendekorasi perpustakaan dengan cukup baik dalam hal pengecatan

ruangan dan dekorasi yang cukup sederhana sehingga mampu menarik

pemustaka untuk datang berkunjung ke perpustakaan. Dalam hal ini,

tingkat menariknya pemustaka datang ke perpustakaan dapat dinilai

peneliti dengan melihat jumlah pemustaka yang datang ke perpustakaan.

Tidak hanya itu, peneliti juga menilai dari jumlah koleksi, jumlah

perlengkapan dan perabot yang ada di perpustakaan dan keragaman jenis

perlengkapan yang ada yang mampu menarik pemustaka.

Untuk Perpustakaan SMA Negeri 65 belum memenuhi kedua

aspek penilaian yang sesuai standar. Hanya satu aspek yang sesuai

pedoman, yakni cat ruangan yang berwarna putih cream yang tidak

menyilaukan. Sedangkan untuk dekorasi ruangan terlalu sederhana dan

belum mampu menarik pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan.

Sehingga perpustakaan SMA Negeri 65 mendapat nilai persentase 50%

yang dihitung menggunakan rumus persentase.

Jika digambarkan dalam sebuah diagram, untuk kategori dekorasi

perpustakaan dapat digambarkan sebagai berikut:

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.8 Perbandingan kategori dekorasi perpustakaan

100.00%

50.00%

100.00%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori Dekorasi di Perpustakaan

SMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 93: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

79

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi

Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Jakarta Barat yang

sudah sesuai dengan pedoman adalah Perpustakaan SMA Negeri 112 dan

Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta, sedangkan untuk Perpustakaan SMA

Negeri 65 Jakarta hanya mencapai setengahnya dari standar.

9. Perlengkapan dan perabot perpustakaan

No. Aspek yang

dinilai

Perpustakaan SMA yang diteliti

Ket Perpus SMA N

112 Jakarta

Perpus SMA N

65 Jakarta

Perpus SMA N

2 Jakarta

1

Min. terdapat

perlengkapan

sebagai berikut di

perpustakaan:

Rak buku, Meja

dan kursi

pembaca, Study

Carreel, Meja

tenaga

perpustakaan,

lemari kartu

catalog (komputer

catalog), meja

sirkulasi, perabot

dan peralatan

lainnya seperti rak

katalog, rak Koran

dan lain-lain

Belum sesuai Belum sesuai Belum sesuai

Tabel 4.9 Tabel perabot dan perlengkapan perpustakaan

Perlengkapan dan perabot perpustakaan minimal yang dimiliki

perpustakaan antara lain rak koleksi yang sesuai dengan pedoman, meja

dan kursi baca yang standar, study carrel, meja tenaga perpustakaan,

lemari atau komputer atalog, meja sirkulasi atau peminjaman, dan

perabot lain yang mendukung fungsi perpustakaan. Jadi, jumlah minimal

perlengkapan dan perabot yang harus ada adalah tujuh jenis perlengkapan.

Page 94: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

80

Untuk Perpustakaan SMA Negeri 112 dan Perpustakaan SMA

Negeri 2 Jakarta mendapatkan nilai 85,7%. Hal ini dapat dilihat dari

perlengkapan dan perabot perpustakaan yang dimiliki adalah rak koleksi,

meja dan kursi baca, meja dan kursi tenaga perpustakaan, lemari katalog,

loker untuk tenaga perpustakaan, sound system, dan komputer. Dengan

demikian Perpustakaan SMA Negeri 112 dan Perpustakaan SMA Negeri 2

Jakarta memiliki 6 jenis dari 7 jenis perlengkapan yang terdapat pada

pedoman.

Untuk SMA Negeri 65 mendapatkan nilai persentase 71,4% yang

didapatkan dari 5 dari 7 jenis perlengkapan minimal yang harus ada. Lima

jenis perlengkapan tersebut adalah rak buku, meja dan kursi baca, meja

tenaga perpustakaan, meja sirkulasi dan peminjaman, serta perabot lainnya

seperti LCD projector.

Jika digambarkan dengan sebuah diagram, untuk perabot dan

perlengkapan perpustakaan dapat dilihat sebagai berikut:

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Diagram 4.9 Perbandingan kategori perlengkapan dan perabot perpustakaan

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kategori

perabot dan perlengkapan perpustakaan, Perpustakaan SMA Negeri Plus

Tingkat Provinsi di Jakarta Barat belum ada yang sesuai dengan pedoman.

85.70%

71.40%

85.70%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

SMA N 112 SMAN 65 SMAN 2

Diagram Perbandingan Kategori Perlengkapan dan Perabot

Perpustakaan

SMA N 112

SMAN 65

SMAN 2

Page 95: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

81

Walaupun begitu, terdapat perpustakaan yang mencapai nilai hampir

seluruhnya dari pedoman, yakni Perpustakaan SMA Negeri 112 dan

Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta, sedangkan untuk SMA Negeri 65

Jakarta hanya mencapai sebagian besar dari pedoman.

C. Perbandingan Persentase Tata Ruang Pada Perpustakaan SMA Negeri

Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat Sesuai Pedoman

Berdasarkan hasil analisa di atas, dapat dibuat rata-rata persentase

perpustakaan sekolah yang sudah sesuai berdasarkan Pedoman Umum

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan Perpustakaan

Nasional RI tahun 2006 yang dijelaskan dalam sebuah tabel perbandingan

berikut:

No. Kategori

Perpustakaan

SMA N 112

Jakarta

Perpustakaan

SMA N 65

Jakarta

Perpustakaan

SMA N 2

Jakarta

1. Lokasi 100% 50% 100%

2. Luas gedung

/ ruang 80% 100% 49,5%

3. Jenis ruang 100% 80% 100%

4.

Fungsi

gedung /

ruang

100% 100% 100%

5. Penerangan /

pencahayaan 100% 100% 100%

6.

Suhu dan

kelembaban

ruangan

64,1% 63,6% 63,6%

7. Tata ruang 100% 75% 75%

8. Dekorasi 100% 50% 100%

9. Perlengkapan

dan perabot 85,7% 71,4% 85,7%

Page 96: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

82

perpustakaan

Rata-rata

persentase 92,2% 76,6% 86%

(Sumber: Hasil rekapitulasi Septian Nurhakim, 2013)

Tabel 4.10 Perbandingan persentase tata ruang perpustakaan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan

SMA Negeri 112 Jakarta adalah perpustakaan yang paling mendekati

pedoman yang terdapat pada Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan Perpustakaan Nasional RI tahun

2006. Hal ini dikarenakan Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta sudah

mendapatkan nilai persentase yang paling tinggi sebesar 92,2% dan

mendapatkan nilai 100% pada beberapa aspek yang dinilai. Namun

berdasarkan parameter, untuk ketiga perpustakaan yang diteliti termasuk

kedalam kategori nilai hampir seluruhnya dari pedoman.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tata ruang Perpustakaan

SMA Negeri Plus tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat belum ada

yang memenuhi pedoman yang ditetapkan oleh Pedoman Umum

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh

Perpustakaan Nasional RI Tahun 2006.

Page 97: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

83

BAB V

PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir pada penelitian ini yang berisi tentang

kesimpulan dan saran. Pada bab ini, peneliti akan memberikan kesimpulan yang

merupakan jawaban dari rumusan masalah penelitian pada bab pertama. Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini akan terjawab. Tidak hanya itu, dalam bab

ini peneliti juga akan memberikan saran-saran yang terkait dengan temuan-temuan

yang ditemukan pada saat penelitian ini berlangsung.

A. Kesimpulan

Tinjauan terhadap tata ruang Perpustakaan SMA Negeri Plus

Tingkat Provinsi di Jakarta Barat yang terdiri dari tiga perpustakaan

menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi tata ruang Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di

Kotamadya Jakarta Barat masih belum diperhatikan. Hal ini dapat

dilihat dari sembilan aspek tata ruang yang dinilai berdasarkan

Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan

Perpustakaan Nasional RI Tahun 2006 banyak yang belum sesuai

dengan pedoman.

Terdapat dua aspek yang sudah sepenuhnya sesuai dengan

pedoman yang dimiliki oleh semua Perpustakaan SMA Negeri Plus

Tingkat Provinsi di Jakarta Barat, yakni aspek fungsi gedung/ruang

dan aspek pencahayaan di perpustakaan. Dalam hal lokasi

perpustakaan, luas gedung/ruang, jenis ruang, tata ruang, dekorasi,

Page 98: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

84

perlengkapan dan perabot perpustakaan hampir seluruhnya dari semua

perpustakaan yang diteliti sudah sesuai dengan pedoman. Sedangkan

untuk aspek suhu dan kelembaban seluruh Perpustakaan SMA Negeri

Plus Tingkat Provinsi masih belum ada yang sesuai dengan pedoman.

2. Kondisi tata ruang pada Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat

Provinsi di Jakarta Barat belum ada yang memenuhi nilai 100% dari

pedoman yang terdapat pada Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional

Tahun 2006. Setelah peneliti melakukan analisa terhadap ketiga

perpustakaan sekolah tersebut, untuk Perpustakaan SMA Negeri 112

Jakarta mendapat nilai rata-rata persentase 87,4%, Perpustakaan SMA

Negeri 65 Jakarta mendapat nilai rata-rata persentase 69,9% dan

Perpustakaan SMA Negeri 2 Jakarta mendapat nilai rata-rata

persentase 85,6%.

Berdasarkan data persentase rata-rata penilaian tata ruang

perpustakaan, terdapat dua sekolah yang memiliki persentase

mendekati sempurna sesuai dengan pedoman. Perpustakaan tersebut

adalah Perpustakaan SMA Negeri 112 Jakarta dan Perpustakaan SMA

Negeri 2 Jakarta.

Page 99: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

85

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan mengenai tata ruang pada

Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta

Barat, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kondisi tata ruang perpustakaan masih kurang diperhatikan jika

ditinjau dari aspek-aspek yang terdapat pada Pedoman

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah yang diterbitkan oleh

Perpustakaan Nasional RI tahun 2006. Oleh karena itu, peneliti

menyarankan bagi setiap perpustakaan sekolah agar lebih

memperhatikan gedung dan tata ruang perpustakaan sekolahnya.

Selain itu, perpustakaan sekolah juga harus memperhatikan

pedoman tata ruang yang seharusnya diikuti oleh perpustakaan

sekolah, baik itu pedoman dari dinas pendidikan maupun pedoman

dari Perpustakaan Nasional RI atau sesuai dengan pedoman yang

lain.

2. Berdasarkan persentase standar tata ruang perpustakaan, masih

banyak aspek-aspek yang belum sesuai dengan pedoman. Terlebih

lagi dalam hal suhu ruangan, suhu yang mendekati pedoman hanya

mendapat nilai 64,1% yakni Perpustakaan SMA Negeri 112

Jakarta. Oleh karena itu, sebaiknya setiap perpustakaan

menyesuaikan jumlah AC yang digunakan untuk kesesuaian suhu

dan kelembaban serta kenyamanan pemustaka.

Page 100: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

86

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,

2011.

Daftar Sekolah Menengah Atas Negeri. Diakses di http://disdik.jakarta.go.id

(diakses pada tanggal 17 september 2012 pukul 14.30 WIB).

Daftar SMA Negeri di Jakarta terdapat pada

http://lintasjakarta.com/02/2009/190/daftar-sma-negeri-di-jakarta (diakses

pada 19 April 2012 pukul 13.50 WIB).

Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.

Jakarta: Grasindo, 2007.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2008.

Farida, Ida; et. all. Information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur

Hidup. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data terdapat diakses pada

http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Instrumen-dan-Teknik-Pengumpulan-

Data.html (diakses pada 26 Mei 2012 pukul 07.55 WIB).

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan

Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula.

Jakarta: STIA-LAN, 2004.

Kamus istilah perpustakaan terdapat pada

http://www.pnri.go.id/IstilahPerpustakaanAdd.aspx?id=1125 (diakses pada

24 Mei 2012 pukul 22.15 WIB).

Page 101: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

87

Lasa, HS. Mengatur Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 2006.

Octaviani, Ika. Skripsi. Pandangan Pemustaka terhadap Gedung Perpustakaan

Daerah Kabupaten Tangerang. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011.

Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan. Diakses di

http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/karsasih/Tata%20Ruang,%

20 perabot%20Dan%20Perlengkapan.pdf (diakses pada 05 juni 2012 pukul

16.40 WIB).

Perpustakaan Nasional RI. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum.

Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992.

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999.

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006.

Rice, James. Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction. London:

Greenword press, 1981.

Rimbarawa, Kosam. Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan.

Jakarta: Hakaeser, 2010.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Suhu dan Kalor. Dikases di http://rumushitung.com/2013/01/22/suhu-dan-kalor/ pada

Selasa 19 januari 2013 pukul 03.00 wib

Sumiyati, Opong; Arief, Nur Rahmah. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2004.

Page 102: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

88

Supranto, J. Metode Ramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan. Jakarta: Gramedia,

1984.

Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa.

Jakarta: Gramedia, 1992.

Wirawan, Ananda Rasulia. Skripsi. Persepsi Pemustaka Terhadap Tata Ruang

Perpustakaan Sekolah : Studi Kasus pada Perpustakaan SMAN 47 Jakarta

Selatan. Jakarta: Universitas Indonesia, 2010. h. 15.

Yusuf, Muhammad. Skripsi. Kajian Perpustakaan SMA Negeri se-Bantul Kota

(Tinjauan dari Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah).

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Yusuf, Pawit M.; et. all. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.

Jakarta: Kencana, 2007.

Page 103: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

89

LAMPIRAN

DOKUMENTASI TEMPAT PENELITIAN

PERPUSTAKAAN SMAN 112 JAKARTA

Page 104: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

90

PERPUSTAKAAN SMA N 65 JAKARTA

Page 105: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

91

PERPUSTAKAAN SMA N 2 JAKARTA

Page 106: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

92

LEMBAR OBSERVASI

DATA SEKOLAH

Nama Sekolah : ........................................................

Alamat Sekolah : .................................................................................

Nomor Telp / faks : ........................................................

Alamat E-mail : ........................................................

Alamat web sekolah : http:// ..............................................

Nama Kepala Perpustakaan : ......................................................................

Nomor Telp : .........................................................

Alamat E-mail : .........................................................

ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

1. Alat ukur (Meteran) : Untuk mengukur ruangan dan perlengkapan –

perlengkapan perpustakaan

2. Alat pengukur suhu ruangan dan kelembaban : Untuk mengukur

suhu dan kelembaban ruangan perpustakaan

3. Kamera : Sebagai alat dokumentasi saat melakukan penelitian di

perpustakaan

VARIABEL PENELITIAN

1. Lokasi

a. Apakah lokasi perpustakaan mudah dicapai oleh warga sekolah?

Ya / tidak

b. Apakah lokasi perpustakaan berada di tempat yang tenang? Ya /

Tidak

(Jika ada semua 100%, jika hanya ada poin a bernilai 75%, jika hanya

ada poin b, maka bernilai 50 %)

Page 107: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

93

2. Luas gedung / ruang perpustakaan

Ukuran gedung / ruang perpustakaan :

…………. m x ………….. m = ……………m2

3. Jenis ruang

Jenis ruang yang ada di perpustakaan:

a. Ruang Koleksi? Ada / Tidak

b. Ruang Ruang Baca?

c. Ruang Ruang Layanan? Ada / Tidak

d. Ruang Ruang Multimedia? Ada / Tidak

e. Ruang Pengolahan? Ada / Tidak

f. Ruang lain-lain di perpustakaan?

g. …………………………………

h. …………………………………..

4. Fungsi gedung / ruang

a. Apakah perpustakaan difungsikan sebagai tempat penyimpanan

bahan pustaka? Ya / Tidak

b. Apakah perpustakaan difungsikan sebagai tempat aktivitas layanan

perpustakaan? Ya / Tidak

c. Apakah perpustakaan difungsikan sebagai tempat bekerja tenaga

perpustakaan? Ya / Tidak

5. Penerangan

a. Apakah Penerangan di perpustakaan menggunakan cahaya alami

(cahaya matahari)? Ya / Tidak

b. Apakah Cahaya matahari itu langsung mengenai buku? Ya / Tidak

c. Apakah penerangan di perpustakaan menggunakan sinar lampu

listrik yang tidak menyilaukan? Ya / Tidak

6. Suhu udara dan kelembaban

a. Berapa suhu udara di ruang perpustakaan? …………..

b. Jika tidak menggunakan AC, Apakah ada ventilasi dan kipas angin

dalam ruangan perpustakaan? Ada / Tidak, berapa jumlahnya?

c. Apakah disekitar perpustakaan terdapat tanaman, pepohonan, atau

bunga? Ya / Tidak

Page 108: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

94

7. Tata ruang

a. Apakah tata ruang di perpustakaan sudah sesuai untuk aktivitas

layanan perpustakaan? Sudah / Belum

b. Apakah tata ruang di perpustakaan sudah menyesuaikan

pergerakan pemustaka dan tidak mengganggu kegiatan pemustaka?

Sudah / Belum

c. Apakah tata ruang di perpustakaan sudah memungkinkan adanya

pertukaran udara dan masuknya sinar matahari di dalam ruangan?

Sudah / Belum

d. Apakah pengawasan dan pengamanan bahan pustaka sudah

berjalan dengan baik dengan adanya tata ruangan yang ada? Sudah

/ Belum

8. Dekorasi

a. Apakah cat ruangan di perpustakaan tidak menyilaukan dan tidak

buram? Iya, menyilaukan / Tidak menyilaukan

b. Apakah dekorasi ruangan cukup sederhana dan mampu menarik

pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan? Sudah menarik /

Belum Menarik?

9. Perlengkapan dan Perabot Perpustakaan

a. Rak buku :

1) Rak koleksi single face : ......... buah

Ukuran : ......... m X ......... m = ........... m2

2) Rak koleksi double face : .......... buah

Ukuran : ......... m X ......... m = ........... m2

3) Rak untuk koran : .......... buah

Ukuran : .......... m X ........ m = ........... m2

4) Rak untuk koleksi non buku : .......... buah (jika ada)

Ukuran : .......... m X ........ m = ........... m2

5) Bahan apa yang digunakan untuk rak buku di perpustakaan?

b. Meja dan Kursi Baca

1) Meja baca : ............ buah

Ukuran : ............ m X ........... m = .............. m2

Page 109: TINJAUAN TERHADAP TATA RUANG PERPUSTAKAAN SMA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39599/1/SEPTIAN... · Sekolah Menengah Atas Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya

95

2) Kursi baca (Ukuran Karpet jika menggunakan karpet sebagai

tempat duduk) : ............ buah

Ukuran : ............ m X ........... m = .............. m2

3) Bahan apa yang digunakan untuk meja dan kursi baca?

c. Study Carrel, Apakah di perpustakaan terdapat study carrel? Ada /

Tidak, Jika ada, berapa banyak study carrel di perpustakaan?

……….. Buah

d. Meja Tenaga perpustakaan : ………….buah

Ukuran : ............ m X ........... m = .............. m2

e. Lemari Katalog, Apakah perpustakaan memiliki lemari katalog?

Ya / Tidak

Jika ada, terdapat berapa buah? ………. Buah

Ukuran lemari katalog : ............ m X ........... m = .............. m2

Jika Tidak ada, apakah terdapat computer yang digunakan untuk

catalog? Ya / Tidak, Jika ada, terdapat berapa buah? ……..buah

Ukuran meja untuk komputer katalog : ........ m X ........ m = ...........

m2

f. Meja Sirkulasi atau peminjaman : ………….buah

Ukuran : ............ m X ........... m = .............. m2

g. Perabot lain yang ada di Perpustakaan apa saja

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

…………………………………………

Jakarta, September 2012

Kepala Perpustakaan Peneliti

( ) Septian Nurhakim

Nb. Lembar observasi ini sudah disetujui oleh Dosen pembimbing skripi dan sesuai dengan

pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan sekolah.