14
PERBEDAAN RERATA NILAI VITAL CAPACITY (VC)% PREDICTED TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HALAMAN JUDUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : Afifah Ulinnuha J500140046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

PERBEDAAN RERATA NILAI VITAL CAPACITY (VC)% PREDICTED

TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA

MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

HALAMAN JUDUL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

Afifah Ulinnuha

J500140046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

i

Page 3: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

ii

Page 4: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

iii

Page 5: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

1

ABSTRAK

PERBEDAAN RERATA NILAI VITAL CAPACITY (VC)% PREDICTED TERHADAP

KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Paru-paru merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia. Kelainan fungsi pada paru-

paru dapat diketahui melalui pemeriksaan spirometri. Salah satu indikatornya adalah Vital

Capcity (VC)% predicted, penurunan dari nilai tersebut dapat mengindikasikan adanya

kelainan fungsi paru restriksi. Penelitian ini menggunakan subjek mahasiswa karena kapasitas

vital terbaik terdapat pada usia 20-30 tahun, selain itu usia dewasa muda merupakan usia yang

aktif secara fisik maupun psikis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

rerata nilai VC% predicted terhadap kebiasaan merokok dan olahraga mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain

cross sectional. Besar sampel adalah 31 mahasiswa pada tiap kelompok. Kelompok tersebut

adalah nonatlet bukan perokok, nonatlet perokok, atlet bukan perokok, dan atlet perokok.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis menggunakan uji

hipotesis two way Anova dengan program SPSS 20.0 for Windows. Berdasarkan analisa data

yang telah dilakukan, perbedaan rerata nilai VC% predicted terhadap kebiasaan merokok dan

olahraga memiliki nilai signifikansi sebesar 0,881. Urutan nilai rerata dari tertinggi ke terendah

adalah sebagai berikut: atlet bukan perokok (124,55 ± 35,47), nonatlet bukan perokok (118,90

± 32,33), atlet perokok (116,55 ± 30,45), dan nonatlet perokok (112,71 ± 35,50). Hasil

penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara

keempat kelompok.

Kata Kunci: VC% predicted, kebiasaan merokok, olahraga

ABSTRACT

Lungs are the one of vital organs in the human body. Abnormalities in lung function can be

known through spirometry examination. The one indicator is Vital Capcity (VC)% predicted, a

decrease of it can be called an restrictive lung disease. This study uses student subjects because

of the best vital capacity at the age of 20-30 years, other than that young adult age is an active

age physically and psychologically. The puspose of this research is to know the difference of

mean value of VC% predicted to smoking and exercise habit students in Muhammadiyah

University of Surakarta. This research method is analytic observasional with cross sectional

design. The sample size was 31 students in each group. The group are a non-smoker non-

athlete, a smoker non-athlete, a non-smoker athlete, and a smoker athlete. Sampling using

purposive sampling technique. The analysis used two way Anova hypothesis test with SPSS 20.0

for Windows program. Based on data analysis that has been done, the difference of mean value

of VC% predicted to smoking and exercise habit have significance value equal to 0,881. The

mean sequence from the highest to the bottom is: non-smoker athlete (124.55 ± 35.47), non-

smoker non-athlete (118.90 ± 32.33), smoker athlete (116.55 ± 30.45) smoker non-athlete

(112.71 ± 35.50). The results showed no statistically significant difference between the four

groups.

Keywords: VC% predicted, smoking habit, exercise

Page 6: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

2

1. PENDAHULUAN

Paru-paru berperan dalam proses ventilasi yaitu penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari

tubuh secara keseluruhan. Metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah

dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru dengan alat yang disebut

spirometri (Guyton & Hall, 2010). Salah satu indikator spirometri adalah VC%

predicted/kapasitas vital perdiksi. Kapasitas vital prediksi dapat diketahui dengan

menghitung suatu nilai yang membutuhkan informasi usia dan tinggi badan (Munawar, et

al., 2011). Nilai normal VC% predicted adalah > 80% (AirPhysio, 2016). Orang dengan

VC% predicted < 80% dianggap masuk dalam klasifikasi penyakit paru restriktif (Prodia,

2017).

Penurunan VC% predicted dapat disebabkan oleh faktor intrinsik seperti usia, jenis

kelamin, tinggi dan berat badan, ras, kebiasaan merokok, kebiasaan berolahraga, dan jenis

pekerjaan (Warganegara, 2015). Perubahan patologis seperti inflamasi interstitial ataupun

fibrosis dapat terjadi pada perokok (Lederer, et al., 2009). Asap rokok dan polutan-polutan

di tempat kerja kemungkinan menyebabkan cedera sel epitel, merusak sel pemakan bakteri

dan menurunkan respon terhadap antigen (Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis

Indonesia, 2011). Faktor ekstrinsik penurunan VC% predicted di antaranya adalah gangguan

neomuskular, gangguan pleura, dan penyakit nonmuskular dinding thoraks baik primer atau

sekunder (Keliat & Fiblia, 2016).

Menurut Levy, kebiasaan merokok adalah suatu kebiasaan yang dilakukan individu

berupa membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh

orang-orang disekitarnya (Nasution, 2007). Kebiasaan merokok merupakan kebiasaan yang

sudah dianggap wajar bagi para remaja, khususnya remaja laki-laki (Suko, 2009). Rerata

proporsi perokok di Indonesia adalah 29,3 persen. Hampir 80% perokok memulai

kebiasaannya sebelum usia 19 tahun, dengan trend usia merokok meningkat pada usia

remaja, yaitu pada kelompok usia 10-14 tahun dan 15-19 tahun (Depkes, 2015). Majelis

Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah mengeluarkan fatwa Nomor 6/SM/MTT/III/2010 tentang

hukum merokok adalah haram, yang dijelaskan karena beberapa diantaranya adalah karena

bahaya yang dapat ditimbulkan bagi diri sendiri maupun orang lain dalam berbagai bidang

kehidupan, khususunya kesehatan (Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2010).

Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta

mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial (Permendiknas, 2007). Orang yang

berpartisipasi dalam tim olahraga terorganisir atau olahraga individual yang memiliki

Page 7: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

3

keunggulan, prestasi dan memerlukan pelatihan yang intens disebut atlet (Wasfy, et al.,

2016). Olahraga yang baik harus berpedoman pada Frequency, Intensity, Time and Type

(FITT) (Siswanto & Pangkahila, 2014).

Penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan secara terpisah antara kebiasaan

merokok dan aktivitas fisik menyimpulkan bahwa keduanya memiliki efek yang berbanding

terbalik terhadap fungsi paru, sehingga pada penelitian ini ingin menggabungkan dua hal

tersebut untuk mengetahui pengaruhnya terhadap fungsi paru secara bersamaan. Penelitian

ini memiliki empat kelompok dengan menggunakan sampel positif dan negatif sebagai

pembanding untuk hasil yang lebih spesifik dan pada pengukuran VC% predicted

menggunakan data pneumobile.

Penelitian ini mengambil mahasiswa sebagai subjek penelitian karena kapasitas vital

yang paling tinggi didapatkan pada usia 20-30 tahun, kemudian semakin menurun pada usia

60 tahun (Warganegara, 2015). Populasi mahasiswa juga memiliki keberagaman dalam

bidang sosial. Mahasiswa dengan tingkat depresi tinggi cenderung untuk melakukan

kebiasaan buruk seperti merokok, namun dibalik itu usia yang dimiliki mahasiswa

merupakan usia yang aktif, baik secara sosial maupun fungsional.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan desain cross

sectional. Penelitian dilaksanakan di laboratorium fakultas kedokteran Universitas

Muhammadiyah Surakarta pada bulan Oktober 2017. Sampel dari penelitian ini adalah

mahasiswa laki-laki atlet dan nonatlet yang merupakan perokok aktif dan bukan perokok di

Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2017. Sampel dibagi menjadi empat

kelompok yaitu atlet perokok, atlet bukan perokok, nonatlet perokok, dan nonatlet bukan

perokok. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Berdasarkan rumus besar sampel Anova didapatkan 31 sampel untuk masing-masing

kelompok, sehingga jumlah keseluruhan adalah 124 sampel.

Prosedur penelitian pada penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data responden

menggunakan kuisioner (berisikan identitas responden, riwayat penyakit, kebiasaan

merokok dan berolahraga) dan lembar informed consent. Kuesioner tersebut akan

menentukan responden mana yang sesuai dengan kriteria pada penelitian ini. Responden

yang terpilih melakukan pemeriksaan spirometri untuk mendapatkan nilai kapasitas vital.

Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan cara menarik napas secara maksimal kemudian

dikeluarkan secara maksimal, minimal sebanyak 3 kali dan maksimal sebanyak 8 kali

Page 8: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

4

pengulangan. Hasil rata-rata 3 nilai kapasitas vital yang telah acceptable dan reproducible

dilakukan perhitungan dengan rumus VC% predicted yang mengacu pada tabel pneumobile.

Analisis data yang digunakan untuk meguji normalitas adalah Saphiro Wilk dan

homogenitas adalah Levene’s test. Syarat normalitas dan homogenitas terpenuhi (>0,05),

kemudian dilanjutkan dengan uji two way Anova dan uji post hoc bila signifikan (<0,05).

Analisis tersebut menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)

20.0 for Windows.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian ini melibatkan mahasiswa laki-laki Universitas Muhammadiyah

Surakarta dengan dua karateristik umum, yaitu anggota Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) dan non-UKM. UKM yang terlibat dalam penelitian ini adalah UKM voli, UKM

kempo, UKM karate, UKM futsal, UKM basket, UKM tapak suci, UKM sepak bola,

dan UKM taekwondo. Mahasiswa non-UKM yang telibat pada penelitian ini berasal

dari berbagai fakultas di UMS. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dibuat

deskripsi mengenai data responden sebagai berikut:

Tabel 1. Deskripsi Responden Penelitian

Status Jumlah sampel Persentase (%)

Nonatlet bukan perokok 31 25

Nonatlet perokok 31 25

Atlet bukan perokok 31 25

Atlet perokok 31 25

Total 124 100

Sumber: Data Primer, 2017

Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa distribusi jumlah sampel masing-masing

kelompok diperoleh jumlah yang sama yaitu 31 orang (25%). Data tersebut telah

memenuhi syarat dari besar sampel minimal yaitu 31 orang untuk masing-masing

kelompok sesuai dengan rumus besar sampel uji hipotesis anova.

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Klasifikasi IMT

IMT NABP NAP ABP AP

Frek. (%) Frek. (%) Frek. (%) Frek. (%)

<18,5 2 6,5 3 9,7 3 9,7 3 9,7

18,5-22,9 13 41,9 13 41,9 20 64,5 14 45,2

23-<25 16 51,6 15 48,4 8 25,8 14 45,2

Total 31 100 31 100 31 100 31 100

Sumber: Data Primer, 2017

Page 9: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

5

Berdasarkan tabel 2, frekuensi IMT pada responden kelompok nonatlet bukan

perokok terbanyak pada rentang IMT 23-<25 yaitu sebanyak 16 orang (51,6%).

Frekuensi IMT pada responden kelompok nonatlet perokok terbanyak pada rentang IMT

23-<25 yaitu sebanyak 15 orang (48,4%). Frekuensi IMT pada responden kelompok

atlet bukan perokok terbanyak pada rentang IMT 18,5-22,9 yaitu sebanyak 20 orang

(64,5%). Frekuensi IMT pada responden kelompok atlet perokok dengan rentang IMT

18,5-22,9 dan 23-<25 memiliki jumlah yang sama yaitu masing-masing sebanyak 14

orang (45,2%).

Tabel 3. Deskripsi Nilai VC% Predicted

Responden N Nilai VC% predicted (%)

Min. Max. Mean Std. Dev.

BABP 31 50 176 118,90 32,33

BAP 31 33 187 112,71 35,50

ABP 31 70 189 124,55 35,47

AP 31 37 178 116,55 30,45

Sumber: Data Primer, 2017

Dari tabel 3 dapat dilihat rata-rata dari keempat kelompok dapat menyimpulkan

sebuah urutan dari rata-rata tertinggi ke rata-rata terendah, sebagai berikut: atlet bukan

perokok (124,55%), nonatlet bukan perokok (118,90%), atlet perokok (116,55%), dan

nonatlet perokok (112,71%).

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Saphiro-Wilk

Responden

Saphiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Nilai VC%

predicted

Nonatlet bukan

perokok 0,947 31 0,128

Nonatlet

perokok 0,936 31 0,063

Atlet bukan

perokok 0,948 31 0,138

Atlet perokok 0,972 31 0,572

Sumber: Data Primer, 2017

Dari tabel 4 diketahui data nilai VC% predicted responden dari tiap kelompok

memiliki nilai signifikansi >0,05, maka dapat disimpulkan data VC% predicted

berdistribusi normal.

Page 10: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

6

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Levene’s Test

Levene’s

Statistic df1 df2 Sig.

0,471 3 120 0,703

Sumber: Data Primer, 2017

Dari tabel 5 diketahui uji varian data menunjukkan bahwa nilai signifikansi >0,05,

maka varian data kelompok adalah homogen.

Tabel 6. Hasil Uji Two Way Anova

Responden Df F Sig.

Kebiasaan Olahraga 1 0,621 0,432

Kebiasaan Merokok 1 1,390 0,241

Kebiasaan Olahraga *

Kebiasaan Merokok 1 0,023 0,881

Sumber: Data Primer, 2017

Dari tabel 6 didapatkan hasil uji two way Anova diperoleh hasil bahwa tidak

terdapat perbedaan pada kelompok atlet dan nonatlet dengan nilai signifikansi 0,432

(>0,05). Tidak terdapat perbedaan pada kelompok perokok dan bukan perokok dengan

nilai signifikansi 0,241 (>0,05). Dan tidak terdapat interaksi antara variabel bebas, yaitu

kebiasaan olahraga dan merokok dengan nilai signifikansi 0,881 (>0,05). Karena hasil

yang tidak signifikan, maka analisis berhenti pada uji Anova, tidak dapat dilanjutkan ke

uji post hoc.

3.2 PEMBAHASAN

Penelitian ini telah dilakukan pada 124 responden dan menunjukkan hasil bahwa

terlihat adanya perbedaan rerata VC% predicted dari masing-masing kelompok dengan

urutan tertinggi ke terendah sebagai berikut: atlet bukan perokok (124,55 ± 35,47),

nonatlet bukan perokok (118,90 ± 32,33), atlet perokok (116,55 ± 30,45), dan nonatlet

perokok (112,71 ± 35,50), namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik.

Kebiasaan olahraga akan menyebabkan daya tahan dan kekuatan otot paru-paru

meningkat sehingga kemampuan mengembangkan paru-paru bertambah. Kemampuan

otot pernapasan untuk mengatasi resistensi aliran udara pernapasan juga meningkat,

sehingga mengakibatkan peningkatan volume udara (Warganegara, 2015). Kelompok

nonatlet bukan perokok memiliki nilai rerata VC% predicted pada urutan kedua

dibandingkan dengan kelompok lain. Meskipun kelompok tersebut tidak memiliki

kebiasaan olahraga, namun ketidakhadiran kebiasaan merokok memiliki efek yang lebih

Page 11: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

7

baik pada fungsi paru dibandingkan dengan kelompok yang memiliki kebiasaan

merokok (Jenkins, et al., 2014). Kebiasaan merokok akan menyebabkan terjadinya

kelainan pada pembersihan mukosiliar pada individu yang secara kronis terpapar asap

rokok dikaitkan dengan remodeling epitel yang menyebabkan kelainan struktural pada

silia, metaplasi sel goblet dan hipertrofi sel mukosa, yang menghasilkan peningkatan

produksi lendir (Xavier, et al., 2013).

Perbedaan yang tidak signifikan dari keempat kelompok pada penelitian ini (p =

0,881) dapat terkait dengan adanya faktor internal dan eksternal (Jenkins, et al., 2014).

Faktor internal seperti usia dan tinggi badan yang sangat berkaitan dengan perhitungan

VC% predicted. Faktor eksternal seperti kebugaran, responden memakai baju ketat saat

pemeriksaan, makan terlalu kenyang sebelum pemeriksaan, dan terpapar asap rokok 2

jam sebelum pemeriksaan (Primasakti, et al., 2017).

Perbedaan rerata VC% predicted yang tidak signifikan juga dapat disebabkan oleh

penggunaan otot bagian tubuh tertentu yang akan menghasilkan nilai yang bervariasi.

Warganegara (2015) menyebutkan bahwa penggunaan otot bagian tubuh atas memiliki

nilai fungsi paru yang lebih tinggi dibandingkan olahraga dengan penggunaan otot

bagian tubuh bawah. Hal tersebut dikarenakan gerakan oleh bagian tubuh atas dapat

menyebabkan pelebaran rongga dada sehingga paru-paru mengembang lebih maksimal.

Lama atau durasi merokok dijelaskan memiliki hubungan yang signifikan dengan

fungsi paru (p = 0,0008) (Jenkins, et al., 2014). Meskipun jumlah batang rokok dan

durasi merokok merupakan dua hal yang saling berkaitan mempengaruhi fungsi paru,

namun lama merokok memiliki efek yang lebih dalam pada fungsi paru daripada jumlah

batang rokok (Boskabady, et al., 2011). Abdulrahman (dalam Khairun Nisa et al., 2015)

menyebutkan bahwa setelah 2 tahun merokok maka baru akan mulai terjadi perubahan

histopatologi pada saluran napas kecil, dan seiring semakin lamanya merokok maka

akan terjadi perubahan yang lebih jauh, termasuk terjadi perubahan pada fisiologi paru.

Penelitian ini mengambil responden dengan kriteria IMT<25, namun terdapat

distribusi yang tidak merata lebih banyak pada IMT dengan rentang 23-25, sehingga hal

tersebut menyebabkan adanya pengaruh dari IMT terhadap nilai VC% predicted.

Penurunan nilai VC% predicted juga dapat terjadi sesaat setelah berolahraga, karena

gangguan pada transfer oksigen, namun sifatnya sementara (Keliat & Fiblia, 2016).

Pada penelitian ini karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh responden,

Page 12: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

8

pemeriksaan langsung dilaksanakan setelah responden sampai di tempat. Hal tersebut

menyebabkan tidak adanya waktu istirahat antara aktivitas sebelum pemeriksaan dan

saat pemeriksaan. Kesalahan pada pemeriksaan juga mungkin terjadi, baik kesalahan

pada pemeriksa maupun responden. Posisi tubuh penting saat mengukur volume dan

kapasitas paru-paru. Efek gravitasi pada organ abdomen saat berdiri lebih tinggi

dibandingkan pada saat duduk dan tidak ada pada saat berbaring, sehingga nilai

volume/kapasitas paru lebih tinggi pada saat berdiri (Lutfi, 2017).

Penelitian ini memiliki beberapa perancu yang dapat dikendalikan, yaitu usia,

jenis kelamin, IMT, penyakit paru, polusi, dan genetik. Perhitungan VC% predicted

pada penelitian ini melibatkan tabel pneumobile yang telah disusun oleh Tim

Pneumobile Indonesia, sehingga sesuai dengan rata-rata usia terkait tinggi badan orang

Indonesia. Penelitian ini memiliki keterbatasan seperti pada faktor kebiasaan merokok

hanya diklasifikasikan dengan dua kategori berdasarkan jumlah batang rokok yang

dikonsumsi, yaitu > 100 batang disebut perokok dan < 100 batang disebut bukan

perokok. Faktor kebiasaan olahraga dalam penelitian ini dilakukan sampel secara

individual tanpa pantauan dari peneliti, dikarenakan penggunaan desain penelitian cross

sectional yang terbatas pada satu waktu. Terdapat beberapa faktor perancu yang tidak

dapat dikendalikan, di antaranya adalah kebugaran, jenis rokok yang dikonsumsi oleh

responden, dan kesalahan pada pemeriksaan.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa tidak

terdapat perbedaan yang bermakna nilai rerata VC% predicted pada laki-laki antara

kelompok nonatlet bukan perokok, nonatlet perokok, atlet bukan perokok, dan atlet perokok

dengan hasil p=0,881. Diperlukan penelitian lanjutan menggunakan desain penelitian lain

serta mengendalikan faktor-faktor perancu pada penelitian ini.

PERSANTUNAN

Terimakasih kepada UKM voli, UKM kempo, UKM karate, UKM futsal, UKM basket, UKM

tapak suci, UKM sepak bola, UKM taekwondo, mahasantri Pesma K.H. Mas Mansur UMS,

dan seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini, sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar dan baik. Terimakasih juga kepada

dr. Retno Sintowati, M.Sc, dr. Budi Hernawan, M.Sc, dan dr. Sri Wahyu Basuki, M.Kes yang

telah memberikan motivasi, kritik dan saran dalam penelitian ini.

Page 13: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

9

DAFTAR PUSTAKA

AirPhysio, 2016. Simplified Understanding of Lung Capacity and Lung Conditions. [Online]

Tersedia di: https://www.airphysio.com/NaturallyBetterBreathing/tag/vital-capacity/

[Diakses 5 Agustus 2017].

Boskabady, M., Mahmoodinia, M., Boskabady, M. dan Heydari, G., 2011. Pulmonary function

tests and respiratory symptoms among smokers in the city of mashhad (north east of Iran).

Revista Portuguesa de Pneumologia. 17(5): 199-204.

Depkes, 2015. Infodatin. [Online] Tersedia di: http://www.depkes.go.id/resources/

download/pusdatin/infodatin/ [Diakses 29 Agustus 2017].

Guyton, A. C. dan Hall, J. E., 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed.

United States: Saunders.

Jenkins, B. W. C., Sarpong, D. F., Addison, C., White, M. S., Hickson, D. A., White, W.,

Burchfiel, C., 2014. Joint Effects of Smoking and Sedentary Lifestyle on Lung Function

in African Americans: The Jackson Heart Study Cohort. International Journal of

Environmental Research Public Health. 11(2): 1500-19.

Keliat, E. N. dan Fiblia, 2016. Penyakit Paru Restriktif. Sumatera Utara: FKUSU.

Lederer, D. J., Enright, P. L., Kawut, S. M., Hoffman, E. A., Hunninghake, G., van Beek, E. J.,

Austin, J. H., Jiang, R., Lovasi, G. S., dan Barr, R. G., 2009. Cigarette Smoking is

Associated With Subclinical Parenchymal Lung Disease: The Multi-Ethnic Study of

Atherosclerosis (MESA)-lung Study. American Journal of Respiratory and Critical Care

Medicine. 180(5): 407-14.

Lutfi, M. F., 2017. The Physiological Basis and Clinical Significance of Lung Volume

Measurements. Multidisciplinary Respiratory Medicine. 12(3): 1-12.

Munawar, F., Niazi, R. A. K., Mumtaz, A., dan Nawas, R., 2011. Predicted and Recorded Vital

Capacity in Students of Shalamar Medical and Dental College, Lahore. Pakistan Journal

of Physiology. 7(2): 50-2.

Nasution, I. K., 2007. Perilaku Merokok Pada Remaja. Medan: Fakultas Kedokteran USU.

Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia, 2011. Hubungan Rokok dan TBC.

[Online] Tersedia di: http://www.ppti.info/2011/06/hubungan-rokok-dan-tbc.html

[Diakses 5 Agustus 2017].

Permendiknas, 2007. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 16 Tahun 2007. [Online]

Tersedia di: http://pelayanan.jakarta.go.id/download/ regulasi/peraturan-pemerintah-

nomor-16-tahun-2007-tentang-penyelenggara an-keolahragaan.pdf [Diakses 30

September 2017].

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2010. Fatwa Majelis Tarjih Pimpina Pusat Muhammdiyah.

[Online] Tersedia di: http://tarjih.muhammadiyah.or.id/ download-fatwa-219.html

[Diakses 10 Agustus 2017].

Primasakti, I., Sari, R. & Basuki, S. W., 2017. Perbedaan Nilai Rerata KVP % Prediksi dan KV

% Prediksi Antara Orang dengan Indeks Massa Tubuh Normal dan di Atas Normal.

Biomedika. 8(1): 8-14.

Page 14: TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA …eprints.ums.ac.id/58214/14/Naskah Publikasi Ilmiah-1.pdf · , kebiasaan merokok, olahraga . ABSTRAC T. Lungs are the one of vital organs

10

Prodia, 2017. Spirometri. [Online] Tersedia di: http://www.prodia.co.id/id/

ProdukLayanan/PenunjangDiagnostik/spirometri/ [Diakses 30 July 2017].

Siswanto, F. M. dan Pangkahila, A., 2014. Pelatihan Fisik Seimbang Meningkatkan Aktivitas

Stem Cell Endogen Untuk Anti Penuaan. Sport and Fitness Journal. 2(1): 1-9.

Suko, S., 2009. Psikologi Sosial. Surabaya: Jenggala Pustaka.

Warganegara, R. K., 2015. The Comparation of Lung Vital Capacity in Various Athlete.

Journal Majority. 4(2): 96-103.

Wasfy, M. M., Hutter, A. M. dan Weiner, R. B., 2016. Sudden Cardiac Death in Athletes.

Methodist DeBakey Cardiovascular Journal. 12(2): 76-80.

Xavier, R. F., Ramos, D., Ito, J. T., Rodriques, F. M., Bertolini, G. N., Macchione, M., de

Toledo, A. C., dan Ramos, E. M., 2013. Effects of Cigarette Smoking Intensity on The

Mucociliary Clearance of Active Smokers. Respiration. 86(6): 479-85.