6
 C. TEORI KEPERAWATAN 1. Te ori Dorothy E. Johnson Model Dorothy Johnson (1980,1990) adalah sintesis dari teori dan konsep ilmu perilaku dan  biologi, yang terintegrasi kedalam kerangka kerja system. e ori mengenai stress dan adaptasi menjadi titik !o"us dalam model ini. #etiap orang dipandang sebagai suatu system perilaku yang terdiri atas tujuh sub system. #ubsistem tersebut berinteraksi dan saling terkait. eori Dorothy Johnson tentang kepera$atan (19%8) ber!okus pada bagaimana klien beradaptasi ter hada p kondis i sakitnya dan baga imana str ess a"tual ata u pot ensial dapat mempeng aruhi kemamp uan berada ptasi. uju an dari kepera$atan adalah menuru nkan stress sehin gga klien dapat bergerak lebih mudah mele$ati masa penyembuhannya (Johnson, 19%8). eori Johnson  ber!okus pada kebutuhan dasar yang menga"u pada penge lompokkan perilaku berikut& a. 'er il aku men"ari keamanan.  b. 'erilaku men"ari pera$atan. ". Mengu asai diri sendir i dan li ngkun gan sesuai denga n standar internal is asi  prestasi. d. Mengakomodasi d iet den gan "ara yang dit erima s e"ar so sial d an "ult ural. e. Me ngel uarkan sampah tu buh dengan "ara ya ng di te ri ma se"ara so si al da n kultural. !. 'erilaku seksua l dan i dentit as per an. g. 'er ila ku meli ndun gi diri sen dir i. Menurut Johnson, pera$at mengkaji kebutuhan klien berdasarkan kategori perilaku diatas, yang disebut subsistem perilaku. Dalam kondisi normal klien ber!ungsi se"ara e!ekti! didalam lingkungannya.kan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi normal,  perilaku klien menjadi tidak dapat diduga dan tidak jelas.'era$at mengidentikasi ketidakmampuan beradaptasi seperti ini dan memberikan asuhan kepera$atan untuk mengatasi masalah dalam memenuhi kebutuhan tersebut. 2. Te ori Myra E Levine e ori e*ine ber!okus pada interaksi manusia. sumsi dasar eori e*in adalah& 1. 'asien membutuhhkan pelayanan kepera$atan atau kesehatan jika mempunyai masalah kesehatan.

teori keperawatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teori keperawatan

Citation preview

C. TEORI KEPERAWATAN

1. Teori Dorothy E. Johnson

Model Dorothy Johnson (1980,1990) adalah sintesis dari teori dan konsep ilmu perilaku dan biologi, yang terintegrasi kedalam kerangka kerja system. Teori mengenai stress dan adaptasi menjadi titik focus dalam model ini. Setiap orang dipandang sebagai suatu system perilaku yang terdiri atas tujuh sub system. Subsistem tersebut berinteraksi dan saling terkait. Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stress sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson, 1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokkan perilaku berikut:a. Perilaku mencari keamanan.b. Perilaku mencari perawatan.c. Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi.d. Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secar sosial dan cultural.e. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial dan kultural.f. Perilaku seksual dan identitas peran.g. Perilaku melindungi diri sendiri.Menurut Johnson, perawat mengkaji kebutuhan klien berdasarkan kategori perilaku diatas, yang disebut subsistem perilaku. Dalam kondisi normal klien berfungsi secara efektif didalam lingkungannya.Akan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi normal, perilaku klien menjadi tidak dapat diduga dan tidak jelas.Perawat mengidentikasi ketidakmampuan beradaptasi seperti ini dan memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Teori Myra E LevineTeori Levine berfokus pada interaksi manusia. Asumsi dasar Teori Levin adalah:1.Pasien membutuhhkan pelayanan keperawatan atau kesehatan jika mempunyai masalah kesehatan.2.Perawat bertanggung jawab untuk mengenali respons/reaksi dan perubahan tingkah laku serta perubahan fungsi tubuh pasien. Respons pasieen terjadi ketika ia mencoba beradaptasi dengan perubuhan lingkungan atau suatu penyakit. Bentuk respons tersebut dapat bearupa khetakutan, stress, inflamasi dan respons panca indra.3.Fungsi perawat adalah melakukan intervensi keperawatan serta membina hubungan terapeutik. Intervensi keperawatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit serta memperbaiki status kesehatan.

3. VIRGINIA HendersonKonsep utama teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan. Teori keperawatan Yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah Model Konsep Aktivitas Sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit atau sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan , penyembuhan serta agar meninggal dengan Damai . Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,kesehatan dan lingkungan.1. Manusia Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan meraih kesehatan, kebebasan tau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).2. KeperawatanPerawat memepunyai fungsi unik untuk mambantu individu, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagi anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan manusia.untuk menjalankan fungsinya, perawat hatus memiliki pengetahuan bilogis maupun social.3. KesehatanSehat adalah kulitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting dari pada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atu mempertahankan kesehatn bila mereka memilki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.4. LingkunganAda beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan yaitu: Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis. Perawat harus memilki pengetahuan tentang keamanan lingkungan. Dokter menggunakan hasil observasi dan penelitian perawat sebgai dasar dalam memberikan resep.

4. MEDELEINE LEININGERTeori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. leiningerdikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsepkeperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai nilaikultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlahpenting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapanasuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akanmengakibatkan terjadinya cultural shock.

Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan danbeberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.

Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya padaproses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dankesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkanpada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakanuntuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budayakepada manusia (Leininger, 2002).

5. DOROTHY JOHNSONModel Dorothy Johnson (1980,1990) adalah sintesis dari teori dan konsep ilmu perilaku dan biologi, yang terintegrasi kedalam kerangka kerja system. Teori mengenai stress dan adaptasi menjadi titik focus dalam model ini. Setiap orang dipandang sebagai suatu system perilaku yang terdiri atas tujuh sub system. Subsistem tersebut berinteraksi dan saling terkait. Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stress sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson, 1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokkan perilaku berikut:h. Perilaku mencari keamanan.i. Perilaku mencari perawatan.j. Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi.k. Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secar sosial dan cultural.l. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial dan kultural.m. Perilaku seksual dan identitas peran.n. Perilaku melindungi diri sendiri.Menurut Johnson, perawat mengkaji kebutuhan klien berdasarkan kategori perilaku diatas, yang disebut subsistem perilaku. Dalam kondisi normal klien berfungsi secara efektif didalam lingkungannya.Akan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi normal, perilaku klien menjadi tidak dapat diduga dan tidak jelas.Perawat mengidentikasi ketidakmampuan beradaptasi seperti ini dan memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

6. Hildegard E. PeplauTeori Hildegard E. Peplau(1952) berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia). Hubungan interpersonal meliputi1.Fase orientasiLebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.2. Fase identifikasiTerjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. 3. Fase resolusiSecara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi potensi.Tujuan keperawatan peplau adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran yang diembannya (nara sumber, konselor, dan wali).

7. IDA ORLANDOTeori Ida Orlando difokuskan pada perilaku klien menurut kebutuhan, yang memandang pemenuhan kebutuhan klien adalah dalam rangka mengatasi masalah stres, meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal . Tiga Konsep penting menurut Orlando yang perlu diperhatikan adalah perilaku klien,reaksi perawat dan tindakan keperawatan , harapannya setelah perawat melakukan pemenuhan maka klien akan mengalami dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan dan bertindak secara otomatis dalam memenuhi kebutuhannya. Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang . Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, Orlando menyebutnya sebagai nursing procces discipline. Itu merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.