Upload
chandra-kelana
View
587
Download
69
Embed Size (px)
Citation preview
8/3/2019 20 teori keperawatan
1/53
1. Siti Rufaidah
Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak
seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi
Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah
kliennya kaya atau miskin. Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah
binti Saad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan
publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek
keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama
muslim Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal
Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di
timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat
muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah
secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di
perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi
modern perawat di Saudi dan Timur.
Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi
perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi
Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk
merawat mereka yang terluka, dan Nabi mengijinkannya. Tugas ini
digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal
8/3/2019 20 teori keperawatan
2/53
untuk pekerjaaannya di bidang keperawatan dan medis.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat
perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia
memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau
penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal
pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur
dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi
kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga
perkembangan sisi teknologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti
seimbang.
2. Florence Nightingale (Teori Nightingale)
Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal sebagai teori
keperawatan modern (modern nursing). Titik berat teori ini adalah pada
aspek lingkungan. Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan
yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak. Komponen
lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan, antara lain:
a. Udara segar
b. Air bersih
c. Saluran pembuangan yang efesien
d. Kebersihan
8/3/2019 20 teori keperawatan
3/53
e. Cahaya
Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingale dalam merawat klien
adalah ventilasi yang cukup bagi klien.Ia berkeyakinan bahwa
ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama
dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara
yang harus dihirup klien tetap bersih , sebersih udara luar tanpa harus
membuatnya kedinginan. Komponen lain yang tidak kalah penting
dalam perawatn klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar
matahari dapat member manfaat yang besar bagi kesehatan klien.
Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar
untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi
.focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia
berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat
kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perawat juga harus
memperhatikan kehangatan, ketenangan, dan makanan klien.
Asumsi Utama Teori Nightingale
Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu
memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan
penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk
8/3/2019 20 teori keperawatan
4/53
membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali
sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak
terganggu dan tiak menyediakan kondisi yang optimal untuk proses tersebut.
Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakan nalarnya,
disertai ketekunan dan observasi.
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan
penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai
health nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang berarti
merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi
lebih baik hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi
sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi
perawat dengan klien. Jika seseonrang ingin sehat, perawat, alam, dan orang
yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.
Hubungan ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengaruh Teori Nightingale Terhadap Keperawatan
Teori Nigtingale, keperawatan modern (modern nursing), merupakan langkah
awal dalam formalisasi dan pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia
telah meletakkan suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatn
sesudahnya. Didasari atau tidak, Nightingale telah member pedoman umum
bagi perawat dalam merawat klien.Prinsip-prinsip dasar perbaikan lingkungan
8/3/2019 20 teori keperawatan
5/53
dan penanganan psikologis terhadap klien dapat diterapkan dengan modifikasi
dalam banyak tatanan perawatan kontemporer.Ide-ide Nightingale telah
mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan.
3. Virginia Henderson (Teori Henderson)
Defenisi Keperawatan Menurut Henderson
Virginia henderson memperkenalkan defenition of nursing (defenisi
keperawatan). Defenisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya.Ia menyatakan bahwa defenisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Henderson sendiri kemudian
mengemukakan sebuah defenisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional.
Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas
guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal
dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia
memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untk itu. Di
samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang
dikenal dengan The Activities ofLiving.Model tersebut menjelaskan bahwa
tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya
secepat mungkin.Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak
tergantung pada dokter.Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya
8/3/2019 20 teori keperawatan
6/53
pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.4
Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan,
dan lingkungan.
1. Manusia. Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta
bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar
manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan
perawatan. Keempat belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bernapas secara normal
2) Makan dan minum dengan cukup
3) Membuang kotoran tubuh
4) Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
5) Tidur dan istirahat
6) Memilih pakaian yang sesuai
7) Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan
8) Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen
9) Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam menungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat
11) Beribadah sesuai dengan keyakinan
8/3/2019 20 teori keperawatan
7/53
12) Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi
13) Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
14) Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun
pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan menjadi
empat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan
spiritual kebutuhan dasar poin a-i termasuk komponen kebutuhan biologis, poin
j dan n termasuk komponen kebutuhan psikologis, poin k termasuk kebutuhan
spiritual, dan komponen l dan m termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan
keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).
2. Keperawatan. Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan,
perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan manusia (14 komponen di atas). Untuk menjlankan
fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan. Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat
8/3/2019 20 teori keperawatan
8/53
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan
saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan
bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan
aspek lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi
sakit akan menghambat kemampuan tersebut
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar
dalam memberikan resep
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran
tentang kontruksi bangunan dan pemeliharaannya
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.4
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat
dengan klien. Menurut henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat
mandiri.
8/3/2019 20 teori keperawatan
9/53
1. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti di dalam
memenuhi kebutuhan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau
kemampuan pasien yang berkurang.Di sini perawat berfungsi untuk
melengkapinya.Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada fase
pemulihan, perawat berperan sebagai penolong untuk menolong atau membantu
pasien mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirin ini sifatnya relatif,
sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain.
Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi
mewujudkan kesehatan pasien.Sebagai mitra, perawat dan pasien bersama-sama
merumuskan rencana perawatan bagi pasien.Meski diagnosisnya berbeda, setiap
pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja,
kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan faktor
lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta
kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa
perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter.Henderson sendiri
mempertanyakan filosofi yang membolehkan seorang dokter memberi perintah
kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya.Tugas perawat adalah membantu
pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada dokter.Rencana
8/3/2019 20 teori keperawatan
10/53
perawatan yang dirumuskan perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian
rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang dilakukan oleh dokter.
Keyakinan dan tata Nilai Teori Henderson
Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki
keterikatan hidup secar individual selama daur kehidupan, dari fase
ketergantungan hingga kemandirian sesuai dengan usia, keadaan, dan
lingkungan. Perawat merupakan penolong utama klien dalam melaksanakan
aktivitas penting guna memelihara dan memulihkan kesehatan klien atau
mencapai kematian yang damai.Bantuan ini diberikan oleh perawat karena
kurangnya pengetahuan kekeuatan, atau kemauan klien dalam melaksanakan
14 komponen kebutuhan dasar.
Aplikasi Teori henderson dalam Proses Keperawatan
Defenisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik
keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai
pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan
keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang smula bergantung
pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari
kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent) dengan
mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14
komponen penanganan perawatan dasar.
8/3/2019 20 teori keperawatan
11/53
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data , perawat
menggunakan metode observasi, indera penciuman, peraba, dan pendengaran.
Setelah data terkummpul, perawat menganalisis data tersebut dan
membandingkannya dengan perngetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil
analisis tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul.
Diagnosis keperawatan menurut Henderson, dibuat dengan mengenali
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya, dengan atau tanpa
bantuan, serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang
dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana
kebutuhan sesuai kebutuhan indiviu, termasuk di dalamnya perbaikan rencana
jika ditemukan adanya perubahan, serta dokumentasi bagaimana perawat
membantu individu dalam keadaan sehat atau sakit.Selanjutnya, pada tahap
implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang
telah disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu,
memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai.
Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip
fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional, dan
kemampuan intelektual serta fisik individu. Terakhir, perawat mengevaluasi
pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari.4
8/3/2019 20 teori keperawatan
12/53
4. Imogene King (Teori King)
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan
lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.
Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya
yang meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social
yang saling berhubungan satu dengan yang lain, yang dapat digambarkan
sebagai berikut:
Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana didalamnya
terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan
waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan interpersonal
merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien serta hubungan social
yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam
menegakkan system social, sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem
tersebut, maka King memandang manusia merupakan individu yang reaktif
yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk
yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang
dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai makhluk social
manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan
yang lain.1
Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu:
8/3/2019 20 teori keperawatan
13/53
1. Informasi kesehatan
2. Pencegah penyakit
3. Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, King mengemukakan pendekatan teori
yang terdiri dari komponen yang dapat digambarkan pada gambar 1.5.
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa konsep hubungan
manusia menurut King terdiri dari komponen:
1. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,
dalam memahami atu mengenali kondisi yang ada dalam keperawatn dengan
gambaran hubungan perawat dank lien untuk melakukan kontrak atau tujuan
yang diharapkan.
2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi adanya aksi dan
meruapakn respons dari individu
3. Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi
antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi.
4. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.1
5. Dorothe E. Orem (Teori Orem)
Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperewatan mandiri serta
8/3/2019 20 teori keperawatan
14/53
mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep keperawatan Orem
mengembangkan tiga bentuk teori self care diantaranya :
1. Perawatan Diri Sendiri (self care)
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi : pertama,
self care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksanakan oleh individu itun sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan
kehidupan, keshatan serta kesejahteraan ; kedua,self care agency, merupakan
suatu kemampuan inidividu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang
dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-
lain. ; ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri
yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk
perawatn diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan
yang tepat ; keempat, kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang
ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal
dan berhubungan dengan prises kehidupan manusia serta dalam upaya
mempertahankan fungsi tubuh, self care yang bersifat universal itu adalah
aktivitas sehari-hari (ADL) dengan mengelompokkan kedalamkebutuhan dasar
manusianya.
2. Self Care Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala
perencanaan kepereawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang
dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi
8/3/2019 20 teori keperawatan
15/53
kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan
dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun
kuantitas.
3. Teori Sistem Keperawatan
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan
perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari
pada Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri
sendiri,kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan
mandiri.Dalam pandangan teori system ini Orem memberikan identifikasi
dalam system pelayanan keperawatan diantaranya :
a. Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory System)
Merupakan suatu tindakan keperawatn dengan memberikan bantuan secara
penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi
tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam
pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan.
Pemberian bantuan system ini dapat dilakukan pada orang yang tidak mampu
melakukan aktivitas dengan sengaja seperti pada pasien koma pada pasien sadar
dan mungkin masih dapat membuat suatu pengamatan dan penilaian tentang
cedera atau masalah yang lain akan tetapi tidak mampu dalam melakukan
tindakan yang memerlukan ambulasi atau manipulasi gerakan, seperti pada
pasien yang fraktur vertebra dan pada pasien yang tidak mampu mengurus
sendiri, membuat penilaian serta keputusan dalam self care-nya dan pasien
8/3/2019 20 teori keperawatan
16/53
tersebut masih mampu melakukan ambulasi dan mungkin dapat melakukan
beberapa tindakan self care-nya melalui bimbingan secara continue seperti pada
pasien retardasi mental.
b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)
`Merupakan system dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan
ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada
pasien yang post operasi abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan
seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan
perawat dalam ambulasi dan perawatan luka.
c. System suportif dan edukatif
Merupakan system bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan
dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatn
secar mandiri.Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan
keperawatan setelah dilakukan pembelajaran.Pemberian system ini dapat
dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam pengaturan
kelahiran.1
6. Jean Watson (Teori Watson)
` Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
8/3/2019 20 teori keperawatan
17/53
saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang
meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan
psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.1
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa
manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya
dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera
merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk
mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit
dan penyembuhan kesehatan.
fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Teori human caring
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah
human science and humancare. Watson percaya bahwa focus utama dalam
keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif
himanistik yang dikombinasikan dengan dasar poengetahuan ilmiah. Oleh
8/3/2019 20 teori keperawatan
18/53
karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistic dan system nilai
serta seni yang kuat.Filosofi humanistic dan system nilai ini member fondasi
yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu
perawat menbgembangkan vidsi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan
berpikir kritis.Pengembangan keterampilan berpikir kritis.Pengembangan
keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun
fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.4
Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson
Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:
1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara
interpersonal.
2. Asuhan keperawatterlaksana oleh adanya factor carative yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang
sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi
padanya nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang
untuk memilih kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah
ditentukan.
8/3/2019 20 teori keperawatan
19/53
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada
curing (mengobati).
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.
Factor carative teori Watson
Struktur dibangun dari sepuluh factor carative yaitu:
1. Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dab saling bantu (helping-trust).
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
6. Menggunakan metode mpemecahan masalah yang sistemantis dalam
pengambilan keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan memeperbaiki
mental, sosiokultural, dan spiritual.
9. Membantu dlam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.4
7. Hidegard E. Pepelau (Teori Peplau)
Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 september 1909 di Reading,
Pennsylvania. Peplau lulus dari hospital School of Nursing di Pottstown,
penssyilvania pada tahun 1931. Gelar B.A. dalam bidang psikologi
8/3/2019 20 teori keperawatan
20/53
interpersonal diperolehnya dari Bennington Univercity, Vermont pada Tahun
1943. Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari
Teachers College, Columbia, New York pada Tahun 1947 dan gelar Ed.D.
dalam bidang pengembangan kurikulum pada tahun 1953.
Keperawatan Psikodinamik
Konstribusi Peplau dalam bidang keperawatan, khususnya keperawatan
psikiatri, sanga5t banyak. Tahun 1952, ia meluncurkan bukunya yang berjudul
interpersonal relations in Nursing. Peplau membuat model keperawatan dengan
istilah keperawatan psikodinamik.Menurutnya, keperawatan psikodinamik
merupakan kemampuan seortang perawat untuk memahami tingkah lakunya
guna membantu orang lain, mengindetifikasi kesulitan yang dirasakannya, dan
untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada permasalahan yang timbul di
semua level pengalaman.
Fase orientasi
Pada fase ini, perawat dank lien bertindaj sebagai dua indsividu yang belum
saling kenal mengenal. Selama fase orientasi, koien merupakan seseorang yang
memerlukan bantuan professional dan perawat berperan membantu klien
mengenali dan memahami masalahnya serat menentukan apa myang klien
perlukan saat itu. Jadi, fase orientasi ini merupakan fase untuk menetukan
adanya masalah.
Fase identifikasi
Pada fase ini, klien memberikan respons atau mnegidentifikasi persoalan yang
8/3/2019 20 teori keperawatan
21/53
ia hadapi bersama orang yang dianggap memahami masalahnya. Respons setiap
klien berbeda satu sama lain. Di sini perawat melakukan eksplorasi perasaan
dan membantu klien menghadapi penyakit yang ia rasakan sebagai sebuah
pengalaman yang mengorientasi ulang perasaannya dan menguatkan kekuatan
positif pada pribadi klien serta memneri kepuasan yang diperlukan.
Fase eksploitasi
Pada fase 4 ini, perawat memberi layanan keperawatan berdasarkan kebutuhan
klien. Disinilah, masing-masing pihak mulai merasa menjadi bagian integral
dari proses interpersonal. Selama fase eksploitasim, klien mengambil secara
penuh nilai yang ditawarkan kepadanya melalui sebuah hubungan.
Prisnsip tindakan pada fase ini adalah eksplorasi/menggali, memahami keadaan
klien, dan mencegah meluasnya masalah. Perawat mendorong klien untuk
menggali dan mengfungkapkan perasaan, emosi, pikiran, serta sikapnya tanpa
paksaan dan mempertahankan suasana terapeutik yang mendukung.
Fase resolusi/terminasi
Pada fase resolusi, tujuan bersama antara perawat bdan klien sudah samapi pada
tahap akhir dan keduanya siap mengakhiri hubungan terapiutik yang selama ini
terjalin.Fase resolusi terkadang menjadi fase yang sulit bagi kedua bekah pihak,
sebab disini dapat terjadi peningkatan kecemasan dabn ketegangan jika ada hal-
halk yang belum terselesaikan pada masing-masing fase.Indicator keberhasilan
untuk fase ini adalah jika klien sudah mampu mandiri dan lepas dari bantuan
perawat. Selanjutnay, baik perawat maupun klien akan menjadi individu yang
8/3/2019 20 teori keperawatan
22/53
matang dan lebih berpengalaman.4
Teori keperawatan Peplau dan komponen utama keperawatan
1. Keperawatan. Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah
proses yang signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
merupakan instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan menborong
kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif, personal,
dan kehidupan komunitas. Profesi keperawatan memiliki tanggung jawab
legaldi dalaam pemanfaatan keperawatan secara vefektif berikut segala
konsekuensinya bagi klien.
2. Individu. Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai
kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh
kebutuhan.
3. Kesehatan. Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang
menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan
proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif,
konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi ataupun komunitas.
4. Lingkungan. Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan
lingkungan sebagai salah satu konsep utama dalam perawatan, ia mendorong
perawat untuk memperhatikan kebudayaan da adat istiadat klien saat klien harus
membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.
8/3/2019 20 teori keperawatan
23/53
8. Martha E. Rogers (Teori Roger)
Teori Manusia sebagai Satu kesatuan (Unitary Human Beings)
Model Rogers pertama kali dipublikasikan pada 1970, yaitu An Introduction to
the Theoritical Basis of Nursing. Rogers kemudian memperjelas dan
mendefenisikan konsep-konsepnya, salah satunya The Science of Unitary
human Beings: A Paradigm for Nursing.
Rogers mengambil pengetahuan dari antropologi, psikologi, sosiologi,
astronomi, agama, filsafat, matematika, sastra, dan sumber-sumber lain yang
membangun modelnya berdasarkan manusia sebagai suatu kesatuan (unitary
human beings) dan lingkungan sebagai bidang energi yang menyatu dengan
proses kehidupan.
Dalam model keperawatannya, Rogers meletakkan dasar-dasar yang
menggambarkan proses kehidupan manusia. Proses kehidupan manusia
dicirikan oleh keseluruhan (wholeness), keterbukaan (openness), kesatuan arah
(unidirectionality), pola (pattern) dan organisasi, ilmu pengetahuan, serta
pemikiran.4
Teori Rogers dan Konsep Utama Keperawatan
1. Keperawatan. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang
menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan sebagai ilmu
merupakan ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur
agar mempertahankan dan memulihkan kesehatan, mencegah penyakit,
merawat, serta merehabilitasi individu yang sakit dan cacat. Pada dasarnya,
8/3/2019 20 teori keperawatan
24/53
ilmu keperawatan mempelajari sifat dan arah pengembangan manusia sebagai
satu kesatuan yang utuh dengan lingkungan. Kaitannya dengan proses
kehidupan manusia, ilmu keperawatan merupakan ilmu pengetahuan empiris
yang menggambarkan, menerangkan, dan memprediksi proses kehidupan
manusia. Oleh sebab itu, keperawatan bersifat unik karena merupakan satu-
satunya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan
manusia. Lebih lanjut, praktik keperawatan profesional merupakan praktik yang
bersifat kreatif, imajinatif, dan eksis untuk melayani individu. Praktik
keperawatan profesional tidak memiliki fungsi dependen, melainkan bersifat
kolaboratif.
2. Individu. Individu menurut Rogers merupakan suatu kesatuan yang tidak
bisa disederhanakan dan merupakan manifestasi karateristik yang melebihi dan
bahkan berbeda dari bagian-bagiannya. Manusia sebagai satu kesatuan
merupakan aspek integral manusia dengan lingkungan. Manusia berada dalam
proses kehidupan yang kontinu dengan lingkungan secara keseluruhan, yang
tidak dipahami jika disederhanakan menjadi bagian-bagian tertentu. Proses
kehidupan, menurut Rogers, adalah homeodinamis yang bersifat probalistik.
Rogers mengartikan individu sebagai sistem terbuka di dalam proses kontinu
bersama sistem terbuka lingkungan. Keperawatan memandang individu sebagai
bagian dari satu kesatuan yang tidak dapat disederhanakan.
3. Lingkungan. Rogers mendefenisikan lingkungan sebagai suatu medan
energi empat dimensi yang tidak dapat disederhanakan, yang dicirikan oleh pola
8/3/2019 20 teori keperawatan
25/53
dan manifestasi karakter yang berbeda dengan bagian-bagiannya. Lingkungan
mencakup segala sesuatu yang berada di luar manusia. Manusia merupakan
medan energi yang dinamis yang terus melakukan pertukaran dengan medan
lingkungan, keduanya bersifat tidak terbatas. Interaksi antara manusia dan
lingkungan bersifat kontinu, mutual, dan simultan.
4. Kesehatan. Rogers banyak menggunakan kata kesehatan (health) dalam
tulisan pertamanya, namun ia tidak pernah mendefinisikan kata tersebut. Ia
menggunakan kata kesehatan positif (positive health) untuk menunjukkan
kondisi bugar (wellness) dan tidak adanya penyakit dan penyakit parah. Istilah
health digunakan oleh Rogers dalam konteks nilai yang ditentukan oleh budaya
atau individu.4
9. Sister Calista Roy (Teori Roy)
Model Adaptasi Roy
ROY berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi
keperawatan, yakni keperawatan, tenaga kesehatan, lingkungan, dan sehat.
1. Elemen keperawatan
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan
dalam melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983).
Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan
praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok terhadap
kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.
Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu kesatuan yang utuh
8/3/2019 20 teori keperawatan
26/53
untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan
berespons terhadap stimulus internal yang mempengaruhi adaptasi.Jika stressor
terjadi dan individu tidak dapat menggunakan koping secara efektif maka
individu tersebut memerlukan perawatan.
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan
lingkungan, sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin
meningkat.Komponen-komponen adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep
diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
2. Elemen manusia
Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit
yang saling berhubungan mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan
umpan balik (Roy, 1986). Proses kontrol adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan adaptasi secara spesifik. Manusia dalam sistem ini
berperan sebagai kognator dan regulator (pengaturan) untuk mempertahankan
adaptasi.
Terdapat empat cara adaptasi, mencakup adaptasi terhadap fungsi fisologis,
konsep diri, fungsi peran dan terhadap kebutuhan saling ketergantungan.
Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat dari sistem kehidupan yang
terbuka, adaptif, melakukan pertukaran energi dengan zat/benda dan
lingkungan.
Manusia sebagai masukan dalam sistem adaptif, terdiri dari lingkungan
eksternal dan internal. Proses kontrol manusia adalah mekanisme koping yakni
8/3/2019 20 teori keperawatan
27/53
sistem regulator dan kognator. Keluaran dari sistem ini dapat berupa respons
adaptif atau respons tidak efektif.
Regulator dihubungkan dengan fungsi fisiologis sedangkan kognator
dihubungkan dengan konsep diri dan fungsi peran.
3. Elemen lingkungan
Lingkungan didefenisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.
4. Elemen sehat
Kesehatan didefenisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang terjadi
pada mahluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya (Roy, 1984).
Proses adaptasi
Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua
interaksi individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti
yang berikut.
1. Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Perubahan ini merupakan stresor atau stimulus fokal. Apabila stresor atau
stimulus tersebut mendapat dukungan dari faktor-faktor konseptual dan resitual
maka akanmuncul interaksi yang biasa disebut stres. Dengan demikian adaptasi
sangat diperlukan untuk mengatasi stres.
2. Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respons
adaptif atau tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang
8/3/2019 20 teori keperawatan
28/53
dapat meningkatkan pencapaian tujuan individu mencakup kelangsungan hidup,
pertumbuhan, reproduksi, dan integritas.
Aplikasi Model Adaptasi Roy
Model ini dapat digunakan dalam penelitian keperawatan, dan sebagai pedoman
dalam memberikan perawatan pada anak-anak, lansia, dan di komunitas.Model
ini lebih menekankan pada faktor psikologis.2
10. Leininger (Teori Leininger)
Teori ini diagagas pertama kali oleh Madeleine Leininger yang diinspirasi oleh
pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat spesialis anak di
Midwestern United States pada tahun 1950. Saat itu ia melihat adanya
perubahan perilaku di antara anak yang berasal dari budaya yang berbeda.
Perbedaan ini mebuat Leinenger menelaah kembali profesi keperawatan.ia
mengedintifikasi bahwa pengetahuan perawat untuk memahami budaya anak
dalam layanan keperawatan ternyata masih kurang.
Pada tahun 1960, Leinenger pertama kali menggunakan kata trancultural
nursing, ethnonursing, dan cross-cultural nursing.Akhirnya, pada tahun 1985,
Leinenger mempublikasikan teorinya untuk pertama kalinya, sedangkan ide-ide
dan teorinya mulai dipresentasikan pada tahun 1988.Teori Leinenger kemudian
disebut sebagai Cultural Care Diversity and Universality.Tetapi para ahli sering
menyebutnya sebagai Trancultural Nursing Theory atau teori perawatan
transkultural.
8/3/2019 20 teori keperawatan
29/53
Konsep Teori Keperawatan Transkultural
Keperawatan transkultural merupakan suatu area utama dalam keperawatan
yang berfokus pada studi komparatif dan analisis tentang budaya dan sub-
budaya yang berbeda di dunia yang menghargai perilaku caring, layanan
keperawatan, nilai-nilai, keyakinan tentang sehat-sakit, serta pola-pola tingkah
laku yang bertujuan mengembangkan body of knowledge yang ilmiah dan
humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan
budaya universal (Marriner-Tomey, 1994). Teori keperawatan transkultural ini
menekankan pentingnya peran perawat dalam memahami budaya klien.
Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baik
individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah terjadinya
culture shock atau culture imposition.Culture shock terjadi saat pihak luar
(perawat) mencoba mempelajari atau beradaptasi secara efektif dengan
kelompok budaya tertentu (klien). Klien akan merasakan perasaan tidak
nyaman, gelisah dan disorientasi karena perbedaan nilai budaya, keyakinan, dan
kebiasaan. Sedangkan culture imposition adalah kecenderungan tenaga
kesehatan (perawat), baik secara diam-diam maupun terang-terangan,
memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan, dan kebiasaan/perilaku yang
dimilikinya kepada individu, keluarga, atau kelompok dari budaya lain karena
mereka meyakini bahwa budayanya lebih tinggi daripada budaya kelompok
lain.
Model matahari terbit (sunrise model) ini melambangkan esensi keperawatan
8/3/2019 20 teori keperawatan
30/53
dalam transkultural yang menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan
keperawatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas, lembaga),
perawat terlebih dahulu harus mempunyai pengetahuan mengenai pandangan
dunia (worldview) tentang dimensi dan budaya serta struktur sosial yang
berkembang di berbagai belahan dunia (secara global) maupun masyarakat
dalam lingkup yang sempit.
Dimensi budaya dan strukur sosial tersebut menurut Leinenger dipengaruhi oleh
tujuh faktor, yaitu teknologi, agama dan falsafah hidup, faktor sosial dan
kekerabatan, nilai budaya dan gaya hidup, politik dan hukum, ekonomi, dan
pendidikan.4
Setiap faktor tersebut berbeda pada setiap negara atau area, sesuai dengan
kondisi masing-masing daerah, dan akan memengaruhi pola/cara dan praktik
keperawatan. semua langkah perawatan tersebut ditujukan untuk pemeliharaan
kesehatan holistik, penyembuhan penyakit, dan persiapan menghadapi
kematian. Oleh karena itu, ketujuh faktor tersebut harus dikaji oleh perawat
sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien sebab masing-masing
faktor memberi pengaruh terhadap ekspresi, pola, dan praktik keperawatan (care
expression, pattern, and practices).Dengan demikian, ketujuh faktor tersebut
besar kontribusinya terhadap pencapaian kesehatan secara holistik atau
kesejahteraan manusia, baik pada level individu, keluarga, kelompok,
komunitas, maupun institusi di berbagai sistem kesehatan. Jika disesuaikan
dengan proses keperawatan, ketujuh faktor tersebut masuk ke dalam level
8/3/2019 20 teori keperawatan
31/53
pertama yaitu tahap pengkajian.
Peran perawat pada transcultural nursing theory ini adalah menjembatani antara
sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awan dengan sistem perawatan
profesional melalui asuhan keperawatan. Eksistensi peran perawat tersebut
digambarkan oleh Leinenger dengan gambar seperti di bawah ini. Oleh karena
itu perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana tindakan
keperawatan yang akan diberikan kepada masyarakat. Jika disesuaikan dengan
proses keperawatan, hal tersebut merupakan tahap perencanaan, tindakan
keperawatan.
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien harus tetap memperhatikan
tiga prinsip asuhan keperawatan, yaitu :
1. Culture care preservation/maintenance, yaitu prinsip membantu,
memfasilitasi, atau memerhatikan fenomena budaya guna membantu individu
menentukan tingkat kesehatan dan gaya hidup yang diinginkan.
2. Culture care accommodation/negotiation, yaitu prinsip membantu,
memfasilitasi, atau memerhatikan fenomena budaya yang ada, yang
merefleksikan budaya untuk beradaptasi, bernegosiasi, atau mempertimbangkan
kondisi kesehatan dan gaya hidup individu atu klien.
3. Culture care repatterning/restructuring, yaitu prinsip merekonstruksi atau
mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pola
hidup klien ke arah yang lebih baik.
Hasil akhir yang diperoleh melalui pendekatan keperawatan transkultural pada
8/3/2019 20 teori keperawatan
32/53
asuhan keperawatan adalah tercapainya culture congruent nursing care health
and well being, yaitu asuhan keperawatan yang kompeten berdasarkan budaya
dan pengetahuan kesehatan yang sensitif, kreatif, serta cara-cara yang bermakna
guna mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.4
11. Abdellah (Teori Abdellah)
Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah et al. (1960)
meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi
kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien maupun
keluarga. Ketika menggunakan pendekatan ini, perawat memerlukan
pengetahuan dan keterampilam dalam hubungan interpersonal, psikologi,
pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi, juga
pengetahuan tenyang ilmu-ilmu dasar dan keterampilan keperawatan
tertentu.Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah dan juga
sebagai pembuat keputusan. Perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan
klien secara individual, yang mungkin terjadi dalanm bidang-bidang berikut ini:
1. Kenyamanan. Kebersihan dan keamanan.
2. Keseimbangan fisiologi.
3. Faktor-faktor psikologi dan sosial.
4. Faktor-faktor sosiologi dan komunitas.
8/3/2019 20 teori keperawatan
33/53
Dalam keempat bidang diatas, Abdellah et al.(1960) mengidentifikasi
kebutuhan klien secara spesifik, yang sering dikenal sebagai 21 masalah
keperawatan Abdellah:
1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.
2. Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, istirahat dan tidur yang optimal.
3. Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera atau trauma lain dan mencegah
meluasnya infeksi.
4. Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan
memperbaiki deformitas.
5. Memfasilitasi masukan oksigen keseluruhsel tubuh.
6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
7. Mempertahankan eliminasi.
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9. Mengenali respons-respons fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit-
patologis, fisiologis, dan kompensasi.
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11. Mempertahankan fungsi sensorik.
12. Menfidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan
negative.
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale-balik antara
emosi dan penyakit organic.
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal.
8/3/2019 20 teori keperawatan
34/53
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17. Menghasilkan dan/atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18. Memfasilitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki
kebutuhan fisik, emosi dan perkembangan yang berbeda.
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan
keterbatasan-fisik dan emosional.
20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan
dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit.
21. Memehami peran dari masalah sosial sebagai factor-faktor yang
mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.5
12. Ida Orlando (Teori Orlando)
Bagi Ida Orlando (1961), klien adalah individu dengan suatu kebutuhan, dimana
bila kebutuhan tersebut dipenuhi maka stress akan berkurang, meningkatkan
kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn dan Jacobs,
1995). Teori Orlando secara radikal mengubah focus keperawatan dari diagnose
medis klien dan kegiatan-kegiatan otomatis ke perilaku klien menurut
kebutuhan klien yang mendesak dan ditentukan jika kebutuhan dapat dipenuhi
dengan tindakan keperawatan (Schmieding, 1995). Teori Orlando terdiri dari
kerangka konsep bagi profesi keperawatan. Tiga elemen, yaitu perilaku klien,
reaksi perawat dan tindakan perawat, akan membentuk situasi keperawatan
(Marriner-Tomey, 1994). Setelah perawat melakukan kebutuhan klien, mereka
8/3/2019 20 teori keperawatan
35/53
mendapatkan dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan klien dan akan
bertindak secara otomatis atau direncanakan untuk memenuhi kebutuhan, yang
pada akhirnya untuk menurunkan tekanan atau stress yang dialami oleh klien
(Chinn dan Jacobs, 1995)6
13. Myra Levine (Teori Levine)
Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan
dipublikasikan pada tahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup
terintregasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Levine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan akivitas konservasi,
dengan konservasi energi sebagai pertimbangan utama (Fawcett, 1989). Sehat
dipandang dari sudut konservasi energy dalam lingkup area sebagai berikut,
Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan:
1. Konservasi energi klien
2. Konservasi struktur integritas
3. Konservasi integritas personal
4. Konservasi integrasi social
Melalui pendekatan ini, asuhan keperawatan meliputi konservasi aktivitas yang
ditujukan pada penggunaan secara optimal sumber-sumber kekuatan klien.7
14. Dorothy Johnshon (Teori Jhonson)
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana
klien beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau
8/3/2019 20 teori keperawatan
36/53
potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari
keperawatan adalah menurunkan stress sehingga klien dapat bergerak lebih
mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson, 1968). Teori Johnson
berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokkan perilaku
berikut:
1. Perilaku mencari keamanan
2. Perilaku mencari perawatan
3. Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi
prestasi
4. Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secar sosial dan cultural
5. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial dan
cultural
6. Perilaku seksual dan identitas peran
7. Perilaku melindungi diri sendiri
Menurut Johnson, perawat mengkaji kebutuhan klien berdasarkan kategori
perilaku diatas, yang disebut subsistem perilaku. Dalam kondisi normal klien
berfungsi secara efektif didalam lingkungannya.Akan tetapi ketika stres
mengganggu adaptasi normal, perilaku klien menjadi tidak dapat diduga dan
tidak jelas.Perawat mengidentikasi ketidakmampuan beradaptasi seperti ini dan
memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dalam memenuhi
kebutuhan tersebut.8
15. Betty Neuman (Teori Neuman)
8/3/2019 20 teori keperawatan
37/53
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah model konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan
fleksibel yaitu ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dan
lain-lain, garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya
perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang
memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan garis
pertahanan resisten yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan,
tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari
imunisasi didaerah yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis
pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tersier.Model
ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang
dinamis.Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat
menyeluruh dan saling ketergantungan (interpendensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar
pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia
sebagai suatu system terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan
merupakan satu kesatuan dari variable yang utuh diantaranya fisiologis,
psikologis, sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan
8/3/2019 20 teori keperawatan
38/53
akan dipengaruhi lingkungan serta klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan
keseimbangan yang dinamis dari menghindari stressor.
Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut Nueman ini
berfokus pada respons terhadap stressor serta factor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawtan seharusnya
dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi
tubuh akibat stressor.Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,
sekunder, dan tersier.9
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor
serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif.Pencegahan sekunder
menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi
gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor dan
pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta
pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu
penyakit.Upaya pencegahan tersebut dipentingkan kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan.
16. Joyce Travelbee (Teori Travelbee)
Konsep- konsep dasar dan definisi- definisi
1. Manusia. Manusia ditemukan sebagai individu yang unik dan takdapat
8/3/2019 20 teori keperawatan
39/53
dipisahkan dalam suatu waktu adaa didunia ini. tidak ada yang seperti manusia
baik yang pernah hidup ataupun yang akan hidup.
2. Pasien. Kata pasien adalah merupakan hal yang klise yang berguna untuk
komunikasi ekonomi. sebenrnya pasien itu tidaklah ada. hanya ada mahluk
hidup individu yang membutuhkan kepedulian, pelayanan, dan bantuan dari
orang lain yang dipercaya dapat memberikan pertolongan yang dibutuhkan.
3. Perawat. Perawat juga seorang manusia perawat memiliki tubuh yang
berpengetanhuan khusus dan berkemampuan untuk menggunakanya yang
bertujuan membantu orang lauin untuk mencegah penyakit atau memelihara
tingkat kesehatan yang tinggi.
4. Penyakit. penyakit dalah sebuah kategori dan klasifikasi . travelbee tidak
menggunakan kata penyakit (illness) sebagai definisi dari tidak sehat akan tetapi
ia lebih mengidentifikasakannya dari pengalaman sakit seseorang. travelbee
menemukan penyakit sebagai criteria subjektiv dan objektif ditentukan oleh
dampak luar dari penyakit dalam diri individu. sedangkan criteria subjektiv
lebih kepada apa yang seseorang rasakan sebagai penyakit.
5. Penderitaan. Penderitaan adalah perasaan yang tidak senang yang meluas
dari mental yang pindah dengan sederhana, secara fisik, atau ketidak sesuain
spiritual hingga penderitaan tersebut dinamakan tingkat yang menular tidak
terjagadan seterusnya meningkat dari persamaan apatis.
6. Rasa Sakit. Rasa sakit itu sendiri tidak dapat diamati hanya saja dampaknya
tidak tertulis. rasa sakit adalah pengalaman tersendiri dan susah untuk
8/3/2019 20 teori keperawatan
40/53
dikomunikasikan keindividu. penderitaan dapat diganti diatas continuum,
seperti yang telah diilustrasikan di gambar 23-1
7. Harapan. Harapan adalah karakterisasi yang dibangun oleh mental dengan
keinginan untuk memeperoleh sebuah penyelesaian atau menyelesaikan sebuah
penggabungan perwencanaan dengan beberapa tingkatan pengharapan bahwa
apa yang diinginkan atau diminta dapat tercapai. harapan berhubungan atau
adakaitanya dengan ketergantungan dengan yang lain, pilihan, keinginan,
kepercayaan, kegigihan, keberanian dan orientasi pada masa depan.
8. Keputuasaan. Keputusasaan adalah ketiadaan pengharapan.
9. Komunikasi. Komunikasi adalah proses yang dapat memungkinkan perawat
untuk membangun hubungan antar sesama manusia dan dengan demikian
memenuhi tujuan dari keperawatan, yakni membantu individu- individu dan
keluarga-keluarga untuk mencegah dan untuk penanggulangan dengan
pengalaman penyakit dan penderitaan bahkan jika dibutuhkan untuk membantui
mereka untuk menemukan arti dari pengalaman ini.
10. Interaksi. kata interaksi (interaction) mengacu pada banyak hubungan
selama dua individu yang dapat berpengaruh timbal balikantara sesame dan
dapat berkomunikasi secara verbal taupun nonverbal.10
Interaksi Antara Perawat Dan Pasien. Kata interaksi antara perawat dan pasien
mengacu pada hubungan antra perawat dan seseorang yang menderita sakit dan
dikarakteristikkan oleh fakta bahwa antara kedua individu merasa
dipenanggulangan klise yang lain.
8/3/2019 20 teori keperawatan
41/53
Kebutuhan keperawatan. Sebuah kebutuhan keperawatan adalah rasa kebutuhan
dari seseorang yang sakit (atau keluarga) yang dapat ditemukan oleh perawat
professional pelaksana dan dengan meletakkan dalam jangkauan definisi yang
legal/ sah atau dalam praktik keperawatan.
Pengobatan untuk diri sendiri. Pengobatan yang digunakan untuk diri sendiri
adalaah kemampuan seseorang untuk menggunakan secara sadar dan dalam
memenuhi kekhawatiran dalam berusaha untuk memebangun hub dan intervensi
struktur keperawatan.hal ini memerlukan pengetahuan diri sendiri,
kepemahaman diri sendiri, pemahaman dari pengetahuan. seseorang yang
dinamis kemampuan untuk mengintetprestasikan sesuatu pengetahuan pribadi
yang sama dengan pengetahuan yang lain, dan kemampuan dalam campur
tangan yang efektif dalam situasi keperawatan.
Rasa empati . Empati adalah proses yang mana individu dapat memehami
psikologi dari orang lain.
Rasa simpati. Simpati termasuk keinginan untuk memebantu seseorang yang
sedang mengalami tekanan/ stress.
Hubungan. Hubungan adalah suatu proses, satu kejadian, satu pengalaman atau
pengalaman yang berkelanjutan dengan cara bersama dan dengan keperawatan
dan menerima kepedulianya. hal ini menyusun sebuah kelompok yang
menyangkut pikiran dan perasaan, pikiran-pikiran ini, perasaan-perasaan dan
penderitaan yang diubah atau dikomunikasikan oleh seorang terhadap orang
lain.
8/3/2019 20 teori keperawatan
42/53
Hubungan antara sesama manusia. Sebuah hubungan antara sesame manusia
adalah pengalaman utama dari pengalaamn yang berkelanjutan antara perawat
dan penerima keperawatanya.karakteristi utama dr pengalaman adalah
kebutuhan keperawatan dalam individu (atau keluarga) itu bertemu. hub antara
sesame manusia dalam situasi keperawatan adalah berarti terusmenerus dengan
maksud . keperawatan adalah suatu kepandaian. hubungan antara sessama
manusia dibangun ketika perawat dan penerima perawatanya mencapai sebuah
hub setelah meningkat atas tahapan pertemuan yang original, munculnya
identitas, empati dan simpati.
Asumsi Utama Keperawatan
Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri
perseorangan komunitas untuk mencegah dan menanggulangi dengan
pengalaman dari penyakit dan penderitaan dan bahkan jika diperlukan untuk
sebuah proses antar diri seseorang karena ini adalah merupakan sebuah
pengalaman yang terjadi antara perawat dan individu atau sekelompok individu
individu.
Personal/ orang. Kata person didefinisikan sebagai manusia, antara keduanya
antara perawat dan pasien dalah manusia, seorang manusia dalah pribadi yang
unik, indifidu yang tidak dapat dipisahkan yang berproses berkelanjutan
menjadi susunan dan perubahan.
Kesehatan. Travelbee mendevinisikan kesehatan sebagai kesehatan subjektif
dan objektif.status kesehatan subjektif seseorang adalah sebuah definisi secara
8/3/2019 20 teori keperawatan
43/53
8/3/2019 20 teori keperawatan
44/53
8/3/2019 20 teori keperawatan
45/53
keadaan emosi mereka.Implikasi terhadap praktek keperawatan membuka jarak
yang luas untuk definisi kesehatan.Kategori diagnosa bermanfaat hanya jika
setuju terhadap orang atau mereka yang ditunjuk. Hubungan bahwa perawatan
mempunyai hubungan dengan orang yang menerima perawatan adalah kritikal,
bahkan lebih penting adalah kebutuhan akan penghargaan terhadap hubungan
yang eksis dalam kehidupan sehari-hari.
3. Keperawatan
Keperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang lain
dalam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan
kesehatan. Keperawatan juga adalah mengenai bentuk individu yang unik dan
berfokus pada seluruh bagian. Pada saat seseorang sakit dan tubuh juga
mengalami perubahan, ini akan mempengaruhi dunia seseorang dan
pengalaman mereka. Pandangan klien tentang dunia adalah hal yang penting
dalam keperawatan.Paterson dan Zderad mengatakan keperawatan
menunjukkan sebuah pertemuan spesial dari setiapmanusia.
Keperawatan terlihat seperti campuran yang unik antara teori dan
metodologi.Teori bisa diartikulasikan dari kerangka kerja terbuka yang
didapatkan dari situasi manusia.Kerangka kerja ini digunakan untuk
memberikan dimensi kemungkinan dari keperawatan humanistic manusia.Teori
tidak bisa eksis tanpa praktek keperawatan.Mereka menyebut praktek
keperawatan adalah metodologi, yang mengatakan bahwa keperawatan sebagai
campuran yang unik antara seni dan ilmu.Seni keperawatan diwujudkan dari
8/3/2019 20 teori keperawatan
46/53
interaksi antara perawat dan klien.Keperawatan sebagai seni yang sanggup
untuk menggunakan teori-teori diantara konteks kehidupan sebagai perjuangan
seseorang untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan.11
Fenomenologi Nursologi dan Proses Keperawatan
a. Assessment
Merupakan pengumpulan data subjek dan objek tentang seseorang melalui
observasi, interaksi dengan klien, dan informasi dari sumber lainya seperti hasil
laboraturium
b. Diagnosa
Merujuk kepada langkah terhadap proses keperawatan dimana perawat
membuat sebuah statement masalah. Perawat mengumpulkan data menurut
tingkat kebutuhan pasien, kemudian menganalisa data dengan
mengklasifikasikan data tersebut, lalu membandingkan dengan pengetahuan
teori dan prinsip, dan akhirnya tiba pada suatu kesimpulan yang menyatakan
kalau itu sebuah masalah
c. Perencanaan dan implementasi
Fase ini merupakan proses keperawatan yang menyebutkan sebuah tujuan atau
hasil yang dicapai oleh klien dengan objektif menjadi tujuan yang terdepan.
Tindakan perawat dan klien yang khusus diuraikan secara jelas.Fenomenologi
nursologi tidak menjelaskan bentuk dari tujuan yang langsung terhadap rencana
keperawatan.Keperawatan humanistik memperhatikan orang yang
8/3/2019 20 teori keperawatan
47/53
membutuhkan kebutuhan.Tujuannya adalah kesejahteraan yang diterbitkan
melalui dialog.
d. Evaluasi
Fase ini menyebutkan apa tingkah laku klien yang telah berubah sebagai ukuran
umtuk menjadi tujuan dan objektif. Tingkah laku mengubah hasil dari tindakan
perawat dan klien. Melalui humanistik yang alami, perhatiannya tidak dengan
hasil tingkah laku tetapi dengan pengalaman klien. Seorang klien yang mampu
untuk membuat pilihan tentang perawatan kesehatan mereka dan bertanggung
jawab terhadap pilihannya, dapat menemukan arti dalam kehidupannya. Dengan
melakukan hal ini dengan seorang perawat, klien mempunyai kesempatan untuk
menegaskan situasi humanness dari perspeksinya, hasil pertumbuhan personak
atau kesehatan.11
Karakteristik Teori dan Kerja Paterson and Zderad
a. Teori dapat berhubungan timbal balik degan cara untuk menciptakan cara
yang berbeda untuk melihat fenomena penting
b. Teori harus masuk akal dan alam.
c. Teori juga harus sederhana tetapi menyeluruh atau umum.
d. Teori bisa menjadi dasar untuk hipotesis yang diuji atau untuk teori yang
dibangkitka.
e. Teori menyumbang dan menolong untuk meningkatkan pengetahuan
dengan disiplin melalu implementasi penelitian untuk menvalidasi teori-teori
tersebut.
8/3/2019 20 teori keperawatan
48/53
f. Teori bisa digunakan oleh praktisi-praktisi untuk menuntun dan
membuktikan praktek mereka.
g. Teori harus konsisten dengan teori-teori yang tervalidasi, hukum, dan
prinsipal tetapi membuka pertanyaan yang tidak terjawab yang diperlukan untuk
diinvestigasi
18. Lydia E. Hall (Teori Hall)
Lydia E. Hall memperkenalkan 3 teori lingkaran keperawatan dimana masimg-
masing lingkaran menunjukkan proses keperawatannya yaitu:
1. Lingkaran Kepedulian (care)
Pada lingkaran kepedulian ini perawat yang professional akan menyediakan
kebutuhan pasien baik secara jasmani maupun rohani. Ketika kepedulian (care)
berfungsi perawat menerapkan pengetahuan yang alami dan ilmu pengetahuan
biologi yang menjadi dasar ilmu keperawatan yang kuat.Perawat harus
menciptakan suasana yang nyaman pada diri pasien, sehingga pasien itu
menganggap perawat sebagai penghibur dan pemberi kenyamanan.
2. Lingkaran inti (core)
Perawat yang profesional dalam hubungannya dengan pasien bias membantu
pasien untuk menyatakan perasaan/penyakit yang dideritanya. Intinya
perawatharus mempedulikan pasien untuk kesembuhannya.Perawat yang
professional dengan menggunakan tehnik berhadapan/berhubungan langsung
dengan pasien guna untuk melihat status kesehatan sekarang dan yang akan
8/3/2019 20 teori keperawatan
49/53
datang.
3. Lingkaran keperawatan (cure)
Kepedulian perawat terhadap pasien yang didasarkan pada ilmu pengetahuan
cara pengobatan suatu penyakit. Perawat yang professional adalah perawat yang
bias membantu si pasien agar cepat sembuh sehingga dapat meringankan beban
keluarga.12
Teori Hall dan 4 konsep utama
Proses keperawatan yang dikenalkan meliputi hubungan antara
manusia,kesehatan,bersosialisasi dengan lingkungan dan keperawatan.
Uraiannya dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
1. Manusia atau seseorang yang berusia 16 tahun atau lebih yang mengalami
suatu penyakit membutuhkan bantuan/proses keperawatan yang lebih .individu
ini membutuhkan motifasi dari semua keluarganya agar cepat sembuh.
2. Kesehatan yang optimal dapat dilihat dari perilaku manusia itu sendiri
3. Konsep lingkungan masyarakat yang dihadapkan dengan hubungan
individu akan menciptakan kesehatan yang merata dan menyeluruh.
4. Proses keperawatan berhubungan dengan (kepedulian , inti , dan
keperawatan). Tujuan utama adalah untuk mencapai suat hubungan antara
individu dengan individu dengan individu lain/antara perawat dengan pasien.12
Proses Keperawatan
Hall memberikan motivasi pada pasien demi proses penyembuhan. Aspek ini
meliputi 5 proses keperawatan yaitu: penilaian, diagnosis, perencanaan,
8/3/2019 20 teori keperawatan
50/53
implementasi dan evaluasi.
a. Tahap penilaian meliputi tentang status kesehatan individu atau pasien.
Menurut teori Hall proses pengumpulan data ditujukan demi kepentingan
kesehatan pasien dibandingkan demi kepentingan perawat. Pengumpulan data
ini harus mengarah pada peningkatan kesehatan individu.
b. Tahap yang kedua adalah diagnosa keperawatan, dimana perawat
mengamati penyakit pasien sehingga dapat mengetahui penyakit yang
dideritanya. Sehingga proses penyembuhannya akan lebih muda.
c. Perencanaan melibatkan prioritas utama pada pasien. Peran perawat adalah
membantu pasien menjadi sadar dan mengerti akan pentingnya kesehatan bagi
kehidupannya. Inti dari perencanaan ini untuk membantu pasien menjadi lebih
mengerti dengan kebutuhan, perasaan dan motivasi. Perawat bekerja sama
dengan pasien untuk mencapai kesembuhan dengan pengobatan medis.
d. Implementasi melibatkan institusi rencana kerja yang nyata. Tahap ini
adalah merupakan tahap memberikan pelayanan yang nyata antara perawat
dengan pasien yang meliputi memandikan pasien, membalut luka, makan,
memberikan kebutuhan kenyamanan dan lain-lain. Perawat juga membantu
pasien dan keluarga untuk memahami dan menerapkan rencana yang medis.
e. Evaluasi adalah suatu proses untuk melihat kemajuan kondisi kesehatan
pada pasien. Tahap proses evaluasi diarahkan kepada berhasil atau tidaknya
pasien dalam mencapai suatu kesehatan.
Aplikasi dan Pembatasan Teori
8/3/2019 20 teori keperawatan
51/53
Di dalam meninjau ulang teori keperawatan Hall ada beberapa area yang
membatasi aplikasi kepada kepedulian pasien.
Yang pertama untuk area ini adalah langkah suatu penyakit. Pasien
membutuhkan perhatian yang lebih dari seorang perawat untuk proses
penyembuhannya. Faktor yang kedua adalah masalah umur. Yang ketiga faktor
pembatasan adalah uraian bagaimana cara membantu seseorang kea rah yang
lebih mengerti tentang kesehatan. Faktor yang keempat adalah keluaga hanya
berada di dalam perawatan melingkar (care, core, cure).
Akhirnya, Theori Hall hanya untuk individu atau seseorang yang sedang sakit.
Ini tidak akan menandakan bahwa keperawatan berhubungan langsung dengan
kesehatan individu, kelurga dan masyarakat dan meniadakan konsep tentang
kesehatan dan pelayanan kesehatan untuk mencegah suatu penyakit. Seorang
kllien dibentuk oleh bagian-bagian berikut yang saling tumpang-tindih, yaitu:
manusia (inti), status patologis dan pengobatan (penyembuhan) dan tubuh
perawatan. Perawat sebagai pemberi perawatan.12
19. Ernestine Wiedenbach
Tujuan Keperawatan: Untuk membantu individual dalam mengatasi masalah
yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi tekanan atau kebutuhan
yang dihasil dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu (Torres, 1986).13
Kerangka Kerja Praktik: Praktik keperawatan berhubungan dengan individu
yang memerlukan bantuan karena stimulasi perilaku. Keperawatan klinik
memiliki komponen seperti filosofi, tujuan, praktik, dan seni (Chinn dan Jacobs,
8/3/2019 20 teori keperawatan
52/53
1995)
Teori Ernestine Wiedenbach
1. The agent : mid wife. Filosofi yang di kemukakan adalah tentang
kebutuhan ibu dan bayi yang segera untuk mengembangkan kebutuhan yang
lebih luas yaitu kebutuhan untuk persipan menjadi orang tua.
2. He recipient. Meliputi : wanita, keluarga dan masyarakat. Recipient
menurut Widenbach adalah individu yang mampu menetukan kebutuhannya
akan bantuan.
3. The Goal / purpose. Di sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau fisioogikal.
4. The Means Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan.14
20. Parse (Teori Parse)
Teori Parse (1981) adalah Untuk memfokuskan pada manusia sebagai suatu unit
yang hidup dan kualitas partisipasi manusia terhadap pengalaman sehat (Parse,
1990) (Nursing as science and art [Marriner-Torney, 1994]).13
Kerangka Kerja Praktik yaitu manusia secara terus menerus berinteraksi dengan
lingkungan dan berpartisipasi dalam upaya mempertahankan kesehatannya
(Marriner-Torney, 1994).
Sehat adalah suatu kontinu, proses yang terbuka bukan sekedar status sehat atau
hilangnya penyakit (Parse, 1990; Marriner-Torney, 1994; Chinn dan Jacobs,
1995).
8/3/2019 20 teori keperawatan
53/53