46
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Oleh: Ns: Mia Fatma Ekasari,S.Kep 1. Pengertian Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. 1. Tujuan a. Tujuan Umum Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri b. Tujuan Khusus Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam : 1) Mengenal masalah kesehatan keluarga 2) Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga 3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan atau yang membutuhkan bantuan/ asuhan keperawatan 1

Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kep.keluarga

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Oleh: Ns: Mia Fatma Ekasari,S.Kep

1. Pengertian

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang

diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu

menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan

pendekatan proses keperawatan.

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatannya secara mandiri

b. Tujuan Khusus

Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga

2) Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan

keluarga

3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga

yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan atau yang

membutuhkan bantuan/ asuhan keperawatan

4) Memelihara lingkungan ( fisik, psihis, dan sosioal) sehingga dapat

menunjang peningkatan kesehatan keluarga

5) Memamfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seperti :

Puskesmas, puskesmas pembantu, kartu sehat, dan posyandu untuk

memperoleh pelayanan kesehatan.

1

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

3. Sasaran

Sasaran dan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga –keluarga

yang rawan kesehatan yaitu : keluarga yang mempunyai masalah kesehatan

atau yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan.

4. Persiapan Pemberian Asuhan Keperawatan Keluarga

a. Menetapkan keluarga sasaran yang akan dikunjungi

serta menentukan kasus – kasus yang perlu ditindak lanjuti di rumah,

melalui seleksi kasus di puskesmas / puskesmas pembantu sesuai prioritas.

b. Menetapkan jadwal kunjungan

1) Membuat jadwal kunjungan dan nama-

nama keluarga yang akan dikunjungi

2) Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu kunjungan dan

kehadiran anggota keluarga pengambil keputusan.

3) Menyiapkan perlengkapan lapangan

4) Menyiapkan perlengkapan lapangan yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan kunjungan antara lain :

c. Mempelajari riwayat penyakit klien dari status / rekam kesehatan keluarga

dan pencatatan lain yang ada kaitannya dengan klien tersebut.

1) Membuat catatan singkat tentang permasalahan klien dan keluarga

sebagai dasar kajian lebih lanjut di keluarga

2) Formulir atau catatan pengkajian keluarga dan catatan lain yang

diperlukan.

3) PHN kit yang berisi :

a). Peralatan

b). Obat-obatan sederhana.

4) Alat bantu penyuluhan

2

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Dalam pelaksanaan kunjungan keluarga sasaran kegiatan yang

dilaksanakan antara lain :

1). Menciptakan suasana/hubungan yang baik dengan semua anggota

keluarga.

2). Mengunakan bahasa yang sederhana

3). Memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah

4). Menginformasikan tujuan kunjungan serta menyakinkan keluarga

bahwa kedatangan perawat adalah untuk membantu keluarga

menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga.

5. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan

menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan

individu sebagai anggota keluarga.

Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah :

a. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil

informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.

1) Mengidentifikasi data demografi dan sosio cultural

2) Data lingkungan

3) Struktur dan fungsi keluarga

4) Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga

5) Perkembangan keluarga.

Sedangkan yang termasuk dalam pengkajian individu sebagai anggota

keluarga adalah pengkajian :

1) Fisik

2) Mental

3

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

3) Emosi

4) Sosial

5) Spritual

Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat dilaksanakan metode

sebagai berikut :

1) Wawancara dengan keluarga

2) Observasi fasilitas rumah

3) Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga ( dari ujung rambut hingga

ujung kaki )

4) Data sekunder seperti : hasil laboratorium, hasil X-Ray, Pap smer dan

sebagainya.

Format pengkajian dan pedoman pengisiannya terlampir.

b. Perumusan masalah

Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

didapatkan pada pengkajian.

Tipologi dari diagnosis keperawatan :

1) Aktual ( terjadi deficit / gangguan kesehatan

Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari

gangguan kesehatan.

Contoh :

Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (anak N)

keluarga Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan gangguan mobilisasi “

Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia ( ibu Y ) keluarga Bapak A

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik )

4

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Perubahan peran dalam keluarga ( Bapak A ) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.

2) Risiko ( ancaman kesehatan )

Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan,

misalnya : lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak

adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat.

3) Potensial ( keadaan sejahtera / weellness)

Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga

kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.

Contoh :

Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil ( ibu M.)

keluarga bapak K

Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi keluarga bapak X

Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan menikah

keluarga bapak I.

Etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian

dari tugas perawatan kesehatan keluarga. Khusus untuk diagnosis

keparawatan potensial ( sejahtera / wellness ) menggunakan / boleh tidak

menggunakan etiologi.

Dalam satu keluarga perawat bisa menemukan masalah lebih dari 1

(satu) diagnosis keperawatan keluarga. Untuk itu perlu menentukan prioritas

terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang ditemukan dan dihitung

menggunakan cara sebagai berikut :

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

( Bailon dan Maglaya, 1978 )

NO KRITERIA SKALA BOBOT

1. Sifat Masalah

Skala : Tidak/Kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahter

3

2

1

1

2 Kemungkinan maalah dapat diubah

Skala : Mudah

Sebagaian

Tidak Dapat

2

1

0

2

3 Potensial masalah untuk dicegah

Skala : Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

1

4. Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah berat, harus segera

ditangani

Ada masalah tetapi tidak perlu

ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Keterangan :

1. Tentukan skore untuk setiap kriteria.

2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot

Skore Tiap Kriteria =

6

Skore Skala Tertinggi

X Bobot

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

3. Jumlahkanlah skore untuk semua criteria

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Prioritas

Dengan melihat criteria yang pertama, yaitu sipat masalah, bobot

yang lebih beratdiberikan pada tidak/ kurang sehat karena yang pertama

memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh

keluarga.

Untuk criteria yang kedua, yaitu kemungkinan masalah dapat diubah

perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :

1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk

menangani masalah

2) Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.

3) Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan

waktu.

4) Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam

masyarakat dan sokongan masyarakat.

Untuk criteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-

faktor yang perlu diperhatikan adalah :

1) Kepelikan dari maslah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah

2) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu

ada

3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat

dalam memperbaiki masalah.

4) Adanya kelompok “ high risk” atau kelompok yang sangat peka

menambah potensi untuk mencegah masalah.

Untuk criteria yang ke empat, yaitu menonjolnya masalah disini

perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah

7

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

kesehatan tersebut. Nilai skore yang tertinggi terlebih dahulu dilakukan

intervensi keperawatan keluarga.

c. Penyusunan perencanaan

Perencanaan keperawatan kelurga terdiri dari penyusunan prioritas,

menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi

intervensi keperawatan Penetapan tujuan meliputi tujuan umum dan tujuan

khusus, serta dilengkapi dengan krteria dan standar .Kriteria dan standar

meruapakan pernyataan spasifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap

tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

d. Pelaksanaan asuhan keperawatan

Pelaksanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan mobilisasi sumber-

sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini :

1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah

dan kebutuhan kesehatan dengan cara:

a) Memberikan informasi

b) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

c) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,

dengan cara :

a) Mengidentifikasi konsekuendi tidak melakukan tindakan

b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

c) Mendiskusikan tentang konsikuensi tiap tindakan.

3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang

sakit, dengan cara :

a) Mendemonstrasikan cara perawatan

b) Mengunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

c) Mengawasi keluarga melalukan perawatan

8

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

4) Mebantu keluarga untuk menemukan cara bagaimanan membuat

lingkungan menjadi sehat dengan cara :

a) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh keluarga

b) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.

5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,

dengan cara :

a) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

b) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang.

e. Evaluasi

Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan. Sesuai dengan rencana tindakan yang diberikan,

dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum

berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.

Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali

kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai

dengan waktu dan kesediaan keluarga.

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional. S

(subyektif) adalah hal-hal yang ditemukan oleh keluarga secara subyektif

setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : Keluarga menyatakan

nyerinya berkurang. O (Obyektif) adalah hal-hal yang ditemukan oleh

perawat secara obyektif setalah dilakukan intervensi

keperawatan ,miasalnya : Berat badan naik 1 kg dalam 1 bulan. A (analisa)

adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan

yang terkait dengan diagnosis. P (perencanaan) adalah perencanaan yang

akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi.

9

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi

formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan,

sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

6. FORMAT PENGUMPULAN DATA KELUARGA

A. Data Dasar Keluarga.

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : …………………………………….

2. U s i a : …………………………………….

3. Pendidikan : …………………………………….

4. Pekerjaan : …………………………………….

5. Alamat / No.Telp : …………………………………….

6. Komposisi Keluarga : …………………………………….

N

o

N a

m a

Kela

min

Hub.Dg

KK

TTL/

Umur

Pendidi

kan

Pekerja

an

7. Genogram :

10

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

8. Tipe Keluarga :

keluarga inti Keluarga besar

Janda/duda lain-lain

9. Suku Bangsa : .

10. A g a m a :

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga :

Penghasilan dan pengeluaran .

Total pendapatan keluarga perbulan :

( ) dibawah Rp 600.000,-

( ) Rp 600.000,- s/d Rp 1.000.000,-

( ) Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,-

( ) diatas dari Rp 2.000.000,-

Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari-hari

( ) Ya ( ) Tidak

Bila tidak apa yang dilakukan keluarga ………………………………

Apakah keluarga mempunyai tabungan

( ) Ya ( ) Tidak

11

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Apakah ada angggota keluarga yang membantu keuangan keluarga

( ) Ada ( ) Tidak

Bila ada siapa…………………………………….

Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga

( ) Ayah ( ) Ibu ( ) lain-lain

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga :

Kebiasaan rekreasi keluarga

( ) tidak tentu ( ) 1 kali sebulan

( ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan

( ) Lain-lain sebutkan……………………..

Penggunaan waktu senggang

( ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio

( ) Membaca ( ) Nonton bioskop

( ) Lain-lain sebutkan…………………….

13. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga.

Tahap perkembangan keluarga saat ini : …………

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : …………

14. Riwayat keluarga inti :

15. Riwayat keluarga sebelumnya :

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

B. Lingkungan

1. Perumahan :

Jenis rumah

( ) Permanen

( ) Semi permanen

( ) Non permanen

Luas Bangunan …………..M2

Luas Pekarangan…………M2

Status rumah

( ) Milik pribadi ( ) Kontrakan ( ) Sewa bulanan

( ) Lain-lain

Atap rumah

( ) Genteng ( ) Seng /asbes ( ) Sirap/atap

( ) Lain-lain

Ventilasi rumah

( ) Ada ( ) Tidak ada

Bila ada berapa luasnya

( ) > 10 % luas lantai ( ) < 10 % luas lantai

Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari

( ) Ya ( ) Tidak

Penerangan

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

( ) Listrik ( ) Patromak ( ) Lampu tempel

( ) Lain-lain

Lantai

( ) Keramik ( ) Ubin ( ) Plester

( ) papan ( ) Tanah

Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan

( ) Bersih ( ) Berdebu ( ) Sampah bertebaran

( ) Banyak lalat ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain

2. Denah rumah

3. Pengolahan sampah

3.1. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah

( ) Ya ( ) Tidak

Bila ya : terbuka/tertutup

3.2. Bagaimana cara pengolahan sampah rumah tangga

( ) Dibuang ke sungai/got ( ) Diambil petugas

( ) Ditimbun ( ) Dibakar ( ) Lain-lain

4. Sumber Air.

4.1. Sumber air yang digunakan oleh keluarga

( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan

( ) PAM ( ) Sungai ( ) Membeli

( ) Lain-lain

14

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

4.2. Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga

( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan

( ) PAM ( ) Sungai ( ) Air isi ulang

5. Jamban Keluarga

5.1. Apakah keluarga mempunyai W.C. sendiri

( ) Ya ( ) Tidak

Bila tidak dimana tempat BAB keluarga…………………………

5.2. Bila ya apa jenis jamban keluarga.

( ) Leher angsa ( ) Cemplung

( ) Lain-lain………………………..

5.3. Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja?

( ) < 10 meter ( ) > 10 meter

6. Pembuangan Air Limbah

Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air

kotor) ?

( ) Ya, bagaimana

kondisinya…………………………………………

Kemana pembuangannya ..

………………………………………..

( ) Tidak, dimana pembuangannya .

…………………………………

15

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

7. Fasilitas sosial dan Fasilitas Kesehatan.

7.1. Adakah perkumpulan sosial dalam kegiatan dimasyarakat setempat?

( ) Tidak

( ) Ada, apa jenisnya……………………………………..

7.2. Adakah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?

( ) Tidak

( ) Ada, apa jenisnya……………………………………………

7.3. Apakah keluarga memanfaaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?

( ) Ya

( ) Tidak, apa alasannya………………………………………….

7.4. Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga

dengan kendaraan umum?

( ) Bila ya dengan kendaraan apa……………………………….

( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya …………………

8. Karakteristik tetangga dan komunitas :

9. Mobilitas geografis keluarga ;

10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

11. Sistem pendukung keluarga :

16

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Struktur Keluarga.

1. Pola komunikasi keluarga :

2. Struktur kekuatan keluarga :

3. Struktur peran :

4. Nilai dan norma budaya :

Fungsi Keluarga.

1. Fungsi Afektif :

2. Fungsi sosialisasi :

Stress dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang :

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :

17

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

3. Strategi koping yang digunakan :

4. Strategi adaptasi disfungsional :

5. Pemeriksaan fisik :

No Sistem Ayah Ibu Anak 1 Anak 2 …dst

1. TTV

2. Kulit/kepala

3. Mata

4. Telinga

5. Hidung

6. Mulut

7. Dada/thorax

8. Abdomen

9. Ekstremitas

10 Kesimpulan

18

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

G. Fungsi perawatan kesehatan ( Penjajagan tahap II)

F. Analisa Data.

D A T A DIAGNOSA

KEPERAWATAN

DS:

DO:

1.

DS:

DO:

2.

DS:

DO:

3.

19

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Penapisan Masalah

1. Diagnosa Keperawatan : ……………...............................................................

N

o

Kriteria Bob

ot

Perhitung

an

Pembenar

an

1. Sifat masalah:

…………….

1

2. Kemungkinan masalah

untuk diubah: ..........

2

3. Potensi masalah untuk

dicegah : ….....

1

4. Menonjolnya masalah :

…...

1

Jumlah …..

Daftar diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :

1. ………………….. skore : ……

2. ………………….. skore : ..…..

3. .......................................... dst.

20

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

7. FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama KK : ..............................

N

o

Diagnosa

Keperawata

n

Tujuan

Umum

Tujuan

Khusus Kriteri

a

Standa

r

Intervensi

1. .....................

..

......................

..

Setelah ........

..

X pertemuan

keluarga

mampu:

1..................

..

1.1. ..........

..

1.2. dst.

2..................

..

2.1. dst

1.1.............

.

1.2. dst.

2.1. dst

21

Page 22: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

8. FORMAT CATATAN KEPERAWATAN

Nama KK : .............................

NO. TANGGAL PELAKSANAAN EVALUASI

1. ...-...-2004-

Dx ke:

1.1. ...........

1.2 .......... dst

2.1 ........

2.2. ....dst

S:

O:

A:

P:

S:

O:

A:

P:

Implementasi secara operasional dengan menuliskan cara dan media yang digunakan.

Evaluasi dilakukan setiap TUK.

22

Page 23: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

9. PETUNJUK PENIGISIAN PENGKAJIAN KELUARGA

MODEL FRIEDMAN

A. Data Dasar Keluarga

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Diisi dengan nama kepala keluarga (inisial)

2. Usia : Jelas

3. Pendidikan : Pendidikan terakhir dari kepala keluarga

4. Pekerjaan : Pekerjaan pokok kepala keluarga

5. Alamat dan nomor telpon : Jelas

6. Komposisi keluarga :

Diisi dengan membuat kolom nama dimulai dari usia yang paling tua, jenis

kelamin, hubungan dengan kepala keluarga, tempat dan tgl lahir, pekerjaan dan

pendidikan

7. Genogram :

Diisi dengan silsilah anggota keluarga untuk 3 generasi. Simbol Simbol yang di

gunakan sebagai berikut :

Laki-laki Perempuan Identifikasi klien Meninggal

Menikah Pisah Cerai

Anak angkat Aborsi Kembar

Tinggal satu Rumah

23

Page 24: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

8. Tipe Keluarga : Jelas

9. Suku Bangsa : diisi dengan latar belakang budaya dari keluarga:

a. Latar belakang budaya keluarga atau anggota keluarga

b. Bahasa dirumah yang digunakan

c. Asal negara atau daerah sama baik kondisinya dengan tempat tinggal sekarang,

baru pindah dari negara/daerah

d. Hubungan sosial keluarga dari etnisyang sama atau tidak

e. Tempat tinggal keluarga rata-rata berasal dari etnis sama/tidak

f. Aktivitas agama, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan keluarga termasuk

kelompok budaya yang perhatiannya mendalam

g. Kebiasaan diet dan berpakaian tradisional atau modern

h. Dekorasi rumah menandakan dipengaruhi budaya daerah tertentu

i. Struktur kekuatan keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya

tradisional atau modern

j. Etnis dikomunitas apakah mendalam pengaruhnya pada keluarga

k. Keluarga memanfaatkan pelayanan dan praktik kesehatan menggunakan

pelayanan kesehatan tradisional atau meyakini budaya kesehatan tradisonal

penduduk asli

10. A g a m a : diisi dengan :

a. Agama keluarga

b. Adakah perbedaan anggota keluarga dalam keyakinan keluarga &

praktiknya

c. Keaktifkan keluarga menjalankan ibadah

d. Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan / nilai yang mempengaruhi

kehidupan keluarga

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Jelas

24

Page 25: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Jelas

13. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga.

Tahap perkembangan keluarga saat ini :

keluarga dengan balita, anak sekolah dan sebagainya, sebutkan tahapannya

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Kesenjangan tahap perkembangan yang seharusnya telah dilalui baik pada

keluarga maupun masing-masing anggota keluarga.

14. Riwayat keluarga inti :

Perkembangan mental, status kesehatan yang unik & pengalaman seperti kematian,

kehilangan, perceraian, penyakit-penyakit mental, cacat fisik

15. Riwayat keluarga sebelumnya :

Riwayat dari kedua orang tua termasuk riwayat kesehatan

B. Lingkungan

1. Perumahan : Jelas

2. Denah rumah : Jelas

3. Pengolahan sampah : Jelas

4. Sumber Air. : Jelas

25

Page 26: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

5. Jamban Keluarga : Jelas

6. Pembuangan Air Limbah : Jelas

7. Fasilitas sosial dan Fasilitas Kesehatan. : Jelas

8. Karakteristik tetangga dan komunitas :

Karakterisitik fisik tetangga dan komunitas, tipe penduduk rural, urban, sub urban,

perkotaan. Tipe hunian, rumah, industri, pertanian, dsb dari tetangga. Kondisi

hunian, termasuk sanitasi jalan, rumah, pengangkutan sampah, dsb. Sumber-

sumber polusi udara, suara, air. Karakteristik demografi tetangga dan komunitas,

kelas sosial, etnis, pekerjaan, interest, kekuatan populasi. Fasilitas yang yang ada

dikomunitas seperti kesehatan, pasar, pelayanan agensi sosial, rumah ibadah,

sekolah, rekreasi, tranportasi, dan kasus kejahatan yang terjadi di komunitas.

9. Mobilitas geografis keluarga : Berapa lama keluarga tinggal ditempat tersebut,

adakah sejarah pindah, dari mana pindahnya.

10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Anggota keluarga mengetahui perkumpulan yang ada di komunitas, apakah

keluarga itu terlibat, keluarga merasakan manfaat terhadap perkumpulan tersebut.

Frekuensi pertemuan dari perkumpulan keluarga dan komunitas. Bagaimana

pandangan keluarga terhadap perkumpulan tersebut.

11. Sistem pendukung keluarga :

Informal : teman tetangga, kelompok sosial, pegawai, majikan

Formal : hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan

Jenis bantuan yang diberian : dukungan, konseling, aktivitas keluarga

(penjaga bayi, transportasi dsb)

C. Struktur Keluarga.

26

Page 27: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

1. Pola komunikasi keluarga

Observasi seluruh keluarga dalam berhubungan

Apakah komunikasi dalam keluarga, berfungsi atau tidak

Seberapa baik setiap anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam

penyampaian, perasaan terhadap komunikasi dan interaksi

Apakah keluarga melibatkan emosi dalam penyampaian pesan

2. Struktur kekuatan keluarga :

Siapa pengambil keputusan

Siapa yang mengambil keputusan penting seperti anggaran keluarga,

pindah kerja dan tempat tinggal, mengatur disiplin dan aktifitas anak

Dalam proses pengambilan keputusan dengan konsensus, tawar menawar

dsb.

3. Struktur peran :

Formal : peran dan posisi formal setiap anggota keluarga, tidak ada

konflik dalam peran, bagaimana perasaan terhadap perannya, jika dibutuhkan

dapatkah peran berlaku fleksibel. Jika ada masalah dalam peran siapa yang

mempengaruhi anggota keluarga, siapa yang memberikan mereka penilaian

tentang pertumbuhan, pengalaman baru, peran dan teknik komunikasi.

Informal : peran informal dan peran yang tidak jelas apa yang ada di

keluarga. Bagaimana anggota keluarga melaksanakan perannya, apakah

anggota keluarga konsisten dengan peran yang dilakukannya, apakah sudah

sesuai posisi keluarga dengan peran yang dilaksanakannya, apabila peran

tidak terlaksana tanyakan siapa yang biasanya yang melaksanakan peran

tersebut sebelumnya dan apa pengaruhnya.

27

Page 28: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

4. Nilai dan norma budaya :

Nilai-nilai kebudayaan yang dominan dianut oleh keluarga, nilai inti

keluarga seperti siapa yang berperan dalam mencari nafkah, kemauan dan

penguasan lingkungan, orientasi masa depan, kegemaran-kegemaran

keluarga.

Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga & komunitas yang lebih

luas

Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem

keluarga.

Bagaimana pentingnya nilai-nilai terhadap keluarga, apakah keluarga

menganut nilai-nilai keluarga secara sadar atau tidak.

Apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga itu sendiri

Bagaimana nilai-nilai mempengaruhi kesehatan keluarga.

D. Fungsi Keluarga.

1. Fungsi Afektif :

Pola kebutuhan keluarga-respon ;

Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga

Apakah orang tua/pasangan mampu menggambarkan kebutuhan persoalan

lain dari anggota yag lain

Bagaimana sensitifnya anggota keluarga dengan melihat tanda-tanda yang

berhubungan dengan perasaan dan kebutuhan orang lain.

Apakah anggota keluarga mempunyai orang yang dipercayainya Saling

memperhatikan

Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain

bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain.

Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan

keluarga, sebaik apa hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga

yang lain

28

Page 29: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Apakah ada menunjukkan kasih sayang anggota keluarga yang satu dengan

yang lain.

Apakah ada kedekatan khusus anggota keluarga dengan anggota keluarga

yang lain Keterpisahan dan keterikatan

Bagaimana keluarga menanamkan perasaan kebersamaan dengan anggota

keluarga

Apakah sudah sesuai perpisahan yang terjadi di keluarga dengan tahap

perkembangan di keluarga.

2. Fungsi sosialisasi :

Bagaimana keluarga membesarkan anak dari keluarga dalam area bidang :

kontrol perilaku, disiplin, penghargaan, hukuman, otonomi dan

ketergantungan, memberi dan menerima cinta serta latihan perilaku sesuai

dengan usia.

Siapa yang menerima tanggung jawab dan peran membersarkan anak /

fungsi anak atau fungsi sosialisasi, apakah fungsi tersebut dipikul

bersama, bagaimana cara pengaturannya.

Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga : kebudayaan yang dianut

dalam membesarkan anak.

Apakah keluarga merupakan risiko tinggi mendapat masalah dalam

membesarkan anak, faktor risiko apa yang memungkinkan, apakah

lingkungan memberikan dukungan dalam perkembangan anak seperti

tempat bermain dan istirahat (kamar tidur sendiri)

Fungsi Perawatan Kesehatan :

a. Mengenal masalah kesehatan (pengertian, tanda/gejala, penyebab dan

persepsi keluarga terhadap masalah)

b. Mengambil Keputusan :

Pengertian tentang sifat dan luasnya masalah

29

Page 30: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Apakah masalah dirasakan oleh keluarga

Apakah keluarga pasrah terhadap masalah

Apakah keluarga takut dari akibat tindakan penyakitnya

Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah

kesehatan

Apakah keluarga kurang percaya terhadap petugas kesehatan

Apakah ada informasi yang salah terhadap tindakan dalam

menghadapi masalah.

c. Merawat Anggota Keluarga :

Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakit

Bagaimana sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan

Bagaimana pengetahuan keluarga tentang fasilitas yang diperlukan

untuk perawatan

Apakah keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada

Sikap keluarga terhadap sakit

d. Memelihara lingkungan

Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan

Keuntungan-keuntungan dari fasilitas kesehatan

Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan/fasilitas

kesehatan

Ada pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan

Fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh keluarga

E. Stress dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang : Stresor yang dirasakan oleh

keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.

30

Page 31: Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)

Untuk stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah : Sejauh mana keluarga

berespon terhadap situasi yang dihadapi oleh keluarga.

3. Strategi koping yang digunakan : Strategi koping apa yang digunakan

keluarga bila menghadapi masalah apakah konstruktif / restruktif

4. Strategi adaptasi disfungsional : Dijelaskan mengenai strategi yang menyimpang

dari masalah yang dihadapi oleh keluarga. (jika tidak ada tidak usah dibuat)

5. Pemeriksaan fisik : Dilakukan terhadap semua anggota keluarga, metode yang

digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di

klinik (Head to toe).

DAFTAR PUSTAKA

Bailon, SG and Maglaya, AC, Familiy Centered Nursing in the Community Diliman

Departemen Kesehatan, Program Kesehatan Keluarga di Indonesia

Friedman, Family Nursing, Connectient Acc Logan, BB, Dawkins, C.E. (1986),

Family Centered Nursing in the community, California : Addison – Wesley

Wright, LM, and Leachy, ML, Nurses an Familiy a Guides to Family Assesment and

Intervention, Philadelpia, FA Davis Co

31