11
1 Drowning atau tenggelam adalah masuknya cairan yang cukup banyak dalam saluran napas atau paru-paru. 1 Drowning tidak terbatas di dalam air seperti sungai, danau atau kolam renang tetapi mungkin juga terbenam dalam kubangan atau selokan dengan hanya muka yang berada di bawah permukaan air. 2 Diseluruh dunia, kasus tenggelam adalah kasus kematian terbanyak kedua dan ketiga yang menimpa anak- anak dan remaja. Pada umumnya kasus tenggelam ini sering terjadi di negara-negara yang beriklim panas dan negara dunia ketiga. Insiden terjadinya kasus tenggelam pada anak-anak ini berbeda-beda tingkatan pada tiap- tiap negara. Dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang lain reputasi Australia kurang baik, karena kasus tenggelam di negara ini masuk dalam urutan terbanyak. 3 Tenggelam merupakan salah satu kecelakaan yang dapat berujung pada kematian jika terlambat mendapat pertolongan. Badan Kesehatan Dunia (WHO), mencatat, tahun 2000 di seluruh dunia ada 400.000 kejadian tenggelam tidak sengaja. Artinya, angka ini menempati urutan kedua setelah kecelakaan lalu lintas. 3 Setiap tahun angka kejadian tenggelam di seluruh dunia mencapai 1,5 juta, angka ini bisa lebih dari kenyataan mengingat masih banyaknya kasus yang belum

Tenggelam Dan Hipoksia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mekanisme tenggelam

Citation preview

6

Drowning atau tenggelam adalah masuknya cairan yang cukup banyak dalam saluran napas atau paru-paru.1 Drowning tidak terbatas di dalam air seperti sungai, danau atau kolam renang tetapi mungkin juga terbenam dalam kubangan atau selokan dengan hanya muka yang berada di bawah permukaan air.2Diseluruh dunia, kasus tenggelam adalah kasus kematian terbanyak kedua dan ketiga yang menimpa anak-anak dan remaja. Pada umumnya kasus tenggelam ini sering terjadi di negara-negara yang beriklim panas dan negara dunia ketiga. Insiden terjadinya kasus tenggelam pada anak-anak ini berbeda-beda tingkatan pada tiap-tiap negara. Dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang lain reputasi Australia kurang baik, karena kasus tenggelam di negara ini masuk dalam urutan terbanyak.3Tenggelam merupakan salah satu kecelakaan yang dapat berujung pada kematian jika terlambat mendapat pertolongan. Badan Kesehatan Dunia (WHO), mencatat, tahun 2000 di seluruh dunia ada 400.000 kejadian tenggelam tidak sengaja. Artinya, angka ini menempati urutan kedua setelah kecelakaan lalu lintas.3Setiap tahun angka kejadian tenggelam di seluruh dunia mencapai 1,5 juta, angka ini bisa lebih dari kenyataan mengingat masih banyaknya kasus yang belum dilaporkan. Insiden paling banyak terjadi pada negara berkembang, terutama pada anak-anak kurang dari 5 tahun dan orang dewasa umur 15-24 tahun. 3Oleh karena itu referat ini dibuat agar kita dapat mengenali kematian akibat tenggelam dan dapat mengetahui hasil pemeriksaan luar dan dalam yang dapat ditemukan pada korban tenggelam.

A. Faktor resiko tenggelamFaktor risiko yang mengakibatkan tenggelam di antaranya termasuk4:1. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air2. Kurangnya pengawasan terhadap anak (terutama anak berusia 5 tahun ke bawah)3. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat, air yang sangat dalam, terperosok sewaktu berjalan di atas es, ombak besar, dan pusaran air4. Terperangkap misalnya setelah peristiwa kapal karam, kecelakaan mobil yang mengakibatkan mobil tenggelam, serta tubuh yang terbelenggu pakaian atau perlengkapan5. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan dan minuman beralkohol6. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan7. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang, termasuk di antaranya: infark miokard, epilepsi, atau strok.8. Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuh, kekerasan antar anak sebaya, atau permainan di luar batas kewajaran.

B. MekanismeMekanisme kematian pada korban tenggelam2 :1. Asfiksia akibat spasme laring2. Asfiksia akibat gagging dan choking3. Reflex vagal4. Fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)5. Edema pulmoner( dalam air asin)

C. Klasifikasi TenggelamAdapun klasifikasi tenggelam berdasarkan kondisi paru adalah:2,51. Typical drowning (wet drowning) Pada typical drowning ditandai dengan adanya hambatan pada saluran napas dan paru karena adanya cairan yang masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini cairan masuk ke dalam saluran pernapasan setelah korban tenggelam.Pada kasus wet drowning ada tiga penyebab kematian yang terjadi, yaitu akibat asfiksia, fibrilasi ventrikel pada kasus tenggelam di air tawar, dan edema paru pada kasus tenggelam di air asin.Tanda yang ditemukan pada typical drowning berupa busa halus pada saluran napas, emphysema aquosum (emphysema hydroaerique), adanya benda asing di saluran napas, paru atau lambung, perdarahan di liang telinga, perdarahan konjungtiva, dan kongesti pembuluh darah vena.2. Atypical drowningPada atypical drowning ditandai dengan sedikitnya atau bahkan tidak adanya cairan dalam saluran napas. Karena tidak khasnya tanda otopsi pada korban atypical drowning maka untuk menegakkan diagnosis kematian selain tetap melakukan pemeriksaan luar juga dilakukan penelusuran keadaan korban sebelum meninggal dan riwayat penyakit dahulu.Atypical drowning dibedakan menjadi :a. Dry drowning Pada keadaan ini cairan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan, akibat spasme laring.Dry drowning dapat terjadi secara klinis, atau karena penyakit atau kecelakaan atau karena cedera berulang seperti pada olahraga selancar.Mekanisme yang dapat menyebabkan dry drowning antara lain:1) Paralisis otot2) Luka tusuk pada torso yang mempengaruhi kemampuan diafragma untuk melakukan gerakan respirasi3) Perubahan pada jaringan yang mengabsorbsi oksigen4) Spasme laring yang persisten pada saat terbenam di air5) Menghirup udara selain oksigen yang tidak membunuh secara langsung seperti helium6) Kelebihan cairan dalam tubuh yang menyebabkan penurunan kadar sodium dalam darah yang kemudian menyebabkan edema otakMenurut teori adalah bahwa ketika sedikit air memasuki laring atau trakea, tiba-tiba terjadi spasme laring yang dipicu oleh vagal refleks. lendir tebal, busa, dan buih dapat terbentuk, menghasilkan plug fisik pada saat ini. Dengan demikian, air tidak pernah memasuki paru-paru. Volume darah sirkulasi meningkat pada daerah paru akibat penarikan semua darah dari abdomen, kepala, dan ekstremitas yang ditimbulkan oleh tekanan negatif yang meningkat pada paru. Terjadi pula perubahan vaskular pada daerah paru. Pembuluh darah yang membawa daerah yang kaya oksigen menjadi sangat sempit dan hanya cukup satu sel darah merah yang dapat melewati pembuluh darah tersebut. Dinding pembuluh darah juga menjadi tipis yang memungkinkan oksigen masuk ke dalam darah dan karbondioksida dikeluarkan dari darah. Pada kasus dry drowning tidak terjadi pertukaran gas karena tidak adanya oksigen dalam paru. Sedangkan tekanan negatif yang muncul menyebabkan tertariknya cairan dari pembuluh darah ke dalam paru sehingga menyebabkan edema paru dan pasien tenggelam karena cairan tubuhnya sendiri. Pada saat yang sama, sistem saraf simpatik merespon kondisi spasme pada laring. Sistem ini menyebabkan vasokonstriksi yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah yang akhirnya memperburuk proses edema paru yang sudah ada.b. Immersion syndrome (vagal inhibition) Terjadi dengan tiba-tiba pada korban tenggelam di air yang sangat dingin (< 20oC atau 68oF) akibat reflek vagal yang menginduksi disaritmia yang menyebabkan asistol dan fibrilasi ventrikel sehingga menyebabkan kematian.Umumnya korban berusia muda dan mengkonsumsi alkohol. Reflek ini dapat juga timbul pada korban yang masuk ke air dengan kaki terlebih dahulu (duck diving) yang menyebabkan air masuk ke hidung, atau teknik menyelam yang salah dengan masuk air dalam posisi horizontal sehingga menekan perut. Tidak akan ditemukan tanda-tanda khas dari tenggelam diagnosis ditegakkan dengan menelusuri riwayat korban sebelum meninggal.

c. Subemersion of the unconsciousBisa terjadi pada korban yang memang menderita epilepsi atau menderita penyakit jantung khususnya coronary atheroma atau hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air atau dapat pula pecahnya aneurisma serebral dan muncul cerebral haemorrage yang terjadi tiba-tiba.

d. Delayed death (near drowning and secondary drowning) Pada jenis ini, korban yang sudah ditolong dari dalam air tampak sadar dan bisa bernapas sendiri tetapi secara tiba-tiba kondisinya memburuk. Pada kasus ini terjadi perubahan kimia dan biologi paru yang menyebabkan kematian terjadi lebih dari 24 jam setelah tenggelam di dalam air. Kematian terjadi karena kombinasi pengaruh edema paru, aspiration pneumonitis, gangguan elektrolit (asidosis metabolik).

D. Perbedaan tenggelam di air tawar dan asin2,6,71. Tenggelam di Air TawarSejumlah besar air masuk ke dalam saluran pernapasan hingga ke paru-paru, mengakibatkan perpindahan air secara cepat melalui dinding alveoli karena tekanan osmotik yang besar dari plasma darah yang hipertonis. Kemudian diabsorbsi ke dalam sirkulasi dalam waktu yang sangat singkat dan menyebabkan peningkatan volume darah hingga 30% dalam menit pertama. Akibatnya sangat besar dan menyebabkan gagal jantung akut karena jantung tidak dapat berkompensasi dengan cepat terhadap volume darah yang sangat besar (untuk meningkatkan cardiac output dengan cukup). Akibat hipotonisitas plasma darah yang mengalami dilusi, ruptur sel darah merah (hemolisis), pengeluaran kalium ke dalam plasma (menyebabkan anoksia miokardium yang hebat). Mekanisme dasar kematian kematian yang berlangsung cepat diakibatkan oleh serangan jantung yang sering kali berlansung dalam 2-3 menit.2. Tenggelam di air lautPada kasus tenggelam di air laut, cairan yang memasuki paru-paru memiliki kelarutan sekitar 3% dan bersifat hipertonis. Walaupun terjadi perpindahan garamgaram, khususnya natrium dan magnesium melalui membran pulmonum, tetapi tidak terjadi perpindahan cairan yang masif Kematian timbul umumnya lebih lambat, terjadi sekitar 8-9 menit setelah tenggelam. Faktor asfiksia memegang peranan lebih penting, dengan waktu survival yang lebih panjang.

Penyebab bibir dan mukosa sianosisPenyebab terjadinya sianosis pada pasien tenggelam biasanya dikarenakan oleh karena asfiksia dan hipoksia.Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan karbon dioksida (hiperkapnea). Dengan demikian organ tubuh mengalami kekurangan oksigen (hipoksia hipoksik) dan terjadi kematian. Secara klinis keadaan asfiksia sering disebut anoksia atau hipoksia. Sementara itu Hipoksiamerupakan kondisi di mana berkurangnya suplai oksigen ke jaringan di bawah level normal yang tentunya tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

1. Di Maio D, Di Maio V. Drowning In: Forensic Pathology. New York: CRC Press; 2004. P 356-3652. Parikh C.K. Drowning: Immersion In: Parikhs Textbook of Medical Jurisprudence and Toxicology. India: Medical Publication; 2000. P 207-2213. Aurbach Paul.S. Marine Medicine In: Wilderness Medicine. 4th edition. Missouri: Mosby; 2001. P 578-588.