11
Description of self-reported fluid intake and its effects on body weight, symptoms, quality of life and physical capacity in patients with stable chronic heart failure PEMBIMBING : Ns. Mifetika L, S.Kep Kelompok 3 Oleh : M. Amirullah Rosyidi 105070200111003 Mohammad Taji 105070200111035 Stefani Yulita Sari 105070201111012 Jurusan Keperawatan KRITISI JURNAL SISTEM CARDIOVASKULAR

tela'ah jurnal kelompok 3.docx

Embed Size (px)

Citation preview

KRITISI JURNAL SISTEM CARDIOVASKULAR

Description of self-reported fluid intake and its effects on body weight, symptoms, quality of life and physical capacity in patients with stable chronic heart failure

PEMBIMBING :Ns. Mifetika L, S.Kep

Kelompok 3Oleh :M. Amirullah Rosyidi 105070200111003Mohammad Taji105070200111035Stefani Yulita Sari105070201111012

Jurusan KeperawatanFakultas Kedokteran Universitas BrawijayaMalang2012TELAAH JURNAL

A. JUDULDescription of self-reported fluid intake and its effects on body weight, symptoms, quality of life and physical capacity in patients with stable chronic heart failure.

B. TOPIKTopik penelitian yang dibahas pada jurnal ini pada pasien dengan CHF, haus adalah alasan lain umum untuk keluhan dalam pasien. Namun intensitas haus jarang dievaluasi atau dibahas dalam setiap literatur. Sebuah aktivasi peningkatan sistem neurohormonal, merangsang pusat haus hipotalamus, xerostomia disebabkan oleh terapi diuretik mengintensifkan rasa haus dan rekomendasi membatasi asupan cairan dapat meningkatkan rasa haus yang dirasakan. Sehubungan dengan onset baru kegagalan jantung atau kerusakan yang sudah ada sebelumnya CHF, ketika pengobatan farmakologis dioptimalkan dan pasien klinis yang telah stabil, saran restriksi cairan adalah jarang disoroti dalam praktek klinis. Selanjutnya, rekomendasi asupan cairan diberikan kepada pasien dengan CHF tidak disesuaikan dengan, misalnya, berat badan, usia atau jenis kelamin. Pembatasan cairan terlalu ketat dan dapat menyebabkan dehidrasi, yang menyebabkan gangguan kinerja, konstipasi, disfungsi kognitif dan oral rongga ketidaknyamanan.Karena tidak tersedia data pada efek klinis asupan cairan yang dibatasi secara optimal dan asupan cairan yang seharusnya, konsekuensi meningkatkan atau menurunkan asupan cairan pada pasien dengan CHF, ini harus diperiksa ulang yaitu meliputi asupan cairan dan dampaknya pada berat badan, tanda dan gejala CHF, kualitas hidup, kapasitas fisik dan haus, pada pasien dengan CHF stabil. Penelitian ini menunjukkan bahwa asupan cairan yang meningkat mungkin tidak aman pada pasien CHF stabil. Untuk mengetahui pasien telah stabil dengan menguji enam menit berjalan kaki akan terbukti sesuai dengan perubahan gejala, tetapi tingkat keparahan CHF adalah utama penentu jarak berjalan kaki.Hasil akhir pengamatan ini menunjukkan bahwa mungkin bermanfaat untuk menilai kembali resep cairan dan memberikan rekomendasi baru, lebih liberal dan individual pada setiap pasien berdasarkan pada berat badan. Ketika pengobatan farmakologis telah dioptimalkan dan pasien telah stabil dapat terlihat dengan tidak menampilkan tanda-tanda klinis dari volume overload.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ntuk menggambarkan asupan cairan yang dilaporkan sendiri dan dampaknya pada berat badan, gejala yang terjadi pada gagal jantung, kualitas hidup, kapasitas fisik dan haus, pada pasien dengan gagal jantung kronis stabil.Metode dengan pasien gagal jantung kronis, secara klinis telah stabil setelah mengalami keadaan tidak stabil, secara acak 32 minggu cross-over belajar menilai pentingnya resep cairan. Dalam analisis sekunder dari 63 pasien, variabel efikasi yang dianalisis dalam kaitannya dengan asupan cairan yang dilaporkan sendiri rata-rata 19 ml/kg berat badan/hari.Semua pasien yang berpartisipasi sebelumnya berada di New York Heart Association (NYHA) kelas III - IV dan pada waktu mereka semua disarankan untuk mengikuti harian maksimum asupan cairan l 1,5/hari. Hasil menunjukkan Asupan cairan rata-rata adalah 16 ml/kg/hari pada kelompok bawah-median dan 24ml/kg/hari pada kelompok di atas median. Dalam hal perubahan rasa haus dan kesulitan untuk mematuhi resep cairan, ada perbaikan secara signifikan lebih besar antara mereka yang memiliki asupan cairan di atas rata-rata.

C. ANALISA DATABatasan pemenuhan kebutuhan cairan pada pasien dengan gagal jantung kronis sedikit lebih tinggi apabila dibandingkan dengan biasanya terutama pada kondisi pasien yang kronis. Pada beberapa penelitian 61-70 % penderita gagal jantung kronis melaporkan mereka mengikuti pembatasan kebutuhan cairan tersebut, meskipun sekitar 39% pasien menyatakan kesulitan dalam mengikutinya. Namun, dalam beberapa penelitian maupun dalam klinik sekalipun tidak ada data yang signifikan tentang pengaruh pembatasan asupan cairan tersebut. Oleh karena itu tujuan dari jurnal ini adalah untuk menggambarkan hal tersebut terkait dengan efeknya ke berat badan, tanda dan gejala gagal jantung kronis, kualitas hidup, kapasitas fisik dan rasa haus pada pasien dengan gagal jantung kronis yang stabil.Para pasien diinstruksikan untuk mengukur dan menghitung intake cairan secara hati-hati selama penelitian.Tanda-tanda cairan retensi, yaitu, ralesparu dan /atau edema perifer, juga sebagai setiap pe rubahan dalam pengobatan diuretic dinilai pada setiap kunjungan, sebagai tanda-tanda lain dari kerusakan, seperti meningkatkan berat badan, denyut jantung dan/atau tekanan darah. Parurales dicatat dengan 'ada' atau 'tidakada' dan edema perifer dicatat sebagai tidak, 'tanpa perubahan', 'meningkat' atau 'turun'. Haus diukur denganskala analog visual (VAS). Para pasien dinilai rasa haus mereka pada baris 100-mm horizontal panjang setiap delapan minggu. Skala ini terdiri dari skala yang menandakan 'tidakhaus' (0 poin) di sisi sebelah kiri dan 'konstan haus' (100 poin) di sisi kanan. VAS sering digunakan untuk mengevaluasi pengalaman subjektif, misalnya, sakit dan telah digunakan untuk mengevaluasi haus pada pasien dengan kanker dan kegagalan ginjal. Untuk menguji kesulitan mematuhi resep cairan, digunakan skala yang sama dengan penanda 'tidak masalah 'di sisikiri dan' masalah besar 'pada kanan. Skala VAS diuji untuk konten yang berhubungan validitas dalam 15 pasien oleh perawat professional dan ahli jantung. Penyesuaian kecil dibuat berdasarkan rekomendasi dari pasien. Skala ini kemudian kembali diuji pada pasien yang sama.Dilakukan penjumlahan ratarata intake cairan pasien selama 32 minggu selama periode penelitian. Kedua data yang merupakan hasil penelitian dikombinasikan termasuk kedua intervensi yang dilakukan. Untuk menggambarkan sample dan respon sample digunakan metode analisa deskriptif. Perbandingan hasil kuisoner antara metode pengambilan data Minessota Living with Heart Failure Questionnaire, EQ-5D, rasa haus dan kesulitan dalam kepatuhan menggunakan pembatasan intake cairan dianalisa menggunakan metode Mann-Whitney U-test dan data di buat dalam Median (Interquartile range). Gejala pada pasien dianalisa menggunakan metode Chi-squared test. Untuk mengukur kapasitas fisik dengan menggunakan tes berjalan 6 menit digunakan metode Students t-test dengan p < 0-0,5 menunjukkan signifikan statistical. 11 diantara 74 pasien dinyatakan tidak dapat mengikuti penelitian ini hingga akhir diantaranya dikarenakan meniggal dan tidak mampu mengikutii nstruksi yang di sarankan. Data hasil penelitian sebanyak 63 pasien di gambarkan dengan analisa berdasarkan data demografik, karakteristik dan penanganan ada pada (table 1).

Keseluruhan penelitian median intake cairan 19 ml/kg/haridan mean intake cairan 20 ml/kg/hari di presentasikan pada(table 2).

Selama intervensi intake cairan 1,5 L/hari, mean intake cairan adalah 17 ml/kg/hari, berturut-turut dalamperiode 16 minggu. Selama intervensi intake cairan 30 ml/kg/hari, mean intake cairan adalah 23 ml/kg/hari dalam kedua periode dan hanya 2 pasien yang mencapai level maksimum 30 ml/kg/hari. Perbedaan yang signifikan antara intervensi dalam kedua periode 16 minggu (p < 0-0001).

Tidak terdapat perubahan yang signifikan dalam perubahan kualitas hidup dan kapasitas fisik jika membandingkan pasien dalam 2 grup berdasarkan median intake cairan (table 3) atau perubahan dalam berat badan (table 4)

Perubahan dalam edema perifer dan pulmonary rales dalam 2 grup tersebut sangat lah kecil dan tidak signifikan. Perubahan dalam terapi diuretik sedikit besar,namun perubahan tersebut tidak terlalu signifikan diantara 2 grup tersebut (tabel5).

Hasil penelitian pertama bertujuan untuk mengetahui self-reported intake cairan dan efek terhadap berat badan, kualitas hidup, kapasitas fisik dan gejala pasien dengan CHF stabil membuktikan, pasien rata-rata mendapat intake cairan 1,5 L/hari dibandingkan dengan 30 ml/kg/hari. Pasien mendapat intake cairan tidak lebih dari 23 ml/kg/hari dalam 16 minggu, terkait dengan 17 ml/kg/ hari selama intervensi dengan 1,5 L/hari dan hanya 2 pasien yang mencapai intake 30 ml/kg/hari.

D. KRITISI JURNALKelebihan Dalam jurnal ini bagus karena menunjukkan peran perawat yang dilatih khusus dalam perawatan dan ahli patofisiologi CHF bertanggung jawab atas 13 kunjungan pasien dan selalu tersedia untuk konsultasi. Jurnal ini sangat bagus karena menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Dalam jurnal ini peneliti menunjukkan diagram arus menggambarkan isi dan poin waktu dari setiap kunjungan dari minggu ke minggu sampai minggu ke-32 yang mudah dimengerti. Dalam jurnal ini peneliti menggunakan 4 tabel yang dipaparkan secara jelas yaitu tentang : Demografi, Karakteristik klinis dan pengobatan pada awal Deskripsi asupan cairan, ml/kg berat badan/hari Pengukuran perubahan kualitas hidup dan kapasitas fisik, dalam persentase, dengan rata-rata asupan cairan, Juga pengukuran perubahan beratbadan, haus, dan sulitnya mematuhi resep cairan, dalam persentase, dengan rata-rata asupan cairan

KEKURANGAN Peneliti menggunakan skala yang tidak di jelaskan secara jelas. Kelemahan dari strategi di atas adalah distribusi yang tidak merata gender dan tidak dapat menarik kesimpulan tentang gender. Mungkin di anggap persepsi dari kunjungan belajar yang terlalu banyak dan ketakutan bahwa intervensi l / hari 15 akan sulit untuk mematuhi, meskipun mereka sebenarnya sudah pada resep pada awal, seperti semua pasien. Para pasien dalam penelitian ini juga sedikit lebih muda (rata-rata 70 tahun) dari CHF umumpopulasi (rata-rata sekitar 76 tahun) dan ini harus diambil dalam untuk pertimbangan ketika menafsirkan hasil.

MASUKAN TERHADAP JURNAL1. Sebaiknya peneliti menjelaskan secara rinci arti dari singkatan-singkatan dan satuan yang digunakan pada table tersebut.2. Seharusnya peran perawat dalam jurnal ini ditampilkan secara jelas dan tidak hanya sedikit.

E. APLIKASI DI INDONESIASebelum pengaplikasian hasil dari jurnal, akan lebih baik jika sudah ada jurnal rivew yang bisa menjadi acuan untuk aplikasinya, namun jika hasil ini benar, hasil dari jurnal ini dapat di aplikasikan di Indonesia karena tidak memerlukan alat dan tidak terlalu merepotkan namun tetap berguna untuk kenyamanan klien, selain itu dalam aplikasinya perwat memiliki alasan kenapa pada pasien gagal jantung stabil pemberian cairan 16 ml/kg/hari tidak memiliki efek namun bisa mengurangi rasa haus yang biasa dialami klien.