24
JURNAL READING DAN CRITICAL APPRAISAL BLOK TROPICAL MEDICINE INVASIVE Haemophilus influenzae TYPE b INFECTIONS IN VACCINATED AND UNVACCINATED CHILDREN IN CANADA, 2001-2003 Oleh Kelompok VI: IZZUL ISLAMI K1A005020 DESI MUTIARATI K1A005021 M. IHWANUDIN H K1A005022 LITA HATI D P E K1A005023 BARA PRADIANSYAH P. K1A005005 NI MADE PRIMASARI D. K1A005006 AGUNG SARI W K1A005033 ABDUL KARIM N. K1A005044 AJENG DESTARA W K1A005045 TRI SUBIANTORO K1A005046 Pembimbing : dr. Agung SDL, MSc. PH

h.infulenza Jurnal Kelompok 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

flu

Citation preview

Page 1: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

JURNAL READING DAN CRITICAL APPRAISAL

BLOK TROPICAL MEDICINE

INVASIVE Haemophilus influenzae TYPE b INFECTIONS IN VACCINATED

AND UNVACCINATED CHILDREN IN CANADA, 2001-2003

OlehKelompok VI:

IZZUL ISLAMI K1A005020DESI MUTIARATI K1A005021M. IHWANUDIN H K1A005022LITA HATI D P E K1A005023BARA PRADIANSYAH P. K1A005005NI MADE PRIMASARI D. K1A005006AGUNG SARI W K1A005033ABDUL KARIM N. K1A005044AJENG DESTARA W K1A005045TRI SUBIANTORO K1A005046

Pembimbing : dr. Agung SDL, MSc. PH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU KESEHATANJURUSAN KEDOKTERAN

PURWOKERTO

2008

Page 2: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

I. Jurnal Reading

ABSTRAK

Tujuan

Walaupun vaksinasi terhadap infeksi Haemophilus influenza type b (Hib) efektif

dan secara rutin diberikan di Kanada sejak 1992, kasus penyakit infeksi ini tetap terjadi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah kasus infeksi Hib adalah akibat

daya proteksi vaksin yang menurun semenjak vaksin diberikan atau akibat efek

pengrusakan akibat penggabungan vaksin Hib dengan vaksin lain. Penelitian ini

melaporkan penyebab infeksi Hib pada anak yang diberikan vaksin dan tidak diberikan

vaksin antara tahun 2001 hingga 2003 di Kanada.

Metode

Penelitian ini meneliti 12 pusat kesehatan tersier dengan melihat daftar harian,

hasil laboratorium dan memeriksa kode diagnosis. Konfirmasi kultur yang diringkas oleh

perawat dimonitoring oleh sistem pelaporan standar.

Hasil

Selama tiga tahun penelitian ini mengidentifikasi 29 kasus: 16 kasus pada tahun

2001, 10 kasus pada tahun 2002, 3 kasus pada tahun 2003. Sebagian dari 29 pasien

menderita meningitis. Infeksi Hib lebih sering terjadi pada anak usia kurang dari 6 bulan

(11 kasus) dan pada laki-laki (20 kasus). Dua kasus merupakan kasus dengan kematian.

Sebanyak 20 anak tidak mendapatkan vaksin atau tidak melakukan vaksin secara lengkap

karena penolakan orang tua (7 kasus), anak-anak dianggap terlalu muda untuk

mendapatkan seri primer vaksinasi (11 kasus, termasuk 1 dimana penolakan orang tua

juga faktor yang mendasarinya), dan penundaan terhadap pemberian vaksinasi secara

lengkap.

Interpretasi

Infeksi invasif Hib termasuk infeksi yang jarang di Kanada, dengan kasus

didominasi oleh anak-anak yang terlalu muda untuk mendapatkan vaksinasi secara

Page 3: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

lengkap. Perlindungan oleh vaksinasi bertahan hingga usia anak-anak dan efek ini juga

tidak berkurang jika vaksin yang diberikan adalah vaksin yang dicampur dan diberikan

bersamaan.

Page 4: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

A. Pendahuluan

Hingga saat ini, Hib merupakan salah satu bakteri utama yang menyebabkan

meningitis, epligotitis dan infeksi invasif lainnya pada anak-anak, menyerang 250

anak usia mencapai 5 tahun. Resiko infeksi tertinggi berada pada anak dengan usia 6-

24 bulan.

Haemophilus influenza berbentuk coccobacilus negatif Gram dengan ukuran

0,2-0,3 x 0,5-0,8 um, serta bersimpai, yang dapat diketahui dengan reaksi quelling

memakai serum anti khas. Kuman-kuman tak bersimpai yang berasal dari sputum

bentuknya sering memanjang dan menunjukkan sifat-sifat bipolar pada pewarnaan

Gram. Haemophilus bersifat aerob dan anaeob fakultatif. Indol dibentuk oleh banyak

Haemophilus influenza dan larut dalam empedu. Diferensiasi dari spesies lainnya

terutama didasarkan atas keperluan pertumbuhan dan asal biak. Antigen penentu

utama H. influenza yang bersimpai adalah polisakarida simpai. Polisakarida simpai ini

menentukan khas tipe kuman dan menjadi dasar penggolongan kuman-kuman tersebut

dalam 6 serotipe. Infeksi oleh H. influenza terjadi setelah menghirup droplet berasal

dari penderita, penderita baru sembuh atau carrier. Manusia merupakan satu-satunya

reservoir bagi kuman ini.

Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh haemophilus influenza tipe b

yang disebabkan oleh bakteri. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis (radang

selaput otak), pneumonia (radang paru) dan infeksi tenggorokan.

Gambar 1. Struktur Antigen Bakteri

CC

C

OMP

Page 5: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

Antibodi terhadap kapsular polisakarida Hib atau PRP (polyribosyl ribitol

phosphate) membentuk dasar pertahanan. Vaksin konjugat protein PRP yang

merangsang respon anti-PRP telah digunakan sebagai konsep vaksin di Kanada sejak

1992. Vaksin ini diberikan 4 kali pada usia 2,4,6 dan 15-18 bulan. Sejak 1995, vaksin

Hib diberikan dikombinasikan dengan vaksin pertusis (whole-cell pertussis) atau

pertusis aseluler.

Infeksi Hib secara invasif telah dimonitor sejak 1992 oleh IMPACT

(Immunization Monitoring Program) di rumah sakit anak di Kanada. Pada tahun 1985,

sebelum vaksin Hib diperkenalkan, sebanyak 485 kasus dilaporakan dari 10 sentral

yang berpartisipasi dengan IMPACT. Kasus total menurun secara progresif setelah

vaksin diperkenalkan.

Vaksin ini tergolong baru sehingga pengawasan dan survey terus dilakukan.

Berbagai pertanyaan mengenai keefektifan vaksin muncul yaitu mengenai durasi

perlindungan dari vaksin tersebut. Adanya kasus yang meningkat baru-baru ini di

United Kingdom dan Kanada menimbulkan keingintahuan mengenai pengaruh

terjadinya kasus total dengan vaksin baru yang dikombinasikan dengan konjugat

pneumococus, meningococcus grup C serta hepatitis B. Respon dapat menurun

manakala bayi diberikan vaksin konjugat yang mengandung protein karier yang sama

dimana tidak bersamaan dengan PRP-T dan vaksin konjugat pneumococcus.

Bagaimanapun, hal ini belum dapat dijelaskan dengan pasti.

B. Metode

Secara singkat, IMPACT meneliti secara oebservasi sebanyak 12 tempat

sentral rumah sakit anak mewakili 90% sentral rumah sakit anak tingkat tersier di

Kanada. Sebanyak 45% anak-anak Kanadian tinggal dekat dengan pusat rumah sakit

anak yang terafiliasi IMPACT.

Monitoring dibantu oleh perawat dengan memperhatikan pasien yang dirawat

sehari-hari dan hasil laboratorium mikrobiologi. Isolat Hib didapat secara steril dari

cairan tubuh (darah dan cairan spinal). Kasus satu persatu dimonitor dan dirangkum

dengan formulir yang spesifik. Detail informasi mencakup alasan pemberian vaksin

dari dokter, dan departemen kesehatan. Penelitian menggunakan t distribution untuk

Page 6: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

menghitung 95% interval kepercayaan untuk nilai tengah seluruh kasus. Proyek

penelitian telah diterima oleh lembaga etika.

C. Hasil

Tabel 1. Karakteristik Hasil Penelitian

Jumlah kasus

Karakteristik 2001 2002 2003 Total = 29

Umur

≤ 5 bulan

6-12 bulan

1-2 tahun

3-5 tahun

≥ 6 tahun

7

3

4

1

1

4

1

2

1

2

0

0

0

1

2

11

4

6

3

5

Rasio jenis kelamin 12:4 5:5 3:0 20:9

Kematian 1 1 0 2

Tempat tinggal

Kota IMPACT

Kota lain

4

12

5

5

2

1

11

18

Klinis

Meningitis

Pneumonia

Epiglotitis

Artritis septik

Selulitis

Bakteremia

9

2

2

1

1

1

5

2

2

0

0

1

1

2

0

0

0

0

15

6

4

1

1

2

Kegagalan Imunisasi

Sehat sebelumnya

Imunokompomise

Kondisi kronis, imun

normal

0

2

1

2

1

0

0

1

2

2

4

3

Page 7: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

Total 3 3 3 9

Imunisasi tidak lengkap

Penolakan orang tua

Terlalu muda

Penundaan melengkapi

vaksin

Tidak diketahui alasan

total

4

7

2

0

13

3

4

0

1

8

0

0

0

0

0

7

11

2

1

21

Selama 3 tahun penelitian didapatkan sebanyak 29 kasus. Faktor predisposisi

yang terdapat pada 8 anak diantaranya adalah disgamaglobulinemia,

hipogamaglobulinemia, sindrom nefrotik dengan pemberian kortikosteroid, pengguna

ventrikuloperitoneal shunt, infeksi HIV dan hipofisektomi intranasal. Seluruhnya

mendapatkan 1 atau lebih dosis vaksin Hib.

Riwayat vaksinasi didapatkan dari setiap anak. Sembilan kasus merupakan

gagal vaksin yaitu adanya infeksi Hib empat hari hingga seminggu setelah vaksinasi

lengkap. Hanya dua anak yang sebelumnya sehat, selebihnya adalah anak-anak dengan

imunokompromise dan penyakit kronis. Lima anak telah mendapatkan dosis vaksin

kombinasi (difteria, tetanus toxoid, pertusis aselular, poliomielitis dan konjugat

protein Hib). Dari kelima anak tersebut, 4 diantaranya mempunyai faktor predisposisi

dan 1 anak yang sehat sebelumnya. Tiga anak telah mendapatkan 3 vaksin primer

(difteri pertusis aselular dan Hib) dan dua diantaranya mempunyai faktor predisposisi

sedangkan satunya sebelumnya sehat. Satu mengalami kegagalan vaksin setelah

sepuluh tahun sejak pemberian vaksin primer Hib dan menderita infeksi HIV.

Sebanyak dua puluh anak tidak mendapatkan vaksinasi atau tidak mendapatkan

vaksinasi secara lengkap. Penolakan orang tua terhadap vaksinasi berhubungan

dengan adanya infeksi invasif anak (7 kasus), enam diantaranya terlalu tua untuk

mendapatkan vaksinasi secara lengkap. Empat anak yang tidak mendapatkan vaksinasi

secara lengkap atau tidak mendapat vaksinasi karena penolakan orang tua, 4

diantaranya menderita meningitis dan 2 anak menderita epiglotitis. Sebelas anak

Page 8: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

terlalu muda untuk melengkapi vaksinasi; 3 diantaranya terlalu muda untuk

mendapatkan dosis pertama, 6 anak baru mendapatkan dosis pertama, 1 anak baru

mendapatkan dosis kedua dan 1 anak belum mendapatkan vaksinasi di usianya yang 5

bulan. Dua anak yang berumur lebih dari 6 bulan belum melengkapi vaksinasi seri

primer. Satu anak berumur 11 bulan tidak diketahui alasan tidak melengkapi vaksinasi.

Sebanyaknya 7 anak teridentifikasi selama periode penelitian di daerah Yukon,

Nuvanut, Northwest. Masing-masing menderita meningitis, dimana menyebabkan satu

kematian. Sebanyak 6 anak telah mendaoatkan dosis vaksinasi minimal sekali,hanya 2

anak yang telah melengkapi vaksinasi seri primer.

D. Interpretasi dan Pembahasan

Pada bayi baru lahir dan anak kecil (usia dibawah 5 tahun), H. influenza type b

menyebabkan bakterimia dan meningitis bacterial akut. Pada kondisi tertentu, dapat

menyebabkan epiglotitis (laryngitis obstruktif), selulitis, osteomielitis, dan infeksi

persendian. H. influenza tidak bertipe menyebabkan infeksi pada telinga (otitis media),

dan sinusitis pada anak-anak, dan juga berhubungan dengan infeksi saluran napas

(pneumonia) pada bayi baru lahir, anak-anak, dan dewasa.

Tujuh serotype dari bakteri telah teridentifikasi dalam dasar dari kapsul

polisakarida. H. influenza tipe b adalah serotype yang paling berperan dalam kejadian

meningitis. Penyakit yang disebabkan oleh H. influenza biasanya muncul pada traktus

respiratorius bagian atas terlebih dahulu ebagai nasofaringitis dan selanjutnya dapat

diikuti oleh sinusitis dan otitis, dan memungkinkan untuk terkena penyakit

pneumonia. Pada kasus yang berat, dapat muncul bakterimia, yang menyebabkan

infeksi pada persendian ataupun meningitis.

Patogenesis infeksi H. influenza masih belum sepenuhnya dimengerti,

walaupun kehadiran dari kapsul polisakarida tipe b diketahui sebagai faktor utama

dalam virulensi. Organisme berkapsul dapat mempenetrasi epitel nasofaring dan

menginvasi darah kapiler secara langsung. Kapsul mereka memungkinkan untuk

bakteri selamat dari fagositosis dan mediator komplemen lisis pada host yang sistem

imunnya rendah. Strain tidak bertipe (tidak berkapsul) kurang invasive, tetapi lebih

dapat menginduksi respon inflamasi yang menyebabkan terjadinya penyakit.

Page 9: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

Transmisi dengan kontak langsung atau dengan inhalasi droplet saluran napas.

Kolonisasi bakteri menginvasi mukosa dan memeasuki aliran darah. Kehadiran dari

antibody, komplemen, dan fagosit menentukan pembersihan dari bakterimia. Sifat

antifagositic dari kapsul Hib dan adanya antibody antikapsular memungkinkan untuk

terjadinya peningkatan proliferasi bakteri. Saat konsentrasi bakteri meningkat pada

level kritis, bakteri dapat menyebar ke berbagai macam tempat, termasuk meningen,

jaringan subkutan, sendi, pleura, pericardium, dan paru-paru.

IMPACT mengelola sekitar setengah dari anak-anak yang terkena infeksi Hib

di Kanada. Penelitian mulai dilakukan melihat angka kesakitan mencapai 16 di tahun

2001. Penurunan kemudian terjadi di tahun 2002, dimana kasus yang ada adalah 10

dan ditahun berikutnya, 2003, sebesar 3 kasus. Selama 8 tahun terakhir, kasus yang

tercatat oleh IMPACT berkisar antara 3-16, dengan rata-rata 8,4 (95% CI: 5,1-11,7).

IMPACT mengusahakan agar kasus total tahun berikutnya dapat turun berada di area

rata-rata ini.

Observasi terhadap kegagalan pemberian vaksin setelah pencanangan

pemberian vaksin PRP-T adalah bahwa kasus yang terjadi berkisar antara 1-4, per-

tahun selama periode 2001-2003. Hal ini merupakan bukti bahwa efektivitas regimen

vaksinasi, baik produk dan jadwal, adalah stabil. Sebanyak 9 kegagalan vaksin, hanya

2 anak yang sebelumnya sehat dan sisanya merupakan anak dengan

imunokompromise atau dengan faktor predisposisi. Tidak ada indikasi penurunan

proteksi dari vaksin Hib pada anak-anak yang menderita infeksi Hib.

Penolakan orang tua untuk menyertakan anaknya divaksinasi dan melengkapi

vaksinasi terhitung berkontribusi 1,25 kali pada kasus ini. Orang tua seharusnya

diberikan informasi mengenai konsekuensi yang akan dihadapi anak akibat tidak

divaksin atau tidak melengkapi vaksin.

Anak dengan umur muda berkontribusi terhadap 1,3 kasus yang terjadi.

Perlindungan terhadap anak yang diberikan vaksin mucul setelah pemberian vaksin

yang pertama atau yang kedua. Beberapa kasus pada anak dibawah 5 tahun tidak dapat

terlindungi oleh regimen vaksin. Hal ini tidak biasa dikarenakan antibodi yang didapat

dari materbal tidak cukup untuk melindungi. Saat resiko penyakit meningkat diantara

anak-anak, seperti di komunitas Alaskan, vaksin Hib yang berbeda (PRP-Outer

Page 10: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

Membran Protein berkonjugasi dengan membran protein luar dari Neisseria

meningitidis) bermanfaat karena dapat menimbulakan perlindungan setelah pemberian

dosis yang pertama atau yang kedua. Penggunaan vaksin tersebut mungkin dapat

mencegah kasus lebih lanjut. Sensus menunjukan bahwa sebanyak 4836 anak-anak

berumur hingga 3 tahun di tahun 2001, sehingga 5 kasus yang terinfeksi Hib

merefleksikan bahwa insidensi kasus minimal 103,4 per 100.000, sedangkan laporan

di kanada tahun 2000, insidensinya adalah 1 per 100.000 pada anak umur tersebut.

Perlindungan oleh vaksinasi bertahan hingga usia anak-anak dan efek ini juga

tidak berkurang jika vaksin yang diberikan adalah vaksin yang dicampur dan diberikan

bersamaan. Telah diobservasi bahwa kombinasi vaksin Hib (Haemophilus influenzae

Tipe b) dengan vaksin pertusis aselular mengakibatkan penurunan kekuatan respon

antibodi anti-polyriboseribitolphosphate dibandingkan jika vaksin diberikan secara

terpisah atau tidak dicampur. Meskipun demikian, kualitas dan fungsi dari respon

imun tidak berkurang. Kombinasi vaksin juga tetap menimbulkan proses

opsonofagositik dan aktivitas bakterial.

Efektivitas vaksin Hib terhadap terjadinya pneumonia belum banyak

dilaporkan, namun penelitian di Brazil menyebutkan bahwa pemberian vaksin

konjugat Hib efektif dalam penurunan kejadian pneumonia pada bayi. Pneumonia

merupakan penyakit yang menempati urutan kedua yang menyebabkan kematian pada

bayi dibawah 5 tahun di negara yang rendah pendapatan penduduknya. Oleh karena itu

penggunaan vaksin Hib ini direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi untuk

menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Efektivitas vaksin Hib terhadap terjadinya pneumonia belum banyak

dilaporkan, namun penelitian di Brazil menyebutkan bahwa pemberian vaksin

konjugat Hib efektif dalam penurunan kejadian pneumonia pada bayi. Pneumonia

merupakan penyakit yang menempati urutan kedua yang menyebabkan kematian pada

bayi dibawah 5 tahun di negara yang rendah pendapatan penduduknya. Oleh karena itu

penggunaan vaksin Hib ini direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi untuk

menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Interpretasi yang dapat dari penelitian ini adalah bahwa infeksi Hib merupakan

infeksi yang berbahaya sehingga anak-anak diharuskan melengkapi seri vaksinasi.

Page 11: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

Infeksi invasif Hib termasuk infeksi yang jarang di Kanada, dengan kasus didominasi

oleh anak-anak yang terlalu muda untuk mendapatkan vaksinasi secara lengkap.

Page 12: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

II.Critical Appraisal

A. Judul Penelitian

Judul penelitian ini adalah Invasive Haemophilus influenzae type b infections

in vaccinated dan unvaccinated children in Canada, 2001-2003. Telaah kritis yang

dapat diamati dari judul adalah bahwa judul tergolong singkat atau tidak terlalu

panjang. Judul juga menggambarkan isi utama penelitian yaitu ingin melihat

banyaknya kasus pada tahun 2001-2003 dan melihat resiko yang menyebabkan

peningkatan kasus. Judul sudah memenuhi kaidah penulisan yaitu tidak

menggunakan singkatan, jelas serta menggambarkan isi utama penelitian

B. Peneliti dan Institusi

Nama-nama peneliti dituliskan setelah judul dan juga mencantumkan afiliasi

dari penelti, yaitu IMPACT.

C. Abstrak

Abstrak tidak terdiri dari satu paragraf namun telah memenuhi kaidah yaitu

tersusun secara terstrukur, yaitu terbagi atas bagian latar belakang, metode, hasil dan

interpretasi. Secara keseluruhan, abstrak bersifat informatif. Jumlah kata lebih dari

250 kata.

D. Pendahuluan

Pendahuluan terdiri dari dua paragraf dan dua bagian, dimana hal ini

merupakan syarat yang baik bagi pendahulan. Namun, paragraf utama tidak cukup

mengemukakan mengenai alasan dilakukannya penelitian. Paragraf pertama hanya

mengemukakan mengenai fakta bukan masalah. Penjabaran mengenai masalah,

alasan dan tujuan penelitian terletak pada paragraf kedua, dimana tidak terdapat

hipotesis, melihat bahwa penelitian ini bersifat observasional.

Paragraf didukung oleh kepustakaan yang relevan dan terdiri kurang dari satu

halaman dan tanpa penjabaran yang berlebihan sehingga dapat membuat pembaca

lebih mudah memahami latar belakang.

Page 13: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

E. Metode

Metode penelitian menyebutkan mengenai desain, tempat penelitian dan waktu

penelitian. Populasi terjangkau yang mewakili populasi seluruhnya telah disebutkan.

Penelitian ini menggunakan total sampling kasus yang terjadi pada 12 pusat

penelitian yang terafiliasi IMPACT, dimana sejumlah tersebut mewakili 90

% kasus yang terjadi keseluruhan di pusat penelitian IMPACT. Disebutkan bahwa

sekitar 45% anak-anak Kanadian tinggal dekat dengan pusat kesehatan anak yang

terafiliasi IMPACT, namun hal ini tidak mencerminkan populasi keseluruhan karena

tidak menyebutkan jumlah keseluruhan populasi yang ada di Kanada.

Pada bagian metode, peneliti kurang menjabarkan mengenai kriteria inklusi

dan eksklusi. Dari hasil yang didapatkan dijabarkan mengenai seluruh kasus yang

meliputi gejala klinis infeksi Hib, alasan melakukan vaksinasi, umur anak, jumlah

kasus gagal vaksin dan tempat tinggal penderita. Namun hal-hal ini tidak dijabarkan

pada bagian metode, sehingga pembaca yang membaca bagian metode kurang paham

mengenai kriteria eksklusi dan inklusi.

Cara pemilihan subyek telah dijabarkan. Penderita infeksi Hib dipilih

berdasarkan jumlah kasus total tanpa pengacakan. Perkiraan jumlah sampel tidak

dijabarkan karena perkiraan seluruh populasi terinfeksi tidak disebutkan.

Observasi, pengukuran dan intervensi tidak dirinci dengan jelas, sehingga

penelitian ini tidak dapat diulangi atau dicoba oleh peneliti lain. Pada metode,

peneliti menjelaskan mengenai obeservasi, pengukuran dan intervensi secara tidak

lengkap. Secara umum, metode hanya menjabarkan mengenai cara monitoring

penderita dan sampel yang diambil relevan dengan apa yang akan dicari. Informasi

yang didapat dari masing-masing penderita dikontrol dengan ketat. Pengambilan

informasi menggunakan formulir spesifik. Monitoring dilakukan oleh petugas

kesehatan dan pengecekan terhadap hasil lab mikrobiologi juga dilakukan untuk

memastikan diagnosis adanya infeksi Hib.

Definisi istilah dan varibel penting tidak dikemukakan dengan jelas. Ethical

clearance diperoleh dari research ethic board, namun tidak dijabarkan mengenai

adanya persetujuan dari subyek mengenai penelitian yang akan dilakukan

Page 14: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

terhadapnya. Hal ini kemungkinan karena penelitian dilakukan dengan mengambil

data pasien yang telah ada di rekam medis.

Penelitian juga menyebutkan bahwa hasil penelitia, jumlah kasus, dikalkulasi

dengan statistika distribusi t dengan interval kepercayaan 95%. Karena penelitian ini

bersiat observasional, tujuan penelitian mengenai adanya keterkaitan atau hubungan

adanya penolakan orang tua terhadap vaksin dan efektivitas pemberian regimen

vaksin bersama dengan vaksin lain terhadap kasus yang terjadi tidak disimpulkan

dengan uji statistika. Sehingga hasil yang didapat tidak dapat disimpulkan mengenai

seberapa kuat dan bagaimana hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan adanya

kasus yang terjadi. Hal ini tidak mencerminkan tujuan penelitian dengan baik.

Alangkah baiknya jika penelitian ini disertai dengan kesimpulan mengenai seberapa

besar dan kuat hubungan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kasus yang

terjadi.

F. Hasil

Hasil disertakan dengan tabel karakteristik subyek penelitian yang merupakan

alat bantu yang mempermudah pembaca untuk memahami. Subyek hasil penelitian

disebutkan dengan karakteristik yang jelas. Analisis dilakukan dengan uji yang

sesuai. Uji statistik untuk menyimpulkan nilai rerata pada populasi terinfeksi adalah

dengan t distrubusi dengan interval kepercayaan yang sesuai yaitu 95%.

G. Interpretasi

Pada interpretasi, peneliti menjabarkan mengenai hasil dan interpretasi dari

hasil. Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian. Pada penelitian

observasional ini, peneliti menjabarkan bahwa rata-rata kasus infeksi Hib di Kanada

adalah 8,4 kasus (95% CI: 5,1—11,7). Hal ini menjadi acuan agar tahun berikutnya

kasus dapat turun. Penjabaran mengenai hubungan antara faktor-faktor resiko dan

predisposisi terhadap kasus yang terjadi dijelaskan dengan besarnya persentase.

Faktor yang berperan terhadap terjadinya kasus adalah penolakan orang tua terhadap

pemberian vaksinasi, berperan dalam 1, 25 kasus. Umur muda juga merupakan faktro

resiko terjadinya infeksi Hib, berkontribusi sebanyak 1,3 kasus baru.

Page 15: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

H. Ucapan Terima Kasih dan Daftar Pustaka

Peneliti mencantumkan ucapan terima kasih kepada orang yang tepat dan wajar

serta tidak berlebihan. Daftar pustaka ditulis dengan metode Vancouver dan disusun

sesuai kaidah penulisan yang benar.

I. Lain-lain

Jurnal ditulis dengan bahasa yang baik dan benar, informatif hemat kata dan

efektif serta ditulis dengan ejaan yang taat asas.

Page 16: h.infulenza Jurnal Kelompok 6

Daftar Pustaka

1. Scheifele, D., S. Halperin., B. Law., A.King. Invasive Haemophilus influenzae type b infections in vaccinated and unvaccinated children in Canada. CMAJ. 2005; 172: 53-6.

2. Andrade, A.L., J.G. Andrade., Martelli, C.M., S.A. Silva., R.M. Oliveira., M.S. Costa. Effectiveness of Haemophilus influenzae b Conjugate Vaccine on Childhood Pneumonia: a Case Control Study in Brazil. Int J Epidemiol. 2004; 33: 173-81.

3. Denoel, P.A., D. Goldblatt., I. Vleeschauwer., J-M. Jacquet., M.E. Pichichero., J.T. Poolman. Quality of the Haemophilus influenzae Type b (Hib) Antibody Response Induced by Diphtheria-Tetanus-Acellular Pertussis/Hib Combination Vaccines. Clin and Vaccine Immunol. 2007;14: 1362-69.

4. Sastroasmoro dan Ismael. Dasar-dasar metodologi penelitian. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto. 2002.

5. Olowokure, B., J. Hawker., I. Blair., N. Spencer. Decrease in effectiveness of routine surveillance of Haemophilus influenza disease after introduction of conjugate vaccine: comparison of routine reporting with active surveillance system. BMJ. 2000; 321: 731-2.

6. McVernon, J., C.L Trotter., M.P.E. Slack., M.E. Ramsay. Trends in Haemophilus influenza tybe b infections in adults in England and Wales : Surveillance study. BMJ. 2004; 329: 655-8.

7. _____. Haemophilus influenza. Available at www.cdc.gov/vaccines/pubs/vis/downloads/vis-hib.pdf.

8. Todar. Haemophilus influenza. Available at www.tectbookofbacteriology.net/haemophilus.html.