9
TATALAKSANA OMSA Pada stadium oklusi, pengobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan negatif di telinga tengah menghilang. Untuk ini diberikan obat tetes hidung. HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak < 12 tahun) atau HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik untuk yang berumur diatas 12 tahun dan pada orang dewasa. Selain itu sumber infeksi harus diobati. Antibiotika diberikan apabila penyebab penyakit adalah kuman, bukan oleh virus, atau alergi. Terapi pada stadium presupurasi ialah antibiotika, obat tetes hidung dan analgetika. Pemberian antibiotik dianjurkan minimal selama 7 hari. Pada anak, ampisilin diberikan dalam dosis 50-100 mg/kgbb per hari, dibagi dalam 4 dosis atau eritromisin 40 mg/kgbb/hari. Pada stadium supurasi selain diberikan antibiotik, idealnya harus disertai dengan miringotomi, bila membran timpani masih utuh. Dengan miringotomi gejala-gejala klinis lebih cepat hilang dan ruptur dapat dihindari. Pada stadium perforasi sering terlihta sekret banyak keluar dan kadang terlihat sekret keluar secara berdenyut (pulsasi). Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H 2 O 2 3% selama 3 sampai 5 hari serta antibiotik yang adekuat. Biasanya sekret akan hilang dan perforasi dapat menutup kembali dalam waktu 7-10 hari. Pada stadium resolusi, maka membran timpani berangsur normal kembali, sekret tidak lagi dan perforasi membran timpani menutup. Bila terjadi resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir diliang telinga luar melalui perforasi di membran timpani. Keadaan ini dapat disebabkan karena berlanjutnya edema mukosa telinga tengah. Pada keaddaan demikian antibiotik dapat dilanjutkan sampai 3 minggu. Bila 3 minggu setelah pengobatan sekret masih banyak, kemungkanan telah terjadi mastoiditis. Miringotomi Miringotomi ialah insisi pada pars tensa membran timpani, agar terjadi drainase sekret dari telinga tengah ke telinga luar. Istilah miringotomi sering dikacaukan dengan parasintesis. Timpanosintesis sebetulnya beradi fungsi pada membran timpani untuk mendapatkan sekret guna pemeriksaan mikrobiologi (dengan sempritdan jarum khusus) Miringotomi merupakan tindakan pembedahan kecil yang dilakukan dengan syarat tindakan ini harus dilakukan dengan cara a-vue (dilihat langsung), anak harus tenang dan dapat dikuasai, (sehingga membran timpani dapat dilihat denagn baik). Lokasi miringotomi ialah kuadran posterior-inferior. Untuk tindakan ini haruslah memakai lampu kepala yang mempunyai sinar cukup terang, memakai corong telinga yang sesuai dengan besar liang telinga, dan pisau khusus (miringotom) yang digunakan berukuran kecil dan steril. Komplikasi Miringotomi Komplikasi miringotomi yang mungkin terjadi adalah perdarahan akibat trauma pada liang telinga luar, dislokasi tulang pendengaran, trauma pada fenestra rotundrum, trauma pada n. fasialis, trauma pada bulbus jugularis (bila ada anomali letak). Mengingat kemungkinann komplikasi itu, maka dianjurkan untuk melakukan miringitomi dengan nakrosis umum dan memakai mikroskopi. Tindakan miringotomi dengan memakai mikroskop, selain aman, dapat juga untuk mengisap sekret dari teilnga tengah sebanyak-banyaknya. Hanya dengan cara ini biayanya lebih mahal.

TATALAKSANA OMSA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TATALAKSANA OMSA

Citation preview

TATALAKSANA OMSA Pada stadium oklusi, pengobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan negatif di telinga tengah menghilang. Untuk ini diberikan obat tetes hidung. HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak < 12 tahun) atau HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik untuk yang berumur diatas 12 tahun dan pada orang dewasa.Selain itu sumber infeksi harus diobati. Antibiotika diberikan apabila penyebab penyakit adalah kuman, bukan oleh virus, atau alergi.Terapi pada stadium presupurasi ialah antibiotika, obat tetes hidung dan analgetika. Pemberian antibiotik dianjurkan minimal selama 7 hari. Pada anak, ampisilin diberikan dalam dosis 50-100 mg/kgbb per hari, dibagi dalam 4 dosis atau eritromisin 40 mg/kgbb/hari.Pada stadium supurasi selain diberikan antibiotik, idealnya harus disertai dengan miringotomi, bila membran timpani masih utuh. Dengan miringotomi gejala-gejala klinis lebih cepat hilang dan ruptur dapat dihindari.Pada stadium perforasi sering terlihta sekret banyak keluar dan kadang terlihat sekret keluar secara berdenyut (pulsasi). Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3 sampai 5 hari serta antibiotik yang adekuat. Biasanya sekret akan hilang dan perforasi dapat menutup kembali dalam waktu 7-10 hari.Pada stadium resolusi, maka membran timpani berangsur normal kembali, sekret tidak lagi dan perforasi membran timpani menutup.Bila terjadi resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir diliang telinga luar melalui perforasi di membran timpani. Keadaan ini dapat disebabkan karena berlanjutnya edema mukosa telinga tengah. Pada keaddaan demikian antibiotik dapat dilanjutkan sampai 3 minggu. Bila 3 minggu setelah pengobatan sekret masih banyak, kemungkanan telah terjadi mastoiditis.MiringotomiMiringotomi ialah insisi pada pars tensa membran timpani, agar terjadi drainase sekret dari telinga tengah ke telinga luar.Istilah miringotomi sering dikacaukan dengan parasintesis. Timpanosintesis sebetulnya beradi fungsi pada membran timpani untuk mendapatkan sekret guna pemeriksaan mikrobiologi (dengan sempritdan jarum khusus)Miringotomi merupakan tindakan pembedahan kecil yang dilakukan dengan syarat tindakan ini harus dilakukan dengan cara a-vue (dilihat langsung), anak harus tenang dan dapat dikuasai, (sehingga membran timpani dapat dilihat denagn baik). Lokasi miringotomi ialah kuadran posterior-inferior. Untuk tindakan ini haruslah memakai lampu kepala yang mempunyai sinar cukup terang, memakai corong telinga yang sesuai dengan besar liang telinga, dan pisau khusus (miringotom) yang digunakan berukuran kecil dan steril.Komplikasi MiringotomiKomplikasi miringotomi yang mungkin terjadi adalah perdarahan akibat trauma pada liang telinga luar, dislokasi tulang pendengaran, trauma pada fenestra rotundrum, trauma pada n. fasialis, trauma pada bulbus jugularis (bila ada anomali letak).Mengingat kemungkinann komplikasi itu, maka dianjurkan untuk melakukan miringitomi dengan nakrosis umum dan memakai mikroskopi. Tindakan miringotomi dengan memakai mikroskop, selain aman, dapat juga untuk mengisap sekret dari teilnga tengah sebanyak-banyaknya. Hanya dengan cara ini biayanya lebih mahal.Bila terapi yang diberikan sudah adekuat, sebetulnya miringitomi tidak perlu dilakukan kecuali bila jelas tampak adanya nanah ditelinga tenngah. Dewasa ini sebagian ahli berpendapat bahwa miringotomi tidak perlu dilakukan, apabila terapi yang adekuat sudah dapat diberikan (antibiotik yang tepat dan dosis cukup). Komplikasi timpanosintesis kurang lebih sama dengan komplikasi miringitomi.

Otitis Media Supuratif Kronik(OMSK)Otitis media ialah peradangan sebagian atu selutuh mukosa tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Secara mudah otitis media terbagi atas 2 golongan dan masing-masing golongan mempunyai bentuk akut dan kronis : Otitis media supuratifOtitis media akut (OMA)Otitis media supuratif kronik Otitis media non-supuratifOtitis media serosa akut (barotraumas = aerotitis)Otitis media serosa kronik Otitis media spesifikOtitis media tuberkulosaOtitis media sifilitikaOtitis media adhesive

ETIOLOGIOtitis media supuratif kronik adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membrane timpani dan sekret yang keluar dari tengah terus-menerus atau hilang timbul dan sekretnya mungkin encer, kental, bening atau berupa nanah.Terdapat beberapa etiologi dari otitis media diantaranya adalah: Gangguan fungsi tubaPada otitis media kronis aktif tuba eustachius sering tersumbat oleh edema tetapi apakah hal ini merupakan fenomena primer atau sekunder masih belum diketahui. Pada telinga yang inaktif berbagai metode telah digunakan untuk mengevaluasi fungsi tuba eustachius dan umumnya menyatakan bahwa tuba tidak mungkin mengembalikan tekanan negatif menjadi normal.Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan perforasi membran timpani yang menetap pada OMSK adalah:Infeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid yang mengakibatkan produksi sekret telinga purulen berlanjut.Obstruksi tuba eustachius yang mengurangi penutupan spontan pada perforasi.Beberapa perforasi yang besar mengalami penutupan spontan melalui mekanisme migrasi epitel.Pada pinggir perforasi dari epitel skuamous dapat mengalami pertumbuhan yang cepat diatas sisi medial dari membran timpani. Proses ini juga mencegah penutupan spontan dari perforasi. InfeksiBakteri yang diisolasi dari mukopus atau mukosa telinga tengah hampir tidak bervariasi pada otitis media kronik yang aktif. Keadaan ini menunjukkan bahwa metode kultur yang digunakan adalah tepat. Organisme yang terutama dijumpai adalah bakteri Gram (-), flora tipe usus, dan beberapa organisme lainnya. Riwayat infeksi telinga tengah Sumbatan (secret,tumor,tampon) Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba AlergiPenderita alergi mempunyai insiden otitis media kronis yang lebih tinggi dibanding yang bukan alergi. Yang menarik adalah dijumpainya sebagian penderita yang alergi terhadap antibiotik tetes telinga atau bakteri atau toksin-toksinnya, namun hal ini belum terbukti kemungkinannya. Autoimune LingkunganHubungan penderita OMSK dan faktor sosioekonomi belum jelas, tetapi kelompok sosioekonomi rendah memiliki insiden OMSK yang lebih tinggi. Tetapi sudah hampir dipastikan hal ini berhubungan dengan kesehatan secara umum, diet, dan tempat tinggal yang padat.Hal-hal tersebut menyebabkan gangguan pada tuba eustachius. Terjadi perubahan tekanan udara di telinga dari tekanan positif menjadi negative sehingga terbentuklah efusi. Efusi di liang telinga tengah dapat sembuh dengan sendiri. Dapat juga terjadi otitis media efusi (OME) bila efusi tetap ada karena tuba eustachius tetap terganggu tetapi tidak terdapat infeksi. Bila tuba eusthacius tetap terganggu dan terdapat infeksi maka terjadi otitis media akut (OMA). Otitis media akut dapat sembuh sendiri tetapi dapat juga terus berlanjut menjadi otitis media supuratif kronis (OMSK). Faktor predisposisi yang menyebabkan OMA dapat berlanjut menjadi OMSK adalah sbb:1. Terapi yang terlambat2. Terapi yang tidak adekuat3. Virulensi kuman tinggi4. Daya tahan tubuh rendah5. Hygiene yang kurang terjaga.Pada anak, semakin sering terkena infeksi saluran napas, makin tinggi resiko terkena OMA yang bila penanganannya dan terapinya terlambat dan tidak adekuat dapat berlanjut menjadi OMSK. Pada bayi terjadinya otitis media dipermudah karena tuba eustachiusnya yang pendek, lebar dan horizontal.PATOGENESISSebagian besar OMSK merupakan kelanjutan dari OMA dengan perforasi membrane timpani yang sudah terjadi lebih dari 2 bulan. Berdasarkan perubahan mukosa tengah maka terdapat 5 stadium terjadinya Otitis Media Akut (OMA) yang bila berlangsung terus-menerus selama 2 bulan dapat menjadi Otitis Media Supuratif Akut (OMSK).1. Stadium oklusi tuba EustachiusTanda adanya oklusi tuba yaitu gambaran retraksi membrane timpani akibat terjadinya tekanan negative di dalam telinga tengah akibat absorpsi udara. Kadang-kadang membrane timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau berwarna keruh pucat. Efusi mungkin telah terjadi tetapi tidak dapat dideteksi. Stadium ini susah dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh virus atau alergi.2. Stadium hiperemis (pre-supuratif)Pada stadium ini tampak pembuluh darah yang melebar di membrane timpani atau seluruh membrane timpani tampak hiperemis serta edema. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar dilihat.3. Stadium supuratifEdema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superficial serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani menyebabkan membrane timpani menonjol (bulging) kea rah liang telinga luar. Pada stadium ini pasien tampak sangat sakit,, nadi dan suhu meningkat serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan pus di kavum tidak berkurang maka terjadi ischemia akibat tekanan pada kapiler-kapiler, serta timbul tromboflebitis pada vena-vena kecil dan nekrosis mukosa dan sub-mukosa. Nekrosis ini pada membrane timpani tampak sebagai daerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan dan di tempat ini akan terjadi rupture. Bila tidak dilakukan insisi membran timpani (miringitomi) pada stadium ini, maka kemungkinan besar membrane timpani akan rupture dan pus keluar ke liang telinga luar.4. Stadium perforasiKarena beberapa sebab seperti terlambatnya diberikan antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi rupture membrane timpani dan pus mengalir keluar dari telinga tengah ke liang telinga luar. Anaknya yang tadinya gelisah menjadi tenang, suhu badan turun, dan dapat tertidur nyenyak.5. Stadium resolusiBila membrane timpani tetap utuh, maka keadaan membrane timpani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi maka secret akan berkurang dan akhirnya kering. OMA berubah menjadi OMSK bila perforasi menetap dengan secret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul.Letak perforasi di membrane timpani penting untuk menentukan tipe/jenis OMSK. Perforasi membrane timpani dapat ditemukan di daerah sentral, marginal atau atik.1. Perforasi sentral = Perforasi terdapat di pars tensa, sedangkan diseluruh tepi perforasi masih ada sisa membrane timpani.2. Perforasi marginal = Pada perforasi marginal ini maka sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan annulus atau sulkus timpanikum.3. Perforasi atik = Perforasi ini adalah perforasi yang terletak di pars flaksida.

JENIS OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK (OMSK)1. OMSK tipe aman (tipe mukosa/benigna) = Proses peradangan pada OMSK tipe aman terbatas pada mukosa saja dan biasanya tidak mengenai tulang dan perforasinya terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe aman jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe aman tidak terdapat kolesteatoma.2. OMSK tipe bahaya (tipe tulang/maligna), Yang dimaksud dengan OMSK tipe maligna yaitu OMSK yang disertai dengan kolesteatoma. Perforasi pada OMSK tipe ini terletak di marginal atau di atik, kadang-kadang juga terdapat kolesteatoma pada OMSK dengan perforasi subtotal. Sebagian besar komplikasi timbul pada OMSK tipe ini.

Berdasarkan secret yang keluar maka dikenal juga 2 jenis OMSK yaitu:1. OMSK tipe aktifOMSK tipe aktif merupakan OMSK dengan secret yang keluar dari kavum timpani secara aktif.1. OMSK tipe tenangOMSK tipe tenang merupakan keadaan dimana kavum timpani terlihat basah atau kering.GEJALA KLINIS1. Telinga Berair (Otorrhoe)Sekret bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangan. Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran timpani dan infeksi. Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adannya sekret telinga. Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa secara luas. Sekret yang bercampur darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. Suatu sekret yang encer berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis.2. Gangguan PendengaranBiasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah. Pada OMSK tipe maligna biasanya didapat tuli konduktif berat.3. Otalgia (Nyeri Telinga)Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti Petrositis, subperiosteal abses atau trombosis sinus lateralis.4. VertigoKeluhan vertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom. Vertigo yang timbul biasanya akibat perubahan tekanan udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif keluhan vertigo dapat terjadi hanya karena perforasi besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh perbedaan suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin juga akan meyebabkan keluhan vertigo. Vertigo juga bisa terjadi akibat komplikasi serebelum.KOMPLIKASITendensi otitis media mendapat komplikasi tergantung pada kelainan patologik yang menyebabkan otore. Walaupun demikian organisme yang resisten dan kurang efektifnya pengobatan, akan menimbulkan komplikasi. biasanya komplikasi didapatkan pada pasien OMSK tipe maligna, tetapi suatu otitis media akut atau suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang virulen pada OMSK tipe benigna pun dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi intra kranial yang serius lebih sering terlihat pada eksaserbasi akut dari OMSK berhubungan dengan kolesteatom.A. Komplikasi ditelinga tengah :1. Perforasi persisten2. Erosi tulang pendengaran3. Paralisis nervus fasialB. Komplikasi telinga dalam1. Fistel labirin2. Labirinitis supuratif3. Tuli saraf (sensorineural)C. Komplikasi ekstradural1. Abses ekstradural2. Trombosis sinus lateralis3. PetrositisD. Komplikasi ke susunan saraf pusat1. Meningitis2. Abses otak3. Hindrosefalus otitisPerjalanan komplikasi infeksi telinga tengah ke intra kranial harus melewati 3 macam lintasan:1. Dari rongga telinga tengah ke selaput otak2. Menembus selaput otak.3. Masuk kejaringan otak.PENATALAKSANAANPrinsip pengobatan OMSK adalah:1. 1. Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.2. 2. Pemberian antibiotika: 1. a. Topikal antibiotik ( antimikroba)Pemberian antibiotik secara topikal pada telinga dan sekret yang banyak tanpa dibersihkan dulu, adalah tidak efektif. Bila sekret berkurang/tidak progresif lagi diberikan obat tetes yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid.Mengingat pemberian obat topikal dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah, maka tidak dianjurkan antibiotik yang ototoksik misalnya neomisin dan lamanya tidak lebih dari 1 minggu. Cara pemilihan antibiotik yang paling baik dengan berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji resistesni. Bubuk telinga yang digunakan seperti: Acidum boricum dengan atau tanpa iodine Terramycin Asidum borikum 2,5 gram dicampur dengan khloromicetin 250 mgPengobatan antibiotik topikal dapat digunakan secara luas untuk OMSK aktif yang dikombinasi dengan pembersihan telinga. Antibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media kronik adalah : Polimiksin B atau polimiksin EObat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif, Pseudomonas, E. Koli Klebeilla, Enterobakter, tetapi resisten terhadap gram positif, Proteus, B. fragilis Toksik terhadap ginjal dan susunan saraf. NeomisinObat bakterisid pada kuma gram positif dan negatif, misalnya : Stafilokokus aureus, Proteus sp. Resisten pada semua anaerob dan Pseudomonas. Toksik terhadap ginjal dan telinga. KloramfenikolObat ini bersifat bakterisid1. sistemik antibiotikPemberian antibiotika tidak lebih dari 1 minggu dan harus disertai pembersihan sekret profus. Bila terjadi kegagalan pengobatan, perlu diperhatikan faktor penyebab kegagalan yang ada pada penderita tersebut. Antimikroba dapat dibagi menjadi 2 golongan. Golongan pertama daya bunuhnya tergantung kadarnya. Makin tinggi kadar obat, makin banyak kuman terbunuh, misalnya golongan aminoglikosida dengan kuinolon. Golongan kedua adalah antimikroba yang pada konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik. Peninggian dosis tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan ini, misalnya golongan beta laktam. Terapi antibiotik sistemik yang dianjurkan pada Otitis media kronik adalah: Pseudomonas : Aminoglikosida karbenisilin P. mirabilis : Ampisilin atau sefalosforin P. morganii, P. vulgaris : Aminoglikosida Karbenisilin Klebsiella : Sefalosforin atau aminoglikosida E. coli : Ampisilin atau sefalosforin S. Aureus: penisilin, sefalosforin, eritromisin, aminoglikosida Streptokokus : Penisilin, sefalosforin, eritromisin, aminoglikosida B. fragilis : KlindamisinAntibiotika golongan kuinolon (siprofloksasin, dan ofloksasin) yaitu dapat derivat asam nalidiksat yang mempunyai aktifitas anti pseudomonas dan dapat diberikan peroral. Tetapi tidak dianjurkan untuk anak dengan umur dibawah 16 tahun. Golongan sefalosforin generasi III ( sefotaksim, seftazidinm dan seftriakson) juga aktif terhadap pseudomonas, tetapi harus diberikan secara parenteral. Terapi ini sangat baik untuk OMA sedangkan untuk OMSK belum pasti cukup, meskipun dapat mengatasi OMSK. Metronidazol mempunyai efek bakterisid untuk kuman anaerob. Menurut Browsing dkk metronidazol dapat diberikan dengan dan tanpa antibiotik ( sefaleksin dan kotrimoksasol) pada OMSK aktif, dosis 400 mg per 8 jam selama 2 minggu atau 200 mg per 8 jam selama 2-4 minggu

Panduan Penggunaan Antibiotik pada OMA (Otitis Media Akut) Menurut AAPOleh Admin Kalbe Medical April 04, 2013 06:15Otitis media akut secara definisi adalah peradangan akut pada telinga tengah dengan gejala nyeri telinga, demam dan otorrhea disertai tanda-tanda peradangan yang tampak pada membran timpani atau telinga tengah. Penyakit ini adalah infeksi bakteri yang paling banyak terjadi pada anak-anak kedua setelah infeksi saluran napas. Untuk mengobatinya, menurut panduan American Academy of Pediatrics (AAP) tahun 2004, dibagi menjadi diagnosis pasti atau belum pasti.UsiaDiagnosis PastiDiagnosis belum Pasti

Kurang dari 6 bulanAntibiotikAntibiotik

6 bulan 2 tahunAntibiotikObservasi, kecuali bila gejala berat: Antibiotik

Lebih dari 2 tahunAntibiotikObservasi

Panduan pengobatan AAP tahun 2004 ini terkadang menyulitkan klinisi dalam menentukan pemberian antibiotik karena harus memastikan diagnosis terlebih dahulu sebelum memberikan antibiotik, sedangkan kriteria diagnosis pasti belum terdefinisi jelas. Pada bulan Februari 2013, AAP mengeluarkan sebuah panduan lagi untuk pengobatan otitis media. Tetapi ada sedikit perubahan yang memudahkan klinisi menentukan diagnosis pasti otitis media akut dan memberikan antibiotik, sebagai berikut:1. Klinisi harus mendiagnosis otitis media akut pada anak dengan pembengkakan membran timpani yang sedang atau berat atau otorrhea atau ringan disertai gejala nyeri pada telinga yang bukan disebabkan oleh otitis eksterna.2.Klinisi harus memberikan antibiotik untuk anak yang menderita otitis media akut unilateral atau bilateral dengan gejala berat.3.Klinisi harus memberikan antibiotik untuk anak yang menderita otitis media akut bilateral tanpa gejala berat.4.Klinisi harus memberikan antibiotik atau melakukan observasi ketat selama maksimal 48 jam untuk anak yang menderita otitis media akut unilateral tanpa gejala berat. Bila dalam 48 jam tidak membaik, maka berikan antibiotik.Dengan demikian menjadi lebih jelas kapan harus memberikan antibiotik, karena tidak ada lagi diagnosis belum pasti. Bila ada pembengkakan membran timpani sedang atau berat atau otorrhea atau ringan + otalgia, maka harus didiagnosis otitis media dan harus mendapat antibiotik. Kemudian, antibiotik apa yang direkomendasikan sebagai terapi lini pertama?, yaitu sebagai berikut:1. Amoksisilin dengan dosis 80-90 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi 2x sehari.2. Amoxycillin + Asam Klavulanat dengan dosis (Amoksisilin 90 mg/kgBB/hari dan Asam klavulanat 6,4 mg/kgBB/hari atau rasio 14:1) dalam dosis terbagi 2x sehari.Sedangkan antibiotik alternatif bagi yang alergi penisilin yaitu diantaranya meliputi:1. Cefdinir, 14 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi 1-2x2. Cefuroxime, 30 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi 2x3. Cefpodoxime, 10 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi 2x4. Ceftriaxone 50 mg/ hari IM atau IV selama 1 atau 3 hariDengan demikian, rekomendasi lini pertama dari AAP tahun 2013 ternyata adalah amoxicillin clavulanate dengan dosis 80 90 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi. Sehingga bila ada anak dengan berat badat 25 kg, akan mendapat 2 g / hari. Dosis ini relatif tinggi. Selain itu, yang menarik dari panduan pengobatan ini adalah rekomendasi perbandingan antara amoxicillin dengan clavulanate ternyata adalah 14 : 1. Jadi bila amoxicillinnya 500 mg, maka clavulanatenya adalah 36 mg. Ini berbeda jauh dengan sediaan amoxicillin clavulanate yang tersedia di Indonesia dimana perbandingannya adalan amoxicillin 500 mg dan clavulanate 250 mg atau 2 : 1.3 Alasan dari rekomendasi perbandingan dosis ini adalah clavulanate memiliki efek samping saluran cerna yang cukup tinggi, terutama mual, muntah dan diare. Oleh karena itu direkomendasikan agar perbandingannya hanya 14:1.3Kesimpulan dari panduan pengobatan AAP tahun 2013 ini adalah pasien dengan keluar congek atau gendang telinga membengkak sedang atau berat atau ringan disertai nyeri telinga bukan karena otitis eksterna, wajib didiagnosis otitis media akut dan wajib diberikan antibiotik. Rekomendasi antibiotik lini pertama adalah amoxicillin clavulanate dengan dosis 80 90 mg / kg / hari terbagi menjadi 2 dosis. (NNO)

Referensi: American Academy of Pediatrics. The Diagnosis and Management of Acute Otitis Media. Pediatrics 2013;131:e964.