23
2.9.1 Malaria Ringan (Tanpa Komplikasi) Pengobatan pada malaria ringan tanpa komplikasi dapat diberikan pengobatan sebagai berikut : 1. Klorokuin basa Salah satu obat yang diberikan pada penderita malaria sebagai lini pertama adalah klorokuin basa dengan dosis obat 25 mg/kgbb selama 3 hari. Dengan perincian hari pertama 10 mg/kgbb (maksimal 600 mg basa), 6 jam kemudian dilanjutkan 10 mg/kgbb (maksimal 600 mg basa) dan 5 mg/kgbb pada 24 jam (maksimal 300 mg basa). Atau hari I dan II masing-masing 10 mg/kgbb dan hari III 5 mg/kgbb. Pada malaria tropika ditambahkan primakuin 0,75 mg/kgbb, 1 hari. Pada malaria tersiana ditambahkan primakuin 0,25 mg/kgbb/hari, 14 hari. 19 1. Kina Sulfat dan Fansidar Bila dengan pengobatan butir 1 ternyata pada hari ke-4 masih demam atau hari ke-8 masih dijumpai parasit dalam darah maka diberikan (a) Kina sulfat 30 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3 dosis selama 7 hari, atau (b) Fansidar atau sulfadoksin pirimetamin 1-1,5 mg/kgBB, atau sulfadoksin 20 -30 mg/kgbb single dose (usia di atas 6 bulan). Obat ini tidak digunakan pada malaria tersiana. 19 1. Tetrasiklin HCl dan Kina Sulfat Bila dengan pengobatan butir 2 pada hari IV masih demam atau pada hari VIII masih dijumpai parasit maka diberikan :

Tatalaksana Malaria

  • Upload
    tika

  • View
    59

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

2.9.1 Malaria Ringan (Tanpa Komplikasi)Pengobatan pada malaria ringan tanpa komplikasi dapat diberikan pengobatan sebagai berikut :1. Klorokuin basaSalah satu obat yang diberikan pada penderita malaria sebagai lini pertama adalah klorokuin basa dengan dosis obat 25 mg/kgbb selama 3 hari. Dengan perincian hari pertama 10 mg/kgbb (maksimal 600 mg basa), 6 jam kemudian dilanjutkan 10 mg/kgbb (maksimal 600 mg basa) dan 5 mg/kgbb pada 24 jam (maksimal 300 mg basa). Atau hari I dan II masing-masing 10 mg/kgbb dan hari III 5 mg/kgbb. Pada malaria tropika ditambahkan primakuin 0,75 mg/kgbb, 1 hari. Pada malaria tersiana ditambahkan primakuin 0,25 mg/kgbb/hari, 14 hari. 192. Kina Sulfat dan FansidarBila dengan pengobatan butir 1 ternyata pada hari ke-4 masih demam atau hari ke-8 masih dijumpai parasit dalam darah maka diberikan (a) Kina sulfat 30 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3 dosis selama 7 hari, atau (b) Fansidar atau sulfadoksin pirimetamin 1-1,5 mg/kgBB, atau sulfadoksin 20 -30 mg/kgbb single dose (usia di atas 6 bulan). Obat ini tidak digunakan pada malaria tersiana. 193. Tetrasiklin HCl dan Kina SulfatBila dengan pengobatan butir 2 pada hari IV masih demam atau pada hari VIII masih dijumpai parasit maka diberikan :1. Tetrasiklin HCL 50 mg/kgbb/kali, sehari 4 kali selam 7 hari + fansidar/sulfadoksin bila sebelumnya telah mendapat pengobatan pada poin 2a atau,1. Tetrasiklin HCL + kina sulfat bila sebelumnya telah mendapat pengobatan butir 2b. dosis kina dan fansidar/sulfadoksin sesuai butir 2a dan 2b (tetrasiklin hanya diberikan pada umur 8 tahun atau lebih). 19

Pada saat ini sudah lebih dari 25% provinsi di Indonesia telah terjadi multiresistensi terhadap obat standard yang cukup tinggi. Oleh karena itu Komisi Ahli Malaria (KOMLI) menganjurkan strategi baru pengobatan malaria pada daerah-daerah tersebut dan sesuai dengan rekomendasi WHO secara global menggunakan artemisinin yang dikombinasikan dengan obat lain. Pengobatan tersebut dikenal sebagai Artemisinin Based Combination Theraphy (ACT). Pada penelitian tentang manfaat terapi kombinasi artemisinin untuk Malaria menjelaskan bahwa menambahkan tiga hari dari artesunate turunan artemisinin untuk pengobatan antimalaria, dapat menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah gametosit pada pengobatan di bulan berikutnya. Lima uji klinis secara total diidentifikasi mengevaluasi ACT untuk P. ovale, P. malariae dan Plasmodium knowlesi . Kebanyakan presentasi ACT memiliki khasiat yang tinggi terhadap P. vivax parasit; kombinasi berbasis artemisinin memperpendek siklus parasit dan menurunkan demam dibandingkan dengan klorokuin. ACT seefektif klorokuin dalam mencegah parasitemia berulang sebelum hari ke-28 dan kombinasi berbasis artemisinin dengan paruh yang panjang menunjukkan penurunan terjadinya parasitemia berulang secara signifikan.24Derivat artemisinin:1. Artesunat Tablet /kapsul 50 mg/200 mg. dosisi 2 mg/kgbb sekali sehari selama 5 hari, untuk hari pertama diberi 2 dosis. Suntikan im/iv, ampul 60 mg/ampul. Dosis 1,2 mg/kgbb sekali sehari selama 5 hari, untuk hari pertam diberi 2 dosis. 191. ArthemeterTablet/kapsul/40 mg/50 mg. Dosis 2 mg/kgbb sekali sehari selam 6 hari untuk hari pertama diberi 2 dosis. Suntika ampul 80 mg/ampul. Doisi 2 mg/kgbb sekali sehari selam 6 hari, untuk hari pertama diberi 2 dosis.191. DehidroartemisininTablet/kapsul 20 mg/60 mg/80 mg. dosis 2 mg/kgbb sekali sehari selam 4 hari untuk hari pertama diberi 2 dosis. 191. ArtheeterSuntikan 150 mg/ampul dalam bentuk artenotil. Dosis pertam 4,8 mg/kgbb, 6 jam kemudian 1,6 mg/kgbb, selanjutnya 1,6 mg/kgbb tiap hari selama 4 hari. 19

Dari kombinasi tersebut di atas, yang tersedia di Indonesia saat ini adalah kombinasi artesunat dengan amodiakuin dengan nama dagang Artesdiaquine atau Artesumoon. Tablet terpisah 50 mg artesunat dan 153 mg amodiakuin basa (saat ini digunakan dalam program nasional). Dosis Artesdiaquine merupakan gabungan artesunat 2 mg/kgbb/hari selam 3 hari, untuk hari pertam diberi 2 dosis dan amodiakuin hari I dan II 10 mg/kgbb dan hari III 5 mg/kgbb. Untuk pemakaian pbat golongan artemisinin harus dibuktikan malaria positif, sedangkan bila hanya klinis malaria digunakan obat non-ACT.19

2.9.2 Malaria Berat (Dengan Komplikasi) Penatalaksanaa malaria berat harus dapat dilakukan diagnosis dan tindakan secara cepat dan tepat sebagai berikut: tindakan umum/perawatan, pemberian obat anti malaria / transfusi tukar, pemberian cairan atau nutrisi, dan penanganan terhadap gangguan fungsi organ. 19Pemberian obat anti malaria pada malaria beratPemberian obat anti malaria pada malaria berat berbeda dengan malaria biasa karena pada malaria berat diperlukan daya membunuh parasit secara cepat dan bertahan cukup lama di dalam darah untuk segera menurunkan derajat parasitemia. oleh karenanya dipilih pemakaian obat secara suntikan (intravena/perinfus, intarmuskular yang berefek cepat dan masih spesifik untuk membunuh parasit malaria). 191. KinaKina merupakan obat antimalaria yang sangat efektif untuk semua jenis plasmodium dan efektif sebagai skintozid maupun gametosid. dipilih sebagai obat utama untuk malaria berat karena masih berefek kuat terhadap P.falciparum yang resisten terhadap klorkuin dan dapat diberikan secara cepat perinfus atau intramuskular dan cukup aman.Cara pemberian kina dihidroklorida melalui infusdosisi 10 mg/kgbb/kali dilarutkan dalam 100-200 ml infus garam fisiologis atau cairan 2a atau dekstrosa 5% dan diberikan selam 4 jam, 3 kali sehari selama pasien belum sadar (maksimal 3 hari), tetapi apabila pasien telah sadar (walaupun belum 3 hari) kina dilanjutkan peroral hingga total IV + oral selama 7 hari. kalau tak dapat diberikan secara iv, maka dapat diberikan secara i.m berupa kina HCL atau kina antipirin dengan pengenceran emapat kali lipat pada paha kiri dan kanan.2. KinidinKinidin diberikan bila tidak tersedia kina, dengan cara pemberian sama dengan kina tetapi dosisnya adalah 7, 5 mg basa kgbb/kali.3. Derivat artemisininderivat artemisinin merupakan obat baru dengan efektifitas tinggi terhadap starin malaria yang multiresisten terhadap obat antimalria.a). ArtesunatArtesunat diberikan i.v. atau i.m. dengan dosis 2, 4 mg/ kgbb/kali selam 3 hari.b) ArtemeterArtemeter dalam larutan minyak diberi i.m. dosis 1,6 mg/kgbb sekali sehari selam 6 hari, untuk hari pertam diberi 2 dosis.Manifestasi klinis malaria berat pada anak dapat berupa malaria serebral dengan kejang berulang, distres pernafasan, anemia, gangguan metabolic berupa hipoglikemia dan asidosis metabolik.21 Berikut ini tatalaksana berdasarkan manifestasi klinis yang ditimbulkan pada malaria berat.a. Malaria serebral dengan kesadaran menurun (delirium, stupor, koma)Selain penatalaksanaan umum untuk malaria berat maka pada malaria serebral, penatalaksanaan/pencegahan kejang sangat penting dilaksanakan dan dapat diberi :1. Diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb atau 0,5-1 mg/kgbb rectal 5 mg dengan dosis optimal 10 mg/kali dan dapat diulangi tiap 5-15 menit.1. Klormetiazol 0,8% diinfus sampai kejang berhenti1. Fenitoin 5 mg/kgbb i.v selama 20 menit.1. Fenobarbital i.m 30-75 mg dilanjutkan oral 8 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dosis, selam 2 hari, dilanjutkan dengan dosis rumat 4 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis.

1. Anemia beratKebutuhan transfusi bukan hanya berdasarkan kadar hemoglobin (kadar hemoglobin 5g/dl) saja tetapi harus dilihat pula densitas parasitemia dan keadaan klinis. Anak-anak dengan hyperparasitemia akut akibat penghancuran sel darah merah dapat menyebabkan anemia berat. WHO mennganjurkan kadar hematokrit sebagi patokan anemia, kadar hematokrit 15% atau lebih rendah merupakan indikasi pemberian transfui darah (10 ml/kgbb Packed Red Cell atau 20 ml/kgbb whole blood). Transfusi Packed Red Cell sebaiknya diberikan secara hati-hati jika PCV adalah 12% atau kurang, atau hemoglobin di bawah 4 gr%. Transfusi harus dipertimbangkan pada pasien dengan anemia cukup berat dengan gangguan pernapasan (asidosis), kesadaran terganggu atau hyperparasitemia (> 20% dari sel darah merah yang terinfeksi).21Berikan transfusi darah diberikan sesegera mungkin kepada (a) semua anak dengan hematokrit 15% atau Hb 5 g/dl, (b) anak yang aneminya tidak berat (hematokrit >15%; Hb > 5 g/dl) dengan tanda dehidrasi, syok, penurunan kesadaran, pernapasan Kusmaull, gagal jantung, dan parasitemia yang sangat tinggi (>10% sel darah merah mengandung parasit).Pemberian packed red cells (10 ml/kgBB) dilakukan selama 34 jam. Jika tidak tersedia, berikan fresh whole blood 20 ml/kgBB selama 34 jam. Jika ada bukti kelebihan cairan karena transfusi darah, berikan furosemid intravena (12 mg/kgBB) hingga jumlah maksimal 20 mg/kgBB. Transfusi dapat diulangi lagi jika Hb tetap rendah.

1. Hipoglikemia beratHal ini sering terjadi pada anak di bawah 3 tahun khususnya dengan hiperparasitemia atau dengan kejang, dan pasien koma. Ini dapat juga terjadi pada pasien mendapat kina. Manifestasinya yang menyerupai malaria serebral menyebabkan hipoglikemia sering terabaikan. Lakukan monitor gula darah setiap 4 sampai 6 jam. Penanggulangan hipoglikemia dapat dilakukan dengan pemberian glukosa 10% Berikan 5 ml/kgBB glukosa 10% IV secara cepat. Periksa kembali glukosa darah dalam waktu 30 menit dan ulangi pemberian glukosa (5 ml/kgBB) jika kadar glukosa rendah (< 45 mg/dl).21,22,231. HiperpireksiaDemam tinggi umum terjadi pada anak-anak dan dapat menyebabkan kejang dan gangguan kesadaran. Parasetamol 15mg/kgBB dan kompress dengan air hangat dapat meredakan panas anak.1. Hemoglobinuria/black water feverPada hemoglobinuria, jika terdapat hiperparasitemia maka pengobatan anti malaria yang sesuia harus diteruskan. Transfusi darah segar untuk mempertahankan hematokrit di atas 20%. Pantau kelebihan cairan. Barikan furosemid 1 mg/kgbb secara intravena.

1. HiperparasitemiaSegera beri obat anti malaria. Respon pengobatan dievaluasi dengan memeriksa ulang parasitiemia.

Tatalaksana malariaSemua obat malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong karena bersifat iritasi lambung. Oleh sebab itu penderita harus makan terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria.A. Pengobatan malaria tanpa komplikasiI. Malaria Falsiparuma. Lini PertamaLini pertama pengobatan malaria falsiparum adalah Artemisinin Combination theraphy (ACT). Pada saat ini pada program pengendalian malaria mempunyai 2 sediaan yaitu :1. Artesunat Amodiaquin2. Dihydroartemisinin Piperaquin (saat ini khusus digunakan untuk papua dan wilayah tertentu)1. Lini PertamaArtesunat + Amodiakuin + PrimakuinHanya kemasan artesunat amodiaquin yang ada pada program pengendalian malaria. Kemasan artesunat dan amodiaquin terdiri dari 2 blister yaitu blister amodikuin terdiri dari 12 tablet dengan sediaan 200 mg dan blister artesunat terdiri dari 12 tablet dengan sediaan 50 mg. Obat kombinasi diberikan peroral selam tiga hari dengan dosis tunggal sebagai berikut : amodiakuin basa = 10 mg/kgbb artesunat = 4 mg/kgbbHariJenis ObatJumlah Tablet Perhari Menurut Kelompok Umur

0-1 bulan2-11 bulan1-4 tahun5-9 tahun10-14 tahun15 tahun ke atas

1Artesunat1/41234

Amodiakuin1/41234

Primakuin--3/41 1/222-3

2Artesunat1/411,523-4

Amodiakuin1/41234

3Artesunat1/41234

Amodiakuin 1/41234

Amodiakuin basa = 10 mg/kgbb dan artesunat = 4 mg/kgbbPrimakuin = 0, 75 mg/kgbbCatatan : sebaiknya obat diberikan sesuai dengan berat badan, karena jika tidak sesuia dengan berat adan akan menimbulkan antara lain : efek samping yang lebih berat karena dosis yang tidak tepat (berlebih ) misalnya muntah, mual dan sakit kepala.AtauLini pertama lainnya :Dihydroartemisinin + Piperaquin + PrimakuinTabel 1.1 Pengobatan lini pertama malaria falsiparum menurut kelompok umur dengan Dihydroartemisinin PiperaquinHariJenis ObatJumlah Tablet Perhari Menurut Kelompok Umur

0-1 bulan2-11 bulan1-4 tahun5-9 tahun10-14 tahun15 tahun ke atas

1DHP1/41/211,533-4

Primakuin1/41/23/41 1/222-3

2-3DHP1/41/211,523-4

Dosis obat : Dihydeoartemisinin = 2-4 mg / kgBBPiperaquin = 16-32 mg/kgBBPrimakuin = 0,75 mg /kgBBCatatan : - sebaiknya dosis pemberian DHA + PPQ berdasarkan berat badan, jika tidak mempunyai timbangan pemberiaan obat dapat berdasarkan kelompok umur.Pengobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan, jika pengobtan lini pertama tidak efektif dimana ditemukan, gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekrudensensi).

b. Lini keduaKina + Doksisiklin atau tetrasiklin + primakuinKina tabletTablet kina yang beredar di Indonesia adalah tablet yang mengandung 200 mg kina fosfat atau sulfat. Kina diberikan per-oral, 3 kali sehari dengan dosis 10 mg/kgbb/kali selam 7 hari.DoksisiklinYang beredar di Indonesia adalah kapsul atau tablet yang mengandung 50 mg dan 100 mg doksisiklin HCL. Doksisiklin diberikan 2 kali perhari selama 7 hari, dengan dosis anak usia 8-14 tahun adalah 2 mg/kgbb/hari. Doksisiklin tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia < 8 tahun.TetrasiklinYang beredar di Indonesia adalah kapsul yang mengandung 250 mg atau 500 mg tetrasiklin HCL. Tetrasiklin diberikan 4 kali sehari selama 7 hari, dengan dosis 4- 5 mg/kgbb/kali. Seperti halnya doksisiklin, tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anak umur dibawah 8 tahun dan ibu hamil.Primakuin Pengobatan dengan primakuin dalam bentuk tablet bewarna coklat kecoklatan yang mengandung 25 mg garam yang setara 15 mg basa. Primakuin diberikan peroral dosis tunggal 0, 75 mg basa/kgbb ang diberikan pada hari pertama. Primakuin tidak boleh diberikan kepada : Ibu hamil Bayi < 1 tahun Penderita defisiensi G6-PD

A. Malaria ringan tanpa komplikasiMalaria ringan tanpa komplikasi dapat dilakukan pengobatan secara rawat jalan atau inap sebagai berikut :1. Klorokuin basa diberikan total 25 mg/kgbb selama 3 hari , dengan perincian sebagai berikut : hari pertama 10 mg/kgbb (maksimal 600 mg basa), 6 jam kemudian dilanjutkan 10 mg/kgbb (maksimal 600 mg basa) dan 5 mg/kgbb pada 24 jam (maksimal 300 mg) basa. Atau hari I dan II masing-masing 10 mg/kgbb dan hari III 5 mg/kgbb.Pada malaria tropika ditambahkan primakuin 0,75 mg/kgbb, 1 hari. Pada malaria tersiana ditambahkan primakuin 0,25 mg/kgbb/hari , 14 hari

2. bila dengan pengobatan butir 1 ternyata pada hari IV masih demam atau hari VIII masih dijumpai parasit dalam darah maka diberikan:a. kina sulfat 30 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3 dosis, selam 7 hari ataub. fansidar atau suldox dengan dasar pirimetamin 1-1,5 mg/kgbb atau sulfodoksin 20 -30 mg/kgbb single dose (usia si atas 6 bulan). Obat ini tidak digunakan pada malaria tersiana.

3. bila dengan pengobatan butir 2 pada hari IV masih demam atau pada hari VIII masih dijumpai parasit maka diberikan :a. tetrasiklin HCL 50 mg/kgbb/kali, sehari 4 kali selam 7 hari +fansidar/suldox bila sebelumnya telah mendapat pengobatan butir 2a atau,b. tetrasiklin HCL + kina sulfat bila sebelumnya telah mendapat pengobatan butir 2b. dosis kina dan fansidar / suldox sesuai butir 2a dan 2b (tetrasiklin hanya diberikan pad umur 8 tahun atau lebih)

penatalaksanaan tambahan pada malaria berat1. malaria serebralSelain penatalaksanaan umum untuk malaria berat maka pada malaria serebral, penatalaksanaan / pencegahan kejang sangat penting dilaksanakan dan dapat diberi:a. diazepam intravena 0,3 -0,5 mg/kgbb atau 0,5-1 mg/kgbb rectal 5 mg dengan dosis optimal 10 mg/kali dan dapat diylangi tiap 5-15 menit.b. paraldehid 0,1 mg/kgbbc. klormetiazol 0,8 % diinfus sampai kejang berhentid. fenitoin 5 mg/kgbb i.v selama 20 menit.

2. anemia berat (hb < 5 g/dl )Kebutuhan transfusi bukan hanya berdasarkan kadar hemoglobin saja tetapi harus dilihat pula densitas parasitemia dan keadaan klinis. WHO menganjurkan kadar hematokrit sebagai patokan anemia; kadar hematokrit 15% tau lebih rendah merupakan indikasi pemberian transfuse darah, dapat disertai

2.1 Pengobatan Berdasarkan Pemeriksaan Mikroskopis2.1.1 Pengobatan malaria falsiparum tanpa komplikasiBila pada pemeriksaan sediaan darah ditemukan P. falciparum maka obat pilihan yang digunakan adalah Tabel 2 Pengobatan Lini Pertama : Artesunate + Amodiakuin + PrimakuinHariObat tabletJumlah Tablet Perhari Menurut Kelompok Umur

0-2 Bulan2-11 Bulan1-4 Tahun5-9 Tahun10-14 Tahun15 Tahun

1Artesunate1234

Amodiakuin1234

Primakuin)*)*1 22-3

2Artesunate1234

Amodiakuin1234

3Artesunate1234

Amodiakuin1234

# Artesunate : 50 mg/ tablet# Amodiakuin : 200 mg tablet = 153 mg amodiakuin base/tablet# )* semua pasien (kecuali ibu hamil dan anak usia 1 tahun) diberikan tablet pimakuin. (1 tablet berisi 25 mg garam/ tablet setara 15 mg basa) dengan dosis 0,75 mg basa/kgBB/oral, dosis tunggal pada hari 1# Artesunate 4mg/kgBB dosis tunggal /hari/oral diberikan pada hari 1,2,3 ditambah amodiakuin 30 mg basa/kgBB/hari/oral selama 3 hari dengan pembagian dosis 10 mg basa/kgBB/hari/oral pada hari 1, 2, dan 3.4,5Bila terjadi gagal pengobatan lini pertama, maka diberikan pengobatan lini kedua seperti tabel 3 di bawah ini.Tabel 3. Pengobatan Lini Kedua : Kina + Tetrasiklin/Doksisiklin + PrimakuinHari

Jenis ObatJumlah tablet perhari menurut kelompok umur

0-1 bulan2-11 bulan1-4 tahun5-9 tahun10-14 tahun> 15 tahun

1Kina*)*)3 x 3 x 13 x 13 x 2

Tetrasklin/ Doksisiklin4 x 1/ 1x

Primakuin1 22 3

2Kina*)*)3 x 3 x 13 x 1 3 x 2

Tetrasklin/ Doksisiklin4 x 1/ 1x 1

Keterangan:# *) Kina: Pemberian kina pada anak usia < 1 tahun harus berdasarkan berat badan (ditimbang berat badannya). Dosis kina: 30 mg/kgbb/hari (dibagi 3 dosis).# Doksisiklin tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia < 8 tahun# Dosis doksisiklin untuk anak usia 8 14 tahun: 2 mg/kg BB/hari# Bila tidak ada doksisiklin, dapat digunakan tetrasiklin# Dosis Tetrasiklin: 25-50 mg/ kgBB/4 dosis/hari atau 4 x 1(250 mg) selama 7 hari; tetrasiklin tidak boleh diberikan pada umur < 12 tahun dan ibu hamil.# Primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan anak usia < 1 tahun.# Dosis primakuin: 0,75 mg/kgbb, dosis tunggal.4,5,62.1.2 Pengobatan malaria vivax/ovaleBila pada pemeriksaan laboratorium ditemukan P. vivax/ovale, diberikan pengobatan sesuai tabel 4 di bawah ini.Tabel 4. Lini Pertama Pengobatan Malaria Vivax dan OvaleHari

Jenis ObatJumlah tablet perhari menurut kelompok umur

0-1 bulan2-11 bulan1-4 tahun5-9 tahun10-14 tahun> 15 tahun

1Klorokuin1233-4

Primakuin1/21

2Klorokuin1233-4

Primakuin1

3Klorokuin1/811 2

Primakuin1

H 4-14Primakuin1

Perhitungan dosis berdasarkan berat badan untuk Pv / Po :# Klorokuin : hari I & II = 10 mg/kg bb, hari III = 5 mg/kg bb# Primakuin : 0,25 mg/kg bb /hari, selama 14 hari.3,4Bila terjadi gagal pengobatan lini pertama, maka diberikan pengobatan lini kedua seperti tabel 5 berikut.Tabel 5. Lini pertama Pengobatan Malaria Vivax dan Ovale Resisten KlorokuinHari

Jenis ObatJumlah tablet perhari menurut kelompok umur

0-1 bulan2-11 bulan1-4 tahun5-9 tahun10-14 tahun> 15 tahun

1-7Kina*)*)3 x 3 x 13 x 1 3 x 2

1-14Primakuin1

Dosis berdasarkan berat badan :# Kina 30 mg/Kgbb/hari (dibagi 3 dosis)# Primakuin 0,25 mg/kgbb.3,4Kriteria penggunaan pengobatan kasus malaria P. vivax/ ovale kambuh (relaps). Pemberian obat ini berdasarkan kriteria sebagai berikut :1. Penderita sudah menyelesaikan pengobatan klorokuin dan primakuin2. Pada waktu periksa ulang hari 14-28 penderita kambuh/ penderita tetap demam atau gejala klinik tidak membaik yang disertai parasitemia aseksual. Penderita tidak demam atau tanpa gejala klinis lainnya tetapi ditemukan parasitemia aseksual.4Tabel 6. Pengobatan Malaria P. Vivax/ Ovale yang Kambuh (Relaps)Lama Pemberian (minggu)Jenis ObatJumlah tablet per hari menurut kelompok umur

0-1 bulan2-11 bulan1-4 tahun5-9 tahun10-14 tahun>15 tahun

8-12 )*Kina)*)*3 x 3 x 13 x 1 3 x 2

8-12 )*Primakuin1

*) Pemberian klorokuin dan primakuin 1 kali setiap minggu, lama pengobatan minimal 8 minggu.**) Dosis primakuin 0,75 mg/kgBB.42.2 Pengobatan Berdasarkan Pemeriksaan KlinisPengobatan malaria klinik dilakukan di daerah yang belum memungkinkan untuk pemeriksaan laboratorium baik dengan mikroskop maupun dengan RDT. Pengobatan malaria klinis terdiri dari 2 regimen pengobatan yaitu lini pertama yang menggunakan klorokuin dengan primakuin dan pengobatan lini kedua yang menggunakan kina dan primakuin tablet.Tabel 7. Pengobatan Lini Pertama Malaria KlinisHariJenis ObatJumlah Tablet Per Hari Menurut Kelompok Umur

0-1 bulan2-11 bulan1-4 tahun5-9 tahun10-14 tahun>15 tahun

IKlorokuin1233-4

Primakuin1 22-3

IIKlorokuin

IIIKlorokuin1/811 2

Keterangan :# Bila Berat badan < 50 kg, diberikan 3 tablet klorokuin, bila > 50 kg diberikan 4 tablet klorokuin# Bila perkiraan badan < 5o kg diberikan 2 tablet primakuin bila > 50 kg diberikan 3 tablet.4Tabel 8. Pengobatan Lini Pertama Malaria Berdasarkan Berat BadanObatH1H2H3

Klorokuin basa10 mg/kgBB10 mg/kgbb5 mg/kgbb

Primakuin0,75 mg/kgBB

Keterangan :# Pemberian dosis obat untuk bayi harus berdasarkan berat badan# Primakuin tidak boleh diberikan pada bayi, ibu hamil dan penderita defisiensi G6PD# Satu tablet klorokuin mengandung 250 mg klorokuin garam setara dengan 150 mg klorokuin biasa# Satu tablet primakuin mengandung 15 mg primakuin basa.4Tabel 9 Pengobatan Lini Kedua Malaria KlinisHariJenis ObatJumlah Tablet Per Hari Menurut Kelompok Umur

0 1 bulan2 11 bulan1 4 tahun5 9 tahun10 14 tahun> 15 tahun

I 7Kina)*)*3 x 3 x 13 x 1 3 x 2

H 1Primakuin1 22-3

Keterangan :# Dosis untuk bayi 0-11 bulan harus berdasarkan berat badannya# Satu tablet kina sulfat mengandung 200 mg kina garam# Dosis berdasarkan berat badan kina 30mg/kgBB/hari (dibagi 3 dosis)# Primakuin 0,75 mg/kgBB dosis tunggal.42.3 Pengobatan Malaria Berat2.3.1 Lini pertamaArtemether injeksi diberikan secara intramuskuler, selama 5 hari.Setiap ampul Artemether berisi 80 mg/ml.Dosis dan cara pemberian Artemether:Dosis anak tergantung berat badan yaitu:Hari Pertama : 3,2 mg/KgBB/hariHari II- V : 1,6 mg/KgBB/hari2.3.2 Lini keduaKina HCl 25 % (per-infus) dosis 10 mg/kgbb (bila umur < 2 bulan : 6-8 mg/kgbb) diencerkan dengan 5-10 cc dekstrosa 5% atau NaCl 0,9 % per kgbb diberikan selama 4 jam, diulang setiap 8 jam sampai penderita sadar dan dapat minum obat.Apabila tidak memungkinkan pemberian kina per- infus maka kina dapat diberikan intramuskular. Sediaan yang ada untuk pemberian intramuskular yaitu Kinin antipirin dengan dosis: 10 mg/kgbb IM (dosis tunggal) yang merupakan pemberian anti malaria pra rujukan.4Sardjono, T.W. 2004. Diktat Parasitologi: Malaria, Mekanisme Terjadinya Penyakit dan Pedoman Penanganannya. Malang: Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran UNIBRAW. Hal : 28-33