140
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2010 Skripsi Oleh ABDUL QOWY NIM : K 5603021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010

STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH … · 2013-07-22 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi commit to user i STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES DI

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES

DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KOTA SURAKARTA

TAHUN 2010

Skripsi

Oleh

ABDUL QOWY

NIM : K 5603021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH

LUAR BIASA SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2010

Oleh :

ABDUL QOWY

NIK : K 5603021

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

ABDUL QOWI, STUDII TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES

DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2010.

Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Agustus 2009.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Penerapan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2010. (2)

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2010. (3) Prasarana

dan sarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Sekolah Luar Biasa

Se-Kota Surakarta tahun 2010. (4) Strategi penggelolaan dan model pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta tahun 2010.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskr iptif dengan menggunakan

teknik survei. Subjek penelitian ini adalah guru Penjasorkes, Kepala Sekolah, TU

dan Siswa pada Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta sejumlah 40 orang, tiap

sekolah diwakilkan 4 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan menggunakan angket.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)

Seluruh Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2010 dalam proses

pembelajaran Penjasorkes sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. (2) Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2010 dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Penjasorkes masih mengalami kendala,

yaitu terdapat 20 orang (50%) yang mengatakan tidak mencukupi dan 15 orang

(37,5%) yang mengatakan kurang mencukupinya jumlah guru Penja sorkes yang

berdampak pada kurang efektifnya penyampaian materi pelajaran Penjasorkes

kepada siswa. (3) Kurangnya prasarana dan sarana Penjasorkes di sekolah

mempengaruhi kegiatan belajar mengajar Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa

Se-Kota Surakarta tahun 2010. (4) Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

2010 sudah melaksanakan strategi pengelolaan dan model pembelajaran

penjasorkes dengan baik, yaitu metode mengajar yang digunakan sudah sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan materi yang diberikan sudah

sesuai dengan keadaan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Tinggalkanlah sesuatu yang meragukan anda dan pindahlah kepada apa, yang

tidak meragukan.

(Penulis)

Cacat atau tidak bukanlah ukuran kemampuan seseorang

(Prof. Dr. Soeharso)

Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang

yang berlebih-lebihan

(Q.S. Al-An’am : 141)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

- Bapak dan Ibu tercinta

- Kakak dan adikku tercinta

- ”Seseorang” yang menjadi inspirasiku

- Teman-teman Angkatan 2003

- Adik-Adik JPOK FKIP UNS

- Almamater

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan

skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan,

tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas maret

Surakarta

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Universitas Sebelas

Maret

4. Drs. H. M. Mariyanto, M.Kes sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi

5. Islahuzzaman N, S.Pd. M.Or selaku pembimbing II yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberi bantuan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.

7. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah SLB Se-Kota Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan

skripsi.

8. Bapak dan Ibu Guru Penjasorkes, Staf TU, Siswa SLB Se-Kota Surakarta

9. Teman-teman seperjuangan (POK 2003 dan Redbull Futsal Team)

10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT

dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat.

Surakarta, April 2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................... i

PENGAJUAN ............................................................................................ ii

PERSETUJUAN ......................................................................................... iii

PENGESAHAN ......................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

MOTTO ................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR................................................................................. ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 4

D. Perumusan Masalah ............................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian .............................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ................................................................ 7

1. Penjasorkes ................................................................... 7

2. Penjasorkes Adaptif ...................................................... 8

3. Ruang Lingkup Peserta Penjasorkes Adaptif ............... 10

a. Tuna Netra .............................................................. 10

b. Tuna Rungu ............................................................ 12

c. Tuna Wicara ........................................................... 13

d. Tuna Grahita ........................................................... 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

e. Tuna Daksa ............................................................. 16

4. Prasarana dan Sarana Penjasorkes Adaptif .................. 16

a. Prasarana Penjasorkes ............................................ 16

b. Sarana Penjasorkes ................................................. 17

c. Prasarana dan Sarana Penjasorkes Adaptif ............ 18

5. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran

Penjasorkes Adaptif ...................................................... 18

a. Pemilihan Materi dan Faktor Pertimbangan ........... 18

b. Program Penjasorkes Untuk Anak dengan ............ 19

c. Pembelajaran Individu ............................................ 20

d. Metode Pembelajaran ............................................. 22

e. Pengembangan Strategi Pembelajaran ................... 26

B. Kerangka Pemikiran ........................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 30

B. Metode Penelitian ............................................................... 30

C. Subyek Penelitian ............................................................... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 31

E. Teknik Analisis Data .......................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data .................................................................... 37

B. Hasil Analisis Data ............................................................. 41

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 54

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................ 55

B. Implikasi ............................................................................. 55

C. Saran ................................................................................... 56

Daftar Pustaka ............................................................................................ 57

Lampiran .................................................................................................. 59

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta ................................ 119

Gambar 2. Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta ................................. 119

Gambar 3 Kegiatan Penelitian di SLB/E YP Surakarta ............................ 120

Gambar 4: Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta ................................. 120

Gambar 5 : Kegiatan Penelitian di SLB/BC YSD Surakarta ..................... 121

Gambar 6: Kegiatan Penelitian di SLB/BC YSD Surakarta ....................... 121

Gambar 7 : Kegiatan Penelitian di SLB/CG YPPCG Surakarta ................. 122

Gambar 8: Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta . 122

Gambar 9 : Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta 123

Gambar 10: Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta 123

Gambar 11 : Kegiatan Penelitian di SLB/E Bhina Putra Surakarta ............ 124

Gambar 12: Kegiatan Penelitian di SLB/E Bhina Putra Surakarta ............. 124

Gambar 13 : Kegiatan Penelitian di SLB/AB YAAT Surakarta ................. 125

Gambar 14: Kegiatan Penelitian di SLB/AB YAAT Surakarta .................. 125

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kategori dan Aktivitas Gerak untuk Anak dengan Kebutuhan

Khusus ......................................................................................... 19

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 34

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas ......................................................... 35

Tabel 4. Perhitungan Frekuensi dan Persentase Pada Instrument A

(KTSP) ......................................................................................... 37

Tabel 5. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen B

(Prasarana dan Sarana Olahraga) ................................................. 38

Tabel 6. Perhitungan Frekuensi dan Persentase Pada Instrumen C

(PKBM) ........................................................................................ 39

Tabel 7. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen D

(Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran) ......................... 40

Tabel 8. Frekuensi dan Persentase Faktor Penerapan KTSP ...................... 42

Tabel 9. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesulitan dalam Penerapan

KTSP ............................................................................................ 42

Tabel 10. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesiapan Siswa dalam

Penerapan KTSP .......................................................................... 43

Tabel 11. Frekuensi dan Persentase Faktor Kendala Siswa dalam

Penerapan KTSP .......................................................................... 43

Tabel 12. Frekuensi dan Persentase Pemahaman dan Rutinitas Guru

dalam Penyusunan Silabus ........................................................... 44

Tabel 13. Frekuensi dan Persentase Faktor Rutinitas Guru dalam

Penyusunan RPP .......................................................................... 44

Tabel 14. Frekuensi dan Persentase Faktor Pelatihan-Pelatihan

Penjasorkes Adaptif untuk Mendukung KTSP ............................ 45

Tabel 15. Frekuensi dan Persentase Faktor Teguran Kepala Sekolah

dalam Proses Pembelajaran .......................................................... 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel 16. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesulitan Berinteraksi dengan

Siswa dalam Pelaksanaan KTSP .................................................. 46

Tabel 17. Frekuensi dan Persentase Faktor Keadaan Sarana dan

Prasarana Pendukung Proses Pelaksanaan Penjasorkes ............... 46

Tabel 18. Frekuensi dan Persentase Faktor Sarana Pendukung Kegiatan

Penjasorkes yang Berkaitan dengan Keadaan Siswa ................... 47

Tabel 19. Frekuensi dan Persentase Faktor Penyampaian Materi yang

Berhubungan dengan Prasarana dan Sarana Olahraga ................. 47

Tabel 20. Frekuensi dan Persentase Faktor Keadaan Sarana dan

Prasarana Olahraga yang berkaitan dengan Standarisasi

Pelaksanaan Penjasorkes .............................................................. 48

Tabel 21. Frekuensi dan Persentase Alat-alat Olahraga yang dimodifikasi

Tabel 22. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Jumlah Alat

Olahraga yang Dimiliki ................................................................ 48

Tabel 23. Frekuensi dan Persentase Faktor yang Berkaitan dengan

Jumlah Guru Penjasorkes ............................................................. 50

Tabel 24. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Penerapan

Pengajaran Penjasorkes ................................................................ 50

Tabel 25. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Pelaksanaan

Pengajaran Penjasorkes yang Menggunakan Alat Bantu ............. 51

Tabel 26. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Interaksi Guru

yang Memungkinkan tercapainya Kompetensi Belajar ............... 51

Tabel 27. Frekuensi dan Persentase Faktor Teknik Pengajaran yang

Dapat Mencapai Keberhasilan KTSP ........................................... 52

Tabel 28. Frekuensi dan Persentase Faktor Metode Mengajar .................... 52

Tabel 29. Frekuensi dan Persentase Faktor Partisipasi Pihak Sekolah

dalam Kejua raan Olahraga ........................................................... 53

Tabel 30. Frekuensi dan Persentase Faktor Prestasi Olahraga Sekolah ....... 53

Tabel 31. Frekuensi dan Persentase Faktor Pendanaan Terhadap

Olahraga Sekolah.......................................................................... 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrument Pertanyaan Try Out .......................... 59

Lampiran 2. Instrumen Angket Try Out ................................................. 61

Lampiran 3. Uji Validitas ....................................................................... 87

Lampiran 4. Perhitungan Validitas Tiap Butir Soal ............................... 89

Lampiran 5. Uji Reliabilitas ................................................................... 97

Lampiran 6. Kisi-kisi Instrument Angket Penelitian .............................. 99

Lampiran 7. Daftar Angket Penelitian .................................................... 101

Lampiran 8. Data hasil Penelitian ........................................................... 117

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian ...................................................... 119

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan Yang

Maha Esa. Salah satu usaha bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaan itu

adalah usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan

upaya untuk peningkatan Sumber Daya Manusia yang mamapu mengembangkan

dan merealisasikan gagasan dalam masyarakat adil dan makmur. Pendidikan pada

dasarnya diberikan pa da siapa saja, bukan hanya untuk individu yang normal

tetapi juga untuk penderita cacat. Oleh karena itu pendidikan merupakan

kebutuhan pokok bagi setiap individu yang maju, sesuai dengan kebijaksanaan

pemerintah dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 5 ayat 1 dan 2 menyatakan

bahwa : ”(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu, (2) Warga yang memiliki kelainan fisik, emosional,

mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 32 ayat 1 menyatakan bahwa :

”Pendidikan khusus dan pendidikan pelayanan khusus merupakan pendidikan bagi

peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau

memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1992 tentang Pendidikan

Luar Biasa pasal 2 menyatakan bahwa :

”Pendidikan Luar Biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik de ngan lingkungan sosial budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dari sistem perundang-undangan diatas menunjukkan bahwa setiap warga

negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam menerima pengajaran dan

pendidikan, tidak terkecuali anak luar biasa. Berkaitan dengan penjasorkes

adaptif, perlu ditegaskan bahwa anak yang memiliki kecacatan mempunyai hak

yang sama dengan anak yang tidak cacat dalam memperoleh pendidikan dan

pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan. Anak yang cacat, sesuai dengan

kecacatannya akan memperoleh pembinaan melalui penjasorkes yang menjadi

tugas utama guru. Layanan tersebut perlu diberikan secara elegan kepada mereka

yang kurang beruntung dan memiliki kecacatan sebab mereka juga merupakan

anak-anak bangsa yang men jadi harapan orang tua, masyarakat dan negara.

Mereka juga dapat tumbuh dan berkembang menjadi dewasa yang mempunyai

percaya diri dan harga diri yang tinggi dalam memimpin dan mengabdikan dirinya

untuk pembangunan bangsa indonesia pada masa yang akan datang.

Penjasorkes bagi anak cacat juga bersifat holistik, seperti tujuan

penjasorkes untuk anak-anak normal, yaitu mencakup tujuan untuk meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan jasmani, ketrampilan gerak dan intelektual.

Proses pendidikan itu penting untuk menanamkan nilai-nilai sikap positif terhadap

keterbatasan kemampuan baik dari segi fisik maupun mentalnya sehinga mereka

mampu bersosialisasi dengan lingkungan dan memiliki rasa percaya dan harga

diri.

Menurut Beltasar Tarigan (2000: 10) menyatakan bahwa : ”Penjas adaptif

bertujuan untuk merangsang perkembangan anak secara menyeluruh, dan diantara

aspek penting yang dikembangkan adalah konsep diri yan positif”. Oleh karena itu

para guru penjasorkes adaptif sebaiknya membantu peserta didiknya agar tidak

merasa rendah diri dan terisolasi dari lingkungannya. Kepada peserta didik

diberikan kesempatan untuk melakukan aktifitas jasmani malalui berbagai macam

olahraga dan permainan. Pemberian kesempatan itu merupakan pengakuan bahwa

mereka memiliki hak dan kewajiban yan sama dengan anak-anak normal, melalui

aktifitas penjasorkes adaptif yang mengandung unsur kegembiraan dan

kesenangan, anak-anak dapat memahami dan mengatasi masalah-masalah yang

dihadapi dalam kehidupannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Adanya beberapa macam cabang olahraga yang harus diajarkan dalam

penjasorkes bagi peserta didik cacat membutuhkan prasarana dan sarana yang

memadai dan sesuai dengan karakteristiknya. Penyediaan prasarana dan sarana

yang memadai akan mencerminkan kualitas pendidikan, sehingga tujuan

pendidikan akan tercapai dengan baik. Namun sebaliknya prasarana dan sarana

yang kurang memadai dan tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik akan

berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan.

Prasarana dan sarana penjasorkes bagi peserta didik cacat pada dasarnya

sama dengan prasarana dan sarana penjasorkes bagi peserta didik normal. Agar

pelaksanaan program penjasorkes bag] peserta didik cacat dapat berjalan dengan

baik, maka prasarana dan sarana penjasorkes bagi peserta didik cacat perlu

dimodifikasi dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik sehingga dapat

memudahkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan penjasorkes di sekolahnya.

Merencanakan dan melaksanakan program penjasorkes bagi peserta didik

cacat memerlukan pemikiran dan ketelitian. Program pembelajaran penjasorkes

akan berhasil apabila fokus kegiatan ditujukan pada perbaikan tingkat kemampuan

dan meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam kehidupannya.

Secara umum materi pembelajaran penjasorkes bagi peserta didik cacat

yang terdapat dalam kurikulum, sama dengan materi pembelajaran peserta didik

normal. Namun yang membedakannya adalah strategi pengelolaan dan model

pembelajaran yang berbeda dan disesuaikan dengan jenis dan tingkat

kecacatannya. Artinya jenis olahraga yang terdapat dalam kurikulum dapat

diberikan dengan berbagai penyesuaian.

Di kota Surakarta terdapat 15 Sekolah Luar Biasa baik negeri maupun

swasta. Sekolah Luar Biasa yang ada di Kota Surakarta, yaitu :

1. Yayasan Anak-Anak Tuna Rungu Wicara (SLB/AB YAAT)

2. Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara (SLB/B YRTRW)

3. Yayasan Setia Dharma (Tuna Grahita) SLTP LB/SMLB-C

4. Yayasan Pendidikan Sosial Luar Biasa (Tuna Grahita) SLB/C-YPSLB

5. Yayasan Pendidikan Anak Cacat/SLB D YPAC (Tuna Daksa)

6. Yayasan Bhina Putra, SLB E (Cacat Tuna Laras)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

7. Yayasan Prayuana, SLB E (Cacat Tuna Laras)

8. Yayasan Pemeliharaan Pendidikan Cacat Ganda SLB-C/G – UPPCG

9. Panca Bakti Mulia (Tuna Grahita) SLB-BC

10. SLB Negeri Surakarta

Permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas melatar

belakangi judul penelitian ”Studi Tentang Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah

Luar Biasa Se-Kota Surakarta Tahun 2009”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Perlunya kualifikasi Guru Penjasorkes Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta

2. Perlunya Penjasorkes bagi anak cacat yang disesuaikan

3. Perlunya pelaksanaan Penjasorkes bagi anak cacat berjalan dengan baik

dibutuhkan prasarana dan sarana yang sesuai

4. Perlunya strategi dan model pembelajaran penjasorkes bagi anak cacat yang

disesuaikan dengan jenis dan tingkat kecacatan.

5. Belum diketahuinya pembelajaran penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta tahun 2009

6. Penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang studi Penjasorkes pada

Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, agar tidak menyimpang dari judul dan

tujuan penelitian tersebut, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang studi Penjasorkes pada

Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.

2. Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun

2009

3. Prasarana dan sarana penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta

tahun 2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

4. Strategi pengelolaan dan model pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar

Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang studi

Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009?

2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Penjasorkes di Sekolah

Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009?

3. Bagaimana prasarana dan sarana Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta tahun 2009?

4. Bagaimana Strategi pengelolaan dan model pembelajaran Penjasorkes di

Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui model pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-

Kota Surakarta tahun 2009

2. Untuk mengetahui prasarana dan sarana Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa

Se-Kota Surakarta tahun 2009

3. Untuk mengetahui pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta tahun 2009

4. Penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang studi Penjasorkes pada

Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.

F. Manfaat Penelitian

Setelah hasil penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat

sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

1. Dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan Penjasorkes pada Sekolah Luar

Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009

2. Dapat dijadikan masukan bagi guru Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se-

Kota Surakarta untuk lebih kreatif dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar

3. Mengetahui pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta tahun 2009

4. Mengetahui prasarana dan sarana Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta tahun 2009

5. Mengetahui strategi pengelolaan dan model pembelajaran Penjasorkes di

Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.

6. Bagi peneliti dapat menambah wawasan tentang karya ilmiah untuk

dikembangkan lebih lanjut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Penjasorkes

Pendidikan jasmani adalah terjemahan dari physical education yang

digunakan di Amerika. Makna dari pandidikan jasmani adalah pendidikan

mengenai fisik dan mental seseorang. Jadi pendidikan adalah proses pengubahan

sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk

mendewasakan anak melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian

pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan

disusun secara sistematis, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,

meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan

pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Syarifuddin dan Muhadi,

(1992: 4) menyatakan bahwa :

“Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yang selaras daiam uoaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat, memacu perkembangan dan aktivitas sistem peredaran darah, pencernaan, pernapasan, dan persyarafan. Pendidikan jasmani dapat pula menanamkan nilai-nilai disiplin, kerjasama, spotifitas, tenggang rasa, dapat meningkatkan keterampilan, meningkatkan kesegaran jasmani, meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani, menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani”. Oleh karena itu apabila program pengajaran pendidikan jasmani yang

diselenggarakan di sekolah dapat terorganisir dengan baik, akan dapat

memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam pertumbuhan dan

perkembangan siswa baik pertumbuhan jasmani dan rohani yang harmonis

maupun dalam rangka menyiapkan siswa secara fisiologis yang mengara h pada

usaha -usaha keras yang sangat berguna untuk meningkatkan kemantapan jasmani

dan rohani dalam membantu mengembangkan kemampuan dan kepribadian yang

sangat besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri dalam lingkungannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pendidikan sebagai suatu proses pembianan manusia yang berlangsung

seumur hidup, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diajarkan di

sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui

aktivitas pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan

secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina

pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang lebih baik, sekaligus

membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak

ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk

mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan

perkembangan zaman. Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan

makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.

Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak,

budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standa r Nasional Pendidikan akan

memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Penjasorkes merupakan media untuk pertumbuhan fisik, perkembangan

psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup

sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas

fisik dan psikis yang seimbang.

2. Penjasorkes Adaptif

Anak luar biasa dalam lingkungan pendidikan dapat diartikan seseorang

yang memiliki ciri-ciri penyimpangan mental, fisik, emosi, atau tingkah laku yang

membutuhkan modifikasi dan pelayanan khusus agar dapat berkembang secara

maksimal semua potensi yang dimilikinya. Anak luar biasa ini meliputi anak yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

cacat fisik, cacat mata, termasuk buta atau setengah buta, cacat pada tulang,

termasuk lumpuh karena gangguan otak, tuli, termasuk tuli total dan tuli sebagian,

cacat pada alat bicara, epilepsi, gangguan emosi, dan cacat bawaan.

Perbedaan utama anak cacat dengan anak normal terletak pada keadaan

atau kondisi fisik termasuk alat-alat fisik yang tidak lengkap sehingga ia tidak

dapat melakukan tugas dan fungsinya seperti yang dilakukan anak normal.

Ketidak lengkapan alat-alat tubuh tersebut menyebabkan ia tidak dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya secara wajar, sehingga tidak dapat disamakan dengan anak-

anak atau orang dewasa normal.

Menurut Arma Abdoellah (1996 : 3) menyatakan bahwa : “Pendidikan

jasmani disesuaikan (adapted physical education) adalah pendidikan melalui

program aktivitas jasmani tradisional yang dimodifikasi untuk memungkinkan

individu dengan kelainan memperoleh kesempatan untuk berpatisipasi dengan

aman, sukses, dan memperoleh kepuasan”.

Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 1) menyatakan bahwa : “Pendidikan

jasmani adaptif merupakan salah satu bentuk layanan dalam bidang pendidikan,

sehingga potensi orang cacat dapat tumbuh dan berkembang secara optimal”.

Dari beberapa teori diatas jelas terdapat pendidikan yang ditujukan kpada

anak yang memiliki kecacatan. Tujuan pendidikan jasmani adaptif bagi anak cacat

juga bersifat holistik seperti tujuan pendidikan jasmani untuk anak-anak normal

yaitu mencakup tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

jasmani, keterampilan gerak, sosial dan intelektual. Disamping itu, proses

pendidikan itu penting untuk menanamkan nilai-nilai dan sikap positif terhadap

keterbatasan kemampuan baik dari segi fisik atau mentalnya sehingga mereka

mampu bersosialisasi dengan lingkungan dan memiliki rasa percaya diri dan harga

diri.

Menurut Arma Abdoellah (1996 : 4) menyatakan bahwa : ”Tujuan

pendidikan jasmani bagi yang berkelainan adalah untuk membantu mereka

mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial

yang sepadan dengan potensi mereka melalui program aktivitas pendidikan

jasmani biasa dan khusus yang dirancang dengan hati-hati”. Sedangkan menurut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Beltsar Tarigan (2000 : 10) menyatakan bahwa : ”Penjas adaptif bertujuan untuk

merangsang perkembangan anak secara menyeluruh, dan diantara aspek penting

yang dikembangkan adalah konsep diri yang positif”.

Dari penjelasan diatas para guru pendidikan jasmani adaptif sebaiknya

membantu peserta didiknya agar tidak merasa rendah diri dan terisolasi dari

lingkungannya. Kepada peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan

aktivitas jasmani melalui berbagai macam olahraga dan permainan. Pemberian

kesempatan itu merupakan pengakuan bahwa mereka memiliki hak dan kewajiban

yang sama dengan anak-anak normal. Melalui aktivitas pendidikan jasmani dan

kesehatan adaptif yang mengandung unsur kegembiraan dan kesenangan, anak-

anak dapat memahami dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam

kehidupan.

3. Ruang Lingkup Peserta Penjasorkes Adaptif

Siapa saja yang termasuk peserta penjasorkes adaptif, perlu

diidentifikasikan dan dikategorikan sesuai dengan kecacatannya. Prinsip

pengajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik juga berlaku dalam

penjasorkes adapti£ Adapun jenis jenis kecacatan peserta penjasorkes adaptif

sebagai berikut :

a. Gangguan Penglihatan atau Tuna Netra

Kerusakan penglihatan dapat mempengaruhi berbagai penampilan anak.

Oleh sebab itu anak yang mengalami kerusakan penglihatan harus mendapat

perhatian dari guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, termasuk

penggunaan metode pendekatan yang spesifik sesuai karakteristiknya yang cukup

unik itu.

Menurut Tien Supartinah (1995 : 16) menyatakan bahwa : ”Anak tuna

netra tidak hanya anak yang tidak mampu melihat sama sekali (buta), tetapi juga

anak yang hanya mampu melihat dalam keterbatasan (low vision)”.

Dari pengertian yang telah disebutkan dapat disaimpulkan bahwa anak

tuna netra adalah anak yang memiliki penglihatan tidak normal, biasanya diukur

dari tingkat ketajaman penglihatan, sehingga ia menggunakan indera yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

selain indera penglihatan seperti pendengaran, perabaan, dan penciuman.

Gangguan penglihatan atau kebutaan artinya adalah adanya kerusakan pada mata,

sehingga tidak dapat melihat dan dampaknya merugikan terhadap penampilan

anak selama masa pendidikan. Terdapat bebrapa istilah yang berbeda mengenai

kebutaan atau gangguan penglihatan. Namun secara umum, gangguan penglihatan

dapat dilihat dariketajaman penglihatan berdasarkan ”snellen chart”. Seseorang

yang memiliki penglihatan normal mampu membaca deretan huruf tertentu dari

jarak 20 kaki. Kemampuan penglihatan seperti ini disebut penglihatan 20/20,

semakin besar bilangan penyebut berarti semakin berkurang penglihatannya.

Sebagai contoh seseorang memperoleh skor 20/70 (dari hasil tes snellen)

maka hasil ini dapat diartikan bahwa anak tersebut baru bisa membaca pada jarak

20 kaki, sedangkan mata normal dapat membaca pada jarak 70 kaki (1 kaki = 30

cm). Bagi orang yang buta legal skornya paling baik 20/200, artinya dia harus

berada pada jarak 20 kaki untuk membaca huruf, sedangkan mata normal dapat

membaca dari jarak 200 kaki.

Demikian beberapa contoh klasifikasi penglihatan yang dapat diketahui

berdasarkan ”Tes Snellen ”. Paparan ini sekedar sebagai pengetahuan, sebab yang

paling penting bagi seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

adalah bagaimana menyikapi dan memperlakukan siswa penderita gangguan

penglihatan agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses belajar pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan sehingga pertumbuhan dan perkembangan

fisiknya berjalan dengan baik.

Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 18) menyatakan bahwa :

”Gangguan penglihatan secara langsung memperoleh mutu gerakan dan kemampuan perseptual motorik karena seseorang tidak mampu mempersepsi rangsang visualsecara normal. Tugas guru pendidikan jasmani adaptif adalah membangkitkan sikap positif dan motivasi siswa untuk tetap berpartisipasi secara aktif sesuai dengan kemampuannya”. Oleh karena itu seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,

seharusnya memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi dan interaksi

secara baiki dengan para siswa yang mengalami gangguan penglihatan. Dan yang

tidak kalah pentingnya guru pendidikan jasmanai adaptif memiliki sikap positif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

terhadap mereka serta memberikan motivasi bahwa gangguan penglihatan

bukanlah suatu kejadian yang tidak dapat dikompensasikan.

Prinsip pengajaran sesuai dengan karakteristik siswa yang mengalami

gangguan atau cacat penglihatan juga berlaku dan sangat relevan. Baik segi

aktifitas yang terpilih dari metode yang digunakan, keduanya dirancang dengan

memperhatikan kecacatan penglihatan.

Jenis olahraga yang cocok bagi penderita gangguan penglihatan adalah

olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan jantung paru. Hal ini

sesuai denga n kebutuhan dan kebiasaan hidup sehari-hari yang memerlukan

tingkat kebugaran yang lebih baik dibandingkan dengan anak normal. Sebab

dalam melaksanakan tugas sehari-hari, mereka yang mengalami gangguan

penglihatan memerlukan usaha-usaha yang lebih banyak dan kompleks, serta

memerlukan energi yang lebih besar pula. Oleh karena itu olahraga yang

disarankan adalah olahraga yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani,

misalnya lari ditempat, atau lari menempuh jarak tertentu melalui berbagai

penyesuaian alat bantu.

b. Gangguan Pendengaran atau Tuna Rungu

Gangguan pendengaran merupakan salah satu hambatan yang sangat

berarti untuk melakukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu

dampak gangguan pendengaran adalah sering terjadi salah faham sehingga

berpengaruh terhadap penyesuaian diri. Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 20)

menyatakan bahwa :

”Ada dua kategori gangguan pendengaran yaitu : pertama disebut ”tuli” dan yang kedua sulit mendengar, artinya seseorang bisa mende ngar apabila suara kita keras. ”Tuli” berari ada kerusakan pada alat pendengaran yang cukup berat sehingga tidak bisa menerima informasi bahasa termasuk memprosesnya. Sedangkan ”sulit mendengar” berarti ada kerusakan pada alat pendengaran yang sifatnya bisa tetap dan tidak teta p, namun tidak sama dengan tuli”.

Bagaiman proses terjadinya kerusakan pendengaran dan cara memberikan

diagnosis, bukanlah tugas seorang guru pendidikan jasmani dan kesehatan, namun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

ciri-ciri dan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh anak yang mengarah kepada

kelainan pende ngaran perlu mendapat perhatian sehingga kerusakan tidak parah

dapat dicegah dengan menyuruh anak pergi ke dokter THT (Tenggorokan Hidung

dan Telinga). Tanda-tanda adanya gangguan awal pada pendengaran adalah pada

setiap pembicaraan, kepala diarahkan pada sumber suara, pertanyaan minta

diulang, kurang konsentrasi, rasa sakit pada telinga, melamun dan lain-lain.

Masalah dasar yang dihadapi guru pendidikan jasmani dan kesehatan

terhadap anak yang mengalami gangguan pendengaran adalah bagaimana

melakukan komunikasi seefektif mungkin. Bila kemudian tidak lancar, maka

program pembelajaran tidak berjalan dengan lancar. Untuk memperlancar

komunikasi dengan siswa, para guru penjas dapat melakkukannya dengan cara

memberikan isyarat-isyarat melalui tangan. Disamping itu pula dilakukan dengan

cara menempelkan materi pembelajaran di papan pengumuman, misalnya konsep

melalui kualitas gerak, kesadaran, tubuh, dan ruang, serta lebih baik lagi bila

disertai lagi dengan gambar -gambar yang dapat menarik perhatian.

Olahraga yang cocok untuk anak yang mengalami gangguan pendengaran,

kelihatnannya hampir sama dengan gangguan penglihatan. Karakteristik dan

kebiasaan hidup mereka sehari-hari adalah lebih banyak duduk dan diam. Oleh

sebab itu fokus aktivitas lebih ditujukan pada aspe k peningkatan kebugaran

jasmani.

c. Tidak Mampu Bicara atau Tuna Wicara

Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 22) menyatakan bahwa :

”Tidak mampu bicara atau sering disebut ”bisu” berarti tidak mampu melakukan komunikasi melalui kata-kata seperti, gagap, artikulasi tidak jelas ataupun suara tidak terdengar, seorang yang mengalami tuna wicara mengerti apa yang dibicarakan orang tetapi tidak mampu mengutarakan pikirannya secara verbal” .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Berbicara merupakan perilaku untuk menyusun suara melalui bahasa lisan.

Seorang anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan komunikasi atau

mengalami kesulitan dalam melakukan komunikasi atau mengalami kesulitan

dalam mengeluarkan dan mengatur suaranya disebut tidak mampu berbicara atau

berbahasa. Untuk menghadapi anak yang mengalami gangguan berbicara, para

guru pendidikan jasmani dan kesehatan harus mampu mengkomunikasikan

program dengan baik malalui pendekatan yang sering dilakukan pada anak-anak

normal. Tingkat kesulitan komunikasi lebih baik bila dibandingkan dengan anak

yang mengalami gangguan pendengaran.

Aktivitas jasmani yang diberikan kepada siswa yang tidak mampu

berbicara, dititik beratkan pada upaya-upaya peningkatan kebugaran jasmanidan

keterampilan gerak dasar. Umumnya semua jenis olah raga dapat diberikan, dan

tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Semua anak

memiliki seperangkat kebutuhan keterampilan, dan keterbatasan-keterbatasan

dalam penjasorkes. Yang jelas, guru penjasorkes harus mampu menterjemahkan

informasi yang berkaitan dengan keunikan keunikan setiap anak kedalam

pembelajaran yang berorientasi pada perbaikan dan perkembangan fisik, mental,

sosial, dan intelektual anak menuju masa depan yang lebih cerah.

d. Cacat Mental atau Tuna Grahita

Menurut Mohammad Amin (1995 :34) menyatakan bahwa : ”Anak tuna

grahita adalah anak yang mengalami hambatan dalam fungsi kecerdasan, sosial,

emosi, kepribadian, dan fungsi mental lain sehingga anak tidak dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya”.

Menurut Tjutju Soetjihati Soemantri (1996 : 38) menyatakan bahwa :

”Anak tuna grahita merupakan kondisi anak yang kecerdasannya dibawah rata-

rata, yang ditandai dengan keterbatasan intelegensi dan ketida kcakapan dalam

interaksi sosial”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Sedangkan menurut Munzayanah (2000 : 34) menyatakan bahwa : ”Anak

tuna grahita adalah anak yang mengalami hambatan dalam bidang intelektual serta

seluruh kepribadiannya sehingga mereka tidak mampu hidup dengan kekuata nnya

sndiri di dalam masyarakat” .

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa anak tuna grahita

adalah kondisi anak yang abnormal dimana mereka memiliki ketidakmampuan

atau hambatan dalam fungsi intelektual, sosial, emosional, dan kepribadiannya

sehingga mereka mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan

sekitarnya.

Ada dua faktor dominan yang dianggap sebagai penyebab keterbelakangan

mental. Kategori petama adalah kerusakan otak dan kategori kedua adalah budaya

dan keluarga. Kerusakan otak yang mengacu pada keterbelakangan mental

disebabkan kecelakaan atau bisa juga mengalami kerusakan sebelumnya, selama

atau setelah kelahiran. Sedangkan kategori budaya atau keluarga disebabkan oleh

lingkungan dan genetik.

Siswa yang mengalami keterbelakangan mental, tidak bisa memadukan

informasi seperti rata-rata yang dapat dilakukan siswa normal pada umumnya.

Oleh karena itu guru pendidikan jasmani dan kesehatan harus memberikan materi

pembelajaran secara bagian dan disederhanakan. Waktu partisipasi dalam suatu

aktivitas lebih lama, instruksi harus sering diulang, dan menggunakan kalimat

pendek. Apabila berhasil dalam suatu keterampilan, berikan pujian atas usaha

yang dia lakukan.

Dalam memantapkan persepsi dalam suatu teknik atau aktifitas, lakukan

demonstrasi sehingga para siswa dapat melihat secara jelas teknik yang benar dan

melakukannya dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang mengalami

keterbelakangan mental yang ringan dan sedang, tetap dapat mengikuti aktifitas

pandidikan jasmani dan kesehatan. Sehingga seorang guru pendidikan jasmani

dan kesehatan harus hati-hati terhadap perubahan-perubahan tingkah laku, yang

sering berubah secara cepat dan dapat mengganggu kenyamanan siswa lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Olahraga yang cocok bag] mereka adalah olahraga yang sifatnya non kompetitif.

Dalam setiap aktivitas, lebih banyak ditekankan pada permainan yang dapat

menimbulkan kesenangan dan perkecil aktifitas yang bersifat kompetisi.

e. Cacat Fisik atau Tuna Daksa

Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 26) menyatakan bahwa :

”Seorang yang memiliki kondisi fisik (fungsional) tidak berfungsi, baik disebabkkan oleh salah satu struktur anatomi hilang, atau satu dari beberapa bagian tubuhnya tidak berfungsi sebagaimana fungsinya, maka orang tersebut dikatakan cacat fisik. Misalnya lumpuh, kaki atau tangan tidak sempurna, atau adanya kelainan anggota badan” . Cacat fisik dapat terjadi akibat kecelakaan, adanya penyakit tertentu

gangguan selama dalam kandungan, atau gangguan pada saat lahir dan setelah

lahir. Secara umum, anak yang memiliki cacat fisik dapat dilibatkan dalam

aktifitas penjasorkes, namun perlu dilakukan penyesuaian baik jenis atau

intensitasnya termasuk juga peralatan yang digunakan harus disesuaikan.

Sekarang ini kita melihat bahwa banyak anak-anak atau orang dewasa cacat yang

berprestasi dalam bidang olahraga. Organisasi yang membina olahraga bagi anak-

anak cacat disebut BPOC (Badan Pembina Olahraga Cacat) dan anggotanya

dalam KONI adalah mewakili badan fungsional.

4. Prasarana dan Sarana Penjasorkes Adaptif

a. Prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Kelangsungan proses belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan tidak terlepas dari prasarana yang baik dan memadai. Prasarana yang

memadai baik kualitas dan kuantitasnya mempengaruhi proses pembelajaran

pendidikan jasmani dan kesehatan sehingga dapat berjalan dengan baik.

Menurut Ratal Wirjosantoso (1984 : 112) menyatakan bahwa : ”Prasarana

atau fasilitaas olahraga adalah suatu bentuk yang tetap atau permanen, baik untuk

ruangan-ruangan di dalam (indoor) maupun untuk ruangan di luar (outdoor),

misalnya gymnasium., kolam renang, lapangan-lapangan permainan dan

sebagainya”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 893)

menyatakan bahwa : ”Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang

utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dan lain

sebagainya)”.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa,

prasarana merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kegiatan olahraga

dan sebagai faktor utama terselenggaranya kegiatan olahraga yang sifatnya

permanen seperti gedung, lapangan, kolam renang, aula, dan lain sebagainya.

Prasarana tidak dapat dipindah-pindahkan dari satu tempat ketempat yang lain.

Tesedianya prasarana yang baik dan ideal maka kegiatan penjasorkes dapat

berjalan dengan baik.

b. Sarana Penjasorkes

Menurut Ratal Wijasantoso (1984 : 113) menyatakan bahwa :

”Sarana pendidikan jasmani dapat berbentuk perlengkapan-perlengkapan atau equipment dan alat-alat atau supplies. Perlengkapan adalah perkakas yang kurang permanen dibandingkan dengan prasarana atau fasilitas. Berbagai perlengkapan dapat dikemukakan disini antara lain : bangku Swedia, jenjang, peti lompat, kuda-kuda, palang sejajar, palang titian, trampolin, matras, palang tunggal, dan lain-lain. Sedangkan alat-alat supplies adalah sarana olahraga yang dipakai relatif dalam waktu pendek misalnya bola, baik bola besar maupun bola kecil, raket, net atau jaring, jaring bola basket, pemukul kasti, softball dan baseball”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 999)

menyatakan bahwa : ”Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat

dalam mencapai maksud dan tujuan”.

Berdasarkan pendarat diatas carana penjasorkes merupakan perlengkapan-

perlengkapan yang mendukung kegiatan pembelajaran penjasorkes yang sifatnya

dinamis dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sarana

penjasorkes merupakan media atau alat peraga dalam penjasorkes. Tersedianya

sarana penjasorkes yang ideal dan sesuai dengan peserta didik, maka proses

pembelajaran akan berjalan secara baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Prasarana dan Sarana Pen jasorkes Adaptif

Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 63) menyatakan bahwa : ”Secara umum,

peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan program pendidikan jasmanai, perlu

dimodifikasi, bahkan dibutuhkan peralatan khusus”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, prasarana dan sarana

penjasorkes bagi anak cacat pada dasarnya sama dengan prasarana dan sarana

penjasorkes bagi anak normal. Agar pelaksanaan program penjasorkes bagi anak

cacat berjalan dengan baik, maka prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak

cacat perlu dimodifikasi dan disesuaika n dengan krakteristik peserta didik

sehingga dapat memudahkan peserta didik mengikuti kegiatan penjasorkes di

sekolahnya.

5. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran Penjasorkes Adaptif

Proses pencapaian tujuan pengajaran membutuhkan pengelolaan

pengajaran, termasuk penerapan model pembelajaran yang tepat, baik ditinjau dari

substansi atau tugas-tugas ajar maupun karakteristik peserta didik. Adapun usaha-

usaha dalam melakukan strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes

adaptif adalah sebagai berikut :

a. Pemilihan Materi dan Faktor Pertimbangan

Setiap siswa mmpunyai kebutuhan yang berbeda-beda antara satu dengan

yang lainnya, dan oleh sebab itu program pembelajaran akan lebih efektif bila

diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kecaca tannya.

Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 38) menyatakan bahwa :

”Ada beberapa faktor yang perlu mendapat pertimbangan dalam menentukan jenis dan materi pembelajaran penjas bagi siswa: a) pelajari rekomendasi dan diagnosis dokter yang menanganinya, b) temukan faktor dan kelemahan-kelemahan siswa berdasarkan hasil tes pendidikan jasmani, c) olahraga kesenangan apa yang paling diminati siswa”. Dengan memperhatikan hal diatas dapat membantu dalam pemilihan

materi yang tepat dapat membantu dalam perbaikn penyimpangan postur tubuh,

kekuatan otot, kelincahan, kelenturan, dan meningkatkan kebugaran jasmani.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Anak

Cacat

Merencana dan melaksanakan program penjasorkes bagi siswa cacat,

memerlukan pemikiran dan ketelitian. Program pembelajaran akan berhasil

apabila fokus kegiatan ditujukan pada perbaikan tingkat kemampuan dan

meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam kehidupannya.

Secara umum mated pembelajaran penjasorkes bagi siswa cacat yang

terdapat dalam kurikulum, sama dengan materi pembelajaran siswa normal.

Namun yang membedakan adalah strategi dan model pembelajaran yang berbeda

dan disesuaikan dengan jenis kecacatannya. Artinya jenis olahraga yang terdapat

dalam kurikulum dapat diberikan dengan berbagai penyesuaian.

Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 40) menyatakan bahwa : ”Program

pendidikan jasmani untuk anak cacat, dibagi menjadi tiga kategori yaitu,

pengembangan gerak dasar, olahraga dan permainan, dan yang terakhir adala h

kebugaran dan kemampuan gerak”.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat aktivitas gerak yang dilakukan dalam

program pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk anak cacat, seperti

tertera pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Kategori dan aktifitas gerak untuk anak dengan kebutuhan khusus.

No KATEGORI AKTIVITAS GERAK

1 Perkembangan gerak - Gerakan-gerakan yang tidak berpindah tempat - Gerakan-gerakan yang berpindah tempat - Gerakan-gerakan keseimbangan

2 Olahraga dan Permainan - Olaraga perminan yang bersifat rekreatif - Permainan lingkaran - Olahraga senam dan aerobik - Kegiatan yang menggunakan musik dan tari

- Olahraga permainan di air - Olahraga dan permainan yang menggunakan

meja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3 Kebugaran dan kemampuan gerak

- Aktivitas yang meningkatkan kekuatan - Aktivitas yang meningkatkan kelentukan

- Aktivitas yang meningkatkan kelincahan - Aktivitas yang meningkatkan kecakapan

- Aktivitas yang meningkatkan daya tahan

c. Pembelajaran Individu

Pembelajaran individual dimaksudkan agar kebutuhan setiap individu

dapat terpenuhi sesuai dengan jenis dan tingkat kecacatannya. Kelihatannya

model pembelajaran seperti ini merupakan tantangan bagi guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan dalam mengelola layanan pendidikan.

Pembelajaran dalam konteks ini bukan berarti melakukan pembelajaran

kepada siswa satu demi satu. Tetapi dalam proses pembelajaran tersebut, guru

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan perlu merencanakan aktivitas jasmani

yang disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kecacatan siswa.

Agar program dapat memenuhi kebutuhan setiap individu, guru

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebaiknya memperhatikan berbagai

faktor yang meliputi : pemahaman terhadap individu, kebutuhan-kebutuhan

individu, keterbatasan-keterbatasan individu dan kemampuan individu serta

pengembangan strategi yang tepat, sangat menentukan dalam mencapai tujuan.

Dalam suatu kelas, seluruh siswa dapat dilibatkan secara keseluruhan, namun

tingkat kecacatan, kualitas latihan, intensitas latihan, bahasa yng digunakan serta

kinerja yang diharapkan dari setiap siswa berbeda dari setiap satu dengan yang

lainnya.

Kita mengenal berbagai gaya mengajar, teknik -teknik dan metode

pengajaran materi dalam proses pembelajaran. Biasanya setiap guru memiliki

kecenderungan untuk mengembangkan satu gaya yang berkaitan dengan setiap

pribadinya. Akan tetapi perlu dipahami bahwa seorang guru pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan sebaiknya mampu menggunakan berbagai metode dalam

proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Yang dimaksud metode pembelajaran yaitu adalah cara-cara menajar yang

dilakukan oleh guru dalam menyajikan materi dan tugas-tugas belajar secara

sistematis sehingga siswa dapt menyerap dan menguasai isi pembelajaran dengan

mudah. Oleh kerena itu pemilihan materi yang tepat sangat berkaitan dengan

materi dan tujuan pembelajaran.

Sedangkan strategi pembelajaran adalah suatu kerangka instruksional yang

diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga siswa memperoleh kesempatan

melakukan pengalaman belajar secara maksimal.

Strategi pembelajaran yang digunakan dapat merubah dari suatu kegiatan

kepada kegiatan berikutnya, dari seorang siswa ke siswa lainnya. Karena

keanekaragaman tingkat dan jenis kecacatan siswa, maka guru pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan adaptif harus memiliki berbagai strategi sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berlangsung secara dinam is.

Berkitan dengan materi pembelajaran, seorang guru pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan harus mampu dan terampil memilih materi yang akan

diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kecacatan siswa.

Bahan dan materi pembelajaran harus direncanaka n dengan sebaikbaiknya

termasuk susunan dan rangkanya yang didesain secara sistematis yaitu dimulai

dari yang mudah ke yang sukar, dan yang sederhana ke yang kompleks dan yang

ringan ke yang berat. Hal ini berarti bahan dan materi pembelajaran diusahakan

secara bertahap, semakin lama semakin menngkat.

Pengetahuan mengenai hasil yang dicapai oleh siswa dalam pelaksanaan

tugas sangat penting dalam upaya menegaskan tujuan yang telah digariskan.

Informasi mengenai hasil atau penampilan siswa dalam setiap tugas yang

diberikan, sangat berguna dalam mengambil keputusan dalam upaya mengubah

strategi dan lingkungan belajar yang lebih efektif dan efisien.

Penyampaian informasi umpan balik dan hasil evaluasi dapat disampaikan

dengan berbagai strategi misalnya melalui pengajaran interaktif yaitu penyesuaian

proses pembelajaran dengan respon yang dilakukan siswa atau siswa

melakukannya dengan belajar secara bersama-sama dengan temannya. Strategi itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

berguna untuk memberikan tanggungjawab pengajaran kepada siswa dan guru

bertindak sebagai fasilitator.

d. Metode Pembelajaran

Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 42) menyatakan bahwa : ”Untuk

membantu para guru mengembangkan strategi pembelajaran, ada tiga metode

yang dapat diterapkan dalam pembelajaran penjas bagi siswa-siswa penyandang

cacat, yaitu: 1) metode bagian dan metode keseluruhan, 2) metode gabungan, 3)

metode dengan penyampaian, penjelasan dan peragaan”.

Selain tiga metode yang terdapat diatas, ada juga metode yang sering

digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

yaitu metode dengan penyampaian penjelasan dan peragaan.

Adapun penjelasan dari metode-metode tersebut adalah sebagai berikut:

1) Metode Bagian dan Metode Keseluruhan

Dalam metode bagian, tugas-tugas gerak dipelajari dan dilatih bagian demi

bagian. Biasanya metode ini diterapkan apabila struktur gerak cukup kompleks

sehingga diharapkan dengan mempelajari bagian demi bagian akan memberi hasil

optimal.

Misalnya untuk menguasai suatu gerak yang rumit dan kompleks dalam

olahraga senam, dapat dilakukan dengan pendekatan bagian atau parsial. Contoh

lain dalam pembelajaran keterampilan menggiring, menembak, dan mengoper

dalam olahraga basket, dilakukan pendekatan bagian perbagian sebelum diberikan

pengalaman permainan basket secara utuh.

Artinya setelah siswa mempelajari dan menguasai bagian-bagian dari

suatui aktifitas gerak dalam olahraga permainan, maka selanjutnya bagian-bagian

tersebut digolongkan kembali menjadi aktifitas yang lengkap dan menyeluruh.

Prosedur pelaksanaan metode keseluruhan adalah melatih seluruh tugas

gerak yang diinstruksikan oleh seorang guru dengan frekuensi pengulangan yang

disesuaikan dengan kebutuhan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Metode keseluruhan sangat coc ok digunakan untuk anak cacat, namun

tergantung dari berat ringannya tugas gerak yang dilakukan dan kondisi kecacatan

yang diderita anak. Semakin rendah kompleksitas tugas gerak secara keseluruhan,

dan semakin kecil taraf gangguan yang diderita anak, maka pendekatan

pembelajaran secara keseluruhan akan berlangsung secara baik.

Anak-anak cacat keterbelakangan mental yang cukup berat, sebaiknya

diberikan pelajaran atau latihan keterampilan gerak secara keseluruhan. Misalnya

tugas gerak dalam bola tangan atau bola basket.

Pemecahan suatu struktur gerak atau pola gerak menjadi bagian-bagian,

kurang bermanfaat bagi siswa yang kurang mampu memproses informasi dengan

baik seperti anak yang mengalami keterbelakangan mental.

Metode pembelajaran keseluruhan, kelihatannya juga lebih

menguntungkan apabila diterapkan kepada siswa yang mengalami cacat fisik,

tetapi intelegensinya normal atau diatas normal. Sebab melalui metode

keseluruhan anak-anak cacat fisik dapat melakukan berbagai kreatifitas dengan

cara memodifikasi tugas gerak atau mengadakan penyesuaian-penyesuaian tugas

gerak secara signifikan.

Dalam upaya meningkatkan perolehan keuntungan penggunaan metode

keseluruhan dan bagian, para guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

perlu menganalisis terhadap teknik gerakan yang akan dilakukan. Apabila teknik

gerakan yang akan dipelajari sederhana maka metode keseluruhan akan

memberikan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan apabila teknik

gerakancukup rumit, maka metode bagian lebih besar keuntungan. Namun jenis

tingkat kecacatan siswa juga harus mendapat perhatian dalam menetapkan metode

pembelajaran sehingga memperoleh keuntungan secara maksimal.

Agar proses pembelajaran teknik dan tugas gerakan berlangsun,g dengan

efektif dan efisien, dapat dipertimbangkan variasi dalam penggunaan metode

keseluruhan dan bagian. Artinya seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan dapat menetapkan metode keseluruhan, kemudian berubah menjadi

metode bagian dan selanjutnya kembali lagi menerapkan metode keseluruhan. Hal

ini berarti secara umum tugas gerak disajikan secara lengkap dan menyeluruh,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kemudian masing-masing tugas tersebut diajarkan bagian demi bagian dan

selanjutnya bagian-bagian yang telah dikuasai teresebut digabungkan kembali satu

struktur yang utuh.

Proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara membagi-bagi dalam

beberapa komponen, erat kaitannya dengan pelaksanaan tugas gerak secara

keseluruhan. Sebagai contoh dapat dilihat pada lompat. Struktur gerak atau pola

dalam melompat dapat diperagakan secara keseluruhan, kemudian diajarkan

tentang bagaimana sikap mengayun tangan atau lengan, mencondongkan badan ke

depan, meloncat dengan kedua kaki serta posisi mendarat dengan kedua kaki yang

mengoper.

Teknik-teknik tersebut dianjurkan dan dipraktekkan oleh siswa bagian

demi bagian. Selanjutkan diajarkan dan dilatih mengenai cara melompat secara

keseluruhan dengan menggabungkan kembali bagian-bagian yang telah dipelajari

sebelumnya.

2) Kombinasi Gabungan

Memodifikasi metode dengan cara mengubahnya menjadi kombinasi

keseluruhan - bagian - keseluruhan, umumnya memberikan kemudahan dan

keuntungan bagi siswa penyandang cacat.

Semakin mudah langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan pada

anak-anak cacat, semakin besar peluangnya untuk menguasai tugas-tugas gerak

yang diajarkan. Kecepatan laju penyampaian instruksi dan jumlah pengulangan

serta reinforsmen (reinforcement) yang diberikan dalam proses pembelajaran

berbanding terbalik antar satu dengan yang lainnya terhadap kemajuan dan

keberhasilan yang dicapai siswa penyandang cacat.

Hal ini berarti semakin lambat penyampaian instruksi yang dilakukan

guru, dan semakin banyak frekuensi pengulangan oleh siswa, maka semakin baik

kemajuan yang dicapai oleh siswa penyandang cacat.

Disamping penggunaan metode keseluruhan - bagian - keseluruhan yang

cukup efektif pada siswa penyandang cacat, metode bagian progresif dapat

dipertimbangkan penggunaannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Bagian pertama dan kedua, diajarkan secara terpisah dan kemudian

digabungkan, dievaluasi dan disempurnakan. Selanjutnya diajarkan bagian ketiga,

dan digabungkan kembali dengan materi bagian pertama dan kedua yang telah

dikuasai sebelumnya. Pola pembelajaran ini terus dilanjutkan sampai seluruh

bagian dari suatu tugas gerak selesai diajarkan secara lengkap dan menyeluruh.

Metode bagian progresif cukup efektif diterapkan pada siswa penyandang cacat,

terutama anak yang mengalami kesulitan dalam pemprosesan informasi, kesulitan

membuat urutan-urutan gerak dan kesulitan dalam mengintegrasikan informasi

atau tugas gerak. Kesulitan-kesulitan seperti ini umumnya ditemui pada anak-anak

yang mengalami keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar dan gangguan

emosional.

Anak-anak yang mengalami gangguan keterbelakangan mental, dapat

diajarkan tentang bagaimana sikap berdiri yang baik untuk melompat dan

mengayunkan lengan sekaligus melompat (kombinasi dari kedua gerak).

Selanjutnya diajarkan tentang bagaimana cara melompat dengan kedua kaki dan

mendarat dengan kedua kaki.

3) Metode dengan Penyampaian, Penjelasan dan Peragaan

Metode ini sudah sering dipergunakan dalam proses pembelajaran

penjasorkes. Namun faktor penting dalam penerapan adalah penekanan pada

kombinasi penjelasan (baik secara verbal, tertulis atau manual) yang dilanjutkan

dengan peragaan atau demonstrasi tugas gerak yang sebenarnya.

Sebagai contoh guru penjasorkes dapat menguraikan dan menjelaskan

konsep servis bawah pada permainan bola voli, (dapat dilakukan secara lisan atau

tertulis). Untuk memperkuat pemahaman siswa tentang konsep servis tersebut,

maka guru melakukan demonstrasi atau peragaan teknik gerakan servis bawah.

Peragaan dapat juga dilakukan oleh siswa lainnya yang diperkirakan dapat

memberikan contoh gerakan teknik servis yang baik.

Disamping itu, guru dapat membuat variasi dengan cara memberikan

penjelasan-penjelasan seperlunya selama melakukan demonstrasi sehingga para

siswa lebih mudah memahami dan menguasai tugas gerak yang diajarkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Melalui penjelasan baru dan demonstrasi, para siswa penyandang cacat

lebih terdorong dan termotivasi untuk melakukan tugas gerak, sehingga memiliki

peluang lebih besar untuk memperoleh hasil dalam setiap pembelajaran.

Bagi sebagian anak, terutama yang tidak bisa berbicara (tuna wicara atau

bisu), tuli (tuna rungu) dan keterbelakangan mental, penjelasan-penjelasan yang

diberikan secara sistematis dan runtut kelihatannya kurang bermanfaat. Namun

demikian, peragaan dan demonstrasi yang dapat dilihat dan diamati dari berbagai

arah, sangat membantu terhadap pemantapan persepsi tentang suatu tugas gerak

yang tidak dapat mereka tangkap melalui penjelasan. Sebaliknya bagi anak-anak

yang mengalami kelainan visual, akan lebih bermakna informasi melalui

penjelasan dibandingkan melalui peragaan atau domonstrasi.

Untuk menghadapi berbagai kasus lainnya seperti gangguan emosional

yang berat, tuna rungu, tuna netra, keterbelakangan mental yang parah atau

penyandang cacat ganda, diperlukan tambahan dan penyesuaian dalam

memberikan instruksi.

Oleh karena itu dituntut kreatifitas dan kejelian dari seorang guru

penjasorkes dalam memilih suatu metode yang paling cocok sesuai dengan jenis

dan tingkat kecacatan siswa.

e. Pengembangan Strategi Pembelajaran

Pengembangan strategi pembelajaran dalam upaya memenuhi kebutuhan-

kebutuhan setiap siswa, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan perlu

melakukan modifikasi, baik pendekatan lingkungan maupun fasilitas belajar.

1) Teknik Memodifikasi Pembelajaran

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para siswa penyandang cacat

dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, para guru

sebaiknya malakukan modifikasi dan penyesuaian-penyesuaian terutama

mengenai sifat-sifat (perilaku) yang berkaitan dengan suasana dan kondisi yang

dihadapi dalam pembelajaran.

Jenis dan taraf modifikasi yang dilakukan dapat bervariasi dan dapat

disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan, keterbatasan-keterbatasan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dimiliki anak penyandang cacat. Sebagai dampak penyesuaian tersebut akan

terjadi berbagai variasi yang akan menambah semarak suasana pembelajaran

penjasorkes adaptif.

Kelihatannya masalah ini erat hubungannya dengan metode yang telah

dibahas sebelumnya, namun teknik-teknik yang dapat digunakan dalam

pembelajaran sering tidak diperhatikan guru penjasorkes. Apabila seorang guru

telah memiliki keterampilan dalam melaksanakan teknik-teknik penguraian

pembelajaran, maka sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Faktor-faktor yang perlu dimodifikasi dan disesuaikan para guru dalam

meningkatkan komunikasi dengan siswa adalah sebagai berikut:

a) Penggunaan bahasa

b) Membuat konsep yang konkret

c) Membuat urutan tugas

d) Ketersediaan waktu belajar

e) Pendekatan ”multisensori”

2) Teknik Memodifikasi Lingkungan Belajar

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan bag] siswa yang memungkinkan mengalami kesulitan belajar, tidak

mampu berkonsentrasi dalam waktu lama, atau mengalami keterbelakangan

mental, maka suasana dan lingkungan belajar perlu diubah sehingga kebutuhan-

kebutuhan anak dapat terpenuhi secara baik untuk memperoleh hasil yang

maksimal. Beberapa teknik memodifikasi lingkungan belajar siswa sehingga

tercipta suasana belajar yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan siswa adalah

sebagai berikut:

a) Modifikasi fasilitas dan peralatan

b) Memanfaatkan ruang secara maksimal

c) Menghindarkan gangguan dan pemusatan konsentrasi

d) Melaksanakan pengajaran individual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3) Teknik Memodifikasi Aktifitas Belaj ar

Pada umumnya setiap aktifitas fisik dapat dimodifikasi, namun perlu

diingat bahwa tujuan modifikasi adalah menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga anak-anak cacat berpartisipasi aktif. Modifikasi-modifikasi

dalam pembelajaran penjasorkes adaptif perlu dilakukan dengan

mempertimbangkan partisipasi aktif dan pengalaman belajar siswa.

Teknik memodifikasi aktivitas belajar adalah sebagai berikut:

a) Pengaturan posisi dan waktu berpartisipasi

b) Modifikasi peralatan dan peraturan

B. Kerangka Pemikiran

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang

atau kelompok dalam usaha untuk mendewasakan anak melalui pengajaran dan

pelatihan. Penjasorkes adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan

disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,

meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan

pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Anak yang memiliki kecacatan mempunyai hak yang sama dengan anak

yang normal dalam memperoleh pendidikan dan pembelajaran pada setiap jenjang

pendidikan. Tidak terkecuali penjasorkes, penjasorkes bagi anak cacat sering

disebut juga dengan penjasorkes adaptif. Penjasorkes adaptif merupakan salah

satu bentuk layanan dalam bidang pendidikan, sehingga potensi orang cacat dapat

tumbuh dan berkembang secara optimal.

Siswa penjasorkes adaptif, perlu diidentifikasikan dan dikategorikan sesuai

dengan kecacatannya. Tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, tuna

daksa, dan yang lainnya memerlukan prinsip pengajaran yang disesuaikan dengan

karakteristiknya.

Prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak cacat pada dasarnya sama

dengan prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak normal. Agar pelaksanaan

program penjasorkes bagi anak cacat dapat berjalan dengan baik, maka prasarana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dan sarana penjasorkes bagi anak cacat perlu dimodifikasi dan disesuaikan dengan

karakteristik pesertat didik sehingga dapat memudahkan peserta didik mengikuti

kegiatan penjasorkes di sekolahnya. Proses pencapaian tujuan pengajaran juga

membutuhkan strategi pengelolaan dan model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik.

Dari penjelasan diatas para guru pendidikan jasmani adaptif sebaiknya

membantu peserta didiknya agar tidak merasa rendah diri dan terisolasi dari

lingkungannya. Kepada peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan

aktivitas jasmani melalui berbagai macam olahraga dan permainan. Pemberian

kesempatan itu merupakan pengakuan bahwa mereka memiliki hak dan kewajiban

yang sama dengan anak-anak normal. Melalui aktivitas pendidikan jasmani dan

kesehatan adaptif yang mengandung unsur kegembiraan dan kesenangan, anak-

anak dapat memahami dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam

kehidupan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta, yang

terdiri dari 10 Sekolah Luar Biasa baik negeri maupun swasta, yaitu :

1. Yayasan Anak-Anak Tuna Rungu Wicara (SLB/AB YAAT)

2. Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara (SLB/B YRTRW)

3. Yayasan Setia Dharma (Tuna Grahita) SLTP LB/SMLB-C

4. Yayasan Pendidikan Sosial Luar Biasa (Tuna Grahita) SLB/C-YPSLB

5. Yayasan Pendidikan Anak Cacat/SLB D YPAC (Tuna Daksa)

6. Yayasan Bhina Putra, SLB E (Cacat Tuna Laras)

7. Yayasan Prayuana, SLB E (Cacat Tuna Laras)

8. Yayasan Pemeliharaan Pendidikan Cacat Ganda SLB-C/G – UPPCG

9. Panca Bakti Mulia (Tuna Grahita) SLB-BC

10. SLB Negeri Surakarta

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data penelitian di dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 20

Januari 2010

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan teknik survei. Menurut Sugiyanto (1995: 52) menyatakan bahwa

: ”Metode survei adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya relatif banyak, pada

dasarnya survei berguna untuk mengetahui apa yang ada tanpa mempertanyakan

mengapa hal itu ada”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

C. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini subyek yang diambil adalah Guru Penjasorkes,

Siswa, Kepala Sekolah dan Staf Tata Usaha pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari Guru

Penjasorkes, Siswa, Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha sebagai responden, berupa

informasi yang diberikan dalam butir-butir pertanyaan yang dimuat dalam angket.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulan data penelitian ini adalah :

a. Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 140) menyatakan bahwa : ”Kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui”. Dilihat dari cara menjawab, kuesioner atau angket dapat dibedakan

kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka yaitu kuesioner yang

memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya

sendiri. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih.

Langkah-langkah dalam membuat angket adalah sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan angket

Menentukan tujuan angket terlebih dahulu akan memberikan arahan dalam

penelitian ini, mendapatkan item-item pertanyaan sesuai dengan komponen-

komponen yang ada pada angket. Tujuan angket dalam penelitian ini adalah

untuk memperoleh data tentang Pelaksanaan Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta Tahun 2009.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Menyusun matrik / spesifik data atau menyusun indikator

Untuk menjelaskan permasalahan yang dituangkan dalam angket termasuk

batasan konsep yang akan diteliti.

3) Menyusun kisi-kisi angket

Penyusunan kisi-kisi angket dengan tujuan agar dalam penyusunan butir-butir

item angket dapat menyebar pada seluruh variabel maupun indikator yang

telah ditetapkan.

4) Merumuskan item angket

Pada saat merumuskan item angket yang menggunakan kata-kata yang

menunjukkan tindakan ses uai dengan indikator yang telah ditentukan.

5) Menentukan skala nilai setiap alternative jawaban

Skala nilai untuk alternatif jawaban dengan menggunakan skala nilai 3 untuk

kategori jawaban a. 2 untuk kategori jawaban b dan nilai 1 untukkategori

jawaban c.

6) Uji coba angket (try out)

Uji coba angket dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan angket yang

dibuat tingkat kesulitan yang ada, serta untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas. Uji coba dilakukan di SLB di luar kota Surakarta. Adapun

pengertian validitas dan reliabilitas adalah :

a) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid

memiliki validitas rendah. Untuk mengetahui tingkat kevalidan instrumen

penelitian, maka perlu diadakan uji validitas, dapat dilakukan dengan

melalui uji coba alat ukur kepada responden yang mana dalam pengujian

ini dilakukan pada populasi tetapi tidak termasuk seba gai subyek

penelitian. Adapun teknik validitas menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut : (1) mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur,

(2) melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah

responden, (3) mempersiapkan tabel tabulasi jawaban dan (4) menghitung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

korelasi antara skor per item dengan skor total dengan menggunakan

rumus teknik korelasi product moment.

b) Reliabilitas

Reliablitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya

juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan instrumen. Reliabel

artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan.

7) Revisi angket

Asar dari revisi angket adalah hasil daripada try out yang telah dilaksanakan.

Revisi angket dilaksanakan dengan cara menghitung item pertanyaan yang

tidak valid tersebut. Dari 62 pertanyaan angket pada try out, terdapat 18

pertanyaan yang tidak valid. Berdasarkan try out dan revisi angket, maka

dapat diambil 44 instrumen pertanyaan yang siap digunakan dalam penelitian.

8) Memperbanyak angket

Setelah item yang tidak valid dihilangkan atau tidak dipakai, maka langkah

selanjutnya memperbanyak angket sesuai dengan jumlah angket yang

dibutuhkan. Dalam penelitian ini diperlukan sebanyak 40 bendel angket

penelitian yang harus disebarkan keseluruh SLB se-Kota Surakarta.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Instrumen diuji cobakan (try out) untuk keperluan validitas instrumen itu

sendiri. Setelah didapatkan instrumen yang valid, kemudian digunakan untuk

memperoleh data langsung di lapangan atau subjek penelitian.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji validitas tiap butir

instrumen menggunakan korelasi product moment pearson (Suharsimi Arikunto,

1998: 164). Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor masing-masing

butir dengan skor total, menggunakan rumus product moment pearson sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

rxy = ? ? ? ?? ?? ?2222.

..

???? ??

????

YYNXXN

YXXYN

(Suharsimi Arikunto, 1998 : 164)

dimana :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

X = Nilai masing-masing item

Y = Nilai total

? XY = Jumlah perkalian antara X dan Y

? X2 = Jumlah kuadrat X

? Y2 = Jumlah kuadrat Y

N = Jumlah subyek

Dari hasil perhitungan rhitung dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikansi

5%. Jika rhitung > rtabel , maka butir tersebut valid. Selanjutnya item yang dipakai

adalah item-item yang valid. Item yang tidak valid dibuang atau tidak dipakai.

Berikut ini hasil pengujian validitas dari butir soal yang diujicobakan :

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Instrumen

Jumlah Item Item Valid Item yang dipakai

1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 30, 31, 32, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 51, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62

(44 butir soal)

7, 9, 16, 17, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 36, 48, 49, 50, 52, 53, 54, 55

(18 butir soal)

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dengan panjang sama digunakan rumus belah dua

dari Spearman Brown. Skor dijumlah menjadi dua belahan, yaitu belah ganjil dan

genap kemudian dihitung dengan menggunakan rumus product moment sebagai

berikut :

rY1Y2 = ? ?? ?2

22

22

12

1

2121

)(.)(.

..

YYNYYN

YYYYN

????

????

(Suharsimi Arikunto, 1998 : 173)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dimana :

rY1Y2 = Korelasi antara Y1 dan Y2

Y1 = Belahan ganjil

N = Jumlah sampel

? = Jumlah

Hasil perhitungan korelasi kemudian dimasukkan ke dalam formula

reliabilitas dari Spearman Brown sebagai berikut :

r1 = 21

21

1.2

YrYYrY

?

dimana :

r = koefisien reliabilitas

rY1Y2 = koefisien Korelasi antar Y1 dan Y2

Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut

menggunakan pedoman tabel koefisien reliabilitas dari Strand, B.N. & Wuilson R.

(1993: 11), yaitu :

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas

Kagori Reliabilitas

Excellent

Very good

Acceptable

Poor

Questionable

0,95 – 0,99

0,90 – 0,94

0,80 – 0,89

0,70 – 0,79

0,60 – 0,69

Dari analisis secara kuantitatif dengan bantuan analisis statistik deskriptif.

Untuk kepentingan tersebut, masing-masing data yang diperoleh dari analisis

dokumen, dihitung frekuensi dan persentasenya dari setiap pilihan jawaban atau

untuk perilaku dalam setiap butir dan indikator. Untuk kebutuhan analisis

digunakan program komputer Excel for Windows.

Hasil perhitungan frekuensi dan persentase yang diperole h dari alat

pengumpul data yang digunakan disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

dilanjutkan interprestasi dalam bentuk uraian deskriptif untuk masing-masing

butir instrumen pada setiap indikator dan kawasan evaluasi yang digunakan.

Teknik analisis data diperlukan untuk mendeskripsikan hasil penelitian

tentang problematika dalam pembelajaran penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-

Kota Surakarta, maka teknik analisis data yang dipakai adalah teknik persentase,

menurut Suryatna (1979: 29) menyatakan bahwa : ”Bila suatu penelitian bertujuan

untuk mendapatkan gambaran atau menemukan sebagaimana adanya tentang

obyek yang diteliti, maka teknik analisis data akan dilakukan dengan perhitungan

persentase (%)”.

Data yang diperoleh nantinya diolah sesuai dengan tujuan dan pertanyaan

penelitian dengan memperhatikan hasil angket. Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut:

1. Mengecek kelengkapan data (verifikasi data)

2. Mentabulasikan masing-masing item

3. Menghitung persentase jawaban dengan rumus sebagai berikut :

P = NF x 100%

(Suryatna, 1979: 29)

Keterangan :

P = Persentase jawaban

F = Frekuensi

N = Jumlah sampel

Hasil perhitungan frekuensi dan persentase yang diperoleh dari alat

pengumpul data yang digunakan disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian

dipaparkan dalam bentuk uraian deskritif untuk masing-masing butir instrumen

sehingga dapat diambil kesimpulan untuk komponen utamanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen A (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan)

Tabel 4. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen A (KTSP)

NO. SOAL A B C TOTAL

36 4 0 40 1 90 10 0 100 24 14 2 40

2 60 35 5 100 31 7 2 40 3

77,5 17,5 5 100 9 28 3 40 4

22,5 70 7,5 100 21 19 0 40

5 52,5 47,5 0 100 26 13 1 40 6 65 32,5 2,5 100 33 7 0 40 7

82,5 17,5 0 100 9 28 3 40 8

22,5 70 7,5 100 10 26 4 40

9 25 65 10 100 7 26 7 40 10

17,5 65 17,5 100 10 27 3 40 11 25 67,5 7,5 100

Data di atas menunjukkan bahwa seluruh Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Suraka rta dalam proses pembelajaran Penjasorkes sudah menerapkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Itu terlihat dari butir soal No. 1,

sebanyak 36 orang (90%) yang mengatakan sudah dan 4 orang (10%) yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mengatakan tidak kesulitan dalam menerapkan praktek Penjasorkes yang

sesuai dengan KTSP. Pada butir soal no. 3, sebanyak 31 orang (77,5%) yang

mengatakan sudah siapnya para siswa dalam penerapan KTSP Penjasorkes.

2. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen B (Prasarana dan

Sarana Olahraga)

Tabel 5. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen B (Prasarana

dan Sarana Olahraga)

NO. SOAL A B C TOTAL

20 20 0 40 12

50 50 0 100 22 17 1 40

13 55 42,5 2,5 100

13 27 0 40 14

32,5 67,5 0 100

31 9 0 40 15

77,5 22,5 0 100

31 8 1 40 16

77,5 20 2,5 100

34 6 0 40 17

85 15 0 100

10 20 10 40 18

25 50 25 100

17 19 4 40 19

42,5 47,5 10 100

1 28 11 40 20

2,5 70 27,5 100

9 27 4 40 21

22,5 67,5 10 100

Data di atas menunjukkan bahwa keadaan prasarana dan sarana

Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta kurang mendukung.

Itu terlihat dari butir soal no. 12, sebanyak 20 orang (50%) mengatakan sudah

mendukung dan 20 orang (50%) mengatakan kurang mendukung. Pada butir

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

soal no. 14, sebanyak 22 orang (55%) mengatakan bahwa prasarana dan

sarana Penjasorkes di sekolah sudah sesuai dengan keadaan siswa. Pada butir

soal no. 16, sebanyak 13 orang (77,5%) mengatakan bahwa dalam

mempersiapkan materi selalu mengambil dari buku pegangan mengajar

Penjasorkes.

3. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen C (Pelaksanaan

Kegiatan Belajar Mengajar)

Tabel 6. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen C (PKBM)

NO. SOAL A B C TOTAL

5 15 20 40 22

12,5 37,5 50 100

20 17 3 40 23

50 42,5 7,5 100 19 19 2 40

24 47,5 47,5 5 100

5 26 9 40 25

12,5 65 22,5 100 13 25 2 40

26 32,5 62,5 5 100

2 33 5 40 27

5 82,5 12,5 100 24 16 0 40

28 60 40 0 100 15 25 0 40

29 37,5 62,5 0 100

28 12 0 40 30

70 30 0 100

27 13 0 40 31

67,5 32,5 0 100

2 13 1 40 32

65 32,5 2,5 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Data di atas menunjukkan bahwa Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta tahun 2009 dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Penjasorkes masih mengalami kendala yang berkaitan dengan jumlah guru

Penjasorkes. Itu terlihat dari butir soal no. 22, sebanyak 20 orang (50%) yang

mengatakan tidak mencukupi dan 15 orang (37,5%) yang mengatakan kurang

mencukupi jumlah guru Penjasorkes yang berdampak pada kurang efektifnya

penyampaian materi pelajaran Penjasorkes kepada siswa.

4. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen D (Strategi Pengelolaan

dan Model Pembelajaran)

Tabel 7. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen D (Strategi

Pengelolaan dan Model Pembelajaran)

NO. SOAL A B C TOTAL

29 11 0 40 33

72,5 27,5 0 100 29 11 0 40

34 72,5 27,5 0 100 37 3 0 40

35 92,5 7,5 0 100

29 11 0 40 36

72,5 27,5 0 100

32 8 0 40 37

80 20 0 100

24 16 0 40 38

60 40 0 100

30 9 1 40 39

75 22,5 2,5 100

17 15 8 40 40

42,5 37,5 20 100

23 15 2 40 41

57,5 37,5 5 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

37 3 0 40

42 92,5 7,5 0 100

20 17 3 40 43

50 42,5 7,5 100

23 14 3 40 44

57,5 35 7,5 100

Data di atas menunjukkan bahwa Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta tahun 2009 sudah melaksanakan strategi pengelolaan dan model

pembelajaran Penjasorkes dengan baik. Itu terlihat dari butir soal no. 34

sebanyak 29 orang (72,5%) mengatakan sudah efektif dan efisien dalam

menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan KTSP. Pada butir soal

no. 35, sebanyak 37 orang (92,5%) mengatakan sudah sesuai dan 3 orang

(7,5%) mengatakan kurang sesuai dalam memberikan materi yang sesuai

dengan tingkat kekurangan siswa.

B . Hasil Analisis Data

Hasil penelitian yang diperoleh melalui angket tersebut disajikan dengan

memperhatikan kawasan evaluasi yang digunakan. Masing-masing kawasan

tersebut masih dipilih lagi berdasarkan indikator yang ada di dalamnya. Data

disajikan dalam bentuk tabel yang berisi frekuensi dan persentase dari setiap butir

instrumen serta dilengkapi dengan uraian deskriptif. Dalam penyajian data

tersebut, meskipun data setiap butir diusahakan ditampilkan secara berurutan

berdasarkan jenis instrumen, namun tidak terlepas kemungkinan untuk meloncat

ke butir yang terdapat pada instrumen lain. Hal ini dilakukan untuk menjaga

kesinambungan kontekstual dalam uraian deskriptif.

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Komponen masukan yang diamati menyangkut tentang Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan. Untuk kebutuhan tersebut selanjutnya data hasil

temuan dideskripsikan berdasarkan setiap butir dan kelompok butir pada indikator

yang sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a. Faktor Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Tabel 8. Frekuensi dan Persentase Faktor Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 36 4 0 40

% 90 10 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

1. Hasil yang dilacak butir 1 yaitu penerapan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Sebagaimana tampak pada tabel sebanyak 36 orang (90%) yang

mengatakan sudah, 4 orang (10%) yang mengatakan kadang-kadang dan 0 orang

(0%) untuk menyimpulkan sama seka li belum memahami.

b. Faktor Kesulitan dalam Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Tabel 9. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesulitan dalam Penerapan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan.

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 24 14 2 40

% 60 35 5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

2. Hasil yang dilacak butir 2 sebagaimana tampak pada tabel sebanyak 24 orang

(60%) yang mengatakan tidak kesulitan dalam mengatasi kesulitan penerapan

KTSP, 14 orang (35%) ya ng mengatakan kadang-kadang kesulitan dalam

mengatasi kesulitan penerapan KTSP, dan 2 orang (5%) yang mengatakan

mengalami kesulitan dalam mengatasi kesulitan penerapan KTSP.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

c. Faktor Kesiapan Siswa dalam Penerapan KTSP

Tabel 10. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesiapan Siswa dalam Penerapan

KTSP

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 31 7 2 40

% 77,5 17,5 5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

3. Hasil yang dilacak butir 3 sebagaimana tampak pada tabel 10, sebanyak 31

orang (77,5%) yang mengatakan bahwa siswa siap dalam penerapan KTSP, 7

orang (17,5%) yang mengatakan siswa kurang siap dalam penerpaan KTSP, 2

orang (5%) yang mengatakan belum siap dalam penerapan KTSP.

d. Faktor Kendala Siswa dalam Penerapan KTSP

Tabel 11. Frekuensi dan Persentase Faktor Kendala Siswa dalam Penerapan KTSP

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 9 28 3 40

% 22,5 70 7,5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

4. Hasil yang dilacak butir 1 sebagaimana tampak pada tabel 11, sebanyak 9 orang

(22,5%) yang mengatakan siswa tidak ada kendala dalam penerapan KTSP, 28

orang (70%) yang mengatakan siswa kadang-kadang ada kendala dalam

penerapan KTSP, 3 orang (7,5%) yang mengatakan siswa banyak kendala dalam

penerapan KTSP.

e. Faktor Pemahaman dan Rutinitas Guru dalam Penyusunan Silabus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 12. Frekuensi dan Persentase Faktor Pemahaman dan Rutinitas Guru dalam

Penyusunan Silabus

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 21 19 0 40

% 52,5 47,5 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

5, 6. Hasil yang dilacak butir 5, 6 sebagaimana tampak pada tabel 12, sebanyak 21

orang (52,5%) yang mengatakan bahwa guru paham sepenuhnya dalam

penyusunan silabus 19 orang (47,5%) yang mengatakan bahwa guru kurang begitu

paham dalam penyusunan silabus o orang (o%) yang mengatakan tidak paham

dalam penyusunan silabus.

f. Faktor Rutinitas Guru dalam Penyusunan RPP

Tabel 13. Frekuensi dan Persentase Faktor Rutinitas Guru dalam Penyusunan RPP

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 33 7 0 40

% 82,5 17,5 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

7. Hasil yang dilacak butir 7 sebagaimana tampak pada tabel 13, sebanyak 33

orang (82%) yang mengatakan rutin dalam penyusunan silabus, 7 orang yang

mengatakan kadang-kadang dalam penyusunan silabus dan 0 orang (0%) yang

mengatakan tidak sama sekali dalam penyusunan silabus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

g. Faktor Pelatihan-Pelatihan Penjasorkes adaftif untuk mendukung KTSP

Tabel 14. Frekuensi dan Persentase Faktor Pelatihan-pelatihan Penjasorkes

Adaftif untuk mendukung KTSP

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 9 28 3 40

% 22,5 70 7,5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

8, 11. Hasil yang dilacak butir 8 sebagaimana tampak pada tabel 14, sebanyak 9

orang (22,5%) yang mengatakan sering mengikuti pelatihan-pelatihan Penjasorkes

adaftif, 28 orang *70%) yang mengatakan kadang-kadang mengikuti pelatihan-

pelatihan Penjasorkes adaftif, 3 orang (7,5%) yang mengatakan tidak mengikuti

sama sekali dalam pelatihan-pelatihan Penjasorkes Adaftif.

h. Faktor Teguran Kepala Sekolah dalam Proses Pembelajaran

Tabel 15. Frekuensi dan Persentase Faktor Teguran Kepala Sekolah dalam Proses

Pembelajaran

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 10 26 10 40

% 25 65 7 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

9. Hasil yang dilacak butir 9 sebagaimana tampak pada tabel 15, sebanyak 10

orang (25%) yang mengatakan yang beberapa kali mendapat teguran, dari Kepala

Sekolah, 26 orang (65%) yang mengatakan cukup sering mendapat teguran, dan 7

orang (10%) yang mengatakan sering sekali mendapat teguran dari Kepala

Sekolah dalam proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

i. Faktor Kesulitan Berinteraksi dengan Siswa dalam Pelaksanaan KTSP

Tabel 16. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesulitan Berinteraksi dengan Siswa

dalam Pelaksanaan KTSP

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 7 26 7 40

% 17,5 65 17,5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

10. Hasil yang dilacak butir 10 sebagaimana tampak pada tabel 16, sebanyak 7

orang (17,5%) yang mengatakan tidak mengalami kesulitan berinteraksi dalam

pelaksanaan KTSP, 26 orang (65%) yang mengatakan pernah mengalami

kesulitan berinteraksi dan 7 orang (17,5%) yang mengatakan sering mengalami

kesulitan berinteraksi berinteraksi dengan siswa dalam pelaksanaan KTSP.

2. Prasarana dan Sarana Olahraga

Komponen masukan yang diamati menyangkut prasarana dan sarana

olahraga. Untuk kebutuhan tersebut sela njutnya data hasil temuan dideskripsikan

berdasarkan setiap butir dan kelompok butir pada indikator yang sama.

a. Faktor Keadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Proses Pelaksanaan

Penjasorkes

Tabel 17. Frekuensi dan Persentase Faktor Keadaan Sarana dan Prasara na

Pendukung Proses Pelaksanaan Penjasorkes

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 20 20 0 40

% 50 50 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

12. Hasil yang dilacak butir 12 sebagaimana tampak pada tabel 17, sebanyak 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

orang (50%) yang mengatakan sudah mendukung, 20 orang (50%) yang

mengatakan kurang mendukung pelaksanaan Penjasorkes dan 0 orang (0%) yang

mengatakan tidak mendukung proses pelaksanaan Penjasorkes.

b. Faktor Sarana Pendukung Kegiatan Penjasorkes ya ng berkaitan dengan

keadaan siswa

Tabel 18. Frekuensi dan Persentase Faktor Sarana Pendukung Kegiatan

Penjasorkes yang berkaitan dengan keadaan siswa.

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 22 17 1 40

% 55 42,5 2,5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

13, 14. Hasil yang dilacak butir 13 sebagaimana tampak pada tabel 18, sebanyak

22 orang (55%) yang mengatakan sudah sesuai dengan keadaan siswa, 17 orang

(42,5%) yang mengatakan kurang sesuai dengan keadaan siswa, dan 1 orang

(2,5%) yang mengatakan tidak sesuai dengan keadaan siswa faktor sarana

pendukung kegiatan Penjasorkes yang berkaitan dengan keadaan siswa.

c. Faktor penyampaian materi yang berhubungan dengan prasarana dan sarana

olahraga

Tabel 19. Frekuensi dan Persentase Faktor Penyampaian materi yang

berhubungan dengan prasarana dan sarana olahraga.

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 34 6 0 40

% 85 15 0 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

15, 16, 17. Hasil yang dilacak butir 17 sebagaimana tampak pada tabel 19,

sebanyak 34 orang (85%) yang mengatakan sudah sesuai, 6 orang (15%) yang

mengatakan kurang sesuai dan 0 orang (0%) yang mengatakan tidak sesuainya

penyampaian materi yang berhubungan dengan prasarana dan sarana olahraga..

d. Faktor keadaan sarana dan prasarana oleharga yang berkaitan dengan

standarisasi pelaksanaan Penjasorkes

Tabel 20. Frekuensi dan Persentase Faktor Keadaan Sarana dan Prasarana

Olahraga yang Berkaitan Dengan Standarisasi Pelaksanaan

Penjasorkes

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 10 20 4 40

% 25 30 10 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

18, 19. Hasil yang dilacak butir 18 sebagaimana tampak pada tabel 20, sebanyak

10 orang (25%) yang mengatakan sudah memenuhi standar pelaksanaan

Penjasorkes, 20 orang (50%) yang mengatakan kurang memenuhi standar

pelaksanaan Penjasorkes dan 4 orang (10%) yang mengatakan tidak memenuhi

standar pelaksanaan Penjesorkes.

e. Faktor Berkaitan Dengan Alat-alat Olahraga yang Dimodifikasi

Tabel 21. Frekuensi dan Persentase Alat-alat Olahraga yang Dimodifikasi

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 1 28 1 40

% 2,5 70 27,5 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

20. Hasil yang dilacak butir 20 sebagaimana tampak pada tabel 21, sebanyak 1

orang (2,5%) yang mengatakan alat-alat olahraga semua dimodifikasi, 28 orang

(70%) mengatakan ada tapi tidak semua dimodifikasi dan 11 orang (27,5%)

mengatakan bahwa alat-alat olahraga tidak ada yang dimodifikasi.

f. Faktor Berkaitan Dengan Jumlah Alat Olahraga yang Dimiliki

Tabel 22. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Jumlah Alat Olahraga

yang Dimiliki

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 9 27 4 40

% 22,5 67,5 10 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

21. Hasil yang dilacak butir 21 sebagaimana tampak pada tabel 22, sebanyak 9

orang (22,5%) yang mengatakan jumlah alat-alat olahraga sudah mencukupi, 27

orang (67,5%) mengatakan jumlah alat-alat olahraga kurang mencukupi dan 4

orang (10%) jumlah alat-alat olahraga yang dimiliki sekolah tidak mencukupi.

3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Komponen masukan yang diamati menyangkut pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar. Untuk kebutuhan tersebut selanjutnya data hasil temuan

dideskripsikan berdasarkan setiap butir dan kelompok butir pda indikator yang

sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

a. Faktor Berkaitan dengan Jumlah Guru Penjasorkes

Tabel 23. Frekuensi dan Persentase Faktor yang Berkaitan Dengan Jumlah Guru

Penjasorkes

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 5 15 20 40

% 12,5 37,5 50 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

22. Hasil yang dilacak butir 22 sebagaimana tampak pada tabel 23, sebanyak 5

orang (12,5%) yang mengatakan jumlah gur u Penjasorkes sudah mencukupi 15

orang (37,5%) mengatakan jumlah guru Penjasorkes kurang mencukupi dan 20

orang (50%) mengatakan bahwa jumlah guru Penjasorkes tidak mencukupi jumlah

kelas yang ada.

b. Berkaitan dengan Penerapan Pengajaran Penjasorkes

Tabel 24. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Penerapan Pengajaran

Penjasorkes

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 19 19 2 40

% 47,5 47,5 5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

23, 24, 25. Hasil yang dilacak butir 24 sebagaimana tampak pada tabel 24,

sebanyak 19 orang (47,5%) yang mengatakan menerapkan praktek program

modifikasi perilaku yang konsisten, 19 orang (47,5%) yang mengatakan kadang-

kadang menerapkan dan 2 orang (5%) yang mengatakan tidak menerapkan sama

sekali praktek program modifikasi perilaku konsisten.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c. Berkaitan dengan Pelaksanaan Pengajaran Penjasorkes yang Menggunakan

Alat Bantu

Tabel 25. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Pelaksanaan Pengajaran

Penjasorkes yang menggunakan alat bantu

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 24 16 0 40

% 60 40 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

26, 27, 28. Hasil yang dilacak butir 28 sebagaimana tampak pada tabel 25,

sebanyak 24 orang (60%) yang mengatakan ya, sering menggunakan alat bantu,

16 orang (40%) yang mengatakan kadang-kadang menggunakan alat bantu dan 0

orang (0%) yang mengatakan tidak menggunakan alat bantu sama sekali dalam

mengajar Penjasorkes.

d. Berkaitan dengan Interaksi Guru yang Memungkinkan Tercapainya

Kompetensi Belajar

Tabel 26. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Interaksi Guru yang

Memungkinkan Tercapainya Kompetensi Belajar

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 28 12 0 40

% 70 30 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

29, 30, 31, 32. Hasil yang dilacak butir 30 sebagaimana tampak pada tabel 26,

sebanyak 28 orang (70%) yang mengatakan ya selalu, 12 orang (30%) yang

mengatakan kadang-kadang dan 0 orang (0%) yang mengatakan tidak sama sekali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

4. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran

Komponen masukan yang diamati menyangkut strategi pengelolaan dan

model pembelajaran. Untuk kebutuhan tersebut selanjutnya data hasil temuan

dideskripsikan berdasarkan setiap butir dan kelompok butir pada indikator yang

sama.

a. Faktor yang Berkaitan dengan Teknik Pengajaran yang dapat mencapai

keberhasilan KTSP

Tabel 27. Frekuensi dan Persentase Faktor Teknik Pengajaran yang dapat

mencapai keberhasilan KTSP

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 29 11 0 40

% 72,5 27,5 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

33, 34. Hasil yang dilacak butir 34 sebagaimana tampak pada tabel 27, sebanyak

29 orang (72,5%) yang mengatakan ya sudah efektif dan efisien strategi

pembela jarannya, 11 orang (27,5%) mengatakan kurang efektif dan efisien dan 0

orang (0%) mengatakan tidak efektif sama sekali.

b. Berkaitan dengan Metode Mengajar

Tabel 28. Frekuensi dan Persentase Faktor Metode Mengajar

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 29 11 0 40

% 72,5 27,5 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

35, 36, 37. Hasil yang dilacak butir 36 sebagaimana tampak pada tabel 28,

sebanyak 29 orang (72,5%) yang mengatakan sudah melaksanakan, 11 orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

(27,5%) yang mengatakan kadang-kadang melaksanakan dan 0 orang (0%) yang

mengatakan tidak melaksanakan sama sekali pelajaran individual yang berkaitan

dengan modifikasi lingkungan belajar.

c. Berkaitan dengan Partisipasi Pihak Sekolah dalam Kejuaraan Olahraga

Tabel 29. Frekuensi dan Persentase Faktor Partisipasi Pihak Sekolah dalam

Kejuaraan

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 24 16 0 40

% 60 40 0 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

38. Hasil yang dilacak butir 38 sebagaimana tampak pada tabel 29, sebanyak 24

orang (60%) yang mengatakan sering mengikuti kejuaraan, 16 orang (40%) yang

mengatakan kadang-kadang mengikuti dan 0 orang (0%) yang mengatakan tidak

pernah mengikuti pertandingan atau kejuaraan olahraga.

d. Berkaitan dengan Prestasi Olahraga Sekolah

Tabel 30. Frekuensi dan Persentase Faktor Prestasi Olahraga Sekolah

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 30 9 1 40

% 75 22,5 2,5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

39, 40, 41, 42. Hasil yang dilacak butir 39 sebagaimana tampak pada tabel 30,

sebanyak 30 orang (75%) yang mengatakan baik, 9 orang (22,5%) yang

mengatakan kurang baik dan 1 orang (2,5%) yang mengatakan prestasi olahraga

sekolahnya tidakbaik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

e. Berkaitan dengan Pendanaan Terhadap Pembinaan Olahraga Sekolah

Tabel 31. Frekuensi dan Persentase Faktor Pendanaan Terhadap Pembinaan

Olahraga Sekolah

Rentang Nilai F dan %

3 2 1 Jumlah

F 23 14 3 40

% 57,5 35 7,5 100

Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no

43, 44. Hasil yang dilacak butir 44 sebagaimana tampak pada tabel 31, sebanyak

23 orang (57,5%) yang mengatakan baik, 14 orang (35%) yang mengatakan

kurang baik dan 3 orang (7,5%) yang mengatakan pendanaan terhadap pembinaan

olahraga sekolah tidak baik.

C. Pembahasan

Komponen masukan yang diamati menyangkut Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Prasarana dan Sarana,

Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Pelaksanaan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Sekolah

Luar Biasa Se-Kota Surakarta Tahun 2009 adalah :

1. Seluruh Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta pada tahun 2009 dalam proses

pembelajaran Penjasorkes sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

2. Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta pada tahun 2009 dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar penjasorkes masih mengalami kendala.

3. Kurangnya parasarana dan sarana penjasorkes di sekolah mempengaruhi

kegiatan belajar mengajar penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta pada tahun 2009.

4. Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta pada tahun 2009 sudah melaksanakan

strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes dengan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarka n analisis data dan pembahasannya, yang telah diungkapkan

pada BAB IV, maka dapat ditarik suatu simpulan dari dua komponen utama

sebagai berikut :

1. Seluruh SLB Se-Kota Surakarta tahun 2009 dalam proses pembelajaran

Penjasorkes sudah menerapkan Kurikulum Tin gkat Satuan Pendidikan

2. Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009 dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar penjasorkes masih mengalami kendala, yaitu

terdapat 20 orang (50%) yang mengatakan tidak mencukupi dan 15 orang,

(37,5%) mengatakan kurang mencukupi yang berkaitan dengan jumlah guru

Penjasorkes.

3. Kurangnya prasarana dan sarana Penjasorkes di sekolah mempengaruhi

kegiatan belajar mengajar penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota

Surakarta pada tahun 2009.

4. Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009 sudah melaksanakan

strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes dengan baik, yaitu

metode mengajar yang digunakan sudah sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan dan materi yang diberikan sudah sesuai dengan keadaan

siswa.

B . Implikasi

Sudah diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

terlaksananya strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes sangat

membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan. Namun masih kurangnya

prasarana dan sarana penjasorkes sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar khususnya penjasorkes dan tentunya juga berpengaruh

terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Hasil penelitian ini dapat digunakan motivasi bagi guru Penjasorkes di

Sekolah Luar Biasa khususnya guru Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta

sehingga memiliki kemampuan yang matang dan dapat menciptakan terjadinya

pembelajaran yang efektif dan efisien guna tercapainya tujuan pendidikan

khususnya pendidikan khususnya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan antara

lain :

1. Lembaga atau pejabat yang berwenang dalam hal peningkatan kualitas

pendidikan SLB perlu menyelenggarakan penataran-penataran dan pelatihan

ataupun workshop bagi guru yang mengajar Penjasorkes di SLB untuk

memberi bekal pengetahuan serta keterampilan dalam rencana pembelajaran

Penjasorkes sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Para Guru Penjasorkes di SLB Se-Kota Surakarta diharapkan selalu

berinisiatif dalam mengembangkan kemampuan dan keahliannya, khususnya

yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pengajaran sesuai

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

3. Masih kurangnya prasarana dan sarana penjasorkes semoga tidak dijadikan

suatu alasan untuk mencapai keberhasilan kegiatan belajar mengajar dan

diharapkan guru Penjasorkes mampu memanfaatkan prasarana dan sarana

yang ada bahkan menciptakan prasarana dan sarana yang sesuai dengan

siswanya.

4. Para guru Penjasorkes di SLB Se-Kota Surakarta diharapkan tidak hanya

menguasai satu metode mengajar, sehingga mampu menciptakan suasana yang

tidak membosankan bagi siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

DAFTAR PUSTAKA

Arma Abdoellah. 1996. Penjas Adaptif . Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Beltasar Tarigan. 2000. Penjaskes Adaptif. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataan Guru SLTP Setara D -III.

Depdikbud. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

_________ 2006. Badan Standart Nasional Pendidikan . Dirjen Dikti Depdiknas

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi, Surakarta; UNS Press.

Mohammad Amin. 1995. Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mulyadi dkk. 1992. Administrasi Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Munzayanah. 2000. Tuna Grahita. Surakarta: UNS PRESS

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Standar Isi Untuk SMP & MTs. Jakarta: BP Dharma Bhakti.

Ralal Wirjosantoso. 1984. Supervisi Olahraga Pendidikan . Jakarta: Universitas Indonesia.

Sugiyanto. 1995. Metodelogi Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekata n Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryatna. 1979. Teknik Evaluasi. Bandung: Angkasa Bandung.

Stran B.N & Wuilson. 1993. Assesing Sprot Skill Champaigh. Human Kinetics Publisher.

Syarifudin & Muhadi. 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tien Supartinah. 1995. Psikologi Anak Luar Biasa. Surakarta: UNS

Tjutja Soe tjihati Somantri. 1995. Psikologi Anak Luar Biasa . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Lampiran 1

KISI – KISI INSTRUMENT PERTANYAAN TRY OUT

KOMPONEN UTAMA

INDIKATOR NO. SOAL

a. Berkaitan dengan penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan

1

b. Berkaitan dengan kesulitan dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan

2

c. Berkaitan dengan kesiapan siswa dalam penerapan KTSP 3

d. Berkaitan dengan kendala yang dihadapi siswa dalam penerapan KTSP

4

e. Berkaitan dengan pemahaman dan rutinitas penyusunan silabus

5, 6

f. Berkaitan dengan penyusunan dan pemahaman penyusunan RPP

7, 8

g. Berkaitan dengan penyusunan program semesteran dan program tahunan

9, 10

h. Berkaitan dengan kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam penerapan KTSP

11, 12

1. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan

i. Berkaitan dengan pelatihan-pelatihan untuk mendukung KTSP

13

a. Berkaitan dengan keadaan prasarana dan sarana pendukung proses pembelajaran penjasorkes

14, 15, 22, 23

b. Berkaitan dengan alat-alat olahraga yang dimodifikasi 24

2. Prasarana dan Sarana Olahraga

c. Berkaitan dengan jumlah alat olahraga yang dimiliki 25

a. Berkaitan dengan penyampaian materi 16, 19

b. Berkaitan dengan buku pegangan dalam mengajar 17, 18, 20

c. Berkaitan dengan materi yang diberikan kepada siswa 21

d. Berkaitan dengan jumlah guru dan kualifikasi guru Penjasorkes

26, 27

e. Berkaitan dengan penerapan pengajaran Penjasorkes 28, 29, 30, 31, 32

3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

f. Berkaitan de ngan interaksi guru yang memungkinkan tercapainya kompetensi belajar

33, 34, 35, 36, 37, 38,

39, 40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Berkaitan dengan teknik pengajaran yang dapat mencapai keberhasilan KTSP

41, 42, 43, 44, 45, 46

b. Berkaitan dengan metode mengajar 47, 48, 49, 50, 51, 52

c. Berkaitan dengan evaluasi pengajaran 53, 54, 55

d. Berkaitan dengan prestasi olahraga sekolah 56, 57, 58, 59

e. Berkaitan dengan partisipasi pihak sekolah terhadap pembinaan olahraga

60

4. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran

f. Berkaitan dengan pendanaan olahraga sekolah 61, 62

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Lampiran 2

INSTRUMEN ANGKET TRY OUT

Nama Guru / Kepsek / TU : ..................................................................

Nama Sekolah : ..................................................................

PETUNJUK PENGISIAN :

Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu dengan

memberikan tanda silang (X) pada huruf jawaban (a, b, c)

1. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes, Bapak / Ibu sudah

berpatokan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?

a. Sudah c. Sama sekali belum memahami

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

2. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam menerapkan praktek

Penjasorkes yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?

a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan

b. Kadang-kadang kesulitan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

3. Apakah siswa Bapak/Ibu sudah siap dalam penerapan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Penjasorkes ?

a. Sudah c. Belum siap

b. Kurang siap

Berilah a lasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4. Adakah kendala yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Penjasorkes ?

a. Tidak ada c. Banyak kendala

b. Kadang-kadang ada, tidak

lebih dari 50%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

5. Apakah Bapak/Ibu sudah paham tentang penyusunan silabus Penjasorkes?

a. Paham sepenuhnya c. Tidak paham

b. Kurang begitu paham

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

6. Apakah Bapak/Ibu rutin membuat Silabus sebelum proses pembelajaran?

a. Ya c. Tidak

b. Kadang-kadang, kurang dari 5 kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

7. Apakah Bapak/Ibu juga paham pembuatan Rencana Program Pengajaran?

a. Paham c. Tidak paham

b. Kurang begitu paham

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

8. Apakah Bapak/Ibu rutin membuat Rencana Program Pengajaran?

a. Iya, selalu tiap satu bulan c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang, prosentase

kurang dari 80%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

9. Apakah pembuatan Program Tahunan dan Program Semesteran sudah sesuai

dengan maksud dan tujuan ?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai sama sekali

b. Kurang sesuai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

10. Apakah Bapak/Ibu sudah membaut Program Semesteran dan Program

Tahunan?

a. Membuat dengan baik

b. Kadang-kadang membuat, tapi prosentasinya kurang dari 80%

c. Tidak membuat

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

11. Apakah kepala sekolah menegur persiapan Bapak/Ibu kalau ada kekeliruan?

a. Ya, beberapa kali c. Tidak pernah

b. Ya, pernah tetapi kurang dari

tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

12. Apakah Bapak/ Ibu mengalami kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?

a. Tidak mengalami

b. Pernah mengalami, tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. Sering mengalami

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

13. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau pembekalan pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan adaptif?

a. Sering mengikuti

b. Kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. Tidak pernah sama sekali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

14. Apakah prasarana dan sarana Penjasorkes di sekolah sudah dapat mendukung

pelaksanaan Penjasorkes?

a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung

b. Kurang mendukung

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

15. Apakah prasarana dan sarana penjasorkes di sekolah sudah sesuai dengan

keadaan siswa?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

16. Adakah kendala yang Bapak/Ibu hadapi dalam penyampaian materi

Penjasorkes kepada siswa ?

a. Ada

b. Kadang-kadang, tapi intensitasnya kurang dari 80%

c. Tidak ada

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

17. Apakah Bapak/Ibu selalu memakai buku pegangan untuk mengajar

Penjasorkes?

a. Selalu memakai c. Tidak memakai

b. Kadang-kadang tidak memakai

18. Apakah buku pegangan yang Bapak/Ibu gunakan sudah sesuai dengan

keadaan siswa?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

19. Apakah Bapak/Ibu selalu menyiapkan materi sebelum mengajar pelajaran

Penjasorkes?

a. Selalu mempersiapkan c. Tidak ada persiapan sama sekali

b. Kadang-kadang perlu persiapan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

20. Apakah dalam mempersiapkan materi bahan ajar Bapak/Ibu selalu mengambil

dari buku pegangan mengajar Penjasorkes?

a. Ya, selalu c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

21. Apakah materi yang Bapak/Ibu berikan sudah sesuai dengan keadaan siswa?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

22. Apakah ukuran lapangan olahraga disekolah sudah memenuhi standar

pelaksanaan Penjasorkes ?

a. Sudah memenuhi c. Tidak memenuhi

b. Kurang memenuhi

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

23. Apakah tempat olahraga yang dimiliki disekolah sudah mendukung

pelaksanaan Penjasorkes?

a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung

b. Kurang mendukung

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

24. Apakah alat-alat olahraga yang digunakan untuk pelaksanaan Penjasorkes ada

yang dimodifikasi ?

a. Semua dimodifikasi c. Tidak ada

b. Ada, tapi tidak semua

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

25. Apakah jumlah alat olahraga yang dimiliki sudah mencukupi dengan jumlah

siswa yang ada?

a. Sudah mencukupi

b. Kurang mencukupi

c. Tidak mencukupi

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

26. Apakah jum lah guru Penjasorkes disekolah sudah mencukupi dengan jumlah

kelas yang ada?

a. Sudah mencukupi

b. Kurang mencukupi, prosentase kurang dari 80%

c. Tidak mencukupi

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

27. Apakah kualifikasi guru yang Bapak/Ibu miliki sudah sesuai

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Apa kualifikasi guru yang Bapak/Ibu miliki? (S1 Olahraga, Diploma

Olahraga, Guru kelas) dan berilah alasan penguat dari jawaban salah satu

option!

..............................................................................................................................

28. Apakah dalam menerapkan Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara menggunakan

sentuhan-sentuhan perasaan fisik untuk memberikan informasi?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

29. Apakah dalam mengajar Bapak, Ibu, Saudara menggunakan suatu tanda bunyi,

sumber bunyi yang konstan atau tetap ?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

30. Apakah Bapak, Ibu, Saudara mengalami kesulitan dalam menggunakan

demonstrasi visual pada saat mengajar ?

a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan

b. Kadang-kadang kesulitan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

31. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara

menggunakan suatu program modifikasi perilaku yang konsisten?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

32. Apakah Bapak, Ibu, Saudara memberikan pembelajaran aquatik pada siswa

didik anda?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

33. Apakah dalam memberikan pembelajaran permainan Bapak, Ibu, Saudara

selalu memberikan alat bantu yang variatif pada siswa ?

a. Ya, sela lu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

34. Apakah pada saat mengajar Bapak, Ibu, Saudara sudah memaksimalkan ruang

yang tersedia?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

35. Apakah dalam memberikan pembelajaran permainan Bapak, Ibu, Saudara

memodifikasi aturan main dan jenis aktifitas jasmaninya?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

36. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sering memberikan olahraga permainan yang

bersifat rekreatif?

a. Sering c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

37. Apakah Bapak, Ibu, Saudara dalam mengajar penjasorkes memberikan

kegiatan yang menggunakan musik dan tari?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

38. Apakah Bapak, Ibu, Saudara dalam menerapkan praktek penjasorkes

memberikan kegiatan olahraga dan permainan yang menggunakan meja?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

39. Apakah pembelajaran penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara memberikan olahraga

senam dan aerobik?

a. Ya, sering c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

40. Apakah Bapak, Ibu, Saudara selalu memberikan permainan lingkaran?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Ya, tapi kurang dari tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

41. Apakah dalam menerapkan praktek penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara selalu

memberikan aktifitas yang meningkatkan kekuatan, kelentukan, kelincahan,

kecakapan, daya tahan?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang, tapi prosentasenya kurang dari 80%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

42. Apakah dalam mengajar praktek penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara selalu

memberikan aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan keseimbangan?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang, tapi kurang dari tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

43. Apakah dalam mengajar penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara memberikan

aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan yang berpindah tempat?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

44. Apakah siswa Bapak, Ibu, Saudara selalu memberikan respon yang positif

dalam kegiatan belajar mengajar?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

45. Apakah strategi pembelajaran yang Bapak, Ibu, Saudara terapkan saat ini

sudah efektif dan efisien bagi siswa?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kurang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

46. Apakah materi yang Bapak, Ibu, Saudara pilih sudah sesuai dengan kebutuhan

dan tingkat kecacatan siswa?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

47. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sudah melaksanakan pelajaran individual yang

berkaitan dengan modifikasi lingkungan belajar siswa?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

48. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sudah membuat urutan tugas jelas dalam

penerapan praktek penjasorkes?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

49. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sudah membuat konsep yang konkret yang

berkaitan dengan peningkatan komunikasi dengan siswa?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

50. Apakah Bapak, Ibu, Saudara selalu membatasi ruang lingkup mengajar

penjasorkes?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

51. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sering memberikan penguatan sewaktu mengajar

Penjasorkes?

a. Sering c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

52. Apakah Bapak, Ibu, Saudara selalu menyiapkan materi sebelum mengajar

pelajaran Penjasorkes?

a. Selalu mempersiapkan c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang mempersiapkan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

53. Apakah setelah mengajar Bapak, Ibu, Saudara selalu melakukan evaluasi?

a. Ya, selalu c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaba n salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

54. Seberapa sering Bapak, Ibu, Saudara melakukan evaluasi dalam satu

semester?

a. Sering c. Tidak pernah

b. Kurang dari tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

55. Apakah Bapak, Ibu, Saudara dalam mengajar selalu membe rikan contoh?

a. Ya, selalu

b. Kadang-kadang, kurang dari50% dari tatap muka

c. Tidak pernah

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

56. Apakah SLB Bapak, Ibu, Saudara sering mengikuti kejuaraan atau

pertandingan olahraga?

a. Ya, sering c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

57. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat daerah?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

58. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat nasional?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah sa tu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

59. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat daerah

maupun ditingkat nasional dari tahun 2003-2008?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

60. Apakah setiap ada pertandingan olahraga pihak sekolah Bapak, Ibu, Saudara

selalu mendukung sepenuhnya?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

61. Bagaimana peran serta pemerintah daerah terhadap pembinaan olahraga di

SLB Bapak, Ibu, Saudara?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

62. Bagaimana bentuk peran serta pemerintah berupa pendanaan (bantuan

keuangan) terhadap pembinaan olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

INSTRUMEN ANGKET TRY OUT

Nama Guru / Kepsek / TU : ..................................................................

Nama Sekolah : ..................................................................

PETUNJUK PENGISIAN :

Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu dengan

memberikan tanda silang (X) pada huruf jawaban (a, b, c)

1. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes, guru anda sudah berpatokan

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?

a. Sudah c. Sama sekali belum memahami

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

2. Apakah guru anda mengalami kesulitan dalam menerapkan praktek

Penjasorkes yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?

a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan

b. Kadang-kadang kesulitan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

3. Apakah anda sudah siap dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Penjasorkes ?

a. Sudah c. Belum siap

b. Kurang siap

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4. Adakah kendala yang anda hadapi dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Penjasorkes ?

a. Tidak ada c. Banyak kendala

b. Kadang-kadang ada, tidak

lebih dari 50%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

5. Apakah guru anda sudah paham tentang penyusunan silabus Penjasorkes?

a. Paham sepenuhnya c. Tidak paham

b. Kurang begitu paham

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

6. Apakah guru anda rutin membuat Silabus sebelum proses pembelajaran?

a. Ya c. Tidak

b. Kadang-kadang, kurang dari 5 kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

7. Apakah guru anda juga paham pembuatan Rencana Program Pengajaran?

a. Paham c. Tidak paham

b. Kurang begitu paham

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

8. Apakah guru anda rutin membuat Rencana Program Pengajaran?

a. Iya, selalu tiap satu bulan c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang, prosentase

kurang dari 80%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

9. Apakah pembuatan Program Tahunan dan Program Semesteran sudah sesuai

dengan maksud dan tujuan ?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai sama sekali

b. Kurang sesuai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

10. Apakah guru anda sudah membaut Program Semesteran dan Program

Tahunan?

a. Membuat dengan baik

b. Kadang-kadang membuat, tapi prosentasinya kurang dari 80%

c. Tidak membuat

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

11. Apakah kepala sekolah menegur persiapan Bapak/Ibu kalau ada kekeliruan?

a. Ya, beberapa kali c. Tidak pernah

b. Ya, pernah tetapi kurang dari

tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

12. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?

a. Tidak mengalami

b. Pernah mengalami, tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. Sering mengalami

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

13. Apakah guru anda pernah mengikuti pelatihan atau pembekalan pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan adaptif?

a. Sering mengikuti

b. Kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. Tidak pernah sama sekali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

14. Apakah prasarana dan sarana Penjasorkes di sekolah sudah dapat mendukung

pelaksanaan Penjasorkes?

a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung

b. Kurang mendukung

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

15. Apakah prasarana dan sarana penjasorkes di sekolah sudah sesuai dengan

keadaan siswa?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

16. Adakah kendala yang guru anda hadapi dalam penyampaian materi

Penjasorkes kepada siswa ?

a. Ada

b. Kadang-kadang, tapi intensitasnya kurang dari 80%

c. Tidak ada

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

17. Apakah guru anda selalu memakai buku pegangan untuk mengajar

Penjasorkes?

a. Selalu memakai c. Tidak memakai

b. Kadang-kadang tidak memakai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

18. Apakah buku pegangan yang guru anda gunakan sudah sesuai dengan keadaan

siswa?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

19. Apakah guru anda selalu menyiapkan materi sebelum mengajar pelajaran

Penjasorkes?

a. Selalu mempersiapkan c. Tidak ada persiapan sama sekali

b. Kadang-kadang perlu persiapan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

20. Apakah dalam mempersiapkan materi bahan ajar guru anda selalu mengambil

dari buku pegangan mengajar Penjasorkes?

a. Ya, selalu c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

21. Apakah materi yang guru anda berikan sudah sesuai dengan keadaan siswa?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

22. Apakah ukuran lapangan olahraga disekolah sudah memenuhi standar

pelaksanaan Penjasorkes ?

a. Sudah memenuhi c. Tidak memenuhi

b. Kurang memenuhi

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

23. Apakah tempat olahraga yang dimiliki disekolah sudah mendukung

pelaksanaan Penjasorkes?

a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung

b. Kurang mendukung

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

24. Apakah alat-alat olahraga yang digunakan untuk pelaksanaan Penjasorkes ada

yang dimodifikasi ?

a. Semua dimodifikasi c. Tidak ada

b. Ada, tapi tidak semua

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

25. Apakah jumlah alat olahraga yang dimiliki sudah mencukupi dengan jumlah

siswa yang ada?

a. Sudah mencukupi

b. Kurang mencukupi

c. Tidak mencukupi

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

26. Apakah jumlah guru Penjasorkes disekolah sudah mencukupi dengan jumlah

kelas yang ada?

a. Sudah mencukupi

b. Kurang mencukupi, prosentase kurang dari 80%

c. Tidak mencukupi

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

27. Apakah kualifikasi yang guru anda miliki sudah sesuai

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Apa kualifikasi guru yang Bapak/Ibu miliki? (S1 Olahraga, Diploma

Olahraga, Guru kelas) dan berilah alasan penguat dari jawaban salah satu

option!

..............................................................................................................................

28. Apakah dalam menerapkan Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara menggunakan

sentuhan-sentuhan perasaan fisik untuk memberikan informasi?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

29. Apakah dalam mengajar guru anda menggunakan suatu tanda bunyi, sumber

bunyi yang konstan atau tetap ?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

30. Apakah guru anda mengalami kesulitan dalam menggunakan demonstrasi

visual pada saat mengajar ?

a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan

b. Kadang-kadang kesulitan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

31. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes guru anda menggunakan

suatu program modifikasi perilaku yang konsisten?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

32. Apakah guru anda memberikan pembelajaran aquatik pada siswa didik anda?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

33. Apakah dalam memberikan pembelajaran permainan guru anda selalu

memberikan alat bantu yang variatif pada siswa ?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Berilah alasan pe nguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

34. Apakah pada saat mengajar guru anda sudah memaksimalkan ruang yang

tersedia?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

35. Apakah dalam memberikan pembelajaran permainan guru anda memodifikasi

aturan main dan jenis aktifitas jasmaninya?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

36. Apakah guru anda sering memberikan olahraga permainan yang bersifat

rekreatif?

a. Sering c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

37. Apakah guru anda dalam mengajar penjasorkes memberikan kegiatan yang

menggunakan musik dan tari?

c. Ya c. Tidak sama sekali

d. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

38. Apakah guru anda dalam menerapkan praktek penjasorkes memberikan

kegiatan olahraga dan permainan yang menggunakan meja?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

39. Apakah pembelajaran penjasorkes guru anda memberikan olahraga senam dan

aerobik?

a. Ya, sering c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

40. Apakah guru anda selalu memberikan permainan lingkaran?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Ya, tapi kurang dari tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

41. Apakah dalam menerapkan praktek penjasorkes guru anda selalu memberikan

aktifitas yang meningkatkan kekuatan, kelentukan, kelincahan, kecakapan,

daya tahan?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang, tapi prosentasenya kurang dari 80%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

42. Apakah dalam mengajar praktek penjasorkes guru anda selalu memberikan

aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan keseimbangan?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang, tapi kurang dari tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

43. Apakah dalam mengajar penjasorkes guru anda memberikan aktifitas yang

menekankan pada gerakan-gerakan yang berpindah tempat?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

44. Apakah guru anda selalu memberikan respon yang positif dalam kegiatan

belajar mengajar?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

45. Apakah strategi pembelajaran yang guru anda terapkan saat ini sudah efektif

dan efisien bagi siswa?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kurang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

46. Apakah materi yang guru anda pilih sudah sesuai dengan kebutuhan dan

tingkat kecacatan siswa?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

47. Apakah guru anda sudah melaksanakan pelaja ran individual yang berkaitan

dengan modifikasi lingkungan belajar siswa?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

48. Apakah guru anda sudah membuat urutan tugas jelas dalam penerapan praktek

penjasorkes?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

49. Apakah guru anda sudah membuat konsep yang konkret yang berkaitan

dengan peningkatan komunikasi dengan siswa?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

50. Apakah guru anda selalu membatasi ruang lingkup mengajar penjasorkes?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

51. Apakah guru anda sering memberikan penguatan sewaktu mengajar

Penjasorkes?

a. Sering c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

52. Apakah guru anda selalu menyiapkan materi sebelum mengajar pelajaran

Penjasorkes?

a. Selalu mempersiapkan c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang mempersiapkan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

53. Apakah setelah mengajar guru anda selalu melakukan evaluasi?

a. Ya, selalu c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah sa tu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

54. Seberapa sering guru anda melakukan evaluasi dalam satu semester?

a. Sering c. Tidak pernah

b. Kurang dari tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

55. Apakah guru anda dalam mengajar selalu memberikan contoh?

a. Ya, selalu

b. Kadang-kadang, kurang dari50% dari tatap muka

c. Tidak pernah

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

56. Apakah SLB guru anda sering mengikuti kejuaraan atau pertandingan

olahraga?

a. Ya, sering c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

57. Bagaimana prestasi olahraga SLB anda ditingkat daerah?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

58. Bagaimana prestasi olahraga SLB anda ditingkat nasional?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

59. Bagaimana prestasi olahraga SLB anda ditingkat daerah maupun ditingkat

nasional dari tahun 2003-2008?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

60. Apakah setiap ada pertandingan olahraga pihak sekolah anda selalu

mendukung sepenuhnya?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

61. Bagaimana peran serta pemerintah daerah terhadap pembinaan olahraga di

SLB anda?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

62. Bagaimana bentuk peran serta pemerintah berupa pendanaan (bantuan

keuangan) terhadap pembinaan olahraga SLB anda?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

..............................................................................................................................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Lampiran 3

Uji Validitas

Tabel kerja untuk menghitung validitas instrumen butir soal nomor 1

NO X Y X2 Y2 XY

1 3 130 9 16900 390

2 2 131 4 17161 262

3 3 120 9 14400 360

4 3 128 9 16384 384

5 3 152 9 23104 456

6 3 156 9 24336 468

7 3 168 9 28224 504

8 3 155 9 24025 465

9 2 111 4 12321 222

10 3 153 9 23409 459

11 3 166 9 27556 498

12 3 163 9 26569 489

13 2 116 4 13456 232

14 2 135 4 18225 270

15 3 158 9 24964 474

16 3 161 9 25921 483

Jumlah 44 2303 124 336955 6416

Menghitung korelasi antara nilai butir soal nomor 1 (x) dan nilai total (y) untuk uji

validitas instrumen butir soal nomor 1.

Hasil penghitungan data :

N = 16 ? X2 = 124

? X = 44 ? Y2 = 336955

? Y = 2303 ? XY = 6416

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

rXY = ? ?? ?2222 )(.)(.

..

YYNXXN

YXXYN

??????

????

= ? ?? ?22 (2303) - 336955 x 16(44) - 124 x 16(

)2303)(44(6416 16 ?x

= ? ? ? ?8747148

101332102656

??

= 41986081321

= 0,646

Kesimpulan :

Dari perhitungan diperoleh rhitung sebesar 0,646 dengan N = 16 dan taraf

signifikansi 5%, harga rtabel = 0,497. Ternyata rhitung sebesar 0,646 > rtabel sebesar

0,497 yang berarti butir soal nomor 1 dapat dinyatakan valid.

Catatan :

Penghitungan validitas semua butir soal menggunakan cara yang sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Lampiran 5

rXY = ? ?? ?2222 )(.)(.

..

YYNXXN

YXXYN

??????

????

16 40626 806 786 = ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 16 41746 806 16 39782 786

16500 = ––––––––––––––––––––––––––––––––––– 18300 18716

16500 = ––––––––––––– 342502800

16500 = –––––––––––––– 18506.83117

= 0.8916

2 rxy r11 = –––––––––––––––– 1 rxy

2 0.8916 = –––––––––––––––– 1 0.8916

1.7831 = ––––––––––––– 1.8916

= 0.9427 (Reliabel)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Tabel r Product Moment

TABLE VALUES OF rproduct moment

The Level of Significant The Level of Significant N 5% 1% N 5% 1% 3 0.997 0.999 38 0.320 0.413 4 0.950 0.990 39 0.316 0.408 5 0.878 0.959 40 0.312 0.403 6 0.811 0.917 41 0.308 0.398 7 0.754 0.874 42 0.304 0.393 8 0.707 0.834 43 0.301 0.389 9 0.666 0.798 44 0.297 0.384

10 0.632 0.765 45 0.294 0.380 11 0.602 0.735 46 0.291 0.376 12 0.576 0.708 47 0.288 0.372 13 0.553 0.684 48 0.284 0.368 14 0.532 0.661 49 0.281 0.364 15 0.514 0.641 50 0.279 0.361 16 0.497 0.623 55 0.266 0.345 17 0.482 0.606 60 0.254 0.330 18 0.468 0.590 65 0.244 0.317 19 0.456 0.575 70 0.235 0.306 20 0.444 0.561 75 0.227 0.296 21 0.433 0.549 80 0.220 0.286 22 0.432 0.537 85 0.213 0.278 23 0.413 0.526 90 0.207 0.267 24 0.404 0.515 95 0.202 0.263 25 0.396 0.505 100 0.195 0.256 26 0.388 0.496 125 0.176 0.230 27 0.381 0.487 150 0.159 0.210 28 0.374 0.478 175 0.148 0.194 29 0.367 0.470 200 0.138 0.181 30 0.361 0.463 300 0.113 0.148 31 0.355 0.456 400 0.098 0.128 32 0.349 0.449 500 0.088 0.115 33 0.344 0.442 600 0.080 0.105 34 0.339 0.436 700 0.074 0.097 35 0.334 0.430 800 0.070 0.091 36 0.329 0.424 900 0.065 0.086 37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081

Source : From E.S Pearson and H.O. Hartley, eds., Biometrika Tables for Statiscians, vol. 1, 3d ed., table 12, Cambridge university Press, New York, 1966. reproduced by permission of the editors and trustees of Biometrika.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Lampiran 6

KISI – KISI INSTRUMENT PERTANYAAN TRY OUT

KOMPONEN UTAMA

INDIKATOR NO. SOAL

a. Berkaitan dengan penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan

1

b. Berkaitan dengan kesulitan dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan

2

c. Berkaitan dengan kesiapan siswa dalam penerapan KTSP 3

d. Berkaitan dengan kendala yang dihadapi siswa dalam penerapan KTSP

4

e. Berkaitan dengan pemahaman dan rutinitas dalam penyusunan silabus

5, 6

f. Berkaitan dengan rutinitas penyusunan RPP 7

g. Berkaitan dengan pelatihan-pelatihan Penjasorkes adaptif untuk mendukung KTSP

8

h. Berkaitan dengan teguran dari Kepala Sekolah dalam proses pembelajaran

9

63. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan

i. Berkaitan dengan kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam pelaksanaan KTSP

10

j. Berkaitan dengan pembekalan Penjasorkes adaptif 11

a. Berkaitan dengan keadaan sarana dan prasarana pendukung proses pelaksanaan Penjasorkes

12

b. Berkaitan dengan sarana pendukung kegiatan Penjasorkes yang berkaitan dengan keadaan siswa

13, 14

c. Berkaitan dengan penyampaian materi yang berhubungan dengan prasarana dan sarana olahraga

18, 19

d. Berkaitan dengan keadaan sarana dan prasarana olahraga yang berkaitan dengan standarisasi pelaksanaan Penjasorkes

20

e. Berkaitan dengan alat-alat olahraga yang dimodifikasi 21

64. Prasarana dan Sarana Olahraga

f. Berkaitan dengan jumlah alat olahraga yang dimiliki 15, 16, 17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

a. Berkaitan dengan jumlah guru Penjasorkes 22

b. Berkaitan dengan penerapan pengajaran Penjasorkes 23, 24, 25

c. Berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran Penjasorkes yang menggunakan alat bantu

26, 27, 28

65. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

d. Berkaitan dengan interaksi guru yang memungkinkan tercapainya kompetensi belajar

29, 30, 31, 32

a. Berkaitan dengan teknik pengajaran yang dapat mencapai keberhasilan KTSP

33, 34

b. Berkaitan dengan metode mengajar 35, 36, 37

c. Berkaitan dengan partisipasi pihak sekolah dalam kejuaraan olahraga

38

d. Berkaitan dengan prestasi olahraga sekolah 39, 40, 41, 42

66. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran

e. Berkaitan dengan pendanaan terhadap pembinaan olahraga sekolah

43, 44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

LAMPIRAN 7

INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN

Nama Guru / Kepsek/TU : .............................................

Nama Sekolah : .............................................

PETUNJUK PENGISIAN :

Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai menurut Bapak/ Ibu dengan memberi tanda

silang (X) pada huruf jawaban (a, b, c)

1. Apakah dalam menerapkan praktek penjasorkes, Bapak/Ibu sudah berpatokan

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?

a. Sudah c. Sama sekali belum memahami

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

2. Apakah Bapak/ Ibu mengalami kesulitan dalam menerapkan praktek

penjasorkes yang sesuai dengan Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan?

a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan

b. Kadang-kadang kesulitan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

3. Apakah siswa Bapak / Ibu sudah siap dalam penerapan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Penjasorkes ?

a. Sudah c. Belum siap

b. Kurang siap

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

4. Adakah kendala yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Penjasorkes Penjasorkes ?

a. Tidak ada

b. Kadang-kadang ada, tidak lebih dari 50%

c. Banyak kendala

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

5. Apakah Bapak / Ibu paham tentang menyusun Silabus Penjasorkes ?

a. Paham sepenuhnya c. Tidak paham

b. Kurang begitu paham

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

6. Apakah Bapak/ Ibu rutin membuat silabus sebelum proses pembelajaran ?

a. Ya c. Tidak

b. Kadang-kadang, kurang dari 5 kali

Berilah alasan penguat dar i jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

7. Apakah Bapak/ Ibu rutin membuat Rencana Program Pengajaran ?

a. Iya, selalu tiap bulan c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang, prosentase kurang dari 80%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

8. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau pembekalan pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan adaptif ?

a. Sering sekali mengikuti

b. Kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. Tidak sama sekali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

9. Apakah kepala sekolah menegur persiapan Bapak/ Ibu kalau ada kekeliruan ?

a. Ya, beberapa kali c. Sering mengalami

b. Ya, pernah tapi kurang dari 80%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

10. Apakah Bapak/ Ibu mengalami kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?

a. Tidak mengalami c. Sering mengalami

b. Pernah mengalami, tapi prosentasenya kurang dari 80%

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

11. Apakah Bapak/ Ibu mengikuti pelatihan atau pembekalan pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan adaptif ?

a. Sering mengikuti

b. Kadang-kadang mengikuti, tapi prosentase kurang dari 80%

c. Tidak pernah sama sekali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

12. Apakah prasarana dan sarana penjasorkes di sekolah sudah mendukung

pelaksanaan penjasorkes ?

a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung

b. Kurang mendukung

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

13. Apakah prasarana dan sarana penjasorkes di sekolah sudah sesuai dengan

keadaan siswa?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

14. Apakah buku penanganan yang Bapak/ Ibu gunakan sudah sesuai dengan

keadaan siswa ?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

15. Apakah bapak/ ibu selalu menyiapkan materi sebelum mengajar pelajaran

penjasorkes ?

a. Selalu mempersiapkan

b. Kadang-kadang perlu

c. tidak ada persiapan sama sekali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

16. Apakah dalam mempersiapkan materi bahan ajar Bapak/ Ibu selalu mengambil

dari buku pegangan mengajar Penjasorkes ?

a. Ya, selalu c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

17. Apakah materi yang Bapak Bapak/ Ibu berikan sudah sesuai dengan keadaan

siswa ?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

18. Apakah ukuran lapangan olahraga disekolah sudah memenuhi standar

pelaksanaan Penjasorkes ?

a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai

b. Kurang sekali

Berilah alasan pengua t dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

19. Apakah tempat olahraga yang dimiliki disekolah sudah mendukung

pelaksanaan penjasorkes yang dimiliki sekolah sudah mendukung pelaksanaan

Penjasorkes ?

a. Sudah mendukung

b. Kurang mendukung

c. Tidak mendukung

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

20. Apakah alat-alat orlahraga yang digunakan untuk pelaksanaan Penjasorkes ada

yang dimodifikasi ?

a. Semua di modifikasi

b. Ada, tapi tidak semua

c. Tidak ada

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

21. Apakah jumlah alat olahraga yang dimiliki sudah mencukupi dengan jumlah

siswa yang ada ?

a. Sudah mencukupi c. Tidak mencukupi

b. Kurang mencukupi

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

22. Apakah jumlah guru Penjasorkes diseolah sudah mencukupi dengan

jumlahkelas yang ada ?

a. Sudah mencukupi

b. Kurang mencukupi, prosentase kurang dari 80%

c. Tidak mencukupi

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

23. Apakah Bapak, Ibu, Saudara mengalami kesulitan dalam menggunakan

demonstrasi visual pada saat mengajar ?

a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan

b. Kadang kadang kesulitan

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

24. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara

menggunakan suatu program modifikasi perilaku yang konsisten?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

25. Apakah bapak, Ibu, Saudara memberikan pembelajaran aquatik pada siswa

didik anda ?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

26. Apakah Bapak, Ibu, Saudara dalam mengajar Penjasorkes memberikan

kegiatan yang menggunakan musik dan tari ?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

27. Apakah, Bapak, Ibu, Saudara dalam menerapkan praktek Penjasorkes

memberikan kegiatan olahraga dan permainan yang menggunakan meja?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

28. Apakah pembelajaran Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara memberikan olahraga

senam dan aerobik ?

a. Ya, sering c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

29. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara selalu

memberikan permainan lingkaran ?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Ya, tapi kurang dari tiga kali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

30. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara selalu

memberikan aktifitas yang meningkatkan kekuatan, kelentukan, kelincahan,

kecakapan, daya tahan ?

a. Ya, selalu

b. Kadang kadang tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. Tidak sama sekali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

31. Apakah dalam mengajar praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara sela lu

memberikan aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan keseimbangan?

a. Ya, selalu

b. Kadang kadang tapi kwang dari tiga kali

c. Tidak sama sekali

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

32. Apakah dalam mengajar penjasorkes Bapak, Ibu Saudara memberikan akt ifitas

yang menekankan pada gerakan-gerakan yang berpindah tempat ?

a. Ya c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

33. Apakah siswa Bapak, Ibu, Saudara selalu memberikan respon yang positif

dalam kegiatan belajar ?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

34. Apakah strategi pembelajaran yang Bapak, Ibu, Saudara terapkan saat ini

sudah efektif dan efisien ?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kurang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

35. Apakah materi yang bapak, ibu saudara pilih sudah sesuai dengan kebutuhan

dan tingkat kecacatan siswa ?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kurang sesuai

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

36. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sudah melaksanakan pelajaran individual yang

berkaitan dengan modifikasi lingkungan belajar ?

a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

37. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sering memberikan penguatan sew aktu pengajar

Penjasorkes ?

a. Sering c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

38. Apakah SLB Bapak, Ibu, saudara sering mengikuti kejuaraan atau

pertandingan olahraga ?

a. Ya, sering c. tidak pernah

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

39. Bagaimana Prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat daerah ?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

40. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat nasional ?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

41. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat daerah

maupun di tingkat nasional dari tahun 2003 - 2008 ?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

42. Apakah setiap ada pertandingan olahraga pihak sekolah Bapak, Ibu, Saudara

selalu mendukung sepenuhnya ?

a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali

b. Kadang-kadang

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

43. Bagaimana peran serta pemerintah daerah terhadap binaan olahraga di SLB

Bapak, Ibu, Saudara ?

a. Baik

b. Kurang baik

c. Tidak baik Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !

…………………………………………………………………………………

44. Bagaimana bentuk peran serta pemerintah berupa pendanaan (bantuan

keuangan) terhadap pembinaan olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

Berilah alasan penguat dari jawaban salah sa tu option !

…………………………………………………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

PERTANYAAN ANGKET

Nama Siswa :

Nama Sekolah :

PETUNJUK PENGISIAN :

Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai menurut anda dengan memberi tanda

selang ( x ) pada huruf jawaban ( a, b, c )

1. Apakah dalam menerapkan Praktek Penjasorkes guru anda sudah berpatokan

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ?

a. sudah c. sama sekali belum memahami

b. kadang-kadang

2. Apakah guru anda mengalami kesulitan dalam menerapkan Praktek

Penjasorkes yang sesuai dengan KTSP ?

a. tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan

b. kadang-kadang kesulitan

3. 3. Apakah anda sudah siap dalam penerapan KTSP Penjasorkes ?

a. sudah c. belum siap

b. kurang siap

4. Adakah kendala yang anda hadapi dalam pelaksanaan KTSP Penjasorkes ?

a. tidak ada c. kendala

b. kadang-kadang ada, tidak lebih dari 50%

5. Apakah guru anda paham tentang menyusun Silabus Penjasorkes ?

a. paham sepenuhnya c. tidak paham

b. kurang begitu paham

6. Apakah Bapak/ Ibu anda rutin membuat sila bus sebelum proses pembelajaran?

a. ya c. tidak

b. kadang-kadang kurang dari 5 kali

7. Apakah Bapak/ Ibu guru anda rutin membuat Rencana Program Pengajaran ?

a. iya, selalu tiap bulan c. tidak sama sekali

b. tidak sama sekali

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

8. Apakah Bapak/ Ibu guru anda pernah mengikuti pelatiha n atau pembekalan

Penjasorkes Adaptif ?

a. sering sekali mengikuti

b. kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. tidak sama sekali

9. 9. Apakah Kepsek menegur persiapan Bapak/ Ibu guru anda kalau ada

kekeliruan ?

a. ya, beberapa kali c. sering menegur

b. ya, pernah tapi kurang dari 80%

10. Apakah Bapak/ Ibu guru mengalami kesulitan berinteraksi dengan anda dalam

pelaksanaan KTSP ?

a. tidak mengalami

b. pernah mengalami, tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. sering mengalami

11. Apakah Bapak/ Ibu guru anda sering mengikuti pembekalan Penjasorkes

Adaptif ?

a. sering mengikuti

b. kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang daro 80%

c. tidak pernahsama sekali

12. Apakah Sarana dan Prasarana olahraga di sekolah anda sudah mendukung

pelaksanaan Penjasorkes ?

a. sudah mendukung c. tidak mendukung

b. kurang mendukung

13. Apakah Sarana dan Prasarana olahraga di sekolah anda sudah sesuai dengan

keadaan siswa ?

a. sudah sesuai c. tidak sesuai

b. kurang sesuai

14. Apakah buku pegangan yang Bapak/ Ibu guru anda gunakan sudah sesuai

dengan keadaan siswa ?

a. sudah sesuai c. tidak sesuai

b. kurang sesuai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

15. Apakah Bapak/ Ibu guru anda selalu menyiapkan materi sebelum mengajar

Penjasorkes ?

a. selalu menyiapkan

b. kadang-kadang

c. tidak ada persiapan sama sekali

16. Apakah dalam rnempersiapkan materi bahan ajar Bapak/ Ibu guru anda selalu

mengambil dari buku pegangan mengajari Penjasorkes ?

a. ya, selalu c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

17. Apakah materi yang Bapak/ Ibu guru anda berikan sudah sesuai dengan

keadaan siswa ?

a. sudah sesuai c. tidak sesuai

b. kurang sesuai

18. Apakah ukuran lapangan olahraga di sekolah anda sudah memenuhi Standart

Pelaksanaan Penjasorkes ?

a. sudah sesuai c. tidak sesuai

b. kurang sesuai

19. Apakah tempat olah raga yang dimiliki sekolah sudah mendukung

pelaksanaan Penjasorkes ?

a. sudah mendukung c. tidak mendukung

b. kurang mendukung

20. Apakah alat-alat olahraga yang digunakan untuk pelaksanaan Penjasorkes ada

yang dimodifikasi ?

a. semua di modifikasi c. tidak ada

b. ada, tapi tidak semua

21. Apakah jumlah alat olahraga yang dimiliki sudah mencukupi dengan jumlah

siswa yang ada ?

a. sudah mencukupi c. tidak mencukupi

b. kurang mencukupi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

22. Apakah jumlah guru Penjasorkes di sekolah anda sudah mencukupi dengan

jumlah kelas yang ada ?

a. sudah mencukupi c. tidak mencukupi

b. kurang mencukupi

23. Apakah Bapak/ Ibu guru anda mengalami kesulitan dalam menggunakan

demostrasi visual pada saat mengajar ?

a. tidak kesulitan c. mengalami kesulitan

b. kadang-kadang kesulitan

24. Apakah dalam menerapkan Praktek Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda

menggunakan suatu program modifikasi perilaku yang konsisten ?

a. ya c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

25. Apakah Bapak/ Ibu guru anda memberikan pembelajaran aquatik pada siswa ?

a. ya c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

26. Apakah Bapak/ Ibu guru anda dalam mengajar Penjasorkes memberikan

kegiatan yang menggunakan musik dan tari ?

a. ya c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

27. Apakah bapak/ Ibu guru anda dalam menerapkan Praktek Penjasorkes

memberikan kegiatan olahraga dan permainan yang menggunakan meja ?

a. ya, selalu c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

28. Apakah dalam pembelajaran Penjasorkes bapak/ Ibu guru anda memberikan

olahraga senam aerobik ?

a. ya, sering c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

29. Apakah dalam Praktek Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda selalu memberikan

permainan lingkaran ?

a. ya, selalu c. tidaks sama sekali

b. ya, tapi kurang dari 50%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

30. Apakah dalam menerapkan Praktek Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda selalu

memberikan aktifitas yang meningkatkan kekuatan, kelentukan, kelincahan,

kecakapan, dan daya tahan ?

a. ya, selalu

b. kadang-kadang, tapi prosentasenya kurang dari 80%

c. tidak sama sekali

31. Apakah dalam mengajar Praktek Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda selalu

memberikan aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan keseimbangan?

a. ya, selalu c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

32. Apakah dalam mengajar Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda memberikan

aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan yang berpindah tempat ?

a. ya c. kadang-kadang

b. tidak sama sekali

33. Apakah anda selalu memberikan respon yang positif dalam kegiatan belajar ?

a. ya, selalu c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

34. Apakah strategi pembelajaran yang Bapak/ Ibu guru anda terapkan saat ini

sudah efektif dan efisien ?

a. ya, selalu c. tidak sama sekali

b. kurang

35. Apakah materi yang Bapak/ Ibu guru anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan

tingkat kekurangan siswa ?

a. ya, sudah c. tidak sesuai sama sekali

b. kurang sesuai

36. Apakah Bapak/ Ibu guru anda sudah melaksanakan pengajaran individual

yang berkaitan dengan modifikasi lingkungan belajar ?

a. ya, sudah c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

37. Apakah Bapak/ Ibu guru anda sering memberikan penguatan sewaktu

mengajar Penjasorkes ?

a. Ya, sering c. tidak pernah

b. tidak pernah

38. Apakah sekolah anda sering mengikuti kejuaraan atau pertandingan olahraga ?

a. Ya, sering c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

39. Bagaimana prestasi olahraga sekolah anda ditingkat daerah ?

a. Baik c. Tidak baik

b. Kurang baik

40. Bagaimana prestasi olahraga sekolah anda ditingkat nasional ?

a. baik c. tidak baik

b. kurang baik

41. Bagaimana prestasi olahraga sekolah anda setingkat daerah maupun ditingkat

nasional dari tahun 2003 - 2008 ?

a. baik c. tidak baik

b. kurang baik

42. Apakah setiap ada pertandingan olahraga pihak sekolah selalu mendukung

sepenuhnya :

a. ya, selalu c. tidak sama sekali

b. kadang-kadang

43. Bagaimana peran serta pemerintah daerah terhadap pembinaan olahraga di

sekolah anda ?

a. baik c. tidak baik

b. kurang baik

44. Bagaimana bentuk peran serta pemerintah berupa pendanaan (bantuan

keuangan) terhadap pembinaan olahraga di sekolah anda ?

a. baik

b. kurang baik

c. tidak baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Gambar : 1 : Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta

Gambar 2: Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta

Lampiran 10

DOKUMENTASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Gambar 3 Kegiatan Penelitian di SLB/E YP Surakarta

Gambar 4: Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Gambar 5 : Kegiatan Penelitian di SLB/BC YSD Surakarta

Gambar 6: Kegiatan Penelitian di SLB/BC YSD Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Gambar 7 : Kegiatan Penelitian di SLB/CG YPPCG Surakarta

Gambar 8: Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Gambar 9 : Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta

Gambar 10: Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Gambar 11 : Kegiatan Penelitian di SLB/E Bhina Putra Surakarta

Gambar 12: Kegiatan Penelitian di SLB/E Bhina Putra Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Gambar 13 : Kegiatan Penelitian di SLB/AB YAAT Surakarta

Gambar 14: Kegiatan Penelitian di SLB/AB YAAT Surakarta