Upload
phungkien
View
297
Download
21
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA
MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
HALU OLEO
OLEH :
ENI FITRIANI
B1B1 13 021
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS TEKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
v
ABSTRAK
Eni Fitriani (B1B1 13 021). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Mahasiswi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Halu Oleo. Pembimbing I:
Moh. Amin dan Pembimbing II: Yusuf.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan
parsial variabel kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian kosmetik
wardah pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Halu Oleo yang menggunakan kosmetik wardah yang tidak
diketahui jumlahnya (infinitife). Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 55
responden menurut pendapat Sugiyono, 2006. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan accidental sampling.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara
dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara simultan kualitas produk
dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. (2). Secara
parsial kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Keputusan Pembelian.
vi
ABSTRACT
Eni Fitriani (B1B1 13 021). The Influence of Product Quality and Price
Buying Decision Against Cosmetic Products Wardah On Student
Faculty of Economics and Business UHO. Supervisor I: Moh. Amin
and Supervisor II: Yusuf.
This study aims to determine the effect of the simultaneous and partial
variable product quality and price on purchase decisions cosmetic Wardah the
student of the Faculty of Economics and Business haluoleo university. The
population in this research is all student of the Faculty of Economics and Business
haluoleo university who use cosmetics Wardah unknown number (infinitife). The
sample in this research is the opinion of the respondents amounted to 55 Sugiyono
2006.The sampling technique used in this research is to use accidental sampling.
Methods of data collection in this research is using interviews and questionnaires.
This study uses multiple regression analysis
The results showed that: (1) simultaneous product quality and price have a
significant effect on purchasing decisions. (2). Partially product quality and price
have a significant effect on purchasing decisions.
Keywords: Product Quality, price, purchase decision.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil „alamin, tiada kata yang lebih indah dan lebih pantas
kita panjatkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari yang telah memberikan petunjuk, kesehatan dan kekuatan kepada
penulis dalam mengikuti pendidikan serta penyelesaian hasil ini yang berjudul:
“Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk
Kosmetik Wardah pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Halu Oleo Kendari” dapat berjalan dengan lancar. Salawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga beliau, sahabat-
sahabat beliau dan orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan Allah SWT
hingga akhir zaman.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam rangka
menyelesaikan studi guna memperoleh gelar sarjana strata satu pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Halu Oleo Kendari. Dalam
penulisan skripsi ini disadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bantuan
serta dorongan yang sangat bermanfaat.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih serta
penghargaan yang setulus-tulusnya kepada yang tercinta dan tersayang kedua
viii
orang tua saya yakni Ayahanda Paimin dan Ibunda Sutini yang telah mendidik
dan membesarkan dengan kasih sayang, memberikan doa restu, arahan, motivasi,
dan segala pengorbanan, serta dukungan moril maupun material kepada penulis
dalam menyelesaikan hasil penelitian ini.
Teriring rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada Bapak
Moh. Amin, S.E., M.S. selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Yusuf, S.E., MM
selaku Pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, meluangkan waktu,
tenaga, pikiran, dukungan maupun bimbingan kepada penulis.
Disamping itu pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa
terimakasih kepada :
1. Rektor Universitas Halu Oleo.
2. Ibu Dr. Hj. Rostin, SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Halu Oleo.
3. Bapak Laode Asfayadin Aliddin, SE., MM, selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Halu Oleo
4. Dosen penguji, Bapak Dr. La Ode Kalimin. S.PD., M.SI yang telah
meluangkan waktunya untuk menguji, memberikan arahan dan saran
perbaikan yang lebih sempurna.
5. Arman Alimuddin S.AG., M.SI yang telah meluangkan waktunya untuk
menguji, memberikan arahan dan saran perbaikan yang lebih sempurna.
6. Dr. La Sensu SH., MH yang telah meluangkan waktunya untuk menguji,
memberikan arahan dan saran perbaikan yang lebih sempurna.
ix
7. Sebelum sampai tahap penelitian, tentunya tidak lepas dari arahan,
bimbingan dan motivasi, serta ilmu yang sangat bermanfaat yang telah
diberikan oleh dosen selama perkuliahan. Olehnya itu, ucapan banyak
terimakasih kepada semua dosen dan staf lingkungan jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Halu Oleo
8. Keluarga tercinta kakak saya Pujiyanti dan Sulistiyoko serta keluarga,
yang telah banyak membantu dalam penulisan ini, terima kasih sebanyak-
banyaknya atas doa, perhatian dan motivasi yang selalu diberikan
kepadaku selama ini.
9. Kepada orang tersayang Asrullah Araffah yang selalu memberikan
dukungan dan semangat tiada henti hingga hari ini
10. Seluruh Mahasiswi yang menjadi responden dalam penelitian ini, atas
kesempatan dan waktunya dalam mengisi kuesioner penelitian.
11. Sahabat tersayang Eka Sholihati yang selalu memberikan motivasi,
menemani, dan menyemangati saya walaupun terkadang ada selisih paham
diantara kita tetapi tidak akan mengurangi rasa persahabatan kita. Semoga
kebersamaan dan persahabatan kita akan tetap dan terus berlanjut.
12. Teman-teman saya Eriknawati,Aslinda,Annisa Fadila,Azzahra
Radhifa,Lisa Minelia, Meri Anggeraeni, Hera. S, Mulgaida, L.M Yasid
Karimullah, dan Fatwan Syawal. Terima kasih untuk kebersamaan kalian
yang kita lalui sampai pada saat ini.
x
13. Teman-teman seperjuangan dalam mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) :
Ulfa Izdihar, Shola,Fitria Fetty, Lisa, Yayu Aprilia, Nia, Dania, wawa,
Fajri, Ade Saputra Mangidi, Sugeng, Awil, Masdin, dan Jalal.
14. Semua pihak yang banyak memberikan bantuan dan dukungan yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, penulis tidak dapat membalas semua
dukungan yang diberikan, semoga Allah SWT yang akan memberikan
balasannya.
Dengan segala kerendahan hati penulis sadar bahwa dalam penulisan hasil
penelitian ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Wassalam
Kendari, 2017
Penulis
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lima Tingkatan Produk .................................................................24
Gambar 2.2 Product is More than Just a Product ............................................27
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian .....................................................40
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERESETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ...........................................................5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................6
1.4 Manfaat Peneltian.............................................................................6
1.5 Keterbatasan dan Ruang Lingkup Penelitian ...................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................8
2.2 Tinjauan Teori .................................................................................11
2.2.1 Pemasaran..............................................................................11
2.2.2 Perilaku Konsumen ...............................................................13
2.2.3 Keputusan Pembelian ............................................................16
2.2.3.1 Proses Pembuatan Keputusan ...................................18
2.3 Kualitas Produk ...............................................................................22
2.4 Harga ...............................................................................................30
2.4.1 Indikator Pengukuran Harga .................................................35
2.5 Pengambilan Keputusan Dalam Pembelian ....................................36
xii
2.6 Hubungan Antar Variabel Penelitian ..............................................37
2.6.1 Hubungan antara kualitas produk dengan keputusan
Pembelian .............................................................................37
2.6.2 Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian ..........38
2.7 Kerangka Pikir .................................................................................39
2.8 Hipotesis ..........................................................................................40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Objek penelitian............................................................42
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................42
3.2.1 Poupulasi ...............................................................................42
3.2.2 Sampel ...................................................................................42
3.3 Sumber Data ....................................................................................43
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................43
3.5 Skala dan Pengukuran Data ............................................................44
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian.......................................................44
3.6.1 Uji Validitas Instrumen .........................................................45
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen .....................................................47
3.7 Metode Analisis Data ......................................................................48
3.8 Pengujian Hipotesis .........................................................................49
3.9 Definisi Operasional Variabel .........................................................49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...............................................52
4.1.1 Sejarah Berdirinya Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis ....................................................................................52
4.1.2 Profil Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi ......................53
4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi (Tukopsi) ......................................54
4.2 Karakteristik Responden .................................................................55
4.2.1 Jenis kelamin .........................................................................55
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian ..........................................................55
xiii
4.3.1 Deskripsi Variabel Kualitas Produk ......................................56
4.3.2 Deskripsi Variabel Harga ......................................................58
4.3.3 Deskripsi Keputusan Pembelian............................................59
4.4 Uji Asumsi Klasik ...........................................................................61
4.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...........................................64
4.5.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................64
4.5.2 Nilai Konstanta ......................................................................65
4.5.3 Koefisien Korelasi .................................................................66
4.5.4 Koefisien Determinasi ...........................................................66
4.5.5 Pengujian Hipotesis ...............................................................67
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................68
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan .....................................................................................75
5.2 Saran ................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen ................................................46
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Relibilitas Instrumen ..............................................47
Tabel 4.1 Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan ...............................55
Tabel 4.2 Tanggapan Responden Atas Kualitas Produk ...................................56
Tabel 4.3 Tanggapan Responden Tentang Harga .............................................58
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Tentang Keputusan Pembelian ....................59
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas .........................................................................63
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...........................................64
Tabel 4.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .........66
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepuasan konsumen telah banyak menjadi topik penelitian. Hal ini
disebabkan karena adanya keterkaitan antara konsep ini dengan konsep perilaku
konsumen lainnya seperti hubungan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan.
Kesetiaan menjadi tujuan akhir perusahaan karena adanya keyakinan bahwa
mempertahankan konsumen yang ada lima kali lebih murah daripada
mendapatkan konsumen baru. Perusahaan yang telah mampu memuaskan
konsumen dan memiliki konsumen yang setia cenderung mampu bertahan dalam
perubahan kondisi ekonomi.
Di era persaingan yang semakin ketat ini, salah satu cara untuk
mendapatkan konsumen yang loyal adalah dengan memuaskan kebutuhan
konsumen secara konsisten dari waktu ke waktu. Banyak cara yang dapat
digunakan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Seringkali
perusahaan berlomba-lomba menyediakan produk dengan harga yang murah
dengan anggapan konsumen hanya mempertimbangkan harga dalam keputusan
pembelian. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Kosmetik merupakan produk yang unik karena selain produk ini memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar wanita akan kecantikan
sekaligus seringkali menjadi sarana bagi konsumen untuk memperjelas identitas
dirinya secara sosial dimata masyarakat. Kosmetik sesungguhnya memiliki risiko
pemakaian yang perlu diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan kimia
2
tidak selalu memberi efek yang sama untuk setiap konsumen. Namun demikian
bagaimana sesungguhnya penilaian konsumen akan produk kosmetik sehingga
produk tersebut dinilai memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen
untuk menjadi cantik.
Berbagai teori perilaku pelanggan dan pemasaran menyatakan bahwa
kebutuhan manusia tidak saja dipengaruhi oleh motivasinya melainkan juga halhal
eksternal seperti (budaya, sosial dan ekonomi). Keputusan pembelian dan pilihan
produk seringkali dipengaruhi oleh dorongan-dorongan yang sifatnya psikologis.
Tidak jarang kita temui konsumen memutuskan untuk memilih dan
mengkonsumsi produk tertentu dalam rangka aktualisasi diri sekaligus sebagai
sarana masuk kedalam komunitas yang diharapkannya, misalkan dalam konsumsi
kosmetik. Produk memang tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan
fungsionalnya saja namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan psikologi.
Kualitas merupakan konsep terpenting dalam menciptakan suatu produk. Produk
yang berkualitas adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Kotler (2009:54) produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginannya atau
kebutuhannya. Oleh karena itu perusahaan harus mengerti apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2011:258):
bahwa kualitas suatu produk adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu
produk didalam menjalankan fungsinya, yang merupakan suatu gabungan dari
daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta atribut-atribut
3
lainnya dari suatu produk. Dari segi pemasar kualitas harus diukur dari sudut
penglihatan dan tanggapan pembeli terhadap kualitas itu sendiri. Dalam hal ini
selera pribadi sangat mempengaruhi. Oleh karena itu secara umum dalam
mengelola kualitas produk, harus sesuai dengan kegunaan yang diharapkan.
Penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada
konsumen dan mempengaruhi kualitas produk, serta keputusan konsumen untuk
membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi
supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah
keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara
keseluruhan. penentuan harga dapat didekati dengan menseleksi harga akhir
dengan menambahkan faktor-faktor diantaranya psychological pricing di mana
konsumen menggunakan harga sebagai indikator kualitas dan kebijaksanaan harga
perusahaan (company pricing policies) dengan tujuan memberikan kuota harga
kepada tenaga penjualan untuk diberikan kepada konsumen dan untuk
profitabilitas perusahaan. Kotler (2009:439).
Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu dalam
permintaan pasar. Harga merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan
oleh konsumen dalam membeli produk atau jasa. Jika konsumen merasa cocok
dengan harga yang ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakukan
pembelian ulang untuk produk yang sama. Dalam teori ekonomi disebutkan
bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi
rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. (Tjiptono,
2008).
4
Penelitian yang dilakukan oleh Habibah, (2016) dalam jurnalnya bahwa
pengambilan keputusan pembelian merupakan suatu proses pemilihan salah satu
dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata.
Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat
menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji, menganalisa, dan menjelaskan pengaruh kualitas produk dan harga
terhadap keputusan pembelian secara simultan dan parsial, serta mengetahui
variabel independen (kualitas produk dan harga) manakah yang memiliki
pengaruh yang dominan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel independen (kualitas produk dan
harga) mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen
(keputusan pembelian).
Kajian empiris yang melandasi pengujian pengaruh kualitas produk dan
harga terhadap keputusan pembelian yakni penelitian yang dlakukan oleh Tina
Martini, (2015) yang menyatakan bahwa harga mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian, kualitas produk mempunyai pengaruh negatif terhadap
keputusan pembelian, penelitian yang dilakukan oleh Iful Anwar, (2015) yang
menyatakan harga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keputusan
pembelian, sedangkan kualitas produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marrini dan
Iful terdapat perbedaan hasi temuan, dimana perbedaan tersebut dapat dijadikan
referensi bahan penelitian.
5
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Raihana, (2014) yang
menyatakan bahwa variabel kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel harga mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan serta memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan
pembelian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mariana, (2015),
menyatakan bahwa kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian
produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Temuan dari
Raihana dan Mariana juga terdapat perbedaan hasil temuan, perbedaan hasil
temuan tersebut dapat dijadikan acuan untuk bahan penelitian.
Berdasarkan temuan penelitian terdahulu, masih memberikan hasil yang
berbeda-beda oleh karena itu maka peneliti tertarik meneliti dengan judul
”Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Kosmetik Wardah pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Halu Oleo”
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik wardah pada mahasiswi fakultas
ekonomi dan bisnis universitas halu oleo?
2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik wardah pada mahasiswi fakultas ekonomi dan bisnis
universitas halu oleo?
6
3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik wardah pada mahasiswi fakultas ekonomi dan bisnis universitas
halu oleo?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan kualitas produk dan harga
secara simultan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah
pada mahasiswi fakultas ekonomi dan bisnis universitas halu oleo
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik wardah pada mahasiswi fakultas ekonomi dan
bisnis universitas halu oleo
3. Untuk mengetahui harga terhadap keputusan pembelian produk kosmetik
wardah pada mahasiswi fakultas ekonomi dan bisnis universitas halu oleo
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan dan memperkaya teori kualitas produk, harga dalam pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian.
1.4.2 Manfaat praktis
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat, sebagai berikut :
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap para
pemakai kosmetik wardah tentang kualitas produk dan harga untuk
menciptakan keputusan pembelian.
7
b. Diharapkan pula menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya serta
bermanfaat pula bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
menyangkut kualitas produk, harga dan keputusan pembelian.
1.5 Keterbatasan Dan Ruang Lingkup Penelitian
Pembahasan dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang pengaruh
kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk kosmetik
wardah.
Kualitas produk dalam penelitian ini diukur dengan indikator: kinerja,
kehandalan, daya tahan. Irawan (2002).
Harga dalam penelitian ini diukur dengan indikator: harga yang sesuai
kebutuhan, harga sesuai dengan kualitas, harga sesuai dengan keinginan
konsumen. Tjiptono (1997).
Sedangkan keputusan pembelian dalam penelitian ini diukur dengan
indikator: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, perilaku pasca pembelian. Kotler dan Keller (2001).
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan telaah pustaka yang berasal dari
penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu
yang digunakan sebagai acuan telaah pustaka penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian Martini (2015) yang berjudul “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas
produk dan Desain terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor
Merek Honda Jenis Skutermatic. Sampel dalam penelitian ini adalah
konsumen/pemakai kendaraan bermotor merek Honda jenis skutermatic
dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 75 responden. Pengambilan
sampel menggunakan tehnik sampling insidenta. Metode analisis yang
digunakan adalah metode regresi linier berganda dan menggunakan uji – t
dengan taraf signifikansi a = 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa pertama: harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
kendaraan bermotor merek Honda jenis skutermatic pada masyarakat
Kabupaten Kudus. Kedua, kualitas mempunyai pengaruh negatif terhadap
keputusan pembelian. Dan yang ketiga, desain mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor merek Honda jenis
skutermatic pada masyarakat Kabupaten Kudus.
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas
tentang pengaruh harga dan kualitas terhadap keputusan pembelian dan
9
juga alat analisis yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada
obyek penelitian dan pada penelitian terdahulu menggunakan variabel
desain sebagai variabel independent.
2. Iful (2015) yang berjudul “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian peralatan masak di
Showroom Maxim Housewares Grand City Mall Surabaya. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua konsumen yang sedang melakukan pembelian di
Showroom Maxim Housewares Grand City Mall Surabaya. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability
sampling tepatnya accidental sampling yaitu teknik pemilihan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu semua anggota populasi yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel dalam penelitian. Hasil
pengujian secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa
model regresi linear berganda layak sebagai model penelitian. Selanjutnya
dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa harga berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap keputusan pembelian, sedangkan kualitas
produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.
Selanjutnya variabel independen yang dominan terhadap keputusan
pembelian adalah kualitas produk.
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas
tentang pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
10
dan juga alat analisis yang digunakan, sedangkan perbedaannya terlatak
pada obyek penelitian.
3. Raihana, (2014) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Yamaha Mio (Studi Kasus Pada PT.
Hasjrat Abadi Cabang Ambon)”. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian motor Yamaha Mio. Metode analisis yang digunakan untuk
menganalisis pengaruh variabel kualitas produk dan harga terhadap
keputusan pembelian adalah dengan mengguanakan analisis regresi
berganda dan uji hipotesis yang berpedoman pada apabila P value < 0,05
maka kesimpulannya Ha diterima dan apabila P value > 0,05 maka Ha
ditolak. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa variabelkualitas
produkmempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian, variabel hargamempunyai pengaruh negatif dan signifikan serta
memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian. Saran penelitian
yang diperoleh adalah perlunya pemasar untuk meningkatkan image
Yamaha Mio untuk memberikan kesan bahwa Yamaha Mio bukan motor
murahan, sehingga dapat disimpulkan adanya kesesuaian harga dengan
kualitas produk.
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas
tentang pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
dan juga alat analisis yang digunakan, sedangkan perbedaannya terlatak
pada obyek penelitian.
11
4. Mariana, (2015) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Industri UKM Amplang UD.
Sinar Rejeki Di Samarinda”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk terhadap harga Amplang
Belida UD. Sinar Rejeki di samarinda. Berdasarkan hasil analisis mengenai
pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk
pada industri UKM amplang UD sinar Rejeki di Samarinda berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.Variabel yang paling dominan
mempengaruhi keputusan konsumen adalah price alasannya karena kualitas
produk Amplang belida lebih baik dan berkualitas di bandingkan dengan
produk amplang lain nya serta selalu di kunjungi oleh calon konsumen.
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas
tentang pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
dan juga alat analisis yang digunakan, sedangkan perbedaannya terlatak
pada obyek penelitian.
2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
dunia usaha. Pada kondisi usaha dewasa ini, pemasaran merupakan pendorong
untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mempertahankan eksistensi
perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemasaran adalah proses
kemasyarakatan dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan penawaran dan secara bebas
12
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler,
2009:5). Secara umum, pengertian pemasaran adalah kegiatan pemasaran untuk
menjalankan bisnis guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa,
menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses
pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
Ada dua unsur pokok dalam konsep pemasaran menurut Kotler (2002),
yaitu :
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus dapat
menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan,
menentukan produk dan program pemasarannya bagi kelompok pembeli
yang dipilih sebagai sasaran, mengadakan penelitian pada konsumen untuk
mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan sikap serta perilaku
mereka, menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik.
2. Penyusunan kembali kegiatan pemasaran secara integral
Semua elemen perusahaan harus diorganisasikan dan diintegrasikan untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen secara optimal.
Pemasaran merupakan sebuah konsep kunci keberhasilan suatu bisnis
dimana pemasaran dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan pelanggan
untuk tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan suatu perusahaan yang
akan memberikan dampak positif bagi perkembangan usaha suatu perusahaan.
Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan
proses perencanaan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan
13
dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh suatu
perusahaan yang tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai. Keputusan dalam
pemasaran itu harus dibuat untuk menentukan produk serta pasarnya, penentuan
harga, dan kegiatan promosi.
2.2.2. Perilaku Konsumen
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam
persaingan bisnis adalah berusaha mencapai tujuan perusahaan dengan
menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti
perusahaan harus mampu memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan
pelanggannya melebihi apa yang diberikan pesaing, sedangkan menciptakan
pelanggan berarti perusahaan harus dapat menangkap setiap peluang yang ada
melalui strategi pemasarannya untuk mendapatkan pelanggan. Menurut Utami
(2010:45) perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut.
Dalam memahami perilaku konsumen terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dipelajari, yaitu apa yang mereka beli, mengapa mereka
membeli, bagaimana mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka
membeli, dan berapa sering mereka membeli. Menurut Mangkunegara (2000)
perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok
atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk
mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi oleh lingkungan. Mereka mengatakan bahwa perilaku konsumen
14
adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa.
Perusahaan yang berorientasi pada konsumen harus mengetahui perilaku
konsumennya. Informasi perilaku konsumen tersebut dapat memberikan
gambaran mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan
mampu memenuhinya.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), memberikan arti bahwa perilaku
konsumen adalah perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa atau ide yang
diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen dengan mengkonsumsi
produk atau jasa yang ditawarkan. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran
perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena
dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang
diinginkan konsumen. Menurut Kotler (2009), keputusan konsumen dalam
pembelian dipengaruhi oleh karakteristik konsumen dan rangsangan pemasaran
(marketing stimuli) yang terdiri dari :
1. Produk yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh konsumen, baik
kualitas maupun kuantitasnya.
2. Harga yaitu seberapa besar harga sebagai pengorbanan konsumen dalam
memperoleh manfaat produk yang diinginkan.
3. Distribusi yaitu bagaimana pendistribusian barang sehingga produk dapat
sampai ke tangan konsumen dengan mudah.
15
4. Promosi yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga keunggulan produk
dapat disampaikan kepada konsumen.
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang
bersangkutan, sering disebut dengan faktor psikologis. Faktor psikologis yang
menjadi faktor dasar dalam mempelajari perilaku konsumen adalah sebagai
berikut :
a. Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada suatu saat tertentu, salah
satunya adalah kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, dan rasa
kepemilikan. Kebanyakan dari kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk motivasi
seseorang supaya bertindak pada suatu saat.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses memilih, menata, menafsir stimuli yang dilakukan
seseorang agar mempunyai arti tertentu (Kotler, 2009). Seorang konsumen
dapat membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama karena
tiga macam proses penerimaan indera yaitu:
1. Perhatian selektif. Perhatian selektif terjadi karena seseorang tidak mampu
untuk mengikuti semua rangsangan yang ada. Rangsangan yang ada hanya
karena diperhatikan oleh orang yang ada dalam pasar produk tersebut.
Dalam hal ini manusia cenderung untuk menyaring sebagian besar
informasi yang mereka hadapi. Pesan mereka akan hilang kalau diterima
oleh orang yang tidak dalam pasar produk mereka
16
2. Distorsi selektif. Menggambar kecenderungan seseorang untuk
menginterprestasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa
yang telah mereka yakini.
3. Ingatan selektif. Konsumen cenderung memahami informasi yang dapat
mendukung sifat dan kepercayaan mereka, sehingga yang mereka ingat
adalah yang sesuai dengan yang mereka inginkan, baik itu merek atau
perusahaan.
4. Sikap dan keyakinan. Sikap adalah evaluasi kognitif yang berlangsung
terus menerus, perasaan emosional, atau kecondongan bertindak kearah
sasaran atau gagasan tertentu (Kotler, 2009). Sikap dan keyakinan
merupakan sesuatu yang kuat dan langsung dapat mempengaruhi perilaku
seseorang.
5. Konsep diri. Konsep diri seseorang juga disebut sebagai citra diri. Pemasar
agar dapat memahami tingkah laku konsumen maka harus memahami
hubungan antara konsep diri konsumen dan miliknya (Kotler, 2009).
2.2.3 Keputusan Pembelian
Secara umum, keputusan adalah pemilihan dari dua atau lebih alternative
pilihan. Dengan kata lain untuk membuat keputusan harus terdapat alternatif
pilihan. Sebaliknya jika konsumen tidak memiliki alternatif untuk memilih maka
tidak dapat dikategorikan sebagai pengambilan keputusan. Tidak semua
konsumen dalam mengambil keputusan memerlukan tingkat pencarian informasi
yang sama.
17
Jika dalam pengambilan keputusan memerlukan usaha yang besar, maka
konsumen perlu meluangkan waktu untuk melalukan proses keputusan.
Sebaliknya untuk pembelian yang sifatnya rutin cenderung merupakan peristiwa
yang monoton dan menunjukkan berkurangnya tingkat kesenangan.Terdapat tiga
tingkat pengambilan keputusan oleh konsumen dari usaha yang paling tinggi ke
usaha yang paling rendah, yaitu: extensive problem solving, limited problem
solving dan routinized response behavior.
Proses keputusan pembelian menurut Philip Kotler (1998:170) terdiri dari
lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, paska pembelian. Buchari Alma menegaskan, setelah
melakukan penelitian ini maka diambilah keputusan membeli atau tidak membeli.
Keputusan pembelian itu sendiri menurut Kotler (2002 : 204) adalah suatu
tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam
kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai. Sedangkan menurut
Saladin (2003 : 13), ada tiga faktor penyebab timbulnya keputusan pembelian
yaitu :
1. Sikap orang lain : Keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-
teman, tetangga atau siapa yang ia percaya.
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : Seperti faktor harga, pendapatan
keluarga dan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut.
3. Faktor-faktor yang dapat diduga : faktor situasional yang dapat diantisipasi
konsumen.
18
Jadi dapat disimpulkan, keputusan pembelian itu sendiri adalah hasil evaluasi
alternatif dari berbagai merek yang ada untuk dijadikan referensi dalam proses
pengambilan keputusan.
2.2.3.1 Proses Pembuatan Keputusan
Menurut Philip Kotler (2003-204-208) konsumen melewati lima tahapan
dalam proses keputusan pembelian, sebenarnya proses pembelian telah dimulai
jauh sebelum pembelian aktual terjadi dan memiliki konsekuensi jauh setelah
pembelian terjadi. lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan
keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus
atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya
terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam
diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu
hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi
merupakan respon atas sikap yang diambil.
5. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak
suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2001;235) tahapan proses keputusan
pembelian konsumen terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
19
evaluasi alternative, keputusan pembelian dan perilaku paska pembelian. Masing-
masing tahap proses keputusan pembelian dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah
Proses keputusan membeli, adalah ketika konsumen mengenali adanya
masalah atau kebutuhan. Pencarian informasi pada tahap proses keputusan
membeli, yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak;
adalah konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif
mencari informasi.
Evaluasi alternatif pada tahap proses keputusan membeli, adalah ketika
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi alternatif dalam
perangkat pilihan. Keputusan membeli pada tahap proses keputusan membeli,
adalah ketika konsumen benar-benar membeli produk. Tingkah laku setelah
pembelian pada tahap proses keputusan membeli, adalah ketika konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas
atau tidak puas.
2. Pencarian Informasi dan Penilain Sumber-sumber
Tahap kedua dalam proses pembelian sangat berkaitan dengan pencarian
informasi tentang sumber-sumber dan menilainya, untuk memenuhi kebutuhan
dan kenginan yang dirasakan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif,
internal atau eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dan berupa
kunjungan beberapa perusahaan untuk membuat perbedaan harga dan kualitas
produk, sedangkan pencarian informasi pasif mungkin hanya dengan membaca
suatu pengiklanan dimajalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus
20
tentang gambaran produk yang diinginkan. Ada empat kelompok yang menjadi
sumber informasi konsumen yaitu :
a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga maupun kenalan lainnya.
b. Sumber komersial : iklan wiraniaga, penjualan, kemasan, pajangan.
c. Sumber publik : media massa, organisasi penilaian konsumen.
d. Sumber pengalaman : menangani, memeriksa dan menggunakan produk.
3. Evaluasi Alternatif
Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin, konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi beberapa merek alternatif dalam satu
susunan pilihan.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian
yang nyata. Jadi, setelah tahap diatas dilakukan, maka konsumen harus
mengambil keputusan apakah membeli atau tidak.
Keputusan pembelian adalah proses keputusan pembeli tentang merek yang
dibeli. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek
yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat
membentuk lima sub keputusan pembelian : merek, penyalur, kuantitas, waktu
dan metode pembayaran.
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek
dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk maksud untuk membeli
merek yang paling disukai. Konsumen dapat membentuk lima sub keputusan:
merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Kotler (2009:188)
21
menyebutkan dua model dari pilihan konsumen. Model ekspektasi nilai atau
model kompensatoris yaitu hal-hal yang dianggap baik untuk sebuah produk dapat
membantu menutup hal-hal yang dianggap buruk. Model nonkompensatoris
dimana pertimbangan antara atribut positif dan negatif tidak selalu saling
mengurangi. Model nonkompensatoris ini memiliki tiga heuristik pilihan:
1. Dengan heuristik konjungtif (conjunctive heuristic), konsumen menetapkan
tingkat cutoff minimum yang dapat diterima untuk setiap atribut dan memilih
alternative pertama yang memenuhi standar minimum untuk semua atribut.
2. Dengan heuristik leksikografis (lexicographic heuristic), konsumen memilih
merek terbaik berdasarkan atribut yang dianggap penting.
3. Dengan heuristik eliminasi berdasarkan aspek (elimination-by-aspects
heuristic), konsumen membandingkan merek berdasarkan atribut yang
berhubungan positif dengan arti pentingnya dan menghilangkan merek yang
tidak memenuhi batasan minimum yang dapat diterima.
Konsumen tidak harus menggunakan satu jenis aturan pilihan saja.
Terkadang, mereka menerapkan strategi keputusan bertahap yang
menggabungkan dua pilihan atau lebih.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Semua tahapan yang ada di dalam proses pembelian sampai dengan tahap
kelima adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah
pembelian juga sangat penting. Perilaku mereka dapat mempengaruhi penjualan
ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli pihak lain yang
menggunakan produk perusahaan.
22
Jika produk atau jasa perusahaan yang ditawarkan oleh perusahaan ke konsumen
dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen maka konsumen tersebut
akan merasa puas dan ia akan menunjukkan kemungkinan untuk membeli kembali
produk tersebut. Tetapi jika tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka
konsumen akan merasa kecewa. Dan biasanya jika produk/ jasa yang ditawarkan
sesuai dengan harapan konsumen maka konsumen akan merekomendasikan
produk/ jasa tersebut kepada orang lain.
2.3 Kualitas Produk
Kualitas merupakan faktor pemuas kebutuhan yang tidak terlepas dari
produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Beberapa pakar mendefinisikan
mutu sebagai “kesesuaian dengan penggunaan”, “kesesuaian dengan persyaratan”,
“bebas dari penyimpangan”, dan sebagainya. Menurut (Kotler dan Keller,
2009:182), mutu adalah jaminan terbaik atas kesetiaan pelanggan, pertahanan
terbaik melawan persaingan, dan satu-satunya jalur menuju pertumbuhan dan
pendapatan yang berkesinambungan. Dapat dikatakan bahwa penjual telah
menghasilkan mutu apabila produk atau pelayanan penjual tersebut memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan.
American Society of Quality Control (Kotler dan Keller, 2008:180),
mendefinisikan mutu sebagai keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan
yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau yang tersirat. Oleh karena itu, tiap-tiap kegiatan pemasaran
seperti riset pemasaran, pelatihan penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, dan
sebagainya dilakukan dengan standar tinggi. Sedangkan menurut (Goest dan
23
Davist, 1994), kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Secara umum, kualitas didefinisikan sebagai suatu keunggulan ataupun
keistimewaan. Sedangkan kualitas yang dirasakan dapat didefinisikan sebagai
suatu penilaian konsumen akan keunggulan ataupun keistimewaan secara
menyeluruh terhadap suatu produk (Zeithaml, 1988). Kualitas secara
konvensional menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti
performance, keandalan, mudah dalam penggunaan, dan estetika. Sedangkan
definisi kualitas secara strategik adalah sesuatu yang mampu memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan (Saputro, 2010). Di perusahaan yang
berpusat pada mutu, para manajer pemasaran mempunyai dua tanggung jawab,
yaitu:
1. Mereka harus berpartisipasi dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang
dirancang untuk membantu perusahaan agar unggul melalui kehebatan mutu
total.
2. Mereka harus menghasilkan mutu pemasaran selain mutu produk.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan kebutuhan atau keinginan (Kotler dan Amstrong, 2001:346). Tjiptono
(2008:95), juga mengartikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersaingkutan.
24
Sedangkan Saladin (2002:121), produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan
pada suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.
Ketika suatu produk ingin ditawarkan ke pasar, ada lima tingkatan produk
yang perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk membentuk hierarki pelanggan
seperti pada gambar berikut (Kotler, 2001:449):
Gambar 2.1 Lima Tingkatan Produk
Sumber: Kotler, Principle of Marketing 7e (2001:449)
1. Manfaat Inti (Core Benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya
dibeli pelanggan. Pemasar harus memandang dirinya sendiri sebagai pemberi
manfaat.
2. Produk Dasar (Basic Product), mengubah manfaat inti menjadi produk dasar.
3. Produk Yang Diharapkan (Expected Product), suatu serangkaian atribut dan
kondisi yang biasa diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk.
Manfaat Inti
Produk Dasar
Produk yang
diharapkan
Produk yang
ditingkatkan
Produk Potensial
25
4. Produk yang Ditingkatkan (Augmented Product), yaitu produk yang
ditingkatkan sehingga melampaui keinginan pelanggan, mencakup jasa dan
manfaat tambahan yang membedakan tawaran penjual dengan pesaing.
5. Produk Potensial (Potential Product), yaitu mencakup semua peningkatan
dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.
Beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk menurut (Kotler
dan Amstrong (2001:354), adalah:
1. Merek (brand). Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan
atau kombinasi dari semua lini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
produk atau jasa dari suatu kelompok penjual dan membedakannya dari
produk pesaing.
2. Pengemasarn (packing). Pengemasarn adalah kegiatan merancang dan
membuat wadah atau pembungkus suatu produk.
3. Kualitas Produk (product quality). Kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk untuk menjalankan fungsinya meliputi daya tahan, kehandalan,
ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan serta atribut lainnya.
Menurut Stanton (1991:168), atribut adalah suatu komponen yang
merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Ada 10
atribut yang menyertai suatu produk, yaitu:
1. Product Quality (kualitas produk). Kualitas produk yaitu kemampuan suatu
produk untuk melakukan fungsinya meliputi daya tahan, kehandalan,
ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
26
2. Physical Caracteristic of Goods (karakteristik fisik produk). Merupakan saran
untuk memenangkan persaingan. Karakter ini bisa berupa bentuk, pernak-
pernik atau fitur.
3. Price (harga) Merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk
atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk dan jasa tersebut.
4. Brand (merek). Merek adalah nama, istilah, simbol, atau desain khusus atau
kombinasi beberapa unsur-unsur yang dirancang untuk mengidentifikasi
barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
5. Packaging (kemasan), kemasan mencakup segala kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk.
6. Design (desain), adalah salah satu aspek pembentuk citra produk. Desain
yang unik adalah pembeda dengan produk yang lain.
7. Product Warranty (garansi). Tujuan utama dari jaminan adalah untuk
meyakinkan pembeli bahwa perusahaan akan memberi ganti rugi bila
produknya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
8. Color (warna), kadangkala menjadi faktor penentu dalam hal diterima atau
tidaknya suatu produk oleh konsumen.
9. Seller Reputation (reputasi perusahaan). Reputasi perusahaan berpengaruh
terhadap penjualan produk. Reputasi perusahaan yang baik membuat
konsumen percaya akan kualitas produk yang dihasilkan.
10. Seller’s Service (pelayanan produk). Pelayanan produk merupakan kegiatan
yang memerlukan perhatian khusus pihak manajemen karena produk sendiri
27
makin laris, makin canggih dan rumit. Keluhan dari konsumen juga semakin
meningkat. Sehingga harus ada beberapa tindakan manajerial untuk
menanganinya.
Gambar 2.2 Product is More than Just a Product
Sumber: Stanton, Etzel, Walker : fundamental of marketing (1991:169).
Sesuai dengan konsep produk, konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik, dan bahwa organisasi
harus mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara terus-
menerus (Kotler dan Amstrong, 2003:22).
Menurut Kotler (2005:49), kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta
dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas produk mencerminkan kemampuan
produk untuk menjalankan tugasnya mencakup daya tahan, kehandalan,
kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan, dan separasi produk dan
ciri-ciri lainnya (Kotler dan Amstrong, 1997:297).
Menurut (Sutrisni, 2010), terdapat beberapa faktor dari mutu atau kualitas
dari suatu produk, antara lain:
Product
Product Quality
Seller Services
Product Waranty
Color
Sales Reputation
Physical Caracteristic
of Goods
Price
Brand
Packaging
Design
28
1. Fungsi suatu barang. Fungsi suatu barang yang dihasilkan hendaknya
memperhatikan fungsi untuk apa barang tersebut digunakan atau
dimaksudkan sehingga barang-barang yang dihasilkan dapat memenuhi
fungsi tersebut.
2. Wujud luar. Salah satu fungsi penting yang sering digunakan oleh konsumen
dalam melihat suatu barang pertama kalinya untuk menentukan kualitas atau
mutu adalah wujud luar barang tersebut. Faktor wujud luar suatu produk tidak
hanya dilihat dari bentuk, tetapi juga warna, pembungkusan, dan sebagainya.
3. Biaya barang tersebut. Umumnya biaya atau harga dari suatu barang akan
dapat menentukan kualitas dari barang tersebut. Hal ini berarti bahwa barang-
barang yang mempunyai harga mahal dapat menunjukkan kualitas barang
tersebut lebih baik.
Menurut (Sutrisni, 2010), beberapa tahap mengelolah kualitas suatu
produk, yaitu:
1. Perencanaan untuk kualitas, meliputi dua hal:
a. Kinerja kualitas, berkaitan dengan keistimewaan kinerja suatu produk.
b. Kehandalan kualitas, berkaitan dengan kualitas produk dari unit ke unit.
2. Mengorganisasi untuk kualitas, dalam memproduksi suatu barang dan jsa
yang berkualitas memerlukan suatu usaha dari seluruh bagian dalam
organisasi.
3. Pengarahan untuk kualitas. Pengarahan kualitas berarti para manajer harus
memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan kualitas.
29
4. Pengendalian untuk kualitas. Dengan melakukan monitor atas produk dan
jasa, suatu perusahaan dapat mendeteksi kesalahan dan membuat koreksinya.
Adapun tujuan kualitas produk adalah sebagai berikut (Kotler, 2002:29):
1. Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah
ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produksi tertentu menjadi sekecil
mungkin.
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
Irawan (2002, 45-51), menyatakan bahwa kualitas produk adalah driver
kepuasan konsumen yang multi dimensi. Bagi konsumen, kualitas produk
mempunyai beberapa dimensi. Paling tidak terdapat 6 dimensi dari kualitas
produk yang perlu diperhatikan oleh setiap produsen, yaitu:
1. Kinerja (performance). Kinerja merupakan dimensi yang paling dasar dan
berhubungan dengan fungsi utama suatu produk. Konsumen akan sangat
kecewa apabila harapan mereka terhadap dimensi ini tidak terpenuhi.
2. Kehandalan (reliability). Reliability lebih menunjukkan profitabilitas produk
gagal dalam menjalankan fungsinya.
3. Fitur (feature). Dimensi ini dapat dikatakan sebagai aspek sekunder. Seperti
produk elektronik, fitur-fitur yang ditawarkan dapat dilihat pada mutu remote
control. Karena perkembangan teknologi, maka fitur menjadi target para
produsen untuk berinovasi dalam upaya memuaskan pelanggan.
30
4. Daya Tahan (durability). Suatu pengukuran terhadap siklus produk, baik
secara teknis maupun secara waktu. Produk disebut awet kalau sudah banyak
digunakan atau sudah lama sekali digunakan.
5. Seviceabilty. Merupakan mudah dan cepatnya produk tersebut untuk
diperbaiki, pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebatas penjualan
tetatapi juga selama proses penjualan, dan memberikan informasi tentangg
penggunaan produk dengan baik.
6. Desain (design). Dimensi ini banyak menawarkan aspek emosional dalam
mempengaruhi konsumen. Dimensi ini dimasukkan dalam driver emotional
factor.
2.4 Harga
Harga merupakan salah satu faktor penentu pembeli dalam menentukan
suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Menurut Tjiptono
(1997:151) harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk
mendapatkan suatu barang maupun jasa. Harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang atau jasa lainnya) yang ditukar agar memperoleh
hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga seringkali
digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan
manfaat yang dirasakan atau suatu barang atau jasa.
Pengusaha perlu untuk memperhatikan harga, karena dalam persaingan
usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan kualitas yang
sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Menurut Tjiptono,(2007:468)
harga itu bersifat fleksibel, artinya disesuaikan dengan cepat. Dari empat unsur
31
bauran pemasaran tradisional, harga adalah elemen yang paling mudah diubah dan
diadaptasikan dengan dinamika pasar. Ini terlihat jelas dari persaingan harga
(„perang diskon‟) yang kerap terjadi dalam industri ritel.
Harga adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen
dalam membeli produk disamping kualitas produk, merek dan sebagainya, oleh
sebab itu peritel hendaknya menetapkan harga yang paling tepat dalam arti dapat
memberikan keuntungan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan
harga sangat menentukan atau mempengaruhi permintaan pasar. Di dalam
persaingan usaha yang semakin ketat sekarang ini dan semakin banyaknya usaha-
usaha baru yang bergerak di bidang yang sama, menuntut perusahaan dapat
menentukan harga terhadap produk atau jasa yang mereka jual dengan tepat.
Persaingan harga sangat mempengaruhi bertahan atau tidaknya suatu perusahaan
menghadapi para pesaingnya.
Memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan
harganya secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga
unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya
(pengeluaran). Di samping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang
bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat (Tjiptono, 2008). Dari sudut
pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono, 2008). Harga
merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu
32
barang maupun jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang
atau jasa. Juga pengorbanan waktu karena menunggu untuk memperoleh barang
atau jasa (Lupiyoadi, 2001). Para manajer biasanya berusaha keras mengenakan
suatu harga yang akan menghasilkan suatu keuntungan yang layak. Untuk
mendapatkan keuntungan, para manajer harus memilih suatu harga yang sama
dengan nilai persepsi bagi target konsumen. Jika suatu harga ditetapkan terlalu
tinggi dibenak konsumen, nilai persepsinya akan lebih kecil dibandingkan dengan
biayanya, dan peluang penjualan akan hilang (Lupiyoadi, 2001). Harga menurut
Kotler & Armstrong (2008) adalah jumlah uang yang ditagihkan atas suatu
produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan
oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan
suatu produk atau jasa. Menurut Stanton (2004), beberapa faktor yang biasanya
mempengaruhi keputusan penetapan harga, antara lain :
a. Permintaan produk
Memperkirakan permintaan total terhadap produk adalah langkah yang
penting dalam penetapan harga sebuah produk. Ada dua langkah yang dapat
dilakukan dalam memperkirakan permintaan produk, yaitu menentukan apakah
ada harga tertentu yang diharapkan oleh pasar dan memperkirakan volume
penjualan atas dasar harga yang berbeda-beda.
b. Target pangsa pasar
Perusahaan yang berupaya meningkatkan pangsa pasarnya bisa
menetapkan haraga dengan lebih agresif dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan perusahaan lain yang hanya ingin mempertahankan pangsa
33
pasarnya. Pangsa pasar dipengaruhi oleh kapasitas produksi perusahaan dan
kemudahan untuk masuk dalam persaingan pasar.
c. Reaksi pesaing
Adanya persaingan baik yang sudah ada maupun yang masih potensial,
merupakan faktor yang mempunyai pengaruh penting dalam menetukan harga
dasar suatu produk. Persaingan biasanya dipengaruhi oleh adanya produk serupa,
produk pengganti atau substitusi, dan adanya produk yang tidak serupa namun
mecari konsumen atau pangsa pasar yang sama.
d. Penggunaan strategi penetapan harga:
Penetrasi ratai saringan Untuk produk baru, biasanya menggunakan
strategi penetapan harga saringan. Strategi ini berupa penetapan harga yang tinggi
dalam lingkup harga-harga yang diharapkan atau harga yang menjadi harapan
konsumen. Sedangkan strategi berikutnya yaitu strategi penetapan harga penetrasi.
Strategi ini menetapkan harga awal yang rendah untuk suatu produk dengan
tujuan memperoleh konsumen dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cepat.
e. Produk, saluran distribusi dan promosi
Untuk beberapa jenis produk, konsumen lebih memilih membeli produk
dengan harga yang lebih murah dengan kualitas dan kriteria yang mereka
perlukan. Sebuah perusahaan yang menjual produknya langsung kepada
konsumen dan melalui distribusi melakukan penetapan harga yang berbeda.
Sedangkan untuk promosi, harga produk akan lebih murah apabila biaya promosi
produk tidak hanya dibebankan kepada perusahaan, tetapi juga kepada pengecer.
34
f. Biaya memproduksi atau membeli produk
Seorang pengusaha perlu mempertimbangkan biaya-biaya dalam produksi
dan perubahan yang terjadi dalam kuantitas produksi apabila ingin dapat
menetapkan harga secara efektif. Harga seringkali digunakan sebagai indikator
nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas
suatu barang atau jasa. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang
melatarbelakangi mengapa pembeli memilih suatu produk tersebut karena benar-
benar ingin merasakan nilai danmanfaat dari produk tersebut. Harga memiliki dua
peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan
alokasi dan peranan informasi (Tjiptono, 2008) :
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat
membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya
pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari
berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang
dikehendaki.
2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam „mendidik‟ konsumen
mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat
dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor
produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah
bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. Harga
merupakan salah satu faktor penentu pembeli dalam menentukan suatu
35
keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila
produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari
seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya, pembeli akan sangat
memperhatikan harganya. Pengusaha perlu untuk memperhatikan hal ini,
karena dalam persaingan usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih
rendah dengan kualitas yang sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih
baik. Sehingga dalam penentuan harga produk atau jasa yang dijual, baik
perusahaan besar maupun usaha kecil sekalipun harus memperhatikan
pembelinya dan para pesaingnya.
2.4.1 Indikator Pengukuran Harga
Berdasarkan obyek yang dieliti yaitu pada warung makan, maka
pengukuran harga dijelaskan oleh (Stanton 1998), yaitu:
1. Keterjangkauan harga adalah jangkauan harga yang telah ditetapkan oleh
suatu perusahaan kepada pelanggan.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk adalah harga yang telah
ditetapkan berdasarkan kualitas produk yang telah dirasakan oleh
pelanggan.
3. Daya saing harga adalah kemampuan menghasilkan produk barang dan
jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat bersamaan
juga dapat memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan,
atau kemampuan daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan kesempatan
kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan eksternal.
36
4. Kesesuaian harga dengan manfaat adalah harga yang ditetapkan sesuai
dengan manfaat dari suatu produk.
2.5. Pengambilan Keputusan Dalam Pembelian
Keputusan membeli atau tidak suatu produk, lebih-lebih yang berdampak
untuk orang banyak, maka memerlukan banyak orang yang ikut campur dalam
proses pengambilan keputusan.
Secara umum ada lima peranan yang dapat dilakukan oleh seseorang
dalam melakukan belanja yaitu :
1. Pencetus (Initiator)
Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu
produk/jasa.
2. Pemberi pengaruh (Influencer)
Seseorang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan
berbelanja
3. Pengambil keputusan (Decision Maker) Seseorang yang mengambil
keputusan untuk setiap komponen keputusan pembeli, apakah membeli,
tidak membeli, bagaimana membeli, dan dimana akan dibeli.
4. Pembeli (Buyer)
Orang yang melakukan belanja sesungguhya.
5. Pemakai (User) Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
atau jasa yang bersangkutan.
37
Sebuah pembelian konsumen sebenarnya adalah respon terhadap masalah.
Pengambilan Keputusan konsumen berkaitan dengan membuat keputusan
mengenai penawaran produk dan layanan. Hal itu dapat didefinisikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi, mengevaluasi dan memilih opsi
yang terbaik untuk memecahkan masalah atau membuat pilihan pembelian.
Sementara pengambilan keputusan didefinisikan sebagai pemilihan alternatif
untuk memecahkan masalah, waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proses yang bervariasi di seluruh situasi pembelian.
Model keputusan pembelian konsumen mengacu pada berbagai orientasi
dan perspektif pada yang mendekati konsumen pasar dan bagaimana/mengapa
mereka berperilaku seperti yang mereka lakukan. Hal tersebut mengacu pada
bagaimana orientasi bervariasi yang mempengaruhi proses keputusan pembelian
dan perilaku pembeli secara keseluruhan. Berbagai model telah diusulkan oleh
sejumlah peneliti dengan model mereka yang paling memadai tentang keputusan
pembelian konsumen untuk semua jenis produk/pelayanan.
2.6 Hubungan antar Variabel Penelitian
2.6.1 Hubungan antara kualitas produk dengan keputusan pembelian
Tjiptono (2007) mengatakan bahwa mood dan respon pelanggan
dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas produk, desain dan tata letak fasilitas
jasa. Menurut Zeithaml (1996), mengemukakan bahwa “keputusan pembelian
dipengaruhi oleh persepsi atas kualitas jasa, persepsi atas jasa, serta faktor
situasional dan faktor personal. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh
kualitas produk, atau barang-barang yang diberikan pada pelanggan dalam proses
38
penyerahan jasa.” Kualitas Produk merupakan salah satu faktor situasional yang
berpengaruh dalam keputusan pembelian.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pradana Jaka Purana (2010) yang
berjudul “Analisis Pengaruh Produk, Harga, dan Lokasi terhadap Keputusan
Pembelian di Toko Murah Sukoharjo” Hasil penelitian menunjukkan bahwa
koefisien determinasi yang terlihat pada Adjusted R Square sebesar 0,636 yang
berarti bahwa keputusan pembelian pengaruhnya dapat dijelaskan oleh ketiga
variabel independen dalam penelitian ini yaitu produk, harga, dan lokasi sebesar
63,6%, dan sisanya yaitu 36,4% dapat dijelaskan oleh variable lain di luar model
penelitian ini.
2.6.2 Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian
Harga adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen
dalam membeli produk disamping kualitas produk, merek dan sebagainya, oleh
sebab itu peritel hendaknya menetapkan harga yang paling tepat dalam arti dapat
memberikan keuntungan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Kotler
(2009:439) menjelaskan harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu
produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Jika harga yang ditetapkan
oleh sebuah perusahaan tidak sesuai dengan manfaat produk maka hal itu dapat
menurunkan tingkat keputusan berbelanja pelanggan, dan sebaliknya jika harga
yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan sesuai dengan manfaat yang diterima
maka akan menimbulkan keputusan berbelanja.
39
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tahta, K Erlangga (2012)
mengenai analisis pengaruh harga, keragaman produk, dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan konsumen dalam melakukan pembelian di Baskin Robbins Ice
Cream mall Ciputra Semarang, dalam penelitiannya bahwa harga berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen, apabila harga yang ditawarkan telah sesuai dengan
manfaat produk maka akan menimbulkan keputusan berbelanja.
2.7 Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu yang ada, maka dapat
disusun kerangka pikir yang terlihat dalam skema berikut:
40
Gambar 2.3 Kerangka Pikir Penelitian
2.8 Hipotesis
Berdasarka teori dan keranga pikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
1. Kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah
Kualitas Produk (X1) 1. Kinerja 2. Kehandalan 3. Daya Tahan
Irawan (2002)
Harga (X2) 1. Harga yang sesuai
kebutuhan 2. Harga sesuai dengan
kualitas 3. Harga sesuai dengan
keinginan konsumen Tjiptono (1997)
Keputusan Pembelian 1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku Pasca
Pembelian Kotler dan Keller
(2001)
H1
H2
H3
Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Halu
Oleo
Regresi Linear Berganda
Pembahasan
Kesimpulan dan saran
41
2. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik wardah
3. Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik wardah
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnsi
Universitas Halu Oleo, sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah Mahasiswi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang menggunakan produk wardah.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
Populasi adalah gabungan dari keseluruhan elemen yang berbentuk
peristiwa, hal atau keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,2012: 102). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
menggunakan kosmetik wardah, yang tidak diketahui jumlahnya (infinitife)
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. (Sugiyono, 2006: 118). Dalam penelitian ini adapun teknik
pengumpulan sampel mengacu pada Roscoe dalam Sugiyono (2010), menyatakan
bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5 sampai 10 observasi untuk
setiap estimated paramater. Dalam penelitian ini, jumlah indikator penelitian
sebanyak 11 sehingga jumlah sampel maksimum adalah 5 kali jumlah indikator
atau sebanyak 5 x 11 = 55.
Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah responden dalam penelitian ini
adalah 55 responden.
43
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan accidental sampling, yaitu mengambil sampel dengan jalan
mengambil individu siapa saja yang dijangkau atau ditemui dan kemudian
diadakan wawancara apabila respoden tersebut menggunakan produk wardah.
3.3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden atau
yang menjadai sampel dalam penelitian ini.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data internal perusahaaan,
jurnal-jurnal dan buku-buku yang berkaitan dengan obyek penelitian.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Observasi, peneliti mengadakan pengamatan dan penelitian secara umum
dengan mendatangi/mencari dan menanyakan apakah reponden tersebut
menggunakan produk kosemetik wardah, dengan tujuan untuk memperoleh
gambaran secara umum mengenai penilaian terhadap kualitas produk dan
harga.
2. Wawancara, dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan
responden.
3. Kuesioner, dilakukan dengan mengajukan daftar pernyataan kepada
responden untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menjawab
permasalahan penelitian.
44
3.5. Skala dan Pengukuran Data
Dalam skala Likert dimana variabel yang diukur dijabarkan menjadi
subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan lagi menjadi komponen-komponen
yang dapat diukur. Komponen-komponen yang terukur ini dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan
yang kemudian di jawab oleh responden. Jawaban setiap item instrument yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negative (Sugiyono, 2011).
Pengukuran data yang berkaitan dengan variable penelitian ini menggunakan
skala likert guna mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden terhadap
obyek (Nazir, 1999). Penggunaan skala likert dengan pertimbangan:(1)
mempunyai banyak kemudahan; (2) reabiliti yang tinggi dalam mengurutkan
subyek berdasarkan persepsi; (3) flexible disbanding teknik yang lain; dan (4)
aplikatif pada berbagai situasi. penentuan skala Likert dibuat skala 1 sampai
dengan 5 (summated scale), yaitu :
a. Sangat setuju/ Sangat Baik (skor 5)
b. Setuju/Baik (skor 4)
c. Netral (skor 3)
d. Tidak Setuju/Tidak Baik (skor 2)
e. Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Baik (skor 1)
3.6. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur
45
yang baik atau sesuai dengan standar metode penelitian. Mengingat pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, maka keseriusan atau
kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan merupakan
unsur penting dalam penelitian. Keabsahan atau kesahihan data hasil penelitian
sosial sangat ditentukan oleh instrumen yang digunakan.
Instrumen dikatakan baik apabila memenuhi tiga persyaratan utama yaitu:
(1) valid; (2) reliabel; dan (3) praktis oleh Cooper dan Sehindler (2001). Bilamana
alat ukur yang digunakan tidak valid atau tidak dapat dipercaya dan tidak andal
atau reliabel, maka hasil penelitian tidak akan menggambarkan keadaan yang
sesuangguhnya. Oleh karena itu, untuk menguji kuesioner sebagai instrumen
penelitian maka digunakan uji validitas (test of validity) dan uji reliabilitas (test of
reliability) sebagai berikut:
3.6.1. Uji Validitas Instrumen (Test of Validity)
Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk melihat sejauhmana
ketepatan dan kecermatan kuisioner dalam melakukan fungsinya sebagai alat
ukur. Instrumen dalam penelitian ini dapat dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dan variabel-
variabel yang diteliti secara konsisten. Validitas merupakan ukuran yang
berhubungan dengan tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam
mengukur atas apa yang seharusnya diukur yaitu untuk menjamin bahwa alat ukur
yang digunakan, dalam hal ini pertanyaan kuesioner cocok dengan obyek yang
akan diukur.
46
Dalam pengujian validitas, instrumen diuji dengan menghitung koefisien
korelasi antara skor item dan skor totalnya dalam taraf signifikansi 95% atau
=0,05. Karena skala pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala
Likert, maka uji validitas menggunakan korelasi product moment. Instrumen
dikatakan valid dengan menggunakan kriteria apabila nilai signifikansi korelasi
=0,05 atau nilai koefisien korelasi (r) 0,30 Sugiyono (2001).
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen
Variabel
Penelitian Item Koefisien
korelasi Signifikansi Keterangan
Kualitas
Produk (X1)
X1.1 0,686 0,000 Valid
X1.2 0,774 0,000 Valid
X1.3 0,662 0,000 Valid
X1.4 0,609 0,000 Valid
X1.5 0,637 0,000 Valid
X1.5 0,385 0,004 Valid
Harga (X2)
X2.1 0,751 0,000 Valid
X2.2 0,767 0,000 Valid
X2.3 0,763 0,000 Valid
Keputusan
Pembelian
(Y)
Y1.1 0,470 0,000 Valid
Y1.2 0,501 0,000 Valid
Y1.3 0,729 0,000 Valid
Y1.4 0,699 0,000 Valid
Y1.4 0,706 0,000 Valid
Sumber: Data diolah, 2017 (Lampiran 2)
Berdasarkan hasil pengujian validitas menyatakan bahwa semua item
indikator yang mengukur masing-masing variabel indikator menghasilkan angka
koefisien validitas yang lebih dari 0.300 (r > 0,300). Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah valid.
47
3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen (Test of Reliability)
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan alat ukur atau
untuk mengetahui konsistensi alat ukur jika digunakan untuk mengukur
obyek yang sama lebih dari sekali. Dengan kata lain uji reliabilitas ini dapat
diartikan sebagai tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Pengujian reliabilitas
dilakukan terhadap item pernyataan yang valid. Uji reliabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan metode Alpha Cronbach. Nilai batas (cut
of point) yang diterima untuk tingkat Alpha Cronbach adalah 0,60 walaupun
ini bukan merupakan standar absolut oleh Uma Sekaran (2000).
Instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima,
jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah 0,60. Instrumen dikatakan
reliabel jika dapat digunakan untuk mengukur variabel berulangkali yang akan
menghasilkan data yang sama atau hanya sedikit bervariasi (Supranto, 2005).
Tabel 3.2. Hasil Pengujian Relibilitas Instrumen
Variabel
Penelitian
Cronbach’s
Alpha Keterangan
Kualitas Produk
(X1) 0,674 Reliabel
Harga (X2) 0,635 Reliabel
Keputusan
Pembelian (Y) 0,603 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2017 (Lampiran 3)
48
Berdasarkan hasil pengujian relibilitas menunjukkan bahwa semua
variabel menghasilkan angka koefisien reliabel yang lebih dari 0,600 (r > 0,600).
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
3.7. Metode Analisis Data
Pengujian terhadap hipotesis ini digunakan analisis regresi berganda untuk
mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian.
Untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dimaksud, digunakan
program SPSS 20.0 For Windows. Menurut Sudjana (2002) bahwa model regresi
linear berganda dapat digunakan rumus :
Y = α + β1X1 + β2X2 + βnXn………. + e
Dimana :
Y = Dependent variable
α = Konstansta
β = Koefisien regresi variabel X
X = Independen variable
e = simpangan baku (error)
Aplikasi model tersebut selanjutnya dikondisikan dengan penelitian ini
sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda dalam bentuk perkiraan
sebagai berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
α = Bilangan konstan
β = Koefisien regresi
X1 = Variabel kulaitas produk
X2 = Variabel harga
49
e = Kesalahan pengukuran
3.8. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan fakta yang menjadi temuan dalam penelitian ini, maka
pengujian hipotesis dalam riset ini bertujuan untuk menjawab apakah hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Taraf signifikasi estimasi
parameter dalam pengujian hipotesis ditetapkan sebesar 95% atau α = 0,05.
3.9. Definisi Operasional Variabel
Mengacu pada identifikasi variabel yang telah dikemukakan di atas, guna
membatasi permasalahan dalam penelitian ini, perlu diberikan rumusan definisi
operasional untuk masing-masing variabel. Definisi operasional variabel yang
digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kualitas Produk adalah tanggapan responden tentang baik buruknya sutau
produk yang dilihat oleh pelanggan sebelum memutuskan melakukan
pembelian. Kualitas produk diukur dengan indikator :
a. Kinerja produk adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti
yang dibeli.
b. Kehandalan adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan
memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu
c. Daya tahan dalam penelitian ini adalah daya tahan produk kosmetik
wardah, baik dari segi penggunaan produk maupun secara waktu
penyimpanan berhari-hari.
2. Harga adalah tanggapan responden tentang harga yang diberikan kepada
pelanggan untuk membeli suatu produk. Harga di ukur dengan indikator:
50
a. Keterjangkauan harga adalah tanggapan responden tentang
keterjangkauan harga yang bisa dicapai oleh pelanggan untuk
membeli produk kosmetik wardah.
b. Kesesuaian harga adalah tanggapan responden atas kesesuain harga
yang untuk dapat membeli produk kosmetim wardah.
c. Kesesuaian harga dengan manfaat adalah tanggapan responden atas
harga yang ditetapkan merupakan harga yang sesuai dengan manfaat
yang diterima oleh konsumen.
3. Keputusan pembelian, adalah proses yang dilalui oleh konsumen sebelum
memutuskan untuk membeli kosmetik wardah, yang terdiri dari lima
tahap:
a. Pengenalan masalah, menghubungkan kebutuhan pribadi dan kenyataan
yang nampak pada produk kosmetik wardah, yaitu penjelasan yang
memadai tentang keunggulan produk, dan pelayanan yang tersedia
terhadap produk.
b. Pencarian informasi, mencari keterangan (informasi) untuk menambah
keyakinan terhadap produk kosmetik wardah yang diukur dengan
ketersediaan informasi dan kemudahan dalam mendapatkan informasi.
c. Penilaian alternatif, membandingkan kosmetik wardah dengan kosmetik
lainnya yang merupakan produk dengan tipe sejenis, yaitu
membandingkan kelebihan produk dibandingkan dengan lainnya, baik segi
teknis maupun pelayanan.
51
d. Keputusan pembelian, adalah keputusan konsumen untuk membeli
kosmetik wardah dengan mempertimbangkan atau tidak
mempertimbangkan saran dari orang lain, yaitu kecepatan mengambil
keputusan dan menentukan pilihan yang terbaik.
e. Prilaku pasca pembelian, adalah perasaan puas atau tidak puas yang
dirasakan oleh konsumen setelah menggunakan kosmetik wardah, yaitu
kemudahan mendapatkan pelayanan, serta kualitas pelayanan yang
tersedia dan kecepatan mendapatkan penyelesaian terhadap setiap
permasalahan yang dihadapi oleh konsumen pasca pembelian produk.
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Berdirinya Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Fakultas Ekonomi lahir bersamaan dengan diresmikannya Universitas
Haluoleo Kendari tanggal 19 Agustus 1981, sesuai dengan Surat Keputusan
Presiden RI no. 37 tahun 1981 dimana Fakultas Ekonomi merupakan salah satu
dari empat fakultas yang tergabung dalam Universitas Haluoleo.
Dalam perkembangan selanjutnya, panitia pendiri Unhalu membuka dua
jurusan, yaitu jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ketatalaksanaan
Perusahaan,Kemudian dalam konsorsium ilmu-ilmu ekonomi di denpasar Bali,
Desember 1981, disepakati kedua jurusan tersebut diubah menjadi Jurusan Ilmu
Ekonomi dan Pembangunan dan Jurusan Manajemen.
Pada tahu akademik 1996 dibuka program studi Akuntansi yang bernaung di
bawah Jurusan Manajemen sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti no,
31/DIKTI/kep/1996, Berdasarkan surat keputusan Rektor no. 94/SK/J29/KP/1994.
program study akuntansi ditingkatkan statusnya menjadi Jurusan Akuntansi. Sejak
tahun akademik 1994/1995 dibuka program ekstensi yang terdiri dari jurusan Ilmu
Ekonomi dan Studi pembangunan dan Jurusan Manajemen.
53
4.1.2. Profil Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unhalu
Visi
Menjadi Program studi yang maju, mandiri dan berdaya saing global di
Indonesia dalam menghasilkan lulusan yang marketable dan adaptable serta
dilandasi oleh iman dan taqwa.
Misi
1. Melaksanakan tridharma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat)secara konsisten untuk
peningkatan dan pengembangan ilmu manajemen yang dilandasi
kemurnian dan kejujuran intelektual serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Melaksanakan pendidikan S1 yang menghasilkan sarjana manajemen yang
mampu berkiprah/bersaing dalam bidang manajemen pada tingkat lokal,
regional, domestic dan internasional dalam menghadapi era globalisasi.
3. Menciptakan suasana akademik yang sehat antara mahasiswa, dosen dan
tenaga administrasi yang dapat mendorong proses belajar mengajar.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil-hasil penelitian serta
mengaplikasikannya secara luas.
5. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan seni manajemen melalui
publikasi-publikasi ilmiah.
6. Memberikan bantuan keahhlian dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalah-masalah manajemen secara umum dan khususnya manajemen
bisnis.
54
Tujuan
1. Menghasilkan sarjana yang memiliki spesialisasi dalam pengelolaan
perusahaan secara professional.
2. Menghasilkan sarjana yang memiliki kompetensi dalam bidang ;
Manajemen Operasional, Manajemen Pemasaran, Manajemen,
Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen
Agribisnis dan Manajemen Bisnis Islam.
3. Menghasilkan sarjana yang memiliki sikap kewirausahaan yang
handal di era global.
4.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi (Tukopsi)
Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam sebagian atau satu cabang
ilmu, teknologi atau kesenian tertentu dengan program pendidikan yang ada sesuai
dengan program pendidikan yang ada dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku.
Pimpinan jurusan terdiri dari:
1. Ketua Jurusan
2. Sekertaris Jurusan
3. Kepala Laboratorium
Masa jabatan ketua dan sekertaris jurusan adalah 4 (empat) tahun, Ketua dan
sekertaris jurusan dapat diangkat kembali dengan ketentuan.
55
4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, jenis
kelamin
4.2.1 Jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian, dinyatakan bahwa yang menjadi responden
dalam penelitian ini adalah mahasisiwi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHO sesuai
dengan jumlah responden yang diteliti, pemilihan jenis kelamin perempuan karena
sesuai dengan subyek yang diteliti adalah produk kosmetik wardah.
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian
Deskriptif variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan
mengenai distribusi frekwensi jawaban responden dari data yang telah
dikumpulkan. Dalam penelitian ini jawaban responden dikategorikan dalam lima
kategori dengan menggunakan skala Likert. Dalam memberikan makna penilaian
secara empiris variabel penelitian ini mengadopsi prinsip dari pembobotan yang
dikemukakan Arikunto (2002). Nilai rata-rata pembobotan atau nilai skor jawaban
responden yang diperoleh diklasifikasi ke dalam rentang skala kategori nilai yang
disajikan pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan
No Nilai Rata-rata Skor
Jawaban
Makna Kategori/
Interpretasi
1.
2.
3.
4.
5.
X ≤ 1,5
1,5 < X ≤ 2,5
2,5 < X ≤ 3,5
3,5 < X ≤ 4,5
X > 4,5
Sangat Rendah/Tidak Baik
Rendah/Kurang Baik
Cukup Tinggi/Cukup Baik
Tinggi/Baik
Sangat Tinggi/Sangat Baik
Sumber: Arikunto, 2002
56
Tabel 4.1. di atas menunjukkan makna kategorik dalam melakukan
interprestasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Alasan yang
mendasari responden diberikan kebebasan untuk memberikan penilaian secara
obyektif berdasarkan apa yang dilihat, dengar dan rasakan pelanggan pada saat
menggunakan produk Wardah. Tanggapan responden dari hasil penelitian
mengenai ketiga variabel yang diteliti dengan menggunakan rata-rata skor
jawaban diuraikan sebagai berikut:
4.3.1 Deskripsi Variabel Kualitas Produk
Variabel kulaitas produk dalam penelitian ini diukur berdasarkan 6
indikator. Rekapitulasi jawaban responden atas pernyataan responden diuraikan
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Tanggapan Responden Atas Kualitas Produk Variabel Indikaor Jawaban Responden (skor) Rata-
rata
Kategori
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F (%) F (%) F (%) F (%) F (%)
Kualitas
Produk
X1.1 24 43.64 25 45.45 5 9.09 0 0.00 0 0.00 4.31 Baik
X1.2 18 32.73 19 34.55 18 32.73 0 0.00 0 0.00 4.00 Baik
X1.3 8 14.55 41 74.55 6 10.91 0 0.00 0 0.00 4.04 Baik
X1.4 13 23.64 31 56.36 11 20.00 0 0.00 0 0.00 4.04 Baik
X1.5 12 21.82 24 43.64 18 32.73 1 1.82 0 0.00 3.85 Baik
X1.6 15 27.27 32 58.18 6 10.91 1 1.82 1 1.82 4.07 Baik)
Rata-rata Variabel 4.05 Baik
Sumber: Data primer diolah, 2017
Item X1.1; saya merasakan manfaat dari produk wardah, pernyataan ini
berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,31. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju dan sudah merasakan manfaat
kosmetik wardah.
57
Item X1.2; Saya tidak pernah merasakan kekecewaan setelah menggunakan
produk kosmetik wardah, pernyataan ini berada pada kategori baik dengan nilai
rata-rata sebesar 4,00. Hal ini menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju
dan tidak pernah merasakan kekecewaan setelah menggunakan kosmetik wardah.
Item X1.3; Kualitas produk kosmetik wardah sudah baik, pernyataan ini
berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,04. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju akan kualitas produk wardah
sudah baik dan banyak digunakan oleh banyak orang.
Item X1.4; Setelah saya menggunakan kosmetik wardah wajah saya jadi
bercahaya, pernyataan ini berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar
4,04. Hal ini menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju dan beranggapan
bahwa kosmetik wardah setelah digunakan akan membuat wajah bercahaya.
Item X1.5; Produk kosmetik wardah tahan setelah disimpan berhari-hari,
pernyataan ini berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,85. Hal
ini menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa
kosmetik wardah tahan jika disimpan berhari-hari. Walaupun masih ada
responden yang memberikan tanggapan tidak setuju.
Item X1.6; Produk kosmetik wardah memiliki daya tahan yang baik,
pernyataan ini berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,07. Hal
ini menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa
kosmetik wardah memiliki daya tahan yang baik. Walaupun masih ada responden
yang memberikan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.
58
Berdasarkan hasil jawaban responden atas kualitas produk memperoleh
rata-rata sebesar 4,05 hal ini dikategorikan baik, kualitas produk dipengaruhi oleh
manfaat dari produk wardah, tidak pernah merasakan kekecewaan setelah
menggunakan produk kosmetik wardah, Kualitas produk kosmetik wardah sudah
baik, menggunakan kosmeti wardah wajah saya jadi bercahaya, Produk kosmetik
wardah tahan setelah disimpan berhari-hari, Produk kosmetik wardah memiliki
daya tahan yang baik
4.3.2 Deskripsi Variabel Harga
Harga diukur dengan 3 pernyataan, dimana masing-masing pernyataan
responden dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.3Tanggapan Responden Tentang Harga
Variabel Indikator
Jawaban Responden (skor)
Rata-
rata Kategori SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F (%) F (%) F (%) F (%) F (%)
Harga X2.1 18 32.73 29 52.73 6 10.91 1 1.82 1 1.82 4.13 Baik
X2.2 18 32.73 25 45.45 12 21.82 0 0.00 0 0.00 4.11 Baik
X2.3 12 21.82 31 56.36 11 20.00 0 0.00 1 1.82 3.96 Baik
Rata-Rata Variabel 4.07 Baik
Sumber: Data primer diolah, 2017
Item X2.1; Produk kosmetik wardah memiliki harga yang terjangkau,
pernyataan ini berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,13. Hal
ini menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa
harga kosmetik wardah dapat dijangkau oleh semua orang, khususnya perempuan.
Item X2.2; Harga produk kosmetik wardah sesuai dengan kualitas, pernyataan
ini berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,11. Hal ini
59
menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa harga
kosmetik wardah sudah sesuai dengan kualitas.
Item X2.3; Harga produk kosmetik wardah sesuai dengan kualitas, pernyataan
ini berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,96. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju dan beranggapan bahwa harga
kosmetik wardah sudah sesuai dengan kualitas yang dirasakan.
Berdasarkan hasil jawaban responden atas harga memperoleh rata-rata
sebesar 4,07 hal ini dikategorikan baik, artinya harga dipengaruhi oleh harga yang
terjangkau, harga yang sesuai kualitas, harga mampu bersaing dan harga sesuai
dengan manfaat. Suatu harga dapat terbentuk melalui kulaitas produk yang telah
dirasakan oleh konsumen. Tujuan perusahaan akan berbanding terbalik dengan
kondisi atau harapan dari konsumen dimana semakin tinggi harga yang ditetapkan
perusahaan, maka daya beli atau harapan untuk membeli dari konsumen atas
produk akan semakin berkurang.
4.3.3 Deskripsi Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian pelanggan diukur dengan 5 pernyataan, dimana
masing-masing pernyataan responden dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Tentang Keputusan Pembelian Variabel
Penelitian
Indikator Jawaban Responden (skor) Rata-
rata
Kategori
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F (%) F (%) F (%) F (%) F (%)
Keputusan
Pembelian
Y1.1 19 34.55 30 54.55 6 10.91 0 0.00 0 0.00 4.24 Baik
Y1.2 19 34.55 18 32.73 18 32.73 0 0.00 0 0.00 4.02 Baik
Y1.3 24 43.64 22 40.00 8 14.55 1 1.82 0 0.00 4.25 Baik
Y1.4 23 41.82 18 32.73 12 21.82 2 3.64 0 0.00 4.13 Baik
Y1.5 18 32.73 25 45.45 12 21.82 0 0.00 0 0.00 4.11 Baik
Rata-rata Variabel 4.17 Baik
Sumber: Data primer diolah, 2017
60
Item Y1.1; Saya melakukan pembelian produk kosmetik wardah karena
sudah mengetahui keunggulan produk, pernyataan ini berada pada kategori baik
dengan nilai rata-rata sebesar 4,24. Hal ini menunjukkan bahwa responden
menyatakan setuju dan konsumen melakukan keputusan pembelian kosmetik
wardah karena sudah mengetahui keunggulan.
Item Y1.2; Saya melakukan pembelian produk kosmetik wardah karena
mudah mendapatkan informasi, pernyataan ini berada pada kategori baik dengan
nilai rata-rata sebesar 4,02. Hal ini menunjukkan bahwa responden menyatakan
setuju dan konsumen melakukan keputusan pembelian kosmetik wardah karena
sudah mendapatkan informasi.
Item Y1.3; Saya melakukan pembelian produk kosmetik wardah karena
lebih baik dari kosmetik lainnya, pernyataan ini berada pada kategori baik dengan
nilai rata-rata sebesar 4,25. Hal ini menunjukkan bahwa responden menyatakan
setuju dan konsumen melakukan keputusan pembelian kosmetik wardah karena
kualitasnya lebih baik dari kosmetik lainnya.
Item Y1.4; Saya melakukan pembelian produk kosmetik wardah karena
saran dari orang lain, pernyataan ini berada pada kategori baik dengan nilai rata-
rata sebesar 4,13. Hal ini menunjukkan bahwa responden menyatakan setuju dan
konsumen melakukan keputusan pembelian kosmetik wardah karena saran yang
didengar dari orang lain.
Item Y1.5; Saya melakukan pembelian ulang kosmetik wardah karena saya
merasa puas akan kualitasnya, pernyataan ini berada pada kategori baik dengan
nilai rata-rata sebesar 4,11. Hal ini menunjukkan bahwa responden menyatakan
61
setuju dan konsumen melakukan keputusan pembelian kosmetik wardah karena
sudah puas dengan kualitas produknya.
Berdasarkan hasil jawaban responden atas keputusan pembelian pelanggan
memperoleh rata-rata sebesar 4,17 hal ini dikategorikan baik, artinya keputusan
pembelian, yang dilakukan oleh konsumen dikategorikan baik, atas; melakukan
pembelian produk kosmetik wardah karena sudah mengetahui keunggulan produk,
melakukan pembelian produk kosmetik wardah karena mudah mendapatkan
informasi, melakukan pembelian produk kosmetik wardah karena lebih baik dari
kosmetik lainnya, melakukan pembelian produk kosmetik wardah karena saran
dari orang lain dan melakukan pembelian ulang kosmetik wardah karena saya
merasa puas akan kualitasnya.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian grafik P-P
Plot untuk pengujian residual model regresi yang tampak pada gambar 4.1
berikut:
62
Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel (Ghozali, 2001). Untuk
dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada
penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
tolerance. Adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.
63
Tabel 4.5 terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih
kecil dari 10 dan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 yang berarti bahwa tidak
terdapat korelasi antar variabel bebas yang lebih besar dari 95%.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik tidak
membentuk pola tertentu atau tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar
di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
64
4.5. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
4.5.1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian dan pembuktian secara empiris pengaruh antar variabel
penelitian ini selain menggunakan analisis statistika deskriptif juga digunakan
analisis statistika inferensial yaitu analisis regresi linear berganda untuk
melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini.
Menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
digunakan uji t. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila tsig < α0,05 maka
variabel bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Demikian
pula sebaliknya, apabila tsig > α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh tidak
signifikan terhadap variabel terikat.
Hasil analisis regresi linear berganda yang menguji pengaruh variabel
kualitas produk (X1) dan harga (X2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y)
untuk kosmetik wardah dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
No. Variabel Bebas
(X)
Koefisisen
Regresi (β) tsig Ket.
1
2
Kualitas Produk (X1)
Harga (X2)
0,387
0,539
0,000
0,000
Signifikan
Signifikan
Konstanta
R
R Square
SEE
3,161 Sig = 0,178
0,741
0,549
1,624
Sumber: Lampiran 4.
Berdasarkan hasil pengujian model regresi tersebut, maka model regresi yang
menyatakan Kualitas produk dan Harga terhadap keputusan pembelian dapat
dinyatakan sebagai berikut:
65
Y = 0,387X1 + 0,539X2
Dimana: Y = Keputusan Pembelian
X1 = Kualitas Produk
X2 = Harga
Dapat dijelaskan bahwa: Koefisien regresi (b) beta (X1) kualitas produk
sebesar 0,387, bertanda positif, Artinya bila terjadi peningkatan variabel kualitas
pelayanan dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan keputusan
konsumen sebesar 0,387. artinya semakin baik kualitas produk maka semakin
tinggi keputusan pembelian pada kosmetik wardah.
Dapat dijelaskan bahwa: Koefisien regresi (b) beta (X2) harga sebesar
0,539, bertanda positif, Artinya bila terjadi peningkatan variabel harga dimana
faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan keputusan konsumen sebesar
0,539, artinya semakin baik harga yang diberikan maka semakin tinggi keputusan
pembelian pada kosmetik wardah.
Berdasarkan model persamaan regresi di atas dapat dikemukakan beberapa
hal sebagai berikut:
4.5.2. Nilai Konstanta
Nilai konstanta (a) sebesar 3,161 dengan signifikansi sebesar 0,178 yang
berarti lebih besar dari nilai alpha (0,178 > 0,05), maka dapat diinterpretasikan
bahwa secara statistik konstanta (a) tersebut sama dengan nol (a = 0). Oleh karena
itu, nilai konstanta tersebut (a = 3,161) dapat dimasukkan dalam model regresi.
66
4.5.3. Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai koefisien korelasi yang diperoleh
sebesar 0,741. Ini menunjukan bahwa keeratan hubungan langsung antara variabel
Kualitas produk dan Harga terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,741.
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara Kualitas produk, dan harga terhadap
keputusan pembelian maka digunakan tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Inteval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2011:184
Berdasarkan tabel 4.7 sebelumnya diatas telah ditemukan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,741. Nilai tersebut termasuk pada kategori kuat. Jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel Kualitas produk
dan Harga terhadap keputusan pembelian pada Kosmetik wardah.
4.5.4. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar 0,549. Hal ini menunjukkan bahwa Kualitas produk dan Harga
mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 54,9%. Selebihnya yaitu sebesar
45,1% diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan ke dalam model
penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk dan harga dapat
menjelasakan varians dari keputusan pembelian sebesar 54,9%. Hal ini juga
menunjukkan bahwa pengaruh tersebut lebih besar dari pengaruh faktor lain diluar
model persamaan regresi.
67
4.5.5. Pengujian Hipotesis
Pembuktian apakah variabel Kualitas produk dan Harga berpengaruh baik
secara simultan maupun secara parsial. Pembuktian hipotesis ini menggunakan uji
F dengan tujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yang meliputi Kualitas
produk dan Harga terhadap keputusan pembelian secara simultan. Sedangkan uji t
digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas Kualitas produk dan Harga
terhadap keputusan pembelian secara parsial.
A. Uji F (pengujian hipotesis secara serempak)
Pengujian secara serempak (uji F) dilakukan untuk membuktikan hipotesis
pertama yang menyatakan “Kualitas produk dan Harga secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada
kosmetik wardah, apakah diterima atau ditolak.
Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa, Kualitas produk dan
Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dalam membeli
kosmetik wardah, dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi F (Fsig) sebesar =
0,000 yang berarti lebih kecil dari α = 0,05 (Fsig 0,000< 0.05).
Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel Kualitas produk dan harga
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada kosmetik
wardah, sehingga dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan diterima.
B. Uji-t (pengujian hipotesis secara parsial)
Pengujian secara parsial (Uji t) dilakukan dengan membandingkan nilai
signifikansi t (tsign) dengan nilai alpha (α = 0,05) pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa:
68
1. Kualitas produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
(Y) yang ditunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis yang
diajukan dapat diterima. Atas dasar ini pula variabel Kualitas produk (X1)
dapat dimasukkan sebagai salah satu variabel yang signifikan pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian (Y) untuk kosmetik wardah.
2. Harga (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) yang
ditunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan
dapat diterima. Atas dasar ini pula variabel Harga (X2) dapat dimasukkan
sebagai salah satu variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian (Y) untuk kosmetik wardah.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
4.6.1 Pengaruh Variabel Secara Simultan
Berdasarkan hasil pembahasan maka ditemukan bahwa kualitas produk dan
harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dimana kualitas
produk dianggap telah mempengaruhi keputusan pembelian sehingga persepsi apa
yang pelanggan dapatkan dan apa yang pelanggan rasakan diberikan oleh
kosmetik wardah semakin baik. Merasakan manfaat dari produk wardah, tidak
pernah merasakan kekecewaan setelah menggunakan produk kosmetik wardah,
kualitas produk kosmetik wardah sudah baik, menggunakan kosmeti wardah
wajah saya jadi bercahaya, kosmetik wardah tahan setelah disimpan berhari-hari
dan kosmetik wardah memiliki daya tahan yang baik. Dan harga mampu
memberikan nilai tambah produk kosmetik wardah dimata pelanggannya sehingga
para pelanggan menganggap harga produk kosmetik wardah yang dijual dapat
69
terjangkau. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik kualits
produk dan harga maka akan semakin meningkat keputusan pembelian.
Tingkat keeratan hubungan dari kedua variabel kualitas produk dan harga
terhadap keputusan pembelian mempunyai hubungan yang positif. Hubungan
tersebut mengindikasikan bahwa variabel kualitas produk dan harga mempunyai
hubungan yang baik terhadap keputusan pembelian.
Fenomena tersebut dipertegas pula dengan pengaruh yang kuat antara kualitas
produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Dengan pengaruh tersebut
mengindikasikan bahwa terjadinya variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan
oleh kualitas produkm dan harga. Dengan kata lain, bahwa pengaruh langsung
secara simultan dari kedua variabel kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian mempunyai pengaruh yang kuat.
Temuan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kotler, 2001
yang menyatakan bahwa kualitas produk merupakan keseluruhan ciri serta dari
suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas produk mencerminkan kemampuan produk
untuk menjalankan tugasnya mencakup daya tahan, kehandalan, kemajuan,
kekuatan, kemudahan dalam pengemasan, dan separasi produk dan ciri-ciri
lainnya. (Kotler dan Amstrong, 2001) juga mengatakan bahwa tingginya kualitas
barang dapat mempengaruhi harga jual suatu barang. Kualitas produk adalah
pengenal untuk kualitas produk barang yang dapat mempengaruhi konsumen
ketika membeli suatu produk. Pengaruh dari Kualitas produk terhadap konsumen
ketika membeli produk.
70
Teori yang dinyatakan Tjiptono (1997), menyatakan bahwa harga mempunyai
peranan penting dalam proses pengambilan keputusan yaitu peranan dari harga
adalah membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan daya belinya.
Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Iful (2015) menyatakan bahwa kualitas produk dan harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.6.2 Pengaruh Variabel Secara Parsial
4.6.2.1 Pengaruh Kualitas Produk (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan hasil pembahasan maka ditemukan kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, dapat
diinterpretasikan bahwa semakin baik Kualitas produk maka akan semakin tinggi
pula keputusan pembelian terhadap kosmetik wardah. Hasil penelitian ini juga
didasarkan pada hasil statistik yang menyatakan bahwa kualitas produk
berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai signfikan pada kualitas
produk berada pada nilai probabilitas yang lebih kecil.
Kualitas produk yang dimaksud antara lain dicirikan oleh; merasakan
manfaat dari produk wardah, kosmetik wardah memiliki daya tahan yang baik,
kualitas produk kosmetik wardah sudah baik, menggunakan kosmetik wardah
wajah saya jadi bercahaya, kosmetik wardah tahan setelah disimpan berhari-hari
dan tidak pernah merasakan kekecewaan setelah menggunakan produk kosmetik
wardah.
71
Temuan ini sekaligus memperkuat jawaban responden yang menunjukkan
bahwa setiap pernyataan yang berhubungan dengan Kualitas produk ditanggapi
dengan jawaban Baik. Demikian pula dengan rata-rata jawaban responden
terhadap Kualitas produk ditanggapi dengan Baik. Temuan ini memperjelas
pernyataan Irawan (2002), mengartikan persepsi kualitas sebagai persepsi
konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa
layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Pernyataan Kotler,
2002 yang mengungkapkan bahwa persepsi kualitas adalah persepsi konsumen
terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau dari
fungsinya secara relatif dengan produk lain. Lebih lanjut Sutrisni, 2010
mengungkapkan terdapat tahap mengelolah kualitas, antara lain, perencanaan
untuk kualitas, mengorganisasi untuk kualitas, pengarahan untuk kualitas dan
pengendalian untuk kualitas.
Selanjutnya teori yang dinyatakan oleh Schiffman dan Kanuk (2004),
memberikan arti bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang diperhatikan
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa atau ide yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan
konsumen dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Keberhasilan
perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai
perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan
dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
Temuan ini memperkuat Penelitian yang dilakukan Mariana, 2015 dengan
judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
72
Produk Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rejeki Di Samarinda.
Berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh kualitas produk dan harga terhadap
keputusan pembelian produk pada industri UKM amplang UD sinar Rejeki di
Samarinda berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Selanjutnya hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Martini (2015) yang menyatakan bahwa kualitas produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.6.2.2 Pengaruh Harga (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan hasil pembahasan maka ditemukan harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, dapat
diinterpretasikan bahwa semakin baik harga yang diberikan maka akan semakin
tinggi pula keputusan pembelian terhadap kosmetik wardah. Hasil penelitian ini
juga didasarkan pada hasil statistik yang menyatakan bahwa harga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian dengan nilai signfikan pada harga berada pada nilai
probabilitas yang lebih kecil.
Harga yang dimaksud antara lain dicirikan oleh; produk kosmetik wardah
memiliki harga yang terjangkau, harga produk kosmetik wardah sesuai dengan
kualitas dan harga produk kosmetik wardah sesuai dengan manfaat yang saya
terima.
Temuan ini sekaligus memperkuat jawaban responden yang menunjukkan
bahwa setiap pernyataan yang berhubungan dengan harga ditanggapi dengan
jawaban Baik. Demikian pula dengan rata-rata jawaban responden terhadap harga
ditanggapi dengan Baik. Temuan ini memperjelas pernyataan Tjiptono,(2007,
73
mengartikan persepsi penetapan harga yang kurang tepat dapat mempengaruhi
pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Kesadaran para pelaku bisnis atas
peran strategis harga bagi kelangsungan hidup perusahaan didasari oleh beberapa
faktor antara lain (a) harga, baik dalam bentuk monetary maupun non monetary,
adalah komponen dalam proses pertukaran atau transaksi, (b) deregulasi
dibeberapa sektor industri mengakibatkan persaingan dalam harga. Hasil temuan
tersebut mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan perlu mencermati dan
mengambil suatu kebijakan harga mengenai harga suatu produk yang sesuai
dengan keinginan dan kemampuan sebagian besar/mayoritas konsumen.
Selanjutnya Stanton, 1998 pengukuran harga dapat dinyatakan bahwa;
Keterjangkauan harga adalah jangkauan harga yang telah ditetapkan oleh suatu
perusahaan kepada pelanggan, Kesesuaian harga dengan kualitas produk adalah
harga yang telah ditetapkan berdasarkan kualitas produk yang telah dirasakan oleh
pelanggan. Daya saing harga adalah kemampuan menghasilkan produk barang
dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat bersamaan juga
dapat memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau
kemampuan daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja yang
tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan eksternal. Kesesuaian harga
dengan manfaat adalah harga yang ditetapkan sesuai dengan manfaat dari suatu
produk.
Selanjutnya teori yang dinyatakan oleh Tjiptono (1997:151) Harga
merupakan salah satu faktor penentu pembeli dalam menentukan suatu keputusan
pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Harga merupakan sesuatu yang
74
diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa.
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang atau jasa
lainnya) yang ditukar agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana
harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atau suatu barang
atau jasa.
Temuan ini memperkuat Penelitian yang dilakukan Mariana, 2015 dengan
judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rejeki Di Samarinda.
Berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh kualitas produk dan harga terhadap
keputusan pembelian produk pada industri UKM amplang UD sinar Rejeki di
Samarinda berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian
ini juga bertentangan dengan hasil temuan yang dilakukan oleh Raihana, 2014
yang menytakan bahwa harga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap
keputusan pembelian.
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat
diajukan kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya, secara bersama-sama
kualitas produk dan harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian, artinya, semakin baik kualitas produk maka keputusan
pembelian akan semakin meningkat.
3. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian,
artinya semakin baik harga yang diberikan kepada konsumen maka
keputusan pembelian akan semakin meningkat.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran atau
rekomendasi sebagai berikut :
1. Hasil persepsi reponden dari variabel kualitas produk dan harga yang
memiliki rata-rata tertinggi adalah variabel harga, maka yang dapat
disarankan adalah lebih meningkatkan strategi harga guna lebih
meningkatkan keputusan pembelian.
76
2. Hasil persepsi responden yang memiliki rata-rata terendah adalah variabel
kualitas produk, maka yang dapat disarankan adalah harus meningkatkan
strategi kualitas produk guna lebih meningkatkan keputusan pembelian.
3. Guna memperoleh penjelasan yang lebih baik lagi, diharpakan peneliti lain
menambahkan variabel lain selain variabel kualitas produk dan harga.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Cooper & Schindler, 2001, “Bussines Research Methods”, 9th edition. McGraw-
Hill International Edition.
Iful, 2015. “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 4, Nomor 12,
Desember 2015
Irawan, 2002. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, implementasi, dan
pengendalian Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler P & Amstrong, G. 1997, Prinsip-prinsip pemasaran, cetakan pertama
Jakarta: Erlangga
Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Amstrong, 2003, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan,
Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta
Kotler, Philip, 1998, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, (Alih bahasa : Hendro Teguh, dan Ronny
A. Rusli) Jilid 2, Jakarta: Prenhalindo.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta,
Prehallindo.
Kotler, Philip. 2003. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Kotler 2009. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). PT Prenhallindo; Jakarta.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2011. 10th Edition. “Marketing an
Introduction”. Indonesia: Perason.
Kotler, Phiplip & Kevin Lane Keller. 2001. Manajemen Pemasaran. Edisi Dua
Belas, Jilid 1. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Kotler and Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Erlangga; Jakarta. and
Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga
Lopiyoadi, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, edisi kedua, Penerbit: Salemba
Empat, Jakarta.
Martini, 2015. “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas produkdan Desain terhadap
Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor MerekHondaJenis
Skutermatic”. Jurnal Penelitian, Vol. 9, No. 1, Februari 2015.
Mariana, 2015 “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rejeki Di
Samarinda”. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015.
Mangkunegara.2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Nazir, 1999, Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Jakarta, Ghalia Indonesia.
Purana, Pradana Jaka. 2011. Analisis Pengaruh Produk, Harga, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Raihana, 2014 “Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Yamaha Mio (Studi Kasus Pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Ambon)” Jurnal VOLUME 2 No. 1 Februari 2014.
Saladin, Djaslim. 2002. Manajemen Pemasaran.Bandung: Linda Karya
Stanton, 1991. Keputusan Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Ghalia Indonesia; Jakarta.
Stanton, Wiliam J. 1998. Prinsip Pemasaran Edisi Ketujuh Jilid 1 . Jakarta:
Erlangga.
-----------2004. Keputusan Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Ghalia Indonesia; Jakarta.
Saputro. 2010. Marketing in Practice, Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas
Mulawarman; Samarinda.
Sugiyono. 2001. Perilaku Pembelian Konsumen dan Komunikasi Pemasaran.
Rosda: Bandung
Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV.
Alfabeta.
Sugiyono. (2010). MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :
Alfabeta
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J., 2005, Statistik , Edisi Keenam, Jakarta : Erlangga
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Schiffman dan Kanuk, Amelia. 2004. “Analisa Marketing Mix, Lingkungan
Sosial, Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita”.
Juarnal Manajemen Pemasaran Petra.Vol. 1, No. 2.
Tjiptono .1997. Strategi Pemasaran. Edisi, kedua, penerbit Andi,
Yogyakarta.
-----------2007. Strategi Pemasaran. Edisi, keempat, penerbit Andi,
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran Edisi 3, ANDI: Yogyakarta.
Uma Sekaran, 2000, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Utami. 2010, “Pengaruh Kepercayaan Pada Merek dan Sikap Atas Iklan Terhadap
Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Yang Kost di Lingkungan Kampus USU). Skripsi.
Zeithaml et al. 1996. Measuring The Quality Of Relationship In Customer
Service: An Empirical Study. European. Journal Of Marketing.
Zeithaml, A. Valerie and J. Bitner, 1998, Services Marketing, McGraw Hill, New
York.
Lampiran 1. Angket Penelitian
Judul :
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA
MAHASISWI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UHO
I. Identitas Responden
Nama/kode responden : ……………………………………..
Jenis Kelamin : ……………………………………..
Usia : ……………………………………..
Pendapatan : ……………………………………..
II. Petunjuk
1. Berilah tanda ceklist () pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia.
2. Ada lima alternatif jawaban yang disiapkan, dimana kelima alternatif tersebut
dikembangkan atas dasar kategori dalam skala Likert, yaitu :
a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Netral (N)
d. Tidak setuju (TS)
e. Sangat tidak setuju (STS)
3. Jawaban yang saudara berikan tidak satupun yang dianggap salah dan tetap
dijamin kerahasiaanya.
4. Ceklist penelitian ini dimanfaatkan untuk kepentingan penulisan skripsi bukan
untuk kepentingan yang lain.
5. Terima kasih atas jawaban yang saudara berikan.
III. Pernyataan
Variabel Kualitas Produk
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Saya merasakan manfaat dari produk wardah
2 Saya tidak pernah merasakan kekecewaan
setelah menggunakan produk kosmetik wardah
3 Kualitas produk kosmetik wardah sudah baik
4 Setelah saya menggunakan kosmeti wardah
wajah saya jadi bercahaya
5 Produk kosmetik wardah tahan setelah
disimpan berhari-hari
6 Produk kosmetik wardah memiliki daya tahan
yang baik
Variabel Harga
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Produk kosmetik wardah memiliki harga yang
terjangkau
2 Harga produk kosmetik wardah sesuai dengan
kualitas
3 Harga produk kosmetik wardah sesuai dengan
manfaat yang saya terima
Keputusan Pembelian
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Saya melakukan pembelian produk kosmetik
wardah karena sudah mengetahui keunggulan
produk
2 Saya melakukan pembelian produk kosmetik
wardah karena mudah mendapatkan informasi
3 Saya melakukan pembelian produk kosmetik
wardah karena lebih baik dari kosmetik
lainnya
4 Saya melakukan pembelian produk kosmetik
wardah karena saran dari orang lain
5 Saya melakukan pembelian ulang kosmetik
wardah karena saya merasa puas akan
kualitasnya
STS = sangat tidak setuju, TS = tidak setuju, N = Netral, S = setuju, SS = sangat setuju
Correlations
Reliability
Regression
No
Kualitas Produk
Ʃ
Harga
Ʃ
Keputusan Pembelian
Ʃ X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5
1 2 4 5 5 4 4 24 4 4 4 12 4 5 5 4 4 22
2 4 3 4 4 4 4 23 4 3 4 11 4 5 4 5 3 21
3 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12 4 5 4 4 4 21
4 5 3 4 4 3 5 24 5 3 3 11 5 5 4 3 3 20
5 4 4 4 4 4 4 24 4 3 4 11 4 5 4 5 3 21
6 5 4 4 4 4 5 26 5 4 4 13 5 5 4 4 4 22
7 4 3 4 4 3 3 21 5 5 5 15 4 5 4 3 5 21
8 4 5 4 4 5 4 26 4 5 4 13 4 5 5 5 5 24
9 5 5 4 4 4 4 26 4 4 3 11 5 5 4 5 4 23
10 4 3 3 4 3 4 21 4 3 3 10 3 5 3 3 3 17
11 5 5 4 5 3 5 27 5 5 4 14 4 3 4 4 5 20
12 5 5 5 4 5 4 28 4 4 5 13 4 5 4 4 4 21
13 3 3 3 4 5 3 21 3 4 4 11 3 5 3 3 4 18
14 4 4 4 4 4 1 21 1 4 5 10 4 3 4 3 4 18
15 3 4 4 4 4 2 21 2 4 1 7 4 3 4 4 4 19
16 5 5 4 5 5 4 28 4 4 4 12 5 3 4 4 4 20
17 5 4 4 4 4 5 26 5 5 4 14 5 4 4 5 5 23
18 5 5 4 4 5 4 27 4 4 4 12 4 4 5 5 4 22
19 5 5 5 5 5 4 29 4 3 4 11 5 3 4 5 3 20
20 5 4 4 3 4 5 25 5 4 4 13 4 5 4 4 4 21
21 5 5 4 5 5 5 29 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
22 5 5 5 5 5 4 29 4 5 4 13 5 5 5 5 5 25
23 3 3 4 3 4 5 22 5 5 4 14 3 5 5 5 5 23
24 4 5 4 4 5 4 26 4 5 5 14 4 5 5 5 5 24
25 3 4 3 3 3 4 20 4 5 4 13 4 4 5 5 5 23
26 5 5 5 5 5 4 29 4 4 4 12 5 5 5 5 4 24
27 5 5 5 5 5 3 28 3 3 4 10 5 3 5 5 3 21
28 5 5 5 5 4 5 29 5 5 4 14 5 4 5 3 5 22
29 4 4 4 4 4 5 25 5 5 4 14 4 5 5 4 5 23
30 4 3 4 4 4 4 23 4 3 5 12 4 3 5 3 3 18
31 4 4 4 4 4 4 24 4 4 5 13 4 3 5 4 4 20
32 5 3 4 4 3 5 24 5 4 5 14 5 3 4 3 4 19
33 4 3 4 3 3 4 21 4 5 4 13 4 4 5 4 5 22
34 5 4 4 4 4 5 26 5 5 5 15 5 3 5 5 5 23
35 4 3 4 4 3 5 23 5 5 5 15 4 4 5 4 5 22
36 4 5 4 4 5 4 26 4 4 4 12 4 4 5 5 4 22
37 5 5 4 4 4 5 27 5 4 4 13 5 4 5 5 4 23
38 4 3 4 4 2 4 21 4 4 3 11 4 3 3 4 4 18
39 5 5 4 5 3 4 26 4 4 3 11 5 3 5 4 4 21
40 5 5 5 3 3 4 25 4 4 5 13 5 3 5 5 4 22
41 4 4 4 3 4 4 23 5 5 4 14 4 4 5 4 5 22
42 4 3 4 3 3 4 21 4 5 4 13 4 4 4 5 5 22
43 4 4 4 3 3 4 22 4 5 5 14 4 4 5 4 5 22
44 5 3 4 4 3 4 23 5 3 3 11 5 3 4 3 3 18
45 4 3 4 5 4 4 24 4 3 3 10 4 3 3 3 3 16
46 5 4 4 5 4 3 25 4 4 4 12 5 4 5 2 4 20
47 4 3 4 5 4 4 24 4 4 3 11 4 3 4 5 4 20
48 4 4 3 3 3 3 20 4 4 3 11 4 3 2 5 4 18
49 5 5 4 4 4 4 26 5 5 4 14 5 4 4 5 5 23
50 4 3 3 4 4 3 21 3 3 3 9 3 4 3 2 3 15
51 4 3 4 4 3 4 22 3 3 3 9 3 3 3 3 3 15
52 4 3 4 3 3 4 21 4 3 4 11 4 4 3 3 3 17
53 5 4 4 4 3 5 25 3 4 4 11 4 4 4 5 4 21
54 4 4 4 3 4 5 24 3 4 4 11 4 4 4 4 4 20
55 3 4 3 4 3 4 21 5 4 4 13 3 4 3 4 4 18
Mean 4.31 4.00 4.04 4.04 3.85 4.07 4.13 4.11 3.96 4.24 4.02 4.25 4.13 4.11