Upload
doananh
View
244
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENGARUH NILAI PELANGGAN, KUALITAS PRODUK, DAN
EKUITAS MEREK TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN MOBIL
TOYOTA AVANZA PADA PT. HADJI KALLA CABANG KENDARI
OLEH:
NITA SEPTIANI RACHMAN
B1B1 13 293
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
v
ABSTRACT
Nita Septiani Rachman, B1B113293. Effect of Customer Value, Quality Products,
and Brand Equity on Trust of Consumer Car Toyota Avanza in PT. Hadji Kalla
Branch Kendari. Thesis Department of Management Faculty of Economics and
Business Haluoleo University Kendari. Supervisor: 1) Alida Palilati, and 2) Rahmat
Madjid.
This study aims to determine the effect of customer value, quality product and
brand equity on trust of consumer in the Car Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Branch
Kendari. The sample in this study were 93 respondents who are consumers who
bought a Toyota Avanza in PT. Hadji Kalla Branch Kendari. The analysis used is
multiple linear regression and using data from respondents and documentation PT.
Hadji Kalla Branch Kendari.
The results of multiple linear regression test showed that the customer value,
quality product, and brand equity simultaneously significant effect on trust of
customer in the PT. Hadji Kalla Branch Kendari. Partially customer value, product
quality and brand equity signifikam effect on trust of consumer in the PT. Hadji Kalla
Branch Kendari, so the hypothesis is accepted.
Keywords: customer value, product quality, brand equity, trust
vi
ABSTRAK
Nita Septiani Rachman, B1B113293. Pengaruh Nilai Pelanggan, Kualitas Produk,
Dan Ekuitas Merek Terhadap Kepercayaan Konsumen Mobil Toyota Avanza
Pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari. Pembimbing: 1) Alida
Palilati, dan 2) Rahmat Madjid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai pelanggan, kualitas
produk, dan ekuitas merek terhadap kepercayaan konsumen mobil Toyota Avanza
pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 93
responden yang merupakan konsumen yang membeli mobil Toyota Avanza pada PT.
Hadji Kalla Cabang Kendari. Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda
dan menggunakan data yang bersumber dari responden dan dokumentasi PT. Hadji
Kalla Cabang Kendari.
Hasil uji regresi linear berganda diperoleh bahwa nilai pelanggan, kualitas
produk,dan ekuitas merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kepercayaan konsumen pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Secara parsial nilai
pelanggan, kualitas produk, dan ekuitas merek berpengaruh signifikam terhadap
kepercayaan konsumen pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari, sehingga hipotesis
diterima.
Kata kunci: nilai pelanggan, kualitas produk, ekuitas merek, kepercayaan
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Nilai Pelanggan,Kualitas
Produk,Dan Ekuitas Merek Terhadap Kepercayaan Konsumen Mobil
Toyota Avanza Pada PT Hadji Kalla Cabang Kendari” untuk memenuhi
persyaratan mencapai derajat sarjana (S-1) pada Program Studi Ilmu Manajemen
Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan hasil penelitian ini
banyak hambatan dan tantangan yang penulis dapatkan, namun atas bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak serta motivasi yang tiada henti disertai harapan
yang optimis dan tekad yang kuat sehingga dapat mengatasi semua ini.
Terkhusus penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta Ibu
saya Nuraida Rachman dan Ayahanda Trimulyo yang telah mengasuh, mendidik
dan memberikan kasih sayang serta doa restunya kepada penulis. Tak lupa pula
adik-adiku tersayang yang telah memberikan cinta, kasih sayang, doa dan
kebersamaannya, serta seluruh keluarga besarku yang telah memberikan banyak
dorongan dan semangat dalam menjalani perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Halu Oleo.
Terima kasih yang tidak terhingga penulis ucapkan kepada Prof.
Dr.Hj.Alida Palilati,SE.,M.Si selaku pembimbing I dan Dr.H.Rahmat Madjid
SE., M.Si.selaku pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran
serta kesungguhan hati memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
menyusun hasil penelitian ini. Semoga bimbingan dan petunjuk yang di berikan
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
viii
Penulis juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si selaku Pelaksana Rektor Universitas
Halu Oleo.
2. Ibu Dr. Hj. Rostin, SE., M.si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Halu Oleo.
3. Bapak La Ode asfahyadin Aliddin, SE.,M.Si., MM selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo. Ibu Dr,
sriwiyati Mahrani, SE., M.Si selaku sekretaris jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Ibu Dr. Sinarwati, SE. M.Si selaku coordinator
Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu
Oleo.
4. Ibu Dr. Hj. Patwayati SE., M.Si. selaku Ketua Tim Penguji, Bapak Dr. Noval
SE. M.Si. selaku Sekretaris Tim penguji dan bapak Dr. Hayat Yusuf SE,.
M.Si Selaku anggota Tim penguji yang telah memberikan kritik dan saran
yang membangun dalam perbaikan penulisan hasil penelitian ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Halu Oleo yang telah mendidik dan membantu penulis selama
perkuliahan dan dalam penyelesaian hasil penelitian.
6. Terima Kasih juga Untuk Nenek Saya Nursia Dan Om Saya Djefri
Yanto,Skom
7. Adik-adiku Andika Jaya Saputra,Aditya Saputra,Fira dan Serta keluarga besar
yang selalu memberi semangat dan motivasi selama menjalani Perkuliahan.
8. Sepupu Saya Irsan Rachman,Irdhan Rachman,Imran Rachman,Masyito
Rachman,Hery Santi Agra Setiawati,Heru Fitrawan,Diana.
9. Untuk Orang yang Tersayang Samsuddin Kadir,Amd.Kom Yang Selalu
Memberikan Semangat Dan Motivasi Selama Menjalani Perkuliahan dan
Membantu Dalam Proses Penelitian
10. Sahabat Dekat Saya Nidya Utmala Doe,Devica Taridala,Annisa
Fatmasari,Irmayanti Adi putri,Ainun Asrif,Fitrania,Risnawati Effendy,Avisa
Amida Pratiwi,Febriastuti Safitri Darwan,Muh.Iksan amir jaya,Fardiman syah
ix
Jumareng,Diki,Adot,Dody,Rahmat Jaya,Alan, dan teman-teman yang tidak
bisa di sebutkan namanya. yang membantu dalam proses penelitian.
11. Teman-Teman Saya Anak “Wakatobi Community”Afdal,Anas,Umar,Ratman
Sari Terima Kasih Untuk Dukungannya Dalam Proses Penelitian ini.
12. Kakak-kakak angkatan 2011 dan 2012 serta adik-adik angkatan 2014, 2015
dan 2016 yang telah membantu dan memberi semangat dalam melakukan
penelitian ini.
13. Konsumen Mobil Toyota Avanza, yang telah suka rela, membantu mengisi
kuisioner dalam penelitian ini.
14. Orang-orang yang tidak bisa penulis tuliskan namanya satu per satu. Atas
segalanya saya ucapkan terima kasih dari hati yang terdalam.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan hasil penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para
pembaca dalam rangka perbaikan hasil penelitian ini. Terlepas dari kekurangan
yang ada, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin Yaa Rabbal
Alamin.
Kendari, Februari 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian...................................................................... 7
1.5. Ruang Lingkup Penelitian........................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PenelitiTerdahulu ....................................................................... 9
2.2. Konsep Pemasaran ..................................................................... 13
2.2.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ........ 13
2.3. Nilai Pelanggan (Brand Value) .................................................. 15
2.3.1 Pengertian Nilai .............................................................. 15
2.3.2 Nilai Produk Yang Dirasakan......................................... 16
2.4. Kualitas Produk (Brand Quality) ............................................... 27
2.5. Ekuitas Merek (Brand Equity) ................................................... 30
2.6. Kepercayaan ............................................................................... 40
2.6.1. Indikator-indikator Kepercayaan Konsumen ................. 42
2.7. Hubungan Antar Variabel .......................................................... 43
2.7.1. Hubungan Nilai Produk Terhdap Kepercayaan
Konsumen ....................................................................... 43
2.7.2. Hubungan Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan
Konsumen ....................................................................... 45
2.7.3. Hubungan Ekuitas merek Terhadap Kepercayaan
Konsumen ....................................................................... 46
2.8. Kerangka Pikir............................................................................ 48
2.9. Hipotesis ..................................................................................... 49
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Obyek Penelitian...................................................... 51
3.2. Populasi Dan Sampel .................................................................. 51
xi
3.2.1. Populasi .......................................................................... 51
3.2.2. Sampel ............................................................................ 51
3.3. Jenis Dan Sumber Data .............................................................. 53
3.3.1. Jenis Data ....................................................................... 53
3.3.2. Sumber Data ................................................................... 53
3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 53
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ................... 55
3.6.1. Uji Validitas ................................................................... 55
3.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................ 57
3.6. Metode Analisis Data ................................................................. 58
3.7. Uji Hipotesis............................................................................... 60
3.7.1. Uji t ................................................................................. 60
3.7.2. Uji F ................................................................................ 61
3.8. Definisi Operasional Variabel .................................................... 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum ......................................................................... 64
4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Hadji Kalla ................................ 64
4.1.2. Profil PT. Hadji Kalla Kendari ....................................... 66
4.1.3. Struktur Organisasi ......................................................... 67
4.2. Karakteristik Responden ............................................................ 69
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 70
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................... 71
4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan ...................................................................... 71
4.3. Deskripsi Variabel Penelitian .................................................... 72
4.3.1. Deskripsi Variabel Nilai Pelanggan (X1) ....................... 73
4.3.2. Deskripsi Variabel Kualitas Produk (X2) ....................... 81
4.3.3. Deskripsi Variabel Ekuitas Merek (X3) .......................... 88
4.3.4. Deskripsi Variabel Kepercayaan Konsumen (Y) ........... 95
4.4. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...................................... 99
4.4.1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................... 99
4.4.2. Nilai Konstanta ............................................................... 101
4.4.3. Koefisien Korelasi .......................................................... 102
4.4.4. Koefisien Determinasi .................................................... 102
4.4.5. Pengujian Hipotesis ........................................................ 103
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 105
4.5.1. Pengaruh Nilai Pelanggan, Kualitas Produk, dan Ekuitas
Merek Terhadap Kepercayaan Konsumen ..................... 105
4.5.2. Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepercayaan
Konsumen ....................................................................... 108
4.5.3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan
Konsumen ....................................................................... 110
4.5.4. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepercayaan
Konsumen ....................................................................... 112
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .................................................................... 115
5.2. Saran ............................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Determinants Of Customer Delivered Value ........................ 16
Gambar 2.2. Nilai Persepsi Kualitas .......................................................... 19
Gambar 2.3. Kerangka Pikir ...................................................................... 41
Gambar 4.1. Struktur Organisasi ................................................................ 60
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. : Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen ................................. 48
Tabel 3.2. : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .................................................. 50
Tabel 4.1. : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 70
Tabel 4.2. : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 71
Tabel 4.3. : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....... 72
Tabel 4.4. : Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan Dan Makna
Penilaian Deskriptif ................................................................ 73
Tabel 4.5. : Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Nilai Pelanggan .. 74
Tabel 4.6. : Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Kualitas Produk .. 82
Tabel 4.7. : Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Ekuitas Merek ... 89
Tabel 4.8. : Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Kepercayaan
Konsumen..................................................................................... 95
Tabel 4.9. : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Nilai Pelanggan,
Kualitas Produk dan Ekuitas Merek terhadap Kepercayaan
Konsumen .................................................................................. 100
Tabel 4.10. : Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .. 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan di dunia otomotif khususnya mobil semakin ketat. Fenomena
persaingan yang semakin ketat saat ini, banyak perusahaan yang berorientasi pada
kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini sesuai pernyataan Hammer and
Champy, 1993 dalam Herawati dan Halim (2008) bahwa perubahan lingkungan
bisnis yang disertai dengan globalisasi ekonomi berdampak terhadap 3C yang
meliputi customer, competition, and change. Strategi pemasaran sebenarnya
persoalan yang terpenting bukan terletak pada apakah perusahaan telah
memproduksi produk yang terbaik berdasarkan spesifikasi yang dimiliki oleh
perusahaan, tetapi lebih dari persoalan apakah perusahaan mampu mengubah dan
meyakinkan persepsi konsumen bahwa produk tersebut memiliki citra yang baik
menurut anggapan konsumen. Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut
adalah melalui merek yang digunakan untuk menguasai pasar (Aaker dalam
Sitinjak, 2005).
Merek adalah sekumpulan janji, merek menyatakan secara tidak langsung
tentang kepercayaan (trust), konsistensi (consistency) (Davis, 2000 dalam
Sitinjak, 2005). Lau & Lee (1999) dalam Supriadin (2010:15), mengembangkan
konsep kepercayaan pelanggan pada merek (brand in a trust) dimana brand trust
didefinisikan sebagai kesediaaan pelanggan mempercayai atau mengandalkan
merek dalam situasi risiko karena adanya harapan bahwa merek tersebut
2
memberikan hasil positif, kepercayaan pelanggan pada merek di atas dikaitan
dengan kesediaan pelanggan menerima risiko dengan harapan pelanggan akan
memperoleh nilai sesuai atau melebihi harapan. Menurut Aaker (1997) dalam
Adidjaja (2004), terdapat beberapa dasar ekuitas produk bagi seseorang untuk
memutuskan pembelian dan kepercayaan, yakni: salah satunya Persepsi Nilai
Merek, Kualitas Produk (Perceived Quality), dan Aset-aset Merek Lainnya.
Nilai merek merupakan variabel yang tidak terpisahkan dari produk yang
dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan. Sebagaimana dikemukakan oleh
Kotler (2003) bahwa Nilai (Value) dari suatu produk dapat didefinisikan sebagai
ratio antara apa yang konsumen dapatkan dan apa yang konsumen berikan.
Konsumen mendapatkan manfaat dari suatu produk dan“ memberikan” biaya.
Manfaat disini termasuk didalamnya adalah kegunaan fungsional dan juga
kegunaan emosional. Sementara itu Total Customer Cost adalah keseluruhan
biaya yang konsumen harapkan untuk mereka keluarkan dalam mengevaluasi,
mendapatkan dan menggunakan penawaran pasar. Jika sebuah perusahaan ingin
mengembangkan penawarannya terhadap pasar, maka perusahaan tersebut
Menurut Kotler dapat melakukan dengan 3 cara, yaitu: 1) Meningkatkan Total
Custumer Value dengan meningkatkan kegunaan Produk, Pelayanan, Personil,
dan kesan perusahaan. 2) Mengurangi biaya non-Moneter yang harus dikeluarkan
konsumen dengan mengurangi biaya energi, waktu dan fisik. 3) Mengurangi biaya
Moneter (harga) produk yang harus dibayarkan Customer Delivered Value ini
pada akhirnya akan diterima oleh konsumen dan menjadi apa yang disebut dengan
Customer Perceived Value. Kotler (2003) mendefinisikan Customer Perceived
3
Value atau nilai produk yang dirasakan konsumen sebagai perbedaan kegunaan
dan biaya antara sebuah penawaran dan keseluruhan alternative yang diterima
oleh calon konsumen berdasarkan hasil dari sebuah proses evaluasi.
Hal lain yang dapat menarik kepercayaan pelanggan yaitu Kualitas Produk
yang merupakan pengenal untuk kualitas produk barang yang dapat mmpengaruhi
konsumen ketika membeli suatu produk. Pengaruh dari Kualitas Produk terhadap
konsumen ketika membeli barang telah dibahas pada banyak penelitian-penelitian
sebelumnya, seperti (Bartikowski, et al, 2010) yang mengatakan bahwa tingginya
kualitas barang dapat mempengaruhi harga jual suatu barang.
Durianto dkk (2004), mengartikan persepsi kualitas sebagai persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa
layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Menurut Aaker
dalam Rangkuti (2008), persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama
dengan maksud yang diharapkan.
Selain nilai merek dan Kualitas Produk, hal yang dapat mempengaruhi
kepercayaan pelanggan adalah ekuitas produk sebagaimana dikemukakan oleh
Kotler dan Keller (2009: 263), bahwa ekuitas produk adalah nilai tambah yang
diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas produk dapat tercermin dalam cara
konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan
juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
Menurut Durianto, dkk (2004: 61), ekuitas produk dapat memberikan nilai
bagi perusahaan. Berikut adalah nilai ekuitas produk bagi perusahaan: a) Ekuitas
4
produk yang kuat dapat membantu perusahaan dalam upaya menarik minat calon
konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen
dan dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap Kualitas Produk. b)
Seluruh elemen ekuitas produk dapat memengaruhi keputusan pembelian
konsumen karena ekuitas produk yang kuat akan mengurangi keinginan
konsumen untuk berpindah ke merek lain. c) Konsumen yang memiliki loyalitas
tinggi terhadap suatu merek tidak akan mudah untuk berpindah ke merek pesaing,
walaupun pesaing telah melakukan inovasi produk. d) Asosiasi merek akan
berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi atas keputusan strategi
perluasan merek. e) Perusahaan yang memiliki ekuitas produk yang kuat dapat
menentukan harga premium serta mengurangi ketergantungan perusahaan
terhadap promosi. f) Perusahaan yang memiliki ekuitas produk yang kuat dapat
menghemat pengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk
melakukan perluasan merek. g) Ekuitas produk yang kuat akan menciptakan
loyalitas saluran distribusi yang akan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan.
Dan h) Empat elemen inti ekuitas produk (brand awareness, brand association,
perceived quality, dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan
elemen ekuitas produk lainnya seperti kepercayaan konsumen, dan lain-lain.
Aaker (1997: 23) mengungkapkan bahwa ekuitas produk menciptakan
nilai baik pada perusahaan maupun pada konsumen. Pernyataan ini telahdidukung
oleh beberapa penelitian, diantaranya yang dilakukan oleh Smith (2007: 107),
yang menyatakan bahwa ekuitas produk dapat menjadipertimbangan perusahaan
dalam melakukan merger atau akuisisi. Penelitianlain yang dilakukan oleh Lane
5
(1995: 70), menyebutkan bahwa ekuitas produk memengaruhi respon pada stock
market.
PT. Hadji Kalla Toyota merupakan salah satu main dealer terbesar di
Cabang Kendari yang menjual mobil Toyota. Berbagai upaya dilakukan pihak
perusahaan agar konsumen tertarik untuk melakukan pembelian, diantaranya
adalah melakukan inovasi dengan menambah type atau jenis. Salah satu produk
andalan PT. Hadji Kalla Toyota adalah jenis produk Avanza. Avanza merupakan
produk andalan bagi perusahaan dalam penjualan Toyota.
Menurut survey awal yang dilakukan peneliti, dari sekian banyak jenis
mobil, pasar yang terbesar adalah segmen Low MPV (Multi Purpose Vehicle).
Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia adalah family oriented dan
menyukai mobil yang dapat digunakan untuk semua keperluan. (SWA, 2016).
Toyota memiliki produk Multi Purpose Vehicle dengan volume penjualan yang
baik. Berdasarkan data penjualan mobil tahun 2015, diperoleh data penjualan
mobil jenis MPV sebagai berikut: Toyota Avanza 213.458 unit, Daihatsu Xenia
64.611 unit, Suzuki Ertiga 63.317 unit, Suzuki APV 14.531 unit, Chevrolet Spin
10.941 unit, Nissan Evalia 5.934 unit dan Daihatsu Luxio 5.656 unit.
Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat diamati bahwa produk
avanza jauh lebih menguasai pasar, sehingga menimbulkan suatu fenomena
bagaimana produk avanza memperoleh kepercayaan pelanggan. Jika dilihat dari
nilai merek ternyata mobil toyota Avanza mendapat perhatian yang banyak dari
kalangan pelanggan yang terbukti dari penjualan mobil toyota Avanza lebih
mendominasi dari mobil toyota lainnya. Sementara dilihat dari Kualitas Produk,
6
ternyata mobil toyota avanza lebih banyak diminati konsumen, karena kualitasnya
tidak kalah bersaing dengan jenis mobil toyota lainnya. Sedangkan ekuitas produk
dari mobil toyota avanza dapat dilihat dari banyak pelanggan yang lebih memilih
mobil toyota avanza sebagai kendaraan yang harganya dapat dijangkau oleh
lapisan masyarakat menengah ke atas.
Berdasrkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul: “Pengaruh Nilai Pelanggan, Kualitas Produk, dan Ekuitas
Merek Terhadap Kepercayaan Konsumen Mobil Toyota Avanza Pada PT.
Hadji Kalla Cabang Kendari”.
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis
dapat merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Nilai Pelanggan, Kualitas Produk, dan Ekuitas merek secara simultan
berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen pada Mobil Toyota Avanza PT.
Hadji Kalla Cabang Kendari?
2. Apakah Nilai Pelanggan secara parsial berpengaruh terhadap kepercayaan
konsumen pada Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Cabang Kendari?
3. Apakah Kualitas Produk secara parsial berpengaruh terhadap kepercayaan
konsumen pada Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Cabang Kendari?
4. Apakah Ekuitas merek secara parsial berpengaruh terhadap kepercayaan
konsumen pada Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Cabang Kendari?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk melakukan sebuah penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu
tujuan penelitian agar tidak kehilangan arah dalam melakukan penelitian. Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Nilai Pelanggan, Kualitas
Produk, dan Ekuitas merek terhadap kepercayaan konsumen pada Mobil
Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Cabang Kendari.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Nilai Pelanggan terhadap
kepercayaan konsumen pada Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Cabang
Kendari.
3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Kualitas Produk terhadap
kepercayaan konsumen pada Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Cabang
Kendari.
4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Ekuitas merek terhadap
kepercayaan konsumen pada Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Cabang
Kendari.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti:
Hasil penelitian dapat dijadikan bahan bacaan unuk menambah ilmu
pengetahuan dan dapat memberikan pandangan yang lebih luas tentang faktor
yang mempengaruhi kepercayaan konsumen.
8
2. Bagi peneliti lainnya:
Hasil penelitian ini semoga bisa dijadikan bahan preferensi untuk penelitian
selanjutnya.
3. Bagi Perguruan Tinggi
Memberikan informasi mengenai pengaruh Nilai Pelanggan,Kualitas Produk,
dan Ekuitas merek Terhadap Kepercayaan.
1.5 Batasan Dan Ruang lingkup penelitian
Lingkup kajian penelitian ini adalah menguji apakah ada atau tidak
pengaruh signifikan Nilai Pelanggan, Kualitas Produk, dan Ekuitas merek
Terhadap Kepercayaan konsumen pada Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla
Cabang Kendari.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Tinjauan pustaka dalam penelitian ini bertujuan untuk membagi informasi
mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya. Referensi dari penelitian terdahulu
yang dikutip adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan Ida Aryati dan Istiatin, (2016) Pengaruh Nilai
Pelanggan Dan Citra Merek Terhadap Kepercayaan Pelanggan Produk Obat
Herbal Tolak Angin Di Surakarta. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh nilai produk dan citra merek terhadap kepercayaan merek
obat herbal Tolak Angin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
populasi survey. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang
menggunakan atau pernah menggunakan obat herbal Tolak Angin di
Surakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen yang
menggunakan atau pernah menggunakan obat herbal hasil kemasan atau produksi
perusahaan, obat herbal yang dimaksud dijual secara bebas untuk
umum. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan
analisis data diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh nilai produk dan citra
merek secara parsial terhadap kepercayaan pelanggan produk obat herbal Tolak
Angin. Hal ini berarti semakin tinggi nilai produk dan citra merek maka semakin
tinggi kepercayaan merek obat herbal Tolak Angin. Sebaliknya semakin
rendah nilai produk dan citra merek maka semakin rendah juga kepercayaan
10
pelanggan. Terdapat pengaruh nilai pelanggan dan citra merek secara simultan
terhadap kepercayaan pelanggan produk obat herbal Tolak Angin. Besarnya
perubahan variabel kepercayaan pelanggan dijelaskan oleh nilai produk dan citra
merek sebesar 79,9% (R2 = 0.799) sedangkan variabel lain yang menjelaskan
kepercayaan pelanggan adalah sebesar 20,1%.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ida Aryati dan Istiatin, (2016)
dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan nilai pelanggan sebagai
variabel independen, dan kepercayaan sebagai variabel dependen. Persamaan
lainnya yaitu analisis yang digunakan. Adapun perbedaannya pada lokasi
penelitian dan obyek penelitian.
Penelitian yang dilakukan Suci Fauziyah (2016) dengan judul “Pengaruh
Brand Trust Dan Brand Quality Terhadap Kepercayaan Konsumen Pada Produk
Kosmetik Wardah (Survey Konsumen Pada PT. Paragon Technology And
Innovation Cabang Pekanbaru). Adapun metode penelitian ini menggunakan
analisis kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 21. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah para konsumen yang menggunakan
kosmetik produk wardah sebanyak 100 orang dengan teknik accidental sampling
yang diukur dengan menggunakan formula Slovin. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan brand trust dan brand quality
terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Wardah.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Suci Fauziyah (2016), dengan
penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan Kualitas produk sebagai variabel
independen, dan kepercayaan sebagai variabel dependen. Persamaan lainnya yaitu
11
analisis yang digunakan. Adapun perbedaannya pada lokasi penelitian dan obyek
penelitian, serta jumlah sampel.
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahjuni Astuti & I Gde Cahyadi,
(2013) dengan judul “Pengaruh Elemen Ekuitas merek Terhadap Rasa Percaya
Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah elemen ekuitas merek
yang terdiri dari kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas
merek mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan di Surabaya atas keputusan
pembelian sepeda motor Honda. Hasil analisis regresi linier berganda diketahui
bahwa koefisien regresi masing-masing variabel bebas bertanda positif. Hal ini
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel kesadaran merek
(X1), kesan kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) dengan
variabel rasa percaya diri pelanggan (sampel penelitian) di Surabaya atas
keputusan pembelian sepeda motor Honda. simpulan bahwa kesadaran merek,
kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek baik secara simultan maupun
parsial berpengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri pelanggan di Surabaya
atas keputusan pembelian sepeda motor Honda. Dari hasil analisis regresi linier
berganda didapatkan bahwa variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap
rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian sepeda motor Honda di
Surabaya adalah variabel kesan kualitas (X2), hal ini disebabkan karena pada
pengambilan keputusan pembelian yang memiliki keterlibatan pelanggan yang
tinggi (high involvement decision making) khususnya pada pembelian sepeda
motor, dimana unsur kualitas dianggap sebagai unsur yang paling penting bagi
12
pelanggan karena sangat berkaitan dengan tingkat kinerja yang diharapkan oleh
pelanggan. Variabel kesadaran merek (X1) memiliki pengaruh yang relatif paling
kecil karena dengan kesadaran atau pengenalan atas merek saja pelanggan tidak
yakin atas keputusan pembelian sepeda motor yang akan diambilnya.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahjuni Astuti & I Gde
Cahyadi, (2013) dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan ekuitas
merek sebagai variabel independen, dan kepercayaan sebagai variabel dependen.
Persamaan lainnya yaitu analisis yang digunakan. Adapun perbedaannya pada
lokasi penelitian dan obyek penelitian, serta jumlah sampel.
Penelitian yang dilakukan oleh Radi Subianto (2013) dengan judul
“Pengaruh Elemen Ekuitas merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di
Semarang Atas Keputusan Pembelian Ponsel Sony Ericsson”. Tujuan penelitian
ini untuk menguji dan menganalisis apakah kesadaran merek (Brand Awarness)
persepsi kualitas (Perceived Quality, asosiasi merek (Brand Association), loyalitas
merek (Brand Loyalty) mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan di Semarang
atas keputusan pembelian ponsel Sony Ericsson. Jumlah sampel yang diteliti
adalah sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan
peneliti untuk mengambil sampel adalah Purposive Sampling yaitu menentukan
subyek atau orang-orang terpilih yang sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki
oleh sampel itu. Peneliti mencari sampel ini dengan memastikan bahwa responden
yang akan mengisi kuesioner adalah pengguna ponsel Sony Ericsson yang
kebetulan ditemui di tempat-tempat umum seperti mall, kampus dan juga counter
ponsel di Semarang. Hasil pengujian dengan SPSS didapatkan angka F hitung
13
antara Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek
terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian sebesar 40,884 dan nilai
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
0,05, sehingga terdapat pada daerah H0 ditolak, artinya variabel Kesadaran Merek,
Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek secara simultan/bersama-
sama berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian
(Y) dan model regresi dalam penelitian ini dikatakan fit atau layak. Hasil Uji t
menyatakan bahwa “kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan
loyalitas merek berpengaruh terhadap rasa percaya diri pelanggan atas keputusan
pembelian ponsel Sony Ericsson.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Radi Subianto (2013), dengan
penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan ekuitas merek sebagai variabel
independen, dan kepercayaan sebagai variabel dependen. Persamaan lainnya yaitu
analisis yang digunakan. Adapun perbedaannya pada lokasi penelitian dan obyek
penelitian, serta jumlah sampel.
2.2 Konsep Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli (Stanton dalam
Swastha 2002:179). Manajemen pemasaran juga merupakan seni dan ilmu untuk
memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan
14
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul (Kotler dan Keller 2012:5).
Berdasarkan pernyataan para ahli tersebut maka manajemen pemasaran
adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan orang lain (Kotler dan Keller, 2012:5).
Pemikiran pemasaran muncul dari suatu kenyataan empiris bahwa manusia
selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Alat pemuas
kebutuhan dan keinginan manusia adalah produk. Salah satu cara manusia untuk
mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan adalah melalui pertukaran. Pertukaran
dapat terjadi jika terdapat dua pihak, masing-masing pihak memiliki sesuatu yang
berharga bagi pihak lain, melakukan tawar menawar, dan sepakat untuk
melakukan pertukaran.
Oleh sebab itu, pertukaran merupakan suatu proses penciptaan nilai yang
membawa kedua belah pihak kesuatu keadaan yang lebih baik dari pada
sebelumnya. Pertukaran terjadi dengan sukses bila masing-masing pihak
memahami dengan baik apa yang menjadi harapan pihak lain, sehingga membuat
kedua belah pihak merasa puas dan menimbulkan perasaan untuk
mempertahankan hubungan jangka panjang.
Kotler (2002:7) mengemukakan bahwa “Manajemen pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta
penyaluran gagasan, barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran
15
yangmemenuhi sasaran- sasaran individu dan organisasi”. Swastha dan Irawan
(2002:7) “Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk
mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai
tujuan organisasi.Hal ini tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan
komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta
melayani pasar”.
2.3 Nilai Pelanggan (Brand Value)
2.3.1 Pengertian Nilai
Nilai (Value) dari suatu produk dapat didefinisikan sebagai ratio antara apa
yang konsumen dapatkan dan apa yang konsumen berikan. Konsumen
mendapatkan manfaat dari suatu produk dan“ memberikan” biaya. Manfaat disini
termasuk di dalamnya adalah kegunaan fungsional dan juga kegunaan emosional.
Sedangkan yang termasuk kedalam biaya adalah biaya moneter (uang), biaya
waktu, biaya tenaga, biaya fisik (Kotler, 2003).
Suatu perusahaan dapat meningkat nilai yang ingin mereka tawarkan
kepada konsumen dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Meningkatkan kegunaan (benefit)
b. Mengurangi biaya
c. Meningkatkan kegunaan dan mengurangi biaya
d. Meningkatkan kegunaan lebih besar dari peningkatan biaya
e. Meningkatkan kegunaan lebih kecil dan pengurangan biaya
16
Hermawan Kertajaya (2002), menyatakan secara lebih sederhana
mendefinisikan nilai sebagai ratio antara kualitas dan harga produk.
2.3.2 Nilai Pelanggan yang dirasakan (Customer Perceived Value)
Aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh sebuah peruasahaan tertentu saja
bertujuan untuk menyampaikan nilai (Value) yang dimiliki produknya kepada
konsumen. Pelanggan adalah Value maximizer, dengan demikian mereka akan
membeli dari perusahaan yang mereka pandang akan menawarkan nilai produk
yang paling tinggi. Perusahaan dapat menawarkan nilai pelanggannya dari apa
yang disebut Customer Delivered Value.(Kotler, 2003).
Gambar 2.1: Determinants Of Customer Delivered Value
Bagan diatas dapat terlihat bahwa customer Delivered Value dibentuk
oleh dua unsur utama yaitu total Costomer Value dan Retail Customer Cost.Total
Customer Value adalah keseluruhan nilai moneter yang terima konsumen dari
sekumpulan kegunaan yang mereka harapkan dari sebuah penawaran. Kegunaan
disini termasuk didalamnya adalah kegunaan dari sisi ekonomis, fungsional dan
psikologis, Total Customer Cost adalah keseluruhan biaya yang konsumen
harapkan untuk mereka keluarkan dalam mengevaluasi, mendapatkan dan
menggunakan penawaran pasar. Jika sebuah perusahaan ingin mengembangkan
Image
Value
Personel
Value
Service
Value
Product
Value
Total
Customer
Value
Paychic
Cost
Energy
Cost
Time
Cost Monetary
Total Costomer
Cost
Customer
Delivered
Value
17
penawarannya terhadap pasar, maka perusahaan tersebut Menurut Kotler dapat
melakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Meningkatkan Total Custumer Value dengan meningkatkan kegunaan Produk,
Pelayanan, Personil, dan kesan perusahaan.
2. Mengurangi biaya non-Moneter yang harus dikeluarkan konsumen dengan
mengurangi biaya energi, waktu dan fisik.
3. Mengurangi biaya Moneter (harga) produk yang harus dibayarkan Customer
Delivered Value ini pada akhirnya akan diterima oleh konsumen dan menjadi
apa yang disebut dengan Customer Perceived Value. Kotler (2003)
mendefinisikan Customer Perceived Value atau nilai produk yang dirasakan
konsumen sebagai perbedaan kegunaan dan biaya antara sebuah penawaran
dan keseluruhan alternative yang diterima oleh calon konsumen berdasarkan
hasil dari sebuah proses evaluasi.
Pengertian Nilai Pelanggan, individu mempunyai nilai yang didasarkan
pada nilai inti dari masyarakat tempat mereka tinggal namun dimodifikasi oleh
nilai dari kelompok lain dimana mereka menjadi anggotanya dan situasi
kehidupan individual atau kepribadian. Di dalam latar organisasi- nilai menjadi
sangat panting bagi keberhasilan jangka panjang dari organisasi yang
bersangkutan. Nilai sangat penting dalam tahap pengenalan kebutuhan dari
pengambilan keputusan konsumen. Nilai juga digunakan oleh konsumen dalam
menentukan kriteria evaluasi sehingga nilai mempunyai pengaruh pada
keefektifan program komunikasi. Menurut Kotler (2003:34) Nilai yang diterima
pelanggan adalah selisih antara total jumlah nilai bagi pelanggan dan total jumlah
18
biaya pelanggan. Sedangkan inti pemasaran adalah menciptakan nilai pelanggan
lebih baik dari nilai yang diciptakan oleh pesaing (Kotler, 2003:6). Nilai
pelanggan berkaitan dengan penggunaan sebuah produk dan lebih merupakan
sesuatu yang dirasakan pelanggan daripada penjual. Nilai pelanggan merupakan
persepsi dan apa yang dirasakan pelanggan dan evaluasinya terhadap atribut
produk dan kinerjanya, konsekuensi yang timbul setelah mengkonsumsi produk
yang pada akhirnya akan membuat pelanggan mencapai tujuannya dalam berbagai
situasi pemakaian (Woodruff, 1997: 141 - 142).
Lebih jauh, Kotler (2003) beranggapan bahwa nilai pelanggan yang
dirasakan ini terdiri dari beberapa elemen, yaitu:
1. Performa produk, termasuk didalamnya adalah variasi cakupan produk, harga,
fitur, merk, kemasan/ukuran, garansi dan pembelian ulang.
2. Saluran distribusi, termasuk didalamnya misalnya adalah cakupan wilayah,
lokasi, akses, waktu antrian, kenyamanan tempat penjualan dan pelayanan.
3. Jaminan kualitas, termasuk didalamnya misalnya adalah terpenuhinya tujuan
konsumen mengkonsumsi produk atas dasar kualitas yang diterima, frekuensi
terjadinya penyimpangan kualitas dan kepuasan konsumen atas kualitas
produk.
4. Reputasi perusahaan, yaitu tingkat kepercayaan konsumen terhadap reputasi
perusahaan.
Monroe (1990) berpendapat bahwa ada empat komponen yang biasanya
digunakan oleh konsumen untuk mengevaluasi kesan nilai yang dirasakan dari
sebuah produk. Keempat komponen ini pada akhirnya juga dapat digunakan untuk
19
menganalisis kesan nilai yang dirasakan oleh konsumen komponen-komponen
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Biaya-keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan dan
menggunakan suatu produk.
2. Pertukaran-kesan nilai yang dirasakan konsumen atas merk, perusahaan atau
toko tempat suatu produk dijual.
3. Estetika-kemenarikan dari sebuah produk.
4. Kegunaan secara relatif-cara sebuah produk digunakan.
Pada dasarnya nilai pelanggan didefinisikan sebagai persepsi pembeli
tentang nilai yang mewakili suatu pertukaran antara kualitas atau keuntungan
yang mereka rasakan dalam suatu produk/jasa dengan pengorbanan yang mereka
rasakan dengan membayar harga.
Amstrong dan Kotler (2001:7) mengatakan bahwa nilai pelanggan
(customer value) adalah:
“customer value is the difference between the values the customer gains from
owning and using a product and the cost abtaining the product”.
Nilai pelanggan adalah perbedaan diantara nilai yang konsumen dapatkan
setelah memiliki dan menggunakan produk atau jasa dengan biaya yang ia
keluarkan untuk memperoleh produk tersebut.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009:173) nilai yang dipikirkan
pelanggan (CPV-customer perceived value) adalah selisih antara evaluasi calon
pelanggan atas semua manfaat serta semua biaya tawaran tertentu dan alternatif-
alternatif lain yang dipikirkan. Nilai pelanggan total (total customer value) adalah
20
nilai moneter yang dipikirkan atas sekumpulan manfaat ekonomis, fungsional dan
psikologis yang diharapkan oleh pelanggan atas tawaran pasar tertentu. Biaya
pelanggan total (total customer cost) adalah sekumpulan biaya yang harus
dikeluarkan pelanggan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan
membuang tawaran pasar tertentu termasuk biaya moneter, waktu, energy dan
psikis.
Dengan demikian, nilai yang dipikirkan pelanggan didasarkan pada
perbedaan antara apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang diberikannya
untuk berbagai kemungkinan pilihan. Pelanggan mendapatkan manfaat dan
mengandaikan biaya. Pemasar dapat meningkatkan niali tawaran pelanggan
dengan kombinasi menaikkan manfaat fungsional atau emosional atau
mengurangi satu atau lebih berbagai jenis biaya.
Definisi nilai pelanggan dapat disimpulkan dengan 4 cara: (1) Harga
murah, (2). Apapun yang saya inginkan dalam sebuah produk atau jasa, (3)
Kualitas yang saya dapat sebagai penggantian dari yang dibayarkan, (4) Apa yang
saya dapat sebagai ganti dari apa yang saya beri, (Zeithaml, 1988)
Pelanggan menerima value ketika benefit atau manfaat yang ia rasakan
dari produk atau jasa melebihi biaya yang ia keluarkan untuk meperoleh dan
menggunkannya. Jika perbedaannya besar maka value juga akan lebih tinggi.
Benefit adalah apa yang produk itu bisa berikan bagi konsumen. Apa
kegunaan produk itu bagi konsumen. Jika manfaat yang ditawarkan oleh
pesaingnya dengan tingkat harga yang sama, maka perusahaan tersebut telah
menawarkan nilai yang lebih baik. Jika salah satu manfaat yang diberikan itu
21
secara signifikan lebih baik di banding manfaat yang mampu diberikan oleh
perusahaan sejenis lainnya pada tingkat harga yang sama maka kita bias
memberikan superior nilai atau nilai yang paling tinggi. Sehingga konsumen akan
merasa sangat puas atas produk atau jasa tersebut, karena mereka bias
memperoleh manfaat yang sangat besar ketika menggunkan atau mengkonsumsi
produk atau jasa tersebut.
Monroe (2002:46) mendefinisikan nilai konsomen (Customer Value)
sebagaitradeoff antara persepsi konsomen terhadap kualitas, manfaat produk dan
pengorbanan yang dilakukan lewat pengorbanan yang dibayar.Nilai konsomen
bisa juga dilihat sebagai cerminan dari kualitas, manfaat dan pengorbanan yang
diberikan untuk mendapatkan sebuah produk atau layanan.Sebuah produk atau
layanan perbankan dikatakan mempunyai nilai yang tinggi di mata konsomen
apabila mampu memberikan kualitas, manfaat dan pengorbanan yang seminimal
mungkin.
Menurut Gale (1994) bahwa: persepsi konsumen terhadap nilai atas
kualitas yang ditawarkan relative lebih tinggi dari pesaing akan mempengaruhi
tingkat loyalitas konsumen, semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh
pelanggan, maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi).
Dan hubungan yang diinginkan adalah hubungan yang bersifat jangka panjang,
sebab usaha dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan diyakini akan jauh lebih
besar apabila harus menarik pelanggan baru atau pelanggan yang sudah
meninggalkan perusahaan, dari pada mempertahankannya.
22
Bagi pelanggan, kinerja produk yang dirasakan sama atau lebih besar dari
yang diharapkan, yang dianggap bernilai dan dapat memberikan kepuasan (Kotler,
2000). Nilai atribut adalah karakteristik-karakteristik produk yang ada dibenak
dan dijelaskan oleh pelanggan. Nilai konsekuensi adalah penilaian subjektif
pelanggan sebagai konsekuensi dari penggunaan atau pemanfaatan produk.
Dalam hal ini nilai pelanggan bisa dikategorikan atas 4 dimensi yaitu nilai
fungsi, nilai sosial, nilai emosi, nilai pengorbanan (Wang et al, 2004:117):
1. Nilai Fungsional
Nilai fungsional, adalah suatu nilai yang menyinggung kepada didapatnya
nilai pelanggan dari penggunaan atas produk yang diperoleh melalui nilai
harga, kenyamanan, teknologi atau akses (Wang et al., 2004:117). Menurut
Engel. et. al, 1994, motivasi konsumen dalam pembelian diekspresikan
melalui evaluasi terhadap dua manfaat, yaitu manfaat fungsional dari produk
atau jasa yang dibeli sebagai dasar penilaian yang objektif, dan manfaat
hedonic yang bersifat emosional/perasaan (subjektif) yang diperoleh selama
masa pembelian itu (sebelum sementara-dan sesudah). Demikian pula
pendapat dari Sproles & Kendal (1986) yang kemudian dikembangkan oleh
Jessie and Jung (1998), yang menguraikan tentang dimensi harapan
konsumen yang digunakan sebagai criteria evaluasi dalam pembelian, yang
juga disebut sebagai Konsep Consumer Styles Inventory (CSI) yang
merupakan penilaian objektif dan subjektif (fashion consciousness dan
Impulsiveness) atas suatu produk atau jasa. Pelanggan mendapatkan manfaat
dan mengeluarkan biaya. Manfaat mencakup manfaat fungsional dan manfaat
23
emosional. Biaya mencakup biaya moneter, biaya waktu, biaya energi, dan
biaya fisik, dengan demikian, nilai dirumuskan: Nilai fungsional dapat
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, karena nilai fungsional pelanggan
berperan untuk suatu peningkatan di kepuasan pelanggan (Fornell et al.,
1996; Bojanic, 1996).
2. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai kegunaan sosial yang diperoleh dari penggunaan
produk atau jasa (Wang et al., 2004:117). Nilai sosial juga diartikan sebagai
utilitas yang didapatkan dan kemampuan produk/jasa untuk meningkatkan
konsep diri-sosial konsumen (Tjiptono, 2005:298). Menurut Thomas Santoso,
untuk meningkatkan nilai pelanggan bisa melalui Employee Empower dan
Cross Functional Team. Sedangkan employee empowerment dilakukan
melalui beberapa cara yaitu membangun kepercayaan/trust, menjunjung
tinggi norma sosial, serta membentuk jaringan sosial pengikatan. Ikatan sosial
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen. Pelanggan selain
mengharapkan nilai fungsional dari jasa utama juga mengharapkan nilai lain
dari hubungan yang dibangun oleh penyedia jasa. Manfaat relasional yang
dibangun melalui ikatan sosial akan menciptakan hubungan yang stabil
(Lovelock, 2004). Menurut Lupiyoadi (2001:158), Pelanggan akan merasa
bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap
dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan
24
karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial atau self esteem yang membuat
pelanggan menjadi puns terhadap merek tertentu.
3. Nilai Emosional
Nilai Emosional, adalah nilai yang didapat setelah pelanggan menggunakan
produk atau jasa yang dihasilkan pemasok tersebut dan mendapati bahwa
produk bersangkutan memberikan nilai tambah. Nilai ini menimbulkan suatu
tanggapan emosional dari pelanggan (Wang et al., 2004.117).
Nilai emosional yang terdapat pada nilai pelanggan juga mendasari pelanggan
dalam melakukan pengambilan keputusan untuk membeli produk/jasa. Proses
pengambilan keputusan, sebenarnya terdapat juga perspektif lain dalam
keputusan pembelian oleh konsumen yang disebut sebagai experiential
perspective dan behavior influence perspective (Sutisna, 2003:17), yaitu
sebagai berikut:
a. Experiential perspective
Tindakan yang dihasilkan dari adanya kebutuhan manusia pada perasaan-
perasaan dan emosional. Terdapat dua jenis pembelian dari experiential
perspective yaitu:
1. Purchase impulse, terjadi ketika konsumen mengambil keputusan
pembelian mendadak, dimana konsumen tidak lagi berfikir yang
dilakukan terjadi akibat letupan-letupan emosi yang bersifat
kompleks.
25
2. Variety seeking, yaitu pembelian yang dilakukan ketika konsumen
melakukan pembelian secara spontan dan bertujuan untuk mencoba
merek baru dari suatu produk.
b. Behavior influence perspective
Proses pengambilan keputusan ditinjau dari perspektif pengaruh perilaku
mendasarkan pada alasan bahwa keputusan pembelian lebih dipengaruhi
oleh lingkungan yang mengitarinya. Lingkungan dimana konsumen
berada akan mempengaruhi perilaku dalam keputusan pembelian.
Menurut Tjiptono, (2005:297), nilai pelanggan adalah ikatan emosional yang
terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan menggunakan
produk atau jasa yang dihasilkan pemasok tersebut dan mendapati bahwa
produk bersangkutan memberikan nilai tambah.
Nilai emosional dapat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, karena nilai
emosional adalah ikatan yang emosional pelanggan dan penyedia jasa setelah
pelanggan telah menggunakan suatu atau produk menyolok mata yang
diproduksi oleh penyedia tersebut (Butz dart Goodstein, 1996).
4. Nilai Pengorbanan
Pengorbanan yang dirasakan, adalah nilai yang didapat konsumen dari
kesesuaian manfaat yang diperoleh konsumen dari suatu produk yang
dibelinya dengan biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan untuk
memperoleh produk itu. Manfaat yang dirasakan konsumen berupa manfaat
fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan biaya yang dikeluarkan berupa
uang, energi, waktu dan mental (Wang et al., 2004:117).
26
Menurut Tjiptono, (2005:297) Nilai Pelanggan dapat didefinisikan sebagai
hasil penjumlahan dari manfaat yang diperoleh dan pengorbanan yang
diberikan, yang hasilnya sebagai konsekuensinya adalah pelanggan
menggunakan produk atau jasa pelayanan untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Hermawan Kertajaya (2002), nilai atau element content yang
diberikan kepada pelanggan adalah berupa satisfaction, sacrifice dan surprise.
Dimana maksud sacrifice ini adalah pengorbanan konsumen sebanding
dengan apa yang didapatkan (adil). Menurut Tjiptono (1997:54) nilai
pelanggan merupakan kombinasi dari manfaat dan pengorbanan yang terjadi
apabila pelanggan menggunakan suatu barang atau jasa guna memenuhi
kebutuhan tertentu.
Pada sisi perusahaan, nilai pengorbanan yang diberikan akan menjadi
pertimbangan untuk tetap bisa mendapatkan konsumen, menurut Soehadi
(2002), Ide dasar dari pemasaran adalah penciptaan nilai yang superior bagi
pelanggan (superior customer value). Nilai yang superior didefinisikan
sebagai kemampuan perusahaan menawarkan produk dengan persepsi
kualitas/manfaat jauh diatas persepsi harga/pengorbanan. Dalam penciptaan
nilai tersebut, perusahaan tidak hanya mencari proposisi nilai yang
memuaskan target pelanggannya tetapi harus lebih efektif dibanding
kompetitor. Nilai tersebut dapat diciptakan sebelum transaksi terjadi.
Transaksi terjadi jika konsumen menganggap bahwa nilai produk/layanan
perusahaan diatas nilainya kompetitor. Dengan berjalannya waktu, nilai
27
tersebut perlu dipupuk dan dikembangkan sehingga pelanggan membutuhkan
biaya yang besar jika beralih ke pemasok/produsen lain.
Model konseptual terhadap variabel nilai, tidak hanya mengacu pada
dimensi nilai pelayanan menurut Parasuraman, tetapi studi ini mencoba untuk
mengembangkannya tidak hanya terhadap nilai (kualitas) pelayanan jasa tetapi
juga termasuk unsur-unsur lainnya, yaitu unsur Nilai Produk (jasa); Nilai
Layanan, Biaya Moneter, Biaya Waktu, Biaya Energi
2.4 Kualitas Produk (Brand Quality)
Kualitas produk adalah pengenal untuk kualitas produk barang yang dapat
mempengaruhi konsumen ketika membeli suatu produk. Pengaruh dari Kualitas
produk terhadap konsumen ketika membeli barang telah dibahas pada banyak
penelitian-penelitian sebelumnya, seperti (Bartikowski, et al, 2010) yang
mengatakan bahwa tingginya kualitas barang dapat mempengaruhi harga jual
suatu barang.
Durianto dkk (2004), mengartikan persepsi kualitas sebagai persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa
layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Menurut Aaker
dalam Rangkuti (2008), persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama
dengan maksud yang diharapkan.
Simamora (2003) menyatakan bahwa persepsi kualitas adalah persepsi
pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk lain. Sedangkan Tjiptono
28
(2005) mendefinisikan persepsi kualitas sebagai penilaian konsumen terhadap
keunggulan superioritas produk secara keseluruhan.
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi
kualitas merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas dari suatu
produk atau jasa berkaitan dengan harapannya. Kesan kualitas dapat memberikan
nilai dalam beberapa bentuk seperti dapat dilihat pada gambar 2.3 (Rangkuti,
2008) berikut ini :
Gambar 2.2. Nilai Persepsi Kualitas
Berdasarkan gambar 2.2 terdapat lima keuntungan persepsi kualitas, antara
lain:
1. Alasan membeli
Kesan kualitas sebuah merek memberikan alasan yang penting untuk
membeli. Hal ini memperngaruhi merek-merek mana yang harus
dipertimbangkan, dan selanjutnya mempengaruhi merek apa yang akan
dipilih.
2. Diferensiasi
Persepsi
kualitas
Alasan untuk membeli
Diferensiasi posisi
Harga optimum
Minat saluran distribusi
Perluasan merek
29
Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi kesan
kualitas.
3. Harga optimum
Keuntungan ketiga memberikan pilihan-pilihan didalam menetapkan harga
optimum (premium price).
4. Meningkatkan minat para distributor
Hal ini sangat membantu perluasan distribusi.
5. Perluasan merek
Kesan kualitas dapat dieksploitasi dengan cara mengenalkan berbagai
perluasan merek, yaitu dengan menggunakan merek tertentu kedalam kategori
produk baru.
Menurut Garvin dalam Durianto, dkk (2004), dimensi persepsi kualitas
dibagi menjadi tujuh, yaitu :
1. Kinerja
Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
2. Pelayanan
Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut.
3. Ketahanan
Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.
4. Keandalan
Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke
pembelian berikutnya.
5. Karakteristik
30
Bagian-bagian tambahan dari produk (feature). Penambahan ini biasanya
digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk terlihat
hampir sama.
6. Kesesuaian dengan spesifikasi
Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat
produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan diuji.
7. Hasil
Mengarah kepada kualitas yang dirasakan.
2.5 Ekuitas Merek (Brand Equity)
Menurut Kotler dan Keller (2009:263), ekuitas merek adalah nilai tambah
yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara
konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan
juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
Ekuitas merek adalah sekumpulan asset (dan liabilities) yang terkait nama
merek dan symbol, sehingga dapat menambah nilai yang terdapat dalam produk
dan jasa tersebut. Ekuitas merek sebagai asset, dikategorikan dalam beberapa hal,
yaitu: brand name awareness, brand loyalty, brand association, dan other asset
brand (Tradmark, patents, dll). Semakin kuat ekuitas merek, maka hal tersebut
mengindikasian bahwa semakin tingginya name awareness, perceive quality,
brand assosiasion dan other asset of brand (Kotler dan Amstrong, 1994). Ekuitas
merek yang kuat akan berdampak juga pada loyalitas konsumen dan profit
perusahaan (Keller, 2001b). Sedang Kotler (2006) memberikan definisi ekuitas
merek sebagai pemberian nilai tambah kepada barang atau jasa. Nilai
31
merefleksikan bagaimana pikiran, perasaan dan tindakan konsumen menghargai
sebuah merek, sama seperti harga, pangsa pasar, dan keuntungan yang merek
perintahkan kepada perusahaan. Ekuitas merek sebagai asset yang tak berwujud
yang penting dimana memiliki nilai financial dan psikologi.
Keller (1993) menjelaskan ada dua manfaat besar (motivasi) mempelajari
ekuitas merek. Pertama, secara financial berdasarkan motivasi untuk menghitung
nilai sebuah merek lebih tepat untuk tujuan akutansi (dalam bentuk perhitungan
asset daam neraca) atau untuk merger, akuisisi, atau tujuan divestasi. Kedua,
belajar ekuitas merek akan meningkatkan produktivitas pemasaran (harga yang
lebih tinggi, persaingan yang lebih baik, meningkatkan permintaan di pasar,
perusahaan mampu meningkatkan efisiensi pada biaya pemasarannya.
Menurut Durianto, dkk (2004:61), ekuitas merek dapat memberikan nilai
bagi perusahaan. Berikut adalah nilai ekuitas merek bagi perusahaan:
a. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam upaya menarik
minat calon konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan yang baik
dengan para konsumen dan dapat menghilangkan keraguan konsumen
terhadap Kualitas produk.
b. Seluruh elemen ekuitas merek dapat memengaruhi keputusan pembelian
konsumen karena ekuitas merek yang kuat akan mengurangi keinginan
konsumen untuk berpindah ke merek lain.
c. Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu merek tidak akan
mudah untuk berpindah ke merek pesaing, walaupun pesaing telah melakukan
inovasi produk.
32
d. Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi atas
keputusan strategi perluasan merek.
e. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menentukan harga
premium serta mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap promosi.
f. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menghemat
pengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk melakukan
perluasan merek.
g. Ekuitas merek yang kuat akan menciptakan loyalitas saluran distribusi yang
akan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan.
h. Empat elemen inti ekuitas merek (brand awareness, brand association,
perceived quality, dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan
elemen ekuitas merek lainnya seperti kepercayaan konsumen, dan lain-lain.
Aaker (1997:23) mengungkapkan bahwa ekuitas merek menciptakan nilai
baik pada perusahaan maupun pada konsumen. Pernyataan ini telah didukung oleh
beberapa penelitian, diantaranya yang dilakukan oleh Smith (2007:107), yang
menyatakan bahwa ekuitas merek dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam
melakukan merger atau akuisisi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Lane
(1995:70), menyebutkan bahwa ekuitas merek memengaruhi respon pada stock
market.
Ekuitas merek dapat menjaga harga premium dari suatu produk (Keller,
2003:75), selain itu menurut Rangaswamy dalam Yoo (2000:200), ekuitas merek
juga dapat memengaruhi kelangsungan hidup sebuah merek. Ekuitas merek dapat
diartikan dengan kekuatan dari sebuah merek. Menurut Morgan (2000:76), dari
33
sisi perusahaan, melalui merek yang kuatperusahaan dapat mengelola aset-aset
mereka dengan baik, meningkatkan arus kas, memperluas pangsa pasar,
menetapkan harga premium, mengurangi biaya promosi, meningkatkan penjualan,
menjaga stabilitas, dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Sedangkan menurut
Shoker (1994:151), apabila dikaitkan dengan perspektif konsumen, ekuitas merek
merupakan suatu bentuk respon atau tanggapan dari konsumen terhadap sebuah
merek. Lebih lanjut, Lassar (1995:15) mendefinisikan ekuitas merek sebagai
bentuk peningkatan perceived utility dan nilai sebuah merek dikaitkan dengan
suatu produk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek
merupakan persepsi konsumen terhadap keistimewaan suatu merek dibandingkan
dengan merek yang lain.
Beberapa peneliti mempunyai pendapat yang berbeda-beda dalam
mengklasifikasikan indikator atau dimensi yang terdapat dalam ekuitas merek.
Keller (2003:56), menyebutkan pengetahuan merek (brand knowledge) yang
terdiri atas kesadaran merek (brand awareness) dan citra merek (brand image)
sebagai indikator dari ekuitas merek.
Shocker dan Weitz dalam Gil (2007: 191), mengklasifikasikan dimensi
ekuitas merek menjadi dua, yaitu citra merek (brand image) dan loyalitas merek
(brand loyalty). Agarwal dan Rao dalam Gil (2007:191), mengemukakan dua
indikator utama pada ekuitas merek yaitu kualitas keseluruhan (overall quality)
dan minat memilih (choice intention).
Namun yang paling umum digunakan adalah pendapat Aaker (1997:25),
yaitu bahwa terdapat lima indikator atau dimensi utama pada ekuitas merek.
34
Kelima indikator tersebut adalah kesadaran merek (brand awareness), asosiasi
merek (brand associations), mutu yang dirasakan (perceived quality), loyalitas
merek (brand loyalty) dan aset-aset lain yang berkaitan dengan merek (other
brand-related assets).
Pada prakteknya, hanya empat dari kelima indikator tersebut yang
digunakan pada penelitian-penelitian mengenai consumer-based ekuitas merek,
yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek. Hal
ini dikarenakan aset-aset lain yang berkaitan dengan merek (seperti hak paten dan
saluran distribusi), tidak berhubungan secara langsung dengan konsumen.
Menurut Simamora (2003:68), ekuitas merek tidak terjadi dengan sendirinya.
Ekuitas merek dibangun oleh elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari:
a. Kesadaran merek (brand awareness).
b. Asosiasi merek (brand association).
c. Persepsi kualitas (perceived quality).
d. Loyalitas merek (brand loyalty).
e. Aset-aset merek lainnya (other proprietary brand assets), sepertihak paten,
akses terhadap pasar, akses terhadap teknologi, akses terhadap sumber daya,
dan lain-lain.
Menurut Durianto, dkk (2004:4), empat elemen ekuitas merek di luar aset-
aset merek lainnya dikenal dengan elemen-elemen utama dari brandequity.
Elemen ekuitas merek yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh
kualitas dari empat elemen utama tersebut.
35
Keller (1993:43) juga menyatakan bahwa ekuitas merek adalah keinginan
dari seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak.
Pengukuran dari ekuitas merek sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaan dan
bagian pengukuran dari pengguna baru menjadi pengguna yang setia.
Beberapa pengertian ekuitas merek adalah:
1. Susanto dan Wijanarko (2004:127), ekuitas merek adalah seperangkat aset
dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan
simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu
barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan.
2. East (1997:29), “Ekuitas merek or brand strength is the control on purchase
exerted by a brand, and, by virtue of this, the brand as an asset that can be
exploited to produce revenue”. Artinya ekuitas merek atau kekuatan merek
adalah kontrol dari pembelian dengan menggunakan merek, dan, kebaikan
dari merek, merek sebagai aset yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
pendapatan.
3. Kotler dan Armstrong (2004:292), “Ekuitas merek is the positive differential
effect that knowing the brand name has on customer response to the product
or service”. Artinya ekuitas merek adalah efek diferensiasi yang positif yang
dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa. Jadi ekuitas
merek adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi
nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen
terhadap barang atau jasa yang dijual.
36
Menurut Soehadi (2005:147), kekuatan suatu merek (ekuitas merek) dapat
diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:
1. Leadership: kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun
atribut non-harga.
2. Stability: kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
3. Market: kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
4. Internationality: kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau
masuk ke negara atau daerah lain.
5. Trend: merek menjadi semakin penting dalam industri.
6. Support: besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
7. Protection: merek tersebut mempunyai legalitas.
Menurut Susanto dan Wijanarko (2004:29) yang mengadaptasi teori
Aaker, ekuitas merek dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori:
a. Brand awareness
Beberapa pengertian brand awareness adalah sebagai berikut:
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari kategori merek tertentu.
Menurut East (1997:29), “Brand awareness is the recognition and recall of
a brand and its differentiation from other brands in the field”. Artinya brand
awareness adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek dan
pembedaan dari merek yang lain yang ada di lapangan. Jadi brand
37
awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan
yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya.
Ada 4 tingkatan brand awareness yaitu:
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek). Merupakan tingkat yang
paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak
menyadari akan adanya suatu merek.
2. Brand recognition (pengenalan merek). Tingkat minimal dari kesadaran
merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek
pada saat melakukan pembelian.
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek). Pengingatan
kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk
menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini
diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda
dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk
memunculkan merek tersebut.
4. Top of mind (puncak pikiran). Apabila seseorang ditanya secara langsung
tanpa diberi bantuan pengingatan dan orang tersebut dapat menyebutkan
satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama
kali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut
merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak
konsumen.
Ada 4 indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
konsumen aware terhadap sebuah brand antara lain:
38
1. Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya
merek apa saja yang diingat.
2. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek
tersebut termasuk dalam kategori tertentu.
3. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek
ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli produk/layanan.
4. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu
merek ketika sedang menggunakan produk/layanan pesaing.
b. Perceived quality
Didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang
diharapkan.
c. Brand association
Adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.
Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.
Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak
pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
d. Brand loyalty
Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek.
1. Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama
sekali tidak tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan
demikian, merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian.
Pada umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek
39
atau disebut tipe konsumen switcher atau price buyer (konsumen lebih
memperhatikan harga di dalam melakukan pembelian).
2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang
digunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya,
tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk
mendorong suatu perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain
memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut
pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer).
3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun memikul biaya
peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan
dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini
biasanya disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu
pengorbanan apabila melakukan penggantian ke merek lain. Para pembeli
tipe ini disebut satisfied buyer.
4. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar menyukai merek tersebut.
Pilihan konsumen terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi,
seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan
kualitas yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek,
karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.
5. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Para pelanggan
mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna
suatu merek. Merek tersebut sangat penting bagi pelanggan baik dari segi
40
fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa pelanggan sebenarnya
(commited buyers).
e. Other proprietary brand assets.
Adalah hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori diatas tetapi turut
membangun ekuitas merek. Sedangkan menurut Kim dan Kim (2004), ekuitas
merek meliputi 4 hal, antara lain loyalitas merek, perceived quality, citra
merek, dan brand awareness.
2.6 Kepercayaan
Morgan dan Hunt dalam (Akbar dan Parvez, 2009: 26) “stated that trust
exist only when one party has confidence in an exchange partner’s reliability and
integrity” menyatakan bahwa kepercayaan hanya ada ketika salah satu pihak
yakin dalam hubungan kerjasama yang dapat diandalkan dan mempunyai
integritas.
Barnes (2003:148) kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan
menemukan apa yang ia inginkan pada diri orang lain, dan bukan apa yang ia
takutkan. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku
tertentu karena keyakinan bahwa partnernya akan memberikan kepuasan yang ia
harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji,
atau pernyataan orang lain dapat dipercaya.
Kepercayaan konsumen (Consumen Beliefs) adalah semua pengetahuan
yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen
tentang objek, atribut, dan manfaatnya (Mowen dan Minor, 2002:312).
41
a) Objek (Objects), dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu
dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap.
b) Atribut (Attributes) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau
tidak dimiliki oleh objek.
c) Manfaat (Benifits) adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada
konsumen.
Mowen dan Minor (2002:312) seseorang membentuk tiga jenis
kepercayaan yaitu:
1. Kepercayaan Atribut-Objek (object-attribute beliefts) Yaitu pengetahuan
tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang disebut kepercayaan
atribut-objek. Kepercayaan atribut-objek menghubung atribut dengan objek,
seperti seseorang, barang, atau jasa.
2. Kepercayaan manfaat-attribute (attribute-benifit beliefts) Yaitu seseorang
mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka
dan memenuhi kebutuhan mereka. Dengan kata lain, memiliki atribut yang
akan memberikan manfaat yang dapat dikenal.
3. Kepercayaan manfaat-objek (object-benifit beliefts) Yaitu jenis kepercayaan
ketiga dibentuk dengan menghubungkan objek dan manfaatnya. Kepercayaan
objek-manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk,
orang, atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu.
Barnes (2003:149) menyatakan bahwa ada beberapa elemen penting dari
kepercayaan yaitu:
42
1. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan masa
lalu.
2. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan dapat
diandalkan.
3. Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam risiko.
4. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri partner.
Morgan et al. dalam Akbar dan Parvez, (2009) menjelaskan beberapa
manfaat dari adanya kepercayaan:
1. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha menjaga hubungan
yang terjalin dengan bekerjasama dengan rekan perdagangan.
2. Kepercayaan menolak pilihan jangka pendek dan lebih memilih keuntungan
jangka panjang yang diharapkan dengan mempertahankan rekan yang ada.
3. Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk mendatangkan risiko besar
dengan bijaksana karena percaya bahwa rekannya tidak akan mengambil
kesempatan yang dapat merugikan pasar.
2.6.1. Indikator-indikator Kepercayaan Konsumen
Gefen dalam Yee dan faziharudean, (2010) menyatakan bahwa indikator
kepercayaan terdiri dari 3 komponen, yaitu:
1. Integritas (Integrity) Merupakan persepsi konsumen bahwa perusahaan
mengikuti prinsip-prinsip yang dapat diterima seperti menepati janji,
berperilaku sesuai etika dan jujur. Integritas perusahaan tergantung dari
43
konsistensi perusahaan dimasa lalu, komunikasi kredibel atau komunikasi
tidak kredibel suatu perusahaan pada kelompok lain, dan apakah tindakan
yang dilakukan perusahaan sesuai dengan janji atau kata-kata yang diucapkan
perusahaan.
2. Kebaikan (Benevolence) Yang didasarkan pada besarnya kepercayaan
kemitraan yang memiliki tujuan dan motivasi yang menjadi kelebihan untuk
organisasi lain pada saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi dimana
komitmen tidak terbentuk.
3. Kompetensi (Competence) Kompetensi merupakan kemampuan untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh konsumen dan memenuhi
segala keperluannya. Kemampuan mengacu pada keahlian dan karakteristik
yang memungkinkan suatu kelompok mempunyai pengaruh yang dominan.
Berdasarkan uraian diatas, maka indikator dalam penelitian ini yaitu integritas
(integrity), kebaikan (benevolence), kompetensi (competence). Indikator
tersebut diapakai karena dianggap sesuai dengan penelitian ini.
2.7 Hubungan Antar Variabel
2.7.1. Hubungan Nilai Pelanggan Terhadap Kepercayaan Konsumen
Kotler (2003) beranggapan bahwa nilai produk terdiri dari beberapa
elemen, yaitu: 1) Performa produk, termasuk didalamnya adalah variasi cakupan
produk, harga, fitur, merk, kemasan/ukuran, garansi dan pembelian ulang. 2)
Saluran distribusi, termasuk didalamnya misalnya adalah cakupan wilayah, lokasi,
akses, waktu antrian, kenyamanan tempat penjualan dan pelayanan. 3) Jaminan
kualitas, termasuk didalamnya misalnya adalah terpenuhinya tujuan konsumen
44
mengkonsumsi produk atas dasar kualitas yang diterima, frekuensi terjadinya
penyimpangan kualitas dan kepuasan konsumen atas kualitas produk. Dan 4)
Reputasi perusahaan, yaitu tingkat kepercayaan konsumen terhadap reputasi
perusahaan.
Sementara Monroe (1990) berpendapat bahwa ada empat komponen yang
biasanya digunakan oleh konsumen untuk mengevaluasi kesan nilai yang
dirasakan dari sebuah produk. Yaitu: a) Biaya-keseluruhan biaya yang dibutuhkan
untuk mendapatkan dan menggunakan suatu produk. b) Pertukaran-kesan nilai
yang dirasakan konsumen atas merek, perusahaan atau toko tempat suatu produk
dijual. c) Estetika-kemenarikan dari sebuah produk. Dan d) Kegunaan secara
relatif-cara sebuah produk digunakan.
Berdasarkan teori diatas dapat diketahui bahwa kepercayaan konsumen
dapat meningkat jika konsumen tersebut memiliki pengetahuan dan kepercayaan
manfaat sebagaimana dikemukakan oleh Mowen dan Minor (2002:312) seseorang
membentuk tiga jenis kepercayaan yaitu: 1) Kepercayaan Atribut-Objek (object-
attribute beliefts) Yaitu pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut
khusus yang disebut kepercayaan atribut-objek. Kepercayaan atribut-objek
menghubung atribut dengan objek, seperti seseorang, barang, atau jasa. 2)
Kepercayaan manfaat-attribute (attribute-benifit beliefts) Yaitu seseorang mencari
produk dan jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka dan
memenuhi kebutuhan mereka. Dengan kata lain, memiliki atribut yang akan
memberikan manfaat yang dapat dikenal. Dan 3) Kepercayaan manfaat-objek
(object-benifit beliefts) Yaitu jenis kepercayaan ketiga dibentuk dengan
45
menghubungkan objek dan manfaatnya. Kepercayaan objek-manfaat merupakan
persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, orang, atau jasa tertentu yang
akan memberikan manfaat tertentu.
Hubungan nilai produk terhadap kepercayaan konsumen dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan Ida Aryati dan Istiatin, (2016) dengan judul “Pengaruh
Nilai Produk Dan Citra Merek Terhadap Kepercayaan Konsumen Produk Obat
Herbal Tolak Angin Di Surakarta”. Yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
nilai produk dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen.
2.7.2. Hubungan Kualitas produk Terhadap Kepercayaan Konsumen
Kualitas produk adalah pengenal untuk kualitas produk barang yang dapat
mmpengaruhi konsumen ketika membeli suatu produk. (Bartikowski, et al, 2010)
mengatakan bahwa tingginya kualitas barang dapat mempengaruhi harga jual
suatu barang.
Simamora (2003) menyatakan bahwa persepsi kualitas adalah persepsi
pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk lain. Sedangkan Tjiptono
(2005) mendefinisikan persepsi kualitas sebagai penilaian konsumen terhadap
keunggulan superioritas produk secara keseluruhan.
Keterkaitan antara Kualitas produk dengan kepercayaan konsumen
sebagaimana dikemukakan oleh Morgan et al. dalam Akbar dan Parvez, (2009)
bahwa: 1) Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk berusaha menjaga
hubungan yang terjalin dengan bekerjasama dengan rekan perdagangan. 2)
46
Kepercayaan menolak pilihan jangka pendek dan lebih memilih keuntungan
jangka panjang yang diharapkan dengan mempertahankan rekan yang ada. Dan 3)
Kepercayaan dapat mendorong pemasar untuk mendatangkan risiko besar dengan
bijaksana karena percaya bahwa rekannya tidak akan mengambil kesempatan
yang dapat merugikan pasar.
Hubungan Kualitas produk terhadap kepercayaan dapat dilihat dari
Penelitian yang dilakukan Suci Fauziyah (2016) dengan judul “Pengaruh Brand
Trust Dan Brand Quality Terhadap Kepercayaan Konsumen Pada Produk
Kosmetik Wardah (Survey Konsumen Pada PT. Paragon Technology And
Innovation Cabang Pekanbaru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
simultan terdapat pengaruh signifikan brand trust dan brand quality terhadap
kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Wardah.
2.7.3. Hubungan Ekuitas merek Terhadap Kepercayaan Konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2009: 263), ekuitas merek adalah nilai tambah
yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara
konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan
juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
Durianto, dkk (2004:61), ekuitas merek dapat memberikan nilai bagi
perusahaan. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam upaya
menarik minat calon konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan yang baik
dengan para konsumen dan dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap
Kualitas produk.
47
Keterkaitan ekuitas merek terhadap kepercayaan konsumen dapat dilihat
dari pendapat Gefen dalam Yee dan faziharudean, (2010) menyatakan bahwa
indikator kepercayaan terdiri dari 3 komponen, yaitu: 1) Integritas (Integrity)
Merupakan persepsi konsumen bahwa perusahaan mengikuti prinsip-prinsip yang
dapat diterima seperti menepati janji, berperilaku sesuai etika dan jujur. Integritas
perusahaan tergantung dari konsistensi perusahaan dimasa lalu, komunikasi
kredibel atau komunikasi tidak kredibel suatu perusahaan pada kelompok lain, dan
apakah tindakan yang dilakukan perusahaan sesuai dengan janji atau kata-kata
yang diucapkan perusahaan. 2) Kebaikan (Benevolence) Yang didasarkan pada
besarnya kepercayaan kemitraan yang memiliki tujuan dan motivasi yang menjadi
kelebihan untuk organisasi lain pada saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi
dimana komitmen tidak terbentuk. 3) Kompetensi (Competence) Kompetensi
merupakan kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh
konsumen dan memenuhi segala keperluannya. Kemampuan mengacu pada
keahlian dan karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok mempunyai
pengaruh yang dominan. Berdasarkan uraian diatas, maka indikator dalam
penelitian ini yaitu integritas (integrity), kebaikan (benevolence), kompetensi
(competence). Indikator tersebut diapakai karena dianggap sesuai dengan
penelitian ini.
Hubungan ekuitas merek terhadap kepercayaan konsumen dapat dilihat
dari penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahjuni Astuti & I Gde Cahyadi, (2013)
dengan judul “Pengaruh Elemen Ekuitas merek Terhadap Rasa Percaya Diri
Konsumen Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda”.
48
Kesimpulannya bahwa kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan
loyalitas merek baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan
terhadap rasa percaya diri konsumen di Surabaya atas keputusan pembelian
sepeda motor Honda.
2.8 Kerangka Pikir
Berdasarkan beberapa kajian teoritis dan kajian empirik akan dibangun
suatu kerangka yang bertujuan untuk melihat pengaruh brand value, brand
quality, dan ekuitas merek terhadap kepercayaan.
Adapun brand value diadopsi dari (Kotler, 2003) yang menguraikan
brand value terdiri dari: Nilai Produk, Nilai Layanan, Biaya Moneter, Biaya
Waktu, dan Biaya Energi. Sedangkan Brand Quality diadopsi dari Garvin dalam
Durianto, dkk (2004) yang membagi menjadi: Kinerja, Pelayanan, Ketahanan,
Keandalan, Karakteristik, Kesesuaian dengan spesifikasi, Hasil.
Adapun Ekuitas merek diadopsi dari (Simamora, 2003: 68) yang menguraikan
sebagai berikut; Kesadaran merek (brand awareness), Asosiasi merek (brand
association), Persepsi kualitas (perceived quality), Loyalitas merek (brand
loyalty). Sementara kepercayaan yang merupakan variabel dependen diadopsi dari
Swan dan Nolan dalam Kennedy et al, (2002:75) yaitu: Dependability, Honest,
Competence, likable. Dan Lebih jelasnya dapat di lihat pada kerangka pikir di
bawah ini:
49
Gambar 2.3 Kerangka Pikir
2.9 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan yang paling
memungkinkan yang masih dapat dicari kebenarannya. Berdasarkan perumusan
PT. HADJI KALLA
Analisis Regresi Linear Berganda
Kesimpulan dan Saran
Nilai Pelanggan (X1)
1. Nilai Produk
2. Nilai Layanan
3. Biaya Moneter
4. Biaya Waktu
5. Biaya Energi
(Kotler, 2003)
Kualitas Produk (X2)
1. Kinerja
2. Pelayanan
3. Ketahanan
4. Keandalan
5. Karakteristik
6. Kesesuaian dengan spesifikasi
7. Hasil
Garvin dalam Durianto, dkk
(2004)
Ekuitas Merek (X3)
1. Kesadaran merek (brand
awareness).
2. Asosiasi merek (brand
association).
3. Persepsi kualitas (perceived
quality).
4. Loyalitas merek (brand
loyalty).
Simamora, (2003: 68)
Kepercayaan (Y)
1. Dependability
2. Honest
3. Competence
4. likable
Swan dan Nolan dalam
Kennedy et al,
(2002:75)
50
masalah, tinjauan pustaka dan tinjauanya penelitian, maka dapat dirumuskan
sebagai berikut:
H1: Nilai Pelanggan, Kualitas produk, dan Ekuitas merek secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen mobil Toyota
Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari
H2: Nilai Pelanggan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari
H3: Kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari
H4: Ekuitas merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari
51
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Objek Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi dan objek penelitian ini adalah konsumen yang
membeli mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Toyota yang beralamat di Jl.
Jenderal Ahmad Yani No. 4 Wua Wua Kendari.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi (population) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011:119). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli
mobil toyota avanza di PT. Hadji Kalla Kota Kendari sejak tahun 2015 sampai
2016 berjumlah 1.238 konsumen
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:120). Pada penelitian ini, Metode sampel
dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode Accidential
sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel
bila dipandang orang itu cocok sebagai sumber data.
52
Agar sampel yang diambil dapat dikatakan representatif, maka dalam
penelitian ini dalam menentukan ukuran sampel digunakan rumus Slovin (dalam
Umar, 2004) sebagai berikut:
n = 2N(e)1
N
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = persentase kelonggaran ketidak-telitian (presisi) karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (=
10%)
n = 2(10%) 1238 1
1238
n = (0,01) 1238 1
1238
n = 12,38 1
1238
n = 13,38
1238
n = 92, 52
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka sampel dalam penelitian ini
ditetapkan sebanyak 93 orang konsumen.
Adapun kriteria sampel yaitu: Konsumen membeli langsung mobil toyota
Avanza di PT. Hadji Kalla Cabang Kendari, dan telah berusia diatas 25 tahun,
serta telah menggunakan mobil Avanza selama 2 tahun atau lebih.
53
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk angka-angka. Dalam hal ini, berupa data laporan
jumlah konsumen serta data kuantitatif lainnya yang berhubungan dangan
penelitian ini
2. Data kualitatif
Adalah data teoritis. Dalam hal ini, berupa informasi dan penjelasan pihak
yang berwenang yang diperoleh dari hasil wawancara.
3.3.2 Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, data
ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara atau menyebarkan kuisioner
kepada responden. Pada penelitian ini data primer meliputi data hasil
penyebaran kuisioner kepada responden.
2. Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti, misalnya diambil dari surat kabar dan majalah ataupun
publikasi lainnya.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode pengumpulan
data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan
54
data dengan memberikan daftar pertanyaan tertutup kepada responden yang
ditemui di lokasi pembelian. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan
pertanyaan tertutup. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk
pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah
satu dari alternatif jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi:
1. Identitas Responden
2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu menggunakan Kusioner; adalah pengumpulan data dengan mengajukan
daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden yang menggunakan mobil
toyota avanza, dengan kriteria responden tersebut telah menggunakan mobil
toyota avanza 2 tahun atau lebih, dan mobil toyota avanza tersebut dibeli pada PT.
Hadji Kalla Cabang kendari serta konsumen telah menggunakan mobil toyota
Avanza selama 2 tahun atau lebih. Kesungguhan responden dalam menjawab
pertanyaan atau pernyataan merupakan hal penting, mengingat pengumpulan data
ini dilakukan dengan kusioner dan diharapkan data yang diperoleh dapat dianalisis
dan diinterpretasikan untuk diambil kesimpulan. Peneliti mengunjungi lokasi
penelitian demi mendapatkan responden dalam penelitian yang dilakukan.Adapun
skala pengukurannya adalah dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala
55
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat
diberi skor.
Skala Likert 1-5 dengan keterangan sebagai berikut :
1. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)
2. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
3. Skor 3 untuk jawaban Netral (N)
4. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
5. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas
Sebelum data dianalisis, data terlebih dahulu dilakukan uji dengan
menggunakan uji veliditas dan reliabilitas. Uji validitas adalah ukuran yang
menunjukan sejauh mana kuisioner yang disiapakan mampu mengukur variabel
yang di teliti. Kriteria yang digunakan untuk uji validitas adalah apabila nilai r >
0,30 dinyatakan valid, sebaliknya apabila r < 0,30 dinyatakan invalid (Santoso,
Singgih, 2005:63).
Rekapitulasi hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.1. di bawah ini:
56
Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Penelitian Indikator/item Koefisien Korelasi (r) Sign. Hasil
Nilai Pelanggan (X1)
X1.1 0,707 0,000 Valid
X1.2 0,862 0,000 Valid
X1.3 0,572 0,000 Valid
X1.4 0,571 0,010 Valid
X1.5 0,842 0,000 Valid
X1.6 0,680 0,000 Valid
X1.7 0,658 0,000 Valid
X1.8 0,758 0,000 Valid
X1.9 0,721 0,000 Valid
X1.10 0,885 0,000 Valid
X1.11 0,572 0,000 Valid
X1.12 0,571 0,000 Valid
X1.13 0,842 0,000 Valid
X1.14 0,680 0,000 Valid
X1.15 0,658 0,000 Valid
X1.16 0,758 0,000 Valid
X1.17 0,721 0,000 Valid
Kualitas produk (X2)
X2.1 0,669 0,000 Valid
X2.2 0,780 0,000 Valid
X2.3 0,537 0,000 Valid
X2.4 0,506 0,000 Valid
X2.5 0,827 0,000 Valid
X2.6 0,647 0,000 Valid
X2.7 0,621 0,000 Valid
X2.8 0,607 0,000 Valid
X2.9 0,756 0,000 Valid
X2.10 0,610 0,000 Valid
X2.11 0,802 0,000 Valid
X2.12 0,351 0,000 Valid
X2.13 0,725 0,000 Valid
X2.14 0,503 0,000 Valid
Ekuitas produk (X3)
X3.1 0,668 0,000 Valid
X3.2 0,841 0,000 Valid
X3.3 0,605 0,000 Valid
X3.4 0,651 0,000 Valid
X3.5 0,834 0,000 Valid
X3.6 0,662 0,000 Valid
X3.7 0,631 0,000 Valid
X3.8 0,729 0,000 Valid
X3.9 0,702 0,000 Valid
X3.10 0,898 0,000 Valid
X3.11 0,556 0,000 Valid
X3.12 0,651 0,000 Valid
57
Lanjutan Tabel 3.1. Uji Validitas
Kepercayaan
Konsumen
(Y)
Y.1.1 0,748 0,000 Valid
Y.1.2 0,834 0,000 Valid
Y.1.3 0,538 0,000 Valid
Y.1.4 0,539 0,000 Valid
Y.1.5 0,860 0,000 Valid
Y.1.6 0,670 0,000 Valid
Y.1.7 0,686 0,017 Valid
Y.1.8 0,788 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 3.1 menunjukan bahwa semua item yang mengukur
masing-masing variabel indikator menghasilkan angka koefisien validitas yang
lebih dari 0,3 (r ≤ 0,30). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa instrumen
pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2001).
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Untuk
mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel akan dilakukan pengujian reliabilitas
kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS. Kriteria penilaian uji
reliabilitas adalah:
a. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6
maka kuesioner tersebut reliabel.
58
b. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6
maka kuesioner tersebut tidak reliabel.
Tabel 3.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Penelitian Cronbach'h
Alpha Hasil
Nilai Pelanggan (X1) 0,936 Reliabel
Kualitas Produk (X2) 0,880 Reliabel
Ekuitas Merek (X3) 0,900 Reliabel
Kepercayaan Konsumen (Y) 0,854 Reliabel
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan tabel 3.2 diatas tersebut dapat disimpilkan bahwa item
indikator yang digunakanuntuk mengukur masing-masing variabel memiliki
angka koefisien yang lebih besar dari 0,60. Karena itu instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data dapat dinyatakan reliable pada taraf kepercayaan 95%.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
analisis kuantitatif. Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu mengetahui
pengaruh nilai pelanggan, Kualitas produk dan Ekuitas Merek terhadap
kepercayaan konsumen dalam melakukan pembelian adalah dengan menggunakan
analisis regresi linear berganda (Multiple regresional analisis). Regresi linear
berganda berguna dilakukan terhadap model lebih dari satu variabel bebas, untuk
diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat (Santoso, 2002). Pada penelitian
ini menggunakan alat bantu program statistik SPSS for windows untuk
mempermudah proses pengolahan data-data penelitian dari program tersebut akan
didapatkan output berupa hasil pengolahan dari data yang telah dikumpulkan,
kemudian output hasil pengolahan data tersebut diinterprestasikan dan akan
59
dilakukan analisis terhadapnya. Setelah dilakukan analisis barulah kemudian
diambil sebuah kesimpulan sebagai sebuah hasil dari penelitian.
Regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel
terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel terikat adalah kepercayaan pada mobil toyota avanza pada PT. Hadji
Kalla, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah nilai pelanggan, Kualitas
produk, dan Ekuitas merek. Model hubungan kepercayaan dengan variabel-
variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 ... bnXn + e
(Sumber : Sugiyono, 2011:188).
Dimana:
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien regresi
X1, X2,X3 = Variabel bebas
e = Standar eror
Aplikasi model tersebut selanjutnya dikondisikan dengan penelitian ini
sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda dalam bentuk persamaan
sebagai berikut:
Y= b1X1 + b2X2+b3X3 + e
Keterangan:
Y = Kepercayaan Konsumen
60
b1, b2,b3 = Koefisien regresi
X1 = Nilai pelanggan
X2 = Kualitas produk
X3 = Ekuitas merek
e = error disturbances
3.7 Uji Hipotesis
3.7.1 Uji t
Uji koefisien regresi parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
masing-masing variabel bebas (dependen variabel). Untuk mengetahui apakah
hipotesis Nol (Ho) di tolak untuk hipotesis (Ha) diterima atau sebaliknya diuji
dengan membandingkan nilai t. Bila mana nilai t hitung > t-tabel, maka Hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis Alternatif diterima. Sebaliknya, jika nilai t-hiting <
t-tabel, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak
(Hait, et.al 2006).
H0 = Variabel-variabel bebas (nilai pelanggan, Kualitas produk, Ekuitas
merek) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat (kepercayaan konsumen).
Ha = Variabel-variabel bebas (nilai pelanggan, Kualitas produk, Ekuitas merek)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
(kepercayaan konsumen).
61
3.7.2 Uji F
Uji ketetapan Model (goodness of fit) bertujuan apakah perumusan model
sudah tepat atau fit. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikan nilai F.
Jika hasil F-hitung > dari F-tabel, maka model yang dirumuskan sudah tepat
(goodness of fit) (Hair, et.al.)
Ha : Diterima bila F hitung > F tabel
3.8 Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini, secara operasional akan di
definisikan sebagai berikut:
a. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Adapun Variabel independen pada penelitian ini adalah:
1. Nilai pelanggan (X1) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi
perbandingan antara apa yang konsumen dapatkan dan apa yang konsumen
berikan pada mobil toyota Avanza, indikator yang di gunakan yaitu:
1. Nilai Produk, penilaian konsumen terhadap mobil toyota avanza yang
termasuk didalamnya adalah variasi cakupan kesesuaian keinginan, nilai
ekonomis, dan fitur produk.
2. Nilai Layanan, penilaian konsumen terhadap mobil toyota avanza yang
termasuk didalamnya adalah pelayanan, mekanisme pelayanan,
kemudahan, dan waktu pelayanan.
3. Biaya Moneter, penilaian konsumen terhadap mobil toyota avanza yang
termasuk didalamnya adalah pengeluaran tambahan dalam transaksi, dan
biaya pindah ke dealer lain.
62
4. Biaya Waktu, penilaian konsumen terhadap pelayanan PT. Hadji Kalla
yaitu waktu pelayanan, kecepatan penggunaan produk.
5. Biaya Energi, penilaian konsumen terhadap PT. Hadji Kalla yang meliputi
energi konsumen yang terkuras untuk mendapatkan produk, rasa santai dan
tenang dalam pelayanan, dan lokasi yang strategis
2. Kualitas produk (X2) dalam penelitian ini adalah pengenal untuk kualitas
mobil toyota avanza yang dapat mempengaruhi konsumen ketika membeli
produk pada PT. Hadji Kalla. Adapun indikator yang digunakan Menurut
Garvin dalam Durianto, dkk (2004) yaitu:
1. Kinerja
Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
2. Pelayanan
Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut.
3. Ketahanan
Mencerminkan umur ekonomis dari mobil toyota avanza tersebut.
4. Keandalan
Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan mobil toyota avanza dari satu
pembelian ke pembelian berikutnya.
5. Karakteristik
Bagian-bagian tambahan dari mobil toyota avanza (feature). Penambahan
ini biasanya digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek
produk terlihat hampir sama.
6. Kesesuaian dengan spesifikasi
63
Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada
cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan diuji.
7. Hasil
Mengarah kepada kualitas yang dirasakan.
3. Ekuitas merek (X3) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tambah
yang diberikan pada mobil toyota avanza. Adapun indikator yang digunakan
menurut (Simamora, 2003:68) yaitu :
1. Kesadaran merek (brand awareness).
2. Asosiasi merek (brand association).
3. Persepsi kualitas (perceived quality).
4. Loyalitas merek (brand loyalty).
b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Kepercayaan Konsumen(Y) di dalam penelitian ini adalah keyakinan bahwa
seseorang akan menemukan apa yang diinginkan pada mobil toyota avanza, dan
bukan apa yang ia takutkan. Adapun Indikator yang digunakan (Swan dan Nolan
dalam Kennedy et al, 2002:75) yaitu:
1. Dependability yaitu konsumen menggantungkan harapan dan kepercayaannya
pada janji yang disampaikan PT. Hadji Kalla pada mobil avanza
2. Honest yaitu kejujuran yang melekat pada personel PT. Hadji Kalla dalam
memberikan informasi dan layanan yang dibutuhkan konsumen mobil avanza
3. Competence yaitu kompetensi PT. Hadji Kalla yang menjadi keunggulan
dibanding perusahaan pesaing yang sejenis.
4. likable yaitu personel PT. Hadji Kalla mampu menyenangkan hati konsumen
64
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Hadji Kalla
NV. Hadji Kalla didirikan tanggal 18 Oktober 1952 oleh pasangan Hadji
Kalla dan Hajah Athirah Kalla. Pasangan ini mengawali usahanya dibidang
perdagangan textil di kota Watampone dan Makassar. Atas kerja keras yang tak
kenal lelah, Hadji kalla berhasil mengembangkan usahanya dalam berbagai
bidang, yang kemudian disatukan dibawah bendera Grup Hadji Kalla. Saat itu,
Kalla mendirikan 7 firma di Makassar yang bergerak dibidang jasa angkut dan
ekspor-impor, yang mana pada saat itu tengah berlangsung program nasionalisasi
perusahaan asing oleh pemerintah Indonesia. Kalla dibantu beberapa temannya
kemudian mengembangkan perusahaannya.
Pada tahun 1967, Kalla mewariskan semua perusahaannya kepada
anaknya Jusuf, pria 25 tahun yang baru saja menyelesaikan studi ekonomi di
Universitas Hasanuddin Makassar. Tangannya tergolong dingin, perlahan bisnis
itu berkembang kebidang angkutan, ekspor plastik, cokelat, udang, jual beli mobil
dan lain-lain. Di tangan Jusuf, perusahaan mulai dikembangkan dengan misi:
membangun usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Usaha pertokoan
dibenahi, ekspor-impor dihidupkan kembali, usaha angkutan dirintis dengan
modal 10 bis dan bidang konstruksi juga mulai dimasuki dengan mendirikan PT.
Bumi Karsa.
65
Pada tahun 1969, Jusuf dan ayahnya mulai berdagang mobil. Melalui
perusahaan NV. Hadji Kalla, mereka resmi ditunjuk PT.Toyota Astra Mobil
(pabrik mobil Toyota di Indonesia) untuk menjadi distributor resmi mobil Toyota
di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah (sekarang
bertambah untuk Sulawesi Barat). Misi Jusuf untuk membangun usaha yang
menyangkut hajat hidup orang banyak terus berlanjut dengan mendirikan beragam
usaha dibawah bendera Kalla Group, diantaranya: PT. Bumo Sarana Utama untuk
jual beli aspal, PT. Bumi Sarana Beton untuk produksi beton, PT. Kalla Electrical
System untuk produksi transformasi listrik, PT. Kalla Inti Karsa untuk perniagaan,
PT. Baruga Asrinusa Development untuk properti, PT. Sahid Makassar Perkasa
untuk hotel, PT. Bumi Lintastama untuk bisnis angkut-antar daerah, PT. Bumi
Jasa Utama untuk beli-sewa mobil, Yayasan Pendidikan Agama Islam Athirah
untuk pendidikan, PT. Energy Poso untuk produksi listrik dan termasuk pecahan
usaha-usaha yang membentuk grup lain seperti Bukaka Group.
Sejak tahun 1982, Grup Hadji Kalla dipimpin oleh Muhammad jususf
kalla. Untuk kawasan Indonesia Timur, Group Hadji Kalla merupakan kelompok
usaha yang paling menonjol. Kendali usaha dipusatkan di Makassar sedangkan
operasionalnya meliputi seluruh wilayah sulawesi dengan tiga bidang usaha
utama: otomotif, perdagangan dan konstruksi. Group Hadji Kalla juga
mengerjakan proyek-proyek untuk kawasan Indonesia Timur, khususnya yang
berkaitan dengan infrastruktur. Seiring waktu, kegiatan usaha Gruop Hadji Kalla
tidak hanya di kawasan Indonesia Timur tetapi juga mulai merambah ke Jawa
66
dengan berbasis di jakarta, perusahaan ini bergerak disektor kontruksi bangunan,
jembatan, perkapalan, transportasi, kelapa sawit dan telekomunikasi.
Meski perusahaan ini pernah dilanda masa-masa sulit, seperti terjadinya
inflasi yang mencapai 650% pada tahun 1965 dan krisis ekonomi pada tahun
1998, namun tidak menghentikan kinerja perusahaan ini. Kini Kalla Group telah
menginjak usia ke-62 tahun. Perlahan, kendali perusahaan mulai dipegang oleh
generasi ketiga, anak-anak dari Jusuf dan Mufidah. Kini Kalla Group dibagi
menjadi empat divisi yaitu divisi otomotif dan pembiayaan, divisi energi dan
pembangkit listrik, divisi konstruksi dan properti dan divisi pendidikan.
4.1.2. Profil PT. Hadji Kalla Kendari
PT. Hadji Kalla Kendari merupakan cabang penjualan mobil yang area
penjualannya di Sulawesi Tenggara. PT. Hadji Kalla Kendari beralamat di Jl.
Ahmad Yani, N0. 4, Kendari – Sulawesi Tenggara. Layaknya perusahaan lain, PT.
Hadji Kalla Kendari juga memiliki visi misi yang sama dengan Kalla Group
dalam melaksanakan kinerja penjualannya yaitu “menjadi panutan dalam
pengelolaan usaha secara professional berlandaskan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT”. Agar visi tersebut dapa terwujud, terdapat misi
pokok yang diemban oleh seluruh Insan kalla yang berkiprah dalam Kalla Group,
yaitu :
a) Mewujudkan kelompok usaha terbaik dan unggul
b) Berperan aktif dalam memajukan ekonomi nasional
c) Berperan aktif mewujudkan kesejahteraan masyarakat demi kemajuan
bersama
67
PT. Hadji Kalla Kendari memiliki 129 orang karyawan yang berstatus
karyawan tetap dan kontrak yang masing-masing terbagi dalam beberapa
divisi/unit kerja. PT. Hadji Kalla Kendari selain melakukan jual beli mobil
Toyota, juga melayani service dan penjualan sparepart kendaraan.
4.1.3. Struktur Organisasi
PT. Hadji Kalla Kendari dalam organisasinya memiliki susunan
kepemimpinan yang tergambar dalam struktur organisasi berikut ini :
68
Gambar 4.1:Struktur Organisasi PT. Hadji Kalla Cabang Kendari
Sumber: PT. Hadji Kalla Kondari, 2016
Kepala Cabang
Penjualan Pelayanan Administrasi Bagian
Pengawas
Penjualan
Pengawas
Penjualan
Pengawas
Penjualan
Jasa Perbaikan
Umum
Jasa Perbaikan
Kendaraan
Material
Bagian Kerja
Administrasi
Penjualan
Kasir
Administrasi
Perbaikan
Administrasi Dokumen
Kendaraan
Administrasi
Kepegawaian
Bagian Penjualan
Bagian Pendataan
Pelanggan
Supir
Operator
Keamanan
Pencucian
Pesuruh Kantor
Akunting
69
Berdasarkan struktur organisasi di atas, jelas terlihat ada beberapa bidang
kerja yang ada di PT. Hadji kalla Kendari. Seorang Kepala Cabang (Branch
Head) memimpin 4 divisi, yaitu divisi sales (Divisi Penjualan), divisi service
(Divisi Pelayanan), divisi administration (Divisi Administrasi) dan divisi parts
(divisi bagian). Divisi sales kemudian dibagi menjadi tiga (3) kelompok yang
masing-masing dipimpin oleh seorang supervisor (Pengawas Penjualan). Divisi
service dipimpin oleh seorang Head Service dan dibagi menjadi empat (4) bidang
kerja yaitu General Repair Service (Jasa Perbaikan Umum), Body Repair Service
(Jasa Perbaikan Kendaraan), Materialist dan Partsmen (material dan Bagian
kerja). Untuk divisi administration dipimpin oleh Seorang kepala Bidang
Administrasi dengan membawahi enam (6) bidang kerja yaitu Sales
Administration (administrasi penjualan), Cashier (kasir), Service Administration
(administrasi perbaikan), Vehicle Administration Document (administrasi
dokumen kendaraan), Accounting (akuntansi) dan Personnel Administration GA
(Administrasi pegawai). Personnel administration GA merupakan bagian yang
membidangi tentang personel pendukung perusahaan, seperti Driver (Supir),
Operator, Security (keamanan), Washing (pencucian) dan Office Boy (pesuruh).
Adapun untuk divisi Parts dipimpin oleh seorang Parts Head yang membawahi
dua (2) bidang kerja, yaitu Parts Sales (bagian penjualan) dan Customer Retention
Person (bagian pendataan pelanggan).
4.2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,
usia, sebanyak 93 kuesioner yang diberikan kepada responden semuanya
70
dikembalikan. Dengan demikian tingkat pengembalian kuesioner responden yang
diperoleh adalah 100% Adapun gambaran mengenai responden penelitian ini
adalah sebagai berikut:
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 93 responden yang
merupakan konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Kota Kendari,
diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang disajikan pada
Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Pria
Wanita
63
30
67,75
32,25
Jumlah 93 100
Sumber : Data Primer (diolah), 2016
Berdasarkan pada Tabel. 4.1 dapat diketahui bahwa responden penelitian
yang berjenis kelamin pria memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu 63 orang atau
67,75% dibandingkan dengan wanita yang berjumlah 3 orang atau 32,25%.
Artinya konsumen yang paling banyak membeli mobil toyota Avanza pada PT.
Hadji Kalla Kota Kendari didominasi oleh laki-laki. Hal tersebut menunjukkan
bahwa laki-laki lebih banyak menggunakan kendaraan sebagai sarana utama
dalam melakukan pekerjaan, terutama pekerjaan yang berada di luar kota. Selain
itu laki-laki lebih kuat untuk mengemudikan kendaraan.
71
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 93 responden yang
merupakan konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla disajikan pada
Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Jumlah (orang) Prsentaase (%)
25 – 34
35 – 44
45 – 54
Di atas 54 tahun
16
38
25
14
17,20
40,87
26,88
15,05
Jumlah 93 100
Sumber : Data Primer (diolah), 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik
responden menurut usia diperoleh usia yang terendah adalah usia diatas 54 tahun
sedangkan yang tertinggi adalah berusia 35 - 44 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden yang membeli mobil Toyota Avanza pada PT.
Hadji Kalla Kota Kendari, berada pada usia produktif dan tidak kesulitan dalam
memahami setiap pernyataan yang diberikan.
4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 100 responden yang
merupakan konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla, diperoleh
karakteristik responden berdasarkan jenis pendidikan. Adapun tingkat pendidikan
terendah adalah berpendidikan S-1 sedangkan tingkat pendidikan tertinggi adalah
S.3, yang disajikan pada Tabel 4.3 berikut.
72
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Terakhir Jumlah (orang) Persentase (%)
SMA
Sarjana (S-1)
Magister (S-2)
Doktor (S-3)
8
35
46
4
8,61
37,63
49,46
4,30
Jumlah 93 100
Sumber : Data primer diolah 2016
Berdasarkan pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden
memiliki tingkat pendidikan S-2 yaitu sebesar 46 orang atau 49,46%. Disusul
tingkat S-1 sebanyak 35 orang atau 37,63%. Kemudian SMA sebanyak 8 orang
atau 8,61%. Dan yang terendah adalah pendidikan S-3 sebanyak 4 orang atau
4,30%. Hal ini menunjukkan bahwa dari 100 responden yang menjadi konsumen
mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla lebih didominasi oleh konsumen yang
tingkat pendidikannya pada doktor (S-2). Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa responden layak untuk memberikan jawaban atas pernyataan yang
diberikan.
4.3. Deskripsi Variabel Penelitian
Deskriptif variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan
mengenai distribusi frekwensi jawaban responden dari data yang telah
dikumpulkan. Dalam penelitian ini jawaban responden dikategorikan dalam lima
kategori dengan menggunakan skala Likert. Dalam memberikan makna penilaian
secara empiris variabel penelitian ini mengadopsi prinsip dari pembobotan yang
dikemukakan Sugiyono (2011). Nilai rata-rata pembobotan atau nilai skor
jawaban responden yang diperoleh diklasifikasi ke dalam rentang skala kategori
nilai yang disajikan pada tabel 4.4 berikut:
73
Tabel 4.4. Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan Dan Makna
Penilaian Deskriptif
No. Nilai Rata-rata
Skor Jawaban
Makna Kategori/ Interpretasi Penentuan Interval
1.
2.
3.
4.
5.
1,00 - 1,80
1,80 - 2,61
2,62 - 3,40
3,41 - 4,21
4,22 - 5,00
Sangat Rendah/Tidak Baik
Rendah/Kurang Baik
Cukup Tinggi/Cukup Baik
Tinggi/Baik
Sangat Tinggi/Sangat Baik
I = k
bk - bk minmax
I = 5
1 - 5 = 0,80
Keterangan:
I = Interval
bk = batas kelas
k = jumlah kelas
Sumber: Sugiyono (dimodifikasi) 2011
Tabel 4.4 di atas menunjukkan makna kategorik dalam melakukan
interprestasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Alasan yang
mendasari responden diberikan kebebasan untuk memberikan penilaian secara
obyektif berdasarkan apa yang dilihat, dengar dan rasakan selama menjadi
konsumen pembelian mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla di Kota
Kendari. Tanggapan responden dari hasil penelitian mengenai kedua variabel
yang diteliti dengan menggunakan rata-rata skor jawaban diuraikan sebagai
berikut:
4.3.1. Deskripsi Variabel Nilai Pelanggan (X1)
Rekapitulasi jawaban responden terhadap Nilai pelanggan mobil Toyota
Avanza pada PT. Hadji Kalla di Kota Kendari disajikan pada tabel 4.4. Tanggapan
atau persepsi atas nilai pelanggan terdiri 5 (lima) indikator yakni: Nilai pelanggan,
Nilai Layanan, Biaya Moneter, Biaya Waktu dan Biaya Energi yang terurai
sebagai berikut:
74
Tabel 4.5.: Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Nilai Pelanggan
Indikator
Variabel Item
Jawaban Responden Rata-
Rata
Kate
gori STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
f % f % F % F % F %
Nilai
Produk
X1.1 0 0,0 0 0,0 4 4,3 56 60,2 33 35,5 4,31 Baik
X1.2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 63 67,7 30 32,3 4,32 Baik
X1.3 0 0,0 0 0,0 10 10,8 72 77,4 11 11,8 4,01 Baik
X1.4 0 0,0 0 0,0 2 2,2 75 80,6 16 17,2 4,15 Baik
Nilai
Layanan
X1.5 0 0,0 0 0,0 2 2,2 65 69,9 26 28,0 4,26 Baik
X1.6 0 0,0 0 0,0 16 17,2 48 51,6 29 31,2 4,14 Baik
X1.7 0 0,0 0 0,0 6 6,5 67 72,0 20 21,5 4,15 Baik
X1.8 0 0,0 0 0,0 6 6,5 63 67.7 24 25,8 4,19 Baik
Biaya
Moneter
X1.9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 48 51,6 45 48,4 4,48 Baik
X1.10 0 0,0 0 0,0 2 2,2 59 63,4 32 34,4 4,32 Baik
X1.11 0 0,0 0 0,0 10 10,8 72 77,4 11 11,8 4,01 Baik
Biaya
Waktu
X1.12 0 0,0 0 0,0 2 2,2 75 80,6 16 17,2 4,15 Baik
X1.13 0 0,0 0 0,0 2 2,2 65 69,9 26 28,0 4,26 Baik
X1.14 0 0,0 0 0,0 16 17,2 48 51,6 29 31,2 4,14 Baik
Biaya
Energi
X1.15 0 0,0 0 0,0 6 6,5 67 72,0 20 21,5 4,15 Baik
X1.16 0 0,0 0 0,0 6 6,5 63 67,7 24 25,8 4,19 Baik
X1.17 0 0,0 0 0,0 0 0,0 48 51,6 45 48,4 4,48 Baik
Rata-Rata Skor Variabel Nilai pelanggan 4,22 Baik
Sumber: Data Primer (diolah), 2016
Tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa konsumen mobil Toyota Avanza
pada PT. Hadji Kalla, dalam memberikan tanggapan atau persepsi atas nilai
pelanggan yang terdiri dari 17 (tujuh belas) item pernyataan pada penelitian ini
sebagai berikut:
Item X1.1 menunjukkan sebanyak 33 orang (35,5%) responden menyatakan
sangat setuju, 56 orang (60, 2%) responden menyatakan setuju, dan 4 orang
(4,3%) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada rata-
rata 4.31 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas konsumen
menilai bahwa produk mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla telah sesuai
dengan keinginan konsumen. Walaupun masih ada empat responden yang melihat
75
bahwa belum sepenuhnya PT. Hadji Kalla dapat memenuhi keinginan konsumen
terutama yang menginginkan warna tertentu.
Item X1.2 menunjukkan sebanyak 30 orang (32,3%) menyatakan sangat
setuju, sebanyak 63 orang (67,7%) responden menyatakan setuju, dan tidak ada
responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.32 dengan kategori baik. Artinya bahwa
konsumen melihat bahwa mobil toyota avanza pada PT. Hadji Kalla memiliki
nilai ekonomis bagi konsumen.
Item X1.3 yang menunjukkan sebanyak 11 orang (11,8%) responden
menyatakan sangat setuju, 72 orang (77,4%) responden menyatakan setuju, 10
orang (10,8%) responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4,01 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
konsumen mengakui bahwa mobil Toyota Avanza yang ditawarkan oleh PT.
Hadji Kalla mampu bersaing dengan mobil lainnya. Walaupun masih ada
beberapa konsumen yang menganggap bahwa masih banyak mobil sejenis yang
lebih baik walaupun harganya agak tinggi.
Item X1.4, menunjukkan sebanyak 16 orang (17,2%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 75 orang (80,6%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 2 orang (2,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.15 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas konsumen menganggap bahwa fitur mobil Toyota Avanza yang
76
ditawarkan oleh PT. Hadji Kalla sangat bervariasi. Sementara yang menjawab
kurang setuju tidak memberikan alasan atas pernyataan yang diberikan.
Item X1.5 menunjukkan bahwa sebanyak 26 responden (28,0%)
menyatakan sangat setuju, sebanyak 65 responden (69,9%) menyatakan setuju,
dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, sebanyak 2 orang
(2,2%) responden menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada rata-
rata 4,26 dengan kategori baik. Kondisi ini membuktikan bahwa mayoritas
konsumen merasakan pelayanan yang mereka dapatkan telah sesuai dengan
mekanisme dan ketentuan yang berlaku. Sementara dua orang responden
menyatakan bahwa mekanisme dan ketentuan yang berlaku belum sepenuhnya
optimal dijalankan.
Item X1.6 menunjukkan bahwa sebanyak 29 orang (31,2%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 48 orang (51,6%) responden yang
menyatakan setuju, sebanyak 16 orang (17,2%) responden menyatakan kurang
setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.14 dengan kategori baik. Artinya
bahwa mayoritas konsumen mengakui bahwa PT. Hadji Kalla dalam memberikan
pelayanan tidak membutuhkan biaya tambahan. Walaupun masih ada beberapa
konsumen yang berada di luar kota menyatakan bahwa tidak semua konsumen
dilayani tanpa biaya tambahan.
Item X1.7 menunjukkan bahwa sebanyak 20 orang (21,5%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 67 orang (72,0%) responden menyatakan
77
setuju, sebanyak 6 orang (6,5%) responden menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.15 dengan kategori baik. Hal
ini menunjukkan bahwa PT. Hadji Kalla memberikan kemudahan akses
khususnya pembelian pada mobil toyota avanza. Sementara beberapa responden
yang menanggapi kurang setuju dengan alasan bahwa kemudahan akses memang
diberikan namun masih sulitnya konsumen memahami kemudahan tersebut
membuat mereka sedikit kesulitan.
Item X1.8 menunjukkan bahwa sebanyak 24 orang (25,8%) menyatakan
sangat setuju, dan sebanyak 63 orang responden (67,7%) menyatakan setuju,
sementara yang menjawab kurang setuju sebanyak 6 orang (6,5%) responden dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.19 dengan kategori baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa PT. Hadji Kalla memberikan pelayanan yang tidak memakan
waktu lama. Adapun yang menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa
pelayanan memang cepat namun pengantaran mobil ke tujuan yang masih agak
lama.
Item (X1.9) menunjukkan bahwa sebanyak 45 orang (48,4%) responden
yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 48 orang (51,6%) responden yang
menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.48
dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak perlu mengeluarkan uang
untuk melakukan transaksi.
78
Item X1.10 menunjukkan bahwa sebanyak 32 orang (34,4%) menyatakan
sangat setuju, sebanyak 59 orang responden (63,4%) menyatakan setuju,
sementara yang menjawab kurang setuju sebanyak 2 orang (2,2%) responden dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.32 dengan kategori baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak mengeluarkan uang untuk
memperoleh pelayanan yang baik. Adapun dua responden yang menanggapi
kurang setuju dengan tidak memberikan alasan.
Item X1.11 menunjukkan bahwa sebanyak 11 orang (11,8%) menyatakan
sangat setuju, dan sebanyak 72 orang responden (77,4%) menyatakan setuju,
sementara responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 10 orang atau
(10,8%) dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.01 dengan kategori baik. Kondisi ini
menunjukkan mayoritas responden tidak mengeluarkan sejumlah uang jika harus
pindah ke dealer lain. Adapun yang menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa
mereka mengeluarkan sejumlah uang untuk kemudahan dalam pengurusan pindah
ke dealer lain.
Item X1.12 menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang (17,2%) menyatakan
sangat setuju, sebanyak 75 orang responden (80,6%) menyatakan setuju,
sementara yang menjawab kurang setuju sebanyak 2 orang (2,2%) responden dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.15 dengan kategori baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa mayoritas konsumen merasa pelayanan yang diberikan PT.
79
Hadji Kalla tidak memakan waktu yang lama. Sementara dua responden yang
menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa tempat tinggal mereka yang berada
di luar kota kendari, yang membuat agak sedikit lama dalam menerima pelayanan.
Item X1.13 menunjukkan bahwa sebanyak 26 orang (28,0%) menyatakan
sangat setuju, dan sebanyak 65 orang responden (69,9%) menyatakan setuju,
sementara yang menjawab kurang setuju sebanyak 2 orang (2,2%) responden dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.26 dengan kategori baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa PT. Hadji Kalla tepat waktu
dalam melayani konsumen. Sementara responden yang menjawab kurang setuju
tidak memberikan alasan atas pernyataan yang diberikan.
Item X1.14 menunjukkan bahwa sebanyak 29 orang (31,2%) menyatakan
sangat setuju, dan sebanyak 48 orang responden (51,6%) menyatakan setuju,
sementara yang menjawab kurang setuju sebanyak 16 orang (17,2%) responden
dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.18 dengan kategori baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendapat mobil Toyota Avanza
yang ditawarkan oleh PT. Hadji Kalla dapat digunakan secepatnya. Walaupun
terdapat responden yang menyatakan kurang setuju dengan alasan bahwa
terkadang harus menunggu beberapa hari untuk dapat menggunakan mobil
mereka.
Item X1.15 menunjukkan bahwa sebanyak 20 orang (21,5%) menyatakan
sangat setuju, dan sebanyak 67 orang responden (72,0%) menyatakan setuju,
80
sementara yang menjawab kurang setuju sebanyak 6 orang (6,5%) responden dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.15 dengan kategori baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa tidak terkuras energi mereka
untuk mendapatkan produk PT. Hadji Kalla. Sementara yang menjawab kurang
setuju dengan alasan bahwa menunggu termasuk bagian yang menguras energi
mereka.
Item X1.16 menunjukkan bahwa sebanyak 24 orang (25,8%) menyatakan
sangat setuju, dan sebanyak 63 orang responden (67,7%) menyatakan setuju,
sementara yang menjawab kurang setuju sebanyak 6 orang (6,5%) responden dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.19 dengan kategori baik. Kondisi ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menganggap pelayanan yang diberikan
PT. Hadji Kalla membuat konsumen merasa santai dan tenang. Adapun yang
menjawab kurang setuju dengan alasan semua itu memang sudah seharusnya ada
pada setiap tempat.
Item (X1.17) menunjukkan bahwa sebanyak 45 orang (48,4%) responden
yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 48 orang (51,6%) responden yang
menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.48
dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
mengatakan bahwa lokasi PT. Hadji Kalla yang sangat strategis sehingga mudah
di jangkau.
81
Tabel di atas juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor tanggapan
responden terhadap variabel nilai pelanggan adalah sebesar 4,22 atau termasuk
kategori baik. Hasil studi ini mengindikasikan bahwa mobil Toyota Avanza pada
PT. Hadji Kalla jika dilihat dari nilai pelanggan, nilai layanan, biaya moneter,
biaya waktu dan biaya energi, dianggap telah mempengaruhi nilai pelanggan dari
mobil Toyota Avanza sehingga persepsi antara apa yang konsumen dapatkan dan
apa yang konsumen berikan pada mobil Toyota Avanza di PT. Hadji Kalla sudah
baik.
Berdasarkan jawaban reponden diatas diketahui bahwa item pernyataan
X1.3 dan X1.11 berada pada rata-rata terendah yaitu 4,01, sedangkan yang tertinggi
pada item pernyataan X1.9 dan X1.17 yaitu 4,48. Dengan demikian dapat disarankan
kepada PT. Hadji Kalla Kendari, agar dapat meningkatkan nilai pelanggan mobil
avanza di mata konsumen maka perlu memperhatikan keinginan konsumen untuk
mendapatkan mobil dengan harga yang terjangkau. Dan memberikan kemudahan
bagi konsumen ketika akan berpindan ke dealer lain, sehingga konsumen akan
selalu percaya terhadap kemampuan yang dimiliki PT. Hadji Kalla kendari.
4.3.2. Deskripsi Variabel Kualitas Produk (X2)
Rekapitulasi jawaban responden terhadap Kualitas produk mobil Toyota
Avanza pada PT. Hadji Kalla disajikan pada tabel 4.6. Tanggapan atau persepsi
atas Kualitas produk terdiri dari 7 (tujuh) indikator, yakni: Kinerja, Pelayanan,
Ketahanan, Keandalan, Karakteristik, Kesesuaian dengan spesifikasi dan Hasil
yang terurai sebagai berikut:
82
Tabel 4.6.: Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Kualitas Produk
Indikator
Variabel Item
Jawaban Responden Rata-
Rata
Kate
gori STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5)
f % f % f % f % f %
Kinerja X2.1 0 0,0 0 0,0 3 3,2 57 61,3 33 35,5 4,32 Baik
X2.2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 64 68,8 29 31,2 4,31 Baik
Pelayanan X2.3 0 0,0 0 0,0 7 7,5 74 79,6 12 12,9 4,05 Baik
X2.4 0 0,0 0 0,0 1 1,1 77 82,8 15 16,1 4,15 Baik
Ketahanan X2.5 0 0,0 0 0,0 1 1,1 65 69,9 27 29,0 4,28 Baik
X2.6 0 0,0 0 0,0 12 12,9 50 53,8 31 33,3 4,20 Baik
Keandalan X2.7 0 0,0 0 0,0 6 6,5 66 71,0 21 22,6 4,16 Baik
X2.8 0 0,0 0 0,0 5 5,4 64 68,8 24 25,8 4,20 Baik
Karakteristik X2.9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 46 49,5 47 50,5 4,51 Baik
X2.10 0 0,0 0 0,0 3 3,2 57 61,3 33 35,5 4,32 Baik
Kesesuaian
dengan
spesifikasi
X2.11 0 0,0 0 0,0 5 5,4 75 80,6 13 14,0 4,09 Baik
X2.12 0 0,0 0 0,0 1 1,1 76 81,7 16 17,2 4,16 Baik
Hasil X2.13 0 0,0 0 0,0 1 1,1 64 68,8 28 30,1 4,29 Baik
X2.14 0 0,0 0 0,0 11 11,8 50 53,8 32 34,4 4,23 Baik
Rata-Rata Skor Variabel Kualitas produk 4,23 Baik
Sumber: Data Primer (diolah), 2016
Item X2.1 menunjukkan sebanyak 33 orang (35,5%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 57 orang (61,3%) responden menyatakan setuju, sebanyak
3 orang (3,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.32 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
menganggap kinerja karyawan PT. Hadji Kalla dimata konsumennya baik.
Sementara responden yang menanggapi dengan jawaban kurang setuju
memberikan alasan bahwa sudah sepatutnya karyawan dalam perusahan bekerja
dengan maksimal, agar konsumen dapat menilai bahwa karyawan itu baik dalam
bekerja.
Item (X2.2) menunjukkan sebanyak 29 orang (31,2%) menyatakan sangat
setuju, dan terdapat 64 orang (68,8%) menyatakan setuju dan tidak ada responden
83
menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini
berada pada rata-rata 4.31 dengan kategori baik. Hal ini menunjukan mayoritas
konsumen menganggap kinerja mobil Toyota Avanza baik dimata konsumen.
Item X2.3 menunjukan sebanyak 12 orang (12,9%) menyatakan sangat
setuju, sebanyak 74 orang (79,6%) responden menyatakan setuju akan pernyataan
tersebut sebanyak 7 orang (7,5%) responden yang menyatakan kurang setuju dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,31 dengan kategori baik. Hal ini
menunjukkan bahwa PT. Hadji Kalla mampu memberikan pelayanan yang baik
pada konsumen mobil Toyota Avanza. Walaupun masih ada responden yang
menanggap bahwa pelayanan PT. Hadji Kalla tidak jauh berbeda dengan
pelayanan pada penjualan mobil lain.
Item X2.4 menunjukkan sebanyak 15 orang responden atau (16,1%)
menyatakan sangat setuju, sebanyak 77 orang (82,8%) responden menyatakan
setuju akan pernyataan tersebut, dan hanya 1 orang (1,1%) responden yang kurang
setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,15 dengan kategori baik. Hal ini
menunjukkan bahwa Karyawan PT. Hadji Kalla pandai dalam memberikan
penjelasan secara baik tentang mobil Toyota Avanza yang ditawarkan terhadap
konsumen.
Item X2.5 menunjukkan sebanyak 27 orang (29,0%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 65 orang (69,9%) responden menyatakan setuju, sebanyak
1 orang (1,1%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
84
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.28 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
menganggap mobil Toyota Avanza memiliki ketahanan sehingga bisa digunakan
dalam jangka waktu yang lama.
Item X2.6 menunjukkan sebanyak 31 orang (33,3%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 50 orang (53,8%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 12 orang (12,9%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.20 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
mayoritas responden menganggap mobil Toyota Avanza sangat cocok untuk
perjalanan dengan medan yang berat. Walaupun tidak sedikit masih terdapat
konsumen yang menganggap mobil Toyota Avanza masih kurang cocok
digunakan untuk perjalanan tersebut.
Item X2.7 menunjukkan sebanyak 21 orang (22,6%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 66 orang (71,0%) responden menyatakan setuju, sebanyak
6 orang (6,5%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.16 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
menganggap produk mobil Toyota Avanza konsisten dengan kinerja yang
dihasilkan dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. Sementara responden
yang menjawab kurang setuju memberikan alasan bahwa mereka belum tahu betul
masalah tersebut, karena selama ini mereka memakai mobil avanza tidak pernah
ada masalah.
85
Item X2.8 menunjukkan sebanyak 24 orang (25,8%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 64 orang (68,8%) responden menyatakan setuju, sebanyak
5 orang (5,4%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.20 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
menganggap keandalan mobil Toyota Avanza mampu bersaing dengan mobil
yang sejenis. Sementara yang menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa
masih banyak mobil lain yang memiliki harga yang lebih mahal dari mobil
Avanza dengan kemampuan daya saing yang bagus.
Item X2.9 menunjukkan sebanyak 47 orang (50,5%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 46 orang (49,5%) responden menyatakan
setuju, tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.51 dengan kategori baik.
Hal ini menunjukkan mayoritas responden menganggap Feature mobil Toyota
Avanza berbeda dengan produk yang sejenis dengan mobil Avanza.
Item X2.10 menunjukkan sebanyak 33 orang (35,5%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 57 orang (61,3%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 3 orang (3,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.32 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
mayoritas responden menganggap Spare Part mobil Toyota Avanza mudah di
dapatkan. Adapaun yang menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa memang
86
spare part mobil avanza mudah di dapat, tapi terkadang butuh waktu beberapa
hari untuk spare part tertentu yang hanya ada di luar kota Kendari
Item X2.11 menunjukkan sebanyak 13 orang (14,0%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 75 orang (80,6%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 5 orang (5,4%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.09 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
mayoritas responden menganggap mobil Toyota Avanza sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan dan diuji dengan kata lain tidak ada cacat produk. Adapun
yang menjawab kurang setuju tidk memberikan alasan terhadap pernyataan ini.
Item X2.12 menunjukkan sebanyak 16 orang (17,2%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 76 orang (81,7%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 1 orang (1,1%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.16 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
mayoritas responden menganggap Mobil toyota Avanza memiliki penampilan
yang menarik.
Item X2.13 menunjukkan sebanyak 28 orang (30,1%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 64 orang (68,8%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 1 orang (1,1%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.29 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
87
mayoritas responden menganggap kualitas mobil Toyota Avanza mampu
memberikan rasa puas pada konsumen.
Item X2.14 menunjukkan sebanyak 32 orang (34,4%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 50 orang (53,8%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 11 orang (11,8%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.23 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan
mayoritas responden menganggap kualitas mobil Toyota Avanza setaraf dengan
mobil-mobil sejenisnya. Ditanggapi oleh responden yang menjawab kurang setuju
dengan alasan bahwa masih banyak jenis mobil lain yang memiliki kualitas diatas
mobil avanza.
Tabel di atas juga menunjukkan nilai rata-rata skor tanggapan responden
terhadap variabel Kualitas produk sebesar 4,23 atau termasuk kategori tinggi/baik.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji
Kalla jika dilihat dari Kinerja, Pelayanan, Ketahanan, Keandalan, Karakteristik,
Kesesuaian dengan spesifikasi dan Hasil dianggap mampu menjadi pengenal
kualitas mobil Toyota Avanza tersebut, karena Kualitas produknya semakin baik
sehingga mempengaruhi konsumen ketika membeli produk pada PT. Hadji Kalla.
Berdasarkan jawaban responden diatas diketahui bahwa item pernyataan
X2.3 berada pada rata-rata terendah dengan rata-rata 4.05, dan item pernyataan X2.9
berada pada rata-rata tertinggi yaitu 4.51.
Adapun jawaban reponden yang terendah tersebut dikarenakan masih
banyaknya responden yang menyatakan kurang setuju dengan alasan bahwa
88
pelayanan PT. Hadji Kalla tidak jauh berbeda dengan pelayanan yang diberikan
pada penjualan mobil lain yang ada di Kota Kendari. Sedangkan jawaban
responden yang tertinggi menunjukkan bahwa Feature mobil Toyota Avanza
berbeda dengan produk yang sejenis dengan mobil Avanza. Dengan demikian
dapat disarankan kepada PT. Hadji Kalla, jika ingin meningkatkan Kualitas
produk mobil avanza, maka diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada
konsumen sehingga konsumen akan selalu tertarik untuk melakukan pembelian
ulang di PT. Hadji Kalla Kendari.
4.3.2. Deskripsi Variabel Ekuitas Merek (X3)
Rekapitulasi jawaban responden terhadap Ekuitas Merek pada mobil
Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla, disajikan pada tabel 4.7 di bawah, dalam
memberikan tanggapan atau persepsi atas ekuitas merek terdiri dari 4 (empat)
indikator, yakni: Kesadaran merek (brand awareness), Asosiasi merek (brand
association), Persepsi kualitas (perceived quality) dan Loyalitas merek (brand
loyalty), yang terurai sebagai berikut:
89
Tabel 4.7.: Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Ekuitas Merek
Indikator
Variabel Item
Jawaban Responden Rata-
Rata
Kate
gori STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5)
f % f % f % f % f %
Kesadaran
Merek
X3.1 0 0,0 0 0,0 3 3,2 58 62,4 32 34,4 4,31 Baik
X3.2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 65 69,9 28 30,1 4,30 Baik
X3.3 0 0,0 0 0,0 11 11,8 70 75,3 12 12,9 4,01 Baik
Asosiasi
Merek
X3.4 0 0,0 0 0,0 2 2,2 76 81,7 15 16,1 4,14 Baik
X3.5 0 0,0 0 0,0 2 2,2 66 71,0 25 26,9 4,25 Baik
X3.6 0 0,0 0 0,0 15 16,1 50 53,8 28 30,1 4,14 Baik
Persepsi
Kualitas
X3.7 0 0,0 0 0,0 5 5,4 69 74,2 19 20,4 4,15 Baik
X3.8 0 0,0 0 0,0 5 5,4 65 69,9 23 24,7 4,19 Baik
X3.9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 49 52,7 44 47,3 4,47 Baik
Loyalitas
Merek
X3.10 0 0,0 0 0,0 1 1,1 62 66,7 30 32,3 4,31 Baik
X3.11 0 0,0 0 0,0 10 10,8 69 74,2 14 15,1 4,04 Baik
X3.12 0 0,0 0 0,0 2 2,2 76 81,7 15 16,1 4,14 Baik
Rata-Rata Skor Variabel Ekuitas merek 4,21 Baik
Sumber: Data Primer (diolah), 2016
Item X3.1 menunjukkan sebanyak 32 orang (34,4%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 58 orang (62,4%) responden menyatakan setuju, sebanyak
3 orang (3,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.31 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
konsumen mengatakan mereka mampu mengenali logo mobil Toyota Avanza PT.
Hadji Kalla. Sementara konsumen atau responden yang menjawab kurang setuju
dengan alasan bahwa mereka kenal dengan logo mobil toyota Avanza tapi mereka
tidak terlalu memikirkan hal tersebut, kecuali semata-mata penggunaan yang
nyaman saat mengendarai mobil Avanza.
Item X3.2 menunjukkan sebanyak 28 orang (30,1%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 65 orang (69,9%) responden menyatakan setuju, dan tidak
ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.30 dengan kategori baik. Hal ini
90
menunjukkan bahwa mayoritas konsumen mampu mengingat macam-macam
model varian mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla.
Item X3.3 menunjukkan sebanyak 12 orang (12,9%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 70 orang (75,3%) responden menyatakan setuju, sebanyak
11 orang (11,8%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.01 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
konsumen mampu mengingat salah satu iklan mobil Toyota Avanza yang
ditayangkan di tv. Adapun yang menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa
mereka tidak terlalu mengingat iklan toyota Avanza, apalagi setelah mereka
memiliki mobilnya.
Item X3.4 menunjukkan sebanyak 15 orang (16,1%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 76 orang (81,7%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 2 orang (2,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.14 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas konsumen menganggap mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla
adalah mobil dengan inovasi desain model dan tekhnologi. Adapun yang
menjawab kurang setuju menanggapi bahwa mereka membeli mobil Avanza
untuk kemudahan dalam melakukan perjalan, tanpa mereka memperhatikan
inovasi pada mobil tersebut.
Item X3.5 menunjukkan sebanyak 25 orang (26,9%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 66 orang (71,0%) responden menyatakan setuju, sebanyak
91
2 orang (2,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.25 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
konsumen menganggap mobil Toyota Avanza adalah mobil yang terkenal
mereknya dan mudah menjualnya kembali dengan nilai jual kembalinya tetap
tinggi. Adapun responden yang menjawab kurang setuju tidak memberikan alasan
karena selama ini merek belum ada niat untuk menjual kembali mobil mereka.
Item X3.6 menunjukkan sebanyak 28 orang (30,1%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 50 orang (53,8%) responden menyatakan setuju, sebanyak
15 orang (16,1%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.14 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
konsumen menilai mobil Toyota Avanza adalah mobil yang diproduksi oleh PT.
Hadji Kalla yang mempunyai kredibilitasnya tinggi. Sementara yang menjawab
kurang setuju dengan alasan bahwa selama ini mereka hanya mengetahui PT.
Hadji Kalla itu menjual mobil dan bukan memproduksi mobil.
Item X3.7 menunjukkan sebanyak 19 orang (20,4%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 69 orang (74,2%) responden menyatakan setuju, sebanyak
5 orang (5,4%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.15 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
konsumen menganggap penampilan mobil Toyota Avanza adalah produk yang
berkualitas. Untuk yang menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa masih ada
92
beberapa jenis mobil yang penanpilannya lebih berkualitas lagi tapi harganya juga
berkualitas.
Item X3.8 menunjukkan sebanyak 23 orang (24,7%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 65 orang (69,9%) responden menyatakan setuju, sebanyak
5 orang (5,4%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.19 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
konsumen menganggap Mobil avanza memiliki kehandalan. Sementara yang
menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa mobil Avanza memang berkualitas
tapi tidak cocok digunakan pada medan yang sulit.
Item X3.9 menunjukkan sebanyak 44 orang (47,3%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 49 orang (52,7%) responden menyatakan setuju, dan tidak
ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.47 dengan kategori baik. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas konsumen menganggap mobil Toyota Avanza
pada PT. Hadji Kalla mudah dikemudikan dan dioperasikan konsumennya.
Item X3.10 menunjukkan sebanyak 30 orang (32,3%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 62 orang (66,7%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 1 orang (1,1%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.31 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas konsumen akan tetap menggunakan mobil Toyota Avanza tanpa
terpengaruh oleh promosi mobil merek lain. Sementara yang menjawab kurang
93
setuju memberikan alasan, jika da mobil yang lebih baik dari Avanza dengan
harga yanglebih murah maka mereka akan memilih mobil tersebut.
Item X3.11 menunjukkan sebanyak 14 orang (15,1%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 69 orang (74,2%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 10 orang (10,8%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.04 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas konsumen merekomendasikan pembelian mobil Toyota Avanza pada
PT. Hadji Kalla kepada orang lain. Sementara yang menjawab kurang setuju
dengan alasan bahwa mereka akan merekomendasikan kepada orang lain jika
mereka ditanya, namun untuk saat ini mereka membiarkan saja kepada konsumen
menilai karena informasi mobil saat ini sudah mudah diketahui baik di internet,
surat kabar, maupun media sosial lainnya.
Item X3.12 menunjukkan sebanyak 15 orang (16,1%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 76 orang (81,7%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 2 orang (2,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.14 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas konsumen bersedia membeli mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji
Kalla dengan harga yang lebih tinggi dari mobil merek lain. Adapun yang
menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa mereka kan berpikir, jika harga
mobil Avanza lebih mahal dari merek lain.
94
Tabel di atas juga menunjukkan nilai rata-rata skor tanggapan responden
terhadap variabel Ekuitas merek sebesar 4,21 atau termasuk kategori tinggi/baik.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji
Kalla jika dilihat dari: Kesadaran merek (brand awareness), Asosiasi merek
(brand association), Persepsi kualitas (perceived quality) dan Loyalitas merek
(brand loyalty) dianggap mampu memberikan nilai tambah mobil Toyota Avanza
PT. Hadji Kalla dimata konsumennya sehingga para konsumen menganggap
Ekuitas merek mobil Toyota Avanza semakin meningkat.
Berdasarkan jawaban responden diatas diketahui bahwa item pernyataan
X3.3 dengan rata-rata terendah 4,01, sedangkan yang tertinggi pada item
pernyataan X3.9 dengan rata-rata 4.41.
Adapun jawaban reponden yang terendah tersebut dikarenakan masih
banyaknya responden yang menyatakan kurang setuju dengan alasan bahwa
mereka tidak terlalu mengingat iklan toyota Avanza, apalagi setelah mereka
memiliki mobilnya. Sedangkan jawaban responden yang tertinggi menunjukkan
bahwa mayoritas konsumen merekomendasikan pembelian mobil Toyota Avanza
pada PT. Hadji Kalla kepada orang lain. Dengan demikian dapat disarankan
kepada pihak PT. Hadji Kalla, agar lebih banyak menyebarkan iklan kepada
masyarakat, bukan hanya di tv, tapi menyampaikan iklan secara langsung kepada
konsumen, agar konsumen mudah memahami keistimewaan yang di miliki mobil
Avanza, sehingga konsumen tidak merasa ragu saat melakukan pembelian.
95
4.3.4. Deskripsi Variabel Kepercayaan Konsumen (Y)
Rekapitulasi pernyataan responden terhadap kepercayaan konsumen pada
mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla disajikan pada tabel 4.8 di bawah,
dalam memberikan tanggapan atau persepsi atas keputusan pembelian yang terdiri
dari 12 (dua belas) item pernyataan yang terobservasi (observed variable) yakni:
Perasaan senang, Kinerja produk dengan harapan, kekaguman dan kepuasan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8.: Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Kepercayaan
Konsumen
Variabel
penelitian Item
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Rata-
Rata
Kate
gori f % f % f % f % f %
Dipendability Y1.1 0 0,0 0 0,0 4 4,3 56 60,2 33 35,5 4,31 Baik
Y1.2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 63 67,7 30 32,3 4,32 Baik
Honest Y1.3 0 0,0 0 0,0 10 10,0 72 77,4 11 11,8 4,01 Baik
Y1.4 0 0,0 0 0,0 2 2,2 75 80,6 16 17,2 4,15 Baik
Competence Y1.5 0 0,0 0 0,0 2 2,2 65 69,9 26 28,0 4,26 Baik
Y1.6 0 0,0 0 0,0 16 17,2 48 51,6 29 31,2 4,14 Baik
Likable Y1.7 0 0,0 0 0,0 6 6,5 67 72,0 20 21,5 4,15 Baik
Y1.8 0 0,0 0 0,0 6 6,5 63 67,7 24 25,8 4,19 Baik
Rata-Rata Skor Variabel Kepercayaan Konsumen 4,19 Baik
Sumber: Data Primer (diolah), 2016
Tabel 4.8 di atas, menunjukkan bahwa konsumen yang membeli mobil
Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla dalam memberikan tanggapan atau persepsi
atas kepercayaan konsumen yang terdiri dari 8 (delapan) item pernyataan pada
penelitian ini sebagai berikut:
Item Y1.1 menunjukkan sebanyak 33 orang (35,5%) responden
menyatakan sangat setuju, 56 orang atau 60,2% responden menyatakan setuju, dan
sebanyak 4 orang atau 4,3% responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
96
ini berada pada rata-rata 4,31 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas konsumen menerima layanan yang cepat dan tepat dari karyawan PT.
Hadji Kalla ketika mereka sedang melakukan transaksi. Adapun yang menjawab
kurang setuju dengan alasan bahwa pelayanan yang mereka dapatkan memang
cepat, namun yang membuat sedikat lama menunggu ketika melakukan
pengurusan surat-surat pembelian.
Item Y1.2 menunjukkan sebanyak 30 orang (32,3%) responden
menyatakan sangat setuju, 63 orang (67,7%) responden menyatakan setuju, dan
tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju sangat tidak
setuju. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4.32 dengan kategori baik. Hal ini
menunjukan mayoritas konsumen merasa mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji
Kalla memenuhi harapan mereka sebagai konsumen.
Item Y1.3 menunjukkan sebanyak 11 orang (11,8%) responden menyatakan
sangat setuju, 72 orang (77,4%) responden menyatakan setuju, sebanyak 10 orang
(10,0%) responden menjawab kurang setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada rata-
rata 4.01 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan mayoritas responden merasa
kejujuran yang dimiliki karyawan PT. Hadji Kalla dapat membantu mereka dalam
memahami informasi tentang mobil Toyota Avanza. Sementara responden yang
menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa selama ini keunggulan dan
kelebihan produk, akan dijelas secara jujur, namun masih kurang karyawan yang
menjelaskan tentang kekurangan dan kelemahan dari produk yang meeka
tawarkan.
97
Untuk item Y1.4, menunjukkan sebanyak 16 orang (17,2%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 75 orang (80,6%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 2 orang (2,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4.15 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas konsumen menganggap PT. Hadji Kalla dapat dipercaya sebab mereka
tidak perlu khawatir ketika harus membeli mobil toyota avanza di PT. Hadji
Kalla tersebut. Adapun yang menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa
mereka percaya dengan PT. Hadji Kalla, namun karyawannya masih ada yang
tidak bisa dipercaya.
Item Y1.5 menunjukkan bahwa sebanyak 26 orang (28,0%) responden
menyatakan sangat setuju, sebanyak 65 orang (69,9%) responden menyatakan
setuju, sebanyak 2 orang (2,2%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan
ini berada pada rata-rata 4,26 dengan kategori baik. Kondisi ini menunjukan
mayoritas konsumen menganggap pengetahuan yang dimiliki karyawan PT. Hadji
Kalla serta kemampuan mereka, menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap
mobil Toyota Avanza. Walaupun masih ada dua yang menganggap belum
semuanya karyawan PT. Hadji Kalla dapat mereka percaya.
Item Y1.6 menunjukkan sebanyak 29 orang (31,2%) responden menyatakan
sangat setuju, dan sebanyak 48 orang (51,6%) responden yang menyatakan setuju,
sebanyak 16 orang (17,2%) responden menyatakan kurang setuju. Kenyataan ini
berada pada rata-rata 4.14 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
98
mayoritas konsumen percaya dengan keunggulan yang dimiliki mobil Toyota
Avanza pada PT. Hadji Kalla. Sementara yang menjawab kurang setuju dengan
alasan bahwa mereka percaya dengan kemampuan mobil Avanza, namun mereka
belum yakin sepenuhnya dengan kemampuan mobil avanza ketika menghadapi
medan jalan yang rusak terutama di luar kota.
Item Y1.7 menunjukan sebanyak 20 orang (21,5%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 67 orang (72,0%) menyatakan setuju, sebanyak 6 orang
(6,5%) responden yang menyatakan kurang setuju, tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada rata-
rata 4.15 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
merasa aman dan nyaman ketika mengendarai mobil Toyota Avanza yang ada
pada PT. Hadji Kalla. Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju dengan
alasan bahwa semuanya itu tergantung siapa yang membawa mobil tersebut.
Item Y1.8 menunjukan sebanyak 24 orang (25,8%) responden menyatakan
sangat setuju, sebanyak 63 orang (67,7%) menyatakan setuju dan sebanyak 6
orang (6,5% ) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kenyataan ini berada pada
rata-rata 4.19 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan mayoritas konsumen
merasa bangga menggunakan mobil Toyota Avanza yang mereka beli di PT.
Hadji Kalla. Sedangkan yang menjawab kurang setuju dengan alasan bahwa
mereka bangga menggunakan mobil Avanza namun yang mereka khawatirkan itu
ketika mereka keluar kota, apakah ditempat tersebut ada yang menyediakan suku
cadang yang lengkap atau tidak.
99
Tabel di atas juga menunjukkan nilai rata-rata skor tanggapan responden
terhadap variabel kepercayaan konsumen sebesar 4,19 atau termasuk kategori
tinggi/baik. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa konsumen merasa yakin
akan menemukan apa yang diinginkan pada mobil Toyota Avanza, dan bukan apa
yang ia takutkan dari mobil Toyota Avanza, sehingga dapat dinyatakan
kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan pada PT. Hadji Kalla
semakin tinggi.
Berdasarkan jawaban responden diatas diketahui bahwa item pernyataan
Y1.3 berada pada rata-rata terendah yaitu 4.01 dan item pernyataan Y1.2 berada
pada rata-rata tertinggi yaitu 4,32. Dengan demikian dapat disarankan kepada
pihak PT. Hadji Kalla, jika ingin menumbuhkan kepercayaan konsumen, maka
yang perlu diperhatikan adalah menumbuhkan sikap jujur karyawan dalam
memberikan informasi yang berhubungan dengan mobil Avanza, terutama
kekurangan dan kelemahan yang dimiliki mobil Avanza, agar konsumen tumguh
kepercayaan mereka untuk selalu menggunakan mobil Avanza dan menjadikan
mobil avanza sebagai alternatif pilihan dalam membeli mobil.
4.4. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
4.4.1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian dan pembuktian secara empiris pengaruh antar variabel
penelitian ini selain menggunakan analisis statistika deskriptif juga digunakan
analisis statistika inferensial yaitu analisis regresi linear berganda untuk
melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini.
100
Menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
digunakan uji t. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila tsig < α0,05 maka
variabel bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Demikian
pula sebaliknya, apabila tsig > α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh tidak
signifikan terhadap variabel terikat.
Hasil analisis regresi linear berganda yang menguji pengaruh variabel nilai
pelanggan (X1), Kualitas produk (X2) dan Ekuitas merek (X3) terhadap variabel
kepercayaan konsumen (Y) untuk mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla
dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini.
Tabel 4.9. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Nilai pelanggan,
Kualitas Produk dan Ekuitas merek terhadap Kepercayaan
Konsumen.
No. Variabel Bebas
(X) Koefisisen
Regresi (β) tsig Ket.
1
2
3
Nilai Pelanggan (X1)
Kualitas produk (X2)
Ekuitas merek (X3)
0,967
0,039
0,034
0,000
0,018
0,019
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Konstanta
R
R Square
SEE
1,976 Sig = 0,011
0,991
0,983
0,39421
Sumber: Lampiran 5.
Berdasarkan hasil pengujian model regresi tersebut, maka model regresi
yang menyatakan pengaruh nilai pelanggan, Kualitas produk dan Ekuitas merek
terhadap kepercayaan konsumen dapat dinyatakan sebagai berikut:
Y = 0,967X1 + 0,039X2 + 0,034X3
Dimana: Y = Kepercayaan Konsumen
X1 = Nilai pelanggan
X2 = Kualitas produk
101
X3 = Ekuitas Merek
Dijelaskan bahwa: Koefisien regresi (b) beta (X1) Nilai pelanggan sebesar
0,967, bertanda positif, artinya semakin baik nilai pelanggan mobil Toyota
Avanza maka semakin tinggi kepercayaan konsumen yang membeli mobil Toyota
Avanza pada PT. Hadji Kalla.
Koefisien regresi (b) beta (X2) Kualitas produk sebesar 0,039, bertanda
positif, artinya semakin baik Kualitas produk mobil Toyota Avanza maka akan
meningkatkan kepercayaan konsumen yang membeli mobil pada PT. Hadji Kalla.
Koefisien regresi (b) beta (X3) Ekuitas merek sebesar 0,034, bertanda
positif, artinya semakin baik Ekuitas merek mobil Toyota Avanza maka akan
mempengaruhi kepercayaan konsumen yang semakin baik ketika membeli mobil
pada PT. Hadji Kalla.
Berdasarkan model persamaan regresi di atas dapat dikemukakan beberapa
hal sebagai berikut:
4.4.2. Nilai Konstanta
Nilai konstanta (a) sebesar 1,976 dengan signifikansi sebesar 0,011 yang
berarti lebih besar dari nilai alpha (0,011 < 0,05), maka dapat diinterpretasikan
bahwa secara statistik konstanta (a) tersebut berbeda nyata dengan nol (a ≠ 0).
Oleh karena itu, nilai konstanta tersebut (a = 1,976) dapat dimasukkan dalam
model regresi.
102
4.4.3. Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai koefisien korelasi yang diperoleh
sebesar 0,991. Ini menunjukan bahwa keeratan hubungan langsung antara variabel
nilai pelanggan, Kualitas produk, dan Ekuitas merek terhadap kepercayaan
konsumen adalah sebesar 0,991. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara
nilai pelanggan, Kualitas produk, dan Ekuitas merek terhadap kepercayaan
konsumen maka digunakan tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Inteval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2011:184
Berdasarkan tabel 4.10 sebelumnya diatas telah ditemukan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,991. Nilai tersebut termasuk pada kategori sangat kuat. Jadi
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel nilai
pelanggan, Kualitas produk dan Ekuitas merek terhadap kepercayaan konsumen
mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Kota kendari.
4.4.4. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar 0,983. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pelanggan, Kualitas produk dan
Ekuitas merek mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Kota Kendari
mempengaruhi kepercayaan konsumen sebesar 98,3%. Selebihnya yaitu sebesar
103
1,7% diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan ke dalam model
penelitian ini.
4.4.5. Pengujian Hipotesis
Pembuktian apakah variabel nilai pelanggan, Kualitas produk dan Ekuitas
merek berpengaruh, baik secara simultan maupun secara parsial. Pembuktian
hipotesis ini menggunakan uji F dengan tujuan untuk melihat pengaruh variabel
bebas yang meliputi nilai pelanggan, Kualitas produk dan Ekuitas merek terhadap
kepercayaan konsumen secara simultan. Sedangkan uji t digunakan untuk melihat
pengaruh variabel bebas nilai pelanggan, Kualitas produk dan Ekuitas merek
terhadap kepercayaan konsumen secara parsial.
A. Uji F (pengujian hipotesis secara serempak)
Pengujian secara serempak (uji F) dilakukan untuk membuktikan hipotesis
pertama yang menyatakan “nilai pelanggan, Kualitas produk dan Ekuitas merek
secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan
konsumen untuk mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla, apakah diterima
atau ditolak.
Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa nilai pelanggan,
Kualitas produk dan Ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen dalam membeli mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla, dapat
dibuktikan dengan nilai signifikansi F (Fsig) sebesar = 0,000 yang berarti lebih
kecil dari α = 0,05 (Fsig 0,000< 0.05).
Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel Nilai pelanggan (X1),
Kualitas produk (X2), Ekuitas merek berpengaruh secara simultan terhadap
104
kepercayaan konsumen (Y) terhadap mobil Toyota Avanza Pada PT. Hadji Kalla
Kota Kendari, sehingga dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan
diterima.
B. Uji-t (pengujian hipotesis secara parsial)
Pengujian secara parsial (Uji t) dilakukan dengan membandingkan nilai
signifikansi t (t sign) dengan nilai alpha (α = 0,05) pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa:
1. Nilai pelanggan (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan
Konsumen (Y) yang ditunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga
hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini pula variabel nilai
pelanggan (X1) dapat dimasukkan sebagai salah satu variabel yang signifikan
pengaruhnya terhadap kepercayaan konsumen (Y) untuk mobil Toyota
Avanza pada PT. Hadji Kalla Kota Kendari.
2. Kualitas produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen
(Y) yang ditunjukkan nilai signifikan 0,018 < 0,05, sehingga hipotesis yang
diajukan dapat diterima. Atas dasar ini pula variabel Kualitas produk (X2)
dapat dimasukkan sebagai salah satu variabel yang signifikan pengaruhnya
terhadap kepercayaan konsumen (Y) untuk mobil Toyota Avanza pada PT.
Hadji Kalla Kota Kendari.
3. Ekuitas merek (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen
(Y) yang ditunjukkan nilai signifikan 0,019 < 0,05, sehingga hipotesis yang
diajukan dapat diterima. Atas dasar ini pula variabel Ekuitas merek (X2) dapat
dimasukkan sebagai salah satu variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap
105
kepercayaan konsumen (Y) untuk mobil Toyota Avanza pada PT.Hadji Kalla
Kota Kendari.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1. Pengaruh Nilai Pelanggan, Kualitas Produk dan Ekuitas Merek
Terhadap Kepercayaan Konsumen
Berdasarkan hasil pembahasan maka ditemukan bahwa Nilai pelanggan,
Kualitas produk dan Ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen. Dimana nilai pelanggan dianggap telah mempengaruhi kepercayaan
konsumen sehingga persepsi antara apa yang konsumen dapatkan dan apa yang
konsumen berikan pada mobil Toyota Avanza di PT. Hadji Kalla semakin baik.
Kualitas produk dianggap mampu menjadi pengenal kualitas mobil Toyota
Avanza tersebut, karena Kualitas produknya semakin terkenal sehingga
mempengaruhi konsumen ketika membeli produk pada PT. Hadji Kalla. Dan
Ekuitas merek mampu memberikan nilai tambah mobil Toyota Avanza PT. Hadji
Kalla dimata konsumennya sehingga para konsumen menganggap Ekuitas merek
mobil Toyota Avanza semakin meningkat. Dengan demikian, dapat
diinterpretasikan bahwa semakin baik nilai pelanggan, Kualitas produk dan
Ekuitas merek maka akan semakin baik pula kepercayaan konsumen terhadap
mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla di Kota Kendari.
Temuan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kotler,
(2003) yang menyatakan bahwa nilai pelanggan terdiri dari beberapa elemen
yaitu: 1) Performa produk, termasuk didalamnya adalah variasi cakupan produk,
harga, fitur, merk, kemasan/ukuran, garansi dan pembelian ulang. 2) Saluran
106
distribusi, termasuk di dalamnya misalnya adalah cakupan wilayah, lokasi, akses,
waktu antrian, kenyamanan tempat penjualan dan pelayanan. 3) Jaminan kualitas,
termasuk didalamnya misalnya adalah terpenuhinya tujuan konsumen
mengkonsumsi produk atas dasar kualitas yang diterima, frekuensi terjadinya
penyimpangan kualitas dan kepuasan konsumen atas kualitas produk. 4) Reputasi
perusahaan, yaitu tingkat kepercayaan konsumen terhadap reputasi perusahaan.
Sementara kualitas produk Bartikowski, et al, (2010) mengatakan bahwa
tingginya kualitas barang dapat mempengaruhi harga jual suatu barang. Kualitas
produk adalah pengenal untuk kualitas produk barang yang dapat mempengaruhi
konsumen ketika membeli suatu produk. Pengaruh dari Kualitas produk terhadap
konsumen ketika membeli barang.
Adapun ekuitas merek Menurut Kotler dan Keller (2009: 263), ekuitas
merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek
dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam
hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang
diberikan merek bagi perusahaan.
Lebih lanjut Menurut Durianto, dkk (2004:61), ekuitas merek dapat
memberikan nilai bagi perusahaan. Berikut adalah nilai ekuitas merek bagi
perusahaan: a) Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam upaya
menarik minat calon konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan yang baik
dengan para konsumen dan dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap
Kualitas produk. b) Seluruh elemen ekuitas merek dapat memengaruhi keputusan
pembelian konsumen karena ekuitas merek yang kuat akan mengurangi keinginan
107
konsumen untuk berpindah ke merek lain. c) Konsumen yang memiliki loyalitas
tinggi terhadap suatu merek tidak akan mudah untuk berpindah ke merek pesaing,
walaupun pesaing telah melakukan inovasi produk. d) Asosiasi merek akan
berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi atas keputusan strategi
perluasan merek. e) Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat
menentukan harga premium serta mengurangi ketergantungan perusahaan
terhadap promosi. f) Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat
menghemat pengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk
melakukan perluasan merek. g) Ekuitas merek yang kuat akan menciptakan
loyalitas saluran distribusi yang akan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan.
Dan h) Empat elemen inti ekuitas merek (brand awareness, brand association,
perceived quality, dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan
elemen ekuitas merek lainnya seperti kepercayaan konsumen, dan lain-lain.
Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ida Aryati dan
Istiatin, (2016) dengan judul “Pengaruh Nilai pelanggan Dan Citra Merek
Terhadap Kepercayaan Konsumen Produk Obat Herbal Tolak Angin Di
Surakarta”. Yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa nilai pelanggan dan
citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen. Sementara
penelitian ini menyatakan bahwa nilai pelanggan perpengaruh signifikan terhadap
kepercayaan konsumen (Y) untuk mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla
Kota Kendari.
Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang
dilakukan Suci Fauziyah (2016) dengan judul “Pengaruh Brand Trust Dan Brand
108
Quality Terhadap Kepercayaan Konsumen Pada Produk Kosmetik Wardah
(Survey Konsumen Pada PT. Paragon Technology And Innovation Cabang
Pekanbaru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh
signifikan brand quality terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan
produk Wardah. Sementara penelitian ini menyatakan bahwa kualitas produk
perpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen (Y) untuk mobil Toyota
Avanza pada PT. Hadji Kalla Kota Kendari.
Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahjuni Astuti & I
Gde Cahyadi, (2013) dengan judul “Pengaruh Elemen Ekuitas merek Terhadap
Rasa Percaya Diri Konsumen Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Honda”. Kesimpulannya bahwa kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi
merek, dan loyalitas merek baik secara simultan maupun parsial berpengaruh
signifikan terhadap rasa percaya diri konsumen di Surabaya atas keputusan
pembelian sepeda motor Honda. Sedangkan penelitian ini menyatakan bahwa
ekuitas merek perpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen (Y) untuk
mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Kota Kendari.
4.5.2. Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepercayaan Konsumen
Mengacu pada pembahasan diatas, maka ditemukan bahwa nilai pelanggan
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen. Dengan demikian dapat
diinterpretasikan bahwa semakin baik nilai pelanggan kepada konsumen maka
semakin tinggi pula kepercayaan konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji
Kalla di Kota Kedari. Pemberian nilai pelanggan yang baik dimaksud, antara lain
dicirikan oleh adanya: Performa produk, yang terlihat dari penilaian konsumen
109
terhadap mobil Toyota Avanza yang dijual oleh PT. Hadji Kalla di Kota Kendari.
Mobil Toyota Avanza memiliki penilaian performa produk yang semakin baik,
baik dari segi variasi cakupan produk, harga, fitur, merk, kemasan/ukuran, garansi
dan pengambilan. Saluran distribusi: nampak pula cakupan wilayah yang semakin
luas, lokasi akses yang terjangkau, waktu antrian yang tidak lama, serta
kenyamanan tempat penjualan dan pelayanannya. Jaminan kualitas: nampak
adanya penilaian konsumen terhadap mobil Toyota Avanza yang berkualitas,
mampu memberikan kepuasan, memberi nilai tambah dan reputasi yang baik PT.
Hadji Kalla itu sendiri.
Temuan ini sekaligus memperkuat jawaban responden yang
menunjukkan bahwa setiap pernyataan yang berhubungan nilai pelanggan
ditanggapi dengan jawaban Baik. Demikian pula dengan rata-rata jawaban
responden terhadap nilai pelanggan ditanggapi dengan Baik. Temuan ini
memperjelas pernyataan dari Kotler (2003) yang mengatakan bahwa customer
Delivered Value dibentuk oleh dua unsur utama yaitu total Costomer Value dan
Retail Customer Cost. Total Customer Value adalah keseluruhan nilai moneter
yang terima konsumen dari sekumpulan kegunaan yang mereka harapkan dari
sebuah penawaran. Kegunaan disini termasuk didalamnya adalah kegunaan dari
sisi ekonomis, fungsional dan psikologis, Total Customer Cost adalah keseluruhan
biaya yang konsumen harapkan untuk mereka keluarkan dalam mengevaluasi,
mendapatkan dan menggunakan penawaran pasar. Jika sebuah perusahaan ingin
mengembangkan penawarannya terhadap pasar, maka perusahaan tersebut dapat
melakukan dengan 3 cara diantaranya: meningkatkan Total Custumer Value
110
dengan meningkatkan kegunaan Produk, Pelayanan, Personil, dan kesan
perusahaan, mengurangi biaya non-Moneter yang harus dikeluarkan konsumen
dengan mengurangi biaya energi, waktu dan fisik, dan mengurangi biaya Moneter
(harga) produk yang harus dibayarkan Customer Delivered Value ini pada
akhirnya akan diterima oleh konsumen dan menjadi apa yang disebut dengan
Customer Perceived Value. Kotler (2003) mendefinisikan Customer Perceived
Value atau nilai pelanggan yang dirasakan konsumen sebagai perbedaan kegunaan
dan biaya antara sebuah penawaran dan keseluruhan alternatif yang diterima oleh
calon konsumen berdasarkan hasil dari sebuah proses evaluasi.
Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ida Aryati dan
Istiatin, (2016) dengan judul “Pengaruh Nilai pelanggan Dan Citra Merek
Terhadap Kepercayaan Konsumen Produk Obat Herbal Tolak Angin Di
Surakarta”. Yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa nilai pelanggan dan
citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen.
4.5.3. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan Konsumen
Berdasarkan hasil pembahasan maka ditemukan bahwa Kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen. Dengan demikian, dapat
diinterpretasikan bahwa semakin baik Kualitas produk maka akan semakin tinggi
pula kepercayaan konsumen terhadap mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla
di Kota Kendari. Kualitas produk yang dimaksud antara lain dicirikan oleh;
Kinerja: kinerja karyawan dan kinerja mobil Toyota Avanza baik dimata
konsumennya, Pelayanan: karyawan mampu memberikan pelayanan dan pandai
menjelaskan tentang mobil Toyota Avanza, Ketahanan: Mobil Toyota Avanza
111
memiliki ketahanan untuk jangka panjang dan cocok digunakan untuk medan
yang berat, Keandalan: keandalan mobil Toyota Avanza yaitu produknya
konsisten dengan kinerja yang dihasilkan, dan mampu bersaing dengan mobil
sejenis, Karakteristik: nampak dari featurenya yang berbeda dengan mobil yang
sejenis dan Spare Part mobil Toyota Avanza mudah didapat, memiliki kesesuaian
dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan penampilan mobilnya yang menarik
dan yang terakhir adalah Hasil: kualitas mobil avanza memberikan rasa puas pada
konsumen dan kualitasnya setaraf dengan mobil-mobil sejenis.
Temuan ini sekaligus memperkuat jawaban responden yang menunjukkan
bahwa setiap pernyataan yang berhubungan dengan Kualitas produk ditanggapi
dengan jawaban Baik. Demikian pula dengan rata-rata jawaban responden
terhadap Kualitas produk ditanggapi dengan Baik. Temuan ini memperjelas
pernyataan Durianto dkk (2004), mengartikan persepsi kualitas sebagai persepsi
konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa
layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Pernyataan
Simamora (2003) yang mengungkapkan bahwa persepsi kualitas adalah persepsi
konsumen terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk lain. Lebih lanjut Rangkuti
(2008) mengungkapkan terdapat lima keuntungan persepsi kualitas, antara lain,
alasan membeli, Diferensiasi, Harga optimum, Meningkatkan minat para
distributor, Perluasan merek.
Temuan ini memperkuat Penelitian yang dilakukan Suci Fauziyah (2016)
dengan judul “Pengaruh Brand Trust Dan Brand Quality Terhadap Kepercayaan
112
Konsumen Pada Produk Kosmetik Wardah (Survey Konsumen Pada PT. Paragon
Technology And Innovation Cabang Pekanbaru). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan brand trust dan brand quality
terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk Wardah.
4.5.4. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepercayaan Konsumen
Berdasarkan hasil pembahasan maka ditemukan bahwa Ekuitas merek
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen. Dengan demikian, dapat
diinterpretasikan bahwa semakin baik Ekuitas merek maka akan semakin tinggi
pula kepercayaan konsumen terhadap mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla
di Kota Kendari. Kualitas produk yang dimaksud antara lain dicirikan oleh;
Kesadaran merek (brand awareness): terlihat bahwa konsumen mampu mengenali
logo, mengingat model varian, dan mampu mengenali iklan mobil Toyota Avanza
di TV. Asosiasi merek (brand association): terlihat dari mobil Toyota Avanza
memiliki inovasi desain model dan tekhnologi, merek mobil terkal sehingga
mudah menjualnya kembali dengan harga yang tetap tinggi, dan mobil Toyota
Avanza diproduksi oleh PT. Hadji Kalla. Persepsi kualitas (perceived quality):
terlihat dari penampilan mobil Toyota Avanza adalah produk yang berkualitas,
memiliki kehandalan, mudah dikemudikan dan dioperasikan konsumen. Dan
Loyalitas merek (brand loyalty): banyak konsumen menggunakan mobil Toyota
Avanza tanpa terpengaruh oleh promosi mobil merek lain, para konsumen
merekomendasikan mobil tersebut pada konsumen lainnya, dan bersedianya
konsumen membeli mobil Toyota Avanza dengan nilai yang lebih tinggi dari
merek lainnya.
113
Penelitian ini sekaligus memperkuat jawaban responden yang
menunjukkan bahwa setiap pernyataan yang berhubungan dengan Ekuitas merek
ditanggapi dengan jawaban Baik. Demikian pula dengan rata-rata jawaban
responden terhadap Ekuitas merek ditanggapi dengan Baik. Temuan ini
memperkuat pernyataan Menurut Kotler dan Keller (2009: 263), Ekuitas merek
adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat
tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam
hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang
diberikan merek bagi perusahaan.
Lebih lanjut menurut Durianto, dkk (2004: 61), Ekuitas merek dapat
memberikan nilai bagi perusahaan. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu
perusahaan dalam upaya menarik minat calon konsumen serta upaya untuk
menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen dan dapat menghilangkan
keraguan konsumen terhadap Kualitas produk. Seluruh elemen Ekuitas merek
dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen karena Ekuitas merek yang
kuat akan mengurangi keinginan konsumen untuk berpindah ke merek lain.
Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu merek tidak akan mudah
untuk berpindah ke merek pesaing, walaupun pesaing telah melakukan inovasi
produk. Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi
atas keputusan strategi perluasan merek. Perusahaan yang memiliki Ekuitas merek
yang kuat dapat menentukan harga premium serta mengurangi ketergantungan
perusahaan terhadap promosi. Perusahaan yang memiliki Ekuitas merek yang kuat
dapat menghemat pengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk
114
melakukan perluasan merek. Ekuitas merek yang kuat akan menciptakan loyalitas
saluran distribusi yang akan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan. Empat
elemen inti Ekuitas merek (brand awareness, brand association, perceived
quality, dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan elemen
Ekuitas merek lainnya seperti kepercayaan konsumen, dan lain-lain.
Temuan ini sekaligus memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Sri
Wahjuni Astuti & I Gde Cahyadi, (2013) dengan judul “Pengaruh Elemen Ekuitas
merek Terhadap Rasa Percaya Diri Konsumen Di Surabaya Atas Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda”. Kesimpulannya bahwa kesadaran merek, kesan
kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek baik secara simultan maupun parsial
berpengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri konsumen di Surabaya atas
keputusan pembelian sepeda motor Honda.
115
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai pelanggan, Kualitas produk, dan Ekuitas merek secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen pada PT. Hadji Kalla
Cabang Kendari. Dan hipotesis yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat
dijelaskan bahwa semakin baik Nilai pelanggan, Kualitas produk, dan Ekuitas
merek, PT. Hadji Kalla Cabang Kendari maka diharapkan kepercayaan
konsumen semakin tinggi yang didapatkan.
2. Nilai pelanggan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Dan hipotesis yang
diajukan dapat diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik nilai
pelanggan, PT. Hadji Kalla Cabang Kendari maka diharapkan kepercayaan
konsumen semakin tinggi yang didapatkan.
3. Kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Dan hipotesis yang
diajukan dapat diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik Kualitas
produk, PT. Hadji Kalla Cabang Kendari maka diharapkan kepercayaan
konsumen semakin tinggi yang didapatkan.
4. Ekuitas merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
konsumen pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Dan hipotesis yang
116
diajukan dapat diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik Ekuitas
produk, PT. Hadji Kalla Cabang Kendari maka diharapkan kepercayaan
konsumen semakin tinggi yang didapatkan.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka dapat disarankan
bahwa:
1. Jika PT. Hadji Kalla Cabang Kendari bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan konsumen, maka hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan
atau mengupayakan hal-hal yang dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen,
berupa memperhatikan ekuitas merek berupa keinginan konsumen untuk
mendapatkan mobil dengan harga yang terjangkau. Dan meningkatkan
pelayanan kepada konsumen. Selain itu, selalu menampilkan model terbaru dan
menyebarkan iklan kepada masyarakat, bukan hanya di tv, tapi menyampaikan
iklan secara langsung kepada konsumen, agar konsumen mudah memahami
keistimewaan yang di miliki mobil Avanza, sehingga konsumen tidak merasa
ragu saat melakukan pembelian.
2. Bagi karyawan, agar dapat lebih memperhatikan kepercayaan konsumen,
terutama saat memberikan informasi kepada konsumen berkaitan dengan
keistimewaan dan kekuranagan yang dimiliki mobil toyota Avanza, sehingga
konsumen dapat menetapkan pilihannya untuk tetap menjadi konsumen pada
PT. Hadji Kalla Cabang Kendari.
117
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, A David. 1997. Marketing Research. New York: John Willey & Sons Ltd
Akbar, M. M., dan Parvez, N., 2009, Impact of Service Quality, Trust, and
Customer Satisfaction on Customer Loyalty, ABAC Journal, 29(1), pp
24-38
Barnes, James G., 2003. Secrets Of Customer Relationship Management, ANDI,.
Yogyakarta.
Bartikowski, B dan Walsh, G. (2010) Exploring Corporate Ability And Social
Responsibility Associations as Antecedents of Customer Satisfaction
Cross-Culturally, Journal of Business Research. XX, 168-2010
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, 2004, Strategi Menaklukkan
Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan Perilaku Merek, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Ferdinand, Augusty, 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hair, et al. 2006. Multivariate Data Analysis 6 th. Ed. New Jersey: Pearson.
Education
Ida Aryati dan Istiatin, (2016) Pengaruh Nilai Merek Dan Citra Merek Terhadap
Kepercayaan Pelanggan Produk Obat Herbal Tolak Angin Di
Surakarta. Prosiding Seminar Nasional & Call For Paper DIES
NATALIS XXXIII Universitas Islam Batik Surakarta ISBN : 978–979–
1230–35–3Vol 1, No 1 (2016)
Monroe, Kent B, 1990, Pricing: Making Profitable Decision, 2th Edition.
Singapore
Mowen, Jhon. C & Michael Minor. 2002.”Consumer Behavior”, Ed.5 Jilid 1.
Penerbit Airlangga. Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2008, Measuring Customer Satisfaction, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
(Edisi Kedua), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
119
Gil, R.B., Andrés, E.F. and Salinas, E.M. (2007), “Family as a Source of
Consumerbased Brand Equity”, Journal of Product & Brand
Management, Vol. 16 No. 3, pp. 188-199.
Herawati dan Halim. 2008. Analisis hubungan antara Customer value, Customer
Satisfaction, dan Switching Cost terhadap Customer Loyalty (Studi
kasus perpindahan GSM ke CDMA pada Mahasiswa di Depok). Jurnal
Eksekutif. Vol. 3 No. 2. Agustus 2006. Hal. 97 – 104.
Hermawan Kartajaya,. 2002. Segmentation, Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Keller, K.L. (2003), “Strategic Brand Management: Building, Measuring, and
Managing Brand Equity”, Upper Saddle River. NJ: Prentice Hall,
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks
kelompok Gramedia
------------------- dan Gary Armstrong, 2003, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1,
Edisi Kesembilan, Jakarta, PT. Indeks Gramedia.
------------------- dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran (Edisi
Kesembilan), Cetakan. Ketiga, PT. Indeks, Jakarta.
------------------- dan Kevin Lane Keller, 2012. Manajemen Pemasaran (Edisi
Kedua Belas), Cetakan. Ketiga, PT. Indeks, Jakarta.
Lane, V. and Jacobson, R. (1995) “Stock Market reactions to brand extention
announcements: The effects of brand attitude and familiarity,” Journal
of Marketing, Vol. 59 No.1, pp. 63-77
Lassar, Walfried M., Chris Manolis., and, Robert D. Winsor. (2000), “Service
Quality Perspective and Satisfaction in Private Banking “,
International Journal of BankMarketing, Vol.18,p.244-271
Morgan, Robert; Hunt, Shelby, 2000, The Commitment-Trust Theory of
Relationship Marketing, Journal of Marketing Vol. 58 page 20-38.
Radi Subianto, 2013. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya
Diri Pelanggan Di Semarang Atas Keputusan Pembelian Ponsel Sony
Ericsson. Artikel tidak dipublikasikan. Universitas Dian Nuswantoro
Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Santoso, Singgih, 2005 “Structural Equation Modeling (SEM) Konsep dan
Aplikasi dengan AMOS 18”, PT Elex Media Komputindo Kompas
Gramedia, Jakarta,
119
Shocker, A.D., Srivastava, R.K. and Ruekert W. 1994, “Challenges and
Opportunities Facing Brand Management: An Introduction to the
Special Issue”, Journal of Marketing Research, Vol. 31 No. 2, pp.149-
153.
Simamora, Bilson. 2003. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Sitinjak, 2005. “Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Smith, J, Brock & Colgate, Mark. 2007. Customer value Creation: A. Practical
Framwork. Journal of Marketing Theory and Practice. Diunduh
melalui www proques.com/pdqweb
Sri Wahjuni Astuti & I Gde Cahyadi, 2013. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek
Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda. Artikel tidak dipublikasikan. e-
Journal. Diunduh tanggal 30 Nopember 2016.
Suci Fauziyah 2016. Pengaruh Brand Trust Dan Brand Equity Terhadap Kepercayaan
Konsumen Pada Produk Kosmetik Wardah (Survey Konsumen Pada PT.
Paragon Technology And Innovation Cabang Pekanbaru). Artikel Tidak
Dipubilkasikan. Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Riau
Sugiyono. 20011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Swastha dan Irawan. 2002. Manajemen Pemasaran Modern, (Edisi II, Get. VHI),:
Liberty Yogyakarta
Tjiptono, Fandy 2005. Pemasaran Jasa, Edisi pertama, Bayu Media Publishing,
Malang
Yee, Yin dan T.M. faziharudean. 2010. Affecting Customer Loyalty of Using
Internet Banking in Malaysia. Journal of Electronic Banking System
Faculty of Business and Accountancy. Universitas of Malaysia.
Yoo, B., Donthu, N. and Lee S. (2000), “An Examination of Selected Marketing
Mix Elements and Brand Equity”. Journal of Academy of Marketing
Science, Vol. 28 No. 2, pp. 195-211.
LAMPIRAN
Lampiran1 : Kuesioner Penelitian
“PENGARUH NILAI PELANGGAN, KUALITAS PRODUK, DAN EKUITAS
MEREK, TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN
MOBIL TOYOTA AVANZA PT. HADJI KALLA CABANG KENDARI”
KepadaYth.
Bapak/Ibu/Saudara(i)
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penulisans kripsi yang saya lakukan sebagai persyaratan
untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Universitas Halu Oleo Kendari
dengan judul “Pengaruh Nilai Pelanggan, Kualitas Produk , dan Ekuitas merek
terhadap Kepercayaan Konsumen Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla
Cabang Kendari)”maka saya mohon bantuan bapak/ibu/saudara (i) untuk mengisi
angket penelitian ini sesuai dengan keadaan yang dialami dan dirasakan sebagai
Konsumen mobil toyota avanza. Besar harapan saya bila Bapak/Ibu/Saudara (i)
dapat memberikan jawaban sejujur-jujurnya, dan saya menjamin kerahasiaan
identitas Bapak/Ibu/Saudara (i) sesuai kode etik dalam penelitian ini.
Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara (i) saya sampaikan terima
kasih.
Kendari, Oktober 2016
Penyusun,
NITA SEPTIANI RACHMAN
KUESIONER PENELITIAN
I. IdentitasResponden
No. Kuesioner : ………………………
Nama : ………………………
JenisKelamin : ………………………
Usia : ………………………
II. PetunjukPengisian
a. Jawab semua pernyataan yang tersedia dengan jujur
b. Untuk semua pertanyaan/pernyataan diberikan tanda silang( X ) dari satu
pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu/Sdr(i).
c. Setelah selesai mohon periksa kembali jawaban anda. Penilaian dapat
dilakukan berdasarkan skala berikut ini :
PERTANYAAN SKOR
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
1. NILAI PELANGGAN (X1)
No Item Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
Nilai Produk
1 Produk berupa mobil toyota avanza yang
diberikan sesuai dengan keinginan konsumen.
2
Produk berupa mobil toyota avanza yang
diberikan memiliki nilai ekonomis bagi
konsomen.
3 Produk berupa mobil toyota avanza mampu
bersaing dengan mobil lain
4 Fitur mobil toyota Avanza bermacam-macam
Nilai Layanan
1 Pelayanan PT. Hadji Kalla yang dirasakan
konsumen sesuai dengan mekanisme dan
ketentuan
2 Pelayanan yang diberikan PT. Hadji Kalla
tidak membutuhkan biaya tambahan
3
PT. Hadji Kalla memberikan kemudahan
akses khususnya pembelian pada mobil
toyota avanza
4 Pelayanan di PT. Hadji Kalla tidak memakan
waktu yang lama
Biaya Moneter
1. Konsumen tidak perlu mengeluarkan uang
tambahan untuk melakukan transaksi
2. Konsumen tidak mengeluarkan uang untuk
memperoleh pelayanan yang baik.
3. Konsumen tidak mengeluarkan sejumlah uang
jika harus pindah ke dealer lain.
Biaya Waktu
1. Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam pelayanan
2. Karyawan tepat waktu dalam melayani
konsumen
3. Produk yang ditawarkan dapat digunakan
secepatnya
Biaya Energi
1. Tidak menguras energi konsumen untuk
mendapatkan produk PT. Hadji Kalla
2. Pelayanan yang diberikan PT. Hadji Kalla
membuat konsumen merasa santai dan tenang
3. Lokasi PT. Hadji Kalla yang sangat strategis
sehingga mudah di jangkau
2. KUALITAS PRODUK (X2)
No Item Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
Kinerja
1. Kinerja karyawan PT. Hadji Kalla baik dimata
pelanggan
2 Kinerja mobil toyota avanza baik dimata
pelanggan
Pelayanan
1.
PT. Hadji Kalla mampu memberikan
pelayanan pada pelanggan mobil toyota
avanza
2
Karyawan PT. Hadji Kalla pandai dalam
memberikan penjelasan tentang mobil toyota
avanza
Ketahanan
1.
Mobil toyota avanza memiliki ketahanan
sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu
yang lama
2 Mobil toyota Avanza sangat cocok untuk
perjalanan dengan medan yang berat
Keandalan
1.
Produk mobil toyota avanza konsisten dengan
kinerja yang dihasilkan dari satu pembelian
ke pembelian berikutnya.
2. Keandalan mobil toyota avanza mampu
bersaing dengan mobil sejenis
Karakteristik
1. Feature mobil toyota avanza beda dengan
produk yang sejenis mobil avanza
2 Spare Part mobil avanza mudah di dapat
Kesesuaian dengan spesifikasi
1
Mobil toyota avanza sesuai dengan spesifikasi
yang telah diuji dengan kata lain tidak ada
cacat produk
2 Mobil toyota Avanza memiliki penampilan
yang menarik
Hasil
1 Kualitas mobil avansa memberikan rasa puas
pada pelanggan
2 Kualitas mobil avanza setaraf dengan mobil-
mobil sejenis
3. EKUITAS MEREK (X3)
No Item Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
Kesadaran Merek
1. Kemampuan pelanggan mengenali logo mobil
toyota avanza.
2. Kemampuan pelanggan mengingat model
varian mobil toyota avanza.
3.
Kemampuan pelanggan mengingat salah satu
iklan mobil toyota avanza yang ditayangkan
di tv
Asosiasi Merek
1. Mobil toyota avanza adalah mobil dengan
inovasi desain model dan tekhnologi.
2.
Mobil toyota avanza adalah mobil yang
terkenal mereknya dan mudah menjualnya
kembali dengan nilai jual kembalinya tetap
tinggi.
3.
Mobil toyota avansa adalah mobil yang
diproduksi oleh PT. Hadji Kalla yang
kredibilitasnya tinggi.
Persepsi Kualitas
1. Penampilan Mobil toyota avanza adalah
produk yang berkualitas.
2. Mobil avanza memiliki kehandalan
3. Mobil mudah dikemudikan dan di operasikan
pelanggan
Loyalitas Merek
1.
Pelanggan akan menggunakan Mobil toyota
avanza tanpa terpengaruh oleh promosi mobil
merek lain.
2. Pelanggan merekomendasikan mobil toyota
avanza kepada orang lain.
3.
pelanggan bersedia membeli mobil toyota
avanza dengan harga yang lebih tinggi dari
mobil merek lain.
4. Kepercayaan Konsumen (Y)
No Item Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
Dipendability (harapan)
1
Saya menerima layanan yang cepat dan tepat
dari karyawan PT. Hadji Kalla ketika saya
sedang melakukan transaksi
2 Mobil toyota Avanza memenuhi harapan saya
sebagai pelanggan
Honest (kejujuran)
1
Kejujuran yang dimiliki karyawan PT. Hadji
Kalla dapat membantu saya dalam memahami
informasi tentang mobil toyota avanza
2
Saya tidak perlu khawatir ketika saya harus
membeli mobil toyota avanza di PT. Hadji
Kalla karena PT. Hadji Kalla karena dapat
dipercaya
Competence (keunggulan)
1
Pengetahuan yang dimiliki karyawan PT.
Hadji Kalla serta kemampuan mereka,
menumbuhkan kepercayaan saya terhadap
mobil toyota avanza
2 Saya percaya dengan keunggulan yang
dimiliki mobil toyota vanza
Likable (Menyenangkan)
1 Saya merasa aman dan nyaman ketika
mengendarai mobil toyota avanza
2
Saya merasa bangga menggunakan mobil
toyota avanza yang saya beli di PT. Hadji
Kalla
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
2 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 81
6 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 79
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
8 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 70
9 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 79
10 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 72
11 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 74
12 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 81
13 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
14 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 70
15 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 64
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
17 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 62
18 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 66
21 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 81
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
23 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 82
24 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 81
25 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
26 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 66
27 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 79
28 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
29 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 79
30 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 81
31 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 64
32 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 79
33 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 64
34 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 68
35 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 5 73
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 66
39 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 79
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
41 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 79
42 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 81
43 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 70
45 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
47 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
48 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 72
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
50 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
52 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
53 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
55 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 81
56 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 79
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
58 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 70
59 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 79
60 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 72
61 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 74
62 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 81
63 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
64 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 70
65 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 64
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
67 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 62
68 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
70 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 66
71 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 81
Resp
Nilai Pelanggan
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
73 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 82
74 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 81
75 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
76 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 66
77 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 79
78 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 73
79 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 79
80 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 81
81 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 64
82 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 79
83 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 64
84 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 68
85 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 5 73
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
88 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 66
89 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 79
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
91 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 79
92 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 81
93 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
Rata 4.31 4.32 4.01 4.15 4.26 4.14 4.15 4.19 4.48 4.32 4.01 4.15 4.26 4.14 4.15 4.19 4.48 4.22
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 4 0 10 2 2 16 6 6 0 2 10 2 2 16 6 6 0
4 56 63 72 75 65 48 67 63 48 59 72 75 65 48 67 63 48
5 33 30 11 16 26 29 20 24 45 32 11 16 26 29 20 24 45
Jum 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1
1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
3 4.3 0.0 10.8 2.2 2.2 17.2 6.5 6.5 0.0 2.2 10.8 2.2 2.2 17.2 6.5 6.5 0.0
4 60.2 67.7 77.4 80.6 69.9 51.6 72.0 67.7 51.6 63.4 77.4 80.6 69.9 51.6 72.0 67.7 51.6
5 35.5 32.3 11.8 17.2 28.0 31.2 21.5 25.8 48.4 34.4 11.8 17.2 28.0 31.2 21.5 25.8 48.4
Jum 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Resp
Nilai Pelanggan
Resp
Nilai Pelanggan
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 X2.14 X2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 62
4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 55
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 63
5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 65
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 57
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 58
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 65
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 59
4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 59
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 63
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 59
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 56
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 55
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 52
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 58
5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 54
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 64
5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 66
4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 54
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 56
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 65
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 59
5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 65
5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 64
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 65
4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 56
3 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 57
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 59
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 58
5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 65
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 54
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 60
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 55
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 59
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 52
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 60
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 52
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 66
5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 65
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 57
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 65
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 59
4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 61
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 66
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 60
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 53
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 55
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 60
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 54
5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 67
5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 67
Kualitas Produk
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 57
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 65
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 60
5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 65
5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 66
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 52
5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 65
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 53
4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 56
5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 65
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 66
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 61
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 57
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 65
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 59
4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 61
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 66
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 60
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57
4.32 4.31 4.05 4.15 4.28 4.20 4.16 4.20 4.51 4.32 4.09 4.16 4.29 4.23 4.23
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 X2.14 X2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 7 1 1 12 6 5 0 3 5 1 1 11
57 64 74 77 65 50 66 64 46 57 75 76 64 50
33 29 12 15 27 31 21 24 47 33 13 16 28 32
93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 X2.14 X2
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
3.2 0.0 7.5 1.1 1.1 12.9 6.5 5.4 0.0 3.2 5.4 1.1 1.1 11.8
61.3 68.8 79.6 82.8 69.9 53.8 71.0 68.8 49.5 61.3 80.6 81.7 68.8 53.8
35.5 31.2 12.9 16.1 29.0 33.3 22.6 25.8 50.5 35.5 14.0 17.2 30.1 34.4
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Kualitas Produk
Kualitas Produk
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 5 4 4 4 4 5 4 4 34
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 4 4 3 4 4 3 4 4 30
5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 5 5 5 4 5 5 37
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 58 5 5 4 4 5 5 5 5 38
5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 45 4 4 4 4 4 4 5 4 33
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47 5 5 4 4 5 5 4 5 37
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 55 4 4 4 4 4 5 4 4 33
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 4 5 4 5 4 4 4 4 34
5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 56 5 5 4 4 5 5 5 5 38
5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 57 5 4 4 4 4 5 4 4 34
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 56 4 4 4 4 4 3 3 4 30
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 48 3 4 4 4 4 3 4 3 29
3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 52 5 4 4 4 4 5 4 4 34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 3 4 4 31
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 5 5 5 4 5 5 4 5 38
5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 56 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 5 5 5 5 4 5 5 38
5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 56 5 5 5 4 5 5 5 5 39
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 56 4 4 3 4 4 3 4 4 30
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 45 4 4 4 4 4 4 4 3 31
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49 5 5 4 4 5 5 4 5 37
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 5 4 4 4 4 5 4 4 34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 5 5 4 5 5 4 4 5 37
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 45 5 5 4 5 5 4 5 5 38
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 51 4 4 3 3 4 4 4 4 30
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 5 5 4 5 5 4 5 4 37
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 45 4 4 4 4 3 4 3 4 30
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 3 4 31
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 3 5 5 4 4 5 4 3 33
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 45 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 57 4 4 4 4 4 3 4 4 31
5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 55 5 5 4 5 4 5 5 4 37
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49 5 5 4 5 5 4 4 5 37
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 55 5 5 4 4 5 5 5 5 38
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 50 4 4 3 4 4 3 4 4 30
4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 53 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 56 5 4 4 4 4 5 4 4 34
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49 4 4 3 4 4 3 4 4 30
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 46 4 4 5 4 4 4 4 4 33
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 44 4 4 3 4 4 3 4 4 30
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 5 4 4 4 4 5 4 4 34
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 4 4 3 4 4 3 4 4 30
5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 5 5 5 4 5 5 37
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 58 5 5 4 4 5 5 5 5 38
5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 45 4 4 4 4 4 4 5 4 33
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47 5 5 4 4 5 5 4 5 37
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 55 4 4 4 4 4 5 4 4 33
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 4 5 4 5 4 4 4 4 34
5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 56 5 5 4 4 5 5 5 5 38
5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 57 5 4 4 4 4 5 4 4 34
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 56 4 4 4 4 4 3 3 4 30
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 48 3 4 4 4 4 3 4 3 29
3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 52 5 4 4 4 4 5 4 4 34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 3 4 4 31
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 5 5 5 4 5 5 4 5 38
Ekuitas Merek Kepercayaan
5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 56 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 5 5 5 5 4 5 5 38
5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 56 5 5 5 4 5 5 5 5 39
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 56 4 4 3 4 4 3 4 4 30
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 45 4 4 4 4 4 4 4 3 31
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49 5 5 4 4 5 5 4 5 37
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 5 4 4 4 4 5 4 4 34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 5 5 4 5 5 4 4 5 37
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 47 5 5 4 5 5 4 5 5 38
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 51 4 4 3 3 4 4 4 4 30
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 5 5 4 5 5 4 5 4 37
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 46 4 4 4 4 3 4 3 4 30
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 3 4 31
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 51 3 5 5 4 4 5 4 3 33
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 57 4 4 4 4 4 3 4 4 31
5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 55 5 5 4 5 4 5 5 4 37
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49 5 5 4 5 5 4 4 5 37
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 55 5 5 4 4 5 5 5 5 38
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 50 4 4 3 4 4 3 4 4 30
4.31 4.30 4.01 4.14 4.25 4.14 4.15 4.19 4.47 4.31 4.04 4.14 4.21 4.31 4.32 4.01 4.15 4.26 4.14 4.15 4.19 4.19
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 11 2 2 15 5 5 0 1 10 2 4 0 10 2 2 16 6 6
58 65 70 76 66 50 69 65 49 62 69 76 56 63 72 75 65 48 67 63
32 28 12 15 25 28 19 23 44 30 14 15 33 30 11 16 26 29 20 24
93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
3.2 0.0 11.8 2.2 2.2 16.1 5.4 5.4 0.0 1.1 10.8 2.2 4.3 0.0 10.8 2.2 2.2 17.2 6.5 6.5
62.4 69.9 75.3 81.7 71.0 53.8 74.2 69.9 52.7 66.7 74.2 81.7 60.2 67.7 77.4 80.6 69.9 51.6 72.0 67.7
34.4 30.1 12.9 16.1 26.9 30.1 20.4 24.7 47.3 32.3 15.1 16.1 35.5 32.3 11.8 17.2 28.0 31.2 21.5 25.8
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Ekuitas Merek Kepercayaan
Ekuitas Merek Kepercayaan
Lampiran 3 Uji Validitas
Correlations
X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17
X1
Pearson
Correlation 1 ,707
** ,826
** ,572
** ,571
** ,842
** ,680
** ,658
** ,758
** ,721
** ,885
** ,572
** ,571
** ,842
** ,680
** ,658
** ,758
** ,721
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
Pearson
Correlation ,707
** 1 ,531
** ,070 ,267
** ,588
** ,603
** ,373
** ,675
** ,509
** ,562
** ,070 ,267
** ,588
** ,603
** ,373
** ,675
** ,509
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,507 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,507 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.2
Pearson
Correlation ,826
** ,531
** 1 ,372
** ,528
** ,772
** ,466
** ,521
** ,611
** ,529
** ,914
** ,372
** ,528
** ,772
** ,466
** ,521
** ,611
** ,529
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.3
Pearson
Correlation ,572
** ,070 ,372
** 1 ,320
** ,362
** ,460
** ,261
* ,246
* ,386
** ,428
** 1,000
** ,320
** ,362
** ,460
** ,261
* ,246
* ,386
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,507 ,000 ,002 ,000 ,000 ,011 ,017 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,011 ,017 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.4
Pearson
Correlation ,571
** ,267
** ,528
** ,320
** 1 ,451
** ,002 ,405
** ,355
** ,480
** ,584
** ,320
** 1,000
** ,451
** ,002 ,405
** ,355
** ,480
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,002 ,000 ,988 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,988 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.5
Pearson
Correlation ,842
** ,588
** ,772
** ,362
** ,451
** 1 ,347
** ,630
** ,805
** ,462
** ,793
** ,362
** ,451
** 1,000
** ,347
** ,630
** ,805
** ,462
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.6
Pearson
Correlation ,680
** ,603
** ,466
** ,460
** ,002 ,347
** 1 ,313
** ,339
** ,591
** ,488
** ,460
** ,002 ,347
** 1,000
** ,313
** ,339
** ,591
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,988 ,001 ,002 ,001 ,000 ,000 ,000 ,988 ,001 ,000 ,002 ,001 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.7
Pearson
Correlation ,658
** ,373
** ,521
** ,261
* ,405
** ,630
** ,313
** 1 ,449
** ,222
* ,559
** ,261
* ,405
** ,630
** ,313
** 1,000
** ,449
** ,222
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,011 ,000 ,000 ,002 ,000 ,033 ,000 ,011 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,033
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.8
Pearson
Correlation ,758
** ,675
** ,611
** ,246
* ,355
** ,805
** ,339
** ,449
** 1 ,374
** ,716
** ,246
* ,355
** ,805
** ,339
** ,449
** 1,000
** ,374
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,017 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,017 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.9
Pearson
Correlation ,721
** ,509
** ,529
** ,386
** ,480
** ,462
** ,591
** ,222
* ,374
** 1 ,567
** ,386
** ,480
** ,462
** ,591
** ,222
* ,374
** 1,000
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,033 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,033 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
0
Pearson
Correlation ,885
** ,562
** ,914
** ,428
** ,584
** ,793
** ,488
** ,559
** ,716
** ,567
** 1 ,428
** ,584
** ,793
** ,488
** ,559
** ,716
** ,567
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
1
Pearson
Correlation ,572
** ,070 ,372
** 1,000
** ,320
** ,362
** ,460
** ,261
* ,246
* ,386
** ,428
** 1 ,320
** ,362
** ,460
** ,261
* ,246
* ,386
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,507 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,011 ,017 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,011 ,017 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
2
Pearson
Correlation ,571
** ,267
** ,528
** ,320
** 1,000
** ,451
** ,002 ,405
** ,355
** ,480
** ,584
** ,320
** 1 ,451
** ,002 ,405
** ,355
** ,480
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,002 ,000 ,000 ,988 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,988 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
3
Pearson
Correlation ,842
** ,588
** ,772
** ,362
** ,451
** 1,000
** ,347
** ,630
** ,805
** ,462
** ,793
** ,362
** ,451
** 1 ,347
** ,630
** ,805
** ,462
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
4
Pearson
Correlation ,680
** ,603
** ,466
** ,460
** ,002 ,347
** 1,000
** ,313
** ,339
** ,591
** ,488
** ,460
** ,002 ,347
** 1 ,313
** ,339
** ,591
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,988 ,001 ,000 ,002 ,001 ,000 ,000 ,000 ,988 ,001 ,002 ,001 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
5
Pearson
Correlation ,658
** ,373
** ,521
** ,261
* ,405
** ,630
** ,313
** 1,000
** ,449
** ,222
* ,559
** ,261
* ,405
** ,630
** ,313
** 1 ,449
** ,222
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,011 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,033 ,000 ,011 ,000 ,000 ,002 ,000 ,033
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
6
Pearson
Correlation ,758
** ,675
** ,611
** ,246
* ,355
** ,805
** ,339
** ,449
** 1,000
** ,374
** ,716
** ,246
* ,355
** ,805
** ,339
** ,449
** 1 ,374
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,017 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,017 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X1.1
7
Pearson
Correlation ,721
** ,509
** ,529
** ,386
** ,480
** ,462
** ,591
** ,222
* ,374
** 1,000
** ,567
** ,386
** ,480
** ,462
** ,591
** ,222
* ,374
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,033 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,033 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
X2 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X2.13 x2.14
X2
Pearson
Correlation 1 ,669
** ,780
** ,537
** ,506
** ,827
** ,621
** ,607
** ,756
** ,610
** ,802
** ,486
** ,351
** ,725
** ,503
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.1
Pearson
Correlation ,669
** 1 ,464
** ,017 ,130 ,540
** ,557
** ,321
** ,578
** ,398
** ,468
** ,113 ,059 ,521
** ,448
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,868 ,215 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,279 ,572 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.2
Pearson
Correlation ,780
** ,464
** 1 ,333
** ,458
** ,732
** ,432
** ,466
** ,584
** ,434
** ,770
** ,189 ,195 ,564
** ,270
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,070 ,061 ,000 ,009
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.3
Pearson
Correlation ,537
** ,017 ,333
** 1 ,325
** ,386
** ,369
** ,289
** ,276
** ,358
** ,468
** ,587
** ,193 ,228
* ,070
Sig. (2-tailed) ,000 ,868 ,001 ,001 ,000 ,000 ,005 ,007 ,000 ,000 ,000 ,063 ,028 ,506
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.4
Pearson
Correlation ,506
** ,130 ,458
** ,325
** 1 ,418
** -,080 ,419
** ,329
** ,441
** ,496
** ,245
* ,544
** ,230
* -,050
Sig. (2-tailed) ,000 ,215 ,000 ,001 ,000 ,447 ,000 ,001 ,000 ,000 ,018 ,000 ,027 ,632
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.5
Pearson
Correlation ,827
** ,540
** ,732
** ,386
** ,418
** 1 ,340
** ,567
** ,819
** ,358
** ,754
** ,251
* ,219
* ,690
** ,253
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,015 ,035 ,000 ,014
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.6
Pearson
Correlation ,621
** ,557
** ,432
** ,369
** -,080 ,340
** 1 ,256
* ,355
** ,544
** ,339
** ,206
* -,128 ,295
** ,535
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,447 ,001 ,013 ,000 ,000 ,001 ,047 ,220 ,004 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.7
Pearson
Correlation ,607
** ,321
** ,466
** ,289
** ,419
** ,567
** ,256
* 1 ,480
** ,143 ,517
** ,180 ,189 ,423
** ,150
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,005 ,000 ,000 ,013 ,000 ,171 ,000 ,085 ,069 ,000 ,150
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.8
Pearson
Correlation ,756
** ,578
** ,584
** ,276
** ,329
** ,819
** ,355
** ,480
** 1 ,306
** ,656
** ,161 ,153 ,585
** ,313
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,007 ,001 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,122 ,142 ,000 ,002
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.9
Pearson
Correlation ,610
** ,398
** ,434
** ,358
** ,441
** ,358
** ,544
** ,143 ,306
** 1 ,398
** ,297
** ,186 ,241
* ,248
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,171 ,003 ,000 ,004 ,075 ,020 ,017
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.1
0
Pearson
Correlation ,802
** ,468
** ,770
** ,468
** ,496
** ,754
** ,339
** ,517
** ,656
** ,398
** 1 ,254
* ,314
** ,521
** ,196
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,014 ,002 ,000 ,059
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.1
1
Pearson
Correlation ,486
** ,113 ,189 ,587
** ,245
* ,251
* ,206
* ,180 ,161 ,297
** ,254
* 1 ,296
** ,349
** ,318
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,279 ,070 ,000 ,018 ,015 ,047 ,085 ,122 ,004 ,014 ,004 ,001 ,002
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.1
2
Pearson
Correlation ,351
** ,059 ,195 ,193 ,544
** ,219
* -,128 ,189 ,153 ,186 ,314
** ,296
** 1 ,435
** -,101
Sig. (2-tailed) ,001 ,572 ,061 ,063 ,000 ,035 ,220 ,069 ,142 ,075 ,002 ,004 ,000 ,335
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
X2.1
3
Pearson
Correlation ,725
** ,521
** ,564
** ,228
* ,230
* ,690
** ,295
** ,423
** ,585
** ,241
* ,521
** ,349
** ,435
** 1 ,348
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,028 ,027 ,000 ,004 ,000 ,000 ,020 ,000 ,001 ,000 ,001
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x2.1
4
Pearson
Correlation ,503
** ,448
** ,270
** ,070 -,050 ,253
* ,535
** ,150 ,313
** ,248
* ,196 ,318
** -,101 ,348
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,009 ,506 ,632 ,014 ,000 ,150 ,002 ,017 ,059 ,002 ,335 ,001
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
X3 x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 x3.6 x3.7 x3.8 x3.9 x3.10 x3.11 x3.12
X3
Pearson
Correlation 1 ,668
** ,841
** ,605
** ,651
** ,834
** ,622
** ,631
** ,729
** ,702
** ,898
** ,556
** ,651
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.1
Pearson
Correlation ,668
** 1 ,544
** ,069 ,300
** ,588
** ,579
** ,362
** ,650
** ,501
** ,543
** ,030 ,300
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,510 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,773 ,004
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.2
Pearson
Correlation ,841
** ,544
** 1 ,363
** ,527
** ,787
** ,461
** ,521
** ,620
** ,505
** ,930
** ,315
** ,527
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.3
Pearson
Correlation ,605
** ,069 ,363
** 1 ,314
** ,350
** ,450
** ,261
* ,245
* ,413
** ,431
** ,810
** ,314
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,510 ,000 ,002 ,001 ,000 ,012 ,018 ,000 ,000 ,000 ,002
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.4
Pearson
Correlation ,651
** ,300
** ,527
** ,314
** 1 ,488
** ,007 ,441
** ,388
** ,472
** ,600
** ,286
** 1,000
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,000 ,002 ,000 ,945 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.5
Pearson
Correlation ,834
** ,588
** ,787
** ,350
** ,488
** 1 ,330
** ,627
** ,811
** ,455
** ,824
** ,311
** ,488
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.6
Pearson
Correlation ,622
** ,579
** ,461
** ,450
** ,007 ,330
** 1 ,268
** ,298
** ,578
** ,464
** ,397
** ,007
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,945 ,001 ,009 ,004 ,000 ,000 ,000 ,945
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.7
Pearson
Correlation ,631
** ,362
** ,521
** ,261
* ,441
** ,627
** ,268
** 1 ,444
** ,194 ,576
** ,236
* ,441
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,012 ,000 ,000 ,009 ,000 ,062 ,000 ,023 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.8
Pearson
Correlation ,729
** ,650
** ,620
** ,245
* ,388
** ,811
** ,298
** ,444
** 1 ,356
** ,706
** ,216
* ,388
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,018 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,037 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.9
Pearson
Correlation ,702
** ,501
** ,505
** ,413
** ,472
** ,455
** ,578
** ,194 ,356
** 1 ,544
** ,345
** ,472
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,062 ,000 ,000 ,001 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.1
0
Pearson
Correlation ,898
** ,543
** ,930
** ,431
** ,600
** ,824
** ,464
** ,576
** ,706
** ,544
** 1 ,383
** ,600
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.1
1
Pearson
Correlation ,556
** ,030 ,315
** ,810
** ,286
** ,311
** ,397
** ,236
* ,216
* ,345
** ,383
** 1 ,286
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,773 ,002 ,000 ,005 ,002 ,000 ,023 ,037 ,001 ,000 ,005
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
x3.1
2
Pearson
Correlation ,651
** ,300
** ,527
** ,314
** 1,000
** ,488
** ,007 ,441
** ,388
** ,472
** ,600
** ,286
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,000 ,002 ,000 ,000 ,945 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Y Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8
Y
Pearson Correlation 1 ,748** ,834
** ,538
** ,539
** ,860
** ,670
** ,686
** ,788
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
Y1.1
Pearson Correlation ,748** 1 ,531
** ,070 ,267
** ,588
** ,603
** ,373
** ,675
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,507 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
Y1.2
Pearson Correlation ,834** ,531
** 1 ,372
** ,528
** ,772
** ,466
** ,521
** ,611
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
Y1.3
Pearson Correlation ,538** ,070 ,372
** 1 ,320
** ,362
** ,460
** ,261
* ,246
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,507 ,000 ,002 ,000 ,000 ,011 ,017
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
Y1.4
Pearson Correlation ,539** ,267
** ,528
** ,320
** 1 ,451
** ,002 ,405
** ,355
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,002 ,000 ,988 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
Y1.5
Pearson Correlation ,860** ,588
** ,772
** ,362
** ,451
** 1 ,347
** ,630
** ,805
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
Y1.6
Pearson Correlation ,670** ,603
** ,466
** ,460
** ,002 ,347
** 1 ,313
** ,339
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,988 ,001 ,002 ,001
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
Y1.7
Pearson Correlation ,686** ,373
** ,521
** ,261
* ,405
** ,630
** ,313
** 1 ,449
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,011 ,000 ,000 ,002 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
Y1.8
Pearson Correlation ,788** ,675
** ,611
** ,246
* ,355
** ,805
** ,339
** ,449
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,017 ,000 ,000 ,001 ,000
N 93 93 93 93 93 93 93 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 4 Uji Reliabilitas
Scale: Nilai Pelanggan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 93 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 93 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
,936 ,938 17
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1.1 67,4194 34,094 ,658 ,932
X1.2 67,4086 34,027 ,800 ,929
X1.3 67,7204 35,464 ,517 ,935
X1.4 67,5806 35,855 ,524 ,935
X1.5 67,4731 33,774 ,817 ,929
X1.6 67,5914 33,309 ,614 ,934
X1.7 67,5806 34,724 ,608 ,933
X1.8 67,5376 33,860 ,718 ,931
X1.9 67,2473 34,384 ,678 ,932
X1.10 67,4086 33,244 ,864 ,927
X1.11 67,7204 35,464 ,517 ,935
X1.12 67,5806 35,855 ,524 ,935
X1.13 67,4731 33,774 ,817 ,929
X1.14 67,5914 33,309 ,614 ,934
X1.15 67,5806 34,724 ,608 ,933
X1.16 67,5376 33,860 ,718 ,931
X1.17 67,2473 34,384 ,678 ,932
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
71,7312 38,633 6,21558 17
Scale: Kualitas Produk
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 93 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 93 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
,880 ,883 14
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X2.1 54,9570 16,694 ,593 ,870
X2.2 54,9677 16,575 ,733 ,864
X2.3 55,2258 17,633 ,458 ,876
X2.4 55,1290 17,983 ,437 ,877
X2.5 55,0000 16,326 ,788 ,861
X2.6 55,0753 16,418 ,517 ,875
X2.7 55,1183 17,062 ,526 ,873
X2.8 55,0753 16,353 ,697 ,864
X2.9 54,7742 17,112 ,531 ,873
X2.10 54,9570 16,063 ,752 ,861
X2.11 55,1935 17,897 ,405 ,878
X2.12 55,1183 18,497 ,268 ,883
X2.13 54,9892 16,728 ,667 ,866
x2.14 55,0538 17,117 ,382 ,883
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
59,2796 19,573 4,42416 14
Scale: Ekuitas Merek
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 93 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 93 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
,900 ,906 12
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x3.1 46,1505 14,564 ,588 ,894
x3.2 46,1613 14,224 ,803 ,884
x3.3 46,4516 14,968 ,520 ,897
x3.4 46,3226 15,199 ,589 ,894
x3.5 46,2151 14,127 ,793 ,884
x3.6 46,3226 14,221 ,508 ,902
x3.7 46,3118 14,913 ,552 ,896
x3.8 46,2688 14,373 ,662 ,890
x3.9 45,9892 14,554 ,633 ,892
x3.10 46,1505 13,825 ,871 ,880
x3.11 46,4194 15,137 ,463 ,900
x3.12 46,3226 15,199 ,589 ,894
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
50,4624 17,230 4,15085 12
Scale: Kepercayaan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 93 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 93 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
,854 ,859 8
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1.1 29,2258 6,503 ,645 ,830
Y1.2 29,2151 6,540 ,774 ,817
Y1.3 29,5269 7,339 ,407 ,856
Y1.4 29,3871 7,479 ,426 ,854
Y1.5 29,2796 6,399 ,806 ,812
Y1.6 29,3978 6,394 ,507 ,855
Y1.7 29,3871 6,827 ,576 ,838
Y1.8 29,3441 6,424 ,701 ,823
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
33,5376 8,621 2,93613 8
Lampiran 5 Uji Regresi
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 X3, X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,991a ,983 ,982 ,39421
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 779,287 3 259,762 1671,522 ,000b
Residual 13,831 89 ,155
Total 793,118 92
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,976 ,762 2,591 ,011
X1 ,457 ,008 ,967 58,918 ,000
X2 ,026 ,011 ,039 2,411 ,018
X3 ,024 ,010 ,034 2,388 ,019
a. Dependent Variable: Y
Charts
Lampiran 6: Mapping Penelitian Terdahulu
No Nama Dan judul Variabel Hasil
1
Ida Aryati dan Istiatin, (2016)
Pengaruh Nilai Pelanggan Dan Citra
Merek Terhadap Kepercayaan Pelanggan
Produk Obat Herbal Tolak Angin Di
Surakarta.
Independen:
- Nilai Pelanggan
- Citra merek
Dependen:
- Kepercayaan
terdapat pengaruh nilai pelanggan dan citra merek secara
parsial terhadap kepercayaan pelanggan produk obat herbal
Tolak Angin. Hal ini berarti semakin tinggi nilai pelanggan
dan citra merek maka semakin tinggi kepercayaan merek
obat herbal Tolak Angin. Sebaliknya semakin rendah nilai
pelanggan dan citra merek maka semakin rendah juga
kepercayaan pelanggan. Terdapat pengaruh nilai pelanggan
dan citra merek secara simultan terhadap kepercayaan
pelanggan produk obat herbal Tolak Angin. Besarnya
perubahan variabel kepercayaan pelanggan dijelaskan
oleh nilai produk dan citra merek sebesar 79,9% (R2 =
0.799) sedangkan variabel lain yang menjelaskan
kepercayaan pelanggan adalah sebesar 20,1%.
2
Suci Fauziyah (2016)
Pengaruh Brand Trust Dan Brand Quality
Terhadap Kepercayaan Konsumen Pada
Produk Kosmetik Wardah (Survey
Konsumen Pada PT. Paragon Technology
And Innovation Cabang Pekanbaru)
Independen:
- Brand Trust
- Brand Quality
Dependen:
- Kepercayaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan
terdapat pengaruh signifikan brand trust dan brand quality
terhadap kepercayaan konsumen yang menggunakan produk
Wardah.
3
Sri Wahjuni Astuti & I Gde Cahyadi,
(2013)
Pengaruh Elemen Ekuitas Merek
Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan
Independen:
- Ekuitas Merek
Dependen:
- Rasa Percaya
Diri
hasil analisis regresi linier berganda didapatkan bahwa
variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap rasa
percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian sepeda
motor Honda di Surabaya adalah variabel kesan kualitas
(X2), hal ini disebabkan karena pada pengambilan keputusan
Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda
pembelian yang memiliki keterlibatan pelanggan yang tinggi
(high involvement decision making) khususnya pada
pembelian sepeda motor, di mana unsur kualitas dianggap
sebagai unsur yang paling penting bagi pelanggan karena
sangat berkaitan dengan tingkat kinerja yang diharapkan
oleh pelanggan. Variabel kesadaran merek (X1) memiliki
pengaruh yang relatif paling kecil karena dengan kesadaran
atau pengenalan atas merek saja pelanggan tidak yakin atas
keputusan pembelian sepeda motor yang akan diambilnya.
4
Radi Subianto (2013)
Pengaruh Elemen Ekuitas Merek
Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan
Di Semarang Atas Keputusan Pembelian
Ponsel Sony Ericsson
Independen:
- Ekuitas Merek
Dependen:
- Rasa Percaya
Diri
Hasil pengujian dengan SPSS didapatkan angka F hitung
antara Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek
dan Loyalitas Merek terhadap variabel terikat yaitu
Keputusan Pembelian sebesar 40,884 dan nilai probabilitas
sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5%
atau 0,05, sehingga terdapat pada daerah H0 ditolak, artinya
variabel Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi
Merek dan Loyalitas Merek secara simultan/bersama-sama
berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap
Keputusan Pembelian (Y) dan model regresi dalam
penelitian ini dikatakan fit atau layak. Hasil Uji t
menyatakan bahwa “kesadaran merek, persepsi kualitas,
asosiasi merek dan loyalitas merek berpengaruh terhadap
rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian ponsel
Sony Ericsson