Upload
dothu
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO ASSET RATIO, CURRENT
RATIO, FIRM SIZE, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2016
Hj. Asmaul Husna, SE.Ak., MM., CA
Inge Lengga Sari Munthe, SE. Ak., M.Si., CA
Ibnu Satria
Fakultas Ekonomi Universitas Matirim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang,
Indonesia.
ABSTRAK
Nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang bersedia
dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh return on asset, debt to asset ratio, current ratio, firm size,
dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016. Metode pengambilan
sampel penelitian ini adalah purposive sampling dan didapatkan 32 sampel yang
memenuhi kriteria dari 138 perusahaan yang menjadi data observasi. Teknis
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Dan
debt to asset ratio, current ratio, dan dividend payout ratio tidak berpengaruh
terhadap keputusan nilai perusahaan.Dan hasil pengujian mendapatkan hasil
bahwa return on asset dan firm size yang diproksikan berpengaruh terhadap
keputusan nilai perusahaan.
Kata kunci : Nilai Perusahaan, Return On Asset, Debt To Asset Ratio, Current
Ratio, Firm Size, dan Dividend Payout Ratio.
ABSTRACT
Firm value is a value that reflects what price willingto be paid by investors for a
company The purpose of this research is to determine the effect of return on asset,
debt to asset ratio, curent ratio, firm size, and dividend payout ratio to the use of
firm value on manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange 2013-2016
period. The sampling method is using purposive sampling techniques and
obtained 32 samples of companies that meet the criteria and 138 firm-year
observation. Analysis techniques applied in this research is using multiple
regression analysis. Results of the research are debt to asset ratio, current ratio,
and dividend payout ratio didn’t influence on firm value. And return on asset and
firm size has a effect on firm value.
Key word : Firm Value, Return On Asset, Debt To Asset Ratio, Current Ratio,
Firm Size, and Dividend Payout Ratio
PENDAHULUAN
Secara umum nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang
dianggap layak oleh calon investor jika perusahaan akan dijual. Tujuan utama dari
manajemen perusahaan adalah untuk memaksimalisasi kekayaan pemegang saham
(stockholder wealth maximalization) atau biasa disebut dengan memaksimalkan
harga saham biasa perusahaan. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah
meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan terkait dengan pengelolaan
bisnis, kebijakan, kondisi lingkungan kerja, dan etika bisnis (Fenandar dan
Raharja (2012:1). Dengan semakin tinggi PBV berarti perusahaan dapat dikatakan
berhasil menciptakan nilai dan kemakmuran pemilik. Karena menurut Doni
(2012)“semakin besar nilai PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para
pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan”.
Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan semakin baik nilai perusahaan.
Semakin tinggi nilai perusahaan semakin tinggi return yang diperoleh, dan
semakin tinggi return saham semakin makmur pemegang sahamnya. Keputusan-
keputusan keuangan yang diambil manajer keuangan dimaksud untuk
meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan, hal ini ditunjukkan oleh
meningkatnya nilai perusahaan (Husnan 2012).
Beberapa faktor yang mempengaruhi investor dalam menilai kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan nilai perusaaannya yaitu Return On Asset (ROA)
, Debt To Asset Ratio (DAR), Current Ratio (CR) , Firm Size dan Dividend
Payout Ratio (DPR). Salah satu indikator penting untuk melihat nilai perusahaan
yaitu dengan melihat sejauh mana profitabilitas perusahaan. Profitabilitas dalam
penelitian ini menggunakan return on asset (ROA) disebut juga dengan
pengembalian atas aset. Pengembalian atas aset merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih
(Hery,2015:193).
Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang
ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio
profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya
perolehan keuntungan perusahaan. (Fahmi,2012:135). Profitabilitas merupakan
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Brigham & Houston
(2006) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi
atas investasi akan menggunakan utang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang
tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan
dengan dana yang dihasilkan oleh internal perusahaan.
Selain itu indikator penting untuk melihat nilai perusahaan adalah rasio
Leverage. Leverage ratio dalam penelitian ini menggunakan debt to asset ratio.
Debt to Asset Ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan
dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan asetnya (Kasmir,2011:151). Semakin tingi debt ratio maka semakin
besar pula kemungkinan perusahaan untuk tidak dapat melunasi kewajibannya,
maka dari itu dana hasil pinjaman harus dipergunakan dengan sebaik mungkin
untuk mendapatkan peluang laba yang lebih besar (Hery,2016:163).
Kemudian rasio likuiditas juga merupakan faktor penting untuk melihat nilai
perusahaan. Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya.
Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk
mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Untuk dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo,
perusahaan harus memiliki tingkat ketersediaan jumlah kas yang baik atau aset
lancar lainnya yang juga dapat dengan segera dikonversi atau dirubah menjadi kas
(Hery,2015:175).
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Lancar
(Current Ratio). Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang
segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia. Dengan
kata lain, rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset
lancar yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar
(Hery,2015:178).
Ukuran perusahaan merupakan salah satu hal yang juga perlu diperhatikan
terutama bagi para investor untuk melihat nilai perusahaan. Menurut Susilo
(2010:06), ukuran perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva,
penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang
menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran dari perusahaan tersebut.
Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dan dianggap memiliki prospek yang
baik dalam jangka waktu relatif stabil dan mampu menghasilkan laba
dibandingkan perusahaan dengan total aktiva yang kecil.
Dan salah satu indikator yang digunakan melihat nilai perusahaan adalah
kebijakan dividen. Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang penting dalam
keuangan perusahaan, dan tujuan perusahaan didirikan adalah agar perusahaan
bisa tumbuh dan bertahan ditengah persaingan yang ketat, oleh karena itu
perusahaan harus bisa mengelola hasil keuntungan perusahaan, apakah dibagikan
dalam bentuk dividen atau ditahan. Dividen merupakan salah satu produk dari
kebijakan dividen, merupakan jasa yang akan diterima oleh pemegang saham.
Pemegang saham berharap memperoleh dividen dari kepesertaan modal yang
ditanamkan pada perusahaan. Sehingga tingginya dividen sangat diharapkan oleh
pemegang saham, tetapi tingginya dividen akan berpengaruh terhadap rendahnya
laba ditahan perusahaan yang menyebabkan perusahaan kesulitan melakukan
investasi. Dan investasi bagi perusahaan merupakan hal penting bagi
perkembangan perusahaan. Adanya investasi akan menambah sales atau penjualan
dan bisa meningkatkan nilai perusahaan (Sulaeman,2016:255). Dalam penelitian
ini kebijakan dividen yaitu berupa dividen kas (tunai) yang di bagikan. Di ukur
dengan menggunakan dividen payout ratio (DPR) yang membandingkan dividen
yang di bagi dengan earning after tax (Nidar, 2015 : 256).
Adapun pada penelitian Nurhayati (2013) return on asset berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Profit yang tinggi memberikan indikasi prospek
perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan
permintaan saham, permintaan saham yang naik akan menyebabkan nilai
perusahaan meningkat
Pada penelitian Diah Puspitasari (2014) menunjukkan bahwa variabel debt
ratio atau debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap price to book value.
Hal ni juga dapat diperbandingkan melalui data mentah dimana besar kecilnya
nilai debt ratio berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai price to book value.
Nilai debt ratio yang rendah berarti diikuti nilai price to book value yang rendah,
sebaliknya nilai debt ratio yang tinggi juga diikuti nilai price to book value yang
tinggi. Begitu juga berlaku hubungan kebalikannya, artinya nilai debt ratio yang
tinggi diikuti nilai price to book value yang rendah sedangkan nilai debt ratio
yang semakin rendah selalu diikuti nilai price to book value yang semakin tinggi.
Pada penelitian Elva Nuraina (2012) menunjukkan bahwa variabel Firm
Size berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian
Caroline Thesman (2012) dan Juniarti menunjukkan variabel Firm Size
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
IG.K.A Ulupui (2009) dalam penelitiannya terdapat 13 perusahaan
manufaktur, yang diukur dengan current ratio, return on asset, dan debt to asset
ratio. Dengan hasil bahwa current ratio, return on asset , dan debt to asset ratio
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.Pada Penelitian Dwi Ayuningtias (2013)
menunjukkan variabel DPR berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Sedangkan penelitian Eva Eko Hidayati (2010) menunjukkan variabel
DPR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pada penelitian Uchi Rozalina (2017) menunjukkan Kebijakan dividen
(DPR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, keputusan investasi (PER)
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, keputusan pendanaan (DER)
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang (DAR) tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan., likuiditas (CR) tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen (DPR), keputusan investasi (PER),
keputusan pendanaan (DER), kebijakan hutang (DAR), likuiditas (CR) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga
investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan
meningkat. Hal tersebut dapat dipahami karena perusahaan yang berhasil
membukukan laba yang meningkat, mengindikasikan perusahaan tersebut
mempunyai kinerja yang baik, sehingga dapat menciptakan sentiment positif para
investor dan dapat membuat harga saham perusahaan meningkat. Meningkatnya
harga saham di pasar, maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Ini di dukung
dengan hasil penelitian Ayuningtias (2013), yang menyatakan bahwa rasio
profitabilitas yang diukur dengan ROI atau ROA berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
H1 : Diduga return on asset (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Rahardjo (2009), debt ratio adalah perbandingan jumlah seluruh
hutang perusahaan terhadap kekayaan atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Semakin rendah debt ratio maka semakin rendah juga sumber pembiayaan
melalui utang. Sebaliknya semakin tinggi debt ratio maka semakin tinggi juga
sumber pembiayaan melalui utang.
H2 : Diduga debt to asset ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Pengaruh Current Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Hery (2016), berdasarkan hasil perhitungan rasio, perusahaan yang
memiliki rasio lancar yang kecil mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut
memiliki modal kerja (aset lancar) yang sedikit untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya. Sebaliknya, apabila perusahaan memiliki rasio lancar yang
tinggi, belum tentu perusahaan tersebut dikatakan baik. Sebagaimana yang telah
disinggung di atas, rasio lancar yang tinggi dapat saja terjadi karena kurang
efektifnya manajemen kas dan persediaan. Oleh sebab itu, untuk dapat
mengatakan apakah suatu perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang baik atau
tidak maka diperlukan suatu standar rasio, seperti standar rasio rata-rata industri
dari segmen usaha yang sejenis.
H3 : Diduga current ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Pengaruh Firm Size Terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Susilo (2010:06), ukuran perusahaan bisa diukur dengan total
aktiva, penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang
menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran dari perusahaan tersebut.
Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dan dianggap memiliki prospek yang
baik dalam jangka waktu relatif stabil dan mampu menghasilkan laba
dibandingkan perusahaan dengan total aktiva yang kecil.
Ukuran perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan
yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan
memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam
mempergunakan asset yang ada diperusahaan tersebut. Jika dilihat dari sisi
manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan
akan meningkatkan nilai perusahaan (Suharli, 2006). Ini didukung dengan hasil
penilitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013), yang menyatakan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
H4 : Diduga firm size berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Jika perusahaan memiliki sasaran rasio pembayaran dividen yang stabil
selama ini dan perusahaan dapat meningkatkan rasio tersebut, para investor akan
percaya bahwa manajemen mengumumkan perubahan positif pada keuntungan
yang diharapkan perusahaan. Isyarat yang diberikan kepada investor adalah
bahwa manajemen dan dewan direksi sepenuhnya merasa yakin bahwa kondisi
keuangan lebih baik daripada yang direfleksikan pada harga saham. Peningkatan
deviden ini akan dapat memberikan pengaruh positif pada harga saham yang
nantinya juga berpengaruh positif terhadap PBV (Hidayati, 2010:5). Ini didukung
dengan hasil penelitian Utomo (2009) yang menyatakan bahwa Dividend Payout
Ratio (DPR) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
H5 : Diduga dividend payout ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2016
METODE PENELITIAN.
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dan data yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang meliputi variabel-variabel
independen penelitian yaitu return on asset, debt to asset ratio, current ratio, firm
size, dan dividend payout ratio dan variabel dependennya yaitu nilai perusahaan
yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2016. Informasi tentang data yang berupa laporan keuangan
diperoleh melalui situs resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu www.idx.co.id.
Dalam penelitian ini variabel dependen (Y) yaitu nilai perusahaan diukur dengan
menggunakan price book value. Dan Variabel independen dalam penelitian ini
yaitu : X1 = return on asset, X2 = debt to asset ratio, X3 = current ratio, X4 =
firm size, dan X5 = dividend payout ratio.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016 yaitu sebanyak 138
perusahaan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2016. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan beberapa kriteria tertentu yang terdiri dari : (1) Perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016. (2)
Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap
selama periode 2013-2016. (3) Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan
keuangan dalam mata uang rupiah (Rp) selama periode 2013-2016. (4)Perusahaan
manufaktur yang mengalami laba selama periode 2013-2016. (5) Perusahaan
manufaktur yang membagikan dividen secara berturut-turut selama periode 2013-
2016. Dan setelah dilakukan seleksi sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 32
perusahaan dan 128 data observasi.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2013:39) variabel dependen (variabel Y) adalah variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Rasio PBV
adalah suatu rasio yang sering digunakan untuk menentukan nilai perusahaan
dengan cara membandingkan harga pasar per saham dengan nilai buku
perusahaan. Menurut Fahmi (2012:84) rumus Price Book Value sebagai berikut :
Price book value = Market Price Per Share : Book Value Per Share
Menurut Harmono (2015:56) nilai buku per lembar (book value per share)
bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Buku Per Lembar = Jumlah Ekuitas : Jumlah Lembar Saham Beredar
Variabel Independen
1. Return On Asset
Return on Asset mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan yang bisa menjamin nilai suatu perusahaan. Disini return on asset
dihitung dengan membandingkan laba bersih dan total aset. Menurut Hery
(2015:193) return on asset bisa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
2. Debt To Asset Ratio
Dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan
utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan
total aset. Adapun rumus debt to total assets adalah : (Fahmi,2012)
3. Current Ratio
Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh
tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia. Dengan kata lain,
rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset lancar
yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar.
Perusahaan. Oleh sebab itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi antara total
aset lancar dengan total kewajiban lancar. Berikut rumus yang digunakan untuk
menghitung rasio lancar. (Hery,2016) ]
4. Firm Size
Menurut Susilo (2010:06), ukuran perusahaan bisa diukur dengan
menggunakan total aktiva, penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah
satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran dari
perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dan dianggap
memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu relatif stabil dan mampu
menghasilkan laba dibandingkan perusahaan dengan total aktiva yang kecil.
5. Dividend Payout Ratio
Dalam penelitian ini kebijakan dividen yaitu berupa dividen kas (tunai)
yang di bagikan. Di ukur dengan menggunakan Dividen Payout Ratio (DPR) yang
membandingkan dividen yang di bagi dengan earning after tax (Nidar, 2015 :
256) .
Size ¿Total Aktiva
DPR ¿DIVIDEN YANG DI BAGI
EAT
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda. Perhitungan variabel-variabelnya melalui
program Microsoft Excel dan SPPS version 21. Model persamaan regresi dalam
penelitian ini adalah :
Y=α+β1 X1+ β2 X2+β3 X3+β4 X4+β5 X5+ε
Dimana :
Y= Nilai Perusahaan
α= Konstanta
β=β1 β2 β3= Koefisien Regresi
X1 =Return on Asset
X2 = Debt to Asset Ratio
X3 = Current Ratio
X4 = Firm Size
X5 = Dividend Payout Ratio
ε=error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif memberikan gambaran nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, maksimum dan minimum dari data observasi penelitian.
Hasil Uji Statistik Deskriptif Sebelum Outlier
Sumber : Data diolah, 2017
Berdasarkan tabel hasil uji statistic deskriptif sebelum outlier variabel nilai
perusahaan (Y) yang di proksikan dengan price book value (PBV) memiliki nilai
minimum sebesar 0.0015 PT Sepatu Bata Tbk sedangkan nilai maksimum sebesar
25,6000 yaitu PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan memiliki nilai rata-rata
sebesar sebesar 3,800949 serta memiliki nilai standar deviasi 4,1707135 yang
merupakan penyebaran data dari rata-ratanya sebesar.
Variabel return on asset (X1) memiliki nilai minimum sebesar ,0033
yaitu PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk sedangkan nilai maksimum
sebesar 0,6600 yaitu PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan memiliki nilai rata-rata
sebesar sebesar 0,145612 serta memiliki nilai standar deviasi yang merupakan
penyebaran data dari rata-ratanya sebesar 0,1077205.
Variabel debt to asset ratio (X2) memiliki nilai minimum sebesar 0,0400
yaitu PT Delta Djakarta Tbk sedangkan nilai maksimum sebesar 0,7500 yaitu PT
Multi Bintang Indonesia Tbk dan memiliki nilai rata-rata sebesar sebesar
0,323930 serta memiliki nilai standar deviasi yang merupakan penyebaran data
dari rata-ratanya sebesar 0,1601241.
Variabel Current Ratio (X3) memiliki nilai minimum sebesar 0,5140 yaitu
PT Multi Bintang Indonesia Tbk sedangkan nilai maksimum sebesar 15,1650
yaitu PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan memiliki nilai rata-rata sebesar sebesar
3,618141 serta memiliki nilai standar deviasi yang merupakan penyebaran data
dari rata-ratanya sebesar 2,8794307.
Variabel Firm Size (X4) yang di proksikan dengan total aset memiliki nilai
minimum sebesar 134,0000 yaitu PT Lionmesh Prima Tbk, sedangkan nilai
maksimum sebesar 91832,0000 yaitu PT Indofood dan memiliki nilai rata-rata
sebesar sebesar 10892,351563 serta memiliki nilai standar deviasi yang
merupakan penyebaran data dari rata-ratanya sebesar 19048,25785437.
Variabel Dividend Payout Ratio (X5) memiliki nilai minimum sebesar
0,00001 yaitu PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk sedangkan
nilai maksimum sebesar 1,54170 yaitu PT Merck Tbk dan memiliki sebesar
0,4363765 serta memiliki nilai standar deviasi yang merupakan penyebaran data
dari rata-ratanya sebesar 0,32171096.
Setelah melakukan konversi data kedalam skor standardized (z-score) dan
telah di transformasi menjadi logaritma natural, maka dalam penelitian ini data
yang termasuk kedalam data outlier adalah sebanyak 122 data. Sehingga jumlah
sampel yang digunakan sebanyak 122 dari 128 data yang diamati. Hasil uji
statistik deskriptif sesudah outlier dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Hasil Uji Statistik Deskriptif Sesudah Outlier
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan tabel hasil uji statistic deskriptif sesudah outlier variabel nilai
perusahaan (Y) yang di proksikan dengan price book value (PBV) memiliki nilai
minimum sebesar ,0020000 yaitu PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
sedangkan nilai maksimum sebesar 15,0100000 PT Lion Metal Works Tbk dan
memiliki nilai rata-rata sebesar sebesar 3,419360656 serta memiliki nilai standar
deviasi yang merupakan penyebaran data dari rata-ratanya sebesar 3,0217575671.
Variabel Return on Asset (X1) memiliki nilai minimum sebesar 0,0030
yaitu PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk sedangkan nilai maksimum
sebesar 0,4320 PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan memiliki nilai rata-rata
sebesar 0,140115 serta memiliki nilai standar deviasi yang merupakan penyebaran
data dari rata-ratanya sebesar 0,0939864.
Variabel Debt to Asset Ratio (X2) memiliki nilai minimum sebesar 0,0400
yaitu Asahimas Flat Glass Tbk sedangkan nilai maksimum sebesar 0,7500 yaitu
PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan memiliki nilai rata-rata sebesar 0,318459
serta memiliki nilai standar deviasi yang merupakan penyebaran data dari rata-
ratanya sebesar 0,1587047.
Variabel Current Ratio (X3) memiliki nilai minimum sebesar 0,5140 yaitu
PT Multi Bintang Indonesia Tbk sedangkan nilai maksimum sebesar 13,3500 PT
Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan memiliki nilai rata-rata sebesar sebesar 3,608049
serta memiliki nilai standar deviasi yang merupakan penyebaran data dari rata-
ratanya sebesar 2,7240744.
Variabel Firm Size (X4) yang di proksikan dengan total aset memiliki nilai
minimum sebesar 134,0000 yaitu PT Mayora Indah Tbk sedangkan nilai
maksimum sebesar 82175,0000 yaitu PT Indofood dan memiliki nilai rata-rata
sebesar sebesar 9496,606557 serta memiliki nilai standar deviasi yang merupakan
penyebaran data dari rata-ratanya sebesar 16485,7794410.
Variabel Dividend Payout Ratio (X5) memiliki nilai minimum sebesar yaitu
0,00001 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk and Trading
Company Tbk sedangkan nilai maksimum sebesar 1,54170 PT Merck Tbk dan
memiliki nilai rata-rata sebesar 0,4305614 serta memiliki nilai standar deviasi
yang merupakan penyebaran data dari rata-ratanya sebesar 0,32032415.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk melakukan
uji normalitas, dapat di uji dengan statistic non- parametrik Kolmogorov-Smirnov
Test. Jika nilai Asymp.Sig (2-tiled) > 0,05 (dapat dilihat pada nilai Asymp.Sig (2-
tiled) pada ouput SPSS) maka data berdistribusi normal (Ghozali, 2013:160).
Hasil uji normalitas sebelum outlier Kolmogorov-Smirnov (K-S) menggunakan
program SPSS 20.0 dapat dilihat pada gambar berikut:
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Sebelum Outlier
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai kolmogorov-smirnov
adalah bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,591 dan nilai Asymp. Sig.
(2 tailed) 0,013 < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti data residual tidak
berdistribusi secara normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 128
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation3,64824064
Most Extreme
Differences
Absolute ,141
Positive ,141
Negative -,116
Kolmogorov-Smirnov Z 1,591
Asymp. Sig. (2-tailed) ,013
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji normalitas sebelum outlier Kolmogorov-Smirnov (K-S)
menggunakan program SPSS 20.0 dapat dilihat pada gambar berikut:
Hasil Uji Normalitas Sesudah Outlier
S
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 122
Normal Parametersa,bMean 0E-7
Std. Deviation 2,94973360
Most Extreme Differences
Absolute ,100
Positive ,100
Negative -,080
Kolmogorov-Smirnov Z 1,103
Asymp. Sig. (2-tailed) ,175
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian yang dilakukan dengan uji Rank Spearman menggunakan
program SPSS 20.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan output tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig untuk
variabel_X1 (Return On Asset) sebesar 0,995. Nilai sig untuk variabel_X2 (Debt
to Asset Ratio) sebesar 1,000. Nilai sig untuk variabel_X3 (Current Ratio) sebesar
1,000. Nilai sig untuk variabel_X4 (Size) sebesar 1,000. Nilai sig untuk
variabel_X5 (Dividend Payout Ratio) sebesar 1,000, dapat disimpulkan bahwa
semua variabel mempunyai nilai Sig. > 0.05, maka dapat dipastikan model tidak
mengandung heteroskedastisitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan hasil pengujian pada hasil uji auto korelasi dapat diketahui
bahwa nilai test adalah 0.09915 dengan tingkat signifikan 0.271 > 0.05 yang
berarti bahwa residual data bersifat random atau tidak terjadi autokorelasi antar
anggota sampel.
Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan tabel Hasil Uji Multikolonieritas untuk penelitian dengan
menganalisis korelasi antar variabel independen pada nilai tolerance dan VIF
dalam collinearity statistic, di ketahui bahwa model penelitian dengan Nilai
Perusahaan yang di proksikan dengan Price Book Value (PBV) sebagai variabel
dependen menunjukkan semua variabel independen yang terdiri dari return on
asset, debt to asset ratio, current ratio, firm size, dan divident payout ratio
memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat di artikan bahwa
model penelitian terbebas dari multikolinieritas.
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan variabel dependen dengan
variabel independen. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teknik analisis regresi linear berganda, berdasarkan dari hasil pengolahan data
dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat dilihat pada berikut:
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,529 ,836 -,633 ,528
LN_ROA ,345 ,157 ,196 2,198 ,030
LN_DAR ,082 ,426 ,036 ,193 ,847
LN_CR ,051 ,337 ,028 ,151 ,881
LN_SIZE ,237 ,073 ,293 3,257 ,001
LN_DPR -,095 ,064 -,131 -1,500 ,136
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan model pada tabel di atas maka di analisis model regresi linier
berganda sebagai berikut :
LN_PBV = -0,529 + 0,345 LN_ROA + 0,821 LN_DAR + 0,051 LN_CR +
0,237 LN_SIZE - 0,995 LN_DPR + ε
Dari persamaan regresi linear di atas dapat di interpretasikan sebagai
berikut:
1. Konstanta sebesar -0,529, menyatakan bahwa jika variabel return on asset,
debt to asset ratio, current ratio, firm size, dan dividend payout ratio
dianggap konstan, maka nilai perusahaan sebesar -0,529.
2. Koefisien Regresi (β1) Variabel Return On Asset (X1)
Koefisien regresi ROA sebesar 0,345 hal ini menyatakan setiap peningkatan
1 satuan ROA maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,345
dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap konstan.
3. Koefisien Regresi (β2) Variabel Debt to Asset Ratio (X2)
Koefisien regresi DAR sebesar 0,082, hal ini menyatakan setiap peningkatan
1 satuan DAR maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,082
dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap konstan.
4. Koefisien Regresi (β3) Variabel Current Ratio (X3)
Koefisien regresi CR sebesar 0,051, hal ini menyatakan setiap peningkatan 1
satuan CR maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,051 dengan
asumsi variabel independen lainnya di anggap konstan.
5. Koefisien Regresi (β4) Variabel Firm Size (X4)
Koefisien regresi Firm Size sebesar 0,237 hal ini menyatakan setiap
peningkatan 1 satuan Firm Size maka akan meningkatkan nilai perusahaan
Rp. 23,7 Triliun dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap
konstan.
6. Koefisien Regresi (β5) Variabel Dividend Payout Ratio (X5)
Koefisien regresi DPR sebesar -0,095 hal ini menyatakan setiap penurunan 1
satuan DPR akan menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,095 dengan asumsi
variabel independen lainnya di anggap konstan.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)
Uji signifikansi simultan (Uji-f) digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel
dependen. Jika nilai Fhitung> Ftabel dan nilai signifikan< 0,05,H0 di terima,Jika nilai
Fhitung< Ftabel dan nilai signifikan > 0,05,H0 di tolak (Ghozali, 2013 : 98) . Hasil uji-f
dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan pada tabel diatas uji simultan nilai Fhitung 3,976 > 2,29 Ftabel
dan nilai signifikan 0,002 < 0,05. Maka secara simultan bahwa variabel
independen dalam penelitian ini (return on asset, debt to asset ratio, current
ratio , firm size, dan dividend payout ratio) berpengaruh terhadap variabel
dependen (nilai perusahaan) dan dapat disimpulkan bahwa H6 diterima.
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ttabel
dengan ketentuan, apabila thitung < ttabel, atau -thitung > -ttabel maka Ho
diterima dan Ha ditolak untuk α = 5%, dan apabila thitung > ttabel, atau -thitung <
-ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak untuk α = 5%. Hasil uji signifikansi
parameter individual (uji-t) dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat
dilihat pada tabel berikut:
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regress
ion29,931 5 5,986 3,976 ,002b
Residu
al171,654 114 1,506
Total 201,584 119
a. Dependent Variable: LN_NILAIPERUSAHAAN
b. Predictors: (Constant), LN_DPR, LN_DAR,
LN_ROA, LN_SIZE, LN_CR
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,529 ,836 -,633 ,528
LN_ROA ,345 ,157 ,196 2,198 ,030
LN_DAR ,082 ,426 ,036 ,193 ,847
LN_CR ,051 ,337 ,028 ,151 ,881
LN_SIZE ,237 ,073 ,293 3,257 ,001
LN_DPR -,095 ,064 -,131 -1,500 ,136
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat return on asset memiliki nilai thitung
2,198 > 1,98081 ttabel (ttabel α = 0,05, df = (122-6-1) = 115) dan nilai Sig 0,030
< 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, yang
berarti return on asset secara parsial berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
2. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat debt to asset ratio memiliki nilai thitung
0,193 < 1,98081 ttabel (ttabel α = 0,05, df = (122-6-1) = 115) dan nilai Sig
0,847 > 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak dan H0 diterima,
yang berarti debt to asset ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan
3. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat current ratio memiliki nilai thitung 0,151<
1,98081 ttabel (ttabel α = 0,05, df = (122-6-1) = 115) dan nilai Sig 0,881 > 0,05.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak dan H0 diterima, yang berarti
current ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat untuk variabel firm size yang di
proksikan dengan total aset memiliki nilai 3,257 > 1,98081 ttabel (ttabel α =
0,05, df = (122-6-1) = 115) dan nilai Sig 0,001 < 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa H4 diterima dan H0 ditolak, yang berarti firm size secara
parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
5. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat untuk variabel dividend payout ratio
memiliki nilai thitung -1,500 > -1,98081 ttabel (ttabel α = 0,05, df = (122-6-1) =
115) ttabel dan nilai Sig 0,136 > 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa H5
ditolak dan H0 diterima, yang berarti dividend payout ratio secara parsial
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pada pengujian ini nilai koefisien determinasi dilihat dari adjusted R2 untuk
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Hasil uji koefisien determinan
menggunakan program SPSS 20.0 dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,385a ,148 ,111 1,22708 1,765
a. Predictors: (Constant), LN_DPR, LN_DAR, LN_ROA, LN_SIZE,
LN_CR
b. Dependent Variable: LN_NILAIPERUSAHAAN
Berdasarkan tabel nilai Adjusted R Square (R2) sebesar 0,111 yang berarti
11,1% kemampuan variabel independen (return on asset, debt to asset ratio,
current ratio, firm size dan dividend payout ratio) dalam penelitian ini
menjelaskan variabel dependen. Sisanya 88,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengaruh Return on Asset Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah return on asset
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. dilihat return on asset memiliki nilai
thitung 2,198 > 1,98081 ttabel dan nilai Sig 0,030 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa return on asset memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Profit yang
tinggi memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat
memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham, permintaan saham
yang naik akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Nurhayati (2013) bahwa return on asset berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Pengaruh Debt To Asset Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah debt to asset ratio
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan debt to
asset ratio memiliki nilai thitung 0,193 < 1,98081 ttabel dan nilai Sig 0,847 > 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa debt to asset ratio tidak memiliki pengaruh terhadap
nilai perusahaan. Hal ini mungkin disebabkan oleh peminjaman hutang yang
tinggi, kemudian perusahaan dapat memanfaatkan dengan sangat baik hutang
tersebut sehingga semakin tinggi hutang menjadikan nilai perusahaan meningkat
(Rahardjo, 2009). Hasil penelitian ini mendukung penelitian Uchi Rozalina
(2017) bahwa debt to asset ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan (PBV).
Pengaruh Current Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah current ratio berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan current ratio memiliki
nilai thitung 0,151< 1,98081 ttabel dan nilai Sig 0,881 > 0,05. Maka dalam penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa current ratio yang sudah dilogaritma natural tidak
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga dapat diperbandingkan
melalui data mentah dimana besar kecilnya nilai current ratio tidak berpengaruh
terhadap besar kecilnya nilai price book value. Nilai current ratio yang tinggi
tidak berarti diikuti nilai price book value yang tinggi, sebaliknya nilai current
ratio yang rendah juga tidak diikuti nilai price book value yang rendah. Begitu
juga tidak berlaku hubungan kebalikannya, artinya nilai current ratio yang tinggi
tidak diikuti nilai price book value yang rendah sedangkan nilai current ratio yang
semakin rendah tidak selalu diikuti nilai price book value yang semakin tinggi.
Dapat dikatakan bahwa seorang investor dalam melakukan investasi tidak
memperhatikan current ratio yang dimiliki oleh perusahaan. Karena rasio ini
hanya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang lancar
dengan aktiva lancar perusahaan. Posisi likuiditas tidak diperhitungkan investor
dalam berinvestasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
Nurhayati (2013) yang menyatakan bahwa current ratio tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Pengaruh Firm Size Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah firm size berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel firm size
yang di proksikan dengan total aset memiliki nilai 3,257 > 1,98081 ttabel dan nilai
Sig 0,001 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa firm size memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Ini menunjukkan semakin besar jumlah aset yang
dimiliki perusahaan maka modal yang dimiliki perusahaan juga besar, hal ini tentu
akan menyebabkan PBV ikut meningkat. Ukuran perusahaan dijadikan patokan
bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang bagus, sehingga ukuran
perusahaan bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel firm size dapat digunakan sebagai
alat untuk menilai PBV pada perusahaan manufaktur. Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian Nurhayati (2013) yang menyatakan bahwa firm
size berpengaruh signifikan terhadap PBV.
Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio
memiliki nilai thitung -1,500 < -1,98081 ttabel dan nilai Sig 0,136 > 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa dividend payout ratio tidak memiliki pengaruh terhadap
nilai perusahaan. Secara agregat investor hanya melihat total pengembalian
(Return) dari keputusan investasi. Mereka tidak melihat apakah itu berasal dari
capital gain atau pendapatan dividen. Jadi apakah laba yang dihasilkan akan
dibagikan sebagai dividen atau ditahan sebagai laba ditahan maka tidak akan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel DPR tidak dapat digunakan sebagai alat untuk menilai PBV pada
perusahaan manufaktur. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
Herawati (2012) yang menyatakan bahwa DPR tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan (PBV).
Pengaruh Return On Asset, Debt To Asset Ratio, Current Ratio, Firm Size
dan Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah Return On Asset, Debt To
Asset Ratio, Current Ratio, Firm Size, dan Dividend Payout Ratio berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)
menunjukkan nilai signifikan 0,002 < 0,05 berarti hipotesis keenam diterima. Hal
ini mengindikasikan bahwa return on asset, debt to asset ratio, current ratio ,
firm size, dan dividend payout ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013-2016 dan bertujuan untuk melihat
apakah return on asset, debt to asset ratio, current ratio, firm size, dan dividend
payout ratio terhadap nilai perusahaan. .Adapun populasi dalam penelitian ini
berjumlah 138 perusahaan dan perusahaan yang menjadi sampel sebanyak 32
sehingga data observasi dalam penelitian ini sebanyak 128 data. Penelitian ini
menggunakan laporan keuangan tahunan untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penelitian ini.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun kesimpulan hasil
penelitian ini adalah, Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil pegujian variabel return on asset berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2013 – 2016.
2. Hasil pegujian variabel debt to asset ratio tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2013 – 2016.
3. Hasil pengujian variabel current ratio tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2013 – 2016.
4. Hasil pegujian variabel firm size berpengaruh terhadap nilai perusahaan
pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013
– 2016.
5. Hasil pegujian variabel dividend payout ratio tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2013 – 2016.
6. Hasil pegujian secara keseluruhan bahwa variabel return on asset, debt to
asset ratio, current ratio, firm size dan dividend payout ratio berpengaruh
terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia 2013 – 2016.
Dan peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya, dapat menambahkan
variabel lain yang yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. Karena dari
hasil penelitian menunjukkan hanya dua variabel yang berpengaruh positif dan
signifikan adalah return on asset dan firm size terhadap nilai perusahaan. Peneliti
menyarankan untuk perusahaan, lebih memperhatikan faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan dan lebih berhati-hati dalam
mengambil kebijakan sehingga tidak mengurangi nilai perusahaan. Penelitian
selanjutnya disarankan perlu memperluas model dengan menambah jumlah
variabelnya, diantaranya adalah variabel kebijakan pengambilan risiko yanng
diukur dengan standar deviasi dari return, atau variabel-variabel lainnya yang
memungkinkan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan jumlah
periode dan menggunakan sampel yang lebih banyak agar hasil pengujian bisa
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afrillian, Dhonny Yuartha. 2014. Pengaruh Faktor Fundamental Dan Teknikal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2012). Jurnal Administasi Bisnis. Universitas Brawijaya Malang.
Analisa, Yangs. 2011. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2006-2008)”. Skripsi : Universitas Diponegoro.
Ayuningtyas, Dwi. 2013.”Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan:Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara”. Jurnal STIESIA. Surabaya.
Fenandar, Gany Ibrahim. 2012.”Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal : Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Dwiyani Hadiwidjaja, Rini. 2007. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Tesis :
Hargiyansyah, Rifqi Faisal. 2015. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (StudiUniversitas Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal : Universitas Jember.
Hasania, Yunita. 2016. “Pengaruh Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan Roe Terhadap Nilai Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Universitas Sam Ratulangi.
Herawati, Titin. 2012. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal : Universitas Negeri Padang. Padang.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jusriani, Ika Fanindya. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ISSN 2337-3806 Vol. 2 No. 2.
Kasmir. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 5. Jakarta : Rajawali Pers.
Khumairah, Siti. 2014. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
L.A. Lebalaha, Devina. 2016. “Pengaruh Price Earnings Rattio, Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2011-2014”. E-Journal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado.
Martikarani, Nani. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.
Meilani Wandini Putri, Siti. 2014.”Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), dan Size Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012”. e- Journal. Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Nidar, Sulaeman Rahman. 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan Modern. Edisi 1. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
Nurhayati, Mafizatun. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Deviden dalam Penciptaan Nilai Perusahaan : Studi Empirik pada Perusahaan Sektor Non Jasa Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Rahardjo, Budi. 2009. Dasar-Dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rozalina, Uchi. 2017.” Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Hutang dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2015”. Skripsi : Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Sandrawati, Vera. 2016. “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Earning per Share dan Risiko Sistematis Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Kategori LQ45 Yang Terdaftar Di BEI 2011-2014).” Jurnal Akuntansi. Universitas Maritim Raja Ali Haji . Tanjungpinang.
Satrio Wihardjo, Djoko. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011)”. Skripsi : Universitas Diponegoro.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi 9. Bandung : Mitra Wacana Media. Alfabeta.
Suharli. M. 2005. “Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Hutang Pada Perusahaan Publik di Jakarta”. Kumpulan Makalah Simposiun Nasional Akuntansi 8. Solo
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi. Edisi 1. Yogyakarta : CAPS.
Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public yang Listed Tahun 2005-2008). Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang
Susilo, Petrus Dwi Edi. 2011. Pengaruh Laba Kotor, Total Arus Kas dan Size Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma. Diunduh 20 September 2013
Syarif. 2014. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012)”. Skripsi : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Daftar Pustaka
Afrillian, Dhonny Yuartha. 2014. Pengaruh Faktor Fundamental Dan Teknikal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2012). Jurnal Administasi Bisnis. Universitas Brawijaya Malang.
Analisa, Yangs. 2011. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2006-2008)”. Skripsi : Universitas Diponegoro.
Ayuningtyas, Dwi. 2013.”Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan:Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara”. Jurnal STIESIA. Surabaya.
Fenandar, Gany Ibrahim. 2012.”Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal : Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Dwiyani Hadiwidjaja, Rini. 2007. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Tesis :
Hargiyansyah, Rifqi Faisal. 2015. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (StudiUniversitas Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal : Universitas Jember.
Hasania, Yunita. 2016. “Pengaruh Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan Roe Terhadap Nilai Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Universitas Sam Ratulangi.
Herawati, Titin. 2012. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal : Universitas Negeri Padang. Padang.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jusriani, Ika Fanindya. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ISSN 2337-3806 Vol. 2 No. 2.
Kasmir. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 5. Jakarta : Rajawali Pers.
Khumairah, Siti. 2014. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
L.A. Lebalaha, Devina. 2016. “Pengaruh Price Earnings Rattio, Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2011-2014”. E-Journal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado.
Martikarani, Nani. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.
Meilani Wandini Putri, Siti. 2014.”Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), dan Size Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012”. e- Journal. Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Nidar, Sulaeman Rahman. 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan Modern. Edisi 1. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
Nurhayati, Mafizatun. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Deviden dalam Penciptaan Nilai Perusahaan : Studi Empirik pada Perusahaan Sektor Non Jasa Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Rahardjo, Budi. 2009. Dasar-Dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rozalina, Uchi. 2017.” Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Hutang dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2015”. Skripsi : Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Sandrawati, Vera. 2016. “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Earning per Share dan Risiko Sistematis Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Kategori LQ45 Yang Terdaftar Di BEI 2011-2014).” Jurnal Akuntansi. Universitas Maritim Raja Ali Haji . Tanjungpinang.
Satrio Wihardjo, Djoko. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011)”. Skripsi : Universitas Diponegoro.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Edisi 9. Bandung : Mitra Wacana Media. Alfabeta.
Suharli. M. 2005. “Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Hutang Pada Perusahaan Publik di Jakarta”. Kumpulan Makalah Simposiun Nasional Akuntansi 8. Solo
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi. Edisi 1. Yogyakarta : CAPS.
Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public yang Listed Tahun 2005-2008). Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang
Susilo, Petrus Dwi Edi. 2011. Pengaruh Laba Kotor, Total Arus Kas dan Size Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma. Diunduh 20 September 2013
Syarif. 2014. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012)”. Skripsi : Universitas Muhammadiyah Surakarta.