Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FORTECH p-ISSN : 2580 – 3476 | e-ISSN : 2581--0073
LLPP22MM SSTTMMIIKK NNUURRDDIINN HHAAMMZZAAHH JJAAMMBBII 13
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT THTMENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR(STUDI KASUS : RSUD H. ABDUL MANAP JAMBI)
Lucy Simorangkir1, Dian Pramita Sari2
12Program Studi Teknik Informatika, STMIK Nurdin Hamzah, JambiE-mail: [email protected], [email protected]
Abstract - ENT disease (ear, nose, and throat) is a health problem that many people suffer anytime andanywhere. However, many people still less knowledgeable about the diseases. It causes mild diseasesthat could be treated early, develop into serious illness due to lack of information about the symptoms.RSUD H.Abdul Manap Jambi is one of the government hospitals. They provides ENT clinic facilitiesfor examinee ear, nose and throat diseases. Patient that want to consult or conduct an ENTexamination with an ENT specialist should first register before they can see a doctor for consultationor examination. The expert system of ENT disease diagnosis is built with the aim to adopt expertknowledge (in this case, ENT specialists) so patients can do a preliminary examination of disordersrelated to ear problems, nose, and throat independently before seeing the doctor. This applicationcould help them have early description obout the ENT diseases they suffer from. Examination of thessymptoms processes by certainty factor where every symptom has certainty value that determined bythe expert. Inputs in this system are patient data, symptom data, disease data, knowledge data andpolling data. The outputs of this system are patient data reports, symptom data, disease data,knowledge data, diagnostic results, and poll results. The results show that this expert system can helpthe doctor's job become easier so it can give the diagnosis of ENT disease.
Keywords: Certainty Factor, Expert System, ENT Diseases
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otolaryngologi adalah sebuah cabang ilmukedokteran yg dikenal secara umum menanganikonflik tentang indera pendengaran, hidung, dantenggorokan [1]. Penyakit THT (Telinga, Hidung,dan Tenggorokan) merupakan masalah kesehatanyang cukup banyak diderita oleh masyarakat tanpamengenal musim. Penyakit ini bisa menyerang siapasaja dari berbagai usia. Berbeda jenis penyakit THTmaka berbeda pula penyebabnya, dan tentu carapenyembuhan yang harus dilakukan pun juga ikutberbeda. Pemahaman masyarakat akan penyakit THTmasih sangat kurang, sebagian besar tidak terlatihsecara medis sehingga apabila mengalami gejalapenyakit tidak tertangani dengan baik. Sangatdisayangkan apabila gejala-gejala yang sebenarnyadapat di tangani lebih awal menjadi penyakit yanglebih serius akibat kurangnya pengetahuan.
RSUD H. Abdul Manap merupakan sebuahrumah sakit umum daerah yang mulai beroperasimemberikan pelayanan kepada masyarakat padatanggal 25 Maret 2009. Dalam sebuahpemeriksaan, dokter akan mendeteksi suatupenyakit yang terdapat dalam tubuh pasiendengan gejala atau keluhan pasien, yang
dilakukan pasien adalah dengan langsungbertatap muka dengan dokter serta dokter akanmenanyakan gejala-gejala yang timbul padapasien. Dalam sistem manual tersebut, pasienharus datang ke rumah sakit kemudian mengantriuntuk mendaftar di bagian pendaftaran, setelah itu kebagian rekam medis dan menunggu panggilan kebagian poliklinik THT, lalu pasien menunggupanggilan masuk ke ruangan menemui dokter untukberkonsultasi atau memeriksakan penyakit yangdiderita pasien dan apabila dokter tidak ada ditempat, pasien harus menunggu hingga dokterdatang.
Sistem yang seperti itu dapat di permudahdengan salah satu cabang dari kecerdasan buatan(Artificial Intelligence) yaitu sistem pakar. SistemPakar merupakan sistem yang berbasis pengetahuan,yaitu sistem yang meniru penalaran dari seorangpakar dalam bidang tertentu untuk memecahkansuatu masalah atau untuk memberikan saran [2].Dengan sistem pakar ini dimana pasien tidak perludatang ke dokter untuk mendiagnosis penyakit yangdiderita. Sistem pakar ini akan menggunakanmetode Certainty Factor, merupakan metode untukmembuktikan apakah suatu fakta itu pasti ataukahtidak pasti yang berbentuk metric yang biasanyadigunakan dalam sistem pakar [3]. Certainty Factorsebagai metode untuk menghitung nilai kepastianatas gejala yang diberikan pasien dan nilai yang
FORTECH p-ISSN : 2580 – 3476 | e-ISSN : 2581--0073
14 LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI
diberikan oleh pakar. Secara konsep metode inimerupakan suatu teknik yang digunakan untukmengatasi ketidakpastian dalam pengambilankeputusan. Hasil penelitian ini diharapkan dapatmembantu pekerjaan dokter menjadi lebih mudahsehingga memberikan hasil diagnosis penyakit THT.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana membangun Sistem PakarDiagnosis Penyakit THT (Telinga, Hidung,Tenggorokan) Menggunakan Metode CertaintyFactor.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangunSistem Pakar Diagnosis Penyakit THT (Telinga,Hidung, Tenggorokan) Menggunakan MetodeCertainty Factor.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:1. Membantu pihak rumah sakit memberikan
fasilitas kepada masyarakat untuk diagnosisawal penyakit THT.
2. Dapat meringankan pekerjaan dokter dalammendiagnosis penyakit THT.
3. Membantu dokter memberikan solusi awalpengobatan serta cara pencegahan penyakitTHT kepada pasien.
4. Membantu mendiagnosis penyakit THT lebihcepat dan mudah.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian iniadalah:1. Penelitian ini hanya membahas tentang
pengelolahan data pasien, data penyakit, datagejala, data pengetahuan Pada Poliklinik THTRSUD H. Abdul Manap.
2. Sistem informasi yang dihasilkan sistem pakarberupa laporan data pasien, data penyakit, datagejala, laporan hasil diagnosis yang mencakuppenyebab penyakit, cara pencegahan, dansolusi pengobatannya.
1.6 Metode Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian inidilakukan dengan cara:1. Penelitian Lapangan
Dalam penelitian ini langsung ke PoliklinikTHT RSUD H. Abdul Manap untuk melakukan
pengamatan serta wawancara kepada pihakyang berhubungan dan terkait yaitu DokterSpesialis THT untuk mendapatkan sumberinformasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
2. Studi PustakaPeneliti mengambil beberapa referensi baik itudari buku, jurnal, maupun sumber-sumber lainuntuk membantu dalam pengolahan data.
3. Penelitian LaboratoriumUntuk menguji kebenaran dari pada programaplikasi yang bangun.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu sistem komputeryang bisa menyamai atau meniru kemampuanseorang pakar. Pakar yang dimaksud disini adalahorang yang mempunyai keahlian khusus yang dapatmenyelesaikan masalah yang tidak dapatdiselesaikan orang awam. Contohnya dokter,mekanik, psikolog, dan lain-lain [4]. Pada dasarnyasistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitaspemecahan masalah.
Sistem Pakar yang baik dirancang agardapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentudengan meniru kerja dari para ahli. Aturan-aturan didalamnya memberitahu program, bagaimana iamemberlakukan informasi-informasi yangtersimpan. Berdasarkan itu program memberikansolusi-solusi atau bantuan pengambilan keputusanmengenai permasalahan tertentu, mirip dengan saranseorang pakar [5].
2.2 Metode Certainty Factor
Certainty Factor (Faktor Kepastian) adalahmerupakan pernyataan dalam sebuah kejadian (faktaatau hipotesis) berdasarkan bukti atau penilaianpakar. Certainty Factor menggunakan suatu nilaiuntuk mengasumsikan derajat keyakinan seorangpakar terhadap suatu data. Metode ini sangat cocokdalam sistem pakar untuk mengukur suatu apakahpasti atau tidak pasti dalam mendiagnosis penyakit[6].
Metode certainty factor digunakan ketikamenghadapi suatu masalah yang jawabannya tidakpasti. Ketidakpastian ini bisa merupakanprobabilitas. Dalam sistem pakar menggunakanmetode certainty factor sebagai metode untukmenghitung nilai kepastian atas gejala yangdiberikan pasien dan nilai yang diberikan oleh pakar.
Salah satu kelebihan dari metode CertaintyFactor adalah Metode ini cocok dipakai dalamsistem pakar untuk mengukur sesuatu apakah pastiatau tidak pasti dalam mendiagnosis penyakitsebagai salah satu contohnya, karena perhitungandengan menggunakan metode ini dalam sekali
FORTECH p-ISSN : 2580 – 3476 | e-ISSN : 2581--0073
LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 15
hitung hanya dapat mengolah dua data saja sehinggakeakuratan data dapat terjaga [7].
2.3 Diagnosis
Diagnosis adalah usaha untuk mengetahuiatau mengidentifikasi mengenai suatu jenis penyakitatau masalah kesehatan yang diderita atau dialamiseorang pasien atau penderita. Hasil diagnosisadalah sebuah diagnosis penyakit [8].
Diagnosis merupakan identifikasi sifat-sifatpenyakit atau kondisi atau membedakan satupenyakit atau kondisi dari yang lainnya. Penilaiandapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik, teslaboratorium, atau sejenisnya, dan dapat dibantuoleh program komputer yang dirancang untukmemperbaiki proses pengambilan keputusan.
2.4 Penyakit THT (Telinga, Hidung,Tenggorokan)
Penyakit THT (Telinga, Hidung danTenggorokan) merupakan masalah kesehatan yangcukup banyak diderita oleh masyarakat tanpamengenal musim. THT merupakan bagian dari ilmukedokteran yang merupakan singkatan dari TelingaHidung dan Tenggorokkan. Gejala dari penyakitpada bagian ini tergantung dari lokasi dan penyebabpenyakit itu sendiri. Jenis penyakit THT yang seringdialami pasien sangat bermacam-macam. Dalammasalah organ telinga, dapat ditemukan kasustelinga berdenging, telinga menurunpendengarannya, keluar cairan dari telinga, sakittelinga, dan lain-lain. Pada organ hidung, keluhandapat berupa hidung beringus, bersin-bersin, hidungtersumbat, benjolan di hidung, dan lain-lain. Padaarea tenggorokan umumnya terdapat keluhan nyeritenggorokan dan batuk [9].
Berikut ini adalah beberapa penyakit yangsering menyerang telinga, hidung, dan tenggorokan(THT) berdasarkan buku register pelayanan pasienrawat jalan RSUD H. Abdul Manap dan hasilwawancara dengan dr. Muhammadong, sp.THT-KLdan dr. Rosita adalah:
1. OMA (Otitis Media Akut)Otitis Media Akut adalah infeksi telinga tengaholeh bakteri atau virus. Otitis media akut bisaterjadi pada semua usia, tetapi paling seringditemukan pada anak-anak terutama usia 3bulan-3 tahun. Penyebabnya adalah bakteri atauvirus.
2. Syndrom MeniereSyndrom Meniere adalah penyakit telinga yangdiakibatkan oleh keabnormalan cairan telingabagian dalam, infeksi virus, migrain, dan traumapada telinga. Pada kebanyakan penderita,penyakit ini hanya menyerang 1 telinga dan pada
10-15% penderita penyakit ini menyerang keduatelinga.
3. RhinitisRhinitis adalah Peradangan membran mukosayang diakibatkan oleh bakteri, alergen (penyebabalergi), dan virus. Beberapa penyebab rhinitisAlergi (debu, bulu hewan, aroma menyengat dll),Non alergi (perubahan cuaca, perubahan suhuudara, suhu dingin, asap rokok, polusi udara,perubahan keadaan hormone, stress, makanantertentu).
4. SinusitisSinusitis adalah inflamasi atau peradangan padadinding sinus yang disebabkan oleh virus flu ataupilek yang disebarkan sinus dari saluranpernapasan atas, selain infeksi virus, jugadiakibatkan oleh infeksi jamur, infeksi bakteri,infeksi gigi serta kebiasaan merokok.
5. Polip NasalPolip Nasal adalah hasil dari inflamasi akibatalergi, infeksi. Factor pemicu polip yaitu: infeksikronis pada sinus, rhinitis alergi, asma,sensitivitas NSAID (respon alergi terhadap obatanti alergi).
6. TonsilitisTonsilitis adalah peradangan yang terjadi padaamandel atau tonsil. Penyebab radang amandelatau tonsilitis pada umumnya adalah virus danselebihnya disebabkan oleh bakteri.
7. FaringitisFaringitis adalah suatu peradangan padatenggorokan (faring). Faringitis bisa disebabkanoleh virus maupun bakteri. Kebanyakandisebabkan oleh virus, termasuk virus penyebabcommon cold, flu
8. ParotitisParotitis atau biasa di kenal dengan istilahgondongan adalah proses inflamasi atauperadangan pada kelenjar parotis. Inflamasi padakelenjar parotis paling sering disebabkan olehadanya infeksi baik bakteri ataupun virus.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kebutuhan Masukan ( Input )Adapun kebutuhan masukan pada sistem ini
terdiri dari:1. Data Pengguna (Pasien)
Data ini merupakan data pasien yangmenggunakan sistem pakar untuk diagnosis awalpenyakit THT.
2. Data PollingData ini berisi pendapat pengguna/pasien tentangsistem pakar.
3. Data Gejala-Gejala PenyakitData ini merupakan data gejala-gejala yangmuncul pada penyakit THT. Data-data gejala
FORTECH p-ISSN : 2580 – 3476 | e-ISSN : 2581--0073
16 LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI
penyakit tersebut disajikan pada Tabel 1 sebagaiberikut:
Tabel 1 Data Gejala-Gejala Penyakit
No Gejala-Gejala Penyakit
G1 Sakit Kepala
G2 Demam
G3 Hidung Tersumbat
G4 Batuk
G5 Sakit Saat Menelan atau Berbicara
G6 Nyeri Telinga
G7 Sakit dan Nyeri Tenggorokan
G8 Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
G9 Hidung Meler
G10 Muncul Bintik Nanah Disekitar Amandel
G11 Napas Berbau
G12 Hidung Gatal
G13 Nyeri Leher
G14 Nyeri Otot
G15Nyeri Dibagian Wajah dan Terasa Sakit JikaDitekan
G16Pembengkakan Disertai Nyeri Pada PipiBagian Belakang dekat Rahang
G17 Suara Serak
G18 Tenggorokan Gatal
G19 Tidak Enak Badan
G20 Telinga Terasa Penuh
G21 Kepala Terasa Berat Ketika Menunduk
G22 Mendengkur Ketika Tidur
G23 Rasa Mual dan Muntah
G24 Bersin-Bersin
G25 Lidah Terasa Tidak Nyaman
G26 Pendengaran Berkurang
G27 Keluar Cairan dari Telinga
G28 Lendir Di Tenggorokan
G29 Sakit Gigi Rahang Atas
G30 Mulut Kering
G31 Pilek Menahun
G32 Tinnitus (Telinga Berdenging)
G33 Selaput lendir merah dan bengkak
G34 Lemas
G35Pembengkakan atau Pembesaran DagingTumbuh Didalam Rongga Hidung
G36 Serangan Vertigo (Perasaan Berputar)
G37 Tenggorokan Terasa Kering
G38 Ingus Berwarna Kuning / Kehijauan
G39 Mata Gatal dan Berair
G40 Berkurangnya Daya Penciuman
G41 Leher Bengkak
G42 Berkurangnya Daya Pengecap
4. Data PenyakitData ini merupakan data penyakit yang seringmenyerang THT. Data-data tersebut disajikanpada Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 2 Data Penyakit
No PenyakitP1 OMA (Otitis Media Akut) / Congek
P2 Sindrom Meniere
P3 Rhinitis
P4 Sinusitis
P5 Polip Nasal
P6 Tonsilitis
P7 Faringitis
P8 Parotitis
5. Data PengetahuanData ini merupakan hubungan atau keterkaitanyang ada antara gejala dan penyakit THT. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Data Pengetahuan
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
G1 √ √ √ √ √
G2 √ √ √
G3 √ √ √
G4 √ √ √
G5 √
G6 √ √ √ √ √
G7 √
G8 √
G9 √ √
G10 √
G11 √ √
G12 √
G13 √
G14 √
G15 √
G16 √
G17 √
G18 √ √
G19 √
G20 √ √
G21 √
G22 √
FORTECH p-ISSN : 2580 – 3476 | e-ISSN : 2581--0073
LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 17
G23 √
G24 √ √
G25 √
G26 √
G27 √
G28 √
G29 √
G30 √
G31 √
G32 √ √
G33 √
G34 √ √
G35 √
G36 √
G37 √
G38 √
G39 √
G40 √ √ √
G41 √
G42 √
Keterangan :1. G1..G42 = Gejala Penyakit2. P1..P8 = Jenis Penyakit
P1 = OMA (Otitis Media Akut) / Congek.P2 = Sindrom Meniere.P3 = Rhinitis.P4 = Sinusitis.P5 = Polip Nasal.P6 = TonsilitisP7 = FaringitisP8 = Parotitis.
6. Data Jawaban Dari PertanyaanData jawaban dari pertanyaan berupa jawaban-jawaban yang dimasukan dengan CFuser 0-1yaitu “Sangat Yakin” bernilai 1, “Yakin” bernilai0,8, “Cukup Yakin” bernilai 0,6, “Sedikit Yakin”bernilai 0.4, “Tidak Tahu” bernilai 0,2, “Tidak”bernilai 0 berdasarkan gejala dari jenis penyakit.Adapun aturan kaidah produksi dari pertanyaanyang diajukan yaitu:1. IF nyeri telinga AND rasa mual dan muntah
AND telinga terasa penuh AND keluar cairandari telinga THEN OMA (Otitis MediaAkut).
2. IF pendengaran berkurang AND telingaberdenging AND serangan vertigo ANDtelinga terasa penuh THEN SindromMeniere.
3. IF hidung tersumbat AND batuk ANDhidung meler AND hidung gatal ANDtenggorokan gatal AND bersin-bersin ANDlendir di tenggorokan AND mata gatal dan
berair AND berkurangnya daya penciumanTHEN Rhinitis.
4. IF sakit kepala AND hidung tersumbat ANDnyeri telinga AND napas berbau AND nyeridibagian wajah dan terasa sakit jika ditekanAND kepala terasa berat ketika menundukAND sakit gigi rahang atas AND selaputlendir merah dan bengkak AND ingusberwarna kuning / kehijauan ANDberkurangnya daya penciuman ANDberkurangnya daya pengecap THENSinusitis.
5. IF sakit kepala AND hidung tersumbat ANDhidung meler AND mendengkur ketika tidurAND pilek menahun AND pembengkakanatau pembesaran daging tumbuh didalamrongga hidung AND berkurangnya dayapenciuman THEN Polip Nasal.
6. IF demam AND sakit kepala AND batukAND sakit saat menelan atau berbicara ANDnyeri telinga AND pembengkakan kelenjargetah bening AND muncul bintik nanahdisekitar amandel AND leher bengkak THENTonsilitis.
7. IF demam AND sakit kepala AND nyeritelinga AND batuk AND sakit dan nyeritenggorokan AND napas berbau AND nyerileher AND nyeri otot AND suara serak ANDtenggorokan gatal AND bersin-bersin ANDlemas AND tenggorokan terasa kering THENFaringitis.
8. IF demam AND sakit kepala AND nyeritelinga AND pembengkakan disertai nyeripada pipi bagian belakang dekat rahang ANDtidak enak badan AND lidah terasa tidaknyaman AND mulut kering AND telingaberdenging AND lemas THEN Parotitis.
3.2 Kebutuhan Proses
Adapun kebutuhan proses pada sistem initerdiri dari: pengolahan data pasien, data polling,data gejala, data penyakit, data pengetahuan dan datahasil diagnosis.
3.3 Kebutuhan Keluaran ( Output )
Adapun data keluaran terdiri dari: informasidata pasien, data polling, data gejala, data penyakit,data pengetahuan dan data hasil diagnosis.
3.4 Kebutuhan Antarmuka
Kebutuhan Antarmuka terdiri dari:antarmuka menu utama, konsultasi, data gejala, hasildiagnosis, dashboard (data polling), dan laporan.
FORTECH p-ISSN : 2580 – 3476 | e-ISSN : 2581--0073
18 LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI
3.5 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram menggambarkanbagaimana aplikasi tersebut berjalan dari satu bagianke bagian yang lainnya, dengan menggunakansimbol-simbol dan anak panah sebagai penghubungyang menyatakan arus data dari aplikasi tersebut[10]. Gambar 1 dan Gambar 2 berikut ini adalahgambar Diagram Konteks dan DFD Level 0.
0
Sistem PakarUntuk
DiagnosisAwal Penyakit
THT
aAdmin /
Pakar
b
User/Pasien
Data LoginData Penyakit
Data GejalaData Pengetahuan
Hasil KonsultasiHasil Polling
Data PasienGejala Yang Dialami PasienVote Pendapat tentang sistem
Data password adminLogin adminData PenyakitData GejalaData PengetahuanData PasienData hasil konsultasiHasil Polling
Gambar 1. Diagram Konteks
Diagram level 0 merupakan diagramberjenjang, diagram level 0 sangat menunjang daripembuatan laporan secara mendetail, menjelaskanjalannya sistem yang dibangun dan turunan daridiagram level 0 ini terdapat diagram detail yangmenggambarkan lebih terperinci lagi, pada Gambar2 diagram level 0 dibawah ini terdapat beberapaentitas dan proses antara lain sebagai berikut :
aAdmin/Pakar
1.0
Login
3.0
PengolahanData
b
Pasien
D1 Admin/Pakar
2.0
Diagnosis
D2 Penyakit
D3 Gejala
D4 Pengetahuan
D7 Hasil Konsultasi
DataPengetahuan
Data Gejala
Data Penyakit
Data Pengetahuan
Data PasienGejala Yang DialamiPasien
Hasil Diagnosis
Hasil Konsultasi
Data PasswordData Password
Login Berhasil
Gagal Login
Data Login
Data PenyakitData GejalaData Pengetahuan
Data PenyakitData Gejala
Data PengetahuanData Pasien
Data Gejala Yang Dialami PasienData hasil konsultasi
Hasil Polling
D5 Pasien
Data Pasien
Data Pasien
4.0
Polling
Vote Pendapattentang sistem
HasilPolling
D8 Polling
DataPolling
DataPolling
Data Gejala
Data Penyakit
D6 Konsultasi GejalaGejala YangDialamiPasien
Hasil Konsultasi
Gejala YangDialami
Pasien
Gejala YangDialamiPasien
5.0
LaporanData Pasien
Hasil Konsultasi
Laporan Data PasienLaporan Hasil Konsultasi keseluruhanLaporan Hasil Konsultasi setiap pasien
Gambar 2. DFD Level 0
3.6 Implementasi
Implementasi perangkat lunak dibangundengan menggunakan Bahasa Pemrograman PHPdan databasenya menggunakan MySQL.
.1. Halaman Menu Utama
Tampilan pada Gambar 3 berikut inimerupakan halaman pertama yang dilihat oleh
pengunjung yang terdiri dari beberapa menu yangbisa dilihat isi dari menu tersebut dengan mengklikmenu yang diinginkan.
Gambar 3. Halaman Menu Utama
2. Halaman KonsultasiTampilan pada Gambar 4 merupakan
langkah awal untuk konsultasi dengan terlebihdahulu mengisi form data pasien.
Gambar 4 Halaman Konsultasi
3. Halaman Data GejalaHalaman data gejala digunakan untuk
menginput data gejala yang dialami pasien danselanjutnya akan di proses untuk mengetahuidiagnosis awal penyakit apa yang dideritasebagaimana pada Gambar 5 dibawah ini
Gambar 5 Halaman Input Data Gejala
4. Halaman Hasil DiagnosisHalaman diagnosis pada Gambar 6
digunakan untuk menampilkan hasil diagnosispenyakit THT yang diderita oleh pasien.
FORTECH p-ISSN : 2580 – 3476 | e-ISSN : 2581--0073
LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 19
Gambar 6 Halaman Hasil Diagnosis
5. Halaman Cetak Hasil DiagnosisTampilan pada Gambar 7 merupakan
tampilan cetak hasil diagnosis penyakit THT yangdiderita pasien yang telah berkonsultasi dengansistem pakar.
Gambar 7 Halaman Cetak Hasil Diagnosis
6. Halaman DashboardHalaman dashboar pada Gambar 8
digunakan untuk mempermudah dalam pengolahaninformasi- informasi yang ada di database.
Gambar 8 Halaman Dashboard
7. Halaman Laporan Data PasienTampilan pada Gambar 9 ini merupakan
tampilan halaman laporan data pasien.
Gambar 9 Halaman Laporan Data Pasien
8. Halaman Laporan Data KonsultasiLaporan data hasil konsultasi seluruh pasien
yang berkonsultasi di sistem pakar ditampilkan padahalaman laporan data konsultasi seperti padaGambar 10 dibawah
Gambar 10 Halaman Laporan Data Konsultasi
IV . PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, makadapat disimpulkan sebagai berikut:4. Dengan adanya sistem pakar ini, dapat
membantu diagnosis awal penyakit yangberkaitan dengan THT.
5. Metode certainty factor dalam sistem inidigunakan untuk menghitung persentasikeyakinan penyakit berdasarkan gejala yangdirasakan.
6. Sistem pakar ini dibangun beserta hasilkeluarannya berupa hasil diagnosis yang berisipersentasi keyakinan hasil diagnosis, defenisipenyakit, cara pencegahan dan pengobatan daripenyakit THT.
7. Dengan adanya sistem pakar ini dapat membantumendiagnosis penyakit THT lebih cepat danmudah.
FORTECH p-ISSN : 2580 – 3476 | e-ISSN : 2581--0073
20 LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI
4.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapatdikemukakan adalah:1. Perlu adanya pengembangan tampilan sistem
pakar agar dibuat lebih menarik dan rapi sesuaidengan kebutuhan.
2. Dapat menambahkan berita / artikel tentangpenyakit THT atau artikel lain untuk menambahwawasan pengguna.
3. Perlu memperluas penyakit yang di diagnosis,karena ada banyak penyakit THT. Untukmengetahuinya perlu berkomunikasi dengandokter spesialis THT.
4. Dapat dikembangkan berbasis android agarpengguna dapat mendownloadnya di google playstore dan dapat digunakan sewaktu-waktu olehpengguna.
DAFTAR REFERENSI
[1] Ansar Zainuddin, 2017, Pengertian dan Jenis-Jenis THT,http://www.kumpulanmakalah.com/2016/10/masalah-tht.html.
[2] Sutojo, T, Mulyanto, E, Suhartono, V 2011,Kecerdasan Buatan, Yogyakarta: CV. AndiOffset.
[3] Abdul Sani Sembiring, 2012, Metode CertaintyFactor,https://asanisembiring.wordpress.com/2012/03/19/metode-certainty-factor/.
[4] Rosnelly, R 2012, Sistem Pakar Konsep danTeori, Yogyakarta: CV. Andi Offset.
[5] Kusrini, 2008, Aplikasi Sistem PakarMenentukan Faktor Kepastian Penggunadengan Metode Kualifikasi Pertanyaan,Yogyakarta: CV. Andi Offset.
[6] Hayadi, B H 2016, Sistem Pakar PenyelesaianKasus Menentukan Minat Baca,Kecenderungan, dan Karakter Siswa denganMetode Forward Chaining, Yogyakarta:Deepublish.
[7] Sri Hartati, Sari Iswanti, 2008, Sistem Pakardan Pengembangannya, Yogyakarta: GrahaIlmu.
[8] Para Ahli.Com, 2015, Diagnosis,http://menurutparaahli.com/tag/diagnosis-adalah/.
[9] Dr. Atika, 2016, Apa Jenis Penyakit THT,https://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2817249/apa-jenis-penyakit-tht.
[10] Kenneth E. Kendall, Julie E. Kendall, 2010,Analisis dan Perancangan Sistem Edisi kelimaJilid, Jakarta : PT. Indeks.
IDENTITAS PENULIS
Nama : Lucy Simorangkir, M.KomNIDN/NIK : 1028097801 / 11079TTL : Kuala Tungkal /
28 September 1978Golongan/Pangkat : IIIcJabatan Fungsional : LektorAlamat Rumah : Jl. Sermak Ishak Ahmad
No. 24 RT 007Kel. MayangMangurai Jambi
Telp. : 081366009242Email : lucy.simorangkir
@yahoo.co.id
Nama : Dian Pramita SariNIDN / NIK : -TTL : Jambi/ 13 Sept 1995Golongan/Pangkat : -Jabatan Fungsional : -Alamat Rumah : Jl.Perdabas Kenali AsamTelp. : 085384071343Email : dian_pramita09
@yahoo.co.id