19

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi
Page 2: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015

“Membangun Tradisi Pembelajaran Matematika yang

Menyenangkan”

Surabaya, Sabtu 30 Mei 2015

Editor:

1. H. Sunyoto Hadi Prayitno, Drs., S.T., M.Pd.

2. Sri Rahayu, Dra., S.Si., M.Pd.

3. Lidya Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd.

4. Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd.

5. Liknin Nugraheni, S.Pd., M.Pd.

6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd.

Published by: Adi Buana University Press

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Sekretariat: Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya 031-5041097

www.unipasby.ac.id; E-Mail: [email protected]

Page 3: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015

“Membangun Tradisi Pembelajaran Matematika yang

Menyenangkan”

Editor : 1. H. Sunyoto Hadi Prayitno, Drs., S.T., M.Pd.

2. Sri Rahayu, Dra., S.Si., M.Pd.

3. Lidya Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd.

4. Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd.

5. Liknin Nugraheni, S.Pd., M.Pd.

6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd.

Desain Sampul : Yosep Sophan Saputra

Layout : Yosep Sophan Saputra

Diterbitkan oleh:

Adi Buana University Press

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya, 60245

Telp. : 031-5041097

Fax : 031-5042804

Website : unipasby.ac.id

E-Mail : [email protected]

ISBN: 978-979-8559-54-9

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis,

termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekam lainnya, tanpa izin tertulis

dari penerbit.

Page 4: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... iii

Daftar Isi .............................................................................................................................. iv

PEMAKALAH UTAMA

1) Prof. Dr. Wono Setya Budhi,

Ph.D.

Berpikir Matematis “MatematikaUntuk

Semua”

1

2) Prof. Dr. Siti Maghfirotun

Amin, M.Pd.

Belajar Matematika? Yes!! 9

MAKALAH MATEMATIKA

PARALEL 1: Matematika Murni

1. Hanim Faizah SEMIRING PRIMA KUAT 21

2. Fiqqih Sinatrya Maghfiroh &

Hariyanto

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DUA TAHAP

PELAYANAN MODEL M/M/1 DENGAN N-

POLICY, PELAYANAN LAMBAT DAN

PELANGGAN TIDAK SABAR

28

3. Rizky Darmawan & Mahmud

Yunus

TRANSFORMASI WAVELET KONTINU

PADA RUANG DENGAN DILASI

VEKTOR

34

4. Andriyani REPRESENTASI SISWA TUNANETRA

DALAM MEMAHAMI KONSEP PERSEGI

42

5. Erdyna Dwi Etika ANALISIS KESULITAN MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK

DALAM MENYELESAIKAN SOAL TEORI

GRAPH DITINJAU DARI KEDASAN

VISUAL-SPASIAL.

51

6. Imam Rofiki PENALARAN KREATIF VERSUS

PENALARAN IMITATIF

57

7. Aning Wida Yanti PEMBELAJARAN KUNJUNG KARYA

DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

UNTUK MENGKONSTRUK PEMAHAMAN

MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI

INTEGRAL LIPAT DUA

63

PARALEL 2: Matematika Pendidikan

8. Ila Mardianti & Siti Lani Latifah KESIAPAN GURU MATEMATIKA

MENGINTEGRASIKAN KARAKTER

DALAM PEMBELAJARAN

72

9. Arifatus Sa’diyah & Lailatul

Istiqomah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

TWO STAY TWO STRAY DAN PAIR

CHECK PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA DI SMK AL ISLAH

SURABAYA

81

Page 5: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

v

10. Ririn Arinta Sari & Fadlian Hendy

Hindriatyoko

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

AIR DAN RME

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DI SMP NEGERI 3 WARU

90

11. Dias Yanitasari & Lia Annisa KEMAMPUAN MEMECAHKAN

MASALAH MATEMATIKA SISWA

KELAS X PADA MATERI SISTEM

PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

(SPLDV) MENGGUNAKAN TEORI

POLYA

100

12. Wilujeng Puri Rahayu & Nur

Azizah

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI

TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 1 SUKODONO

109

13. Ayu Noer Actavia, Nanda Aprillya

& Mawaddah Nur Indah Sari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

SGD DAN NHT PADA HASIL BELAJAR

MATEMATIKA DI SMP NEGERI 2

SEDATI

116

14. Rizky Verdyanto Pratomo &

Aditya Kurniawan

PENGARUH PENERAPAN DRILL AND

PRACTICE METHOD TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

SISWA DI SMPN 10 SURABAYA

126

15. Leni Siti Aminah & Muhammad

Iqbal Hidayat

PENGARUH KREATIVITAS GURU

TERHADAP MINAT BELAJAR

MATEMATIKA SISWA DI SMPN 2

SEDATI SIDOARJO

133

16. Iril Amalia & NurulAfida ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X

SMA AL-ISLAM KRIAN

138

17. Ika Sulistyowati & Nur Fathonah PROSES BERPIKIR DENGAN

KECERDASAN LINGUISTIK DAN

KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS

DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA.

142

18. Syukron Maftuh &Ella Fatma

Vemil

EFEKTIVITAS MODEL

PEMBELAJARAN RME (REALISTIC

MATHEMATICS EDUCATION) DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA

SISWA KELAS X UPW 2 SMK NEGERI 6

SURABAYA

150

19. Wahyu Hidayat PENGARUH MOTIVASI DAN

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

TERHADAP KEMAMPUAN

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

SISWA SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

158

20. Agustin Patmaningrum ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR

MAHASISWA PENDIDIKAN

MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK

MELALUI

MATA KULIAH MICRO TEACHING

168

21. Addin Zuhrotul 'Aini ANALISIS TINGKAT BERPIKIR

BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN

MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK

DITINJAU DARI KECERDASAN

SPASIAL

175

Page 6: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

vi

22. Akka Septiawan Erlanda & Feny

Rita Fiantika, S.Pd., M.Pd.

KEMAMPUAN SPASIAL SISWA

MATERI GEOMETRI DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNING BERBASIS IT

182

23. Ainun Najib KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS

SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA BEBASIS IT

189

24. Ahmat Fatoni Azis PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

SISWA SMP BERDASARKAN LEVEL

PERKEMBANGAN BERFIKIR VAN

HIELE

197

25. Alifatul Zunanin PENERAPAN METODE BLENDED

LEARNING PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS

ISLAMIYAH SUKOHARJO

204

26. Dyah Alfin Darma Arshad PENGGUNAAN MEDIA

KARASBARUNG MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING (PBL) BERDASARKAN

TEORI KONSTRUKTIVISME

VYGOTSKY PADA HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

212

27. Ellen Magdalena PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING DENGAN

METODE SAINTIFIK PADA MATERI

POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN

BULAT SISWA KELAS VII SMP PGRI 1

KEDIRI

222

28. Eni Nadzifah KEMAMPUAN REPRESENTASI

MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNING

229

29. Nila Sayekti Ningrum PEMAHAMAN DAN DISPOSISI

MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA KNISLEY

236

30. Nila Yunita Ariani PROFIL PENALARAN PESERTA DIDIK

DITINJAU DARI KEMAMPUAN

MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA

MATERI BILANGAN PECAHAN

243

31. Nisvella Romadona PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI

METAPHORICAL THINKING PADA

MATERI FUNGSI

246

32. Niswatul Muthoharoh PROFIL PROSES KOGNITIF SISWA

DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA MATERI PECAHAN

255

33. Nita Agustina Wahyudi PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS SISWA DENGAN

PENERAPAN STRATEGI INKUIRI PADA

MATERI RELASI DAN FUNGSI

DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER

260

34. Nova Rita Indah Yuliani PERBADINGAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA ANTARA MODEL

PEMBELAJARAN ROTATING TRIO

EXCHANGE (RTE) DAN MIND MAPPING

PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

5 KEDIRI

267

Page 7: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

vii

35. Novi Erliana ANALISIS KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENYELESAIKAN MASALAH

BERDASARKAN PEMECAHAN GEORGE

POLYA

277

36. Nunung Nisa'ul Kasanah ANALISIS PENYELESAIAN SOAL

CERITA MATEMATIKA

BERDASARKAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

283

37. Rizca Ayu Febriana VISUAL THINKING SKILL DAN VERBAL

SKILL MATEMATIKA SISWA DENGAN

PENDEKATAN GRUP INVESTIGATION

(GI) DAN REALISTIC MATHEMATICS

EDUCATION (RME)

291

38. Rizki Ratnasari PROBLEM BASED LEARNING DENGAN

PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK

MENGETAHUI PENALARAN

MATEMATIS SISWA PADA

PEMBELAJARAN GEOMETRI

299

39. Rizqi Purbayanti IMPLEMENTASI PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

UNTUK MENGEMBANGKAN SENSE

MAKING SISWA PADA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KELAS VIII MTS RHAUDLATUT

THALABAH

309

40. Sukmawati Sri Sedono Anggraini PENERAPAN METODE BLENDED

LEARNING PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA UNTUK MENGETAHUI

KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

316

41. Sunaryo & Berlian Putri S PENERAPAN STRATEGI RECIPROCAL

TEACHING MENGGUNAKAN

MICROSOFT POWER POINT DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI

SMP NEGERI 1 SEDATI

322

42. Rohman Arif & Khoirul Hidayat MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR

MATEMATIKA PADA SISWA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD DENGAN METODE

BERMAIN GAME BRAIN

328

43. Tika Elok Octaviani & Erlin

Ladyawati

PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW UNTUK MENGEMBANGKAN

KECERDASAN LOGIS MATEMATIS

PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA

337

44. Neny Amanda Nur Janah & Ichlas

Anayati

ALAT PERAGA PERKALIAN MODEL

MATRIK SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG

MENYENANGKAN

344

45. Novina Imanardi Budiana & Wyta

Dwi Wahyuningtyas PENGGUNAAN APLIKASI EDMODO

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

352

46. Milasari Renaningtiyas MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PECAHAN SENILAI DAN

MENGURUTKAN PECAHAN MELALUI

PERMAINAN KARTU PECAHAN

360

Page 8: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

viii

47. A R D I A N I K PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

DAKONMATIKA TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA POKOK

BAHASAN KPK DAN FPB PADA

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

371

48. Silvia Monalisa & Putri Dwi

Arsian

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED

LEARNING DENGAN MEDIA

PEMBELAJARAN BERBASIS

MULTIMEDIA INTERAKTIF

MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3

PROFESSIONAL PADA POKOK

BAHASAN HIMPUNAN SISWA KELAS

VII-A SMP NEGERI 12 SURABAYA

TAHUN AJARAN 2014-2015

378

49. Sri Rahayu & Vresty Yuning

Diyas Prasetya PENGARUH DOMINASI PENGGUNAAN

OTAK KANAN DAN OTAK KIRI

TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA

387

50. Susi Hermin Rusminati REPRESENTASI EKSTERNAL SISWA SD

DALAM MENYELESAIKAN MASALAH

DESIMAL DITINJAU KEMAMPUAN

MATEMATIKA

396

51. Nining Eka Saputri, Dzakiyatul

Munawwarah & Peni Febria

Nurikasari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE GROUP

INVESTIGATION PADA KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEDANGAN

405

52. Siti Wahyu Ningsih, Rescylia

Sasmitha & Siti Aisyah PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN STRATEGI CARD SORT PADA

MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII-

D DI SMP KARTIKA IV-I SURABAYA

409

53. Siti Nur Maidah, Yulia Rohmawati

& Munadiyah Maslachatil Ummah

PENGARUH SIKAP PERCAYA DIRI

DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 1 DRIYOREJO

417

54. Erna Puji Astutik LINGKUNGAN PEMBELAJARAN DI

KELAS MATEMATIKA

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PEDESAAN DAN PERKOTAAN

424

55. Hartanto Sunardi DAMPAK KURIKULUM BAGI

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

437

56. Yusdita Mareta Rahmadani &

Lydya Lia Prayitno

KEMAMPUAN SISWA KELAS X MIA 5

SMAN 17 SURABAYA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL SPLDV

MENGGUNAKAN STRATEGI THINK

442

57. Wigig Waskito PROFIL PROSES BERFIKIR SISWA SMA

DALAM MENYELESAIKAN MASALAH

PEMROGRAMAN LINEAR DITINJAU

DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA

DAN GENDER

448

58. Wigig Waskito MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENENTUKAN NILAI EKSTRIM

MELALUI METODE PROBLEM SOLVING

PADA SISWA KELAS XI IPS-1 SMAN 1

NGAWI SEMESTER 2 TAHUN

473

Page 9: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

ix

PELAJARAN 2011/2012

59 Sumiati PERBANDINGAN HASIL BELAJAR

DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE WORD SQUARE

DAN PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH

487

Page 10: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

387

PENGARUH DOMINASI PENGGUNAAN OTAK KANAN DAN OTAK KIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

1Sri Rahayu, 2 Vresty Yuning Diyas Prasetya

[email protected], 2 [email protected] (Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Adi

Buana Surabaya)

Abstrak Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan hasil belajar

matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri siswa kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabaya. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri siswa kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket dan metode tes. Metode analisis data penelitian menggunakan rumus uji-t. Dari analisis data diperoleh thit = -5,55 yang terletak didaerah penolakan H0. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 berbunyi ―Ada perbedaan hasil belajar matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri di kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabayaǁ diterima. Maka dari analisis data dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajar matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri di kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabaya Tahun Ajaran 2014-2015.

Kata kunci: dominasi otak kanan, dominasi otak kiri, hasil belajar matematika

A. LATAR BELAKANG

Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting

di era modern seperti saat ini. Masyarakat Indonesia juga sudah mulai peduli dengan

pendidikan untuk anak-anak sebagai penerus generasi yang baik bagi bangsa kita.

Pemerintahpun terus memperbaiki kurikulum pembelajaran sebagai upaya untuk

memperbaiki pendidikan di Indonesia. Maka Kementrian Pendidikan Nasional menetapkan

Visi Pendidikan Indonesia tahun 2025 yang isinya: ―Terwujudnya sistem pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara

Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga Indonesia sehingga

mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubahǁ

Dan sesuai dengan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan

nasional pasal 4, tertera: Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kecerdasan bangsa

dan mengembangkan bangsa Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

Page 11: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

388

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan ketrampilan, sehat rohani dan jasmani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pentingnya pendidikan juga diterangkan di dalam Al Qur‘an Surat Az Zumar ayat

9 yang artinya: ―…Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?

Sesungguhnya orang-orang berakallah yang dapat menerima pelajaran‖.

Untuk itulah kita wajib menuntut ilmu dan berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan

untuk masa depan pendidikan kita. Dan akhirnya kita menyadari bahwa pendidikan

sangatlah penting untuk kehidupan kita dan peran guru sangat dibutuhkan agar siswa dapat

menerima pelajaran dengan baik. Peran guru dapat dikatakan berhasil dalam mengajar, yang

dalam kalimat operasionalnya ―Membuat siswa menjadi belajar‖, maka guru perlu

mengenal siswa lebih dari siswa mengenal dirinya sendiri. Agar hal itu dapat dilakukan,

maka ada salah satu teori psikologi yang cukup berpengaruh dalam proses belajar siswa

yaitu kecerdasan. Teori ini berhubungan erat dengan ilmu syaraf, terutama syaraf pusat, dan

khususnya otak besar (cerebral cortex) yang terdiri dari otak kiri dan otak kanan.

Menurut Yudana (1999) menguraikan bahwa ―Oleh para pakar organ pengontrol

pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan

fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistic dan kreatif, perasaan,

gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain,

sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk

melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan

peristiwa), logika, dan analisis‖.

Selanjutnya Kartini Sapardjiman, Ketua Senam Otak Indonesia dalam menuturkan

bahwa kecerdasan bayi juga bisa dioptimalkan dengan senam otak. Senam otak adalah

latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini

mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan. Diharapkan,

potensi kedua belahan otak akan seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi

maksimal.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, mayoritas masyarakat menganggap

kemampuan menghitung dan menghafal yang didominasi otak kiri yang lebih diutamakan

dan ditonjolkan. Sedangkan kreatifitas dan imajinasi yang didominasi oleh otak kanan tidak

begitu dianggap dan selalu dikesampingkan. Siswa yang proses berfikirnya dominan

menggunakan otak kiri belum tentu hasil belajar matematikanya lebih baik dari pada siswa

yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan. Dunia pendidikan di Indonesia

saat ini juga telah melaksanakan kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menyeimbangkan

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Juga sebagai penyeimbang dominasi

otak kanan dan otak kiri siswa sehingga dapat mencerdaskan siswa secara maksimal.

Page 12: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

389

Dalam skripsi ini, peneliti mengambil objek salah satu kelas VII di SMP Negeri 24

Surabaya yaitu kelas VII-J yang sekaligus menjadi kelas yang disediakan oleh SMP Negeri

24 Surabaya kepada peneliti untuk melaksanakan Program Pengalaman Lapangan II (PPL

II).

Siswa kelas VII adalah siswa yang mulai beradaptasi dilingkungan sekolah yang

baru, sehingga guru perlu memberi suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga dalam

penelitian ini di terapkan model pembelajaran quantum learning yang dapat

menyeimbangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa yang menjadi objek

yang tepat pada penelitian ini.

Pada mata pelajaran matematika yang diajarkan di kelas VII semester ganjil ada

empat materi , yang terdiri dari materi bilangan bulat, materi himpunan, materi

perbandingan dan skala, dan materi garis dan sudut. Pada PPL II peneliti diharuskan

mengajar keempat materi tersebut di kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabaya, maka sekaligus

peneliti juga mengambil salah satu materi tersebut sebagai objek materi pembelajaran yang

tepat untuk melaksanakan penelitiannya yaitu pada materi perbandingan dan skala. Karena

pada kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai permasalahan yang berkaitan dengan

perbandingan dan skala, baik itu secara langsung kita sadari maupun yang tidak kita sadari.

Maka penelitian ini diterapkan pada materi perbandingan dan skala yang ada dimateri

matematika kelas VII semester ganjil.

Maka cukup tepat kiranya bila penulis dapat menghubungkan kecerdasan dengan

materi pada pokok bahasan yang telah dipilih. Maka dengan ini penulis mengambil judul

―Pengaruh Dominasi Penggunaan Otak Kanan dan Otak Kiri Terhadap Hasil Belajar

Matematika Materi Perbandingan dan Skala Siswa Kelas VII-J SMP Negeri 24

SURABAYA pada Tahun Ajaran 2014-2015‖.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah adalah latar belakang masalah dirumuskan pertanyaan penelitian

atau fokus penelitian secara eksplisit, jelas dan ringkas. Pada penelitian ini rumusan

masalah yang diambil adalah apakah ada perbedaan hasil belajar matematika materi

perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak

kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri siswa kelas VII-J

SMP Negeri 24 Surabaya Tahun Ajaran 2014-2015?

C. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil

belajar matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya

dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan

menggunakan otak kiri siswa kelas VII-J SMPN 24 Surabaya tahun pelajaran 2014-2015.

Page 13: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

390

D. MANFAAT

Manfaat dari penelitian ini bagi:

1. Siswa

Agar siswa tidak merasa jenuh dan bisa mengembangkan imajinasi serta kreatifitasnya

2. Guru

Agar guru dapat mengenali potensi yang ada pada siswa dan tidak menjadi guru yang

otoriter.

3. Orang tua

Agar orang tua bersifat demokratis dan tidak memaksakan kehendak anak.

4. Sekolah

Agar sekolah mempunyai kurikulum yang tidak memberatkan siswa serta memberikan

sarana dan prasarana yang mendukung.

E. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Matematika

Menurut Roy Hollands (1995: 81), ‖matematika adalah suatu sistem yang rumit

tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang‖. The Liang

Gie (1999:23), mengutip pendapat seorang ahli matematika bernama Charles Edwar

Jeanneret yang mengatakan: ‖Mathematics is the majestic structure by man to grant

him comprehension of the universe, yang artinya matematika adalah struktur besar yang

dibangun oleh manusia untuk memberikan pemahaman mengenai jagat raya‖. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun KBBI, 2007:723) matematika diartikan

sebagai: ―ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur bilangan

operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.

James (dalam Suherman 2001:16) menyatakan bahwa: ―Matematika adalah

konsep ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang

berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terjadi ke

dalam tiga bidang yaitu : aljabar, analisis, dan geometri‖.

Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang definisi

matematika di atas, maka dapat disimpulkan bahwa matematika adalah konsep ilmu

tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang memiliki

struktur besar yang berhubungan satu dengan yang lainnya yang terbagi dalam tiga

bidang yaitu: aljabar, analisis, dan geometri.

2. Hasil Belajar Matematika

Menurut Gagne (dalam Abidin, 2011:8) bahwa: Hasil belajar matematika

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah

perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk

Page 14: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

391

perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari

matematika. Perubahan tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan

pengembangan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang belajar, hasil belajar, dan

matematika, maka dapat dirangkai sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar matematika

adalah merupakan tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa

dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran matematika setelah

mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes.

3. Otak

Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki (1999: 150).Otak manusia adalah

massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini.

Inilah satu-satunya organ yang sangat berkembang sehingga ia dapat mempelajari

dirinya sendiri. Otak mempunyai tiga bagian dasar: batang atau ―otak reptil‖, sistem

limbic atau ―otak mamalia‖, dan neokorteks. Menurut Dr. Paul Mac Lean (dalam Bobbi

De Porter dan Mike Hernacki, 2003: 129) menyebut otak triune karena terdiri dari tiga

bagian, masing-masing berkembang pada waktu yang berbeda dalam sejarah evolusi

kita. Masing-masing bagian juga mempunyai struktur saraf tertentu dan mengatur tugas-

tugas yang harus dilakukan.

4. Otak Kanan dan Otak Kiri

Tiga bagian otak juga dibagi menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Kini dua

belahan ini dikenal sebagai ―otak kanan‖ dan ―otak kiri‖. Eksperimen terhadap dua

belahan tersebut telah menunjukkan bahwa masing-masing belahan bertanggung jawab

terhadap cara berpikir, dan masing-masing mempunyai spesialisasi dalam kemampuan-

kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antara kedua

sisi.

a. Otak Kanan

Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik.Cara

berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat non verbal,

sepertiperasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan

kehadiran benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, music,

seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.

b. Otak Kiri

Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial,linear, dan rasional. Sisi ini sangat

teratur. Walaupun berdasarkan realitas, ia mampu melakukan penafsiran abstrak

dan simbolis. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal,

menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta

simbolisme.

Page 15: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

392

Kurikulum pendidikan di Indonesia sekarang sudah menggunakan kurikulum 2013

yang dapat menyeimbangkan dominasi otak kanan dan dominasi otak kiri, karena

kurikulum 2013 dapat mengaktifkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa.

F. PEMBAHASAN

Data merupakan hal yang paling penting dalam penelitian, karena data ini berfungsi

sebagai pengganti keadaan yang diteliti. Pengumpulan data tidaklah mudah, dalam hal ini

digunakan tes sebagai pengumpulan data. Menyiapkan data yang diperlukan dalam

perhitungan statistik, maka dibuat tabulasi data sebagai berikut.

Tabel Perhitungan untuk memperoleh mean dan simpangan baku

No.

1 45 55 -15,38 -13,1 236,54 171,61

2 90 70 29,62 1,9 877,34 3,61

3 40 55 -20,38 -13,1 415,34 171,61

4 55 50 -5,38 -18,1 28,94 327,61

5 30 65 -30,38 -3,1 922,94 9,61

6 75 65 14,62 -3,1 213,74 9,61

7 40 75 -20,38 6,9 415,34 47,61

8 55 70 -5,38 1,9 28,94 3,61

9 65 65 4,62 -3,1 21,34 9,61

10 65 90 4,62 21,9 21,34 479,61

11 65 55 4,62 -13,1 21,34 171,61

12 70 90 9,62 21,9 92,54 479,61

13 90 75 29,62 6,9 877,38 47,61

14 45

-23,1

533,61

15 60

-8,1

65,61

16 80

11,9

141,61

17 75

6,9

47,61

18 100

31,9

1.017,61

19 60

-8,1

65,61

20 60

-8,1

65,61

21 70

1,9

3,61

Jumlah 785 1430

4.173,06 3.873,81

1. Menentukan simpangan baku untuk siswa yang proses belajarnya dominan

menggunakan otak kanan dan siswa yang proses belajarnya dominan menggunakan otak

kiri.

a. Simpangan baku untuk siswa yang proses belajarnya dominan menggunakan otak

kanan

( )

( )

Page 16: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

393

∑( )

b. Simpangan baku untuk siswa yang proses belajarnya dominan menggunakan otak

kiri

∑( )

2. Menentukan simpangan baku gabungan antara siswa yang proses belajarnya dominan

menggunakan otak kanan dan siswa yang proses belajarnya dominan menggunakan otak

kiri

√( )

( )

√( ) ( )

Page 17: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

394

3. Menghitung nilai t

Jadi, -5,55

4. Uji hipotesis

a. Menentukan nilai H0 dan H1

1) H0: (Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika …...materi

perbandingan dan skala antara siswa yang proses …...berfikirnya dominan

menggunakan otak kanan dan siswa …...yang proses berfikirnya dominan

menggunakan otak kiri …...di kelas VII-JSMP Negeri 24 Surabaya tahun ajaran

2014-…...2015).

2) H1: (Ada perbedaan hasil belajar matematika materi …...perbandingan

dan skala antara siswa yang proses …...berfikirnya dominan menggunakan otak

kanan dan siswa …...yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri

….di kelas VII-J ……SMP Negeri 24 Surabaya tahun ajaran ….2014-2015)

b. Menentukan taraf signifikan

Dipilih taraf signifikan 5% atau 0,05

c. Mencari kriteria penerimaan dan penolakan H0

Nilai = (

)( )

(

)( )

Harga dengan dk=32 dilihat dari daftar distribusi t diperoleh

Page 18: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

395

-2,042 2,042

Gambar 4.1 Kriteria Penerimaan dan Penolakan H0

Keterangan :

H0 diterima jika:

H0 ditolak jika : atau

d. Menentukan nilai t

Dari perhitungan diperoleh < , ini berarti ditolak dan diterima.

G. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan pada bab IV tentang

penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 24 Surabaya data menunjukkan bahwa

( )( )

sebagai syarat dikatakan H0 ditolak. Buktinya adalah -5,55 < -

2,042 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika materi

perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak

kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri di kelas VII-J

SMP Negeri 24 Surabaya tahun ajaran 2014-2015

H. SARAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh peneliti ingin memberikan saran yang dapat

berguna bagi guru matematika yang dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Dalam proses belajar mengajar matematika sebaiknya dalam suasana yang

menyenangkan dan tidak membosankan agar siswa menyukai pelajaran matematika

sehingga hasil belajarnya akan meningkat.

2. Setiap siswa memiliki dominasi otak yang berbeda, yakni siswa yang proses berfikirnya

dominan menggunakan otak kanan, dan siswa yang proses berfikirnya menggunakan

otak kiri. Sebaiknya guru dapat mengajarkan matematika dengan menggunakan alat

peraga, simbol, warna, dan gambar yang dipadukan dengan rumus dalam pelajaran

matematika agar dapat menyeimbangkan dan memaksimalkan kecerdasan siswa yang

proses belajarnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses belajarnya

dominan menggunakan otak kiri.

Daerah

Penolakan H0

Daerah

Penerimaan H0

Daerah

Penolakan H0

Page 19: SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015 - UNIPA SBY · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model pembelajaran discovery learning 229 29. nila sayekti ningrum pemahaman dan disposisi

396

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran, 2010. Bandung: Hilal

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2003. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Nyaman dan Menyenangkan (terjemahan Alwiyah Abdurrahman). Bandung: Kaifa.

Gie, The Liang. 1999. Filsafat Matematika. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.

Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hollands, Roy. 1995. Kamus Matematika. Jakarta: Erlangga.

Prof. Dr Dedy Mulyasana, M.Pd. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta:PT Raya Grafindo Persada

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suherman, Erman dan Winataputra. 2001. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Tidak diterbitkan.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikolog Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tim Penyusun KBBI. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka