6
KRITIK ARSITEKTUR PRISKA PARAMITA P 3211100109 JURUSAN ARSITEKTUR FTSP - ITS

sagrada familia - kritik arsitektur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas makna - kritik arsitektur

Citation preview

  • KRITIK ARSITEKTUR

    PRISKA PARAMITA P

    3211100109

    JURUSAN ARSITEKTUR

    FTSP - ITS

  • KRITIK NORMATIF

    Kritik bertujuan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, membantu orang awam untuk melihat

    suatu karya dari sudut pandang baru, dan dapat juga mendidik masyarakat dengan tujuan tertentu.

    Kritik memberikan penilaian apa adanya dengan dasar ilmiah, bukan hanya persepsi dari orang yang

    mengkritik saja. Kritik normatif merupakan mengkritisi sesuatu sesuai dengan norma, ketentuan yang

    sudah ada. Penilaian bergantung pada paradigma atau norma yang diyakini dalam hubungan dengan

    standar-standar. Hakikat dari kritik normatif :

    Bangunan atau kota di mana pun dirancang menggunakan model, pola, atau standar

    Keberhasilan suatu bangunan atau lingkuangan buatan dapat dinilai menggunakan prinsip

    Norma tidak hanya berupa standar fisik / kuantitatif, namun juga non fisik / kualitatif

    Norma merupakan sesuatu yang bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan

    Dalam mengkritik terdapat hakikat yang digunakan, yaitu :

    1. Metode Doktrin

    norma yang bersifat general, prisnsip yang kualitatif / tidak terukur

    2. Metode Sistematik

    norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan, elemen elemen untuk satu tujuan

    3. Metode Tipikal

    norma didasarkan pada generalisasi satu kategori bangunan spesifik

    4. Metode Terukur

    norma yang mampu mendefinisikan bangunan secara kuantitatif / terukur

    LA SAGRADA FAMILIA

    Arsitek : Antonio Gaudi

    Tahun Pembangunan : 1882 - sekarang

    Lokasi : Catuluya,Spanyol

    La Sagrada Familia dirancang oleh Antonio Gaudi, seorang arsitek terkenal dari Catuluya.

    Bangunan Sagrada Familia menggabungkan bangunan gereja gotik dengan keindahan alam. Antonio

    Gaudi merupakan seorang penganut agama Katolik yang religius, sehingga kecintaannya terhadap Tuhan

    juga terlihat pada karya-karyanya. Sumber inspirasinya dalam merancang adalah alam, yang merupakan

  • maha karya Tuhan. Menurutnya untuk membuat suatu karya yang hebat, karya yang mendekati

    sempurna seharusnya mengacu pada sesuatu yang sudah sempurna, yaitu alam sendiri.

    Those who look for the laws of Nature as a support for their new works collaborate with the

    creator

    Antonio Gaudi

    Sebelum menggunakan gaya arsitektur modern gothic yang terkenal di jaman itu, Antonio Gaudi

    menggunakan keseimbangan alam dalam merancang yang sesuai dengan pemikiran Timur (Jepang,

    China). Pada nantinya justru turis-turis dari Jepang yang berkunjung ke Sagrada Familia lebih

    menghargai karya terakhir Antonio Gaudi, sedangkan orang-orang lokal justru mengabaikannya. Hal ini

    tentu saja karena mereka memiliki pandagan yang sama terhadap alam. Hal ini dijelaskan oleh Raphael

    Minder, kepala museum Barcelonas Diocesan Museum, dalam New York Times, pada 3 November 2010

    Forty years ago, people in this city used to ignore and sometimes even throw away Gaudis work. Those

    who have really made the Sagrada Familia famous are the Japanese tourists, not for any religious

    reason, but because of their shared fascination for nature.

    Dalam buku Thinking About Architecture : An Introduction To Architectural Theory oleh Colin

    Davies, alam dipandang melalui dua cara. Melalui pandangan agama-agama dan teori evolusi Charles

    Darwin. Antonio Gaudi menggunakan pandangan agama, yaitu alam dinilai sebagai sesuatu yang

    transenden, di luar kemampuan manusia. Alam merupakan ciptaan sempurna Tuhan yang tidak dapat

    dilampaui oleh manusia. Sedangkan menurut teori Charles Darwin, alam akan terus berubah dan

    berevolusi dari waktu ke waktu, bukan sesuatu yang tetap. Alam dapat dipelajari dan berkembang

    sesuai dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi manusia untuk dapat menelitinya.

    Gereja Sagrada Familia, yang berarti keluarga kudus, dirancang dengan konsep hutan di dalam

    bangunan, yang terinspirasi dari keindahan alam Barcelona.

    Nothing is art if it does not come from nature

    Anything created by human beings is already in the great book of nature

    Antonio Gaudi

    Dengan menggunakan morfologi alam atau unsur organik, berarti arsitek cenderung melihat ke

    belakang dan tidak membuat sesuatu yang baru. Hal ini bertentangan dengan pandangan asitektur pada

    saat ini yang terus bereksperimen menggunakan teknologi untuk membuat mahakarya baru sesuai

    dengan perkembangan jaman. Bila dibandingkan dengan perancangan berbasis komputer di jaman

    sekarang, pendekatan organik lebih memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan pengguna, sedangkan

    perancangan berbasis komputer lebih menekankan pada penggunaan material dan teknologi yang ada.

    Perancangan juga lebih dinamis dan menunjukkan kreatifitas dalam mengambil bentuk maupun filosofi

    alam dalam bangunan. Di lain pihak, teknologi membantu arsitek dalam mewujudkan karyanya,

  • contohnya stadion yang berbentuk sarang burung di Cina, hanya dapat dibangun dengan kemajuan

    teknologi saat ini.

    Implementasi unsur organik, tidak hanya sekedar memasukkan bentuk ke dalam bangunan,

    tetapi sang perancang juga harus mengetahui proses dari unsur organik tersebut. Dalam merancang

    Sagrada Familia, Antonio Gaudi mempelajari bagaimana alam itu sendiri. Hutan diimplementasikan

    dengan membuat nave dan kolom yang menyatu seperti batang dan ranting-ranting pohon yang

    menyatu di atap gereja. Kubah yang berbentuk hiperboloid yang terinspirasi dari pelintir pohon. Dengan

    pilar yang memiliki cabang seperti pohon yang tumbuh hingga ke atap. Garis lurus yang disebut sebagai

    generatrika, seakan bergerak melewati garis-garis lainnya (direktriks). Sedangkan unsur pohon dalam

    desain kolom ditunjukkan dengan bagian mahkota kolom yang merupakan representasi hubungan

    antara batang dengan ranting dari sebuah pohon.

    In another type of geometry, tipolgy, forms are said to be similar not because they visually

    resemble one another but because the space they occupy has a similliar pattern to connectivity (Colin

    Davies : Thinking About Architecture : An Introduction To Architectural Theory). Ruang yang tercipta

    akibat perpaduan pohon dan ranting ini lah yang membuat orang merasakan unsur organik di dalam

    bangunan gereja, bukan hanya dari bentuknya saja.

    Selain nave, banyak elemen bangunan Sagrada Familia yang menggunakan

    unsur organik, yaitu tangga spiral yang terinspirasi dari bentuk spiral yang ada di alam

    (tanaman, hewan), pola sarang lebah pada langit-langit gereja, marine diatom (atom

    yang banyak ditemukan di perairan) pada kaca patri jendela gereja, dan batang

    tanaman gandum dan dedaunan pada ornamen menara gereja. Tidak hanya bentuk

    yang diimplementasikan langsung ke dalam bangunan, namun juga filosofinya. Sebagai

    contoh kolom yang berada pada salah satu fasad kelahiran Yesus Kristus berbentuk

    kura-kura, dengan tujuan untuk menggambarkan elemen air laut dan tanah yang

    merupakan sumber kehidupan.

    Gotik berasal dari kata goth, yang merupakan salah satu suku di Jerman yang suka merusak

    karya seni. Gaya gotik meupakan bentuk penyederhanaan dari gaya Reinassance yang ada sebelumnya.

    Gereja bergaya gotik mengedepankan unsur ilahi dalam pendekatannya untuk menyembah Tuhan,

    sehingga gereja gotik memiliki ciri :

    Bentuk Spiral Tangga Mengikuti

    Bentuk Hewan, Tanaman

    Atap Memiliki Pola Sarang Lebah Bentuk Kaca Patri Seperti Marine Diatom Ornamen Tower dari Batang

    Tanaman Gandum dan Dedaunan

    Kura-kura yang

    Melambangkan Kehidupan

  • Terdapat menara pada bangunan gereja, yang merupakan tempat lonceng gereja

    Tracery dan Rose windows sebagai pencahayaan, estetika dan simbol firman Tuhan

    Pointed Arch, yang berbentuk meruncing ke atas

    Ukiran dan patung pada pintu masuk

    Seni kaca patri

    Cenderung berwarna gelap

    Vertikalisme, skala gigantisme

    Ciri-ciri bangunan gotik ini ada pada gereja Sagrada Familia, namun Antonio Gaudi

    menambahkan unsur organik dalam interpretasinya memuliakan Tuhan, sehingga bangunan yang

    ditetapkan sebagai cagar budaya dunia ini, menjadi warna baru pada gereja gotik. Hal yang menojol

    terlihat pada interior bangunan yang memiliki bermacam warna dengan suasana yang lebih hidup,

    dibandingkan dengan gereja gotik lainnya.

    Struktur dalam bangunan gotik :

    Rib Voulting, atap menyerupai membran

    Penebalan kolom / tiang, struktur yang kuat

    Kolom dan rib vouting menjadi struktur utama

    Flying buttress, pengembangan dari triforium (bagian gereja abad

    pertengahan yang terbuka langsung kea rah nave dengan gang di

    bawahnya, umumnya terdapat deretang lengkung) yang dicoak

    menjadi unsur meruang, bidang vertikal jadi penyangga beban

    Dalam merancang arch dengan patung dan ukiran yang memiliki cerita di setiap fasadnya,

    Antonio Gaudi menggunakan prinsip gravitasi untuk membentuk lengkungan arch nya diuji coba untuk

    kapasitas penahan beban dengan sekarung timbal. Prinsip yang digunakan menyebabkan bidang vertikal

    menjadi penyangga beban. Kolom Sagrada Familia menggunakan penyebaran beban secara alami

    dengan prinsip penyebaran batang pohon. Dengan bentuk poligon segi-8 dan logika dari double-twisting

    helicoid yang menghasilkan bentuk kolom disertai kekakuan yang mampu mengatasi tinggi kolom.

    Triforium yang dicoak

    Tower Sagrada

    Familia

    Arch Pada Fasad dengan

    Ukiran dan Patung

    Patung Pada Passion Fasad yang

    Menceritakan Kematian Yesus

    Interior Sagrada Familia

  • KESIMPULAN

    Dalam buku Thinking About Architecture : An Introduction To Architectural Theory oleh Colin

    Davies, dikatakan bahwa dengan menggunakan analogi atau pola pikir alam dalam bangunan berarti

    melihat sesuatu secara keseluruhan. Padahal bangunan terdiri dari elemen yang berbeda-beda yang

    mungkin memiliki penyelesaian yang berbeda juga. Dalam merancang Sagrada Familia, Antonio Gaudi

    hanya menggunakan unsur organik sebagai analogi bentuk dalam rancangan bangunannya. Antonio

    Gaudi memperhatikan berbagai elemen bangunan dan merancangnya secara khusus hingga

    mempelajari proses alam sendiri. Selain elemen bangunan, Antonio Gaudi juga merancang

    pencahayaan, interior, dan perabotan yang ada di dalam bangunan, agar tercipta keharmonisan antara

    interior dan eksterior bangunan.

    Rancangan Sagrada Familai menggunakan karakteristik dan struktur dari arsitektur Gothic,

    namun menurutnya gaya gotik adalah gaya belum sempurna, menurutnya walaupun gaya gotik memiliki

    logika dalam menyelesaikan pembebanan ruang, namun merupakan seni yang belum sempurna.

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Antoni_Gaud%C3%AD#Gaud.C3.AD_dan_Modernisme)

    DAFTAR PUSTAKA

    Davies, Collin. 2011. Thinking About Architecture : An Introduction To Architectural Theory. Laurence

    King Publishing

    http://mengakubackpacker.blogspot.com/2012/05/keajaiban-arsitektur-gotik-part-1-ciri.html

    http://kisduarsitek.blogspot.com/2014/01/sejarah-perkembangan-arsitektur-gotik.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Antoni_Gaud%C3%AD#Gaud.C3.AD_dan_Modernisme

    http://sporttobe.blogspot.com/2010/06/arsitektur-gothic.html

    http://www.welcome-to-barcelona.com/2012/02/13/casa-batllo/

    Wardhono, Uniek Praptiningrum. 2009. Glosari Arsitektur. Yogyakarta : C.V Andi