12
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. www.ojs.unud.ac.id Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A. Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 ISSN: 9 772338 505750 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

  • Upload
    vucong

  • View
    235

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

Arsitektur dan Desain RisetStudi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur BinaanElektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; RumawanSalain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,

IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; KarelMuktiwibowo, A.

Volu

me

(4)N

omor

(1)E

disi

Janu

ari2

016

ISSN: 9 772338 505750

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 i

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studimenyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JAUNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dandesain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbukapeluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusipemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputerarsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanyamerupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasifaktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yangsedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasilpengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA

Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia+62 361 [email protected]@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

Page 3: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

ii eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung JawabAnak Agung Ayu Oka Saraswati

PengarahI Nyoman Widya Paramadhyaksa

KetuaSyamsul Alam Paturusi

SekretarisI Wayan Yuda Manik

BendaharaNi Made Swanendri

Penyunting dan ReviewerPutu Rumawan Salain

Ngakan Putu SuecaGusti Ayu Made Suartika

I Nyoman SusantaI Gusti Agung Bagus Suryada

Tim ValidasiI Ketut MudraI Made Widja

Syamsul Alam PaturusiI Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim PenerbitI Made Widja

Ngakan Putu SuecaI Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer CoverAntonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain RisetStudi Perkotaan dan Lingkungan BinaanKritik Perencanaan dan Arsitektur Binaanejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-FakultasTeknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016ISSN No. 9 772338 505750

Hak Cipta 2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UniversitasUdayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal ArsitekturUNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, danmempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik padawebsite OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id

Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggungjawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan olehkontributor.

Page 4: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 iii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiahpopuler (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulissebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis danalamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci(keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetakmiring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahankata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria

yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulisnaskah untuk ditanggapi.

Page 5: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

iv eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikansecara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi diIndonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yangmudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selainitu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yangsangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhirarsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan halmudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugasakhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperolehkeberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalamkesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepadaberbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.

Redaktur

Page 6: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 v

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii

Editorial ............................................................................................................................................................ iii

Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan TemaArsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati) .............................................1-4

2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ......................................................................5-10

3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali.Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ............................................................................................11-16

4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkunganpada Tampilan Bangunan(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) .....................................................................17-20

5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur Neo-Vernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ...............................................21-24

6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada TampilanBangunan.(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa).................................................25-28

7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra)......................................................................29-34

8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali(Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan)....................................................................35-40

9. Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta)...........................................41-44

10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: FasilitasWisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) .....................................................................45-48

11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi MengenaiPerumusan Strategi Penataan Arsitektur.(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)...........................................................49-54

12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep TampilanRuang Dalam.(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala)..........................................55-58

13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) .........................................................59-64

14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan KonsepArsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar(Putu Ayu Mirah Sanjiwani Giri, Widiastuti, I Wayan Yuda Manik).......................................................................65-70

Page 7: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

vi eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritualdengan Sirkulasi Wisata(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya)...............................................................71-74

16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra)................................................................................75-78

17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)....................................................................79-84

18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...............................................................85-90

19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...........................................................91-94

20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...........................................................95-98

21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ..........................................................99-102

22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ...........................................103-108

23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana).................................109-114

24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ..............................................................115-118

25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) .............................................119-124

26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ...............................................125-130

27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik)..........................................131-136

28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ......................................................................137-142

29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali(I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ......................143-148

30. City Hotel di Denpasar, Bali(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada).....................149-154

31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ................................................................155-160

32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa)......161-166

33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ........................167-170

34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali(Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ..................................................................171-174

35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali(Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana).................................175-178

36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali(Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata)..........................................179-184

37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali(I Kadek Indra Purnama, I Nyoman Sudiarta, Ida Bagus Gde Primayatna)......................................................185-188

Page 8: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016 vii

38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali(Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)............................................................189-194

39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan RestoranDalam Pendekatan Hospitality(Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................................................195-198

40. Taman Kota Mangupura(George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi).......................................................199-202

41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali(I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) .............................................................................203-206

42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali(I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ............................................................207-212

43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali(I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ...............................................................213-216

44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali(I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik).......................................................................217-220

45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali(I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika)..............................................................221-226

46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan KonsepArsitektural(Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) ..................................................................227-230

47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: PendekatanKonsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak(I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara)......................................231-234

48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung(I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik)..............................................235-240

49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar(I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik)..........................................................................241-246

50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali(I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)...........................................................247-252

51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali(Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) ....................................................................253-258

52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali(I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna).....................................259-264

53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali(Nifka Ulrico Giovanni Zega, Ni Made Swanendri, I Made Adhika) ..................................................................265-268

Page 9: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

Nifka Ulrico Giovanni Zega1), Ni Made Swanendri2), dan I Made Adhika3)– Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar,Bali 265

POLEMIK RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI DENPASAR, BALI

Nifka Ulrico Giovanni Zega1), Ni Made Swanendri2), dan I Made Adhika3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas [email protected]

2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas [email protected]

3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas [email protected]

ABSTRACT

Urbanization and the need for appropriate housing for the urban poor is a reality that can not be denied in big cities such asDenpasar City. Low-income flats is to provide a solution of urban problems in terms of housing for the people, be- causewhile the higher land prices and housing construction to the horizontal direction has been difficult to do, then theconstruction of the vertical direction is an act that should be done and flats to try to answer these problems, This paper is astudy of the feasibility planning low-income flats in Denpasar City. This article is the principal instrument of explora- tion intoporposed area and study of the literature to support the quality of the arguments put forward.Keywords: urbanization, urban poor, low-income flats

ABSTRAK

Urbanisasi dan kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat miskin perkotaan adalah kenyataan yang tidakdapat dipungkiri di kota-kota besar seperti Kota Denpasar. Rumah susun adalah menyediakan suatu solusidari permasalahan perkotaan dalam hal perumahan bagi masyarakatnya, karena disaat harga lahansemakin tinggi dan pembangunan perumahan ke arah horizontal sudah sulit dilakukan, maka pembangunan kearah vertikal merupakan tidakan yang harus dilakukan dan rumah susun mencoba menjawab masalah-masalah tersebut. Tulisan ini merupakan studi tentang kelayakan perencanaan rumah susun sederhana sewadi Kota Denpasar. Instrumen pokok tulisan ini adalah eksplorasi ke daerah yang dijadikan tujuan dan studiberbagai literatur guna mendukung kualitas argumen yang diajukan.

Kata Kunci: urbanisasi, masyarakat miskin, rumah susun sederhana

PENDAHULUAN

Pembangunan rumah susun adalah suatu cara yang jitu untuk memecahkan masalah kebutuhan daripemukiman dan perumahan pada lokasi yang padat. Mengapa demikian, karena pada kota-kota besar,kecenderungan jumlah penduduk selalu meningkat, sedangkan tanah kosong semakin lama semakin terbatasjumlahnya. Pembangunan rumah susun tentunya juga dapat mengakibatkan terbukanya ruang kota sehinggamenjadi lebih leluasa dan livable untuk dihuni, dan juga membantu adanya peremajaan kota, sehingga secaraperlahan, jumlah daerah kumuh semakin berkurang dan berubah menjadi daerah yang rapi, bersih, danteratur (Suparno.et.al, 2006:37).

Laju penduduk yang begitu tinggi di Denpasar, tidak sejalan dengan area perumahan dan permukiman. Hal itutercatat dari statistik bahwa Kota Denpasar memiliki 40 titik permukiman kumuh yang tersebar di empatkecamatan : 11 titik di Denpasar Barat, 10 titik di Denpasar Selatan, 10 titik di Denpasar Utara dan 9 titik diDenpasar Timur, luas yang bervariasi dan diperkirakan terdapat 1.600-2.000 orang tinggal di titik-titikpemukiman kumuh tersebut dengan yang paling banyak berada di Kecamatan Denpasar Utara, DenpasarBarat dan Denpasar Timur. Dari 40 titik permukiman kumuh di Kota Denpasar, sekitar 90%-nya disebabkanoleh penduduk pendatang. Hal tersebut diakibatkan dari tingginya laju urbanisasi ke Kota Denpasar (Bali Post,edisi 05 Juli 2013, rubrik Berita Kota).

Page 10: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

266 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

PENGERTIAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun di suatulingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontalmaupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah, statuspenguasaannya sewa serta dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN) atau dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan fungsi utamanya adalahsebagai hunian (Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 14/PERMEN/M/2007 tentangPengelolaan Rusunawa).

PEMANFAATAN RUSUNAWA SEBAGAI PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT MISKIN

Manfaat RusunawaRumah susun sederhana sewa memiliki manfaat yang penting, untuk dapat dijadikan alternatuf pilihan hunianyang layak huni dan juga terjangkau. Adapun manfaat rumah susun adalah sebagai berikut: Pertama,memecahkan masalah kebutuhan perumahan dan permukiman pada lokasi yang padat pada dae- rahperkotaan yang jumlah penduduknya terus meningkat. Kedua, agar terbukanya ruang kota sehingga menjadilebih lega dan membantu adanya peremajaan kota sehingga makin hari daerah kumuh berkurang danselanjutnya menjadi daerah yang rapi, bersih dan teratur. Ketiga, dalam upaya untuk memenuhikebutuhan perumahan bagi masyarakat miskin di perkotaan dengan mempertimbangkan keterbatasan lahandan harga lahan yang tinggi. Keempat, meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam usaha pemenuhankebutuhan pokok sehari-hari sehingga rumah susun memiliki jenis kombinasi fungsi antara hunian danfungsi usaha. Fungsi hunian artinya rumah susun dapat dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, sedangkanfungsi usaha adalah rumah susun dapat dijadikan tempat tinggal sekaligus tempat berusaha.

Rumah Susun Sebagai Program Perumahan RakyatSebagai salah satu program pemerintah dalam bidang perumahan rakyat, beberapa upaya telah dilakukanpemerintah dalam mensukseskan rumah susun kepada masyarakat, seperti : Pertama, penyuluhanberkesinambungan kepada masyarakat : Kurangnya informasi yang sampai ke masyarakat seringkalimenjadi gagalnya rogram-program penting pemerintah, hal itu menyebabkan peran serta masyarakat terhadapsuatu program menjadi tidak maksimal. Namun, upaya penyuluhan rusun ini kepada masyarakat telahditingkatkan. Pemerintah merangkul seluruh media untuk juga ikut serta mensosialisasikan program ini kepadapemerintah disamping juga menerjunkan langsung perangkat pemerintah terkait serta pemkot terkait ke lokasimasyarakat yang dituju. Kedua, penyesuaian harga unit rumah susun dengan kondisi ekonomi masyarakat :Harga merupakan faktor terpenting dari program rumah susun ini. Harga jual rumah susun hak milik (rusunami)di Indonesia pada tahun 2012 berkisar antara Rp 47.000.000,00-Rp 56.000.000,00/unitnya. (Data PerancanganPembanguan Rumah Susun Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Harga tersebut tergantung dari tipekamar, lokasi rusun dan kemampuan nilai beli masyarakat di daerah tersebut. Sedangkan untuk rusunawa,harga sewa yang ditetapkan pemerintah berkisar antara Rp 200.000,00-Rp 800.000,00/bulan, faktor yangmempengaruhi harga tersebut sama dengan faktor yang terjadi pada rusunami. Adapun dua standar/tipeukuran unit rusunawa yang disediakan pemerintah, adalah : Tipe golongan menengah: T-25 m², T-35m², T-140m² dan tipe golongan besar: Luas >300 m²/unitnya. Ketiga, menurunkan biaya hidup di rusun : Selain fungsiutama sebagai tempat tinggal, di rumah susun disediakan kios-kios dengan harga sewa yang lebih murah untukpara penghuni rusun yang ingin melakukan kegiatan usaha di lingkungan rusun, hal tersebut sedikit banyakakan memberikan penghasilan bagi para penghuni yang melakukan kegiatan usaha tersebut. Keempat,kemudahan proses pendaftaran dan perpindahan bagi calon penghuni rusun : Cara untuk menjadi penghunirusunawa tidaklah sulit dan prosesnya mudah dan cepat. Berikut adalah skema alur pendaftaran hingga sahuntuk menjadi penghuni rusun.

Kelayakan Rumah Susun Sederhana Sewa di Kota DenpasarMenurut Sueca (2009) dalam jurnal penelitiannya, Program rumah susun di Bali kurang mendapat responpositif oleh sebagian masyarakat dari berbagai golongan, padahal kebutuhan rumah layak huni bagimasyarakat miskin perkotaan di daerah ini adalah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Rumah susunmerupakan satu pilihan yang mungkin dan feasible. Akan tetapi karena penolakan ini maka diperlukan suatupenerapan kebijakan yang lebih hati-hati. Program pembangunan rumah susun di beberapa kota besar diIndonesia diharapkan mampu menjawab tantangan kekurangan rumah di tanah air. Akan tetapiberbagai kendala dihadapi pemerintah untuk merealisasi program ini. Satu masalah yang krusial dihadapiadalah penolakan sebagian masyarakat terhadap program rumah susun. Hal ini terjadi paling tidak di Bali,

Page 11: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

Nifka Ulrico Giovanni Zega1), Ni Made Swanendri2), dan I Made Adhika3)– Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar,Bali 267

dimana rumah susun mendapat respon penolakan yang cukup signifikan dari berbagai elemen masyarakat. Halini tentu perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai komponen pengampu kebijakan, baik di tingkatnasional maupun lokal.

Pencanangan program rumah susun di beberapa daerah termasuk Bali mendapat reaksi beragam. Adasebagian masyarakat yang mendukung serta tidak sedikit pula yang menolak dengan berbagai argumen.Mereka yang menolak keberadaan rumah susun di Kota Denpasar beralasan bahwa rumah susun tidaksesuai dengan budaya Bali. Disamping itu rumah susun juga dianggap kumuh dan dapat merusak citra KotaDenpasar sebagai kota berwawasan budaya. Sebagian yang menolak juga berpendapat bahwa jika rumahsusun dibangun di Denpasar maka kota akan menjadi semakin padat, padahal mereka menganggap bahwalahan kosong masih banyak di kota ini yang dapat dipakai untuk membangun rumah bagi rakyat. Banyaknyatempat suci di daerah ini juga dipakai sebagai hambatan untuk membangun rumah susun. Barangkalidengan dibangun rumah susun, maka tempat suci ini akan tercemar.

Tema Perencanaan Rumah Susun Sederhana Sewa di Kota DenpasarAgar pelaksanaan program di bidang perumahan ini berjalan dengan lancar maka perlu adanya dukunganpenuh dari seluruh pengampu kepentingan. Pencitraan negatif terhadap rumah susun di Bali perlu disikapisecara bijaksana untuk mengurangi ekses yang tidak diinginkan agar apabila pembangunan rumah susun di sinidapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Oleh karena itu, maka perlu adanya suatu konsepperencanaan yang mampu menjawab pesimisme dari masyarakat yang menolak rumah susun.

Konsep perencanaan adalah suatu gagasan yang tergantung pada banyak faktor yang mempengaruhinyadalam suatu kurun waktu tertentu, yang berupa kondisi sosial, budaya, politik dan iklim, yang terkadangditafsirkan sebagai kadar kreatif dalam kegiatan perancangan tetapi sesungguhnya merupakan karakterkualitas hasil cerminan teori-teori arsitektur yang berpengaruh pada bentuk. Keberadaan konsep diharapkanmenjadi alat yang dapat memberikan pendekatan luar terhadap karakter arsitektur yang diinginkan.(Schirmbeck, 1998:3). Pendekatan dari segi aspek budaya setempat adalah penyesuaian proyek yangdirencanakan dengan langgam arsitektur lokal yang ada di Kota Denpasar, agar nantinya proyek ini tetapmelestarikan dan mendukung nilai-nilai budaya lokal yang dimiliki oleh Kota Denpasar. Namun tentunyalanggam arsitektur yang diambil disesuaikan dengan fungsi bangunan yaitu sebagai hunian rumah susun. Daripendekatan tersebut, maka tema arsitektur yang dipergunakan dalam perancangan rumah susunsederhana sewa di Kota Denpasar adalah Arsitektur Kontekstual, dimana dasar pertimbangan utama dalamperancangan pada konsep kontekstual adalah karakter dari lingkungan sosial budaya masyarakat setempat.

Kontekstual dalam arsitektur dapat dimengerti sebagai situasi yang tidak memungkinkan sebuah obyek ada disatu tempat tanpa memperhatikan obyek-obyek yang sudah ada di tempat itu lebih dahulu. ArsitekturKontekstual adalah aristektur yang memperhatikan lingkungan dalam penempatan bangunan sehinggadidapatkan komposisi yang serasi (Jencks, 1977).

Tri Hita Karana sebagai Konsep Perencanaan Rusunawa di Kota DenpasarTri Hita Karana sebagai falsafah masyarakat Bali dalam melestarikan keanekaragaman budaya danlingkungan di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Hakikat mendasar Tri Hita Karana mengandungpengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara manusiadengan Tuhannya, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan alam lingkungannya. hakikat tersebutsenantiasa melekat pada masyarakat Bali, termasuk dalam hal membangun rumah atau sarana hunian.

Hubungan manusia dengan Tuhan diwujudkan dengan manusia senantiasa bersyukur dan sujudkepadaNya, hubungan manusia dengan sesamanya diwujudkan dengan hubungan antar manusia harus diaturdengan dasar saling asah, saling asih dan saling asuh yang artinya saling menghargai, saling mengasihidan saling membimbing, hubungan antar keluarga di rumah harus harmoni. Hubungan dengan masyarakatlainnya juga harus harmoni. Hubungan baik ini akan menciptakan keamanan dan kedamaian di masyarakat,sementara hubungan manusia dengan alam lingkungannya diwujudkan dengan lingkungan harus selaludijaga dan dipelihara serta tidak dirusak. Lingkungan harus selalu bersih dan rapi. Lingkungan tidak bolehdikotori atau dirusak. karena dapat menganggu keseimbangan alam.

Penerapan konsep Tri Hita Karana dalam pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) diharapkanmampu menjawab sikap dari kelompok masyarakat yang menolak rusunawa. Penerapan hubungan antaramanusia dengan Tuhan dalam perencanaan rusunawa dapat dilakukan dengan tidak mencemari tempat sucidan tempat persembahyangan/peribadatan dan menghormati kearifan lokal dan budaya setempat.Hubungan antara manusia dengan sesame dalam perencanaan rusunawa dapatydilakukan dengan menciptakan hunian yang nyaman, aman, mampu meningkatkan interaksi sosial danlayak huni. Sementara untuk hubungan antara manusia dengan alam lingkungannya dalam perencanaan

Page 12: Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan ...erepo.unud.ac.id/4490/1/1003eddf98b6649cb7358f08b98985f2.pdf · Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ... dari dapur

268 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

rusunawa dapat dilakukan dengan tidak mencemari lingkungan sekitar, tidak boros energi dan sumber dayaserta menjaga kelestarian rusunawa sehingga tidak terlihat kumuh, tidak terawat dan tidak sopan. Pemerintahmelalui Menteri Pekerjaan Umum, dalam usahanya mengatur dan mengawasi perencanaan dan pelaksanaanrusunawa di daerah perkotaan telah menerbitkan Peraturan Menteri PU Nomor 05/PRT/M/2007 tentangPedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi, sehingga program rusunawa inidapat diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Dengan menerapkan konsep Tri Hita Karana dalam perencanaan rumah susun sederhana sewa secaramantap, kreatif dan dinamis akan terwujud pembangunan yang serasi dan harmonis dengan masyarakatdan alam lingkungan di Kota Denpasar.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang didapat dalam tulisan ini adalah bahwa program rumah susun merupakan salah satu cara untukmengatasi masalah perkotaan dalam bidang perumahan. Rumah susun yang merupakan sarana hunian layakdengan harga terjangkau dan terletak di area perkotaan akan mampu menampung masyarakat miskin yangmembutuhkan tempat tinggal., selain itu mampu meremajakan kota dan mengurangi kawasan kumuh di areaperkotaan. Kota besar seperti Denpasar juga memiliki masalah perkotaan dalam bidang perumahan. Sebagaisalah satu kota tujuan urbanisasi, ledakan penduduk di Kota Denpasar sangat tinggi, mengakibatkan masalahklasik seperti kawasan kumuh, permukiman liar dan masyarakat terlantar, oleh karena itu program rumahsusun diharapkan dapat diterima dan mampu menjadi solusi untuk menjawab permasalahan-permasalahantersebut.

Ada beragam persepsi tentang rumah susun yang berkembang didalam masyarakat perkotaan di Bali.Persepsi tersebut digolongkan menjadi tiga : adalah mereka yang setuju, yang menolak dan yang moderat.Mereka yang menolak karena berbagai alasan terutama alasan budaya, latar belakang atau beberapaalasan penolakan antara lain adalah karena dianggap rumah susun tidak cocok dengan gaya hidup, nor-ma-norma serta sistem sosial tradisional di Bali. Dikhawatirkan bahwa rumah susun akan memberikandampak negatif bahkan dapat merusak karakteristik budaya, baik ide maupun budaya fisik yang telah ada.Secara umum, faktor penolakan meliputi alasan sosial, kultural dan juga lingkungan. Namun pihak yangsetuju menganggap bahwa rumah susun dapat menjadi solusi bagi pemecahan berbagai masalah perumahandan masalah lain di perkotaan di daerah ini. Dampak-dampak negatif yang diduga akan muncul dapatdicarikan pemecahan atau jalan keluar terbaik untuk semua. Sedangkan mereka yang memiliki pemikiranmoderat menganggap bahwa rumah susun perlu dikaji secara mendalam tentang aspek positif dannegatifnya. Jika memungkinkan bahwa rumah susun dapat dibangun di Bali namun agar dampak negatifnyadapat dieleminir sejauh mungkin.

Penerapan konsep Tri Hita Karana sebagai falsafah masyarakat Bali dalam perencanaan rumah susunsederhana sewa diharapkan mampu menjawab pesimisme dari masyarakat Bali, terutama Kota Denpasar,sehingga program rumah susun sederhana sewa ini dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat KotaDenpasar. Perwujudan peraturan-peraturan perundang-undangan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintahterkait juga diharapkan mampu melebur dengan kearifan lokal dan budaya dari masyarakat setempatrusunawa, sehingga sikap resistensi atau penolakan dari masyarakat dapat dieliminir sekecil mungkin.

REFERENSI

Budihardjo, Eko. 1998, ‘Percikan Masalah Arsitektur, Perumahan, Perkotaan’. Yogyakarta: Gajah Mada Uni-versity Press

Catanese. John M. and Anthony La Forte. 1996, ‘Pengantar Arsitektur’. Bandung: IntermediaJencks, Charles. 1977. ‘The Language of Postmodern Architecture’. Wisbech: Balding & Mansell LtdPemerintah Republik Indonesia. 2011, ‘UU No. 20 tahun 2011, tentang Rumah Susun’. JakartaPeraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 14/PERMEN/M/2007 tentang Pengelolaan Rusunawa,

JakartaScheirmbeck, Egon. 1998. ‘Gagasan Bentuk dan Arsitektur’. Bandung: IntermatraStatistik Perumahan Provinsi Bali, Dinas Perumahan dan Permukiman, 2013Sueca, Ngakan Putu. 2009, ‘Persepsi Masyarakat tentang Rumah Susun di Bali’. Denpasar: JurnalPenelitian Universitas UdayanaSuparno Sastra M. dan Endi Marlina. 2006. ‘Perencanaan dan Pengembangan Perumahan’. Surabaya,