20
No. Diagnosa Keperawatan NOC Intervensi Rasional 1. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/status organ indera. Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan gangguan persepsi sensori perseptual penglihatan pasien dapat diatasi dengan kriteria hasil - Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan. - Mengidentifikasi/ memperbaiki potensial bahaya a. Tentukan ketajaman penglihatan, kemudian catat apakah satu atau dua mata terlibat, observasi tanda- tanda disorientasi. b. Orientasikan klien tehadap lingkungan. c. Pendekatan dari sisi yang tak dioperasi, bicara dengan menyentuh. a. Untuk mengetahui keadaan pasien serta mengidentifikasi lebih lanjut kebutuhan pasien b. Meningkatkan keamanan mobilitas dalam lingkungan c. Komunikasi yang disampaikan dapat lebih mudah diterima dengan

Renpra katarak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Renpra katarak

No. Diagnosa Keperawatan NOC Intervensi Rasional

1. Gangguan persepsi sensori-

perseptual penglihatan

berhubungan dengan

gangguan penerimaan

sensori/status organ indera.

Setelah diberikan asuhan

keperawatan, diharapkan

gangguan persepsi sensori –

perseptual penglihatan pasien

dapat diatasi dengan kriteria hasil

- Mengenal gangguan sensori

dan berkompensasi terhadap

perubahan.

- Mengidentifikasi/

memperbaiki potensial

bahaya dalam lingkungan

a. Tentukan ketajaman

penglihatan, kemudian catat

apakah satu atau dua mata

terlibat, observasi tanda-tanda

disorientasi.

b. Orientasikan klien tehadap

lingkungan.

c. Pendekatan dari sisi yang tak

dioperasi, bicara dengan

menyentuh.

d. Perhatikan tentang suram atau

penglihatan kabur dan iritasi

mata, dimana dapat terjadi

bila menggunakan tetes mata.

e. Letakkan barang yang

dibutuhkan/posisi bel

pemanggil dalam

a. Untuk mengetahui keadaan

pasien serta

mengidentifikasi lebih

lanjut kebutuhan pasien

b. Meningkatkan keamanan

mobilitas dalam lingkungan

c. Komunikasi yang

disampaikan dapat lebih

mudah diterima dengan

jelas

d. Cahaya kuat menyebabkan

rasa tak nyaman setelah

penggunaan tetes mata

dilator

e. Membantu penglihatan

pasien

Page 2: Renpra katarak

jangkauan/posisi yang tidak

dioperasi.

f. Ingatkan klien menggunakan

kacamata katarak yang

tujuannya memperbesar

kurang lebih 25 persen,

pelihatan perifer hilang dan

buta titik mungkin ada.

f. Penemuan dan penanganan

awal komplikasi dapat

mengurangi resiko

kerusakan lebih lanjut

2. Kurang pengetahuan

berhubungan tentang

prognosis, pengobatan

berhubungan dengan kurang

terpajan informasi,

keterbatasan kognitif.

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama ...x24 jam

diharapakan pengetahuan pasien

dapat bertambah mengenai

kondisi diri dan prognosa

penyakitnya dengan kriteria hasil :

a. - Klien dapat melakukan dengan

prosedur benar dan menjelaskan

alasan tindakan.

b. - Klien menunjukkan pemahaman

tentang kondisi, proses penyakit

a. Pantau informasi tentang

kondisi individu, prognosis,

tipe prosedur, lensa.

Tekankan pentingnya evaluasi

perawatan rutin, beritahu

untuk melaporkan penglihatan

berawan.

b. Informasikan klien untuk

menghindari tetes mata yang

dijual bebas, diskusikan

kemungkinan efek/interaksi

a. Identifikasi tanda/gejala

memerlukan upaya

evaluasi medis, misal :

nyeri tiba-tiba.

b. Cahaya yang kuat

menyebabkan rasa tak

nyaman setelah

penggunaan tetes mata

Page 3: Renpra katarak

dan pengobatan. antar obat mata dan masalah

medis klien terutama pada

pencahayaan

c. Anjurkan klien menghindari

membaca, berkedip,

mengangkat berat, mengejan

saat defekasi, membongkok

pada panggul, dll.

d. Anjurkan klien tidur

terlentang

dilator

c. Aktivitas-aktivitas

tersebut dapat

meningkatkan tekanan

intra okuler

d. Tidur terlentang dapat

membantu kondisi mata

agar lebih nyaman.

3. Ansietas berhubungan

prosedur penatalaksanaan /

rencana tindakan

pembedahan

Setelah diberikan askep

selama ...x24 jam diharapkan

pasien tidak mengalami ansietas

a. Pasien mengungkapkan dan

mendiskusikan rasa

cemas/takutnya.

b. Pasien tampak rileks tidak

tegang dan melaporkan

a. Pantau tingkat kecemasan

pasien dan catat adanya tanda-

tanda verbal dan nonverbal

b. Beri kesempatan pasien untuk

mengungkapkan isi pikiran

dan perasaan takutnya.

a. Memberi kesempatan klien

untuk mengungkapkan rasa

takut secara terbuka dimana

rasa takut dapat ditujukan.

b. Ungkapan perasaan akan

kecemasan dapat membantu

perawat menggali informasi

mengenai hal – hal yang

Page 4: Renpra katarak

kecemasannya berkurang

sampai pada tingkat dapat

diatasi.

c. Pasien dapat mengungkapkan

keakuratan pengetahuan

tentang pembedahan. c. Observasi tanda vital dan

peningkatan respon fisik

pasien.

d. Beri penjelasan pasien tentang

prosedur tindakan operasi,

harapan dan akibatnya.

e. Beri penjelasan dan suport

pada pasien pada setiap

melakukan prosedur tindakan.

f. Lakukan orientasi dan

perkenalan pasien terhadap

ruangan, petugas, dan

peralatan yang akan

menjadi faktor penyebab

kecemasan pasien dan

memudahkan dalam

memberikan intervensi

selanjutnya.

c. Mengetahui respon

fisiologis yang ditimbulkan

akibat kecemasan

d. Meningkatkan pengetahuan

pasien dalam rangka

mengurangi kecemasan dan

kooperatif.

e. Mengurangi perasaan takut

dan cemas.

f. Derajat kecemasan akan

dipengaruhi bagaimana

informasi tentang prosedur

penatalaksanaan diterima

Page 5: Renpra katarak

digunakan. oleh individu.

4. Resiko cedera berhubungan

dengan kerusakan fungsi

sensori penglihatan –

kehilangan vitreus,

pandangan kabur,

perdarahan intraokuler.

Setelah diberikan asuhan

keperawatan, diharapkan tidak

terjadi cedera pada klien. Dengan

criteria hasil : Pasien

menunjukkan perubahan perilaku,

pola hidup untuk menurunkan

factor resiko dan untuk

melindungi diri dari cedera.

Mengubah lingkungan sesuai

dengan indikasi untuk

meningkatkan keamanan.

a. Diskusikan apa yang terjadi

tentang kondisi paska operasi,

nyeri, pembatasan aktifitas,

penampilan, balutan mata

b. Beri klien posisi bersandar,

kepala tinggi, atau miring ke

sisi yang tak sakit sesuai

keinginan

c. Batasi aktifitas seperti

menggerakan kepala tiba-tiba,

menggaruk mata,

membongkok

d. Ambulasi dengan bantuan :

berikan kamar mandi khusus

bila sembuh dari anestesi

e. Observasi hifema dengan

a. Penjelasan dengan diskusi

bersama akan lebih efektif

bagi pasien untuk

mengetahui kondisi

dirinya

b. Posisi menentukan tingkat

kenyamanan pasien.

c. Aktivitas berlebih mampu

meningkatkan tekanan

intra okuler mata.

d. Visus mulai berkurang,

resiko cedera semakin

tinggi

e. Pengumpulan Informasi

Page 6: Renpra katarak

senter sesuai indikasi.

f. Minta klien membedakan

antara ketidaknyamanan dan

nyeri tajam tiba-tiba, Selidiki

kegelisahan, disorientasi,

gangguan balutan.

dalam pencegahan

komplikasi

f. Kondisi mata post operasi

mempengaruhi visus

pasien

Page 7: Renpra katarak

Postoperasi

No. Diagnosa Keperawatan NOC Intervensi Rasional

1. Nyeri akut berhubungan

dengan trauma insisi.

Setelah diberikan asuhan

keperawatan ...x24 jam

diharapkan nyeri pasien dapat

berukrang/hilang.

- Klien dapat mengontrol

nyerinya

- Skala nyeri 0

a. Kaji tingkat nyeri pasien

dengan menggunakan skala

nyeri dan pengukuran TTV

b. Berikan obat untuk

mengontrol nyeri dan TIO

sesuai dengan resep.

c. Kurangi tingkat pencahayaan.

d. Berikan kompres dingin

sesuai dengan permintaan

untuk trauma tumpul.

a. Skala nyeri yang tinggi

dan disertai peningkatan

nadi dapat

menggambarkan tingkat

nyeri yang dirasakan oleh

pasien

b. Pemakaian sesuai dengan

resep akan mengurangi

nyeri dan TIO

c. Mengurangi edema akan

mengurangi nyeri.

d. Cahaya yang kuat

menyebabkan rasa tak

nyaman setelah

penggunaan tetes mata

dilator

Page 8: Renpra katarak

2. Kurang pengetahuan tentang

kondisi, prognosis,

pengobatan berhubungan

dengan kurang terpajan

informasi, keterbatasan

kognitif.

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama ...x24 jam

diharapakan pengetahuan pasien

dapat bertambah mengenai

kondisi diri dan prognosa

penyakitnya. Dengan criteria hasil

:

- Klien dapat melakukan

dengan prosedur benar dan

menjelaskan alasan

tindakan.

- Klien menunjukkan

pemahaman tentang

kondisi, proses penyakit

dan pengobatan.

a. Pantau informasi tentang

kondisi individu, prognosis,

tipe prosedur, lensa.

Tekankan pentingnya evaluasi

perawatan rutin, beritahu

untuk melaporkan penglihatan

berawan.

b. Informasikan klien untuk

menghindari tetes mata yang

dijual bebas, diskusikan

kemungkinan efek/interaksi

antar obat mata dan masalah

medis klien terutama pada

pencahayaan.

c. Anjurkan klien menghindari

membaca, berkedip,

mengangkat berat, mengejan

saat defekasi, membongkok

pada panggul, dll.

a. Identifikasi tanda/gejala

memerlukan upaya

evaluasi medis, misal :

nyeri tiba-tiba.

b. Cahaya yang kuat

menyebabkan rasa tak

nyaman setelah

penggunaan tetes mata

dilator

c. Aktivitas-aktivitas

tersebut dapat

meningkatkan tekanan

intra okuler

Page 9: Renpra katarak

d. Anjurkan klien tidur

terlentang.

d. Tidur terlentang dapat

membantu kondisi mata

agar lebih nyaman.

3. Defisit perawatan diri

berhubungan dengan

gangguan penglihatan

Tujuan mampu memenuhi

kebutuhan perawatan diri dengan

kriteria hasil terpenuhi kebutuhan

kebersihan diri

a. Ajari pasien dan keluarga

teknik panduan penglihatan.

b. Berikan instruksi lisan dan

tertulis untuk pasien dan

orang yang berati mengenal

teknik yang benar

memberikan obat.

c. Evaluasi Perlunya bantuan

setelah pemulangan.

d. Beri instruksi kepada pasien

a. Penemuan dan

penanganan awal

komplikasi dapat

mengurangi resiko

kerusakan lebih lanjut.

b. Pemakaian teknik yang

benar akan mengurangi

resiko infeksi dan cedera

mata.

c. Sumber daya harus

tersedia untuk layanan

kesehatan, pendampingan

dan teman di rumah.

d. Memungkinkan tindakan

Page 10: Renpra katarak

atau orang terdekat mengenal

tanda atau- gejala komplikasi

yang harus dilaporkan segera

kepada dokter.

yang aman dalam

lingkungan.

4. Resiko tinggi infeksi

berhubungan dengan

prosedur tindakan invasif

insisi jaringan tubuh.

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama ...x24 jam

diharapkan tidak terjadi infeksi

pada daerah insisi post operasi

katarak dengan criteria hasil :

Tidak terjadi penyebaran infeksi

selama tindakan prosedur

pembedahan ditandai dengan

penggunaan teknik antiseptik dan

desinfeksi secara tepat dan benar.

a. Ciptakan lingkungan ruangan

yang bersih dan babas dari

kontaminasi dunia luar

b. Jaga area kesterilan luka

operasi

c. Kolaborasi terapi medik

pemberian antibiotika

profilaksis

d. Lakukan teknik aseptik dan

desinfeksi secara tepat dalam

merawat luka

a. Mencegah dan

mengurangi transmisi

kuman

b. mencegah kontaminasi

pathogen

c. mencegah pertumbuhan

dan perkembangan kuman

d. Antibiotik dapat

mengurangi kontaminasi

dan paparan pasien

terhadap agen infektious

5. Resiko cedera berhubungan

dengan kerusakan fungsi

sensori penglihatan –

Setelah diberikan asuhan

keperawatan, diharapkan tidak

terjadi cedera pada klien. Kriteria

a. Diskusikan apa yang terjadi

tentang kondisi paska operasi,

nyeri, pembatasan aktifitas,

a. Penjelasan dengan diskusi

bersama akan lebih efektif

bagi pasien untuk

Page 11: Renpra katarak

kehilangan vitreus,

pandangan kabur,

perdarahan intraokuler.

hasilnya :

- Menunjukkan perubahan

perilaku, pola hidup untuk

menurunkan factor resiko

dan untuk melindungi diri

dari cedera.

- Mengubah lingkungan

sesuai dengan indikasi

untuk meningkatkan

keamanan.

penampilan, balutan mata.

b. Beri klien posisi bersandar,

kepala tinggi, atau miring ke

sisi yang tak sakit sesuai

keinginan.

c. Batasi aktifitas seperti

menggerakan kepala tiba-tiba,

menggaruk mata,

membongkok

d. Ambulasi dengan bantuan :

berikan kamar mandi khusus

bila sembuh dari anestesi.

e. Observasi hifema dengan

senter sesuai indikasi.

mengetahui kondisi

dirinya

b. Posisi menentukan tingkat

kenyamanan pasien.

c. Aktivitas berlebih mampu

meningkatkan tekanan

intra okuler mata.

d. Visus mulai berkurang,

resiko cedera semakin

tinggi

e. Pengumpulan Informasi

dalam pencegahan

komplikasi

Aktivitas berlebih mampu

meningkatkan tekanan intra

okuler mata.

Page 12: Renpra katarak

f. Minta klien membedakan

antara ketidaknyamanan dan

nyeri tajam tiba-tiba, Selidiki

kegelisahan, disorientasi,

gangguan balutan

f. Kondisi mata post operasi

mempengaruhi visus

pasien

Page 13: Renpra katarak