Katarak Juvenile

Embed Size (px)

Citation preview

PRESENTASI KASUS

IDENTITAS Nama Umur Jenis kelamin Alamat : Tn. Abdul Rozi : 24 tahun : Laki-laki : Gedong Air, TanjungKarang Pusat

Masuk RSUAM : 10 desember 2003, pukul 08.00 WIB

ANAMNESA (Alloanamnesa) Keluhan utama :

Penglihatan kabur pada kedua mata

Keluhan tambahan: Sakit kepala Mata berair

Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan penglihatan kabur pada kedua mata.Awalnya penglihatan kabur pada mata kanan sejak 2,5 tahun lalu.Keluhan mula-mula berupa mata pasien menjadi kurang jelas,lama kelamaan menjadi lebih buram sampai pasien hanya bisa melihat pada jarak lebih kurang 0,5 meter.Kemudian mata kiri pasien juga mengalami hal yang sama sejak 1 bulan yang lalu.Selama keluhan ini pasien tidak pernah berobat kedokter atau mantri sampai aktifitas sehari-harinya menjadi sangat terganggu.Selain itu pasien juga mengeluh mata berair dan sakit kepala terutama sekitar matanya.Dalam keluarga pasien juga ada yang mengalami penglihatan kabur,yaitu ayah dan adiknya.Karena penglihatan pasien semakin buram dan

berkabut dari hari ke hari ,maka pasien datang kerumah sakit Abdul Moeloek untuk mendapatkan penanganan medik. Riwayat penyakit dahulu: Pasien pernah menderita sakit kuning beberapa tahun lalu

Riwayat penyakit keluarga: Dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini,yaitu ayah dan adik.

1

PEMERIKSAAN FISIK( 11-12-2003,pkl.08.00) Status present Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu : Tampak sakit sedang : Compos mentis : 130/100 mmHg : 80 x/menit : 22 x/menit : 36,50 C

Status generalis Kepala Bentuk Mata Hidung Telinga Mulut : Simetris : Lihat status oftalmologis : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan

Toraks Jantung Paru : Dalam batas normal : Dalam batas normal

Abdomen Hepar Lien : Tidak teraba : Tidak teraba

Ekstremitas Tidak ada kelainan

2

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah lengkap Hb Leukosit Hitung jenis LED Masa perdarahan Masa pembekuan Urea Creatinin GDS Bilirubin SGOT SGPT Fosfatase Alkali Gamma GT : 13,8 gr % : 9800/ul : 0 / 0 / 0 / 70 / 30 / 0 : 5 mm/jam : 130 : 8 : 30 mg/dl : 0,9 mg/dl : 104 mg/dl : 0,6 mg/dl : 18 U/L : 32 U/L : 120 U/L : 12 U/L

-

Konsul spesialis radiologi : Hasil konsul : Foto toraks : Cor dan pulmo dalam batas normal

-

Konsul spesialis jantung : Hasil Konsul : Klinis baik, tidak ada kelainan

-

Konsul spesialis anestesi : Hasil konsul : Setuju untuk eksenterasi ODS dengan narkose umum

-

Konsul spesialis penyakit dalam : o Klinis baik, tidak ada kelainan

3

DIAGNOSIS KERJA ODS Katarak Juvenile Matur

PENATALAKSANAAN Rencana Operasi EKEK ODS tanggal 15 desember 2003 1. Umum -

Tirah baring Diet nasi biasa Mata ditutup kasa steril

2. Medikamentosa Tab Diamox 250 mg; 1 dd I Tab Diazepam 5mg; 1 dd 1 Gentamisin 0,3% ED, ODS

3. Operatif Rencana operasi Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular dengan Narkose Umum

4

RESUME Pasien datang dengan keluhan mata kanan dan kiri berpenglihatan kabur sejak 2,5 tahun lalu dan semakin hari keluhan tidak ada perubahan sampai mengganggu

aktifitasnya,selain itu pasien juga mengeluh sakit kepala dan mata berair.

Dari pemeriksaan fisik ditemukan: Status present Status generalis : Dalam batas normal : Dalam batas normal

Status oftalmologi : OD: Visus: 1/300; Bulbus oculi: normal; Palpebra superior, Palpebra inferior : edema (-), Conjunctiva palpebra, Conjunctiva fornices, Conjunctiva bulbi:tenang,

Sklera: Anicteric; Kornea:jernih; C.O.A:sedang; Iris:gambaran kripta baik; Pupil:bulat sentral RC(+) Lensa :keruh,Shadow test (-).

OS : Visus: 0,5/60; Bulbus oculi: normal; Palpebra superior, Palpebra inferior : edema (-), Conjunctiva palpebra, Conjunctiva fornices, Conjunctiva bulbi:tenang, Sklera: Anicteric; Kornea:jernih; C.O.A:sedang; Iris:gambaran kripta baik; Pupil:bulat sentral RC(+) Lensa :keruh,Shadow test (-).

Diagnosis akhir ODS Katarak Juvenile Matur

5

Terapi 1. Operatif EKEK ODS

2. Medikamentosa PRE OP EKEK Tab Diamox 250 mg, 1 dd 1 Tab Diazepam 5mg, 1 dd 1 Zalf Gentamycin 0,4 %tiap 2 jam

POST OP EKEK ISOTIC NEOLYSON ED tiap 2 jam Tab Amoxicillin 500 mg, 3 dd 1 Tab Natrium Diklofenak 50 mg, 2 dd 1

PROGNOSIS Qou ad vitam Qou ad fungsionam Qou ad sanationam : ad bonam : ad bonam : ad bonam

6

FOLLOW UP

Tanggal

11 Desember 2003 OD

11Desember 2003 OS 0,5/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test (-)

Visus Bulbus okuli Palpebra superior Palpebra inferior Konjungtiva palpebra Konjungtiva forniks Konjungtiva bulbi Sklera Kornea COA Iris Pupil Lensa

1/300 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test(-)

Terapi

Tab Diamox 250mg 1dd1 Tab Diazepam 5 mg 1dd1 Gentamycin 0,3% ED ODS tiap 2jam

7

Tanggal

12 Desember 2003 OD

12Desember 2003 OS 0,5/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test (-)

Visus Bulbus okuli Palpebra superior Palpebra inferior Konjungtiva palpebra Konjungtiva forniks Konjungtiva bulbi Sklera Kornea COA Iris Pupil Lensa

1/300 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test(-)

Terapi

Tab Diamox 250mg 1dd1 Tab Diazepam 5 mg 1dd1 Gentamycin 0,3% ED ODS tiap 2jam

8

Tanggal

13 Desember 2003 OD

13Desember 2003 OS 0,5/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test (-)

Visus Bulbus okuli Palpebra superior Palpebra inferior Konjungtiva palpebra Konjungtiva forniks Konjungtiva bulbi Sklera Kornea COA Iris Pupil Lensa

1/300 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test(-)

Terapi

Tab Diamox 250mg 1dd1 Tab Diazepam 5 mg 1dd1 Gentamycin 0,3% ED ODS tiap 2jam

9

Tanggal

14 Desember 2003 OD

14Desember 2003 OS 0,5/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test (-)

Visus Bulbus okuli Palpebra superior Palpebra inferior Konjungtiva palpebra Konjungtiva forniks Konjungtiva bulbi Sklera Kornea COA Iris Pupil Lensa

1/300 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test(-)

Terapi

Tab Diamox 250mg 1dd1 Tab Diazepam 5 mg 1dd1 Gentamycin 0,3% ED ODS tiap 2jam

10

Tanggal

15 Desember 2003 OD

15Desember 2003 OS 0,5/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test (-)

Visus Bulbus okuli Palpebra superior Palpebra inferior Konjungtiva palpebra Konjungtiva forniks Konjungtiva bulbi Sklera Kornea COA Iris Pupil Lensa

1/300 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Keruh,Shadow test(-)

Terapi

Tab Diamox 250mg 1dd1 Tab Diazepam 5 mg 1dd1 Gentamycin 0,3% ED ODS tiap 2jam OP EKEK DENGAN NARKOSE UMUM

11

Tanggal

16 Desember 2003 OD

16Desember 2003 OS 1/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Jernih

Visus Bulbus okuli Palpebra superior Palpebra inferior Konjungtiva palpebra Konjungtiva forniks Konjungtiva bulbi Sklera Kornea COA Iris Pupil Lensa

1/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Jernih

Terapi

-ISOTIC NEOLYSON ED tiap 2 jam -Tab Amoxicillin 500 mg 3dd1 -Tab Na Diklofenak 50mg 2dd1

12

Tanggal

17 Desember 2003 OD

17Desember 2003 OS 1/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) Jernih

Visus Bulbus okuli Palpebra superior Palpebra inferior Konjungtiva palpebra Konjungtiva forniks Konjungtiva bulbi Sklera Kornea COA Iris Pupil Lensa

1/60 NORMAL Oedema (-) Oedema (-) Tenang Tenang Tenang Anicteric Jernih sedang gambaran kripta baik Bulat,sentral,RC (+) jernih

Terapi POST OP EKEK

- ISOTIC NEOLYSON ED tiap 2 jam -Tab Amoxicilin 500 mg 3dd1 -Tab NaDiklofenak 50 mg 2dd1

13

LAPORAN OPERASI

Tanggal : 15 desember 2003 Operator : Dr.Paulus Dwi Mahdi,SpM

1. Pasien dalam posisi tidur telentang dikursi operasi,kemudian dilakukan prosedur anestesi umum oleh tim anestesi. 2. Dilakukan aseptik dan antiseptik dengan memakai betadine pada daerah mata kanan dan kiri. 3. Diberikan duk bolong dan duk steril pada kedua mata. 4. Dilakukan pemasangan Spider. 5. Dibuat jahitan kendali pada musculus rectus superior dengan silk 4.0 6. Dilakukan pembuangan flap konjungtiva dengan gunting,lalu buat alur groving kornea sampai sklera seluas jahitan. 7. Limbus ditembus dengan Diamond knife,COA ditembus dengan jarum 1 cc yang dibengkokkan lalu dilakukan kapsulektomi anterior,kornea dilebarkan dengan gunting kekiri dan kekanan lebih kurang 170 derajat,lalu lensa dikeluarkan lebih kurang 1500

,pendarahan diatasi dengan

dengan menggunakan sendok Daver dan muscle hook,lalu limbus dijahit dengan etilon sarpoine 10.0 8. Irigasi dan aspirasi COA untuk membersihkan sisa kapsul. 9. Dilakukan penjahitan pada luka operasi sebanyak 4 jahitan 10. Suntikan Gentamycin 0,5 cc dan Dexametason 0,2cc pada konjungtiva fornix,lalu diberikan Gentamycin salep,tutup dengan kasa steril. 11. Pengembalian kesadaran pasien oleh team anestesi 12. Operasi selesai

14

KATARAK JUVENILEPENDAHULUAN1

Katarak berasal dari bahasa Yunani,yaitu Katarrhakies,Inggris Cataract dan Latin Cataracta yang artinya air terjun.Sedanglan dalam bahasa Indonesia bular,berupa penglihatan adalah setiap keadaan disebut pula

seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.Katarak kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi

(penahanan cairan ) lensa, denatuasi protein lensa atau akibat kedua-duanya. 1 Kekeruhan lensa ini biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif atau tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama. Katarak adalah penyakit yang terdapat pada usia lanjut,menurut penelitian-penelitian potongan melintang mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% warga Amerika Serikat dan angka ini meningkat sampai sekitar 50% pada mereka usia antara 65 tahun dan 74 tahun sehingga sampai sekitar 70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun2

, akan tetapi juga akibat kelainan kongenital

atau penyakit mata lokal

menahun,antara lain glaukoma, ablasi, uveitis, dan retinitis pigmentosa. Katarak dapat juga berhubungan pada proses penyakit intraokuler lainnya. Katarak dapat juga disebabkan oleh hal lain,seperti bahan toksik khusus (kimia dan fisika).Sedang yang lainnya berupa keracunan obat dapat menimbulkan katarak,misalnya: 1. Eserin ( 0,25% - 0,5 % ) 2. Kortikosteroid 3. Ergot 4. Antikolinestrerase Topikal Pada kelainan sistemik atau metabolik yang dapat menyebabkan katarak, antara lain : Diabetes Mellitus Galaktosemia Distrofi Miotonik

15

Katarak dapat juga ditemukan dalam keadaan tanpa adanya kelainan mata atau sistemik ( katarak senil, juvenile, herediter ) atau kelainan kongenital mata .Misalnya yang disebabkan berbagai faktor ,antara lain : 1. Fisik 2. Kimia 3. Penyakit Predisposisi 4. Genetik dan gangguan perkembangan 5. Infeksi Virus dimasa pertumbuhan janin 6. Usia Keluhan pada pasien katarak biasanya terjadi penglihatan yang berasap dan tajam

penglihatan yang menurun secara progresif dan kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa menjadi tidak transparan, sehingga pupil akan bewarna putih atau abu-abu. Pada mata akan tampak kekeruhan lensa dalam bermacam-macam bentuk berdasarkan tingkat,kekeruhan ini dapat juga ditemukan pada berbagai lokalisasi dilensa, seperti korteks dan nukleus. Ciri-ciri lensa katarak berupa; edema lensa ,perubahan protein ,peningkatan proliferasi dan kerusakan kontinuitas normal serat-serat lensa. Secara umum ,edema lensa bervariasi sesuai stadium perkembangan katarak. Katarak immatur (insipien) hanya sedikit opaq sedang katarak matur yang keruh total ( tahap menengah lanjut ) mengalami sedikit edema. Bila kandungan air maksimum dan kapsul lensa teregang, katarak ini dinamai intumesensi (membengkak ).Pada katarak hipermatur (sangat lanjut ) air telah keluar dari lensa dan meninggalkan benda yang sangat keruh, relatif mengalami dehidrasi dengan kapsul berkeriput.

KLASIFIKASI KATARAK Katarak dapat dilsifikasikan dalam penggolongan berikut : Katarak perkembangan ( developmental) dan degeneratif Katarak kongenital , juvenile , dan senil Katarak komplikata Katarak traumatik

16

Dalam sumber lain ada yang membagi berdasar keadaan patologik lensa menjadi 4 : 1. Katarak developmental ,misalnya kongenital atau juvenile 2. Katarak degeneratif, misalnya senil 3. Katarak komplikata 4. Katarak trauma 5. Katarak dislokasi subluksasi ( kongenital dan trauma ), luksasi trauma ) anterior , posterior .1

(kongenital atau

Sedangkan pembagian lain berdasarkan usia, antara lain -

:

Katarak kongenital yang terlihat pada usia dibawah 1 tahun Katarak juvenile , katarak yang terlihat pada usia diatas 1 tahun dan dibawah 40 tahun.

-

Katarak presenil, yaitu katarak sesudah usia 30 - 40 tahun. Katarak senil, yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.

Berdasarkan penyebab terjadinya kekeruhan lensa, dapat dibagi menjadi : Primer, berdasarkan gangguan perkembangan dan metabolisme dasar lensa Sekunder akibat tindakan pembedahan lensa Komplikasi penyakit lokal ataupun umum

KATARAK JUVENILE 2,3

Katarak juvenile merupakan katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir yaitu kekeruhan lensa yang terjadi pada saat masih terjadi perkembangan serat-serat lensa sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur cataract.Biasanya katarak keturunan lain. Pembedahan dilakukan bila kataraknya diperkirakan akan menimbulkan ambliopia. Tindakan untuk memperbaiki tajam penglihatan ialah pembedahan.Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah mengganggu pekerjaan sehari-hari.Hasil dan disebut sebagai soft

juvenile merupakan bagian dari suatu gejala penyakit

tindakan pembedahan sangat tergantung pada umur penderita, bentuk katarak apakah

17

yang mengenai seluruh lensa atau sebagian lensa apakah disertai kelainan lain pada saat timbulnya katarak, makin lama lensa menutupi media penglihatan kemungkinan ambliopia.2 Katarak juvenile yang terlihat setelah usia 1 tahun dapat terjadi karena :3 Lanjutan Katarak kongenital yang makin nyata. Penyulit penyakit lain , katarak komplikata yang dapat terjadi akibat : penyakit lokal pada satu mata, seperti akibat uveitis anterior , glaukoma, ablasi retina, miopia tinggi, ptosis bulbi yang mengenai satu mata . Penyakit sistemik, seperti diabetes, hipoparatiroid dan miotonia distrofi yang mengenai kedua mata akibat trauma tumpul atau tajam. menambah

Biasanya katarak juvenile ini merupakan katarak yang dapat dan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tindakan bedah pada katarak juvenile dilakukan pada : 1. Monokular katarak, yaitu bila memerlukan pekerjaan dengan binokular, katarak telah total dan kosmetik sangat meganggu. 2. Binokular katarak, yaitu bila mengganggu pekerjaan sehari-hari.

Tindakan bedah yang dilakukan adalah ekstraksi

linier atau ekstraksi

lensa ekstra

kapsular ( EKEK ) dengan menanam lensa intraokular.

Indikasi Ekstraksi Katarak 1. Klinis Pada bayi segera dilakukan ekstraksi Bila fundus tidak terlihat, bila masih dapat dilihat katarak dibiarkan saja. Pada umur lanjut Indikasi klinis : Kalau katarak menimbulkan penyulit uveitis atau glukoma,meskipun visus masih baik untuk bekerja, dilakukan operasi juga, setelah keadaan menjadi tenang, katarak mature, fungsi retina harus baik.

18

-

Indikasi Visual Tergantung dari katarak monokular atau binokular.

2. Ekonomi Bila mengganggu aktifitas pekerjaan sehari-hari.

Sebelum operasi harus dilakukan beberapa pemeriksaan : Fungsi retina harus baik, yang diperiksa dengan tes proyeksi sinar, dimana retina disinari dari semua arahnya itu harus dapat ditentukan oleh penderita dengan baik. Tidak boleh ada infeksi pada mata atau jaringan sekitarnya. Tidak boleh ada glaukoma. Keadaan umum harus baik.

LENSA INTRAOKULER ( IOL ) Membaiknya teknik bedah dan implant lensa yang semakin baik memainkan peranan yang besar dalam kemajuan ini, akan tetapi perangsang utama adalah kerugian yang ditimbulkan kacamata afakia, antara lain pembesaran bayangan, aberasi sferik lapangan pandang terbatas dan tidak kemungkinan merupakan lensa binokular bila mata lainnya baik. Ada banyak jenis lensa ,tetapi semuanya terdiri atas dua bagian dasar : Optik sferis dari polimetilmetakrilat dan foot plates atau haptik untuk menahan lensa pada posisinya. Lensa kamera posterior umumnya digunakan pada prosedur ekstrakapsular , karena komplikasi yang mengganggu pandangan lebih kecil, seperti hifema, glaukoma sekunder, edema makula dan blok pupil.

Kontra indikasi pemasangan IOL : 1. Uveitis berulang 2. Retinopati diabetik proliferatif 3. Rubeosis iridis 4. Glaukoma sekunder

19

Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular 2 Caranya : 1 Buat flap konjungtiva dengan melepaskan konjungtiva bulbi dari dasarnya kirakira 5 mm dari limbus, sampai limbus. 2 3 Insisi daerah limbus bagian atas 160 180 derajat Kapsul lensa dirobek dengan pisau insisi didaerah inferior, diteruskan kebagian atas. 4 Kemudian kapsula lensa anterior diangkat seluas mungkin dengan menghindari robeknya kapsul didaerah equator. 5 Dengan tekanan yang ringan pada daerah limbus bagian bawah, nukleus lentis digeser keluar. 6 Irigasi sisa lensa supaya sisa lensa dapat dikeluarkan sebanyak mungkin, tetapi dengan irigasi sesedikit mungkin.

Penyulit Yang Mungkin Timbul Pada Waktu Melakukan Operasi a. Pendarahan b. Prolaps Iris c. Prolaps badan siliar

Penyulit Yang Mungkin Timbul Setelah Operasi Katarak a. Peradangan pada hari pertama pasca operasi b. Udara ( yang dimasukkan untuk membentuk COA ) masuk kebelakang iris sehingga COA menjadi dangkal. c. Prolaps Iris d. Ablasi retina bila sesudah prolaps iris dibiarkan pada 4 5 hari sehingga COA menjadi dangkal.

20

Perawatan Pasca Operasi Katarak Dianjurkan untuk bergerak hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat selama sekitar 1 bulan. Mata dapat dibalut beberapa hari, tetapi kalau matanya terasa nyaman, balutan dapat dibuang pada hari pertama pasca operasi dan matanya dilindungi dengan kacamata atau dengan pelindung seharian. Penatalaksanaan : 1. Amoxicylin 500 mg, 3 x 1 2. Asam Mefenamat 500 mg , 3 x 1 3. Cendo Xytrol ED , 4 gtt 1

Selain itu dianjurkan : a. Bed rest

b. Kontrol ke bagian mata 1 minggu pasca operasi c. Tidak boleh menunduk d. Mata tidak boleh basah e. Koreksi kacamata setelah 3 bulan operasi

21

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas,Sidharta,Prof,dr,DSM.Ilmu Penyakit Mata. Edisi II. Jakarta : Balai Penerbit FKUI;1998.p 128 138;207-218 2. Shock John.P,MD dan Harper Richard A,MD.Lensa Dalam : Vaughan Daniel G,Asbury Taylor, dan Riordan-Eva Paul. Oftalmologi Umum. Edisi XIV. Jakarta :Widya medika;2000. p. 175 179 3. Sidharta I,Mailangkay,H.H.B,Hilman T,et al,editor. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran.Jakarta:CV.Sagung Seto;2002.p 147

22

23