24
REFLEKSI KASUS ENDOMETRIOSIS Di susun Oleh : Cahya Daris Tri Wibowo H2A008008

Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

REFLEKSI KASUS

ENDOMETRIOSIS

Di susun Oleh

Cahya Daris Tri Wibowo

H2A008008

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2012

BAB I

KASUS

1) IDENTITAS PASIEN

Nama Ny R

Umur 42 tahun

Alamat Tambak Aji RT 08 I

Pekerjaan Pedagang

Suku bangsa Jawa

Agama Islam

Masuk RS 19 - 9 - 2012

NoCM 395313

2) DATA DASAR

1) Anamnesa

Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal

19092012 jam plusmn 0800 WIB

1) Keluhan utama nyeri perut saat haid

2) Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien

mengaku nyeri perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang

lalu setelah steril Nyeri dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama

haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan ini nyeri dirasakan

semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini nyeri

semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari

Pasien juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

pasien haid 1 kali dengan interval 2 bulan lama haid 1 minggu

darah yang keluar banyak kadang berupa flek berwarna coklat

kehitaman plusmn 1 bulan yang lalu pasien memeriksakan diri ke dokter

SpOG dan di USG dari hasil USG di dapatkan kista ovarii dengan

ukuran plusmn8 cm

3) Riwayat Haid menarche ndash 14 tahun

Siklus haid teratur

Lamanya 4 ndash 6 hari

Banyaknya 2-3 X ganti

pembalut hari

Dismenorea (-)

4) Riwayat Pernikahan 1x ~ 25 tahun

5) Riwayat Obstetri P3A0

1 Perempuan 3500 gr aterm RS Kalimantan Normal usia

saat ini 24 tahun sehat

2 Laki - laki 3200 gr aterm Bidan Kalimantan Normal usia

saat ini 18 tahun sehat

3 Laki - laki 3800 gr aterm Bidan Indramayu Normal usia

saat ini 14 tahun sehat

6) Riwayat KB

Implan 5 tahun lepas ganti Suntik 3 bulan lepas ganti steril tahun

2000

7) Riwayat Penyakit Dahulu

1 Hipertensi (-)

2 Diabetes Melitus (-)

3 Asma (+) saat usia 10 tahun

4 penyakit Jantung (-)

5 riwayat operasi (+) MOW

8) Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum Tampak sakit composmentis

Tanda Vital Tekanan darah 11070 mmHg

Nadi 84xmenit

Frekuensi napas 20xmenit

Suhu badan 370 C

Tinggi badan 153 Cm

2) Status Internus

Kepala mesosephal

Mata cunjungtiva palpebra anemis --

Telinga discharge --

Hidung discharge --

Mulut sianosis (-) gigi caries (-)

Leher pembesaran kelenjar getah bening (-)

Tenggorokan T1-T1 faring hiperemis (-)

Kulit turgor kulit cukup ikterik (-) pucat (-)

Thoraks

Cor Inspeksi ictus cordis tak tampak

Palpasi ictus cordis teraba di ICS IV linea

midclavicularis sinistra

Perkusi konfigurasi jantung dalam batas

normal

Auskultasi suara jantung I dan II normal

bising (-) gallop (-)

Pulmo Inspeksi simetris statis dinamis retraksi (-)

Palpasi stem fremitus kanan = kiri

Perkusi sonor diseluruh lapangan paru

Auskultasi suara dasar vesikuler ++ suara

tambahan --

Abdomen inspeksi datar

Auskultasi peristaltic (+) N

Perkusi timpani seluruh lapang abdomen

Palpasi hepar dan lien tidak teraba nyeri tekan (-)

Ekstremitas Superior Inferior

Edema -- --

Akral dingin -- --

Refleks fisiologis +N+N +N+N

Refleks patologis -- --

3) Status Gynekologi

Inspekulo

1 Vulva radang (-) tumor(-)

2 Vagina massa (-) laserasi (-)

3 Fluktus (-)

Vaginal Touche

1 Vagina massa (-)

2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan

pembukaan (-)

3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak

4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)

5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)

6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)

4) Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan laboratorium

Darah Hb 1340 gr

Leukosit 823 10 ^ 3microl

Trombosit 382 10 ^ 3microl

Eritrosit 449 10 ^ 6microl

Hematokrit 3980

GDS 109 mgdl

PPT 1160 detik

APPT 2890 detik

HbsAg non reaktif (-)

Imun (serum) T4 9037 mmolL

T3 143 mmolL

TSH 231

2) Pemeriksaan USG

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan

diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil

Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan

kistoma ovarii

3) Diagnosis

Kistoma ovarii

4) Penatalaksanaan

1 Rencana diagnostik

2 Observasi tanda vital

3 EKG

4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi

1 Rencana Terapi

1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam

2) Rencana tindakan operatif

Laporan Operasi

Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium

Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi

dekstra dan ooferektomi sinistra)

Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012

Waktu operasi jam 0900-1000 WIB

Laporan operasi

1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis

2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi

3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan

dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril

4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai

dengan cavum abdomen terbuka

5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam

Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar

cairan coklat kehijauan kental

Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan

dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis

pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental

6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan

ooforektomi sinistra

7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA

8) Kontrol perdarahan

9) Pasang drain

10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis

11) Operasi selesai

Diagnosis post operasi

Endometriosis

Terapi pasca operasi

Infus RL 20 tpm

Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg

Injeksi kalnex 3x50 mg

Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

Injeksi vit c 200 mg

DC balance cairan

Mobilisasi

Pengawasan TV KU PPV

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 2: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

BAB I

KASUS

1) IDENTITAS PASIEN

Nama Ny R

Umur 42 tahun

Alamat Tambak Aji RT 08 I

Pekerjaan Pedagang

Suku bangsa Jawa

Agama Islam

Masuk RS 19 - 9 - 2012

NoCM 395313

2) DATA DASAR

1) Anamnesa

Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal

19092012 jam plusmn 0800 WIB

1) Keluhan utama nyeri perut saat haid

2) Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien

mengaku nyeri perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang

lalu setelah steril Nyeri dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama

haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan ini nyeri dirasakan

semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini nyeri

semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari

Pasien juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

pasien haid 1 kali dengan interval 2 bulan lama haid 1 minggu

darah yang keluar banyak kadang berupa flek berwarna coklat

kehitaman plusmn 1 bulan yang lalu pasien memeriksakan diri ke dokter

SpOG dan di USG dari hasil USG di dapatkan kista ovarii dengan

ukuran plusmn8 cm

3) Riwayat Haid menarche ndash 14 tahun

Siklus haid teratur

Lamanya 4 ndash 6 hari

Banyaknya 2-3 X ganti

pembalut hari

Dismenorea (-)

4) Riwayat Pernikahan 1x ~ 25 tahun

5) Riwayat Obstetri P3A0

1 Perempuan 3500 gr aterm RS Kalimantan Normal usia

saat ini 24 tahun sehat

2 Laki - laki 3200 gr aterm Bidan Kalimantan Normal usia

saat ini 18 tahun sehat

3 Laki - laki 3800 gr aterm Bidan Indramayu Normal usia

saat ini 14 tahun sehat

6) Riwayat KB

Implan 5 tahun lepas ganti Suntik 3 bulan lepas ganti steril tahun

2000

7) Riwayat Penyakit Dahulu

1 Hipertensi (-)

2 Diabetes Melitus (-)

3 Asma (+) saat usia 10 tahun

4 penyakit Jantung (-)

5 riwayat operasi (+) MOW

8) Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum Tampak sakit composmentis

Tanda Vital Tekanan darah 11070 mmHg

Nadi 84xmenit

Frekuensi napas 20xmenit

Suhu badan 370 C

Tinggi badan 153 Cm

2) Status Internus

Kepala mesosephal

Mata cunjungtiva palpebra anemis --

Telinga discharge --

Hidung discharge --

Mulut sianosis (-) gigi caries (-)

Leher pembesaran kelenjar getah bening (-)

Tenggorokan T1-T1 faring hiperemis (-)

Kulit turgor kulit cukup ikterik (-) pucat (-)

Thoraks

Cor Inspeksi ictus cordis tak tampak

Palpasi ictus cordis teraba di ICS IV linea

midclavicularis sinistra

Perkusi konfigurasi jantung dalam batas

normal

Auskultasi suara jantung I dan II normal

bising (-) gallop (-)

Pulmo Inspeksi simetris statis dinamis retraksi (-)

Palpasi stem fremitus kanan = kiri

Perkusi sonor diseluruh lapangan paru

Auskultasi suara dasar vesikuler ++ suara

tambahan --

Abdomen inspeksi datar

Auskultasi peristaltic (+) N

Perkusi timpani seluruh lapang abdomen

Palpasi hepar dan lien tidak teraba nyeri tekan (-)

Ekstremitas Superior Inferior

Edema -- --

Akral dingin -- --

Refleks fisiologis +N+N +N+N

Refleks patologis -- --

3) Status Gynekologi

Inspekulo

1 Vulva radang (-) tumor(-)

2 Vagina massa (-) laserasi (-)

3 Fluktus (-)

Vaginal Touche

1 Vagina massa (-)

2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan

pembukaan (-)

3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak

4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)

5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)

6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)

4) Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan laboratorium

Darah Hb 1340 gr

Leukosit 823 10 ^ 3microl

Trombosit 382 10 ^ 3microl

Eritrosit 449 10 ^ 6microl

Hematokrit 3980

GDS 109 mgdl

PPT 1160 detik

APPT 2890 detik

HbsAg non reaktif (-)

Imun (serum) T4 9037 mmolL

T3 143 mmolL

TSH 231

2) Pemeriksaan USG

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan

diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil

Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan

kistoma ovarii

3) Diagnosis

Kistoma ovarii

4) Penatalaksanaan

1 Rencana diagnostik

2 Observasi tanda vital

3 EKG

4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi

1 Rencana Terapi

1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam

2) Rencana tindakan operatif

Laporan Operasi

Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium

Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi

dekstra dan ooferektomi sinistra)

Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012

Waktu operasi jam 0900-1000 WIB

Laporan operasi

1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis

2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi

3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan

dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril

4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai

dengan cavum abdomen terbuka

5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam

Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar

cairan coklat kehijauan kental

Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan

dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis

pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental

6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan

ooforektomi sinistra

7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA

8) Kontrol perdarahan

9) Pasang drain

10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis

11) Operasi selesai

Diagnosis post operasi

Endometriosis

Terapi pasca operasi

Infus RL 20 tpm

Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg

Injeksi kalnex 3x50 mg

Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

Injeksi vit c 200 mg

DC balance cairan

Mobilisasi

Pengawasan TV KU PPV

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 3: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

3) Riwayat Haid menarche ndash 14 tahun

Siklus haid teratur

Lamanya 4 ndash 6 hari

Banyaknya 2-3 X ganti

pembalut hari

Dismenorea (-)

4) Riwayat Pernikahan 1x ~ 25 tahun

5) Riwayat Obstetri P3A0

1 Perempuan 3500 gr aterm RS Kalimantan Normal usia

saat ini 24 tahun sehat

2 Laki - laki 3200 gr aterm Bidan Kalimantan Normal usia

saat ini 18 tahun sehat

3 Laki - laki 3800 gr aterm Bidan Indramayu Normal usia

saat ini 14 tahun sehat

6) Riwayat KB

Implan 5 tahun lepas ganti Suntik 3 bulan lepas ganti steril tahun

2000

7) Riwayat Penyakit Dahulu

1 Hipertensi (-)

2 Diabetes Melitus (-)

3 Asma (+) saat usia 10 tahun

4 penyakit Jantung (-)

5 riwayat operasi (+) MOW

8) Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum Tampak sakit composmentis

Tanda Vital Tekanan darah 11070 mmHg

Nadi 84xmenit

Frekuensi napas 20xmenit

Suhu badan 370 C

Tinggi badan 153 Cm

2) Status Internus

Kepala mesosephal

Mata cunjungtiva palpebra anemis --

Telinga discharge --

Hidung discharge --

Mulut sianosis (-) gigi caries (-)

Leher pembesaran kelenjar getah bening (-)

Tenggorokan T1-T1 faring hiperemis (-)

Kulit turgor kulit cukup ikterik (-) pucat (-)

Thoraks

Cor Inspeksi ictus cordis tak tampak

Palpasi ictus cordis teraba di ICS IV linea

midclavicularis sinistra

Perkusi konfigurasi jantung dalam batas

normal

Auskultasi suara jantung I dan II normal

bising (-) gallop (-)

Pulmo Inspeksi simetris statis dinamis retraksi (-)

Palpasi stem fremitus kanan = kiri

Perkusi sonor diseluruh lapangan paru

Auskultasi suara dasar vesikuler ++ suara

tambahan --

Abdomen inspeksi datar

Auskultasi peristaltic (+) N

Perkusi timpani seluruh lapang abdomen

Palpasi hepar dan lien tidak teraba nyeri tekan (-)

Ekstremitas Superior Inferior

Edema -- --

Akral dingin -- --

Refleks fisiologis +N+N +N+N

Refleks patologis -- --

3) Status Gynekologi

Inspekulo

1 Vulva radang (-) tumor(-)

2 Vagina massa (-) laserasi (-)

3 Fluktus (-)

Vaginal Touche

1 Vagina massa (-)

2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan

pembukaan (-)

3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak

4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)

5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)

6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)

4) Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan laboratorium

Darah Hb 1340 gr

Leukosit 823 10 ^ 3microl

Trombosit 382 10 ^ 3microl

Eritrosit 449 10 ^ 6microl

Hematokrit 3980

GDS 109 mgdl

PPT 1160 detik

APPT 2890 detik

HbsAg non reaktif (-)

Imun (serum) T4 9037 mmolL

T3 143 mmolL

TSH 231

2) Pemeriksaan USG

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan

diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil

Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan

kistoma ovarii

3) Diagnosis

Kistoma ovarii

4) Penatalaksanaan

1 Rencana diagnostik

2 Observasi tanda vital

3 EKG

4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi

1 Rencana Terapi

1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam

2) Rencana tindakan operatif

Laporan Operasi

Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium

Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi

dekstra dan ooferektomi sinistra)

Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012

Waktu operasi jam 0900-1000 WIB

Laporan operasi

1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis

2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi

3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan

dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril

4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai

dengan cavum abdomen terbuka

5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam

Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar

cairan coklat kehijauan kental

Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan

dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis

pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental

6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan

ooforektomi sinistra

7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA

8) Kontrol perdarahan

9) Pasang drain

10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis

11) Operasi selesai

Diagnosis post operasi

Endometriosis

Terapi pasca operasi

Infus RL 20 tpm

Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg

Injeksi kalnex 3x50 mg

Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

Injeksi vit c 200 mg

DC balance cairan

Mobilisasi

Pengawasan TV KU PPV

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 4: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

2) Status Internus

Kepala mesosephal

Mata cunjungtiva palpebra anemis --

Telinga discharge --

Hidung discharge --

Mulut sianosis (-) gigi caries (-)

Leher pembesaran kelenjar getah bening (-)

Tenggorokan T1-T1 faring hiperemis (-)

Kulit turgor kulit cukup ikterik (-) pucat (-)

Thoraks

Cor Inspeksi ictus cordis tak tampak

Palpasi ictus cordis teraba di ICS IV linea

midclavicularis sinistra

Perkusi konfigurasi jantung dalam batas

normal

Auskultasi suara jantung I dan II normal

bising (-) gallop (-)

Pulmo Inspeksi simetris statis dinamis retraksi (-)

Palpasi stem fremitus kanan = kiri

Perkusi sonor diseluruh lapangan paru

Auskultasi suara dasar vesikuler ++ suara

tambahan --

Abdomen inspeksi datar

Auskultasi peristaltic (+) N

Perkusi timpani seluruh lapang abdomen

Palpasi hepar dan lien tidak teraba nyeri tekan (-)

Ekstremitas Superior Inferior

Edema -- --

Akral dingin -- --

Refleks fisiologis +N+N +N+N

Refleks patologis -- --

3) Status Gynekologi

Inspekulo

1 Vulva radang (-) tumor(-)

2 Vagina massa (-) laserasi (-)

3 Fluktus (-)

Vaginal Touche

1 Vagina massa (-)

2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan

pembukaan (-)

3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak

4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)

5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)

6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)

4) Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan laboratorium

Darah Hb 1340 gr

Leukosit 823 10 ^ 3microl

Trombosit 382 10 ^ 3microl

Eritrosit 449 10 ^ 6microl

Hematokrit 3980

GDS 109 mgdl

PPT 1160 detik

APPT 2890 detik

HbsAg non reaktif (-)

Imun (serum) T4 9037 mmolL

T3 143 mmolL

TSH 231

2) Pemeriksaan USG

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan

diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil

Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan

kistoma ovarii

3) Diagnosis

Kistoma ovarii

4) Penatalaksanaan

1 Rencana diagnostik

2 Observasi tanda vital

3 EKG

4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi

1 Rencana Terapi

1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam

2) Rencana tindakan operatif

Laporan Operasi

Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium

Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi

dekstra dan ooferektomi sinistra)

Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012

Waktu operasi jam 0900-1000 WIB

Laporan operasi

1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis

2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi

3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan

dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril

4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai

dengan cavum abdomen terbuka

5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam

Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar

cairan coklat kehijauan kental

Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan

dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis

pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental

6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan

ooforektomi sinistra

7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA

8) Kontrol perdarahan

9) Pasang drain

10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis

11) Operasi selesai

Diagnosis post operasi

Endometriosis

Terapi pasca operasi

Infus RL 20 tpm

Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg

Injeksi kalnex 3x50 mg

Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

Injeksi vit c 200 mg

DC balance cairan

Mobilisasi

Pengawasan TV KU PPV

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 5: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

3) Status Gynekologi

Inspekulo

1 Vulva radang (-) tumor(-)

2 Vagina massa (-) laserasi (-)

3 Fluktus (-)

Vaginal Touche

1 Vagina massa (-)

2 Portio konsistensi lunak licin arah posterior dan

pembukaan (-)

3 Kospus uteri memiliki ukuran normal dan konsistensi lunak

4 Pemantauan adnexa kanan massa (+)nyeri (-)

5 Pemantauan adnexa kiri massa (+) nyeri (-)

6 Kavum douglas menonjol (-) nyeri (-)

4) Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan laboratorium

Darah Hb 1340 gr

Leukosit 823 10 ^ 3microl

Trombosit 382 10 ^ 3microl

Eritrosit 449 10 ^ 6microl

Hematokrit 3980

GDS 109 mgdl

PPT 1160 detik

APPT 2890 detik

HbsAg non reaktif (-)

Imun (serum) T4 9037 mmolL

T3 143 mmolL

TSH 231

2) Pemeriksaan USG

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan

diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil

Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan

kistoma ovarii

3) Diagnosis

Kistoma ovarii

4) Penatalaksanaan

1 Rencana diagnostik

2 Observasi tanda vital

3 EKG

4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi

1 Rencana Terapi

1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam

2) Rencana tindakan operatif

Laporan Operasi

Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium

Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi

dekstra dan ooferektomi sinistra)

Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012

Waktu operasi jam 0900-1000 WIB

Laporan operasi

1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis

2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi

3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan

dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril

4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai

dengan cavum abdomen terbuka

5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam

Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar

cairan coklat kehijauan kental

Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan

dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis

pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental

6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan

ooforektomi sinistra

7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA

8) Kontrol perdarahan

9) Pasang drain

10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis

11) Operasi selesai

Diagnosis post operasi

Endometriosis

Terapi pasca operasi

Infus RL 20 tpm

Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg

Injeksi kalnex 3x50 mg

Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

Injeksi vit c 200 mg

DC balance cairan

Mobilisasi

Pengawasan TV KU PPV

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 6: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

2) Pemeriksaan USG

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan

diagnosis kasus ini adalah dengan USG didapatkan hasil

Tampak massa hiperechoic kistik tampak cairan bebas Kesan

kistoma ovarii

3) Diagnosis

Kistoma ovarii

4) Penatalaksanaan

1 Rencana diagnostik

2 Observasi tanda vital

3 EKG

4 Konsul dokter penyakit dalam untuk persiapan operasi

1 Rencana Terapi

1) Intra Vena Fluid Drip RL12 jam

2) Rencana tindakan operatif

Laporan Operasi

Diagnosa pre operatif Kistoma ovarium

Macam operasi Laparotomi + (salphingo- partial ooferektomi

dekstra dan ooferektomi sinistra)

Tanggal operasi 20 ndash 09 - 2012

Waktu operasi jam 0900-1000 WIB

Laporan operasi

1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis

2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi

3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan

dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril

4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai

dengan cavum abdomen terbuka

5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam

Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar

cairan coklat kehijauan kental

Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan

dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis

pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental

6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan

ooforektomi sinistra

7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA

8) Kontrol perdarahan

9) Pasang drain

10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis

11) Operasi selesai

Diagnosis post operasi

Endometriosis

Terapi pasca operasi

Infus RL 20 tpm

Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg

Injeksi kalnex 3x50 mg

Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

Injeksi vit c 200 mg

DC balance cairan

Mobilisasi

Pengawasan TV KU PPV

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 7: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

Laporan operasi

1) Informed consent pasang infus dan pemberian antibiotik profilaksis

2) Pasien tidur telentangkan dimeja operasi dan dilakukan Spinal Anestesi

3) Mula ndash mula dilakukan asepsis dan antisepsis pada daerah tindakan

dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain duk steril

4) Insisi dinding abdomen linea mediana plusmn 10 cm lapis demi lapis sampai

dengan cavum abdomen terbuka

5) Eksplorasi Uterus sebesar telur ayam

Adnexa kanan ovarium sebesar telur bebek pecah keluar

cairan coklat kehijauan kental

Adnexa kiri ovarium sebesar telur angsa perlengketan

dengan omentum dan colon Saat dilakukan adhesiolysis

pecah dan keluar cairan berwarna cokelat kental

6) Dilakukan salphingo partial ooforektomi dekstra dan Dilakukan

ooforektomi sinistra

7) Jaringan dieksisiinsisi dikirim untuk pemeriksaan PA

8) Kontrol perdarahan

9) Pasang drain

10) Lapangan operasi cavum abdomen ditutup lapis demi lapis

11) Operasi selesai

Diagnosis post operasi

Endometriosis

Terapi pasca operasi

Infus RL 20 tpm

Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg

Injeksi kalnex 3x50 mg

Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

Injeksi vit c 200 mg

DC balance cairan

Mobilisasi

Pengawasan TV KU PPV

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 8: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

Diagnosis post operasi

Endometriosis

Terapi pasca operasi

Infus RL 20 tpm

Injeksi cefotaxim 2 x 1 mg

Injeksi kalnex 3x50 mg

Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

Injeksi vit c 200 mg

DC balance cairan

Mobilisasi

Pengawasan TV KU PPV

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 9: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

BAB II

PEMBAHASAN

Pasien mengeluh merasa nyeri perut saat haid Pasien mengaku nyeri

perut saat haid telah dirasakan sejak plusmn 12 thun yang lalu setelah steril Nyeri

dirasa hebat pada plusmn 3 - 4 hari pertama haid Pasien mengaku plusmn 3 tahun belakangan

ini nyeri dirasakan semakin hebat dibandingkan sebelumnya dan plusmn 3 bulang ini

nyeri semakin bertambah berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Pasien

juga mengeluh haid tidak teratur sejak plusmn 3 tahun yang lalu

Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum

yang normalnya menghilang saat menstruasi asalnya tidak teridentifikasi dan

terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi kista ini tumbuh lambat

dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea kental

berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit

Kista ovarium biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

dengan USG untuk penyakit lain Adanya nyeri di perut bawah merupakan gejala

yang paling sering dilaporkan Nyeri dapat bersifat menusuk hilang timbul

onsetnya cepat tapi menyeluruh Mual dan muntah bukan gejala yang spesifik

Perdarahan pervaginam atau spotting dapat terjadi karena adanya penurunan

tingkat estrogen dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal perubahan frekuensi

buang air kecil gangguan defekasi badan terasa letih kembung dan dispareunia

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan

stroma diluar uterus dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering

ditemukan sulit dimengerti dan sangat elemahkan kondisi tubuh

Hal ini dapat timbul pada tempat yang bervariasi di pelvis seperti ovarium

tuba falopi vagina serviks atau ligament uterosakral atau di septum rektovaginal

Bahkan dapat juga muncul pada daerah yang jauh seperti luka laparotomi pleura

paru diafragma ginjal dll Menurut urutan yang tersering endometriosis

ditemukan adalah di ovarium

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 10: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

Pada kasus ini gejala yang dominan adalah adanya nyeri saat haid semakin

lama semakin berat Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita

kista coklat (endometriosis) sehingga sering kista ditemukan saat ukuran kista

sudah membesar Nyeri hanya terjadi ketika pasien mengalami menstruasi Rasa

nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista pembesaran kista yang

terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang perdarahan yang

terjadi di dalam kista

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 42 tahun Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista paling sering terdapat pada

wanita berusia antara 20 ndash 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan

dengan tanda vital dalam keadaan normal Pada pemeriksaan kepala leher thorak

dan ekstremitas tidak dijumpai adanya kelainan Pada pemeriksaan ginekologi

ditemukan perut datar pada palpasi teraba massa pada area suprapubik kiri

konsistensi kenyal permukaan licin terlepas dari jaringan sekitar dan tidak terasa

nyeri pada penekanan Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan adanya

kelainan Pada pemeriksaan vaginal toucher ditemukan adanya massa pada

parametrium adnexa kiri berukuran plusmn 8 cm kesan kistik immobile dan tidak

terasa nyeri

Pada pemeriksaan penunjang USG didapatkan hasil adanya massa kistik

berdinding tipis tidak bersekat ukuran plusmn10 cm USG adalah metode yang

berguna untuk mengidentifikasi kista coklat klasik dari ovarium Tampilan tipikal

adalah kista yang berisis echo homogeny internal drajat rendah yang konsisten

dengan darah lama Gambaran sonografi dari endometrioma bervariasi dari kista

sederhana hingga kista kompleks dengan echo internal hingga massa solid tanpa

vaskular Kista simpleks bentuknya unilokular dindingnya tipis satu cavitas yang

didalamnya tidak terdapat internal echo Biasanya jenis kista seperti ini tidak

ganas dan merupakan kista fungsioal kista luteal atau mungkln juga kistadenoma

serosa atau kista inklusi Kista kompleks multilokular dindingnya menebal

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 11: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

terdapat papul ke dalam lumen Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin

juga kista neoplasma benigna USG sulit membedakan kista ovarium dengan

hidrosalfing paraovarian dan kista tuba USG endovaginal dapat memberikan

pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis Pemeriksaan ini tidak

memerlukan kandung kemih yang penuh USG transabdominal lebih baik dari

endovaginal untuk mengevaluasi massa yangbesar dan organ intrabdomen lain

seperti ginjal hati dan ascites Ini memerlukan kandung kemih yang penuh

Penyebab endometriosis masih belum diketahui Beberapa teori muncul

menyangkut faktor anatomis imunologis hormonal dan genetik

1 Menstruasi retrogad

Menurut Sampson endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali

(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis Sudah dibuktikan bahwa

dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup Sel-sel

endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di

pelvis

2 Faktor imunologis

Faktor imunologis spesifik yang berperan dalam implantasi endometriosis

seperti VEGF (vascular endothelial growth factor) MIF (migration inhibitory

factor) dan mediator radang (interleukin TNF) diduga mengalami

peningkatan pada situs endometriosis

3 Faktor hormonal

Aromatase enzim pencetus produksi estrogen telah ditemukan pada

implantasi endometriosis walaupun belum ditemukan data bahwa aromatase

juga ditemukan pada endometrium normal PGE2 (prostaglandin E2) berperan

sebagai induksi terkuat produksi aromatase pada implantasi endometriosis

4 Metaplasia selomik

Teori mengemukakan sel potensial pada ovarium dan peritoneum

bertransformasi menjadi lesi endometriosis akibat stimulasi hormon dan

paparan hormonal berulang Robert Meyer mengemukakan bahwa

endometriosis terjadi karena ransangan pada sel-sel epitel berasal dari selom

yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis Ransangan ini

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 12: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan

endometrium

5 Penyebaran limfatis

Sebuah studi menunjukkan dari otopsi bahwa sel endometriosis ditemukan

dalam kelenjar limfa pelvis pada 29 wanita Hal ini dapat menjelaskan

mengapa endometriosis pernah ditemukan di daerah paru-paru

6 Faktor genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita endometriosis berisiko

tujuh kali lipat menderita endometriosis Belum ditemukan defek genetik pada

endometriosis

Penatalaksanaan endometriosis tergantung pada beberapa faktor termasuk

ukuran jenis kista usia kondisi kesehatan umum rencana kehamilan gejala yang

dialami masih menstruasi atau tidak Penanganan endometriosis terdiri dari terapi

hormonal pembedahan

Terapi hormonal

Sebagai dasar pengobatan hormonal endometriosis ialah bahwa

pertumbuhan dan fungsi jaringan endometrios dikontrol oleh hormone steroid

Jaringan endometriosis umumnya mengandung reseptor estrogen progesterone

dan androgen Progesterone sistetik umumnya mempunyai efek androgenic yang

menghambat pertumbuhan endometriosis

Prinsip pertama pengobatan hormonal adalah menciptakan lingkungan

hormone rendah estrogen dan asiklik Keadaan yang asiklik mencegah terjadinya

haid yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal

sehingga dapat dihindari timbul sarang endometriosis yang baru karena transport

retrograde serta mencegah pelepasan dan perdarahan jaringan endometriosis yang

menimbulkan rasa nyeri karena rangsangan peritoneum

a Androgen

Preparat yang dipakai adalah metiltestosteron sublingual dengan dosis 5-

10 mghari Biasanya diberikan 10 mghari pada bulan pertama dilanjutkan

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 13: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

dengan 5 mghari selama 2-3 bulan berikutnya Keberatan pemakaian androgen

adalah timbulnya efek samping maskulinisasi dan bila terjadi kehamilan dapat

menyebabkan cacat bawaan Keuntungannya adalah untuk terapi nyeri

dispareuni dan untk membantu menegakkan diagnosis Jika nyeri akibat

endometriosis biasanya akan berkurang dengan pengobatan androgen satu bulan

b Estrogen-progestogen

Kontrasepsi yang dipilih sebaiknya mengandung estrogen rendah dan

progestogen yang kuat atau yang mempunyai efek androgenic yang kuat Terapi

standard yang dianjurkan adalah 003 mg etinil estradiol dan 03 mg norgestrel per

hari Bila terjadi perdarahan dosis ditingkatkan menjadi 005 mg estradiol dan 05

mg norgestrel per hari atau maksimal 008 mg estradiol dan 08 mg norgestrel per

hari Pemberian tersebut setipa hari selama 6-9 bulan bahkan 2-3 tahun

c Progestogen

Dosis yang diberikan adalah medroksiprogesteron asetat 30-50 mg per

hari atau noretisteron asetat 30 mg per hari Pemberian parenteral dapat

menggunakan medroksiprogesteron asetat 150 mg setiap 3 bulan sampai 150 mg

setiap bulan Lama pengobatan yakni 6-9 bulan

d Danazol

Danazol adalah turunan isoksazol dari 17 alfa etiniltestosteron Danazol

menimbulkan keadaan asiklik androgen tinggi dan estrogen rendah Kadar

androgen meningkat disebabkan oleh sifatnya yang androgenic dan danazol

mendesak testosterone sehingga terlepas dan kadar testosterone bebas meningkat

Kadar estrogen rendah disebabkan karena danazol menekan sekresi GnRH LH

dan FSH dan menghambat enzim steroidogenesis di folikel ovarium sehingga

estrogen turun

Dosisnya 400-800 mg per hari dengan lama pemberian minimal 6 bulan

Efek sampingnya berupa akne hirsutisme kulit berminyak perubahan suara

pertambahan berat badan dan edema Kontraindikasi absolute yaitu kehamilan

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 14: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

dan menyusui sedangkan kontraindikasi relative yaitu disfungsi hepar hipertensi

berat gagal jantung ongestif atau gagal ginjal

Terapi Pembedahan

Pembedahan konservatif dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu

laparotomi dan laparoskopi operatif

Laparoskopi opertaif mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan

laparotomi yaitu lama tinggal di RS lebih singkat kembali aktivitas kerja lebih

cepat biaya lebih murah Namun luas dan derajat perlekatan setelah laparoskopi

operatif lebih sedikit

Pembedahan radikal dilakukan pada wanita dengan endometriosis yang

umurnya hamper 40 tahun atau lebih dan yang menderita penyakit yang luas

diserta dengan banyak keluhan Operasi yang paling radikal ialah histerektomi

total salpingo-ooforektomi bilateral dan pengangkatan semua sarang ndash sarang

endometriosis yang ditemukan Akan tetapi pada wanita kurang dari 40 tahun

dapat dipertimbangkan untuk meninggalkan sebagian jaringan ovarium yang

sehat Hal ini mencegah jangan sampai terlalu cepat timbul gejala premenopause

dan menopause dan juga mengurangi kecepatan timbulnya osteoporosis

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)

Page 15: Refleksi Kasus Cahya Kistoma Ovarii Dr Irsyam

DAFTAR PUSTAKA

1) Cunningham FG Gant NF Leveno KJ Gilstrap LC Hauth JC Wenstrom

KD Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol 2 Jakarta ECG 2004 p 934 1035-

7

2) Winknjosastro H Saifuddin AB Rachimhadi T Ilmu Kandungan Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1999 p 346-65

3) Moeloek Farid Anfasa (2003) Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta

4) Helm CW Ovarian Cyst 19 maret 2008 (Available at

httpemedecinecommedtopic1699htm accessed on 20 September 2012)

5) Mansjoer A Triyanti K Savitri R Wardhani WI Setiowulan W Tumor

Ovarium Neoplastik Jinak Dalam Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Jakarta

Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000 p

388-9

6) Sanders M Mucinous Cystadenocarcinoma (Available at

httpradiologyuchceduAtlasGYN530bhtm accessed on 20 September

2012)