23
Cairan dan Cairan dan elektrolit elektrolit Dioba Ficha Putri Utami Lhauta Utaka

Referat Utha

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ff

Citation preview

Page 1: Referat Utha

Cairan dan Cairan dan elektrolitelektrolit

Dioba Ficha Putri Utami Lhauta Utaka

Page 2: Referat Utha

Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.

Page 3: Referat Utha

Cairan tubuh dibagi : Cairan Intra sel:40% dari BB Cairan Ekstra sel:20% dari BB

-cairan Intravaskuler :5% dari BB-cairan intersisial :15% dari

BB Cairan Transeluler (1-3% BB): LCS,sinovial,gastrointestinal dan

intraorbital.

Page 4: Referat Utha

Jika tekanan osmotik cairan < tekanan osmotik plasma darah, maka cairan bersifat hipotonik terhadap plasma darah.

Page 5: Referat Utha

Jika tekanan osmotik cairan = tekanan osmotik plasma darah, maka cairan bersifat isotonic terhadap plasma darah.

Page 6: Referat Utha

Jika tekanan osmotik cairan > tekanan osmotik plasma darah, maka cairan bersifat hipertonik terhadap plasma darah.

Page 7: Referat Utha

Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan ion bermuatan negatif disebut anion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

Elektronetralitas.

Page 8: Referat Utha

Keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan :

Air masuk :• Minuman : 800-1700ml• Makanan : 500-1000ml• Hasil oksidasi : 200-300ml

Air keluar :• Urin : 600-1600ml• Tinja : 50-200ml• ‘’Insensible loss’’ : 850-1200ml

Page 9: Referat Utha

natrium (Na+), kalium (K+), klorida (Cl-), dan bikarbonat

(HCO3-).

Page 10: Referat Utha

Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel

Page 11: Referat Utha

Kehilangan natrium klorida pada cairan ekstrasel atau penambahan air yang berlebihan pada cairan ekstrasel akan menyebabkan penurunan konsentrasi natrium plasma

HIPERNATREMIA Peningkatan konsentrasi natrium plasma

karena kehilangan air dan larutan ekstrasel (dehidrasi hiperosmotik pada diabetes insipidus) atau karena kelebihan natrium dalam cairan ekstrasel

Page 12: Referat Utha

- serum bayi : 134-150 mmol/L - serum anak dan dewasa : 135-145

mmol/L - urine anak dan dewasa : 40-220

mmol/24 jam - cairan serebrospinal : 136-150

mmol/L - feses : kurang dari 10 mmol/hari

Page 13: Referat Utha

Sekitar 98% jumlah kalium dalam tubuh berada di dalam cairan intrasel.

Page 14: Referat Utha

Pengeluaran Kalium Berlebihan Pengeluaran kalium yang berlebihan terjadi

melalui saluran cerna seperti muntah-muntah

HIPERKALEMIA

Berkurangnya Ekskresi Kalium melalui Ginjal Berkurangnya ekskresi kalium melalui ginjal terjadi pada keadaan hiperaldosteronisme, gagal ginjal

Page 15: Referat Utha

- serum bayi : 3,6-5,8 mmol/L - serum anak : 3,5-5,5 mmo/L - serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L - urine anak : 17-57 mmol/24 jam - urine dewasa : 40-80 mmol/24 jam - cairan lambung : 10 mmol/L  

Page 16: Referat Utha

Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel

Page 17: Referat Utha

Hipoklorinemia terjadi jika pengeluaran klorida melebihi pemasukan. Penyebab hipoklorinemia umumnya sama dengan hiponatremia.

HIPERKLORINEMIA

Umumnya penyebab hiperklorinemia sama dengan hipernatremia. Hiperklorinemia dapat dijumpai pada kasus dehidrasi, asidosis tubular ginjal, gagal ginjal akut, asidosis metabolik

Page 18: Referat Utha

- serum bayi baru lahir : 94-112 mmol/L

- serum anak : 98-105 mmol/L - serum dewasa : 95-105 mmol/L - keringat anak : <50 mmol/L - keringat dewasa : <60 mmol/L - urine : 110-250 mmol/24 jam - feses : 2 mmol/24 jam

Page 19: Referat Utha

Cairan Kristaloid.• Cairan yang mengandung zat dengan BM

rendah (< 8000 Dalton) dengan atau tanpa glukosa.

• Tekanan onkotik rendah, sehingga cepat terdistribusi keseluruh ruang ekstraseluler.

Page 20: Referat Utha

mudah tersedia, murah, mudah dipakai, tidak menyebabkan reaksi alergi, dan sedikit efek samping

Page 21: Referat Utha

Cairan koloid• BM tinggi (> 8000 Dalton),misal : protein.• Tekanan onkotik tinggi, sehingga sebagian

besar akan tetap tingal diruang intravaskuler.

Page 22: Referat Utha

plasma ekspander, kemampuan besar dalam mempertahankan volume intravaskuler.

Waktu paruh koloid dalam intravaskuler antara 3-6 jam.

Indikasi : keadaan kehilangan cairan

intravaskuler (misalnya syok hemoragik)

hipoalbumin atau kehilangan banyak protein dalam jumlah besar (luka bakar.)

Page 23: Referat Utha