View
151
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
glaukoma referat ini bagus loh punya gw
5/21/2018 201053331-referat-glaukoma referat
1/44
REFERAT
KOMPLIKASI GLAUKOMA
Pembimbing :
dr. R. Adri Subandiro Sp.M
Disusun oleh :
Bayu Aulia Riensya
030.08.055
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOESELO SLAWI
PERIODE 30 SEPTEMBER 20122 NOVEMBER 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
5/21/2018 201053331-referat-glaukoma referat
2/44
0
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : Bayu Aulia Riensya
NIM : 030.08.055
Bagian : Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata
Judul Referat : Komplikasi Glaukoma
Pembimbing : dr. R. Adri Subandiro Sp.M
Slawi, Oktober 2013
Pembimbing
dr. R.Adri Subandiro, Sp.M
5/21/2018 201053331-referat-glaukoma referat
3/44
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Referat yang berjudul Komplikasi Glaukoma ini tepat pada
waktunya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada dr. R. Adri
Subandiro, Sp.S yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis
sehingga laporan kasus ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada teman teman dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
laporan kasus ini..
Laporan kasus ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kepaniteraan
klinik bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti di RSUD Dr.
Soeselo Slawi periode 30 September 20122 November 2013.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari kata sempurna sehingga
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan laporan kasus ini.
Akhir kata penulis sangat mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembacadan penulis sendiri.
Terima kasih,
Slawi, Oktober 2013
Penulis
5/21/2018 201053331-referat-glaukoma referat
4/44
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................
BAB III STATUS PEMERIKSAAN.......................................................................................36
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................50
BAB V KESIMPULAN..........................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................56
5/21/2018 201053331-referat-glaukoma referat
5/44
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata merupakan salah satu panca indera yang sangat penting untuk kehidupan manusia.
Trauma seperti debu sekecil apapun yang masuk kedalam mata, sudah cukup untuk
menimbulkan gangguan yang hebat, apabila keadaan ini diabaikan, dapat menimbulkan
penyakit yang sangat gawat. Salah satu penyakit mata yaitu glaukoma.
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.1 Glaukoma adalah
penyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh
pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang.1,2,3
Di seluruh dunia glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tinggi, 2 %
penduduk berusia lebih dari 40 tahun menderita glaukoma. Glaukoma dapat juga didapatkan
pada usia 20 tahun, meskipun jarang. Pria lebih sering terserang dari pada wanita.
Berdasarkan etiologi, glaukoma dibagi menjadi 4 bagian ; glaukoma primer, glaukoma
kongenital, glaukoma sekunder dan glaukoma absolut sedangkan berdasarkan mekanisme
peningkatan tekanan intraokular glaukoma dibagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka
dan glaukoma sudut tertutup.2
Penatalaksanaan glaukoma berupa pengobatan medis, terapi bedah dan laser. ECP
(endoscopic cyclophotocoagulation) menggunakan laser untuk mengurangi produksi aquoeus
humordan tekanan intraocular merupakan salah satu penatalaksanaan glaukoma.5
Di seluruh dunia, kebutaan menempati urutan ketiga sebagai ancaman yang menakutkan
setelah kanker dan penyakit jantung koroner. Di Amerika Serikat, kira-kira 2.2 juta orang
pada usia 40 tahun dan yang lebih tua mengidap glaukoma, sebanyak 120,000 adalah buta
disebabkan penyakit ini. 3
Glaukoma berkembang saat pengeluaran cairan aqueous (out flow) dari bilik mata depan
terganggu sehingga terjadi penumpukan aqueous didalam bola mata yang mempertinggi
tekanan bola mata. Untuk mendiagnosis seseorang sebagai penderita glaukoma harus
dilakukan anamnesis dan serangkaian pemeriksaan yang umum dilakukan. Pemeriksaan
5/21/2018 201053331-referat-glaukoma referat
6/44
4
tersebut meliputi tonometri, oftalmoskopi, gonioskopi, pemeriksaan lapang pandang. Pada
keadaan dimana seseorang dicurigai menderita glaukoma dilakukan tes provokasi, seperti tes
minum air (water drinking test).1,2
Berbagai penatalaksanaan yang diterapkan kepada penderita, berupa medikamentosa,
tindakan pembedahan dan laser hanya ditujukan untuk memperlambat atau mencegah
hilangnya penglihatan (kebutaan). Namun, berkurangnya lapang pandang yang telah terjadi
tidak bisa dikembalikan.3
Glaukoma merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, namun bila diketahui secara
dini dan diobati maka glaukoma dapat diatasi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Penemuan dan pengobatan sebelum terjadinya gangguan penglihatan adalah cara terbaik
untuk mengontrol glaukoma.1
Glaukoma dapat bersifat akut dengan gejala yang sangat nyata dan bersifat kronik yang
hampir tidak menunjukkan gejala, seorang dokter harus mampu mengenali gejala dan tanda
glaukoma sehingga dapat memberikan penatalaksanaan yang tepat. 3
Glaukoma sendiri dapat disebabkan karena perjalanan penyakit lainnya seperti katarak
yang terjadi karena beberapa proses. Penelitian-penelitian potong-lintang mengidentifikasi
adanya katarak pada sekitar 10% orang Amerika Serikat, dan prevalensi ini meningkatsampai sekitar 50% untuk mereka yang berusia antara 65 dan 74 tahun dan sampai sekitar
70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun. Sebagian kasus bersifat bilateral,
walaupun kecepatan perkembangannya pada masing-masing mata jarang sama.1
1.2. Tujuan Penulisan
Penulisan refrat ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui anatomi Bilik Mata Depan (Camera Occuli Anterior)
2. Mengetahui Fisiologi Humor Aquos
3. Mengetahui Definisi, Klasifikasi, Patofisiologi, dan Pemeriksaan pada penyakit
Glaukoma
5/21/2018 201053331-referat-glaukoma referat
7/44
5
1.3 Manfaat penulisan
Manfaat penulisan referat ini adalah :
Bagi penulis:
1. Sebagai tugas dalam menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Dokter di bagian
Ilmu Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata RSUD Dr. Soeselo Slawi.
2. Menambah pengetahuan dalam bidang Ilmu Penyakit Mata khususnya pada kasus
Glaukoma.
Bagi pembaca:
Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dalam bidang Ilmu Penyakit
Mata, terutama mengenai kasus Glaukoma.
5/21/2018 201053331-referat-glaukoma referat
8/44
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.I Anatomi
Bilik Mata Depan (COA)
Bilik mata depan merupakan struktur penting dalam hubungannya dengan pengaturan
tekanan intraokuler. Hal ini disebabkan karena pengaliran cairan aquos harus melalui bilik
mata depan terlebih dahulu sebelum memasuki kanal Schlemn1. Bilik mata depan dibentuk
oleh persambungan antara kornea perifer dan iris.
Bagian mata yang penting dalam glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut filtrasi ini
berada dalam limbus kornea. Limbus adalah bagian yang dibatasi oleh garis yang
menghubungkan akhir dari membran descement dan membran bowman, lalu ke posterior
0,75 mm, kemudian ke dalam mengelilingi kanal schlem dan trabekula sampai ke COA.
Limbus terdiri dari dua lapisan epitel dan stroma. Epitelnya dua kali setebal epitel kornea. Di
dalam stroma terdapat seratserat saraf dan cabang akhir dari a. Siliaris anterior.1,2,8,9
Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sklera dan kornea, di sini
ditemukan sklera spur yang membuat cincin melingkar 360 derajat dan merupakan batas
belakang sudut filtrasi, serta tempat insersi otot siliar logitudinal. Pada sudut filtrasi terdapat
garis schwalbe yang merupakan akhir perifer endotel dan membran descement dan kanal
schlemm yang menampung cairan mata keluar ke salurannya.9
Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula, yang terdiri dari: 1,2,8,9
a. Trabekula korneoskleral, serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma kornea dan
menuju ke belakang, mengelilingi kanal schlemm untuk berinsersi pada sklera.
b. Scleralspur (insersidari m. Ciliaris) dan sebagian ke m. Ciliaris meridional.
c. Serabut berasal dari akhir membran descement (garis schwalbe) menuju ke jaringan
pengikat m.