Referat Pa Inay

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Referat Pa Inay

    1/6

    Patofisiologis

    Chorioretinitis dapat terjadi akibat infeksi bakteri ataupun reaksi radang

    lainnya. Proses inflamasi ini akan menyebabkan perubahan kondisi di strukur uvea itu sendiri. Apabila peradangan chorioretinitis terjadi di bagian perifer, maka

    tidak akan mengganggu pada ketajaman penglihatan. Ketajaman penglihatan pada

    keadaan ini hanya terjadi akibat penyerbukan sel radang ke dalam badan kaca atau

    media penglihatan. Makin tebal kekeruhan, akan mengakibatkan bertambah

    beratnya penurunan ketajaman penglihatan. Radang infeksi ini biasanya

    disebabkan infeksi yang meluas, seperti tuberculosis dan infeksi fokal lainnya.

    Apabila peradangan mengenai daerah macula lutea, maka penglihatan

    akan cepat menurun tanpa terlihat tanda kelainan dari luar. iasanya radang

    sentral ini disebabkan karena infeksi congenital akibat to!oplasmosis. Akibat

    terbentuknya jaringan fibroblast, akan terbentuk jaringan organisasi yang merusak

    seluruh susunan jaringan koroid dan retina. "aingan fibrosis ini akan ber#arna

    pucat putih. $arna putih ini juga terjadi akibat sclera terlihat melalui koroid yang

    menipis. iasanya bersama%sama dengan keadaan ini terjadi pergeseran pigmen

    koroid.

    &ambar '. Area pada (veitis Posterior )

  • 8/18/2019 Referat Pa Inay

    2/6

    Gambaran Histopatologis

    *uatu proses peradangan yang melibatkan traktus uvealis bagian posterior,

    yaitu koroid. +stilah chorioretinitis sering di sama artikan dengan uveitis posterior.

    Pada uveitis posterior, retina juga hampir selalu terinfeksi secara sekunder.

    TERAPI MEDIKAMENTOSA

    Penatalaksanaan medis terhadap korioretinitis berfokus terhadap pemberian

    terapi yang spesifik berdasarkan etiologi serta untuk stabilisasi pasien dengan

    korioretinitis sehingga menghindari komplikasi terhadap hilangnya penglihatan

    terutama pada bayi dan anak yang imunokompromis. Pera#atan terhadap

    penderita korioretinitis cukup kompleks dan terdapat pera#atan jangka pendek maupun jangka panjang sehingga dapat mencapai tujuan yaitu menjaga kualitas

    hidup dari seseorang.

    Pilihan terapi berdasarkan etiologi dari korioretinitis yaitu

    '- Anti iral/ obat yang digunakan untuk terapi infeksi cytomegalovirus sistemik

    yaitu &anciclovir, alganciclovir 0Prodrug oral dari &anciclovir-,

    1oscarnet, dan Cidofovir. 1ormisiven merupakan obat yang digunakan

    secara intravitreal untuk menterapi retinitis CM pada pasien dengan

    acquired immunodeficiency syndrome 0A+2*-. 3bat yang terbaru yaitu

    Maribavir, yang memiliki potensi bila terdapat resistensi dari strain

    &anciclovir, namun obat ini masih dalam tahap penelitian. Pada anak

    dengan infeksi human immunodeficiency virus 04+ -, pilihan obat

    untuk terapi ininsial dengan retinitis CM adalah &anciclovir

    intravena. alganciclovir oral adalah pilihan untuk anak dengan usia

  • 8/18/2019 Referat Pa Inay

    3/6

    yang lebih tua. Pilihan alternatif untuk terapi penyakit karena CM

    atau bila resisten terhadap strain &anciclovir pada anak dengan infeksi

    4+ yaitu 1oscarnet. 5erapi kombinasi dengan &anciclovir dan

    1oscarnet memperlambat progresivitas dari retinitis pada pasien yang

    gagal dengan monoterapi dan hal ini dapat digunakan sebagai terapi

    a#al pada anak dengan ancaman terjadinya penurunan penglihatan.

    &anciclovir intravena dan 1oscarnet juga dapat dipertimbangkan

    sebagai terapi a#al dari penyakit susunan saraf pusat akibat CM .

    6amun terapi kombinasi juga berkaitan dengan tingkat efek samping

    yang terjadi.

    7- Anti Parasiteberapa obat telah digunakan untuk menterapi toksoplasmosis. 5erapi

    dengan obat anti parasit juga efektif untuk infeksi yang aktif namun

    bukan untuk parasit yang dalam bentuk kista. 5erapi klasik yaitu triple

    drugs therapy dengan Pirimetamin 08,9%' mg:kg:hari-, *ulfadia;in

    0'78%'98 mg:kg:hari-, dan Prednison. Penggunaan dari Asam 1olat

    bertujuan untuk meminimalisir toksisitas pada sumsum tulang akibat

    pemakaian Pirimetamin.

    mg:kg:hari 5rimethoprim-. Klindamisin 078mg:kg:hari- dapat

    digunakan untuk menterapi parasit dalam bentuk kista. 2urasi terapi

    untuk infeksi congenital biasanya selama ' tahun. Pencegahan untuk

    infeksi fetal setelah ibu terinfeksi 5o!oplasma selama kehamilan

    adalah dengan menggunakan *piramycin. Catstrach disease adalah

    self-limited disease pada pasien imunokompeten. Bartonella henselae

    sensitif terhadap berbagai antibitotik, namun hanya aminoglikosida

    yang memiliki aktivitas bakterisidal. Pada pasien yang

    imunokompeten, 2oksisiklin 788 mg:hari digunakan karena

    komponennya dapat mele#ati sa#ar otak dan barier sa#ar ocular.

    5erdapat efek samping berupa perubahan status dental pada seseorang

    terutama anak%anak. *iprofloksasin 0',9 gram:hari-, &entamisin 0

  • 8/18/2019 Referat Pa Inay

    4/6

    gram:hari-, ?ritromisin 078%98 mg dibagi dalam < dosis@ de#asa 7

    gram:hari-, 5rimethoprim%*ulfametho!a;ole 0/8 mg:kg:hari

    *ulfametho!a;ole, > mg:kg:hari 5rimethoprim- adalah alternatif yang

    baik, dan seperti 2oksisiklin yang dapat diberikan selama '/%7> hari.

    Pasien dengan imunodefisiensi membutuhkan terapi dengan #aktu

    yang lebih lama, biasanya selama / bulan. *teroid juga diindikasikan

    untuk penyakit okular./- Anti 1ungal

    5erapi untuk korioretinitis akibat infeksi jamur lebih sulit dan

    membutuhkan jangka #aktu yang lebih lama. Amfoterisin

    intravitreal 09%'8 mcg- digunakan untuk menterapi korioretinitis fungalyang bersifat serius. +nfeksi Candida menggunakan 1lucona;ole 0 %'7

    mg:kg:hari- dan amfoterisin 08,B9%' mg:kg:hari- telah

    direkomendasikan sebagai pilihan antifungi untuk menterapi Candida

    endoftalmitis. &enerasi 5ria;ole baru 0 oricona;ole, Posacona;ole,

    Ravucona;ole- digunakan bila terdapat resistensi dari strain Candida

    dengan penggunaan 1lucona;ole untuk terapi endoftalmitis fungal.

    Caspofungin adalah ?chinocandin pertama yang dipilih untuk

    menterapi endoftalmitis fungal karena Candida Albicans . Penelitian

    terhadap oricona;ole intraocular 0 79 mcg:mD- telah digunakan

    untuk terapi bila resisten A;ole terhadap infeksi Candida dengan

    adanya keberhasilan. 4istoplasmosis okular terapi terbatas untuk

    fotokoagulasi membrane neovaskular, terutama bila makula terancam

    terkena. 5erapi antifungal tidak memiliki peranan terhadap penyakit ini

    karena tidak ada organisme yang bereplikasi secara aktif. Amfoterisin

    dapat digunakan untuk menterapi penyakit sistemik 08,B9%'

    mg:kg:hari-. +nfeksi spesies Cryptococcus dengan menggunakan

    Amfoterisin 08,B9%' mg:kg:.hari-

    9- Anti 5uberkulosis

    3bat anti tuberkulosis yang digunakan adalah +sonia;id 0'8%

  • 8/18/2019 Referat Pa Inay

    5/6

    terapi dari obat. 2urasi dari terapi bergantung pada tingkat penyakit da

    status imun dari host.

    - Anti 4elmintes

    Antihelmintes, termasuk 2iethylcarbama;ine 0 mg:kg:hari-,

    Albenda;ole 0/88 mg, 7 kali sehari peroral-, dan Mebenda;ole 0'88%

    788 mg, 7 kali sehari peroral-, biasanya digunakan dengan

    kortikosteroid dengan 5o!ocariasis dan aylisascariasis.

    &ejala pada mata dapat diterapi sebagai berikut

    '- *teroid dapat digunakan untuk manajemen akut dari vaskulitis,

    penyakit kolagen vascular, atau sarkoidosis@ pada proses infeksi

    0penyakit tuberkulosis-, atau pada kasus infeksi akibat spesies

    Toxoplasma .7- 5erapi laser pada lesi di retina dapat dikerjakan pada kondisi

    tertentu dengan hasil yang baik

    5abel '. 5erapi *tandar untuk 5oksoplasmosis 3kular 3bat dan 2osis

    Pyrimethamine

    *ulfadia;ine

    B9% '88 mg dosis a#al 07 hari-79%98 mg per hari sampai lesi sembuh 0biasanya /%

    minggu-

    7.8%/.8 g dosis a#al 07 hari-

    8.9%'.8 g =id sampai lesi sembuh 0biasanya /%

    minggu-Asam 1olat 9 mg < kali seminggu selama terapi pyrimethaminePrednisone 8.9%' mg:kg per hari selama

  • 8/18/2019 Referat Pa Inay

    6/6

    '- itrektomi biasanya tidak diperlukan dan dikerjakan pada kasus

    berat yang resisten dengan terapi medis konservatif.

    7- *itologi okular digunakan untuk mendeteksi keberadaan eosinofil,

    antibodi okular, dan tingkat immunoglobulin ? 0+g?- sebaiknya

    dilakukan untuk membedakan larva migrans toxocara okular dari

    retinoblastoma malignan untuk mencegah enukleasi yang tidak

    diperlukan.

    Komplikasi

    Komplikasi yang dapat sering timbul akibat chorioretinitis ini adalah

    glaucoma, katarak, dan ablatsi retina B

    Prognosis

    Pada prinsipnya, prognosis pada chorioretinitis ini tergantung dari etiologi dan

    keberhasilan pengobatan.

    Riordan%?va, Paul, 7888, Anatomi dan ?mbriologi Mata dalam

    3ftalmologi (mum, ?disi Keempatbelas, $idya Medika "akarta. B%)

    4odge, $illiam &., 7888, 5raktus (vealis dan *klera dalam 3ftalmologi

    (mum, ?disi Keempatbelas, $idya Medika "akarta. ' 8%' /

    ?. Dang ,&abriele dan &erhard K. Dang, 788B, (veal 5ract 0 ascular

    Pigmented Dayer- dalam 3pthalmologhy E A Pocket 5e!tbook Atlas, ?disi

    Kedua, 5hieme *tuttgart % 6e# Fork. 789%78B