Upload
nur-ulayatilmiladiyyah
View
238
Download
0
Embed Size (px)
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
1/23
REFERAT
AIRWAY MANAGEMENT
Diajukan sebagai salah satu persyaratan menempuh
Program Pendidikan Profesi Dokter (PPPD)
Bagian IlmuAnestesiologi RSUD ugurejo Semarang
Disusun!leh "
Re#a Adityas
$%A&'&&
Prima *aulana +,-
$%A&'&&&
Pembimbing
dr, .is/ono Basuki0 Sp,An
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
2015
'
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
2/23
BAB I
PENDAHULUAN
Bila terjadi henti nafas primer0 jantung dapat terus memompa darah selama beberapa
menit dan sisa !%yang ada dalam paru dan darah akan terus beredar ke otak dan organ 1ital
lain, Penanganan dini pada korban dengan henti napas atau sumbatan jalan napas dapat
men2egah henti jantung, Bila terjadi henti jantung primer0 !% tidak beredar dan !% yang
tersisa dalam organ 1ital akan habis dalam beberapa detik, $enti jantung dapat disertai oleh
fenomena listri berikut" fibrilasi 1entrikuler takikardi 1entrikular0 asistole 1entrikular atau
disosiasi elektromekanis,
Penilaian terhadap bantuan hidup dasar sangat penting, indakan resusitasi (yaitu
posisi0 pembukaanjalan napas0 napas buatan dan kompresi dada luar) dilakukan kalau
memang betul dibutuhkan, Ini ditentukan penilaian yang tepat, Setiap langkah AB+0
resusitasi jantung paru dimulai dengan" penentuan tidak ada respon0 tidak ada napas0 dan
tidak ada nadi,
Pada korban yang tiba3tiba kolaps0 kesadarannya harus segera dihentikan dengan
tindakan 4gon2angan dan teriak4 yang terdiri dari" menggon2angkan korban dngan lembut
dan memanggil dengan keras3keras, Bila tidak dijumpai tanggapan0 hendaknya korban
diletakkan dala posisi terlentang dan AB+ bantuan hidup dasar hendaknya dilakukan,
%
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
3/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penge!"#n
Air/ay *anajement ialah memastikan jalan napas terbuka, tindakan paling penting untuk
keberhasilan resusitasi adalah segera melapangkang saluran pernapasan, Dengan tujuan untuk
menjamin jalan masuknya udara ke paru se2ara normal sehingga menjamin ke2ukupan
oksigenase tubuh,
*enurut he +ommite on rauma" Ameri2an +ollege of Surgeon (5ayasan 6ssentia
*edi2a0 '78" %&9 $endrotomo0 '78:" 7;) tindakan paling penting untuk keberhasilan
resusitasi adalah segera melapangkang saluran pernapasan0 yaitu dengan 2ara"
a, riple manu1er
Pada riple Air/ay *anue1er terdapat tiga perlakuan yaitu"
.epala ditengadahkan dengan satu tangan berada di ba/ah leher0 sedangkan tangan
yang lain pada dahi, posterior,
b, *anu1er $eimli2h
*anue1er $eimli2h (he +ommittee on rauma" Ameri2an +ollege of Surgeon (5ayasan
6ssentia *edi2a0 '78" %%) ini merupakan metode yang paling efektif untuk mengatasiobstruksi saluran pernapasan atas akibat makanan atau benda asing yang terperangkap dalam
pharyn> posterior atau glottis,
2. An#!$%"
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
4/23
Batas hipofaring disebelah superior adalah tepi atas epiglottis0 batas anterior ialah
laring0 batas inferior ialah esofagus0 serta batas posterior ialah 1ertebra 2er1i2al, Bila
hipofaring diperiksa dengan ka2a tenggorok pada pemeriksaan laring tidak langsung atau
dengan laringoskop pada pemeriksaan laring langsung0 maka struktur pertama yang tampak
diba/ah dasar lidah ialah 1alekula, Bagian ini merupakan dua buah 2ekuangan yang
dibentuk oleh ligamentum glossoepiglotika medial dan ligamnetum glossoepiglotika lateral
pada tiap sisi, ?alekula disebut juga @kantong pil40 sebab pada beberapa orang kadang3
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
5/23
kadang bila menelan pil akan tersangkut disitu,
Diba/ah 1alekula terdapat epiglottis yang berfungsi untuk melindungi glottis ketika
menelan minuman atau bolus makanan,
Berikut gambaran anatominya
Daerah yang sering mengalami sumbatan jalan napas adalah hipofaring0 terjadi pada
pasien koma ketika otot lidah dan leher yang lemas tidak dapat mengangkat dasar lidah dari
dinding belakang faring, Ini terjadi jika kepala pada posisi fleksi atau posisi tengah, !leh
karena itu ekstensi kepala merupakan langkah pertama yang terpenting dalam resusitasi0
karena gerakan ini akan meregangkan struktur leher anterior sehingga dasar lidah akan
terangkat dari dinding belakang faring, .adang3kadang sebagai tambahan diperlukan
pendorongan mandibula kedepan untuk meregangkan leher anterior0 lebih3lebih jika
sumbatan hidung memerlukan pembukaan mulut, $al ini akan mengurangi regangan strukturleher tadi, .ombinasi ekstensi kepala0 pendorongan mandibula kedepan dan pembukaan
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
6/23
mulut merupakan 4gerak jalan napas tripel4, Pada kira3kira '= pasien yang tidak sadar
rongga hidung tersumbat selama ekspirasi karena palatum molle bertindak sebagai katup,
Selain itu rongga hidung dapat tersumbat oleh kongesti0 darah atau lendir ika dagu terjatuh0
maka usaha inspirasi dapat 4menghisap4 dasar lidah ke posisi yang menyumbat jalan napas,
Sumbatan jalan napas oleh dasar lidah bergantung kepada posisi kepala dan mandibula serta
dapat saja terjadi lateral0 terlentang atau telungkup, Calaupun gra1itasi dapat menolong
drainase benda asing 2air0 gra1itasi ini tidak akan meringankan sumbatan jaringan lunak
hipofaring0 sehingga gerak mengangkat dasar lidah seperti diterangkan diatas tetap
diperlukan,
Penyebab lain sumbatan jalan napas adalah benda asing0 seperti muntahan atau daah
dijalan napas atas yang tidak dapat ditelan atau dibatukkan keluar oleh pasien yang tidak
sadar,
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
7/23
, Sianosis lebih 2epat timbul,
Sumbatan total tidak berbunyi dan menyebabkan asfiksia (hipoksemia ditambah
hiperkarbia)0 henti nafas dan henti jantung (jika tidak dikoreksi) dalam /aktu '& menit,
Sumbatan partial berisik dan harus pula dikoreksi segera0 karena dapat menyebabkan
kerusakan otak hipoksik0 sembab otak atau paru dan penyulit lain serta dapat menyebabkan
kepayahan0 henti nafasdan henti jantung sekunder,
&. A"'#( M#n#ge%en!
a, T"n)#*#n +eng,#-##n #/#n n##- )#,#!.
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
8/23
sendinya tanpa menggerakkan kepala leher, .arena lidah melekat pada rahang ba/ah0
maka lidah ikut tertarik dan jalan nafas terbuka,
ika henti jantung terjadi diluar rumah sakit0 letakkan pasien dalam posisi terlentang0
lakukan 4manue1er triple air/ay4 (kepala tengadah0 rahang didorong kedepan0 mulut dibuka)
dan kalau rongga mulut ada 2airan0 lendir atau benda asing lainnya0 bersihkan dahulu
sebelum memberikan nafas buatan,
Pasien tidak sadar hendaknya diletakan horisontal0 tetapi kalau diperlukan
pembersihan jalan nafas maka pasien dapat diletakkan dengan posisi kepala diba/ah (head
do/n tilt) untuk mengeluarkan benda asing 2air oleh gra1itasi, angan meletakkan pasien
pada posisi telungkup karena muka sukar di2apai0 menyebabkan sumbatan mekanis dan
mengurang kekembungan dada,
Posisi lurus terlentang ditopang dianjurkan utnuk pasien koma dia/asi yang
memerlukan resusitasi, Peninggian bahu dengan meletakkan bantal atau handuk yang dilipat
diba/ahnya mempermudah ekstensi kepala, Akan tetapi jangan sekali3kali meletakkan bantal
diba/ah kepala pasienyang tidak sadar (dapat menyebabkan leher fleksi sehingga
menyebabkan sumbatan hipofaring) ke2uali pada intubasi trakea,
Pada kasus trauma pertahankanlah kepala3leher3dada pada satu garis lurus,
6kstensikan kepala sedang0 jangan maksimum, angan memutar kepala korban kesamping0
jangan memfleksikan kepalanya, ika korban harus dimiringkan untuk membersihkan jalan
nafasnya0 pertahankanlah kepala3leher3dada tetap dalam satu garis lurus0 sementara penolong
lain memiringkan korban Posisi mantap dianjurkan utnuk pasien koma bernafas spontan,
. Penge/$/##n J#/#n N#+#- A"'#( M#n#ge%en!3 )eng#n A/#!
$ilangnya tonus otot jalan nafas bagian atas pada pasien yang dianestesi
menyebabkan lidah dan epiglotis jatuh kebelakang kearah dinding posterior faring,
8
http://dokter-medis.blogspot.com/2009/06/pengelolaan-jalan-napas-airway_12.htmlhttp://dokter-medis.blogspot.com/2009/06/pengelolaan-jalan-napas-airway_12.html7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
9/23
*engubah posisi kepala ataujaw thrustmerupakan teknik yang disukai untuk membebaskan
jalan nafas, Untuk mempertahankan jalan nafas bebas0 jalan nafas buatan (artificial airway)
dapat dimasukkan melalui mulut atau hidung untuk menimbulkan adanya aliran udara antara
lidah dengan dinding faring bagian posterior (Eambar 3), Pasien yang sadar atau dalam
anestesi ringan dapat terjadi batuk atau spasme laring pada saat memasang jalan nafas
artifisial bila refleks laring masih inta2t, Pemasangan oral airwaykadang3kadang difasilitasi
dengan penekanan refleks jalan nafas dan kadang3kadang dengan menekan lidah dengan
spatel lidah, Oral airwayde/asa umumnya berukuran ke2il (8& mm=Euedel -o )0 medium
(7& mm=Euedel no )0 dan besar ('&& mm=Euedel no ),
Panjang nasal airwaydapat diperkirakan sebagai jarak antara lubang hidung ke
lubang telinga0 dan kira3kira %3 2m lebih panjang dari oral airway, Disebabkan adanya
resiko epistaksis0 nasal airwaytidak boleh digunakan pada pasien yang diberi antikoagulan
atau anak dengan adenoid, uga0 nasal airwayjangan digunakan pada pasien dengan fraktur
basis 2ranii, Setiap pipa yang dimasukkan melalui hidung (nasal airway0 pipa nasogastrik0
pipa nasotrakheal) harus dilubrikasi,Nasal airwaylebih ditoleransi daripada oral airwaypadapasien dengan anestesi ringan,
#3 F#4e M#-* De-"gn )#n Te*n"*
Penggunaanface maskdapat memfasilitasi pengaliran oksigen atau gas anestesi dari
sistem breathing ke pasien dengan pemasangan face maskdengan rapat (gambar 3),
7
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
10/23
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
11/23
bag (gambar 38), !bstruksi selama ekspirasi dapat disebabkan karena tekanan kuat dari fa2e
mask atau efek ball31al1e dari ja/ thrust, .adang3kadang sulit memasang fa2e maks rapat
kemuka, *embiarkan gigi palsu pada tempatnya (tapi tidak dianjurkan) atau memasukkan
gulungan kasa ke rongga mulut mungkin dapat menolong mengatasi kesulitan ini, ?entilasi
tekanan normalnya jangan melebihi %& 2m $%! untuk men2egah masuknya udara ke
lambung,
.ebanyakan jalan nafas pasien dapat dipertahankan dengan fa2e mask dan oral atau
nasal air/ay, ?entilasi dengan fa2e mask dalam jangka lama dapat menimbulkan 2edera
akibat tekanan pada 2abang saraf trigeminal atau fasial, Bila fa2e mask dan ikatan mask
digunakan dalam jangka lama maka posisi harus sering dirubah untuk menghindari 2edera,
$indari tekanan pada mata0 dan mata harus diplester untuk menghindari resiko aberasi
kornea,
3 Te*n"* )#n Ben!,* L#(nge#/ M#-* A"'#( LMA3
Penggunaan
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
12/23
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
13/23
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
14/23
Pipa kombinasi esophagus tra2heal (6+) terbuat dari gabungan % pipa0 masing3
masing dengan konektor ' mm pada ujung proksimalnya, Pipa biru yang lebih panjang
ujung distalnya ditutup, Pipa yang tranparant berukuran yang lebih pendek punya ujung distal
terbuka dan tidak ada sisi yang perporasi, 6+ ini biasanya dipasangkan se2ara buta melalui
mulut dan dimasukkan sampai % lingkaran hitam pada batang batas antara gigi atas dan
ba/ah, 6+ mempunyai % balon untuk digembungkan0 '&& ml untuk balon prosikmal dan '
ml untuk balon distal0 keduanya harus dikembungkan se2ara penuh setelah pemasangan, Pipa
yang bening yang lebih pendek dapat digunakan untuk dekompresi lambung, Pilihan lain0 jika
6+ masuk ke dalam trakhea0 1entilasi melalui pipa yang bening akan langsung gas ke
tra2hea, *eskipun pipa kombinasi masih rerdaftar sebagai pilihan untuk penanganan jalan
nafas yang sulit dalam algoritma Ad1an2ed +ardia2
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
15/23
kasar dari balon yang digembungkan, Inflating tube dihubungkan dengan klep, Dengan
membuat trakhea yang rapat0 balon mengijinkan dilakukannya 1entilasi tekanan positif
dan mengurangi kemungkinan aspirasi, Pipa yang tidak berbalon biasanya digunakan untuk
anak3anak untuk meminimalkan resiko dari 2edera karena tekanan dan post intubasi 2roup,
Ada % tipe balon yaitu balon dengan tekanan tinggi 1olume rendah dan tekanan
rendah 1olume tinggi, Balon tekanan tinggi dikaitkan dengan besarnya iskhemia mukosa
tra2hea dan kurang nyaman untuk intubasi pada /aktu lama, Balon tekanan rendah dapat
meningkatkan kemungkinan nyeri tenggorokan (luas area kontak mukosa)0 aspirasi0 ekstubasi
spontan0 dan pemasangan yang sulit ( karena adanya floppy 2uff), *eskipun demikian0
karena insidensi rendah dari kerusakan mukosa0 balon tekanan rendah lebih dianjurkan,
ekanan balon tergantung dari beberapa faktor" 1olume pengembangan0 diameter
balon yang berhubungan dengan tra2hea0 tra2hea dan komplians balon0 dan tekanan intratorak
(tekanan balon dapat meningkat pada saat batuk), ekanan balon dapat menaik selama anetesi
umum sebagai hasil dari difusi dari -%! dari mukosa tra2heal ke balon ,
telah dimodifikasi untuk berbagai penggunaan khusus, Pipa yang lentur0 spiral0
/ire reinfor2ed (armored tubes)0 tidak kinking dipakai pada operasi kepala dan leher0
atau pada pasien dengan posisi telungkup, ika pipa lapis baja menjadi kinking akibat tekanan
yang ekstrim ( 2ontoh pasien bangun dan menggigit pipa)0 lumen pipa akan tetutup dan pipa
harus diganti, Pipa khusus lainnya termasuk pipa mikrolaringeal0 RA6 tube0 dan lubang
pipa ganda (double lumen tube), Semua memiliki garis yang dilekatkan dan bersifat
radiogopak yang mengijinkan dapat dilihatnya 6 pada tra2hea,
&3 R"g") L#(ng$-4$+e
'
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
16/23
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
17/23
Dalam ' tahun terakhir0 terdapat % laringskop baru yang telah dibuat0 untuk
membantu dokter anestesi menjamin jalan nafas pada pasien dengan jalan nafas yang sulit3
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
18/23
pergerakan yang terbatas pada temporo mandibular join0 atau dengan kelainan kongenital
atau kelainan didapat pada jalan nafas atas3 laringoskopi langsung dengan penggunakan rigid
laringoskop mungkin tidak dipertimbangkan atau tidak dimungkinkan, Suatu F!B yang
feksibelmemungkin 1isualisasi tidak langsung dari laring dalam beberapa kasus atau untuk
beberapa situasi dimana diren2anakan intubasi sadar (awake intubation), F!B dibuat dari
fiberglass ini mengalirkan 2ahaya dan gambar oleh refleksi internal32ontohnya sorotan
2ahaya akan terjebak dalam fiber dan terlihat tidak berubah pada sisi yang berla/anan,
Pemasangan pipa berisi % bundel dari fiber0 masing3masing berisi '&,&&& ',&&& fiber, Satu
bundel menyalurkan 2ahaya dari sumber 2ahaya ( sumber 2ahaya bundel) yang terdapat diluar
alat atau berada dalam handle yang memberikan gambaran resolusi tinggi,
*anipulasi langsung untuk memasangkan pipa dilakukan dengan ka/at yang kaku,
Saluran aspirasi digunakan untuk su2tion dari sekresi0 insuflasi oksigen atau penyemprotan
anestesi lokal, Saluran aspirasi sulit untuk dibersihkan0 akan tetapi0 sebagai sumber infeksi
sehingga memerlukan kehati3hatian pada pembersihan dan sterilisasi telah digunakan,
In)"*#-" )#n *$n!#"n)"*#-" In!,#-"
Indikasi intubasi endotrakeal yaitu mengontrol jalan napas0 menyediakan saluran
'8
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
19/23
udara yang bebas hambatan untuk 1entilasi dalam jangka panjang0 meminimalkan risiko
aspirasi0 menyelenggarakan proteksi terhadap pasien dengan keadaan ga/at atau pasien
dengan refleks akibat sumbatan yang terjadi0 1entilasi yang tidak adekuat0 1entilasi
dengan thora2oabdominal pada saat pembedahan0 menjamin fleksibilitas posisi0
memberikan jarak anestesi dari kepala0 memungkinkan berbagai posisi
(misalnya0tengkurap0 duduk0 lateral0 kepala ke ba/ah)0 menjaga darah dan sekresi keluar
dari trakea selama operasi saluran napas0 Pera/atan kritis " mempertahankan saluran
napas yang adekuat0 melindungi terhadap aspirasi paru0 kebutuhan untuk mengontrol dan
mengeluarkan sekret pulmonal, .ontraindikasi intubasi endotrakeal adalah " trauma
ser1ikal yang memerlukan keadaan imobilisasi tulang 1ertebra ser1i2al0 sehingga sangat
sulit untuk dilakukan intubasi,%
Intubasi nasotrakeal dapat dilakukan pada pasien3pasien yang akan menjalani
operasi maupun tindakan intraoral, Dibandingkan dengan pipa orotrakeal0 diameter
maksimal dari pipa yang digunakan pada intubasi nasotrakeal biasanya lebih ke2il oleh
karenanya tahanan jalan napas menjadi 2enderung meningkat, Intubasi nasotrakeal pada
saat ini sudah jarang dilakukan untuk intubasi jangka panjang karena peningkatan tahanan
jalan napas serta risiko terjadinya sinusitis, eknik ini bermanfaat apabila urgensi
pengelolaan air/ay tidak memungkinkan foto ser1ikal, Intubasi nasotrakeal se2ara
membuta (blind nasotrakeal intubation) memerlukan penderita yang masih bernafas
spontan, Prosedur ini merupakan kontraindikasi untuk penderita yang apnea, *akin
dalam penderita bernafas0 makin mudah mengikuti aliran udara sampai ke dalam laring,
.ontraindikasi lain dari pemasangan pipa nasotrakeal antara lain fraktur basis 2ranii0
khususnya pada tulang ethmoid0 epistaksis0 polip nasal0 koagulopati0 dan trombolisis,%
Indikasi intubasi fiber optik yaitu kesulitan intubasi (ri/ayat sulit dilakukan
intubasi0 adanya bukti pemeriksaan fisik sulit untuk dilakukan intubasi)0 diduga adanya
kelainan pada saluran napas atas0 trakea stenosis dan kompresi0 menghindari ekstensi
leher (insufisiensi arteri 1ertebra0 leher yang tidak stabil)0 resiko tinggi kerusakan gigi
(gigi goyang atau gigi rapuh)0 dan intubasi pada keadaan sadar,%
Ke-,/"!#n In!,#-"
Sehubungan dengan manajemen saluran nafas0 ri/ayat sebelum intubasi seperti
'7
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
20/23
ri/ayat anestesi0 alergi obat0 dan penyakit lain yang dapat menghalangi akses jalan
napas,8 Pemeriksaan jalan napas melibatkan pemeriksaan keadaan gigi9 gigi terutama
ompong0 gigi seri atas dan juga gigi seri menonjol, ?isualisasi dari orofaring yang paling
sering diklasifikasikan oleh sistem klasifikasi *allampati *odifikasi, Sistem ini
didasarkan pada 1isualisasi orofaring, Pasien duduk membuka mulutnya dan menjulurkan
lidah,70'&
.lasifikasi *allampati "
*allampati ' " Palatum mole0 u1ula0 dinding posterior oropharing0 pilar tonsil
*allampati % " Palatum mole0 sebagian u1ula0 dinding posterior u1ula
*allampati " Palatum mole0 dasar u1ula
*allampati " Palatum durum saja
Dalam sistem klasifikasi0 .elas I dan II saluran nafas umumnya diperkirakan mudah
intubasi0 sedangkan kelas III dan I? terkadang sulit,'&
Selain sistem klasifikasi *allampati0 temuan fisik lainnya telah terbukti menjadi
prediktor yang baik dari kesulitan saluran nafas, Cilson dkk menggunakan analisis
diskriminan linier0 dimasukkan lima 1ariable " Berat badan0 kepala dan gerakan leher0
gerakan rahang0 sudut mandibula0 dan gigi ke dalam sistem penilaian yang diperkirakan
;G dari intubasi sulit pada kriteria risiko J %, '' Faktor lain yang digunakan untuk
memprediksi kesulitan intubasi meliputi "
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
21/23
Anafilaksis saluran napas
Arthritis dan ankilosis 2er1i2al
Sindrom kongenital (.lippel3Feil (leher pendek0 leher menyatu)0 Pierre Robin
(mi2rognathia0 belahanlangit3langit0 glossoptosis)0rea2her +ollins(mandibulofa2ialdysostosis)
6ndokrinopati (.egemukan0 A2romegali0 $ipotiroid ma2roglossia0Eondok)
Infeksi (
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
22/23
K$%+/"*#-" In!,#-"
1. Se/#%# "n!,#-"
a, rauma gigi geligi
b,
7/25/2019 Referat Airway Management Anyar
23/23
DA FTAR PUSTAKA
',