4

Click here to load reader

Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

8/19/2019 Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

http://slidepdf.com/reader/full/rasionalitas-antibiotik-pada-pasien-ispa 1/4

Masayu Mutiara Puspasari

PPDS Ilmu Kesehatan Anak 

Rasionalitas Peresepan Antibiotik Untuk PengobatanInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Anak 

Obat merupakan suatu komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Penggunaan

obat yang benar, tepat dan aman dapat memberikan efek yang maksimal bagi penyembuhan.

Antibiotik sebagai salah satu jenis obat yang digunakan untuk menyembuhkan infeksi oleh

mikrobakteri merupakan jenis obat yang seringkali diresepkan oleh dokter karena

efektifitasnya yang sangat baik untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh

mikrobakteri.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah suatu tanda dan gejala akut akibatinfeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang

disebabkan oleh jasad renik, bakteri, irus maupun riketsin tanpa atau disertai radang dari

 parenkim. ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai !" hari. #ang

dimaksud dengan saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru,

 beserta organ$organ disekitarnya seperti% sinus, ruang telinga tengah, dan selaput paru.

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA baik Infeksi Saluran Pernafasan

atas maupun bawah, dewasa ini semakin sering dijumpai. &i berbagai tempat pelayanan

kesehatan seringkali dijumpai pasien dengan keluhan gangguan pernafasan dari yang

tergolong infeksi ringan seperti flu sampai infeksi berat seperti 'uberulosis ('*),

ronkhitis dan Pneumonia.

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan ini tergolong berbahaya karena dapat menular 

dengan epat dan jika infeksi menyerang saluran pernafasan bagian bawah maka dapat

menyebabkan infeksi berat yang memerlukan penanganan khusus. Apabila penanganan yang

dilakukan tidak epat dan tepat maka akan menimbulkan resiko kematian.

'erapi pengobatan untuk penyakit ISPA dilakukan berdasarkan kepada jenis infeksi

yang terjadi. +ika infeksi terjadi pada saluran nafas bagian atas (hidung, mulut,

kerongkongan, tenggorokan), kejadian kegawatan relatif jarang terjadi. *ontoh penyakit

infeksi saluran pernafasan bagian atas seperti influena dan sinusitis. -ntuk penyakit

influena yang disebabkan oleh irus biasanya dapat sembuh dengan sendirinya setelah hari. Akan tetapi dapat juga diberikan terapi pengobatan dengan pemberian antihistamin dan

dekongestan sebagai terapi pendukung untuk mengobati peradangan yang terjadi karena

infeksi ringan tersebut. Sedangkan untuk infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah

(paru$paru dan organ pernafasan sekitarnya) biasanya beresiko besar untuk terjadi kegawatan

sehingga memerlukan terapi pengobatan yang khusus dan intensif,

/enurut &epartemen 0esehatan 1epublik Indonesia tahun 2332, penyakit Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian

 balita di Indonesia.

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien mendapatkan obat sesuai denganindikasi penyakitnya, dalam dosis sesuai dengan kondisi masiang$masing, untuk jangka

1

Page 2: Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

8/19/2019 Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

http://slidepdf.com/reader/full/rasionalitas-antibiotik-pada-pasien-ispa 2/4

waktu yang ukup dan dengan harga yang paling terjangkau. Salah satu dampak dari

 penggunaan obat yang tidak rasional adalah terjadinya peningkatan angka morbiditas dan

mortalitas penyakit. Seperti halnya penderita ISPA ringan (non pneumonia) pada anak yang

seringkali mendapatkan resep antibiotik yang sebenarnya tidak diperlukan. 4al ini

menjadikan pemakaian obat tidak tepat indikasi dan memperbesar resiko terjadinya resistensi pemakaian antibiotik pada anak, sedangkan pada anak yang jelas menderita pneumonia

akhirnya justru tidak mendapatkan terapi yang akurat, karena antibiotik yang tersedia telah

digunakan untuk mereka yang tidak memerlukan. &engan demikian tidaklah mengherankan

apabila saat ini angka kematian anak akibat ISPA masih ukup tinggi di Indonesia.

Penggunaan antibiotik pada pengobatan ISPA sebenarnya hanya untuk jenis ISPA

 pneumonia atau ISPA yang disebabkan oleh infeksi mikrobakteri. Sedangkan untuk ISPA non

 pneumonia yang biasanya disebabkan oleh irus penggunaan antibiotik tidak dapat

membantu penyembuhan. Pemberian antibiotik untuk penderita ISPA non pneumonia hanya

akan meningkatkan resiko terjadinya resistensi antibiotik terhadap penderita. Penderita

menjadi lebih rentan terinfeksi dan sulit untuk diobati dengan antibiotik tertentu yang

menyebabkan tubuh penderita menjadi resisten terhadap antibiotik tersebut.

&efinisi peresepan yang rasional itu sendiri menurut 54O adalah penggunaan obat

yang efektif, aman, murah, tidak polifarmasi, drug combination (fixed), indiidualisasi,

 pemilihan obat atas dasar daftar obat yang telah ditentukan bersama.

Pemberian obat yang rasional adalah pemberian obat yang menakup 6 tepat atau

 benar, yaitu tepat pasien, tepat obat, tepat waktu, tepat dosis, tepat jalur pemberian dan tepat

dokumentasi.

Penulisan suatu resep seyogyanya didasarkan pada serangkaian langkah rasional.

Penerapan langkah yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut %a. /embuat diagnosis spesifik.

1esep yang dibuat semata$mata pada keinginan untuk memuaskan pasien seara

 psikologis sehingga memerlukan beberapa jenis terapi, sering tidak menapai sasaran

dan dapat mengakibatkan timbulnya efek$efek samping. Suatu diagnosis spesifik,

meskipun suatu 7perkiraan8 diperlukan untuk pindah ke tahap berikutnya.

 b. Pertimbangan patofisiologi dari diagnosis yang terpilih

ila patologi penyakit sudah betul$betul dimengerti, penulis resep menempati posisi

yang jauh lebih baik untuk memilih terapi yang efektif. Pasien harus diberi informasi

dengan tingkat dan banyaknya informasi yang sesuai dengan patofisiologi penyakit.

. /emilih sasaran terapi spesifik 

Suatu sasaran terapi harus dipilih untuk setiap proses patofisiologi yang diterapkan

dalam tahap terdahulu.

d. /enentukan obat pilihan

Satu atau lebih golongan obat akan ditentukan oleh setiap tujuan terapi yang telah

ditetapkan dalam tahap sebelumnya. Seleksi suatu obat pilihan (drug of   choice) di

antara golongan obat ini akan mengikuti pertimbangan karakteristik tertentu dari

 pasien dan presentasi klinik. -ntuk obat$obatan tertentu, karakterisik seperti umur,

ras, penyakit lain, dan obat lain yang sedang digunakan merupakan hal yang sangat

 penting dalam menentukan obat yang paling sesuai untuk penatalaksanaan keluhanyang ada.

2

Page 3: Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

8/19/2019 Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

http://slidepdf.com/reader/full/rasionalitas-antibiotik-pada-pasien-ispa 3/4

e. Penentuan regimen dosis yang sesuai

1egimen dosis ditentukan terutama oleh fakmakokinetik obat pada pasien tersebut.

ila pasien diketahui mempunyai penyakit organ utama yangdiperlukan untuk 

eliminasi obat yang dipilih, maka penyesuaian regimen dosis 7rata$rata8 akan

diperlukan.f. /eranang renana untuk memonitor kerja obat dan menentukan kapan terapi

 berakhir.

Penulis resep harus dapat menjelaskan pada pasien jenis$jenis efek obat yang akan

dimonitor dan ara memonitor, termasuk uji laboratorium (bila diperlukan) serta tanda

dan gejala yang harus dilaporkan oleh pasien. &alam keadaan yang memerlukan

 batasan terapi (misal, pada umumnya penyakit infeksi), lama terapi harus ditentukan

dengan jelas sehingga pasien tidak akan menghentikan minum obat sebelum

waktunya dan akan mengerti mengapa resep tidak perlu diperbaharui (obat tidak perlu

dilanjutkan).

g. /erenanakan program pendidikan pasien.

Penulis resep dan anggota tim kesehatn lainnya harus dipersiapkan untuk mengulangi,

menyebarluaskan dan memperkuat informasi yang akan di transfer kepada pasien

sesuai dengan keperluan. Semakin toksik obat yang diresepkan, semakin penting arti

 program pendidikan ini.

Pentingnya informasi dan keterlibatan pasien dalam tiap tahap diatas harus diketahui

seperti yang telah diperlihatkan oleh pengalaman dengan obat$obatan teratogenik.

Pemberian antibiotik harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien. &iagnosis yang

tepat akan menentukan rasionalitas pemilihan obat untuk terapi pengobatan pasien.

0esalahan dalam diagnosis akan mengakibatkan kesalahan juga pada pemilihan obat untuk terapi pengobatan. Selain itu peresepan obat yang tidak sesuai dengan diagnosis dapat

menyebabkan pengobatan menjadi tidak rasional dan dapat menimbulkan efek yang

 berlebihan dan tidak diharapkan.

Pemberian antibiotik yang tidak diperlukan dapat meningkatkan resiko terjadinya efek 

resistensi sehingga bakteri menjadi tidak peka terhadap jenis antibiotik yang diberikan.

akteri tersebut membentuk kekebalan dan tidak dapat mati jika menggunakan jenis

antibiotik dengan dosis yang sama sehingga harus dilakukan penambahan dosis dan

memperpanjang lama penggunaan obat atau pemilihan antibiotik jenis baru.

Penggunaan antibiotik dengan dosis besar dan jangka waktu yang lama akibat

terjadinya resistensi dapat menimbulkan efek samping yang fatal seperti adanya reaksi

anafilaksis. Pemberian antibiotik pada bayi dapat menyebabkan pergeseran ikatan bilirubin

dengan albumin sehingga mengganggu sistem imun. /ekanisme reaksi imun juga dapat

 berkembang menjadi hepatitis anikterik dengan nekrosis sel hati.

9fek samping lain yang ditimbulkan oleh pemakaian antibiotik dalam waktu lama dan

dosis besar adalah timbulnya komplikasi pada saluran kemih yang disebabkan oleh

 pembentukan dan penumpukan kristal dalam ginjal, kaliks, pelvis, ureter atau kandung kemih

yang menyebabkan iritasi dan obstruksi. Ada pula efek samping ringan yang sering terjadi

 pada penggunaan antibiotik seperti reaksi alergi dan gangguan saluran erna (diare).

1esiko efek samping tersebut diatas akan semakin besar apabila pasien adalah bayidan anak$anak karena pada umumnya bayi dan anak$anak memiliki organ dan sistem tubuh

3

Page 4: Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

8/19/2019 Rasionalitas Antibiotik Pada Pasien ISPA

http://slidepdf.com/reader/full/rasionalitas-antibiotik-pada-pasien-ispa 4/4

yang belum berkembang sepenuhnya seperti fungsi hati dan ginjal yang menjadi alat untuk 

metabolisme, ekskresi serta detoksifikasi bagi tubuh sehingga memudahkan terjadinya efek 

toksik.

&engan demikian, sangatlah penting adanya rasionalitas peresepan dengan pemilihan

obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan diagnosis yang telah ditegakkan,karena

 penggunaan obat yang rasional dan tidak berlebihan sesuai dengan diagnosis penyakit akan

memaksimalkan proses penyembuhan dan mengurangi efek samping dari pengobatan.

4