100
1 KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK DI RSUD PULANG PISAU KARYA TULIS ILMIAH Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi Program Studi DIII Farmasi OLEH : AKHIR RIUNISA 11.71.13128 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII FARMASI 2014

KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

1

1

KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK

DI RSUD PULANG PISAU

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi

Program Studi DIII Farmasi

OLEH :

AKHIR RIUNISA

11.71.13128

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

2014

Page 2: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

2

2

ii

Page 3: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

3

3

iii

Page 4: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

4

4

iv

Page 5: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

5

5

v

Page 6: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

6

6

vi

Page 7: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

7

7

MOTTO

Mereka bicara tentang apa yang mereka lihat dan dengar

tetapi hanya diri sendiri yang bisa merasakan dan pribadi kita itu adalah mutiara yang tak ternilai

Bermimpilah hari ini, Besok akan datang masa depan

LEMBAR PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya......

Kata pertama yang saya ucapkan ALLHAMDULILLAH ,Terimakasih Ya Allah atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya KTI yang sederhana ini dapat terselesaikan….

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Kedua Orang Tuaku Ayahanda SYAHRIL dan Ibunda KAMALA SE,……

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan Karya Tulis

Ilmiah ini kepada Ibu dan Ayah yang telah memberikan kasih sayang, materi, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami

kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,

Terima Kasih Ibu.... Terima Kasih Ayah...

My Brother……

Untuk kakak ku Salamet Riady, Amd.,Ak dan Adikku Sabniansyah, Terima kasih atas doa, semangat dan

bantuan kalian selama ini………

Dosen Pembimbing Akademik ku……

Ibu Rusdiyah Fatatik, M.Si. Terima kasih atas semua nasehat dan bimbingannya bu,,,,,

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku.....

Ibu Dewi Sari Mulia., S.Farm., M.Si., Apt, Selaku pembimbing I, dan Ibu Widya Ayu V., S.Farm., Apt, Selaku pembimbing II, Terima kasih banyak bu karena telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam

penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini…..

Seluruh Dosen Pengajar DIII Farmasi…... Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yg sangat berarti yang telah kalian

berikan kepada kami…

My friend’s…….

Buat teman-teman seangkatan ku (Luna, Winiey T. Wahyuni, Tika,) dan buat ka Yolanda, ka Widya, Terima

kasih atas semangat dan dukungan dari kalian “They are my best friend”.....

My Sweet Heart

Sebagai tanda cinta kasihku… Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah

memberikanku semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, semoga engkau pilihan yang terbaik

untuk menjadi imamku dan masa depanku…..

.”your dreams today, be your future tomorrow”.

vii

Page 8: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

8

8

RINGKASAN

AKHIR RIUNISA, Kerasionalan Penggunaan Obat ISPA pada Anak di RSUD

Pulang Pisau. Program Studi DIII Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Palangkaraya, 2014.

Rasionalitas penggunaan obat khususnya obat-obat ISPA merupakan

faktor penting yang harus dipahami oleh Tenaga Kesehatan khususnya Tenaga

Medis dan Tenaga Farmasi. Penggunaan obat yang rasional akan memberikan

jaminan kepada pasien bahwa obat yang didapat oleh pasien sudah sesuai dengan

kondisi dan penyakit yang diderita serta menunjang upaya pemulihan kesehatan.

Pemulihan kesehatan dapat dilakukan dengan penggunaan obatyang rasional

mencakup kriteria seperti obat yang benar, indikasi yang tepat, penderita yang

tepat, dosis yang tepat, dan cara pemberian informasi yang tepat. Kriteria-kriteria

tersebut menunjukkan bahwa pemakaian obat diberikan secara efektif dan efisien.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau yang sering disebut ISPA merupakan

infeksi yang terdapat pada Saluran Nafas Atas maupun Saluran Nafas Bagian

Bawah. Penyakit infeksi ini dapat menyerang semua umur.Akan tetapi, anak-anak,

bayi dan balita paling rentan untuk terinfeksi penyakit infeksi ini. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui gambaran rasionalitas penggunaan obat-obat ISPA di

Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau khususnya pada Poli Anak.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

retrospekif, populasi dalam penelitian ini sebanyak 151 resep pasien umum Rawat

Jalan pada Poli Anak di RSUD Pulang Pisau. Pengambilan sampel pada penelitian

ini menggunakan table Krecjie Morgan, menurut table Krecjie Morgan jika

populasi 151 maka sampel berjumlah 108 resep. Sampel dalam penelitian ini

adalah resep yang mengandung obat ISPA di RSUD Pulang Pisau pada pasien

umum Rawat Jalan pada Poli Anak periode Januari sampai Desember 2013.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasionalitas penggunaan Obat-

obat ISPA di RSUD Pulang Pisau pada Januari sampai Desember 2013 pada

masing–masing kriteria yaitu Tepat Diagnosa 100%, Tepat Indikasi Penyakit

100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat

Cara Pemberian obat 100%, .

Kata kunci : Rasionalitas, Pasien Poli Anak, Obat ISPA

viii

Page 9: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

9

9

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb………

Alhamdulillahirobbil‟alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Kerasionalan Penggunaan

Obat ISPA Pada Anak di RSUD Pulang Pisau”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi di Program

Studi DIII Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Palangkaraya.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan

dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Bulkani, M.Pd, Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Palangkaraya.

2. Bapak dr. H. Fery Iriawan, M.P.H, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

3. Ibu Rabiatul Adawiyah, S.Farm., Apt, selaku Ketua Program Studi DIII

Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

4. Ibu Rusdiyah Fatatik, M.Si. Selaku dosen pembimbing akademik.

5. Ibu Dewi Sari Mulia., S.Farm., M.Si., Apt, Selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyelesaian Karya Tulis

Ilmiah ini.

6. Ibu Widya Ayu V., S.Farm., Apt, Selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyelesaian Karya Tulis

Ilmiah ini.

7. Bapak dosen penguji Utama Guntur Satrio P., S.Farm., M,Si., Apt terima

kasih atas bimbingannya.

8. Ibu dosen penguji Rezqi Handayani., S.Farm., M.P.H., Apt terima kasih atas

bimbingannya.

ix

Page 10: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

10

10

9. Saya hanturkan terima kasih kepada selaku Direktur RSUD Pulang Pisau dr.

Ellyana, MM yang banyak memberikan bimbingan dan arahan selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah saya.

10. Saya hanturkan terima kasih kepada Ibu Carolina S.Farm., Apt selaku Kepala

Instalasi Farmasi RSUD Pulang Pisau yang banyak memberikan bimbingan

dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah saya.

11. Kedua Orang tua yang saya cintai Syahril dan Kamala, SE. yang penuh

pengertian tidak hentinya memberikan nasehat, do‟a dan dukungan kepada

penulis selama mengikuti pendidikan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

12. Kepada kakakku Salamet Riadi dan Adikku Sabniansyah yang memberikan

do‟a dan dukungan semangat kepada penulis selama menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini.

13. Teman-temanku Mahasiswa UM Palangkaraya khususnya teman-teman

seperjuangan Jurusan Farmasi angkatan 2011, yang selalu memberi support

kepada penulis.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan karya tulis

ini.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa penulisan ini masih

jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu segala kritik dan saran yang konstruktif

penulis harapkan untuk kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya. Semoga

karya tulis lmiah ini bernilai ibadah disisi Allah SWT dan dapat memberikan

sumbangan bermanfaat dalam pembangunan ilmu pengetahuan khususnya di

bidang Farmasi Kesehatan. Amin…. Wassalam….

Palangka Raya, Desember 2014

Penulis,

x

Page 11: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

11

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................... iv

PERNYATAAN .................................................................................................. v

RIWAYAT PENYUSUN ................................................................................... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ vii

RINGKASAN ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang.............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

D. Batasan Masalah ........................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6

A. Rumah Sakit ................................................................................. 6

1. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ............................................. 6

2. Klasifikasi Rumah Sakit ......................................................... 7

B. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) ......................................... 10

1. Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)................. 10

2. Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) ...................... . 10

3. Tugas dan Tanggung Jawab IFRS ......................................... 11

4. Lingkup Fungsi IFRS ............................................................. 12

xi

Page 12: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

12

12

C. Obat .............................................................................................. 13

a. Pengertian Obat Secara Umum ............................................. 13

b. Pengertian Obat Secara Khusus ............................................ 13

D. Kerasionalan Penggunaan Obat .................................................... 14

E. ISPA ............................................................................................. 16

1. Definisi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ................. 16

2. Etiologi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ............................. 21

3. Cara Penularan ISPA.............................................................. 21

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ISPA .............................. 22

5. Pencegahan ISPA ................................................................... 23

F. Definisi Anak................................................................................ 23

G. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Pulang Pisau...................... 24

1. Sejarah dan Perkembangan RSUD Kabupaten Pulang Pisau 24

2. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Pulang Pisau ...................... 25

3. Motto RSUD Kabupaten Pulang Pisau .................................. 25

4. Tugas dan Pokok RSUD Kabupaten Pulang Pisau ................ 25

5. Fasilitas Pelayanan RSUD Kabupaten Pulang Pisau ............. 26

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 27

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 27

B. Metode Penelitian ......................................................................... 27

C. Populasi dan Sampel..................................................................... 27

D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 28

E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ................................. 28

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 29

G. Teknik Analisa Data .................................................................... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 31

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 31

B. Pembahasan .................................................................................. 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 39

xii

Page 13: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

13

13

A. Kesimpulan ................................................................................... 39

B. Saran ............................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

Page 14: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

14

14

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Penggunaan Obat ISPA pada Anak sesuai Usia ................................... 31

Tabel 2. Frekuensi Jenis Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Didiagnosa pada Pasien Anak .............................................................. 32

Tabel 3. Hasil Penilaian Rasionalitas Penggunaan Obat – Obat ISPA pada

Resep Pasien Rawat Jalan Pada Poli Anak sesuai dengan Kriteria

(POR) .................................................................................................... 33

xiv

Page 15: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

15

15

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Gambar RSUD Pulang Pisau ...................................................... 41

Lampiran 2. Surat Penelitian ............................................................................ 42

Lampiran 3. Surat Penerimaan Penelitian ........................................................ 43

Lampiran 4. Sumber Daya Manusia RSUD Pulang Pisau ................................ 44

Lampiran 5. Sepuluh Penyakit Terbanyak Instalasi Rawat Jalan RSUD

Pulang Pisau Tahun 2013 ............................................................. 46

Lampiran 6. Sepuluh Penyakit Terbanyak Poli Anak RSUD Pulang Pisau

Tahun 2013 .................................................................................. 47

Lampiran 7. Sepuluh Penyakit Terbanyak Poli Anak RSUD Pulang Pisau

Tahun 2012 .................................................................................. 48

Lampiran 8. Rekam Medik RSUD Pulang Pisau ............................................. 49

Lampiran 9. Dokumentasi Saat Penelitian di RSUD Kabupaten

Pulang Pisau ................................................................................. 50

Lampiran 10. Dokumentasi Saat Penelitian di RSUD Kabupaten Pulang

Pisau ............................................................................................ 51

Lampiran 11. Lembar Resep .............................................................................. 52

Lampiran 12. Tabel Kriteria Penggunaan Obat Rasional (POR) ....................... 53

Lampiran 13. Tabel Untuk Mengetahui Maksud dari Kriteria POR (Modul

Penggunaan Obat Rasional Kementerian RI Tahun 2012 ........... 83

Lampiran 14. Tabel Krecjie Morgan .................................................................. 84

Lampiran 15. Jadwal Penelitian .......................................................................... 85

xv

Page 16: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidup sehat merupakan hak yang dimiliki oleh setiap manusia yang

ada di dunia ini, akan tetapi diperlukan berbagai cara untuk mendapatkannya.

Sebagai upaya untuk mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2010, pemerintah

telah menyusun berbagai program pembangunan dalam bidang kesehatan

antara lain kegiatan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) baik yang

bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif disemua aspek lingkungan

kegiatan pelayanan kesehatan (Meadow dan Simen 2002).

Menurut WHO (2003) Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA) sendiri merupakan salah satu penyakit penyebab kematian anak di

seluruh dunia. Salah satu contoh pada penyakit infeksi penggunaan antibiotik

mempunyai peranan penting dalam proses penyembuhan. Penggunaan

antibiotik hendaknya digunakan secara rasional karena mempunyai dampak

yang besar salah satunya yaitu terjadinya resisten terhadap antibiotik bila

digunakan secara tidak rasional.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2002

menyebutkan bahwa penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di

Indonesia selalu menempati urutan pertama penyebab kematian yang sering

terjadi pada anak. Selain itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit

terbanyak di Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Penyakit saluran pernafasan

pada anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.

Infeksi saluran Pernafasan Akut (ISPA) dapat menyebabkan demam, batuk,

pilek dan sakit tenggorokan. Episode penyakit batuk pilek pada Anak di

Indonesia diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. Ini berarti seorang

anak rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali

setahun. Sebagai kelompok penyakit, ISPA juga merupakan salah satu

penyebab utama kunjungan pasien di sarana kesehatan. Sebanyak 40%-60%

kunjungan berobat di Puskesmas dan 15%-30% kunjungan berobat di bagian

Page 17: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

2

2

Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit disebabkan oleh ISPA (Depkes,

2000).

Penyakit ISPA juga merupakan masalah kesehatan utama masyarakat.

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada tahun 2010 menempati

urutan tertinggi dari 10 besar jenis penyakit di Provinsi Kalimantan Tengah,

dengan jumlah kasus penyakit terbanyak yang berjumlah 137.672 kasus.

Pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser orientasinya dari drug

oriented menjadi Patient oriented yang berdasarkan pada konsep

“ Pharmaceutical Care”. Yang dimaksud dengan Pharmaceutical care adalah

tanggung jawab farmakoterapi dari seorang farmasis untuk mencapai dampak

tertentu dalam meningkatkan kualitas hidup Pasien Peran farmasis diharapkan

tidak hanya menjual obat tetapi lebih kepada menjamin tersedianya obat yang

berkualitas, mempunyai efikasi, jumlah yang cukup, aman, nyaman bagi

pemakaiannya dan harga yang wajar serta pada saat pemberiannya disertai

informasi yang cukup memadai, diikuti pemantauan pada saat penggunaan

obat dan akhirnya di evaluasi. Pekerjaan kefarmasian dilakukan berdasarkan

pada nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan

serta keselamatan Pasien atau masyarakat yang berkaitan dengan sediaan

farmasi yang memenuhi standart dan persyaratan keamanan, mutu, dan

kemanfaatan (ISFI, 2004).

Banyak pengobatan yang diterima anak tidak sesuai dengan kondisi

anak tersebut, sehingga hal ini dapat mengakibatkan penggunaan obat yang

tidak rasional. Menurut WHO (2002) pengobatan yang ideal untuk anak

adalah sesuai dengan umur, kondisi psikologis dan berat badan anak. Selama

ini pemberian dosis pada anak tidak disesuaikan dengan kondisi umur anak.

Hal ini tentu saja merugikan bagi pasien anak. Tubuh anak sendiri memiliki

respon yang berbeda terhadap obat dibandingkan tubuh orang dewasa.

Pembentukkan organ yang masih kurang sempurna pada anak menyebabkan

terjadinya respon yang berbeda terhadap obat. Anak membutuhkan

pengobatan yang sesuai dengan umur, serta kondisi psikologis anak agar efek

terapi yang diinginkan dapat tercapai.

Page 18: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

3

3

Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau khususnya pada Poli Anak

dalam melakukan pelayanannya berhubungan erat dengan pemberian obat-

obatan, berdasarkan hal tersebut maka obat-obatan yang diberikan kepada

Pasien Rawat Jalan khususnya pada Anak di Rumah Sakit Umum Daerah

Pulang Pisau, dalam hal penggunaannya harus diberikan sesuai dengan standar

pemberian obat bagi pasien yang secara efektif dan efisien. Ketepatan

penggunaan dan pemberian dosis obat kepada pasien oleh dokter sesuai

dengan kebutuhan klinis (sesuai dengan penyakit yang diderita) merupakan

salah satu faktor penting karena pasien membutuhkan jaminan bahwa obat

yang diberikan dan dikonsumsinya sesuai dengan kondisi kesakitannya, guna

mempercepat upaya pemulihan kesehatan.

Laporan penyakit terbanyak tahun 2012 pada Poli Anak di RSUD

Pulang Pisau 10 besar penyakit anak tahun 2012 yang ditangani yaitu: 1)

ISPA, 2) Tonsilofaringitis akut, 3) Rhinitis Alergi, 4) Rinobronchitis akut, 5

Bronchitis, 6) GEA, 7) Pneumonia, 8) Asma, 9) Commond Cold, dan 10)

Observasi Febris. Jika dilihat gambaran 10 besar penyakit anak di Poli Anak

di RSUD Pulang Pisau Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan

penyakit terbanyak yang di derita oleh anak.

Peneliti tertarik untuk meneliti di RSUD Pulang Pisau karena RSUD

Pulang Pisau merupakan rumah sakit satu-satunya yang ada di Kabupaten

Pulang Pisau yang menjadi tempat tujuan masyarakat untuk mendapatkan

pengobatan. Dalam hal pengobatan berhubungan erat dengan pemberian resep

yang diberikan oleh dokter khususnya resep obat ISPA untuk pasien anak.

Pemberian obat terhadap pasien anak harus benar-benar diperhatikan karena

anak sangat rentan terhadap pemakaian obat sehingga perlu diberikan secara

efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Kerasionalan Penggunaan Obat ISPA pada Anak di RSUD

Pulang Pisau”.

Page 19: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

4

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Penggunaan obat terhadap suatu kasus penyakit akan lebih baik dan

bermanfaat jika benar-benar memenuhi kriteria kerasionalannya.

2. ISPA salah satu penyebab utama kematian pada anak di bawah 5 tahun.

3. Anak membutuhkan pengobatan yang sesuai dengan umur, serta kondisi

psikologis anak agar efek terapi yang diinginkan dapat tercapai.

4. Data laporan 2012 pada Poli Anak di Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Pulang Pisau menunjukkan bahwa penyakit infeksi termasuk

pada penyakit terbanyak yang diderita oleh anak.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian rasionalitas

dilakukan pada Poli Anak di RSUD Pulang Pisau tentang penyakit ISPA pada

resep pasien umum rawat jalan pada Poli Anak periode bulan Januari sampai

Desember 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah yaitu bagaimana kerasionalan penggunaan obat-obat

ISPA pada Poli Anak di Rumah Sakit Umum Pulang Pisau dengan indikator

menurut WHO (1985) di dalam modul penggunaan obat rasional yang

dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012

yaitu Tepat Diagnosa, Tepat Indikasi Penyakit, Tepat Pemilihan Obat, Tepat

Dosis dan Tepat Cara Pemberian Obat.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rasionalitas

penggunaan obat-obat ISPA di Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau

khususnya pada Poli Anak Menurut WHO (1985) di dalam modul penggunaan

obat rasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia Tahun 2012 yaitu Tepat Diagnosa, Tepat Indikasi Penyakit, Tepat

Pemilihan Obat, Tepat Dosis dan Tepat Cara Pemberian Obat.

Page 20: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

5

5

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi RSUD Pulang Pisau:

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan Evaluasi

terhadap Rasionalitas Penggunaan Obat ISPA pada anak.

2. Manfaat Bagi Peneliti :

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai

Rasionalitas penggunaan obat ISPA pada anak.

b. Sebagai suatu bentuk kepedulian terhadap permasalahan dalam

pelayanan kesehatan yang terjadi khususnya mengenai Rasionalitas

penggunaan obat ISPA pada anak.

3. Manfaat Bagi Pembaca :

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta

dapat dijadikan bahan acuan dan perbandingan untuk penelitian yang

berhubungan ataupun sejenis.

Page 21: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

6

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

Tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah Institusi Pelayanan Kesehatan

yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediakan pelayanan Rawat Inap, Rawat Jalan, dan Gawat Darurat.

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1999

Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang dapat

diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. ditandai dengan pelayanan

kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Rumah Sakit

berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar dan rujukan serta upaya

kesehatan penunjang. Upaya kesehatan dilakukan untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal bagi masyarakat melalui pemeliharaan, peningkatan

kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan

penyakit (Kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Rumah Sakit selain memiliki

fungsi sosial, juga untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan. Penelitian dan

pengembangan teknologi di bidang kesehatan. Agar Rumah Sakit mampu

melaksanakan fungsi yang kompleks, Rumah Sakit harus memiliki Sumber

Daya Manusia (SDM) Profesional dibidang teknis medis maupun administrasi

kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.

1. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2009 Tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan

paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif.

Page 22: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

7

7

Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2009, Rumah Sakit Umum mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

pelayanan kesehatan yang paripurna.

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan

kesehatan.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan dibidang

kesehatan.

2. Klasifikasi Rumah Sakit

Siregar dan Amalia (2004) menyatakan bahwa Rumah Sakit dapat

diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria sebagai berikut:

a. Berdasarkan Kepemilikan

Klasifikasi berdasarkan kepemilikan terdiri atas Rumah Sakit

Pemerintah. Di Negara ini Rumah Sakit Pemerintah terdiri atas Rumah

Sakit Vertikal yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan,

Rumah Sakit Pemerintah Daerah, Rumah Sakit Militer, dan Rumah

Sakit BUMN. Rumah Sakit lain berdasarkan kepemilikan ialah Rumah

Sakit yang dikelola oleh masyarakat atau swasta.

Rumah Sakit Swasta ini terdiri atas Rumah Sakit Bisnis dan

Rumah Sakit Nirlaba. Rumah Sakit Hak Milik adalah Rumah Sakit

Bisnis yang tujuan utamanya adalah mencari laba (profit). Rumah

Sakit yang berafiliasi dengan organisasi keagamaan pada umumnya

beroperasi bukan untuk maksud membuat laba, tetapi adalah nirlaba.

Rumah Sakit Nirlaba mencari laba sewajarnya saja, dan laba yang

diperoleh rumah sakit ini digunakan sebagai modal peningkatan sarana

Page 23: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

8

8

fisik, perluasan dan penyempurnaan mutu pelayanan untuk

kepentingan penderita.

b. Berdasarkan Jenis Pelayanan

Klasifikasi berdasarkan jenis pelayanannya. Rumah Sakit

terdiri atas Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Rumah

Sakit Umum memberi pelayanan kepada berbagai penderita dengan

berbagai jenis kesakitan, memberi pelayanan diagnosis dan terapi

untuk berbagai kondisi medik, seperti penyakit dalam, bedah,

pediatrik, psikiatri, ibu hamil, dan sebagainya. Rumah Sakit Khusus

adalah Rumah Sakit yang memberi pelayanan diagnosis dan

pengobatan untuk penderita dengan kondisi medik tertentu baik bedah

maupun non seperti Rumah Sakit Kanker, bersalin, psikiatri, pediatric,

mata, lepra, tuberkolosis, ketergantungan obat, rumah sakit rehabilitasi

dan penyakit kronis.

c. Berdasarkan Lama Tinggal di Rumah Sakit

Klasifikasi berdasarkan lama tinggal di Rumah Sakit terdiri

atas Rumah Sakit perawatan jangka pendek dan jangka panjang.

Rumah Sakit perawatan jangka pendek adalah Rumah Sakit yang

merawat penderita selama rata-rata kurang dari 30 hari, misalnya

penderita dengan kondisi penyakit akut dan kasus darurat, biasanya di

rawat di Rumah Sakit kurang dari 30 hari. Rumah Sakit Umum pada

umumnya adalah Rumah Sakit perawatan jangka pendek karena

penderita yang dirawat adalah penderita kesakitan akut yang biasanya

pulih dalam waktu kurang dari 30 hari. Sebaliknya, Rumah Sakit

jangka panjang adalah Rumah Sakit yang merawat penderita dalam

waktu rata-rata 30 hari atau lebih. Penderita demikian mempunyai

kesakitan jangka panjang, seperti kondisi psikiatri.

d. Berdasarkan Kapasitas Tempat Tidur

Rumah Sakit pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan

kapasitas tempat tidur sesuai pola berikut:

Page 24: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

9

9

1) Di bawah 50 tempat tidur

2) 50-99 tempat tidur

3) 100-199 tempat tidur

4) 200-299 tempat tidur

5) 300-399 tempat tidur

6) 400-499 tempat tidur

7) 500 tempat tidur dan lebih

e. Berdasarkan Afiliasi Pendidikan

Rumah Sakit berdasarkan afiliasi pendidikan terdiri atas dua

jenis, yaitu Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Non

Pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit yang

melaksanakan program pelatihan residensi dalam medik, bedah,

pediatrik, dan bidang spesialis lain. Dalam Rumah Sakit demikian,

residen melakukan pelayanan/perawatan dibawah pengawasan Staf

Medik Rumah Sakit. Rumah Sakit yang tidak memiliki program

pelatihan residensi dan tidak ada afiliasi rumah sakit dengan

Universitas disebut Rumah Sakit Non Pendidikan.

f. Berdasarkan Status Akreditasi

Rumah Sakit berdasarkan status akreditasi terdiri atas Rumah

Sakit yang telah diakreditasi dan Rumah Sakit yang belum

diakreditasi. Rumah Sakit telah diakreditasi adalah Rumah Sakit yang

telah diakui secara formal oleh suatu badan sertifikasi yang diakui,

yang menyatakan bahwa suatu Rumah Sakit telah memenuhi

persyaratan untuk melaksakan kegiatan tertentu.

g. Berdasarkan Fasilitas dan Kemampuan Pelayanan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 44

Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, dalam rangka penyelenggaraan

pelayanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi rujukan, Rumah

Sakit Umum diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan

pelayanan Rumah Sakit:

Page 25: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

10

10

a. Rumah Sakit Umum kelas A, adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik

luas dan subspesialistik luas.

b. Rumah Sakit Umum kelas B, adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-

kurangnya sebelas spesialistik dan subspesialistik luas.

c. Rumah Sakit Umum kelas C, adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik

dasar.

d. Rumah Sakit Umum kelas D, adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.

B. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)

1. Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu unit atau bagian

disuatu rumah sakit dibawah pimpinan seorang Apoteker dan dibantu oleh

beberapa orang Apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara profesional,

tempat dan fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh

pekerjaan serta pelayanan kefarmasian, yang terdiri atas pelayanan

paripurna, mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan

perbekalan kesehatan atau sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan

resep bagi penderita Rawat Inap dan Rawat Jalan, pengendalian mutu, dan

pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di

Rumah Sakit (Siregar, 2003).

2. Tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)

Tujuan kegiatan IFRS antara lain:

a. Memberikan manfaat kepada penderita di Rumah Sakit, sejawat profesi

kesehatan, dan kepada profesi farmasi oleh Apoteker Rumah Sakit yang

kompeten dan memenuhi syarat.

b. Membantu dalam penyediaan perbekalan yang memadai oleh Apoteker

Rumah Sakit yang memenuhi syarat.

Page 26: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

11

11

c. Menjamin praktik profesional yang bermutu tinggi melalui penetapan

dan pemeliharaan standar etika profesional, pendidikan dan pencapaian

dan melalui peningkatan kesejahteraan ekonomi.

d. Meningkatkan penelitian dalam praktik Farmasi Rumah Sakit dan

dalam ilmu farmasetika pada umumnya.

e. Menyebarkan pengetahuan Farmasi dengan mengadakan pertukaran

informasi antara para Apoteker Rumah Sakit, Anggota Profesi, dan

Spesialis.

f. Memperluas dan memperketat kemampuan Apoteker Rumah Sakit

untuk secara efektif mengelola suatu pelayanan farmasi yang

terorganisasi, mengembangkan dan memberikan pelayanan klinik,

melakukan dan berpartisipasi penelitian klinik dan dalam program

edukasi untuk praktisi kesehatan, penderita, mahasiswa, dan

masyarakat.

g. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian praktik Farmasi Rumah

Sakit kotemporer bagi masyarakat, Pemerintah, Industri Farmasi, dan

Profesional Kesehatan lainnya.

h. Membantu menyediakan personal pendukung yang bermutu untuk IFRS.

i. Membantu dalam pengembangan dan kemajuan profesi kefarmasian

(Siregar, 2003).

3. Tugas dan Tanggung Jawab IFRS

Tugas dan Tanggung Jawab IFRS adalah melakukan pengelolaan

mulai dari perencanaan, pengadaan, peracikan, pelayanan langsung kepada

penderita sampai dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang

beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk penderita Rawat

Jalan, Rawat Inap maupun untuk semua unit termasuk poliklinik Rumah

Sakit. IFRS bertanggung jawab mengembangkan suatu pelayanan farmasi

yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat, untuk memenuhi

kebutuhan berbagai bagian/unit diagnosis dan terapi, unit pelayanan

Keperawatan, Staf Medik, dan Rumah Sakit keseluruhan untuk

kepentingan pelayanan penderita yang lebih baik.

Page 27: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

12

12

Jadi, IFRS adalah satu-satunya unit di Rumah Sakit yang bertugas

dan bertanggung jawab sepenuhnya pada pengelolaan semua aspek yang

berkaitan dengan obat, pembekalan kesehatan yang beredar dan digunakan

di Rumah Sakit (Siregar, 2003).

4. Lingkup Fungsi IFRS

Untuk melaksanakan tugas dan pelayanan farmasi yang luas, IFRS

mempunyai berbagai fungsi yang dapat digolongkan menjadi fungsi non

klinik dan fungsi klinik.

a. Fungsi Non Klinik

Fungsi Non Klinik biasanya tidak memerlukan interaksi dengan

profesional, kesehatan lain, sekalipun semua pelayanan farmasi harus

disetujui oleh Staf Medik melalui Panitia Farmasi dan Terapi (PFT).

Lingkup fungsi Farmasi Non Klinik yaitu perencanaan, pengadaan,

pembelian, produksi, penyimpanan, pengemasan dan pengemasan

kembali, distribusi, pengendalian semua perbekalan kesehatan yang

beredar dan digunakan di Rumah Sakit secara keseluruhan.

b. Fungsi Klinik

Fungsi Klinik adalah fungsi yang secara langsung dilakukan

sebagai bagian terpadu dari perawatan penderita atau memerlukan

interaksi dengan profesional kesehatan lain yang secara langsung terlibat

dalam pelayanan penderita. Lingkup fungsi Farmasi Klinik mencakup

fungsi Farmasi dalam program Rumah Sakit, yaitu: Pemanfaatan Terapi

Obat (PTO), Evaluasi Penggunaan Obat (EPO), pelayanan di unit

perawatan kritis, pemeliharaan formularium, penelitian, informasi obat,

pelaporan reaksi merugikan, panitia Farmasi, Unit Gawat Darurat

(Siregar, 2003).

Page 28: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

13

13

C. Obat

a) Pengertian Obat Secara Umum

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

Tentang Kesehatan menyatakan obat adalah bahan atau paduan bahan,

termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau

menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan

diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan

dan kontrasepsi untuk manusia.

b) Pengertian Obat Secara Khusus

Obat secara khusus dapat dibagi menjadi obat jadi, obat paten, obat

baru, obat asli, obat tradisional, obat esensial, dan obat generik. Obat jadi,

adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk,

tablet, pil, kapsul, suppositoria, cairan, salep, atau bentuk lainnya yang

ditetapkan pemerintah. Obat paten, yaitu obat jadi dengan nama dagang

yang terdaftar atas nama pembuat yang diberi kuasa dan dijual dalam

bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya. Obat baru, yaitu obat-obat

yang berisi zat, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat seperti

lapisan, pengisi, pelarut pembantu, atau komponen lain yang belum

dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya (Syamsuni,

2006).

Obat asli, yaitu obat yang didapat langsung dari bahan-bahan

alamiah Indonesia, diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan

digunakan dalam pengobatan tradisional. Obat tradisional, yaitu obat yang

di dapat dari bahan alam (mineral, tumbuhan, atau hewan), diolah secara

sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan

tradisional. Obat esensial, yaitu obat yang paling banyak dibutuhkan untuk

layanan kesehatan masyarakat dan tercantum dalam Daftar Obat Esensial

Nasional (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik

Indonesia. Obat generik, yaitu obat dengan nama resmi yang ditetapkan

dalam Farmasi Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya

(Syamsuni, 2006).

Page 29: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

14

14

D. Kerasionalan Penggunaan Obat

Menurut WHO (1985) didalam modul penggunaan obat rasional yang

dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012

bahwa penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang

sesuai dengan kebutuhan klinis untuk periode waktu yang adekuat dengan

biaya yang terendah bagi pasien dan masyarakat. Secara praktis, penggunaan

obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Tepat Diagnosis

Penggunaan obat disebut rasional jika diberikan untuk diagnosis

yang tepat. Jika diagnosis tidak ditegakkan dengan benar, maka pemilihan

obat akan terpaksa mengacu pada diagnosis yang keliru tersebut.

Akibatnya obat yang diberikan juga tidak akan sesuai dengan indikasinya.

b. Tepat Indikasi Penyakit

Setiap obat memiliki spektrum terapi yang spesifik. Antibiotik,

misalnya diindikasikan untuk infeksi bakteri. Dengan demikian,

pemberian obat ini hanya dianjurkan untuk pasien yang memberi gejala

adanya infeksi bakteri.

c. Tepat Pemilihan Obat

Keputusan untuk melakukan upaya terapi diambil setelah

diagnosis ditegakkan dengan benar. Dengan demikian, obat yang dipilih

harus yang memiliki efek terapi sesuai dengan spektrum penyakit dan

selalu waspada terhadap kemungkinan pasien alergi terhadap obat-obat

tertentu.

d. Tepat Dosis

Dosis, cara dan lama pemberian obat sangat berpengaruh terhadap

efek terapi obat. Pemberian dosis yang berlebihan, khususnya untuk obat

yang dengan rentang terapi yang sempit, akan sangat berisiko timbulnya

efek samping. Sebaliknya dosis yang terlalu kecil tidak akan menjamin

tercapainya kadar terapi yang diharapkan.

Page 30: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

15

15

e. Tepat Cara Pemberian

Obat antasida seharusnya dikunyah dulu baru ditelan. Demikian

pula dengan pemberian tablet sulfaferrosus seharusnya tidak boleh

diberikan bersama susu.

f. Tepat Interval Waktu Pemberian

Cara pemberian obat hendaknya dibuat sesederhana mungkin dan

praktis, agar mudah ditaati oleh pasien. Makin sering frekuensi pemberian

obat per hari (misalnya 4 kali sehari), semakin rendah tingkat ketaatan

minum obat. Obat yang harus diminum 3 x sehari harus diartikan bahwa

obat tersebut harus diminum dengan interval setiap 8 jam.

g. Tepat Lama Pemberian

Lama pemberian obat harus tepat sesuai penyakitnya masing-

masing. Untuk Tuberkulosis dan Kusta, lama pemberian paling singkat

adalah 6 bulan. Lama pemberian kloramfenikol pada demam tifoid adalah

10-14 hari. Pemberian obat yang terlalu singkat atau terlalu lama dari yang

seharusnya akan berpengaruh terhadap hasil pengobatan.

h. Waspada Terhadap Efek Samping

Pemberian obat potensial menimbulkan efek samping, yaitu efek

tidak diinginkan yang timbul pada pemberian obat dengan dosis terapi,

karena itu muka merah setelah pemberian atropin bukan alergi, tetapi efek

samping sehubungan vasodilatasi pembuluh darah diwajah.

i. Tepat Penilaian Kondisi Pasien

Respon individu terhadap efek obat sangat beragam. Hal ini lebih

jelas terlihat pada beberapa jenis obat seperti teofilin dan aminoglikosida.

Pada penderita dengan kelainan ginjal, pemberian aminoglikosida

sebaiknya dihindarkan, karena risiko terjadinya nefrotoksistas pada

kelompok ini meningkat secara bermakna.

j. Pemberian Obat Yang Efektif, Aman, Mutu Terjamin Serta Tersedia

Setiap Saat Dengan Harga Yang Terjangkau.

Untuk efektif dan aman serta terjangkau, digunakan obat-obat

dalam daftar obat esensial. Pemilihan obat dalam daftar obat esensial

Page 31: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

16

16

didahulukan dengan mempertimbangkan efektivitas, keamanan dan

harganya oleh para pakar di bidang pengobatan dan klinis.

Untuk jaminan mutu, obat perlu diproduksi oleh produsen yang

menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dan dibeli melalui

jalur resmi. Semua produsen obat di Indonesia harus dan telah menerapkan

CPOB.

k. Tepat Informasi

Informasi yang tepat dan benar dalam penggunaan obat sangat

penting dalam menunjang keberhasilan terapi.

l. Tepat Tindak Lanjut

Pada saat memutuskan pemberian terapi, harus sudah

dipertimbangkan upaya tindak lanjut yang diperlukan, misalnya pasien

tidak sembuh atau mengalami efek samping.

m. Tepat Penyerahan Obat

Penggunaan obat rasional melibatkan juga Tenaga Kefarmasian

sebagai penyerah obat dan pasien sendiri sebagai konsumen. Proses

penyiapan dan penyerahan harus dilakukan secara tepat, agar pasien

mendapatkan obat sebagaimana harusnya.

n. Pasien Patuh Terhadap Perintah Pengobatan Yang Dibutuhkan.

Jenis dan/atau jumlah obat yang diberikan terlalu banyak, frekuensi

pemberian obat per hari terlalu sering, jenis sediaan obat terlalu beragam,

pemberian obat dalam jangka panjang tanpa informasi, pasien tidak

mendapatkan informasi/penjelasan yang cukup mengenai cara

minum/menggunakan obat serta timbulnya efek samping.

E. ISPA

1. Definisi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Istilah ISPA yang merupakan singkatan dari Infeksi Saluran

Pernafasan Akut diperkenalkan pada tahun 1984. Istilah ini merupakan

padanan dari istilah Inggris acute respiratory infections. ISPA atau Infeksi

Saluran Pernafasan Akut adalah suatu kelompok penyakit yang menyerang

saluran pernafasan. Secara anatomis, ISPA dapat dibagi dalam dua bagian

Page 32: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

17

17

yaitu ISPA Atas dan ISPA Bawah, dengan batas anatomis adalah suatu

bagian dalam tenggorokan yang disebut epiglotis (Maryunani, 2010).

a. Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas terdiri dari:

1. Radang tenggorokan (faringitis)

Inflamasi faring dan jaringan limfoid sekitarnya akibat

infeksi bakteri atau virus. Penyebab infeksi berasal dari virus dan

bakteri group A beta hemolytic streptococci (streptococcus pyogenes,

group A streptococcus/GAS).

Gejala yang timbul akibat virus dan bakteri tersebut adalah

sakit tenggorokan, kesulitan menelan, demam, sulit membedakan

gejala klinis infeksi karena virus atau bakteri. Infeksi karena group A

Streptococcus GAS ditandai dengan pembengkakan kelenjar limfa,

tidak batuk, demam>380C.

Terapi pertama faringitis dapat diobati secara simtomatis.

Terapi kedua menggunakan GAS faringitis : penisilin.

a. Untuk anak < 12 tahun penisilin V, 2x 250/hari, 10 hari atau

benzatin penisilin im 25000-50000 unit/kg, dosis tunggal.

b. Untuk dewasa penisilin V 500mg 2x 250/hari, 10 hari.

Terapi ketiga untuk yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan

eritromisin estolat 20-30 mg/kgbb/hr atau eritromisin etilsuksinat 40-

50 mg/kgbb/hr dibagi dalam 2 sampai 4 dosis selama 10 hari.

Terapi keempat menggunakan antibiotik lain seperti : amoksisilin,

ampisilin, sefalosporin, eritromisin sulfisoksazol (ISO Farmakoterapi,

2008).

2. Tonsilofaringitis akut

Penyakit ini banyak dijumpai pada anak-anak, paling sering

disebabkan oleh berbagai jenis Streptococcus. Pada pemeriksaan

patologi anatomis ditemukan jaringan faring dan tonsil membengkak

berwarna kemerahan karena peradangan, dan dalam kripta terdapat

banyak leukosit, sel epitel yang sudah mati, dan kuman patogen.

Page 33: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

18

18

Gejala yang timbul seperti nyeri tenggorokan, mulut berbau, nyeri

menelan, kadang disertai otalgia (sakit ditelinga), demam tinggi dan

pembesaran kelenjar submandibula. Pada pemeriksaan tenggorokan

ditemukan farings yang hiperemik, pembesaran tonsil, disertai

hiperemia, kadang didapatkan bercak kuning keabu-abuan yang dapat

meluas membentuk seperti membran. Bercak menutupi kripta dan terdiri

dari leukosit, sel epitel yang sudah mati dan kuman patogen (keadaan ini

sering diduga sebagai difteria).

Penatalaksaan medis dapat dilakukan dengan istirahat ditempat

tidur sampai demam hilang, diet makanan lunak, antibiotik harus

adekuat, obat kumur untuk membersihkan eksudat (Ngastiyah, 2005).

3. Rhinitis alergi

Rinitis alergi dapat dibagi menjadi spesifik yang penyebabnya

debu rumah, atau ditempat lainnya, bulu binatang, asap rokok, kabut,

tepung sari, makanan, mainan, dan sebagainya. Dan non spesifik yang

disebabkan oleh gangguang metabolik, gangguan saraf otonom yang

berpusat di talamus, hipotalamus, dan nukleus basalis.

Gejala berupa hidung tersumbat, beringus, gatal pada hidung,

tinitus (rasa ada dengung ditelinga), rasa penuh ditelinga dan postnasal

drip. Gejala umum dapat berupa kelainan pada gastrointestinal seperti

muntah, mual, obstipasi, kembung, atau kadang diare. Juga dapat terjadi

gelisah, mudah tersinggung, nyeri otot (mialgia) dan nyeri pada sendi-

sendi dan sebagainya.

Penatalaksaan medis dapat berupa pemberian antihistamin,

kortikosteroid, obat tetes hidung vasokonstriktor. Pengobatan secara

spesifik terhadap alergen tertentu setelah uji kerentanan (Ngastiyah,

2005).

4. Rhinofaringitis

Flu yang dalam bahasa medisnya disebut Rhino-faringitis akut

merupakan suatu kumpulan gejala yang disebabkan peradangan selaput

lendir (mukosa) hidung dan tenggorokan. Penyakit ini disebabkan oleh

Page 34: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

19

19

agen infeksi umumnya adalah virus, dan juga bakteri. Setiap kali terjadi

di musim pancaroba, pada individu yang banyak beraktivitas malam

hari dan kurang tidur, kehujanan, kelelahan, kurang makan makanan

yang bergizi, kurang olahraga. Jadi pada kejadian flu, selain disebabkan

agen infeksi yang ditularkan dari penderita flu, faktor daya tahan tubuh

memegang peranan sangat penting. Secara umum dapat dikatakan

bahwa agen-agen infeksi penyebab flu itu terdapat pada udara bebas di

mana saja tempat kita menarik nafas, jadi faktor kesegaran tubuh yang

akan menjadi penentu apakah kita akan menderita sakit atau tidak.

Adapun beberapa gejala flu yang sering dijumpai sebagai

berikut : tenggorokan perih terutama saat bangun pagi dan malam

menjelang tidur, batuk, pilek, ingus dari encer hingga kental dan

kuning, bersin,hidung mampet, mata perih dan merasa silau, agak

demam, nafsu makan menurun, sakit perut, kembung, sakit kepala

ringan hingga vertigo, badan terutama sendi-sendi pegal (Kurniawan,

2008).

b. Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Bawah terdiri dari:

1. Bronkhitis akut

Bronkhitis akut pada bayi dan anak yang biasanya bersama

juga dengan trakeitis, merupakan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA) bawah yang sering dijumpai. Penyebab utama penyakit

ini adalah virus. Batuk merupakan gejala yang menonjol dan karena

batuk berhubungan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas, berarti

bahwa peradangan tersebut meliputi laring, trakea, dan bronkus.

Gangguan ini sering juga disebut laringotrakeobronkitis akut atau

croup dan sering mengenai anak sampai umur 3 tahun dengan gejala

suara serak, stridor, dan nafas berbunyi.

Penyebab bronkitis akut yang paling sering adalah virus seperti

rhinovirus, respiratory sincytial virus (RSV), Virus Influenza, Virus

parainfluenza dan coxsackie virus. Bronkitis akut sering terdapat pada

anak yang menderita morbili, pertusis, dan infeksi Mycoplasma

Page 35: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

20

20

pneumoniae. Infeksi sekunder oleh bakteri dapat terjadi, namun ini

jarang dilingkungan sosio-ekonomi yang baik. Faktor predisposisi

terjadinya bronkitis akut adalah alergi, perubahan cuaca, polusi udara,

dan infeksi saluran nafas atas kronik, memudahkan terjadinya

bronkitis.

Gejala yang ditimbulkan biasanya dimulai dengan tanda-tanda

infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus. Batuk

mula-mula kering, setelah 2 atau 3 hari batuk mulai berdahak dan

menimbulkan suara lendir. Pada anak dahak mukoid (kental) susah

ditemukan karena sering ditelan. Mungkin dahak berwarna kuning dan

kental tetapi tidak selalu berarti telah terjadi infeksi bakteri sekunder.

Anak besar sering mengeluh rasa sakit retrosternal dan pada anak kecil

dapat terjadi sesak nafas.

Penatalaksaan medis, karena penyebab bronkitis pada

umumnya virus maka belum ada obat kausal. Obat yang diberikan

biasanya untuk penurun demam, banyak minum terutama sari buah-

buahan. Obat penekan batuk tidak diberikan pada batuk yang banyak

lendir. Dan lebih baik diberi banyak minum (Ngastiyah, 2005).

2. Bronkiolitis

Bronkiolitis akut adalah suatu sindrom obstruksi bronkiolus

yang sering diderita bagi atau anak berumur kurang dari 2 tahun, paling

sering pada usia 6 bulan. Bronkiolitis akut sebagian besar disebabkan

oleh respiratory syncyial virus (50%) (Ngastiyah, 2005).

Gejala diawali dengan gelisah, demam rendah, batuk, ingusan.

gejala dapat berkembang menjadi muntah, diare, pernafasan berbunyi,

peningkatan laju pernafasan. Pernafasan lambat dan sulit dengan dada

tertarik, hidung memerah (ISFI, 2008).

Terapi anak harus ditempatkan dalam ruangan dengan

kelembapan udara yang tinggi, sebaiknya dengan uap dingin, untuk

mencairkan sekret bronkus yang liat. Atau dapat juga diberikan

pengobatan inhalasi. Oksigen perlu diberikan. Perlu diberikan cairan

Page 36: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

21

21

dengan elektrolit secara intravena untuk mengoreksi asidosis dan

dehidrasi (Ngastiyah, 2005).

3. Rhinobronkitis

Dalam banyak kasus penderita didapatkan asma bersama-sama

rhinitis, infeksi virus saluran napas bagian atas mendahului eksaserbasi

asma, rhinitis sebagai faktor risiko untuk asma dan infeksi sinusitis

paranasal berkaitan dengan asma terutama pada pasien anak. Begitu

eratnya hubungan asma dan rhinitis sehingga beberapa peneliti

menyatakan keduanya merupakan kesatuan penyakit yang disebut

rhinobronkitis atau United Airway Disease.

Dalam menilai hubungan asma dan rhinitis yang merupakan

satu kesatuan penyakit yang disebut rhinobronkitis, efek terapi secara

tidak langsung memperkuat dugaan tersebut. Dua macam obat yang

sering dipakai pada pengobatan rhinitis alergik yaitu kortikosteroid

aerosol intranasal dan antihistamin (Juhli, 2007)

2. Etiologi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Etiologi ISPA terdiri dari lebih 300 jenis bakteri, virus, dan

riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah Genus Streptokokus,

Stafilokkokus, Pnemokokus, Hemofillus, Bordetella, dan Koneabakterium.

Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus,

Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain

(Maryunani, 2010).

3. Cara Penularan ISPA

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara

pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke

saluran pernafasannya. Terdapat faktor tertentu yang dapat memudahkan

penularan.

Kuman (bakteri dan virus) yang menyebabkan ISPA mudah

menular dalam rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara)

dan bayak asap (baik asap rokok maupun asap api). Selain itu orang bersin

Page 37: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

22

22

atau batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan mudah menularkan

kuman pada orang lain (Maryunani, 2010).

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ISPA

Menurut Maryunani (2010) faktor-faktor yang menyebabkan

kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada anak adalah sebagai

berikut:

a. Usia / Umur

Kebanyakan infeksi saluran pernafasan yang sering mengenai

anak usia dibawah 3 tahun, terutama bayi kurang dari 1 tahun.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa anak pada usia muda akan

lebih sering menderita ISPA dari pada usia yang lebih lanjut.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) banyak menyerang

balita batasan 0-5 tahun, sebagian besar kematian balita di Indonesia

karena ISPA. Balita merupakan faktor resiko yang meningkatkan

morbiditas dan mortalitas Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

karena pada usia balita daya tahan tubuh mereka belum terlalu kuat.

b. Jenis kelamin

Meskipun cara keseluruhan di negara yang sedang berkembang

seperti Indonesia masalah ini tidak terlalu di perhatikan, namun banyak

penelitian yang menunjukan perbedaan prevalensi penyakit ISPA

terhadap jenis kelamin tertentu.

c. Status Gizi

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan

nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi

badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan

yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan

nutrien.

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan

dipelihara. Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian

tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel-sel tubuh

Page 38: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

23

23

terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan

yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.

d. Status Imunisasi

Pemberian imunisasi adalah suatu cara dengan sengaja

memberikan kekebalan terhadap penyakit secara aktif sehingga anak

dapat terhindar dari suatu penyakit. Oleh sebab itu anak yang tidak

mendapat imunisasi lengkap akan lebih berisiko terkena ISPA

dibandingkan dengan anak yang mendapat imunisasi lengkap.

e. Faktor Lingkungan

Keadaan lingkungan berpengaruh terhadap kejadian penyakit

termasuk ISPA. Keadaan lingkungan yang kotor khususnya perumahan

yang kotor dan padat dapat akan memudahkan terjangkitnya berbagai

penyakit, pembuangan air limbah, sampah dan kotoran yang tidak

teratur dengan baik menyebabkan sampah dan kotoran terkumpul

disekitar rumah.

5. Pencegahan ISPA

Secara umum dapat dikatakan bahwa cara pencegahan ISPA adalah

dengan hidup sehat, cukup gizi, menghindari polusi udara dan pemberian

imunisasi lengkap (Maryunani, 2010).

F. Definisi Anak

Menurut Habisuan (2010) menyatakan bahwa usia secara jelas

mendefinisikan karakteristik yang memisahkan anak-anak dari orang dewasa.

Namun, mendefinisikan anak-anak dari segi usia dapat menjadi permasalahan

besar karena penggunaan definisi yang berbeda oleh beragam negara dan

lembaga internasional. Department of Child and Adolescent Health and

Development, mendefinisikan anak-anak sebagai orang yang berusia di bawah

20 tahun. Sedangkan The Convention on the Rights of the Child

mendefinisikan anak-anak sebagai orang yang berusia di bawah 18 tahun.

Menurut WHO (2003) dalam Habisuan mendefinisikan anak-anak antara usia

0–14 tahun karena di usia inilah risiko cenderung menjadi besar.

Page 39: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

24

24

Menurut Badan Pusat Statistik dalam Habisuan menyatakan,

komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur terdiri dari

penduduk berusia muda (0-14 tahun), usia produktif (15-64 tahun) dan usia

tua (≥65 tahun). Masa perkembangan anak dibagi oleh banyak ahli dalam

beberapa periode dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan yang jelas

tentang definisi dan perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena pada

saat-saat perkembangan tertentu anak-anak secara umum memperlihatkan

ciri-ciri dan tingkah laku karakteristik yang hampir sama.

Menurut Kartono (1995) dalam Habisuan, periode perkembangan

anak terdiri dari masa bayi usia 0-1 tahun (periode vital), masa kanak-kanak

usia 1-5 tahun (periode estatis), masa anak-anak sekolah dasar usia 6-12

tahun (periode intelektual) dan periode pueral usia 12-14 tahun (pra-pubertas

atau puber awal). Adapun pengertian menurut Kartono dalam skripsi

Habisuan menyatakan bahwa pengertian dari periode vital menurut usia dari

0-1 tahun adalah dimana masa bayi masih menyusui, periode intelektual

menurut usia dari 6-12 tahun adalah masa mencoba, masa bermain dan masa

sekolah, sedangkan pada periode pueral dari usia 12-14 Tahun adalah masa

seorang anak mengalami masa pra-pubertas atau puber awal.

G. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Pulang Pisau

1. Sejarah dan Perkembangan RSUD Kabupaten Pulang Pisau.

RSUD Pulang Pisau merupakan peningkatan dari Puskesmas

Perawatan, dibangun atas inisiatif Bapak Bupati Pulang Pisau saat awal

terbentuknya Kabupaten Pulang Pisau. Seiring dengan tuntutan kemajuan

dunia kesehatan. RSUD Pulang Pisau perlu menata dan mempersiapkan

diri untuk mempertahankan eksistensi dan rencana pembangunan kedepan.

Yang terdiri dari pembenahan infrastruktur, melengkapi Dokter Spesialis

yang kurang, menambah peralatan Medis modern sesuai dengan tuntutan

masyarakat dan menata kelembagaan Rumah Sakit. Sehingga upaya

pelayanan kesehatan dan rujukan bisa berjalan optimal.

Page 40: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

25

25

Kabupaten Pulang Pisau terletak di daerah katulistiwa, yaitu antara

10-0˚ Lintang Selatan dan 110-120˚ Bujur Timur, dan memiliki letak yang

sangat menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Provinsi

Kalimantan Tengah. RSUD Pulang Pisau adalah Rumah Sakit satu-

satunya yang ada di Kabupaten Pulang Pisau yang terletak di Jl.Trans

Kalimantan, Mantaren 1 Rey IV Kabupaten Pulang Pisau.

RSUD Pulang Pisau merupakan tumpuan dan terjangkau bagi

masyarakat, yang menuntut perbaikan disegala Aspek pelayanan

berkesinambungan untuk menjadi suatu tuntutan untuk dilakukan dan

diberikan oleh RSUD Pulang Pisau sehingga masyarakat atau pengguna

jasa Rumah Sakit terpuaskan. Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau

adalah Rumah Sakit kelas C.

2. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Pulang Pisau

Visi : Mewujudkan Rumah Sakit Trauma Center terlengkap di

Kalimantan Tengah.

Misi : Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang professional dan

bermutu dengan terus meningkatkan kualitas SDM, sarana dan

prasarana.

3. Motto RSUD Kabupaten Pulang Pisau

Capat nampayah, manyeneh, jeleng harikas, (Cepat Melihat,

Mendengar, Langsung bertindak).

4. Tugas dan Pokok RSUD Kabupaten Pulang Pisau

Untuk mengelola tugas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Pulang Pisau, maka Rumah Sakit mempunyai fungsi yaitu:

a. Melaksanakan usaha pelayanan medis

b. Melaksanakan pelayanan penunjang medis

c. Melaksanakan pelayanan perawatan

d. Melaksanakan usaha rekam medik

e. Melaksanakan pengelolaan keuangan dan akutansi

f. Melaksanakan pengelolaan pemeliharaan dan logistik

g. Melaksanakan kegiatan pemasaran

Page 41: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

26

26

h. Melaksanakan pembinaan rohani

i. Melaksanakan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

j. Melaksanakan perkembangan organisasi

k. Melaksanakan pembinaan kesehatan umat

l. Melaksanakan pembinaan kerja sama dengan pihak-pihak terkait

termasuk Rumah Sakit Umum lainnya.

5. Fasilitas Pelayanan RSUD Kabupaten Pulang Pisau

Rawat Jalan memberikan pelayanan sebagai berikut:

1. Instalasi Gawat Darurat 24 jam

2. Klinik Kebidanan dan Kandungan 24 jam.

3. Klinik Anak

4. Klinik Penyakit Dalam.

5. Klinik Bedah.

6. Klinik Jantung dan Pembuluh darah.

7. Klinik Umum

8. Klinik Akupuntur

9. Klinik Gizi.

10. Klinik Gigi dan Mulut.

11. Klinik Tumbuh Kembang.

12. Pojok TB

13. Pojok Malaria

14. Pojok ASI dan KB.

(Profil RSUD Pulang Pisau)

Page 42: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

27

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Pulang Pisau yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juni sampai 16 Juli

2014.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Non Eksperimental yaitu

Penelitian Deskriptif dengan pendekatan Retrospektif. Retrospektif merupakan

penelitian yang berusaha melihat ke belakang (backward looking), artinya

pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi

(Notoatmodjo, 2005).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran

rasionalitas penggunaan obat-obat ISPA pada Poli Anak di RSUD Pulang

Pisau khususnya resep pasien umum Rawat Jalan pada Poli Anak periode

Januari Sampai Desember 2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

resep pasien umum Rawat Jalan pada Poli Anak di RSUD Pulang Pisau

yang menggunakan obat-obat ISPA yang menerima pengobatan dari bulan

Januari sampai dengan bulan Desember 2013 dengan jumlah populasi 151

resep.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel Krecjie

Morgan, menurut tabel Krecjie Morgan jika populasi 151 maka sampel

berjumlah 108 resep. Sampel dalam penelitian ini adalah resep yang

Page 43: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

28

28

mengandung obat ISPA di RSUD Pulang Pisau pada pasien umum Rawat

Jalan pada Poli Anak periode Januari sampai Desember 2013.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur atau alat pengumpulan data (Notoatmodjo,

2010). Instrumen dalam penelitian di RSUD Pulang Pisau adalah Lembar

kerja pasien Rawat Jalan dan resep khususnya resep umum Poli Anak.

E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

Variabel penelitian ini adalah gambaran rasionalitas penggunaan

obat-obat ISPA pasien rawat jalan pada Poli Anak yang

menggunakan/menerima obat-obat ISPA yang berdasarkan obat yang

diresepkan pada pasien umum rawat jalan pada Poli Anak dalam upaya

pemulihan kesehatannya di RSUD Pulang Pisau periode Januari sampai

Desember 2013.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Rasionalitas penggunaan obat-obat ISPA adalah jika obat ISPA yang

diberikan sesuai dengan kriteria sebagai berikut: Tepat Diagnosa,

Tepat Indikasi Penyakit, Tepat Pemilihan Obat, Tepat Dosis dan Tepat

Cara Pemberian Obat yang diberikan pada pasien Poli Anak rawat

jalan di RSUD Pulang Pisau.

b. Obat - obat adalah obat yang digunakan untuk Infeksi Saluran

Pernafasan Akut dan hanya dapat diserahkan dengan menggunakan

resep dokter, serta dalam pengawasan tenaga kesehatan khususnya

Tenaga Medis maupun Tenaga Farmasi di RSUD Pulang Pisau.

c. Peresepan pasien umum Rawat Jalan pada Poli Anak adalah tindakan

dari dokter untuk pasien umum pada Poli Anak Rawat Jalan di RSUD

Pulang Pisau yang diwujudkan dalam bentuk resep.

d. Pasien anak adalah pasien yang berusia 0 – 14 tahun yang merupakan

pasien umum Rawat Jalan di RSUD Pulang Pisau yang diberikan obat-

obat ISPA.

Page 44: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

29

29

e. Poli Klinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau adalah

salah satu bagian layanan kesehatan yang dikhususkan bagi anak

poliklinik ini menjadi lokasi penelitian dan pasien umum Rawat Jalan

menjadi subyek penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian adalah dengan

mengumpulkan resep yang mengandung obat ISPA yang telah dilayani dari

bulan Januari sampai Desember 2013, kemudian resep dicocokkan dengan

data rekam mediknya. Setelah data diperoleh, data dibuat dalam bentuk tabel

kemudian dianalisa dan dibuat pembahasan dan kesimpulannya.

G. Teknik Analisa Data

Sebagaimana telah dipaparkan diatas bahwa pembahasan dalam

penelitian ini bersifat deskriptif oleh karena itu dalam menganalisa data maka

peneliti mencoba menyimpulkan, menyusun data dan menginterpretasikan

data yang diperoleh dilapangan dan kemudian ditarik kesimpulan.

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif interpretatif yaitu metode yang menggunakan penelitian yang

bersifat logis atau logika dalam memecahkan problem yang diteliti dan

menggambarkan suatu fenomena sosial secara rinci yang sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya (Notoatmodjo, 2003).

Teknis analisis data penelitian ini dimaksudkan hasil untuk melihat

kerasionalan penggunaan obat-obat ISPA pada Poli Anak di RSUD Pulang

Pisau pada resep pasien umum rawat jalan pada Poli Anak periode Januari

sampai Desember 2013, digunakan rumus persentase yang digunakan sebagai

berikut:

P =

× 100%

Keterangan :

P = Persentase

f = Jumlah resep yang rasional

n = Jumlah resep (Sampel)

Page 45: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

30

30

100% = Bilangan tetap.

(Supardi, dalam Sugiyono, 2003 : 212)

Page 46: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

31

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap pasien umum Rawat

Jalan pada Poli Anak di RSUD Pulang Pisau yang merupakan upaya untuk

menggambarkan kerasionalan penggunaan obat khususnya obat-obatan yang

termasuk kategori obat-obatan ISPA khususnya pada anak.

Berikut ini adalah gambaran secara ringkas tentang kondisi pasien

Rawat Jalan pada Poli Anak, dengan mendistribusikannya dalam tabel

sebagai berikut :

Tabel 1. Penggunaan Obat ISPA pada Anak sesuai Usia.

No. Usia Jumlah Sampel

(Resep)

Persentase

(%)

1. 3 bulan – 11 bulan 16 14,81

2. 1 Tahun – 3 Tahun 31 28,70

3. 4 Tahun – 6 Tahun 36 33,33

4. 7 Tahun – 9 Tahun 10 9,25

5. 10 Tahun – 12 Tahun 15 13,88

Jumlah 108 100

Sumber : Data terpilih Poli Anak , Januari – Desember 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui diagnosa penyakit

berdasarkan resep pasien rawat jalan khususnya pada Poli Anak di RSUD

Pulang Pisau, dengan diagnosa penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA) lainnya berdasarkan usia yaitu Resep ISPA pada anak Usia 3 bulan -

11 Bulan sebanyak 16 resep dengan persentase 14.81 % , Resep ISPA pada

anak usia 1 Tahun - 3 Tahun sebanyak 31 resep dengan persentase 28,70 %,

Resep ISPA pada anak usia 4 tahun - 6 Tahun sebanyak 36 resep dengan

persentase 33.33 %, Resep ISPA pada anak usia 7 Tahun - 9 Tahun sebanyak

Page 47: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

32

32

10 resep dengan persentase 9,25%, Resep ISPA pada anak usia 10 Tahun – 12

Tahun sebanyak 15 resep dengan persentase 13,88%.

Tabel 2. Frekuensi Jenis Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA) Di diagnosa pada Pasien Anak.

No. Jenis Penyakit Frekuensi Persentase (%)

1. ISPA (disertai Komplikasi) 60 55,55

2. Tonsilofaringitis 25 23,14

3. Rhinofaringitis 3 2,77

4. Rhinitis 5 4,62

5. Bronkhiolitis 10 9,25

6. Bronkhitis 3 2,77

7. Rhinobronkhitis 2 1,85

Jumlah 108 100

Sumber : Data terpilih Poli Anak , Januari – Desember 2013

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui diagnosa penyakit Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang terdiri dari Infeksi Saluran Bagian Atas

yaitu Tonsilofaringitis, Rhinofaringitis, dan Rhinitis. Sedangkan Infeksi

Saluran Bagian Bawah yaitu Bronkhiolitis, Bronkhitis dan Rhinobronkhitis.

Pada diagnosa Penyakit ISPA terdapat 60 kasus penyakit dengan persentase

55,55%, Tonsilofaringitis terdapat 25 kasus penyakit dengan persentase

23,14%, Rhinofaringitis terdapat 3 kasus penyakit dengan persentase 2,77%,

Rhinitis terdapat 5 kasus penyakit dengan persentase 4,62%, Bronkhiolitis

terdapat 10 kasus penyakit dengan persentase 9,25%, Bronkhitis terdapat 3

kasus penyakit dengan persentase 2,77%, Rhinobronkhitis terdapat 2 kasus

penyakit dengan persentase 1,85%.

Page 48: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

33

33

Tabel 3. Hasil Penilaian Rasionalitas Penggunaan Obat – Obat ISPA pada

Resep Pasien Rawat Jalan Pada Poli Anak sesuai dengan Kriteria

(POR)

No Kriteria POR Jumlah

Obat

Jumlah

Rasional Tidak

Rasional

N % N %

1. Tepat Diagnosa 314 314 100 0 0

2. Tepat Indikasi Penyakit 314 313 100 0 0

3. Tepat Cara Pemilihan Obat 314 308 98,09 6 1,91

4. Tepat Dosis 314 272 86,62 42 13,37

5. Tepat Cara Pemberian 314 311 100 0 0

Untuk mengetahui maksud dari kriteria POR dapat dilihat pada lampiran

Page 49: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

34

34

B. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Pulang Pisau yang terletak di Jl.Trans Kalimantan, Mantaren 1 Rey IV

Kabupaten Pulang Pisau. RSUD Pulang Pisau merupakan tumpuan dan

terjangkau bagi masyarakat, yang menuntut perbaikan disegala Aspek

pelayanan berkesinambungan untuk menjadi suatu tuntutan untuk dilakukan

dan diberikan oleh RSUD Pulang Pisau sehingga masyarakat atau pengguna

jasa Rumah Sakit terpuaskan. Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau

adalah Rumah Sakit Kelas C yang berperan sangat penting dalam upaya

memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan hal ini sejalan

dengan tugas dan fungsi RSUD Pulang Pisau.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan identifikasi kerasionalan

melalui pengamatan data resep dan Rekam Medis pasien Anak di RSUD

Pulang Pisau kurang lebih selama 1 bulan, pengumpulan data dilakukan pada

resep pasien umum Rawat Jalan pada Poli Anak di RSUD Pulang Pisau

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan

pendekatan retrospektif yaitu data yang diambil setelah peristiwa terjadi atau

setelah pelayanan dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah resep pasien

umum rawat jalan pada Poli Anak di Rumah Sakit Umum Daerah Pulang

Pisau yang menggunakan obat-obat ISPA yang menerima pengobatan dari

bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2013 dengan jumlah populasi

151 resep. Pengambilan sampel pada penelitian adalah menggunakan tabel

Krecjie Morgan, menurut tabel Krecjie Morgan jika jumlah populasi sebanyak

151 maka yang dijadikan sampel berjumlah 108 resep. Sampel dalam

penelitian ini adalah resep pasien umum Rawat Jalan pada Poli Anak yang

menggunakan/menerima obat-obat ISPA dalam upaya pemulihan

kesehatannya di RSUD Pulang Pisau dari bulan Januari sampai Desember

2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rasionalitas

penggunaan obat-obat ISPA di Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau

khususnya pada Poli Anak berdasarkan WHO (1985) didalam modul

Page 50: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

35

35

penggunaan obat rasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia Tahun 2012 antara lain Tepat Diagnosa, Tepat Indikasi

Penyakit, Tepat Pemilihan Obat, Tepat Dosis dan Tepat Cara Pemberian Obat.

Penelitian ini dilakukan dengan mencatat nama dan nomor Medical

Record pasien pada Poli Anak Rawat Jalan, hal ini dilakukan bertujuan

mempermudah penelitian mengambil data pada rekam medik. Data yang

diambil pada rekam medik yaitu nomor Medical Record, nama pasien, umur,

tanggal, pemeriksaan fisik, diagnosa, dan terapi.

Berdasarkan diagnosa yang tertera pada status pasien anak dari Rekam

Medik dari 108 resep didapat diagnosa penyakit yaitu Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) yang terdiri dari Infeksi Saluran Bagian Atas dan

Infeksi Saluran Bagian Bawah. Diagnosa ISPA dengan persentase sebesar

55,55%, Infeksi Saluran Bagian Atas seperti Tonsilofaringitis dengan

persentase 23,14%, Rhinofaringitis dengan persentase 2,77%, Rhinitis dengan

persentase 4,62%, dan Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Bawah seperti

Bronkhiolitis dengan persentase 9,25%, Bronkhitis dengan persentase 2,77%,

dan Rhinobronkhitis dengan persentase 1,85%. Setelah dilakukan penilaian

tentang kesesuaian penggunaan obat-obatan ISPA pada anak di RSUD Pulang

Pisau pada pasien umum rawat jalan di Poli Anak dengan kriteria Penggunaan

Obat Rasional (POR) yang meliputi Tepat Diagnosis, Tepat Indikasi Penyakit,

Tepat Cara Pemilihan Obat, Tepat Dosis dan Tepat Cara Pemberian diperoleh

hasil sebagai berikut:

Hal ini terlihat dari kriteria POR yang pertama yaitu Tepat Diagnosa

memperoleh kesesuaian 100%, dikatakan tepat diagnosa karena berdasarkan

hasil resep pasien yang telah disesuaikan dengan data Rekam Medik

menunjukkan bahwa Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan

memberikan hasil pemeriksaan bahwa pasien mengalami penyakit ISPA. Dari

hasil diagnosa tersebut Dokter kemudian memberikan pemilihan obat yang

sesuai dengan penyakit yang dialami pasien dan kondisi pasien saat berobat.

Maka dari hasil tersebut menunjukkan bahwa Dokter memberi resep obat

sudah sesuai dengan hasil diagnosanya.

Page 51: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

36

36

Kriteria kedua yaitu Tepat Indikasi Penyakit diperoleh hasil 100% dari

indikasi penyakit yang ada pada status pasien yang tertera dapat terlihat bahwa

obat-obat yang diberikan seperti antibiotik Amoxicillin Sirup diberikan

kepada pasien yang didiagnosa penyakit ISPA dan diberikan sesuai dengan

usia pasien. hal ini terdapat pada lampiran resep nomor enam puluh satu,

dikatakan tepat indikasi karena Amoxicillin merupakan antibiotik yang sering

digunakan khususnya untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh

mikroorganisme seperti Faringitis dan tonsillitis yang disebabkan oleh

streptococcus pyogenes, Bronkhitis akut dan eksaserbasi akut bronkhitis

kronik yang disebabkan oleh streptococcus.

Kriteria ketiga yaitu Tepat Pemilihan Obat diperoleh hasil 98,09%

hasil tersebut kurang dari 100%, dikatakan tidak tepat pemilihan obat

disebabkan karena pemberian obat yang tidak tepat untuk usia pasien,

contohnya pada lampiran resep nomor enam puluh tiga terdapat obat Cefixim

yang diberikan kepada anak yang berusia 10 bulan, sedangkan obat Cefixim

tidak dianjurkan untuk anak dibawah 2 tahun, karena pada umumnya obat

Cefixim hanya diberikan untuk anak usia 2 tahun keatas diperkirakan 15 - 20

mg/BB anak. Kemudian dikatakan tidak tepat pemilihan obat disebabkan

karena pemberian obat yang tidak tepat dengan diagnosa penyakit pasien,

contohnya pada lampiran resep nomor seratus delapan terdapat obat Piracetam

200 mg dengan pemberian 3 x sehari 1 bungkus untuk usia anak 4 tahun,

sedangkan obat Piracetam tidak dianjurkan untuk anak usia dibawah 16 tahun

karena dapat mempengaruhi fungsi otak pada anak, hal ini yang menyebabkan

mengapa obat Piracetam tersebut tidak tepat dengan diagnosa penyakit pasien,

karena pada umumnya obat piracetam ini hanya digunakan untuk pengobatan

stroke.

Kriteria keempat yaitu Tepat Dosis diperoleh hasil 86,62 %, hasil tidak

diperoleh 100% , dikatakan tidak tepat dosis karena pemberian dosis tidak

disesuaikan dengan umur, dan berat badan anak tersebut. Contohnya pada

lampiran resep obat nomor Sembilan puluh tiga seperti Parasetamol sirup

untuk anak dibawah umur 6 tahun menggunakan sirup dengan dosis 1 sendok

Page 52: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

37

37

teh dengan pemberian 3-4 kali sehari, tetapi Parasetamol sirup yang tertera

pada resep tertulis penggunaan sirup 4 kali sehari dengan dosis ½ sendok teh

hal ini menandakan bahwa dosis yang diberikan kurang dari dosis yang

dianjurkan.

Kriteria kelima yaitu Tepat Cara Pemberian diperoleh hasil 100%, hal

ini terdapat pada lampiran resep nomor enam puluh satu, dikatakan tepat cara

pemberian obat karena obat yang diberikan sudah sesuai dengan cara

pemberiannya, seperti dalam resep tertulis obat F.G Troches digunakan

dengan cara di hisap, maka dalam hal ini obat yang diberikan sudah sesuai

dengan cara pemberiannya.

Dari lima kriteria POR diatas ada empat kriteria yang hasilnya tidak

100% rasional, yaitu kriteria tepat indikasi penyakit, tepat cara pemilihan obat,

tepat dosis dan cara pemberian. Hal ini dikarenakan adanya pemberian obat

yang tidak sesuai dengan diagnosa/indikasi penyakit pasien, pemberian obat

yang tidak sesuai dengan usia pasien, dan tidak tepat dosis dikarenakan dalam

pemberian dosis tidak disesuaikan dengan usia dan berat badan anak. Faktor

yang menunjang tercapainya penggunaan obat yang rasional adalah adanya

komitmen dari Tenaga Kesehatan khususnya Dokter dan Tenaga Farmasi

untuk menerapkan penatalaksanaan terapi obat dengan efektif dan efisien

sesuai dengan diagnosa pasien. Hal ini juga ditunjang karena adanya

komunikasi yang baik antar Tenaga Kesehatan tentang penggunaan obat yang

rasional.

Page 53: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

38

38

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang rasionalitas penggunaan obat-

obat ISPA pada Poli Anak di RSUD Pulang Pisau dapat di tarik kesimpulan

pada masing-masing kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria rasionalitas tepat diagnosa didapat hasil persentase sebanyak

100%.

2. Kriteria rasionalitas tepat indikasi penyakit didapat hasil persentase

sebanyak 100%.

3. Kriteria rasionalitas tepat pemilihan obat didapat hasil persentase sebanyak

98,09%.

4. Kriteria rasionalitas tepat dosis didapat hasil persentase sebanyak 86,62%.

5. Kriteria rasionalitas tepat cara pemberian obat didapat hasil persentase

sebanyak 100%.

B. Saran

1. Perlu adanya sosialisasi penggunaan obat yang rasional bagi tenaga

kesehatan dan pasien yang ada dirumah sakit.

2. Kepada mahasiswa atau penelitian selanjutnya, agar dapat meneliti tentang

rasionalitas penggunaan obat-obat ISPA pada Poli Anak di Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Pulang Pisau dengan kriteria lainnya yaitu :

a. Tepat interval waktu pemberian.

b. Tepat lama pemberian.

c. Waspada terhadap efek samping.

d. Tepat penilaian kondisi pasien.

e. Tepat pemberian obat yang efektif, aman, mutu terjamin serta tersedia

setiap saat dengan harga yang terjangkau.

Page 54: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

39

39

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1999. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No.1333/Menkes/SK/XII/1999 Tentang Standar Pelayanan

Rumah Sakit. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi

Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita.

Dalam Hajrah. 2013. Ilmu Keperawatan Anak “Kwashiorkor Pada Anak”.

Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan: UIN ALAUDDIN

Makasar.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. ISFI.

Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

Tentang Kesehatan. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2008. ISO Farmakoterapi. ISFI. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44

Tentang Rumah Sakit. Jakarta.

Habisuan, W.S. 2010. Karakteristik Penderita Malaria Dengan Parasit Positif

Pada Anak Diklinik Malaria Rayon Panyabungan Kabupaten Mandailing

Natal Tahun 2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra

Utara, Medan.

Juhli.2007. Tata Laksana Rhibronchitis.

(http://cpddokter.com/home/index.php?option=com_content&task=view&

id=140&Itemid=38). Diakses pada tanggal 12 November 2014.

Kartono. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Dalam Habisuan, W.S.

2010. Karakteristik Penderita Malaria Dengan Parasit Positif Pada Anak

Diklinik Malaria Rayon Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

Tahun 2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara,

Medan.

Kurniawan. 2008. Tata Laksana Rhinofaringitis akut.

(http://bundanay.jurnal.com/2008_01_01_archive.html). Diakses Pada

Tanggal 17 Oktober 2014.

Page 55: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

40

40

Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Trans Info

Media. Jakarta.

Meadow, Sir Roy dan Simen. 2002. Lectus Notes Pediatrika. Dalam Hajrah.

2013. Ilmu Keperawatan Anak “Kwashiorkor Pada Anak”. Program Studi

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan: UIN ALAUDDIN Makasar.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran. EGC,

Jakarta.

Notoatmodjo, S.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

____________.2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

____________.2010, Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta.

Siregar. 2003. Farmasi Rumah Sakit. Teori dan Penerapan. EGC. Jakarta.

Siregar, C.J.P dan Amalia, L. 2004. Klasifikasi Rumah Sakit dan Penerapan.

Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian. Dalam Sugiyono. 2003. Statistika untuk

penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.

Syamsuni, A. H. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.

WHO. 1985. The Rational Use Of Drugs Report Of The Conference Of Experts

Nairobi. Dalam Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Modul

Penggunaan Obat Rasional.

(http://Kemenkes.jurnal.com/home/index.php?option=com_content&task=

view&id=140&Itemid=38). Diakses pada tanggal 20 November 2014.

WHO. 2002. Treatment Of Respiratory Track Infections. Dalam Hajrah. 2013.

Ilmu Keperawatan Anak “Kwashiorkor Pada Anak”. Program Studi

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan: UIN ALAUDDIN Makassar.

WHO. 2003. Respiratory Acute Infections. Dalam Trimutiara. 2010. Infeksi

Saluran Pernafasan Akut. (http://trimutiara. blogspot.

com/2010/04/ispa.html). Diakses Pada Tanggal 7 Desember 2014.

Page 56: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

41

41

WHO. 2003. Making a difference: indicators to improve children’s environmental

healt. Dalam Habisuan, W.S. 2010. Karakteristik Penderita Malaria

Dengan Parasit Positif Pada Anak Diklinik Malaria Rayon Panyabungan

Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2009. Fakultas Kesehatan

Masyarakat. Universitas Sumatra Utara, Medan.

Page 57: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

41

41

Lampiran 1. Gambar RSUD Pulang Pisau

Page 58: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

42

42

Lampiran 2. Surat Penelitian

Page 59: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

43

43

Lampiran 3. Surat Penerimaan Penelitian

Page 60: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

44

44

Lampiran 4. Sumber Daya Manusia RSUD Pulang Pisau

NO

JENIS TENAGA

Jumlah Total

1 DOKTER

DokterUmum 8

Dokter Gigi 0

DokterSpesialis : 1. Anak 1

2. PenyakitDalam 1

3. Bedah 1

4. Kandungan. 1

5.Patologi Klinik 1

S-1 Keperawatan

S-1 SarjanaKesehatan Masyarakat :

S-1 Gizi

4

4

0

1

D-3 Keperawatan 17

D-3 Farmasi 5

Perawat( SPK/SPR) 6

PerawatBidan /Bidan A/Bidan C 1

D-3 Kebidanan 13

Apoteker 1

SAA / SMF 1

D-3 Gizi 3

D-3 Fisioterapi 2

D-IV FISIO 1

APRO / ATRO 3

SPRG 3

D-3 AnalisKesehatan 2

D-IV analisKesehatan 2

SarjanaKomputer 1

SarjanaEkonomi 3

D.III Komputer 1

D 3 Akutansi 1

D 3 manajement RS 1

Page 61: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

45

45

SMU/SMTA 2

SMEA 2

STM 1

SD 2

TENAGA KONTRAK 36

JUMLAH 132

Page 62: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

46

46

Lampiran 5. Sepuluh Penyakit Terbanyak Instalasi Rawat Jalan RSUD Pulang Pisau

Tahun 2013

NO RSUD PROVINSI Hyper Dyspepsia Febris BD ISPA TO VE.VA.VL

Colic

Ad GEA Diare

1

PULANG

PISAU

KALIMANTAN

TENGAH 24% 15% 14% 12% 7% 7% 7% 6% 5% 3%

24%

15%

14% 12%

7%

7%

7% 6%

5% 3%

10 Besar Penyakit Rawat Jalan

Page 63: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

47

47

Page 64: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

48

48

162

76

50 40 39 35 35

25 20 19

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Jum

lah

Ora

ng

Penyakit

10 Penyakit Terbanyak Poli Anak RSUD Pulang Pisau

Tahun 2012

48

Page 65: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

49

49

Lampiran 8. Rekam Medik RSUD Pulang Pisau

49

Page 66: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

50

50

Lampiran 9. Dokumentasi Saat Penelitian di RSUD Kabupaten Pulang Pisau

50

Page 67: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

51

51

Lampiran 10. Dokumentasi Saat Penelitian di RSUD Kabupaten Pulang Pisau

51

Page 68: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

52

52

Lampiran 11. Lembar Resep

52

Page 69: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

53

53

Lampiran 12. Tabel Kriteria Penggunaan Obat Rasional (POR)

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep Diagnosa Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

1. An. Hilmi

6 Tahun, 20,3 kg

R/ Ventolin Nebul No I

ISPA disertai

Komplikasi

R/ Salbutamol 2 mg No V

Ambroxol 30 mg Tab No V

MethylPrednisolon 4mg NoV

(X)

3 x sehari 1 bungkus

R/ Parasetamol Sirup I

3 x sehari 1 cth

R/ Amoxicillin Sirup I

3 x sehari 1½ cth

2.

An. Dwi Lestari

6 Tahun, 20 kg

R/Parasetamol Sirup I

3 x sehari 1 cth Rhinofaringitis

akut

R/ Cefadroxil Sirup I

3 x sehari 1 cth

3. An. Putri Cahaya

5 Tahun, 16,2 kg

R/ Amoxicillin sirup

3 x sehari 10 ml

ISPA

R/ Ambroxol 30 mg

3 x sehari ½ tablet.

Page 70: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

54

54

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep Diagnosa Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

4. An. Dinda

4 Tahun 16 kg

R/ Cefixim Sirup I

2 x sehari 1 cth

ISPA disertai

komplikasi

R/ Mucos Drop I

3 x sehari 7,5 ml

R/ Alco Sirup

3 x sehari 1 cth

R/ Parasetamol Sirup

3 x sehari 5 ml

R/ Ventolin Nebul I

5. An. Jenifer

1 Tahun, 9 kg

R/ Parasetamol Sirup

1 x sehari 1 cth (jika

demam)

ISPA disertai

komplikasi

R/ Salbutamol 0.4 mg 2

Ambroxol 4 mg 1,3

(X)

3 x sehari 1 bungkus

R/ Amoxsan Drop

3 x sehari 1 ml

6. An. Eva

2 Tahun, 12 kg

R/ Ambroxol 30 mg

3 x sehari 7,5 mg

ISPA

Page 71: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

55

55

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep Diagnosa Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

7.

An. Andien

5 Tahun, 15,5 kg

R/ Ambroxol Tab No III

ISPA disertai

Komplikasi

Methyl P Tab No VI

CTM Tab No III

B6 Tab No III

Vit C Tab No III

SL-QS

(XII)

3 x sehari 1 bungkus

8. An. Aulia

1 Tahun, 10,1 kg

R/ Ambroxol Sirup

2 x sehari ½ cth ISPA disertai

Komplikasi

R/ Amoxicillin Sirup I

3 x sehari 10 ml

9.

An. Istiqomah

11 Tahun, 28,9 kg

R/ Cefadroxil Sirup I

2 x sehari 1 cth

ISPA

R/ Ambroxol 30 mg

3 x sehari ½ Tab

Page 72: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

56

56

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep Diagnosa Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

10. An. Danish

11 Tahun, 28 kg

R/ Ambroxol 30 mg

3 x sehari ½ tab

ISPA

11. An. Riska

4 Tahun, 15 kg

R/ Cefilla Sirup I

2 x sehari 2,5 ml

Rhino

tonsilofaringitis

Akut

R/Salbutamol 2 mg tab No V

Ambroxol 30 mg tab No V

Methyl Prednisolone 2 mg tab

No V

(X)

3 x sehari 1 bungkus

R/ Tyriz Drop I

2 x sehari 2,5 ml

12. An. Rizky

5 Tahun, 14,7 kg

R/ Ryvel Sirup

1 x sehari ¾ cth malam

ISPA, Diare Kep

Ringan.

R/ Cefadroxil Sirup

2 x sehari 1 ¼ cth malam

R/ Rhinofed Sirup

3 x sehari ¾ cth

x

R/ L-Bio Sach

1 x sehari 1 sachet

R/ Zinc Pro Sirup

2 x sehari 1 cth

x

Page 73: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

57

57

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep Diagnosa Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

13. An. Akbar

4 Tahun, 10,12 kg

R/ Sanmol Sirup I

3 x sehari 1½ cth Tonsilofaringitis

Akut

R/ Mucos Sirup I

3 x sehari 1 cth

14. An. Dedie

11 Tahun, 31,1 kg

R/ Ibu Profen Sirup I

3 x sehari 1 cth

Bronkhiolitis

Derajat Ringan

R/ Cefadroxil Sirup I

2 x sehari 1 cth

R/ Salbutamol

3 x sehari ½ tab

15. An. Khoti

4 Tahun, 12,3 kg

R/Sanmol Sirup I

3 x sehari 1½ cth

Tonsilofaringitis

Akut

R/ Mucos Sirup I

3 x sehari 1 cth

16. An. Reza

7 Tahun, 20,1 kg

R/ Ambroxol 7,5 ¼ Tab

ISPA

CTM ¼ Tab

(XII)

3 x sehari 1 bungkus

x

17. An. Vionna

5 Tahun, 15,1 kg

R/ Mucos Sirup I

3 x sehari 1 cth Bronkhitis

Page 74: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

58

58

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

18. An. Putri

4 Tahun, 12,1 kg

R/ Salbutamol Sirup

3 x sehari 1 cth

Rhinobronkhitis

akut

R/ Ambroxol Sirup

3 x sehari 1 cth x

R/ Alco Drop Sirup

3 x sehari 1 cth

19. An. Ita

9 Tahun, 19,3 kg

R/ Salbutamol 4 mg

3 x sehari ½ tab

ISPA disertai

komplikasi

MethylPrednisolon 4 mg

3 x sehari ½ tab

Cetirizine 5 mg

2 x sehari 1 tab

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari 1 cth

20. An. Sofia

2 Tahun, 9,7 kg

R/ Ambroxol 30 mg

3 x sehari 7,5 mg

ISPA disertai

komplikasi

21. An. Reza

5 Tahun, 14,7 kg

R/ Parasetamol Sirup I

3 x Sehari 1 cth ISPA

R/ Ambroxol 30 mg

3 x sehari 7,5 mg

22. An. Suci

6 Tahun, 17 kg

R/ Ambroxol 30 mg

3 x sehari 7,5 mg ISPA

23. An. Marsha

12 Tahun, 34,2 kg

R/ Cetrizine Sirup

2 x sehari 5 ml ISPA

R/ Ambroxol Sirup

3 x sehari 1 cth

Page 75: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

59

59

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

24. An. Rahayu

11 Tahun, 28,9 kg

R/ Amoxyclav Tab

3 x sehari ½ Tab

Tonsilofaringitis

Akut

R/ Rhelafen Sirup I

1 cth (jika demam)

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari 1 cth

25. An. Nur Okta Putri

10 Tahun, 26 kg

R/ Interpect Sirup I

3 x sehari ½ cth

Tonsilofaringitis

Akut

R/ Cortamin Sirup

3 x sehari ½ cth

R/ Trifed ¼ tab 3

Cetirizine 5 mg 6

Salbutamol 0,5 mg 3

(XII)

3 x sehari 1 bungkus

26. An. Lyla

4 Tahun, 12,2 kg

R/ Mucos Drop I

3 x sehari 7,5 ml

ISPA disertai

Komplikasi

R/ Alco Sirup

3 x sehari 1 cth

R/ Parasetamol Sirup

3 x sehari 1 cth

R/Ventolin Nebul I

R/Cefixim Sirup I

2 x sehari 1 cth

Page 76: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

60

60

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

27. An. Arif

11 Tahun, 27,9 kg

R/Cefadroxil Sirup

2 x sehari 1 cth

Bronkhiolitis

Derajat Ringan

R/ Ibu Profen Sirup

3 x sehari 1 cth

R/ Salbutamol

3 x sehari ½ tab

28. By. Alif

3 Bulan, 5,2 kg

R/ Cefixim Sirup I

2 x sehari ½ cth

Tonsilofaringitis

Akut

x x

R/ Salbutamol 0,4 mg 2

Ambroxol 3,5 mg 1

Methyl Prednisolone 0,5 mg 1 tab

(X)

3 x sehari 1 bungkus

R/ Tiriz Drop I

1 x sehari 0,2 ml

29. By. Muhammad

Latif

8 bulan, 7 kg

R/ Cefilla Sirup I

2 x sehari ½ cth (2,5 ml)

Bronkhitis Akut

30. By. Sylvia

3 bulan, 5 kg

R/ Cefilla Sirup I

2 x sehari ½ cth (2,5 ml)

Bronkhiolitis

31. An. Salsabila

4 tahun, 12,1 kg

R/ Cefixim Sirup

2 x sehari 1 cth

ISPA

Page 77: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

61

61

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

32. By. M. Latif

10 Bulan, 8,9 kg

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari ½ cth ISPA

x

R/ Alco Sirup I

3 x sehari ½ cth

x

33. An. Nia Kurnia

5 Tahun, 14,9 kg

R/ Ambroxol 30 mg No X

3 x sehari ½ Tab ISPA

34. An. Andien

1 Tahun, 7,3 kg

R/ Ambroxol Tab No III

ISPA disertai

Komplikasi

Cetirizine Tab No III

Efedrin Tab No III

(XII)

3 x sehari 1 bungkus

35. An. Davin

1 Tahun 3 Bulan,

9,4 kg

R/ Alco Drop I

3 x sehari 1,2 ml

ISPA disertai

komplikasi

R/ Salbutamol 0.6 mg 3

Ambroxol 6 mg 2

Methyl Prednisolone 2 mg 5

(X)

3 x sehari 1 bungkus

Page 78: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

62

62

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep Diagnosa Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

36. An. Tania

8 Tahun, 28 kg

R/ Sanmol Tab No x

3 x sehari ½ Tab

(u/demam)

ISPA, Diare Kep

Ringan.

R/ L-Bio No X x

R/ L- Zink No I

1 x sehari 2 cth

x

R/ Domperidon Sirup No I

3 x sehari 1 cth

(u/muntah)

37. An . Ika

1 Tahun, 8,4 kg

R/ Tyriz Sirup

1 x sehari ½ cth ISPA

R/ Amoxicillin Sirup

3 x sehari 1 cth

x

38. An. Alisa P.

4 Tahun, 12,3 kg

R/ Rhelafen Sirup I

3 x sehari 1 cth Tonsilofaringitis

akut

x

R/ Imunos Sirup

2 x sehari 1 cth

39. An. Yogi

7 Tahun, 20,1 kg

R/ Rhelafen Sirup I

3 x sehari 2 cth

` Tonsilofaringitis

akut

x

R/ Cefilla Sirup I

2 x sehari 1 cth

R/ Apialis Sirup I

1 x sehari 1 cth

Page 79: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

63

63

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep Diagnosa Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

40. An. Risca

4 Tahun, 19,8 kg

R/ Amoxicillin Sirup I

3 x sehari ½ cth

ISPA disertai

komplikasi

x

R/ CTM V

Ambroxol V

PCT V

(X)

3 x sehari 1 bungkus

41. By. M. Alif

7 Bulan, 7,7 kg

R/ Tyriz Drop I

1 x sehari 0,25 ml

Tonsilofaringitis

Akut

R/ Ambroxol 8 mg

Salbutamol ¼ Tab

Prednison ½ Tab

(X)

3 x sehari 1 bungkus

42. An. Desy

10 Tahun, 30 kg

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari ¾ cth

Tonsilofaringitis

Akut

x

R/ Methyl Prednisolon 16

mg XX

4 x sehari ½ Tab

R/ Trifed Sirup I

3 x sehari 1 cth

R/ Intrus Sirup I

„ 2 x sehari 1 cth

Page 80: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

64

64

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

43. An. July

6 Tahun, 19,9 kg

R/ Ambroxol sirup I

ISPA disertai

komplikasi

add : Domperidon Tab No V

Metyl P. No V

Cetirizine No V

3 x sehari 1 cth

44. An. Andien

1 Tahun, 8 kg

R/ GG Tab No IV

ISPA disertai

komplikasi

Cetirizine Tab No V

Methyl P. Tab No V

Ambroxol Tab No III

(X)

3 x sehari 1 Pc

45. An. Lapi

6 Tahun, 20,2 kg

R/ Parasetamol Sirup I

3 x sehari 1½ cth ISPA

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari 1 cth

46. An. Jeny

7 Tahun, 20,1 kg

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari 1 cth

ISPA

47. An. Tia

5 Tahun, 17 kg

R/ Ambroxol Tab 30 mg

3 x sehari 1 tab

ISPA

x

Page 81: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

65

65

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

48. An. Ayu dwi

5 Tahun, 18,1 kg

R/ Parasetamol Sirup I

3 x sehari 1½ cth

Bronkhiolitis

derajat ringan

R/ Cefadroxil Sirup I

3 x sehari 1¼ cth

R/ Domperidon Sirup I

3 x sehari 1 cth

49. An. Ajiansyah

4 Tahun, 17,9 kg

R/ Parasetamol Sirup I

4 x sehari 1 cth

ISPA disertai

komplikasi

R/ Cefadroxil Sirup I

2 x sehari1 cth

R/ Ambroxol 6 mg 3 Tab

Methyl P. 1 mg

Pseudofedrin 7,5 mg

SL-QS

(XV)

R/ Apialys Sirup I

2 x sehari 1 cth

50. An. Cahaya

2 Tahun, 17,5 kg

R/ Vitaplex Sirup

1 x sehari 1 ets Tonsilofaringitis

51. An. Tiara

1 Tahun, 8,1 kg

R/ Cotrimoxsazole Sirup I

2 x sehari 1 cth ISPA

Page 82: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

66

66

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

52. An. Renda

3 Tahun, 8,2 kg

R/ Cefadroxil Sirup I

2 x sehari 1 cth

ISPA

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari ½ cth

R/ Vitaplex Sirup I

1 x sehari 1 cth

53. An. Dimas Sidiq

4 Tahun, 12,3 kg

R/ Cotrimoksazole Sirup I

2 x sehari 1 cth ISPA

54. An. Denis

4 Tahun, 13 kg

R/ Cotrimoxsazole Sirup I

2 x sehari 1 cth

ISPA

R/ Vitaplex Drop I

2 x sehari 1 cth

R/ Ambroxol Sirup

3 x sehari ½ cth

x

55. An. Wendy

5 Tahun, 13,5 kg

R/ Cefilla Sirup I

2 x sehari ¾ cth

Tonsilofaringitis

akut

R/ Cetirizine Sirup I

1 x sehari ½ cth

x

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari 1 cth

56. An. Najwa

2 Tahun, 17,5 kg

R/Mucos Sirup I

3 x sehari 1 cth

Bronkhitis akut

No. Nama Pasien Usia Resep Diagnosa Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Page 83: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

67

67

dan Berat Badan Penyakit Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

57. An. Alvin

7 Tahun, 19 kg

R/ Ambroxol 7,5 ¼ Tab

ISPA

CTM ¼ Tab

(XII)

3 x sehari 1 bungkus

x

58. An. Farakiya

1 tahun, 7,7 kg

R/ Cetirizine Sirup

1 x sehari ½ cth ISPA

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari ½ cth x

59.

An. Ahmad Al-

Gifari

2 Tahun, 10 kg

R/ Rhelafen Sirup I

3 x sehari ½ cth Tonsilofaringitis

60. An. Fahrika

8 Tahun, 27,2 kg

R/ Ambroxol 30 mg

3 x sehari ½ Tab ISPA

R/ Ibu Profen I

3 x sehari ½ ets x

61. An. Noven

3 Tahun, 8,2 kg

R/ PCT ½ Tab

ISPA disertai

Komplikasi

Ambroxol 1/4 Tab

CTM ⅓ Tab

(XII)

3 x sehari 1 tab

R/ Amoxicillin Sirup I

3 x sehari 1 cth x

R/ F.G Troches No X

3 x sehari ½ (hisap)

Page 84: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

68

68

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

62. An. Ahmad

1 Tahun, 7 kg

R/ Cefadroxil Sirup I

3 x sehari ½ cth

Rhino

tonsilofaringitis

akut

63. By.. Fajar

10 Bulan, 9 kg

R/ Cefixime Sirup I

2 x sehari ½ cth

Tonsilofaringitis

akut

x x

R/ Cetirizine 2,5 mg (4)

Methyl Prednisolon 1 mg (4)

Pseudofedrin 7,5 mg

(XVI)

2 x sehari 1 bungkus

64. An. Yepta

4 Tahun, 17,6 kg

R/ Ambroxol 12 mg (6)

ISPA disertai

Komplikasi

Methyl Prednisolon 1,5 mg

(6)

Cetirizine 10,5 mg

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

x

65. By. Aulia

11 Bulan, 9,6 kg

R/ Azitromicin 70 mg

(V)

1 x sehari 1 bungkus

Tonsilofaringitis

R/ Salbutamol 1 mg (4)

Methyl P. 0,6 mg (2,4)

Ambroxol 5 mg (2,6)

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

Page 85: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

69

69

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

66. An. Anwar Aditya

7 Tahun, 19,2 kg

R/ Lapixime Sirup I

2 x sehari 1 cth

Tonsilofaringitis

akut

R/ Interpect Sirup I

3 x sehari ¾ cth

R/ Cetirizine Sirup I

1 x sehari 1 cth

x

R/ Methyl Prednisolon No X

4 x sehari ½ Tab

67. An. Tania

9 Tahun, 28 kg

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari 1 cth

ISPA disertai

komplikasi

R/ Salbutamol 4 mg x

Methyl Prednisolon 4 mg x

Cetirizine 5 mg

(XVI)

4 x sehari 1 cap

R./ Ibu Profen Tab 400 mg X

4 x sehari ¾ tab x

Page 86: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

70

70

No. Nama PasienUsia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

68. An. Indi

6 Tahun, 20,9 kg

R/ Cetirizine 5 mg (8)

ISPA disertai

komplikasi

Ambroxol 10 mg (5)

Salbutamol 1,7 mg (7)

Methyl Prednisolon 2 mg (8)

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

R/ Alxyl Forte Sirup I

2 x sehari 1 cth

69. By. Aulia Rahmah

3 Bulan, 5,7 kg

R/ Ventolin Nebul I

ISPA disertai

Komplikasi

R/ Salbutamol 0,8 mg (6,5

tab)

Lameson 1 mg (4 tab)

Cetirizine 2,5 mg (4 tab)

SL-QS

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

Page 87: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

71

71

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

70. By. Muhammad

8 Bulan, 7,9 kg

R/ Cefilla Sirup I

2 x sehari 0,8 cc Bronkhiolitis

R/ Vitaplex Drop I

1 x sehari 0,3 cc

71. An. Leo Sebastian

10 Tahun, 32 kg

R/Rhelafen Sirup I

3 x sehari 1½ cth Rhinobronkhitis

akut

R/ Cefadroxil Sirup I

2 x sehari 1 cth

72. An. Elisabet

5 Tahun, 17,8 kg

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari 1 cth ISPA

R/ Sanmol Sirup I

3 x sehari 1 cth

73. An. Pasya

2 Tahun, 7,1 kg

R/ Sanmol Sirup I

4 x sehari 1 cth

Rhinitis

R/ Tyriz Sirup I

1 x sehari 1 cth

R/ Vitacur Sirup I

1 x sehari 1 cth

Page 88: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

72

72

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

74. An. Permatasari

2 Tahun, 8 kg

R/ Ambroxol 5 mg

ISPA disertai

Komplikasi

Methyl Prednisolon 0,8 mg

Cetirizine 2,5 mg

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

R/ Lapifed Sirup I

3 x sehari ½ cth

75. An. Naila

6 Tahun, 20,5 kg

R/ Pseudofedrin 7,5 mg Tonsilofaringitis

Akut

Methyl P. 2 mg 6

Cetirizine 5 mg 6

SL-QS

(XII)

4 x sehari 1 bungkus

76. An. Julio

11 Tahun, 28,7 kg

R/ Cetirizine Tab No I

1 x sehari 1 tab Rhinitis Alergi

R/ DMP Tab No V

3 x sehari ½ Tab

Page 89: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

73

73

No. NamaPasien Usia

dan Berat Badan Resep Diagnosa Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

77. An. Rizky

3 Tahun, 19,3 kg

R/ Parasetamol Sirup

4 x sehari 1 cth

(jika demam)

Tonsilofaringitis

akut

R/ Ambroxol 5 mg

(3)

Cetirizine 2,5 mg

Methyl Prednisolon 1,5

mg (6)

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

78.

An. Stevan

6 Tahun, 22 kg

R/ Tocef Sirup I

2 x sehari 1 cth

ISPA disertai

komplikasi

R/ Sanmol Sirup I

4 x sehari 1¼ cth

R/ Ambroxol 8 mg (4)

Pseudofedrin 7,5 mg (2) x

Methyl P. 2 mg (8)

SL-QS

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

Page 90: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

74

74

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

79. An. Firdaus

12 Tahun, 33,9 kg

R/ Ambroxol tab 30 mg

3 x sehari ½ tab

Rhinitis alergi

R/ Methyl Prednisolon 16 mg

(5)

1 x sehari 1 tab

R/ Cetirizine 10 mg VI

2 x sehari 1 tab x

R/ Cefixime 100 mg XII

2 x sehari 1½ tab x

80. An. Fahry

12 Tahun, 35 kg

R/ Ambroxol No X

3 x sehari ½ Tab

Rhinitis alergi

R/ Methyl Prednisolon 16 mg

Tab No III

1 x sehari 16 mg

R/ Cetirizine Tab No X

1 x sehari 1 Tab

R/ Cefixime Tab No XV

2 x sehari 1 Tab

81. An. M. Rizky

3 Tahun, 18,9 kg

R/ Rhelafen Sirup I

3 x sehari 1 cth ISPA

R/ Amoxicillin Sirup I

3 x sehari 1 cth x

Page 91: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

75

75

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

82. An. M. Fatih

3 Tahun, 19,1 kg

R/ Ventolin Nebul I

ISPA

R/ Methyl Prednisolon 2 mg

3 x sehari 1 bungkus

R/ Cetirizine Sirup I

2 x sehari ½ cth

83. An. Abi

1 Tahun, 7,9 kg

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari ¾ cth ISPA x

84. By. Ahmad

9 Bulan, 8,4 kg

R/ Parasetamol Sirup I

4 x sehari ½ cth

ISPA disertai

komplikasi

R/ Ambroxol 2 mg

CTM ⅓ Tab

Dexamethasone ⅓ Tab

(XV)

3 x sehari 1 tab

R/ Vitacur Sirup I

1 x sehari ½ cth

85. By. Marsya

8 Bulan, 8 kg

R/ Cefilla Sirup I

2 x sehari ½ cth (2,5 ml)

Bronkhiolitis

Page 92: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

76

76

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

86.

An. Febri

10 Tahun, 35,7 kg

R/ Methyl Prednisolon 5,25

mg

Tonsilofarin

gitis akut

Salbutamol 3,1 mg (12,4)

SL-QS

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

R/ Cefadroxil Sirup I

2 x sehari 2 cth

87. An. Febrianto

3 Tahun, 12,4 kg

R/ Ventolin Nebul I

ISPA

R/ Methyl Prednisolon 2 mg

(6)

Salbutamol 1,8 mg (5)

(XII)

R/Ambroxol Sirup I

3 x sehari ½ cth

R/ Cefadroxil Sirup I

2 x sehari 2 cth

88. An. Wayan

1 Tahun, 8,1 kg

R/ Cefixime Sirup I

2 x sehari ½ cth ISPA x x

Page 93: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

77

77

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

89. By. Aulia

11 Bulan, 9,6 kg

R/ Ambroxol 4 mg

ISPA disertai

Komplikasi

Methyl Prednisolon 1,5 mg

SL-QS

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

90. An. M. Fashih. F

3 Tahun, 15,8 kg

R/ Ambroxol Sirup

2 x sehari ¾ ets Bronkhiolitis

x

R/ Cefixim Sirup

2 x sehari ¾ ets

91.

An. Febi

10 Tahun, 37,9 kg

R/ Ambroxol 12 mg (6,4)

Tonsilofaringitis

akut

Methyl Prednisolon 4 mg (4)

Salbutamol 3 mg (12)

Cetirizine 5 mg

SL-QS

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

Page 94: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

78

78

No. Nama PasienUsia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

92. An. Fitri

3 Tahun, 7,6 kg

R/ Ventolin Nebul II

ISPA disertai

Komplikasi

R/ Azitromicin 120 mg

(IV)

1 x sehari 1 bungkus

R/ Methyl Prednisolon 2,75

mg

/

Salbutamol 1,75 mg

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

93. An. Nur Asifah

2 Tahun, 8 kg

R/ Parasetamol Sirup I

4 x sehari ½ cth

Tonsilofaringitis

akut

x

R/ Cetirizine Sirup I

1 x sehari ½ cth

R/ Ambroxol Sirup I

3 x sehari ½ cth

94. An. Dea

10 Tahun, 29,9 kg

R/ Ambroxol Tab ⅓

ISPA

x

CTM Tab ⅓

(XII)

3 x sehari 1 bungkus

x

Page 95: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

79

79

No. Nama PasienUsia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

95. An. Ridwan

3 Tahun, 14 kg

R/ Parasetamol Sirup I

4 x sehari 1 cth

Tonsilofaringitis

akut

R/ Cefadroxil Sirup I

2 x sehari 1 ½ cth

R/ Cetirizine Sirup I

2 x sehari ½ cth

96. An. Fitria

4 Tahun, 12,2 kg

R/ Tocef Sirup I

2 x sehari ½ cth Tonsilofaringitis

R/ Vitaplex Sirup I

2 x sehari 1 cth

97. An. M, Alfatoni

5 Tahun, 13,2 kg

R/ Cefixime Sirup I

2 x sehari 1 cth

Rhinitis alergi

R/ Cetirizine 2,5 mg (3)

Methyl Prednisolon 4 mg

(3)

(XII)

3 x sehari 1 bungkus

98. By. M, Ath. Hari

Raya

8 Bulan, 8,5 kg

R/ Cetirizine 2 mg (3)

Bronkhiolitis

Ambroxol 4,5 mg (2,25)

Methyl Prednisolon 2 mg

(7,5)

(XV)

3 x sehari 1 bungkus

Page 96: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

80

80

No. Nama PasienUsia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

99. An. Finati

3 Tahun, 8 kg

R/ Cefixime Sirup I

2 x sehari ½ cth

Bronkhiolitis

R/ Ambroxol 5 mg

Methyl Prednisolon 3 mg

Cetirizine 2,5 mg

Salbutamol 1,5 mg

(XX)

4 x sehari 1 bungkus

100. An. M. Fajar

1 Tahun, 9,4 kg

R/ Domperidon Sirup I

3 x sehari ½ cth

ISPA disertai

komplikasi

R/ Ambroxol Sirup

3 x sehari ½ cth

R/ Methyl Prednisolon 2 mg

Pseudofedrin 7,5 mg

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

101. By. Gebi

10 Bulan, 9,1 kg

R/ Ambroxol 3,5 mg 1

ISPA

Cetirizine 2,5 mg 3

(XI)

3 x sehari 1 bungkus

Page 97: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

81

81

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

102. An. Julia

12 Tahun, 36,7 kg

R/ Salbutamol 4 mg X

3 x sehari 1 ISPA disertai

komplikasi

x

R/ Ambroxol X

3 x sehari 1 x

R/ Ventolin Nebul I

103. An. Mutiara

5 Tahun, 12,9 kg

R/ Ambroxol Sirup I

3 xsehari 1 cth

ISPA

104.

By. Ovaja Imanuel

9 Bulan, 8,7 kg

R/ Anafen Sirup I

4 x sehari 1 ets Tonsilofaringitis x x

105. An. Rafi

4 Tahun, 12,3 kg

R/CTM Tab No. V

ISPA Disertai

Komplikasi

Ambroxol 30 mg Tab No V

Ketricine Tab No. V

Salbutamol Tab. No. V

SL-QS

(X)

3 x Sehari 1 bungkus

Page 98: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

82

82

No. Nama Pasien Usia

dan Berat Badan Resep

Diagnosa

Penyakit

Kriteria Penggunaaan Obat Rasional

Tepat

Diagnosis

Tepat

Indikasi

Penyakit

Tepat

Pemilihan

Obat

Tepat

Dosis

Cara

Pemberian

106. An. Ridwan

3 Tahun, 8,2 kg

R/ Cefixime Sirup I

2 x sehari ½ cth

ISPA disertai

komplikasi

R/ Ambroxol 8 mg (4)

Pseudofedrin 7,5 mg

Cetirizine 2,5 mg (4)

Methyl P. 4 mg

SL-QS

(XVI)

4 x sehari 1 bungkus

R/ Ibu Profen Sirup I

3 x sehari 1 cth

107. An. Fajar

7 Tahun, 20 kg

R/ Cepadroxil sirup

2 x sehari ½ cth

ISPA

108.

An. Tibi

4 Tahun, 18 kg

R/ Anafen Sirup I

4 x sehari 2 cth

Bronkhiolitis

derajat ringan

x

R/ Tocef Sirup I

2 x sehari 1 cth

R/ Piracetam 200 mg

(X)

3 x sehari 1 bungkus

x x

Jumlah

314 item obat 314 314 308 272 314

Page 99: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

83

83

Lampiran 13. Tabel Untuk Mengetahui Maksud dari Kriteria POR (Modul Penggunaan Obat Rasional Kementerian RI

Tahun 2012)

No. Kriteria POR Arti

1. Tepat Diagnosis

Penggunaan obat disebut rasional jika diberikan untuk diagnosis yang tepat. Jika diagnosis

tidak ditegakkan dengan benar, maka pemilihan obat akan terpaksa mengacu pada diagnosis

yang keliru tersebut. Akibatnya obat yang diberikan juga tidak akan sesuai dengan indikasi

yang seharusnya.

2. Tepat Indikasi Penyakit Setiap obat memiliki spektrum terapi yang spesifik.

3. Tepat Cara Pemilihan Obat

Keputusan untuk melakukan upaya terapi diambil setelah diagnosis ditegakkan dengan benar.

Dengan demikian, obat yang dipilih harus memiliki efek terapi sesuai dengan spektrum

penyakit dan selalu waspada terhadap kemungkinan pasien alergi terhadap obat-obat tertentu.

4. Tepat Dosis

Dosis, cara dan lama pemberian obat sangat berpengaruh terhadap efek terapi obat. Pemberian

dosis yang berlebihan, khususnya untuk obat yang dengan rentang terapi yang sempit, akan

sangat beresiko timbulnya efek samping. Sebaliknya dosis yang terlalu kecil tidak akan

menjamin tercapainya kadar terapi yang diharapkan.

5. Tepat Cara Pemberian

Obat antasida seharusnya dikunyah dulu baru ditelan. Demikian pula antibiotik tidak boleh

dicampur dengan susu, karena akan membentuk ikatan, sehingga menjadi tidak dapat

diabsorbsi dan menurunkan efektivitasnya.

Page 100: KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT ISPA PADA ANAK · PDF file100%, Tepat Pemilihan Obat 98,09%, Tepat Dosis sebesar 86,62%, dan Tepat Cara Pemberian obat 100%, . Kata kunci : Rasionalitas,

84

84