25
1 Bahan Ajar PSIKOLOGI SOSIAL TENTANG INTERAKSI SOSIAL DISUSUN OLEH:KELOMPOK 3 1. DWI FITRI ASTUTI (1143151014) 2. NURLINA NAZURA (1144651005) 3. NURLIANA ZAFIRA (1144651006) 4. SITI MEY SYARAH AMIR (1143151039) 5. RIKE ULANDARI (1143151035) REGULER B JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SUMATERA UTARA 2014

Psikologi Sosial Kel.3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

interaksi sosial

Citation preview

  • 1

    Bahan Ajar

    PSIKOLOGI SOSIAL

    TENTANG INTERAKSI SOSIAL

    DISUSUN OLEH:KELOMPOK 3

    1. DWI FITRI ASTUTI (1143151014)

    2. NURLINA NAZURA (1144651005)

    3. NURLIANA ZAFIRA (1144651006)

    4. SITI MEY SYARAH AMIR (1143151039)

    5. RIKE ULANDARI (1143151035)

    REGULER B

    JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

    SUMATERA UTARA

    2014

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah

    memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat

    menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Psikologi Sosial tentang Interaksi Sosial yang bersumber dari Buku media elektronik.

    Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan dan

    arahan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

    terima kasih sebanyak banyaknya kepada :

    1. Ibu Kemali Syarif selaku dosen pembimbing.

    2. Dan Semua teman teman mahasiswa dan kelas reguler B progam Bimbingan dan

    Konseling Unimed, tahun ajaran 2014/2015 dan semua pihak yang terlibat secara

    langsung dalam penulisan makalah ini.

    Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT sebagai amal ibadah dan akan

    diberi balasan berupa pahala yang berlipat ganda. Dan penulisan menyadari bahwa

    penulis makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat

    mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca guna

    penyempurnaan makalah ini.

    Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang

    memerlukannya.

    Medan,24 Oktober 2014

  • 3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar..i

    BAB I PEMBAHASAN.........................................................................................1

    A. Penggertian Interasksi Sosial...............................................................................1

    B. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial.....................................................3

    1.Kontak Sosial....3

    2. Komunikasi Sosial....4

    3. Tindakan Sosial5

    C. Ciri-ciri Interaksi Sosial.......................................................................................5

    D. Faktor-faktorInteraksi Sosial..............................................................................6

    1. Faktor Internal .........7

    2. Faktor Eksternal...7

    E. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial........................................9

    BAB II MASALAH/KASUS.................................................................................11

    BAB III PENYELESAIAN...................................................................................12

    BAB IV PENUTUP....14 a. Kesimpulan......................................................................................................14

    b. Saran................................................................................................................15

    DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16.

  • 4

    BAB I

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Interaksi Sosial

    Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli, diantaranya:

    1. Menurut Charles P. Loomis mendefinisikan sebagai hubungan timbal balik antar

    individu, antarkelompok, atau antar individu, dan kelompok yang slaing

    mempengaruhi.

    Ciri-ciri interaksi social menurut Charles P. Loomis sebagai berikut :

    a. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang

    b. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan symbol-simbol

    c. Ada dimensi waktu yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung

    d. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut

    dengan yang diperkirakan pengamat.

    2. Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain

    (p. 23) :

    a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang

    b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak social

    c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas

    d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

    3. Menurut Homans mendefinisikan Interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu

    aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau

    hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi

    pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian

    bahwa Interaksiadalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam

    interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi

    pasangan.

  • 5

    4. Shaw, interaksi sosial adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing

    orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan

    masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain.

    5. Thibaut dan Kelley bahwa interaksi sosialsebagai peristiwa saling mempengaruhi

    satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu

    hasil satu sam lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus interaksi,

    tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.

    6. Bonner interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih

    individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi

    individu lain atau sebaliknya.

    7. Kimball Young dan Raymond, W. Mack, interaksi sosial adalah kunci dari semua

    kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada

    kehidupan bersama. Dengan kata lain bahwa interaksi sosial merupakan intisari

    kehidupan sosial. Artinya, kehidupan sosial dapat terwujud dalam berbagai bentuk

    pergaulan seseorang dengan orang lain.

    8. Gillin dan Gillin mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial

    yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara

    kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok

    manusia.

    Bertemunya orang-perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan

    pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup scmacam itu baru akan

    terjadi apabila orang-orang atau kelompok-kelompok manusia bekerjasama, saling

    berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.

    Pengertian Interkasi sosial menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa,

    interaksi adalah hubungan timbal balik anatara dua orang atau lebih, dan masing-masing

  • 6

    orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif.Dalam interaksi juga lebih

    dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling

    mempengaruhi.

    B. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

    Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan

    antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Dua Syarat

    terjadinya interaksi sosial :

    1. Adanya kontak sosial (social contact)

    Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling

    berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik.Jadi kontak tidak harus

    selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa macam kontak

    sosial yaitu:

    a. Menurut cara yang dilakukan

    Kontak langsung dan kontak tidak langsung.

    b. Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya

    Kontak primer, yaitu kontak yang terjadi pada awal komunikasi terjadi

    kontak sekunder, yaitu jika pesan yang disampaikan melaui pihak ketiga atau

    melalui media komunikasi

    c. Menurut sifat

    Kontak positif mengarah pada suatu kerja sama

    dan kontak negatif mengarah pada suatu pertentangan bahkan berakibat

    memutuskan interaksi, contoh perang palestina dan israel.

    d. Kontak antar individu, antar kelompok, serta antara individu dan kelompok

    Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar

    individu dengan kelompok, antar kelompok.Selain itu, suatu kontak dapat pula

    bersifat langsung (face to face) maupun tidak langsung atau sekunder. Yakni kontak

    sosial yang dilakukan melaui perantara, seperti melalui telepon, orang lain,

    suratkabar, dan lain-lain. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu

  • 7

    kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau

    bahkan sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.

    2. Adanya Komunikasi Sosial

    Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat

    dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung. Berdaya

    guna berarti pesan disampaikan secara praktis, efisien, rasional, dan mudah dipahami.

    Agar komuniksai dapat berlangsung dengan baik sedikitnya ada 3 komponen yang

    dibutuhkan dari persyaratan berikut:

    a) Pengirim atau komunikator (sander) adalah pihak yang mengirim pesan dari pihak

    lain

    b) Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari

    pihak lain

    c) Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan

    d) Ada hubungan timbal balik

    Arah Komunikasi dalam Interaksi Sosial Menurut Gibson (1996) desain organisasi

    harus memungkinkan terjadinya komunikasi 4 arah yang berbeda :

    1. Komunikasi ke bawah (down ward communication) adalah komunikasi yang

    mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi seperti

    kebijakan pimpinan, instansi/memoresmi.

    2. Komunikasi keatas (up ward communication) adalah komunikasi yang mengalir

    dari tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi seperti kotak saran, pertemuan

    kelompok dan prosedur keluhan

    3. Komunikasi horizontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang

    mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi.

    Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang bersifat

    melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi

    Komunikasi Sosialyaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain,

    perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang

    bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan

  • 8

    oleh orang tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan

    suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain

    atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi

    apa yang dilakukannya.(http://interaksisosial1.blogspot.com/2012/11/makalah-

    interaksi-sosial.html (diakses pada tanggal 22 Oktober 2013)).

    3. Tindakan Sosial

    Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain

    dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan

    dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang

    akan dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :

    a. Tindakan rasional instrumental

    Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan

    kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam

    tindakan itu.

    b. Tindakan rasional berorientasi nilai

    Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.

    c. Tindakan tradisional

    Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan

    rasional.Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.

    d. Tindakan efektif

    Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan

    kesadaran penuh.Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi

    dalam diri pelaku. (http://diyo-experience.blogspot.com/2013/12/makalah-

    tentang-interaksi-sosial.html (diakses pada tanggal 22 Oktober 2014))

    C. Ciri-Ciri Interaksi Sosial

    Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan sosial

    yang relatif baku/tetap, apabila interaksi sosial yang terjadi berulang-ulang dalam kurun

    waktu relatif lama dan diantara para pelaku yang relatif sama. Pola seperti ini dapat

    dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan norma. Sejarah pola yang melandasi interaksi

  • 9

    sosial adalah tujuan yang jelas, kebutuhan yang jelas dan bermanfaat, adanya kesesuaian

    dan berhasil guna, adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang berlaku dan dapat

    disimpulkan bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.

    2. Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak yaitu pengirim

    (sender) dan penerima (receiver).

    3. Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian diantara

    pengirim dan penerima.

    4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut. Interaksi

    sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang lain yang meliputi

    perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari penerima.

    Arah Komunikasi dalam Interaksi Sosial Menurut Gibson (1996) desain organisasi

    harus memungkinkan terjadinya komunikasi 4 arah yang berbeda :

    1. Komunikasi ke bawah (down ward communication) adalah komunikasi yang

    mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi seperti kebijakan

    pimpinan, instansi/memoresmi.

    2. Komunikasi keatas (up ward communication) adalah komunikasi yang mengalir dari

    tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi seperti kotak saran, pertemuan

    kelompok dan prosedur keluhan.

    3. Komunikasi horizontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang mengalir

    melintasi berbagai fungsi dalam organisasi.

    4. Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang bersifat

    melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi.

    D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial

    Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor berikut ini.

    1. Faktor Internal

    Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah,

    manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan

  • 10

    jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang

    akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan berpasang-

    pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.

    Dorongan untuk memenuhi kebutuhan Dorongan untuk memenuhi kebutuhan

    manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan,

    saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.

    Dorongan untuk mempertahankan hidup Dorongan untuk mempertahankan

    hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari

    kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas

    Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama Secara naluriah, manusia

    memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk

    mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara

    psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama

    dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.

    (http://diyo-experience.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-interaksi-

    sosial.html(diakses pada tanggal 22 Oktober 2013)

    2. Faktor Eksternal

    a. Sugest

    Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain

    dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh

    tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang

    berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam

    masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal

    yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan

    penyakit.Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat

    yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.

    b. Imitasi

    Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai

    tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh

  • 11

    seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga.

    Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti

    cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat dipengaruhi oleh

    lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama saat

    seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan

    bersosialisasi dengan temannya dengan berbagai macam kebiasaan.

    c. Identifikasi

    Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk

    menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya

    pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan

    oleh seseorang secara sadar.

    Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering

    mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut,

    model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan

    artis tersebut.

    d. Simpati

    Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain.

    Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok

    orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah

    pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai

    suatu prestasi.

    e. Empati

    Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara

    efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya,

    seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti

    rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap

    simpati.Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara

  • 12

    emosional. Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap

    masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.

    f. Motivasi

    Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang

    diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa

    sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa

    yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh

    motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya

    siswanya semakin giat belajar.

    Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial

    yang berlangsungkadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita

    inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan

    bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut:

    1. Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak

    mempunyai harapan lagi untuk mencapai tujuan.

    2. Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan

    keuntungan.

    3. Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling

    berinteraksi.

    4. Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.

    E. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

    Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung sepanjang

    waktu.Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat dalam hubungan

    antar warga melahirkan berbagai bentuk interaksi sosial.

    Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua

    kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi untuk

    saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di

  • 13

    sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa

    saling memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk,

    yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan

    mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).

    a. Proses asosiatif

    Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan

    kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai

    berikut.

    1.Kerja Sama (Cooperation)

    Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau

    kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

    Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai

    kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai

    cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi

    kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-

    kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang

    penting dalam kerja sama yang berguna.

    Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:

    1. Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-

    barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.

    2. Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru

    dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk

    menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

    3. Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi

    atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan

    keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau

    lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.

    4. Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk

    menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join

    venture jika diterjemahkan akan menjadi usaha patungan.

  • 14

    2.Akomodasi (Accomodation)

    Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau

    kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling

    mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.

    Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:

    1. Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau

    kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu

    semacam itu disebut tolerant.

    2. Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-

    masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan

    mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan.

    Kompromi dapat pula disebut perundingan.

    3. Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya

    menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi

    kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.

    4. Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya

    menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua

    belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh

    dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat.

    5. Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan

    kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak

    ketiga ini bersifat tidak mengikat.

    6. Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang

    berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui

    perundingan.

    7. Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada

    umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian

    konflik.

  • 15

    8. Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik

    keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik

    kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang

    sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang

    bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.

    9. Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di

    antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.

    10. Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam

    jangka waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya

    penyelesaian konflik di antara pihak-pihak yang bertikai.

    3.Akulturasi

    Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok

    manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari

    kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan

    asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian

    kebudayaan itu sendiri.

    Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah

    unsur kebudayaan kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai dan

    dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan lain-

    lain.Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan

    asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi,

    keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham

    komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.

  • 16

    4.Asimilasi (assimilation)

    Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara

    beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan

    tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Contoh asimilasi antar dua kelompok

    masyarakat adalah upaya untuk membaurkan etnis Tionghoa dengan masyarakat

    pribumi.

    Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain

    adalah:

    1. Toleransi

    2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi

    3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

    4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat

    5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

    6. Perkawinan campuran (amalgamation)

    7. Adanya musuh bersama dari luar

  • 17

    Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-

    faktor yang menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut:

    1. Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok

    2. Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas

    kebudayaan kelompok lain

    3. Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain

    4. Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu

    5. Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah

    6. Adanya perasaan in-group yang kuat

    7. Adanya diskriminasi

    8. Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok

    b. Proses Disosiatif

    Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan

    sebuah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain

    sebagai berikut:

    a. Persaingan (competition)

    Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba

    atau bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau

    kekerasan untuk mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau

    lebih kuat.

    Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan peringkat

    pertama atau pada saat berlangsungnya suatu pertandingan.

    b. Kontravensi (contravention)

    Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan

    dan konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu:

  • 18

    1. Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan, gangguan

    terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan.

    2. Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak

    lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran.

    3. Kontravensi yang bersifat intensif. Seperti penghasutan, penyebaran desas-desus,

    dan mengecewakan pihak lain.

    4. Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan

    berkhianat.

    5. Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak

    lawan, dan mengganggu atau membingungkan pihak lawan.

    F. Konflik

    Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau

    kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang

    pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Faktor-faktor

    penyebab terjadinya konflik adalah:

    1. Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan

    2. Berprasangka buruk kepada pihak lain

    3. Individu kurang bisa mengendalikan emosi

    4. Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok

    5. Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfungsi

    (http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/12/interaksi-sosial-materi-

    lengkap.html (diakses pada tanggal 22 Oktober 2014)

  • 19

    BAB II

    MASALAH / KASUS

    1. PEMAKSAAN TERHADAP ANAK>< TINDAKAN RASIONAL

    INSTRUMENTAL

    Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan

    tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga

    seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

    2. CULTUR LAG (KESENJANGAN BUDAYA) >< INTERAKASI ANTAR KELOMPOK

    Tawuran antar pelajar adalah permasalahan yang terjadi antara kelompok pelajar lain

    yang diikuti dengan tindakan kekerasan fisik pada siswa sehingga akan menimbulnya

    korban dan permusuhan antar pelajar.

    4. GOSIP >< KOMUNIKASI SOSAL

    Gosip atau desas-desus (Inggris: rumors) adalah selenting berita yang tersebar luas

    dan sekaligus menjadi rahasia umum di publik tetapi kebenarannya diragukan atau

    merupakan berita negatif. Seprti gosip tentang sifat buruk guru atau teman, sehingga

    menimbulkan konflik social dalam lingkungan sekolah.

    5. SIFAT DAN KUALITI PROFESIONAL GURU >< KETERATURAN SOSIAL

    Seorang guru yang tidak professional dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik

    di sekolah. Contohnya kasus JIS di jakarta, bahwa guru tersebur tidak profesional dan

    tidak bertanggungjwab terhadap status yang telah disandangnya.

  • 20

    BAB III

    PEMECAHAN MASALAH

    1. PEMAKSAAN TERHADAP ANAK>< TINDAKAN RASIONAL

    INSTRUMENTAL ( CHARLES P. LOOMES)

    Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan

    tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang

    anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, pemecahan

    masalahnya yaitu dengan memberikan kebebasan terhadap anak dalam memilih jurusan

    pendidikan sehingga anak akan lebih senang dan menikmati pendidikan sesuai dengan

    minat, bakat dan kemampuan yang dimilkinya.

    2. CULTUR LAG (KESENJANGAN BUDAYA)>< KOMUNIKASI (CHARLES P.

    LOOMES)

    Dengan proses asimilasi atau melakukan interaksi social atau komunikasi yang intensif

    antara guru dengan siswa yang suka mencontek dan memberikan bimbingan sehingga

    menumbuhkan rasa kesadaran pada diri siswa bahwa mencontekadalah suatu kesalahan

    dan akan berdampak pada hasil belajar nya pribadi.

    3. TAWURAN ANTAR PELAJAR>< COOPERATION

    (THIBAUT DAN KELLEY)

    Tawuran antar pelajar dapat ditanggulangi dengan kerjasama (cooperation) yang baik

    antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Seperti mengadakan sebuah kegiatan

    yang saling mengundang sekolah lain dan bertujuan agar siswa saling mengenal dan

    semakin akrab.

    4. GOSIP >< KOMUNIKASI ( THIBAUT DAN KELLEY)

    Gosip atau desas-desus (Inggris: rumors) adalah selenting berita yang tersebar luas dan

    sekaligus menjadi rahasia umum di publik tetapi kebenarannya diragukan atau

    merupakan berita negatif. Seprti gosip tentang sifat buruk guru atau teman, sehingga

    menimbulkan konflik social dalam lingkungan sekolah. Adanya komunikasi yang baik

    antara guru dan murid. Sehingga adanya hubungan yang baik.

    5. SIFAT DAN KUALITI PROFESIONAL GURU>< ADJUDIKASI (HOMANS)

  • 21

    Seseorang guru yang bertanggungjawab. Ini penting kerana guru yang mempunyai sifat

    dan profesional yang tinggiakan dapat melakukan dan melaksanakan tugasnya dengan

    berkesan.

    Contohnya kasus JIS di jakarta, bahwa guru tersebur tidak profesional dan tidak

    bertanggungjwab terhadap status yang telah disandangnya. Sehingga pada kasus ini

    samapi pada proses Adjudikasi (adjudication), yaitu penyelesaian perkara atau sengketa

    melalui pengadilan.

  • 22

    BAB IV PENUTUP

    KESIMPILAN DAN SARAN

    I. KESIMPULAN TEORI

    Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik anatara dua orang atau lebih, dan masing-

    masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif.

    Syarat Syarat Interaksi Sosial

    a. Kontak Sosial

    Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih dengan oranglain melalui

    komuniksi tentang maksud dan tujuan masing masing dalam kehidupan masyarakat.

    b. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain,

    sehinggga terjadi pengertian bersama.

    Faktor-faktor terjadinya interaksi sosial

    a. Imitasi

    Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang

    lain.

    b. Sugesti

    Sugesti adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada

    orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikut i

    pandangan/pengaruh tersenbut tanpa berpikir panjang .

    c. Identifikasi

    Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjasi

    sama dengan pihik lain.

    d. simpati

    Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya

    merasa seolah-olah berada di dalam keadaan orang lain.

    Bentuk-bentuk Interaksi sosial

  • 23

    Interaksi sosial dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

    1. Proses yang Asosiatif (processes of association)

    2. Proses yang Disosiatif (processes of dissociation)

    Interaksi dalam keluarga sangatlah penting bagi perkembangan seorang remaja, karena

    keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seorang anak. Hubungan keharmonisan

    antara anak dan keluarga khususnya anak dan orang tua merupakan salah satu faktor

    keberhasilan interaksi dalam keluarga

    II. KESIMPULAN KASUS

    A. Pemaksaan terhadap anak dapat dilakukan dengan menggunakan cara tindakan

    rasional instrumental

    B. Cultur lag ( kesenjanagna Budaya) dapat dilakukan dengan cara komunikasi yang

    baik. siswa yang suka mencontek dan memberikan bimbingan dan konseling

    sehingga menumbuhkan rasa kesadaran pada diri siswa bahwa mencontek adalah

    suatu kesalahan dan akan berdampak pada hasil belajar nya pribadi

    C. Tawuran Antar Pelajar dengan cara mengadakan kerjasama antar sekolah dalam

    kegiatan positof untuk menghindari konflik tawuran,dll.

    D. Gosip dapat diatasi dengan adanya komunikasi yang baik sehinga dapat menghindari

    gossip negative yang dapat menimbulkan komflik yang lebih besar.

    E. Sifat dan Kualiti professional guru, sebagau contoh kasus JIS di Jakarta yang di

    selesaikan dengan cara adjudikasi ataupenyelesaian perkara atau sengketa melalui

    pengadilan.

    2. SARAN

    Melihat fenomena tersebut ada beberapa hal yang dapat kami berikan sebagai

    saran. Bagi remaja/siswa, anggaplah keluarga khususnya orang tua sebagai sahabat dan

    terbukalah dalam segala hal, dan jangan malu untuk meminta saran karena orang tua

    adalah sosok yang lebih berpengalaman.

    Sedangkan bagi orang tua, berperanlah layaknya seorang teman bagi anak-

    anaknya. Berikanlah kesempatan kepada anak untuk berbicara dan mengutarakan apa

  • 24

    yang menjadi keinginan serta keluhan-keluhan apa yang dihadapi seorang anak dalam

    pergaulannya.

    Apabila yang diutarakan anak tersebut positif, maka hendaknya didukung.

    Namun, apabila sesuatu tersebut negatif maka arahkanlah dengan cara-cara yang halus

    dan tidak terkesan menggurui.

  • 25

    DAFTAR PUSTAKA

    Source: http://www.amronbadriza.com/2012/10/cara-membuat-anti-copy-paste-di-

    blog.html#ixzz2I6kr0OyB

    Posted by sai pol at 7:38 PMNo comments:

    Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to PinterestLinks to this

    post

    Posted by'Haryanto, S.Pd onFebruary 16, 2011 43

    Saripudin, Didin. (2010). Interpretasi Sosiologis dalam Pendidikan. Bandung: Karya

    Putra Darwati

    KTSP STANDAR.2013.SOSIOLOGI. SURAKARTA: ERA PUSTAKA UTAMA