Upload
agustini-sartika-9752
View
148
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 1/19
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanpa disadari dalam tubuh kita secara terus-menerus terbentuk radikal bebas
melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan,kekurangan gizi dan akibat
respons terhadap pengaruh dari luar tubuh seperti polusi lingkungan, sinar
ultraviolet dan asap rokok.Akibat yang ditimbulkan oleh lingkungan tercemar,
kesalahan pola makan dan gaya hidup,justru merangsang tumbuhnya radikal
bebas( free radical ) yang dapat merusak tubuh kita (Anonim, 1997). Penelitian di
bidang gizi pada tingkat sel membuktikan bahwa antioksidan mampu melindungi
jaringan tubuh dari efek negatif radikal bebas (Bruce, 2005).
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif
karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital
terluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan
bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron.
Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan
akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan
dini, serta penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu tubuh memerlukan suatu
substansi penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas
tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu penyakit (Kikuzaki, et al.,2002;
Sibuea, 2003; and Halliwell, 2000).
Tubuh kita memerlukan suatu substansi penting yakni antioksidan yang dapat
membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredamdampak negatif senyawa ini.Namun, hal ini tergantung terhadap pola hidup dan
pola makan kita yang harus benar. Konsumsi antioksidan yang memadai dapat
mengurangi terjadinya berbagai penyakit seperti kanker,kardiovaskuler, katarak,
masalah pencernaanserta penyakit degeneratif lain (Greenvald, et al .,1995;
Kumalaningsih, 2007).
Senyawa antioksidan diantaranya adalah asam fenolik, flavonoid, _-karoten,
vitamin E,vitamin C, asam urat, bilirubin, dan albumin (Gheldof, et al., 2002).
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 2/19
Zat-zat gizi mineral sepenbrti mangan, seng, tembaga dan selenium (Se) juga
berperan sebagai antioksidan.Salah satu sumber makanan yang mengandung
sumber makanan tersebut adalah ubi jalar.
Secara umum, ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang dapat menjadi
pengganti beras dan jagung. Selain itu, ubi jalar juga merupakan sumber vitamin
dan mineral. Ubi jalar mengandung betakaroten (bahan pembentuk vitamin A)
yang cukup tinggi. Semakin pekat warna jingga pada ubi, maka akan semakin
tinggi kandungan betakarotennya. Warna jingga ini juga menunjukkan kandungan
senyawa lutein dan zeaxantin di dalam ubi jalar. Kedua senyawa ini memiliki
peran menghalangi proses perusakan sel. Ubi jalar merah juga mengandung
kalium, fosfor, mangan, vitamin B6, dan vitamin E. Ubi jalar juga mengandung
vitamin C,namun kandungan vitamin C ini akan berkurang seiring dengan proses
pengolahan ubi yang dilakukan (perebusan atau penggorengan). Kandungan
betakaroten, vitamin E dan vitamin C yang terkandung dalam ubi jalar bermanfaat
sebagai antioksidan bagi tubuh.(Anonim,2011)
Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroten per 100 gram, ubi
merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI) betakaroten,
ubi merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Secangkir ubi jalar merah
kukus yang telah dilumatkan menyimpan 50000 SI betakaroten, setara dengan
kandungan betakaroten dalam 23 cangkir brokoli, yang menggembirakan
perebusan hanya merusak 10% kadar betakaroten, sedangkan penggorengan atau
pemanggangan dalam oven hanya 20%. Namun penjemuran menghilangkan
hampir separuh kandungan betakaroten, sekitar 40%. Menyantap seporsi ubi jalar
merah kukus /rebus sudah memenuhi anjuran kecukupan vitamin A 2100 - 3600
mkg sehari.(Anonim,2011).
Karotenoid adalah senyawa yang dicirikan oleh warna kuning, oranye hingga
jingga pada daging umbinya. Komponen utama karotenoid pada ubijalar adalah
beta karoten (86–90%) dan merupakan provitamin A karena dapat diubah menjadi
vitamin A di dalam mukosa usus manusia.
Dari 50 aksesi yang dievaluasi, terdapat 30 aksesi yang memiliki warna
dominan daging umbi kuning, dengan intensitas warna yang bervariasi dari
2
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 3/19
kuning sangat pucat (4 aksesi), kuning agak gelap (16 aksesi), kuning gelap (1
aksesi) dan kuning sangat gelap (9 aksesi), serta 20 aksesi berwarna orange
dengan intensitas warna orange pucat (1 aksesi), orange agak gelap (5 aksesi),
orange gelap (1 aksesi) dan orange sangat gelap (13 aksesi). Dari 50 aksesi
tersebut ada 18 aksesi yang memiliki warna sekunder.
Hasil kuantifikasi karoten total menunjukkan bahwa sebagian besar aksesi
yang memiliki warna daging orange sangat gelap memiliki kadar karoten lebih
tinggi daripada yang berwarna kuning atau orange dengan intensitas warna yang
lebih muda. Terpilih delapan aksesi ubijalar yang memiliki kadar karoten lebih
tinggi dari 10.000 µg/100 g (Tabel 1). Seluruh aksesi terpilih tersebut memiliki
warna daging umbi orange dengan intensitas warna sangat gelap tanpa ada
campuran warna sekunder, kecuali MSU 01115-04 yang bercampur dengan
sedikit warna ungu sangat gelap yang melingkar pada separuh dari lingkaran
korteks umbi.(Anonim,2011).
1.2 Perumusan masalah
Karotenoid adalah senyawa yang dicirikan oleh warna kuning, oranye hingga
jingga pada daging umbinya. Komponen utama karotenoid pada ubi jalar adalah
beta karoten (86–90%) dan merupakan provitamin A karena dapat diubah menjadi
vitamin A di dalam mukosa usus manusia.(Anonim,2011)
Secangkir ubi jalar merah kukus yang telah dilumatkan menyimpan 50000 SI
betakaroten, setara dengan kandungan betakaroten dalam 23 cangkir brokoli
dimana Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroten per 100 gram,
ubi merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI)
betakaroten, ubi merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Makin pekat
warna jingganya. makin tinggi kadar betakarotennya yang merupakan bahan
pembentuk vitamin A dalam tubuh.(Anonim,2011).
Oleh karena itu,perlu dilakukan penelitian mengenai bagaimana cara
penentuan kadar betakaroten dalam ubi jalar tersebut dan bagaimana pengukuran
aktivitas antioksidan pada ubi jalar dengan metoda DPPH .
1.3 Tujuan Penelitian
3
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 4/19
Ubi jalar mengandung betakaroten (bahan pembentuk vitamin A) yang cukup
tinggi. Semakin pekat warna jingga pada ubi, maka akan semakin tinggi
kandungan betakarotennya. Kandungan kimia pada ubi jalar lainnya adalah
protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsium, fosfor, zat besi, karoten,
vitamin B1, B2, C, dan asam nikotinat. Makan 1 buah sedang ubi jalar merah
mentah sudah memenuhi 42 % anjuran kecukupan vitamin C sehari. Dibanding
dengan havermut (oatmeal), ubi jalar merah lebih kaya serat, khususnya
oligosakarida. Menyantap ubi jalar merah 2 - 3 kali seminggu membantu
kecukupan serat. Apabila dimakan bersama kulitnya menyumbang serat lebih
banyak lagi. Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroten per 100
gram, ubi merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI)
betakaroten, ubi merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Makin pekat
warna jingganya. makin tinggi kadar betakarotennya yang merupakan bahan
pembentuk vitamin A dalam tubuh.
Mengingat belum adanya publikasi yang menyebutkan tentang aktivitas
antiradikal bebas untuk madu yang ada di Indonesia maka dipandang perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui besarnya aktivitas antioksidan dengan
metoda serapan radikal bebas DPPH, pembanding yang digunakan adalah asam
askorbat ( Vitamin C ).
Salah satu senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan dalam ubi jalar adalah
beta karoten karena beta karoten mempunyai kemampuan yang handal dalam
meredam radikal bebas terutama radikal singlet oksigen, maka Salah satu senyawa
yang berfungsi sebagai antioksidan dalam ubi jalar adalah beta karoten karena
beta karoten mempunyai kemampuan yang handal dalam meredam radikal bebas
terutama radikal singlet oksigen, maka dalam penelitian ini juga dilakukan
penentuan kadar beta karoten secara spektrofotodensitometri pada ubi jalar.
1.4 Manfaat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan minat masyarakat terhadap ubi jalar
dapat meningkat.Ubi jalar dapat diterima masyarakat dari semua kalangan karena
kandungan betakarotennya yang tinggi dan tidak lagi dipandang sebelah mata
sebagai makanan orang desa.Selain itu,Ubi jalar juga dapat digunakan masyarakat
4
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 5/19
sebagai bahan alternative penganti pangan karena kandungan gizi yang di
kandungnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Tanaman Ubi Jalar
a.Sistematika Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : I. batatas
Nama Inggris : Sweet potato
Nama Indonesia : Ubi jalar
Nama Lokal : ketela rambat (Jawa), huwi boled (Sunda)
Sinonim : Convolvulus batatas L. (1753), Convolvulus edulis
Thunb. (1784), Batatas edulis (Thunb.) Choisy (1833).
b.Deskripsi Tanaman
Tumbuhan bergetah putih. Umbi akarnya sangat bervariasi bentuk, ukuran,
warna kulit (putih, kuning, coklat, merah dan ungu) dan warna didalamnya (putih,
kuning, jingga, ungu). Batang menjalar, bercabang-cabang. Daun tunggal tersusun
spiral, helaian daun membundar telur, rata, bersudut atau bercuping menjari.
Bunga aksiler, tunggal atau perbungaan terbatas, mahkota bunga bentuk corong,
putih atau lembayung muda, ungu dibagian dalam tabungnya.Buah kapsul dengan
1-4 biji hitam.
c.Manfaat Tumbuhan
Sekitar 70-100 % umbi jenis ini telah dimanfaatkan untuk dikonsumsi di
sebagian besar daerah tropik. Sekitar 10-30 % dikonsumsi sebagai sumber
5
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 6/19
pangan, hanya 5-10 % untuk keperluan industri. Di Asia sekitar 30-35 %
digunakan untuk industri alkohol maupun tepung. Di daerah tropik Asia termasuk
Indonesia, jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan tambahan, untuk kue, keripik,
namun di Papua Nugini dan beberapa kepulauan Oseania jenis ini dimanfaatkan
sebagai bahan pangan pokok. Daun mudanya sering kali dimakan untuk sayur.
(Prohati dan Wikipedia)
Gambar 1.Umbi ubi jalar
2.Radikal Bebas
6
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 7/19
Radikal bebas merupakan sekelompok zat kimia yang sangat reaktif
karena memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas
adalah oksidan, tetapi tidak semua oksidan merupakan radikal bebas. Oksidan
merupakan senyawa yang dapat menerima elektron dan radikal bebas merupakan
atom atau gugus yang orbital luarnya memiliki elektron yang tidak berpasangan
(Fessenden dan Fessenden , 1994). Senyawa oksigen reaktif ( Reactive Oxygen
Species = ROS ) diproduksi secara terus menerus di dalam tubuh manusia sebagai
akibat proses metabolisme normal (Langseth, 1995).
Selama makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi, sejumlah radikal
bebas juga terbentuk. Radikal bebas berfungsi untuk memberikan perlindungan
tubuh terhadap serangan bakteri dan parasit. Namun tidak menyerang sasaran
spesifik, sehingga akan menyerang asam lemak tidak jenuh ganda dari membran
sel, struktur sel, dan DNA. Radikal bebas adalah oksidan, tetapi tidak semua
oksidan merupakan radikal bebas. Oksidan merupakan senyawa yang dapat
menerima elektron dan radikal bebas merupakan atom atau gugus yang orbital
luarnya memiliki elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas dan senyawa
oksigen reaktif yang diproduksi dalam jumlah yang normal, penting untuk fungsi
biologi (Haryatmi, 2004).
Radikal bebas sebenarnya berasal dari molekul oksigen yang secara kimia
strukturnya berubah akibat dari aktifitas lingkungan. Aktifitas lingkungan yang
dapat memunculkan radikal bebas antara lain radiasi, polusi, merokok dan lain
sebagainya. Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri
elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Pencurian ini jika
berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut. Antioksidan membantu
menghentikan proses perusakan sel dengan cara memberikan elektron kepada
radikal bebas. Antioksidan akan menetralisir radikal bebas sehingga tidak
mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan DNA.
(Blogdokter,2011).
3.Antioksidan
Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah
proses oksidasi.Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat
7
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 8/19
oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi
rendah.Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang
melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan
dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun
faktor eksternal lainnya. Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena
memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam
makromolekul biologi. Protein lipida dan DNA dari sel manusia yang sehat
merupakan sumber pasangan elektron yang baik.Kondisi oksidasi dapat
menyebabkan kerusakan protein dan DNA, kanker , penuaan, dan penyakit
lainnya.Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa
golongan fenolik dan polifenolik.Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak
terdapat dialam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan
untuk menangkap radikal bebas.Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan
pangan, antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid.(Anonim,2011).
Suatu senyawa dikatakan memiliki sifat antioksidan bila senyawa tersebut
mampu mendonasikan satu atau lebih elektron kepada senyawa prooksidan,
kemudian mengubah senyawa oksidan menjadi senyawa yang lebih stabil.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a. Antioksidan primer (antioksidan endogen atau antioksidan enzimatis),
contohnya enzim peroksidase dismutase, katalase dan glutation peroksidase.
Enzim-enzim ini mampu menekan atau menghambat pembentukan radikal bebas
dengan cara memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi produk stabil.
Reaksi ini disebut sebagi chain-breaking-antioxidant.
b. Antioksidan sekunder (antioksidan eksogen atau antioksidan non enzimatis).
Contoh antioksidan sekunder ialah vitamin E, vitamin C, β-karoten, isoflavon,
asam urat, bilirubin dan albumin. Senyawa-senyawa ini dikenal sebagai
penangkap radikal bebas ( scavenger free radical ), kemudian mencegah
amplifikasi radikal.
8
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 9/19
c. Antioksidan tersier, misalnya enzim DNA-repair, metionin sulfoksida
reduktase, yang berperan dalam perbaikan biomolekul yang disebabkan oleh
radikal bebas (Winarsi, 2005).
4.Betakaroten
Beta-karoten adalah salah satu dari kelompok senyawa yang disebut
karotenoid. Dalam tubuh senyawa ini akan dikonversi menjadi vitamin A. Serat,
vitamin A, dan beta-karoten banyak ditemukan pada sayuran berwarna kuning,
orange, dan hijau. Kekurangan serat, vitamin A, dan beta karoten memungkinkan
tubuh terserang kanker servik. Kanker ini banyak menyerang wanita yang
mempunyai kadar beta-karoten, vitamin E, dan vitamin C sangat rendah dalam
darahnya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa beta-karoten sangat
efektif untuk mencegah kanker prostat. Sumber karotenoid adalah sayuran
berwarna merah, orange, kuning, dan hijau seperti tomat, wortel, ubi jalar, bayam,
dan brokoli (Wahyu,2009).
5. DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl )
Salah satu metode yang digunakan untuk pengujian aktivitas antioksidan
adalah metode DPPH. Metode DPPH didasarkan pada kemampuan antioksidan
untuk menghambat radikal bebas dengan mendonorkan atom hidrogen.Perubahan
warna ungu DPPH menjadi ungu kemerahan dimanfaatkan untuk mengetahui
aktivitas senyawa antioksidan.Metode ini menggunakan kontrol positif sebagai
pembanding untuk mengetahui aktivitas antioksidan sampel. Kontrol positif ini
dapat berupa tokoferol, BHT, dan vitamin C.Uji aktivitas antioksidan dengan
metode DPPH menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidra-zil (DPPH) sebagai radikal
bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari senyawa
antioksidan , misalnya troloks, yang mengubahnya menjadi 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazin(Wikipedia Indonesia).
Uji DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylehydrazyl ) adalah suatu metode
kolorimetri yang cepat dan efektif untuk memperkirakan aktivitas antiradikal. Uji
kimia ini telah digunakan secara luas pada penelitian fitokimia untuk menguji
aktivitas penangkap radikal dari ekstrak atau senyawa murni. DPPH adalah suatu
radikal stabil yang mengandung nitrogen organik, berwarna ungu gelap dengan
9
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 10/19
absorbansi yang kuat pada λmaks 517 nm. Setelah bereaksi dengan antioksidan
warna larutan akan berkurang dan berubah menjadi kuning. Perubahan warna ini
dapat diukur secara spektrofotometri (Reynertson, 2007). Struktur dari DPPH
dapat dilihat pada gambar 2.
1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH)
Gambar 2. Struktur DPPH (Ionita, 2005).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juli 2011 sampai dengan selesai di
laboratorium Kimia Analisa dan Kimia Organik,fakultas MIPA,Universitas
Sriwijaya.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Seperangkat alat gelas,
Neraca analitik, Stop watch, Alat penotolan (Linomat IV), Lampu UV 254 nm,
Spektrofotodensitometer (TLC Scanner 3) dari Camag-Muttenz-Switzerland,
Blender, Kertas saring Whatman no.1, Cawan penguap, Rotary evaporator,
Plat,Spatel,Oven, Desikator,Magnetik stirer,Seperangkat alat spektrofotometer
UV –Vis (shimadzu 265).
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ubi
jalar,Auades,Metanol, Larutan standar beta karoten,Aseton, Petroleum
10
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 11/19
eter,Heksan , Kloroform,Etil asetat ,Plat KLT Silika Gel F254 (Merck-Darmstadt-
Germany),dan 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil(DPPH),
3.3 Metoda Penelitian
3.3.1 Penentuan beta karoten secara Spektrofotodensitometri
3.3.1.1 Pembuatan Larutan Standar beta karoten
Larutan standar beta karoten 100 ppm dipipet sebanyak 1
mL dan dimasukkan kedalam labu ukur 10 mL.Kemudian
dilarutkan dalam petroleum eter sampai tanda batas. Konsentrasi
larutan standar beta karoten yang diperoleh adalah 10 ppm.
3.3.1.2 Penyiapan Sampel
Ditimbang 250 g ubi jalar segar diblender 3 menit lalu
dimaserasi dengan metanol sampai semua ubi jalar terendam
dalam pelarut selama ± 24 jam,selanjutnya filtrat
disaring.Filtrat yang diperoleh diuapkan pada tekanan rendah
dengan suhu 60 – 700C menggunakan penguap putar vakum
(rotatory evaporator)hingga diperoleh ekstrak pekat
metanol.Sebanyak 1 gram ekstrak pekat metanol ditambah 10
mL aseton kemudian dipartisi dengan menggunakan corong
pisah, proses ini diulang sebanyak 2 kali.
3.3.1.3 Uji kualitatif betakaroten
Plat KLT Silika Gel F254 berukuran 20 x 20 cm dicuci
dengan metanol. Chamber dijenuhkan dengan larutan
pengembang ± 1 jam sebelum emulsiSebanyak 4 μL,6 μL, 8
μL dan 10 μL larutan standar 10ppm dengan jumlah penotolan
40 ng, 60 ng, 80ng dan 100 ng yang ditotolkan pada pita
1,2,3,4 sedangkan masing-masing 4 μL sampel ubi jalar
ditotolkan pada pita terakhir.Penotolan standar dan sampel
pada plat dilakukan dengan linomat IV dengan jarak 10 mm
dari tepi bawah plat dan pita pertama 10 mm dari tepi kiri plat
dengan lebar 9 mm. Noda dielusi dengan campuran pelarut etil
asetat : kloroform dengan perbandingan (3 : 7) dengan
11
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 12/19
pegembangan menaik, sampai 90 mm dari tepi bawah
plat.Dikeringkan plat dalam oven pada suhu 1100C selama 10
menit. Noda dilihat dibawah lampu UV dengan 254 nm. Noda
kromatogram diukur dibawah TLC Scanner3 pada panjang
gelombang max.
3.3.1.4 Penentuan linieritas kurva kalibrasi senyawa standar
Dicari panjang gelombang max dengan mengukur
serapannya (absorbans) pada daerah 190 – 450 nm dengan
lebar celah sinar 6 mm dari pucak kromatogram yg diperoleh
pada percobaan 3.3.1.3 Ditentukan linieritas dari senyawa
standar beta karoten. Ditotolkan sejumlah tertentu dengan
konsentrasi yang semakin besar dari senyawa standar pada plat
KLT.dielusi dengan sistem pengembang terpilih.Diukur luas
area puncak noda yang terbentuk pada panjang gelombang
maksimum. Dicari korelasi antara jumlah analit yang ditotolkan
dengan luas area puncak .
3.3.1.5Penentuan kadar beta karoten
Masing-masing 4 μL sampel ubi jalar ditotolkan pada
plat. Penotolan dilakukan dengan menggunakan Linomat IV
dan pengembangan plat dikerjakan dengan cara yang sama
seperti pada prosedur 3.3.1.3 Luas puncak kromatogram dibaca
pada panjang gelombang maksimum dibawah TLC Scanner
3.diulangi sebanyak 3 kali.kadar beta karoten ditentukan
dengan menggunakan persamaan garis regresi linier y =bx+a,
3.3.2Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum DPPH
3.3.2.1 Pembuatan larutan DPPH
Ditimbang sebanyak 1,97 mg DPPH dan dilarutkan
dengan metanol di dalam labu sampai 100 ml sehingga
diperoleh larutan dengan konsentrasi 50 GM.Pipet sebanyak
3,8 ml larutan DPPH 50 GM dan tambahkan dengan 0,2 ml
Setelah dibiarkan selama 30 menit ditempat gelap serapan
12
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 13/19
larutan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
gelombang 400 - 800 nm. Ditimbang ekstrak sebanyak 10 mg,
kemudian larutkan dengan 10 ml metanol dalam labu ukur 10
ml, maka didapatkan konsentrasi 1mg/ml. Kemudian lakukan
pengenceran dengan menambahkan metanol sehingga
diperoleh sampel dengan konsentrasi (10, 30,50, 70, 90 Gg/ml).
3.3.2.1 aktivitas antioksidan ubi jalar
Masing-masing konsentrasi dipipet sebanyak 0,2 ml
larutan sampel dengan pipet mikro dan masukan ke dalam
vial, kemudian tambahkan 3,8 ml larutan DPPH 50 GM.
Campuran dihomogenkan dan dibiarkan selama 30 menit
ditempat gelap, serapan diukur dengan spektrofotometer UV -
Vis pada panjang gelombang 515 nm. Sebagai pembanding
digunakan asam askorbat (konsentrasi 2,3,4,5,6 Gg/ml)
dengan perlakuan yang sama dengan sampel uji.
3.4 Analisi Data
Dalam penelitian yang akan dilakukan dalam menentukan betakaroten
pada ubi jalar digunakan metode KLT-spektrofotodensitometri. Metode KLT-
spektrofotodensitometri digunakan dalam penentuan beta karoten karena metode
ini memiliki sensitivitas tinggi (terbukti dengan hasil pengukuran yang valid) dan
relative lebih murah bila dibandingkan dengan GC-MS. Spektrofotodensitometer
merupakan suatu alat optis yang dapat digunakan untuk analisis baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.Analisis secara kualitatif digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya senyawa karoten pada sampel madu dengan melihat
kesamaan dari harga Rf standar dan sampel. Analisis secara kuantitatifnya
digunakan untuk mengetahui kadar beta karoten pada madu berdasarkan luas area
puncak standar beta karoten dengan variasi jumlah penotolan sehingga diperoleh
persamaan kurva kalibrasi.Sedangkan kadar beta karoten pada sampel ubi jalar
dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan regresi kurva kalibrasi senyawa
standar beta karoten.(IM.Oka,et al,2010)
13
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 14/19
Metoda yang digunakan dalam pengujian aktivitas antioksidan adalah
metoda serapan radikal DPPH karena merupakan metoda yang sederhana,
mudah,dan menggunakan sampel dalam jumlah yangsedikit dengan waktu yang
singkat (Regina,et al,2008).
DAFTAR PUSTAKA
Aji,Wahyudi.2009. Uji Aktivitas Antioksidan Tablet Effervescent Kombinasi
ekstrak Etanol daun Dewandaru (Eugenia uniflora L) Dan Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata) Dengan Metode DPPH .Skripsi
Jurusan Farmasi, Universitas Muhamadyah Surakarta ,(online),
(http:/Uji_Aktivitas_Antioksidan. pdf,diakses 5 April 2011).
Anonim.2010. Betakaroten pada Ubi Jalar (online),
(http://nayaz.com/vco-betakaroten.html,diakses 14 April
2011,pukul 20:45).
Anonim.2011. Khasiat Ubi Jalar (online),(http:/ubi.html,diakses 9 April
2011,pukul 20:25).
Dokter,blog.2008. Antioksidan(online),(http:/Antioksidan _ Blog Dokter.html,
diakses 20 Mei 2011,pukul 19:18).
14
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 15/19
Anonim.2010.Ubi Jalar Kaya Karbohidrat,Mineral Dan Vitamin(online) ,
(http:/ubi-jalar-kaya-karbohidrat-mineral-dan-vitamin. html,diakses 9 April
2011,pukul 21:15).
Ferulic Acid and Its Related Compound, J.Agric.Food Chem, 50:2161-2168
Sibuea, P., 2003, Antioksidan Senyawa Ajaib Penangkal Penuaan Dini,
Sinar Harapan, Yogyakarta.
Hernani, dkk, 2005, Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Jakarta.
I M. Oka Adi Parwata, K. Ratnayani, dan Ana Listya.2010. Aktivitas Antiradikal
Bebas Serta Kadar Betakaroten Pada Madu Randu(Ceiba pentandra) Dan
Madu Klelengkeng (Nephelium longata L.), Jurnal Kimia 4 (1),54-62.
Regina Andayani1, Yovita Lisawati1, dan Maimunah.2008. Penentuan Aktivitas
Antioksidan, Kadar Fenolat Total Dan Likopen Pada Buah
Tomat(Solanum Lycopersicum L), Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi,
13,1410 – 0177
Rita,Riatas.2010. Ipomeoa Batatas (Ubi Jalar),( online),( http:/ipomoea-batatas-
ubi-jalar-ungu.html,diakses 4 April 2011).
15
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 16/19
PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
DAN KANDUNGAN BETAKAROTEN PADA UBI JALAR
(Ipomoea batatas)
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu untuk melakukan penelitian tugas akhir
dibidang Kimia pada Fakultas MIPA
OLEH:
AGUSTINI SARTIKA
08081003051
16
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 17/19
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN
Judul Proposal Penelitian : Penentuan Aktivitas Antioksidan Dan
Kandungan Betakaroten Pada Ubi Jalar
(Ipomoea batatas). Nama mahasiswa : Agustini sartika
NIM : 08081003051
Jurusan : Kimia
Telah disetujui untuk melakukan penelitian pada tanggal 1 juli 2011-selesai.
Indralaya, 1 juni 2011
17
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 18/19
Pembimbing :
1.Dr.Suheryanto,M.Si. ………………..
2.Hermansyah,S.Si.,M.Si.,Ph.D. ………………..
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN
Judul Proposal Penelitian : Penentuan Aktivitas Antioksidan Dan Kandungan
Betakaroten Pada Ubi Jalar (Ipomoea batatas). Nama Mahasiswa : Agustini sartika
Nim : 08081003051
Jurusan : Kimia
Telah dipertahankan dihadapan pembimbing dan Pembahas seminar Proposal
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sriwijaya pada tanggal 1 juni 2011.Dan telah diperbaiki,diperiksa,serta disesuai
dengan masukan yang diberikan.
18
5/11/2018 Proposal Metopen Gusty... - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-metopen-gusty 19/19
Indralaya,1 juni 2011
Pembimbing :
1.Dr.Suheryanto,M.Si. ……………….
2.Hermansyah,S.Si.,M.Si.,Ph.D. ………….........
Pembahas :
1.Drs.Bambang Y,M.Sc. ……………….
2.Dra.Elfita,M.Si. ………………..
3.Dr.Miksusanti,M.Si. ………………..
Mengetahui,
Ketua jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya
Dra.Fatma,M.S.
NIP:19620713 199102 2 001
19