Prinsip Reaksi Radang Dan Penyakit Infeksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kuliah PAPK

Citation preview

Prinsip Reaksi Radang Dan Penyakit Infeksioleh: Kelompok 7

Rahma Dwi P. Yerry Pristiwandono Asad F. M. Firdausi Nuzula Q. Wanda Yudhi Hermastuti Retno

(072310101010) (082310101018) (092310101020) (092310101033) (092310101056) (092310101074)

REAKSI RADANG PengertianReaksi radang (inflamasi) merupakan reaksi respon tubuh yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan karena invasi mikroorganisma atau partikel asing yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu.

REAKSI RADANG Tanda-Tanda Radang Secara MakroskopisSecara umum, tanda-tanda radang mencakup: rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (rasa sakit), tumor (pembengkakan), dan functio laesa (perubahan fungsi).

REAKSI RADANG Mekanisme Radang1. Radang akut Radang akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera. 2. Radang Kronis Radang kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang (bermingguminggu hingga bertahun-tahun) dan terjadi proses secara simultan dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan penyembuhan.

REAKSI RADANG Perbedaan Radang Akut dengan Radang Kronik Radang akut ditandai dengan perubahan vaskuler, edema, dan infiltrasi neutrofil dalam jumlah besar. Sedangkan radang kronik ditandai oleh infiltrasi sel mononuklir, seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma, destruksi jaringan, dan perbaikan. Perubahan radang akut menjadi radang kronik berlangsung apabila respon radang akut tidak dapat reda, disebabkan agen penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan pada proses penyembuhan normal.

REAKSI RADANG Mediator Kimia PeradanganBahan kimia yang berasal dari plasma maupun jaringan merupakan rantai penting antara terjadinya jejas dengan fenomena radang. Cukup banyak substansi yang dikeluarkan secara endogen sebagai mediator dari respon peradangan, yaitu: Golongan amina vasoaktif (histamin dan serotonin), Protease plasma (sistem kinin, komplemen, dan koagulasi fibrinolitik), Metabolit asam arakidonat (leukotrien dan prostaglandin), Produk leukosit (enzim lisosom dan limfokin).

Penyakit Infeksi

Infeksi BakteriMekanisme pertahanan terhadap bakteri tergantung pada struktur bakteri dan pada patogenesis bakteri tersebut. 1. Struktur Bakteri 2. Mekanisme Patogenesis Bakteri

Penyakit Infeksi1. Struktur BakteriLapisan lipid ganda (lipid bilayer) terluar bakteri gram negatif rentan terhadap mekanisme yang dapat melisis membran, seperti komplemen dan sel sitotoksik tertentu, sedangkan pemusnahan bakteri lain seringkali menggunakan mekanisme fagositosis.

Penyakit Infeksi

2. Mekanisme Patogenesis BakteriAda 2 pola patogenesis bakteri, yaitu Toksisitas tanpa invasi dan invasi tanpa toksisitas. Kebanyakan bakteri mempunyai kedua pola patogenesis tersebut, yakni bersifat invasif dibantu toksin lokal dan faktor penyabaran atau enzim perusak jaringan.

Penyakit Infeksi Infeksi Parasit Penyakit yang ditimbulkan oleh investasi parasit sangatlah beraneka ragam, begitu pula respon imun yang efektif terhadap setiap jenis parasit. Mekanisme pertahanan terhadap infeksi parasit memerlukan antibodi, sel T, dan makrofag yang distimulasi sel T.

Penyakit Infeksi Infeksi VirusProses infeksi virus pada sel dimulai dengan menempelnya virus infektif pada reseptor yang ada di permukaan sel. Suatu virus bersifat patogen pada hospes tertentu jika virus tersebut dapat menginfeksi dan menimbulkan penyakit pada hospes tersebut.

Penyakit Infeksi Berikut ini diberikan beberapa kemungkinan infeksi virus dan hubungan kliniknya,yaitu:1. Infeksi produktif dengan gejala klinik akut. Contohnya adalah cacar, influenza, dan DBD. 2. Infeksi akut dan penyakit akut dilanjutkan dengan infeksi persisten dengan serangan-serangan klinis akut intermitten dan infeksi laten pada masa antara serangan. Contohnya ialah Herpes labialis oleh virus herpes simplex. 3. Infeksi persisten produktif adalah dengan gejala klinis kronik. Contohnya ialah Hepatitis B kronik persisten. 4. Infeksi persisiten produktif adalah dengan gejala klinik kronik. Contohnya ialah servisitis uteri karena virus papiloma.

Penyakit Infeksi Mekanisme Terjadinya Penyakit Keadaannya dengan penderitaan yang ditimbulkannya seiringan perjalanan waktu, yaitu: o Progresif (bertambah parah), bila kekuatan pengaruh penyebabnya melebihi kemampuan reaksi tubuh. o Stassioner (menetap), bila kekuatan yang menimbulkan penyakit itu menjadi seimbang dengan kemampuan reaksi tubuh. o Remisi (menghilang), dengan didapatinya kesembuhan penderitanya. o Eksaserbasi (kambuh timbul kembali), bila setelah melewati masa keredaannya.

Penyakit InfeksiDengan kata lain, perjalanan penyakit infeksi ini berubah ubah tergantung imbangan antara kekuatan pengaruh penyebabnya dengan kemampuan reaksi tubuh, sehingga dalam hal reaksi tubuh senantiasa mencerminkan ciri dan sifat kehidupan, serta mempertahankan kehidupan tersebut.

Terimakasih...