34
INFLAMASI / RADANG MUHAIMIN SARANANI

PROSES RADANG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdasd

Citation preview

Page 1: PROSES RADANG

INFLAMASI / RADANG

MUHAIMIN SARANANI

Page 2: PROSES RADANG

Pengertian

Suatu respon Protektif yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas serta membuang sel dan jaringan nekrotik yg diakibatkan oleh kerusakan awal

Mempunyai tugas mengencerkan, menghancurkan, atau menetralkan agent berbahaya (misaly : Mikroba/toksin)

Proses perbaikan jaringan yang rusak dgn regenerasi sel parenkim/pengisian dgn jaringan parut fibrosa.

Page 3: PROSES RADANG

menghancurkan dan mengeliminasi agen penyebab

Perbaikan jaringan yang cidera mempertahankan diri dari infeksi

TUJUAN RADANG :

Page 4: PROSES RADANG

Inflamasi terdiri dari

a) Inflamasi akut

b) Inflamasi kronis

Page 5: PROSES RADANG

1. Inflamasi akut

Inflamasi akut adalah inflamasi yang terjadi segera setelah adanya rangsang iritan. Ditandai dengan eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi leukosit neutrofilik yang menonjol.

Inflamasi akut merup respon segera dan dini terhadap jejas mengirimkan leukosit

Leukosit akan membersihkan setiap mikroba yang menginvasi dgn proses penguraian jaringan nekrotik.

Page 6: PROSES RADANG

Ada 2 komponem Proses penguraian jaringan nekrotik

Perubahan vaskuler perubahan dlm kaliber pembuluh darah yg mengakibatkan penigkatan aliran darah (vasodilatasi) dan perubahan struktur yg memungkinkan protein plasma utk meninggalkan sirkulasi (peningkatan permeabilitas vaskuler) warna merah dan panas/hangat serta tumor

Berbagai kejadian pada sel emigrasi leukosit dari mikrosirkulasi dan akumulasinya di fokuskan ke jejas (rekrutmen dan aktivasi seluler) /perluasan mediator dan kerusakan yang diperantarai leukosit Nyeri dan bs tjd hilang fungsi (Functio laesa)

Page 7: PROSES RADANG

Tanda proses inflamasi

Kejadian pada proses inflamasi Pelepasan mediator kimiaperubahan vaskuler dan rekuitmen sel :

Kemeraham (rubor) Panas (kalor) Nyeri (dolor), Pembengkakan (tumor) Hilangnya fungsi

(Functio laesa)

Page 8: PROSES RADANG

Tanda-Tanda Kardinal Peradangan

1. Rubor (kemerahan)Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensupali daerah tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah mengalir ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yang meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini yang dinamakan hyperemia atau kongesti,menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut. Timbulnya hyperemia pada permulaan reaksi peradangan diatur oleh tubuh baik secara neurogenik maupun secara kimia,melalui pengeluaran zat seperti histamin.

2. Kalor (panas)Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan yang hanya terjadi pada permukaan tubuh, yang dalam keadaan normal lebih dingin dari -37 °C yaitu suhu di dalam tubuh. Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab darah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih banyak daripada yang disalurkan kedaerah normal. Fenomena panas lokal ini tidak terlihat pada daerah-daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti 37°C, hyperemia lokal tidak menimbulkan perubahan.

Page 9: PROSES RADANG

3. Dolor (rasa sakit)Dolor atau rasa sakit, dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengan berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Hal yang sama, pengeluaran zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat menimbulkan rasa sakit.

4. Tumor (pembengkaan)Segi paling menyolok dari peradangan akut mungkin adalah pembengkaan lokal (tumor). Pembengkaan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial. Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi peradangan sebagian besar eksudat adalah cair, seperti yang terjadi pada lepuhan yang disebabkan oleh luka bakar ringan. Kemudian sel-sel darah putih atau leukosit meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian dari eksudat.

5. Fungsio laesa (perubahan fungsi)Fungsio laesa atau perubahan fungsi adalah reaksi peradangan yang telah dikenal. Sepintas lalu, mudah dimengerti, mengapa bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi abnormal dart lingkungan kimiawi lokal yang abnormal, berfungsi secara abnormal. Namun sebetulnya kita tidak mengetahui secara mendalam dengan cara apa fungsi jaringan yang meradang itu terganggu.Berbagai bentuk/Jenis Radang

Page 10: PROSES RADANG

PROSES PERADANGAN

1. Kerusakan jaringan mengeluarkan histamin peningkatan aliran darah kearea luka

2.Histamin menyebabkan kapiler menjadi lebih permeabel phagosit dan faktr beku darah kedaerah luka

3.Phagosit menelan bakteri; sel mati dan jaringan yang rusak

4.Platelet berpindah dari pembuluh darah /kapiler untuk menyumbat luka

Page 11: PROSES RADANG

radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan cedera.

Pada proses peradangan terjadi pelepasan histamine dan zat-zat humoral lain kedalam

cairan jaringan sekitarnya.

Peradangan dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik, dari hospes terhadap

infeksi.

Page 12: PROSES RADANG

REAKSI INFLAMASI (RADANG)

Histamin dilepaskan oleh sel , rangsang vasodilatasi dan peningkatan

permeabilitas kapilerSitokin dihasilkan oleh sel-sel fagosit di lokasi

inflamasi ,pirogen endogen yang memicu demam

melalui hipotalamus, memicu produksi protein fase akut oleh

hati, memicu peningkatan hematopoiesis oleh

sumsum tulang lekositosisbeberapa macam sitokin yaitu: IL-1

(interleukin-1), IL-6 (interleukin-6), TNF-a (tumor necrosis factor alpha).Prostaglandin dihasilkan dari membran sel

meningkatkan vasodilatasi, permeabilitas vaskuler

mendorong kemotaksis untuk netrofil)

Page 13: PROSES RADANG

REAKSI INFLAMASI (RADANG)

Kemokin dihasilkan oleh sel pengatur lalu lintas lekosit di lokasi inflamasi)beberapa macam kemokin: IL-8 (interleukin-8), RANTES (regulated upon activation normal T cell expressed and secreted), MCP (monocyte chemoattractant protein)

Mediator lain (dihasilkan akibat proses fagositosis). beberapa mediator lain: nitrat oksida, peroksida dan oksigen radikal. Oksigen dan nitrogen merupakan intermediat yang sangat toksik untuk mikroorganisme.

Page 14: PROSES RADANG

AKIBAT DARI SEKRESI HISTAMINE

1. Peningkatan aliran darah lokal. 2. Peningkatan

permeabilitas kapiler.

3. Perembesan ateri dan fibrinogen

kedalam jaringan interstitial.

4. Edema ekstraseluler

lokal.

Page 15: PROSES RADANG

Penyebab Radang

Benda Asing Dalam Jaringan:

- Jaringan donor - Agen Biologis - Benda mati

Kerusakan Jaringan yang menimbulkan Nekrosa; Infark; Hemoragi; Thrombus

Terkait infeksi : Trauma fisik,

Radiasi, Racun, Suhu Ekstrim, Respon Imun.

Page 16: PROSES RADANG

Inflamasi akut Kebocoran selapis endotel disertai anteriol;kapiler dan venula

Kejadian ekstravasi leukosit dari lumen pembuluh darah ke ruang ekstravaskuler melalui : Marginasirolling adhesi transmigrasi.

Page 17: PROSES RADANG

Intravascular bloodflow

Page 18: PROSES RADANG

Akibat Inflamasi Akut

Resolusi /perbaikancedra yg bersifat terbatas atau berlangsung singkat. Kerusakan jaringan kecil shgga mampu utk menggati jaringan scr ireversibel proses ini meliputi netralisasi;atau pembuangan berbagaimediator kimiawi;normalitas permeabilitas vaskuler; penghentian emigrasi leukosit

Pembentukanjaringan parut Kemajuan kearah inflamasi kronik

Page 19: PROSES RADANG

Inflamasi Kronis

Inflamasi kronis terjadi jika respon inflamasi tidak berhasil memperbaiki seluruh jaringan yang rusak ditandai khas dengan influks limfosit dan makrofag disertai dengan foliferasi pembuluh darah dan pembentukan jaringan parut.

Page 20: PROSES RADANG

Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti dalam sel

Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam. Selanjutnya akan keluar protease selluler yang akan menyebabkan lysis leukosit

leukosit.Setelah itu makrofag mononuclear besar akan tiba di lokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit.Dan akhirnya terjadilah pencairan

(resolusi) hasil proses inflamasi lokal.

Page 21: PROSES RADANG
Page 22: PROSES RADANG

Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruang ekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat.

bentuk peradangan dapat timbul didasarkan atas jenis eksudat yang terbentuk, organ atau jaringan tertentu yang terlibat, dan lamanya proses peradangan.

Berbagai eksudat diberi nama deskriptif. Lamanya respon peradangan disebut akut;disebut kronik jika ada bukti perbaikan yang sudah lanjut bersama dengan dumadhsi;dan disebut subakut jika ada bukti awal perbaikan bersama dengan eksudasi. Lokasi reaksi peradangan disebut dengan akhiran -it is yang ditambahkan pada nama organ (misalnya; apendisitis, tonsillitis).

Page 23: PROSES RADANG

Penyembuhan luka.

pembentukan parut dan regenerasi barangkali paling mudah dilukiskan pada kasus penyembuhan luka kulit.

Contoh luka robek / insisi pembedahan, dimana pinggir luka dapat didekatkan agar proses penyembuhan dapat terjadi.

Penyembuhan semacam ini disebut penyembuhan primer atau healing by first intention.

Setelah teijadi luka maka tepi luka dihubungkan oleh sedikit bekuan darah yang fibrinnya bekerja seperti lem. Segera setelah itu terjadilah reaksi peradangan akut pada tepi luka itu dan sel-sel radang, khususnya makrofag, memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkanya.

Dekat reaksi peradangan eksudat ini, terjadi pertumbuhan ke dalam oleh jaringan granulasi ke dalam daerah yang tadinya ditempati oleh bekuan darah. Dengan demikian maka dalam jangka waktu beberapa hari luka itu dijembatani oleh jaringan granulasi yang disiapkan agar matang menjadi jaringan parut.

Sementara proses ini berjalan maka epitel permukaan di bagian tepi mulai melakukan regenerasi dan dalam waktu beberapa hari bermigrasi lapisan tipis epitel diatas permukaan

epitel menebal dan matang sehingga menyerupai kulit yang didekatnya. Hasil akhirnya adalah terbentuknya kembali permukaan kulit dan dasar jaringan parut yang tidak nyata atau hanya terlihat sebagai satu garis yang menebal.

Page 24: PROSES RADANG

Penyembuhan Abses

Penyembuhan akan berlangsung lebih cepat bila isi abses dapat keluar. Abses kecil akan diorganisasi dan menjadi jaringan ikat. Abses besar hanya sekitarnya akan diorganisasi dan menjadi jaringan ikat.

Page 25: PROSES RADANG

Reaksi sistemik yang menyertai reaksi local pada peradangan diantaranya adalah1. Demam.

Yang merupakan akibat dari pelepasan zat pirogen endogen yang berasal dari neutrofil dan makrofag. Selanjutnya zat tersebut akan memacu pusat pengendali suhu tubuh yang ada dihypothalamus.

2. Perubahan hematologis.Rangsangan yang berasal dari pusat peradangan mempengaruhi proses maturasi dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yang mengakibatkan kenaikan suatu jenis leukosit, kenaikan ini disebut leukositosis. Perubahan protein darah tertentu juga terjadi bersamaan dengan perubahan apa yang dinamakan laju endap darah.

3. Gejala konstitusional.Pada cedera yang hebat, terjadi perubahan metabolisme dan endokrin yang menyolok. Akhirnya reaksi peradangan local sering diiringi oleh berbagai gejala konstitusional yang berupa malaise, anoreksia atau tidak ada nafsu makan dan ketidakmampuan melakukan sesuatu yang beratnya berbeda-beda bahkan sampai tidak berdaya melakukan apapun.

Page 26: PROSES RADANG

Jenis Radang

Radang KataralTerbentuk diatas permukaan membran mukosa,dimana terdapat sel-sel yang dapat mensekresi musin. Eksudat musin yang paling banyak dikenal adalah puck yang menyertai banyak infeksi pernafasan bagian atas.

Radang PseudomembranIstilah ini dipakai untuk reaksi radang pada permukaan selaput lendir yang ditandai dengan pembentukan eksudat berupa lapisan selaput superficial, mengandung agen penyebab, endapan fibrin, sel-sel nekrotik aktif dan sel-sel darah putih radang.Radang membranosa sering dijumpai dalam orofaring, trachea,bronkus, dan traktus gastrointestinal.

Page 27: PROSES RADANG

AbsesAbses adalah lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalah lesi yang sulit untuk diatasi oleh tubuh karena kecenderungannya untuk meluas dengan pencairan, kecenderungannya untuk membentuk lubang dan resistensinya terhadap penyembuhan. Jika terbentuk abses, maka obat-obatan seperti antibiotik dalam darah sulit masuk ke dalam abses. Umumnya penanganan abses oleh tubuh sangat dibantu oleh pengosongannya secara pembedahan, sehingga memungkinkan ruang yang sebelumnya berisi nanah mengecil dan sembuh. Jika abses tidak dikosongkan secara pembedahan oleh ahli bedah, maka abses cenderung untuk meluas, merusak struktur lain yang dilalui oleh abses tersebut.

FlegmonFlegmon: radang purulen yang meluas secara defuse pada jaringan.

Page 28: PROSES RADANG

Radang PurulentTerjadi akibat infeksi bakteri.terdapat pada cedera aseptik dan dapat terjadi dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadi nekrotik.

Radang supuratifGambaran ini adalah nekrosis liqeuvaktifa yang disertal emigrasi neutrofil dalam jumlah banyak.Infeksi supuratif local disebabkan oleh banyak macam bakteri yang secara kolektif diberi nama piogen (pembentukan nanah).Yang termasuk piogen adalah stafilokokkus,banyak basil gram negatif. Perbedaan penting antara radang supuratif dan radang purulen bahwa pada radang supuratif terjadi nekrosis liquefaktiva dari jaringan dasar. Nekrosis liquefaktiva adalah jaringan nekrotik yang sedikit demi sedikit mencair akibat enzim.Aspek/Reaksi Sistemik Pada Peradangan

Page 29: PROSES RADANG

Proses infeksi

Infeksi adalah penyakit menular yang terjadi antara hospes dan mikroba yang terjadi secara kebetulan (eksposure = terpapar)

Syarat infeksi masuknya mikroorganisme kedalam tubuh hospes melekat dan berkembang biak

Page 30: PROSES RADANG

Beda Radang Dengan Infeksi

Peradangan dan infeksi itu tidak sinonim.Pada infeksi ditandai adanya mikroorganisme dalam jaringan, sedang pada peradangan belum tentu, karena banyak peradangan yang tejadi steril sempurna.Jadi infeksi hanyalah merupakan sebagian dari peradangan.

Page 31: PROSES RADANG

Beberapa hal penting pada penyakit infeksi

Mikroorganisme (jasad renik) yang masuk kedalam tubuh (bakteri ;Virus; Parasit; Jamur)

Adanya reaksi tubuh terhadap mikroorganisme

Sifat umum penyakit tsb membedakan kerusakan-kerusakan yang terjadi dari kerusakan dari sebab lain

Page 32: PROSES RADANG

Cara masuknya mikroorganisme kedlm tubuh

Membentuk kapsul berlendir sehingga sulit difagosit

Mengeksresi racun yg mematikan racun

Menetap sebagai parasit intraseluler

Page 33: PROSES RADANG

Tugas individu

Perbedaan penyakit infeksi menular dan tidak menular

Page 34: PROSES RADANG

Selama

t

belajar