Preskas Obgyn Kista Ovari

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Preskas Obgyn Kista Ovari

Citation preview

PRESENTASI KASUS

Tanggal masuk RSUD:21 Agustus 2015Jam:13.00 WIB

I. Identifikasi1) Nama:Ny. S2) Umur:43 tahun3) Agama:Islam4) Pendidikan:SD5) Pekerjaan:IRT6) Alamat:Link. Cilurah desa Gepuh Ciwandan 7) Nama suami:Tn. R8) Pekerjaan suami:Wiraswasta9) Pendidikan suami:SD10) No. CM : 85xxxx

II. Anamnesis2.1 Keluhan Utama:terdapat benjolan nyeri pada bagian bawah perut kiri bawah Tambahan:kadang keluar darah setelah berhubungan dengan suami

2.2 Riwayat Haid Menarche: 10 tahun Siklus Haid: 1 Bulan 1x Jumlah: 4 x ganti pembalut/hari Lama: 7 hari

2.3 Riwayat PerkawinanMenikah satu kali, sejak 30 tahun yang lalu.

2.4 Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke poliklinik kebidanan RSUD Cilegon pada tanggal 21 Agustus 2015 dengan keluhan nyeri di perut kiri bawah disertai terdapat benjolan. Benjolan muncul sejak sekitar 25 tahun yang lalu setelah pasien melahirkan anak pertama, namun pasien tidak memeriksakan diri karena tidak ada keluhan, namun saat ini benjolan terasa semakin besar dan nyeri terutama saat haid. Pasien juga mengeluhkan kadang keluar darah dari kemaluan setelah berhubungan dengan suami. Selain itu pasien juga mengeluhkan kadang BAK tidak tuntas, terasa seperti menetes. Keluhan BAB disangkal.

2.5 Riwayat Kehamilan dan Persalinan TerdahuluPasien P3A0No.Tahun partusTempat partusUmur hamilJenis persalinanPenolong persalinanPenyulitJK/BB/PBKeadaan sekarangKB

1.1989RumahatermnormalDukun-P/-/-HidupSuntik

2.1992RumahatermnormalDukun-P/-/-HidupSuntik

3. 1997RumahatermNormalDukun-L/-/-HidupSuntik

2.6 Riwayat Penyakit Terdahulu Pasien tidak pernah dirawat maupun dioperasi.

2.7 Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengaku dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit asma, kencing manis, penyakit jantung, ginjal, hepatitis, dan pengobatan TB paru.

2.8 Riwayat KontrasepsiPasien memiliki riwayat penggunaan KB suntik

III. Pemeriksaan Fisik, 26 Mei 20141. Status PresentKeadaan umum:BaikKesadaran:Compos mentisTek. Darah:170/100 mmHgNadi:88x/menitPernafasan:20x/menitSuhu:36,60CBB:-TB:-

2. Status GeneralisMata: tidak terdapat konjungtiva anemis, sklera ikterik, tidak cekung, dan mata eksofthalmus (-).Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar getah beningJantung : Ictus cordis tidak teraba dan tidak terlihat bunyi jantung I-II reguler, murmur dan gallop (-)Paru : suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)Abdomen: membuncit, nyeri epigastrium (-), ballottement (-), PPV (+), OUE tertutup, nyeri goyang (-)Ekstremitas : edema superior dan inferior (-/-), varises (-/-) akral hangat, turgor kulit baik

3. Status Obstetri Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam (inspekulo)

4. Pemeriksaan LaboratoriumHemoglobin: 14.1 g/dlLeukosit: 10.740/uLHematokrit: 41,7 %Trombosit: 237.000/uLGula Darah Sewaktu : 91 mg/dlGolongan darah : O (Rh +)HBsAg: negatifAnti-HIV: non reaktifTest pack: (-)5. Pemeriksaan PenunjangUSG: terdapat massa dalam ovarium

IV. DiagnosisKista ovariumV. PenatalaksanaanRencana kistektomiVI. PrognosisAd bonamVII. FOLLOW UP 21 Agustus 2015

Jam 14.00

Jam 14.30

Jam 17.30

Jam 18.00

Jam 19.30

Jam 21.00

22 Agustus 2015Jam 05.30

S/ Os dating dari poli mengeluh perut bagian kiri bawah sakitO/ KU: Baik, KS : CM, TD: 140/80 mmHg, N: 80x/menit, RR :22x/menit, S : 36,50CA/ P3A0 dengan kista ovariumP/ Informed consent, obs KU dan TTV, motivasi mental

S/ OS mengatakan perut bagian perut bawah kadang terasa nyeriO/ : KU : Baik, Kesadaran : Compos mentis Hb:14,1g/dl, Leuko: 10.740, trombo: 237000, HbsAg NR Ro thorax (+) Hasil : Kardiomegali A/ P3A0 dengan kista ovariumP/ Mengobservasi KU dan TTVMengobservasi nyeri Menganjurkan untuk menjaga personal hygiene

Konsul dr. Zainuri, SpOG via sms (+), Instruksi : EKG Konsul Anestesi Bila siap, pro op besok Sedia darah 1 kolf WBKonsul dr. Evita, Sp.An (+), Instruksi : Alihkan ke dr. Dublianus, Sp.An

TD : 160/100, N:80, R:20, S: 37

Lapor dr. Hilmi, instruksi : nifedipin 5 mg tab Ro ekstraSIO(+), OK (+)

TD : 150/100, RR : 28, S: 37, N: 96

S : Pasien mengatakan cemas menjelang operasi, tidak dapat tidur sejak semalamO : KU : Baik, KS: CM, TD: 150/100, RR: 28, N: 96, S: 37,1, Hb: 14,1, leukosit : 10.740, Ureum : 12, Ro : CardiomegaliA : Kista ovarium

Lapor dr. Reza, instruksi : nifedipin 10 mg tab p.o extraSudah sedia darah 1 kolf, WB, di BPRS

DISKUSI

I. IDENTIFIKASIPasien P3A0, usia 43 tahun datang ke poliklinik kebidanan RSUD Cilegon pada tanggal 21 agustus dengan keluhan nyeri pada perut kiri bawah disertai adanya benjolan. Benjolan sudah dirasakan sejak lama sekitar 25 tahun yang lalu setelah pasien melahirkan anak pertama, namun benjolan semakin lama semakin besar, dan akhir-akhir ini timbul rasa nyeri terutama ketika sedang haid. Pada perut kiri bawah teraba massa Pasien juga mengatakan kadang ada keluar darah dari kemaluan setelah berhubungan dengan suami. Selain itu pasien juga mengeluhkan kadang BAK tidak tuntas, terasa seperti menetes, Pasien G1P0A0 mengaku hamil 1 bulan datang ke IGD RSUD Cilegon pada tanggal 05 Juni 2015 pukul 19.40 WIB mengeluhkan keluar flek sejak tanggal 27 Mei 2015 dan keluar darah sejak tanggal 1 Juni 2015, sudah 4x ganti pembalut dalam sehari, nyeri perut dirasakan sejak tanggal 1 Juni 2015, PP test +. Saat hamil ini keluhan mual, muntah, keluar air-air dan pusing disangkal serta terdapat nyeri perut. Sebelum datang ke rumah sakit, sudah datang ke bidan Erna dan dikonsulkan untuk datang ke RSUD dengan keluhan yang sama. Keluhan BAB/BAK disangkal. Pasien rutin memeriksakan kehamilan di posyandu mawar 2 Kubang Lahan. Riwayat urut perut, minum jamu, merokok, dan minum obat-obatan selain yang diresepkan selama kontrol kehamilan disangkal.

II. PERMASALAHAN1. Apakah penegakan diagnosis pada kasus ini sudah tepat?2. Faktor predisposisi apa yang didapatkan pada pasien ini ?3. Apakah penatalaksanaan pasien ini sudah adekuat?

III. ANALISA KASUS1. Apakah penegakan diagnosis pada kasus ini sudah tepat? Tidak Dari Anamnesa, didapatkan sudah tepat: Usia kehamilan trimester pertama Nyeri pada perut bagian bawah dan disertai dengan keluar darah terus-menerus sejak 6 hari yang laluDari Pemeriksaan fisik, didapatkan belum tepat: Karena hanya melihat adanya perdarahan atau tidak, seharusnya dikonfirmasi dengan melihat kavum douglasi dan nyeri pada perabaan karena terisi oleh darah sebagai diagnosis banding abortus, serta melihat ostium uterinya terbuka atau tertutup.

Dari Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis sudah tepat, karena : Pada pemeriksaan penunjang diperiksa dengan menggunakan USG

2. Faktor predisposisi apa yang didapatkan pada pasien ini ?Faktor predisposisi yang mungkin pada pasien ini adalah :Faktor genetik, kelainan kongenital uterus, autoimun, defek fase luteal, infeksi, hematologik, dan lingkungan3. Apakah penatalaksanaan pasien ini sudah adekuat? YADengan adanya penegakkan diagnosis dengan menggunakan USG, maka tatalaksana yang direncanakan untuk abortus imminens dan abortus inkomplit sudah tepat, yaitu: Bedrest total pada abortus imminens dan observasi keadaan umum dan mengatasi gangguan hemodinamik yang terjadi untuk kemudian disiapkan tindakan kuretase pada abortus inkomplit.Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang dari 16 minggu, evakuasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan berhenti, beri ergometrin 0.2 mg IM atau misoprostol 400 mcg per oral.Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan: Aspirasi Vakum Manual (AVM) merupakan metode evakuasi yang terpilih. Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi vakum manual tidak tersedia. Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0.2 mg IM (diulangi setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostrol 400 mg per oral (dapat diulangi setelah 4 jam jika perlu).Jika kehamilan lebih dari 16 minggu: Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan IV (garam fisiologik atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes/menit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi. Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg pervaginam setiap 4 jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg). Evakuasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.

TINJAUAN PUSTAKAABORTUS1. Definisi Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.1 Di Amerika Serikat, definisi abosrsi terbatas pada terminasi kehamilan sebelum 20 minggu, didasarkan pada tanggal hari pertama haid normal terakhir. Definisi lain yang sering digunakan adalah keluarnya janin-neonatus yang beratnya kurang dari 500 g.2 Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru lahir mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya telah mencapai >500 g atau umur kehamilan >20 minggu.3 Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup di luar rahim (belum viable), degan kriteria usia kehamilan