19
PRESENTASI REFERAT “VITILIGO” Oleh : Ratna Kumalasari 09310155 Anggit Wicaksono 10310041 Deni Prasetya. M 10310091 Hesti Kusmayanti 10310436 Pembimbing: dr. Silvia T. Bangun, M.Ked, Sp.KK

Presentasi Vitiligo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

refrat vitiligo (presentasi)

Citation preview

  • PRESENTASI REFERATVITILIGOOleh :Ratna Kumalasari09310155Anggit Wicaksono 10310041Deni Prasetya. M10310091Hesti Kusmayanti10310436Pembimbing:

    dr. Silvia T. Bangun, M.Ked, Sp.KK

  • Identitas PasienNama: Nn. A Umur: 19 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: KabanjaheAgama: KristenStatus Perkawinan: Belum menikahPekerjaan: MahasiswiMasuk RS tanggal: 5 februari 2015

  • Anamnesis KU: terdapat bercak putih pada abdomenTelaah: os mengeluh terdapat bercak putih pada abdomen sejak setahun yang lalu, awalnya bercak bewarna kecoklatan tetapi seminggu kemudian bercak berubah menjadi bewarna putih, gatal (-), nyeri (-), rasa panas (-)

  • Riwayat penyakit dahulu : Os tidak memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnyaRiwayat penyakit keluarga : Keluarga os ada yang memiliki keluhan yang serupaRiwayat pengobatan :Os belum pernah berobat sebelumnyaRiwayat alergi :Os memiliki alergi makanan udang dan telurOs tidak memiliki alergi obat

  • Lesi berupa makula hipopigmentasi yang berbatas tegas, tidak terdapat perubahan epidermis pada bagian yang lainnya.

  • Definisi Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya macula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan mata

  • Epidemiologi Insidens yang dilaporkan bervariasi antara 0.1% sampai 8.8%. Dapat mengenai semua ras dan kelamin. Awitan terbanyak sebelum umur 20 tahun. Ada pengaruh faktor genetik. Pada penderita vitiligo. 5% akan mempunyai anak dengan vitiligo. Riwayat keluarga vitiligo bervariasi antara 20-40%.

  • Etiologi Penyebab belum diketahui, berbagai faktor pencetus sering dilaporkan, misalnya krisis emosi dan trauma fisis.

  • Patogenesis Hipotesa autoimunHipotesa neurohumoralAutositotoksikPajanan terhadap bahan kimiawi

  • Gejala KlinisMakula berwarna putih dengan diameter beberapa millimeter sampai beberapa sentimeter, bulat atau lonjong dengan batas tegas, tanpa perubahan epidermis yang lainDaerah yang sering terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama di atas jari, periorifisial sekitar mata, mulut dan hidung, tibialis anterior, dan pergelangan tangan bagian fleksorPada area yang terkena trauma dapat timbul vitiligo. Mukosa jarang terkena, kadang-kadang mengenai genital eksterna, putting susu, bibir dan gingivaLesi bilateral dapat simetris atau asimetris.

  • Klasifikasi Lokalisata :FokalSegmentalMukosal

  • Generalisata :AkrofasialVulgarisCampuran

  • Diagnosis Evaluasi klinisPemeriksaan HistopatologiPemeriksaan biokimia

  • Diagnosis BandingPityriasis albaPostinflammatory hypopigmentationAlbinismIdiopathic guttate hypomelanosisProgressive macular hypomelanosis

  • Penatalaksanaan Non Medikamentosasinar matahari atau sumber sinar yang mengandung ultraviolet gelombang panjang (ultraviolet A)pembedahan dengan tandur kulit, baik pada seluruh epidermis dan dermis, maupun hanya kultur sel melanositrepigmentasi dengan cara tato

  • MedikamentosaKortikosteroid Sistemikpsoralen 0.6 mg/ kgBB Kortikosteroid Topikabetametasone valerat 0.1% atau klobetasol propionate 0.05%

    Usia bawah 18 tahun hanya diobati secara topikal saja dengan losio metoksalen 1%.Pada usia di atas 18 tahun, jika kelaian kulitnya generalisata, pengobatannya digabung dengan kapsul metoksalen (10 mg) 3 kali seminggu MBEH (monobenzylether of hydroquinon) 20% dapat dipakai untuk pengobatan vitiligo yang luas lebih dari 50% permukaan kulit dan tidak berhasil dengan pengobatan psoralen