28
LAPORAN KASUS VITILIGO Pembimbing : Dr. Mahdar Johan, Sp KK. Penyaji : Ike Ernawati (12100112010)

kasus Vitiligo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kasus vitiligo

Citation preview

Page 1: kasus Vitiligo

LAPORAN KASUSVITILIGO

Pembimbing : Dr. Mahdar Johan, Sp KK. Penyaji : Ike Ernawati (12100112010)

Page 2: kasus Vitiligo

Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 28 Tahun Alamat : Nanggeleng, Sukabumi Suku : Sunda Agama:Islam

Pendikan : SMA Pekerjaan : Pegawai

IDENTITAS PASIEN

Page 3: kasus Vitiligo

Dilakukan autoanamnesis ( 31 Januari 203 )

Keluhan Utama :

Pasien datang ke poliklinik kulit RS. R. Syamsudin

dengan keluhan adanya bercak putih.

Keluhan tambahan :

Terdapat gatal pada bercak tersebut apabila berkeringat.

ANAMNESIS

Page 4: kasus Vitiligo

Pasein mulai berobat ke puskesmas ketika psien SMA. Pasien berobat 2 kali lalu bercak putih tersebut menghilang.

Setelah itu pasien tidak pernah control sampai sekarang. Ketika pasien datang kembali ke poliklinik, bercak tersebut sudah menyebar ke tangan, telinga, punggung, alis, hidung dan di bagian kulit wajah lainnya. sejak SMA sampai dengan sekarang pasien tidak pernah berobat.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Page 5: kasus Vitiligo

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

•Pasien mengalami keluhan ini sejak usia 12 tahun.• pasien menyangkal memiliki riwayat alergi baik alergi dingin (rhinitis), alergi makanan maupun asma.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

•Tidak ada keluarga dengan riwayat penyakit yang sama. •Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit alergi. Riwayat penyakit asma disangkal

Page 6: kasus Vitiligo

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Komposmentis Tekanan darah : tidak diperiksa Laju nadi : 80 kali permenit Laju nafas : 20 kali permenit Suhu : Afebris Anemis -/- Ikterus : - Sianosis : -

PEMERIKSAAN STATUS GENERALIS

Page 7: kasus Vitiligo

Regio/letak lesi : ekstremitas atas dan bawah, back, facial Efloresensi Primer :Macula hipopigmentasi Sekunder : - SIFAT UKK Ukuran : plakat Susunan/bentuk : tidak teratur Penyebaran dan lokalisasi : bilateral, sirkumskrip

STATUS DERMATOLOGI

Page 8: kasus Vitiligo
Page 9: kasus Vitiligo
Page 10: kasus Vitiligo

Pemeriksaan Penunjang (-)

Pemeriksaan Anjuran TSH Level Complete Blood Count Pemeriksaan ACTH Histopatologi

Page 11: kasus Vitiligo

Pasien seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD R. Syamsudin SH dengan keluhan :Macula hipopigmentasi pada ekstremitas dekstra dan sinistra, back dan facial.

Lesi muncul secara tiba-tiba sejak pasien berusia 12 tahun. awalnya lesi berukuran kecil tetapi semakin lama semakin besar. Lesi berukuran plakat, bentuk tidak teratur, lokalisasi bilateral sirkumskrip, gatal apabila berkeringat, tidak nyeri.

Resume

Page 12: kasus Vitiligo

Diagnosis Banding Vitiligo Lupus Diskoid Morbus Hansen

Diagnosis Kerja Vitiligo

DIAGNOSIS

Page 13: kasus Vitiligo

Tatalaksana Umum

Pendekatan menyeluruh (psikologis, sosial)

Mencari underlying disease

Tatalaksana Khusus Metilprednisolon tablet 4 mg 2 x 1 p.o Isoprenosin ( imunomodulator ) tablet 500 mg 3x1 p.o Cream Bethametasone 0,1 % 20 gr ; dioleskan pada lesi tipis pada pagi hari.

Penatalaksanaan

Page 14: kasus Vitiligo

Quo ad vitam : bonam Quo ad fungsionam : bonam Quo ad sanationam : dubia

Prognosis

Page 15: kasus Vitiligo

Definisi kasus : Hipomelanosis idiopatik ditandai adanya makula putih yang meluas. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit

Epidemiologi : Semua ras , laki-laki = perempuan. Sebelum umur 20 tahun Pengaruh genetik (riwayat keluarga) 20-40%Penderita vitiligo 5% pada keturunannya

Etiologi : Belum jelasTeori NeurogenikTeori Autoimun Teori rusak diri (self destruction theory)Teori Autositotoksik

ANALISIS KASUS

Page 16: kasus Vitiligo

Dijumpai bercak berwarna putih dengan batas jelas, asimptomatis (tanpa keluhan), berukuran beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter.

Area tubuh yang sering terkena vitiligo diantaranya adalah jari, pergelangan tangan, sekitar mata, sekitar mulut, hidung, kulit tulang kering (tibia). Kadangkala dapat dijumpai vitiligo di organ genital.

Bercak putih yang mengenai kedua sisi tubuh (bilateral) dapat simetris dan bisa pula asimetris.

Gejala Klinis

Page 17: kasus Vitiligo

Tatalaksana Umum Pendekatan menyeluruh (psikologis, sosial) Mencari underlying disease   Tatalaksanan Khusus

Sunscreen : mencegah sunburn, mencegah tanning sehingga perbedaan kulit tidak mencolok.

Make up : terutama di daerah muka, leher, tangan

Topical corticosteroid : mengatasi melanocyte damage

Tacrolimus ointment 0,1 % (imunomodulator) 2x1 , efektif untuk repigmentasi vitiligo

Topical calcipotriol 0,005% (imunomodulator ) efektif untuk repigmentasi vitiligo

Penatalaksanaan

Page 18: kasus Vitiligo

Psoralen dan Ultraviolet A (PUVA) Psoralen 0,6 mg/kg bb diberikan 2 jam sebelum penyinaran

akan menstimulasi dari sintesis melanin. Digunakan selama 2-12 bulan.

Eximer laser : dilakukan 3 x seminggu selama 12 bulan, untuk repigmentasi.

Tindakan Bedah Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah autologous skin

graft yakni memindahkan kulit yang normal (2-4 mm) ke ruam vitiligo. Efek samping yang mungkin timbul antara lain parut, repigmentasi yang tidak teratur dan infeksi

Depigmentasi menggunakan menobenzil eter hidrokuinon.

Page 19: kasus Vitiligo
Page 20: kasus Vitiligo
Page 21: kasus Vitiligo

Definisi : suatu penyakit kolagen atau autoimun yang menyerang kulit dengan gambaran klinis yang khas di wajah, dada, kepala dan ekstremitas.

Biasa terjadi pada dewasa muda. Perempuan >> dengan prevalensi 2:1.

Etiologi : masih belum diketahui, tetapi dapat genetic, autoimun

Diagnosis Banding : Lupus Diskoid

Page 22: kasus Vitiligo

Lesi bermula dari macula merah atau indurasi plak yang berkembang menjadi scale disertai dengan atropi, scar, dan perubahan pigmen. Pada orang yang berkulit gelap lesi dapat menjadi hiperpigmentasi atau depigmentasi. Pada orang dengan kulit terang, lesi dapat berwarna abu-abu atau hanya sedikit perubahan warna.

Predileksi :Lokal : biasanya di atas leher, kulit kepala, batang hidung, malar area, bibir bawah dan telinga.Generalisata : jarang terjadi , sering terdapat pada thorax, ekstremitas atas, kepala dan leher.

Page 23: kasus Vitiligo
Page 24: kasus Vitiligo

Dagnosis Banding : Morbus Hansen

Definisi : Penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae (M. leprae) yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat bermanifestasi di kulit.

Kelompok umur terbanyak adalah usia 25-35 tahun, wanita sama =laki-laki. Banyak pada Negara berkembang dengan ekonomi rendah. Berhubungan

dengan lingkungan yang kurang bersih.

Adanya lesi kulit yang dan kehilangan sensibilitas

Lesi kulit dapat tunggal atau multiple, biasanya hipopigmentasi tapi kadang-kadang lesi kemerahan atau berwarna tembaga.

Lesi dapat bervariasi tetapi umumnya berupa makula, papul, atau nodul.

Page 26: kasus Vitiligo

. Kehilangan sensibilitas pada lesi kulit merupakan gambaran khas. Kerusakan saraf terutama saraf tepi, bermanifestasi sebagai kehilangan sensibilitas kulit dan kelemahan otot.

◦ Penebalan saraf tepi Gangguan fungsi sensoris : mati rasa Gangguan fungsi motoris : paresis atau paralisis Gangguan fungsi otonom : kulit kering, retak, edema,

pertumbuhan rambut yang terganggu

Page 27: kasus Vitiligo

PREDILEKSI Lesi Kulit tubuh yang relatif lebih dingin (muka, hidung,

telinga, dll) Kerusakan saraf saraf tepi yang superfisial. N. fasialis lagoftalmus N. trigeminus anestesi kornea N. aurikularis magnus N.radialis drop wrist N.ulnaris claw hand N. medianus N. peroneus komunis drop foot N. tibialis posterior claw toes

Page 28: kasus Vitiligo

Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed ke-5.cetakan 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI:2008

Wollf K,Goldsmith LA, Katz SI,Glichrest BA, et al. Fitzpatricks Dermatology In General Medicine,.7th edition.New York : Mc Graw Hill; 2008

Williams D James, Timothy G.Berger, dan Dirk M,elston Andrew’s Disease Of The Skin Clinical Dermatology. Ed ke 10 ,.Canada: Elselver,2006.

Burns T, Breathnech S,et all, Rook’s Textbook Of Dermatology . edisi ke 8. United Kingdom: Willey-Blackwell:2010.

RS. Siregar, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. ED ke-2.Jakarta : EGC, 2004

Tim Penyusun, Editor Adhi Djuanda dkk. ”Diagnosis dan Penatalaksanaan Kusta”. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 1997.

DAFTAR PUSTAKA